PERKEMBANGAN PSAK & PERPAJAKAN Presented: Dwi Martani 1 Outline Perbedaan Akuntansi dan Pajak PSAK baru adopsi IFRS Kewajiban pajak perusahaan & Akuntansi Pajak Penghasilan Bagaimana dampak Perubahan PSAK terhadap Pajak ?? 2 Pendahuluan Perubahan PSAK Menimbulkan pengakuan dan pengukuran pendapatan / beban yang berbeda Dasar penilaian aset dan kewajiban berbeda Potensi menambah atau mengurangi jumlah penghasilan kena pajak Bagaimana perubahan tersebut harus disikapi?? 3 Trade off Akuntansi dan Pajak Pajak Penghasilan Kena Pajak besar akan menyebabkan pajak yang harus dibayarkan besar. Akuntansi : Laba sebelum pajak besar akan menyebabkan laba yang dilaporkan besar Trade off ini akan semakin kecil untuk perusahaan terbuka, karena kepentingan pemegang saham menginginkan laba yang tinggi sehingga pajak tidak dapat dikecilkan. 4 Perbedaan Pajak dan Akuntansi -1 PSAK Undang-Undang AKUNTANSI PAJAK PERBEDAAN Permanen Temporer Pajak Tangguhan: Aktiva/utang Beban/Pendapatan 5 Perbedaan Pajak dan Akuntansi - 2 Penghasilan : Setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun Menghitung penghasilan kena pajak - identifikasi Bukan obyek pajak Beban yang boleh dikurangkan Beban yang tidak boleh dikurangkan Pajak final Perbedaan cara pengukuran 6 Perbedaan Pajak dan Akuntansi - 3 Perbedaan Temporer Depresiasi / amortisasi metode, jangka waktu, nilai sisa Biaya yang diestimasi: penyisihan piutang, penyisihan persediaan, manfaat pensiun Perbedaan permanen Penghasilan dikenakan pajak final Biaya yang tidak boleh dikurangkan: • Biaya entertainment yang tidak ada bukti pendukung • Sumbangan • Biaya yang tidak terkait untuk memperoleh, mendapatkan dan memelihara penghasilan Penghasilan bukan obyek pajak • Laba anak perusahaan • Hibah 7 Perbedaan Pajak dan Akuntansi - 4 Laba sebelum pajak: Pendapatan – Beban operasi = Laba operasi Laba operasi – pendapatan/beban lain = laba sebelum pajak Laba sebelum pajak – beban pajak = laba Beban pajak Pajak kini penghasilan kena pajak (hasil rekonsiliasi fiskal) dikalikan tarif Perbedaan temporer / kompensasi kerugian yang dapat dikurangkan/ ditambahkan Pendapatan komprehensif dengan pajak disajikan tersendiri / per item Laba komprehensif: Langsung menambah ekuitas Pajak dilaporkan per line atau gabungan 8 Ilustrasi Pajak Perusahaan LABA RUGI Laba sebelum pajak Pajak kini (current tax) Pajak tangguhan (deferred tax) Laba tahun bjln dari operasi dilanjutkan Kerugian/pendapan operasi dihentikan Laba tahun berjalan Pendapatan komprehensif Pajak penghasilan terkait Total laba komprehensif Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali xxx (xxx) xxx xxx xxx xxx xxx (xxx) xxx xxx xxx NERACA Aktiva Pajak Tangguhan xxx Kewajiban Pajak Tangguhan xxx atau 9 Ilustrasi Pajak Perusahaan 10 Rekonsiliasi Fiskal 11 Rekonsiliasi Fiskal 12 Rekonsiliasi Fiskal 13 Karakteristik IFRS IFRS menggunakan “Principles Base “ : Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut. Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi. Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi. Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif maupun kualitatif 14 Perubahan PSAK 1 Penyajian laporan keuangan PSAK 1 Nama laporan keuangan Laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif Pendapatan komprehensif langsung mempengaruhi ekuitas Revaluasi aset tetap / properti investasi Perubahan nilai available for sale (investasi tersedia untuk dijual) Pernjabaran (translasi) mata uang asing Hedging atas arus kas TAX ?? Penyajian laporan keuangan jika terjadi penyajian kembali Extraordinary item Penyajian pihak non pengendali. 15 Perubahan PSAK 50, 55, 60 Instrumen keuangan - piutang & utang Klasifikasi instrumen keuangan fair value to profit and loss Penggunaan nilai wajar (termasuk penentuan tingkat bunga) Bunga efektif dalam menghitung pendapatan dan beban bunga TAX ?? Kapitalisasi biaya transaksi mempengaruhi bunga efektif Penurunan nilai aset keuangan berdasarkan bukti obyektif. Derecognition tidak lagi dicacat sebagai piutang. 16 Perubahan PSAK 14 Persediaan TAX ?? Tidak boleh menggunakan metode LIFO Penilaian di laporan posisi keuangan menggunakan lower cost or net realizable value (NRV). NRV adalah nilai jual dikurangi dengan biaya penjualan atau nilai penggantian mana yang lebih dapat diandalkan. Menimbulkan cadangan penurunan nilai persedian dan kerugian karena penurunan nilai persediaan Persediaan rusak Persediaan tidak lagi dapat dijual karena keusangan terknologi 17 Perubahan PSAK 13 Properti investasi jenis aset baru (sebelumnya aset tetap atau aset lainnya) Tanah dan bangunan untuk disewakan atau ditunggu kenaikan nilainya. TAX ?? Penilaian dengan cost atau fair value. Penilaian dengan fair value: Perubahan nilai diakui sebagai laba rugi periode berjalan Aset tidak didepresasikan Penilaian dilakukan setiap tanggal pelaporan Penggunaan appraisal untuk melakukan penilaian 18 Perubahan PSAK 16 TAX ?? Aset tetap Kapitalisasi dismantling cost ( biaya yang diestimasi, atas pengeluaran untuk melakukan restorasi / pembongkaran aset di masa depan). Biaya ini diestimasi dan dicatat menambah nilai aset tetap dan kewajiban diestimasi Penilaian setelah pengakuan menggunakan cost atau revaluation model, Revaluation model : TAX ?? • Diakui sebagai pendapatan komprehensif • Mempengaruhi nilai depresiasi • Dilakukan secara reguler ketika nilai wajar berbeda dengan nilai tercatat aset Penurunan nilai sangat diperhatikan PSAK 48 Review masa manfaat dan nilai residu setiap pelaporan perubahan estimasi. 19 Perubahan PSAK 19 Aset tidak berwujud memiliki manfaat ekonomi di masa mendatang, dapat diukur dengan andal TAX ?? Masa manfaat – terbatas dan tidak terbatas Direview setiap tanggal laporan keuangan Ketentuan tentang masa manfaat tak terbatas Model Biaya atau Model Revaluasi Model revalusi pendapatan komprehensif Mempengaruhi nilai amortisasi Akuisisi aset tak berwujud dalam kombinasi bisnis Biaya situs web bukan aset tidak berwujud kecuali memenuhi konsep pengembangan 20 Penurunan Nilai – PSAK 48 Pada setiap tanggal neraca, perusahaan harus mereview ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aktiva. Pertimbangan dalam menentukan penurunan nilai : Informasi dari luar perusahaan Informasi dari dalam perusahaan Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya penjualan dengan nilai pakainya. Jika nilai yang dapat diperoleh kembali dari suatu aktiva lebih kecil dari nilai tercatatnya maka nilai tercatat harus diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali. Penurunan tersebut merupakan rugi penurunan nilai aktiva dan harus segera diakui sebagai beban pada laporan laba rugi. Beban depresiasi aktiva periode yang akan datang harus disesuaikan agar mencerminkan alokasi nilai tercatat yang direvisi setelah dikurangi nilai sisa. 21 Perubahan PSAK lain Kapitalisasi biaya pinjaman sebagai komponen aset tetap (PSAK 26) TAX ?? Sebesar bunga yang terjadi dari pinjaman khusus dikurangi dengan pendapatan bunga yang terjadi Pengakuan kewajiban provisi dan kontijensi (PSAK 57) Beban diakui atas kontijensi yang kemungkinan besar terjadi dan dapat diukur dengan andal. TAX Imbalan kerja (PSAK 24) ?? Berdasarkan jumlah diestimasi bukan berdasarkan iuran dibayarkan. Pengakuan keuntungan/kerugian aktuaria dalam laba komprehensif (alternatif pengakuan selain koridor) Koreksi kesalahan, perubahan metode dan estimasi (PSAK 25) Koreksi kesalah dan perubahan metode akuntansi retroaktif Perubahan estimasi prospektif 22 Perubahan PSAK lain Kapitalisasi biaya pinjaman sebagai komponen aset tetap (PSAK 26) TAX ?? Sebesar bunga yang terjadi dari pinjaman khusus dikurangi dengan pendapatan bunga yang terjadi Pengakuan kewajiban provisi dan kontijensi (PSAK 57) Beban diakui atas kontijensi yang kemungkinan besar terjadi dan dapat diukur dengan andal. TAX Imbalan kerja (PSAK 24) ?? Berdasarkan jumlah diestimasi bukan berdasarkan iuran dibayarkan. Pengakuan keuntungan/kerugian aktuaria dalam laba komprehensif (alternatif pengakuan selain koridor) Koreksi kesalahan, perubahan metode dan estimasi (PSAK 25) Koreksi kesalah dan perubahan metode akuntansi retroaktif Perubahan estimasi prospektif 23 PSAK 58 Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi dihentikan Kriteria : • aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan yang dapat dijual dengan segera • penjualan tersebut dapat dikatakan sangat mungkin terjadi, manajemen pada hirarki yang memadai harus mempunyai komitmen terhadap rencana penjualan aset. Diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual, dan penyusutan atas aset tersebut dihentikan Aset Yang Dimiliki Untuk Dijual disajikan sebagai aset lancar dan terpisah dari pos lainnya. 24 PSAK 30 & ISAK 8 SEWA Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan suatu aset selama periode waktu yang disepakati. Sewa Pembiayaan (Finance Lease) adalah sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan (par. 8) ISAK 9 : Dalam menentukan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau mengandung sewa, perlu diperhatikan substansi perjanjian dan dilakukan evaluasi apakah Pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset Perjanjian memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tertentu Jika perjanjian mengandung sewa, maka pihak dalam perjanjian harus menerapkan ketentuan PSAK 30 25 PSAK 10 : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing Akuntansi transaksi dan saldo dalam mata uang asing, kecuali transaksi dan saldo derivatif (PSAK 55) Entitas menyajikan laporan keuangan dengan menggunakan mata uang fungsional Transaksi dalam uang asing dicatat dengan menggunakan mata uang fungsional dengan kurs spot tanggal transaksi selisih diakui pada laporan laba rugi. Penjabaran mata uang entitas di LN Dari mata uang fungsional current method OCI Dari mata yang non fungsional temporal method L/R Menjabarkan hasil dan posisi keuangan dari kegiatan usaha luar negeri yang termasuk dalam laporan keuangan entitas secara konsolidasi, proporsional atau metode ekuitas. 26 Perubahan PSAK lain Penggabungan usaha PSAK 22 purchase method penggunaan nilai wajar TAX ?? goodwill dapat dihitung untuk non controlling interest Bargain purchase/pembelian discount diakui sebagai keuntungan Investasi di anak perusahaan PSAK 15 Keuntungan / kerugian ketika terjadi perubahan kepemilikan dihitung dengan menggunakan nilai wajar. Peristiwa setelah tanggal neraca PSAK 8 Jika mempengaruhi posisi keuangan tanggal pelaporan harus disesuaikan 27 DETAILED DAMPAK PSAK TERHADAP PERPAJAKAN Presented: Dwi Martani 28 PSAK 13 – Properti Investasi Pengukuran setelah pengakuan awal: • Model nilai wajar – Nilai wajar suatu jumlah yang digunakan untuk mengukur aset yang dapat dipertukarkan melalui suatu transaksi yang wajar (arm’s length transaction) yang melibatkan pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai – Nilai wajar mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca – Laba rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya – Penilaian dianjurkan tetapi tidak diharuskan menggunakan penilai independen. – Tidak ada depresiasi atas nilai properti – Transfer ke dan dari properti investasi dapat memunculkan laba / rugi secara akuntansi. • Model biaya PSAK 16 29 Pajak – Properti Investasi Pajak atas tanah dan bangunan dikenakan final atas nilai penjualan bukan atas keuntungan. Pajak atas sewa tanah dan bangunan bersifat final Jika aset disewakan dan dikenakan final maka beban penyusutan menjadi tidak boleh dikurangkan. 30 Implikasi – Properti Investasi Penjualan Tanah dan bangunan dikenakan pajak final. Menggunakan nilai wajar akan terjadi perbedaan sebesar selisih nilai wajar (permanen atau temporer ??) • Tanah dibeli 2005 seharga 100juta. Tahun 2008 nilai wajar 200juta, tahun 2009 nilai wajar 220 juta da, tahun 2010 dijual dengan harga 250juta. • Apakah pajak tangguhan perlu diakui pada saat penilaian wajar tahun 2008. • Jumlah pajak tangguhan berdasarkan akuntansi dengan jumlah pajak yang akan dibayarkan di masa mendatang tidak persis sama, karena tarif yang final?? 31 Implikasi – Properti Investasi Sewa Tanah dan bangunan dikenakan pajak final. Beban depresiasi tidak boleh diakui. • Sebuah bangunan senilai 500 juta disewakan selama 10 tahun dengan sewa 40 juta per tahun. Depresiasi 20 tahun garis lurus nilai sisa 0. • Bagamana dampak pajaknya secara akuntansi?? 32 Perhatian – Properti Investasi Keuntungan /kerugiandari penyesuaian nilai wajar aset jika menggunakan metode nilai wajar. Keuntungan /kerugian yang muncul karena transfer aset lain menjadi properti investasi. Penyusutan saat aset sebelum disewakan (belum menghasilkan pendapatan) apakah boleh dilakukan. Penyusutan aset properti yang akan dijual tidak digunakan apakah boleh dilakukan karena saat dijual dikenakan pajak final? 33 PSAK 16 – Aset Tetap Nilai perolehan : • Estimasi biaya pembongkaran, pemindahan, relokasi aset • Waktu mulai penyusutan Setelah perolehan: • Memilih model biaya atau model revaluasi • Dikurangi dengan akumulasi penyusutan • Dikurangi dengan rugi penurunan nilai 34 PSAK 16 – Model Revaluasi 1 Nilai revaluasi : nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Revaluasi dilakukan dalam keteraturan yang reguler sehingga tidak ada perbedaan nilai material antara nilai tercatat dan nilai wajar. Jika aset direvaluasi maka aset tetap dalam kelompok sama harus direvaluasi. Depresiasi dihitung berdasarkan nilai setelah direvaluasi. Nilai wajar harga pasar, penilai kualifikasi profesional, estimasi nilai penggantian/[emdelatan penghasilan 35 PSAK 16 – Model Revaluasi 2 Nilai revaluasi : nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Revaluasi dilakukan dalam keteraturan yang reguler sehingga tidak ada perbedaan nilai material antara nilai tercatat dan nilai wajar. Jika aset direvaluasi maka aset tetap dalam kelompok sama harus direvaluasi. Depresiasi dihitung berdasarkan nilai setelah direvaluasi. Nilai wajar harga pasar, penilai kualifikasi profesional, estimasi nilai penggantian /pemdekatan penghasilan 36 Pajak – Aset Tetap Depresiasi boleh dilakukan dengan metode garis lurus atas saldo menurun. Jangka waktu depresiasi tertentu. Tidak ada nilai sisa Waktu mulai penyusutan adalah pengeluaran kecuali untuk aset yang masih dalam proses pengerjaan yaitu pad saat selesai pengerjaan. 37 Pajak – Revaluasi Revaluasi dengan mengajukan permohonan dan harus mendapatkan persetujuan. Seluruh aset termasuk tanah atau seluruh aset tidak termasuk tanah Revaluasi tidak dapat dilakukan sebelum lewat 5 tahun dari revaluasi terakhir. Nilai pasar jasa penilai, jika tdk mencerminkan keadaan sebenarnya oleh Dirjen Pajak. Selisih lebih setelah dikurangi pajak 10% final = Selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap perusahaan 38 Implikasi – Aset Tetap Perbedaan : • Nilai perolehan • Metode depresiasi • Masa manfaat aset tetap • Nilai sisa • Waktu mulai penyusutan Perbedaan temporer pajak tangguhan. Aset tetap yang dikenakan pajak final pada saat penjualan (tanah dan bangunan), nilai pajak tangguhan harus disesuaikan dengan jumlah pajak yang akan direalisasi?? Penurunan nilai /impairment tidak diperkenankan 39 Implikasi – Model Revaluasi Diakui sebagai beda temporer selisihnya akan masuk dalam other komprehensif income (OCI). Dampak pajak tangguhan harus diperhitungkan dalam nilai OCI karena pajak atas OCI harus disajikan dalam laporan keuangan. Jika aset dijual surplus revaluasi ditransfer ke laba tugi dan pajak tangguhan dihapuskan. Jika aset disusutkan nilai surplus dapat ditransfer sebagian ke saldo laba dan diperhitungkan dampak pajaknya. Pajak akan tetap melakukan perhitungan depresiasi dengan menggunakan nilai aset berdasarkan pajak, perbedaan diakui dalam pajak tangguhan. 40 Implikasi – Model Revaluasi Dibeli mesin pabrik sebesar 400 juta 10 tahun lalu, pada tahun 2008 nilai buku tinggal 200 juta, direvaluasi menjadi 300 juta, sehingga akan muncul selisih revaluasi 100 juta. Asumsikan perusahaan mendepresiasikan selama 20 tahun, sehingga masih 10 tahun tersisa. Mesin 100 Surplus Revaluasi Beban pajak tangguhan OCI 25 Kewajiban pajak tangguhan 100 25 41 Implikasi – Model Revaluasi Depresiasi Beban Depresiasi Akumulasi Depresiasi Beban pajak tangguhan OCI Saldo laba Surplus revaluasi (pajak atas OCI harus dilaporkan ) 20 20 2,5 7,5 10 Kewajiban pajak tangguhan 2,5 Beban pajak tangguhan (current) 2,5 (karena depresiasi yang berbeda dan diakui dalam laba rugi) 42 Perhatian – Aset tetap Perbedaan diakui sebagai perbedaan temporer sehingga harus diakui pajak tangguhannya (baik untuk pendapatan/beban dan aset /kewajiban) Dilakukan review apakah perbedaan tersebut dapat dipulihkan tidak, jika tidak harus dikoreksi. Penurunan nilai tidak boleh diakui sebagai beban/kerugian. Untuk model revaluasi dianggap sebagai perbedaan temporer sehingga pajak tetap mengakui aset dan penyusutan berdasarkan aset awal. Aset yang pajaknya final jika dijual., perlu perhatian pajak tangguhannya. Gunakan estimasi pajak untuk menghindari kompleksitas penilaian jika tidak melanggar ketentuan akuntansi. 43 PSAK 30 – Sewa Klasifikasi sewa berdasarkan substansi : • Sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset • Sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sale and leased back, pendapatan ditangguhkan dan diamortisasi selama periode sewa. 44 PSAK 30 – Sewa Sewa operasi • Aset di pembukuan lessor, sehingga akan muncul biaya depresiasi • Lesse akan mencatat beban sewa sebesar depresiasi dan beban bunga Sewa pembiayaan • Aset dibukukan oleh lesse • Lessor akan mencatat penjualan aset • Lesse akan mencatat sebagai beban depresiasi dan beban bunga 45 Pajak – Sewa Sewa Guna usaha dengan opsi • Jumlah pembayaran SGU ditambah nilai sisa apat menutup harga perolehan • Masa sewa sekurang-kurangnya 2 tahun • Perjanjian SGU memuat ketentuan opsi bagi lesse Sewa operasi • Dikenakan PPN atas jasa sewa • Pemotongan PPh 23 atas sewa 46 Implikasi – Sewa Jika terjadi perbedaan klasifikasi antara akuntansi dan pajak dalam mendefiinisikan sewa pembiayaan dan sewa operasi. Dilakukan koreksi fiskal termasuk dampak pajak tangguhannya jika ada. Kewajiban witholding dan PPN jika termasuk sewa operasi 47 Perhatian – Sewa Untuk menghindari kompleksitas dalam pelaporan lebih baik diusahakan menyamakan kriteria, kecuali jika secara substansi bisnis tidak memungkinkan. 48 PSAK 10 – Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing Transaksi mata uang asing dicatat dengan menggunakan mata uang fungsional. Mata uang fungsional adalah mata uang : • Mempengaruhi harga jual • Dari negara yang Kekuatan persaingan dan UU menentukan harga jual. • Paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, material dan biaya lain pengadaan barang/jasa • Dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan • Penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan 49 Pajak – Mata Uang Asing PMK 196/PMK.03/2007 dapat menyelenggarakan pembukuan dalam bahasa asing (Inggris) dan satuan mata uang (USD) dengan terlebih dahulu mendapatkan ijin Menteri Keuangan, kecuali WP dalam rangka kontraktor Kontrak Kerjasama dan Kontrak Karya. Tidak semua diperbolehkan dengan ketentuan: 50 Pajak – Mata Uang Asing Penanaman Modal Asing yang beroperasi berdasar UU PMA. Kontrak karya selain minyak dan gas bumi Kontraktor Kontrak Kerjasama minyak dan gas bumi. BUT sesuai UU PPh dan P3B. WP mendaftarkan sahamnya di luar negeri. Kontrak Investasi Kolektif yang menerbitkan reksa dana dalam USD. WP yang berafiliasi dengan induk di luar negeri Entitas yang menggunakan USD sebagai mata uang fungsional dalam penyajian laporan keuangan akuntansi 51 Implikasi – PSAK 10 Terjadi perbedaan antara mata uang fungsional dan mata uang pelaporan pajak. Mata uang fungsional dapat menggunakan selain USD. Perusahaan harus mencatat dengan dua mata uang yang berbeda sehingga akan menimbulkan biaya untuk perusahaan. Proses translasi dari mata uang fungsional ke mata uang pelaporan pajak dasarnya apa?? Belum ada ketentuan lebih lanjut yang mengatur 52 Kesimpulan Perbedaan akuntansi dan pajak adalah perbedaan yang alami karena tujuannya berbeda. Perbedaan memunculkan biaya bagi perusahaan. Secara akuntansi dapat dipertanggungjawabkan dalam pelaporan melalui rekonsilisasi fiskal dan pengakuan pajak tangguhan. Tax planning mengurangi biaya pelaporan Perubahan regulasi dapat meminimunkan biaya bagi perusahaan. Pemahaman tax audit atas ketentuan PSAK sehingga tidak terjadi dispute. 53 Main References Intermediate Accounting, IFRS Edition, Kieso, Weygandt, Warfield, Jhon Willleyson, 2010. International Financial Reporting Standards – Certificate Learning Material The Institute of Chartered Accountants, England and Wales Standar Akuntansi Keuangan Dewan Standar Akuntansi Keuangan 54 TERIMA KASIH Dwi Martani [email protected] atau [email protected] 081318227080 / 08161932935 http:/staff.blog.ac.id/martani/ http://staff.ui.ac.id/martani 55