PEMBINAAN AKHLAK REMAJA MELALUI MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH (Stadi Kasus Majelis Taklim Remaja Masjid Jami AI-barkah Duren Sawit - Jakarta Timur) Disusun Oleh : MARFUAH NIP. 102011023606 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2007 PEMBINAAN AKHLAK REMAJA MELALUI MAJLIS TAKLIM AL-BARKAH (Studi Kasus Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' AI-Barkah Duren - Sawit Jakarta Timur) Skripsi Diajukan kepada Fakultas lImu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh: MARFUAH NIM: 102011023606 Di Bawah Bimbimgan Pembimbing I • Drs. Rusdi djamil, M. Ag NIP. 150274762 Ora. Hi. Nuraini Ahmad, M.Hum NIP. ISO 218 681 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1427 H /2006 H LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi yang berjudul PEMBINAAN AKHLAK REMAJA MELALUI MAJLIS TAKLIM (Studi Kasus Remaja Masjid Jami' AI-Barkah Duren-Sawit Jakarta- Timur) telah di ujikan pada Sidang Munaqasah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari senin tanggal 20 November 2006, pukul 11.00-12.00 WIB. Skripsi ini telah di terima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Progaram Strata Satu (SI) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam. Jakarta, 20 November 2006 SlDANG MUNAQASAH Pembantu Dekan I Dekan Sekretaris Merangkap Anggota Ketua Merangkap Anggota Prof Dr. H. Aziz NIP. 150202343 Fa~i, M.A Anggota :iii ~---- khmad Shodiq, M.Ag NIP. 150289321 Penguji II Dra. Nurdelima W, M.Pd NIP. 150318723 KATAPENGANTAR Bismillahirrohmanirrahim Dengan kerendahan hati dan kedhoifan penulis memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, yang melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu persyaratan menjadi Strata Satu (Sl). Sholawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan para pengikutnya yang selalu setia mengikuti ajarannya. Ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setingg-tingginya penulis sampaikan kepada segenap pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil, terutama kepada : 1. Bapak Prof Dr. Dede Rosyada, MA. , selaku Dekan Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan, dan Bapak Drs. Abdul Fatah Wibisono, MA serta Bapak Drs. Sapiudin Shiddiq, M.Ag selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya kepada penulis selama penulis berada dibangku kuliah. 2. Ibu Dra. Hj. Nuraini Ahmad, M.Hum dan Bapak Drs. Rusdi Djamil, M.Ag yang masing-masing selaku Pembimbing I dan II yang telah bermurah hati dan penuh IV dedikasi membimbing penulis dari awal sampai akhir hingga terwujudnya naskah skripsi ini. 3. Ibu Dra. Hj Elok El-Bugis, M.Ag, sebagai Pembimbing Akademik selama penulis menjadi Mahasiswi di Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta. 4. Seluruh pengurus Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' Al-Barkah, khususnya Saudara Ahmad Faiz, S.H! selaku ketua Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' AlBarkah yang telah banyak memberikan berbagai informasi tentang kegiatan remaja, di dalam melengkapi data-data yang penulis butuhkan dalam penulisan skripsi ini. 5. Ayahanda dan Ibunda tercinta, yang telah bersusah payah mengasuh, mendidik dan membiayai serta memberikan do'a, dukungan serta perhatian dan kasih sayang yang tiada terhingga pada penulis, semoga Allah membalas semua dengan pahala yang berlipat ganda. 6. yang tercinta kakaku Halimah, Aliyah, Jakaria, S.Sos,I, adikku M. Yusuf serta ponakan ku yang centil dan imut-imut Siti Wulan Dari dan Siti Rahmawati yang telah memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 7. Untuk sahabat dan teman-temanku, Asri Nurmalis Budiyani, Fitriah, Emawati, Hanifah, Firda Miziela, Tuti Alawiyah, Dewi Diah Lesmana dan semua temantemanku khususnya Kelas D kaliansemua ternan terbaikku yang telah membantu penulis selama ini dan bersama-sama selama menuntut ilmu di kampus ini. v 8. Yang tercinta dan yang aku sayangi seseorang yang paling special dalam hidup ku "Muh Guntur" yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Atas segala bantuan dan pengorbanan yang telah diberikan oleh segenap pihak kepada penulis, penulis serahkan segalanya kepada Allah, semoga Allah SWT yang membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis selama ini. Amien. Akhirnya penulis berharap semoga hasil skripsi ini menambah khazanah intelektual, khususnya bagi penulis dan khalayak pada umumnya. Jakarta, 07 November 2006 Penulis DAFTAR lSI Halaman KATAPENGANTAR DAFTAR lSI iii , , , ... ... DAFTAR TABEL BAH I viii PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah 5 C. Tujuan Penelitian 6 D. Metodologi Pene1itian 7 E. Sistematika Penyusunan BAH II vi 11 KAJIAN TEORITIS A. Akhlak 1. Pengertian Akhlak 12 2. Akhlak dalam Islam 14 3. Kepentingan Akhiak bagi Ummat 21 B. Remaja 1. Pengertian Remaja '" ...... .. 24 2. Problematika Remaja 26 3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Remaja 29 vii UAB III HASIL PENELITIAN BAB IV A. Gambaran Dmum Majlis Taklim Remaja Masjid AI-Barkah 34 B. Kegiatan Pembinaan Akhlak 45 C. Tujuan Pembinaan Akhlak 48 D. Analisis Terhadap Efektifitas Akhlak Remtlja 49 PENUTUP A. Kesimpulan 59 B. Saran-saran 61 DAFTAR PUSTAKA LAMPlRAN-LAMPlRAN DAFTAR TABEL 1. Perlunya Pembinaan Akhlak 49 2. Manfaat Pembinaan AkhIak 50 3. Standar Berkonsultasi 51 4. Keberhasilan Pembinaan Akhlak 51 5. Perhatian Remaja Terhadap Pelaksanaan Pembinaan Akhlak 52 6. Kualitas Pembinaan 53 7. Alasan Berkonsultasi 53 8. Motifasi Mengikuti Kegiatan Pembinaan Akhlak 54 9. Waktu yang disediakan untuk Pembinaan Akhlak .. 54 10. Kegiatan Pembinaan AkhIak 55 11. Metode Pembinaan Akhlak 56 UIN SYARIF HIPAYI\.TUI.\J>.\\ JAKARTA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhlak merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan beragama, yang keberadaannya dirasakan sangat penting dalam pembinaan dan terbentuknya mentalitas manusia, yaitu bagaimana cara berprilaku dengan baik dan benar, baik di dalam keluarga maupun dalam masyarakat di lingkungannya masingmasing. Akhlak dan budi pekerti merupakan ukuran kemanusia yang membedakan dari sifat-sifat hewan atau binatang. Oleh karena pembinaan akhlak di dalam ajaran agama Islam adalah merupakan bagian yang integral dari keseluruhan ajaran agama Islam, yang tidak hanya sekedar dilakukan secara lisan, tetapi hendaknya dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata dan kontinyu. Bila dilihat dan diperhatikan prinsip pokok yang ditegaskan oleh Islam, maka dirasakan bahwa tujuannya adalah untuk mencapai suatu tata karma dan budi pekerti yang luhur dengan penghayatan dan pengalaman yang nyata. Pergaulan yang baik adalah melaksanakan pergaulan menurut norma-norma kemasyarakatan yang tidak bertentangan dengan hukum syara' serta memenuhi segala yang berhak mendapatkannya, menerut ketentuan masing-masing. Pribadi seseorang yang dijawai dengan akhlak yang kuat senantiasa mampu menerima dan menghadapi penderitaan yang pedih dalam keadaan apapun karena seseorang yang 2 dijiwai dengan akhlak yang kuat akan lebih tegar dalam mengarungi samudera kehidupan. Di dalam salah satu hadits Nabi Muhammad SAW, menegaskan bahwa diutusnya aku di dunia untuk menyempurnakan akhlak dan budi pekerti. Hadits tersebut menegaskan bahwa pembinaan akhlak itu sangat penting bagi generasi penerus bangsa yang tidak hanya dilakukan sebagai penanggulangan akhlak remaja yang sudah semakin buruk akan tetapi pembinaan akhlak juga merupakan tindakan preventif Dewasa ini nilai-nilai agama terutama nilai-nilai akhlak pada generasi muda. Mereka dihadapkan kepada berbagai kontradiksi dan keanekaragaman moral, yang menyebabkan mereka bingung untuk memilih. Hal ini nampak je/as pada mereka yang sedang berada pada usia remaja, terutama bagi mereka yang hidup dikota-kota besar, mencoba mengembangkan diri kearah kehidupan yang disangka maju dan modern, dimana berkecamuk aneka kebudayaan asing yang masuk seolah-olah tanpa disadarinya, sehingga remaJa mengalami goncangan jiwa yang sudah mengkhawatirkan, misalnya mengkonsumsi miras. Akibatnya mereka menerima pengalaman-pengalaman akhlak yang tidak baik bagi perkembangan jiwanya, maka timbulah apa yang disebut dengan dekadensi moral atau krisis akhlak sekarang ini, teIjadilah tawuran pelajar, tindakan kriminal seperti pembunuhan, pencurian dan lain sebagainya. Kegiatan pembinaan akhlak remaja Islam Al-Barkah merupakan salah satu cara yang sangat efektif dalam menjawab permasalahan-permasalahan yang terjadi 3 pada remaja, karena melalui metode pembinaan dapat juga diadakan suatu kegiatan yang mengarah kepada bentuk metode pembinaan akhlak, yaitu dengan metode ceramah, diskusi, atupun Tanya jawab seputar masalah yang sedang dihadapi. Majlis Taklim Remaja Masjid AJ-Barkah Duren-Sawit merupakan wadah yang tepat untuk mengarahkan para remajanya kepada sesuatu yang lebih baik. Hal ini dapat terlihat dari semakin berkurangnya para remaja mengisi waktu luangnya dengan sesuatu yang kurang bermanfaat. Semula para remaja yang berada di sekitar majlis taklim mempunyai kebiasaan kurang baik seperti berkumpul tanpa tujuan yang pasti, padahal waktu - waktu tersebut dapat mereka gunakan untuk hal-hal lebih positi£ Selain itu juga para remaja lebih tertarik untuk menghadiri konser-konser musik dibandingkan menghadiri peringatan hari-hari besar Islam, oleh karena itu melalui majlis taklim ini mereka dibina, diajak, dituntun untuk melakukan sesuatu yang lebih baik, dan untuk memotivasi para remaja di dalam mengikuti kegiatan ini para pengurus majlis taklim juga menyediakan suatu wadah bagi para remaja untuk mengkonsultasikan masalah yang mereka hadapi. Arti pembinaan diterjemahkan dari kata Inggris training, yang berarti latihan, pendidikan, pembinaan dan jika dirumuskan dalam bentuk definisi, pembinaan adalah "suatu proses belajar dengan melepaskan hal-hal yang sudah dimiliki, dengan tujuan membantu orang yang menjalaninya, untuk membetulkan dan mengembangkan pengetahuan dan kecakapa 4 yang sudah ada selia mendapatkan pengetahuan dan kecakapan baru untuk mencapai tujuan hidup dan kerja yang sedang dijalani, secara lebih efektif".! Majlis Taklim Remaja Masjid Al-Barkah telah berdiri sejak 15 Juli 1989. seperti malis taklim lainnya, Majlis Taklim Remaja Masjid AI-Barkah juga mengalami pasang surut dalam perkembangannya, oleh karena itu selalu diadakan pembenahan untuk kemajuan Majlis Taklim Remaja Masjid AI-Barkah 2 Hari besar Islam merupakan program tahunan yang memang rutin dilakukan, hal ini merupakan salah satu rangkaian upaya majlis taklim dalam mengarahkan para remaja khususnya dan masyarakat umumnya untuk lebih mengenal Islam secara sempurna. Walaupun Majlis Taklim Remaja Masjid Al-Barkah tidak hanya diadakan untuk memenuhi kebutuhan para remaja, akan tetapi untuk berbagai kalangan, seperti ibu-ibu dan bapak-bapak, namun di sini penulis hanya memfokuskan penulisan skripsi pada majlis taklim remaja yang terdiri dari laki-Iaki dan perempuan. Demikian juga dengan Majlis Taklim Remaja Masjid Al-Barkah berbagai upaya dilakukan untuk mencapai tujuannya. Adapun upaya yang dilakukan Majlis Taklim Remaja Masjid Al-Barkah adalah diadakannya berbagai kegiatan menggunakan sarana masjid yang memang telah tersedia, yaitu ; Masjid Jami' AIBarkah yang terletak di Duren-Sawit, Jakarta-Timur. Berdasarkan kerangka berfikir tersebut, penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian agar dapat lebih dekat melihat pembinaan akhlak remaja melalui Amangunllmjana, Pembinaan arti & metadenya Kanisius, (Yogyakarta 1989), cet-2, h.11 Ahmad Faiz, S.m, Ketua Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' AI-Barkah, Wmt'ancara Pribadi, Jakarta, 17 Juni 2006. 1 2 5 majlis taklim yang dituangkan dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi dengan judul: PEMBINAAN AKHLAK REMAJA MELALUI MAJLIS TAKLIM ALBARKAH ( Studi Kasus Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' AI-Barkah DurenSawit Jakarta-Timur) B. Identifikasi, Pemhatasan, dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Sebagaimana telah diuraikan dalam latar belakang di atas bahwa para remaja yang berada di sekitar majlis taklim mempunyai kebiasaan kurang baik seperti berkumpul tanpa tujuan yang pasti, padahal waktu - waktu tersebut dapat mereka gunakan untuk hal-hal yang lebih positif. Hal ini tentu saja di sebabkan oleh beberapa masalah. Adapun masalah-masalah tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut : a. Sejauhmana keberhasilan Majlis Taklim Remaja Masjid AI-Barkah dalam upaya pembinaan akhlak remaja? b. Bagaimana Peran Majlis Taklim Remaja Masjid Al-Barkah dalam upaya pembinaan akhlak remaja? c. Bagaimana respon para remaja terhadap pembinaan akhlak? d. Bagaimana bentuk kegiatan pembinaan akhlak Remaja Islam Masjid AI-Brrkah? e. Hambatan apa saja yang dihadapi remaja dalam pembinaan akhlak di Masjid Al-Barkah? 6 2. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya cakupan masalah yang berhubungan dengan pembinaan akhlak remaja, maka perlu diadakan pembatasan masalah yang telah di identifikasi, penelitian ini hanya dibatasi pada "Pembinaan akhlak remaja melalui majlis taklim AI-Barkah (studi kasus majlis taklim remaja masjid AI-Barkah Duren-Sawit JakartaTimur). Pembinaan akhlak di sini adalah membina akhlak remaja masjid AI-Barkah agar lebih berakhlak mulia dan berperilaku baik. Sedangkan remaja yang dimaksud adalah Remaja Masjid AI-Barkah khususnya JI. Kol. Sugiono no.24 Duren-Sawit Jakarta-Timur. 3. Perumusan Masalah Berdasarkan pada identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. a. Bagaimanakah Bentuk Kegiatan Pembinaan Akhlak Remaja Masjid Jami' AIBarkah? b. Hambatan apa saja yang dihadapi remaja dalam pembinaan akhlak di Masjid AI-Barkah? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dan manfaat penelitian ini adalah : 1. Untuk mendapatkan data dan informasi yang faktual tentang peranan Majlis Taklim Remaja Masjid AI-Barkah di dalam membantu para remaja untuk memecahkan permasalahannya. 7 2. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat Majlis Taklim Remaja Masjid AI-Barkah 3. Untuk mengetahui bentuk dan macam-macam kegiatan pembinaan yang diharapkan pada remaja Masjid AI-Barkah. 4. Bagi Peneliti, Majlis Taklim Remaja Masjid AI-Barkah dapat dijadikan sebagai masukan dalam upaya pembinaan akhlak masyarakat Duren-Sawit JakartaTimur. D. Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua metode yaitu : I. Penelitian Kepustakan (LibrGlY Research) Penelitian ini dilakukan dengan mengambil bahan-bahan yang dapat menunjang penelitian ini yang diambil dari berbagai buku bacaan, majalah, dan sumbersumber lain yang berhubungan dengan pembahasan. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian ini dilakukan di Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' AI-Barkah untuk memperoleh data dengan metode ini penulis terjun langsung ke lapangan yang dijadikan objek penelitian. Dalam penelitian lapangan ini, penulis menggunakan beberapa teknik pendekatan metodologis yang dapat menunjang penelitian ini yaitu : a. Waktu dan Tempat Penelitian 8 Temapt yang menjadi penelitian lapangan (studi kasus) adalah Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' A1-Barkah Duren-Sawit Jakarta-Timur. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 12 Juni sid 07 Agustus 2006. b. Populasi dan Sampel Menurut terminologi riset, bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat dalam satu kawasan tertentu atau berada dalam satu unit kesatuan. Ada juga yang mengatakan bahwa populasi (population) adalah keselurahan objek penelitian dalam suatu tempat tertentu. Populasi ini dapat berbentuk manusia, hewan, tumbuhan, nilai tes atau peristiwa yang menjadi sumber data. Sedangkan yang dimaksud dengan sampel adalah bagian terkecil dari suatu populasi yang mewakili secara representative. Adapun populasi ini adalah seluruh remaja Masjid A1-Barkah JI. Kol. Sugiono no.24 Duren-Sawit Jakarta-Timur yaitu sekitar 80 orang. Dari populasi tersebut diambil 5011 00 X 80. Jadi yang menjadi sampel adalah 40 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penulisan skripsi ini dilakukan secara random sampling, yang dalam hal ini peneliti tidak mengendalikan salah satu variabel tersebut dan setiap responden akan diberikan kesempatan yang sama. Dengan perincian bahwa sampel yang diambil tersebut telah 9 mewakili dan sesuai dengan perbandingan frekuensi di dalam populasi secara keseluruhan. b. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang penulis gunakan dalam memperoleh data adalah melalui angket, observasi dan wawancara. Melalui angket, dalam menyebarkan angket ini adalah Angket tertutup, yaitu angket yang pada setiap itemnya telah tersedia alternative-alternatif jawaban sehingga responden dapat dengan mudah memilih salah satu jawaban dari jawaban alternatif yang telah tersedia, adapun angket yang penulis sebarkan kepada remaja usia 16-25 tahun yang berdomisili di remaja masjid yang berjumlah 40 responden, terdiri dari satu variable Pembinaan akhlak remaja masjid jami' Al-Barkah yang berisikan 11 item pertanyaan yang akan dianalisa dengan menggunakan tabel. Melalui observasi ini adalah suatu penelitian dengan menggunakan pengamatan langsung terhadap objek yang akan dicatat datanya, dengan persiapan yang matang, dilengkapi instrumen tertentu tentang pelaksanaan pendidikan yang dilakukan di Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' Al-Barkah dalam Pembinaan Akhlak Remaja, khususnya di JI. Kolonel Sugiono no 24 Duren-Sawit Jakarta-Timur. Melalui wawancara ini adalah pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan secara lisan, dan pertanyaan yang diajukkan dalam wawancara itu telah dipersiapkan secara tuntas, dilengkapi dengan instrumennya untuk 10 memperoleh data tentang pembinaan akhlak remaJa melalui majlis taklim yang dilakukan dengan mewawancarai para pengurus majlis taklim tersebut. c. Teknik Analisis Data Data yang telah terkumpul, selanjutnya diseleksi dan untuk kemudian disusun. Dalam hal ini data yang dikumpulkan, penulis adalah data yang bersifat kualitatif yang kemudian diubah menjadi data kuantitatif Untuk mengambil kesimpulan, pelaksanaannya menggunakan model prosentase dengan rumus sebagai berikut : I. Pentabelan Data, yaitu memasukkan data kedalam tabel yang berisikan nomor urut , kolom al-ternatif jawaban dan kolom-kolom frekuensi jawaban (P). 2. Mencari frekuensi jawaban (F) dengan cara menjumlahkan setiap jawaban. 3. Mencari persentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut : P = L x 100% N Keterangan : p = Persentase F = Frekuensi Jawaban Responden N = Number Gfeases (jumlah banyaknya responden) d. Teknik Penulisan 11 Adapun teknik penulisan menggunakan metode penulisan yang merujuk pada "Pedoman penulisan skripsi, Tesis, Disertai DIN Syarif Hidayatullah Jakarta," yang diterbitkan oleh UIN Jakarta Press Anggota IKAPI, 2002. E. Sistematika Penyusunan Sistematika penulisan di dalam skripsi ini terbagi atas 5 (lima) bab, yang disusun sebagai berikut : BAB I bab ini terdiri dari pendahuluan, yang meliputi latar belakang permasalahan, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metodologi pene1itian, serta sistematika penyusunan. BABII bab ini berkenaan dengan kajian pustaka yang meliputi pengertian akhlak, akhlak dalam Islam, kepentingan akhlak bagi ummat, dan juga membahas tentang remaja, beberapa problematika remaja, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja. BAB III bab ini merupakan hasil penelitian yang mencakup gambaran umum majlis taklim remaja masjid al-barkah, kegiatan pembinaan akhlak remaja, tujuan pembinaan akhlak remaja, deskripsi data, analisa dan interpretasi data. BABIV bab ini Merupakan bab terakhir dalam penulisan skripsi ini yang terdiri dari kesimpulan dan saran. UIN SYARIF HIDAYATU\..IJ'.~ JAKARTA BAB II KAJIAN TEORlTIS A. Pengeliian Akhlak Perkataan akhlak berasal dari bahasa Arab, jama' dari "Khuluqun" yang menurut loghat diartikan : budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabi' at. Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan ,? '?? :"khuluqun" ( ~Y.i-- ) yang berarti : kejadian, serta erat hubungannya dengan "khaliq" ( \j;;\~) yang berarti : Pencipta dan "Makhluk" ( J ? .. ~, ,'yJfl )yang berarti yang diciptakan I. Menurut kamus bahasa Indonesia akhlak adalah : "budi pekerti atau tabi'at"Z yang baik maupun yang buruk sesuai dengan tabi' at atau wataknya sedangkan pengertian akhlak menurut istilah atau definisi yang dikemukakan oleh para ulama akhlak antara lain sebagai berikut : Menurut Imam Gozali : Akhlak ialah sifat yang melekat dalam jiwa seseorang yang menjadikan ia dengan mudah bertindak tanpa banyak pertimbangan lagi. Sebagian ulama mengatakan akhlak ialah : suatu sifat yang terpendam dalam jiwa seseorang yang menjadikan ia dengan mudah bertindak tanpa banyak pertimbangan lagi. Sebagian ulama mengatakan akhlak ialah : suatu sifat yang terpendam dalam jiwa seseorang yang sifat itu akan timbul waktu ia bertindak tanpa merasa sulit (timbul dengan mudah). Pendapat ini tidak jauh berbeda dengan pendapat Imam Gozali di atas 3 1 Hamzah la'cub, Etika Islam ( Pokok - pokok Kuliah Akhlak), ( Jakarta: Cv. Publicita, 1978 ), h. 10 2 W. J. S. Poerwadanninto, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: PN. Balai Pustaka, 1986), Cel. IX, h. 25 3 Oemar BakrL Akhlak Muslim, (Bandung: Angkasa, tt), h.IO 13 Istilah lain yang dipakai adalah, "perkataan moral yang berasal dari bahasa Latin" moes " bentuk jama' dari kata "mas" yang berarti : adapt kebiasaan. Dalam bahasa Indonesia, moral diterjemahkan dengan arti : "susila,,4 Ibu Zakiah Daradjat memberikan definisi moral sebagai berikut : Yang dimaksud dengan moral ialah kelakuan yang sesuai dengan ukuranukuran (nilai-nilai) masyarakat, yang timbul dari hati dan bukan paksaan dari luar, yang disertai oleh rasa tanggung jawab atau kelakuan atau tindakan tersebut. Tindakan itu haruslah mendahulukan kepentingan umum dari pada keinginan atau kepentingan pribadi 5 Setelah melihat beberapa definisi akhlak yang dikemukakan di atas dan istilah lain yang digunakan dalam perkataan akhlak, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian akhlak pada hakikatnya mempunyai jangkauan yang lebih luas dari pada etika, tidak hanya terbatas pada peranan manusia berkenaan dengan masyarakat semata-mata, tetapi meliputi hubungan manusia dengan Khaliqnya dalam wujud ) hubungan manusia sesama manusia ( ibadah ( ) bahkan hubungan manusia dengan alam semesta dalam bentuk keIja sarna saling Bantu membantu, tolong menolong dalam usaha memenuhi kebutuhan masingmasing, demikian pula terhadap alam nabati sedangkan etika atau moral adalah pengetahuan berhubungan dengan budi pekerti atau aturan-aturan yang normatif tentang perbuatan-perbuatan manusia, yaitu : nilai-nilai kebaikan pada diri pribadi, masyarakat dan alam sekelilingnya. Ham711h Ja'cub, op. Cil., h. 13 Zakiah Damdjal, Peranan Agama dan Kesehalan iV/mlal, ( Jakarta : Gunung Agung" 1985), eel. VIII, h. 63 .j 5 14 Akan tetapi untuk tidak mengaburkan permasalahan, disini penulis akan mengungkapkan beberapa ciri yang dapat membedakan etika Islam (akhlak) dengan etika baik menurut pandangan umum ataupun filsafat yaitu sebagai berikut : a. Etika dalam Islam mengajarkan dan menuntut manusia kepada tingkah laku yang baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk. b. Etika Islam menetapkan bahwa yang menjadi sumber moral ukuran baik buruk perbuatan didasarkan kepada ajaran Allah SWT. ( Al-Qur'an ) dan ajaran RasulNya. c. Etika Islam bersifat universal dan komprehensip, dapat diterima oleh seluruh ummat manusia disegala waktu dan tempat; d. Dengan rumusan-rumusan yang praktis dan tepat cocok dengan fitrah (naluri) dan akal fikiran manusia, maka etika Islam dapat di jadikan pedoman oleh seluruh manusia. e. Etika Islam mengatur dan mengarahkan fitrah manusia kejenjang akhlak yang luhur dan meluruskan perbuatan manusia di bawah pancaran sinar petunuk Allah SWT menuju keridlaan Nya. Sehingga terhindarlah manusia dari fikiran-fikiran dan perbuatan-perbuatan yang keliru dan menyesatkan 6 ] . Akhlak dalam Islam Dalam Islam akhlak menduduki tempat yang paling tinggi. Islam dengan segala bimbingan dan ajarannya menanamkan sifat-sifat yang mulia dan mengutamakan akhlak sebagai sendi kehidupan bangsa, dasar pokok yang kokoh untuk menjamin kerukunan hidup dan ketertiban, keamanan serta kesetabilan masyarakat. Islam datang tepat pada waktu keadaan masyarakat Arab sedang mengalami kemerosotan akhlak yang disebut dengan zaman jahiliah, kejahatan timbul merajale1a, kepercayaan dan kebudayaan rusak, hukum diabaikan, kaum wanita diperkosa kesuciannya dan lain sebagainya. Itulah bentuk kejahatan yang dilakukan oleh "Hamzah Ja'cub, Loc. Cit. , 15 masyarakat Arab pada zaman jahiliah itu. Dalam keadaan yang demikian ini Nabi Muhammad menjadikan ajaran yang dibawanya untuk membina akhlak ummat demi tercapainya keamanan ketertiban serta tegaknya hukum dan kebenaran. Nabi dalam menjalankan tugasnya menyampaikan ajarannya itu, beliau mendapatkan hambatan-hambatan yang sangat berat diantaranya ada yang ingin membunuhnya. Ada yang membujuk dengan berbagai kemewahan hidup, seperti : harta, tahta dan wanita. Semua ini dimaksudkan agar Nabi tidak menyampaikan ajaran itu dan sekaligus meninggalkan agamanya. Namun walaupun demikian keadaannya, dengan segenap kesungguhan dan kebesaran jiwanya Nabi tetap menjalankan tugas itu sampai ajaran suci itu dapat meresap kedalam jiwa umatnya dan diwujudkan dalam bentuk sikap hidup ummat ketika itu. Pada akhirnya " tugas Nabi yang digariskan dalam hidupnya cukup menarik simpatik manusia untuk mengikuti dan melaksanakan ajaran risalahnya, karena risalah yang diajarkan Nabi memberikan informasi tentang factor-faktor keutamaan akhlak, lengkap dengan menjelaskan aspek-aspeknya ,.7 Yaitu menyuruh manusia berakhlak baik, bersopan santun yang sempurna dengan cara berkata juur, tidak melihat barang yang haram, dermawan, hormat kepada sesame, suka memberi pertolongan dan lain sebagainya. Sebelum melanjutkan penjelasan diatas, penulis akan mengungkapkan terlebih dahulu makna yang tersirat dalam kata Islam. 7 H. Moh. Rifai,Akhlak Seorang Muslim, (Semarang: Wicaksana, 1986), eel. t, h. 10 16 Islam adalah abstrak nounlmasdar dari kata aslama. Aslama menurut arti bahasanya berarti dua macam : I) Berserah diri (bagi yang menerimalkawan); 2) Memberikan tidak ditolong (terhadap yang mengingkarillawan): Jika antara keduanya kita hubungkan, kita dapati hasil sebagai berikut : "yang menerima", aslama lalu berarti : a) Secara explicit: berserah diri : b) Secara implicit: menyelamatkan / menolong. "Terhadap yang mengingkari", aslama berarti : a) Secara implicit: menjauhkan diri ; b) Secara explicit: membiarkan tidak ditolong. Bagi orang yang memeluk Islam sebagai pedoman hidup, berarti bahwa ia berserah diri kepada Allah, 8 sebagaimana dalam firman Allah di surat Al-Baqarah ayat 208 : Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kepada Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu mengikuti jejak-jejak syetan, sesungguhnya syetan itu musuh kamu yang nyata 9 Untuk dapat dikatakan bahwa seseorang benar-benar disebut muslim sesuai dengan pengertian di atas ia harus secara konsekuen dan dengan ikhlas melaksanakan segala aturan yang sudah digariskan oleh Allah, sebagai kewaiban yang dibebankan kepadanya yaitu berupa amal ibadah terhadap Tuhan, muamalah terhadap sesama dan ihsan. , Mudlor Aclunad, Elika dalam Islam, (Surabaya : Al-Ikhlas, It.), h. II I H. Malunud Junus, Terjemahan AI-Quran AI-Karim, (Jakarta : PT. Hidakarya Agung, 1990 ), Cel. 28, h. 44 9 17 Islam telah menetapkan bahwa ibadah itu merupakan pokok-pokok akhlak, bukan hanya merupakan upacara agama yang bersifat abstrak. Islam tidak mengaarkan manusia melakukan perbuatan mungkar yang tidak mempunyai nilai akhlak yang mulia akan tetapi Islam mengajarkan manusia hidup bersahaya dengan akhlak yang mulia dalam keadaan yang bagaimanapun. Jadi syariat Islam itu mengandung tiga aspek yaitu Iman, Islam dan Ihsan dimana ketiga aspek ini merupakan suatu kesatuan bulat yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan, saling lengkap melengkapi dan isi mengisi. Iman sebagai dasar Islam sebagai persesuain dan Ihsan sebagai penyempurna. Sebagai penyempurna maka tidak adanya ihsan menunukkan tidak lengkapnya Iman dan Islamnya seseorang, dapat dimengerti mengapa ajaran Nabi Muhammad menurus langsung pada masalah akhlak, sebab dapat dipastikan bahwa dengan bertingkah laku baik terhadap Tuhan dan Rasul-Nya, diri sendiri maupun terhadap sesama makhluk lain akan terwuudlah suatu perdamaian dunia antar seluruh bangsa. Ketentraman, kesetabilan dan keadilan akan dapat dirasakan dalam kehidupan. Dalam ajaran Islam itu sendiri dapat dilihat, bahwa rukun-rukun Islam yang berjumlah lima buah itu sebenarnya telah tersirat dasar-dasar pendidikan akhlak. Rukun-rukun Islam itu merupakan pokok-pokok akhlak dalam Islam, karena ia tidak saja merupakan latihan lahir, tetapi uga latihan batin yang lebih mendalam dan mempunyai tujuan untuk memperbaiki budi pekerti manusia. Segala ibadah yang 18 terkandung dalam rukun Islam, jika dikerjakan semestinya akan membangkitkan suatu pembangunan budi pekerti dalam diri seseorang yang tidak hanya menambah kuat ikatannya dengan Tuhan penciptanya. Tetapi uga menyehatkan badannya dan menyelamatkan hidupnya. IO Hal ini dapat dilihat dalam ucapan syahadat umpamanya, pada lahirnya ia hanya merupakan dua kalimat pengakuan, "tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad itu utusan Allah". Syahadat pertama mengandung pengertian kepercayaan terhadap adanya Allah yang patut dan wajib disembah, yang disebut dengan syahadat tauhid, yaitu pengakuan untuk menegaskan Tuhan, sehingga tertanamlah kedalam hati orang yang mengucapkannya, bahwa tidak ada yang berkuasa selain dari pada Tuhan yang satu. Kalau seseorang sudah percaya ( iman kepada Allah ), maka konsekuensinya ialah mengakui dan mematuhi segala apa yang diperintahkan-Nya, dan ia akan bertindak sesuai dengan perintah Allah. Kalimat yang kedua dinamakan syahadat Rasul yang berarti pengakuan bahwa Nabi Muhammad itu pesuruh Allah dan apa yang disampaikan bukanlah berasal dari hawa nafsunya sendiri, tetapi adalah pelajaran-pelajaran Allah untuk mmperbaiki pergaulan manusia diatas dunia ini. ll 10 II H. Aboe baker A\ieh, Mutiara Akhlak, (Jakarta, PT. Bintang, 1959), h. 2 Ibid. , h. 26 19 Dan orang yang telah mempunyai keyakinan ini, maka dia akan patuh dan cinta kepada Nabinya dan jiwanya siap menerima segala apa yang disampaikan dan contoh-contoh kehidupan yang ditunukkan kepadanya. "Demikian pula mengenai sembahyang adalah suatu unsure dari pada unsure-unsur yang membentuk kepribadian seorang mukmin". 12 Al-Quran telah menerangkan pula bahwa pengaruh dari pada sembahyang adalah untuk mendidik jiwa manusia dan menyelamatkan dari perbuatan-perbuatan keji, serta membersihkan diri dari pada naluri kejahatan yang merusak prikehidupan manusia, sebagaimana dalam firman Allah, Surat Al-Ankabut ayat 45 : Artinya : "Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar". Sabda Rasul1 Dari Huzaifah ra, dari Nabi saw bersabda : demi jiwaku yang berada ditangan-Nya, kamu menyuruh berbuat yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar atau Allah khawatir bahwa ia akan menurunkan azab atas kamu, kemudian kamu berdo'a tidak dikabulkan. (H.R. Tirmizi)13 12 H. Bustami A. Gani dau B. Hamdani Ali MA. , Islam sebagai Aqidah dan Syariah, (Jakarta, PT. Bulan Bintang, 1986), Jilid II, eel. I, !l.5 13 Adnan Nahwi, Darul Minhaji Fid-Da'witilIslamiyah, (Kairo : Maktabatu al-I'tis!lam, ttl, !l. 56 20 Kemudian mengenai ibadah zakat yaitu ibadah dengan mengeluarkan harta benda yang diwajibkan oleh Islam supaya orang kaya memberikan pertolongan kepada orang miskin yang pada hakekatnya bukan merupakan pajak, tetapi merupakan pembinaan, penanganan rasa kasih yang mulus dan mendekatkan hubungan persaudaraan yang baik diantara lapisan masyarakat. Dan untuk membersihkan jiwa dan mengangkat derajat manusia ke jenjang yang lebih mulia, sebagaimana firman Allah surat At-Taubah ayat 71 : o • Q ..- J~' (I 0 o )~ '---! , , U)..r" .... I) :;i L...e .:P A. .::i .... 'I 0 I? II LJ j "('::... ' ~. ' ,'C- .;))1 0\ .;))1 ~" ~~ j--!.-: : J ,., }.o,; '" G'<I \ . ' ~ >-'---,!.) r 6 ,a,,-! L:..> u , Jo J./.... '" 0 "I "'y\ LJ.r--JY-) ;; J ;; j ~. .... J 0 , J J" \ v \' J J" )." <:~t;; "..... •. 3!)~1 , l'" , ~.I oj' J .r.:---"" , ./ r )0..... ',.r ) r:.r ) ,., . . J 0.. ',I \ 0 ........ ~ LJ~) , """., . . . . ) ..- ..- ).;))1 0'~'1_:') ~ Artinya : Dan orang-orang yang beriman, pria dan wanita, bergotong royong satu sarna lain, menyuruh ma'ruf dan melarang munkar, mendirikan shalat, membayar zakat, taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Kepada mereka itu Allah akan memberi rahmat, sesungguhnya Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana. 14 Begitu juga dengan puasa yang merupakan ibadah keagamaan, yang menahan diri dari makan dan minum serta hubungan sek suami istri sepanjang hari dari mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari, dengan maksud mematuhi perintah Allah. Adapun hikmah dari mengerjakan puasa ini adalah : a. Menahan nafsu kebiasaan dari makan dan minum termasuk bersetubuh. Hal ini berarti mendidik pribadi supaya dapat mengendalikan nafsu, memimpin diri sendiri. b. Mendidik ketabahan (kesabaran), karena ketabahan itu mengandung saripati keimanan (Agama) dalam hidup ini; 14 28,h.27 Malunud Ywms, Taftir Qur'an Karim, (Jakarta: PT. Hidakarya Aguug, 1990), eel. Ke- 21 c. Memelihara kesehatan badan dan fikiran d. Mendidik kesederhanaan, ialah rasa keindahan yang hakiki yang harus dimiliki oleh manusia yang hidup secara fitri; e. Mendidik dan menahan kesadaran hidup bermasyarakat, supaya turut merasakan penderitaan masyarakat yang kekurangan (fakir miskin) Dengan demikian elaslah bahwa mengerjakan ibadah puasa bukan hanya menahan diri dari makan dan minum dalam waktu yang terbatas, tetapi merupakan latihan membersihkan jiwa dari sesuatu yang dapat merusaknya, menanamkan akhlak kesabaran dalam jiwa kaum mukminin. Kemudian menunaikan ibadah haji. Haji adalah suatu ibadah yang menuntut diri manusia supaya dikerjakan dengan hati, badan dan harta, waib dikerjakan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan hati, sebagai perwujudan iman dan taqwa kepada Allah dan RasulNya, dan ibadah haji mempunyai keutamaan untuk memperbaiki budi pekerti manusia yang disebut dengan pembinaan akhlak. Demikianlah isi pokok ibadah dalam Islam yang tertuang dalam rukun Islam yang mempunyai hubungan erat dengan pembinaan akhlak. Dan merupakan tingkatan kesempurnaan yang harus dicapai manusia, sebagai sarana membersihkan dan memelihara kehidupan untuk meningkatkan keimanan yang dipancarkan melalui akhlak luhur dan mulia. Dan bagi orang yang tidak bias mengambil intisari dari ibadah ini maka merugilah dia dan turunlah martabatnya. Oleh karena itu akhlak mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam Islam. 2. Kepentingan Akhlak bagi Ummat Manusia semenjak lahir ke dunia telah membawa perasaan-perasaan yang disebut dengan fitrah manusia. Ada lima perasaan yang dibawa yaitu : "1. Perasaan 22 Agama, 2. Perasaan Intelek, 3. Perasaan Akhlak, 4. Perasaan keindahan dan 5. Perasaan Ke-akuan". Perasaan-perasaan ini akan tumbuh dan berkembang pada diri seseorang seSUaI dengan keadaan yang mempengaruhinya, yaitu keadaan lingkungan, baik keluarga, lingkungan rumah tangga, lingkungan alam dan pendidikan serta tuntunan yang diterimanya. Akhlak itu pun harus dipupuk dibiasakan, dipelihara, disempurnakan dan dipimpin sesuai dengan aturan-aturan agama yang telah di contoh tauladan oleh Nabi Muhammad Saw. Sebaga pembawa ajaran agama Islam dan menyempurnakan akhlak manusla. Manusia sebagai makhluk pribadi (individu) ia bebas memikirkan dan memntingkan dirinya sendiri menurut kehendaknya. Akan tetapi manusia juga adalah anggota masyarakat, maka dalam kebebasan berbuat untuk kepentingan pribadinya ia sangat membutuhkan orang lain, baik perorangan maupun golongan, dengan kata lain manusia bantuan tidak akan dapat berdiri sendiri sebagai individu, tetapi membutuhkan bantuan dan pertolongan orang lain serta memerlukan kerjasama untuk membina kese1amatan diri dan masyarakat. Semakin baik manusia dalam pergaulan maka semakin terjamin keselamatan dirinya, dengan terjaminnya kese1amatan masing-masing individu akan terjamin pula keselamatan masyarakat. Dengan demikian individu yang satu dengan yang lainnya harus ada penyesuaian kehendak, terutama harus memelihara tingkah laku dan kesopanan, dimana seseorang harus berperilaku sesuai dengan kehendak dan 23 kemauan orang lain. Karena jika masing-masing orang berpedoman kepada masingmasing kepentingan dan kesenangan dirinya tanpa memikirkan dan memperhatikan kepentingan orang lain atau dengan kata lain tidak mau menyesuaikan dengan kehendak masyarakat, maka akan teIjadilah kekacauan-kekacauan dan pemberontakan-pemberontakan dalam masyarakat yang mungkin sangat sulit untuk diatasi. Dengan demikian untuk mencapai untuk mencapai ketertiban, keamanan hidup bermasyarakat sangat diperlukan tata tertib, tatakrama, sopan santun dalam masyarakat tersebut, maka jelaslah bahwa etika, moral dan akhlakul karimah sangat diperlukan oleh ummat manusia, baik untuk keselamatan dirinya maupun untuk ketertiban dan perdamaian ummat manusia. Negara yang telah dimiliki masyarakat yang berakhlak baik akan dapat menjamin keayaannya tetapi apabila warga atau masyarakat berakhlak rusak atau dengan kata lain merosot akhlaknya niscaya hilanglah kejayaan Negara itu dan kacaulah yang akan teIjadi. Demikian pula halnya dengan keadaan dunia, apabila dunia ditangani oleh para pemimpin yang memiliki akhlakul karimah (budi pekerti) yang luhur, keadaan dunia akan damai dan tenang karena mereka selalu mengajak ummat manusia untuk memiliki budi pekerti yang luhur. Akan tetapi sebaliknya sejarah dunia selalu dilumuri oleh darah peperangan, karena dunia selalu dilanda kerusuhan dan bentrokan yang mengalirkan darah manusia. Di satu bagian dunia damai, tetapi di bagian lain dunia bergolak. Sehingga menelan korban yang begitu besar, sampai kini manusia 24 ditelan kecemasan akan til11bulnya perang yang lebih besar lagi. Negara-negara besar berlomba l11embuat senjata yang lebih l11utakhir untuk siap l11embela dan l11emusnahkan lawan. Kejadian sepel1i ini pada hakekatnya tergantung pada akhlak pemimpinpel11il11pin dunia itu sendiri yang bertindak penggerak dan pelakunya. Seandainya pemimpin-pemimpin dari suatu Negara terdiri dari orang yang tidak berakhlak baik, maka dia akan berbuat dan bertindak yang merugikan bangsaObangsa lain. Demikianlah kepentingan akhlak bagi ummat, dimana akhlakul karimah sangat diperlukan oleh ummat manusia untuk mendapatkan keselamatan, baik untuk diri sendiri maupun untuk masyarakat seluruhnya. B. Remaja 1. Pengertian I'emaja Masa remaja merupakan suatu fase dimana dalam perkembangan ini disebut masa yang unik, dimana pada masa ini manusia mengalami suatu dinamika yang khas, peralihan dan perubahan baik dari segi biologis maupun psikologis dengan alas an tersebut dilihat dari berbagai sisi kehidupan remaja menjadi suatu yang menarik untuk dikaji baik oleh para pendidik, pemikir, maupun dari pihak diri sendiri. 25 Remaja dalam bahasa latin disebut dengan kata pubertas yang berarti usia mef\jadi orang, 15 sedangkan kata lainnya "pubescere" yang berarti masa pertumbuhan rambut di daerah tulang "pusic" (diwilayah kemaluan). Mengenai masa rel11aja Sarlito Wirawan l11engutip pendapat yang l11engatakan bahwa seksualitas pada rel11aja dil11ulai dengan perubahan - perubahan tubuh dan faali yang menil11bulkan tujuan barn dari dorongan seks, yaitu : reproduksi (keturunan). Tahap ini disebutnya fase "genital," yang l11erupakan perkel11bangan terakhir dari tahap-tahap sebelul11nya yang belul11 bertujuan reproduktif. 16 Dra, Melli Srisulisatri Rifa'I mengemukakan tentang pengertian rel11aJa yakni : "Rel11aja adalah pemuda yang berada pada masa perkembangan yang disebut masa adolesia (masa remaja menuju kedewasaan) l11asa ini merupakan taraf perkembangan dalam kehidupan manusia, dimana seseorang sudah tidak dapat dikatakan anak kecil lagi, tapi juga belum dapat disebut orang dewasa. Taraf perkembangan ini pada umumnya disebut masa pancaroba adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju kearah kedewasaan,,17 Mengenai batas usia remaja menurut Ibu Hj. Zakiah Drajat menetapkan batas usia remaja dari 13-21 tahun I8 Menurut Sarlito Wirawan usia 12 tahun sampai 21 tahun bagi wanita, dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria. Jika dibagi atas remaja awal dan remaja akhir, maka remaja awal berada dalam usia 12/13 tahun sampai 17/18 tahun sampai 21/22 tahun I9 Andi Mapiare, Psikologi Remaja, (Surabaya : Uasaha Nasional, 1982), h.27 Sarlito Wirawan Samono, Psikologi Remaja, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2001), h. 30 -31 17 Melli Sri Sulastri Rifa'!, Psikologi Perkembangan Remaja, (Jakarta: Bina AJ(sam, 1987), h.1 18 Zakiab Damjat, IlmuJiwa Agama, (Jakarta: Bnlan Bintang, 1986), eet. Ke-9 19 Sarlito Wirawan, op. cit. , h. 27 15 16 26 Pada masa ini dalam segala segi dia sedang mengalami kegoncangan dan ketidak pastian, lebih lanjut beliau menegaskan, masa remaja adalah masa yang penuh dengan kegoncangan jiwa, masa yang berada dalam peralihan adalah jembatan goyang yang menghubungkan l11asa anak-anak dengan masa yang l11atang berdiri · ·20 sendlfl. 2. Problematika Remaja Masa remaja adalah masa yang banyak menimbulkan problem baik itu bagi dirinya sendiri, keluarga maupun lingkungan sekitar. Problem remaja adalah masalah - masalah yang dihadapi para remaja sehubungan dengan adanya kebutuhan mereka dalam rangka menyesuaikan diri terhadap lingkungan dimana remaja itu hidup dan 7j berkembang. - Dalam dirinya, remaja l11engalami problem individual yang disebut identitas ego, dimana pada saat itu remaja berusaha mencari identitas dirinya dengan tidak mau menerima keterlibatan orang lain, dalam setiap permasalahan. Sotyan S. Willis menjelaskan bahwa "Remaja dalam kehidupan tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan seperti kebutuhan yang bersifat biologis, psikis, maupun yang bersifat social, maka sehubungan dengan kebutuhan remaja tersebut timnullah berbagai problem yang dihadapi oleh remaja-remaja". 22 21 Zakiah Dan\ia~ Op. Cit. , h. 72 Sofyan S. Willim, Problema Remaja dan Pemecahannya. (Bandung: Aksan~ 1981), eet. 22 Ibid. . h.23 20 Ke-3, h. 69 27 Lebih lanjut problem-problem yng dihadapi remaja antara lain: a. Problem penyesuaian penyesuaian diri b. Problem beragama, terletak pada tiga hal, yaitu masalah keyakinan dan kesadaran, pelaksanaan ajaran agama secara teratur dan masalah perubahan tingkah laku agama c. Problem kesehatan d. Problem ekonomi23 Di antara problema yang dirasakan dan sekarang semakin nampak dengan jelas ialah : 1) Pengaruh lingkungan. Yang dimaksud lingkungan adalah dimana ia bertempat tinggal, bisa jadi lingkungan keluarganya atau lingkungan masyarakatnya. Karena itu, perilaku orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan anal..'. 24 2) Orang tua. Sebagaimana halnya dengan masalah penyalahgunaan narkotikalzat adiktif, maka terdapat kesan bahwa penanganan perilaku menyimpang remaja kita tidaklah cukup kalau hanya diserahkan kepada pihak yang berwajib. Pengertian orang tua hendaknya diartikan dalam konteks yang luas, yaitu tidak hanya orang tua dirumah (sebagai ayah dan ibu), melainkan juga orang tua diluar rumah (sebagai anggota profesi lainnya). Atas dasar itulah kita semua sebagai orang tua wajib menciptakan 23 24 Ibid. hA5 Fuad Kauma, Sesuai Remaja <Ii iV/asa Puber, (Jakarta: Kalam Mulia. 1999), h.6 28 iklim yang kondusif bagi perkembangan sehat remaja kita, yaitu suasana rumah tangga/keluarga yang harmonis (keluarga sakinah), proses belajar mengajar yang baik di sekolah dan kondisi masyarakat/lingkungan social yang tidak rawan. 25 3) Prilaku menyimpang (antisocial). Prilaku menyimpang remaja (kenakalan/antisocial remaja) seringkali merupakan gambaran dari kepribadian anti social atau lebih criteria gejala-gejala berikut ini : a. b. c. d. e. f Sering membolos. Seringkali lari dari rumah (minggat) dan bermalam diluar rumahnya. Dikeluarkan dan diskors dari sekolah karena berkelakuan bUlUk. Selalu berbohong. Berulang-ulang melakukang hubungan seks, walaupun hubungannya belum akrab. Sering mabuk atau menyalah gunakan narkotika dan aktiflainnya 26 4) Kutub keluarga (rumah tangga) Dalam berbagai penelitian yang telah dilak:ukan, dikemukakan bahwa anaklremaja yang dibesarkan dalam lingkungan social keluarga yang tidak baikldisharmoni keluarga, maka risiko anak untuk mengalami gangguan kepribadian menjadi berkepribadian anti social dan berperilaku menyimpang, lebih besar dibandingkan dengan anaklremaja yang dibesarkan dalam keluarga yang sehat/harmonis (sakinah). Kriteria kondisi keluarga yang tidak sehat tersebut menurut para ahli adalah antara lain: 25 26 Dadang Hawari. Gp. Cit. , h. 194 Ibid. •h. 196 29 a. Keluarga tidak utuh (broken home by death, separation, divorce) b. Kesibukan orang tua, ketidak beradaan dan ketidak bersamaan orang tua dan anak di rumah. c. Hubungan interpersonal antar anggota keluarga (ayah-ibu-anak) yang tidak baik (buruk) d. Substitusi ungkapan kasih saying orang tua kepada anak, dalam bentuk materi dari pada kejiwaan (psikologis).27 Sebagaimana telah di sebutkan di muka, maka anaklremaja yang dibesarkan dalam kondisi keluarga sebagaimana diuraikan diatas, maka risiko untuk berkepribadian antisocial dan berprilaku menyimpang, lebih besar dibandingkan dengan anaklremaja yang dibesarkan dalam keluarga yang sehat/harmonis (sakinah). 3. Faktor - faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja Menurut M. Alisuf Sabri di dalam bukunya yang berjudul : "Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan" dikatakan bahwa, ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja yaitu : a. Faktor internal 1) 1ntelligensi Dari faktor-faktor itu kiranya intelligensi/kecerdasan termasuk yang terpenting. Kecerdasan yang tinggi disertai oleh perkembangan yang cepat, sebaliknya jika kecerdasannya rendah, maka anak akan terbelakang dalam pertumbuhan dan perkembangan. 27 Ibid. , h. 197 30 2) Kelenjar - kelenjar Hasil penelitian di lapangan indoktrinologi (kelenjar buntu) menunjukkan adanya peranan penting dari sementara kelenjar-kelenjar buntu ini dalam pertumbuhan jasmani dan rohani dan jelas pengaruhnya terhadap perkembangan anak sebelum dan sesudah dilahirkan. Sebagai contoh kelenar yang mengeluarkan kalsium yang letaknya ditenggorokan ; jika kelenjar ini kurang mengeluarkan kalsium akan mempengaruhi tubuhnya tulang-tulang dan otot-oto!. Kekurangan iodine yang dikeluarkan oleh kelenjar di tenggorokkan uga akan menyebabkan rusaknya pertumbuhan jasmani dan rohani, menghasilkan idionasi yang wujudnya abnormal dan lain-lain. 3) Kebangsaan (ras) Anak-anak dari ras Mediteran (Lautan Tengan) tumbuh lebih cepat dan anak-anak Eropa sebelah utara. Anak-anak negro dan Indian rupa-rupanya tidak begitu cepat dibandingkan dengan anak-anak kulit putih dan kuning. 4) Posisi dalam keluarga Kedudukan anak dalam keluarga merupakan keadaan yang dapat mempengaruhi perkembangan. Anak kedua, ketiga dan sebagainya pada umumnya perkembangannya lebih cepat dari anak yang pertama. Anak bungsu biasanya karena dimanja perkembangannya lebih lambat. Dalam hal anak tunggal biasanya perkembangan mentalitasnya cepat, rupanya karena pengaruh pergaulan dengan orang-orang dewasa lebih besar. 31 5) Makanan Pada tiap-tiap uSia yang sangat muda, makanan merupakan factor yang penting peranannya dalam pertumbuhan dan perkembangannya.dalam hal ini bukan saja banyaknya makanan yang penting tetapi juga isinya yang cukup banyak mengandung gizi yang terdiri dari pelbagai vitamin. Kekurangan gizi atau vitamin dapat menyebabkan gigi runtuh, penyakit kulit dan lain-lain penyakit. 6) Luka dan penyakit Luka penyakit jelas pengaruhnya kepada perkembangan meskipun kadangkadang hanya menyangkut perkembangan fifik saja. 7) Hawa dan sinar Hawa dan sinar pada tahun-tahun pertama merupakan factor-faktor yang penting. Bandingkan anak-anak yang kondidi lingkungannya baik dan yang buruk. 8) Kultur (budaya) Factor budaya 1m demikian besar pengaruhnya sehingga dapat mempengaruhi sifat kepribadian dan kedewasaan seseorang, yang termasuk factor budaya disini selain budaya masyarakat uga di dalamnya termasuk pendidikan, agama 28 . dan sebagamya. b) Faktor ekternal I) Factor Lingkungan keluarga Keluarga merupakan lingkungan yang pertama kali ditemui oleh setiap manusia, dimana dalam keluarga itu seseorang berinteraksi. Kondisi keluarga akan 2& M. AlisufSabrL Patologi Sosial 2, (Jakarta: Rajawali Pres. 1992), eel. Ke-1, 11.61 32 menentukan terhadap sikap dan tingkah laku remaja. Baik itu dari segi pola pendidikan maupun pergaulan yang diterapkan. Keluarga yang harmonis dengan orang tua dalam keluarga tidak berfungsi atau mengalami hambatan cenderung akan melahirkan remaja-remaja yang banyak melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang. Menurut Kartini Kartono pola keluarga yang petologis (sakit) itu selalu membuahkan masalah psikologis, konflik terbuka dan tertutup serta menjadi penyebab utama timbulnya Jufenile delinquency (kenakalan remaja)29 Menurut para ahli kriteria kondisi keluarga tidak sehat itu adalah antara lain: a) Keluarga tidak utuh b) Kesibukkan orang tua, ketidak bersamaan orang tua dan anak di rumah c) Hubungan interpersohal antar keluarga yang tidak baik d) Substitusi ungkapan kasih sayang orang tua kepada anak dalam bentuk 30 materi dari pada kejiwaan 2) Factor lingkungan sekolah Kehidupan di perkotan dan di pedesaan pada umumnya para remaJa mengikuti pendidikan lewat sekolah, dan sekolah merupakan salah satu tempat bagi remaja untuk mengembangkan diri. Kondisi sekolah yang tidak baik dapat mengganggu proses belajar mengajar anak didik, yang pada gilirannya memberikan peluang pada anak didik untuk berperilaku menyimpang. Kondisi sekolah dapat dikatakan kurang baik ika : a) Sarana dan prasarana sekolah yang tidak memadai b) Kwalitas dan kwalitas tenaga guru yang kurang memadai Kartini Kartono, Patologi Sosial 2, (Jakarta: Rajawali Pers, 1992), eel. Ke-l, h. 61 Dadang Hawari, Al-Quranllmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta : PT. Dana Bhakti Prima Vasa, 1998), eel. Ke-VII, h.23 29 30 33 c) Kwantitas dan kwalitas tenaga non guru yang kurang memadai d) Kesejahteraan guru yang kurang memadai e) Kurikulum sekolah yang sering berganti-ganti, dan muatan agamaltentang budipekertikurang f) Lokasi sekolah berada di daerah rawan 31 3) Factor lingkungan masyarakat Setiap manusia akan hidup dalam suatu lingkungan masyarakat, dan tidak akan pernah terlepas dari itu remaja merupakan anggota lingkungan yang sangat penting untuk diperhatikan. Factor kondisi lingkungan yang tidak sehat atau rawan merupakan factor yang kondusif bagi remaja untuk berperilaku menyimpang. 31 Ibid. , h.239 UIN SYARIF HIDAYATU\..\J'>.~ JAKARTA BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Majlis Taklim Remaja Masjid AI-Barkah 1. Sejarah BerdiJ'inya Majlis Taklim Remaja Masjid AI-Barkah Berdirinya Pengajian Remaja Masjid AI-Barkah dilatarbelakangi oleh rasa keprihatinan para orang tua dalam melihat situasi dan kondisi banyaknya pengangguran khususnya para remaja yang menimbulkan kenakalan remaja yang menyebabkan terjadinya dekadensi moral yang semakin merosot yang sangat meresahkan masyarakat, akhirnya didirikanlah sebuah pengajian remaja di masjid AI-Barkah. Pengajian remaja tersebut didirikan oleh Ustadz H. Muhammad Khotib l Gagasan beliau untuk mendirikan pengaJlan remaJa karena mgm membimbing masyarakat di sekitarnya khususnya para remaja agar lebih berakhlak mulia. Masjid AI-Barkah pun menjadi wadah berkumpulnya para aktifis Islam seperti Ustadz Yazir, Ustadzah Tuti Alawiyah dan Ustadzah Suryani Thohir. Frekuensi perkumpulan tersebut lebih meningkat ketika datangnya bulan suci Ramadhan, kaum generasi muda di n. Kol. Sugiono no. 24 Duren-Sawit Jakarta-Timur tidak ketinggalan melakukan aktifitas pada bulan yang penuh berkah itu. Tadarus AI-Quran, Berbuka Puasa Bersama, Malam I Ahmad Faiz, S.HI. Ketua Mqjlis Taklim Remaja lvfafijid Jami' AI-Barkah, Wawancara Pribadi", (Jaknrta17 Juni 2006). 35 Nuzul Al-Quran dan pengaturan zakat fitrah mewarnai kegiatan pada bulan suci tersebut. Berawal dari perkumpulan tersebut, ada beberapa kalangan generasi muda yang mencetuskan ide untuk membentuk organisasi yang bernaung dibawah Yayasan Wakaf AI-Barkah agar dapat menyalurkan ide-ide yang bersifat positif bagi perkembangan umat Islam di 11. Kol. Sugiono no. 24 DurenSawit 1akarta-Timur tersebut. Pada tanggal 15 1uli 1989 berdirilah Remaja Islam Masjid Al-Barkah yang bernama (RISMA) di atas persetujuan yayasan tersebut. Majlis Taklim Remaja Masjid Al-Barkah ini mengacu kepada anjuran hadits Nabi Muhammad SAW, menegaskan bahwa diutusnya aku di dunia untuk menyempurnakan akhlak dan budi pekerti. dan firman Allah yang berbunyi: "Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, mengajak kepada yang ma 'n!! dan mencegah yang munkar, dan merekalah orang-orang yang beruntung". Maka atas dasar inilah BKM (Badan Keluarga Masjid) mengadakan majlis taklim tidak hanya bagi kalangan orang tua, tapi juga untuk remaja. 2. Tujuan Berdirinya Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' AI-Bal'kah Tujuan didirikannya Majlis Taklim Remaja Masjid AI-Barkah adalah: 36 2.1 Mempersatukan Ummat Masjid digunakan sebagai sarana peribadatan yang sangat efektif untuk mempersatukan ummat dan bukan terbatas pada saat-saat ibadah (sholat) saja, tetapi diluar itupun dapat difungsikan seperti diadakannya majlis taklim bagi remaja, dengan adanya Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' AI-Barkah masyarakat sekitar (remaja) dapat berkumpul dan dapat mempererat tali Ukhuwwah Islamiyah. 2 2.2 Pengenalan Islam "Tak kenaI maka tak sayang", mungkin peribahasa ini dapat dinisbatkan kepada remaja tentang Islam, bukan hanya remaja, siapapun tidak akan merasa bangga dengan agamanya jika dia tidak mengetahui apa hakekat dan agama tersebut. Jadi mereka harns mengenal Islam lebih sempurna lagi, walaupun kesempurnaan itu sulit dicapai tapi itulah upaya Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' AI-Barkah didalam memberikan pengenalan tentang Islam melalui materi-materi yang disampaikan, sebagai contoh adalah Materi Mempelajari AI-Quran dan Mempelajari Ilmu Fiqih, disini para remaja di perbolehkan untuk menanyakan seputar ajaran dan hukum Islam seperti ; muamalah, shalat, puasa, zakat, haji. 2.3 Pembinaan Akhlak Pembinaan akhlak terhadap remaJa di Masjid Jami' AI-Barkah yang 2 Ahmad Faiz, S.H! "Kefl/a Majlis Taklim Remaja Alasjid Jami' AI-Barkah, Wmvancara Pribadi ", (Jakarta: 7 AguStllS 2006). 37 menyangkut penanaman nilai-nilai akhlak secara langsung adalah berupa pengajian, yaitu memberikan ceramah-ceramah yang berhubungan dengan tauhid, fiqih ibadah, dan lain-lain, sebagai manifestasi dari pengetahuanpengetahuan agama yang telah di peroleh Remaja Islam Masjid Al-Barkah (RISMA) di aktifkan dalam berbagai kegiatan yang mencakup berbagai bidang kesenian, hiburan bernuansa Islami. Sebagai contoh sederhana adalah kegiatan hiburan berupa tour atau ziarah yang pelaksanaannya di tekankan kepada peserta bahwa kegiatan itu bukanlah hanya merupakan acara hura-hura, akan tetapi benar-benar merupakan sarana untuk meningkatkan rasa keimanan kita kepada Allah S.W.T. 3. Kegiatan Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' AI-Barkah Adapun kegiatan Remaja Masjid Jami' AI-Barkah antara lain: 3.1 Kegiatan Internal, meliputi; 3.1.1 Melaksanakan Pengajian setiap malam dari Senin sampai Jum'at di mulai dan pukul 18.30 - 20.30 Wib dengan materi pelajaran. a. Mempelajari AI-Qur'an b. Mempelajari Ilmu fiqih c. Menghafal Do'a-do'a d. Mempelajari lagu-Iagu Sholawat e. Membaca Kitab Rawi 38 f. Praktek Berpidato 3 3.1.2 Jadwal Pelaksanaan Pengajian Remaja Masjid Jami' Al-Barkah antara lain: a. Pengajian Minggu malam (Mempelajari Ilmu Tajwid serta lagu-lagu Al-Qur'an) Dalam pengajian minggu malam para remaja dituntut untuk mempelajari serta memahami bacaan Al-Qur'an baik dalam hal, tajwid, makharijul huruf, serta lagu-lagu Al-Qur'an sehingga para remaja nantinya bisa lebih mencintai kitab sud Al-Qur'an dan kelak akan menjadi qori dan qori'ah. b. Pengajian Senin malam (Ilmu Fiqih) Untuk menambah wawasan tentang ajaran dan hukum Islam maim para remaja diperbolehkan untuk menanyakan tentang seputar ajaran dan hukum Islam yang mana dalam hal ini mereka mengacu pada satu kitab yang berjudul "Tanbihul Ghofilin" yang didalamnya berisikan tentang hukum-hukum Islam seperti; Muamalah, Shalat, Puasa, Zakat, Haji. c. Pengajian Selasa malam (Do'a-do'a) Untuk ibadahnya membekali maka para para remaja remaJa tidak dalam hanya melaksanakan dituntut untuk 3 Ika Mustika, "f-Vakil Remaja }.4asjid Jami' Al-Barkah. Wawancara Pribadi", (Jakarta: tanggal : 7 Agustus 2006). 39 mempelajari melainkan menghafal do' a-do' a yang sudah dipelajari. d Pengajian Rabu malam (Lagu-Iagu Sholawat) Untuk memberikan suatu nuansa rasa kecintaan terhadap rasulnya maka para remaja pada hal ini dituntut untuk mempelajari berbagai macam ragam lagu-Iagu sholawat seperti: Sholawat Badar, Sholawat Nariyah dan Sholawat yang lainnya. e. Pengajian Kamis malam (Membaca Rawi) Pada Kamis malam para remaja dituntut untuk mempelajari didalam membaca kitab rawi yang sebelumnya di dahulukan dengan membaca surah Yasiin, tahlil, dan kemudian diteruskan dengan membaca Rawi yang isi dari rawi tersebut adalah tentang kisah-kisah/perjalanan riwayat hidup Nabi Muhammad SAW. f. Pengajian Jum'at malam (Praktek Berpidato) Pada Jum'at malam para remaja dibekali dirinya untuk lebih memberanikan diri dalam berorasi/berbicara di podium yang bertujuan untuk mencari suatu kader-kader da'i dimasa depan. Seperti mengisi kultum (kuliah tujuh menit) dibulan ramadhan. I. Mengadakan Peringatan Hari-hari besar Islam meliputi; a. Mengadakan peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW b. Mengadakan santunan kepada anak yatim piatu setiap tanggal 10 Muharram 40 c. Mengadakan peringatan Isra dan Mi'raj Nabi Besar Muhammad SAW 2. Mengadakan kegiatan di bulan Suci Ramadhan a. Mengadakan buka puasa bersama di bulan sud Ramadhan b. Mengadakan Tadarus Al-Qur'an di Masjid Jami' AI-Barkah c. Mengadakan acara Halal Bi Halal dalam rangka menjalin rasa persaudaraan dikalangan remaja d. Mengadakan Bhakti Sosial menjelang datangnya bulan Suci Ramadhan 3.2 Kegiatan Ekternal, meliputi: 3.2.1 Mengadakan marawis setiap Sabtu malam. 3.2.2 Mengadakan tour & ziarah setiap awal tahun. 3.2.3 Mengadakan arisan setiap minggu malam. Semua kegiatan yang tertera diatas tidak luput dan pada dana. Adapun dana yang dapat diperoleh antara lain; a. Sumbangan dari masyarakat b. Sumbangan dari pengaian remaja c. Sumbangan dari para donator tetap 4. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat serta Usaha mengatasinya di Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' AI-Barkah Remaja Islam Masjid AI-Barkah (RISMA) sebagai salah satu organisasi 41 remaja yang bergerak da1am bidang dakwah dan seni budaya tentunya memiliki beberapa faktor pendukung dan penghambat, antara lain: 1. Faktor Pendukung Faktor pendukung dari kegiatan ini adalah dengan menghadirkan para pembimbing yang variatif yaitu dari berbagai disiplin ilmu dan menghadirkan guru yang sesuai dengan karakter para remaja, agar pada akhirnya bisa diterima oleh para remaja 4 2. Faktor Penghambat a. Kesibukan anggota Remaja Islam Masjid Al-Barkah (RISMA) Kesibukkan ini memang cukup beralasan mengingat sebagian anggota Remaja Islam Masjid AI-Barkah (RISMA) adalah remaja yang rata-rata masih dalam status pelajar/mahasiswa dan juga para pegawai sehingga sering waktu-waktu yang disediakan untuk kegiatan berbenturan dengan waktu-waktu mereka gunakan untuk aktifitas diluar Remaja Islam Masjid AI-Barkah (RISMA) dengan demikian dari 50 % lebih pemilih yang menyatakan ini maka membuktikan bahwa pengaturan kombinasi jadwal perlu ditata kembali sesuai dengan keinginan anggota Remaja Islam Masjid Al-Barkah (RISMA) itu sendiri. b. Kurangnya motivasi dari orang tua Sebagaimana halnya dengan kegiatan di sekolah orang tua 4 Ahmad Faiz, S.H! "Ketua Majlis Taklim Remaja iVlasjid Jami' AI-Barkah, Wmj'ancara Pribadi ", (Jakarta: 7 Agustlls 2006). 42 merupakan hal yang terpenting dalam mewujudkan suatu kemauan pada kegiatan remaja, jika orang tua dalam hal ini kurang mendukung untuk memberikan suatu motivasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh remaja maka kegiatan apapun yang dilaksanakan oleh remaja tidak akan berjalan dengan baik, oleh sebab itu motivasi sangat dibutuhkan remaja dalam memaukan kegiatan yang ada di Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' AI-Barkah. c. Usaha - usaha Remaja Islam Masjid Al-Barkah (RISMA) dalam mengatasi hambatan-hambatan di atas. 5 1. Mencari dana yang maksimal Usaha ini adalah penting karena dana merupakan penggerak jalannya kegiatan dalam sebuah organisasi oleh karenanya pencarian dana diusahakan secara maksimal, baik melalui iuran anggota. Donator tetap dari orang tua remaa dan simpatisan jama'ah masjid AI-Barkah. 2. Memberikan penerangan kepada mereka. Untuk mengatasi hambatan bagi remaJa yang kurang berminat dalam kegiatan dakwah para pengurus Remaja Islam Masjid Al-Barkah (RISMA) berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan bimbingan, agar para remaj~ mengikuti kegiatan tersebut. Adapun usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi hal 5 Ibid. , 43 tersebut di atas adalah. 2.1 Melalui ceramah-ceramah Untuk ini dilakukan dengan diadakannya kegiatan ceramah, baik dalam lingkup yang kecil ataupun besar. Dalam lingkup kecil misalnya memberikan pengarahan arti dan makna penting arti dakwah bagi setiap muslim, dan remaja khususnya. Demikian remaja diharapkan menyadari tanggung jawab yang dipikulnya untuk berusaha melakukan dakwah melalui cara-cara yang sesuai dengan kemampuannya. 2.2 Memberikan contoh-contoh kegiatan positif Remaja biasanya menyukai bentuk-bentuk kegiatan yang secara langung dapat dirasakannya, kegiatan-kegiatan yang bersifat riii. Usaha seperti ini sebenarnya secara tidak disadari mereka maka secara bertahap mereka diharapkan memahami melakukan kegiatan-kegiatan yang positif yang dapat dimanfaatkan orang lain dalam rangka menuJu kebaikan juga dalam rangka dakwah. 2.3 Memberikan pengetahuan tentang agama. Pengetahuan agama ini diberikan terutama yang secara langsung berkaitan erat dengan bagaimana usaha agar menjadi muslim yang baik yang mengerti agama dan mau mengamalkannya. Jika mereka dirasa telah banyak memahami 44 pengetahuan-pengetahuan keagamaan maka dapat diharapkan mereka juga mau menyampaikan pengetahuan agamanya kepada selain mereka yang benar-benar memerlukan. 2.4 Membuat program sesuai dengan minat. Program ini diadakan dengan harapan remaja semakin lebih tertarik karena minat yang dimilikinya tersalurkan. Apabila remaja telah merasakan keadaan tersebut, maka praktis mereka Juga merasakan adanya penghargaan pada dirinya dari orang lain. Dalam tahap seperti itulah maka ajakan untuk melakukan dakwah dengan mereka akan diterima karena mereka menyadari kegiatan tersebut hakekatnya juga bentuk penyelusuran minat mereka. 2.5 Pembinaan terus - menerus Pembinaan yang dilakukan secara terus-menerus agar setiap remaja dapat benar-benar mengerti dan memahami secara matang, tidak setengah-tengah dalam memahami makna agama dalam kehidupan. Dengan adanya pembinaan yang terus menerus ini pula sesungguhnya merupakan bentuk lain dari usaha untuk menempa mereka sehingga dapat menjadi para remaja yang siap untuk diberi tanggung jawab khususnya dalam bidang keagamaan. 2.6 Memperbanyak kegiatan yang bersifat dakwah Kegiatan yang bersifat dakwah ini dapat berwuiud 45 mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam, tadarrus keliling ataupun terjun langsung dalam khutbah jum'at. Dalam kegiatan hari-hari besar Islam sering kali remaja dijadikan panitia dengan cara itu secara bertahap mereka merasakan tanggung awab untuk memakmurkan agamanya. B. Kegiatan Pembinaan Pengajian Remaja Masjid Jami' AI-Barkah sebagai organisasi yang berdiri dilatarbelakangi oleh banyaknya orang tua yang mengharapkan anak-anaknya mendapatkan pembinaan khusus tentang agama. Oleh karena itu, organisasi ini terus berusaha untuk mengaktitkan berbagai kegiatan dalam rangka membina, mengarahkan dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki remaja. Pada dasarnya seluruh kegiatan yang dilaksanakan di Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' Al-Barkah adalah merupakan usaha pembinaan agama akan tetapi, disamping itu diaktifkan pula suatu kegiatan pembinaan agama secara khusus. Dengan demikian dapat dipahami bahwa kegiatan pembinaan akhlak Majlis Taklim Remaja Masid Jami' Al-Barkah terbagi dalam 2 bagian. 1. Kegiatan Pembinaan Akhlak secara umum 2. Kegiatan Pembinaan Akhlak secara khusus 1. Kegiatan Pembinaan Akhlak secara umum Seluruh kegiatan Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' AI-Barkah 46 bermaksud untuk menciptakan suatu keadaan lingkungan yang kondusif bagi remaja dimana dalam semua kegiatan diwarnai oleh nilai-nilai akhlak, sebagai benteng penanaman akhlak-akhlak mulia, untuk menangkal dan segala bentuk kemungkaran. Lingkungan masyarakat yang di dalamnya terdapat suatu aktifitas positif bagi remaja sangatlah penting, karena jika tidak, maka dapat dibayangkan bahwa kerusakan akan mendekati para remaja. Di dalam buku Zakiah Dradjat yang berjudul : "Pembinaan Remaja" dikatakan bahwa: "Apabila dalam suatu masyarakat tidak tampak lagi keunggulan moral, dimana sopan santun hidup kurang terpelihara, Agama dan nilai-nilai pasti tidak terlihat lagi, serta penipuan, percecokan dan pelanggaran atas hak-hak orang lain menjadi biasa saja, makajiwa remaja akan semakin tertekan dan berontak,,6 Pembinaan akhlak terhadap remaja di MajIis Taklim Remaja Masjid Jami' AI-Barkah yang menyangkut 1. Penanaman nilai-nilai agama secara langsung Pengajian rutin yang dilaksanakan setiap malam Selasa, yaitu memberikan ceramah-ceramah yang berhubungan dengan tauhid, fiqih, ibadah dan lain-lain. Sebagai manifestasi dari pengetahuan-pengetahuan agama yang telah diperoleh Remaja di Masjid AI-Barkah diaktitkan dalam berbagai kegiatan yang mencakup berbagai bidang kesenian, hiburan bernuansa Islam dan lain-lain. 2. Kegiatan hiburan berupa acara tour ziarah Pelaksanaannya ditekankan kepada peserta bahwa kegiatan itu 6 Zakiyah Drajat, Pembinaan Remaja, (Jakarta: Bulan Bintang, 1995), Cetk. ke-l, h. 23 47 bukanlah hanya merupakan acara hura-hura, akan tetapi benar-benar merupakan sarana untuk meningkatkan rasa keimanan kita kepada Allah SWT. 3. Kegiatan berhubungan dengan sosial kemasyarakatan, Seperti kerja bakti membersihkan Masjid dan lingkungan, kemudian membantu masyarakat yang tertimpa musibah dan lain-lain. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk jiwa sosial, cinta terhadap lingkungan, rasa kebersamaan dengan sesama remaja dan rasa persaudaraan dengan masyarakat. Pelaksanaan seluruh kegiatan di Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' Al-Barkah adalah merupakan suatu usaha preventif agar remaja terhindar dari berbagai persoalan dan menghindari perbuatan-perbuatan yang berdampak buruk bagi remaja dan dari semua kegiatan itu diharapkan remaja mempunyai bekal untuk hari depannya. 2. Kegiatan Pembinaan Akhlak secara khusus Pembinaan yang dilaksanakan pada waktu tertentu khususnya untuk proses pemberian bantuan kepada para remaja yang ingin mengkonsultasikan permasalahannya. Waktu khusus itu dilakukan setiap malam Selasa, setelah pengajian rutin selesal dilaksanakan. Pada waktu tersebut remaja diberi kesempatan secara bebas untuk berkonsultasi tentang berbagai persoalan yang dihadapi, baik itu secara pribadi dan kelompok. Pembinaan Agama yang dilakukan secara pribadi dilakukan melalui 48 wawancara. Pada kesempatan ini remaja diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengungkapkan semua permasalahan yang dihadapi. Mengenai waktu tidak hanya terfokus pada jam dan hari yang sarna, akan tetapi para remaja juga mempunyai kesempatan yang terbuka di luar hari yang ditentukan. Adapun pembinaan secara kelompok, dilakukan dengan cara menulis permasalahan yang dihadapi, hal ini dimaksudkan agar supaya nama dan identitas diri mereka terjamin kerahasiaannya. Setelah itu pembinaan mengumpulkan, mengindentifikasi, dan mengklarifikasi masalah-masalah yang diajukan, dalam penyelesaiannya digunakan 2 metode, metode yang pertama, pembinaan menggambarkan permasalahan yang telah terjadi, yang kemudian ditanggapi oleh para remaja melalui tanya jawab antar mereka, dan pembinaan hanya mengarahkan secara tidak langsung temtama yang berkaitan dengan sentuhan-sentuhan agama. Metode yang kedua, permasalahan diajukan secara tertulis dan langsung dijawab oleh pembina 7 Demikianlah kegiatan yang dilakukan oleh pengurus Majlis Taklim Remaja Masjid lami' AI-Barkah. C. Tujuan Pembinaan Akhlak Tujuan Pembinaan Akhlak remaJa pada dasarnya tidak berbeda dengan tujuan berdirinya Majlis Taklim Remaja Masjid lami' Al-Barkah yaitu 7 Alm13d Faiz, S.H!, Ketua lvIa}/is Taklim Rema}a kIasjid Jami' A/-Barkah, Wmvancara Pribadi, (Jakarta: 11-10-2002) 49 mempersatukan ummat, pengenalan Islam, pembinaan akhlak. Akan tetapi tujuan pembinaan lebih memfokuskan pada pemecahan masalah yang sangat rentan dialami oleh para remaja. Adapun tujuan pembinaan akhlak di sini adalah untuk memberikan bantuan kepada para remaja agar dapat menghadapi dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, yang kemudian dapat mencegah timbulnya masalah-masalah yang mungkin akan dihadapi dalam dinamika masa muda. D. Analisis Terhadap Efektifitas Akhlak Remaja Untuk mengetahui pembinaan akhlak remaja Masjid AI-Barkah DurenSawit Jakarta Timur, penulis menganalisis dan menginterpretasikan data yang telah diperoleh dengan menggunakan teknik persentase. Untuk memudahkan penulis dalam menganalisis dan menginterpretasikan data dari hasil penelitian, maka setiap item dibuat tabulasi yang merupakan proses perubahan data dari instrument penelitian (angket) menjadi tabel-tabel (persentase) untuk lebih jelas dapat dili,pat pada tabel-tabel sebagai berikut : Tabel IV. 1 Perlllnya PembiQaan Akhlak 50 Aspek Masalah Alternatif Jawaban Frekwensi Perlukah diadakan pembinaan akhlak untuk remaJa menyelesaikan masalah Persen Perlu 15 37,5% Sangat Perlu Tidak Perlu 25 62,5% - - Jurnlah 40 100% Sumber : Kuesloner, data dlOlah 7 Agustus 2006 Menurut pengamat penulis. Pada tabel 1 menunjukkan bahwa para remaja membutuhkan suatu temp at untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang biasa dihadapi oleh remaja. Hal ini terbukti dengan responden yang menjawab sangat perlu 25 orang atau sekitar 62,5%, dan yang periu 15 orang atau sekitar 37,5%, maka dari sini dapat dilihat bahwa sebagian besar dari mereka membutuhkan pembinaan akhlak. Table IV. 2 Manfaat Pembinaan Akhlak Aspek Masalah Alternatif Jawaban Frekwensi Persen Selama mengikuti kegiatan Ya 35 87,5% Pembinaan Akhlak apakah Tidak Biasa saja Jumlah - - 5 40 12,5% 100% anda merasakan perubahan vano berarti nana diri anda Sumber ; KueslOner, data dlOlah 7 Agustus 2006 Sebagaimana tabel pertama. Dalam tabel ke-2 juga para remaja memberikan jawaban "ya" sebanyak 35 orang dari 40 responden atau sekitar 87,5% sedangkan yang merasa "biasa saja" sebanyak 5 responden atau sekitar 12,5%. Tabel ini menunjukkan bahwa para remaja telah merasakan manfaat Pembinaan Akhlak diri 51 mereka, yang dapat membantu kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi Tabel IV. 3 Pemecahan Masalah dalam Pembinaan Akhlak Apek Masalah Alternatif Jawaban Frekwensi Persen Apakah anda sering Sering 10 25% mengkonsultasikan Kadang-kadang Tidak Pernah 30 75% - - Jumlah 40 100% masalah anda Sumber : KueslOner, data dlOlah 7 Agustus 2006 Dari tabel 3 menunjukkan bahwa sudah adanya kesadaran pada diri remaja untuk menyelesaikan masalahnya pada orang yang tepat, hal ini terbukti dengan tidak adanya remaja yang tidak pernah berkonsultasi didalam menyelasaikan masalahnya. Hal ini dapat dilihat pada responden yang menjawab "sering" sebanyak 10 atau sekitar 25%, kadang-kadang sebanyak 30 responden atau sekitar 75% TabellV.4 Keberhasilan Pembinaan Akhlak Aspek Masalah Alternatif Jawaban Frekwensi Persen Ya 32 80% Pembinaan akhlak apakah Kurang 8 20% dapat membantu anda dalam Tidak - - Jumlah 40 100% Dengan adanya program menyelesaikan masalah Sumber : Kuesloner, data dlOlah 7 Agustus 2006 Dari tabel 4, yang menjawab "Ya" ada 32 responden atau sekitar 80%, dan 52 yang menjawab kurang ada 8 responden atau sekitar 20%. Tabel tersebut menunjukkan bahwa mereka telah mendapatkan suatu sarana yang membantu mereka di dalam menyelasaikan masalah yang memang kerap terjadi pada diri remaja, yang artinya pembinaan akhlak yang diadakan di Majlis Taklim Remaja Masid Jami' AI-Barkah telah mencapai keberhasilan, karena pembinaan akhlak InI telah mampu mambantu para remaja menyelesaikan masalahnya. Tabel IV. 5 Perhatian Remaja Terhadap Pelaksanaan Pembinaan Akhlak Aspek Masalah Bagaimana perhatian Alternatif Jawaban Frekwensi anda Persen Penuh perhatian 28 70% terhadap kegiatan Pembinaan Kurang perhatian - - 12 40 30% 100% akhlak Biasa-biasa saja Jumlah Sumber ; Kuesloner, data dlolah 7 Agustus 2006 Pada tabel 5 menllnjllkkan bahwa perhatian para remaja terhadap kegiatan yang menllnjang llntllk pembinaan akhlak sangat besar, dan sebagian besar dari mereka memberikan respon yang baik. Hal ini dapat dilihat pada banyaknya jawaban "penllh perhatian" yang diberikan oleh mereka yaitu sebanyak 28 orang atall sekitar 70%, dan 12 responden atall sekitar 30% kurang peduli dengan kegiatan yang ada, bagi mereka tidak pedllii dengan kegiatan Pembinaaan Akhlak dikarenakan kurang adanya dllkllngan dari 53 pihak keluarga. Tabel IV. 6 Kwalitas Pembinaan Aspek Masalah Alternatif Jawaban Frekwensi Persen Sudah tepatkah pembinaan Tepat 35 87,5% yang selama ini Sangat tepat 5 12,5% mendampingi anda Kurang tepat Jumlah - - 40 100% Sumber ; KueslOner, data dlOlah 7 Agustus 2006 Pada tabel 6 menunjukkan bahwa pembinaan yang selama ini mendampingi mereka sudah tepat, hal ini dapat dilihat dari jawaban "tepat" 35 responden atau sekitar 85,5%, bahwa pada frekuensi 5 atau sekitar 12,5% menjawab "sangat tepat". Setelah penulis meneliti lebih lanjut, para Pembina yang mendampingi mereka sangat dinamis, oleh karena itu mudah diterima oleh kalangan remaja. Tabel IV. 7 Alasan Berkonsultasi Aspek Masalah Alternatif Jawaban Atas dasar apa, hingga lngin mencari penyelesaian Frekwensi Persen 30 75% anda mengkonsuhasikan Sangat PerIu 10 25% masalah anda Tidak PerIu - - Jumlah 40 100% Sumber : Kuesloner, data dlOlah 7 Agustus 2006 Pada tabel 7 menunjukkan bahwa alasan para remaja mengkonsultasikan masalahnya dikarenakan terlampau banyak permasalahan yang dihadapi, baik itu 54 dilingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat yang mana frekuensi atas jawaban itu sebanyak 30 responden atau sekitar 75%. Disadari ataupun tidak, manUSIa tidak akan teriepas dari masalah, dan tidak semua orang mampu menyelesaikan masalahnya sendiri, oleh karena itu pembinaan sangatlah dibutuhkan didalam menyelesaikan masalah. Tabel IV. 8 Motivasi Mengikuti Kegiatan Pembinaan Akhlak Aspek Masalah Alternatif Jawaban Frekwensi Persen Siapa yang memotivasi anda Kemauan sendiri 30 75% hingga mengikuti kegiatan Orang Tua 7 17,5% Ajakan ternan 3 7,5% Jumlah 40 100% Pembinaan Akhlak Surnber ; KueslOner, data dlOlah 7 Agusrus 2006 Pada tabel 8, yang menjawab "Kernauan sendiri" sebanyak 30 responden atau sekitar 75%, sedangkan karena dorongan orang tua 7 responden atau sekitar 17,5%, dan selebihnya karena ajakan ternan yaitu sebanyak 3 responden atau sekitar 7,5%. Pada tabel ke 8 ini ada satu hal yang disoroti oleh penulis yaitu sudah adanya kesadaran bagi rernaja untuk berbuat lebih baik, hal ini terbukti dengan jawaban respond en yang didorninasi oleh "Kesadaran sendiri". Tabel IV. 9 Waktu yang disediakan untuk Pembinaan Akhlak 55 Aspek Masalah Bagaimana Alternatif lawaban Frekwensi Persen menurut pendapat anda, dengan waktu yang telah l,j;o~,j;ohn Tepat Sangat Tepat Kurang Tepat lumlah 12 25 30% 62,5% - - 40 100% Sumber ; Kuesloner, data dlOlah 7 Agustus 2006 Pada tabel 9, sebagian besar respond en memberikan jawaban sangat tepat, yaitu sebanyak 25 responden atau sekitar 62,5%, menurut pengamatan penulis jawaban itu diberikan karena memang waktunya yang disediakan sangat tepat, yaitu setelah selesai pengajian mingguan, yaitu tiap malam Rabu, jadi para remaja masih terkondisikan oleh suasana keagamaan. lawaban ini diperkuat oleh responden yang menjawab tepat sebanyak 12 responden atau sekitar 30% meskipun ada yang menjawab kurang tepat, namun pada prosentase yang kecil, yaitu 3 responden atau sekitar 7,5%. Tabel IV. 10 Kegiatan Pembinaan Akhlak Aspek Masalah Terhadap kegiatan Pembinaan Alternatif lawaban Frekwensi Persen Mendukung Akhlak yang telah dilaksanakan Tidak Mendukung Biasa-biasa saja bagaimana sikap anda lumlah 35 87,5% 5 12,5% - - 40 100% Sumber ; Kuesloner, data dlolah 7 Agustus 2006 Pada tabel 10 menurut penulis dari jumlah sampel yang diambil untuk dijadikan responden dan menunjukkan bahwa kegiatan Pembinaan Akhlak 56 Majlis Taklim Remaja Masid Jami' AI-Barkah cukup aktif, hal ini dapat dilihat pada frekuensi 35 atau sekitar 87,5% yang menjawab mendukung, ini menunjukkan bahwa mereka merasa kegiatan tersebut sangat mereka butuhkan untuk menambah nilai-nilai kerohanian Islam pada diri mereka, sedangkan yang menjawab biasa-biasa saja sebanyak 5 responden atau sekitar 12,5%. Tabel IV. 11 Metode Pembinaan Akhlak Aspek Masalah Apakah anda setuju dengan metode tanya jawab Alternatif Jawaban Frekwensi Persen Setuju Sangat setuju Tidak setuju 4 36 10% 90% - - Jumlah 40 100% Sumber ; Kuesloner, data dlOlah 7 Agustus 2006 Pada tabel 11 menunjukkan bahwa metode tanya jawab sangat disukai oleh para peserta pembinaan dengan frekuensi relative 36 responden atau sekitar 90% yang menjawab sangat setuju, dan yang menjawab setuju ada 4 responden atau sekitar 10%. Menurut pengamatan penulis jawaban "sangat setuju" dan jawaban "setuju" lebih jumlahnya dibandingkan dengan yang "tidak setuju", hal ini dikarenakan metode tanya jawab lebih bersifat terbuka, dan langsung, jadi permasalahan yang mereka hadapi akan langsung terjawab. Analisa Data Berdasarkan analisa terhadap hasil penelitian dengan angket, sebagaimana terlihat pada tabel-tabel di atas maka bisa dikemukakan hal-hal sebagai berikut : 57 1. Para remaja sangat membutuhkan sebuah sarana untuk menyelesaikan masalah yang seringkali mereka hadapi, biasanya para remaja mempunyai permasalahan seputar kehidupan sehari-hari yang memang kerap terjadi pada diri remaja, yang bersumber dari lingkungan sekitar. Oleh karena itu ketika pengurus Malis Taklim Remaja Masjid Jami' AI-Barkah mengadakan pembinaan akhlak mereka, tanggapan positif yang mereka berikan untuk kegiatan tersebut. 2. Kelancaran proses Pembinaan Akhlak yang dilaksanakan di Majlis Taklim Remaja Masid Jami' AI-Barkah sangat ditentukan oleh adanya unsur-unsur penunjang, yaitu tersedianya pembinaan yang mempunyai kredibilitas dan dekat di hati remaja sehingga mempunyai keterikatan secara emosional, kemudian pemilihan metode yang tepat dan disesuaikan dengan selera remaja. Metode Pembinan Akhlak yang digunakan di majlis taklim ini adalah metode direktiv, yaitu memberikan jawaban langsung pada para remaja seputar permasalahan yang mereka hadapi. Selanjutnya adalah waktu dan tempat yang dipilih secara tepat sangat menunjang terciptanya kondisi remaja yang mudah untuk dibangkitkan daya rohaniahnya. 3. Efektifitas pembinaan di Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' AI-Barkah dapat dilihat pada urgensinya sebagai sarana untuk mengarahkan remaja kepada perubahan-perubahan yang positif. Dengan demikian pembinaan agama yang dilaksanakan di Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' AI-Barkah 58 bukanlah hanya terletak pada penyelesaian suatu persoalan, akan tetapi telah mampu memberikan perubahan positifterhadap beberapa aspek, yaitu berupa sikap atau cara pandang yang lebih baik dengan orang lain. 4. Di dalam perkembangan Pembinaan Akhlak Remaja Masjid Jami' AI-Barkah telah mengalami suatu kemajuan yang sangat baik ini terlihat dengan adanya suatu dukungan dari berbagai lapisan masyarakat luas dan banyaknya kegiatan-kegiatan baik yang sifatnya informal maupun non formal. Kegiatan yang sifat informal seperti mengikuti pengajian yang di adakan enam kali dalam satu minggu seperti membaca AI-Quran, mempelajari ilmu fiqih, mempelajari berbagai ragam sholawat, mempelajari serta menghafal do'ado'a serta belajar menjadi seorang da'I dengan melakukan ceramah-ceramah pada setiap kegiatan. Kegiatan non formal antara lain dengan mengadakan kegiatan hari-hari besar Islam seperti mengadakan peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, mengadakan peringatan Isra dan Mi'raj Nabi Besar Muhammad SAW, serta melakukan kegiatan diseputar bulan suci Ramadhan. 5. Dalam mengetahui keberhasilan serta kemauan yang dilakukan oleh Remaja Masjid Jami' AI-Barkah terlihat dari banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh remaja serta tidak hanya itu para orang tua dan masyarakat luas lebih banyak memberikan dukungan baik material maupun spiritual. UIN SYARfF HIDAyp..T\J\-IJ>.~ JAKARTA BABIV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan tentang Pembinaan Akhlak Remaja melalui Majlis Taklim maka penulis membahas kesimpulan sebagai berikut : I. Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' Al-Barkah telah berperan serta dalam memberikan Peningkatan Akhlak terhadap remaja dengan melakukan pembinaan akhlak secara luas dan pembinaan akhlak melalui program khusus. Pembinaan akhlak secara luas dilaksanakan dengan memberikan wama dan nuansa agamis pada setiap kegiatan, sehingga remaja dapat terhindar dari segala persoalan yang berdampak buruk dan mempunyai bekal untuk hari depannya. Sedangkan pembinaan akhlak dengan program khusus dilaksanakan untuk membantu para remaja agar mampu menghadapi dan menyelesaikan persolan-persoalan kehidupan dalam dinamika masa muda, dengan membangkitkan daya rohaniah iman dan taqwa serta agar dapat mencontoh soo tauladan Rasulullah SAW. 2. Adapun faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam melaksanakan kegiatan tersebut adalah : a. Masalah dana Salah satu penggerak jalannya suatu kegiatan organisasi adalah dana, karena dana merupakan salah satu unsure yang sangat penting dalam kegiatan sehingga 60 apabila kekurangan dana maka kegiatan tersebut tidak akan berjalan dengan lancar. b. Kurang adanya minat terhadap para peserta Paling tidak telah ditemukan oleh ketua Remaja Islam Masjid Al-Barkah (RISMA) yang mengatakan kurangnya minat dari sebagian remaja dari kegiatan tersebut, ini merupakan salah satu hambatan didalam melaksanakan kegiatan di masjid Al-Barkah sebab remaja sekarang pada umumnya lebih menyukai kegiatan yang bersifat hura-hura. c. Kesibukan anggota Remaja Islam Masjid Al-Barkah (RISMA) yang terlalu padat. Kesibukan ini memang cukup beralasan mengingat sebagian anggota Remaja Islam Masjid Al-Barkah (RISMA) adalah remaja yang rata-rata masih dalam status pelajar/mahasiswa dan juga para pegawai sehingga sering waktu-waktu yang disediakan untuk kegiatan berbenturan dengan waktu-waktu mereka gunakan untuk aktifitas di luar Remaja Islam Masjid Al-Barkah (RISMA) dengan demikian dari 50 % lebih pemilih yang menyatakan ini maka membuktikan bahwa pengaturan kombinasi jadwal perlu ditata kembali sesuai dengan keinginan anggota Remaja Islam Masjid Al-Barkah (RISMA) itu sendiri. 61 B. Saran Berdasarkan hasil penelitian tentang Peningkatan Akhlak remaja malalui Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' AI-Barkah, penulis menyarnpaikan beberapa saran kepada pengurus Majlis Taklim Remaja Madjid Jarni' AI-Barkah, antara lain: 1. Melihat Peningkatan Akhlak yang dilaksanakan selarna ini, para pengurus Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' AI-Barkah hendaknya dapat mempertahankan prestasi yang telah dicapai dengan selalu melakukan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan. Materi, Pembinaan, Pemilihan metode serta waktu dan tempat hendaknya jangan hanya terpaku pada apa yang telah ada, melainkan harus elastis, selalu disesuaikan dengan keinginan dan kondisi remaja agar selalu actual, menarik dana hendaknya mencari altematife kegiatan-kegiatan yang lebih variatif. Untuk mengoptimalkan hasil peningkatan kualitas remaja di Majlis Taklim Remaja Masjid Jarni' AI-Barkah perIu melakukan kerja sarna dengan berbagai pihak yang dapat mendukung kemajuan Majlis Taklim Remaja Masjid Jarni' Al-Barkah. 2. PerIu kiranya Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' AI-Barkah melakukan usaha peningkatan profesional tenaga Pembina, karena pada masa yang akan dating tuntunan akan semakin berat dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi akan semakin kompleks. 3. Bagi seluruh insan Pembinaan Akhlak hendaknya berusaha untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap gejala-gejala yang berkembang. Kiprah para insane pembinaan akhlak sangat dinantikan oleh masyarakat untuk membantu menyelesaikan berbagai persoalan yang semakin berat. Kitalah yang hams 62 menjetnput dan menjawab keinginan masyarakat bukan menanti dan hal itu tidak bisa ditunda-tundd Jagi. UIN .sYARlF HIDAYI\.TULIJ>.\'\ JAKARTA DAFTAR PUSTAKA Amd, Widodo, Kamus Ilmiah Populer, Yogyakarta: Absolut, 2001 Arifin, Zaenal, Ceramah Berbahasa Indonesia, (Jakarta : Akademika Presssindo, 2002, Cet. Ke-5 Arikuto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : PT Rineka Cipta, Cet. Ke-l 0 & 11 Ayub, E, Moh, Drs., Manajemen Masjid, Jakarta: Gema Insani Press, 1996 Darajat, Zakiah, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1993, Cet. Ke-14 _ _ _ _ _ _, Perkembangan Psikologi Agama & Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: PT. Logos Wacana I1mu, 1999, Cet. Ke-I _ _ _ _ _--', Problematika Remqja di Indonesia, (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), Cet. Ke-3 Dadang, Hawari, Al-Qur 'an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, Jakarta : Dhana Bhakti Prima Yasa, 1996 Pamungkas, Inti Sari Kata Bahasa Indonesia, (Surabaya : APOLLO) Jalaluddin, Psikologi Agama, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001, Cet., ke-5. Mappiare, Andi, Psikologi Remaja, Surabaya : Usaha Nasional. Puspito, Hendro, O. C, Sosiologi Agama, Jakarta: Kanisius, 1983 Rifa'l, Sulastri Sri, Psikologi Perkembangan Remqja, (Jakarta: Bina Aksara, 1987) Romly, A. M, Fungsi Agama Bagi Manusia Suatu Pendekatan Filsafat, PT. Bina Rena Pariwa. Sabri, Alisuf, Pengantar Psikologi Umum & Perkembangan, Jakarta: Pedoman TImu Jaya, 1993, Cet. Ke-I Sarwono, Wirawan, Sarlito, Psikologi Remaja, Jakarta: PT. Raja Graffindo Persada, 2001, Cet. Ke-6 _ _ _ _ _ _" Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976). UIN Syarif Hidayatullah, Pedoman Penulisan Sh'ipsi, Tesis dan Desertasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2002, Cet. Ke-2 Willim, SofYan, Problema Remaja dan Pemecahannya, (Bandung : Aksara, 1981), Cet. ke-3 Yunus, Mahmud, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1990, Cet. Ke-8 _ _ _ _ _ _', Taftir Qur 'an Karim, Jakarta: PT.Hidakarya Agung, 1990, Cet. Ke-28. Yasyin, Sulchan, Drs, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Penerbit Arnanah, 1997, Cet. ke -7 Tim penyusun pusat pembinaan dan pengembangan bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, CeL ke-I LAMPlRAN I BERITA WAWANCARA Hari / Tanggal : Senin, 12 Juni 2006 Interview : Ahmad Faiz, S.HI Jabatan : Ketua Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' Al-Barkah POKOK PEMBICARA Pertanyaan Tanya Apa yang Melatar belakangi berdirinya Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' AI-Barkah? Jawab : Yang melatar belakangi Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' AI-Barkah berawal dari perkumpulan generasi muda yang mencetuskan ide untuk membentuk organisasi kepemudaan yang bernaung di bawah yayasan Wakaf Al-Barkah agar dapat menyalurkan ide-ide yang bersifat positif bagi perkembangan umat Islam di JI. Kol. Sugiono no.24 Duren-Sawit Jakarta-Timur berdirilah Remaja Islam Masid Al-Barkah (RISMA) di atas persetujuan yayasan tersebut. Terbentuknya RISMA ini dipelopori oleh para aktivis remaja Islam Masjid Al-Barkah yang mempunyai pemikiran progresif seperti Ustadzah Tuti Alawiyah, Ustadzah Suryani Thohir, dan Ustadz Yazir. Zakaria, S.Sos I merupakan orang yang pertama diberikan kepercayaan sebagai lokomotif dalam menjalankan gerbong RISMA ini kearah kemajuan, dan juga untuk mewarnai kegiatan masjid AI-Barkah yang susah payah dibentuk. Tanya : Kapan didirikannya Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' AI-Barkah ? Jawab : Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' AI-Barkah telah berdiri sejak 15 Juli 1989. Tanya Apa tujuan didirikannya Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' AI-Barkah? Jawab Tujuan didirikannya Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' AI-Barkah adalah : I. Mempersatukan Ummat 2. Pengenalan Islam. 3. Pembinaan Akhlak. Tanya : Di dalam melaksanakan Pembinaan Agama, kegiatan apa saja yang telah dilakukan Remaja ? Jawab : Kegiatan internal yang meliputi : 1. Membaca AI-Qur'an 2. Mempelajari Ilmu Fiqih 3. Menghafal do' a-do' a 4. Mempelajari lagu-Iagu sholawat 5. Menbaca Kitab Rawi 6. Praktek Berpidato Kegiatan Eksternal yang meliputi : 1. Mengadakan Tour & Ziarah 2. Mengadakan Arisan 3. Mengadakan Kesenian Marawis. Interviuer Marfuah A 'mad Faiz S.HI Ketua MajIis TakIim LAMPIRAN II BERITA WAWANCARA Hari I Tanggal : Senin, 19 Juni 2006 Interview : Ahmad Faiz, S.HI Jabatan : Ketua Majlis Taklim Remaja Masjid Jal11i' AI-Barkah POKOK PEMBICARA Tanya : Apa tujuan diadakannya Pembinaan Akhlak bagi Remaja ? Jawab : Tujuan diadakannya Pembinaan Akhlak bagi Rel11aja adalah bertujuan untuk membentuk pribadi muslim yang bertaqwa dan senantiasa berbakti dan bermanfaat bagi bangsa Negara dan umat serta l11endapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Tanya Jawab : Metode apa yang dipakai dalam Pembinaan Akhlak bagi Remaja ? Metode yang dipakai dalam Pembinaan Akhlak bagi Remaja adalah dengan Metode Ceramah, Diskusi dan Orientasi. Interviuer ~ Marfuah KUESIONER (ANGKET) PEMBINAAN AKHLAK REMAJA MELAUI MAJLIS TAKLIM A. PETUNJUK PENGISIAN I. Harap angket ini dibaca dan difahami dahulu sebelum diisi 2. Isilah pertanyaan ini dengan benar dan jujur 3. Jawablah dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b, c, dari salah satu jawaban yang tersedia 4. Kerahasiaanjawaban anda dijamin oleh penulis B. KATAGORI PENGISIAN a. Nama b. Temapt, Tanggal Lahir c. Alamat d. Pekerjan e. Pendidikan Terakhir PERTANYAAN I. Menurut anda, Perlukah diadakan Pembinaan Akhlak untuk menyelesaikan masalah anda ? a. Perlu b. Sangat Perlu c. Tidak Perlu 2. Selama mengikuti kegiatan Pembinaan Akhlak, Apakah anda merasakan perubahan yang berarti pada diri anda ? a. Ya b. Tidak c. Biasa saja 3. Selama mengikuti Pembinaan Akhlak, Apakah anda merasakan perubahan yang berarti pada diri anda ? a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak Pernah 4. Dengan adanya program Pembinaan Akhlak, Apakah dapat membantu anda dalam menyelasaikan masalah ? a. Ya b. Kurang c. Tidak 5. Bagaimana Perhatian anda terhadap kegiatan Pembinaan Akhlak? a. Penuh Perhatian 6. b. Kurang Perhatian c. Biasa-biasa Saja Menurut anda, Sudah tepatkah Pembinaan yang selama ini mendampingi anda? a. Tepat b. Sangat Tepat c. Kurang tepat 7. Atas dasar apa, hingga anda mengkonsultasikan masalah anda ? a. lngin mencari penyelesaian b. lkut teman c. Coba-coba 8. Siapa yang memotifasi anda hingga anda mengikuti Pembinaaan Akhlak di Majlis Taklim ini ? a. Kemauan sendiri b. Orang tua c. Ajakan teman 9. Bagaimana menurut pendapat anda, dengan waktu yang telah disediakan? a. Tepat b. Sangat tepat c. Kurang tepat 10. Terhadap kegiatan Pembinaan Akhlak yang telah dilaksanakan, Bagaimana sikap anda ? a. Mendukung b. lkut mendukung c. Biasa-biasa saja 11. Dalam operasionalnya, Pembinaan Akhlak Remaja dimajlis taklim ini menggunakan metode Tanya jawab dan ceramah, Bagaimana tanggapan anda dengan metode Tanya jawab. ? a. Setuju b. Sangat setuju c. Tidak setuju UIN SYARIF HIOAYATIJ\..LI'~ JAKARTA SURAT KETERANGAN Yang bertanda tangan dibawah ini, Ketua Majlis Taldim Remaja Masjid Jami' AI-Barkah menerangkan bahwa : Nama :MARFUAH Nim : 102011 023606 Fakultas : lImu Tarbiyah dan Keguruan Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 28 Desember 1983 Alamat : J1. Kelurahan IV Rt. 11 Rw. 11 NO. 40 Duren- Sawit Jakarta-Timllf 13440 Benar-benar telah melaksanakan penelitian (wawancara dan angket) di Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' AI-Barkah sebagai penulisan skripsi yang berjudul: "PEMBINAAN AKHLAK REMAJA MELALUI MAJLIS TAKLIM ALBARKAH" (Studi kasus Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' AI-Barkah Duren-Sawit Jakarta-Timur) Demikianlah surat keterangan untuk digunakan sebagaimana mestinya. 1111 kami buat dengan sebenar-benarnya DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Tclp> da Nomor 95, Ciputut 15412, Indonesia Nomor Lamp. H aI : (62.21) 744JJ2H, 740 I n~. Fn.,<:, «(.1·1l) ·J;14JJ~1' Email : [email protected] : ET/TL.02.1/ V /2006 : Abstraksi/Outline : BIMBINGAN SKRIPSI Jakarta, 22 Mei 2006 Kepada Yth. 1. Dra. H. Nuraini Ahmad, M.Hum. 2. Drs. Rusyadi Djamil, M.Ag. Dosen Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan urn SyarifHidayatllllah Jakmia Assalamu 'alaikum wr. wb. Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi Pembimbing I/II (inateri/teknis) penulisan skripsi mahasiswa: Nama : Marpuah NIM : 102011023606 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Semester : VIII ( delapan ) Judul skripsi .' "Peranan Majelis Taldim dalam Pembinaan Akhlak Remaja Masjid Jami AI-Barkah Duren-Sawit Jakarta Timur ". Judul tersebut telah disetujui oleh JlIrusan yang bersangkutan pada tanggal 18 Mei 2006 dengan abstraksi/outline sebagaimana terlampir. Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktll 6 (enam) bulan, yakni sampai dengan tanggal18 Nopember 2006. Atas perhatian dan bantllan Saudara, kami lIcapkan terima kasih. Wassalamu 'alaikum wr. wb. Tembusan: I. Dekan FITK ') v ptll'.:l TllT'llC'-:.n "he' DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Telp. I NomoI' 95, Ciputat 15412, Indonesia NomoI' Lamp. HaI : (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7443328 Email: [email protected] : ET/TL.02.3/ VIII /2006 Jakalia. 8 Agustus 2006 : Perubahan Judul Skripsi Kepada Yth. I. Ora. H. Nuraini Ahmad, M. Hum 2. Drs. Rusdi Djamil, M. Ag Dosen I'embimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Assulamu 'alaikum WI'. wb. Dekan Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif I-lidayatullah Jakarta, memberitahukan bahwa: Nama : Marfuah NIM : 1020 I 1023606 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Semester : VIII (delapan) Judulskripsi ." "Peranan Majlis Taklim dalam Pemhinaan Akhlak Remaja (Studi Kasus Majlis Taklim Remaja Masjid Jami' AI-Barkah Duren-Sawi! Jakarta- Timur) Setelah judul skripsi tersebut dikonsultasikan oleh mahasiswa yang bersangkutan dengan pihak-pihak yang terkait, berubah menjadi: .. Judul skripsi : "Pemhinaan Akhlak Remaja Melalui Majlis Taklim AI-Barkah (Studi Kasus lvfajlis . Taklim Remaja Mwjid Jami' AI-Barkah Duren-Sawit Jakarta- Timur) Dcmikianlah. agar dapat diberikan bimbingan selanjutnya. JtVassalamu 'alaikum )vr. \vb. Tembusan: I. Dekan FITK 2. Ketlla Jurusan ybs. 3. Mahasiswa yang bersangkutan. UNIVERSITAS lSLANi NEGERi SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Tclp. a NOlllor tJ5, Ciplllat 15412, Indonesia : (62-2\) 7443328, 7401925. Fax, (62.}1) Email : [email protected] "'_.""""~~tG Nomor Lamp. Hal : ET/TL.02.2/ V/2006 : Outline/Proposal : Permohonan !jin Penelitian oct. . 744JJ:!~ ......" ~~ Jakarta, 22 Mei 2006 Kepada Yth. Kepala Majlis Taklim Jarni AI-Barkah Duren-Sawit Jakarta Tilllur di Tempat Assalamu 'alaikum wr. wb. Dengan h01111at kami sampaikan bahwa: : Marpuah. Nama adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: N1M : 102011023606 JUrllsan : Pendidikan Agama Islam Semester : VIll ( delapan ) Tahun Akademik : 2005/2006 Sehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang berjudul : Perwwll Majelis Taklim clalam Pembinaall Akhlak Remaja Masjid Jami Al-Barkah Durell-Sawit Jakarta Timur. Kami mahan kesediaan Saudara untuk meneril11a dan mel11bantu l11ahasiswali tersebut. Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu 'alaikum wr. wb. Tembusall: 1. Dekan FlTK ____ L _ DEl.ARTEIyml.l AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERl SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Tclp. mda NOIIHH ')~, Cil'\l1;)[ 15412, lndnnc:>ia __.-''''':no.... _,,,,,,·.~O·>::':··'''''>;''''.l,",~'''''''_''~ Nomor Lamp. Hal : (62-21) 7443328. 7401925. Fax. (62-21) 744.Dn Emnil : [email protected] ,,,.~..,,., .. , " , , , , " ~ ~ ~ ~ = - - : :• _ Jakarta, 22 Mei 2006 : ET/TL.02.21 V 12006 : Instrumen Riset : RISET/WAWANCARA Kepada Yth. Kepala Majelis Taklim Jami AI-Barkah Duren-Sawit Jakarta Timur di Tempat Assalamu 'alaikum WI'. wb. Dengan h01111at kami sampaikan bahwa: Nama : Marpllah. NIM : 1020 II 023606 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Semester : VIII ( Delapan ) Tahun Akademik : 2005/2006 Sehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang berjlldlll : Peranan lv/ajells Takllm dalam Pembinaall Akhlak Remaja Masjiel Jami Al-Barlwh Durell-Sawit Jakarta Timur. Kami mahan kesediaan Salldara unlllk meneri11la clan mcmbantLl 11lahasiswaiI tcrsebut. Alas perhalian clan banlllan Saudara, ka11li llcapkan tcrima kasih. Wassalamu 'alaikum WI'. wb. a.n. Dckan PcmbaJ.1tll Dekan Bid. Akademik, ". ',> \\ ,'\ ::1 • ! >:II \ ,J\ , ....'// : ,~_l<K~;.' H. Aziz FahrlllTozi, MA .",~~ 50 202 343, - Tembusall: I. Dckan FITK 2. Kctua J urusan ybs.