16 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Keuangan Individu. Menurut Jack Kapoor (2004), perencanaan keuangan pribadi adalah suatu proses mengatur keuangan individu untuk mencapai kepuasan ekonomi pribadi. Proses perencanaan ini dapat membantu individu dalam mengontrol kondisi keuangannya. Setiap individu, keluarga memiliki keadaan yang berbeda sehingga dalam merencanakan keuangannya sehingga memenuhi kebutuhan dan tujuan tertentu. Menurut Maya Malinda (2007), perencanaan keuangan pribadi adalah suatu proses pencapaian tujuan pribadi melalui manajemen keuangan yang terstruktur dan tepat. Banyak individu belum mempunyai perencanaan keuangan untuk mencapai tujuan keuangannya, mereka pada umumnya berharap masa depan selalu lebih baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan keuangan pribadi adalah pengembangan dan implementasi dari jumlah, rencana yang terkoordinasi dalam mencapai tujuan keuangan. 2.2 Proses Perencanaan Keuangan Individu. Menurut Jack Kapoor (2004), terdapat 6 langkah dalam melakukan perencanaan keuangan individu : 17 1. Menentukan kondisi keuangan individu saat ini. Setiap individu perlu menentukan kondisi keuangan individu saat ini termasuk penghasilan, pengeluaran, hutang dan tabungan. Hal ini dilakukan dengan membuat neraca keuangan individu yang terdiri dari aktiva lancer dan hutang, serta laporan arus kas yang terdiri dari aliran dana yang dihasilkan dan digunakan selama satu periode. Sebagai contoh, Kent adalah seorang mahasiswa tingkat akhir akan lulus dalam 2 bulan lagi. Kent bekerja part time sebagai agen asuransi. Kent memiliki tabungan sebesar Rp. 4.000.000,00 dan penghasilan per bulan sebesar Rp. 1.500.000,00 serta pengeluaran per bulan sebesar Rp. 1.200.000,00. sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap bulan Kent dapat menyisihkan penghasilannya sebesar Rp. 300.000,00 untuk disimpan. 2. Membuat tujuan keuangan individu. Tujuan keuangan individu dapat bersifat pendek, menengah atau jangka panjang. Tujuan keuangan setiap individu bersifat unik dan tidak selalu sama. Dua orang yang berumur sama pada masa yang sama belum tentu memiliki tujuan keuangan yang sama. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan kemampuan keuangan dan gaya hidup seseorang. Setiap individu harus memutuskan tujuan keuangan mana yang hendak dicapai. Sehingga apabila tujuan tersebut jelas maka individu dapat membatasi pengeluaran untuk disimpan dalam bentuk tabungan atau program investasi untuk mencapai tujuan keuangannya. 18 Sebagai contoh, Kent memiliki beberapa tujuan yang ingin dipenuhi yaitu meneruskan pendidikannya untuk mengambil gelar master dalam manajemen bisnis dan bekerja di perusahaan multinasional. 3. Membuat beberapa pilihan untuk memenuhi tujuan keuangan individu. Dalam membuat alternative pilihan sangat krusial dalam membuat keputusan. Banyak faktor yang mempengaruhi dalam membuat alternative pilihan, beberapa alternative pilihan dapat dikategorikan sebagai berikut : a. Melanjutkan situasi yang telah dijalankan. Sebagai contoh, individu dapat menentukan jumlah dana yang sama untuk disisihkan setiap bulan ke dalam rekening tabungan. b. Memperluas situasi yang telah berjalan. Sebagai contoh, individu dapat memilih untuk menambah jumlah dana yang telah disisihkan untuk disisihkan kedalam rekening tabungan c. Merubah situasi yang telah dijalankan. Sebagai contoh, individu dapat memindahkan dana yang terdapat di rekening tabungan kedalam deposito. d. Membuat situasi yang baru. Sebagai contoh, individu dapat memutuskan bahwa mereka menggunakan tabungan untuk melunasi hutang. Kreatifitas dalam membuat keputusan sangat penting untuk membuat pilihan yang efektif. Mempertimbangkan semua pilihan yang ada dapat membantu individu untuk membuat keputusan efektif dan memuaskan. 19 Sebagai contoh, Kent memiliki beberapa pilihan yang untuk memenuhi tujuannya mengambil gelar master. Kent dapat bekerja dan menyisihkan sebagian dari penghasilan untuk mengambil gelar master, Kent juga dapat mengambil gelar master dengan mengambil pinjaman dengan bunga rendah, atau Kent dapat mengambil kuliah paruh waktu dan bekerja paruh waktu. 4. Evaluasi setiap pilihan yang telah dibuat. Dalam mengevaluasi setiap kemungkinan pilihan, perlu mempertimbangkan kondisi keuangan saat ini, kondisi ekonomi saat ini dan tujuan individu. Setiap keputusan yang diambil mengakibatkan alternative pilihan yang lain tidak dapat dilakukan. Apabila seseorang mengambil keputusan untuk berinvestasi di saham mungkin dalam waktu yang bersamaan tidak dapat berlibur. Opportunity cost merupakan biaya yg dikorbankan pada saat mengambil suatu keputusan. Ketidakpastian merupakan bagian dari setiap pengambilan keputusan. Memilih jurusan dalam perkuliahan dan bidang karier melibatkan resiko. Bagaimana jika individu tidak cocok dengan pekerjaan yang sesuai dengan jurusan yang telah diambil? Cara terbaik untuk mengurangi resiko adalah mencari informasi berdasarkan pengalaman pribadi dan orang lain. Sebagai contoh, apabila kent memilih bekerja terlebih dahulu dan menyisihkan sebagian dari penghasilan untuk mengambil gelar master. Pilihan ini memiliki beberapa keuntungan seperti kent mendapatkan pengalaman terlebih dahulu dan dapat menyisihkan dana hingga 20 tabungannya mencukupi untuk kent mengambil gelar master. Kekurangan dari pilihan ini adalah kemungkinan beban kerja kent yang semakin besar akan mengurangi keinginan kent untuk mengambil gelar master. 5. Implementasikan program perencanaan keuangan. Pada tahap implementasi dari program perencanaan keuangan meliputi membuat rencana tindakan yang menentukan jalan untuk mencapai tujuan keuangan. Sebagai contoh, individu dapat meningkatkan simpanan dengan mengurangi pengeluran atau meningkatkan penghasilan dengan mencari penghasilan lain diluar pekerjaan rutin. Untuk mengimplementasikan rencana tindakan keuangan, individu mungkin membutuhkan bantuan dari pihak lain seperti jasa agen asuransi untuk membeli asuransi jiwa atau jasa broker investasi untuk membeli saham, obligasi atau reksadana. Sebagai contoh, kent memutuskan untuk bekerja penuh terlebih dahulu selama beberapa tahun agar dapat menyisihkan dana untuk mengambil gelar master serta mencari pengalaman kerja. 2.3 Merencanakan Tujuan Keuangan. Menurut Victor Halman (2003), setiap tujuan keuangan individu mungkin berbeda dalam terminologi lingkungan individu, tujuan, sifat dan kebutuhan. Namun bagaimanapun juga tujuan setiap individu dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Perlindungan terhadap resiko individu seperti 21 a. Kematian dini. Pada umumnya tujuan utama individu adalah untuk melindungi keluarga mereka dari konsekuensi keuangan dari kematian mereka. Beberapa individu khawatir terhadap akibat dari kematian terhadap bisnis yang ada atau kelangsungan hidup keluarganya. b. Cacat tubuh. Kehilangan penghasilan akibat cacat tubuh sebagian ataupun permanent merupakan resiko yang penting. c. Biaya kesehatan. Merupakan suatu kebutuhan bagi kebanyakan individu untuk melindungi mereka dan keluarga mereka terhadap biaya kesehatan. Kita dapat membagi biaya kesehatan menjadi tiga kategori : • Biaya kesehatan normal. • Biaya kesehatan yang diatas normal. • Biaya kesehatan catastrophic. d. Kehilangan properti dan hutang. Kepemilikan terhadap properti mempunyai resiko kehilangan dan kerusakan terhadap properti tersebut. Perencanaan keputusan dalam area ini adalah berapa banyak asumsi terhadap resiko dari properti tersebut dan berapa banyak yang akan diasuransikan. Hutang dapat muncul karena kelalaian individu, dimana individu tersebut terikat kontrak seperti leasing dan hutang tersebut dilindungi 22 oleh undang-undang. Sehingga klaim hutang yang cukup besar dapat menghancurkan keuangan, merencanakan asuransi untuk melindungi hutang sangat kritikal. 2. Akumulasi capital atas a. Dana darurat. Dana darurat mungkin dibutuhkan untuk memenuhi biaya yang tidak dapat diprediksi : untuk membayar biaya kesehatan, kehilangan properti, atau kehilangan pekerjaan. Besarnya dana darurat sangat tergantung dari beberapa faktor seperti : penghasilan keluarga, jumlah individu yang mendapat penghasilan, kestabilan pemberi kerja, asset, hutang, beban asuransi dan kesehatan yang belum terlindungi, exposure property dan sikap umum keluarga dalam menghadapi resiko. Besarnya dana darurat dihitung dari jumlah bulan penghasilan individu. Dana tersebut sebaiknya diinvestasikan secara konservatif. b. Kebutuhan pendidikan. Biaya dari pendidikan telah meningkat cukup tinggi, terutama pada sekolah dan universitas swasta. Sebagai contoh, untuk masuk ke dalam universitas swasta yang cukup terkenal dibutuhkan dana kurang lebih Rp. 70.000.000,00 untuk biaya gedung, biaya bp3 dan sks selama perkuliahan. 23 Besarnya dana pendidikan tergantung dari jumlah anak, umur, rencana pendidikan, ketersediaan bantuan keuangan dan besarnya ketersediaan aktiva dan penghasilan individu. c. Kebutuhan pensiun. Dana pensiun merupakan dana yang disiapkan oleh individu untuk kepentingan individu yang bersangkutan pada saat ia tidak lagi bekerja. Dana pensiun semakin dibutuhkan karena kebutuhan hidup semakin tinggi, ekspektasi kehidupan lebih panjang dari saat itu, rentan terhadap penyakit, tidak ingin bergantung pada anak dan sanak saudara e. Perencanaan untuk ahli waris. Perencanaan untuk ahli waris merupakan pengalihan harta seseorang dari generasi yang satu ke generasi yang lain. Dalam menyusun harta yang ingin diwariskan alangkah baiknya apabila dibantu oleh orang-orang yang mengerti di dalam bidang ini sehingga perencanaan harta warisan dapat direncanakan dengan baik. f. Manajemen investasi dan property. Kebutuhan dan keinginan untuk mendapatkan manajemen investasi dan properti dari setiap individu semakin tinggi. Tetapi semakin meningkatnya kompleksitas yang berhubungan dengan investasi, permasalahan pajak. Maka dari itu diperlukan institusi keuangan seperti bank, perusahaan sekuritas, perusahaan asuransi, dan lain-lain untuk membantu individu mengelola investasi dan properti yang dimiliki. 24 2.4 Asuransi. 2.4.1 Pengertian Asuransi. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, “ asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih. Pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada pihak tertanggung karena kerugian, kerusakan atau keilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggalnya atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan”. Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang Pasal 246, asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seseorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin terjadi karena suatu peristiwa tak tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa asuransi merupakan salah satu cara pembayaran ganti rugi kepada pihak yang mengalami musibah. Dananya diambil dari iuran premi seluruh peserta asuransi. 25 2.4.2 Tipe-Tipe Resiko. Individu dan bisnis menghadapi resiko setiap hari. Menurut Jack Kapoor (2004), resiko dapat dikategorikan sebagai resiko kerusakan properti, resiko kewajiban, dan resiko personal. Resiko kerusakan properti meliputi kerusakan yang bisa terjadi pada mobil, rumah, atau barang-barang berharga akibat dari kecelakaan, pencurian, kebakaran, atau bencana lainnya. Resiko kewajiban meliputi kerugian ekonomis yang ditimbulkan apabila kita menabrak orang lain pada suatu peristiwa kecelakaan. Resiko personel meliputi kematian, kesehatan yang buruk dan lainnya. 2.4.3 Metode Manajemen Resiko. Menurut Jack Kapoor (2004), manajemen resiko merupakan strategi yang terorganisasi untuk melindungi aset dan orang. Manajemen resiko membantu mengurangi kerugian finansial yang disebabkan kejadian yang merusakkan. Terdapat empat teknik manajemen resiko yang biasa digunakan : 1. Menghindari resiko. Kita dapat menghindari kemungkinan resiko luka atau kematian akibat kecelakaan dalam berkendara dengan tidak mengemudikan kendaraan tersebut ke tempat kerja. 2. Mengurangi resiko. Apabila menghindari resiko tidak dapat dilakukan, mengurangi resiko mungkin dapat menjadi opsi dalam manajemen resiko. Kita dapat 26 mengurangi resiko kecelakaan berkendaraa dengan menggunakan sabuk pengaman, mengendarai kendaraan dalam jarak aman. 3. Mengontrol resiko. Salah satu cara untuk mengontrol resiko adalah dengan melakukan pencegahan. Untuk mencegah pencurian kendaraan, kita dapat menerapkan langkah-langkah pencegahan seperti pemasangan alarm mobil, selalu mengunci mobil, dll. 4. Menerima resiko. Menerima resiko berarti menerima semua tanggung jawab finansial pada resiko tersebut. 5. Mentransfer resiko. Metode paling umum dalam menghadapi resiko adalah dengan mentransfer resiko ke pihak lain seperti perusahaan asuransi. Asuransi merupakan perlindungan terhadap kerugian dengan membelian polis asuransi dari perusahaan asuransi. 2.4.4 Asuransi Kerugian. Dalam prakteknya, usaha asuransi kerugian di Indonesia dapat dibagi sebagai berikut : 1. Asuransi kebakaran. 27 Kebakaran adalah terbakarnya sesuatu benda yang berada di luar tempat pembakaran, dan benda tersebut berada dalam situasi dan waktu yang tidak memerlukan proses pembakaran. Tujuan dasar dari polis asuransi kebakaran adalah untuk memberikan suatu ganti rugi terhadap tertanggung dalam kasus kebakaran yang mengakibatkan kerusakan terhadap bangunan yang ditanggung. Dalam asuransi kebakaran, pihak asuransi juga menyediakan jaminan perluasan terhadap asuransi kebakaran yang mencakup kerusuhan, pemogokan, kerusakan akibat perbuatan jahat dan tertabrak kendaraan dan kebakaran hutan; angin topan, badai, banjir, kerusakan akibat air; biaya pembersihan; tanah longsor; terbakar sendiri. Dalam asuransi kebakaran terutama untuk properti komersial ada tiga data yang sangat dibutuhkan untuk proses penutupan asuransi : bangunan, mesin, dan stok. 2. Asuransi kebongkaran. Asuransi kebongkaran atau pencurian dengan kekerasan diberikan sebagai tambahan dari asuransi kebakaran. Sehingga asuransi ini tidak dapat diambil secara terpisah dari asuransi kebakaran. Barang-barang yang dijamin oleh asuransi kebongkaran biasanya barang-barang yang dianggap berharga yang disimpan di dalam bangunan, seperti perabot rumah tangga, perlengkapan pribadi dan barang-barang khusus lainnya. Resiko-resiko yang dijamin mencakup hilangnya barangbarang akibat pencurian yang didahului oleh tindakan kekerasan atau diikuti 28 oleh perusakan terhadap barang, dan rusaknya barang-barang atau bangunan akibat tindakan kekerasan tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi suku premi adalah lokasi harta benda yang akan diasuransikan, catatan kerugian yang pernah terjadi, keadaan dan keamanan gedung, tempat harta benda yang akan diasuransikan. 3. Asuransi kendaraan bermotor. Jaminan dasar dari asuransi kendaraan bermotor meliputi tabrakan, kebakaran, terbalik, sambaran petir, tergelincir dari jalan, biaya derek, niat jahat orang lain, pencurian, termasuk pencurian dengan kekerasan. Dalam asuransi kendaraan motor, pihak asuransi juga menyediakan jaminan perluasan terhadap asuransi kendaraan bermotor yang mencakup tanggung jawab hukum pihak ketiga, kecelakaan diri kepada pengendara dan penumpang, RSMD (Riot, Strke, Malacious, Damage), SRCC (Strike, Riot, Civil, Commotion). Dalam asuransi kendaraan bermotor, jenis kendaraan, penggunaan, resiko yang akan diasuransikan, dan usia kendaraan sangat mempengaruhi premi yang akan dibayar oleh tertanggung. Selain itu, perlengkapan kendaraan non standar juga harus dijelaskan secara rinci, terutama mengenai jenis, merek, tipe dan harga. Yang dimaksud dengan perlengkapan non standar adalah peralatan yang tidak dijadikan perlengkapan standar oleh produsen kendaraan, atau perlengkapan dengan kualitas dan harga yang jauh lebih tinggi dari perlengkapan standar 29 dari produsen kendaraan. Misalnya CD player/changer, radio tape dan perlengkapan audio lain dengan kualitas atau harga lebih tinggi. 4. Asuransi kecelakaan diri. Kecelakaan adalah suatu peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba, tidak terduga sebelumnya, yang datang dari luar diri yang tertanggung. Bersifat kecelakaan, tidak dikehendaki dan tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa tersebut. Asuransi kecelakaan diri adalah suatu jenis pertanggungan yang menjamin diri manusia sebagai objek pertanggungan hingga sejumlah uang tertentu dalam hal terjdinya kematian, cacat tetap total maupun perawatan sebagai akibat langsung dari kecelakaan. Jaminan dasar dari asuransi kecelakaan diri meliputi resiko meninggal, resiko cacat tetap, biaya perawatan pengobatan dokter dengan maksimum nilai pertanggungan sebesar 10% dari resiko meninggal. Jaminan yang diberikan adalah santunan meninggal dunia dan santunan cacat tetap. Pekerjaan, usia, riwayat penyakit, resiko yang diasuransikan adalah hal-hal yang perlu diperhitungkan dalam menetapkan suku premi pada asuransi kecelakaan diri. 2.4.5 Asuransi jiwa. 30 Asuransi jiwa adalah suatu kesepakatan/kontrak pengalihan resiko kehilangan jiwa dalam bentuk ekonomi, yang kemudian resiko tersebut diambil alhi oleh sebuah perusahaan asuransi jiwa. Karakteristik dari kehilangan/kerugian adalah kehilangan/kerugian harus tanpa sengaja, kehilangan/kerugian harus dapat ditentukan, kehilangan/kerugian harus signifikan, kehilangan/kerugian harus dapat diperhitungkan, dan kehilangan/kerugian tidak memberatkan perusahaan asuransi. Bentuk umum dari asuransi berjangka ini adalah level term yaitu jumlah pembayaran premi tetap sama selama periode berjalan. Disamping itu dikenal pula bentuk increasing dan decreasing term insurance. Decreasing term yaitu jumlah nominal polis berkurang secara periodik polis ini berguna bagi orang tua untuk menyediakan proteksi dengan biaya rendah sementara anak-anaknya masih kecil. Increasing term memberikan pertanggungan yang mengalami kenaikan secara bulanan atau tahunan. Polis ini digunakan sebagai proteksi terhadap inflasi. 1. Term insurance. Asuransi berjangka mewajibkan penanggung untuk membayar jumlah nominal polis apabila tertanggung meninggal dalam suatu periode tertentu. Apabila tertanggung tetap hidup sampai jangka waktu yang ditetapkan dalam polis, maka kontrak berakhir dengan tanpa nilai. Asuransi berjangka terdiri dari : a. Straight term insurance. 31 Asuransi yang berjangka waktu satu atau beberapa tahun dan berakhir pada periode yang telah ditetapkan. Jangka waktu polis mulai dari 1, 5, 10 atau 20 tahun dan berakhir pada umur 65 atau 70 tahun. b. Renewable term insurance. Memungkinkan pemilik polis untuk memperpanjang polis sebelum jangka waktunya berakhir tanpa perlu membuktikan kesehatan tertanggung dalam keadaan baik yang biasanya dalam bentuk pernyataan sehat dari dokter. c. Yearly renewable term insurance. Pada prinsipnya merupakan bentuk asli dari asuransi berjangka. Atas opsi dari pemilik tanpa perlu pembuktian insurability, polis dapat diperpanjang setiap tahun. Fasilitas perpanjangan tersebut terbatas sampai jangka waktu tertentu atau dengan umur tertentu sesuai dengan jangka waktu berakhirnya kontrak. Pada umumnya dibatasi sampai umur 65 atau 70 tahun untuk diperpanjang. d. Convertible term insurance. Memungkinkan polis untuk dikonversi menjadi program lainnya misalkan program asuransi seumur hidup, endowment, dalam suatu periode tertentu dan tanpa pembuktian insurability. 2. Endowment insurance. Mewajibkan penanggung untuk membayar pihak tertanggung atau keluarga tertanggung sejumlah uang kepada pemegang polis apabila tertanggung tetap hidup selama periode tertanggung. Misalnya polis 32 asuransi endowment untuk jangka waktu 20 tahun dengan nilai sebesar Rp. 20 juta. Perusahaan asuransi akan membayar sejumlah Rp. 20 juta kepada keluarga tertanggung apabila dalam periode tersebut tertanggung meninggal dunia atau dibayarkan kepada tertanggung apabila ia tetap hidup sampai akhir periode pertanggungan. 3. Whole life and universal live insurance. Asuransi seumur hidup ini dapat dipandang sebagai suatu asuransi endowment untuk umur 100 tahun atau berjangka waktu sampai mencapai 100 tahun. Penentuan tingkat kematian tersebut dilakukan dengan menggunakan suatu daftar yang disebut tabel mortalita. Tabel ini menunjukkan jumlah orang yang diperkirakan akan meninggal pada saat umur mereka mencapai jumlah tertentu. 4. Annuity contract. Anuitas menyediakan suatu pemasukan secara periodik dengan teratur bagi tertanggung atau untuk suatu periode tertentu. Anuitas yang menyediakan pendapatan selama hidup. Anuitas merupakan instrumen yang penting dalam perencanaan untuk jaminan keuangan selama menjalankan masa pensiun. 2.5 Dana Pensiun. 2.5.1 Pengertian Dana Pensiun. 33 Menurut UU No. 11 tahun 1992 tentang dana pensiun disebutkan bahwa dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Menurut Maya Malinda (2007), dana pensiun adalah sejumlah dana yang disiapkan oleh seseorang/lembaga untuk kepentingan seseorang pada saat ia tidak lagi bekerja. Jadi dapat disimpulkan bahwa dana pensiun merupakan lembaga atau badan hukum yang mengelola program pensiun yang dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan kepada karyawan suatu perusahaan terutama yang telah pensiun. Penyelenggara program pensiun dapat dilakukan oleh pemberi kerja atau menyerahkan kepada lembaga-lembaga keuangan yang menawarkan jasa pengelolaan program pensiun. 2.5.2 Program Pensiun. Program pensiun yang dipakai di perusahaan swasta dan perusahaan milik negara maupun karyawan pemerintahan terdiri dari : 1. Program Pensiun Manfaat Pasti. Program pensiun manfaat pasti adalah suatu program pensiun yang memberikan formula tertentu atas manfaat yang akan diterima karyawan pada saat mencapai usia pensiun. Formula yang umum digunakan untuk menentukan besarnya manfaat pensiun terdiri atas : 34 a. Final earning pension plan. Perhitungan ini dihitung berdasarkan persentase tertentu dari gaji terakhir peserta pada saat mencapai usia pensiun biasanya ditetapkan maksimum masa kerja. Formula perhitungan adalah sebagai berikut : 2,5% x past services x final earnings b. Final average earning. Perhitungan ini dihitung berdasarkan rata-rata gaji pada beberapa tahun terakhir saja. Formula perhitungan adalah sebagai berikut : 2,5% x past services x final average earnings. c. Career average earning. Perhitungan ini dihitung berdasarkan persentase tertentu terhadap masa kerja dan gaji rata-rata selama masa karier karyawan. Formula perhitungan adalah sebaga berikut : 2,5% x past services x career average earnings. d. Flat benefit. Perhitungan ini dihitung berdasarkan atas jumlah uang tertentu untuk setiap tahun masa kerja atau lebih ditetapkan nilai manfaat pensiun untuk semua karyawan yang pensiun setelah memenuhi masa kerja minimum. Kelebihan program pensiun manfaat pasti adalah sebagai berikut : a. Lebih menekankan pada hasil akhir. b. Manfaat pensiun ditentukan terlebih dahulu mengingat manfaat dikaitkan dengan gaji karyawan. 35 c. Program pensiun manfaat pasti dapat mengakomodasi masa kerja yang telah dilalui karyawan apabila program pensiun dibentuk jauh setelah perusahaan berjalan. d. Karyawan lebih dapat menentukan besarnya manfaat yang akan diterima pada saat mencapai usia pensiun. Kelemahan program pensiun manfaat pasti adalah sebagai berikut : a. Perusahaan menanggung resiko atas kekurangan dana apabila hasil investasi tidak mencukupi. b. Relatif lebih sulit untuk diadministrasikan. 2. Program Pensiun Iuran Pasti. Pogram pensiun iuran pasti merupakan program pensiun yang menetapkan besarnya iuran karyawan dan perusahaan. Sedangkan benefit yang akan diterima karyawan dihitung berdasarkan akumulasi iuran ditambah dengan hasil pengembangan. Program pensiun iuran pasti terdiri atas : a. Money puirchase plan. Program ini menetapkan jumlah iuran yang dibayarkan oleh karyawan dan pemberi kerja dan bukan formula perhitungan manfaat pensiun sebagaimana pada defined benefit plan yang telah dijelaskan. Iuran dibukukan pada masing-masing rekening peserta dan akumulasi hasil pengembangannya. Manfaat pensiun yang akan dibayarkan diambilkan dari jumlah tersebut. Jumlah akumulasi iuran dengan hasil 36 pengembangan investasinya sampai masa pensiun digunakan untuk membeli anuitas untuk pembayaran pensiun. b. Profit sharing plan. Program ini adalah program pensiun yang dirancang untuk meletakkan unsur dinamis dalam proses manajemen dalam rangka meningkatkan produktivitas karyawan. Sasaran tersebut dapat dicapai melalui pemberian penghargaan atas perstasi dan untuk menanamkan rasa kebersamaan dan kemitraan antara pemberi kerja dan setiap karyawan. c. Saving plan. Program ini adalah program pensiun yang pada prinsipnya bentuknya hampir sama dengan money purchase plan, hanya terdapat perbedaan dalam hal iuran yang ditentukan oleh para karyawan. Kelebihan dari program pensiun iuran pasti adalah sebagai berikut : a. Pendanaan dari perusahaan lebih dapat diperhitungkan atau diperkirakan. b. Karyawan dapat menghitung besarnya iuran yang dilakukan setiap tahunnya. c. Lebih mudah untuk diadministrasikan. Kelemahan dari program pensiun iuran pasti adalah sebagai berikut : a. Penghasilan pada saat mencapai usia pensiun lebih sulit untuk diperkirakan. b. Karyawan menanggung resiko atas ketidakberhasilan investasi. 37 c. Tidak dapat mengakomodasikan masa kerja yang telah dilalui karyawan. 2.5.3 Jenis Dana Pensiun. Menurut UU No. 11 tahun 1992, dana pensiun dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu : 1. Dana pensiun Pemberi Kerja. Menurut UU No. 11 tahun 1992, dana pensiun pemberi kerja adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawan sebagai peserta, dan menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja. 2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Menurut UU No. 11 tahun 1992, dana pensiun lembaga keuangan adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi perseorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari dana pensiun pemberi kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan. 2.6 Investasi. 2.6.1 Pengertian Investasi. 38 Menurut Adler Haymans Manurung (2006) (2006), investasi adalah konsumsi yang ditunda sementara waktu dan akan dikonsumsi lebih besar di masa mendatang. Artinya satu pihak baik perorangan maupun lembaga akan menunda konsumsinya dan membeli instrumen investasi dengan adanya tambahan yang dikenal dengan tingkat bunga/capital gain/deviden. Menurut Maya Malinda (2007), investasi adalah sejumlah dana tertentu yang dikorbankan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik di masa yang akan datang yang di dalam rentang waktu tersebut terkandung unsur ketidakpastian. Jadi dapat disimpulkan bahwa investasi adalah pengorbanan dana seseorang selama periode tertentu yang diberikan kepada pengelola investasi untuk mendapatkan hasil dimasa mendatang. Dimana hasil dimasa mendatang tidak dapat diprediksi karena adanya tingkat inflasi, jangka waktu serta tingkat pengembalian yang belum pasti. 2.6.2 Merencanakan Program Investasi. Menurut Jack Kapoor (2004), proses dalam merencanakan program investasi adalah sebagai berikut : 1. Membuat tujuan investasi. Bagi kebanyakan orang, langkah pertama dalam berinvestasi adalah membuat tujuan investasi. Hal ini diperlukan karena tanpa tujuan investasi individu tidak mengetahui apa yang ingin dicapai. 39 Tujuan investasi setiap individu selalu diarahkan ke masa depan. Kita mengklasifikasikan tujuan sebagai jangka pendek(kurang dari dua tahun), jangka menengah(antara dua hingga lima tahun), dan jangka panjang(lebih dari lima tahun). 2. Memeriksa kondisi keuangan. Banyak individu menggunakan lebih banyak dibandingkan yang dapat dihasilkan. Mereka membeli barang secara kredit dan mencicil dengan bunga yang cukup tinggi. Dalam situasi ini, cukup susah untuk memulai program investasi hingga kartu kredit dan cicilan selesai. Sebaiknya penggunaan kartu kredit adalah 20% dari penghasilan bersih. Sebelum memulai berinvestasi, individu dapat mempertimbangkan untuk membeli asuransi untuk melindungi aset yang dimiliki. Individu dapat melakukan review atas jumlah pertanggungan asuransi dan tipe asuransi yang ingin dibeli sesuai dengan kebutuhannya. Pada umumnya perencana keuangan menyarankan pembentukan dana darurat dalam program investasi. Dana darurat merupakan dana yang dapat diperoleh secara cepat apabila terjadi kejadian yang tidak diinginkan. 3. Mendapatkan dana untuk memulai program investasi. Setelah kita membuat tujuan investasi dan memeriksa kondisi keuangan kita, langkah terakhir adalah kita memulai berinvestasi. Dana yang ingin kita investasikan dapat kita peroleh dari sisa penghasilan yang kita terima setiap bulan, THR, hadiah, kenaikan gaji, bonus akhir tahun, dan lain-lain. Dana tersebut dapat kita gunakan untuk menambah investasi kita. 40 2.6.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi. Menurut Jack Kapoor (2004), faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang berinvestasi di pasar keuangan adalah : 1. Keamanan dan resiko. Keamanan dalam berinvestasi adalah resiko yang terendah terhadap kerugian dari investasi tersebut. Disisi lain, resiko dalam berinvestasi adalah nilai dari ketidakpastian nilai investasi dimasa yang akan datang. Tingkat keamanan investasi antara paling aman hingga paling beresiko. Investasi paling aman cenderung diminati oleh investor konservatif. Investasi paling aman terdiri dari obligasi pemerintah, rekening tabungan, deposito, reksadana dan obligasi perusahaan. Investasi spekulatif merupakan investasi yang memiliki resiko tinggi dengan harapan mendapat pendapatan berupa keuntungan dalam waktu yang cukup singkat. Investasi spekulatif terdiri dari saham, reksadana, opsi, futures. Faktor-faktor yang mempengaruhi resiko dalam berinvestasi dapat dikategorikan sebagai berikut : resiko inflasi, resiko tingkat suku bunga, resiko kegagalan bisnis, resiko pasar, resiko investasi global. 2. Penghasilan dari investasi. Investor terkadang membeli investasi yang memiliki pendapatan yang dapat diprediksi. Investasi paling aman adalah tabungan, deposito dan produk bank yang lain. Dengan investasi ini, investor dapat mengetahui 41 pendapatan bunga secara pasti dan penerimaan pendapatan pada tanggal tertentu. Jika pendapatan investasi merupakan tujuan utama, investor dapat juga memilih obligasi pemerintah, obligasi perusahaan, atau saham khusus. Pada saat membeli saham atau obligasi perusahaan, kebanyakan investor mempertimbangkan laba perusahaan, proyeksi laba/rugi, kebijakan deviden. Investasi lain yang menyediakan potensi pendapatan adalah reksa dana dan menyewakan properti. Pendapatan dari reksa dana tidak dapat diprediksi, tergantung dari kinerja manager investasi yang mengelola dana yang berhasil dihimpun. Pendapatan dari menyewakan properti juga tidak dapat diprediksi, tergantung dari okupansi pelanggan, biaya perbaikan dan pemeliharaan, dan lain-lain. Investasi yang lebih spekulatif adalah komoditas, options, futures. 3. Pertumbuhan investasi. Bagi investor, pertumbuhan investasi merupakan nilai investasi yang dimilikinya bertambah dalam nilai uang. Peluang untuk mendapatkan pertumbuhan dalam berinvestasi adalah dengan membeli saham. Investasi lain yang menawarkan potensi pertumbuhan adalah reksadana, obligasi pemerintah, obligasi perusahaan dan perumahan. 4. Likuiditas investasi. Likuiditas adalah kemampuan untuk membeli atau menjual investasi dengan cepat tanpa mempengaruhi nilai investasi. Tabungan dan rekening koran merupakan investasi yang paling cepat untuk dikonversi menjadi dana 42 tunai. deposito dapat digolongkan investasi yang cukup mudah dikonversi menjadi dana tunai karena memiliki tanggal jatuh tempo dan akan dikenakan pinalti apabila dicairkan sewaktu-waktu sebelum tanggal jatuh tempo. 2.6.4 Jenis-Jenis Investasi. Menurut Maya Malinda (2007), secara umum investasi dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu : 1. Investasi pada aktiva riil. Investasi di sektor ini dilakukan pada aktiva yang bisa terlihat dan dapat diukur secara jelas,misalnya investasi dengan membeli tanah, rumah, emas, dan sebagainya. Investasi disektor ini memiliki relatif lebih kecil karena aktivanya riil, tetapi tingkat pengembaliannya juga seringkali lebih kecil daripada aktiva keuangan. 2. Investasi pada aktiva keuangan. Investasi ini dilakukan pada aktiva yang bersifat keuangan seperti deposito, saham, obligasi dan derivatif dari saham. Investasi di sektor ini resikonya lebih tinggi daripada investasi riil karena investor hanya mendapatkan surat bukti seperti sertifikat reksadana atau pencatatan sebagai pemegang saham. 2.7 Investasi Pasar Uang. 43 2.7.1 Pengertian Investasi Pasar Uang. Menurut Dahlan Siamat (2004), pasar uang adalah suatu kelompok pasar dimana instrumen kredit jangka pendek, yang umumnya berkualitas tinggi diperjualbelikan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Menurut Adler Haymans Manurung (2006) (2006), investasi pada pasar uang adalah investasi kepada instrumen investasi yang berjangka pendek. Secara konsep, instrumen pasar uang mempunyai periode kurang dari satu tahun. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa investasi pasar uang adalah investasi jangka pendek atau kurang dari satu tahun pada surat-surat berharga yang disediakan oleh peserta pasar uang. 2.7.2 Produk-Produk Investasi Pasar Uang. Produk investasi pasar uang adalah surat hutang yang berjangka waktu kurang dari satu tahun seperti commercial paper (CPs), deposito dengan jangka waktu satu bulan, tiga bulan, dan enam bulan, Sertifikat Bank Indonesia dengan jangka waktu satu bulan, tiga bulan, dan enam bulan, tabungan di bank dan reksa dana pasar uang. Menurut Dahlan Siamat (2004), commercial papers merupakan promes yang tidak disertai dengan jaminan yang diterbitkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada investor dalam pasar uang. Kelebihan dari CPs adalah bunga yang ditawarkan lebih tinggi, dapat dijual kembali tanpa menunggu jatuh tempo, tingkat keamanan lebih tinggi karena CPs diterbitkan oleh perusahaan 44 yang memiliki rating tinggi. Kelemahan dari CPs adalah tidak ada jaminan pada instrumen ini, adanya kemungkinan penerbit melakukan rekayasa laporan keuangan,. Menurut Dahlan Siamat (2004), Deposito merupakan instrumen keuangan yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan dinyatakan dalam suatu jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga tertentu. Kelebihan dari deposito adalah suku bunga yang lebih tinggi dari tabungan, likuiditas tinggi karena dapat dicairkan sewaktu-waktu sesuai dengan jatuh tempo tertentu, dapat dijaminkan untuk mendapat utang dari bank yang sama, dana tersebut dijamin oleh pemerintah. Kekurangan dari deposito adalah dapat dikenakan pinalti apabila diambil sebelum jatuh tempo, bunga yang diterima dikenakan pajak sebesar 20% bila deposito diatas Rp. 7.500.000,00. Menurut Dahlan Siamat (2004), SBI adalah surat berharga atas unjuk dalam Rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek dan diperjualbelikan dengan diskonto. Fungsi dari SBI adalah untuk mengurangi uang yang beredar, alat Bank Indonesia untuk mengelola tingkat suku bunga, dijamin oleh pemerintah. Menurut Maya Malinda (2007), tabungan adalah dana yang disimpan pada sebuah lembaga keuangan umumnya bank dengan harapan memperoleh bunga. Kelebihan dari tabungan adalah mudah diambil bila dibutuhkan dengan datang ke bank atau ATM, kemudahan dalam bertransaksi, pengiriman uang, pembayaran seperti telepon, kartu kredit dan lain-lain, dijamin pemerintah. Kelemahan dari tabungan adalah suku bunga yang diberikan sangat rendah, dikenakan pajak atas bunga yang diterima, diperdagangkan secara lelang. 45 2.8 Obligasi. 2.8.1 Pengertian Obligasi. Menurut Dahlan Siamat (2004), obligasi adalah bukti utang dari emiten yang dijamin oleh penanggung yang mengandung janji pembayaran bunga atau janji lainnya serta pelunasan pokok pinjaman yang dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Menurut Adler Haymans Manurung (2006) (2006), obligasi adalah surat utang yang diterbitkan sebuah badan hukum dengan jangka waktu minimum lima tahun. Dalam surat utang tersebut ditentukan pembayaran bunga (kupon) dan periode pembayaran kuponnya, serta tanggal jatuh tempo. Jadi dapat disimpulkan bahwa obligasi adalah instrumen hutang yang berisi janji pihak penerbit untuk membayarkan sejumlah dana kepada pemilik obligasi pada saat jatuh tempo dan membayar bunga sesuai dengan periode pembayaran kuponnya. 2.8.2 Jenis-Jenis Obligasi. Menurut Adler Haymans Manurung (2006), jenis-jenis obligasi dapat dikelompokkan berdasarkan kupon obligasi adalah sebagai berikut : 1. Obligasi bunga tetap. Obligasi dengan bunga tetap yaitu obligasi yang mempunyai tingkat bunga sama dari awal sampai jatuh tempo pelunasannya. Pembayaran bunga obligasi tersebut biasanya dilakukan misalkan setiap 6 bulan berdasarkan perjanjian penerbit. 2. Obligasi bunga mengambang. 46 Obligasi dengan tingkat bunga mengambang yaitu kupon obligasi ditentukan sarkan tingkat bunga tertentu dan berubah-ubah dari waktu ke waktu. Pada umumnya bunga obligasi ditentukan sekali dalam enam bulan sebelum kupon sebelumnya jatuh tempo. 3. Obligasi tanpa bunga. Obligasi yang tidak memberikan bunga secara berkala kepada pemilik. Obligasi biasanya dijual dengan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan nilai obligasi. Kemudian pada saat jatuh tempo, obligasi tersebut dibayar sesuai dengan nilai nominalnya. Menurut Adler Haymans Manurung (2006), jenis-jenis obligasi dapat dikelompokkan berdasarkan penerbit obligasi yaitu : 1. Obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah adalah surat hutang yang diterbitkan oleh pemerintah. Obligasi pemerintah dapat dikelompokkan menjadi obligasi pemerintah daerah dan obligasi pemerintah pusat. 2. Obligasi perusahaan. Obligasi perusahaan adalah surat hutang yang diterbitkan oleh perusahaan. Obligasi perusahaan dapat dibagi menjadi obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan swasta, obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan pemerintah pusat (BUMN) dan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan pemerintah daerah (BUMD). 47 2.8.3 Resiko Dalam Obligasi. Menurut Adler Haymans Manurung (2006), dalam berinvestasi pada surat hutang terdapat berbagai resiko sebagai berikut : 1. Interest-rate risk. Interest-rate risk merupakan resiko utama yang dihadapi investor, karena kenaikan tingkat bunga akan menurunkan harga obligasi dan tingkat bunga menurun menaikkan harga obligasi. 2. Reinvestment risk. Reinvestment risk merupakan resiko yang harus dihadapi akibat investasi atas bunga yang diperoleh melalui strategi reinvestasi yang dijalankan. 3. Call risk. Call risk merupakan resiko yang dihadapi oleh investor di mana penerbit obligasi mempunyai hak untuk membeli kembali atas obligasi tersebut. Bila tingkat bunga turun dibawah kupon obligasi dan biasanya penerbit akan menggunakan haknya untuk membeli obligasi tersebut. 4. Default risk. Default risk merupakan resiko yang dihadapi oleh investor atau pemegang obligasi karena obligasi tersebut tidak dapat membayar obligasi pada saat jatuh tempo. 5. Inflation risk. 48 Inflation risk merupakan resiko yang harus dihadapi investor yang diakibatkan inflasi sehingga arus kas yang diterima oleh investor bervariasi dalam kemampuan membeli. 6. Exchange risk. Exchange risk merupakan resiko yang dihadapi oleh investor akibat adanya perubahan nilai tukar, biasanya resiko ini diketemukan pada obligasi yang berdeenominasi valuta asing. 7. Liquidity risk. Liquidity risk merupakan resiko yang dihadapi oleh investor dalam rangka dapat menjual obligasi tersebut dipasar. Ukuran dari likuiditas dapat diperhatikan dari selisih antara nilai beli dan jual dari obligasi tersebut. 8. Volatility risk. Volatility risk merupakan resiko yang dihadapi oleh investor karena obligasi tersebut dikaitkan dengan opsi yang tergantung pada tingkat bunga. Salah satu faktof yang mempengaruhi adalah daya gejolak tingkat bunga. 2.8.4 Peringkat Obligasi. Peringkat obligasi merupakan opini atas resiko yang relatif dari obligasi penghasilan tetap dengan masa jatuh tempo satu tahun atau diatas satu tahun. Moody’s dan Standard & Poor’s Corporation akan melihat kemungkinan obligasi dari resiko gagal bayar pada saat jatuh tempo. Peringkat tersebut 49 menggambarkan kemungkinan gagal bayar maupun kemungkinan dari kerugian finansial yang akan diderita apabila gagal bayar. Tabel 2.1 Penjelasan Mengenai Peringkat Obligasi Oleh Moody’s Investors Service dan Standard & Poor’s Corporation Quality Moody’s Standard Description & Poor’s High-grade Aaa AAA Bonds that are judged to be of the best quality. They carry the smallest degree of investment risk and are generally referred to as gilt edge. Interest payments are protected by a large or exceptionally stable margin, and principal is secure. Aa AA Bonds that are judged to be of high quality by all standards. Together with the first group, they comprise what are generally known as high-grade bonds. They are rated lower than the best bonds because their margins of protection may be smaller. Mediumgrade A A Bonds that possess many favorable investment atribute and are to be considered uppermedium-grade obligations. The factors giving 50 security to principal and interest are considered adequate. Baa BBB Bonds that are considered medium-grade obligations, they are neither highly protected nor poorly secured. Speculative Ba BB Bonds that are judged to have speculative elements, their future cannot be considered well assured. Often their protection of interest and principal payment is very moderate. B B Bonds that generally lack characteristics of the desirable investment. Assurance of interest and principal payments or of maintenance of other term of the contract over a long of time may be low. Default Caa CCC Bonds that are of poor standing. Such issues may be in default or be currently vulnerable to nonpayment. Ca CC Bonds that represent obligations that are highly speculative. C The lowest rated class in Moody’s designation. These bonds are regarded as having extremely poor prospects of attaining any real investment 51 standing. C Standard & Poor’s rating given to bonds where a bankruptcy petition has been filed. D 2.9 Bond issues in default Saham. 2.9.1 Pengertian Saham. Menurut Adler Haymans Manurung (2006), saham merupakan sebuah sertifikat kepemilikan atas perusahaan, dimana kepemilikan ini periodenya tergantung pemegang saham tersebut bisa dalam jangka waktu pendek maupun panjang yang diperdagangkan di BEI (Bursa Efek Indonesia). Menurut Victor Halman (2003), saham dapat didefinisikan sebagai kepemilikan terhadap perusahaan yang mempunyai hak atas semua aset dan pendapatan setelah semua kewajiban telah dibayarkan serta memiliki hak untuk memilih. Jadi dapat disimpulkan bahwa saham merupakan suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan. Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk menerima sebagaian pendapatan tetap / deviden dari perusahaan serta kewajiban menanggung resiko kerugian yang diderita perusahaan. 2.9.2 Jenis-Jenis Saham. 52 Menurut Adler Haymans Manurung (2006), dalam mengevaluasi investasi saham, broker, perencana keuangan dan investor dapat mengklasifikasikan saham menjadi beberapa kategori sebagai berikut : 1. Saham-saham berkapitalisasi besar. Saham-saham yang berkapitalisasi besar yaitu saham-saham yang nilai dari saham yang bersangkutan yang dihitung atas hasil perkalian jumlah saham dengan harga pasar dari saham yang bersangkutan memiliki nilai diatas Rp. 1 triliun. 2. Saham-saham berkapitalisasi menengah. Saham-saham yang berkapitalisasi menengah yaitu saham-saham yang nilai dari saham yang bersangkutan yang dihitung atas hasil perkalian jumlah saham dengan harga pasar dari saham yang bersangkutan memiliki nilai diatas Rp. 100 miliar sampai dengan kurang dari Rp. 1 triliun. 3. Saham-saham berkapitalisasi kecil. Saham-saham yang berkapitalisasi kecil yaitu saham-saham yang nilai dari saham yang bersangkutan yang dihitung atas hasil perkalian jumlah saham dengan harga pasar dari saham yang bersangkutan memiliki nilai dibawah Rp. 100 miliar. 4. Saham blue chips. Saham blue chips merupakan saham-saham yang secara nasional dikenal mempunyai catatan yang sangat lama dengan pertumbuhan laba dan pembayaran dividen serta reputasi terhadap kualitas manajemen, produk dan jasa. 53 5. Saham bertumbuh. Saham bertumbuh merupakan salah satu kelompok saham yang dimintati juga, tetapi lebih menguraikan perusahaan bertumbuh dan kemudian saham bertumbuh. Perusahaan bertumbuh adalah saham sebuah perusahaan yang pertumbuhan pendapatannya lebih tinggi dari pertumbuhan beberapa tahun sebelumnya dan pertumbuhantersebut mencapai pertumbuhan laba yang tinggi. 6. Saham siklikal. Saham siklikal merupakan saham yang dimiliki oleh perusahaan yang mempunyai penjualan dan laba di mana siklusnya sangat besar dipengaruhi oleh aktifitas bisnis secara agregat. Perusahaan tersebut memberikan kinerja yang sangat baik ketika siklus bisnis dalam posisi ekspansi dan memberikan kinerja yang sangat jelek selama siklus bisnis dalam posisi kontraksi. 7. Saham defensif. Saham defensif merupakan saham yang dimiliki oleh perusahaan yang mempunyai pendapatan masa depannya menyerupai atau mengikuti pola ekonomi. Ciri khas dari saham defensif adalah tingkat pengembaliannya tidak diharapkan turun sebesar turunnya pasar secara keseluruhan dan bila diperhatikan dari segi resiko yang dikaitkan dengan pasar (beta), beta dari perusahaan bertahan lebih kecil dari satu. 8. Saham spekulatif. 54 Saham spekulatif merupakan saham yang dimiliki oleh perusahaan yang memiliki aset berkecimpung dengan resiko yang tinggi dan juga kemungkinan akan memperoleh keuntungan yang besar. 9. Saham bernilai. Saham bernilai merupakan saham-saham yang mempunyai harga di pasar lebih rendah bila dibandingkan dengan nilai intrinsik atau nilai buku dari perusahaan bersangkutan. 2.10 Reksa Dana. 2.10.1 Pengertian Reksa Dana. Menurut Victor Halman (2003), “fund is a pool of money contributed by a range of investor who may be individuals or companies or other organisations, which is managed and invested as a whole, on behalf of those investors.” Menurut kamus keuangan, reksa dana didefinisikan sebagai portfolio aset keuangan yang terdiversifikasi, dicatatkan sebagai perusahaan investasi yang terbuka, yang menjual saham kepada masyarakat dengan harga penawaran dan penarikanna pada harga nilai aktiva bersihnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa reksa dana adalah perusahaan yang menghimpun dana dari masyarakat untuk diinvestasikan dalam portofolio oleh manager investasi. 2.10.2 Karakteristik Reksa Dana. 55 Menurut Adler Haymans Manurung (2007), reksa dana memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut : 1. Kumpulan dana dan pemilik. Pemilik reksa dana adalah berbagai pihak yang menginvesasikan dananya ke reksa dana dengan berbagai variasi. Investor dari reksa dana dapat perseorangan dan lembaga dimana pihak tersebut melakukan investasi ke reksa dana sesuai dengan tujuan investor tersebut. 2. Diinvestasikan kepada efek yang dikenal dengan instrumen investasi. Dana yang dikumpulkan dari masyarakat tersebut diinvestasikan ke dalam instrumen investasi seperti rekening koran, deposito, surat utang jangka pendek, commercial paper/promissory notes, surat utang jangka panjang, obligasi, saham, opsi, future, dan sebagainya. Manager investasi melakukan investasi pada masing-masing instrumen tersebut mempunyai alokasi aset yang berbeda-beda sesuai dengan perhitungan manager investasi untuk mencapai tujuan investasi yaitu tingkat pengembalian yang diharapkan. 3. Dana dikelola oleh manager investasi. Manager investasi ini dapat diperhatikan dari dua sisi yaitu sebagai lembaga dan sebagai perorangan. Sebagai lembaga, harus memiliki izin perusahaan untuk mengelola dana, dimana izin tersebut diperoleh dari Bapepam bagi perusahaan yang bergerak dan berusaha di indonesia. Perusahaan tersebut dapat mempunyai izin mengelola reksa dana harus mempunyai orang yang mempunyai izin sebagai pengelola dana. 56 4. Reksa dana merupakan instrumen investasi jangka menengah dan panjang. Karakteristik ini merupakan karakteristik yang tidak tertulis secara jelas tetapi merupakan karakteristik yang tersirat dari konsep tersebut. Jangka menengah dan jangka panjang merupakan refleksi dari investasi reksa dana tersebut, karena pada umumnya reksa dana melakukan investasi kepada instrumen jangka panjang seperti obligasi dan saham. 5. Reksa dana merupakan produk investasi yang beresiko. Beresikonya reksa dana karena oleh instrumen investasi yang menjadi portofolio reksa dana tersebut, dan pengelola reksa dana yang bersangkutan. Beresikonya reksa dana karena harga instrumen portofolionya yang berubah setiap saat. Manager investasi yang mengelola portofolio juga bisa membuat reksa dana tersebut beresiko dengan tindakan yang disengaja maupun tidak disengaja. 2.10.3 Jenis-Jenis Reksa Dana. Menurut Adler Haymans Manurung (2007), jenis-jenis reksa dana adalah sebagai berikut : 1. Reksa dana tertutup. Reksa dana tertutup adalah reksa dana yang transaksi perdagangan unit pernyataan dilakukan melalui bursa saham. Pemegang saham reksa dana tertutup harus menjual ke bursa melalui broker saham untuk 57 mendapatkana dananya. Jumlah saham reksa dana tertutup tidak berubahubah dari waktu ke waktu terkecuali adanya tindakan perusahaan. 2. Reksa dana terbuka. Reksa dana terbuka adalah reksa dana dimana pemegang unit menjual unitnya langsung kepada manager investasi terkecuali Exchange Traded Fund (EFT). Manager investasi wajib membeli unit penyertaan yang dijual kembali oleh investor. Harga unit penyertaan ditentukan oleh harga penutupan perdagangan pada hari yang bersangkutan. Oleh karenanya investor tidak bisa melakukan arbitrasi pada reksa dana. 3. Reksa dana pasar uang. Dana yang berhasil dihimpun dalam reksa dana pasar uang akan diinvestasikan pada instrumen pasar uang. Reksa dana pasar uang memiliki resiko terhadap volatilitas harga saham yang sangat rendah. Tujuan utama investor memasuki reksa dana pasar uang adalah likuiditas yang mudah untuk dicairkan. 4. Reksa dana obligasi. Dana yang berhasil dihimpun dalam reksa dana obligasi akan diinvestasikan pada obligasi dan sekitar lima hingga sepuluh persen diinvestasikan pada pasar uang untuk menjaga penarikan dari investor. Reksa dana obligasi memiliki resiko terhadap volatilitas harga saham yang rendah. Tujuan utama investor memasuki reksa dana obligasi adalah mendapatkan yield dari obligasi. 5. Reksa dana saham. 58 Dana yang berhasil dihimpun dalam reksa dana saham akan diinvestasikan pada saham dan sekitar lima hingga sepuluh persen diinvestasikan pada pasar uang untuk menjaga penarikan dari investor. Reksa dana saham memiliki resiko terhadap volatilitas harga saham yang cukup tinggi. Tujuan utama investor memasuki reksa dana saham adalah mendapatkan pendapatan dari deviden dan selisih harga pembelian saham. 6. Reksa dana campuran. Dana yang berhasil dihimpun dalam reksa dana campuran akan diinvestasikan pada saham, obligasi, pasar uang dan sejumlah kas untuk berjaga-jaga. Alokasi aset pada reksa dana campuran dapat bervariasi tergantung pada portofolio reksa dana tersebut. 2.11 Nilai Waktu Uang. 2.11.1 Pengertian Waktu. Menurut Jonathan Berk (2007), garis waktu adalah representasi garis lurus dari waktu terhadap arus kas yang diharapkan. Menurut Ridwan S. Sundjaja (2002), garis waktu merupakan salah satu konsep keuangan yang penting. Dana yang diterima pada hari ini lebih besar nilainya dari uang yang diterima pada waktu yang akan datang. Jadi dapat disimpulkan garis waktu adalah garis yang menggambarkan aliran kas dalam suatu periode tertentu. 59 2.11.2 Peraturan Dalam Perjalanan Waktu. Menurut Jonathan Berk (2007), terdapat aturan penting dalam membuat keputusan keuangan yang memperbolehkan kita untuk membandingkan atau menggabungkan nilai. Tiga aturan dalam perjalanan waktu adalah sebagai berikut : 1. Membandingkan dan menggabungkan nilai. Dalam membandingkan atau menggabungkan nilai pada point waktu yang sama merupakan perbandingan nilai rupiah saat ini dan nilai rupiah di masa yang akan datang tidak sama. Untuk membandingkan atau menggabungkan arus kas yang terjadi di masa yang berbeda, anda perlu mengkonversi arus kas ke dalam unit yang sama dan memindahkan. 2. Nilai yang akan datang. Nilai yang akan datang merupakan Nilai dari sejumlah atau serangkaian uang sekarang pada masa akan datang yang diperoleh dengan menggunakan tingkat bunga majemuk pada periode tertentu. 3. Nilai Sekarang. Nilai sekarang merupakan nilai hari ini dari sejumlah atau serangkaian jumlah uang dimasa yang akan datang, yang dihitung melalui pendiskontoan jumlah dimasa yang akan datang dengan tingkat bunga yang sesuai. 2.11.3 Menyelesaikan Permasalahan Dengan Menggunakan Spreadsheet Program. 60 Menurut Jonathan Berk (2007), untuk menghitung nilai waktu uang dapat menggunakan Spreadsheet Program seperti Excel. Fungsi-fungsi yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : 1. PV. Variable ini mengembalikan nilai sekarang dari investasi. Nilai sekarang dari total jumlah pembayaran di masa yang akan datang pada saat ini. Sebagai contoh, pada saat meminjam uang, jumlah pinjaman merupakan nilai sekarang kepada peminjam. 2. PMT Variabel ini merupakan pembayaran yang terjadi setiap periode dan tidak berubah selama umur dari anuitas. Pada umumnya pmt termasuk nilai pokok pinjaman beserta bunga tetapi tidak termasuk biaya atau pajak. Kita perlu menambahkan tanda minus (-) didepan nilai 3. FV. Variabel ini merupakan nilai dimasa yang akan datang. 4. Nper. Variabel ini merupakan jumlah periode pembayaran dari pinjaman pokok. Jika empat tahun pinjaman dan pembayaran dilakukan empat kali dalam setahun, maka pinjaman tersebut harus dilunasi enam belas kali pembayaran. 5. Rate. Variabel ini merupakan tingkat suku bunga per periode. . 61 BAB III METODOLOGI PENULISAN Obyek dari GFP Perencanaan Keuangan. Yang menjadi obyek dari GFP yang kami lakukan adalah karyawan dengan status belum menikah, dan karyawan yang sudah berkeluarga. 3.2 Langkah-Langkah Pengambilan Data. Dalam melaksanakan GFP ini, pengambilan data merupakan salah satu hal yang terpenting. Data yang berhasil didapat akan di kalkulasi dan dianalisa untuk menghasilkan suatu rekomendasi kepada user untuk mengalokasikan dana yang tersisa untuk diinvestasikan sesuai dengan tujuan investasinya. Berikut merupakan langkah-langkah pengambilan data yang dilakukan dalam GFP perencanaan keuangan : 1. Obyek wawancara adalah individu yang memiliki penghasilan diatas delapan juta, individu yang memiliki penghasilan diatas tiga puluh juta dan individu yang memiliki penghasilan diatas seratus juta. 2. Pengambilan data terhadap ketiga objek wawancara dilakukan dengan cara wawancara di tempat yang telah disepakati oleh pihak pewawancara dan responden. 62 3. Alat yang digunakan dalam pengambilan data adalah kuisioner profil resiko, laporan arus kas, neraca keuangan, form tujuan keuangan, dan alat tulis. 4. Setelah wawancara selesai, kami melakukan verifikasi data dan dilakukan konfirmasi kembali dengan individu yang bersangkutan untuk memastikan data yang diambil sesuai dengan keterangan yang diberikan. 3.3 Alur Kerja GFP Perencanaan Keuangan. Dalam tahapan ini kami melakukan analisa terhadap semua data yang kami dapatkan pada saat wawancara. Semua data yang terdiri dari kuisioner profil resiko, laporan arus kas, neraca keuangan, dan form tujuan keuangan dijadikan landasan untuk menghitung dan merancang usulan untuk mencapai tujuan keuangan responden. Berikut merupakan proses dalam mengerjakan GFP perencanaan keuangan : 1. Penyampaian gagasan dan permasalahan GFP (bersama dosen pembimbing). 2. GFP mencari individu yang akan dibuatkan perencanaan keuangan untuk memenuhi tujuan keuangannya. 3. GFP melakukan wawancara kepada individu untuk mengetahui profil resiko. arus kas, neraca keuangan dan tujuan keuangannya. 4. GFP membuat ringkasan dari hasil wawancara yang telah dilakukan.