Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Reviu Laporan Keuangan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Februari 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH HUSNI Arsip Nasional Republik Indonesia PROSEDUR TETAP NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG REVIU LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN A. Umum Siklus anggaran negara merupakan tahapan dalam anggaran negara yang disusun berdasarkan estimasi pengeluaran suatu jangka waktu tertentu dan bagaimana cara membiayai pengeluaran tersebut (Muhammad Gade, 2002). Anggaran Pemerintah (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) merupakan dokumen formal hasil kesepakatan antara eksekutif dan legislatif tentang Belanja yang ditetapkan dan Pendapatan yang diharapkan. Anggaran mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas Belanja Pemerintah dan memberi landasan bagi upaya perolehan pendapatan dan pembiayaan oleh pemerintah untuk suatu periode tertentu yang biasanya mencakup periode tahunan, namun tidak tertutup kemungkinan disiapkannya anggaran untuk jangka waktu lebih atau kurang dari setahun. Salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan APBN oleh masing-masing Instansi dituangkan dalam Laporan Keuangan. Laporan keuangan dibuat dengan mengacu kepada pembiayaan yang telah dikeluarkan sehubungan dengan pencapaian tujuan dari organisasi pemerintah. Laporan keuangan tersebut harus disusun berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara mewajibkan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya. Laporan keuangan yang disusun tersebut terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, serta Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) sebagai instansi pemerintah yang diberikan amanah sebagai pembina kearsipan nasional di Indonesia juga memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan akuntansi dan pertanggungjawaban pelaksanaan berupa laporan keuangan. ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -2Dalam siklus pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran (berupa laporan keuangan), setiap Kementerian Negara/Lembaga diwajibkan melaporkan pertanggungjawaban tersebut kepada Menteri Keuangan 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir yang untuk selanjutnya akan dihimpun sebagai bahan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Selain disampaikan kepada Menteri Keuangan, Laporan Keuangan tersebut juga disampaikan kepada Menteri Negara Perencanaan Pembangunanan Nasional, dan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan keuangan yang disampaikan tersebut juga harus disertai dengan Pernyataan Tanggung Jawab (Statement of Responsibility) yang ditandatangani oleh Pimpinan Kementerian Negara/Lembaga dari masing-masing instansi. Untuk meningkatkan keandalan laporan keuangan, setiap entitas akuntansi dan pelaporan wajib melaksanakan Sistem Pengendalian Intern melalui prosedur rekonsiliasi antara data keuangan yang diakuntansikan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dengan data transaksi keuangan yang diakuntansikan oleh Bendahara di masingmasing instansi. Dalam pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern tersebut, Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) wajib melaksanakan reviu terhadap laporan keuangan untuk menjamin keandalan laporan keuangan yang telah disusun. Sesuai Pasal 48 ayat (2) huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah bahwa salah satu tugas dan fungsi APIP adalah melakukan reviu berupa penelaahan ulang bukti-bukti suatu kegiatan untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar, rencana atau norma yang telah ditetapkan untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas. Pelaksanaan reviu oleh APIP mengacu kepada Standar Akuntansi Pemerintah. Reviu laporan keuangan dilakukan secara periodik terhadap laporan keuangan di masing-masing instansi yang terdiri atas Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga Semesteran dan Tahunan. B. Maksud dan Tujuan Penyusunan Prosedur Tetap tentang Reviu Laporan Keuangan ini dimaksudkan untuk memberikan panduan dan tahapan dalam pelaksanaan reviu laporan keuangan (Semester maupun Tahunan) oleh APIP di lingkungan Inspektorat Arsip Nasional Republik Indonesia. Tujuan Prosedur Tetap tentang Reviu Laporan Keuangan adalah untuk membandingkan realisasi pendapatan dan belanja dengan anggaran yang telah ditetapkan serta untuk memberikan keyakinan akurasi, keandalan, dan keabsahan informasi yang ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -3disajikan dalam laporan keuangan sebelum disampaikan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga kepada Presiden melalui Menteri Keuangan. C. Ruang Lingkup Prosedur Tetap Reviu laporan Keuangan ini berlaku dan digunakan oleh unit kerja Inspektorat ANRI yang meliputi jenis kegiatan, uraian prosedur, pelaksana, dan norma waktu yang dipergunakan untuk menyelesaikan reviu. D. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 44871); 3. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1971 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2964); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelapoan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 6. Peraturan Pemerintah nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; 7. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22/KEP/M.PAN/07/2008 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas; 8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standard Operating Prosedures (SOP); 9. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 01/KM.12/2001 tentang Pedoman Kapitalisasi Barang Milik/Kekayaan Negara dalam Sistem Akuntansi Pemerintah; 10. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 41/KMK.09/2010 tentang Standar Reviu atas Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga; 11. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-44/PB/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Reviu Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga; ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -412. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Arsip Nasional Republik Indonesia sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan peraturan Kepala ANRI Nomor 05 Tahun 2010. 13. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Prosedur Tetap Di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia. E. Pengertian Dalam Prosedur Tetap ini yang dimaksud dengan: 1. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah adalah unit organisasi/pejabat yang ditunjuk pada kementerian negara/lembaga yang bertugas untuk memperkuat dan menunjang efektivitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah berupa pengawasan intern dalam bentuk audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya; 2. Sistem Pengendalian Intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh manajemen yang diciptakan untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam pencapaian efektivitas, efisiensi, ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan keandalan penyajian laporan keuangan pemerintah. 3. Standar Akuntansi Pemerintah adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. 4. Reviu adalah penelaahan ulang bukti-bukti suatu kegiatan untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan. 5. Laporan Keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban kementerian negara/lembaga atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan. 6. Entitas Akuntansi adalah Unit Pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barag dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan. 7. Entitas Pelaporan adalah Unit Pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. 8. Laporan Realisasi Anggaran adalah laporan yang menyajikan informasi anggaran dan realisasi pendapatan dan belanja kementerian negara/lembaga dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. 9. Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi posisi keuangan pemerintah yaitu asset, utang dan ekuitas dana pada tamggal tertentu. ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -510. Laporan Arus Kas adalah laporan yang menggabungkan arus kas masuk dan keluar selama suatu periode, serta posisi kas pada tanggal pelaporan. 11. Catatan atas Laporan Keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terperinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca dalam rangka pengungkapan yang memadai. 12. Tim Reviu adalah Tim pelaksana Reviu Laporan Keuangan yang terdiri dari Inspektur dan Auditor. ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -6BAB II PROSEDUR REVIU LAPORAN KEUANGAN Prosedur reviu laporan keuangan melalui tahapan sebagai berikut: 1. Inspektur memerintahkan Kasubbag TU Inspektorat untuk membuat Surat Perintah Reviu Laporan Keuangan dan Nota Dinas penyampaiannya. 2. Kasubbag TU Inspektorat: a. Menugaskan staf untuk mengetik konsep Surat Perintah Reviu Laporan Keuangan dan Nota Dinas b. Mengoreksi konsep yang dibuat staf c. Mengajukan konsep Surat Perintah Reviu Laporan Keuangan dan Nota Dinas kepada Inspektur 3. Inspektur: a. Memeriksa konsep Surat Perintah Reviu Laporan Keuangan dan Nota Dinas b. Menandatangani dan menyerahkan Surat Perintah dan Nota Dinas kepada Kasubbag TU Inspektorat untuk disampaikan kepada Sekretaris Utama 4. Kasubbag TU Inspektorat memerintahkan Staf Subbag TU Inspektorat untuk menyampaikan Surat Perintah Reviu Laporan Keuangan dan Nota Dinas yang telah ditandatangani Inspektur. 5. Staf Subbag TU Inspektorat menyampaikan Surat Perintah Reviu Laporan Keuangan dan Nota Dinas kepada Sekretaris Utama melalui Kasubbag TU Sekretaris Utama. 6. Kasubbag TU Inspektorat: a. Menerima Surat Perintah Reviu Laporan Keuangan yang telah ditandatangani Sekretaris Utama b. Melaporkan kepada Inspektur 7. Inspektur memerintahkan Kasubbag TU Inspektorat untuk membuat Nota Dinas penyampaian rencana reviu beserta Surat Perintah Reviu Laporan Keuangan kepada Kepala Biro Umum. 8. Kasubbag TU Inspektorat: a. Menugaskan staf untuk mengetik konsep Nota Dinas penyampaian rencana reviu Laporan Keuangan b. Mengoreksi konsep yang dibuat staf 9. Kasubbag TU Inspektorat mengajukan Nota Dinas penyampaian rencana reviu Laporan Keuangan kepada Inspektur. ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -7- 10. Inspektur: a. Memeriksa konsep Nota Dinas penyampaian rencana reviu Laporan Keuangan b. Menandatangani dan menyerahkan Nota Dinas penyampaian rencana reviu Laporan Keuangan kepada Kasubbag TU Inspektorat untuk disampaikan kepada Kepala Biro Umum 11. Kasubbag TU Inspektorat memerintahkan Staf Subbag TU Inspektorat untuk menyampaikan Nota Dinas penyampaian rencana reviu Laporan Keuangan yang telah ditandatangani Inspektur. 12. Staf Subbag TU Inspektorat menyampaikan Nota Dinas penyampaian rencana reviu Laporan Keuangan kepada Kepala Biro Umum melalui Staf TU Biro Umum. 13. Inspektur a. Menerima Nota Dinas dari Kepala Biro Umum. b. Menugaskan Auditor untuk berkoordinasi dengan Kasubbag Perhitungan Anggaran serta Kasubbag Distribusi dan Inventarisasi. 14. Auditor melaksanakan koordinasi dengan unit akuntansi keuangan dan unit akuntansi BMN. 15. Auditor: a. Melakukan penelaahan terhadap dokumen SPM/SP2D seluruh jenis Belanja, SSBP, SSP, SSPB. b. Melakukan penelaahan terhadap Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan yang disesuaikan dengan hasil penelaahan terhadap SPM/SP2D, membandingkan dengan Laporan Keuangan tahun lalu serta kesesuaian dengan dengan Standar Akuntansi Pemerintah dan Bagan Akun Standar. 16. Auditor: a. Menyusun temuan-temuan yang akan diinformasikan kepada unit akuntansi keuangan dan unit akuntansi BMN untuk segera ditindak lanjuti. b. Menerima tanggapan atas temuan hasil reviu dari unit akuntasi keuangan dan unit akuntansi BMN. 17. Auditor: a. Menyusun Laporan Hasil Reviu Sementara Atas dasar temuan dan tanggapan yang telah ditindaklanjuti. b. Melaporkan kepada Inspektur dan dilakukan pembahasan. 18. Inspektur: a. Mengoreksi Laporan Hasil Reviu Sementara. b. Memerintahkan Kasubbag TU Inspektorat untuk membuat Nota Dinas penyampaian Laporan Hasil Reviu. ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -8- 19. Kasubbag TU Inspektorat: a. Menugaskan staf untuk mengetik konsep Nota Dinas penyampaian Laporan Hasil Reviu. b. Mengoreksi konsep yang dibuat staf. c. Mengajukan konsep Nota Dinas penyampaian Laporan Hasil Reviu. 20. Inspektur: a. Memeriksa konsep Nota Dinas penyampaian Laporan Hasil Reviu. b. Menandatangani dan menyerahkan Nota Dinas penyampaian Laporan Hasil Reviu kepada Kasubbag TU Inspektorat untuk disampaikan kepada Sekretaris Utama. 21. Kasubbag TU Inspektorat memerintahkan Staf Subbag TU Inspektorat untuk menyampaikan Laporan Hasil Reviu dan Nota Dinas yang telah ditandatangani Inspektur. 22. Staf Subbag TU Inspektorat menyampaikan Laporan Hasil Reviu dan Nota Dinas kepada Kepala ANRI melalui Kasubbag TU Sekretaris Utama. ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -9BAB III PENUTUP Prosedur Tetap tentang Reviu Laporan Keuangan ini dapat menjadi pedoman bagi Inspektorat dalam melaksanakan pengawasan yang akan berdampak pada efektifitas pelaksanaan tugas dan fungsi yang sesuai dengan prosedur tetap yang telah ditetapkan. Prosedur Tetap tentang Reviu Laporan Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Apabila terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal Februari 2011 INSPEKTUR, BINNER SITOMPUL Arsip Nasional Republik Indonesia LAMPIRAN PROSEDUR TETAP NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG REVIU LAPORAN KEUANGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -1- DAFTAR LAMPIRAN PROSEDUR TETAP TENTANG REVIU LAPORAN KEUANGAN LAMPIRAN 1 DIAGRAM ALIR REVIU LAPORAN KEUANGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -1Lampiran 1 Prosedur Tetap Nomor : Tahun 2011 Tanggal : Januari 2011 DIAGRAM ALIR REVIU LAPORAN KEUANGAN Unit Penyelesaian No Tahap Kegiatan 1 Memerintahkan Kasubbag TU Inspektorat untuk membuat Surat Perintah Reviu Laporan Keuangan dan Nota Dinas penyampaiannya a. Menugaskan staf untuk mengetik konsep Surat Perintah Reviu Laporan Keuangan dan Nota Dinas b. Mengoreksi konsep yang dibuat staf c. Mengajukan konsep Surat Perintah Reviu Laporan Keuangan dan Nota Dinas kepada Inspektur a. Memeriksa konsep Surat Perintah Reviu Laporan Keuangan dan Nota Dinas b. Menandatangani dan menyerahkan Surat Perintah dan Nota Dinas kepada Kasubbag TU Inspektorat untuk disampaikan kepada Sekretaris Utama 2 4 Staf Subbag TU Inspektorat Auditor Kasubbag TU Inspektorat Inspektur Kasubbag Perhitungan Anggaran Kasubbag Distribusi dan Inventarisasi Kepala Biro Umum Sekretaris Utama ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -2Unit Penyelesaian No Tahap Kegiatan 5 Memerintahkan Staf Subbag TU Inspektorat untuk menyampaikan Surat Perintah Reviu Laporan Keuangan dan Nota Dinas yang telah ditandatangani Inspektur kepada Sekretaris Utama 6 Menyampaikan Surat Perintah Reviu Laporan Keuangan dan Nota Dinas kepada Sekretaris Utama melalui Kasubbag TU Sekretaris Utama 7 a. Menerima Surat Perintah Reviu Laporan Keuangan yang telah ditandatangani Sekretaris Utama b. Melaporkan kepada Inspektur Memerintahkan Kasubbag TU Inspektorat untuk membuat Nota Dinas penyampaian rencana reviu beserta Surat Perintah Reviu Laporan Keuangan yang akan disampaikan kepada Kepala Biro Umum a. Menugaskan staf untuk mengetik konsep Nota Dinas penyampaian rencana reviu Laporan Keuangan b. Mengoreksi konsep yang dibuat staf 8 9 Staf Subbag TU Inspektorat Auditor Kasubbag TU Inspektorat Inspektur Kasubbag Perhitungan Anggaran Kasubbag Distribusi dan Inventarisasi Kepala Biro Umum Sekretaris Utama ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -3Unit Penyelesaian No Tahap Kegiatan 10 Mengajukan Nota Dinas penyampaian rencana reviu Laporan Keuangan 11 a. Memeriksa konsep Nota Dinas penyampaian rencana reviu Laporan Keuangan b. Menandatangani dan menyerahkan Nota Dinas penyampaian rencana reviu Laporan Keuangan kepada Kasubbag TU Inspektorat untuk disampaikan kepada Kepala Biro Umum Memerintahkan Staf Subbag TU Inspektorat untuk menyampaikan Nota Dinas penyampaian rencana reviu Laporan Keuangan yang telah ditandatangani Inspektur kepada Kepala Biro Umum Menyampaikan Nota Dinas penyampaian rencana reviu Laporan Keuangan kepada Kepala Biro Umum melalui Staf TU Biro Umum 12 13 14 a. Menerima Nota Dinas tanggapan atas rencana reviu laporan keuangan dari Kepala Biro Umum b. Menugaskan Auditor untuk berkoordinasi dengan Kasubbag Perhitungan Anggaran serta Kasubbag Distribusi dan Inventarisasi Staf Subbag TU Inspektorat Auditor Kasubbag TU Inspektorat Inspektur Kasubbag Perhitungan Anggaran Kasubbag Distribusi dan Inventarisasi Kepala Biro Umum Sekretaris Utama ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -4Unit Penyelesaian No Tahap Kegiatan 15 Melaksanakan koordinasi dengan unit akuntansi keuangan dan unit akuntansi BMN 16 a. Melakukan penelaahan terhadap dokumen SPM/SP2D seluruh jenis Belanja, SSBP, SSP, SSPB b. Melakukan penelaahan terhadap Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan yang disesuaikan dengan hasil penelaahan terhadap SPM/SP2D, membandingkan dengan Laporan Keuangan tahun lalu serta kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintah dan Bagan Akun Standar 17 a. Menyusun temuan-temuan yang akan diinformasikan kepada unit akuntansi keuangan dan unit akuntansi BMN untuk segera ditindak lanjuti Staf Subbag TU Inspektorat Auditor Kasubbag TU Inspektorat Inspektur Kasubbag Perhitungan Anggaran Kasubbag Distribusi dan Inventarisasi Kepala Biro Umum Sekretaris Utama ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -5Unit Penyelesaian No Tahap Kegiatan b. Menerima tanggapan atas temuan hasil reviu dari unit akuntasi keuangan dan unit akuntansi BMN 18 a. Menyusun Laporan Hasil Reviu Sementara Atas dasar temuan dan tanggapan yang telah ditindaklanjuti b. Melaporkan kepada Inspektur dan dilakukan pembahasan 19 a. Mengoreksi Laporan Hasil Reviu Sementara menjadi Laporan Hasil Reviu b. Memerintahkan Kasubbag TU Inspektorat untuk membuat Nota Dinas penyampaian Laporan Hasil Reviu 20 a. Menugaskan staf untuk mengetik konsep Nota Dinas penyampaian Laporan Hasil Reviu b. Mengoreksi konsep yang dibuat staf c. Mengajukan konsep Nota Dinas penyampaian Laporan Hasil Reviu Staf Subbag TU Inspektorat Auditor Kasubbag TU Inspektorat Inspektur Kasubbag Perhitungan Anggaran Kasubbag Distribusi dan Inventarisasi Kepala Biro Umum Sekretaris Utama ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -6Unit Penyelesaian No Tahap Kegiatan 21 a. Memeriksa konsep Nota Dinas penyampaian Laporan Hasil Reviu b. Menandatangani dan menyerahkan Nota Dinas penyampaian Laporan Hasil Reviu kepada Kasubbag TU Inspektorat untuk disampaikan kepada Sekretaris Utama Memerintahkan Staf Subbag TU Inspektorat untuk menyampaikan Laporan Hasil Reviu dan Nota Dinas yang telah ditandatangani Inspektur Menyampaikan Laporan Hasil Reviu dan Nota Dinas kepada Kepala ANRI melalui Kasubbag TU Sekretaris Utama 22 23 Staf Subbag TU Inspektorat Auditor Kasubbag TU Inspektorat Inspektur Kasubbag Perhitungan Anggaran Kasubbag Distribusi dan Inventarisasi Kepala Biro Umum Norma Waktu : 10 hari kerja INSPEKTUR, BINNER SITOMPUL Sekretaris Utama