Arsip Nasional Republik Indonesia

advertisement
Arsip Nasional Republik Indonesia
LEMBAR PERSETUJUAN
Substansi Prosedur Tetap tentang Reviu Laporan Keuangan telah saya setujui.
Disetujui di Jakarta
pada tanggal
Februari 2011
SEKRETARIS UTAMA,
GINA MASUDAH HUSNI
Arsip Nasional Republik Indonesia
PROSEDUR TETAP
NOMOR 02 TAHUN 2011
TENTANG
REVIU LAPORAN KEUANGAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Umum
Siklus anggaran negara merupakan tahapan dalam anggaran negara yang disusun
berdasarkan estimasi pengeluaran suatu jangka waktu tertentu dan bagaimana cara
membiayai pengeluaran tersebut (Muhammad Gade, 2002). Anggaran Pemerintah (Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara) merupakan dokumen formal hasil kesepakatan antara
eksekutif dan legislatif tentang Belanja yang ditetapkan dan Pendapatan yang diharapkan.
Anggaran mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas Belanja Pemerintah dan memberi landasan
bagi upaya perolehan pendapatan dan pembiayaan oleh pemerintah untuk suatu periode
tertentu yang biasanya mencakup periode tahunan, namun tidak tertutup kemungkinan
disiapkannya anggaran untuk jangka waktu lebih atau kurang dari setahun. Salah satu bentuk
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN oleh masing-masing Instansi dituangkan dalam
Laporan Keuangan. Laporan keuangan dibuat dengan mengacu kepada pembiayaan yang
telah dikeluarkan sehubungan dengan pencapaian tujuan dari organisasi pemerintah. Laporan
keuangan tersebut harus disusun berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintah.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara mewajibkan
kepada Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas
antara lain menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga
yang dipimpinnya. Laporan keuangan yang disusun tersebut terdiri dari Laporan Realisasi
Anggaran (LRA), Neraca, serta Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Arsip Nasional
Republik Indonesia (ANRI) sebagai instansi pemerintah yang diberikan amanah sebagai
pembina kearsipan nasional di Indonesia juga memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan
akuntansi dan pertanggungjawaban pelaksanaan berupa laporan keuangan.
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-2Dalam siklus pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran (berupa laporan keuangan),
setiap Kementerian Negara/Lembaga diwajibkan melaporkan pertanggungjawaban tersebut
kepada Menteri Keuangan 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir yang untuk
selanjutnya akan dihimpun sebagai bahan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
(LKPP).
Selain disampaikan kepada Menteri Keuangan, Laporan Keuangan tersebut juga
disampaikan kepada Menteri Negara Perencanaan Pembangunanan Nasional, dan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 08 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan keuangan yang disampaikan tersebut juga harus disertai dengan Pernyataan
Tanggung Jawab (Statement of Responsibility) yang ditandatangani oleh Pimpinan
Kementerian Negara/Lembaga dari masing-masing instansi.
Untuk meningkatkan keandalan laporan keuangan, setiap entitas akuntansi dan
pelaporan wajib melaksanakan Sistem Pengendalian Intern melalui prosedur rekonsiliasi
antara data keuangan yang diakuntansikan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran dengan data transaksi keuangan yang diakuntansikan oleh Bendahara di masingmasing instansi. Dalam pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern tersebut, Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) wajib melaksanakan reviu terhadap laporan keuangan
untuk menjamin keandalan laporan keuangan yang telah disusun. Sesuai Pasal 48 ayat (2)
huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah bahwa salah satu tugas dan fungsi APIP adalah melakukan reviu berupa
penelaahan ulang bukti-bukti suatu kegiatan untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar, rencana atau norma yang telah ditetapkan
untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas. Pelaksanaan reviu oleh APIP
mengacu kepada Standar Akuntansi Pemerintah. Reviu laporan keuangan dilakukan secara
periodik terhadap laporan keuangan di masing-masing instansi yang terdiri atas Laporan
Keuangan Kementerian Negara/Lembaga Semesteran dan Tahunan.
B. Maksud dan Tujuan
Penyusunan Prosedur Tetap tentang Reviu Laporan Keuangan ini dimaksudkan
untuk memberikan panduan dan tahapan dalam pelaksanaan reviu laporan keuangan
(Semester maupun Tahunan) oleh APIP di lingkungan Inspektorat Arsip Nasional Republik
Indonesia.
Tujuan Prosedur Tetap tentang Reviu Laporan Keuangan adalah untuk
membandingkan realisasi pendapatan dan belanja dengan anggaran yang telah ditetapkan
serta untuk memberikan keyakinan akurasi, keandalan, dan keabsahan informasi yang
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-3disajikan dalam laporan keuangan sebelum disampaikan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga
kepada Presiden melalui Menteri Keuangan.
C. Ruang Lingkup
Prosedur Tetap Reviu laporan Keuangan ini berlaku dan digunakan oleh unit kerja
Inspektorat ANRI yang meliputi jenis kegiatan, uraian prosedur, pelaksana, dan norma
waktu yang dipergunakan untuk menyelesaikan reviu.
D. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 44871);
3. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1971 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 2964);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelapoan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Pemerintah nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah;
7. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22/KEP/M.PAN/07/2008
tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas;
8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/21/M.PAN/11/2008
tentang Pedoman Penyusunan Standard Operating Prosedures (SOP);
9. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 01/KM.12/2001 tentang
Pedoman Kapitalisasi Barang Milik/Kekayaan Negara dalam Sistem Akuntansi
Pemerintah;
10. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 41/KMK.09/2010 tentang
Standar Reviu atas Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga;
11. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-44/PB/2006 tentang Pedoman
Pelaksanaan Reviu Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga;
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-412. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2006 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Arsip Nasional Republik Indonesia sebagaimana telah dua kali
diubah terakhir dengan peraturan Kepala ANRI Nomor 05 Tahun 2010.
13. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2009 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Prosedur Tetap Di Lingkungan Arsip Nasional
Republik Indonesia.
E. Pengertian
Dalam Prosedur Tetap ini yang dimaksud dengan:
1.
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah adalah unit organisasi/pejabat yang ditunjuk pada
kementerian negara/lembaga yang bertugas untuk memperkuat dan menunjang
efektivitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah berupa pengawasan intern dalam
bentuk audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;
2.
Sistem Pengendalian Intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh manajemen yang
diciptakan untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam pencapaian efektivitas,
efisiensi, ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan keandalan
penyajian laporan keuangan pemerintah.
3.
Standar Akuntansi Pemerintah adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam
menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah.
4.
Reviu adalah penelaahan ulang bukti-bukti suatu kegiatan untuk memastikan bahwa
kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar, rencana, atau
norma yang telah ditetapkan.
5.
Laporan Keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban kementerian negara/lembaga
atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara berupa Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
6.
Entitas Akuntansi adalah Unit Pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barag dan
oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan
untuk digabungkan pada entitas pelaporan.
7.
Entitas Pelaporan adalah Unit Pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas
akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan
laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.
8.
Laporan Realisasi Anggaran adalah laporan yang menyajikan informasi anggaran dan
realisasi pendapatan dan belanja kementerian negara/lembaga dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan.
9.
Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi posisi keuangan pemerintah yaitu
asset, utang dan ekuitas dana pada tamggal tertentu.
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-510. Laporan Arus Kas adalah laporan yang menggabungkan arus kas masuk dan keluar
selama suatu periode, serta posisi kas pada tanggal pelaporan.
11. Catatan atas Laporan Keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi tentang
penjelasan atau daftar terperinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam
Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca dalam rangka pengungkapan yang memadai.
12. Tim Reviu adalah Tim pelaksana Reviu Laporan Keuangan yang terdiri dari Inspektur
dan Auditor.
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-6BAB II
PROSEDUR REVIU LAPORAN KEUANGAN
Prosedur reviu laporan keuangan melalui tahapan sebagai berikut:
1.
Inspektur memerintahkan Kasubbag TU Inspektorat untuk membuat Surat Perintah Reviu
Laporan Keuangan dan Nota Dinas penyampaiannya.
2.
Kasubbag TU Inspektorat:
a. Menugaskan staf untuk mengetik konsep Surat Perintah Reviu Laporan Keuangan dan
Nota Dinas
b. Mengoreksi konsep yang dibuat staf
c. Mengajukan konsep Surat Perintah Reviu Laporan Keuangan dan Nota Dinas kepada
Inspektur
3.
Inspektur:
a. Memeriksa konsep Surat Perintah Reviu Laporan Keuangan dan Nota Dinas
b. Menandatangani dan menyerahkan Surat Perintah dan Nota Dinas kepada Kasubbag TU
Inspektorat untuk disampaikan kepada Sekretaris Utama
4.
Kasubbag TU Inspektorat memerintahkan Staf Subbag TU Inspektorat untuk menyampaikan
Surat Perintah Reviu Laporan Keuangan dan Nota Dinas yang telah ditandatangani
Inspektur.
5.
Staf Subbag TU Inspektorat menyampaikan Surat Perintah Reviu Laporan Keuangan dan
Nota Dinas kepada Sekretaris Utama melalui Kasubbag TU Sekretaris Utama.
6.
Kasubbag TU Inspektorat:
a. Menerima Surat Perintah Reviu Laporan Keuangan yang telah ditandatangani Sekretaris
Utama
b. Melaporkan kepada Inspektur
7.
Inspektur memerintahkan Kasubbag TU Inspektorat untuk membuat Nota Dinas
penyampaian rencana reviu beserta Surat Perintah Reviu Laporan Keuangan kepada Kepala
Biro Umum.
8.
Kasubbag TU Inspektorat:
a. Menugaskan staf untuk mengetik konsep Nota Dinas penyampaian rencana reviu Laporan
Keuangan
b. Mengoreksi konsep yang dibuat staf
9.
Kasubbag TU Inspektorat mengajukan Nota Dinas penyampaian rencana reviu Laporan
Keuangan kepada Inspektur.
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-7-
10. Inspektur:
a. Memeriksa konsep Nota Dinas penyampaian rencana reviu Laporan Keuangan
b. Menandatangani dan menyerahkan Nota Dinas penyampaian rencana reviu Laporan
Keuangan kepada Kasubbag TU Inspektorat untuk disampaikan kepada Kepala Biro
Umum
11. Kasubbag TU Inspektorat memerintahkan Staf Subbag TU Inspektorat untuk menyampaikan
Nota Dinas penyampaian rencana reviu Laporan Keuangan yang telah ditandatangani
Inspektur.
12. Staf Subbag TU Inspektorat menyampaikan Nota Dinas penyampaian rencana reviu Laporan
Keuangan kepada Kepala Biro Umum melalui Staf TU Biro Umum.
13. Inspektur
a. Menerima Nota Dinas dari Kepala Biro Umum.
b. Menugaskan Auditor untuk berkoordinasi dengan Kasubbag Perhitungan Anggaran serta
Kasubbag Distribusi dan Inventarisasi.
14. Auditor melaksanakan koordinasi dengan unit akuntansi keuangan dan unit akuntansi BMN.
15. Auditor:
a. Melakukan penelaahan terhadap dokumen SPM/SP2D seluruh jenis Belanja, SSBP, SSP,
SSPB.
b. Melakukan penelaahan terhadap Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas
Laporan Keuangan yang disesuaikan dengan hasil penelaahan terhadap SPM/SP2D,
membandingkan dengan Laporan Keuangan tahun lalu serta kesesuaian dengan dengan
Standar Akuntansi Pemerintah dan Bagan Akun Standar.
16. Auditor:
a. Menyusun temuan-temuan yang akan diinformasikan kepada unit akuntansi keuangan
dan unit akuntansi BMN untuk segera ditindak lanjuti.
b. Menerima tanggapan atas temuan hasil reviu dari unit akuntasi keuangan dan unit
akuntansi BMN.
17. Auditor:
a. Menyusun Laporan Hasil Reviu Sementara Atas dasar temuan dan tanggapan yang telah
ditindaklanjuti.
b. Melaporkan kepada Inspektur dan dilakukan pembahasan.
18. Inspektur:
a. Mengoreksi Laporan Hasil Reviu Sementara.
b. Memerintahkan Kasubbag TU Inspektorat untuk membuat Nota Dinas penyampaian
Laporan Hasil Reviu.
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-8-
19. Kasubbag TU Inspektorat:
a. Menugaskan staf untuk mengetik konsep Nota Dinas penyampaian Laporan Hasil Reviu.
b. Mengoreksi konsep yang dibuat staf.
c. Mengajukan konsep Nota Dinas penyampaian Laporan Hasil Reviu.
20. Inspektur:
a. Memeriksa konsep Nota Dinas penyampaian Laporan Hasil Reviu.
b. Menandatangani dan menyerahkan Nota Dinas penyampaian Laporan Hasil Reviu kepada
Kasubbag TU Inspektorat untuk disampaikan kepada Sekretaris Utama.
21. Kasubbag TU Inspektorat memerintahkan Staf Subbag TU Inspektorat untuk menyampaikan
Laporan Hasil Reviu dan Nota Dinas yang telah ditandatangani Inspektur.
22. Staf Subbag TU Inspektorat menyampaikan Laporan Hasil Reviu dan Nota Dinas kepada
Kepala ANRI melalui Kasubbag TU Sekretaris Utama.
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-9BAB III
PENUTUP
Prosedur Tetap tentang Reviu Laporan Keuangan ini dapat menjadi pedoman bagi
Inspektorat dalam melaksanakan pengawasan yang akan berdampak pada efektifitas pelaksanaan
tugas dan fungsi yang sesuai dengan prosedur tetap yang telah ditetapkan.
Prosedur Tetap tentang Reviu Laporan Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan. Apabila terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
Februari 2011
INSPEKTUR,
BINNER SITOMPUL
Arsip Nasional Republik Indonesia
LAMPIRAN
PROSEDUR TETAP
NOMOR 02 TAHUN 2011
TENTANG
REVIU LAPORAN KEUANGAN
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-1-
DAFTAR LAMPIRAN
PROSEDUR TETAP TENTANG REVIU LAPORAN KEUANGAN
LAMPIRAN 1
DIAGRAM ALIR REVIU LAPORAN KEUANGAN
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-1Lampiran 1
Prosedur Tetap
Nomor :
Tahun 2011
Tanggal :
Januari 2011
DIAGRAM ALIR
REVIU LAPORAN KEUANGAN
Unit Penyelesaian
No
Tahap Kegiatan
1
Memerintahkan Kasubbag TU Inspektorat untuk
membuat Surat Perintah Reviu Laporan Keuangan
dan Nota Dinas penyampaiannya
a. Menugaskan staf untuk mengetik konsep Surat
Perintah Reviu Laporan Keuangan dan Nota
Dinas
b. Mengoreksi konsep yang dibuat staf
c. Mengajukan konsep Surat Perintah Reviu
Laporan Keuangan dan Nota Dinas kepada
Inspektur
a. Memeriksa konsep Surat Perintah Reviu
Laporan Keuangan dan Nota Dinas
b. Menandatangani dan menyerahkan Surat
Perintah dan Nota Dinas kepada Kasubbag TU
Inspektorat untuk disampaikan kepada
Sekretaris Utama
2
4
Staf Subbag
TU
Inspektorat
Auditor
Kasubbag
TU
Inspektorat
Inspektur
Kasubbag
Perhitungan
Anggaran
Kasubbag
Distribusi
dan
Inventarisasi
Kepala
Biro Umum
Sekretaris
Utama
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-2Unit Penyelesaian
No
Tahap Kegiatan
5
Memerintahkan Staf Subbag TU Inspektorat
untuk menyampaikan Surat Perintah Reviu
Laporan Keuangan dan Nota Dinas yang telah
ditandatangani Inspektur kepada Sekretaris Utama
6
Menyampaikan Surat Perintah Reviu Laporan
Keuangan dan Nota Dinas kepada Sekretaris
Utama melalui Kasubbag TU Sekretaris Utama
7
a. Menerima Surat Perintah Reviu Laporan
Keuangan yang telah ditandatangani Sekretaris
Utama
b. Melaporkan kepada Inspektur
Memerintahkan Kasubbag TU Inspektorat untuk
membuat Nota Dinas penyampaian rencana reviu
beserta Surat Perintah Reviu Laporan Keuangan
yang akan disampaikan kepada Kepala Biro
Umum
a. Menugaskan staf untuk mengetik konsep Nota
Dinas penyampaian rencana reviu Laporan
Keuangan
b. Mengoreksi konsep yang dibuat staf
8
9
Staf Subbag
TU
Inspektorat
Auditor
Kasubbag
TU
Inspektorat
Inspektur
Kasubbag
Perhitungan
Anggaran
Kasubbag
Distribusi
dan
Inventarisasi
Kepala
Biro Umum
Sekretaris
Utama
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-3Unit Penyelesaian
No
Tahap Kegiatan
10
Mengajukan Nota Dinas penyampaian rencana
reviu Laporan Keuangan
11
a. Memeriksa konsep Nota Dinas penyampaian
rencana reviu Laporan Keuangan
b. Menandatangani dan menyerahkan Nota Dinas
penyampaian rencana reviu Laporan Keuangan
kepada Kasubbag TU Inspektorat untuk
disampaikan kepada Kepala Biro Umum
Memerintahkan Staf Subbag TU Inspektorat
untuk menyampaikan Nota Dinas penyampaian
rencana reviu Laporan Keuangan yang telah
ditandatangani Inspektur kepada Kepala Biro
Umum
Menyampaikan Nota Dinas penyampaian rencana
reviu Laporan Keuangan kepada Kepala Biro
Umum melalui Staf TU Biro Umum
12
13
14
a. Menerima Nota Dinas tanggapan atas rencana
reviu laporan keuangan dari Kepala Biro
Umum
b. Menugaskan Auditor untuk berkoordinasi
dengan Kasubbag Perhitungan Anggaran serta
Kasubbag Distribusi dan Inventarisasi
Staf Subbag
TU
Inspektorat
Auditor
Kasubbag
TU
Inspektorat
Inspektur
Kasubbag
Perhitungan
Anggaran
Kasubbag
Distribusi
dan
Inventarisasi
Kepala
Biro Umum
Sekretaris
Utama
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-4Unit Penyelesaian
No
Tahap Kegiatan
15
Melaksanakan koordinasi dengan unit akuntansi
keuangan dan unit akuntansi BMN
16
a. Melakukan penelaahan terhadap dokumen
SPM/SP2D seluruh jenis Belanja, SSBP, SSP,
SSPB
b. Melakukan penelaahan terhadap Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas
Laporan Keuangan yang disesuaikan dengan
hasil penelaahan terhadap SPM/SP2D,
membandingkan dengan Laporan Keuangan
tahun lalu serta kesesuaian dengan Standar
Akuntansi Pemerintah dan Bagan Akun
Standar
17
a. Menyusun temuan-temuan yang akan
diinformasikan kepada unit akuntansi
keuangan dan unit akuntansi BMN untuk
segera ditindak lanjuti
Staf Subbag
TU
Inspektorat
Auditor
Kasubbag
TU
Inspektorat
Inspektur
Kasubbag
Perhitungan
Anggaran
Kasubbag
Distribusi
dan
Inventarisasi
Kepala
Biro Umum
Sekretaris
Utama
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-5Unit Penyelesaian
No
Tahap Kegiatan
b. Menerima tanggapan atas temuan hasil reviu
dari unit akuntasi keuangan dan unit akuntansi
BMN
18
a. Menyusun Laporan Hasil Reviu Sementara
Atas dasar temuan dan tanggapan yang telah
ditindaklanjuti
b. Melaporkan kepada Inspektur dan dilakukan
pembahasan
19
a. Mengoreksi Laporan Hasil Reviu Sementara
menjadi Laporan Hasil Reviu
b. Memerintahkan Kasubbag TU Inspektorat
untuk membuat Nota Dinas penyampaian
Laporan Hasil Reviu
20
a. Menugaskan staf untuk mengetik konsep Nota
Dinas penyampaian Laporan Hasil Reviu
b. Mengoreksi konsep yang dibuat staf
c. Mengajukan konsep Nota Dinas penyampaian
Laporan Hasil Reviu
Staf Subbag
TU
Inspektorat
Auditor
Kasubbag
TU
Inspektorat
Inspektur
Kasubbag
Perhitungan
Anggaran
Kasubbag
Distribusi
dan
Inventarisasi
Kepala
Biro Umum
Sekretaris
Utama
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-6Unit Penyelesaian
No
Tahap Kegiatan
21
a. Memeriksa konsep Nota Dinas penyampaian
Laporan Hasil Reviu
b. Menandatangani dan menyerahkan Nota Dinas
penyampaian Laporan Hasil Reviu kepada
Kasubbag TU Inspektorat untuk disampaikan
kepada Sekretaris Utama
Memerintahkan Staf Subbag TU Inspektorat
untuk menyampaikan Laporan Hasil Reviu dan
Nota Dinas yang telah ditandatangani Inspektur
Menyampaikan Laporan Hasil Reviu dan Nota
Dinas kepada Kepala ANRI melalui Kasubbag
TU Sekretaris Utama
22
23
Staf Subbag
TU
Inspektorat
Auditor
Kasubbag
TU
Inspektorat
Inspektur
Kasubbag
Perhitungan
Anggaran
Kasubbag
Distribusi
dan
Inventarisasi
Kepala
Biro Umum
Norma Waktu : 10 hari kerja
INSPEKTUR,
BINNER SITOMPUL
Sekretaris
Utama
Download