BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker merupakan penyebab kematian utama kedua yang memberikan
kontribusi 13% kematian dari 22% kematian akibat penyakit tidak menular utama
di dunia (Shibuya et al, 2003). Berdasarkan data dari World Health Organization
(WHO) tahun 2012, diperkirakan setiap tahun 12 juta orang di seluruh dunia
menderita kanker dan 7,6 juta meninggal dunia. Jika tidak dikendalikan,
diperkirakan 26 juta orang akan menderita kanker dan 17 juta meninggal karena
kanker pada tahun 2030. Kejadian ini akan terjadi lebih cepat di negara
berkembang (Laurence, 2009). Di Indonesia kanker merupakan urutan ke-6 dari
pola penyakit nasional. Setiap tahunnya 100 kasus baru terjadi diantara 100.000
penduduk (Depkes, 2002).
Dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237 juta penduduk terdapat
sekitar 237.000 penderita kanker baru setiap tahunnya. Sejalan dengan itu, data
empiris juga menunjukkan bahwa kematian akibat kanker dari tahun ke tahun
terus meningkat. Berdasarkan hasil Riskesda tahun 2007, sekitar 5,7 % kematian
semua umur disebabkan oleh kanker ganas. Di Indonesia prevalensi tumor/kanker
adalah 4,3 per 1000 penduduk dan merupakan penyebab kematian nomor 7
(5,7%) setelah stroke, tuberkulosis, hipertensi, cedera, perinatal, dan DM
(Tjandra, 2008).
1
WHO menyatakan bahwa lima besar penyakit kanker di dunia adalah
kanker paru-paru, kanker payudara, kanker kolon, kanker lambung dan kanker
hati (WHO,2005). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Oemiati et al., 5
besar kasus tumor di Indonesia adalah tumor ovarium, serviks uteri, tumor
payudara, tumor kulit, tumor kelenjar gondok dan kelenjar endokrin, dan tumor
jaringan lunak (Oemiati et al., 2011).
Kanker kolorektal sering ditemukan di negara-negara berkembang. Kanker
ini adalah tumor kedua tersering pada wanita dan tumor ketiga tersering pada lakilaki. Untuk kedua jenis kelamin, kanker kolorektal paling umum didapatkan.
Beberapa modalitas terapi onkologi sudah tersedia untuk pasien. Operasi
dikombinasikan dengan kemoterapi dan atau radioterapi adalah intervensi yang
paling sering untuk stadium lokal lanjut dan kemoterapi adalah intervensi yang
paling sering untuk kondisi metastasis (Arraras et al., 2010).
Di Indonesia, hampir 70% penderita kanker ditemukan dalam keadaan
stadium yang sudah lanjut. Pasien kanker stadium lanjut sering mengalami nyeri
kanker, yang merupakan keluhan utama pada pasien kanker. Dalam perjalanan
penyakitnya, 45-100% penderita mengalami nyeri yang sedang sampai berat, dan
80-90% nyeri itu dapat ditanggulangi dengan pengelolaan nyeri kanker yang tepat
sesuai dengan pedoman WHO. Di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta, pasien
kanker yang mengalami permasalah nyeri dan terdokumentasi dalam 3 bulan
terakhir pada tahun 2012 adalah sebanyak 42,2%. Nyeri kanker menjadi perhatian
khusus bukan hanya karena insidensinya yang tinggi, namun juga karena
2
penurunan kualitas hidup penderita kanker dan mortalitas yang disebabkannya
(Sumohandoyo,2012).
Untuk menilai kualitas hidup penderita kanker, alat ukur yang digunakan
harus bersifat multidimensional yang meliputi aspek fisik, sosial dan fungsional,
simpel, mudah dimengerti dan dijawab oleh semua pasien dan harus divalidasi.
Salah satu alat ukur yang banyak digunakan untuk menilai kualitas hidup pasien
kanker secara global adalah kuesioner yang dikeluarkan oleh European
Organization for Research and Treatment of Cancer Quality of Life
Questionnaire Core 30 (EORTC QLQ-C30) (Arraras et al, 2010).
Dikarenakan prevalensi kanker kolon termasuk dalam 5 besar penyakit
kanker di dunia, maka peneliti menggunakan kuisioner khusus untuk menilai
kualitas hidup pasien kanker kolon menggunakan European Organization for
Research and Treatment of Cancer Quality of Life Questionnaire Colorectal 29
(EORTC QLQ-CR29). Kuisioner ini telah digunakan secara luas pada uji klinik
kanker oleh sejumlah besar kelompok-kelompok penelitian, dan juga telah
digunakan pada studi-studi non uji klinik (Arraras et al, 2010).
B. Pertanyaan Penelitian
Apakah ada kaitan antara perubahan skala nyeri kanker dengan kualitas
hidup pada penderita kanker kolorektal?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kaitan antara
perubahan skala nyeri kanker dengan perubahan kualitas hidup pada penderita
kanker kolorektal.
3
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini bagi penderita kanker kolorektal adalah untuk
memberikan kesadaran akan pentingnya pengobatan kanker dan nyeri kanker
sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup penderita. Manfaat bagi institusi
adalah untuk memberikan data epidemiologi hubungan antara nyeri kanker
dengan kualitas hidup penderita kanker kolorektal. Manfaat bagi ilmu
pengetahuan adalah sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya mengenai kaitan
antara nyeri kanker dengan kualitas hidup pada penderita kanker kolorektal.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian hubungan antara kualitas nyeri dengan kualitas hidup pada
penderita kanker kolorektal di Poliklinik Tulip RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta,
sejauh penelusuran kepustakaan yang peneliti lakukan belum pernah dilakukan
sebelumnya.
4
Download