INTISARI PENGARUH LAYANAN PESAN SINGKAT PENGINGAT TERHADAP KEBERHASILAN TERAPI INJEKSI INSULIN PADA PASIEN DIABETES MELITUS BPJS RAWAT JALAN DI RSUD DATU SANGGUL RANTAU Risni Mahliani¹; Amaliyah Wahyuni2; Iman Firmansyah3. Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan peningkatan glukosa darah akibat rusaknya sekresi insulin. Prevalensi diabetes melitus di Indonesia pada tahun 2000 sebesar 8,4 juta jiwa dan akan terus meningkat diperkirakan mencapai angka 21,3 juta jiwa pada tahun 2030. Peningkatan ini terjadi akibat ketidakpatuhan karena tidakpaham akan terapi jangka panjang, kurangnya informasi dan komunikasi antara pasien dengan tenaga kesehatan. Pemberian intervensi layanan pesan singkat pengingat pada pasien diabetes melitus diharapkan dapat mengubah pasien agar lebih disiplin dalam pengobatannya sehingga tercapai nilai kadar gula darah yang normal. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan kuasi-eksperimental dengan mengambil data secara prosfektif menggunakan metode accidental sampling selama periode November-Desember 2015. Subyek penelitian adalah pasien BPJS rawat jalan penderita diabetes melitus yang berobat di poli penyakit dalam dan memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan data didapat dari hasil laboratorium hasil pemeriksaan GDP dan GDPP pasien yang mendapatkan terapi injeksi insulin. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antara data pre dan post dari kadar gula darah pasien setelah diberikan layanan pesan singkat pengingat. Rerata kadar gula darah GDP preadalah 212,85mg/dl dan GDP post 165,43mg/dl terdapat penurunan sebanyak 47,42mg/dl, sedangkan hasil GDPP pre 258,32mg/dl dan GDPP post 202mg/dl, terdapat penurunan sebesar 56,32mg/dl. Hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikasi 0,000 dilihat dari uji sample paired test untuk GDP dan uji Wilcoxon untuk GDPP. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian layanan pesan singkat pengingat terhadap keberhasilan terapi injeksi insulin pada pasien diabetes melitus menghasilkan pengaruh (ρ<0,05) terhadap kadar gula darah, ditunjukkan dengan penurunan kadar gula darah hasil laboratorium GDP dan GDPP. Kata Kunci: Diabetes Mellitus,Layanan Pesan Singkat Pengingat,Kadar Gula Darah ˡ Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin ² RSUD Datu Sanggul Rantau ABSTRACT EFFECT OF SHORT MESSAGE SERVICE REMINDER OF INJECTION INSULIN TREATMEN SUCCESS IN PATIENTS DIABETES MELITUS BPJS OUTPATIENT IN RSUD DATU SANGGUL RANTAU Risni Mahliani¹˒²,Amaliyah Wahyuniˡ,Iman Firmansyah². Diabetes mellitusis a metabolic disease indicated by the increasing of blood glucose. It is caused by insulin secretion has damage or the resistance toward the insulin or both of them. In 2000, the prevalence of diabetics are 8,4 souls and will approximately increase to 21,3 souls in 2030. The increasing occurred by disobedience that is caused by the lack of knowledge in a long-term therapy, the lack of information and communication between the diabetics and paramedics. The giving intervention by short message service as reminder to the diabetics is expected to be able to change the diabetics to be more discipline in medical treatment so that the level of blood sugar becomes normal. The research is designed to use quasi-experimental method by taking data prospectively using accidental method sampling during November to Desember 2015. The subject of the research is BPJS outpatients of diabetics (diabetes mellitus) that have treatment in department of internal medicine and fulfill the inclusion criteria. The taking data is derived from laboratory result, GDP examination result and GDPP patients who have therapy-insulin injection. The result of the research shows that there are meaningful difference between pre and post data from the level of patients‟ blood sugar after given short message service from the researcher. The average of Pre GDP blood sugar is 212,85mg/dl and post GDP is165,43mg/dl, meanwhile the result of pre GDPP is 258,32mg/dl and post GDPP is 202mg/dl. There are the decreasing amount of blood sugar 56,32mg/dl. The result of statistical examination shows the significance score 0,000seen from paired test sample examination for GDP and Wilcoxon examination for GDPP Based on this research, it can be conclude that giving short message service as reminder toward the success of insulin therapy to the diabetics has the influence (ρ<0,05) toward the level of blood sugar. it is indicated by the lowering of blood sugar of the laboratory result of GDP and GDPP. Keyword: Diabetes Mellitus, Short Message Service, Level Of Blood Sugar. 1 2 Academy of Pharmacy ISFI Banjarmasin RSUD Datu Sanggul Rantau 3 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Diabetes melitus (DM) merupakan kumpulan gejala metabolik yang timbul pada diri seseorang yang disebabkan oleh adanya peningkatan glukosa darah akibat rusaknya sekresi insulin atau resistensi terhadap insulin atau keduanya (Scarano et al., 2006). Prevalensi kejadian DM didunia pada seluruh kelompok usia sebanyak 2,8% pada tahun 2000 dengan jumlah penderita 171 juta jiwa dan diperkirakan meningkat 4,4% ditahun 2030 dan diperkirakan mencapai angka 366 juta jiwa (Chek, 2004). Di Asia Tenggara, prevalensi DM diperkirakan meningkat sampai 161% dengan rincian 22,3 juta jiwa pada tahun 2000 dan diperkirakan 58,1 juta jiwa di tahun 2030 (Hossain, 2007). Di Indonesia, jumlah penyandang DM semakin tahun juga menunjukkan peningkatan yang sangat tinggi. Pada tahun 2000, jumlah penyandang DM di Indonesia sebanyak 8,4 juta jiwa dan diperkirakan akan meningkat mencapai angka 21,3 juta jiwa pada tahun 2030 (Chek, 2004). Hal tersebut mengakibatkan Indonesia berada diperingkat keempat jumlah penderita DM terbanyak di dunia setelah India, China dan Amerika Serikat (Chek, 2004). Pengobatan diabetes melitus adalah dengan penatalaksanaan secara farmakologi ataupun non-farmakologi. Pengobatan secara farmakologi adalah dengan pemberian obat oral (tunggal/kombinasi) ataupun dengan penyuntikan insulin (tunggal/ kombinasi). Sedangkan penatalaksanaan non-farmakologi adalah dengan diet sehat bagi penderita, olahraga secara rutin, istirahat yang cukup dan pengaturan pola/jumlah makanan (Tjay dan Rahardja, 2007). 4 Pada keadaan tertentu Insulin injeksi dijadikan pilihan sementara, misalnya selama masa kehamilan. Namun pada pasien diabetes melitus tipe 2 yang memburuk, penggantian total dari obat oral menjadi insulin injeksi adalah pilihan terakhir. Insulin merupakan hormon yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat maupun metabolisme protein dan lemak. Fungsi insulin antara lain menaikkan pengambilan glukosa ke dalam sel-sel sebagian besar jaringan, menaikkan penguraian glukosa secara oksidatif, menaikkan pembentukan glikogen dalam hati dan otot serta mencegah penguraian glikogen, menstimulasi pembentukan protein dan lemak dari glukosa ( Tandra, 2007). Ketidak patuhan yang terjadi umumnya dikarenakan ketidakpahaman akan terapi jangka panjang, kurangnya informasi dan komunikasi antara tenaga kesehatan dengan pasien (Mbuagbaw, 2011). Beberapa penelitian misalnya dari evaluasi kepatuhan pasien diabetes melitus tipe 2 di rumah sakit umum PKU Muhammadiyah Bantul Yogyakarta menunjukkan bahwa kesadaran dalam kepatuhan pasien dengan riwayat penyakit kronis masih terbilang rendah. Dalam era modern pengunaan terknologi SMS (Short Message Service) diharapkan dapat meningkatkan dan mempengaruhi kualitas kesadaran pasien dalam kepatuhan pemakaian obat. Melalui SMS komunikasi dapat dilakukan untuk menyampaikan pesan kesehatan ataupun pesan pengingat kepada para pasien. Kelebihan SMS ini adalah biaya yang relatif ringan dan dapat mengirim banyak pesan sekaligus (Mbuagbaw, 2011). Dari uraian tersebut maka peneliti merasa perlu melakukan penelitian tentang pengaruh layanan pesan singkat bagi pengguna insulin injeksi terhadap kadar gula darah pasien penderita diabetes melitus.