masalah yang dihadapi peserta didik tinggal kelas

advertisement
MASALAH YANG DIHADAPI PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS
DI SEKOLAH DASAR NEGERI 05 LEMBAH MELINTANG
KABUPATEN PASAMAN BARAT
Oleh:
Bertha Ivhone*
Helma**
Rahma Wira Nita*
*Mahasiswa
**Dosen Pembimbing
Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK
This research was motivated the students repetition such as; the students often absen, and
there are some students still can not read. This study is a qualitative. Informants in this study is the
students repetiton as much as 3 core informants, and 9 additional informants in SDN 05 Lembah
Melintang West Pasaman. Data were collected through observation and interviews. The accuracy
of the data was tested by using triangulation of data, from the data were analyzed with an
interactive model that consists of data collection, data reduction, presentation and conclusion. The
results of the study show that ( 1 ) The students’ repetition problem come from internal factors,
the students feel ashamed and inferior to their friends, so the students be more silent when teaching
learning process. ( 2 ) The students’ repetition problem from external factors is the learners will be
ostracized by their friends. Considering of this research the researcher recomended to the learners
have to attention their teacher while teaching learning process, repeat the lessons that have been
learned, and the teacher should give more attention to the students repetition. Moreover the head
master expected to support the implementation of the learning that has been prepared by the
teacher. Also expected to the parents to give attention to the students.
Keywords: Advices, students repetitin, problems.
A. Latar Masalah
Pendidikan merupakan proses
menuju awal yang baik dalam kehidupan,
melalui pendidikan seseorang akan
banyak memperoleh ilmu pengetahuan
yang mana ilmu itu diperoleh sejak
manusia itu lahir. Pengetahuan yang
bersifat psikologis yang mengenai
peserta didik dalam proses belajar dan
proses mengajar sesungguhnya tidak
hanya diperlukan oleh calon guru atau
guru yang sedang bertugas di lembagalembaga pendidikan formal.
Sejak
individu
dilahirkan,
secara langsung berhubungan dengan
dunia sekitarnya. Kehidupan induvidu
tidak terlepas dari lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan
sosial. Sejalan dengan
perkembangan usia, manusia
mulai
belajar
untuk
mengenali
lingkungan dan diri sendiri untuk
memperoleh ilmu pengetahuan dan
keterampilan dalam mengembangkan
potensi yang dimiliki, salah satunya
melalui pendidikan formal di sekolah.
Menurut Undang-undang No.
20 Bab I Pasal I Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan
bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak budi
mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Untuk
mewujudkan
tujuan
pendidikan nasional, perlu lembaga
pendidikan formal, yaitu sekolah yang
merupakan lembaga strategis dalam
mewujudkan pendidikan dan terdiri dari
dua komponen utama yaitu pendidik dan
peserta didik. Menurut Undang-undang
No 20 Bab I Pasal 6 Tahun 2003
dijelaskan bahwa
Pendidik adalah tenaga kependidikan
yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,
konselor, pamong belajar, widya iswara,
tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan
lain, yang sesuai dengan kekhususannya,
serta
berpartisipasi
dalam
menyelenggarakan pendidikan.
Sedangkan peserta didik, dalam
Undang-undang No 20 Bab I Pasal 4
dijelaskan ”Peserta didik adalah anggota
masyarakat
yang
berusaha
mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran yang tersedia pada
jalur, jenjang dan jenis pendidikan
tertentu”. Kekuatan menjadi pendorong
peserta didik dalam mengembangkan
potensi diri dan mendapatkan hasil
belajar yang baik serta tercapai tujuan
pembelajaran di sekolah adalah motivasi
belajar peserta didik.
Kurikulum sering dikenal revisi
dan pengembangan, tujuan pendidikan
sering mengalami perubahan perumusan,
metode
belajar
mengajar
sering
mengalami perubahan, pengembangan,
dan sumber serta fasilitas belajar sering
mengalami penambahan. Bahkan abad
teknologi
telah
melanda
dunia
pendidikan. Berbagai peralatan teknologi
elektronik serta komputer mulai banyak
dipergunakan dalam proses belajar
mengajar di sekolah.
Pendidikan
dimulai
dari
Sekolah Dasar sampai perguruan tinggi,
keberhasilan seorang peserta didik itu
dilihat dari Sekolah Dasar, apabila mulai
dari sekolah dasar peserta didik itu
memiliki nilai dan prestasi yang baik
maka ke jenjang berikutnya peserta didik
itu akan memiliki nilai yang baik pula
walupun semua itu tidak terjadi pada
setiap individu. Agar peserta didik
memiliki nilai yang baik, tidak malas
dalam sekolah dan mengerjakan tugas
dengan baik semua tidak lepas dari
bimbingan dan pengawasan guru di
sekolah dan perhatian orang tua. Apabila
peserta didik tidak diperhatikan dalam
belajar maka peserta didik akan merasa
malas dan tidak semangat dalam belajar
di sekolah dan di rumah, sehingga
mengakibatkan peserta didik memiliki
nilai
yang
tidak
bagus
yang
mengakibatkan peserta didik tinggal
kelas.
Dilihat dari latar belakang
masalah maka identifikasi masalah yang
akan dibahas sebagai berikut:
1. Adanya peserta didik yang malas
belajar.
2. Adanya peserta didik yang berkelahi
di sekolah.
3. Adanya peserta didik yang melawan
pada guru.
4. Adanya peserta didik yang absen
sekolah.
Berdasarkan rumusan masalah
di atas, maka fokus penelitian yaitu:
1. Masalah yang dialami peserta didik
tinggal kelas dilihat dari faktor
internal
2. Masalah yang dialami peserta didik
tinggal kelas dilihat dari faktor
eksternal
Berdasarkan latar belakang dan
masalah di atas, maka peneliti
merumuskan masalah penelitian ini
adalah: Apa saja masalah yang
Dihadapi Peserta Didik Tinggal Kelas
di Sekolah Dasar Negeri 05 Lembah
Melintang Kabupaten Pasaman Barat?
Berdasarkan rumusan masalah
di atas maka tujuan yang hendak di capai
dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Masalah yang dialami peserta didik
tinggal kelas dilihat dari faktor
internal.
2.
Masalah yang dialami peserta didik
tinggal kelas dilihat dari faktor
eksternal.
Hasil
penelitian
ini
diharapkan
bermanfaat bagi:
1. Bagi peserta didik, agar lebih
meningkatkan cara belajarnya agar
tidak mengalami masalah dalam
belajar.
2. Bagi guru kelas, agar dapat lebih
memperhatikan siswa dalam belajar
serta mengetahui masalah yang
terjadi pada peserta didik agar tidak
tinggal kelas.
3. Bagi
Kepala
sekolah,
hasil
penelitian dapat dijadikan sebagai
bahan masukan dalam menyusun
program dan kegiatan belajar sesuai
kebutuhan siswa di sekolah
4. Bagi Pimpinan Prodi Bimbingan dan
Konseling,
untuk
dapat
mempersiapkan calon konselor
dengan
wawasannya
tentang
masalah-masalah
yang
dialami
peserta didik yang tinggal kelas.
5. Bagi peneliti, sebagai prasyarat
untuk mencapai gelar sarjana.
6. Bagi peneliti selanjutnya, agar hasil
penelitian ini
dapat menjadi
landasan atau pedoman khususnya
penelitian tentang peserta didik yang
tinggal kelas.
Masalah adalah suatu hambatan,
kesulitan atau tantangan, atau situasi
yang
membutuhkan
solusi
atau
pemecahan. Suatu soal atau pertanyaan
dapat merupakan masalah hanya jika
pertanyaan itu menunjukkan adanya
suatu tantangan yang tidak dapat
dipecahkan oleh suatu prosedur rutin
yang sudah diketahui si pelaku.
Menurut Yusuf (2007:105)
masalah adalah kesulitan yang harus
dilalui atau kesenjangan antara apa yang
ada dengan yang diinginkan. Menurut
Afifuddin (2012:106) secara sederhana
mengartikan masalah adalah suatu
keadaan yang bersumber dari hubungan
antara dua faktor atau lebih yang
menghasilkan
situasi
yang
membingungkan. Sedangkan menurut
Prayitno (2004:40) masalah adalah suatu
yang ada pada diri seseorang yang perlu
mendapatkan perhatian dan pemecahan
demi kebaikan untuk diri yang
bersangkutan
.
1. Faktor-faktor Timbulnya Masalah
Menurut Dimyati dan Mudjiono
(2002:238) menyatakan faktor-faktor
timbulnya masalah belajar pada murid
dikelompokan kedalam dua kategori,
yaitu :
Faktor-faktor internal (faktor-faktor
yang berada pada diri peserta didik itu
sendiri), antara lain:
1) Sikap terhadap belajar.
Sikap
merupakan
kemampuan
memberikan
penilaian
tentang
sesuatu, yang membawa diri sesuai
dengan penilaian.
2) Motivasi belajar.
Motivasi
belajar
merupakan
kekuatan mental yang mendorong
terjadinya proses belajar.
3) konsentrasi belajar.
Konsentrasi belajar merupakan
kemampuan memusatkan perhatian
pada pelajaran.
4) Mengolah bahan belajar.
Mengolah
bahan
mengajar
merupakan kemampuan siswa untuk
menerima isi dan cara pemerolehan
ajaran sehingga menjadi bermakna
bagi siswa.
Menyimpan perolehan hasil belajar.
Faktor-faktor Eksternal (faktor-faktor yang
timbul dari luar diri individu baik dari
lingkungan sekolah maupun masyarakat),
antara lain:
1) Guru sebagai Pembina siswa belajar
Guru
adalah
pengajar
yang
mendidik. Sebagai pendidik, ia
memusatkan
perhatian
pada
kepribadian
peserta
didik
,
khususnya
berkenaan
dengan
kebangkitan belajar.
2) Prasarana dan saranan pembelajaran
Prasarana pembelajaran meliputi
gedung sekolah,ruang sekolah, ruang
belajar, lapangan olah raga, ruang
ibadah,
ruang kesenian,
dan
peralatan olah raga.
3) Kebijakan penilaian
Proses belajar mencapai puncaknya
pada hasil belajar siswa atau untuk
kerja peserta didik.
4) Lingkungan social siswa
Peserta didik di sekolah membentuk
suatu lingkungan pergaulan, yang
dikenal sebagai lingkungan sosial
peserta didik.
5) Kurikulum sekolah
Program pembelajaran di sekolah
mendasarkan
diri
pada
suatu
kurikulum.Kurikulum
yang
diberlakukan
sekolah
adalah
kurikulum nasional yang disahkan
oleh pemerintah, atau suatu kurikulum
yang disahkan oleh suatu yayasan
pendidikan.
2.
Jenis-jenis Masalah
Jenis-jenis
masalah
yang
dialami murid sekolah dasar bisa
bermacam-macam
menyusun
serangkaian masalah murid sekolah
dasar.
Masalah-masalah
itu
diklarifikasikan atas:
a. Masalah perkembangan jasmani dan
kesehatan.
b. Masalah keluarga dan rumah tangga.
c. Masalah-masalah psikologis.
d. Masalah-masalah sosial.
e. Masalah kesulitan dalam belajar.
f. Masalah motivasi dan pendidikan
pada umumnya.
Jadi masalah-masalah yang timbul di
sekolah dasar adalah masalah keluarga yang
mana kurangnya perhatian, kasih sayang
orang tua dan dukungan orang tua pada saat
peserta
didik
belajar,
sehingga
menSimbulkan masalah pada peserta didik
yang mengakibatkan peserta didik tinggal
kelas.
Menurut Prayitno dan Amati
(2004:280) masalah-masalah belajar memiliki
bentuk yang beragam yaitu sebagai berikut:
a. Kemampuan akademik.
b. Ketercepatan dalam belajar.
c. Sangat lambat dalam belajar.
d. Kurang motivasi dalam belajar.
e. Bersikap dan berkebiasaan buruk
dalam belajar.
Metodologi Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian
kualitatif yang bersifat studi kasus (case
studies) yaitu berusaha secara utuh,
mendalam dan intensif mengungkap masalah
yang dialami oleh peserta didik yang tinggal
kelas di SD Negeri 05 lembah melintang
kabupaten pasaman barat.
Menurut Moleong (2010:6) penelitian
kualitatif adalah
Penelitian yang dimaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,
motivasi, tindakan, dll. Secara holistik dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk katakata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah.
Informan Penelitian
Adapun yang dimaksud informan
dalam penelitian ini menurut Bungin
(2011:76) adalah subjek yang memahami
informasi objek penelitian sebagai pelaku
maupun orang lain yang memahami objek
penelitian. Dalam kegiatan penelitian yang
menjadi sumber informasi adalah para
informan yang berkompeten dan mempunyai
relevansi dengan penelitian. Sedangkan
tempat yang menjadi elemen dari situasi
sosial adalah situasi dan kondiisi lingkungan
tempat yang berkaitan dengan masalah
penelitian.
Prosedur
yang dapat dilakukan
dalam penelitian kualitatif ini adalah:
Prosedur snowball
Penelitian ini pihak yang
dijadikan sebagai informan kunci adalah
Masalah yang Dihadapi Peserta Didik
Tinggal Kelas di Sekolah Dasar Negeri
05 Lembah Melintang Kabupaten
Pasaman Barat tahun ajaran 2013/2014
yang berjumlah lebih kurang 30 orang
yang didasari oleh anak malas belajar,
sering libur yang membuat anak jadi
tinggal kelas. Jumlah anak yang tinggal
kelas di kelas III kurang lebih 11 orang,
dan kelas IV kurang lebih 9 orang dan
kelas V kurang lebih 8 orang. namun
disini yang diambil sebanyak 3 orang
yaitu dari kelas III A 1 orang, kelas IV A
1 orang dan kelas V A 1 orang, yang
mana di kelas ini diambil dari sekian
kelas pesertnya didik yang tinggal
kelas.
Yang
menjadi
informan
tambahannya disini adalah wali kelas
peserta didik, teman peserta didik dan
orang tua peserta didik yang menjadi
informan tambahan dalam penelitian ini.
Hasil pnelitian
a.
Sikap Peserta Didik Terhadap Belajar
Berdasarkan hasil wawancara
dengan subjek I pada tanggal 26, 27
dan 28 Maret 2014 dapat diketahui
bahwa sikap peserta didik terhadap
belajar adalah subjek mengungkapkan
ia juga selalu mematuhui apa yang
disuruh oleh gurunya dan apabila
dinasehati oleh gurunya subjek selalu
mendengarkan dengan baik dan tidak
pernah membantah apa yang dikatakan
oleh gurunya. Subjek juga selalu
bertanya pada gurunya apabila ia tidak
mengerti dengan apa yang diterangkan
oleh gurunya. Subjek juga sekali-kali
libur sekolah dikarenakan kakaknya
sakit dan sering berobat ke padang.
b. Motivasi Belajar Peserta Didik
Dapat diketahui motivasi
belajar peserta didik kurang adalah
subjek mengungkapkan yang membuat
subjek kurang semangat dalam belajar
tidak ada karana ia merasa tidak ada
yang membebaninya dalam belajar,
meskipun ada yang mengejeknya ia
tidak terlalu merasa dibebani dan yang
memberi semangat subjek dalam
belajar Ibu/Bapaknya dan juga gurunya
di sekolah.
c. Konsentrasi Belajar
Dapat
diketahui
yang
membuat konsentrasi belajar peserta
didik
terganggu
adalah
subjek
mengungkapkan apabila ada teman
subjek yang ribut saat belajar maka
subjek akan menyuruh teman-temanya
diam, suasana belajar yang diinginkan
oleh subjek suasana yang tenang tidak
ada suara/hening. Masalah yang sering
dihadapi subjek saat belajar ngantuk,
sakit kepala dan sering diajak oleh
temannya berbicara saat belajar.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka
dapat dikemukakan kesimpulan sebagai
berikut:
1. Masalah yang dihadapi peserta didik
tinggal kelas dilihat dari faktor internal
adalah peserta didik merasa malu kepada
teman-temannya, dan merasa minder pada
teman, sehingga sewaktu belajar peserta
didik lebih banyak diam dalam proses
belajar.
2. Masalah yang dihadapi peserta didik
tinggal kelas dilihat dari faktor eksternal
adalah peserta didik akan dikucilkan oleh
teman-temannya, diolok-olokkan oleh
temannya, sering merasa tidak tenang
dalam belajar karena peserta didik waktu
belajar sering keluar masuk kelas,
hubungan peserta didik dengan temannya
kurang baik, peserta didik sering keluar
masuk lingkungan sekolah.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas,
maka penelitian ini menyarankan kepada
berbagai pihak yang terkait sebagai berikut:
1. Kepada Guru Kelas
Guru
hendaknya
lebih
memperhatikan peserta didik yang
tinggal kelas agar peserta didik tinggal
kelas memiliki motivasi belajar yang
lebih baik dari pada sebelumnya,
sehingga peserta didik tidak akan
tinggal kelas lagi setelah naik kekelas
berikutnya.
2. Peserta Didik
Agar dalam belajar peserta
didik lebih memperhatikan gurunya
dalam
menerangkan
pelajaran,
mengulang pelajaran yang sudah
dipelajari agar lebih paham lagi dengan
pelajaranya, dan jangan sering libur saat
sekolah.
3. Kepala Sekolah
Diharapkan dapat mendukung
pelaksanaan pembelajaran yang telah
disusun oleh guru yang mengajar, agar
proses belajar mengajar dapat berjalan
dengan baik sesuai dengan kebutuhan
peserta
didik
yang
memiliki
kelemahan atau peserta didik yang
kurang berprestasi yang berbeda
dengan peserta didik yang lainnya.
4. Kepada Orang tua
Diharapkan
lebih
memperhatikan anaknya dalam belajar di
rumah dan bekerja sama denga guru
kelas agar lebih tau perkembangan anak
dalam belajar,
5. Peneliti Selanjutnya
Untuk
peneliti
selanjutnya
diharapkan
dapat
menanmbah
wawasan dan pengetahuan mengenai
masalah yang dihadapi peserta didik
tinggal kelas dan mempedomaninya
sebagai
bahan
masukan
untuk
menyusun skripsi.
KEPUSTAKAAN
Abdulrrahman Mulyono.2003. Pendidikan
Bagi
Anak
Berkesulitan
Belajar.Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Afifuddin. 2012. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.
A.Muri Yusuf. 2005. Metodologi Penelitian
(Dasar-dasar Penyelidikan Ilmiah). Padang:
UNP Press.
Arikunto, Suharsimi. 2006.
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Prosedur
Arikunto, Suharsimi. 2010.
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Prosedur
Aunurrahman.
2010.
Belajar
dan
Pembelajaran.Bandung: Alfabet.
Bungin, Burhan. 2011. Data Penelitian
Kualitatif. Jakarta: Rajawali Press.
Danim, Sudarwan. 2010. Perkembanmgan
Peserta Didik. Bandung: Alfabet.
Download