PENYEDIAAN RUMAH PADA LAHAN TERBATAS DI PERKOTAAN PENYEDIAAN RUMAH PADA LAHAN TERBATAS DI PERKOTAAN Komisi V DPR RI mengandeng pemerintah untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan rumah tinggal. Diperkirakan hingga 2050 jumlah penduduk meningkat hingga 50 %. Dari tahun ke tahun, Hari Habitat Dunia peduli dengan lingkungan,perumukiman dan perubahan iklim di dunia. Hal tersebut menjadi topik dalam dialoh Kabinet Indonesia Bersatu Menjawab di TVRI, Rabu (28/9). Wakil Ketua Komisi V DPR RI Mulyadi, DPR bersama pemerintah membuat dan mensahkan berbagai kebijakan tata ruang, sumber daya air, bangunan gedung dan rumah susun. Kebijakan tata ruang dimaksudkan sebagai acuan dalam pengembangan di suatu kawasan. Kebijakan permukiman sebagai upaya dalam memenuhi kebutuhan tempat tinggal bagi masyarakat yang kurang mampu, khususnya di perkotaan. Menurut Mulyadi, Backlog kebutuhan rumah yang layak dan terjangkaiu mencapai 8,5 juta. Sementara, kemampuan pemerintah membangun perumahan baru 250 ribu unit per tahun. Komisi V DPR RI mendorong pemerintah dengan mensahkan UU untuk mempermudah pembangunan perumahan. “Beberapa UU pendukung sudah disahkam, antara lain UU Penataan Ruang, UU SDA, UU Bangunan Gedung dan UU Rumah Susun. Yang belum ada adalah UU perkotaan untuk mengantisipasi tantangan perkotaan yang semakin lama semakin berat,” ujar Mulyadi. Sementara itu Dirjen Penataan Ruang Imam S Ernawi mengatakan, salah satu pendukung hunian yang layak adalah tata ruang. Sebelum dibangun, hendaknya mengacu pada rencana tata ruang yang ada. Sehingga lingkungan perumahan dan permukiman layak huni, aman, nyaman dan berkelanjutan. Tema Hari Habitat Dunia 2011 adalah Cities and Climate Change. Dimaksudkan agar lebih perduli dengan masalah perkotaan dan perubahan iklim yang dampaknya telah kita rasakan. Sendie Siregar dari IAI (Ikatan Arsitektur Indonesia) yang juga menjadi narasumber mengatakan, dalam mengembangankan suatu perumahan dan permukiman yang layak perlu didukung berbagai macam hal yang tidak dapat dipisahkan. Antara lain listrik, air bersih, jalan dan sanitasi. Pemerintah sudah membuat rumah susun di perkotaan. Namun penempatannya masih kurang diminati. Masyarakat masih cenderung untuk tinggal di rumah (landed house) dengan rumah dan pekarangan. Mereka lebih suka tinggal di permukiman kumuh yang dekat dengan sungai dan page 1 / 2 tempat mereka bekerja. Sehingga, harus diberi pengertian dan dilakukan upaya agar mereka mau tinggal di rumah susun. (ind) Pusat Komunikasi Publik 290911 page 2 / 2 Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)