faktor-faktor yang mempengaruhi sifat konsumen terhadap produk

advertisement
BAB V
SIKAP KONSUMEN
5.1 Sikap Konsumen Terhadap Produk
Tiga puluh responden telah mengisi kuesioner yang berisikan pertanyaan
mengenai sikap mereka terhadap produk. Sikap yang dimaksud adalah kognitif
(pengetahuan), afektif (emosi atau perasaan), dan konatif (kecenderungan untuk
berprilaku). Berdasarkan pengolahan data menggunakan Microsoft Excel,
diperoleh data bahwa responden memiliki sikap kognitif, afektif, dan konatif yang
tinggi terhadap produk. Data tersebut tersaji pada tabel 2.
Tabel 2. Sikap Konsumen Terhadap Produk
Sikap
Kisaran
Kategori
Jumlah (orang)
Skor
Kognitif
Afektif
Konatif
Persentase
(%)
8-20
Rendah
0
0
21-32
Tinggi
30
100
9-22,5
Rendah
2
6.7
22,6-36
Tinggi
28
93.3
7-17,5
Rendah
5
16.7
17,6-28
Tinggi
25
83.3
5.1.1 Kognitif
Tiga puluh responden yang telah mengisi kuesioner, semua responden atau
100 % dari total responden menunjukkan sikap kognitif yang tinggi terhadap
produk (Tabel 2). Hasil tersebut menunjukkan bahwa seluruh responden (100 %)
memiliki kognitif yang tinggi mengenai produk. Kognitif yang merupakan
pengetahuan dan persepsi yang diperoleh berdasarkan kombinasi pengalaman
langsung dengan obyek sikap dan informasi yang berkaitan dari berbagai sumber.
Pengetahuan mengenai produk Indomie didapatkan dari pengalaman mereka
terhadap produk dan informasi yang berkaitan dari berbagai sumber terutama dari
iklan televisi.
Seluruh responden yang memiliki pengetahuan tinggi terhadap produk
tersebut, dibagi ke dalam dua kategori yaitu tinggi dan sangat tinggi. Responden
yang termasuk kategori tinggi berjumlah 10 orang (33,3 %) dimana responden ini
berada dalam kisaran skor 21-26,5. Responden tersebut mengetahui akan
keberadaan produk Indomie. Pengetahuan mengenai produk Indomie yang
dimiliki oleh responden-responden tersebut diantaranya adalah mengenai berbagai
varian rasa dari produk Indomie. Berbagai varian rasa tersebut antara lain rasa
ayam bawang, soto mie, mie goreng, dan lain lain. Selain varian rasa, respondenresponden tersebut juga mengetahui zat-zat yang terkandung dalam Indomie
dimana terdapat zat-zat seperti vitamin A, B1, B6, B12, Niasin, Asam Folat,
Mineral, Zat Besi, dan lain-lain. Responden mengetahui tagline Indomie adalah
‘indomie seleraku’. Responden juga mengetahui bahwa Indomie merupakan
brand leader dari produk mie instan di Indonesia. Indomie merupakan merek mie
instan paling favorit di Indonesia sehingga Indomie umum dijadikan istilah
generik untuk merujuk kepada mie instan. Akan tetapi responden-responden
tersebut kurang mengetahui bahwa Indomie juga dijual ke luar negeri.
Responden lainnya yang berjumlah 20 orang (66,7%) termasuk dalam
kategori sangat tinggi dimana mereka berada dalam kisaran skor 26,5 -32.
Responden tersebut termasuk dalam kategori tingkat pengetahuan yang sama
dengan responden yang berada dalam kategori tinggi ditambah dengan mereka
mengetahui bahwa produk Indomie juga dijual ke luar negeri.
5.1.2 Afektif
Tiga puluh responden yang telah mengisi kuesioner, 28 responden
menunjukkan sikap afektif yang tinggi terhadap produk (tabel 2). Afektif
merupakan emosi atau perasaan mengenai produk atau merek. Emosi atau
perasaan ini mencakup penilaian terhadap obyek sikap secara langsung dan
menyeluruh. Emosi atau perasaan yang dimaksud adalah suka atau tidaknya
konsumen terhadap produk. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar
responden (93,3 %) menyukai produk.
Sebagian besar responden tersebut menyukai produk Indomie karena
mereka juga menyukai iklan Indomie versi ‘Satu Selera’. Responden juga
menyukai produk Indomie di antaranya adalah karena rasa yang enak. Rasa yang
enak tersebut membuat mereka lebih memilih Indomie daripada merek mie instan
lainnya. Kemasan yang menarik dan varian rasa yang beragam juga membuat
mereka menyukai Indomie. Selain itu, harga yang terjangkau, produk Indomie
yang mudah didapatkan dimana-mana juga membuat responden menyukai
Indomie. Responden-responden tersebut juga menyatakan bahwa Indomie lebih
baik dari produk Indomie lainnya.
Dua responden lainnya yang tidak menyukai produk dikarenakan mereka
tidak menyukai iklan indomie versi ‘Satu Selera’, rasanya tidak enak, kemasan
tidak menarik, variasi rasa tidak membuat mereka tertarik, harganya tidak
terjangkau, tidak mudah untuk mendapatkan produk, dan Indomie tidak lebih baik
daripada produk mie instan lainnya.
5.1.3 Konatif
Tiga puluh responden yang telah mengisi kuesioner, 25 responden atau
83,3 % dari total responden menunjukkan sikap konatif yang tinggi terhadap
produk (Tabel 2). Konatif merupakan kecenderungan bahwa individu akan
melakukan tindakan khusus atau berperilaku dengan cara tertentu terhadap obyek
sikap tertentu. Dalam hal ini, kecenderungan untuk membeli produk. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden (83,3 %) ingin membeli
produk Indomie.
Sebagian besar responden tersebut ingin membeli produk Indomie karena
mereka juga menyukai iklan Indomie versi ‘Satu Selera’. Responden juga ingin
membeli produk Indomie di antaranya adalah karena rasa yang enak. Rasa yang
enak tersebut membuat mereka lebih memilih untuk mengkonsumsi Indomie
daripada merek mie instan lainnya. Kemasan yang menarik dan varian rasa yang
beragam juga membuat mereka tertarik untuk membeli Indomie. Selain itu, harga
yang terjangkau, produk Indomie yang mudah didapatkan dimana-mana juga
membuat mereka lebih mudah untuk membeli dan mengkonsumsi Indomie
Lima responden lainnya yang tidak ingin membeli produk dikarenakan
indikator-indikator seperti rasa, varian, harga, kemudahan untuk memperoleh
produk, kemasan dan iklan tidak membuat mereka ingin membeli produk
Indomie. Responden-responden tersebut memang tidak menyukai rasa produk
Indomie, selain itu harga, kemasan, kemudahan untuk memperoleh produk, serta
iklan tidak membuat mereka tertarik untuk membeli.
Download