Pemanfaatan Kulit Buah Manggis dan Teknologi Penepungannya

advertisement
Pemanfaatan Kulit Buah
Manggis dan Teknologi
Penepungannya
Kulit buah manggis yang dikenal
kaya akan antioksidan dapat
dibuat tepung sebagai bahan baku
industri minuman fungsional.
Penepungan melalui perendaman
menghasilkan tepung yang
berkualitas baik.
B
manggis ( Garcinia mangostana L.) adalah komoditas an-
uah
dalan
ekspor
Indonesia
dengan
kontribusi ekspor 34,4% dari total
ekspor buah-buahan. Produksi buah
manggis masih mengandalkan tanaman yang tumbuh liar atau yang
ada di hutan sehingga produksinya
berfluktuasi. Produksi buah manggis Indonesia pada 2007 mencapai
112.722 ton, kemudian turun menjadi 78.674 ton pada 2008. Pada
2009,
produksinya
naik
kembali
menjadi 105.558 ton lalu turun
menjadi 84.538 ton pada 2010.
Dari total produksi tersebut, buah
yang layak ekspor hanya sekitar 520% karena buah bermutu rendah,
seperti kulit buah keras, bergetah,
dan sepal buah tidak utuh. Selain
itu, ekspor dengan transportasi laut
memerlukan waktu lama sehingga
buah banyak yang rusak saat tiba
di negara tujuan.
Sekitar 80-95% produksi buah
manggis
yang
tidak
memenuhi
syarat ekspor dipasarkan di dalam
negeri,
yang
memungkinkan
berpeluang menghasilkan limbah, baik
yang berasal dari kulit buah maupun
buah utuhnya. Kulit buah manggis
memiliki
porsi
terbanyak
dari
seluruh buah. Kulit buah manggis
berukuran
besar
dan
bergetah
dengan persentase kulit basah per
buah
68,17%,
bila
dikeringkan
menjadi kulit buah kering 36,68%
kulit
kering/kulit
basah,
dengan
persentase kulit kering per buah
27,09%.
Kenyataan
ini
menjadi
menarik
dengan
membandingkan
1 2
Buah
manggis
(kiri)
dan
kulit
buah
manggis
kondisi buah manggis lainnya; yakni
kulit buah manggis besar yang burik
mempunyai
persentase
sebesar
65,47% dan kulit buah manggis
besar mulus 64,23%, serta kulit
buah manggis kecil mulus 66,45%.
Fakta
menunjukkan
bahwa
kulit
buah kering 37,71% per kulit buah
basah dan 25,57% kulit kering per
kulit basah berasal dari buah manggis ukuran besar burik. Selanjutnya
38,60% kulit kering per kulit buah
basah dan 25,06% kulit kering per
buah berasal dari buah manggis
ukuran kecil mulus. Hal ini mengindikasikan bahwa kulit buah manggis
menduduki porsi terbesar yang jika
tidak
dimanfaatkan
akan
menjadi
limbah.
Padahal
secara
empirik,
bahkan
ilmiah menyatakan bahwa
kulit
buah
manggis
mempunyai
manfaat yang luar biasa besar
sebagai bahan pangan dan pangan
fungsional.
Manfaat
Kulit
Buah
Manggis
Kulit buah manggis banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku produk
pangan.
Secara
turun-temurun,
kulit
buah
manggis
dimanfaatkan
untuk
mengobati
atau
mencegah
diare, disentri, dan sariawan.
Warta
64,2 3-68,17%
basah
per
buah
(kanan).
Kulit buah manggis bermanfaat
bagi
kesehatan
karena
mengandung
antosianin,
tanin,
senyawa
fenol/polifenol,
epikatekin,
dan
xanthone .
Xanthone
merupakan
senyawa
organik
dan
mempunyai
banyak turunan di alam dan memiliki aktivitas antioksidan. Kulit buah
manggis
mengandung
14
jenis
turunan
xanthone.
Alfa-mangostin
merupakan turunan xanthone yang
banyak terdapat pada kulit dan
buah
manggis.
Alfa-mangostin
memiliki
kemampuan
menekan
pembentukan
senyawa
karsinogen
pada
kolon.
Dengan
demikian,
xanthone yang terdapat pada kulit
buah manggis bersifat antioksidan,
antidiabetik,
antikanker,
antiimflammatory ,
hepatoprotective ,
immuno-modulation ,
aromatase
inhibitor , antibakteri, juga bersifat
fungsional
lainnya.
Antosianin
bermanfaat
sebagai
pewarna
alami
maupun
antioksidan. Di beberapa negara di Asia
dan Afrika, kulit buah manggis
diekstrak
dan
digunakan
sebagai
obat tradisional, seperti obat diare,
disentri,
dan
infeksi.
Antosianin
memiliki
kemampuan
sebagai
antioksidan
dan
dapat
mencegah
penyakit
neuronal,
kardiovaskuler,
kanker, dan diabetes.
Penelitian
dan
Pengembangan
Pertanian
Kulit buah manggis kering dan tepung
kulit buah manggis dengan perlakuan
perendaman dalam (a) asam asetat
0,3%; (b) natrium metabisulfit 0,3%;
dan (c) air.
Kulit
buah manggis
mengandung vitamin B1, B2, B6, dan C,
serta senyawa pektin, tanin, dan
resin.
Senyawa-senyawa
tersebut
sering dimanfaatkan sebagai bahan
penyamak kulit dan zat pewarna
hitam untuk makanan dan industri
tekstil.
Sementara
kulit
buah
manggis
yang
mengandung
getah
kuning
dimanfaatkan
sebagai
bahan baku cat dan insektisida.
Tanin
terdiri
atas
berbagai
asam
fenolat
yang
mempunyai
aktivitas
antioksidan,
menghambat
pertumbuhan
tumor,
dan
menghambat
enzim
seperti
reverse
transkriptase
dan
DNA
topoisomerase. Tanin dengan protein membentuk senyawa kompleks dan menyebabkan
pengendapan
protein.
Fungsi tanin bagi kesehatan antara
lain adalah sebagai antioksidan dan
relaksasi, yang secara klinis memiliki
kemampuan
sebagai
antidiare, hemostatik, dan antihemorodial.
Teknologi
Manggis
Penepungan
Kulit
Buah
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BBPascapanen)
telah
menghasilkan
teknologi
penepungan
kulit
buah
manggis melalui proses perendaman. Kulit buah manggis segar dari
buah yang dipanen pada tingkat
ketuaan
optimal,
dipisahkan
dari
Volume 34 Nomor 1,
2012
daging buahnya lalu dipotong tipis.
Potongan kulit buah manggis lalu
direndam satu jam dalam larutan
0,3% asam asetat, 0,3% natrium
metabisulfit atau air. Setelah direndam, kulit buah diblansir selama
tiga menit menggunakan uap panas
lalu dikeringkan pada suhu 50C
dengan alat pengering tipe rak.
Perendaman
dan
pemblansiran
bertujuan untuk mencegah reaksi
pencoklatan dan untuk menstabilkan antosianin. Kulit buah manggis
kering (kadar air 6%) lalu dibuat
tepung ukuran 60 mesh dengan
menggunakan disc mill .
Tepung
kulit
buah
manggis
yang
dihasilkan
melalui
proses
perendaman
dalam
larutan
asam
asetat
dan
natrium
metabisulfit
mempunyai nilai Hue yang cukup
tinggi,
masing-masing
58,79–
kuning-merah
dan
43,37–kuningmerah,
dibandingkan
perendaman
dalam
air,
yaitu
36,1–merah.
Tingkat kecerahan tepung masingmasing 57,65; 59,13; dan 53,34
dengan perendaman dalam larutan
asam asetat, natrium bisulfit, dan
air. Tepung kulit buah manggis mengandung karbohidrat 82,50%, air
5,87%,
abu
2,17%,
gula
total
2,10%, protein 6,45%, dan lemak
3,02%. Dengan kandungan karbohidrat yang tinggi dan gula total
yang rendah, kulit buah manggis
dapat dimanfaatkan dalam industri
minuman, seperti jus dan minuman
instan.
Industri yang ingin mengembangkan kulit buah manggis menjadi
tepung dapat menerapkan teknologi
penepungan
melalui
perendaman
dalam larutan asam asetat, natrium
bisulfit atau air. Kulit buah manggis
pada
tingkat
ketuaan
optimal
umumnya berwarna merah hingga
sedikit ungu. Oleh karena itu, perendaman dalam air memberi hasil
yang
cukup
baik.
Perendaman
dalam air juga lebih sederhana dan
biayanya
murah.
Industri lanjutan dari tepung
kulit buah manggis antara lain adalah jus kulit buah manggis. Jus kulit
buah
manggis
diyakini
sebagai
minuman
fungsional.
Keuntungan
menggunakan
tepung
kulit
buah
manggis sebagai bahan baku minuman dan jus yakni umur simpannya lama, mudah dalam penyimpanan dan distribusi, dan memungkinkan
menjaga
kontinuitas
pasokan
dan mutu bahan ( Dondy A Setyabudi ) .
Informasi lebih lanjut hubungi:
Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan
Pascapanen
P e r t a n ia n
Jalan Tentara Pelajar No 12
Bogor
16114
Telepon : (02 5 1) 8 3 2 1 7 6 2
8350920
F a k s im i le: ( 0 2 5 1 ) 8 3 2 1 7 6 2
E-mail
:
b b _ p a s c a p a n e n @l it b a n g . d e p t a n . g o . id
1 3
Download