Perjalanan Sejarah Options

advertisement
Perjalanan Sejarah Options
Jumat, 15 Juni 2007, 10:55 WIB
Options, sebagai salah satu instrument derivative asset keuangan masih relative baru meskipun
aktivitas perdagangannya telah meluas secara cepat sejak adanya pengenalan kontrak tercatat di
bursa, seperti di Chicago Board Options Exchange (CBOE), LIFFE, dan Eurex. Para pembeli kontrak
options gaya Eropa memiliki hak tapi tidak memiliki kewajiban:
• Untuk membeli (call option) atau menjual (put option) suatu asset spesifik yang telah disetujui
jumlahnya, disebut juga underlying
• Pada satu harga yang spesifik, disebut juga exercise atau strike price.
• Pada satu tanggal di masa depan, disebut juga tanggal jatuh tempo (expiration date).
Option Eropa hanya dapat di- exercised pada saat jatuh tempo, sedangkan kontrak option Amerika
dapat diuangkan pada hari kerja kapan saja sampai dengan jatuh tempo. Label ini sekarang
semata-mata bersifat historis. Mayoritas exchange-traded options di dunia saat ini ditransaksikan
berdasarkan gaya Amerika, mengikuti model yang diperdagangkan pada bursa-bursa AS.
Sementara itu, over-the-counter (OTC) options lebih sering mengikuti gaya Eropa, karena pembeli
tidak ingin membayar premium ekstra untuk dapat menguangkan kontrak sebelum jatuh tempo.
Option gaya Amerika untuk saham yang dividennya dibayarkan akan lebih mahal dibandingkan
option gaya Eropa, karena adanya kesempatan di mana lebih menguntungkan untuk menguangkan
kontrak sebelum jatuh tempo dan kemudian juga menerima dividen atas saham tersebut. Kontrak
gaya Bermuda adalah yang bersifat setengah-setengah. Kontrak tersebut dapat diuangkan pada
hari tertentu saja sebelum jatuh tempo, misalnya satu hari dalam seminggu.
Dengan maraknya investasi pada pasar options ini, mungkin menarik untuk sedikit disimak
mengenai sejaraha perjalanan dari kontrak options, berikut ini.
Diperkirakan cikal bakal dari kontrak options telah dimulai oleh para ahli matematika dan ahli filsuf
sejak zaman Romawi dan Yunani dengan menggunakan metode yang sama seperti kontrak
options. Para ahli tersebut meyakini akan prospek buah zaitun ke depan akan sangat baik,
sehingga menggunakan options untuk mengantisipasi harga di kemudian hari. Pada saat musim
sedang sepi, di mana permintaan akan buah zaitun tidak ada, mereka memperoleh hak dengan
harga rendah dan kemudian menunggu permintaan sedang banyak sehingga harga buah zaitun
naik tinggi, karena itu mereka yang mempunyai hak membeli di harga perjanjian yang rendah tadi,
menggunakan haknya guna mendapatkan keuntungan.
Sejarah kemudian mencatat dari negeri Belanda pada awal tahun 1660-an, perdagangan kontrak
options untuk bunga tulip mulai dikembangkan. Semula para pedagang bunga tulip menggunakan
call option (hak beli) untuk memastikan harga yang layak untuk memenuhi permintaan. Di saat
yang bersamaan, para petani bunga tulip menggunakan put option (hak jual) untuk memastikan
harga jual yang memadai.
Selanjutnya ternyata perdagangan kontrak options di negeri Belanda ini tidak bertahan lama,
dengan masuknya para spekulan untuk memperdagangkan kontrak options. Terjadilah bahwa
ketika harga pasar jatuh, banyak spekulan yang tidak mampu memenuhi kewa¬jiban mereka,
sehingga membuat perekonomian di Belanda goncang pada saat itu. Sekitar 100 tahun kemudian
peristiwa yang hampir sama terjadi di Inggris. Sejak itu perdagangan kontrak options dianggap
ilegal oleh pemerintah Inggris di waktu itu.
Perdagangan kontrak options di Amerika dimulai tidak lama setelah adanya perdagangan saham.
Di awal abad ke-19, kontrak options (Call option maupun Put Option) dikenal sebagai suatu
privileges (hak istimewa) yang tidak diperdagangkan di bursa. Hal itu terjadi oleh karena
bermacam-macam perjanjian yang bisa dibuat saat itu hanya tergantung kepada pihak pembeli
maupun penjual yang bersepakat satu dengan yang lainnya.
Transaksi options di Amerika dikembangkan dengan sejumlah perumusan yang hati-hati, di
antaranya dengan didirikannya badan khusus untuk mengawasi perdagangan dengan nama
Securities & Exchange Commission (SEC).
Perdagangan options mulanya berjalan relatif lambat. Sampai akhir 60’an jumlah kontrak yang
diperdagangkan tidak lebih dari 300 ribu kontrak. Kemudian pejabat Chicago Board of Trade
(CBOT) saat itu, Joseph W. Sullivan, melakukan penelitian untuk kemungkinan diversifikasi pasar
options. Kernudian dirumuskan standardisasi harga perjanjian masing-¬masing kontrak (strike
price), waktu kontrak options jatuh tempo (expiration date), ukuran (size) yang seka¬rang,
umumnya kita kenal 100 lembar saham untuk tiap-tiap 1 kontrak options di Amerika, dan unsurunsur lainnya yang bersangkutan. Selain itu, dibentuklah perantara resmi dari kontrak yang ada
dan menjamin penyelesaian¬nya (settlement), yang kemudian dike¬nal sebagai Options Clearing
House.
Pengembangan lainnya adalah didirikannya Chicago Board Options Exchange (CBOE) dan mulai
memperdagang¬kan call option pada mulanya dengan 16 saham pada tanggal 26 April 1973. Dari
transaksi sebesar 911 kontrak di hari itu, menjadi melampaui 200.000 kontrak lebih di tahun
berikutnya. Aktivitas perdagangan options di pasar Amerika kemudian melejit cepat dengan
dijadikannya options ke dalam portofolio perbankan dan perusahaan asuransi. Saat ini, volume
kontrak options yang diperdagangkan di CBOT secara harian mencapai rekornya tertinggi sebesar
1,156,359 kontrak pada tanggal 7 Juni 2007.
Download