analisis pertumbuhan dan proses transformasi struktur ekonomi

advertisement
ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PROSES TRANSFORMASI
STRUKTUR EKONOMI REGIONAL KOTA MEDAN
TESIS
Oleh :
HARMES JONI
002103019 / PWD
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2002
Harmes Joni : Analisis Pertumbuhan Dan Proses Transformasi Struktur Ekonomi Regional Kota…, 2002
USU Repository © 2007
RINGKASAN
Analisis Pertumbuhan dan Proses Transformasi Struktur Ekonomi Regional Kota
Medan.
HARMES JONI.
Tesis Magister Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan, Program Pasca
Sarjana USU, 2000. dibawah bimbingan Komisi Pembimbing ; Prof. Bachtiar Hassan
Miraza (Ketua), Drs. HB. Tarmizi, SU (anggota), dan lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE
(anggota).
Adalah suatu hal yang sangat menarik untuk mengetahui positioning perekonomian suatu
Kabupaten/Kota dalam era globalisasi ekonomi ini. Kajian ini menjadi lebih menarik lagi
dengan dimulainya pelaksanaan otonomi daerah terhitung sejak 1 Januari 2001 yang
menempatkan masing-masing pemerintahan Kabupaten/Kota sebagal aktor kunci dalam
pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan regional. Kepada setiap pemerintahan
Kabupaten/Kota dituntut untuk mampu memberikan pelayanan prima melalui upaya
memaksimalkan keunggulan komparatif, p en ingk atan efisien si, p eng emb ang an
tek nolo gi in formasi, d an peningkatan daya saing. Dalam menyikapi globalisasi dan
tuntutan pelayanan yang prima tersebut, pemerintah Kabupaten/Kota harus mampu
mengelola keuangan daerah secara tepat, baik dari sisi penerimaan maupun dari sisi
pengeluaran. Pemerintah Kabupaten/Kota dalam melaksanakan kewenangan yang cukup luas
tersebut dapat saja menggali sumber-sumber keuangan daerah tanpa membebani sektor riil dan
dari sisi pengeluaran harus mampu mengarahkan anggaran pembangunan untuk
pengembangan sektor riil dan keuangan. Untuk itu, mau tidak mau kepada setiap pemerintah
Kabupaten/Kota harus mampu menyusun strategi perencanaan ekonomi dan pembangunan
yang sifatnya visioner dengan merujuk kepada faktor-faktor internal dan eksternal yang
dapat mewarnai strategi perencanaan dimaksud.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju dan tipology pertumbuhan ekonomi,
mengindentifikasi sektor andalan, untuk mengetahui perubahan struktur ekonomi regional
Kota Medan dibandingkan dengan Propinsi Sumatera Utara dalam 26 tahun kurun waktu
pengamatan (1975 – 2000), u n t u k m e n g e t a h u i p r o s e s k i n e r j a s e k t o r
i n d u s t r i a l i s a s i s e r t a memformulasikan strategi perencanaan ekonomi dan
pembangunan Kota Medan.
Dalam analisis data dan pembahasan, digunakan alat analisis (1) Klasen Tipology untuk
mengetahui laju dan tipology pertumbuhan, (2) Location Quotient (LQ) untuk mengindentifikasi
sektor andalan, (3) Shift Share
Harmes Joni : Analisis Pertumbuhan Dan Proses Transformasi Struktur Ekonomi Regional Kota…, 2002
USU Repository © 2007
untuk mengetahui perubahan struktur ekonomi regional, (4) Kriteria Industrialisasi yang
dikembangkan Bank Dunia untuk menentukan proses i n d u s t r i a l i s a s i d i K o t a M e d a n , d a n
( 5 ) A n a l i s i s S W O T u n t u k memformulasikan Strategi Perencanaan Ekonomi dan
Pembangunan Kota Medan. Disamping itu untuk mempertajam analisis penelitian khusus untuk
menentukan sektor-sektor ekonomi yang andal dan efisien, sektor-sektor industri yang memiliki
daya penyebaran ke depan (forward lingkage) dan keterkaitan kebelakang (backward
lingkage) dilakukan dengan alat analisis Incremental Capital Output Ratio (ICOR) dan
analisis Input Output atas rekomendasi hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya. Demikian juga dalam melakukan analisis SWOT untuk penentuan
formulasi Strategi Perencanaan Ekonomi dan Pembangunan Kota Medan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 26 tahun, laju pertumbuhan ekonomi
regional Kota Medan rata-rata lebih rendah dibandingkan dengan level provinsi,
namun pendapatan rata-rata perkapitanya dalam kurun waktu yang sama diatas rata-rata
pendapatan perkapita provinsi. Dengan demikian tipologynya dikategorikan sebagai “daerah relatif
maju, tetapi tertekan” (retarded region), namun pada tahun 1978, 1980, 1982, 1987, 1989, 1991,
1992, 1996, 1997, 1999 dan tahun 2000 laju pertumbuhan melewati aras provinsi dan ketika itu
tipologinya tergolong “daerah maju dan bertambah cepat” (rapid growth region). Sektor
andalan dengan indikasi LQ > 1 selama periode analisis adalah sektor listrik, gas dan air
minum, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor angkutan dan komunikasi, sektor keuangan
dan jasa, sedangkan sektor ekonomi yang tidak andal adalah sektor pertanian, sektor
penggalian, sektor bangunan dan sektor industri. Selanjutnya dengan menggunakan ICOR Kota
Medan Tahun 1993 – 2000 telah berhasil diidentifikasi sektor ekonomi yang andal dan efisien,
sektor ekonomi yang tidak andal tapi efisien, sektor ekonomi yang andal tapi tidak efisien dan
sektor ekonomi yang tidak andal dan tidak efisien.
Perubahan (shift share) struktur ekonomi regional Kota Medan selama 26 tahun pengamatan telah
mengalami pergeseran. Sektor primer (pertanian dan penggalian) perannya menurun dari 7,12 %
pada tahun 1975 menjadi 6,08 % pada tahun 2000. Sektor sekunder (industri, listrik, gas, dan
air minum dan bangunan) perannya meningkat dari 16,33 `)/0 pada tahun 1975 menjadi 23,75 %
pada tahun 2000. Sektor tertier (perdagangan, hotel, restoran, angkutan dan komunikasi, keuangan
dan jasa-jasa) perannya menurun dari 76,55 % pada periode analisis (1975) menjadi 70,16 % pada
tahun 2000. Dengan demikian pergeseran transformasi struktur perkonomian
regional Kota Medan tidaklah sepenuhnya mengikuti pola yang lazimnya terjadi di suatu
daerah dari proses transformasi struktur sektor ekonomi.
Harmes Joni : Analisis Pertumbuhan Dan Proses Transformasi Struktur Ekonomi Regional Kota…, 2002
USU Repository © 2007
Hasil analisis shift share menunjukkan rata-rata pertumbuhan ekonomi Kota Medan yang
berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara membawa
implikasi kepada ketidak berhasilan bauran industri atau proportional shift dan
ketidakunggulan kompetitif atau diffrential shift. Secara spesifik sektor perekonomian
daerah yang kurang berhasil mengadaptasi bauran industri provinsi adalah sektor
pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor angkutan dan komunikasi dan
sektor jasa. Sektor yang kurang memiliki keunggulan kompetitif adalah sektor pertanian,
sektor industri pengolahan, sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran,
sektor keuangan dan sektor jasa. Hanya sektor listrik, gas dan air minum, dan sektor
penggalian yang tercatat mempunyai laju pertumbuhan ekonomi tinggi dan memiliki
bauran industri dan keunggulan kompetitf yang tercatat positif.
Proses pembangunan idustrialisasi di Kota Medan relatif berjalan lamban dan daerah ini
termasuk kategori daerah “yang sedang menuju proses industrialisasi” karena selama 26
tahun periode pengamatan konstribusi sektor industri terhadap PDRB Kota Medan masih
berkisar antara 10% -20%. Meskipun tingkat kinerja proses industri di Kota Medan relatif
lamban dan tidak basis, namun sektor ini merupakan salah sate sektor yang memiliki
prospek untuk mengangkat porto folio perekonomian Kota Medan ke depan karena
kontribusi terhadap PDRB relatif besar dan tercatat sebagai sektor ekonomi yang efisien.
Atas dasar pertimbangan tersebut dengan menggunakan alat analisis input- output telah
didapatkan jenisjehis sektor industri yang mempunyai daya penyebaran ke depan (forward
linkage) dan keterkaitan ke belakang (backward linkage). Sektor-sektor tersebut adalah
industri minyak makan, industri penggilingan padi dan biji-bijian, industri plastik dan
barang dari plastik, industri kimia dasar dan pupuk, industri ban dan barang-barang dari
karet, industri bahan p e mb e r s i h , r e s t o r a n , i n d u s t r i p a k a i a n j a d i , i n d u s t r i m e s i n
d a n perlengkapannya, perdagangan, angkutan jalan raya, bank dan lembaga keuangan
lainnya, industri kertas, barang dari kertas, industri logam dasar/baja.
Terdapat 12 langkah Strategi Perencanaan Ekonomi dan Pembangunan Kota Medan,
namun secara konseptual dapat dikelompokkan menjadi 6 Strategi-strategi pokok
yakni ; 1) strategi pelayanan, 2) strategi kepariwisataan, 3) strategi industrialisasi,
4) strategi pertanian dan kelautan, 5) strategi demografi dan pengembangan sumber
daya manusia, dan 6) strategi penyelenggaraan kepemerintahan yang baik.
Harmes Joni : Analisis Pertumbuhan Dan Proses Transformasi Struktur Ekonomi Regional Kota…, 2002
USU Repository © 2007
Download