Pewnhangunan Nasional - Dokumentasi Sastra Indonesia

advertisement
TJATATAN :
Baliwu pentingnja perkembangan Kebudajaan dalam pembanpunan Piasional
kita semua mengctahuinja. Karena itu dibtncah ini kami muatkan sebuah pikiran
dari sdr. Silur Situmorang tentang hal tsb. jang telah disttmpaikan pada Kongres
Kebudajaan jang diadakan oleh Uadtin Musjaiuarah Kebudajaan Nasional
(BMKN) di Bandung mulai tanggal 16 sld 20 Ojuli 1960 jang lain. Sebagai
buhan pemikiran kami mengundang saudarasaudara sekalian tmluk turut
memberikan pikiran pula tentang tulisan ini.
Redah '
SkCetenlan
d alam
Pewnhangunan
Nasional
H ) ERSOALAN ’’kesenian dalam pernbangunan nasional" dapat disimpulkan sebagai berikut:
Kesenian bangsa adalah langsung <lji" anja herhubungan dengan kebudajaan.
Perkemhangan jang pokok tergantung
dari perkembangan dari kebudajaan
itu. Perkembangan kebudajaan Indone­
sia sckarang djusteru mentjarikan pelakeanaan daripada tjitatjitanja, jaitu jang
dasar konsepsionilnja terdapat Peuibukaan Undang-undang Dasar, dalam pasalpasal UUD itu seudiri, jang mengemukakan sehagai faset dari tjitatjita dalani
hubungannja dengan faktor-faktor reel
dan ideel dari gerakan madju sedjarah.
Pasal-pasal dari UUD itu sendiri mengandung gagasan-gagasan mengenai segala bidaug kegiatan kulturil, jang menil rut semangatnja adalah Pantjaeila,
jang menerima pcrinsip-perinsip sosialis.
Sampai pada saat ini referensi terhesar
bagi persoalan kebudajaan Indonesia
Barn untuk mengetahui kejakinannja,
jaitu cultuurideaalnja maka sumber
satusatunja adalah UUD itu, dan menurut semangatnjalah kita dapat menilai
perkemhangan kebudajaan.
Dari segala pembitjaraan kebudajaan
Indonesia Bam seharusnjalah dalam
semangal Pantjasila jang menerima
prinsip-prineip sosialis, sedang kesenian
-ebagai fungsi dari kebudajaan kita
ketahni mendapat njawanja dari ilhamnja dari nilai-nilai kebudajaan itu.
Pembangunan nasional adalah seharusnja pembangunan sosialis dengan
socialisme. Socialisms itu disebut socia­
lisme Indonesia, kareiia bctupa hasil
sedjarah nasioilaL. xlcngaif Pantjasila
sebagai ideaal-beeld kitlturil-nja, jaitu
ganiharan tjita senipnrna, jang tergantung dihadapon sebagai leidstar, seperti
jang dikatakan oleh Presiden Soekomn.
Socialisme
Indonesia
mempunjai
pengcrtian jang herxifat nasional, dalam
dimensi kulturilnja.
18
Aspek-aspek aktuil politis dari per­
kembangan ini terdapat didalam USDEK. (USDEK adalah kumpulan kerar.gku. program, metode dan semhojan
perdjuangan praktis dan teoretis, imluk
pelaksanaan socialisme Indonesia) tidak
mcndjadi Lahan kupasan pada keseutpatan ini, sedang perintjian teoritis dari
socialism*; Indonesia itu, sckarang niendjadi tugas dari suatu Paniliya jang diangkat oleh Presiden.
Tapi kita sekarang turut berusalia
mendjumpakan konsep-kotisep kebudajaan, dan chususnja kesenian, sebagai
bagian atau sub-bagian daripada perso­
alan pokok itu.
Apakah kita akan mendjumpakatmja?
Fasti tidak kalau jang berupa teori jaug
lengkap, sekalipun kita djaubkan diri
dari persoalan polilik praktis, Iagi
setjara objektif holnm mungkin mendahului penjolesaian-penjelesaian soal tcoritis jang herada ditingkat jang lebili
tinggi, dan dalara hubungan jang lebili
Tapi persoalan jang terpokok bukanlali adanja teori jang siap Iengkap, akait
tetapi ialah timbulnja, inendjelmanja
kesadaran zaman mendjelmanja suatu
sense of direction dalani kchidupan
kebudajaan kita. Ini beraili tiada lain
dari pada menjadari socialisme, bukan
sadja sekadar sebagai tendensi, akan
Oleh: Sitor Situmorang
tetapi sebagai kcknatan kemadjuan kcbudajaan.
Djika hal ini dijakini, tanpa weiiungDidalam pendjelmaan gagasan-gagasangu berkembangnja teori, maka berlakunja hal ini masih memerlukan pcrutnusan creatief setjara teoretis-ilmijah. Umu, lah approach socialis dalam nieinetjahpendidikan dan praktek akan memain- kan soal sent, dalam pemhangunan; baik
kan peranannja jang penting, jang harus oleli pemerintah melalui lembaga-Iembaberupa „gerakan-gerakan didalam gera- ganja dibidang ilmn dan pendidikan atau
alat-alat jang chusus bertugus mcndjalankan socialismc Indonesia”.
kan kebidjaksanaan kebudajaan, maupun
Socialisme mempunjai gagasan-gagasan
oleh barisan seniman.
moral dan estetikanja. Sehagai gerakan
Apakah approach socialis itu? Apa­
ia dari inula sampai pada saat ini me- kah estetika socialisme Indonesia itu?
ngcnal polemiknja, bahkan konfliknja
Apakah suatu estetika socialis ’ djuga
didalam barisannja sendiri.
harus berkuasa setjara lonoil, Iengkap
Hal ini djuga melandjut dalaui alam dengan peraturannja, mengenai metode,
politiknja Indonesia. Inilah phenome­ stjjl dan tema? Alias haruslah ada
non abad ke-20, dimana sedjarah nasio- cstctika resmi? Persoalan ini inemasuki
nal dan sedjarah Indonesia sebagai dimensi kulturil, jang tcrdiri dari sifatnasion, mcndjadi bagian dari kcsatuan sifat kwalitatief-empiris, seperti soal kesedjarah dunia, jang mendjadi seinakin bebasan, (jaitu creatief prinsipe) mennjata. Dalam perkembangan kesenian djadi sifat kesenian.
Indonesia Bam hal ini djuga herlaku,
Ini herarti bahwa kehebasan, adalali
sehagai aspek dari peristiwa jang utama:
hal jang immanen dalam kesenian. Hal
jaitu perkemhangan kebndajaan jang ini herarti, bahwa hal kehebasan dan
melipuli djagad.
hal peraturan, pada hakekatnja adalali
Indonesia Barn adalah suatu konsep dua persoalan jang onderscheidon waNasion, jang meliputi rakjat jang ter- laupun satu tapi terpisab. Kehebasan
tentu, dalam negara jang lertcntu dan seni adalali kehebasan jang beraturan
dalam batas-bataA geografis serta iklim seudiri. dengan tugas mengabdi, kebetjuatja jang tertentu, jang mcngandung basan fundamental jang djusteru lerdjainin dengan socialisme.
segala matjam implikasi kulturilnja,
sedang Pantja-silu-lah jang mene-ntukan
Kesenian sebagai creatief principe,
ke-Indonesia-an konsep-konsep revolusi
sebagai pendjelmaan kehebasan azasi.
kita, jang pasti akan kelihalan pula da­ tidaklah ditentukan oleh peraturan.
lam perkembangan socialismc kita. Estetika sebagai peraturan rcsmi, ada]all
Pantjasila adalah lahir dari suatu way alat peniudas creatief principe alat dari
of life, sebagai tjita jang sehenarnja barbarie.
tak dapat diteorikan, jang bersifat kwaSocialisme sebagai alat perdjuangan
litatief-empiris, jang bersifat puitis, dan bertudjuan merohah materiele dan
dintatakan setjara puitis, oleh kidalang1 culturele orde. jang berlaku, mendjadidan sang pudjangga, dalam wudjud kan tugas dan pimpinan negara sebagai
dan appek-asprknja. Demikianlah ti;m- axiorna, cKbidang fce^ialan kebudajaan.
patnja ditentukan ; acbagai auianui sanipa /Socialisms 4tii niendjadi kenjasedjarah, dalani 1’ EMBUKAAN diiri
taaii nanti,-seperti djuga dibidang soeialUndomg-IJndang Dasar- negara-kita jaitii
sehagai icjeeaalbeeld c i sadjak.
|^i^ampin^iWu tetapltih-bcrdiri kenjaDalameoe.ialiam^Tndonesia.PantjasTla taan hidup, "Bahwa kt-bebasan adalah
itu bertemu dengan realitet faktor sesuatu jng immanen dalam seni, tak
wafctn, dengan sedjarah, mendjudi hal
dapat didjelmakan dan dihapuskan oleh
jang dinamis.
«p*natn peraturan dengan sangsi apapnn.
Inilali approach filosofi lerbadap seni,
sedang seni sebagai bagian dari kebudajaan, sebagai bagian dari kcliidupan
menurut socialisme, harus bersumber
bukan sadja dari konsep rolianiah, akan
tetapi djuga dari kenjataan materiecl,
jang tcrljakup dalam pengcrtian rakjal
dan kerakjalan.
Rakjat dan kerakjalan itu adalah
bukan sckadar abstraksi dari kaum
demagogi, akan tetapi adalah terdiri
dari manueia-manusia-in-concreto, jang
djumlahnja dapal dihitung seljara tepat,
jang wadjahnja dapat digambar satu
per satu dan suaranja dapat dikenal
tersendiri-sendiri, raerupakan iudividualitet, dengan sengsara dan impiannja,
jang tersimpul dalam Pantjasila. Menurut pandangan sosialis rakjat dan kerakjatan ilu adalah kenjataan kemanusiaan
dan kebudajaan jang tertindas, dalam
gerak kemadjuannja, oleh kapitalisme,
bergelimang dalam kesengsaraan.
Djadi rakjat dan kcrakjatan, sebagai
kenjataan perdjuangan, seharusnja mendjadi alam kesenian zaman datang,
kalau kesenian itu liendak inentjapai
kebesarannja menurut kodrat zamanIni berarti, bahwa seni dimasa datang
kalao hendak besar, harus didukung
oleh dan bersumber dari keadaan dan
tjita-tjita rakjat.
Ini adalah sangat wadjar,
sesuai
dengan kebenaran, bahwa kebudajaan
dimana dan dizaman nianapun, tidaklah
tjukup besar djika tidak didukung oleh
dan bersumber dari rakjat
banjak,
scbagai tjita-tjita kemanusiaan dan ke­
budajaan jang paling tinggi, jang harus
menentukan watak dari kesenian.
Gagasan kesenian jang demikian
menghadapkan pandangannja terutama
kemasa depan. Ia adalah bagian dari
gagasan kebudajaan jang jakin akan
datangnja kemadjuan dan jakin akan
tjara-tjara untuk mentjapainja.
Akan tetapi, kesenian menurut gaga­
san itu, bukanlah hanja sekadar „pengantar” masa datang, tapi djuga mendjadi pemclihara. Kesenian Indonesia
Baru adalah synthese antara masa lalu
kita dan masa datang, antara nilai-nilai
kesenian jang tradisionil dan nilainilai kesenian jang berasal dari kebu­
dajaan lain.
Kesenian Indonesia Baru itu pulalah
salali satu fungsi dari keprihadian
nasional kita; jaitu sebagai salali satu
fungsi kulturil-nja jang tertinggi, bersama-sama dengan ilmu dan pcndidikan
= moraal.
Menurut paham sosialisme maka ilmu,
pcndidikan dan kesenian harus setjara
sadar mendjadi fungsi kebudajaan.
Itulah sjarat pembangunan menurut
paham sosialis.
Djadi: Supaja kita dapat niembangun,
sjaratnja adalah socialisme, dan socia­
lisme itu bersjaratkan pula kesempurnaan berlakunja ilmu, pendidikan dan
kesenian sebagai fungsi-nja. Dalam sistem lain fungsi ini tidak sempuma,
bahkan sering dikebiri mendjadi alat
sadja. Sering pula ia mendjadi suatu
tudjuan an sich, bertanggalan dari
wudjud kesatuan hidup kebudajaan.
Dalam keadaan demikianpun ilmu, pen­
didikan dan kesenian itu mendjadi kehilangan daja dan njawa, mendjadi formalisme, karena kchilangan prinsip,
jaitu prinsip saling hidup-mcnghidupkan, jaitu prinsip creatief dari kebuda-
Inilah keadaan jang menjedihkau dialam pendjadjahan, dialam feodalisme
dan keterbelakangan, jang sisa-sisanja
harus kita hilangkan. Diatas rcruntuhan
masa lampau itu, socialisme-lah jang
dapat mcngcmbalikan berdjalannja dan
sempumanja fnngsi-fungsi tersebut.
Inilah dimensi kulturil dari pengertian pembangunan nasional dengan
segala persoalannja. Didalam dimensi
itu kita lihatlali dengan djelas tcmpatnja kesenian.
1. Dasamja pembangunan itu adalah
Pantjasila.
2. Luasannja adalah suatu nationbuilding.
3. Alatnja adalah socialisme.
4. Tudjuannja adalah masjarakat Pan­
tjasila, jaitu socialisme jang seniMengapa socialisme?
Apakali tidak ada djalan lain? Rasanja kita tidak perlu mengaku diri
scbagai scorang Marxis, untuk mcngakui
bahwa tidak ada djalan lain itu, djika
kita berdiri diatas dasar realitet sosial
— ekonomi dari pada hangsa, dan
djelasnja rakjat kita, dalam perspektif
liistoris dan dalam alam kenjataan
keadaan internasional.
Kapitalismc untuk Indonesia sudah
ketinggalan ISO tahun, demikianlah
pendapat Hatta dalam musjawarah pem­
bangunan nasional bcberapa tahun jang
Sedjadjar dengan itu dapatlali dikatakan pula, bahwa scgala matjam gagasan
kulturil jang hidup dari dan didalam
sistem itu, tidak dapat lagi berlaku
untuk Indonesia sebagai nasion, sebagai
pergaulan kebudajaan. Gagasan kcscnian sebagai uit-vloeiscl dari gagasan kul­
turil sama halnja. Individualisme seba­
gai gagasan kebudajaan dan sub-gagasannja dibidang kesenian, tidak lagi
mempunjai arti jang prinsipicel setjara
kulturil, walaupun setjara artistik formil tentu masili akan mendjalankan
peranannja.
Kita sekarang berada didalam fase
dimana kebanjakan dari kesenian kita
merupakan hasil gagasan-gagasan jang
outdatet, sebagai satu fase dari formatieve periode dari pada kebudajaan
Sitor Situmorang
kita, formatieve periode dari pada kepribadian kita sebagai bangsa, dengan mengolali matjam-matjam unsur setjara
terbuka dan bebas, setjara passif dan
aktif, jang mendjadi tjiri sisa-sisa ordc
jang ’’liberalistis”.
Saja pergunakan perkataan orde dan
kata 6ifat ’’liberalistis”. Dengan mana
kita bersinggung dengan dan menjinggung alam perdjuangan sosial, kenjata­
an revolusi dengan revolusionarisme,
djuga dibidang kebudajaan, jaitu harus
berlakunja paliam-paham revolusi, jaitu
revolusi sosialis, dalam ilmu, pendidi­
kan dan kesenian sebagai fungsifungsinja.
Masuklah kita pula dalam alam per­
djuangan politik jang berscmhojankan
USDEK, dan diperintji dengan sembojan KEPRIBADIAN NASIONAL dibi­
dang kebudajaan.
Uraian saja, saja batasi kepada appro­
ach kulturil tcrhadap pcrsoalan Socialis­
me Indonesia.
Kepribadian nasional dan Kebudajaan
nasional
Apakali jang dimaksud dengan kepribadian nasional? Djelasnja ia adalah
gambaran tjita-tjita kulturil dan seka­
rang mendjadi sembojannja djuga.
Kata sifat ’’nasional” inengandung prin­
sip ke-Indonesiaan, seperti jang telah
saja uraikan setjara ringkas pada permulaan sckali.
Sekarang apa pulalah jang dimaksud
dengan, atau lebili baik: Apa jang hen­
dak digambarkan dengan kata kepriba­
dian? Kepribadian adalah gambaran
dan gambaran dari suatu kwalitet,
djadi bukan benda. Kepribadian, ada­
lah suatu image, gambaran dari keadaan
kwalitatief, djadi kepribadian nasional
adalah image nasional tentang keadaan
kwalitatief bangsa, dengan lain perka­
taan tentang image dari kebudajaan
bangsa, sehingga istilah ’’kepribadian
nasional” dapatlah dianggap sinonim
dengan istilah ’’kebudajaan nasional” .
Keduanja, saja ulangi, adalah image
dari keadaan kwalitatief, suatu gamba­
ran keadaan jang dinamis, dalam
angan-angan bangsa, dalam angan-angan
nasional.
Kemudian: katasifat ’’nasional” mempunjai makna sosiologis lalui dari sedjarah dan tjita-tjita sosial Indonesia,
djadi bukan makna seperti jang dianut
oleh paham nazi-fasis, jang berasal dari
dunia barbarie dan instinct, walaupun
dibungkus dalam sematjam teori, jang
sok-ilmijah, jang terkenal dengan isti­
lah ”bloed en bodeni teori”, dengan
mitos-mitosnja jang serupa dengan
mitos-mitos zaman bahari, seperti jang
masih terdapat dizaman herpuak-puak
dan bersuku-suku.
1. Nasion Indonesia adalah persekutuan sosial jang beradab, alias suatu:
pergaulan kebudajaan.
2. Kepribadian nasionalnja, adalah
image nasion itu, tentang kehudajaannja, tentang ”diri” nja.
3. Kabudajaan nasional, adalah kea­
daan kwalitatief dinamis, jang digam­
barkan, di-image-kan, dimitoskan dida­
lam perkataan, dan di-personifisasi-kan,
dalam kata ’’kepribadian-Indonesia”.
1.
Keadaan kwalitatief dinamis, ada­
lah berkembangnja kebudajaannja, dan
sempumanja segala fungsi kebudajaan­
nja, seperti ilmu, pendidikan dan kescnian, melajani keseluruhan kehidupan
nasional.
(Landjutan dihal. 30)
19
Segera terbit: Bagian Pertaina.
DJURNALISTIK DALAM PRAKTEK
oleh: Djawoto
Tjetakan kedua, sepcnuhnja diperbaliarui dan diperlcngkapi. Ditjelak terbatas.
Bagian pertama:
x. Mcngupas masalahmasalah Pers dan Djumalistik dalam
Sosialisme a la Indonesia;
x. Pctundjuk-petundjuk praktis bagi tjalon wartawan dan
wartawan muda;
x. Perlu bagi sernua pibak jang berhubungan dengan Pers
dan Penerangan.
x. Bagian kedua dan ketiga akan menjusul.
Bagian pertama tebal 390 lialaman.
Harga: atas kertas koran Rp. 130,—; alas kerlas HVS Rp. 195,— sudah
termasuk ongkos kirini.
Mulai sekarang dapat dipesan disertai pcngiriman uangnja pada:
J.K.B.N. " A N T A R A ”, Djl. Pos Ulara 57, Djakarta.
*) Djumlah bantuan I’BB jang kini
nja (sebagian) tidak betjus. Dengan disudah ada di Konggo ialah 5000 oraug
hrangusnja llarian Rakjat karena metentara, sedang jang sudali tersediakan
muat pcrnjataan itu, dengan adanja
adalah 12.000, jang akan segera dikirim
larangaii dari Peperda untuk memiliki,
ke Konggo.
niengedarkan, mentjetak kembali dll
sebagainja pernjataan jang telah didjadi- . *) Kwme Nkrumah, Presiden Ghana,
menghendaki supaja tanggal penarikan
kan brosur itu, mungkin PKI mcngangtentara Belgia dari Konggo ditetapkan.
gap balm a Pemerintah tidak lagi mem*
*) Pcrnjataan simpathi dan kesedian
pcrdjuangkan keinerdekaan rakjat dan
inengirimkan bantuan membandjir kedemokrasi.
Konggo dari negara-negara Asia dan
Apakab setelah ini PKI akan inasib
Afrika.
tctap nienjokong pcinerintab, ataukah
tindakannja achir-acbir ini sudah inerupakan salu show-down? Ataukah lial ini
mcrupakan suatu bukti, sebagai dituliFUNGSl KEBUDAJAAN .........
oleli barian PNI ’’Suluh Indonesia”
<Landjutan liul 14)
(23 Djuli), bahwa PKI telah salah
taksir?
Amcrika Serikat:
Di West Georgia, negara bagian
Amcrika Serikat sebelah Selatan, termaDI KONGGO PERKEMBANGAN ......
suk negara bagian jang luasih terbela(Landjutan hal. 4)
kang terdapat sebuali West Georgia
Teachcrs College (sematjam F.K.I.P di
*) Sovjet Uni meiuadjukan resolusi,
Indonesia) jang mempunjai program
supaja di Dewan Keamanan di New raembangun desa-desa dinegara bagian
York, supaja tentara Belgia ditarik dari
itu mendjadi kota-kota jajig diharapkan
Konggo dalam waktu tiga hari.
dapat memadai kota-kota diuegara*) PM Konggo, Patrice Lumumba
negara Amcrika Serikat sebelah Utara.
mengantjam akan miuta tentara Sovjet
Rcntjana peladjarannja ditudjukan chudatang, kalau Imperialisme Barat tctap
sus untuk penibangunan semcsta bagi
inau menguasai Konggo.
daerah itu sendiri. Mengingat bahwa
daerah tsb. adalah daerah pertanian dan
*) Cabot Lodge wakil AS di DK
memperingatkan, kalau Sovjet Uni me- peternakan maka usaha pendidikannja
pun ditudjukan kcpada kehidupan discngirimkan pasukan kc Konggo, AS dan
kawan*kawannja akan mentjegahnja.
kelilingnja. Diadakan pula rentjana
penibangunan sckolah rakjat dalam arti
*) Antjaman PM Patrice Lumumba
untuk memanggil datang pasukan? .Sov­ mendidik murid-muridnja kearah pernbangunan djiwa jang sadar akan kewajet Uni ditariknja kembali.
djibannja.
*) I.umumba bcrmaksud terbang ke
Pada waktu saja mcngundjungi salah
Amcrika Serikat, untuk mentjari bansatu S.R. (maaf, masih terdapat W.C.
terbuka) jang didjadikan "pilot project”
*) Thomes Kanza, wakil Konggo dim
sidang l’ BB, menerangkan, bahwa Kong­ dari Tcachcrs College tadi maka dari
pintu gerbang masuk halaman sampai
go tak menentang Belgia, hanja inenjedikenalkan masuk ruangan dari klas kc
klas, maka anak murid sendiri jang men­
1. Diachirinja perbuatan agresi Belgia
djadi tuan rumah dan pengatjara pro­
di Konggo.
gram kundjungan. Sesudah itu diadakan
2. Ditariknja mundur setjepat mungkin
ramali tamah dengan mereka dan makan
pasukan-pasukan Belgia dari Konggo.
siang bersama tanpa dihadliri oleh guru3. Tiada pengakuan „kcmerdekaan Ka- gurunja. Baharu setelah selcsai, diada
kan pertemuan ehusus dengan para guru.
I. Djandji resmi Republik Kongo akan Demikian ini menudjnkkan kepada kita
mendjamin keselamatan djiwa dan bahwa tiap-tiap usaha pendidikan langliarta penduduk jang berdiam di
sung ditudjukan kepada pembangunan.
Kongo.
Usaha mcmbangun desa mendjadi kota
dimulai pula dari pendidikan sekolah*) Guinea kirimkan pasukan-pasukansekolali uiaupun dalam masjarakat
nja ke Konggo untuk bantu pcrdjuangan
'pendidikan masjarakat). Saja citeer
adil dari rakjat Konggo.
30
disini pidato inenteri Pl’&K jarino
Mangunpranoto diinuka Kongres PGRI
di Bandung pada tahun 1956 jang antara
lain dikemukakan:
fB(r I ngi
KESENIAN .................
(Landjutan hal. 19)
Dengan rumusan lain:
a. Kepribadian nasional adalah image
pcnggamharan dari scdjarah nasional.
b. Scdjarah nasional, adalah pengerlian
histons dinaims tentang tiinkulnja
dan berkembangnja nasion Iudoncsia, diatas hidup berpuak-piiak dan
bcrsuku-suku dan meninggalkau hi­
dup mendjadi bagian dari, dan ditindas oleh scdjarah nasion lain,
dalam alam koloniaiisme.
e. Tcrtjapainja ’’kepribadian nasional'
adalah tertjapainja suatu nasion.
dengan segala kclcngkapan dan ptrlengkapan kulturil-nja.
d. Tertjapainja ’’kepribadian nasional"
sebagai tjita-tjita, adalah tertjapainja
keadaan diinana kita sebagai nation
mcnentukan nasib sendiri.
r. Kembali kepada ’’kepribadian nasio­
nal” bukan berarti kembali pulang
kepada sesuatu keadaan dizanian
lampau, jang historis telah berlalu,
akan tetapi adalah penemuan kembali dari daja kita untuk mentjipta,
I>cnemuan kembali crcaticf vcrmogen
disegala bidang; bukan berarti harus berlakunja kembali bcntukhentuk lama, bukan penemuan benda-benda jang tadinja hilang, akan
tetapi penemuan kembali creaticl
vermogen, jang memang telah lenjap
oleh koloniaiisme tadinja. Inilah
makna revolusi ’’nasional”, terliadap
masa lalu kita dan maknanja terlia*
dap masa jang akan datang.
Kita berpribadi karena kita creutiei.
kita creatief karena kita berpribadi.
Setjara implisit, seljara lersirat terleliih dahulu telah didjelaskan, hubungan
kulturil nasib nasion dengan socialisme, djadi dengan segala pokok dan aspek kebudajaannja;
Apakah kesenian nasional dalam hal
1. Kesenian nasional sebagai pengerli*
an, pertama dapat dipakai sebagai
sehutan chasanah kesenian jang ada
di Indonesia jang dibuat oleh seninian-seniman Indonesia dulu dan
sekarang, terlepas dari pada aliran
dan styl.
Dalam hal mi la berarti kuinpulan
kckajaan kita akan kesenian sebagai
"barang djadi”, liasil dari fasc atau
bcrbagai sub-lingkungan kebudajaan
* kita, inaupun hasil-hasil dari keliidupau baru, semua itu adalah
’’kesenian
nasional”,
katakanlah
”mi]ik nasional”.
2. Kesenian nasional, sebagai idee
adalah idee jang merindukan berkenibangnja tjorak-tjorak asli, penggunaan alat dan bahan Indonesia,
tlcngan scbanjak mungkin beladjar
pada nietode-metodc jang terkenal
dalam dunia kesenian kita jang sudah
tradisionil.
3. Djika diartikan sebagai estctika jang
mengikat, maka ’’kesenian nasional"
itu adalah mempunjai sifat fasis,
jang anti-kultur, antl-kesenian, anti
perkembangan.
Download