Modul Perilaku Konsumen [TM9]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
PERILAKU
KONSUMEN
PENGETAHUAN
Faku
ltas
Pr
ogram Studi
Fakul
tas Ilmu Komunikasi
riklanan
Komunikasi
Pemasaran
atap Muka
Pe
dan
Abstract
T
ode MK
0
K
K
Disusun Oleh
SM Niken Restaty, M.Si
ode MK
8
Kompetensi
Pembahasan
pada
Dari materi kuliah
modul ini meliputi pengertian, tersebut di atas, diharapkan
faktor yang mempengaruhi dari mahasiswa dapat memahami
pengetahuan
pengertian,
faktor
yang
mempengaruhi dari pengetahuan
Pembahasan
Untuk memastikan apakah suatu produk yang diluncurkan perusahaan disukai oleh
konsumen, diperlukan riset antara lain kepuasan konsumen. Pendekatan yang digunakan
untuk melihat ketidakpuasan dihasilkan dari dua variabel kognisi yaitu harapan pra
pembelian dan ketidakcocokan.
Harapan prapembelian adalah kepercayaan tentang kinerja suatu produk
yang diperkirakan akan muncul sedangkan ketidakcocokan adalah perbedaan antara
harapan pra pembelian dan persepsi pasca pembelian.Ketidakcocokan ada dua jenis yaitu
ketidakcocokan negatif dan positif. Ketidakcocokan negatif terjadi ketika kinerja produk
kurang dari apa yang diharapkan dan ketidakcocokan positif terjadi ketika kinerja produk
ternyata lebih baik dari apa yang diharapkan.
Pendekatan diatas diungkapkan oleh Richard Oliver dalam penelitiannya yang
berjudul A Cognitive Model Of The Antecedents and Consequences of Satisfaction
Decisions, di samping aspek kognisi, Oliver mengintegrasikan konsep kepuasan dengan
sikap keinginan membeli konsumen. Keinginan Pra Pembelian adalah sebuah fungsi dari
sikap pra pembelian, yang mana pada gilirannya adalah sebuah fungsi dari harapan pra
pembelian. Sikap dan kecenderungan pasca pembelian selanjutnya akan dipengaruhi oleh
derajat kepuasan atau ketidakpuasan.
KOGNISI
YANG
MENDAHULUI
DAN
KONSEKUENSI
KEPUASAN
012
2
2
Nama
Mata
dari Modul
Dosen Penyusun
Kuliah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
DARI
Afeksi
dan kognisi pra
pembelian
pembelian
penggunaan
Harap
Perilaku
dan
Afeksi
dan kognisi pasca
pembelian
Kinerj
an pra
a produk
pemb
kcocokan
Cocok
Ketida
dan
Kepua
elian
san /
Sikap
kpuasan
pasca
pra
pemb
Keingi
elian
nan
elian
nan
Pra
Ketida
Sikap
pemb
Keingi
Pasca
pembelian
Pembelian
AFEKSI DAN KOGNISI KONSUMEN TERHADAP PRODUK
Kepuasan
Kepuasan konsumen (consumer satisfaction) adalah konsep penting dalam konsep
pemasaran dan penelitian kosumen. Sudah menjadi pendapat umum bahwa jika konsumen
merasa puas dengan suatu produk atau merek cenderung akanterus membeli dan
menggunakanya serta memberitahu orang lain tengtang pengalaman merek yang
menyenangkanya dengan produk tesebut. Jika mereka tidak dipuaskan, mereka cenderung
beralih merek serta mengajukan keberatan pada produksen, pengecer, dan bahkan
menceritakannya kepeda konsumen lainnya.
Melihat tingginya tinggkat kepentingannya pada pemasaran, kepuasan telah
menjadi subjek dari beberapa penelitian konsumen yang dilakukan cukup gencar, walaupun
ada beberapa macam pendekatan yang tersedia, hal ini yang paling banya diteliti adalah apa
yang disebutdengan paradigma ketidakcocokan, yang diajukan Oliver. Pendekatan ini
memendang ketidak puasan terhadap produk dan merek sebagai hasil dari dua variable
kognitif lainnya, harapan prapembelian dan ketidakcocokan. Harapan prapembelian
(prepurchase expectations) adalah kepercayaan tentang kinerja suatu produk yang
012
2
3
Nama
Mata
dari Modul
Dosen Penyusun
Kuliah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
diperkirakan akan muncul. Ketidakcocokan (discomfirmasition) adalah perbedaan antara pra
pembelian dan persepsi pasca pembelian. Harapan pra pembelian dapat dipenuhi dapat
dipenuhi produksesua dengan ketidak cocokan: ketidak cocokan negatif (negatif
disconfirmation) terjadi ketika kenerja produk kuanga dari apa yang diinginkan, ketidak
cocokan positif (posistif disconfirmation) terjadi ketika kinerja prodak ternayata lebih baik
dari apa yang diharapkan. Kepuasan terjadi kinerja prodak paling tidak sama dengan yang
diharapkan.
Berdasarkan pada ide di atas, Oliver mendefinisikan kepuasan sebagai
berikut:Kepuasan mungkin paling mudah dimengerti jika digambarkan sebagai suatu
evaluasi jika digambarkan sebagai suatu evaluasi terhadap surprise yang melekat pada suatu
pengakuisisian produk dan / atau pengalaman mengkonsumsi. Intinya, kepuasan adalah
rangkuman kondisi psikologis yang dihasilkan ketika emosi yang mengelilingi harapan yang
tidak cocok dilpat gandakan oleh perasaan-perasaan yang terbentuk dalam konsumen
tentang pengalaman pengkonsumsian. Terlebih lagi, rasa heran atau kegairahan yang
disebabkan oleh evaluasi ini dianggap memiliki tenggang waktu yang terbatas, sehingga
kepuasan dengan segera melarut ke dalam (namun demikian tidak terlalu mempengaruhi)
sikap keseluruhan terhadap pembelian produk, khusunya yang berkaitan dengan lingkungan
pengecer yang khas
Satu keunggulan dari pendekatan Oliver adalah bahwa pendekatan tersebut
mengintegrasikan konsep kepuasan dengan sikap keinginan membeli konsumen. Sebagian
besar hasil penelitian tentang kepuasan konsumen yang menggunakan pendekatan ini
ternyata mendukung mode tersebut.
Ketidakpuasan
Ketidakpuasan (dissatisfation)
muncul ketika kinerja harapan pra pembelian
ternyata tidak cocok secara negatif. Yaitu, kinerja suatu produk ternyata lebih buruk dari
kinerja yang diharapkan. Konsumen yang merasa tidak puas terhadap suatu produk
cenderung tidak akan melakukan pembelian ulang dan bahkan dapat mengecam langsung
kepada produsen, pengecer, serta menceritakannya pada konsumen lainnya. Ada beberapa
generalisasi yang dibuat tentang ketidakpuasan konsumen dan perilaku mengecam:
1. Mereka yang mengecam karena merasa tidak puas cenderung adalah anggota dari grup
sosioekonomi menengah atas.
2. Karakteristik kepribadaian, dogmatisme, pusat kontrol, dan kepercayaan diri, tidak banyak
kaitanya dengan perilaku mengecam, atau tiadak sama sekali.
012
2
4
Nama
Mata
dari Modul
Dosen Penyusun
Kuliah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Tingkat keseriusan perasaan tidak puas atau permasalahan yang disebabkan oleh
ketidakpuasan ternyata berkaiatan secara positif dengan perilaku mengecam.
4. Semakin besar perasaan tidak puas yang disebabakan pada seorang diluar orang yang
merasa tidak puas, semakin tinggi kecenderungan terjadi kecaman.
5. Semakin positif persepsi tentang kepekaan pengecer terhadap keluhan konsumen, semakin
tinggi kecenderungan terjadinya kecaman.
Loyalitas Merek
Menurut Schiffman dan kanuk (1994),loyalitas merek merupakan suatu pilihan
yang konsisten atau pembelian merek yang sama yang dilakukan oleh konsumen atas suatu
produk tertentu. Loyalitas merek merupakan satu ukuran keterkaitan konsumen kepada
sebuah merek (Aaker, 1997). Sedangkan Ferrel (2002) memahami loyalitas merek sebagai
suatu perilaku positif terhadap suatu merek yang mendorong konsumen untuk secara
konsisten membeli merek tersebut ketika mereka membutuhkan kategori produk tersebut.
Ketiga defenisi tersebut mencerminkan bagaimana seorang pelanggan mungkin tidak akan
beralih ke merek lain jika merek tersebut membuat suatu perubahan, baik dalam harga atau
dalam unsur-unsur produk. Pada tingkat yang paling dasar pembeli tidak loyal sama sekali
dengan merek sehingga dalam keputusan pembelian, merek memainkan peran yang sangat
kecil. Pada tahap berikutnya, pembeli yang mengalami ketidakpuasan tidak dapat stimulasi
untuk berpindah merek terutama jika perpindahan tersebut membutuhkan usaha.
Berikutnya, adalah orang-orang yang puas sehingga untuk menarik kelompok ini,
kompotitir harus bisa mengatasi biaya peralihan dengan memberikan tawaran yang
memberikan manfaat cukup besar. Pada tahap keempat, orang-arang yang telah sungguhsungguh menyukai suatu merek. Preferensi mereka terhadap suatu merek sangat tinggi.
Kelompok yang terakhir adalah pelanggan yang setia. Mereka mempunyai kebanggaan
tersendiri dengan menjadi pengguna suatu merek tertentu.
Dari semua hal mengenai merek yang dilakukan oleh perusahaan ada satu aktivitas
yang sering lupa dilakukan oleh para pemasar yaitu menjaga dan mempertahankan merek.
Dalam banyak hal pemasar melupakan merawat merek ketika merek mereka sudah mulai
mapan di pasar. Selain itu untuk membangun dan mempertahakan loyalitas konsumen akan
suatu merek perlu juga dilakukan interaksi antara produsen dan konsumen baik lewat telpon,
internet maupun sarana yang lainnya.
012
2
5
Nama
Mata
dari Modul
Dosen Penyusun
Kuliah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Karakteristik produk
Karakteristik produk dapat mempengaruhi kebrhasilan suatu produk atau
merek.Karakteristik produk terdiri dari beberapa seperti :
1. Kompatibilitas
adalah
sejauhmana
suatu
produk
konsisten
dengan afeksi,kognisi,
dan perilaku konsumen saat ini.misalnya, jika kondisi- kondisi
sama,
jika
nilai-nilai
suatu
dan
produk
ternyata
tidak membutuhkan
lainnya
perubahan
dianggap
penting
pada
kepercayaan konsumen atau pada perilaku pembelian dan penggunaan
konsumen maka konsumen tersebut akan lebih cenderung mencoba produk tersebut
ketimbangn produk lainnya.
2. Kemampuan untuk ujicoba ini menjelaskan sejauh mana suatu produk dapat dicoba
dalam jumlah yang terbatas, atau dipilah ke dalam jumlah- jumlah yang kecil jika untuk
melakukan uji cioba ternyata membutuhkan biaya yang tinggi.misalny, jika kondisi
lainnya dianggap sama, jika suatu produk memungkinkan dilakukannya uji coba tanpa
harus membeli atau uji
coba
pembelian
dengan
jumlah
terbatas,
cenderung
lebih mempengaruhi konsumen untuk mencoba.
3. Kemampuan untuk diteliti mengacu pada sejauh mana produk atau dampak yang dihasilkan
produk tersebut dapat dirasakan oleh konsumen lain. Produk baru yang dikenal
masyarakat dan sering didiskusikan cenderung diadopsi lebih cepat.
4. Kecepatan adalah seberapa cepat manfaat suatu produk dipahami oleh konsumen.
karena sebagian konsumen masih berorientasi pada kepuasan yang dengan cepat
dirasakan ketimbang yang ditunda, produk yang dapat memberikan manfaat lebih cepat
012
2
6
Nama
Mata
dari Modul
Dosen Penyusun
Kuliah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
cenderung berkemungkinan lebih tinggi untuk paling tidak dicoba oleh konsumen.
5. Kesederhanaan adalah sejauh mana suatu produk dengan mudah dimengerti dan
digunakan konsumen.misalnya jika kondisi lainnya dianggap sama, sebuah produk
yang
pada
saat
merakitnya
tidak membutuhkan upaya yang rumit serta pelatihan
konsumen yang mendalam cenderung lebih berpeluang untuk dicoba.
6. Manfaat relative adalah sejauh mana suatu produk memiliki keunggulan bersaing yang
bertahan atas kelas produk, bentuk produk, dan merek lainnya.
7. Simbolisme produk adalah apakah makna suatu produk atau merek bagi konsumen dan
bagaimanakah pengalaman konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
8. Strategi pemasaran, kualitaas strategi pemasaran yang digunakan juga memiliki peran
apakah suatu produk itu berhasil dan berkemampulabaan.
Contoh kasus :
1.1 LATAR BELAKANG
Proses pengambilan keputusan dalam membeli merupakan proses pemecahan
masalah oleh konsumen mengenai produk atau jasa yang hendak dibeli dengan cara memilih
perilaku yang ingin ditampilkan melalui tahapan-tahapan pembelian. Salah satu faktor yang
mempengaruhi proses pengambilan keputusan dalam membeli adalah promosi dan produk.
Keputusan Pembelian yang dilakukan konsumen akan mencakup pertimbangan berbagai
aspek. Pada umumnya konsentrasi pemasaran lebih diarahkan pada keputusan tentang
pemilihan alternatif terhadap merek tertentu. Hal ini disebabkan strategi pemasaran
seringkali dikembangkan bagi pencapain target untuk merek produk tertentu.
Menurut Philip kotler mengemukakan, Konsumen mempelajari merek-merek
yang tersedia dan ciri-cirinya. Informasi ini digunakan untuk mengevaluasi semua alternatif
yang ada dalam menentukan keputusan pembeliannya (1998:170). Di Indonesia banyak
sekali produsen yang menawarkan berbagai merek motor dan Permintaan masyarakat
terhadap sepeda motor terus mengalami peningkatan, hal ini memberikan peluang bagi para
produsen sepeda motor untuk melakukan inovasi dari produk yang dihasilkannya. Setiap
produsen selalu memproduksi sepeda motor dengan desain-desain yang terbaru sesuai
dengan keinginan konsumen. Jenis sepeda motor yang sangat digemari konsumen selama ini
adalah jenis sepeda motor bebek.
Penjualan motor diprediksi tahun ini mampu menembus 8 juta unit, naik 9,5
012
2
7
Nama
Mata
dari Modul
Dosen Penyusun
Kuliah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
persen dibandingkan tahun lalu 7,3 juta unit. Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda
Motor Indonesia (AISI), penjualan motor sampai September 2011 mencapai ,2 juta unit.
Sementara pada September, penjualan mencapai 724 ribu unit. Pada September lalu,
penjualan Honda mencapai 391.733 unit, sehingga akumulasinya mencapai 3,1 juta unit.
Sementara Yamaha, terjual 2,5 juta unit. Suzuki berada di posisi ketiga dengan penjualan
43.643 unit pada September lalu. Alhasil, selama Sembilan bulan 2011, penjualan Suzuki
mencapai 397.714 unit. Kawasaki berada di posisi keempat dengan penjualan 9.906 unit,
sehingga akumulasi penjualan mencapai 78.909 unit. Selain empat pabrikan Jepang ITU,
pabrikan India, TVS, membukukan penjualan 2.370 unit. Total penjualan sampai September
2011 mencapai 19.856 unit.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.
Tentukan suatu produk yang akan dianalisis
2.
Tentukan perilaku konsumen dalam memilih produk tersebut dilihat dari faktor
budaya, social, pribadi, dan psikologi
3.
Siapa yang membuat keputusan pembelian dan jelaskan tahapan dalam proses
pembelian
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan
dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa
demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Secara sederhana, perilaku konsumen adalah
suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, menggunakan (memakai,
mengkonsumsi) dan menghabiskan produk (barang dan jasa) termasuk proses mendahului
dan mengikuti tindakan ini. Contohnya septian setelah melihat pameran komputer, merasa
tertarik dan percaya bahwa merek komputer tertentu sangat andal, merasa menyenangi,
kemudian memutuskan untuk membeli, menggunakannya. Setelah 3 tahun menjadi bosan
kemudian menukarnya dengan komputer yang baru atau menjualnya.
Ruang Lingkup Perilaku Konsumen merupakan studi perilaku konsumen
terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka
yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan
konsumsi. Hal ini mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan
012
2
8
Nama
Mata
dari Modul
Dosen Penyusun
Kuliah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
mereka membeli, di mana mereka membeli, seberapa sering mereka membeli, dan seberapa
sering mereka menggunakannya. Mereka juga harus tahu untuk apa mereka membeli, dan
juga apa manfaat yg mereka peroleh.
Siapa Sebenarnya Konsumen Itu dan Apa Saja Ciri-Ciri Konsumen.
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup
lain dan tidak untuk diperdagangkan.Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual
kembali maka dia disebut pengecer atau distributor. Jika dilihat dari perilaku konsumen
dalam mengonsumsi suatu barang dibedakan menjadi dua macam, yaitu Perilaku Konsumen
Rasional, Suatu konsumsi dapat dikatakan rasional jika memerhatikan hal-hal berikut :
–
barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagi konsumen,
–
barang tersebut benar-benar diperlukan konsumen,
–
mutu barang terjamin,
–
harga sesuai dengan kemampuan konsumen.
Perilaku Konsumen Irasional, Suatu perilaku dalam mengkonsumsi dapat
dikatakan tidak rasional jika konsumen tersebut membeli barang tanpa dipikirkan
kegunaannya terlebih dahulu, yaitu :
– tertarik dengan promosi atau iklan baik di media cetak maupun elektronik,
– memiliki merek yang sudah dikenal banyak konsumen,
– ada bursa obral atau bonus-bonus dan banjir diskon,
– prestise atau gengsi.
Ciri-ciri konsumen ada 2 wujudnya :

Personal Consumer : Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa
untuk penggunaannya sendiri.

Organizational Consumer : Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau
jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.
Menurut Handi Irawan perilaku konsumen Indonesia dikategorikan menjadi
sepuluh, tapi hanya 5 kategori yang saya muat di sini, yaitu :
1.
Berpikir jangka pendek , ternyata sebagian besar konsumen Indonesia hanya berpikir
012
2
9
Nama
Mata
dari Modul
Dosen Penyusun
Kuliah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
jangka pendek dan sulit untuk diajak berpikir jangka panjang, salah satu cirinya adalah
dengan mencari yang serba instant.
1.
Tidak terencana, hal ini tercermin pada kebiasaan impulse buying, yaitu membeli
produk yang kelihatannya menarik (tanpa perencanaan sebelumnya).
2.
Suka berkumpul, masyarakat indonesia mempunyai kebiasaan suka berkumpul
(sosialisasi). Salah satu indikator terkini adalah situs social networking seperti Facebook dan
Twitter sangat diminati dan digunakan secara luas di Indonesia.
3.
Gagap teknologi , sebagian besar konsumen Indonesia tidak begitu menguasai
teknologi tinggi. Hanya sebatas pengguna biasa dan hanya menggunakan fitur yang umum
digunakan kebanyakan pengguna lainnya.
4.
Gengsi , Konsumen Indonesia amat getol dengan gengsi. Banyak yang ingin cepat
naik “status” walau belum waktunya. Saking pentingnya urusan gengsi ini, mobil-mobil
mewah pun tetap laris terjual di negeri kita pada saat krisis ekonomi sekalipun.
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen, yaitu :
1.
Pendekatan Interpretif
Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang
mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group
discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa
yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
1.
Pendekatan Tradisional
Pendeketan ini didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif,
sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan
teori dan metode untuk menjelaskan perliku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi
dilakukan melalui eksperimen dan survey untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman
tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta
pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
1.
Pendekatan Sains Marketing
Pendekatan
ini
didasari
pada
teori
dan
metode
dari ilmu
ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba
model matematika berdasarkan hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslowuntuk
memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal
dengan sebutan moving rate analysis.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan
2
012
0
1
Nama
Mata
dari Modul
Dosen Penyusun
Kuliah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan
tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau
seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.
2.2
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Memilih
Produk
1.
Faktor Budaya
Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan
budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari
kata LatinColere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah
tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa
Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian
tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang
yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa
budaya itu dipelajari.
Nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang
melalui keluarga dan lembaga penting lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.129). Penentu
paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Culture, mengkompromikan nilai-nilai
dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang secara terus-menerus
dalam sebuah lingkungan. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.201-202).
Subkultur
Sekelompok orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan
keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah (Kotler, Amstrong, 2006, p.130). Meskipun
konsumen pada negara yang berbeda mempunyai suatu kesamaan, nilai, sikap, dan
perilakunya seringkali berbeda secara dramatis.
Kelas Sosial
Pengelompokkan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat, dan perilaku.
2
012
1
1
Nama
Mata
dari Modul
Dosen Penyusun
Kuliah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kelompok sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya pendapatan, tetapi
ditentukan juga oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan lainnya (Kotler, Amstrong, 2006,
p.132).
Menurut Ebert dan Griffin (1995) consumer behavior dijelaskan sebagai upaya
konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi.
Konsumen mengambil banyak macam keputusan membeli setiap hari. Kebanyakan
perusahaan besar meneliti keputusan membeli konsumen secara amat rinci untuk menjawab
pertanyaan mengenai apa yang dibeli konsumen, dimana mereka membeli, bagaimana dan
berapa banyak mereka membeli, serta mengapa mereka membeli.
Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku
konsumen. Pengiklan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya, sub budaya
dan kelas social pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan
perilaku seseorang. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan
perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting
lainnya. Setiap kebudayaan terdiri dari sub budaya – sub budaya yang lebih kecil yang
memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub
budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok
keagamaan, kelompok ras, area geografis. Banyak sub budaya membentuk segmen pasar
penting dan pemasar seringkali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan
dengan kebutuhan konsumen.
Budaya yang ada di masyarakat dapat memuaskan kebutuhan masyarakat.
Budaya dalam suatu produk yang memberikan petunjuk, dan pedoman dalam menyelesaikan
masalah dengan menyediakan metode “Coba dan buktikan” dalam memuaskan kebutuhan
fisiologis, personal dan sosial. Misalnya dengan adanya budaya yang memberikan peraturan
dan standar mengenai kapan waktu kita makan, dan apa yang harus dimakan tiap waktu
seseorang pada waktu makan. Begitu juga hal yang sama yang akan dilakukan konsumen
misalnya sewaktu mengkonsumsi makanan olahan dan suatu obat.
Budaya dapat dipelajari sejak seseorang sewaktu masih kecil, yang
memungkinkan seseorang mulai mendapat nilai-nilai kepercayaan dan kebiasaan dari
lingkungan yang kemudian membentuk budaya seseorang. Berbagai macam cara budaya
dapat dipelajari. Seperti yang diketahui secara umum yaitu misalnya ketika orang dewasa
dan rekannya yang lebih tua mengajari anggota keluarganya yang lebih muda mengenai cara
berperilaku. Ada juga misalnya seorang anak belajar dengan meniru perilaku keluarganya,
teman atau pahlawan di televisi. Begitu juga dalam dunia industri, perusahaan periklanan
2
012
2
1
Nama
Mata
dari Modul
Dosen Penyusun
Kuliah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
cenderung memilih cara pembelajaran secara informal dengan memberikan model untuk
ditiru masyarakat. Misalnya dengan adanya pengulangan iklan akan dapat membuat nilai
suatu produk dan pembentukan kepercayaan dalam diri masyarakat. Seperti biasanya iklan
sebuah produk akan berupaya mengulang kembali akan iklan suatu produk yang dapat
menjadi keuntungan dan kelebihan dari produk itu sendiri. Iklan itu tidak hanya mampu
mempengaruhi persepsi sesaat konsumen mengenai keuntungan dari suatu produk, namun
dapat juga mempengaruhi persepsi generasi mendatang mengenai keuntungan yang akan
didapat dari suatu kategori produk tertentu.
1.
Faktor Sosial
Selain faktor budaya, perilaku konsumen di pengaruhi oleh faktor-faktor sosial,
seperti kelompok acuan, keluarga, peran, dan status sosial. Kelompok acuan terdiri dari
semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau
perilaku orang tersebut.
Keluarga meruapkan organisasi pembelian konsumen yang paling penting
dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling
berpengaruh.
Peran dan status sosial seseorang menunjukkan kedudukan orang itu setiap
kelompok sosial yang ia tempati. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan
oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.

Kelompok Acuan
Banyak kelompok mempengaruhi perilaku seseorang. Kelompok acuan
seseorang terdiri dari semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung (tatap muka)
atau pengaruh tidak langsung terhadap sikap atsu perilaku Seseorang Kelompok-kelompok
yang mempunyai pengarah langsung terhadap seseorang disebut kelompok keanggotaan
(membership groups). Ini merupakan kelompok di mana orang tersebut ikut serta dan
berinteraksi. Sebagian merupakan kelompok primer, seperti keluarga, teman, tetangga dan
rekan kerja, yzng mana orang tersebut secara terus-menerus berinteraksi dengan mereka.
kelompok primer cenderung bersifat informal. Seseorang juga termasuk dalam kelompok
sekunder, seperti kelompok religius, kelompok profesi, dan kelompok asosiasi perdagangan,
yang cenderung bersifat lebih formal dan mempunyai interaksi yang tidak begitu rutin.
Orang-orang juga dipengaruhi oleh kelompok-kelompok di mana mereka buat anggotanya.
Kelompok-kelompok yang seseorang ingin masuk disebut kelompok aspirationar. Sebagai
contoh, seorang remaja Jepang mungkin berharap bahwa suatu hari nanti dapat bermain
2
012
3
1
Nama
Mata
dari Modul
Dosen Penyusun
Kuliah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
baseball untuk klub.,Yomiuri Giants. Kelompok disokittif adalan kelompok yang nilai atau
perilakunya ditolak oleh seorang individu. Remaja yang sama tadi mungkin ingin
menghindar; hubungan dengan remaja-remaja yang keluyuran di Harajuku.
Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok acuan dari pelanggan
sasaran mereka. Orang-orang secara signifikan dipengaruhi oleh kelompok acuan mereka
paling sedikit melalui tiga cara. Kelompok acuan manghubungkan seorang individu dengan
perilaku dan gaya hidap baru. Mereka juga mempengaruhi sikap dan konsep diri (selfconcept) seseorang karena biasanya dia berhasrat untuk “menyesuaikan diri” dengan
kelompok tersebut. Dan kelompok acuan yang menciptakan tekanan untuk keseragaman
yang mungkin mempengaruhi pilihan produk. dan merek aktual seseorang. Pengaruh
kelompok acuan berubah seiring dengan perkembangan produk dalam siklus hidup
produknya. Ketika suatu produk pertama kali diperkenalkan, keputusan untuk membeli
sangat direngaruhi oleh pihak. lain, tetapi pilihan merek; tidak begitu dipengaruhi oleh pihak
lain. Pada tahap pertumbuhan pasar, pengaruh kelompok acuan bersifat kuat untuk pilihan.
produk dan merek. Pada tahap kedewasaan produk, hanya pilihan merek saja yang sangat
dipengaruhi oleh pihak lain.
Pada tahap penurunan, pengaruh kelompok bersifat lemah baik terhadap
pilihan produk maupun pilihan merek. Produsen produk dan merek di mana pengaruh
kelompok sangat kuat harus menentukan bagaimana mendekati dan mempengaruhi para
pemimpin opini dalam kelompok-kelompok acuan tersebut. Para pemimpin opini dijumpai
dalam semua lapisan masyarakat, dari seseorang dapat menjadi pemimpin opini untuk
bidang produk tertentu dan menjadi pengikut opini untuk bidang produk yang lain. Pemasar
berusaha mendekati para pemimpin opini dengan mengidentifikasi karakteristik demogrefis
plan psikografis yang berhubungan dengan kepemimpinan opini, mengidentifikasi media
yang dibaca pemimpin opini, dan mengarahkan peran-peran kepada pemimpin
opini.Pengarah kelompok bersifat kuat untuk produk-produk yang dapat dilihat oleh pihak
lain yang dihormati si pembeli.

Keluarga
Anggota
keluarga
merupakan
kelompok
acuan
primer
yang
paling
berpengaruh. Kita bisa membedakan dua keluarga dalam kehidupan pembeli Keluarga
orientasi (family of orientation) terdiri dari orang tua seseorang Dari orang tua, seseorang
memperoleh orientasi terhadap agama, poltik, dan ekonomi serta pamahaman atas ambisi
pribadi, penghargaan pribadi, dan cinta. Bahkan jika pembeli sudah tidak lagi terlalu sering
2
012
4
1
Nama
Mata
dari Modul
Dosen Penyusun
Kuliah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
berinteraksi dengan orang tuanya, pengaruh orang tua terhadap perilaku pembeli tersebut
bisa saja tetap signifikan. Di negara-negara di mana orang tua hidup bersama anak-anak
mereka yang sudah dewasa, pengaruh mereka dapat saja bersifat substansial. Pengaruh yang
lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasi (family of
procreation) seseorang, yakni pasangan hidup (suami/istri) dan anak-anaknya. Keluarga
merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan
telah diteliti secara eksensif Para pemasar tertarik dengan peran dan pengaruh relatif dari
suami istri, dan anak-anak dalam pembelian berbagai macam produk dan jasa. Peran dan
pengaruh ini akan sangat bevariasi di negara-negara dan kelas-kelas sosial yang berbeda.
Pemasar harus selalu meneliti pola-pola spesifik dalam pasar sasaran tertentu. Contohnya, di
dalam rumah tangga tradisional China, sudah merupakan hal yang lumrah bila suami
memberiktqn semua gajinya kepada istrinya, karena sang istri yang mengatur pengeluaran
keluarganya.

Media
Saat ini dimana jarak dan waktu sudah tidak lagi membatasi komunikasi lintas
bangsa dan negara, kahadiran media komunikasi seperti koran, radio, televisi, dan internet
ditengarai sebagai suatu cara terampuh untuk menebarkan trend dan produk. Masyarakat di
suatu negara dapat mengetahui perkembangan trend di negara lain dengan perantara media
komunikasi. Suatu informasi dapat langsung di akses secara cepat dan akurat, siaran
pertandingan langsung sepakbola di suatu negara dapat disaksikan oleh jutaan manusia di
dunia melalui siaran langsung televisi. Suatu peristiwa / kejadian penting di suatu negara
dapat diketahui oleh seluruh masyarakat dunia. Sebagai contoh kejadian gempa dan tsunami
yang terjadi di Aceh dan Sumatera Utara serta sebagian Sumatera Barat langsung diketahui
oleh pemerintah di jakarta dan disebarluaskan ke seluruh dunia. Saat ini banyak media
informasi yang dapat secara cepat menyampaikannya. Media juga dapat merusak moral
suatu bangsa dan kebudayaan serta tradisi suatu bangsa. Budaya asia adalah merupakan
budaya timur yang masih berpedoman pada hukum norma dan adat serta agama. Sedang
budaya barat cenderung menganut paham bebas. Ketika terjadi masuknya budaya barat ke
timur maka bila tidak di saring dan diambil baiknya sehingga dapat menghancurkan budaya
timur itu sendiri. Seperti saat ini berapa banyak generasi muda indonesia yang mengetahui
adat dan budaya indonesia? Dan berapa banyak yang terjun di dalamnya. Kebanyakan
generasi muda lebih mengikuti trend barat seperti trend merayakan hari Valentine, budaya
indonesia tidak pernah mengenal ada perayaan seperti itu. Satu sisi hal ini merusak budaya
2
012
5
1
Nama
Mata
dari Modul
Dosen Penyusun
Kuliah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
bangsa dan hal lain ialah memberikan keuntungan bagi para pemasar pernak pernik
valentine yang berdampak pada banyaknya pemesanan dan hingga pada akhirnya industri
pembuat pernak pernik tumbuh berkembang. Berbagai trend mode, busana, dan tata rias juga
tidak lepas dari adanya pengaruh media, meskipun ada beberapa perancang dan trendsetter
memodifikasikannya dengan budaya indonesia.

Konsumen Individu
Keputusan seseorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yaitu
antara lain usia pembeli, dan tahap siklus hidup, pekerjaan, kondisi ekonomi, gaya hidup,
dan kepribadian serta konsep diri pembeli. Perilaku konsumen dan faktor yang
mempengaruhinya konsumen mengambil banyak macam keputusan membeli setiap hari.
Sedangkan untuk mempelajari mengenai alasan perilaku membeli konsumen bukan hal yang
mudah dan jawabannya seringkali tersembunyi jauh dalam benak konsumen. American
Marketing Association mengemukakan (Peter & Olson, 1999:6): definisi perilaku konsumen
sebagai Interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian disekitar kita
dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka.

Peran dan status
Peran dan status sosial seseorang menunjukkan kedudukan orang itu setiap
kelompok sosial yang ia tempati. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan
oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status. Contoh, seorang yang memiliki
peran sebagai manajer dan status yang lebih tinggi dari pegawai kantor, dimana ia juga
memiliki banyak keluarga dan anak, tentu ia akan tertarik dengan produk mobil dari Toyota,
karena ada kesesuaian antara kebutuhan dan keunggulan Toyota sebagai mobil keluarga
ideal terbaik Indonesia, ia bahkan juga bisa membeli pakaian mahal dan juga keluarganya,
membeli rumah besar untuk keluarganya dan lain-lain.
1.
Faktor Pribadi
Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang
berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan
lama terhadap lingkungan. Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi,
yaitu:
1.
Usia dan tingkatan kehidupan
2
012
6
1
Nama
Mata
dari Modul
Dosen Penyusun
Kuliah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beliselama masa hidupnya.
Selera akan makanan, pakaian, perabotdan rekreasi sering kali berhubungan dengan umur.
Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga, tahap-tahap yangmungkin dilalui
oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya.Pemasar seringkali menentukan sasaran pasar
dalam bentuktahap daur hidup dan mengembangkan produk yang sesuaiserta rencana
pemasaran untuk setiap tahap.
1.
Jabatan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasayang dibelinya. Pemasar
berusaha mengenali kelompokpekerjaan yang mempunyai minat di atas rata-rata akan
produkdan jasa mereka. Sebuah perusahaan bahkan dapat melakukan spesialisasi dalam
memasarkan produk menurut kelompokpekerjaan tertentu.
1.
Keadaaan perekonomian
Situasi ekonomi sekarang akan mempengaruhi pilihanproduk. Pemasar produk
yang
peka
terhadap
pendapatanmengamati
kecenderungan
dalam
pendapatan
pribadi,tabungan dan tingkat minat. Bila indikator ekonomimenunjukkan resesi, pemasar
dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, memposisikan kembali
danmengubah harga produknya.
1.
Gaya hidup
Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas (pekerjaan, hobi,
berbelanja, olahraga, kegiatan sosial),minat (makanan, mode, keluarga, rekreasi) dan opini
yang lebihdari sekedar kelas sosial dan kepribadian seseorang, gayahidup menampilkan pola
bereaksi dan berinteraksi seseorangsecara keseluruhan di dunia
1.
Kepribadian dan beserta Konsep Diri
Kepribadian setiap orang jelas mempengaruhi tingkahlaku membelinya.
Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respons yang
relatif konsistendan bertahan lama terhadap lingkungan dirinya sendiri.Kepribadian biasanya
diuraikan dalam arti sifat-sifat seperti rasa percaya diri, dominasi, kemudahan bergaul,
otonomi,mempertahankan diri, kemampuan menyesuaikan diri, dankeagresifan. Kepribadian
dapat bermanfaat untuk menganalisistingkah laku konsumen untuk pemilihan produk atau
merek tertentu.
1.
Faktor Psikologi
Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah adanya rangsangan
pemasaran luar seperti ekonomi, teknologi, politik, budaya. Satu perangkat psikologi
2
012
7
1
Nama
Mata
dari Modul
Dosen Penyusun
Kuliah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan
dan keputusan pembelian. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam
kesadaran konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar dengan keputusan
pembelian akhir. Empat proses psikologis (motivasi, persepsi, ingatan dan pembelajaran)
secara fundamental, mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran.
Sedangkan menurut James F. Engel – Roger D Blackwell-Paul W. Miniart
dalam saladin terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :
1.
Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai
dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk
atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen
hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi
oleh keempat faktor tersebut diatas.
2.
Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan,
pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupkan
faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku. Kelima
faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya.
3.
Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap
dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen
sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam penambilan keputusan
pembelian.
BAB III
PEMBAHASAN
Tentukan suatu produk yang akan anda analisis ?
Kelompok kami menentukan sepeda motor Honda sebagai studi kasus kali ini,
dikarenakan pasar sepeda motor di Indonesia didominasi oleh Honda dan Honda mendapat
penghargaan Top Brand Aaward 2013 pada kategori kendaraan bermotor roda dua, oleh
karena itu kami memilih untuk menganalisis Honda sebagai studi kasus kali ini.
Profil Singkat
PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di
Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor, yang
2
012
8
1
Nama
Mata
dari Modul
Dosen Penyusun
Kuliah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh PT Astra International. Saat itu, PT Federal Motor
hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD
(completely knock down).
Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah tipe bisnis, S
90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun pertama selama
satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi sekitar 30 ribu pada tahun dan terus
berkembang hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan menjadi salah satu moda
transportasi andalan di Indonesia.
Kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen otomotif mendorong PT
Federal Motor memproduksi berbagai komponen sepeda motor Hondatahun 2001 di dalam
negeri melalui beberapa anak perusahaan, diantaranya PT Honda Federal (1974) yang
memproduksi komponen-komponen dasar sepeda motor Honda seperti rangka, roda, knalpot
dan sebagainya, PT Showa Manufacturing Indonesia (1979) yang khusus memproduksi
peredam kejut, PT Honda Astra Engine Manufacturing (1984) yang memproduksi mesin
sepeda motor serta PT Federal Izumi Mfg.(1990) yang khusus memproduksi piston.
Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda
motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini.
Pada tahun 2000 PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di merger menjadi satu
dengan nama PT Astra Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50%
milik PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan.
Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan, pabrik
pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik ke
dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, serta pabrik ke 3 yang berlokasi di
kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 3 ini merupakan fasilitas pabrik
perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005.
Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini memiliki
kapasitas produksi 4.2 juta unit sepeda motor per-tahunnya, untuk permintaan pasar sepeda
motor di Indonesia yang terus meningkat. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT
Astra Honda Motor adalah pencapaian produksi ke 35 juta pada tahun 2012. Prestasi ini
merupakan prestasi pertama yang yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di
Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN.
Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelannggan sepeda motor Honda,
saat PT Astra Honda Motor di dukung oleh 1.800 showroom penjualan, 3.600 layanan
service atau bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service Station), serta 7.400 gerai
2
012
9
1
Nama
Mata
dari Modul
Dosen Penyusun
Kuliah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
suku cadang, yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda di seluruh
Indonesia.
Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar di
Indonesia. Karyawan PT Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah sekitar 18.000 orang,
ditambah ratusan vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini
memberikan dampak ekonomi berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut
diperkirakan dapat memberikan kesempatan kerja kepada sekitar setengah juta orang. PT
Astra Honda Motor akan terus berkarya menghasilkan sarana transportasi roda 2 yang
menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat
Indonesia.
Tentukan perilaku konsumen dalam memilih produk sepeda motor
Honda dilihat dari :
1.
Faktor Budaya
Dilihat dari factor budaya, perilaku konsumen dalam memilih produk sepeda
motor Honda sangatlah memiliki faktor pengaruh yang sangat besar. Memahami budaya
Indonesia merupakan suatu hal yang penting bagi setiap perusahaan yang memiliki cabang
di Indonesia. Khusus untuk bisnis sepeda motor faktor ini akan sangat berpengaruh.
1.
Faktor Pribadi
Pertimbangan utama pembaca membeli motor Honda karena dianggap paling
IRIT. Padahal merk lain sudah campign habis-habisan soal irit. Tapi sepertinya susah lawan
mindset konsumen, IRIT YA HONDA. Karena fitur dan teknologinya melimpah Ini sangat
menonjol pada matic-matic Honda yang memiliki value tinggi soal fitur dan teknologi.
Mulai dari ISS, parking brake lock, side stand switch, dll.
Konsumen tetap yakin bahwa harga jual kembali motor Honda tidak Urutan 4,
karena desain atau modelnya mendapat porsiSekuat tenaga Honda merancang desain
motornya, masih belum mampu menggeser mindset irit dan teknologi.Mengalahkan persepsi
aftersales, racing, komunitas dan banyaknya pilihan varian.
1.
Faktor Sosial
sosial juga berpengaruh dalam konsumen memilih produk yang mereka
inginkan, keluarga, teman, organisasi dan sebagainya adalah termasuk dalam faktor sosial,
2
012
0
2
Nama
Mata
dari Modul
Dosen Penyusun
Kuliah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dalam hal ini akan menjelaskan perilaku konsumen memilih sepedea motor honda
berdasarkan faktor sosial, sepeda motor adalah barang individual yang sudah masuk sebagai
gaya hidup sang pemilik, karena jika seseorang tidak memiliki kendaraan sendiri/individual
mereka akan sulit besosialisasi kepada rekan ataupun teman. faktor – faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen tersebut adalah faktor lingkungan mereka tinggal.
Kelas Sosial, merupakan pembagian didalam masyarakat yang terdiri dari
individu
dengan berbagi nilai, minat
dan perilaku yang sama.Pengaruh Pribadi,
merupakan respon seseorang terhadap tekanan yang dirasakan untuk menyesuaikan diri
dengan norma dan harapan yang diberikan oleh orang lain.
Keluarga, merupakan unit pengambilan keputusan utama, dengan pola
peranan dengan fungsi yang kompleks dan bervariasi. konsumen memilih sepeda motor
honda dikarenakan pengaruh dari teman pergaulan, organisasi dan keluarga yang paling
besar mempengaruhi konsumen tersebut memilih sepeda motor honda. ada juga konsumen
yang memilih motor honda karena teman pergaulannya, semua menggunakan sepeda motor
honda. ada juga konsumen yang memilih sepeda motor honda karena recomendasi dari
kluarga, teman atau organisasi. konsumen memilih motor honda karena mereka sering
mendengar kelebihan honda seperti : memiliki banyak cabang bengkel resmi honda,
spearpartnya mudah didapat, dan harga jual honda tidak begitu rendah semua itu konsumen
ketahui dari mereka memberikan penilaian kepada honda dan kepada konsumen yang ingin
membeli sepeda motor honda.
1.
Faktor Psikologi
Dari faktor psikologi, konsumen lain mengarahkan seseorang untuk membeli
sepeda motor Honda untuk mencari kepuasan. Karena berdasarkan teori maslow, seseorang
dikendalikan oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu. Konsumen dalam memilih produk
sepeda motor Honda ini memiliki proses atau persepsi masing-masing tergantung pada
psikologis masing-masing.
Siapa yang membuat keputusan pembelian
Yang membuat keputusan pembelian pada suatu produk atau barang yaitu
konsumen itu sendiri berdasarkan keputusan pembelian yang berbeda-beda dari tiap
2
012
1
2
Nama
Mata
dari Modul
Dosen Penyusun
Kuliah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
konsumen. Secara garis besar perilaku konsumen dalam membuat keputusan pembelian
terbagi menjadi 2 wujud, yaitu :
1.
Personal Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa
untuk penggunaannya sendiri.
2.
Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau
jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.
Para konsumen sangat beraneka ragam menurut usia, pendapatan, tingkat
pendidikan, pola perpindahan tempat, selera. Sangat bermanfaat bagi para pemasar untuk
membeda-bedakan kelompok konsumen yang memang berbeda-beda, dan mengembangkan
produk dan jasa yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen itu.
Proses Pengambilan Keputusan Oleh Konsumen
Produsen mendalami berbagai hal yang mempengaruhi pembeli dan
mengembangkan suatu pengertian tentang bagaimana konsumen dalam kenyataannya
membuat keputusan pada waktu membeli sesuatu. Produsen diharuskan mengetahui
siapakah yang membuat keputusan itu, bagaimana tipe keputusan pembelian, dan bagaimana
langkah-langkah dalam proses membeli tersebut.
Beberapa peranan seseorang dalam mempengaruhi sebuah keputusan
pembelian (Philip Kotler 1993 : 252) :
Pengambil Inisiatif (initiator) : Adalah orang yang pertama-tama menyarankan
atau memikirkan gagasan membeli produk atau jasa tertentu.
Orang yang mempengaruhi (influences) : Adalah orang yang pandangan atau
nasihatnya diperhitungkan dalam membuat keputusan akhir.
Pembuat Keputusan (decides) : Adalah seseorang yang pada akhirnya
menentukan sebagian besar atau keseluruhan keputusan membeli: apakah jadi membeli, apa
yang dibeli, bagaimana membeli, atau dimana membeli.
Pembeli (buyer) : Adalah seseorang yang melakukan pembelian yang
sebenarnya.
Pemakai (user) : Adalah seseorang atau beberapa orang yang menikmati atau
2
012
2
2
Nama
Mata
dari Modul
Dosen Penyusun
Kuliah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
memakai produk dan jasa.
Tipe-tipe Perilaku Membeli :
1.
Perilaku Membeli yang Kompleks
Perilaku membeli yang kompleks bila mereka semakin terlibat dalam kegiatan
membeli dan menyadari perbedaan pentingdiantara beberapa merek produk yang ada.
Biasanya konsumen tidak banyak mengetahui tentang penggolongan produk dan tidak
banyak belajar tentang produk.
1.
Perilaku Membeli yang Mengurangi Ketidakcocokan
Perilaku membeli yang hanya melihat sedikit perbedaan dalam merek.
Keterlibatan yang mendalam disebabkan oleh kenyataan bahwa barang yang di beli itu
mahal harganya, jarang dilakukan dan berisiko.
1.
Perilaku Membeli Berdasarkan Kebiasaan
Perilaku membeli konsumen yang acuh, tanpa memandang perbedaan nyata
antara merek satu dengan yang lain. Konsumen tidak melakukan pencarian informasi yang
luas tentang berbagai merek, menilai ciri-cirinya dan menimbang-nimbang keputusan
namun konsumen malah menerima informasi pasif yang biasanya dari sebuah iklan di
televisi atau koran.
1.
Perilaku yang Mencari Keragaman
Perilaku membeli yang tingkat keterlibatan konsumennya rendah, tetapi
ditandai oleh perbedaan merek yang nyata. Konsumen memiliki beberapa kepercayaan
memilih satu merek tanpa banyak penilaian dalam membeli.
Jelaskan tahapan dalam proses pembelian ?
1.
1.
Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian oleh konsumen diawali sejak pembeli mengenali kebutuhan
atau masalah. Kebutuhan tersebut dapat ditimbulkan oleh rangsangan internal atau eksternal.
Rangsangan internal, terjadi pada salah satu kebutuhan umum seseorang (seperti lapar dan
haus) telah mencapai ambang batas tertentu dan mulai menjadi pendorong. Sedangkan
rangsangan eksternal, salah satunya terjadi karena seseorang menonton iklan atau melihat
produk baru milik tetangganya.
Dalam tahapan pengenalan kebutuhan kaitannya dalam studi kasus ini adalah
konsumen mengenal sepeda motor Honda melalui iklan atau melihat sepeda motor Honda
yang dikenakan orang lain, yang selanjutnya konsumen merasakan rangsangan yang
2
012
3
2
Nama
Mata
dari Modul
Dosen Penyusun
Kuliah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
ditimbulkan akibat kebutuhan konsumen yang ingin membeli sepeda motor Honda.
1.
Pencarian Informasi
Setelah konsumen yang terangsang kebutuhannya, konsumen akan terdorong
untuk mencari informasi yang lebih banyak. Orang lebih peka terhadap informasi produk.
Selanjutnya, orang mulai aktif mencari informasi: bertanya kepada teman, mendatangi toko
untuk mencari tahu atau membuka-buka internet untuk membandingkan spesifisikasi dan
harga barang.
Dalam Tahapan pencarian informasi, kaitannya dalam studi kasus ini
adalah konsumen melakukan pencarian informasi tentang sepeda motor Honda dengan cara
apapun karena sesuai dengan tahap pertama yang berdasarkan kebutuhan.
1.
Evaluasi Alternatif
Evaluasi umunya mencerminkan keyakinan dan sikap yang mempengaruhi
perilaku pembelian mereka. Keyakinan (belief) adalah gambaran pemikiran yang dianut
seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan seseorang tentang produk atau merek
mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Yang tak kalah pentingnya dengan keyakinan
adalah sikap. Sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan emosi, dan kecenderungan tindakan
yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama pada sesorang pada
objek atau gagasan tertentu (Spector, 2000 dalam Kotler dan Keller, 2007).
Dalam tahap evaluasi alternatif, kaitannya dengan studi kasus ini adalah
konsumen sudah yakin dengan sepeda motor merek Honda karena konsumen sudah
melewati tahap kebutuhan dan pencarian informasi, dan faktor yang membuat konsumen
percaya dengan sepeda motor Honda adalah dengan melihat pasar yang semakin didominasi
oleh sepeda motor Honda.
1.
Keputusan Pembelian
Dalam suatu kasus pembelian, konsumen bisa mengambil beberapa sub
keputusan, meliputi merk, pemasok, jumlah, waktu pelaksanaan dan metode pembayaran.
Contohnya ketika membeli kendaraan atau peralatan mesin. Namun dalam pembelian
produk sehari-hari, keputusan konsumen bisa jadi lebih sederhana. Contohnya ketika
membeli gula, seorang konsumen tidak banyak berfikir tentang pemasok atau metode
pembayaran.
2
012
4
2
Nama
Mata
dari Modul
Dosen Penyusun
Kuliah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dalam tahap keputusan pembelian, kaitannya dengan studi kasus kali ini
adalah konsumen sudah membuat rencana untuk memutuskan pembelian sepeda motor
Honda, tetapi konsumen mengambil beberapa buah keputusan yang akan dilaksanakan.
1.
Perilaku Pascapembelian
Setelah pembelian dilakukan, konsumen akan selalu siaga terhadap informasi
yang mendukung keputusannya. Konsumen akan membandingkan produk yang telah ia beli,
dengan produk lain. Hal ini dikarenakan konsumen mengalami ketidakcocokan dengan
fasilitas-fasilitas tertentu pada barang yang telah ia beli, atau mendengar keunggulan tentang
merek lain.
Dalam tahap perilaku pasca pembelian, kaitannya dengan studi kasus kali ini
adalah konsumen akan terus menggali informasi tentang sepeda motor Honda, karena
beruhubungan dengan sifat manusia yang tidak pernah puas akan suatu hal.
Daftar Pustaka
2
012
5
2
Nama
Mata
dari Modul
Dosen Penyusun
Kuliah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Peter dan Olson, 1996. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. D. Sihombing
(penerjemah). Consumer Behavior. Gelora Aksara Pratama. Jakarta.
Sumarwan, Ujang. 2003. Perilaku Konsumen. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Blogspot, Ir Agustina Shinta, MP, Universitas Brawijaya.
2
012
6
2
Nama
Mata
dari Modul
Dosen Penyusun
Kuliah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download