1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan

advertisement
1
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan air memiliki kemampuan reproduksi yang disesuaikan dengan
tempat tumbuhnya. Reproduksi tumbuhan air dapat secara anakan maupun tunas
rimpang dengan kecepatan reproduksi yang tinggi sehingga tumbuhan air sering
dianggap sebagai gulma. Sebenarnya beberapa tumbuhan air memiliki potensi
yang tinggi untuk dimanfaatkan baik sebagai bahan pangan, pakan, obat-obatan,
atau bahan industri lainnya.
Semanggi air (Marsilea crenata) merupakan salah satu jenis tumbuhan air.
Tumbuhan yang termasuk ke dalam paku-pakuan ini banyak ditemukan pada
pematang sawah, kolam, danau, rawa, dan sungai. Tumbuhan ini memiliki
morfologi yang sangat khas yaitu bentuk daunnya menyerupai payung yang
tersusun dari empat kelopak anak daun yang berhadapan. Di daerah Jawa daun
semanggi muda banyak digunakan sebagai bahan pangan. Semanggi muda banyak
digunakan sebagai campuran pecel di daerah Surabaya (Afriastini 2003)
Pemanfaatan semanggi air tidak hanya sebagai bahan pangan saja, daun
dan batang semanggi juga dapat digunakan sebagai peluruh air seni
(Afriastini 2003). Kadar vitamin C semanggi air segar sebesar 66,58 mg/100g
(Sulistiono 2009). Kristiono (2009) menyatakan bahwa pada tanaman semanggi
segar terdapat kandungan fitokimia berupa gula pereduksi, steroid, kandungan
karbohidrat, dan flavonoid.
Saat ini penelitian mengenai semanggi air masih belum banyak dilakukan.
Salah satu informasi penting yang belum diketahui masyarakat adalah aktivitas
antioksidan pada semanggi air. Antioksidan merupakan senyawa pemberi elektron
atau reduktan. Senyawa ini memiliki berat molekul kecil, tetapi mampu
menginaktivasi
berkembangnya
reaksi
oksidasi,
dengan
cara
mencegah
terbentuknya radikal. Antioksidan juga merupakan senyawa yang dapat
menghambat reaksi oksidasi, dengan mengikat radikal bebas dan molekul yang
sangat reaktif sehingga kerusakan sel akan dihambat (Winarsih 2007).
Antioksidan sangat bermanfaat bagi kesehatan dan berperan penting untuk
mempertahankan mutu produk pangan. Antioksidan umumnya ditambahkan pada
2
lemak, minyak atau makanan yang banyak mengandung lemak. Penambahan ini
bertujuan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada makanan (Rita et al. 2009).
Rohman dan Riyanto (2005) menyatakan bahwa antioksidan dari daun kemuning
dapat mencegah penyakit karsinogenesis, kardiovaskuler dan penuaan.
Tubuh manusia secara alami memiliki sistem antioksidan untuk
menangkal reaktivitas radikal bebas yang secara berkelanjutan. Apabila jumlah
radikal bebas dalam tubuh berlebih maka dibutuhkan antioksidan tambahan yang
diperoleh dari asupan bahan makanan seperti vitamin C, vitamin E, flavonoid, dan
karotin (Erguder et al. 2007). Menurut Winarno (2008) terdapat empat macam
antioksidan sintetik yang diijinkan untuk makanan yaitu butylated hydroxyanisole
(BHA),
butylated
hydroxytoluene
(BHT),
propylgallate
(PG),
dan
nordihidroquairetic acid (NDGA).
Mengingat pentingnya fungi antioksidan bagi tubuh manusia, maka
diperlukannya suatu penelitian mengenai aktivitas antioksidan yang terdapat pada
semanggi air. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi pemanfaatan
semanggi air, sehingga dapat dikembangkan dalam industri pangan dan farmasi.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kandungan zat gizi
(air, lemak, protein, abu, karbohidrat, dan serat kasar), aktivitas antioksidan dan
komponen bioaktif yang terkandung dalam semanggi air (Marsilea crenata).
2
Download