Pokok Bahasan 09 Model Umum Sistem Untuk Pemecahan Masalah 1 Pokok Bahasan • Model Umum Sistem u/ Pemecahan Masalah Sub Pokok Bahasan 1. Model Umum Sistem 2. Masalah, Pemecahan Masalah, Struktur Masalah 3. Model SDLC untuk software engineering Kompetensi • Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan model umum sistem & model SDLC untuk pemecahan masalah software engineering 2 MODEL UMUM SISTEM Model • Penyederhanaan (Abstraction) entitas (=entity) sejumlah obyek atau aktivitas • Digunakan bagi manajemen u/ mewakili permasalahan yang akan dipecahkan. Model umum sistem: • Model fisik • Model naratif • Model grafis • Model matematis 3 Penggambaran entitas dalam bentuk tiga dimensi, untuk membantu suatu tujuan yg tdk dpt dipenuhi oleh benda nyata. Model fisik mempunyai nilai paling kecil bagi para manajer bisnis, krn umumnya mereka tdk perlu melihat bentuk tiga dimensi dari permasalahan yg akan dipecahkan. 4 Menggambarkan entitas secara lisan atau tulisan. Model ini paling banyak digunakan & paling populer, namun jarang disadari para pemakainya Menggambarkan entitas dg sejumlah garis, simbol, atau bentuk. Model ini banyak digunakan utk komunikasi bisnis, krn sifatnya yg ringkas & jelas. 5 Segala bentuk formula atau persamaan yg banyak digunakan dlm pembuatan model bisnis (business modeling) Model fisik, naratif, & grafis berguna dlm hal: 1. Mempermudah pengertian/pemahaman 2. Mempermudah komunikasi Sedangkan model matematis memberikan tambahan utk memprediksi masa depan / perencanaan 6 Sistem fisik menggambarkan: • • • • Arus material Arus personil Arus mesin Arus uang Sistem konseptual: • Sistem lingkaran terbuka Tanpa mekanisme umpan balik Berupa informasi • Sistem lingkaran tertutup Mempunyai mekanisme umpan balik 7 Masalah • Kondisi yg memiliki potensi menimbulkan kerugian atau keuntungan Pemecahan masalah • Tindakan merespon thd masalah utk menekan akibat buruk atau memanfaatkan peluang keuntungan 8 Manajer masalah membuat keputusan u/ pemecahan Keputusan • Pemilihan strategi / tindakan dr byk alternatif Pengambilan keputusan • Tindakan memilih strategi yg diyakini memberikan solusi terbaik atas masalah Kunci keberhasilan pemecahan masalah adalah kemampuan mengidentifikasi alternatif keputusan 9 Elemen proses pemecahan masalah: • Masalah yg akan dipecahkan • Pemecah masalah • Standar /keadaan yg diharapkan • Informasi / keadaan saat ini • Berbagai alternatif solusi • Kendala (constraint) internal / eksternal yg mungkin terjadi 10 Struktur masalah: • Terstruktur • Semi terstruktur • Tdk terstruktur Terstruktur: Masalah yg memiliki elemen-elemen dgn hubungan antar elemen tsb dipahami oleh pemecah masalah, shg masalah dpt dirumuskan dlm suatu model matematis dg mudah Semi terstruktur: Masalah yg memiliki elemen-elemen dg hubungan antar elemen tsb sebagian dipahami oleh pemecah masalah. 11 Struktur masalah tidak terstruktur: • Masalah yg memiliki elemen-elemen dgn hubungan antar elemen tsb tdk dipahami oleh pemecah masalah, shg masalah sangat sulit atau bahkan mustahil utk dirumuskan & diselesaikan dlm suatu model matematis Analisis • Model Sistem : Desain: • Model Fisik Document flowchart • Model Logikal Model Logikal = Model Proses DFD • Input-Proses-Output-DataBase 12 SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC) 13 SDLC (Daur Hidup Pengembangan SI) Sistem buatan manusia tdk ada yg sempurna dan abadi Masalah yg dihadapi: • • • • • Perubahan kebutuhan baru Pertumbuhan organisasi / usaha Perkembangan teknologi Pengaruh luar Dinamika organisasi Sistem perlu diubah 14 TAHAPAN SDLC 3 tahap 1. Analisis 2. Desain 3. Implementasi 3 tahap 5 tahap 5 tahap 1. Perencanaan 2. Analisis 3. Desain 4. Implementasi 5. Penggunaan / review / evaluasi 15 3 tahap 1. Analisis 1. Menentukan masalah utama & lingkup kegiatan 2. Mengumpulkan fakta 3. Menganalisa fakta-fakta 4. Menentukan alternatif pemecahan masalah 5. Memilih alternatif pemecahan masalah 6. Studi kelayakan: 1. Economic feasibility 2. Technicall feasibility 3. Law feasibility 4. Schedule feasibility 5. Operational feasibility 7. Laporan ke manajemen 16 3 tahap 2. Desain 1. Review kebutuhan 2. Desain umum / logikal 3. Desain terinci / desain fisik: 1. Input 2. Proses 3. Output 4. Database 5. Dialog 4. Laporan ke manajemen 17 3 tahap 3. Implementasi 1. Review desain 2. Penjadwalan 3. Coding program 4. Testing program: 1. Testing modul 2. Testing menyeluruh 5. Pelatihan petugas 6. Konversi sistem 7. Laporan ke manajemen 18 5 tahap 1. Perencanaan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Mengenali masalah Menentukan masalah Menentukan tujuan Mengenali kendala Studi kelayakan Laporan ke manajemen 19 5 tahap 2. Analisis 1. Menentukan kebutuhan informasi 2. Menentukan kriteria kinerja sistem 3. Laporan ke manajemen 20 5 tahap 3. Desain 1. General systems design = conceptual design = logical design 2. Detailed systems design = physical systems design = internal design 21 5 tahap 4. Implementasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. Menyiapkan HW Menyiapkan SW Menyiapkan database Menyiapkan fasilitas Melatih pemakai Laporan ke manajemen 22 5 tahap 5. Penggunaan / review / evaluasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. Operasional sistem Evaluasi sistem Memelihara sistem Mempertahankan kinerja Meningkatkan kinerja Laporan ke manajemen 23 PENDEKATAN Klasik vs Terstruktur Sepotong vs Sistem Bottom up vs Top down Sistem Menyeluruh vs Moduler Lompatan Jauh vs Berkembang 24 Klasik menekankan bhw pengembangan SI akan berhasil jika mengikuti tahapan sesuai daur hidup pengembangan sistem, tetapi kenyataannya tdk cukup, harus ada pedoman lebih lanjut ttg bagaimana melakukan tahapan tsb secara terinci. Terstruktur mencoba menyediakan tambahan alat, teknik, & dokumentasi kpd analis sistem & tetap mengikuti tahapan daur hidup pengembangan SI 25 Sepotong menekankan pd suatu kegiatan/ aplikasi tertentu. Kegiatan/ aplikasi yg dipilih, dikembangkan tanpa memperhatikan posisi SI atau sasaran keseluruhan dari organisasi. Pendekatan sistem menekankan pd pencapaian sasaran keseluruhan dari organisasi, memperhatikan SI sbg satu kesatuan terintegrasi utk masing-masing kegiatan/aplikasinya. 26 Bottom up mrp ciri pendekatan klasik, pengembangan SI menekankan pd kebutuhan pengolahan data transaksi pd level terbawah, & kemudian semakin naik utk memeberikan informasi yg disusun berdasar data-data transaksi yg ada, menekankan pd data bukan informasi. 27 Top down mrp ciri pendekatan trstruktur yg lebih menekankan pd informasi yg diperlukan utk pembuatan keputusan manajemen bagi kepentingan manajerial. 28 Pendekatan ini dimulai dg mendefinisikan sasaran & kebijaksanaan organisasi, selanjutnya proses semakin turun utk menentukan kebutuhan pengolahan data yg dianalisis berdasar kebutuhan informasi sampai pd level terendah yg meliputi penentuan kebutuhan input, output, basis data, prosedur operasi, dan pengendalian. 29 Pada tahapan analisis sistem, pendekatan bottom up seringkali disebut sbg data analysis, sedangkan pendekatan Top down disebut dengan decission analysis 30 Menyeluruh mrp pengembangan sistem serentak secara menyeluruh pd saat yg bersamaan. Pendekatan ini kurang tepat utk sistem yg kompleks, krn pengembangannya menjadi sulit. Moduler berusaha memecah sistem yg kompleks menjadi bagian yg lebih kecil atau modul sederhana, sehingga mudah dipahami dan dikembangkan. 31 Sistem moduler dapat dikembangkan secara tepat waktu, mudah dipahami pemakai sistem, & mudah dipelihara. Pendekatan menyeluruh mrp ciri pendekatan klasik, sedangkan pendekatan moduler mrp ciri pendekatan terstruktur. 32 Lompatan jauh mrp pendekatan pengembangan sistem yg menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi paling canggih saat itu. Pendektan ini banyak mengandung resiko krn teknologi komputer berkembang sangat cepat shg cepat usang, menjadi sangat kompleks shg sulit dikembangkan, & terlalu mahal krn memerlukan investasi seketika utk semua teknologi yg digunakan. 33 Pendekatan berkembang mrp pendekatan pengembangan sistem yg menerapkan teknologi canggih hanya utk aplikasi yg memerlukan pd saat itu & akan terus dikembangkan pd masa selanjutnya sesuai perkembangan teknologi. Pendekatan ini tdk terlalu mahal & dpt mengikuti perkembangan teknologi yg cepat shg sistem yg dikembangkan tdk cepat usang. 34 SOFTWARE ENGINEERING Penerapan & pemanfaatan prinsip-2 rekayasa u/ menghasilkan SW agar, 1. Ekonomis 2. Handal 3. Efisien ELEMEN KUNCI Rekayasa Perangkat Lunak 1. Tools 2. Methods 3. Procedures 35 TOOLS 1. HIPO (Hierarchy Input Process Output) 2. DD (Data Dictionary) 3. DFD (Data Flow Diagram) 4. Decission Table (Tabel Keputusan) 5. PERT (Program Evaluation and Review Techniques) 6. Sytems Flowchart, dll 36 METHODS System engineering Analysis Design Code Testing Maintenance Pendekatan model air terjun 37 METHODS Paradigma prototyping 38 METHODS Start Stop Requinments gathering and refinement Quick disign Engineer product Building prototype Refining prototype Customer evaluation of prototype RPL menggunakan prototype 39 METHODS RPL menggunakan model spiral 40 METHODS Requirements gethering ‘Design’ strategy Implementation using 4 GL Testing Aktivitas utama dlm model spiral 41 Preliminary requirements gathering Requirements Analisys Prototyping Spiral model 4 GT Design Design 4 GT Prototyping nth iteration Coding Spiral model nth iteration 4 GT Testing Operastional system Maintenance Menggabungkan beberapa paradigma 42 Manajer SW hrs mengerti stafnya System computer akan berpengaruh buruk jk tdk memperhitungkan kemampuan pengguna Produktivitas programmer SW yg dikembangkan digunakan org lain user friendly ergonomi • Warna tdk mencolok • Gunakan 1 macam warna yg jelas • Huruf dlm menu hrs jelas 43 Dasar perencanaan: • • • • • • • Sasaran Ruang lingkup Alternatif solusi Kekangan manajerial & teknis Perlu disusun: Estimasi biaya Jadwal proyek Resiko yg muncul 44