Laporan Keuangan Konsolidasian Beserta Laporan Auditor Independen Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2005 Daftar Isi Halaman Neraca Konsolidasian............................................................................................................... 1-4 Laporan Laba Rugi Konsolidasian............................................................................................ 5-6 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian.............................................................................. 7-8 Laporan Arus Kas Konsolidasian ............................................................................................. 9 - 10 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian...................................................................... 11 - 138 Daftar Informasi Tambahan .................................................................................................... ****************** 139 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan 2006 2005 2e 3.965.717 2.522.764 2e, 3 21.579.158 20.304.705 537.234 697.603 9.435.541 23.617.054 873.264 18.627.219 600.200 11.238.532 19.500.483 11.838.732 (1.139.525) (1.334.463) AKTIVA Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp11.149 dan Rp7.725 per 31 Desember 2006 dan 2005 2d, 2e, 2o, 4, 36, 47 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp97.981 dan Rp154.871 per 31 Desember 2006 dan 2005 2f, 2o, 5, 36 Surat-surat Berharga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga 2d, 2g, 2o, 6, 36, 47 Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan/ (kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan/ (penurunan) nilai surat-surat berharga dan penyisihan penghapusan 18.360.958 10.504.269 2d, 2h, 2o, 7, 47 90.648.024 92.055.964 2d, 2i, 2o, 8, 36, 47 1.958.039 2.724.729 2j, 2o, 9, 36 833.388 317.043 2k, 2o, 10, 36 410.727 315.243 750.672 117.006.650 1.245.740 105.607.206 Jumlah Kredit yang Diberikan Dikurangi: Pendapatan yang ditangguhkan 117.757.322 (86.380) 106.852.946 (159.858) Jumlah Kredit yang Diberikan setelah pendapatan yang ditangguhkan Dikurangi: Penyisihan penghapusan 117.670.942 (14.388.695) 106.693.088 (11.823.614) Jumlah Kredit yang Diberikan - bersih 103.282.247 94.869.474 3.453.170 3.890.010 84.870 68.066 Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp812.247 dan Rp1.101.415 per 31 Desember 2006 dan 2005 Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp8.600 dan RpNihil per 31 Desember 2006 dan 2005 Tagihan Derivatif - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp4.260 dan Rp3.443 per 31 Desember 2006 dan 2005 Kredit yang Diberikan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga 2d, 2l, 2o, 11, 36, 47, 54 Tagihan Akseptasi - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp155.223 dan Rp429.092 per 31 Desember 2006 dan 2005 2d, 2m, 2o, 12, 36, 47 Penyertaan Saham - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp73.625 dan Rp73.298 per 31 Desember 2006 dan 2005 2n, 2o, 13, 36 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 1 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan 2006 2005 AKTIVA (lanjutan) Aktiva Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi masing-masing sebesar Rp3.392.670 dan Rp2.836.857 per 31 Desember 2006 dan 2005 2p, 14 4.709.243 5.305.413 Aktiva Pajak Tangguhan - bersih 2v, 27e 3.295.451 2.231.402 2d, 2q, 2r, 15 4.963.425 3.959.609 267.517.192 263.383.348 Aktiva Lain-lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp994.703 dan Rp427.225 per 31 Desember 2006 dan 2005 JUMLAH AKTIVA Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 2 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan 2006 2005 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Kewajiban Segera Simpanan Giro Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga 671.339 675.285 333.512 48.479.241 314.961 46.095.309 48.812.753 46.410.270 46.355 60.257.206 23.276 47.129.902 60.303.561 47.153.178 877.911 95.713.323 1.080.031 111.646.173 96.591.234 112.726.204 205.707.548 206.289.652 1.286.609 1.899.681 5.003.010 415.841 838.019 5.545.129 8.189.300 6.798.989 1.859.780 2.046.420 2d, 2s, 16, 47 Tabungan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga 2d, 2s, 17, 47 Deposito berjangka Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga 2d, 2s, 18, 47 Jumlah Simpanan Simpanan dari Bank Lain Giro dan Tabungan Inter-bank call money Deposito berjangka 2d, 2t, 19, 47 2t, 20 2t, 21 Jumlah Simpanan dari Bank Lain Hutang atas Surat-surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali 2j, 22 Kewajiban Derivatif 2k, 10 Kewajiban Akseptasi 2m, 23, 47 Surat Berharga yang Diterbitkan - setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp3.660 dan Rp2.754 per 31 Desember 2006 dan 2005 100.823 189.546 3.608.393 4.319.102 2u, 24 3.793.883 3.983.469 Pinjaman yang Diterima 2d, 25, 47 3.424.892 4.279.631 Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi 2o, 26, 45 514.399 594.084 590.533 693.956 Beban yang Masih Harus Dibayar Hutang Pajak 2v, 27a 1.582.800 272.101 Kewajiban Lain-lain 2y, 28 6.970.296 5.619.744 29 4.157.360 4.402.266 241.171.346 240.164.245 Pinjaman Subordinasi JUMLAH KEWAJIBAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 3 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan 2006 2005 KEWAJIBAN DAN EKUITAS (lanjutan) Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi 30 5.176 4.705 EKUITAS Modal Saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar Modal Dasar - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 31.999.999.999 lembar Saham Biasa Seri B Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 20.631.217.467 lembar Saham Biasa Seri B per 31 Desember 2006 (1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 20.255.717.364 lembar Saham Biasa Seri B per 31 Desember 2005) 31a 10.315.609 10.127.859 Tambahan Modal Disetor/Agio Saham 31b 6.433.948 6.006.255 Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing 2c 86.867 108.923 2g, 2h 229.572 (241.961) Keuntungan/(kerugian) bersih yang Belum Direalisasi atas Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang Tersedia untuk Dijual Setelah Dikurangi Pajak Tangguhan Selisih Revaluasi Aktiva Tetap 2p, 14, 31c Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Opsi Saham Saldo Laba - (saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003) Sudah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya 3.046.936 9.318 2z, 32 105.330 175.012 2.575.369 3.537.721 2.560.285 1.445.152 6.113.090 4.005.437 26.340.670 23.214.398 267.517.192 263.383.348 31d 31d Jumlah Saldo Laba JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 4 3.046.936 2n, 31e (14.063) PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan 2006 2005 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Pendapatan bunga Provisi dan komisi atas kredit yang diberikan 2l, 2w, 2ad, 33 2x, 33 Jumlah Pendapatan Bunga Beban Bunga Beban bunga Beban pendanaan lainnya 2w, 34 Jumlah Beban Bunga PENDAPATAN BUNGA - BERSIH Pendapatan Operasional Lainnya Provisi dan komisi lainnya Laba selisih kurs - bersih Lain-lain 2x 2c 35 Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Pembentukan Penyisihan Penghapusan atas Aktiva Produktif 2o, 36 Pembalikan/(Pembentukan) Penyisihan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi 25.657.397 603.709 20.366.450 632.775 26.261.106 20.999.225 (15.776.751) (139.119) (11.747.360) (296.821) (15.915.870) (12.044.181) 10.345.236 8.955.044 1.755.027 379.727 351.345 1.577.330 74.079 671.462 2.486.099 2.322.871 (3.671.788) (4.445.226) 2o, 26c 37.670 Pembalikan Penyisihan Lainnya 15, 28, 37 128.945 Keuntungan/(Kerugian) dari Kenaikan/(Penurunan) Nilai Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah 2g, 2h, 38 109.381 (89.144) 2g, 2h, 2ad, 39 137.542 255.458 Keuntungan dari Penjualan Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Beban Operasional Lainnya Beban umum dan administrasi Beban gaji dan tunjangan Lain-lain - bersih 2p, 40 2d, 2y, 2z, 32, 41, 42, 47 43 Jumlah Beban Operasional Lainnya LABA OPERASIONAL Pendapatan Bukan Operasional - Bersih 44 LABA SEBELUM BEBAN PAJAK DAN HAK MINORITAS Manfaat/(Beban) Pajak Tahun Berjalan Tangguhan 2v, 27b, 27c 2v, 27b, 27d Jumlah Beban Pajak LABA SEBELUM HAK MINORITAS (3.250.893) (3.017.502) (593.580) (3.080.079) (3.187.255) (600.661) (6.861.975) (6.867.995) 2.711.110 1.187.573 120.086 45.304 2.831.196 1.232.877 (1.675.010) 1.266.286 (500.501) (127.845) (408.724) (628.346) 2.422.472 HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI (1.067) LABA BERSIH 2.421.405 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 5 (80) 1.056.645 604.531 (1.162) 603.369 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan LABA PER SAHAM 2006 2005 2aa Dasar (dalam Rupiah penuh) Dilusian (dalam Rupiah penuh) 119,08 117,83 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 6 29,90 29,68 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan Saldo per 31 Desember 2004 Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) 2z, 31a,31b, 32 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Keuntungan/ (Kerugian) Bersih yang Belum Direalisasi atas Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Selisih Kurs Pemerintah karena Penjabaran yang Tersedia Laporan Keuangan untuk Dijual dalam Mata Setelah Dikurangi Uang Asing Pajak Tangguhan Tambahan Modal Disetor/ Agio Saham 10.066.427 5.967.897 72.554 Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Selisih Revaluasi Aktiva Tetap (404.001) 3.046.936 Saldo Laba *) Opsi Saham 9.788 Sudah Ditentukan Penggunaannya 13.831 Jumlah Ekuitas 5.414.275 6.161.275 24.934.707 - - 91.225 61.432 38.358 - - - - 31d - - - - - - - 1.813.285 (1.813.285) Pembayaran dividen dari laba bersih tahun 2004 31d - - - - - - - - (2.627.816) (2.627.816) (2.627.816) Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dari laba bersih tahun 2004 - - - - - - - - (105.113) (105.113) (105.113) Tantiem Komisaris dan Direksi dari laba bersih tahun 2004 - - - - - - - - (26.278) (26.278) (26.278) - - - - 36.369 2b - - 36.369 - - - Keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan nilai wajar Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual-setelah dikurangi pajak tangguhan 2g, 2h - Jumlah Cadangan umum dan khusus dari laba bersih tahun 2004 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing (8.565) 747.000 Belum Ditentukan Penggunaannya - - - - - 162.040 - - - - - - 162.040 Pengakuan opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) - - - - - - 169.746 - - - 169.746 Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan - - - - - - - - - Laba bersih untuk tahun yang berakhir per tanggal 31 Desember 2005 - - - - - - - 603.369 603.369 603.369 10.127.859 6.006.255 108.923 175.012 2.560.285 1.445.152 4.005.437 23.214.398 Saldo per 31 Desember 2005 (241.961) 3.046.936 (23.851) (14.063) *) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 7 (23.851) PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan Saldo per 31 Desember 2005 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Keuntungan/ (Kerugian) Bersih yang Belum Direalisasi atas Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Selisih Kurs Pemerintah karena Penjabaran yang Tersedia Laporan Keuangan untuk Dijual dalam Mata Setelah Dikurangi Uang Asing Pajak Tangguhan Tambahan Modal Disetor/ Agio Saham Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Selisih Revaluasi Aktiva Tetap 1.445.152 Jumlah Jumlah Ekuitas 10.127.859 6.006.255 108.923 175.012 2.560.285 - - - - - - - 15.084 (15.084) Pembayaran dividen dari laba bersih tahun 2005 31d - - - - - - - - (301.685) (301.685) - - (12.067) (12.067) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing 2b Keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan nilai wajar Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan 2g, 2h (14.063) Belum Ditentukan Penggunaannya 31d Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) 2z, 31a, 31b, 32 3.046.936 Sudah Ditentukan Penggunaannya Cadangan umum dan khusus dari laba bersih tahun 2005 Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dari laba bersih tahun 2005 (241.961) Saldo Laba *) Opsi Saham - - - - - - 187.750 427.693 - - - - - - - - - (22.056) (200.352) - 4.005.437 - 23.214.398 (301.685) (12.067) - - - 415.091 - - - (22.056) 471.533 - - - 471.533 - - - - - - Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan - - - - - 23.381 - - - - 23.381 Pengakuan opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) - - - - - - 130.670 - - - 130.670 Laba bersih untuk tahun yang berakhir per tanggal 31 Desember 2006 - - - - - - - - 2.421.405 2.421.405 2.421.405 10.315.609 6.433.948 86.867 229.572 3.046.936 9.318 105.330 2.575.369 3.537.721 6.113.090 26.340.670 Saldo per 31 Desember 2006 *) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 8 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL Penerimaan pendapatan bunga Penerimaan pendapatan komisi dan provisi Pembayaran beban bunga Pembayaran beban pendanaan lainnya Penerimaan dari Penjualan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah untuk diperdagangkan Pembelian Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah untuk diperdagangkan Laba (rugi) selisih kurs - bersih Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Beban gaji dan tunjangan Beban umum dan administrasi Pendapatan/(beban) bukan operasional - lainnya Kenaikan/(penurunan) atas kewajiban operasional: Giro Tabungan Deposito berjangka Inter-bank call money Kewajiban segera Hutang pajak Kewajiban lain-lain Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi 25.759.601 2.358.736 (15.880.174) (139.119) 19.534.754 2.210.104 (11.783.158) (296.821) 2g, 2h, 2ad 3.253.360 7.999.998 (1.845.117) 599.902 587.127 (593.578) (2.845.005) (2.642.535) 246.292 (8.173.726) (928.517) 692.840 (600.662) (2.652.702) (2.522.373) (109.659) 8.859.490 3.370.078 2f, 2o 14.238.403 (9.500.609) 2g, 2o 2i, 2o 2l, 2o (292.604) 1.055.858 (15.874.043) 1.086.061 (873.007) (156.366) (1.035.092) (12.120.897) 830.539 4.646.124 4.493.436 13.150.383 (15.496.976) 1.061.662 (3.946) (364.311) 1.202.403 (2.419) 3.967.854 (6.380.224) 27.221.611 (1.126.341) 129.008 (724.524) 432.339 288 12.240.390 9.553.788 (6.678.117) 1.927.795 2c, 2h 2y, 2z 2p 2q, 2r 2s 2s 2s 2t 2v 2n, 2y 2o Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan/(kenaikan) surat-surat berharga - tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo (Kenaikan)/penurunan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah - tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo Penebusan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang jatuh tempo Penambahan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Penerimaan dari penjualan aktiva tetap Pembelian aktiva tetap (Kenaikan)/penurunan penyertaan saham (Kenaikan)/Penurunan surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali 2g 2n (242.160) 65.017 (263.847) 6.250 2j (524.945) 391.091 (7.637.802) 3.890.617 2h 2h 2p Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas investasi Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 9 2005 2l, 2w, 2ad 2x 2w Laba sebelum perubahan aktiva dan kewajiban operasional (Kenaikan)/penurunan atas aktiva operasional: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah untuk diperdagangkan Tagihan lainnya - transaksi perdagangan Kredit yang diberikan Penerimaan atas aktiva produktif yang telah dihapusbukukan Aktiva lain-lain 2006 1.935.476 2.865.356 (2.865.356) 48.797 (411.507) (1.035) PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penurunan atas surat-surat berharga yang diterbitkan Penurunan atas pinjaman yang diterima Penurunan atas pinjaman subordinasi Penurunan surat-surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali Pembayaran dividen Eksekusi hak opsi saham 2006 2005 2g (189.586) (1.522.333) (244.906) (10.511) (3.035.246) (2.413.940) 2j 31d 2z (186.640) (313.752) 415.090 (867.212) (2.759.207) 91.225 (2.042.127) (8.994.891) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 2.560.461 4.449.514 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 23.532.797 19.083.283 KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 26.093.258 23.532.797 3.965.717 21.579.158 548.383 2.522.764 20.304.705 705.328 26.093.258 23.532.797 471.533 162.040 109.381 (89.144) (130.670) (169.746) Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain 2e 2e, 3 2e, 4 Jumlah kas dan setara kas Informasi Tambahan Arus Kas Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual (Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dan obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diperdagangkan Pengakuan opsi saham berasal dari program kompensasi manajemen berbasis saham Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 10 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 1. UMUM a. Pendirian Usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (selanjutnya disebut “Bank Mandiri” atau “Bank”) didirikan di Negara Republik Indonesia pada tanggal 2 Oktober 1998 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 75 Tahun 1998 tanggal 1 Oktober 1998 dan berdasarkan Akta No. 10 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H. tanggal 2 Oktober 1998. Akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Surat Keputusan No. C2-16561.HT.01.01.TH.98 tanggal 2 Oktober 1998, serta diumumkan pada Tambahan No. 6859 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 4 Desember 1998. Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya (Persero) (BBD), PT Bank Dagang Negara (Persero) (BDN), PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) (Bank Exim) dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) (Bapindo) (selanjutnya secara bersama-sama disebut “Bank Peserta Penggabungan”). Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Mandiri, ruang lingkup kegiatan Bank Mandiri adalah melakukan usaha dibidang perbankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Bank Mandiri mulai beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1999. Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan Anggaran Dasar terakhir dilakukan sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan program Management Stock Option Plan (MSOP) berdasarkan jumlah lembar opsi saham yang telah dieksekusi. Selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2006 dan 2005 jumlah opsi saham yang telah dieksekusi masing-masing sebanyak 375.500.103 lembar saham dan 122.862.492 lembar saham (Catatan 32). Eksekusi saham selama tahun 2006 dan 2005 mengakibatkan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh masing-masing sebesar Rp187.750 dan Rp61.431 serta penambahan agio saham masing-masing sebesar Rp427.693 dan Rp38.359 yang berasal dari selisih harga eksekusi dan nilai pasar opsi saham, dengan harga nominal Rp500 per lembar saham. Perubahan Anggaran Dasar berkaitan dengan perubahan struktur permodalan tersebut sampai saat ini masih dalam proses pengurusan. b. Penggabungan Usaha Pada akhir bulan Pebruari 1998, Pemerintah mengumumkan rencana untuk merestrukturisasi Bank Peserta Penggabungan. Sehubungan dengan rencana restrukturisasi tersebut, Pemerintah mendirikan Bank Mandiri pada bulan Oktober 1998 dengan penyetoran tunai dan pengalihan saham Pemerintah Republik Indonesia pada Bank Peserta Penggabungan (Catatan 31a dan 31b). Selisih antara harga transfer dan nilai buku saham pada saat akuisisi tidak dihitung karena dinilai tidak praktis. Seluruh kerugian yang timbul selama periode akuisisi diakui dalam Program Rekapitalisasi. Rencana restrukturisasi di atas dirancang untuk penggabungan usaha Bank Peserta Penggabungan ke dalam Bank Mandiri pada bulan Juli 1999 dan rekapitalisasi Bank Mandiri. Restrukturisasi Bank Peserta Penggabungan dan Bank Mandiri juga mencakup: · · · · Restrukturisasi kredit yang diberikan. Restrukturisasi aktiva non-kredit yang diberikan. Rasionalisasi kantor cabang lokal dan luar negeri. Rasionalisasi sumber daya manusia. 11 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 1. UMUM (lanjutan) b. Penggabungan Usaha (lanjutan) Berdasarkan Akta Penggabungan Usaha No. 100 tanggal 24 Juli 1999 yang dibuat di hadapan Notaris Sutjipto, S.H., Bank Peserta Penggabungan secara hukum melakukan penggabungan usaha ke dalam Bank Mandiri. Akta penggabungan usaha tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C-13.781.HT.01.04.TH.99 tanggal 29 Juli 1999 dan disetujui oleh Gubernur Bank Indonesia dengan Surat Keputusan No. 1/9/KEP.GBI/1999 tanggal 29 Juli 1999. Penggabungan ini dinyatakan sah oleh Kepala Kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan Jakarta Selatan melalui Surat Keputusan No. 09031827089 tanggal 31 Juli 1999. Pada tanggal efektif penggabungan usaha: · Semua aktiva dan kewajiban Bank Peserta Penggabungan dialihkan ke Bank Mandiri sebagai Bank Hasil Penggabungan. · Semua operasi dan aktivitas bisnis Bank Peserta Penggabungan dialihkan dan dioperasikan oleh Bank Mandiri. · Bank Mandiri mendapat tambahan modal disetor sebesar Rp1.000.000 (nilai penuh) atau setara dengan 1 (satu) lembar saham yang merupakan sisa saham yang dimiliki oleh Pemerintah pada masing-masing Bank Peserta Penggabungan (Catatan 31a dan 31b). Pada tanggal efektif yang sama, Bank Peserta Penggabungan secara hukum dibubarkan tanpa proses likuidasi dan Bank Mandiri sebagai Bank Hasil Penggabungan menerima hak dan kewajiban dari Bank Peserta Penggabungan. c. Rekapitalisasi Dalam rangka mengatasi kondisi ekonomi yang memburuk di Indonesia pada sektor perbankan, pada tanggal 31 Desember 1998, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 84 Tahun 1998 tentang Program Rekapitalisasi Bank Umum yang bertujuan untuk meningkatkan permodalan bank umum agar dapat memenuhi Rasio Kecukupan Modal (CAR) minimum sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Keikutsertaan bank umum dalam Program Rekapitalisasi didasarkan pada persyaratan dan prosedur yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 53/KMK.017/1999 dan No. 31/12/KEP/GBI tanggal 8 Februari 1999. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama tersebut, Pemerintah, antara lain, harus melakukan Program Rekapitalisasi Bank Umum terhadap seluruh Bank Milik Negara, Bank Pembangunan Daerah dan Bank Umum yang berstatus “Bank Take Over” (BTO) oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Pada tanggal 28 Mei 1999, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 1999 (PP No. 52/1999) tentang penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia pada Bank Mandiri melalui penerbitan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah oleh Menteri Keuangan dengan nilai maksimum Rp137.800.000. Pelaksanaan PP No. 52/1999 diatur dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 389/KMK.017/1999 dan No. 1/10/KEP/GBI tanggal 29 Juli 1999. 12 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 1. UMUM (lanjutan) c. Rekapitalisasi (lanjutan) Selama Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut belum diterbitkan, Bank Mandiri mengakui adanya “Tagihan kepada Pemerintah” sebesar Rp137.800.000 sesuai dengan penegasan Komitmen Pemerintah dari Menteri Keuangan melalui Surat No. S-360/MK.017/1999 tanggal 29 September 1999 dan persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN melalui Surat No. S-510/M-PBUMN/1999 tanggal 29 September 1999. Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 1/1/GBI/DPIP tanggal 11 Oktober 1999 perihal penerbitan obligasi/surat utang pemerintah dalam rangka penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia di Bank Mandiri, Bank Indonesia menyetujui tagihan kepada Pemerintah tersebut di atas termasuk dalam modal inti Bank Mandiri (Tier I) dalam perhitungan Rasio Kecukupan Modal (CAR) pada tanggal 31 Juli 1999 sampai dengan 30 September 1999, dengan syarat bahwa selambatlambatnya tanggal 15 Oktober 1999, Obligasi/Surat Utang Pemerintah telah diterima oleh Bank Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 97 Tahun 1999 tanggal 24 Desember 1999 tentang penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia di Bank Mandiri dalam rangka Program Rekapitalisasi, Pemerintah Republik Indonesia menambah penyertaan modal sampai sejumlah maksimum Rp42.200.000, sehingga penyertaan secara keseluruhan menjadi setinggitingginya sebesar Rp180.000.000. Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 52 dan No. 97 Tahun 1999 tersebut di atas, maka dalam Perjanjian Rekapitalisasi Sementara antara Pemerintah dengan Bank Mandiri serta perubahannya, Pemerintah telah mengeluarkan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dalam 2 (dua) tahap, yaitu Rp103.000.000 pada tanggal 13 Oktober 1999 dan Rp75.000.000 pada tanggal 28 Desember 1999, sehingga pada tanggal 31 Desember 1999, jumlah keseluruhan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diterbitkan berdasarkan perjanjian tersebut menjadi sebesar Rp178.000.000. Berdasarkan Kontrak Manajemen tanggal 8 April 2000 antara Bank Mandiri dan Pemerintah ditetapkan jumlah kebutuhan rekapitalisasi Bank Mandiri sebesar Rp173.931.000, atau lebih kecil dari jumlah Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah. Dari kelebihan tersebut, sebesar Rp1.412.000 ditahan sebagai tambahan modal disetor, sedangkan sisa sebesar Rp2.657.000 dikembalikan kepada Pemerintah pada tanggal 7 Juli 2000 dalam bentuk Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah sebanyak 2.657.000 (dua juta enam ratus lima puluh tujuh ribu) unit. Sesuai surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-174/MK.01/2003 tanggal 24 April 2003 tentang pengembalian kelebihan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang sebelumnya ditahan sebagai tambahan modal, Bank Mandiri telah mengembalikan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah sebesar Rp1.412.000 kepada Pemerintah pada tanggal 25 April 2003 (Catatan 31b). Menteri Keuangan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan (KMK - RI) No. 227/KMK.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 dan KMK No. 420/KMK-02/2003 tanggal 30 September 2003 yang antara lain memutuskan jumlah final tambahan penyertaan modal Pemerintah sebesar Rp173.801.315 (Catatan 31b). 13 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Penawaran Umum Perdana Saham Bank Mandiri telah menyampaikan pernyataan pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering) kepada Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) pada tanggal 2 Juni 2003 dan telah dinyatakan efektif berdasarkan Surat Ketua BAPEPAM No. S-1551/PM/2003 tanggal 27 Juni 2003. Pada tanggal 14 Juli 2003, Bank Mandiri melakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat atas 4.000.000.000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham yang dijual dengan harga Rp675 (nilai penuh) per lembar saham. Penawaran umum kepada masyarakat atas 4.000.000.000 lembar saham tersebut merupakan divestasi atas 20% saham Bank Mandiri milik Pemerintah Negara Republik Indonesia (Catatan 31a). Pada tanggal 14 Juli 2003, sebanyak 19.800.000.000 lembar saham Bank Mandiri telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat persetujuan dari Bursa Efek Jakarta No. S-1187/BEJ.PSJ/07-2003 tanggal 8 Juli 2003 dan Bursa Efek Surabaya No. JKT-028/LIST/BES/VII/2003 tanggal 10 Juli 2003. Nama perusahaan berubah dari semula PT Bank Mandiri (Persero) menjadi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berdasarkan perubahan anggaran dasar yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. C-12783.HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Juni 2003 dan telah diumumkan pada Berita Tambahan No. 6590 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 8 Agustus 2003. e. Kuasi-Reorganisasi Untuk menghilangkan konsekuensi negatif karena dibebani dengan saldo rugi, Bank Mandiri melakukan kuasi-reorganisasi sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 29 Mei 2003. Penyesuaian kuasi-reorganisasi telah dibukukan pada tanggal 30 April 2003, di mana saldo rugi sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio saham. Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami perubahan sehubungan dengan perubahan tambahan modal disetor karena adanya kuasi-reorganisasi melalui Akta No. 130 yang dibuat dihadapan Notaris Sutjipto, S.H. tanggal 29 September 2003 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. C-25309.HT.01.04.TH.2003 tanggal 23 Oktober 2003 dan diumumkan pada Berita Tambahan No. 93 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 910 tanggal 23 Oktober 2003. Pada tanggal 30 Oktober 2003, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) telah menyetujui kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 April 2003. Risalah rapat dari RUPSLB tersebut telah diaktakan oleh Notaris Sutjipto, S.H. dengan Akta No. 165 tanggal 30 Oktober 2003. f. Divestasi Kepemilikan Saham oleh Pemerintah Pada tanggal 11 Maret 2004, Pemerintah Republik Indonesia telah melakukan divestasi lanjutan atas 10% kepemilikan di Bank Mandiri atau sebanyak 2.000.000.000 lembar saham melalui private placement (Catatan 31a). 14 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 1. UMUM (lanjutan) g. Struktur dan Manajemen Kantor pusat Bank Mandiri berkedudukan di Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38 Jakarta, Indonesia. Per 31 Desember 2006 dan 2005 struktur kantor dalam dan luar negeri Bank Mandiri adalah sebagai berikut: 2006 Kantor wilayah dalam negeri Cabang dalam negeri: Kantor Hub Kantor Community Kantor Spoke Cash Outlet Cabang luar negeri Kantor Perwakilan 2005 10 10 57 98 336 433 924 4 1 54 98 334 423 909 4 1 Per 31 Desember 2006 dan 2005, Bank Mandiri memiliki cabang-cabang luar negeri yang berlokasi di Grand Cayman, Singapura, Hong Kong dan Timor Leste serta kantor perwakilan (Representative Office) di Shanghai, Cina. Pada tanggal 5 Juni 2006, melalui SK Direksi No. Kep.Dir/069/2006 struktur organisasi perseroan mengalami perubahan. Perubahan organisasi dimaksud termasuk pembagian tugas dan wewenang Direksi Perseroan juga telah disetujui oleh Komisaris Perseroan melalui suratnya No. COM/063/2006 tanggal 1 Juni 2006. Pada tanggal 12 Desember 2006, vide surat No. CMO/577/2006 Manajemen Bank Mandiri mengajukan Rencana Perubahan Struktur Organisasi Bank Mandiri berbasis Strategic Business Units kepada Komisaris Bank Mandiri. Komisaris vide surat No. COM/170/2006 tanggal 22 Desember 2006 telah menyetujui Perubahan Struktur Organisasi Bank Mandiri berbasis Strategic Business Units. Struktur Organisasi Bank Mandiri berbasis Strategic Business Units tersebut berlaku efektif terhitung mulai tanggal 9 Januari 2007 vide Surat Keputusan Direksi No. Kep.Dir/06A/2007 tanggal 9 Januari 2007. Jika dibandingkan dengan struktur organisasi sebelumnya, struktur organisasi Bank Mandiri yang baru hanya mengalami beberapa perubahan, secara garis besar terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu: 1. 2. 3. Business Unit (BU) yang berfungsi sebagai motor utama pengembangan bisnis Bank yang terdiri dari 6 Direktorat yaitu Corporate Banking, Commercial Banking, Consumer Finance, Micro & Retail Banking, Treasury & International Banking, dan Special Asset Management. Corporate Center yang berfungsi untuk menangani hal-hal yang bersifat lebih ke strategi korporasi serta dukungan kebijakan perseroan, terdiri dari 4 Direktorat yaitu Risk Management, Compliance & Human Capital, Finance & Strategy dan Change Management Office, ditambah 2 group yaitu Internal Audit dan Corporate Secretary. Shared Service berupa support unit yang mendukung operasional Bank secara keseluruhan yang ditangani oleh Direktorat Technology & Operations. Perubahan struktur organisasi dan implementasi Strategic Business Unit (SBU) ini bertujuan untuk mendukung pencapaian aspirasi Bank menjadi Dominant Multi-Specialist Bank. 15 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 1. UMUM (lanjutan) g. Struktur dan Manajemen (lanjutan) Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank Mandiri per 31 Desember 2006 sesuai perubahan organisasi di atas dan per 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut: 2006 2005 Komisaris Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen : : : : : : : Edwin Gerungan*) Muchayat Soedarjono Richard Claproth Pradjoto Gunarni Soeworo Yap Tjay Soen Edwin Gerungan Muchayat Soedarjono Richard Claproth Pradjoto Gunarni Soeworo Yap Tjay Soen Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur : : : : : : : : : : : Agus Martowardojo Wayan Agus Mertayasa Omar Sjawaldy Anwar Zulkifli Zaini Abdul Rachman Sasmita Sentot A. Sentausa Bambang Setiawan**) Riswinandi Thomas Arifin Budi Gunadi Sadikin Agus Martowardojo Wayan Agus Mertayasa Omar Sjawaldy Anwar Johanes Bambang Kendarto Zulkifli Zaini Abdul Rachman Sasmita***) - *) Merangkap sebagai Komisaris Independen **) Merangkap sebagai Direktur Kepatuhan ***) Merangkap sebagai Direktur Kepatuhan sementara (menunggu persetujuan dari BI) Per 31 Desember 2006 dan 2005, Komite Audit Bank Mandiri terdiri dari: 2006 dan 2005 Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota : : : : : Gunarni Soeworo Soedarjono Yap Tjay Soen Zulkifli Djaelani Imam Sukarno Jumlah karyawan Bank Mandiri per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing adalah 21.062 orang dan 21.192 orang (tidak diaudit). 16 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan Keuangan Konsolidasian Bank Mandiri dan Anak Perusahaan telah disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 (Revisi 2000) mengenai “Akuntansi Perbankan“ dan prinsip akuntansi yang berlaku umum lainnya yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia serta praktik-praktik akuntansi dan pedoman pelaporan dan akuntansi perbankan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia dan Badan Pengawas Pasar Modal. Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan berdasarkan nilai historis dan basis akrual, kecuali untuk surat-surat berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijual, tagihan dan kewajiban derivatif yang dicatat berdasarkan nilai wajar, obligasi lindung nilai yang dicatat berdasarkan nilai indeks, penyertaan saham tertentu yang dicatat dengan metode akuntansi ekuitas dan tanah, bangunan serta peralatan tertentu yang telah direvaluasi. Laporan arus kas konsolidasian disusun berdasarkan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasional, investasi dan pendanaan. Untuk keperluan laporan arus kas konsolidasian, yang termasuk setara kas adalah kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Laporan keuangan Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan syariah disusun sesuai dengan PSAK No. 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI). b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki atau dikendalikan oleh Bank Mandiri. Suatu pengendalian atas suatu Anak Perusahaan lain dianggap ada bilamana Bank Mandiri menguasai lebih dari lima puluh persen (50%) hak suara pada Anak Perusahaan, atau Bank Mandiri dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari Anak Perusahaan, atau mempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas anggota Direksi di Anak Perusahaan. Pada laporan keuangan konsolidasian Bank Mandiri, semua saldo dan transaksi yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Anak Perusahaan yang tercakup dalam laporan keuangan konsolidasian per tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: Nama Anak Perusahaan Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL) PT Bank Syariah Mandiri (BSM) PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara PT Mandiri Sekuritas PT Bumi Daya Plaza Jenis Usaha Perbankan Perbankan Syariah Pengelolaan Properti Sekuritas Pengelolaan Properti Kedudukan London Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Persentase Pemilikan 100,00 99,99 99,00 95,69 93,33 BMEL didirikan tanggal 22 Juni 1999 berdasarkan “The Companies Act 1985 of the United Kingdom”. BMEL didirikan melalui konversi dari Bank Exim cabang London menjadi Anak Perusahaan, efektif sejak 31 Juli 1999. BMEL bertindak sebagai bank komersial untuk mewakili kepentingan Bank Mandiri. Kantor BMEL berlokasi di London, Inggris. 17 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) PT Bank Syariah Mandiri (BSM) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 10 Agustus 1973 dengan nama PT Bank Susila Bhakti, Anak Perusahaan dari ex-legacy BDN, berdasarkan akta notaris No.146 dari R. Soeratman, S.H. Nama perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta notaris No. 23 dari Sutjipto, S.H. tanggal 8 September 1999, berganti nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Perusahaan menyelenggarakan usaha Bank dengan prinsip perbankan Syariah. PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 29 Oktober 1971 berdasarkan akta notaris No. 104 dari Abdul Latief, S.H. tanggal 29 Oktober 1971. Perusahaan menyelenggarakan usaha pengelolaan properti dan penyewaan kantor, termasuk kantor perusahaan sendiri dan Anak Perusahaan serta kantor pihak lainnya. PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara memiliki 25% modal saham PT Pengelola Investama Mandiri (PIM), suatu perusahaan yang didirikan untuk mengelola penyertaan-penyertaan saham milik Bank Mandiri. PT Mandiri Sekuritas didirikan pada tanggal 31 Juli 2000 berdasarkan akta notaris No. 116 dari Ny. Vita Buena, S.H. menggantikan Notaris Sutjipto, S.H. dan didirikan melalui penggabungan usaha PT Bumi Daya Sekuritas, PT Exim Sekuritas dan PT Merincorp Securindo. Penggabungan usaha tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia pada tanggal 25 Agustus 2000 berdasarkan Surat Keputusan No. C-18762.HT.01.01-TH.2000. PT Mandiri Sekuritas memiliki 99,9% modal saham PT Mandiri Manajemen Investasi, Anak Perusahaan yang didirikan tanggal 26 Oktober 2004 yang bergerak di bidang manajemen dan penasehat investasi. PT Bumi Daya Plaza didirikan di Jakarta berdasarkan akta notaris No. 33 dari Ny. Subagyo Reksodipuro, S.H. tanggal 22 Desember 1978. Perusahaan menyelenggarakan usaha pengelolaan dan penyewaan properti. PT Bumi Daya Plaza memiliki 75% modal saham PIM. Jumlah aktiva Anak Perusahaan tersebut per 31 Desember 2006 dan 2005 (sebelum eliminasi) berjumlah Rp14.189.586 dan Rp11.667.363 atau 5,30% dan 4,43% dari jumlah aktiva konsolidasian. Untuk tujuan konsolidasi, laporan keuangan dalam mata uang asing milik cabang dan Anak Perusahaan luar negeri Bank Mandiri dijabarkan kedalam mata uang Rupiah dengan dasar sebagai berikut: (1) Aktiva dan kewajiban, komitmen dan kontinjensi - menggunakan kurs tengah yang diumumkan oleh Bank Indonesia pada tanggal neraca. (2) Pendapatan, beban, laba dan rugi - menggunakan kurs tengah rata-rata yang berlaku di bulan yang bersangkutan pada periode pelaporan keuangan. (3) Akun ekuitas - menggunakan kurs historis. (4) Laporan arus kas menggunakan kurs tengah yang diumumkan oleh Bank Indonesia pada tanggal neraca, kecuali akun-akun laba rugi menggunakan kurs tengah rata-rata dan unsurunsur ekuitas menggunakan kurs historis. Selisih yang timbul dari proses penjabaran laporan keuangan tersebut disajikan sebagai “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing” pada kelompok Ekuitas dalam neraca konsolidasian. 18 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Bank Mandiri menyelenggarakan catatan akuntansinya dalam Rupiah. Transaksi yang melibatkan mata uang asing dicatat pada nilai tukar pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, semua aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk tanggal 31 Desember 2006 dan 2005. Keuntungan atau kerugian yang timbul dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. Kurs yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah adalah sebagai berikut (nilai penuh): 31 Desember 2006 ____ ____ 1 Pound Sterling Inggris 1 Euro 1 Dolar Amerika Serikat 100 Yen Jepang d. __ 31 Desember 2005 17.616 11.846 9.003 7.563 16.982 11.643 9.830 8.383 Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Bank Mandiri dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihakpihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Semua transaksi penting dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan atau tidak dilakukan dengan syarat normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan pada Catatan 47. Transaksi antara Bank Mandiri dengan Badan Usaha Milik Negara dan perusahaan-perusahaan yang dimiliki/dikendalikan negara, termasuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), Unit Pelaksanaan Penjaminan Pemerintah (UP3) (institusi yang menggantikan BPPN) dan Lembaga Penjamin Simpanan (institusi baru yang menggantikan UP3) tidak diperlakukan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. e. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. f. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk call money, penempatan “fixed term”, deposito berjangka, dan lain-lain. Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi bunga diterima dimuka. Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldonya dikurangi dengan penyisihan penghapusan. g. Surat-surat Berharga Surat-surat berharga yang dimiliki terdiri dari surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia, medium term notes, floating rate notes, promissory notes, wesel ekspor, surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal seperti unit reksadana, serta surat-surat berharga yang diperdagangkan di bursa efek seperti saham dan obligasi. 19 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g. Surat-surat Berharga (lanjutan) Termasuk di dalam surat berharga adalah obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang tidak terkait dengan program rekapitalisasi seperti treasury bonds dan obligasi valuta asing. Obligasi atau surat hutang ini diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dalam rangka pengelolaan portofolio surat hutang negara dan diperoleh melalui pasar perdana dan juga pasar sekunder. Investasi dalam unit reksadana dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai nilai aktiva bersih dari reksadana pada tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan pada tanggal neraca dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. Penilaian surat berharga didasarkan atas klasifikasinya sebagai berikut: (1) Surat berharga untuk diperdagangkan disajikan pada nilai wajar. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan nilai wajar diakui pada laba rugi tahun berjalan. Pada saat surat berharga untuk diperdagangkan dijual, selisih antara harga penjualan dengan nilai wajar yang tercatat pada akhir tahun diakui sebagai keuntungan atau kerugian dari penjualan yang direalisasi. (2) Surat berharga yang tersedia untuk dijual disajikan pada nilai wajar. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan nilai wajar tidak diakui pada laba rugi tahun berjalan, melainkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba atau rugi pada saat realisasi. (3) Surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai perolehan yang disesuaikan dengan diskonto atau premium yang belum diamortisasi. Untuk surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar tersebut umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal neraca, kemudian disesuaikan dengan biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tersebut. Untuk surat-surat berharga yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar surat berharga ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya adalah sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aktiva bersih surat berharga tersebut. Penurunan nilai wajar permanen atas surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. Transaksi pembelian dan penjualan efek baik untuk nasabah maupun untuk sendiri diakui dalam laporan keuangan konsolidasian pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek. Surat-surat berharga disajikan sebesar nilai bersih setelah dikurangi penyisihan penghapusan dan premium atau diskonto yang belum diamortisasi. Premium dan diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus. Surat-surat berharga tidak diakui lagi (derecognized) dari neraca ketika Bank telah mentransfer semua risiko signifikan dan imbalan dari surat berharga tersebut. 20 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h. Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah adalah surat hutang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sehubungan dengan program rekapitalisasi bank-bank komersial. Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dicatat berdasarkan klasifikasi dari obligasi tersebut, dimana perlakuan akuntansinya adalah sama dengan perlakuan akuntansi untuk surat-surat berharga seperti dijelaskan pada Catatan 2g di atas, kecuali untuk obligasi lindung nilai yang dicatat pada nilai yang dihitung berdasarkan nilai tukar Rupiah dengan Dolar Amerika Serikat, sebagaimana diterbitkan oleh Reuters pada tanggal pelaporan. Laba atau rugi selisih kurs dari indeksasi obligasi lindung nilai diakui sebagai laba dan rugi tahun berjalan. Untuk Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar umumnya dihitung dengan referensi ke nilai pasar penawaran Bloomberg, atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) pada tanggal pelaporan neraca. Untuk Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tidak memiliki nilai penawaran, estimasi yang wajar atas nilai wajar ditentukan dengan menggunakan pendekatan yield-to-maturity. Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tidak diakui lagi (derecognized) dari neraca ketika Bank telah mentransfer semua risiko signifikan dan imbalan dari obligasi tersebut. i. Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan adalah tagihan sebagai akibat dari perjanjian pemberian fasilitas perdagangan kepada debitur yang akan ditagih pada saat jatuh tempo, dinyatakan sebesar saldo dikurangi dengan penyisihan penghapusan. j. Surat-surat Berharga yang Dibeli/Dijual dengan Janji Dijual/Dibeli Kembali Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali disajikan sebagai aktiva dalam neraca konsolidasian sebesar jumlah penjualan kembali dikurangi dengan bunga yang belum diamortisasi dan penyisihan penghapusan. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali diperlakukan sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan (belum diamortisasi), dan diakui sebagai pendapatan selama periode sejak surat-surat berharga tersebut dibeli hingga dijual kembali. Surat-surat berharga yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali disajikan sebagai kewajiban dalam neraca konsolidasian sebesar jumlah pembelian kembali, dikurangi dengan bunga dibayar dimuka yang belum diamortisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali diperlakukan sebagai biaya dibayar dimuka dan diakui sebagai beban selama jangka waktu sejak surat-surat berharga tersebut dijual hingga dibeli kembali. k. Tagihan Derivatif dan Kewajiban Derivatif Seluruh instrumen derivatif (termasuk transaksi valuta asing untuk tujuan pendanaan dan perdagangan) dicatat dalam neraca konsolidasian berdasarkan nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan harga pasar, kurs Reuters pada tanggal laporan, pricing models atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) atas instrumen lainnya yang memiliki keserupaan karakteristik. Tagihan dan kewajiban derivatif disajikan sebesar keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif disajikan dalam laporan keuangan berdasarkan tujuan Bank atas transaksi yaitu untuk (1) lindung nilai atas nilai wajar, (2) lindung nilai atas arus kas, (3) lindung nilai atas investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dan (4) instrumen perdagangan, sebagai berikut: 21 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k. Tagihan Derivatif dan Kewajiban Derivatif (lanjutan) 1. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan dan memenuhi syarat sebagai instrumen lindung nilai atas nilai wajar, dan keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dilindungi, diakui sebagai laba atau rugi yang dapat saling hapus dalam periode akuntansi yang sama. Setiap selisih yang terjadi menunjukkan terjadinya ketidakefektifan lindung nilai dan secara langsung diakui sebagai laba atau rugi tahun berjalan. 2. Bagian efektif dari keuntungan atau kerugian atas kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas arus kas dilaporkan sebagai pendapatan komprehensif lainnya pada bagian ekuitas secara terpisah. Bagian yang tidak efektif dari lindung nilai dilaporkan sebagai laba atau rugi tahun berjalan. 3. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dilaporkan sebagai pendapatan komprehensif lainnya sebagai bagian dari penyesuaian penjabaran kumulatif dalam ekuitas, sepanjang transaksi tersebut dianggap efektif sebagai transaksi lindung nilai. 4. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung nilai (atau kontrak derivatif yang tidak memenuhi persyaratan sebagai instrumen lindung nilai) diakui sebagai laba atau rugi pada tahun berjalan. l. Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu dan tagihan yang berasal dari transaksi perdagangan yang telah jatuh tempo yang belum diselesaikan dalam waktu 15 hari. Saldo kredit yang diberikan disajikan sebesar nilai pokok dikurangi penyisihan penghapusannya. Kredit sindikasi (kredit dalam rangka pembiayaan bersama) dan penerusan dinyatakan sebesar saldonya sesuai dengan porsi kredit yang risikonya ditanggung oleh Bank dan Anak Perusahaan. Di dalam kredit yang diberikan termasuk pembiayaan syariah yang terutama terdiri dari piutang syariah dan pembiayaan musyarakah. Piutang syariah adalah tagihan yang timbul dari transaksi jual beli berdasarkan akad-akad murabahah, istishna, ijarah, hiwalah, rahn dan qardh. Pembiayaan musyarakah adalah akad di antara para pemilik modal (mitra musyarakah) yang menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama dalam suatu kemitraan dengan pembagian keuntungan sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung secara proporsional sesuai dengan kontribusi modal. Pembiayaan musyarakah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan penyisihan penghapusan. Kredit yang dibeli dari BPPN Bank Indonesia menerbitkan Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002 tentang “Prinsip Kehati-hatian Dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bank dari BPPN” yang berlaku untuk semua pembelian kredit dari BPPN sejak 1 Januari 2002. 22 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l. Kredit yang Diberikan (lanjutan) Kredit yang dibeli dari BPPN (lanjutan) Selisih antara pokok kredit dan harga pembelian diakui sebagai pendapatan yang ditangguhkan jika Bank membuat perjanjian kredit baru dengan debitur dan sebagai penyisihan penghapusan jika Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur. Koreksi atas pendapatan yang ditangguhkan dan penyisihan penghapusan hanya dapat dilakukan apabila Bank telah menerima pembayaran sebesar harga beli. Pendapatan dari kredit yang dibeli dari BPPN diakui secara tunai. Jika Bank membuat perjanjian kredit baru dengan debitur, penerimaan pembayaran dari debitur diakui sebagai pengurang pokok kredit dan/atau pendapatan bunga sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam perjanjian kredit baru. Jika Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur, penerimaan pembayaran dari debitur harus diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan pembayaran dari saldo pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga. Bank Indonesia memperbolehkan Bank untuk mengklasifikasikan semua kredit yang dibeli dari BPPN dalam kategori lancar selama 1 (satu) tahun sejak tanggal pembukuan kredit. Setelah itu, kredit tersebut akan diklasifikasikan berdasarkan peraturan normal Bank Indonesia mengenai klasifikasi kredit. Bank Indonesia mengharuskan Bank untuk dapat menerima pembayaran kredit sebesar harga beli dalam waktu maksimum 5 (lima) tahun sejak tanggal pembukuan kredit. Saldo kredit yang belum dilunasi setelah 5 (lima) tahun harus dihapusbukukan oleh Bank. Restrukturisasi Kredit yang Diberikan Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan atau kombinasi dari keduanya. Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit hanya diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi. Untuk restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya, kerugian dari restrukturisasi kredit diakui hanya apabila nilai wajar penyertaan saham atau instrumen keuangan yang diterima dikurangi estimasi biaya untuk menjualnya, adalah kurang dari nilai buku kredit yang diberikan. Tunggakan bunga yang dikapitalisasi menjadi pokok kredit dalam perjanjian kredit yang baru dalam rangka restrukturisasi dicatat sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan (deferred interest income) dan akan diakui sebagai pendapatan dengan cara amortisasi secara proporsional berdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok kredit baru pada saat pembayaran kredit diterima. m. Tagihan dan Kewajiban Akseptasi Tagihan dan kewajiban akseptasi disajikan sebesar nilai atas letters of credit atau sebesar nilai realisasi letters of credit yang telah diaksep oleh bank pengaksep. Tagihan akseptasi disajikan bersih setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusan. 23 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) n. Penyertaan Saham Penyertaan saham merupakan investasi jangka panjang pada perusahaan non-publik serta penyertaan sementara pada perusahaan debitur yang timbul akibat konversi kredit yang diberikan. Penyertaan saham dengan persentase kepemilikan 20% sampai dengan 50%, kecuali untuk penyertaan hasil konversi kredit yang diberikan menjadi saham, dicatat dengan metode ekuitas yaitu penyertaan dicatat sebesar biaya perolehan disesuaikan dengan bagian Bank atas ekuitas perusahaan asosiasi dan dikurangi dengan penerimaan dividen sejak tanggal perolehan, dikurangi penyisihan penghapusan. Penyertaan sementara pada perusahaan debitur hasil dari konversi kredit yang diberikan menjadi saham dicatat dengan metode biaya, tanpa memperhatikan persentase kepemilikan, dikurangi penyisihan penghapusan. Penyertaan saham lainnya dicatat dengan metode biaya yaitu sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penyisihan penghapusan. Perubahan nilai investasi pada Anak Perusahaan yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas Anak Perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Bank dengan Anak Perusahaan, diakui sebagai bagian dari ekuitas sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”. Akun ini akan diperhitungkan di dalam penentuan laba atau rugi Induk Perusahaan pada saat pelepasan investasi tersebut (Catatan 31e). o. Penyisihan Penghapusan Aktiva dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi Aktiva produktif terdiri atas giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, surat-surat berharga, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah, tagihan lainnya - transaksi perdagangan, surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan saham dan komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit. Komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit terdiri atas letters of credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan, letters of credit yang diterbitkan dengan program penjaminan Bank Indonesia, garansi yang diterbitkan dalam bentuk standby letters of credit, bank garansi, risk sharing dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan. Aktiva non-produktif adalah aset bank yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, Bank mengklasifikasikan aktiva produktif kedalam satu dari lima kategori dan aktiva non produktif kedalam satu dari empat kategori. Aktiva produktif tidak bermasalah (performing) diklasifikasikan sebagai “Lancar” dan “Dalam Perhatian Khusus”, sedangkan aktiva produktif bermasalah (non-performing) diklasifikasikan kedalam tiga kategori yaitu: “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”. Kategori untuk aktiva non produktif terdiri dari “Lancar”, “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”. 24 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o. Penyisihan Penghapusan Aktiva dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan) Pengklasifikasian aktiva produktif dilakukan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum (PBI 7) sebagaimana telah diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Perubahan atas PBI 7. Dalam penerapan PBI 7 tersebut, Bank Mandiri melakukan klasifikasi aktiva produktif berdasarkan evaluasi atas kinerja debitur, prospek usaha dan kemampuan membayar kepada Bank. Kecuali untuk penerapan kualitas untuk agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan (transaksi rekening administratif), PBI No. 7/2/PBI/2005 mulai berlaku pada tanggal ditetapkannya dan diterapkannya oleh Bank secara prospektif. Untuk Bank Syariah, pengklasifikasian aktiva produktif dilakukan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/7/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penjelasan dan Kualitas Aktiva Produktif Bagi Bank Syariah. Jumlah minimum penyisihan penghapusan aktiva serta komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit dihitung dengan memperhatikan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 (PBI 7) tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Perubahan atas PBI 7, yang mengatur tingkat penyisihan minimum dari penyisihan penghapusan aktiva serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit. Pembentukan penyisihan minimum sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tersebut adalah sebagai berikut: 1) Penyisihan umum, sekurang-kurangnya sebesar 1% dari aktiva produktif yang digolongkan lancar, dikecualikan untuk aktiva produktif dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Hutang Pemerintah (Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dan Obligasi Pemerintah lainnya) dan bagian aktiva produktif yang dijamin dengan agunan tunai berupa giro, deposito, tabungan, setoran jaminan, emas, Sertifikat Bank Indonesia atau Surat Utang Negara, Jaminan Pemerintah Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, standby letter of credit dari prime bank, yang diterbitkan sesuai dengan Uniform Customs and Practice for Documentary Credit (UCP) atau International Standard Practices (ISP) yang berlaku. 2) Penyisihan khusus, sekurang-kurangnya sebesar: a. 5% dari aktiva dengan kualitas Dalam Perhatian Khusus setelah dikurangi nilai agunan. b. 15% dari aktiva dengan kualitas Kurang Lancar setelah dikurangi nilai agunan. c. 50% dari aktiva dengan kualitas Diragukan setelah dikurangi nilai agunan. d. 100% dari aktiva dengan kualitas Macet setelah dikurangi nilai agunan. Adapun penggunaan nilai agunan sebagai faktor pengurang dalam perhitungan penyisihan penghapusan aktiva diatas hanya dapat dilakukan untuk Aktiva Produktif. 25 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o. Penyisihan Penghapusan Aktiva dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan) Nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif adalah apabila penilaian agunan dilakukan tidak melampaui jangka waktu 24 bulan dan untuk penilaian diatas 5 (lima) milyar dilakukan oleh penilai independen. Bank dalam melakukan perhitungan penyisihan penghapusan belum memperhitungkan seluruh agunan yang ada antara lain karena jangka waktu penilaian agunan yang dilakukan telah melampaui jangka waktu 24 bulan. Estimasi kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit disajikan di sisi kewajiban pada neraca konsolidasian. Saldo aktiva produktif yang memiliki kualitas macet dihapusbukukan pada saat manajemen Bank Mandiri dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa aktiva produktif tersebut tidak dapat tertagih. Penerimaan kembali aktiva produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan selama tahun berjalan. Jika terdapat kelebihan dari penerimaan pokok, kelebihannya diakui sebagai pendapatan bunga. p. Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali untuk beberapa aktiva tetap yang digunakan dalam operasi yang telah direvaluasi pada tahun 1979, 1987 dan 2003 berdasarkan peraturan pemerintah, dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan amortisasi. Kenaikan nilai aktiva tetap sebagai hasil revaluasi dicatat dalam akun “Selisih Revaluasi Aktiva Tetap” dalam kelompok ekuitas di neraca. Aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan Perlengkapan, peralatan kantor dan perangkat lunak/komputer Kendaraan bermotor 20 5 5 Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Ketika aktiva dalam penyelesaian telah selesai dan siap digunakan, akumulasi biaya perolehan direklasifikasikan ke akun aktiva tetap yang sebenarnya. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, sementara itu pemugaran dan penambahan dalam jumlah yang material dikapitalisasi. Pada saat aktiva tetap sudah tidak digunakan lagi atau dijual, nilai buku dan akumulasi penyusutan atau amortisasi dari aktiva tetap tersebut dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan. PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aktiva” mensyaratkan bahwa nilai tercatat aktiva tetap dikaji ulang setiap tanggal neraca untuk menilai apakah aktiva tetap tersebut nilai tercatatnya lebih tinggi dari jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari aktiva tetap tersebut. Jika nilai tercatat aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aktiva tetap tersebut, nilai tercatat aktiva tetap harus diturunkan menjadi nilai yang dapat diperoleh kembali dari aktiva tetap tersebut. 26 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) q. Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit yang diberikan yang telah diambil alih sebagai bagian dari penyelesaian kredit yang diberikan dan disajikan pada “Aktiva Lain-lain“. Agunan yang diambil alih disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi (net realizable value). Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan yang diambil alih tersebut. Kelebihan saldo kredit yang diberikan yang belum dilunasi oleh peminjam diatas nilai dari agunan yang diambil alih, dibebankan terhadap penyisihan penghapusan kredit yang diberikan. Selisih antara nilai bersih yang dapat direalisasi dengan hasil penjualan agunan yang diambil alih diakui sebagai keuntungan/kerugian tahun berjalan pada saat dijual. Beban-beban yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi tahun berjalan pada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. r. Aktiva Lain-lain Aktiva lain-lain termasuk pendapatan bunga, provisi dan komisi yang masih akan diterima, tagihan, uang muka pajak, biaya dibayar dimuka, agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan lain-lain. s. Simpanan Giro merupakan simpanan nasabah di Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang bergerak di bidang perbankan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Giro dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro. Tabungan merupakan simpanan nasabah di Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang bergerak di bidang perbankan yang penarikannya hanya dapat dilakukan melalui counter dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) atau dengan cara pemindahbukuan melalui SMS Banking, Phone Banking dan Internet Banking jika memenuhi persyaratan yang disepakati, tetapi penarikan tidak dapat dilaksanakan dengan menggunakan cek atau instrumen setara lainnya. Tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan. Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah di Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang bergerak di bidang perbankan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang bergerak di bidang perbankan. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang bergerak di bidang perbankan. Sertifikat deposito merupakan deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan. Sertifikat deposito dinyatakan sebesar nilai nominal dikurangi dengan bunga yang belum diamortisasi. Diskon atau perbedaan antara nilai yang diterima sekarang dan nilai nominal dicatat sebagai bunga yang dibayar dimuka dan diamortisasi selama periode waktu sertifikat deposito. 27 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s. Simpanan (lanjutan) Termasuk di dalam simpanan adalah simpanan syariah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari: a. Giro wadiah merupakan giro wadiah yad-dhamanah yakni titipan dana pihak lain dimana pemilik dana mendapatkan pendapatan bonus. b. Investasi tidak terikat dalam bentuk tabungan mudharabah yang merupakan simpanan dana pihak lain yang memberikan pemilik dana imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank Syariah Mandiri (BSM) atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya. c. Investasi tidak terikat dalam bentuk deposito berjangka mudharabah yang merupakan simpanan dana pihak lain yang memberikan pemilik dana imbalan bagi hasil dari pendapatan BSM atas penggunaan dana tersebut sesuai dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya. t. Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, tabungan, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari, deposito berjangka dan sertifikat deposito. Semuanya dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap bank lain. Di dalam simpanan dari Bank lain termasuk simpanan syariah dalam bentuk giro wadiah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari tabungan mudharabah dan deposito berjangka mudharabah. u. Surat-surat Berharga yang Diterbitkan Surat-surat berharga yang diterbitkan oleh Bank termasuk floating rate notes, medium term notes dan travelers’ cheques dicatat sebesar nilai nominal. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, simpanan dari bank lain dengan jangka waktu lebih dari 90 hari juga disajikan sebagai surat berharga yang diterbitkan. Premi atau diskonto yang timbul dari penerbitan floating rate notes dan medium term notes diakui sebagai pendapatan/beban yang ditangguhkan dan diamortisasi selama periode surat berharga. v. Taksiran Pajak Penghasilan Bank dan Anak Perusahaan menerapkan metode kewajiban (liability method) untuk menentukan beban pajak penghasilan. Menurut metode kewajiban, aktiva dan hutang pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai aktiva dan kewajiban yang tercatat di neraca dengan dasar pengenaan pajak atas aktiva dan kewajiban tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Metode ini juga mensyaratkan adanya pengakuan manfaat pajak di masa datang seperti rugi menurut pajak yang belum digunakan apabila besar kemungkinan bahwa manfaat tersebut dapat direalisasikan di masa yang akan datang. Aktiva dan hutang pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan diterapkan pada periode aktiva atau kewajiban tersebut direalisasi atau diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan-peraturan pajak) yang berlaku atau secara substansi telah berlaku pada tanggal neraca. Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan atau banding tersebut diterima. 28 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) v. Taksiran Pajak Penghasilan (lanjutan) Taksiran pajak penghasilan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan dihitung untuk masing-masing perusahaan sebagai badan hukum terpisah. Aktiva pajak kini (current tax assets) dan kewajiban pajak kini (current tax liabilities) untuk badan hukum yang berbeda tidak disalinghapuskan dalam laporan keuangan konsolidasian. Aktiva pajak tangguhan disajikan bersih setelah dikurangi dengan kewajiban pajak tangguhan di neraca konsolidasian. w. Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan bunga yang berasal dari aktiva produktif bermasalah (non-performing) tidak diakui, kecuali pada saat pembayaran tunai diterima. Pada saat kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai nonperforming, pendapatan bunga yang telah diakui tapi belum diterima harus dibatalkan sebagai pendapatan bunga. Pendapatan bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi. Seluruh penerimaan pembayaran yang berhubungan dengan kredit yang diberikan dengan kolektibilitas diragukan dan macet, harus diakui terlebih dahulu sebagai pengurang terhadap pokok kredit yang diberikan. Kelebihan penerimaan pembayaran atas pokok kredit yang diberikan harus diakui sebagai pendapatan bunga. Pendapatan bunga dari kredit yang direstrukturisasi hanya dapat diakui apabila telah diterima secara tunai sebelum kualitas kredit menjadi lancar sebagaimana diatur di dalam Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Pendapatan bunga yang masih harus diterima atas aktiva non-performing Bank Mandiri dan Anak Perusahaan diperlakukan sebagai akun-akun di luar neraca (off-balance sheet) dan dilaporkan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian. Didalam pendapatan dan beban bunga terdapat pendapatan dan beban berdasarkan prinsip syariah. Pendapatan syariah terdiri dari pendapatan dari transaksi murabahah, istishna, ijarah dan pendapatan bagi hasil dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Pendapatan dari transaksi murabahah dan ijarah diakui dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan dari transaksi istishna dan bagi hasil dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah diakui pada saat angsuran diterima secara tunai. Beban berdasarkan prinsip syariah terdiri dari beban bagi hasil mudharabah dan beban bonus wadiah. x. Pendapatan Provisi dan Komisi Pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan dan/atau yang mempunyai jangka waktu tertentu, ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktunya. Untuk kredit yang diberikan yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang belum diamortisasi, diakui pada saat kredit yang diberikan dilunasi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi. 29 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) y. Manfaat yang Diberikan Kepada Karyawan Pada bulan Juni 2004, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menerbitkan Revisi atas PSAK No. 24 mengenai “Imbalan Kerja” menggantikan PSAK No. 24. Revisi PSAK ini adalah mengenai pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan atas imbalan kerja. Jumlah estimasi kewajiban didasarkan pada perhitungan yang dilakukan oleh aktuaris independen sesuai dengan Undangundang No. 13 Tahun 2003. Bank Mandiri menyelenggarakan program pensiun iuran pasti yang pesertanya adalah pegawai aktif Bank Mandiri sejak tanggal 1 Agustus 1999, serta program pensiun manfaat pasti yang berasal dari masing-masing dana pensiun Bank Peserta Penggabungan. Bank Mandiri mengakui penyisihan uang penghargaan terhadap pegawai berdasarkan Undangundang Tenaga Kerja No. 13/2003 (UU No. 13/2003) tanggal 25 Maret 2003 terutama ketentuan yang mengatur mengenai penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Rugi di perusahaan. Penyisihan tersebut dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan dari Program Pensiun pada usia pensiun normal dengan manfaat yang akan diterima berdasarkan UU No. 13/2003 setelah dikurangi dengan akumulasi kontribusi karyawan dan hasil investasinya. Apabila manfaat pensiun lebih kecil dari pada manfaat menurut UU No. 13/2003, maka Bank harus membayar kekurangan tersebut. Penyisihan yang telah dibentuk berdasarkan hasil penilaian dari aktuaria independen. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut (sebelum dikurangi aktiva program) dan 10% dari nilai wajar aktiva program pada tanggal tersebut. Besarnya keuntungan dan kerugian aktuarial tersebut, diakui selama rata-rata sisa masa kerja dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu terjadi ketika Bank memperkenalkan program imbalan pasti atau mengubah imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada. Biaya jasa lalu diakui selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja atau vested. z. Opsi Saham Bank telah memberikan opsi saham kepada Direksi dan Manajemen Senior untuk posisi dan kriteria tertentu dalam Program Management Stock Option Plan (MSOP). Jumlah biaya kompensasi saham dihitung pada tanggal diberikannya opsi saham dengan menggunakan nilai wajar dari opsi saham tersebut dan diakui sebagai bagian dari akun “Biaya Gaji dan Tunjangan Pegawai” selama periode opsi saham berdasarkan program hak bertingkat (graded vesting). Akumulasi biaya kompensasi saham diakui sebagai Opsi Saham pada akun Ekuitas. Nilai wajar dari opsi saham tersebut ditentukan berdasarkan pada laporan hasil penilaian aktuaria independen dengan menggunakan metode penentuan harga opsi Black Scholes. aa. Laba per Saham Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun berjalan. 30 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) aa. Laba per Saham (lanjutan) Laba bersih yang digunakan untuk menghitung laba per saham dasar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sejumlah Rp2.421.405 dan Rp603.369. Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham beredar yang digunakan sebagai pembagi dalam menghitung laba per saham dasar pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, masingmasing adalah 20.334.565.065 lembar saham dan 20.182.096.657 lembar saham. Jumlah ratarata tertimbang lembar saham yang digunakan untuk menghitung laba per saham dasar per 31 Desember 2006 telah disesuaikan dengan perubahan jumlah saham yang beredar akibat konversi opsi saham (Catatan 32). Laba per saham dilusian dihitung setelah melakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dengan asumsi bahwa semua opsi saham dilaksanakan pada saat penerbitan (Catatan 31a dan 32). Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar yang digunakan dalam menghitung laba per saham dilusian per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing adalah 20.550.301.606 lembar saham dan 20.326.735.892 lembar saham. 2006 2005 Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham – Dasar Penyesuaian atas efek berpotensi saham biasa: MSOP tahap I MSOP tahap II MSOP tahap III 20.334.565.065 20.182.096.657 43.162.893 110.511.469 62.062.179 105.107.347 39.531.888 - Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham – Dilusian 20.550.301.606 20.326.735.892 ab. Informasi Segmen Bank Mandiri dan Anak Perusahaan menyajikan informasi keuangan berdasarkan jenis usaha (segmen primer) dan daerah geografis (segmen sekunder). Segmen primer dibagi ke dalam segmen-segmen usaha berikut: perbankan, perbankan Syariah, sekuritas, asuransi dan lainnya, sedangkan segmen sekunder dibagi ke dalam Indonesia, Asia, Eropa Barat dan Pasific (Cayman) dan atau lainnya. ac. Penggunaan Estimasi Dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, manajemen telah menggunakan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Adanya unsur ketidakpastian yang melekat dalam melakukan estimasi dapat menyebabkan jumlah sesungguhnya yang dilaporkan pada periode yang akan datang berbeda dengan jumlah yang diestimasikan. ad. Reklasifikasi akun Beberapa akun pada laporan keuangan konsolidasian per 31 Desember 2005 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun-akun pada laporan keuangan konsolidasian per 31 Desember 2006 sebagai berikut: 31 Desember 2005 Deskripsi Akun Keuntungan dari Penjualan Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Pendapatan bunga Selisih revaluasi aktiva tetap Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi Dilaporkan sebelumnya 456.494 20.165.414 3.056.724 31 Reklasifikasi (201.036) 201.036 (9.788) (23.527) 9.464 4.381 324 Dilaporkan saat ini 255.458 20.366.450 3.046.936 (14.063) 4.705 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 3. GIRO PADA BANK INDONESIA 2006 Rupiah Dolar Amerika Serikat 2005 20.457.558 1.121.600 18.896.163 1.408.542 21.579.158 20.304.705 Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan giro wajib minimum dari Bank Indonesia per 31 Desember 2006 sebesar 11,73% dan 3,01% (2005: 11% dan 3%), masingmasing untuk giro Rupiah dan Dolar Amerika Serikat. Realisasi giro wajib minimum untuk rekening Rupiah dan Dolar Amerika Serikat (Bank Mandiri saja) per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing adalah: 2006 Rupiah Dolar Amerika Serikat 4. 11,73% 3,01% 2005 11,30% 3,01% GIRO PADA BANK LAIN a. Berdasarkan Mata Uang: 2006 2005 Rupiah Mata uang asing 12.816 535.567 3.654 701.674 Jumlah Dikurangi: Penyisihan Penghapusan 548.383 (11.149) 705.328 (7.725) 537.234 697.603 b. Berdasarkan Kolektibilitas: Per 31 Desember 2006 dan 2005, semua giro pada bank lain diklasifikasikan lancar. c. Berdasarkan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: Per 31 Desember 2006 dan 2005, giro pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa masingmasing sebesar Rp70 dan Rp53 (Catatan 47). d. Tingkat Suku Bunga Rata-rata per Tahun: 2006 Rupiah Mata uang asing 0,83% 1,92% 2005 0,53% 1,32% e. Mutasi penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah sebagai berikut: 2006 Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 36) Lain-lain *) 7.725 4.101 (677) Saldo akhir tahun 11.149 2005 6.557 1.278 (110) 7.725 *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan giro pada bank lain yang dibentuk telah memadai. 32 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 5. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, Jatuh Tempo dan Kolektibilitas: 2006 Jatuh Tempo Lancar Rupiah: Call Money < 1 bln 1 – 3 bln 3.300.000 5.000 Penempatan “Fixed-Term” > 3 bln < 6 bln > 6 bln < 12 bln 212.057 180.053 Deposito Berjangka < 1 bln 1 – 3 bln > 3 bln < 6 bln 31.502 7.600 2.600 Jumlah Rupiah 3.738.812 Mata uang asing: Call Money < 1 bln 1 – 3 bln 3.493.497 418 Penempatan “Fixed-Term” < 1 bln 2.278.245 Deposito Berjangka < 1 bln 22.550 Jumlah Mata Uang Asing 5.794.710 Jumlah Dikurangi: Penyisihan Penghapusan 9.533.522 (97.981) 9.435.541 2005 Jatuh Tempo Lancar Rupiah: Bank Indonesia Call Money Penempatan “Fixed-Term” Deposito Berjangka < 1 bln 8.260.930 < 1 bln 4.044.907 > 1 < 3 bln > 3 < 6 bln > 6 bln < 12 bln 137.864 39.062 46.925 < 1 bln > 1 < 3 bln 35.000 15.200 Jumlah Rupiah 12.579.888 Mata uang asing: Call Money < 1 bln > 1 bln < 3 bln 9.069.659 25.202 Penempatan “Fixed-Term” < 1 bln 2.057.856 Deposito Berjangka < 1 bln 39.320 Jumlah Mata Uang Asing 11.192.037 Jumlah Dikurangi: Penyisihan Penghapusan 23.771.925 (154.871) 23.617.054 33 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 5. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) b. Bank Mandiri tidak memiliki penempatan pada bank lain yang mempunyai hubungan istimewa. c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata per Tahun (tidak diaudit): 2006 Rupiah Mata uang asing 12,09% 4,33% 2005 8,37% 3,36% d. Per 31 Desember 2006 dan 2005, tidak terdapat penempatan pada bank lain yang digunakan sebagai jaminan. e. Mutasi penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut: 2006 Saldo awal tahun Penyisihan/(pembalikan) selama tahun berjalan (Catatan 36) Penerimaan kembali Lain-lain *) Saldo akhir tahun 154.871 (51.542) (5.348) 97.981 2005 91.258 63.043 1.451 (881) 154.871 *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain yang dibentuk telah memadai. 6. SURAT-SURAT BERHARGA a. Berdasarkan Tujuan dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: 2006 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47): Diperdagangkan Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Pihak ketiga: Diperdagangkan Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Jumlah Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari Kenaikan/(penurunan) nilai surat-surat berharga Penyisihan penghapusan 34 2005 467.683 296.832 108.749 101.329 232.026 266.845 873.264 600.200 13.013.736 2.271.071 3.342.412 4.100.101 4.500.342 2.638.089 18.627.219 11.238.532 19.500.483 11.838.732 (7.056) (8.982) 13.369 (1.145.838) (116.446) (1.209.035) 18.360.958 10.504.269 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 6. SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) b. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas: 2006 Nilai Perolehan/ Nilai Nominal *) Rupiah: Diperdagangkan Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Saham Medium Term Notes Investasi pada unit-unit reksa dana Tersedia untuk dijual Sertifikat Wadiah Bank Indonesia Obligasi Obligasi Mudharabah sesuai Syariah Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi wajib konversi Sertifikat Bank Indonesia Wesel ekspor Investasi pada unit-unit reksa dana Obligasi Jumlah Rupiah Mata uang asing: Diperdagangkan Obligasi Tersedia untuk dijual Floating rate notes Wesel ekspor Obligasi Promissory notes Dimiliki hingga jatuh tempo Wesel ekspor Obligasi Treasury bills Floating rate notes Jumlah mata uang asing Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan Premi/ Keuntungan/ (Diskonto) (Kerugian) yang Belum yang Belum Diamortisasi Direalisasi Lancar Nilai Wajar/Nilai Buku **) Kurang Lancar Macet Jumlah 12.622.441 635.976 61.068 54.900 21.247 - 28.703 1.622 2.735 3.144 12.651.144 637.292 63.803 54.900 24.391 - 306 - 12.651.144 637.598 63.803 54.900 24.391 13.395.632 - 36.204 13.431.530 - 306 13.431.836 780.000 758.056 499.500 - (19.103) (11.230) 780.000 728.953 488.270 - 10.000 - 780.000 738.953 488.270 2.037.556 - (30.333) 1.997.223 - 10.000 2.007.223 1.018.809 900.000 96.455 5.000 2.000 (764) - - 899.236 96.455 5.000 2.000 - 1.018.809 - 1.018.809 899.236 96.455 5.000 2.000 2.022.264 17.455.452 (764) (764) 5.871 1.002.691 16.431.444 - 1.018.809 1.029.115 2.021.500 17.460.559 85.261 - - 85.261 85.787 - (526) 241.455 137.519 114.092 37.281 - 4.896 3.128 241.455 137.519 118.988 40.409 - - 241.455 137.519 118.988 40.409 530.347 - 8.024 538.371 - - 538.371 - 985.424 191.566 111.766 99.026 - 34.823 - 1.020.247 191.566 111.766 99.026 1.422.605 1.020.247 189.074 120.543 99.033 2.492 (8.777) (7) 1.428.897 (6.292) - 1.387.782 - 34.823 2.045.031 (6.292) 7.498 2.011.414 - 34.823 19.500.483 (7.056) 13.369 18.442.858 (41.900) - 1.063.938 (1.103.938) 18.400.958 - (40.000) *) Surat berharga dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal. **) Surat berharga dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku. 35 2.046.237 19.506.796 (1.145.838) 18.360.958 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 6. SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) b. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas (lanjutan): 2005 Nilai Perolehan/ Nilai Nominal *) Rupiah: Diperdagangkan Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Medium Term Notes Investasi pada unit-unit reksa dana Saham Premi/ Keuntungan/ (Diskonto) (Kerugian) yang Belum yang Belum Diamortisasi Direalisasi Nilai Wajar/Nilai Buku **) Kurang Lancar Lancar Macet Jumlah 3.618.984 381.187 113.573 18.800 16.610 - (16.387) 327 (1.915) (475) 3.618.984 364.800 113.900 16.885 16.135 - - 3.618.984 364.800 113.900 16.885 16.135 4.149.154 - (18.450) 4.130.704 - - 4.130.704 1.485.271 1.373.000 931.574 365.425 90.000 1.000 - (99.806) - 1.485.271 1.373.000 821.768 365.425 90.000 1.000 - 10.000 - 1.485.271 1.373.000 831.768 365.425 90.000 1.000 4.246.270 - (99.806) 4.136.464 - 10.000 4.146.464 Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi wajib konversi Obligasi Wesel ekspor Investasi pada unit-unit reksa dana 1.018.809 38.000 26.399 10.000 - 38.000 26.399 10.000 - 1.018.809 - 1.018.809 38.000 26.399 10.000 1.093.208 - 74.399 - 1.018.809 1.093.208 Jumlah Rupiah 9.488.632 - (118.256) 8.341.567 - 1.028.809 9.370.376 39.615 12.661 - (93) (1.141) 39.522 11.520 - - 39.522 11.520 52.276 - (1.234) 51.042 - - 51.042 181.213 157.280 88.685 58.920 - 159 (556) 3.441 181.213 157.439 88.129 62.361 - - 181.213 157.439 88.129 62.361 486.098 - 3.044 489.142 - - 489.142 Tersedia untuk dijual Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Wadiah Bank Indonesia Obligasi Obligasi Mudharabah sesuai Syariah Medium Term Notes Investasi pada unit-unit reksa dana Mata uang asing: Diperdagangkan Obligasi Investasi pada unit-unit reksa dana Tersedia untuk dijual Wesel ekspor Floating rate notes Obligasi Promissory notes - Dimiliki hingga jatuh tempo Wesel ekspor Obligasi Treasury bills Floating rate notes Medium Term Notes 1.185.289 378.558 129.069 68.810 50.000 2.017 (10.979) (20) - - 919.080 380.575 118.090 68.790 50.000 205.272 - 60.937 - 1.185.289 380.575 118.090 68.790 50.000 Jumlah mata uang asing 1.811.726 2.350.100 (8.982) (8.982) 1.810 1.536.535 2.076.719 205.272 205.272 60.937 60.937 1.802.744 2.342.928 11.838.732 (8.982) Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan (116.446) 10.418.286 (88.498) 205.272 1.089.746 11.713.304 (30.791) (1.089.746) (1.209.035) 10.329.788 174.481 *) Surat berharga dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal. **) Surat berharga dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku. 36 - 10.504.269 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 6. SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) c. Berdasarkan Sisa Umur Hingga Jatuh Tempo: 2006 2005 Rupiah: Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo Kurang dari 1 tahun 1 - 5 tahun 5 - 10 tahun > 10 tahun 92.315 14.628.446 2.215.227 167.089 352.375 46.410 7.837.563 1.461.900 115.303 27.456 Jumlah Rupiah 17.455.452 9.488.632 Mata uang asing: Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo Kurang dari 1 tahun 1 - 5 tahun 5 - 10 tahun > 10 tahun 1.317.261 484.287 169.388 74.095 12.661 1.672.019 370.010 295.410 - Jumlah mata uang asing 2.045.031 2.350.100 19.500.483 11.838.732 Jumlah Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan/(penurunan) nilai surat-surat berharga Penyisihan penghapusan (7.056) (8.982) 13.369 (1.145.838) (116.446) (1.209.035) 18.360.958 10.504.269 d. Berdasarkan Golongan Penerbit: 2006 2005 Bank Perusahaan lain Pemerintah 15.921.158 2.711.460 867.865 8.194.980 3.063.115 580.637 Jumlah Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan/(penurunan) nilai surat-surat berharga Penyisihan penghapusan 19.500.483 11.838.732 37 (7.056) (8.982) 13.369 (1.145.838) (116.446) (1.209.035) 18.360.958 10.504.269 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 6. SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) e. Rincian Obligasi Berdasarkan Peringkat: Peringkat *) Lembaga Pemeringkat Nilai Wajar/Nilai Buku **) 2006 2005 2006 2005 Beragam Beragam Beragam 637.598 364.800 Pefindo Pefindo Pefindo Beragam idAAidBBB Beragam idAAidBBB idBBB Beragam 156.563 123.750 458.640 136.875 117.500 131.600 445.793 Beragam Beragam Beragam Rupiah Diperdagangkan Obligasi Tersedia untuk dijual Obligasi PT Medco Energi International Tbk. PT Tunas Baru Lampung Tbk. PT Ciliandra Perkasa Lain-lain Obligasi Mudharabah sesuai Syariah Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi wajib konversi PT Garuda Indonesia Obligasi Beragam Beragam Beragam Jumlah Rupiah 488.270 365.425 1.227.223 1.197.193 1.018.809 2.000 1.018.809 38.000 1.020.809 1.056.809 2.885.630 2.618.802 Mata uang asing Diperdagangkan Obligasi Beragam Beragam Beragam 85.261 39.522 Tersedia untuk dijual Obligasi Beragam Beragam Beragam 118.988 88.129 Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi Republik Indonesia Lain-Lain S&P Beragam BBBeragam B+ Beragam 17.984 173.582 166.336 214.239 191.566 380.575 395.815 508.226 Jumlah mata uang asing *) Informasi peringkat obligasi diperoleh dari Bloomberg yang mencakup peringkat yang diberikan oleh lembaga pemeringkat yang diakui Bank Indonesia seperti Pemeringkat Efek Indonesia, Standard and Poor’s, Moody’s dan Fitch Ratings. **) Surat berharga dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku. f. Tingkat Suku Bunga Rata-Rata per Tahun: 2006 Rupiah Mata uang asing 10,15% 8,40% 38 2005 8,18% 7,83% PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 6. SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) g. Mutasi Penyisihan Penghapusan Surat-surat Berharga: 2006 2005 Saldo awal tahun (Pembalikan)/penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 36) Penerimaan kembali setelah dihapusbukukan Lain-lain *) 1.209.035 (30.839) (32.358) 1.144.501 59.310 3.919 1.305 Saldo akhir tahun 1.145.838 1.209.035 *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan surat-surat berharga yang dibentuk telah memadai. 7. OBLIGASI REKAPITALISASI PEMERINTAH Akun ini terdiri dari obligasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah sehubungan dengan Program Rekapitalisasi Bank Umum yang diperoleh Bank Mandiri dari pasar primer dan sekunder dengan rincian sebagai berikut: 2006 Diperdagangkan, nilai wajar Tersedia untuk dijual, nilai wajar Dimiliki hingga jatuh tempo, nilai perolehan 2005 834.273 28.719.153 61.094.598 2.143.723 28.817.643 61.094.598 90.648.024 92.055.964 Berdasarkan jatuh temponya, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah adalah sebagai berikut: 2006 Diperdagangkan: Kurang dari 1 tahun 1 - 5 tahun 5 - 10 tahun Tersedia untuk dijual: Kurang dari 1 tahun 1 - 5 tahun 5 - 10 tahun Lebih dari 10 tahun Dimiliki hingga jatuh tempo: 1 - 5 tahun 5 - 10 tahun Lebih dari 10 tahun 39 2005 109.807 724.466 1.370.217 164.377 609.129 834.273 2.143.723 1.190.795 14.911.591 12.616.767 19.953 1.496.628 11.111.957 16.189.105 28.719.153 28.817.643 1.350.000 12.388.900 47.355.698 1.350.000 1.505.329 58.239.269 61.094.598 61.094.598 90.648.024 92.055.964 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 7. OBLIGASI REKAPITALISASI PEMERINTAH (lanjutan) Rincian Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah adalah sebagai berikut: 2006 Diperdagangkan Nominal Obligasi suku bunga tetap Obligasi suku bunga mengambang Tingkat suku bunga per tahun Nilai wajar Tanggal jatuh tempo Frekuensi pembayaran bunga 643.606 13,15%15,58% 784.274 15/06/200915/12/2013 6 bulan 50.000 SBI 3 bulan 49.999 25/06/2011 3 bulan Tanggal jatuh tempo Frekuensi pembayaran bunga 693.606 834.273 Tersedia untuk dijual Nominal Obligasi suku bunga tetap Obligasi suku bunga mengambang Tingkat suku bunga per tahun Nilai wajar 1.654.272 14,25%15,58% 2.015.920 15/11/201015/12/2013 6 bulan 26.727.428 SBI 3 bulan 26.703.233 25/01/200825/07/2020 3 bulan 28.381.700 28.719.153 Dimiliki hingga jatuh tempo Tingkat suku bunga per tahun Nominal Tanggal jatuh tempo Frekuensi pembayaran bunga Obligasi suku bunga tetap 1.350.000 13,15% 15/03/2010 6 bulan Obligasi suku bunga mengambang 59.744.598 SBI 3 bulan 25/12/201425/07/2020 3 bulan 61.094.598 2005 Diperdagangkan Nominal Obligasi suku bunga tetap Obligasi suku bunga mengambang 572.306 1.562.361 Tingkat suku bunga per tahun 12,13%14,28% SBI 3 bulan 2.134.667 Tanggal jatuh tempo Frekuensi pembayaran bunga 593.198 15/02/200615/12/2013 6 bulan 1.550.525 25/03/200625/06/2011 3 bulan Nilai wajar 2.143.723 40 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 7. OBLIGASI REKAPITALISASI PEMERINTAH (lanjutan) 2005 (lanjutan) Tersedia untuk dijual Tingkat suku bunga per tahun Nominal Obligasi suku bunga tetap Obligasi suku bunga mengambang Tanggal jatuh tempo Nilai wajar Frekuensi pembayaran bunga 1.829.634 14,00%15,58% 1.875.674 15/06/200915/12/2013 6 bulan 27.267.428 SBI 3 bulan 26.941.969 25/03/200625/07/2020 3 bulan 29.097.062 28.817.643 Dimiliki hingga jatuh tempo Nominal Obligasi suku bunga tetap Obligasi suku bunga mengambang Tingkat suku bunga per tahun _______________ Tanggal Frekuensi jatuh tempo pembayaran bunga _______________ 1.350.000 13,15% 15/03/2010 6 bulan 59.744.598 SBI 3 bulan 25/12/201425/07/2020 3 bulan 61.094.598 Berikut adalah informasi penting mengenai Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah: 2006 Per 31 Desember 2006, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp1.605.954 telah dijual kepada pihak ketiga dengan janji untuk dibeli kembali (Catatan 22). Kepemilikan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dengan nilai nominal sebesar Rp1.926.843 secara legal telah dialihkan kepada bank counterpart berkaitan dengan transaksi Callable Parallel Deposits (Catatan 21) dan Callable Zero Coupon Deposits. Oleh karena secara substansi risiko signifikan dan manfaat kepemilikan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut belum dialihkan kepada bank counterpart, Bank masih mengakui Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut dalam neraca. Bank melakukan dua transaksi Callable Zero Coupon Deposits dengan bank counterpart yang berkaitan dengan kontrak pengalihan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah. Kontrak dimulai pada saat Bank melakukan pengalihan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah kepada bank counterpart dan menerima dana hasil pengalihan tersebut dalam Rupiah. Sebagian dari dana hasil pengalihan tersebut sejumlah Rp974.666 ditempatkan kembali ke bank counterpart dalam bentuk Callable Zero Coupon Deposits. Ringkasan dari kontrak callable zero coupon deposits adalah sebagai berikut: Deposito Rupiah Rupiah Tanggal Efektif 29 Juli 2004 8 April 2005 Tanggal Jatuh Tempo 20 Juni 2013 20 Desember 2013 41 Nilai Deposito Awal 359.666 615.000 Nilai Deposito Akhir 1.000.000 1.514.470 Suku Bunga Efektif 12,18% 10,90% PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 7. OBLIGASI REKAPITALISASI PEMERINTAH (lanjutan) 2006 (lanjutan) Dana yang ditempatkan sebagai deposito di atas berasal dari sebagian dana yang diterima dari pengalihan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah ke bank counterpart. Bunga deposito tersebut diatas sama dengan yield dari Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah pada saat dialihkan ke bank counterpart. Perjanjian memberikan hak opsi kepada bank counterpart untuk memutuskan lebih awal perjanjian dengan menghentikan/menarik deposito Rupiah pada setiap tanggal redemption setiap tahunnya. Apabila terjadi trigger events, yaitu gagal bayar (default) atau restrukturisasi Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah oleh Pemerintah Indonesia sehubungan dengan pembayaran pokok atau bunga, bank counterpart dapat mengembalikan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut yang telah dialihkan kepada Bank sebagai penyelesaian (settlement) atas transaksi callable zero coupon deposits. Dalam neraca Bank Mandiri per 31 Desember 2006, Bank belum mengalihkan dan masih menanggung risiko signifikan dan manfaat Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut, Bank masih mengakui penempatan deposito tersebut di neraca sebagai Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah. 2005 Per 31 Desember 2005, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp2.084.796 telah dijual kepada pihak ketiga dengan janji untuk dibeli kembali (Catatan 22). Obligasi lindung nilai yang jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2005 telah dilunasi oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan menerbitkan obligasi pengganti, yaitu obligasi No. Seri VR0031 dengan jumlah nilai keseluruhan sebesar Rp2.865.356. 8. TAGIHAN LAINNYA - TRANSAKSI PERDAGANGAN a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: 2006 2005 Rupiah: Pihak ketiga Usance L/C Payable at Sight Lain-lain 754.275 223.273 520.682 236.832 Jumlah Rupiah 977.548 757.514 56.878 54.531 1.072.611 663.249 2.197.345 816.754 1.735.860 3.014.099 Jumlah Mata Uang Asing 1.792.738 3.068.630 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 2.770.286 (812.247) 3.826.144 (1.101.415) 1.958.039 2.724.729 Mata uang asing: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47) Lain-lain Pihak ketiga Usance L/C Payable at Sight Lain-lain 42 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 8. TAGIHAN LAINNYA - TRANSAKSI PERDAGANGAN (lanjutan) b. Berdasarkan Kolektibilitas: 2006 2005 Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet 1.546.468 458.152 1.010 764.656 1.794.447 401.903 553.073 192.237 884.484 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 2.770.286 (812.247) 3.826.144 (1.101.415) 1.958.039 2.724.729 2006 2005 c. Berdasarkan Jatuh Tempo: Rupiah: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 381.031 431.971 164.546 333.433 120.593 303.488 Jumlah Rupiah 977.548 757.514 Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan 923.331 392.561 476.846 - 1.443.834 838.437 761.596 24.763 Jumlah mata uang asing 1.792.738 3.068.630 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 2.770.286 (812.247) 3.826.144 (1.101.415) 1.958.039 2.724.729 d. Mutasi Penyisihan Penghapusan Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan: 2006 Saldo awal tahun (Pembalikan)/penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 36) Lain-lain *) Saldo akhir tahun 1.101.415 (215.583) (73.585) 812.247 2005 883.405 192.897 25.113 1.101.415 *)Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing. Jumlah minimum penyisihan penghapusan tagihan lainnya - transaksi perdagangan, berdasarkan peraturan Bank Indonesia per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp803.399 dan Rp1.101.415. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan tagihan lainnya - transaksi perdagangan telah memadai. 43 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 9. SURAT BERHARGA YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI a. Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali 2006 Tanggal Jatuh Tempo Tanggal Dimulai Jenis Efek Pendapatan Bunga Belum Direalisasi Nilai Jual Kembali Nilai Bersih Rupiah Obligasi VR0017 Obligasi VR0017 Saham Saham Saham Saham Saham Saham Saham Saham Obligasi FR0026 Obligasi FR0025 Obligasi FR0024 Saham Obligasi FR0025 26/12/06 27/12/06 20/10/06 20/10/06 10/10/06 16/11/06 23/08/06 21/12/06 24/08/06 03/10/06 25/09/06 25/09/06 22/12/06 03/10/06 22/12/06 26/01/07 26/01/07 18/04/07 18/04/07 10/04/07 15/05/07 19/02/07 21/03/07 20/02/07 03/01/07 14/03/07 14/03/07 22/01/07 03/01/07 22/12/07 226.711 226.648 163.875 54.625 46.141 38.410 30.555 28.283 27.281 12.555 2.756 2.739 2.067 598 474 863.718 1.623 1.623 8.320 2.773 2.275 2.559 710 1.140 646 9 12 16 20 4 21.730 Penyisihan penghapusan Jumlah 225.088 225.025 155.555 51.852 43.866 35.851 29.845 27.143 26.635 12.555 2.747 2.727 2.051 578 470 841.988 (8.600) 833.388 2005 Jenis Efek Tanggal Dimulai Tanggal Jatuh Tempo Pendapatan Bunga Belum Direalisasi Nilai Jual Kembali Nilai Bersih Rupiah Saham Saham Saham Saham Obligasi FR25 20/10/2005 28/10/2005 02/12/2005 02/12/2005 13/12/2005 18/01/2006 26/01/2006 02/03/2006 02/03/2006 13/01/2006 Jumlah 104.750 104.750 52.375 52.375 8.387 322.637 950 1.372 1.610 1.610 52 5.594 103.800 103.378 50.765 50.765 8.335 317.043 b. Mutasi penyisihan penghapusan surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali: 2006 2005 Saldo awal tahun (Pembalikan)/penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 36) 8.600 4.800 (4.800) Saldo akhir tahun 8.600 - 10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF Ikhtisar transaksi derivatif per 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut: Transaksi Nilai wajar (Catatan 2k) Nilai kontrak Tagihan derivatif Kewajiban derivatif Pihak ketiga Terkait Nilai Tukar 1. Kontrak berjangka - beli Dolar Amerika Serikat Lain-lain 2. Kontrak berjangka - jual Dolar Amerika Serikat Lain-lain 314.493 398.874 308.027 389.757 17 4.028 6.483 13.145 75.158 90.661 74.350 91.551 819 248 11 1.138 44 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan) 2006 (lanjutan) Transaksi Terkait Nilai Tukar (lanjutan) 3. Swap - beli Dolar Amerika Serikat Lain-lain 4. Swap - jual Dolar Amerika Serikat Lain-lain 5. Option Buy Dolar Amerika Serikat Lain-lain 6. Option Sell Dolar Amerika Serikat Lain-lain Terkait Suku Bunga 1. Swap - suku bunga Dolar Amerika Serikat Lain-lain 2. Forward Rate Agreement Dolar Amerika Serikat Nilai wajar (Catatan 2k) Nilai kontrak Tagihan derivatif Kewajiban derivatif 1.179.910 1.069.095 1.173.632 1.080.094 95 13.319 6.373 2.320 3.446.550 49.967 3.054.153 49.697 392.467 296 70 26 - 406 1.218 406 1.218 - - 408 930 - 408 930 - 62.095 7.411 - 62.095 7.411 - 2.487 2.074 413 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 414.987 (4.260) 100.823 - 410.727 100.823 Swap Suku Bunga Pada tanggal 17 April 2003, Bank Mandiri menandatangani perjanjian swap suku bunga dengan bank - bank counterpart dengan nilai nominal masing-masing sebesar US$125.000.000 (nilai penuh) dan US$175.000.000 (nilai penuh). Transaksi yang mendasari perjanjian ini adalah penerbitan Medium Term Notes (MTN) dengan nilai nominal sebesar US$300.000.000 (nilai penuh) pada bulan April 2003 (Catatan 24). Berdasarkan transaksi ini, Bank menerima pembayaran dengan bunga tetap enam bulanan sebesar 7,00% per tahun dan membayar kepada masing-masing counterparty dengan suku bunga mengambang sebesar LIBOR 6 bulan + 3,37% per tahun hingga tanggal jatuh tempo kedua transaksi pada tanggal 22 April 2008. Suku bunga LIBOR 6 bulan tersebut ditentukan pada akhir periode bunga (in arrears). Kedua transaksi tersebut dianggap sebagai transaksi lindung nilai untuk tujuan akuntansi. Latar belakang dan tujuan dari penerbitan instrumen lindung nilai ini adalah untuk pengelolaan risiko suku bunga, dimana posisi positif interest rate gap dalam mata uang asing Bank Mandiri berisiko terhadap tren penurunan tingkat suku bunga yang diprediksikan pada waktu itu tetap berlangsung dalam rentang waktu 5 (lima) tahun kedepan. Bank memutuskan untuk mengkonversi biaya bunga tetap dari MTN menjadi biaya bunga mengambang agar risiko penurunan pendapatan bunga bersih dapat diminimalkan. Per 31 Desember 2006 dan 2005 kerugian perhitungan nilai wajar yang diperoleh dari instrumen lindung nilai sebesar masing-masing (Rp51.512) dan (Rp86.039) telah di-off-set dengan keuntungan akibat penurunan nilai wajar dari MTN yang dilindungi nilai (Catatan 24). Bank Mandiri menandatangani perjanjian swap suku bunga dengan nilai nominal sebesar US$125.000.000 (nilai penuh) dengan bank counterpart di bulan Agustus 2002. Transaksi yang mendasari perjanjian ini adalah surat hutang subordinasi bersuku bunga tetap sebesar US$125.000.000 (nilai penuh) yang diterbitkan pada tahun 2002 (Catatan 29). Berdasarkan transaksi swap suku bunga ini, Bank menerima pembayaran dengan suku bunga tetap enam bulanan sebesar 10,625% per tahun dan membayar dengan suku bunga mengambang enam bulanan sebesar LIBOR 6 bulan + 6,19% per tahun selama jangka waktu lima tahun. Suku bunga LIBOR 6 bulan tersebut ditentukan pada akhir periode bunga (in arrears). Walaupun transaksi ini bertujuan untuk melindungi nilai dari pembayaran kupon bersuku bunga tetap atas pinjaman subordinasi dengan pembayaran kupon mengambang, namun transaksi ini tidak dianggap sebagai transaksi lindung nilai untuk tujuan akuntansi. 45 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan) Swap Mata Uang (Cross Currency Swap) Bank Mandiri telah menandatangani beberapa kontrak swap mata uang (cross currency swap) yang berkaitan dengan kontrak penjualan surat berharga dengan perjanjian akan dibeli kembali (repo) dengan beberapa bank. Kontrak dimulai pada saat Bank Mandiri menjual Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah kepada bank counterpart dan menerima dana dalam Rupiah. Dana tersebut kemudian digunakan untuk menyelesaikan transaksi spot dari kontrak swap mata uang dan Bank Mandiri akan menerima dana dalam Dolar Amerika Serikat. Pada tanggal jatuh tempo, Bank Mandiri akan menerima dana Rupiah dan membayar kepada bank counterpart dana dalam Dolar Amerika Serikat. Selanjutnya, Bank Mandiri berkewajiban untuk menggunakan dana Rupiah tersebut untuk membeli kembali Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang telah dijual sebelumnya kepada bank counterpart (Catatan 7 dan 22). Ringkasan dari kontrak swap mata uang tersebut adalah sebagai berikut: Tanggal efektif Tanggal jatuh tempo Jenis transaksi Pembelian (nilai penuh) Penjualan (nilai penuh) 3 November 2004 3 November 2009 Spot Forward US$25 juta Rp285.060 juta Rp285.060 juta US$25 juta 4 November 2004 4 November 2009 Spot Forward US$25 juta Rp284.062 juta Rp284.062 juta US$25 juta 18 Mei 2005 18 Mei 2010 Spot Forward US$25 juta Rp316.356 juta Rp316.356 juta US$25 juta 7 Juni 2005 7 Januari 2008 Spot Forward US$50 juta Rp617.500 juta Rp617.500 juta US$50 juta Ikhtisar transaksi derivatif per 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut: Transaksi Nilai wajar (Catatan 2k) Nilai kontrak Tagihan derivatif Kewajiban derivatif Pihak ketiga Terkait Nilai Tukar 1. Kontrak berjangka - beli Dolar Amerika Serikat Lain-lain 2. Kontrak berjangka - jual Dolar Amerika Serikat Lain-lain 3. Swap - beli Dolar Amerika Serikat 4. Swap - jual Dolar Amerika Serikat Lain-lain Terkait Suku Bunga 1. Swap - suku bunga Dolar Amerika Serikat Lain-lain 2. Forward Rate Agreement Dolar Amerika Serikat 622.074 77.300 605.772 76.054 1.655 - 17.957 1.246 426.077 59.919 425.276 59.401 835 594 34 76 2.666.750 2.644.010 1.239 23.979 4.869.156 150.000 4.601.502 149.620 312.921 - 45.267 380 - 97.533 4.182 1.442 97.533 2.740 - 334 - 334 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 46 318.686 (3.443) 189.546 - 315.243 189.546 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan) Swap Mata Uang (Cross Currency Swap) (lanjutan) Per 31 Desember 2006 dan 2005, kolektibilitas tagihan derivatif adalah sebagai berikut: 2006 2005 Lancar 414.987 318.686 Jumlah Dikurangi : Penyisihan penghapusan 414.987 (4.260) 318.686 (3.443) Saldo akhir periode 410.727 315.243 Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan tagihan derivatif telah memadai. Mutasi penyisihan penghapusan tagihan derivatif adalah sebagai berikut: 2006 2005 Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 36) Lain-lain*) 3.443 874 (57) 2.881 559 3 Saldo akhir tahun 4.260 3.443 *)Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing. 11. KREDIT YANG DIBERIKAN A. Kredit yang diberikan terdiri atas: a. Berdasarkan Jenis Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: 2006 2005 Rupiah: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga 121.625 82.131.648 568.970 73.718.795 Jumlah Rupiah 82.253.273 74.287.765 Mata uang asing: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga 629.047 34.875.002 676.770 31.888.411 Jumlah Mata uang asing 35.504.049 32.565.181 Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan 117.757.322 (86.380) 106.852.946 (159.858) Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 117.670.942 (14.388.695) 106.693.088 (11.823.614) 103.282.247 94.869.474 47 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) A. Kredit yang diberikan terdiri atas: b. Berdasarkan Jenis dan Kolektibilitas: 2006 Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah Rupiah: Modal kerja Investasi Konsumen Ekspor Program Pemerintah Sindikasi Karyawan 36.414.687 11.425.360 9.348.868 2.506.320 1.633.767 236.229 1.429.933 2.477.373 3.572.387 1.979.874 44.754 316.219 235.839 4.564 1.227.418 302.143 87.491 5.370 2.682 307 428.609 99.809 113.629 3.015 31.608 267 3.499.137 3.015.571 339.381 260.747 208.857 997.274 3.784 44.047.224 18.415.270 11.869.243 2.820.206 2.193.133 1.469.342 1.438.855 Jumlah Rupiah 62.995.164 8.631.010 1.625.411 676.937 8.324.751 82.253.273 7.831.167 7.147.037 591.430 1.316.526 100.219 29.977 456 938.458 3.774.276 2.240.750 2.479.035 407.941 11.949 - 182.609 229.506 47 81.822 - 22.577 - 3.250.873 3.736.865 51.716 1.036.533 5.422 36.858 15.061.502 13.354.158 3.122.228 2.842.822 100.219 47.348 456 975.316 Jumlah Mata uang asing 17.955.270 8.913.951 493.984 22.577 8.118.267 35.504.049 Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan 80.950.434 17.544.961 2.119.395 699.514 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 80.940.683 Mata uang asing: Modal kerja Investasi Sindikasi Ekspor Program Pemerintah Konsumen Karyawan Lain-lain (9.751) (836.988) 80.103.695 (43.722) 17.501.239 (1.292.353) 16.208.886 (1.150) - 2.118.245 (509.604) 1.608.641 16.443.018 117.757.322 (31.757) (86.380) 699.514 16.411.261 117.670.942 (255.696) (11.494.054) (14.388.695) 443.818 4.917.207 103.282.247 2005 Lancar Rupiah: Modal kerja Investasi Konsumen Ekspor Program Pemerintah Sindikasi Karyawan Lain-lain Mata uang asing: Investasi Modal kerja Sindikasi Ekspor Konsumen Program Pemerintah Karyawan Lain-lain Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah 29.430.891 9.529.950 9.427.534 1.913.340 1.514.859 315.149 1.469.741 203.208 3.010.573 3.152.988 2.120.579 88.530 361.198 90.240 2.735 5.566 1.093.399 1.566.939 107.404 76.169 77.271 127 1.380 604.524 393.595 123.371 84.488 55.509 1.265.454 256 754 2.948.425 2.687.282 192.450 225.998 140.594 1.002 3.720 573 37.087.812 17.330.754 11.971.338 2.388.525 2.149.431 1.671.845 1.476.579 211.481 53.804.672 8.832.409 2.922.689 2.527.951 6.200.044 74.287.765 5.898.810 4.511.508 489.065 770.517 225.719 113.280 605 563.704 2.865.175 695.392 389.956 625.173 46.884 6.319 1.137.113 1.288.343 10.860 340.316 - 1.838.462 493.546 172.936 345.279 - 2.306.825 2.832.159 3.362.862 1.177.036 57.337 14.046.385 9.820.948 4.425.679 3.258.321 272.603 113.280 605 627.360 12.573.208 4.628.899 2.776.632 2.850.223 9.736.219 32.565.181 48 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan): b. Berdasarkan Jenis dan Kolektibilitas (lanjutan): 2005 (lanjutan) Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan 66.377.880 13.461.308 5.699.321 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 66.361.845 (16.035) (668.795) 65.693.050 (18.921) 13.442.387 (631.273) 12.811.114 Diragukan Macet 5.378.174 (8.932) (23.354) 5.690.389 (748.115) 4.942.274 Jumlah 15.936.263 106.852.946 (92.616) (159.858) 5.354.820 15.843.647 106.693.088 (1.743.536) (8.031.895) (11.823.614) 3.611.284 7.811.752 94.869.474 c. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas: 2006 Lancar Rupiah: Industri 16.320.656 Perdagangan, restoran dan hotel 9.539.620 Pertanian 6.462.667 Konstruksi 5.601.453 Jasa-jasa dunia usaha 5.101.521 Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 2.441.585 Jasa-jasa sosial/masyarakat 3.221.266 Pertambangan 293.609 Listrik, gas dan air 115.927 Lain-lain 13.896.860 Jumlah Rupiah Mata uang asing: Industri Pertambangan Perdagangan, restoran dan hotel Pertanian Listrik, gas dan air Konstruksi Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa sosial/masyarakat Lain-lain Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah 2.381.695 1.096.908 290.232 3.626.984 23.716.475 1.038.261 1.000.235 912.168 347.873 134.001 24.012 133.444 32.398 91.748 4.535 70.219 84.565 1.217.297 819.809 412.015 852.474 12.020.927 8.311.258 7.129.299 6.418.831 725.700 81.336 120.296 132 2.023.314 45.775 4.126 61.082 1.350 92.315 14.832 2.517 118.289 513.792 191.628 86.860 185.264 418.628 3.741.684 3.500.873 561.847 302.673 16.549.406 62.995.164 8.631.010 1.625.411 676.937 8.324.751 82.253.273 4.351.014 5.817.732 7.561.865 145.239 256.535 175.082 17.218 - 5.836.755 495.085 18.023.387 6.633.138 1.669.829 1.915.135 925.876 1.055.302 335.304 38.918 442.327 135.878 54.424 - 1.107 - 722.832 193.085 2.080 2.783.496 2.147.138 1.368.203 1.193.260 598.483 366.653 2.056 1.253.190 172.577 5.663 76.180 607 7.336 2.385 1.867 91.270 9.168 767.992 862.330 384.476 2.056 2.106.565 8.118.267 35.504.049 Jumlah Mata uang asing 17.955.270 8.913.951 493.984 22.577 Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan 80.950.434 17.544.961 2.119.395 699.514 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 80.940.683 (9.751) (836.988) 80.103.695 (43.722) 17.501.239 (1.292.353) 16.208.886 49 (1.150) 2.118.245 (509.604) 1.608.641 - 16.443.018 117.757.322 (31.757) (86.380) 699.514 16.411.261 117.670.942 (255.696) (11.494.054) (14.388.695) 443.818 4.917.207 103.282.247 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan): c. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas (lanjutan): 2005 Lancar Rupiah: Industri 15.112.561 Perdagangan, restoran dan hotel 9.145.331 Konstruksi 4.492.409 Pertanian 4.396.305 Jasa-jasa dunia usaha 4.122.928 Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 1.538.706 Jasa-jasa sosial/masyarakat 1.419.692 Pertambangan 277.777 Listrik, gas dan air 89.981 Lain-lain 13.208.982 Mata uang asing: Industri Perdagangan, restoran dan hotel Pertanian Konstruksi Pertambangan Jasa-jasa dunia usaha Listrik, gas dan air Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa-jasa sosial/masyarakat Lain-lain Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah 2.020.058 1.054.965 1.750.235 2.654.413 22.592.232 1.235.340 711.722 1.590.320 334.893 148.563 1.076.081 184.647 63.304 244.117 98.924 82.259 81.523 731.232 602.355 606.225 245.981 11.504.583 6.981.491 6.859.756 4.848.629 647.259 179.125 155.659 52.985 1.905.048 287.580 10.204 4.421 92.924 91.351 650 63.449 115.443 597.100 291.125 97.721 115.569 258.323 3.161.996 1.900.796 599.027 258.535 15.580.720 53.804.672 8.832.409 2.922.689 2.527.951 6.200.044 74.287.765 4.670.206 2.439.139 1.237.520 1.816.862 8.136.690 18.300.417 1.562.929 1.316.863 1.052.520 1.333.128 764.189 1.089.087 534.120 469.675 332.540 146.984 30.337 308.977 565.486 450.813 119.807 104.932 111.928 - 248.414 197.791 2.878 537.150 47.128 - 210.146 269.553 519.686 109.122 459.527 - 3.121.095 2.704.695 2.027.431 2.231.316 1.413.109 1.398.064 184.094 2.173 598.019 332.933 34.194 186.146 - 30.965 530 547.992 2.173 818.889 9.736.219 32.565.181 Jumlah Mata uang asing 12.573.208 4.628.899 2.776.632 2.850.223 Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan 66.377.880 13.461.308 5.699.321 5.378.174 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 66.361.845 (16.035) (668.795) 65.693.050 (18.921) 13.442.387 (631.273) 12.811.114 (8.932) 5.690.389 (748.115) 4.942.274 15.936.263 106.852.946 (23.354) (92.616) (159.858) 5.354.820 15.843.647 106.693.088 (1.743.536) (8.031.895) (11.823.614) 3.611.284 7.811.752 94.869.474 d. Berdasarkan Jangka Waktu: 2006 2005 Rupiah: Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun 13.237.128 7.648.357 22.146.627 39.221.161 8.176.507 5.438.367 21.883.988 38.788.903 Jumlah Rupiah 82.253.273 74.287.765 Mata uang asing: Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun 8.859.082 1.350.872 5.245.373 20.048.722 4.808.827 1.486.901 6.761.123 19.508.330 Jumlah Mata uang asing 35.504.049 32.565.181 50 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan): d. Berdasarkan Jangka Waktu (lanjutan): 2006 2005 Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan 117.757.322 (86.380) 106.852.946 (159.858) Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 117.670.942 (14.388.695) 106.693.088 (11.823.614) 103.282.247 94.869.474 Rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan Anak Perusahaan secara gross, yaitu sebelum dikurangi penyisihan penghapusan, per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing adalah 16,34% dan 25,20% (Bank Mandiri saja 17,08% dan 26,58%, masing-masing per 31 Desember 2006 dan 2005) sedangkan rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan Anak Perusahaan secara neto per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing adalah 5,92% dan 15,34% (Bank Mandiri saja 6,06% dan 16,17% masing-masing per 31 Desember 2006 dan 2005). Termasuk dalam kredit yang diberikan per 31 Desember 2006 dan 2005 adalah kredit yang dibeli dari BPPN masing-masing sebesar Rp3.050.488 dan Rp4.771.405, dengan penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp379.446 dan Rp807.109 dan pendapatan ditangguhkan masing-masing sebesar Rp86.380 dan Rp159.858. B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan: a. Termasuk di dalam kredit yang diberikan adalah pembiayaan berdasarkan prinsip syariah sebesar Rp7.215.491 dan Rp5.790.544 per 31 Desember 2006 dan 2005, terdiri atas: 2006 2005 Piutang Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan syariah lainnya 4.291.887 1.554.196 1.369.408 4.020.059 1.206.012 564.473 Dikurangi: Penyisihan penghapusan 7.215.491 (261.133) 5.790.544 (126.687) 6.954.358 5.663.857 b. Tingkat suku bunga rata-rata dan kisaran bagi hasil per tahun adalah sebagai berikut: Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: 2006 Rupiah Mata uang asing 15,30% 9,31% 2005 14,10% 8,85% Kisaran bagi hasil per tahun: Piutang Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan syariah lainnya 51 2006 2005 11,56%-13,46% 11,96%-16,45% 14,70%-17,48% 13,16%-14,08% 13,57%-13,95% 15,80%-16,58% PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): c. Agunan kredit Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank Mandiri. d. Kredit Program Pemerintah Kredit program pemerintah terdiri dari kredit investasi, kredit modal kerja permanen dan kredit modal kerja dimana Pemerintah dapat menyediakan sebagian dan/atau keseluruhan dananya. e. Kredit Sindikasi Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur melalui perjanjian pembiayaan bersama dengan bank-bank lain. Jumlah persentase bagian Bank Mandiri bila sebagai agen fasilitas dalam kredit sindikasi per 31 Desember 2006 dan 2005, adalah masing-masing berkisar antara 4,50% sampai dengan 73,40% dan 4,50% sampai dengan 83,09% dari jumlah keseluruhan kredit sindikasi. Sedangkan jumlah persentase bagian Bank Mandiri bila sebagai anggota sindikasi per 31 Desember 2006 dan 2005, masing-masing berkisar antara 0,07% sampai dengan 95,56% dan 0,07% sampai dengan 95,69% dari jumlah keseluruhan kredit sindikasi. f. Kredit yang direstrukturisasi Berikut ini adalah jenis dan jumlah kredit yang telah direstrukturisasi per 31 Desember 2006 dan 2005: 2006 Perpanjangan jangka waktu kredit Perpanjangan jangka waktu dan penurunan suku bunga kredit Kredit Jangka Panjang dengan Opsi Saham (KJPOS) Fasilitas kredit tambahan Perpanjangan jangka waktu kredit dan skema restrukturisasi lain-lain*) 2005 12.063.859 9.738.462 4.483.994 1.518.801 319.187 2.369.978 1.568.052 511.201 2.528.410 5.239.505 20.914.251 19.427.198 *)Skema restrukturisasi lain-lain terutama terdiri dari skema restrukturisasi penurunan tingkat suku bunga, penjadualan kembali bunga yang tertunggak dan perpanjangan jangka waktu pembayaran bunga tertunggak. Jumlah kredit yang telah direstrukturisasi dalam kategori kredit bermasalah 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp7.362.544 dan Rp9.419.958. per g. Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a) Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp750.672 dan Rp1.245.740 atau 0,28% dan 0,47% dari jumlah aktiva konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005. Perincian kredit tersebut sebagai berikut: 52 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): g. Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a) (lanjutan) 2006 Republik Indonesia PT Great River International PT Kertas Padalarang *) PT Staco Estika Sedaya Finance **) (dahulu PT Stacomitra Sedaya Finance) Danareksa PT Bayu Beringin Lestari *) Pinjaman karyawan 2005 533.855 200.899 15.918 572.775 209.747 6.000 220.992 214.000 10.500 11.726 750.672 1.245.740 *) Berasal dari konversi kredit yang diberikan menjadi penyertaan saham. **) Merupakan Anak Perusahaan dari dana pensiun Bank. Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank Mandiri terdiri dari kredit dengan tingkat suku bunga sebesar 4% per tahun yang digunakan untuk membeli kendaraan bermotor dan rumah dengan jangka waktu 1 (satu) sampai 15 (lima belas) tahun yang dibayar melalui pemotongan gaji karyawan setiap bulan. h. Batas Maksimum Pemberian Kredit Per 31 Desember 2006 dan 2005, tidak terdapat pelanggaran ataupun pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan Bank Indonesia. i. Bank Mandiri memiliki sejumlah perjanjian penerusan kredit dengan lembaga keuangan internasional (Catatan 54). j. Mutasi penyisihan penghapusan kredit yang diberikan: Penyisihan penghapusan terdiri dari: 2006 Penyisihan penghapusan kredit Penyisihan penghapusan yang berasal dari selisih nilai pokok dan harga pembelian kredit dari BPPN (Catatan 11B.n) 2005 14.388.695 11.823.614 - - 14.388.695 11.823.614 Mutasi penyisihan penghapusan kredit (tidak termasuk penyisihan penghapusan yang berasal dari selisih nilai pokok dan harga pembelian kredit dari BPPN) adalah sebagai berikut: 2006 2005 Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 36) Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan **) Penghapusbukuan Lain-lain *) 11.823.614 4.158.551 3.422.460 (4.492.871) (523.059) 8.471.343 3.860.646 825.169 (1.503.081) 169.537 Saldo akhir tahun 14.388.695 11.823.614 *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing **)Termasuk pencatatan kembali kredit yang telah dihapusbuku sebesar Rp2.336.399 53 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): j. Mutasi penyisihan penghapusan kredit yang diberikan (lanjutan): Sebagaimana diuraikan dalam Catatan 2o, penyisihan penghapusan kredit dibuat berdasarkan kajian dan penilaian atas kolektibilitas dan nilai yang dapat direalisasi dari masing-masing saldo kredit pada tanggal neraca. Dalam menentukan jumlah minimum penyisihan penghapusan, Bank Mandiri menggunakan peraturan Bank Indonesia yang mengatur Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif. Jumlah minimum penyisihan penghapusan (termasuk untuk kredit yang dibeli dari BPPN) sesuai ketentuan Bank Indonesia per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp13.485.834 dan Rp11.556.688. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan kredit telah memadai. k. Ikhtisar kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi sebelum dikurangi pendapatan ditangguhkan, dan jumlah minimum penyisihan penghapusan sesuai peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut: 2006 Kredit bermasalah Rupiah: Industri Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Lain-lain Minimum penyisihan penghapusan 5.014.124 1.443.046 969.437 3.200.492 2.780.627 777.690 507.484 1.763.499 10.627.099 5.829.300 Mata uang asing: Industri Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Lain-lain 6.110.508 778.363 12.160 1.733.797 3.898.487 510.556 10.277 1.107.871 Jumlah Mata uang asing 8.634.828 5.527.191 19.261.927 11.356.491 Jumlah Rupiah 2005 Kredit bermasalah Rupiah: Industri Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Lain-lain Minimum penyisihan penghapusan 5.459.613 1.123.912 390.808 4.676.351 2.408.678 489.404 171.631 2.052.840 Jumlah Rupiah 11.650.684 5.122.553 Mata uang asing: Industri Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Lain-lain 11.191.072 1.024.046 618.583 2.529.373 3.815.221 370.557 210.885 862.305 Jumlah Mata uang asing 15.363.074 5.258.968 27.013.758 10.381.521 54 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): l. Penghapusbukuan Kredit Macet Pada tahun 2006 dan 2005, Bank Mandiri melaksanakan penghapusbukuan kredit macet masing-masing sebesar Rp4.475.753 dan Rp1.456.034 (Bank saja). Adapun kriteria debitur yang dapat dihapusbukukan meliputi: a. Fasilitas kredit telah digolongkan macet b. Fasilitas kredit telah dibentuk penyisihan penghapusan aktiva (PPA) sebesar 100% (seratus perseratus) dari pokok kredit macetnya c. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan penyelamatan, namun tidak berhasil d. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada kemampuan membayar e. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh kewajiban kreditnya, termasuk yang berasal dari non cash loan sehingga penghapusbukuan tidak boleh dilakukan pada sebagian kreditnya (partial write-off). Penghapusbukuan kredit macet ini bukan merupakan hapus tagih, sehingga upaya penagihan tetap dilakukan. m. Bank Mandiri memiliki kredit extra-komtabel sebesar Rp24.758.452 dan Rp22.621.706 masingmasing per 31 Desember 2006 dan 2005. Kredit extra-komtabel adalah kredit yang telah dihapusbukukan oleh Bank Mandiri, namun Bank terus melakukan usaha-usaha penagihan. Kredit extra-komtabel ini tidak disajikan dalam neraca, tetapi disajikan di luar neraca dalam buku besar Bank. Ikhtisar mutasi kredit extra-komtabel untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut (Bank saja): 2006 2005 Saldo awal tahun Penghapusbukuan Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan **) Lain-lain *) 22.621.706 4.475.753 (3.410.734) 1.071.727 21.527.023 1.456.034 (817.697) 456.346 Saldo akhir tahun 24.758.452 22.621.706 *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing. **) Termasuk pencatatan kembali kredit yang dihapusbuku sebesar Rp2.336.399. n. Pembelian Kredit dari BPPN Periode 1 Januari s/d 31 Desember 2006 Selain penyisihan penghapusan dan pendapatan ditangguhkan, per 31 Desember 2006 Bank membentuk penyisihan penghapusan kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp379.446. Dari jumlah pokok kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp3.050.488 seluruhnya telah dilakukan pengikatan kredit baru. Jumlah tambahan fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur dari kredit yang dibeli dari BPPN selama tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp11.498. Jumlah pendapatan bunga dan pendapatan lainnya (up-front fee, pendapatan restrukturisasi dan provisi) yang diterima dari kredit yang dibeli dari BPPN selama tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp139.010. 55 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): n. Pembelian Kredit dari BPPN (lanjutan) Periode 1 Januari s/d 31 Desember 2006 (lanjutan) Jumlah kredit yang dibeli dari BPPN yang masih dicatat sebagai “Aktiva Lain-lain” per 31 Desember 2006 adalah Nihil (Catatan 15). Periode 1 Januari s/d 31 Desember 2005 Selain penyisihan penghapusan dan pendapatan ditangguhkan, per 31 Desember 2005 Bank membentuk penyisihan penghapusan kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp807.109. Seluruh pokok kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp4.771.405 telah dilakukan pengikatan kredit baru. Jumlah tambahan fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur dari kredit yang dibeli dari BPPN selama tahun yang berakhir per 31 Desember 2005 adalah sebesar Rp12.035. Jumlah pendapatan bunga dan pendapatan lainnya (up-front fee, pendapatan restrukturisasi dan provisi) yang diterima dari kredit yang dibeli dari BPPN selama tahun yang berakhir per 31 Desember 2005 adalah sebesar Rp209.066. Jumlah kredit yang dibeli dari BPPN yang masih dicatat sebagai “Aktiva lain-lain” sebesar Rp2.288 per 31 Desember 2005 (Catatan 15). Mutasi jumlah pokok kredit, penyisihan penghapusan dan pendapatan ditangguhkan atas kredit yang dibeli dari BPPN untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005 yang dicatat dalam akun kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: 2006 2005 Saldo awal tahun Pelunasan selama tahun berjalan Penghapusbukuan selama tahun berjalan Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing 4.771.405 (639.663) (742.816) (338.438) 5.075.309 (514.537) (26.933) 237.566 Saldo akhir tahun 3.050.488 4.771.405 Saldo awal tahun Koreksi PPAP karena penerimaan diatas nilai pembelian Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing - - Saldo akhir tahun - - 159.858 164.964 Kredit yang diberikan Penyisihan penghapusan kredit Pendapatan ditangguhkan Saldo awal tahun Koreksi pendapatan yang ditangguhkan karena penerimaan diatas nilai pembelian Pendapatan yang ditangguhkan digunakan untuk penghapusbukuan Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing Saldo akhir tahun (18.620) (7.088) (50.161) (4.697) (4.155) 6.137 86.380 56 159.858 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): n. Pembelian Kredit dari BPPN (lanjutan) Komposisi kolektibilitas kredit yang dibeli dari BPPN per 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet 2006 2005 470.689 2.072.669 6.584 500.546 631.016 436.408 570.732 156.473 2.976.776 3.050.488 4.771.405 o. Pada tanggal 28 November 2005, Bank Mandiri menandatangani nota Kesepakatan Kerjasama No.NKB-001/PL/2005 dengan Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang Negara (DJPLN) No. DIR.MOU/009/2005 tentang Pelaksanaan Lelang Obyek Hak Tanggungan Berdasarkan Pasal 6 Undang-undang Hak Tanggungan. Tujuan pelaksanaan kesepakatan kerjasama tersebut adalah untuk mempercepat dan mengoptimalkan pelaksanaan lelang berdasarkan pasal 6 Undang-undang No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah beserta Benda-benda yang Berkaitan dengan Tanah, oleh DJPLN/KP2LN atas permohonan Bank Mandiri sebagai pengurang Hak Tanggungan Pertama. p. Pada tanggal 22 Desember 2006, Bank Mandiri telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB), dengan salah satu hasil Keputusan yaitu menyetujui tindakan Direksi untuk melakukan akselerasi penyelesaian kredit bermasalah antara lain melalui Program Penyelesaian Kredit Macet Bank Mandiri (PPKM Mandiri), dalam upaya menjadi bank berkinerja baik sebagaimana disyaratkan Bank Indonesia, dengan memberikan kewenangan kepada Direksi untuk: · Melakukan pengalihan termasuk pelepasan hak dan atau penjualan kredit bermasalah di bawah nilai pokok kepada investor, dengan jumlah (limit) yang akan dihapus tagih yaitu sebesar selisih antara nilai pokok dan harga pengalihan, sebagaimana ditetapkan RUPS dari waktu ke waktu. · Menggunakan jumlah (limit) hapus tagih atas piutang pokok macet yang telah dihapusbuku sebagaimana telah ditetapkan dalam RUPSLB Perseroan tanggal 29 September 2003 dan RUPSLB Perseroan tanggal 21 Desember 2005 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp5 triliun, dalam rangka optimalisasi asset termasuk kredit Perseroan, dengan melakukan hapus tagih atas piutang pokok macet dan atau hapus tagih atas selisih antara nilai pokok dan harga pengalihan, termasuk PPKM Mandiri. · Menandatangani Performance Management Contract dengan Pemerintah sebagai pelaksanaan Surat Keputusan Bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Negara BUMN, Gubernur Bank Indonesia tentang Paket Kebijakan Sektor Keuangan tanggal 5 Juli 2006. Keputusan Rapat tersebut dituangkan dalam Akta Berita Acara Rapat tertanggal 22 Desember 2006, di bawah Nomor : 64 yang dibuat oleh Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. Salinan dari akta tersebut pada saat ini masih dalam penyelesaian oleh Notaris. q. Bank telah melakukan penyesuaian kolektibilitas untuk beberapa debitur di bulan Desember 2006 berdasarkan transaksi setelah tanggal neraca (subsequent event) atas dasar pembayaran tunggakan pokok dan bunga yang terjadi pada bulan Januari 2007. 57 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 12. TAGIHAN AKSEPTASI a. Berdasarkan Jenis Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: 2006 Rupiah: Tagihan kepada bank lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47) Pihak ketiga 2005 769 20.708 552 12.718 290.583 175.065 312.060 188.335 38.450 38.487 3.257.883 4.092.280 Jumlah Mata uang asing 3.296.333 4.130.767 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 3.608.393 (155.223) 4.319.102 (429.092) 3.453.170 3.890.010 2006 2005 Tagihan kepada debitur Pihak ketiga Jumlah Rupiah Mata uang asing: Tagihan kepada bank lain Pihak ketiga Tagihan kepada debitur Pihak ketiga b. Berdasarkan Jatuh Tempo: Rupiah: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 88.066 164.020 59.974 104.444 61.374 22.517 Jumlah Rupiah 312.060 188.335 Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Lebih dari 12 bulan 790.217 1.448.175 957.886 93.303 6.752 986.953 1.868.876 1.243.348 27.165 4.425 Jumlah Mata uang asing 3.296.333 4.130.767 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 3.608.393 (155.223) 4.319.102 (429.092) 3.453.170 3.890.010 2006 2005 Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet 2.968.660 599.910 247 39.576 2.563.288 1.161.873 250.612 67.987 275.342 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 3.608.393 (155.223) 4.319.102 (429.092) 3.453.170 3.890.010 c. Berdasarkan Kolektibilitas: 58 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 12. TAGIHAN AKSEPTASI (lanjutan) d. Mutasi Penyisihan Penghapusan Tagihan Akseptasi adalah sebagai berikut: 2006 Saldo awal tahun (Pembalikan)/penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 36) Lain-lain *) Saldo akhir tahun 2005 429.092 (202.701) (71.168) 147.286 277.140 4.666 155.223 429.092 *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing. Jumlah minimum penyisihan penghapusan tagihan akseptasi sesuai peraturan Bank Indonesia per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing adalah Rp99.295 dan Rp429.092. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan tagihan akseptasi telah memadai. 13. PENYERTAAN SAHAM a. Rincian Penyertaan Saham adalah sebagai berikut: 2006 Metode ekuitas Metode biaya Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 2005 79.505 78.990 62.374 78.990 158.495 (73.625) 141.364 (73.298) 84.870 68.066 Rincian dari penyertaan saham per 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut: Nama Perusahaan Metode Ekuitas: PT AXA Mandiri Financial Services PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia Jenis Usaha Persentase Kepemilikan Biaya Perolehan Akumulasi Perubahan Ekuitas dan Bagian Laba/(Rugi) Nilai Tercatat Asuransi 49,00% 16.761 62.744 Perusahaan Induk 34,00% 2.278 (2.278) 79.505 79.505 Metode Biaya: a) PT Semen Kupang a) PT Sri Thai Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 3.889) Manufaktur Manufaktur 59,73% 21,60% Beragam 45.023 23.055 45.023 23.055 10.912 10.912 78.990 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 158.495 (73.625) 84.870 59 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 13. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) Rincian dari penyertaan saham per 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut: Nama Perusahaan Metode Ekuitas: PT AXA Mandiri Financial Services PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia Jenis Usaha Persentase Kepemilikan Biaya Perolehan Akumulasi Perubahan Ekuitas dan Bagian Laba/(Rugi) Nilai Tercatat Asuransi 49,00% 16.761 45.613 Perusahaan Induk 34,00% 2.278 (2.278) 62.374 62.374 Metode Biaya: PT Semen Kupang a) PT Sri Thai a) Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 3.889) Manufaktur Manufaktur 59,70% 21,60% Beragam 45.023 23.055 45.023 23.055 10.912 10.912 78.990 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 141.364 (73.298) 68.066 a) Penyertaan ini berasal dari restrukturisasi dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi penyertaan saham. Penyertaan saham tersebut merupakan penyertaan sementara, untuk jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun, sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. Oleh karena itu, penyertaan saham tersebut dicatat dengan menggunakan metode biaya tanpa memperhatikan besarnya persentase kepemilikan, berlaku mulai 1 Januari 2001. b. Klasifikasi penyertaan saham berdasarkan kolektibilitas: 2006 Lancar Macet Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 2005 85.815 72.680 68.739 72.625 158.495 (73.625) 141.364 (73.298) 84.870 68.066 c. Mutasi penyisihan penghapusan penyertaan saham: 2006 2005 Saldo awal tahun Penyisihan/(pembalikan) selama tahun berjalan (Catatan 36) 73.298 327 78.145 (4.847) Saldo akhir tahun 73.625 73.298 Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan penyertaan saham telah memadai. 60 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 14. AKTIVA TETAP Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut: Biaya perolehan/revaluasi *) Dikurangi: Akumulasi penyusutan dan amortisasi Nilai buku bersih 2006 2005 8.101.913 (3.392.670) 8.142.270 (2.836.857) 4.709.243 5.305.413 *) Aktiva tetap tertentu direvaluasi pada tahun 1979, 1987 dan 2003. Mutasi dari 1 Januari 2006 s.d. 31 Desember 2006 Biaya Perolehan/Revaluasi Pemilikan langsung Tanah *) Bangunan *) Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/ perangkat lunak Kendaraan bermotor Aktiva dalam penyelesaian Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Pemilikan langsung Bangunan Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/ perangkat lunak Kendaraan bermotor Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi **) Saldo Akhir 2.824.925 1.463.485 6.725 11.233 (1.226) (227.547) 67.060 2.604.103 1.540.552 3.510.938 70.737 107.065 4.267 (29.418) (1.617) 128.925 (209) 3.717.510 73.178 272.185 134.557 (47.322) (192.850) 166.570 8.142.270 263.847 (79.583) (224.621) 8.101.913 737.114 84.805 (348) (21.328) 800.243 2.065.724 34.019 513.860 9.693 (29.110) (1.550) (209) 2.550.474 41.953 2.836.857 608.358 (31.008) (21.537) 3.392.670 Nilai buku bersih Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/perangkat lunak Kendaraan bermotor 2.604.103 740.309 1.167.036 31.225 Aktiva dalam penyelesaian 4.542.673 166.570 4.709.243 **) Direklasifikasi ke dalam pos Properti Terbengkalai Aktiva dalam penyelesaian per 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut: Pengembangan dan lisensi - Core Banking System Bangunan Lain-lain 79.562 30.851 56.157 166.570 61 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 14. AKTIVA TETAP (lanjutan) Estimasi persentase tingkat penyelesaian aktiva dalam penyelesaian per 31 Desember 2006 untuk perjanjian Integrated Banking System dengan PT Silverlake Informatikatama adalah 96,22%, sementara dengan Silverlake Corporation adalah 100% sehingga dapat direklas menjadi aktiva tetap. Aktiva tetap tertentu Bank Syariah Mandiri, Anak Perusahaan, dengan nilai buku sebesar Rp24.346 per 31 Desember 2006 telah dijaminkan kepada Bank Indonesia sehubungan dengan persetujuan Bank Indonesia atas penyelesaian Pinjaman Subordinasi dengan Bank Indonesia sebesar Rp32.000 (Catatan 29). Mutasi dari 1 Januari 2005 s.d. 31 Desember 2005 Biaya Perolehan/Revaluasi Pemilikan langsung Tanah *) Bangunan *) Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/ perangkat lunak Kendaraan bermotor Aktiva dalam penyelesaian Aktiva sewa guna usaha Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Pemilikan langsung Bangunan Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/ perangkat lunak Kendaraan bermotor Aktiva sewa guna usaha Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Reklasifikasi 2.829.613 1.460.171 301 20.147 (4.989) (30.623) 13.790 2.824.925 1.463.485 3.125.558 63.157 140.569 11.299 (11.506) (3.719) 256.317 - 3.510.938 70.737 265.551 81.528 239.191 - (43.978) (232.557) (37.550) 7.825.578 411.507 (94.815) - 8.142.270 695.344 76.580 (34.810) - 737.114 1.580.906 32.963 474.020 4.602 (9.229) (3.546) 20.027 - 2.065.724 34.019 32.737 2.504 (15.214) (20.027) 2.341.950 557.706 (62.799) - 272.185 - 2.836.857 Nilai buku bersih Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/perangkat lunak Kendaraan bermotor 2.824.925 726.371 1.445.214 36.718 Aktiva dalam penyelesaian 5.033.228 272.185 5.305.413 *) Jumlah ini sudah termasuk dengan nilai revaluasi yang merupakan hasil penilaian dari Penilai Independen PT Vigers Hagai Sejahtera atas aktiva tetap Bank Peserta Penggabungan dengan menggunakan nilai pasar pada tanggal 31 Juli 1999 yang dibukukan secara prospektif pada tanggal 18 Juni 2003 (Catatan 14a). Aktiva dalam penyelesaian per 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut: Pengembangan dan lisensi - Core Banking System Bangunan Lain-lain 164.554 44.229 63.402 272.185 62 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 14. AKTIVA TETAP (lanjutan) Estimasi persentase tingkat penyelesaian aktiva dalam penyelesaian per 31 Desember 2005 untuk perjanjian Integrated Banking System dengan PT Silverlake Informatikatama adalah 95,78%. a. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) No. 211/KMK.03/2003 tanggal 14 Mei 2003 dan No. S-206/MK.01/2003 tanggal 21 Mei 2003, Bank Mandiri telah menugaskan PT Vigers Hagai Sejahtera, perusahaan jasa penilai terdaftar, untuk melaksanakan penilaian (revaluasi) aktiva tetap Bank Peserta Penggabungan, yaitu BBD, BDN, Bank Exim dan Bapindo pada tanggal 31 Juli 1999, sehubungan dengan pengalihan kerugian fiskal dan kompensasi kerugian fiskal dari wajib pajak yang melakukan pengalihan harta kepada Bank Mandiri. Berdasarkan Laporan Penilaian PT Vigers Hagai Sejahtera No. Ref-020-I/VHS/V/03 tanggal 26 Mei 2003, nilai aktiva tetap berikut kenaikan nilainya per 31 Juli 1999 adalah sebagai berikut: Aktiva Tetap Nilai Pasar Tanah dan bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Nilai Buku Kenaikan Nilai 4.427.510 438.086 19.604 843.414 275.370 355 3.584.096 162.716 19.249 4.885.200 1.119.139 3.766.061 Pendapat PT Vigers Hagai Sejahtera mengenai nilai pasar didasarkan pada Standar Penilaian Indonesia yang dikeluarkan oleh Gabungan Perusahaan Penilai Indonesia (GAPPI) dan Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI). Untuk menentukan nilai pasar tersebut, PT Vigers Hagai Sejahtera telah menggunakan metodologi penilaian pendekatan data pasar dan pendekatan biaya. Hasil revaluasi aktiva tetap tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak melalui Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Negara dan Daerah melalui Surat Keputusan No. Kep-01/WPJ.07/KP.0105/2003 tanggal 18 Juni 2003. Bank Mandiri membukukan hasil penilaian kembali (revaluasi) aktiva tetap untuk kepentingan perpajakan tersebut pada tanggal 18 Juni 2003, yaitu pada tanggal persetujuan efektif dari Direktorat Jendral Pajak diperoleh, dengan terlebih dahulu memperhitungkan akumulasi penyusutan aktiva tetap terkait untuk periode 1 Agustus 1999 sampai dengan tanggal 18 Juni 2003. Kenaikan nilai bersih aktiva tetap sebesar Rp3.046.936 mencakup tanah, bangunan, kendaraan, perlengkapan dan peralatan kantor. Pengakuan kenaikan nilai dari hasil revaluasi aktiva tetap tersebut tidak memberikan pengaruh pajak karena kerugian fiskal yang digunakan untuk mengkompensasi kenaikan nilai tersebut belum pernah diakui sebagai aktiva pajak tangguhan oleh Bank. b. Bank Mandiri dan Anak Perusahaan telah mengasuransikan aktiva tetap (tidak termasuk hak atas tanah) untuk menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran, pencurian dan bencana alam kepada PT Staco Jasapratama, PT Asuransi Raya dan PT Asuransi Dharma Bangsa dengan nilai pertanggungan asuransi per 31 Desember 2006 sebesar Rp3.016.153 dan US$174.357.150,76 (nilai penuh) dan per 31 Desember 2005 sebesar Rp2.481.272. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi atas aktiva tetap yang dipertanggungkan. 63 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 15. AKTIVA LAIN-LAIN Pendapatan yang masih akan diterima Lain-lain 2006 2005 1.661.130 3.302.295 1.852.191 2.107.418 4.963.425 3.959.609 Pendapatan yang masih akan diterima Pendapatan yang masih akan diterima terdiri dari bunga yang masih akan diterima dari penempatan, surat-surat berharga, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah, kredit yang diberikan dan provisi dan komisi yang masih harus diterima. Lain-lain 2006 Rupiah: Piutang transaksi nasabah Aktiva yang tidak digunakan – setelah dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih sebesar Rp28.762 dan Rp31.064 per Desember 2006 dan 2005 Biaya dibayar dimuka Tagihan bunga kepada lembaga keuangan Rekening Antar Kantor - bersih Agunan yang diambil alih – setelah dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih sebesar Rp10.451 dan Rp10.451 per Desember 2006 dan 2005 Uang muka pajak Lain-lain Jumlah Rupiah 2005 713.357 107.000 416.167 303.804 254.004 201.152 238.236 361.361 43.496 265.400 188.094 7.356 1.630.052 188.703 217.292 729.753 3.713.986 2.151.241 Mata uang asing: Biaya dibayar dimuka Tagihan bunga kepada lembaga keuangan Piutang transaksi nasabah Uang muka pajak Rekening Antar Kantor Lain-lain 21.041 17.601 16.052 92 528.226 52.736 26.860 39.306 264.500 Jumlah Mata uang asing 583.012 383.402 4.296.998 (994.703) 2.534.643 (427.225) 3.302.295 2.107.418 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan Piutang transaksi nasabah terutama merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan efek PT Mandiri Sekuritas (Anak Perusahaan). Aktiva yang tidak digunakan (properti terbengkalai) adalah aktiva tetap dalam bentuk properti yang dimiliki Bank tetapi tidak digunakan untuk kegiatan usaha Bank yang lazim. Biaya dibayar dimuka terdiri dari pembayaran dimuka yang sebagian besar berkaitan dengan biaya sewa dan asuransi. Uang muka pajak per 31 Desember 2006 dan 2005 terutama terdiri dari uang muka pajak penghasilan badan dan lainnya. 64 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 15. AKTIVA LAIN-LAIN (lanjutan) Termasuk lain-lain adalah pembelian kredit dari BPPN masing-masing sebesar RpNihil dan Rp2.288 per 31 Desember 2006 dan 2005 dimana perjanjian pengalihan piutang dengan BPPN belum selesai (Catatan 11). Per 31 Desember 2006 seluruh perjanjian pengalihan piutang dengan BPPN telah diselesaikan. Penyisihan penghapusan sebesar Rp994.703 dan Rp427.225 per 31 Desember 2006 dan 2005 dibentuk untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari pos-pos terbuka akun-akun antar cabang dan kantor pusat dan aktiva lain-lain. Manajemen Bank Mandiri berpendapat bahwa jumlah penyisihan ini telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari aktiva lain-lain. Mutasi jumlah penyisihan penghapusan dari aktiva lain-lain adalah sebagai berikut: 2006 Saldo awal tahun Penyisihan/(pembalikan) selama tahun berjalan Penggunaan selama tahun berjalan (penghapusbukuan pos terbuka) Lain-lain*) 427.225 53.663 513.815 Saldo akhir tahun 994.703 2005 1.880.346 (797.841) (1.089.404) 434.124 427.225 *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing. 16. SIMPANAN - GIRO a. Berdasarkan Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: 2006 2005 Rupiah: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47) Pihak ketiga 83.524 35.366.597 82.377 31.145.666 Jumlah Rupiah 35.450.121 31.228.043 Mata uang asing: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47) Pihak ketiga 249.988 13.112.644 232.584 14.949.643 Jumlah Mata uang asing 13.362.632 15.182.227 48.812.753 46.410.270 Termasuk di dalam simpanan giro adalah giro wadiah masing-masing sebesar Rp2.058.994 dan Rp1.261.474 per 31 Desember 2006 dan 2005. b. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bonus per Tahun: Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: 2006 Rupiah Mata uang asing 3,26% 2,59% 2005 3,52% 1,84% Kisaran bonus giro wadiah per tahun: 2006 Rupiah Mata uang asing 1,09% - 1,42% 1,24% - 1,95% 65 2005 1,31% - 2,90% 0,26% - 1,98% PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 16. SIMPANAN – GIRO (lanjutan) c. Giro yang menjadi jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan per 31 Desember 2006 dan 2005 adalah masing-masing sebesar Rp859.951 dan Rp780.244. 17. SIMPANAN - TABUNGAN a. Berdasarkan Jenis dan Mata Uang: 2006 Rupiah: Tabungan Mandiri Tabungan Mudharabah Tabungan Mandiri Haji 2005 57.283.153 2.662.402 358.006 44.857.580 1.988.476 307.122 60.303.561 47.153.178 b. Per 31 Desember 2006 dan 2005 tabungan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp46.355 dan Rp23.276 atau 0,08% dan 0,05% dari jumlah tabungan (Catatan 47). c. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk tabungan dalam Rupiah selama tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005 adalah 4,53% dan 4,33%. d. Bagi hasil per tahun untuk tabungan mudharabah berkisar antara 2,73% sampai dengan 7,39% dan 5,72% sampai dengan 6,57% untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005. 18. SIMPANAN - DEPOSITO BERJANGKA a. Berdasarkan Mata Uang: 2006 Rupiah Mata uang asing 2005 83.539.150 13.052.084 96.464.773 16.261.431 96.591.234 112.726.204 b. Berdasarkan Jangka Waktu: 2006 2005 Rupiah: 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan 56.945.785 12.322.070 3.569.430 7.063.403 3.638.462 66.298.569 18.495.955 4.253.505 3.782.693 3.634.051 Jumlah Rupiah 83.539.150 96.464.773 Mata uang asing: 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan 11.364.960 834.361 343.553 463.257 45.953 12.889.302 1.285.620 1.055.938 895.639 134.932 Jumlah Mata uang asing 13.052.084 16.261.431 96.591.234 112.726.204 66 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 18. SIMPANAN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan) c. Berdasarkan Sisa Waktu Hingga Jatuh Tempo: 2006 2005 Rupiah: 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan 62.419.959 13.293.095 2.723.278 3.226.267 1.876.551 71.644.295 15.748.165 2.262.829 3.204.628 3.604.856 Jumlah Rupiah 83.539.150 96.464.773 Mata uang asing: 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan 11.612.650 951.699 275.116 211.658 961 13.197.420 1.573.232 667.922 703.725 119.132 Jumlah Mata uang asing 13.052.084 16.261.431 96.591.234 112.726.204 d. Termasuk di dalam deposito berjangka adalah investasi tidak terikat mudharabah masing-masing sebesar Rp3.510.184 dan Rp3.818.239 per 31 Desember 2006 dan 2005. e. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun: Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: 2006 Rupiah Mata uang asing 11,12% 4,03% 2005 8,27% 2,99% Kisaran bagi hasil investasi tidak terikat mudharabah per tahun: 2006 Rupiah Mata uang asing 6,56% - 8,24% 2,73% - 3,55% 2005 6,42% - 8,31% 1,40% - 3,46% f. Per 31 Desember 2006 dan 2005, deposito berjangka dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp877.911 dan Rp1.080.031 atau 0,91% dan 0,96% dari jumlah deposito berjangka (Catatan 47). g. Per 31 Desember 2006 dan 2005, jumlah deposito berjangka yang dibekukan dan diblokir sebagai jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan adalah masing-masing sebesar Rp5.645.389 dan Rp4.976.460. Deposito berjangka mudharabah yang dijaminkan per 31 Desember 2006 dan 2005 atas piutang mudharabah yang diberikan oleh Bank adalah masing-masing sebesar RpNihil dan Rp19.735. 67 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 19. SIMPANAN DARI BANK LAIN - GIRO DAN TABUNGAN a. Berdasarkan Mata Uang: 2006 Rupiah Mata uang asing 2005 1.090.454 196.155 374.078 41.763 1.286.609 415.841 Termasuk dalam simpanan dari bank lain - giro adalah giro wadiah sebesar RpNihil dan Rp8.636 per 31 Desember 2006 dan 2005. b. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bonus per Tahun: Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: 2006 Rupiah Mata uang asing 3,26% 2,59% 2005 3,52% 1,84% Kisaran bonus Giro wadiah per tahun: 2006 Rupiah Mata uang asing 1,09% - 4,26% 0,22% - 1,95% 2005 1,31% - 2,90% - c. Giro dari bank lain yang mempunyai hubungan istimewa per 31 Desember 2006 dan 2005, adalah masing-masing sebesar Rp138 dan Rp287 (Catatan 47). d. Giro yang menjadi jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan per 31 Desember 2006 dan 2005, masing-masing sebesar Rp1.596 dan Rp2.718. 20. SIMPANAN DARI BANK LAIN - INTER-BANK CALL MONEY a. Berdasarkan Mata Uang: 2006 Rupiah Mata uang asing 2005 1.420.000 479.681 600.000 238.019 1.899.681 838.019 b. Berdasarkan Sisa Waktu Hingga Jatuh Tempo: 2006 2005 Rupiah: Kurang dari 1 bulan 1.420.000 600.000 Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan 479.681 238.019 1.899.681 838.019 68 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 20. SIMPANAN DARI BANK LAIN - INTER-BANK CALL MONEY (lanjutan) c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata per Tahun: 2006 Rupiah Mata uang asing 8,26% 4,25% 2005 10,86% 3,99% d. Per 31 Desember 2006 dan 2005 Bank Mandiri tidak memiliki inter-bank call money dari bank yang mempunyai hubungan istimewa. 21. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA a. Berdasarkan Jenis Mata Uang: 2006 2005 4.203.055 799.955 4.013.928 1.531.201 5.003.010 5.545.129 2006 2005 Rupiah: Kurang dari 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan 4.152.853 43.708 4.269 2.225 3.993.650 13.513 5.885 880 Jumlah Rupiah 4.203.055 4.013.928 Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan 799.955 - 17.707 53.559 203.565 273.370 983.000 Jumlah Mata uang asing 799.955 1.531.201 5.003.010 5.545.129 Rupiah Mata uang asing b. Berdasarkan Jangka Waktu: Di dalam simpanan dari bank lain - deposito berjangka termasuk investasi tidak terikat - deposito berjangka mudharabah sebesar Rp5.433 dan Rp133.522 per 31 Desember 2006 dan 2005. c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun: Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: 2006 Rupiah Mata uang asing 11,12% 4,03% 69 2005 8,27% 2,99% PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 21. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan) c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun (lanjutan): Kisaran bagi hasil deposito berjangka mudharabah per tahun: 2006 Rupiah Mata uang asing 5,58% - 8,53% 1,20% - 3,55% 2005 6,42% - 8,31% 1,40% - 3,46% d. Per 31 Desember 2006 dan 2005 Bank Mandiri tidak mempunyai deposito berjangka dari bank yang mempunyai hubungan istimewa. e. Per 31 Desember 2006 dan 2005 deposito berjangka yang dibekukan dan diblokir sebagai jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan adalah masing-masing sebesar Rp11.721 dan Rp4.893. f. Pada kwartal kedua tahun 2005, Bank melakukan dua transaksi Callable Parallel Deposits dengan bank counterpart yang berkaitan dengan kontrak penjualan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Indonesia. Kontrak dimulai pada saat Bank melakukan pengalihan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Indonesia kepada bank counterpart dan menerima dana hasil pengalihan tersebut dalam Rupiah. Sebagian dari dana hasil pengalihan tersebut sejumlah Rp1.268.000 ditempatkan kembali ke bank counterpart dan selanjutnya Bank menerima pinjaman Dolar Amerika Serikat sejumlah US$100 juta (nilai penuh). Ringkasan dari kontrak Callable Parallel Deposits adalah sebagai berikut: Tanggal efektif 16 Mei 2005 Tanggal jatuh tempo Dolar Amerika Serikat 17 Mei 2005 Rupiah Dolar Amerika Serikat Deposito Rupiah Nilai deposito awal 634.000 Nilai deposito Akhir 1.493.110 *) Suku Bunga 11,17% 15 Juni 2013 US$50juta (nilai penuh) US$50juta (nilai penuh) LIBOR 3 bulan + spread 3 Juni 2005 20 Desember 2013 634.000 1.540.310 *) 8 Juni 2005 15 Desember 2013 US$50juta (nilai penuh) US$50juta (nilai penuh) 20 Juni 2013 11,00% LIBOR 3-bulan + spread *) Zero Coupon Deposits Dana yang ditempatkan sebagai deposito di atas berasal dari sebagian dana yang diterima dari pengalihan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah ke bank counterpart. 70 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 21. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan) Perjanjian memberikan hak opsi kepada bank counterpart untuk memutuskan lebih awal perjanjian dengan menghentikan/menarik deposito Rupiah dan Dolar Amerika Serikat pada setiap tanggal redemption setiap tahunnya. Perjanjian juga mengharuskan Bank untuk menambah (top up) penempatan deposito Rupiah ke bank counterpart selama periode perjanjian yang dihitung berdasarkan dari pergerakan kurs spot Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat. Pada tanggal 15 Juni 2006, Bank telah menggunakan haknya untuk memutuskan lebih awal atas pinjaman US$50.000.000 (nilai penuh) dengan tanggal efektif 17 Mei 2005 di atas. Selain itu, pada tanggal 15 Desember 2006 Bank juga telah menggunakan hak untuk memutuskan lebih awal atas pinjaman US$50.000.000 (nilai penuh) dengan tanggal efektif 8 Juni 2005 di atas. Dalam hal Bank mengeksekusi opsi ini maka penempatan dalam Callable Zero Coupon Deposit tidak secara otomatis dihentikan. Apabila terjadi trigger events, yaitu gagal bayar (default) atau restrukturisasi Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah oleh Pemerintah Indonesia sehubungan dengan pembayaran pokok atau bunga, bank counterpart dapat mengembalikan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut yang telah dialihkan kepada Bank sebagai penyelesaian (settlement) atas transaksi callable zero coupon deposits. Dalam neraca Bank Mandiri per 31 Desember 2006, Deposito Rupiah tetap disajikan sebagai Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Republik Indonesia (Catatan 7), mengingat belum dipenuhinya syarat untuk pengakuan penjualan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah. 22. HUTANG ATAS SURAT-SURAT BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI Per 31 Desember 2006 surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali adalah sebagai berikut: Jenis Efek Nilai Nominal Tanggal Dimulai Tanggal Jatuh Tempo Nilai Beli Kembali Beban Bunga yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih Rupiah Obligasi VR0019 Obligasi VR0013 Obligasi FR0019 Obligasi VR0017 Obligasi VR0019 Obligasi Obligasi Medium Term Notes Obligasi Medium Term Notes Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi FR0040 Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi 111.915 617.500 231.028 289.859 355.652 30.000 27.000 21.000 14.000 10.000 10.000 9.000 6.500 6.000 5.000 5.000 2.000 2.000 1.900 28/12/06 07/06/05 03/11/04 04/11/04 18/05/05 29/09/06 29/09/06 22/12/06 29/09/06 29/09/06 29/09/06 22/12/06 22/12/06 22/12/06 29/09/06 29/09/06 22/12/06 22/12/06 22/12/06 25/01/07 07/01/08 03/11/09 04/11/09 18/05/10 28/09/07 28/09/07 20/06/07 28/09/07 28/09/07 28/09/07 20/06/07 20/06/07 20/06/07 28/09/07 28/09/07 20/06/07 20/06/07 20/06/07 100.700 617.500 285.060 284.062 316.356 31.994 26.426 22.097 14.087 10.057 9.915 9.550 7.028 6.545 5.304 5.001 2.125 2.111 2.004 625 3.194 2.396 1.097 1.347 822 915 550 398 314 504 476 112 104 123 100.075 617.500 285.060 284.062 316.356 28.800 24.030 21.000 12.740 9.235 9.000 9.000 6.630 6.231 4.800 4.525 2.013 2.007 1.881 47.725 11/12/06 27/01/07 48.054 182 47.872 50.588 15/12/06 15/01/07 50.828 116 50.712 16.226 1.869.893 21/12/06 22/01/07 16.305 1.873.109 54 13.329 16.251 1.859.780 Mata uang asing Obligasi FR0038 dan FR0040 Obligasi FR0019, FR0023, FR0034 dan obligasi Obligasi FR0034 dan FR0040 Jumlah 71 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 22. HUTANG ATAS SURAT-SURAT BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (lanjutan) Kontrak penjualan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dengan bank-bank counterpart (No. Seri VR0013, VR0017, FR0019 dan VR0019) merupakan kontrak-kontrak yang berkaitan dengan kontrakkontrak transaksi pendanaan valuta asing melalui mekanisme pertukaran mata uang asing (cross currency swap) dengan pihak-pihak tersebut di atas. Tidak ada premi atau diskonto yang diakui atas kontrak-kontrak tersebut. Per 31 Desember 2005, surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali adalah sebagai berikut: Jenis Efek Nilai Nominal Tanggal Dimulai Tanggal Jatuh Tempo Nilai Beli Kembali Beban Bunga yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih Rupiah Obligasi FR0019 Obligasi VR0017 Obligasi VR0019 Obligasi VR0013 Obligasi VR0019 Obligasi VR0019 Obligasi VR0019 Obligasi VR0019 Obligasi VR0019 Obligasi FR0002 Obligasi FR0013 Obligasi FR 0020 Obligasi FR0013 Obligasi FR0002 Obligasi FR0002 231.028 289.859 355.652 617.500 63.982 57.127 114.550 114.550 114.548 30.000 20.000 1.000 25.000 20.000 30.000 03/11/2004 04/11/2004 18/05/2005 07/06/2005 05/12/2005 15/12/2005 22/12/2005 28/12/2005 29/12/2005 20/10/2005 20/10/2005 13/12/2005 14/12/2005 15/12/2005 23/12/2005 03/11/2009 04/11/2009 18/05/2010 07/01/2008 04/01/2006 16/01/2006 19/01/2006 09/01/2006 30/01/2006 20/01/2006 20/01/2006 11/01/2006 16/01/2006 16/01/2006 23/01/2006 285.060 284.062 316.356 617.500 56.595 50.578 100.994 100.398 101.134 29.108 21.202 999 25.060 20.258 30.469 79 289 673 297 1.063 114 196 2 173 129 279 285.060 284.062 316.356 617.500 56.516 50.289 100.321 100.101 100.071 28.994 21.006 997 24.887 20.129 30.190 9.830 2.094.626 28/10/2005 30/01/2006 9.992 2.049.765 51 3.345 9.941 2.046.420 Mata Uang Asing SN BMRI Jumlah Kontrak penjualan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dengan bank-bank counterpart (No. Seri VR0013, VR0017, FR0019 dan VR0019) merupakan kontrak-kontrak yang berkaitan dengan kontrakkontrak transaksi pertukaran mata uang (cross currency swap) dengan pihak-pihak tersebut di atas. Tidak ada premi atau diskon yang diakui atas kontrak-kontrak tersebut. 23. KEWAJIBAN AKSEPTASI a. Berdasarkan Jenis Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: 2006 Rupiah: Kewajiban kepada bank lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47) Pihak ketiga Kewajiban kepada debitur Pihak ketiga Jumlah Rupiah 72 2005 322 290.261 175.065 21.477 13.270 312.060 188.335 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 23. KEWAJIBAN AKSEPTASI (lanjutan) a. Berdasarkan Jenis Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: (lanjutan) Mata uang asing: Kewajiban kepada bank lain Pihak ketiga Kewajiban kepada debitur Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47) Pihak ketiga Jumlah Mata uang asing 2006 2005 3.257.883 4.092.280 517 37.933 38.487 38.450 38.487 3.296.333 4.130.767 3.608.393 4.319.102 2006 2005 b. Berdasarkan Jatuh Tempo: Rupiah: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 88.066 164.020 59.974 104.444 61.374 22.517 Jumlah Rupiah 312.060 188.335 Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Lebih dari 12 bulan 790.217 1.448.175 957.886 93.303 6.752 986.953 1.868.876 1.243.348 27.165 4.425 Jumlah Mata uang asing 3.296.333 4.130.767 3.608.393 4.319.102 2006 2005 24. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN Berdasarkan Jenis dan Mata Uang: Rupiah: Cek perjalanan Mandiri Obligasi Syariah Lain-lain 948.267 200.000 564 948.451 200.000 564 Jumlah Rupiah 1.148.831 1.149.015 Mata uang asing: Medium Term Notes (MTN) Promissory Notes 2.558.682 90.030 2.753.515 83.693 Jumlah mata uang asing 2.648.712 2.837.208 Jumlah Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi 3.797.543 (3.660) 3.986.223 (2.754) 3.793.883 3.983.469 73 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 24. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan) Rincian MTN adalah sebagai berikut: 2006 Jenis/ Nomor ISIN Arranger Jangka Tanggal jatuh waktu tempo (bulan) MTN (XS0167272375) Credit Suisse First Boston (Europe) Ltd., London, 22 Apr 2008 UBS Hong Kong dan PT Mandiri Sekuritas Dikurangi: - Surat-surat berharga yang diterbitkan dan dimiliki Bank Mandiri dan Anak Perusahaan 60 Tingkat suku bunga per tahun 7,00% - Diskonto yang belum diamortisasi Nilai nominal US$ Rupiah (nilai penuh) Ekivalen 294.278.375 2.649.388 (10.075.134) (90.706) 284.203.241 (406.575) 2.558.682 (3.660) 283.796.666 2.555.022 2005 Jenis/ Nomor ISIN Arranger Jangka Tanggal jatuh waktu tempo (bulan) MTN (XS0167272375) Credit Suisse First Boston (Europe) Ltd., London, 22 Apr 2008 UBS Hong Kong dan PT Mandiri Sekuritas Dikurangi: - Surat-surat berharga yang diterbitkan dan dimiliki Bank Mandiri dan Anak Perusahaan - Diskonto yang belum diamortisasi 60 Tingkat suku bunga per tahun 7,00% Nilai nominal US$ Ekivalen (nilai penuh) Rupiah 291.247.264 2.862.961 (11.133.826) (109.446) 280.113.438 (280.165) 2.753.515 (2.754) 279.833.273 2.750.761 Pada 31 Oktober 2003, Bank Syariah Mandiri, Anak Perusahaan, mengeluarkan Obligasi Syariah yang memiliki jangka waktu 5 (lima) tahun dengan nilai Rp200.000, memiliki pendapatan bagi hasil yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan dengan pembayaran pertama dilakukan 30 Januari 2004 sedangkan jatuh tempo Obligasi Syariah pada 31 Oktober 2008. Pendapatan yang dibagihasilkan diambil dari pendapatan margin Bank Syariah Mandiri yang berasal dari portofolio murabhahah yang diperoleh selama 1 (satu) triwulan. 74 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 24. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan) Bank Mandiri telah menerbitkan Senior Notes sebesar US$300.000.000 (nilai penuh) dengan kupon 7,00% per tahun, pada harga 99,482% dan akan jatuh tempo pada tanggal 22 April 2008. Medium Term Notes (MTN) dengan nilai nominal sebesar US$300.000.000 (nilai penuh) tersebut telah dilindung nilai dengan menggunakan jenis instrumen interest rate swap. MTN disajikan menurut nilai wajarnya sebagai akibat penyesuaian atas transaksi lindung nilai per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing berkurang sebesar Rp51.512 atau ekivalen dengan US$5.721.625 (nilai penuh) dan Rp86.039 atau ekivalen dengan US$8.752.736 (nilai penuh). 25. PINJAMAN YANG DITERIMA 2006 Rupiah: Bank Indonesia (a) PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (b) PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) (c) Pemerintah RI (d) (Catatan 47) Lain-lain (g) 2005 599.426 486.159 400.000 350.000 75.000 735.004 573.722 667.400 350.000 305.000 Jumlah Rupiah 1.910.585 2.631.126 Mata uang asing: Direct Off-shore Loans (e) Fasilitas Pendanaan Perdagangan (f) Lain-lain (g) 1.359.453 154.854 - 1.445.010 196.600 6.895 Jumlah Mata uang asing 1.514.307 1.648.505 3.424.892 4.279.631 Per 31 Desember 2006 dan 2005 pinjaman yang diterima dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing adalah Rp350.000 dan Rp350.000 (Catatan 47). (a) Bank Indonesia Akun ini merupakan fasilitas kredit likuiditas yang diperoleh dari Bank Indonesia (BI) untuk dipinjamkan kembali kepada debitur-debitur Bank Mandiri sesuai dengan Kredit Program Pemerintah. Pengelolaan dan pengawasan fasilitas kredit ini dilakukan oleh PT Permodalan Nasional Madani (Persero), sebuah badan usaha milik Pemerintah, berdasarkan Undang-undang No. 23/1999 tanggal 17 Mei 1999 mengenai BI, Peraturan BI No. 2/3/PBI/2000 tanggal 1 Pebruari 2000 dan Peraturan BI No. 5/20/PBI/2003 tanggal 17 September 2003 tentang Pengalihan Pengelolaan Kredit Likuiditas Bank Indonesia dalam rangka Kredit Program. Fasilitas kredit ini dikenai suku bunga berkisar antara 3% sampai 9% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal yang berbeda-beda yang terakhir pada tahun 2017. Rinciannya adalah sebagai berikut: 2006 Rupiah: Kredit Koperasi Primer kepada Anggotanya (KKPA) Kredit Investasi Kecil (KIK) Kredit Investasi (KI) 75 2005 365.407 121.675 112.344 420.571 188.738 125.695 599.426 735.004 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 25. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) (b) PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Permodalan Nasional Madani (Persero), yang pinjamannya disalurkan kembali oleh Bank Mandiri kepada anggota Koperasi Primer (Kredit Koperasi Primer kepada Anggotanya [KKPA]). Fasilitas ini dikenai bunga 7% per tahun. Jangka waktu kredit dan jadual pelunasannya tergantung dari perjanjian kredit untuk masing-masing debitur. (c) PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) Akun ini merupakan fasilitas kredit modal kerja ekspor yang diperoleh dari Bank Ekspor Indonesia berdasarkan perjanjian pemberian fasilitas No. 064/PPF/12/2000 tanggal 12 Desember 2000 antara PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 20 Desember 2000 sampai dengan tanggal 19 Desember 2001 dan diperpanjang setiap tahunnya dan perjanjian yang paling baru adalah No. 054/PPF/12/2005 yang berlaku sampai dengan tanggal 16 Desember 2006. Perjanjian yang berlaku sampai dengan tahun 2007 sedang dalam proses perpanjangan. Fasilitas ini hanya diberikan kepada nasabah eksportir baik langsung maupun tidak langsung yang telah dibiayai/diberikan kredit oleh Bank Mandiri dan dibebankan tingkat suku bunga kredit sesuai dengan tingkat bunga pasar. (d) Pemerintah Republik Indonesia Akun ini merupakan pinjaman yang diterima oleh Bank Mandiri dari Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan perjanjian No. KP-022/DP3/2004 tanggal 14 Mei 2004 dan amandemen perjanjian No. AMA-7/KP-022/DP3/2004 tanggal 15 Desember 2004 dan surat No. S-662/PB.7/2005 tanggal 13 Mei 2005 dan amandemen perjanjian No. AMA-30/KP022/DP3/2006 tanggal 24 Agustus 2006 masing-masing tentang Perubahan terhadap Perjanjian Pinjaman antara Pemerintah dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. KP-022/DP3/2004 tanggal 14 Mei 2004 dan Persetujuan Perubahan Terhadap Perjanjian Pinjaman antara Pemerintah RI dan Bank Mandiri dalam rangka pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil. Pinjaman ini digunakan untuk penyediaan kredit bagi usaha mikro dan kecil dengan prosedur, tata cara dan persyaratan pemberian pinjaman sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan No.40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003 tentang Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil yang telah diubah dan disempurnakan dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 74/KMK.06/2004 tanggal 20 Februari 2004. Fasilitas ini dikenai suku bunga sebesar SBI 3 (tiga) bulanan yang ditetapkan setiap 3 (tiga) bulan sekali pada tanggal 10 Maret, 10 Juni, 10 September dan 10 Desember atas dasar lelang SBI terakhir sebelum tanggal penetapan. Pembayaran pinjaman ini akan dilakukan dalam 5 (lima) kali angsuran semesteran, dengan angsuran pertama jatuh tempo pada tanggal 10 Desember 2007. (e) Direct Off-shore Loans Rincian pinjaman direct off-shore loans adalah sebagai berikut: 2006 Deutsche Bank AG, Singapura Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura Bayerische Hypo-Und Vereinsbank AG, Singapura Natexis Banques Popularies Overseas Chinese Banking Corp. Bank of New York, Singapura United Overseas Bank, Singapura 76 2005 675.225 270.090 135.045 135.045 135.045 9.003 - 737.250 294.900 147.450 265.410 1.359.453 1.445.010 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 25. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) (e) Direct Off-shore Loans (lanjutan) Pinjaman dari Deutsche Bank AG, Singapura dikenai suku bunga sebesar LIBOR 3 (tiga) bulanan ditambah marjin tertentu, pinjaman dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura dikenai suku bunga sebesar SIBOR 3 (tiga) bulanan ditambah marjin tertentu, pinjaman dari Bayerische Hypo-Und Vereinsbank AG, Singapura dikenai suku bunga sebesar LIBOR 6 (enam) bulanan ditambah marjin tertentu, pinjaman dari Natexis Banquest Popularies dan Overseas Chinese Banking Corp., Singapura dikenai suku bunga sebesar LIBOR 3 (tiga) bulanan ditambah marjin tertentu, pinjaman dari Bank of New York, Singapura dikenai suku bunga sebesar SIBOR 3 (tiga) bulanan ditambah marjin tertentu dan pinjaman dari United Overseas Bank, Singapura dikenai suku bunga sebesar SIBOR 6 (enam) bulanan ditambah marjin tertentu. Pinjaman ini akan dibayar penuh pada saat jatuh tempo. (f) Fasilitas Pendanaan Perdagangan Fasilitas pendanaan perdagangan merupakan pinjaman jangka pendek dengan jangka waktu mulai dari 129 sampai dengan 185 hari dengan tingkat suku bunga sebesar LIBOR dan SIBOR ditambah marjin tertentu. Pinjaman ini dijamin dengan letter of credit yang diterbitkan oleh Bank Mandiri. Rinciannya adalah sebagai berikut: 2006 Bayerische Landesbank, Munchen Dresdner Bank, AG, Frankfurt Natexis Banques Popularies Commerzbank, Singapura 2005 67.523 67.523 19.808 - 196.600 154.854 196.600 (g) Lain-lain 2006 (i) Rupiah Bank Permata, Jakarta Bank Lippo, Jakarta Bank Panin, Jakarta HSBC, Jakarta DBS Bank Ltd., Jakarta 2005 50.000 25.000 - 100.000 105.000 100.000 Jumlah Rupiah 75.000 305.000 (ii) Mata uang asing Lain-lain - 6.895 - 6.895 Jumlah Mata uang asing 77 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 26. ESTIMASI KERUGIAN ATAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI a. Transaksi komitmen dan kontinjensi dalam kegiatan usaha Bank Mandiri yang mempunyai risiko kredit adalah sebagai berikut: Rupiah: Bank garansi yang diterbitkan (Catatan 45) Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan (Catatan 45) Jumlah Rupiah Mata uang asing: Bank garansi yang diterbitkan (Catatan 45) Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan (Catatan 45) Standby letters of credit (Catatan 45) Jumlah Mata uang asing 2006 2005 3.746.502 892.418 3.797.255 603.455 4.638.920 4.400.710 4.535.248 3.024.142 2.866.448 4.695.898 3.236.305 3.557.056 10.425.838 11.489.259 15.064.758 15.889.969 b. Berdasarkan Kolektibilitas: 2006 2005 Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet 14.456.257 469.192 911 12.425 125.973 14.419.537 831.259 329.674 128.710 180.789 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 15.064.758 (514.399) 15.889.969 (594.084) Komitmen dan kontinjensi - bersih 14.550.359 15.295.885 c. Mutasi Penyisihan Penghapusan Komitmen dan Kontinjensi: 2006 2005 Saldo awal tahun (Pembalikan)/penyisihan selama tahun berjalan Lain-lain *) 594.084 (37.670) (42.015) 565.898 80 28.106 Saldo akhir tahun 514.399 594.084 *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing. Jumlah minimum penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi sesuai ketentuan Bank Indonesia per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing adalah Rp300.345 dan Rp464.765. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi telah memadai. 78 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 27. PERPAJAKAN a. Hutang pajak 2006 2005 Bank Mandiri Pajak penghasilan: Karyawan - Pasal 21 Pasal 4 (2) Badan – Pasal 29 Lain-lain 21.824 175.985 1.345.436 13.756 42.483 201.611 7.277 Anak Perusahaan 1.557.001 25.799 251.371 20.730 1.582.800 272.101 b. Beban pajak 2006 Beban pajak - tahun berjalan: Bank Mandiri Anak Perusahaan Beban/(Manfaat) pajak - tangguhan: Bank Mandiri Anak Perusahaan 2005 1.609.549 65.461 403.244 97.257 1.675.010 500.501 (1.266.454) 168 136.223 (8.378) (1.266.286) 127.845 408.724 628.346 Seperti yang dijelaskan pada Catatan 2v, pajak penghasilan untuk Bank Mandiri dan Anak Perusahaan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah (untuk tujuan Surat Pemberitahuan Pajak, perhitungan pajak secara konsolidasi tidak diperkenankan). 79 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 27. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Beban pajak – tahun berjalan Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak pada laporan laba rugi konsolidasian dan perhitungan pajak penghasilan dan beban pajak tahun berjalan untuk Bank Mandiri dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut: 2006 2005 Laba konsolidasian sebelum beban pajak dan hak minoritas Dikurangi: Keuntungan sebelum beban pajak Anak Perusahaan - setelah eliminasi 2.831.196 Laba sebelum beban pajak dan hak minoritas - Bank Mandiri saja 2.764.500 1.142.836 332.524 4.876 194.930 422.074 385.373 Ditambah/(dikurangi) perbedaan permanen: Biaya yang tidak dikurangkan menurut pajak Kerugian cabang Dili Lain-lain Ditambah/(dikurangi) perbedaan temporer: Kelebihan/(kekurangan) penyisihan penghapusan kredit yang diberikan menurut laporan keuangan atas penyisihan penghapusan kredit menurut pajak Pencatatan kembali (write back), dan pemulihan kredit *) Kekurangan penyusutan aktiva tetap menurut laporan keuangan atas penyusutan menurut pajak Kelebihan penyisihan biaya pegawai menurut laporan keuangan atas penyisihan menurut pajak (Kekurangan)/kelebihan penyisihan penghapusan aktiva produktif selain kredit yang diberikan menurut laporan keuangan atas penyisihan penghapusan menurut pajak Selisih nilai realisasi bersih agunan yang diambil alih menurut laporan keuangan atas nilai aktiva menurut pajak Selisih nilai realisasi bersih aktiva terbengkalai menurut laporan keuangan atas nilai aktiva menurut pajak Kelebihan/(kekurangan) estimasi komitmen dan kontinjensi menurut laporan keuangan atas estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi menurut pajak Kekurangan penyisihan kerugian yang timbul dari kasus hukum menurut laporan keuangan atas penyisihan menurut pajak Kerugian/(keuntungan) dari penurunan/(kenaikan) nilai surat-surat berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah (66.696) 1.232.877 (90.041) 5.160.826 (2.371.131) (1.162.641) (152.003) (23.436) (96.839) 264.876 364.807 (670.837) 610.993 - 10.451 (2.303) 31.064 (46.577) (3.106) (156.026) (280.001) (87.001) 71.196 Taksiran laba menurut pajak 5.365.221 1.344.204 Beban pajak – tahun berjalan Bank Mandiri saja Anak Perusahaan 1.609.549 65.461 403.244 97.257 Taksiran beban pajak – tahun berjalan 1.675.010 500.501 *) Angka tahun 2006 terdiri dari pencatatan kembali kredit (write back) sebesar Rp2.336.399 dan pemulihan kredit sebesar Rp34.732 yang pajak tangguhannya tidak diperhitungkan. Angka tahun 2005 terdiri dari pemulihan kredit sebesar Rp152.003 yang pajak tangguhannya tidak diperhitungkan. Berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank Mandiri dan Anak Perusahaan menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan ke kantor pajak atas dasar self-assessment. Kantor Pajak berhak memeriksa atau mengoreksi pajak dalam jangka waktu 10 tahun setelah tanggal pajak terhutang. 80 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 27. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Beban pajak – tahun berjalan (lanjutan) Surat Keputusan dan Ketetapan Pajak Pada tanggal 29 Oktober 2003, Bank Mandiri menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) tertanggal 24 Oktober 2003 sehubungan dengan pemeriksaan PT Bank Dagang Negara (Persero) periode 1 Januari 1999 s.d 31 Juli 1999. SKPKB tersebut menyatakan bahwa PT Bank Dagang Negara (Persero) memiliki kurang bayar pajak sebesar Rp717.229 yang terdiri dari PPh Pasal 21 sebesar Rp172.378, PPh Pasal 23 sebesar Rp301, Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp1.501, PPh Pasal 4 (2) Final sebesar Rp542.846, dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp203. Bank telah mengirim Surat Keberatan kepada Kantor Pelayanan Pajak atas SKPKB tersebut pada tanggal 13 Januari 2004 dan Direktur Jenderal Pajak telah menyetujui sebagian permohonan keberatan Bank Mandiri dengan ketetapan sebagai berikut: i. Sesuai Ketetapan Pajak tertanggal 24 Agustus 2004, PPN berubah dari semula sebesar Rp1.501 menjadi Rp1.062. Atas ketetapan ini Bank telah mengajukan banding ke pengadilan pajak pada tanggal 11 November 2004. Pada tanggal 28 Oktober 2005 Pengadilan Pajak menerbitkan Putusan Pengadilan Pajak No. Put.06848/PP/M.VI/16/2005 yang mengabulkan sebagian permohonan Banding dari pemohon Banding. Pada tanggal 23 Nopember 2005 Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP002/WPJ.07/KP.0103/2005 tentang Pelaksanaan Putusan Pengadilan Pajak yang menetapkan bahwa PPN yang kurang bayar menjadi Rp507 dari semula Rp1.062. Bank telah menyetujui dan membayar kekurangan bayar pajak tersebut. ii. Sesuai Ketetapan Pajak tertanggal 31 Desember 2004, PPh Pasal 4 (2) final berubah dari semula sebesar Rp542.846 menjadi Rp40.594. Atas Ketetapan ini Bank telah mengajukan banding ke Pengadilan Pajak pada tanggal 29 Maret 2005. Pada tanggal 15 Maret 2006 Pengadilan Pajak menerbitkan Putusan Pengadilan Pajak No. Put.07796/PP/M.VI/25/2006 mengabulkan sebagian permohonan Banding dari pemohon banding dari semula Rp40.594 menjadi Rp39.067. Bank telah menyetujui dan membayar kekurangan bayar pajak tersebut. iii. Sesuai Ketetapan Pajak tertanggal 31 Desember 2004, PPh Pasal 21 berubah dari semula sebesar Rp172.378 menjadi Rp33.434. Atas Ketetapan ini Bank telah mengajukan banding ke Pengadilan Pajak pada tanggal 29 Maret 2005. Pada tanggal 20 Februari 2006 Pengadilan Pajak menerbitkan Putusan Pengadilan Pajak No. Put.07629/PP/M-VI/10/2006 yang mengabulkan sebagian permohonan banding dari pemohon banding. Pada tanggal 21 Maret 2006 Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Keputusan Direktur Jendral Pajak No.KEP00019/WPJ.07/KP.0103/2006 tentang Pelaksanaan Putusan Pengadilan Pajak yang menetapkan bahwa PPh Pasal 21 yang kurang bayar berubah dari semula Rp33.434 menjadi Rp32.926. Bank telah menyetujui dan membayar kekurangan bayar pajak tersebut. 81 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 27. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Pajak penghasilan - tangguhan Rekonsiliasi antara taksiran beban pajak, yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku dari laba komersial sebelum beban pajak, dengan taksiran beban pajak pada laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: 2006 Laba konsolidasian sebelum beban pajak dan hak minoritas Dikurangi: Keuntungan sebelum beban pajak Anak Perusahaan setelah eliminasi 2.831.196 (66.696) Laba sebelum beban pajak dan hak minoritas - Bank Mandiri saja Taksiran beban pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku Efek pajak atas perbedaan permanen: Biaya yang tidak dapat dikurangkan menurut pajak Kerugian cabang Dili Lain-lain Pencatatan kembali kredit (write back) dan pemulihan kredit Cadangan penurunan aktiva pajak tangguhan Beban pajak - Bank Mandiri saja Beban pajak - Anak Perusahaan 2005 1.232.877 (90.041) 2.764.500 1.142.836 829.333 342.833 99.757 1.463 58.479 (711.339) 65.402 126.622 115.612 (45.601) - (486.238) 196.633 343.095 65.629 539.466 88.880 Beban pajak - konsolidasian Dikurangi beban pajak kini - konsolidasian 408.724 (1.675.010) 628.346 (500.501) Beban pajak tangguhan - konsolidasian (1.266.286) 127.845 e. Aktiva pajak tangguhan Pengaruh pajak atas perbedaan temporer antara nilai buku menurut komersial dan menurut pajak adalah sebagai berikut: 2006 Bank Mandiri Aktiva pajak tangguhan: Hapus buku kredit yang diberikan Penyisihan penghapusan untuk aktiva produktif selain kredit yang diberikan Penyisihan penghapusan kredit yang diberikan Penyisihan untuk beban pegawai Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Penyisihan atas potensi kerugian yang timbul dari kasus hukum – setelah dikurangi penyisihan atas aktiva pajak tangguhan sebesar Rp65.402 Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih aktiva terbengkalai Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih agunan yang diambil alih Aktiva pajak tangguhan Kewajiban pajak tangguhan: Mark to market surat-surat berharga Nilai buku aktiva tetap Kerugian yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah (tersedia untuk dijual) 2005 1.611.806 386.767 690.742 513.987 447.177 153.657 891.994 190.778 367.714 167.630 29.302 8.627 3.135 141.512 9.319 3.135 3.458.433 2.158.849 (4.346) (75.256) (98.387) 21.754 (68.225) 103.697 Aktiva pajak tangguhan bersih - Bank Mandiri saja Aktiva pajak tangguhan - Anak Perusahaan 3.280.444 15.007 2.216.075 15.327 Jumlah aktiva pajak tangguhan - bersih 3.295.451 2.231.402 82 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 28. KEWAJIBAN LAIN-LAIN Rupiah: Hutang transaksi nasabah Penyisihan biaya uang penghargaan pegawai (Catatan 42) Penyisihan biaya manfaat bebas tugas (Catatan 42) Cadangan atas bonus dan insentif, cuti dan THR Pendapatan diterima dimuka Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum (Catatan 56g) Setoran jaminan Rekening antar kantor – bersih Lain-lain Jumlah Rupiah Mata uang asing: Setoran jaminan Pendapatan diterima dimuka Rekening antar kantor Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum (Catatan 56g) Lain-lain Jumlah Mata uang asing 2006 2005 664.689 689.654 489.650 399.635 333.089 301.046 306.880 2.248.471 517.426 376.340 418.948 233.488 453.412 284.808 80.210 1.701.232 5.433.114 4.065.864 312.870 185.487 69.040 15.181 954.604 531.714 204.938 18.294 798.934 1.537.182 1.553.880 6.970.296 5.619.744 Mutasi penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005: 2006 Saldo awal tahun Pembalikan selama tahun berjalan (Catatan 37) Penggunaan selama tahun berjalan Lain-lain *) Saldo akhir tahun *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing 83 2005 471.706 (154.427) (1.052) 751.707 (297.241) (48) 17.288 316.227 471.706 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 29. PINJAMAN SUBORDINASI a. Berdasarkan Mata Uang: 2006 2005 Rupiah: Two-Step Loans (TSL) (a) Nordic Investment Bank (NIB) (b) Export-Import Bank of Japan (EBJ) (c) Asian Development Bank (ADB) (d) International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) (e) ASEAN Japan Development Fund-Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF-OECF) (f) ASEAN Japan Development Fund-Export-Import Bank of Japan (AJDF-EBJ) 246.358 9.765 1.378 278.993 29.294 2.610 8.674 18.285 84.507 93.505 2.812 3.936 Bank Indonesia 353.494 2.448.859 426.623 2.473.859 Jumlah Rupiah 2.802.353 2.900.482 Mata uang asing: (c) Two-Step Loans - Asian Development Bank (ADB) (g) Two-Step Loans - Kreditanstalt fur Wiederaufbau, Frankfurt (KfW) Lain-lain 200.797 34.192 1.120.018 224.959 54.970 1.221.855 Jumlah Mata uang asing 1.355.007 1.501.784 4.157.360 4.402.266 2006 2005 b. Berdasarkan Jenis: Two-Step Loans (TSL) (a) Nordic Investment Bank (NIB) (b) Export-Import Bank of Japan (EBJ) (c) Asian Development Bank (ADB) (d) International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) (e) ASEAN Japan Development Fund-Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF-OECF) (f) ASEAN Japan Development Fund-Export-Import Bank of Japan (AJDF-EBJ) (g) Kreditanstalt fur Wiederaufbau, Frankfurt (KfW) Bank Indonesia Lain-lain 84 246.358 9.765 202.175 278.993 29.294 227.569 8.674 18.285 84.507 93.505 2.812 34.192 3.936 54.970 588.483 2.448.859 1.120.018 706.552 2.473.859 1.221.855 4.157.360 4.402.266 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Two-Step Loans (TSL) (a) Nordic Investment Bank (NIB) Akun ini merupakan fasilitas kredit dari NIB kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta guna membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut: Fasilitas Kredit Tujuan Jangka Waktu Nordic Investment Bank III Untuk mengembangkan dan membiayai investasi prioritas utama di Indonesia, terutama sektor swasta, atau yang menyangkut kepentingan bersama Indonesia dan Nordic. 4 Agustus 1993 - 15 Agustus 2008 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Februari 1999. Nordic Investment Bank IV Untuk mengembangkan dan membiayai proyek investasi prioritas utama di Indonesia, terutama sektor swasta atau yang menyangkut kepentingan bersama Indonesia dan Nordic. 15 April 1997 - 28 Februari 2017 dengan angsuran pertama pada tanggal 31 Agustus 2002. Rincian fasilitas kredit Nordic Investment Bank adalah sebagai berikut: 2006 (a) Nordic Investment Bank III (NIB III) (b) Nordic Investment Bank IV (NIB IV) 2005 22.660 223.698 33.990 245.003 246.358 278.993 Tingkat suku bunga untuk fasilitas NIB III dan IV ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tidak tetap yang ditetapkan oleh Bank Indonesia berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu tiga bulan selama enam bulan sebelumnya. (b) Export-Import Bank of Japan (EBJ) Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari EBJ kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta guna membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut: Fasilitas Kredit EBJ-TSL IV Tujuan Jangka Waktu Untuk membiayai proyek yang menunjang peningkatan investasi pada sektor swasta dan berorientasi ekspor. 28 Januari 1992 - 15 Januari 2007 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Juli 1995. Rincian fasilitas kredit Export-Import Bank of Japan (EBJ) adalah sebagai berikut: 2006 (a) Export-Import Bank of Japan IV (EBJ-TSL IV) 9.765 85 2005 29.294 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Two-Step Loans (TSL) (lanjutan) (b) Export-Import Bank of Japan (EBJ) (lanjutan) Tingkat suku bunga atas fasilitas pinjaman dari EBJ-TSL IV ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga mengambang yang ditetapkan setiap 6 (enam) bulan atas dasar tingkat suku bunga ratarata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya, dengan ketentuan tidak lebih tinggi dari tingkat suku bunga rata-rata deposito berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya yang berlaku di 5 (lima) bank pemerintah. (c) Asian Development Bank (ADB) Akun ini merupakan fasilitas kredit dari ADB kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta guna membiayai beberapa jenis proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut: Fasilitas Kredit Tujuan Jangka Waktu ADB Perkebunan Nusantara XII dan Nescoco Inti Membiayai proyek pemerintah dalam pendanaan kredit proyek industri perkebunan. 15 Februari 1989 - 15 September 2008 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Maret 1995. ADB Fishery II Membiayai proyek pemerintah dalam pendanaan kredit proyek industri perikanan. 19 Desember 1991 - 15 September 2006 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Maret 1995. ADB 1327-INO (SF) Membiayai Proyek Kredit Mikro (PKM). 15 Januari 2005 - 15 Juli 2029 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Januari 2005. Rincian fasilitas kredit Asian Development Bank (ADB) adalah sebagai berikut: 2006 (a) ADB Loan 1327 – INO (b) ADB Perkebunan Nusantara XII dan Nescoco Inti (c) ADB Fishery II 2005 200.797 1.378 - 224.959 2.067 543 202.175 227.569 Menteri Keuangan melalui surat No. S-596/MK.6/2004 tanggal 12 Juli 2004, telah menyetujui pengalihan pengelolaan Proyek Kredit Mikro (PKM) Loan ADB No. 1327-INO (SF) dari Bank Indonesia kepada Bank Mandiri. Dengan disetujuinya pengalihan PKM tersebut, maka telah dilakukan perubahan terhadap perjanjian penerusan pinjaman No. SLA-805/DP3/1995 tanggal 27 April 1995 yang diubah dengan amandemen No. AMA-287/SLA-805/DP3/2003 tanggal 22 April 2003 antara Republik Indonesia dan Bank Indonesia menjadi Republik Indonesia dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dengan No. AMA-298/SLA-805/DP3/2004 tanggal 16 Juli 2004. 86 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Two-Step Loans (TSL) (lanjutan) (c) Asian Development Bank (ADB) (lanjutan) Pinjaman ADB untuk Proyek Kredit Mikro diberikan dalam mata uang SDR (Special Drawing Rights) sebesar SDR15.872.600,44 (nilai penuh) yang wajib dibayar kembali oleh Bank Mandiri dalam mata uang SDR kepada Pemerintah dalam 50 (lima puluh) kali angsuran setiap enam bulan secara prorata setiap tanggal 15 Januari dan tanggal 15 Juli, dengan angsuran pertama dilakukan pada tanggal 15 Januari 2005 dan berakhir pada tanggal 15 Juli 2029. Atas pinjaman ADB tersebut, Bank Mandiri dikenakan service charge sebesar 1,50% per tahun pada setiap tanggal 15 Januari dan tanggal 15 Juli setiap tahunnya sejak penarikan pinjaman. Tingkat suku bunga tahunan untuk fasilitas ADB Perkebunan Nusantara XII dan ADB Nescoco Inti masing-masing sebesar 9,50% dan 10,00% per tahun. Tingkat suku bunga untuk fasilitas ADB Fishery II tidak boleh lebih rendah dari tingkat suku bunga tahunan yang dibebankan oleh ADB kepada Pemerintah Republik Indonesia ditambah 4% per tahun. Pinjaman ADB Fishery II pembayarannya berjangka waktu 15 (lima belas) tahun terhitung sejak penarikan pertama (termasuk tenggang waktu 3 tahun) dan dilunasi dalam 24 (dua puluh empat) kali angsuran 6 (enam) bulanan yang dimulai sejak tanggal 15 Maret 1995. Bank telah melunasi pinjaman ADB Fishery II pada tanggal 15 September 2006. (d) International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari IBRD kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta guna membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut: Fasilitas Kredit Tujuan Jangka Waktu Agricultural Financing Project (AFP) Membiayai proyek sektor produksi dan industri produk pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan. 10 Januari 1992 - 1 Desember 2006 dengan angsuran pertama pada tanggal 1 Juni 1995. Financial Sector Development Project (FSDP) Membiayai Proyek Keuangan. 1 Februari 1993 - 15 September 2007 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Maret 1998. Pengembangan Sektor Rincian fasilitas kredit International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) adalah sebagai berikut: 2006 (a) Financial Sector Development Project (FSDP) (b) Agricultural Financing Project (AFP) 2005 8.674 - 17.347 938 8.674 18.285 Fasilitas FSDP tidak dikenakan bunga. Fasilitas pinjaman FSDP dibayar setiap tanggal 15 Maret dan 15 September setiap tahunnya. 87 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Two-Step Loans (TSL) (lanjutan) (d) International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) (lanjutan) Tingkat suku bunga untuk fasilitas AFP dihitung berdasarkan tingkat suku bunga tidak tetap setiap 6 (enam) bulan berdasarkan tingkat suku bunga terendah antara: · Tingkat suku bunga rata-rata selama 6 (enam) bulan atas Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 3 (tiga) bulan; · Tingkat suku bunga rata-rata selama 6 (enam) bulan atas deposito berjangka waktu 3 (tiga) bulan dari 5 (lima) bank pemerintah. Tingkat suku bunga untuk fasilitas AFP tidak boleh lebih rendah dari tingkat suku bunga pinjaman yang dibebankan oleh IBRD kepada Pemerintah, ditambah 2% per tahun. Bank telah melunasi fasilitas pinjaman AFP pada tanggal 1 Desember 2006. (e) ASEAN Japan Development Fund - Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF-OECF) Akun ini merupakan fasilitas kredit dari AJDF-OECF kepada Pemerintah Indonesia melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk disalurkan kepada bank peserta guna membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut: Fasilitas Kredit Pollution Abatement Program (PAE) Tujuan Equipment Small Scale Industry (SSI) Pembelian polusi. peralatan untuk Membiayai industri skala kecil Jangka Waktu mencegah 19 Agustus 1993 - 19 Agustus 2013 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Agustus 1998 19 Agustus 1993 - 19 Agustus 2013 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Agustus 1998. Rincian fasilitas kredit International ASEAN Japan Development Fund Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF-OECF) adalah sebagai berikut: 2006 (a) Pollution Abatement Equipment Program (PAE) (b) Small Scale Industry (SSI) 2005 81.803 2.704 90.385 3.120 84.507 93.505 Penarikan kredit dari AJDF-OECF tersebut pembayarannya berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak penarikan pertama (termasuk masa tenggang waktu 5 tahun) dan dilunasi dalam 30 (tiga puluh) kali angsuran 6 (enam) bulanan, dengan angsuran pertama mulai tanggal 15 Agustus 1998 dan berakhir pada tanggal 15 Februari 2013. Tingkat suku bunga atas fasilitas PAE adalah tidak tetap dan ditentukan setiap 6 (enam) bulan berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya, dikurangi 5% per tahun. Tingkat suku bunga atas fasilitas SSI adalah tidak tetap dan ditentukan setiap 6 (enam) bulan berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya, dikurangi 2,5% per tahun. 88 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Two-Step Loans (TSL) (lanjutan) (f) ASEAN Japan Development Fund-Export-Import Bank of Japan (AJDF-EBJ) Akun ini merupakan fasilitas kredit dari AJDF-EBJ kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk disalurkan kepada bank peserta, guna membiayai proyek investasi dan modal kerja industri skala kecil. Jumlah kredit yang diterima adalah sebesar Rp9.560 dan pembayarannya berjangka waktu 15 (lima belas) tahun terhitung sejak tanggal penarikan pertama (termasuk masa tenggang waktu 3 tahun) dan dilunasi dalam 24 (dua puluh empat) kali angsuran 6 (enam) bulanan, dengan angsuran pertama mulai tanggal 15 Desember 1997. Jumlah fasilitas kredit International AJDF - EBJ per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing adalah Rp2.812 dan Rp3.936. Fasilitas kredit AJDF-EBJ dikenakan tingkat suku bunga yang ditentukan setiap 6 (enam) bulan berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya. (g) Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW) Akun ini merupakan fasilitas pinjaman dari KfW ke Pemerintah Republik Indonesia melalui Bank Indonesia (BI) dan dilaksanakan oleh Bank Pelaksana yaitu Bank Mandiri untuk membiayai kontrak ekspor dalam mata uang Mark Jerman (DM) dengan maksimum pinjaman sebesar DM250.000.000 (nilai penuh) untuk penyediaan barang-barang modal, investasi dalam proyekproyek infrastruktur seperti transportasi, energi atau proyek komunikasi dan pengalihan teknologi baru antara pembeli yang berdomisili di Indonesia dan eksportir yang berdomisili di Republik Federal Jerman. Sebelum mengimpor persediaan dari Jerman, pembeli harus menandatangani Perjanjian Pinjaman Individu (ILA) dengan persetujuan dari BI, KfW dan Pemerintah Republik Indonesia. Jumlah pembiayaan tersebut dibatasi sampai 85% dari jumlah harga dalam DM dari setiap Kontrak Ekspor. Apabila jumlah harga diturunkan selama periode pengeluaran, maka KfW juga akan menurunkan pinjaman masing-masing secara proporsional. Nilai pesanan minimum atas Kontrak Ekspor adalah DM353.000 (nilai penuh) sedangkan yang menjadi elemen pinjaman adalah sebesar DM300.000 (nilai penuh). Syarat-syarat dan kondisi pinjaman seperti yang tercantum dalam akad penerusan pinjaman No. 31/1013/UK tanggal 21 Januari 1999 antara Bank Indonesia dan PT Bank Bumi Daya (Persero) (ex-legacy Bank) adalah sebagai berikut: · Jangka waktu pinjaman adalah 5 (lima) tahun, tidak termasuk 6 (enam) bulan masa tenggang, sejak ditandatanganinya ILA, yang dapat diperpanjang sampai 8 (delapan) atau 10 (sepuluh) tahun tergantung dari setiap ILA; · Pelunasan pokok pinjaman harus dilakukan sebanyak 10 (sepuluh) kali angsuran yang sama besar pada setiap tanggal 15 Juni dan 15 Desember per tahun yang dimulai 6 (enam) bulan setelah masa tenggang dari setiap ILA; 89 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Two-Step Loans (TSL) (lanjutan) (g) Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW) (lanjutan) · Tingkat suku bunga dihitung sebesar 0,75% per tahun di atas tingkat referensi bunga komersial (Commercial Interest Rate Reference) terhitung sejak penarikan pinjaman masing-masing ILA, termasuk provisi kepada Bank Indonesia sebesar 0,15%, setelah pajak, yang harus dibayar setiap enam bulan pada tanggal 15 Juni dan 15 Desember; · Biaya komitmen sebesar 0,25% per tahun dikenakan terhadap fasilitas yang belum digunakan sejak ditandatanganinya setiap ILA; dan · Denda sebesar 2% per tahun di atas tingkat suku bunga yang dijelaskan di butir ketiga dalam hal keterlambatan bayar. KfW memberikan pinjaman kepada Pemerintah RI melalui BI diteruskan ke Bank Mandiri sebesar EUR11.777.361 (nilai penuh) yang telah ditarik Bank Mandiri sebesar EUR11.133.645 (nilai penuh) dari KfW melalui pembayaran letter of credit (L/C) sehubungan dengan impor peralatan untuk modernisasi Hot Strip Mill, Roughing Mill Motor, Stand F4 Rear Motor Drivers System dan pelayanan dari Siemens AG, Erlangan, Jerman, kepada PT Krakatau Steel yang telah terikat dalam 2 (dua) ILA dengan BI dan KfW seperti berikut ini: 2006 No. Pinjaman Jumlah Fasilitas (Nilai Penuh) Fasilitas yang Terpakai (Nilai Penuh) Saldo Pinjaman Mata Uang Asal Ekivalen (Nilai Penuh) Rupiah F3137/1 EUR7.859.450 EUR7.215.734 EUR2.886.293,80 F3137/2 EUR3.917.911 EUR3.917.911 Jangka Waktu 34.192 13 Januari 2000 – 15 Desember 2006 dengan angsuran pertama tanggal 30 Agustus 2002, diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Mei 2004. Angsuran dibagi prorata 10 kali. Angsuran terakhir sampai dengan 15 Desember 2008. - 3 Maret 2000 - 15 Juni 2006 dengan angsuran pertama pada tanggal 31 Desember 2001. Angsuran dibagi prorata 10 kali. - Sesuai dengan perjanjian, pinjaman F3137/2 telah dilunasi pada tanggal 15 Juni 2006. 2005 No. Pinjaman Jumlah Fasilitas (Nilai Penuh) Fasilitas yang Terpakai (Nilai Penuh) Saldo Pinjaman Mata Uang Asal Ekivalen (Nilai Penuh) Rupiah F3137/1 EUR7.859.450 EUR7.215.734 EUR4.329.440,70 F3137/2 EUR3.917.911 EUR3.917.911 90 EUR391.791,10 Jangka Waktu 50.408 13 Januari 2000 – 15 Desember 2006 dengan angsuran pertama tanggal 30 Agustus 2002, diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Mei 2004. Angsuran dibagi prorata 10 kali. 4.562 3 Maret 2000 - 15 Juni 2006 dengan angsuran pertama pada tanggal 31 Desember 2001. Angsuran dibagi prorata 10 kali. PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Bank Indonesia Akun ini merupakan pinjaman yang berasal dari konversi Kredit Likuiditas Bank Indonesia yang digunakan untuk memperbaiki struktur permodalan BDN, Bapindo dan PT Bank Syariah Mandiri (Anak Perusahaan). Sesuai Surat Bank Indonesia No. 6/360/BKR tanggal 23 November 2004 tentang Restrukturisasi Pinjaman Subordinasi, dinyatakan bahwa Bank Indonesia telah menyetujui restrukturisasi atas pinjaman subordinasi yang berasal dari BDN sebesar Rp736.859 dan dari Bapindo (yang sebelumnya dicatat pada pos Modal Pinjaman) sebesar Rp1.755.000. Dalam restrukturisasi tersebut, pinjaman subordinasi yang berasal dari BDN dan Bapindo dijadikan satu, sehingga menjadi Rp2.491.859, dengan jadual pelunasan pinjaman selama 11 (sebelas) tahun dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2014. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 0,2% per tahun yang dihitung dari sisa pokok pinjaman. Restrukturisasi atas pinjaman subordinasi ini telah disahkan melalui akta notaris tentang Perjanjian Restrukturisasi Pinjaman Subordinasi No. 4 tanggal 7 Desember 2004 oleh Notaris Ratih Gondokusumo Siswono, S.H. di Jakarta. Sesuai Surat Bank Indonesia No. 6/130i/DPbS tanggal 26 November 2004 tentang Penyelesaian Pinjaman Subordinasi (SoL), dinyatakan bahwa Bank Indonesia telah menyetujui permohonan Bank Syariah Mandiri (BSM) untuk melunasi sekaligus pinjaman subordinasi sebesar Rp32.000 pada tanggal 30 November 2008. Untuk keperluan tersebut, BSM menyerahkan jaminan fisik berupa aktiva tetap. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 6% per tahun yang dibayarkan secara triwulanan. Rincian dari fasilitas ini per 31 Desember 2006 dan 2005, masing-masing adalah sebagai berikut: Bank Jangka Waktu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 30 November 2004 - 31 Maret 2014 dengan angsuran pertama pada tanggal 30 November 2004 PT Bank Syariah Mandiri (BSM) 31 Januari 1994 - 30 November 2008 dengan pembayaran pada saat jatuh tempo 2006 Jumlah 2.416.859 2005 Jumlah 2.441.859 32.000 32.000 2.448.859 2.473.859 Tingkat suku bunga 0,2% per tahun Diperhitungkan secara triwulanan, sebesar 6% per tahun Lain-lain Subordinated Notes (SNs) Rincian dari Subordinated Notes (SNs) ini adalah sebagai berikut: Penerbit Bank Mandiri Jangka Waktu 2 Agustus 2002- 2012 dengan Call Option 2 Agustus 2007 2006 Jumlah dalam Mata Uang Asal (Nilai Penuh) US$125.000.000 Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi (US$595.036) US$124.404.964 91 Ekivalen Rupiah 1.125.375 (5.357) 1.120.018 2005 Jumlah dalam Mata Uang Asal (Nilai Penuh) Ekivalen Rupiah US$125.000.000 1.228.750 (US$701.448) US$124.298.552 (6.895) 1.221.855 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Lain-lain (lanjutan) Subordinated Notes (SNs) (lanjutan) Untuk tujuan meningkatkan modal pelengkap (Tier II Capital), Bank mencari pendanaan untuk hutang subordinasi yang akan jatuh tempo dan menyediakan dana untuk penyaluran kredit yang diberikan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat, pada tanggal 2 Agustus 2002, Bank menerbitkan Subordinated Notes (SNs) senilai US$125.000.000 (nilai penuh) melalui Cabang Cayman Island. SNs tersebut diterbitkan dengan nilai 99,148% dari nilai pokoknya dan jatuh tempo pada tanggal 12 Agustus 2012. Suku bunga atas SNs ditetapkan sebesar 10,625% per tahun sejak dan termasuk tanggal 2 Agustus 2007 namun tidak termasuk 3 Agustus 2007, bunga akan dibayar sejak dan termasuk tanggal 2 Februari 2007 namun tidak termasuk 3 Agustus 2007. Kecuali ditebus sebelumnya, suku bunga yang berlaku untuk SNs sejak dan termasuk tanggal 3 Agustus 2007 tetapi tidak termasuk tanggal 2 Agustus 2012 akan ditetapkan kembali pada U.S. Treasury Rate ditambah 11,20% per tahun dan bunga akan dibayar di belakang setiap setengah tahunan pada tanggal 2 Februari dan 2 Agustus setiap tahun, dimulai pada tanggal 2 Agustus 2008. SNs diperdagangkan di Bursa Efek Singapura dengan minimum board lot size sebesar US$200.000 (nilai penuh). SNs ditawarkan dan dijual di luar Amerika Serikat kepada orang yang bukan warga negara A.S. sesuai dengan yang diatur dalam Regulation S dari US Securities Act. SNs pada awalnya ditawarkan dan dijual di Amerika Serikat kepada lembaga pembeli yang memenuhi syarat (seperti yang ditetapkan dalam Trust Deed) dan akan diwakili dalam bentuk sertifikat wesel global tak terbatas (“Sertifikat Wesel Global Tak Terbatas” dan, bersama dengan Sertifikat Wesel Global Tak Terbatas, “Sertifikat Wesel Global” dan, salah satu dari kedua jenis wesel tersebut, “Sertifikat Wesel Global”) yang akan didepositokan lain di dalam akun bersama dengan Euroclear Bank S.A./N.V. selaku pihak yang mengoperasikan Euroclear System (“Euroclear”) dan Clearstream Banking, Societe Anonyme, Luxembourg (“Clearstream, Luxembourg”). Penerbitan dan klasifikasi SNs sebagai Pinjaman Subordinasi telah disetujui Bank Indonesia berdasarkan surat No. 4/88/DPwB2/PwB23 tanggal 12 Juli 2002. 30. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI Akun ini merupakan hak minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasi sebagai berikut: 2006 Dana Pensiun Bank Bumi Daya Yayasan Dana Pensiun Bank Dagang Negara Koperasi Karyawan-PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 92 2005 4.072 1.058 46 3.650 1.002 53 5.176 4.705 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 31. EKUITAS a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh Modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: Jumlah Lembar Saham Bank Mandiri 2006 Nilai Nominal Per Lembar Saham (Jumlah Penuh) masing-masing Jumlah Nilai Saham (Nilai Penuh) per Persentase Kepemilikan Saham Modal Dasar - Saham Seri A Dwiwarna - Saham Biasa Seri B Jumlah Modal Dasar 1 31.999.999.999 32.000.000.000 500 500 500 500 15.999.999.999.500 16.000.000.000.000 0,00% 100,00% 100,00% Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Negara Republik Indonesia - Saham Seri A Dwiwarna - Saham Biasa Seri B 1 13.999.999.999 500 500 500 6.999.999.999.500 0,00% 67,86% 6.631.217.467 500 3.315.608.733.500 32,14% 20.631.217.467 500 10.315.608.733.500 100,00% Publik (masing-masing dibawah 5%) - Saham Biasa Seri B Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Per 31 Desember 2006, jumlah saham yang dimiliki oleh Direksi adalah 21.063.890 lembar saham (0,1020972%). Jumlah Lembar Saham Modal Dasar - Saham Seri A Dwiwarna - Saham Biasa Seri B Jumlah Modal Dasar 1 31.999.999.999 32.000.000.000 93 2005 Nilai Nominal per Lembar Saham (Jumlah Penuh) 500 500 500 Jumlah Nilai Saham (Nilai Penuh) 500 15.999.999.999.500 16.000.000.000.000 Persentase Kepemilikan Saham 0,00% 100,00% 100,00% PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 31. EKUITAS (lanjutan) a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan) Jumlah Lembar Saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Negara Republik Indonesia - Saham Seri A Dwiwarna - Saham Biasa Seri B JP Morgan Chase Bank US Resident (Norbax Inc) - Saham biasa seri B Publik (masing-masing dibawah 5%) - Saham Biasa Seri B Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2005 Nilai Nominal Per Lembar Saham (Jumlah Penuh) Jumlah Nilai Saham (Nilai Penuh) Persentase Kepemilikan Saham 1 13.999.999.999 500 500 500 6.999.999.999.500 0,00% 69,11% 1.954.376.586 500 977.188.293.000 9,65% 4.301.340.778 500 2.150.670.389.000 21,24% 20.255.717.364 500 10.127.858.682.000 100% Per 31 Desember 2005, jumlah saham yang dimiliki oleh Direksi dan Dewan Komisaris adalah 1.747.809 lembar saham (0,0086287%). Berdasarkan Akta No. 10 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 2 Oktober 1998, modal dasar Bank Mandiri adalah sebesar Rp16.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per saham. Penetapan modal yang ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp4.000.000 oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal pendirian Bank Mandiri telah dilaksanakan sebagai berikut: 1. Pembayaran secara tunai melalui Bank Indonesia sejumlah Rp1.600.004. 2. Penempatan dalam saham yang dicatat sebagai penyertaan saham pada Bank Peserta Penggabungan sejumlah Rp599.999 untuk setiap bank atau jumlah keseluruhannya Rp2.399.996, melalui pengalihan saham milik Pemerintah Republik Indonesia pada setiap Bank Peserta Penggabungan kepada Bank Mandiri, seperti yang telah disebut dalam Rapat Umum Luar Biasa dari Bank Peserta Penggabungan. Berdasarkan perjanjian (“inbreng”) yang telah diaktakan dengan Akta No. 9 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 2 Oktober 1998, Bank Mandiri dan Pemerintah Republik Indonesia setuju untuk mengalihkan saham-saham tersebut (“inbreng”) sebagai pembayaran untuk saham baru yang akan dikeluarkan oleh Bank Mandiri. Berdasarkan perubahan Anggaran Dasar Bank Mandiri yang dituangkan dalam Akta No. 98 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 24 Juli 1999, pemegang saham memutuskan untuk meningkatkan modal disetor (modal saham) Bank Mandiri dari Rp4.000.000 menjadi Rp4.251.000 dan jumlah tersebut akan dibayar oleh Pemerintah Republik Indonesia. Peningkatan sebesar Rp251.000 merupakan hasil konversi dari tambahan modal disetor menjadi modal saham akibat dari adanya kelebihan obligasi rekapitalisasi yang diterbitkan dalam Program Rekapitalisasi Pertama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 52/1999. Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tanggal 29 Mei 2003 yang dituangkan dalam akta No. 142 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H. tanggal 29 Mei 2003, pemegang saham Bank antara lain menyetujui: 94 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 31. EKUITAS (lanjutan) a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan) (i) pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering). (ii) perubahan struktur permodalan Perseroan. (iii) perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Sehubungan dengan keputusan perubahan struktur permodalan di atas, modal saham ditempatkan dan disetor penuh Bank Mandiri dinaikkan menjadi Rp10.000.000 serta dilakukan stock split saham Bank Mandiri yang semula dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per lembar menjadi Rp500 (nilai penuh) per lembar saham. Dengan dilakukannya stock split tersebut, jumlah lembar saham modal dasar Bank Mandiri meningkat dari 16.000.000 lembar saham menjadi 32.000.000.000 lembar saham, sedangkan jumlah lembar saham modal ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari 10.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) menjadi 20.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) terdiri dari 1 Saham Seri A Dwiwarna dan 19.999.999.999 Saham Biasa Seri B yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. Berkaitan dengan perubahan struktur permodalan Perseroan, RUPS-LB juga menyetujui penetapan bagian dari Dana Rekapitalisasi sebesar Rp168.801.314.557.901 (nilai penuh) sebagai agio saham. Perubahan struktur permodalan tersebut di atas berlaku efektif terhitung sejak tanggal 23 Mei 2003, dengan catatan Perseroan harus melakukan kuasi-reorganisasi yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan selambat-lambatnya pada penutupan buku tahun 2003. Saham Seri A Dwiwarna merupakan saham yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan tidak dapat dipindahkan kepada siapapun. Saham Seri A Dwiwarna memberikan kepada Negara Republik Indonesia hak istimewa sebagai berikut: 1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sehubungan dengan peningkatan modal harus dihadiri dan keputusan rapat tersebut harus disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna. 2. RUPS untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Direksi dan Komisaris harus dihadiri dan disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna. 3. RUPS sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar harus dihadiri dan disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna. 4. RUPS sehubungan dengan penggabungan, peleburan dan pengambilalihan harus dihadiri dan disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna. 5. RUPS sehubungan dengan pembubaran dan likuidasi dari perusahaan harus dihadiri dan disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna. Perubahan struktur modal di atas telah dicantumkan dalam Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang dituangkan dalam Akta No. 2 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 1 Juni 2003. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. C-12783.HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Juni 2003 dan diumumkan pada tambahan No. 6590 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 8 Agustus 2003 (Catatan 1d). Kenaikan modal saham ditempatkan dan disetor penuh Bank Mandiri dari Rp4.251.000 menjadi Rp10.000.000 dilakukan dengan cara sebagai berikut: 95 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 31. EKUITAS (lanjutan) a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan) 1. Pengembalian sebagian modal disetor sebesar Rp251.000 kepada Pemerintah sebagai bagian dari kelebihan dana rekapitalisasi yang masih ditahan pada Bank Mandiri sebesar Rp1.412.000 dan meningkatkan modal disetor sebesar Rp1.000.000 dari cadangan, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 26/2003 tanggal 29 Mei 2003 tentang “Konversi Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham PT Bank Mandiri (Persero)”, dan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), selaku Pemegang Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berkedudukan di Jakarta, No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002; 2. Peningkatan modal disetor sebesar Rp5.000.000 yang berasal dari tambahan modal disetor berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK RI) No. 227/202.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 tentang “Besarnya nilai final dan pelaksanaan hak Pemerintah yang timbul sebagai akibat penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia ke dalam modal PT Bank Mandiri dalam rangka program rekapitalisasi bank umum”. Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tanggal 29 Mei 2003 sebagaimana tertuang dalam Akta No. 142 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 29 Mei 2003, pemegang saham Bank juga menyetujui rencana kepemilikan saham oleh pegawai dan Manajemen melalui Program Penjatahan Saham (Employee Stock Allocation (ESA)) dan Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen (Management Stock Option Plan (MSOP)). Program kepemilikan saham oleh pegawai (ESA) terdiri dari program pemberian saham bonus (Bonus Share Plan) dan program penjatahan saham dengan diskon (Share Purchase at Discount). Sedangkan program kepemilikan saham oleh Manajemen (MSOP) ditujukan untuk Direksi dan manajemen senior pada tingkatan (grade) atau kriteria tertentu. Biaya dan diskon atas program ESA tersebut menjadi tanggungan Perseroan yang bebannya bersumber dari cadangan yang telah dibentuk. Pengelolaan dan pelaksanaan program ESA dan MSOP dilakukan oleh Direksi, sedangkan pengawasannya dilakukan oleh Komisaris (Catatan 32). Pada tanggal 14 Juli 2003, Pemerintah Republik Indonesia melepaskan 4.000.000.000 lembar sahamnya, yang mewakili 20% kepemilikannya di Bank Mandiri, melalui Penawaran Saham Perdana (“IPO”). Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia No. 27/2003 tanggal 2 Juni 2003 yang menyetujui divestasi sampai 30% kepemilikan Pemerintah di Bank Mandiri dan berdasarkan keputusan Tim Kebijakan Privatisasi Badan Usaha Milik Negara No. Kep-05/TKP/01/2004 tanggal 19 Januari 2004, Pemerintah Republik Indonesia melakukan divestasi lanjutan 10% kepemilikan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau sebanyak 2.000.000.000 lembar Saham Biasa Seri B pada tanggal 11 Maret 2004 melalui private placement. Pada tanggal 14 Juli 2003, tanggal pada saat pelaksanaan IPO, Bank memberikan opsi pembelian saham kepada manajemen melalui program MSOP – Tahap 1 (Management Stock Option Plan – Tahap 1) sebanyak 378.583.785 lembar saham dengan harga eksekusi sebesar Rp742,5 (nilai penuh) per lembar saham dan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham. Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos Ekuitas – Opsi Saham dengan nilai wajar opsi saham sebesar Rp69,71 per lembar. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2006, opsi yang telah dieksekusi dari MSOP – Tahap 1 adalah sebesar 327.017.703 lembar saham sehingga mengakibatkan peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar Rp163.509 dan peningkatan agio saham sebesar Rp102.098, termasuk didalamnya opsi yang dieksekusi dari MSOP – Tahap 1 selama tahun 2006 sebesar 71.300.339 lembar saham sehingga mengakibatkan peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar Rp35.650 dan peningkatan Agio Saham sebesar Rp22.262. Pada tanggal 31 Desember 2006, nilai opsi saham yang masih tercatat pada pos ekuitas – opsi saham yang berasal dari MSOP – Tahap 1 adalah sebesar Rp3.595. 96 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 31. EKUITAS (lanjutan) a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan) Selanjutnya pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 16 Mei 2005 telah disetujui pemberian MSOP - Tahap 2 sebanyak 312.000.000 lembar saham. Harga eksekusi dan nilai nominal per lembar saham adalah masing-masing sebesar Rp1.190,5 (nilai penuh) dan Rp500 (nilai penuh). Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos Ekuitas – Opsi Saham dengan nilai wajar opsi saham sebesar Rp642,28 per lembar. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2006, opsi yang telah dieksekusi dari MSOP tahap 2 adalah sebesar 304.199.764 lembar saham yang seluruhnya di eksekusi pada tahun 2006, sehingga mengakibatkan peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar Rp152.100 dan peningkatan agio saham sebesar Rp405.431. Pada tanggal 31 Desember 2006, nilai Opsi Saham yang masih tercatat pada pos ekuitas – Opsi Saham yang berasal dari MSOP – Tahap 2 adalah sebesar Rp5.010. Opsi yang dieksekusi dari MSOP tahap 1 dan MSOP tahap 2 selama tahun 2006 adalah masingmasing sebesar 71.300.339 dan 304.199.764 sehingga mengakibatkan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp187.750. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 22 Mei 2006 menyetujui pemberian opsi tahap III (MSOP – Tahap 3) sebanyak 309.416.215 opsi atau 1,55% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat IPO untuk membeli saham seri B baru yang akan diterbitkan. RUPS juga memberi wewenang kepada komisaris untuk menetapkan kebijakan pelaksanaan dan pengawasan program MSOP tahap – 3 termasuk penerapan opsi dan melaporkannya pada RUPS yang akan datang. b. Tambahan Modal Disetor/Agio Saham Tambahan modal disetor/agio per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp6.433.948 dan Rp6.006.255 berkaitan dengan modal tambahan yang berasal dari Program Rekapitalisasi (Catatan 1c) dan eksekusi opsi saham. Opsi yang dieksekusi dari MSOP tahap 1 dan MSOP tahap 2 selama tahun 2006 adalah masingmasing sebesar 71.300.339 dan 304.199.764 sehingga mengakibatkan peningkatan agio saham sebesar Rp427.693. Berdasarkan hasil dari uji telaah (due diligence review) yang dilaksanakan atas nama Pemerintah tanggal 31 Desember 1999 dan Kontrak Manajemen (IMPA) tanggal 8 April 2000, ditetapkan bahwa terdapat kelebihan rekapitalisasi sebesar Rp4.069.000. Bank telah mengembalikan Rp2.657.000 dari Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah ke Pemerintah pada tanggal 7 Juli 2000 sesuai dengan kontrak manajemen. Sedangkan atas sisa kelebihan sebesar Rp1.412.000 telah dikembalikan kepada Pemerintah pada tanggal 25 April 2003 sesuai dengan persetujuan dari pemegang saham dalam rapat tanggal 29 Oktober 2002 dan Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002. Termasuk di dalam jumlah pengembalian sisa kelebihan dana rekapitalisasi sebesar Rp1.412.000 di atas adalah bagian dari modal disetor sebesar Rp251.000. Pada tanggal 23 Mei 2003, Menteri Keuangan Republik Indonesia telah mengeluarkan surat keputusan (KMK-RI) No. 227/KMK.02/2003 tanggal 23 Mei 2003, dan kemudian diubah dengan KMK No. 420/KMK.02/2003 tanggal 30 September 2003 sebagai ketentuan lebih lanjut atas pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 52 tahun 1999 dan No. 97 tahun 1999 mengenai jumlah final tambahan penyertaan modal Negara dalam modal Bank Mandiri. 97 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 31. EKUITAS (lanjutan) b. Tambahan Modal Disetor/Agio Saham (lanjutan) Hal-hal yang diputuskan dalam KMK-RI ini adalah sebagai berikut: a. Nilai final kebutuhan rekapitalisasi Bank Mandiri adalah sebesar Rp173.801.314.557.593 (nilai penuh); b. Terhadap dana rekapitalisasi senilai Rp5.000.000.000.000 (nilai penuh) dikonversi dengan 5.000.000 lembar saham baru yang diterbitkan oleh Bank Mandiri dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per lembar saham; c. Terhadap sisa dana rekapitalisasi senilai Rp168.801.314.557.593 (nilai penuh) dibukukan sebagai agio pada struktur modal Bank Mandiri. Dengan dilaksanakannya kuasi-reorganisasi oleh Bank, saldo rugi sebelum kuasi-reorganisasi per tanggal 30 April 2003 sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio. c. Selisih Revaluasi Aktiva Tetap Selisih revaluasi aktiva tetap sebesar Rp3.046.936 per 31 Desember 2006 dan 2005 terutama berasal dari revaluasi aktiva tetap Bank Peserta Penggabungan dengan menggunakan nilai pasar per 31 Juli 1999. Revaluasi aktiva tetap ini didasarkan kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 211/KMK.03/2003 tanggal 14 Mei 2003, surat Menteri Keuangan No. S-206/MK.01/2003 tanggal 21 Mei 2003 dan telah mendapatkan persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak sesuai Surat Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Negara dan Daerah No. KEP-01/WPJ.07/KP.0105/2003 tanggal 18 Juni 2003. d. Distribusi Laba Bersih Dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan tanggal 22 Mei 2006 dan 16 Mei 2005, pemegang saham menyetujui distribusi laba bersih tahun 2005 dan 2004 sebagai berikut: 2005 Dividen Tantiem *) Dana Program Kemitraan Dana Program Bina Lingkungan Cadangan: Umum Khusus Jumlah cadangan Laba Ditahan Dividen per lembar saham *) 2004 301.685 12.067 2.627.816 26.278 78.835 26.278 313.752 2.759.207 15.084 - 1.813.285 - 15.084 274.533 1.813.285 683.139 603.369 5.255.631 Rp14,853 (nilai penuh) Rp130,496 (nilai penuh) Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan tanggal 21 Desember 2005, tantiem diambil dari laba bersih tahun 2004, yang telah ditetapkan sebagai Laba Ditahan berdasarkan keputusan agenda kedua Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 16 Mei 2005. Dividen yang berasal dari laba bersih tahun 2005 dan 2004 dibayarkan kepada pemegang saham masing-masing pada tanggal 30 Juni 2006 dan 24 Juni 2005. Sesuai keputusan RUPS Tahunan tahun buku 2005 tanggal 22 Mei 2006 diputuskan tidak terdapat pembagian tantiem (nihil) yang berasal dari laba bersih tahun 2005. Tantiem yang berasal dari tahun buku 2004 sebesar Rp26.278 dibayarkan kepada direksi dan komisaris pada tanggal 30 Desember 2005. Dana alokasi untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang berasal dari laba bersih tahun 2005 dan 2004 masing-masing dibayarkan pada tanggal 16 Juni 2006 dan 21 Juni 2005. 98 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 31. EKUITAS (lanjutan) d. Distribusi Laba Bersih (lanjutan) Sampai dengan tahun 2003, Bank telah membebankan tantiem dari laba ditahan. Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai Imbalan Kerja, Bank telah membentuk cadangan tantiem pada laporan laba rugi tahun 2004. Dalam rapat umum pemegang saham tanggal 16 Mei 2005, pemegang saham menyetujui pembayaran tantiem anggota Direksi dan Komisaris serta Sekretaris Komisaris sebesar Rp26.278. Tantiem sebesar Rp26.278 atas laba tahun 2004 yang sebelumnya telah dibebankan atas beban cadangan biaya tantiem yang telah dibentuk dalam laporan laba rugi tahun 2004 di atas, berdasarkan keputusan RUPS-LB tanggal 21 Desember 2005 ditetapkan menjadi beban laba ditahan tahun buku 2004 dan cadangan biaya tantiem yang telah dibentuk tersebut, dijadikan bagian dari laba operasional tahun buku 2005. Perubahan ini dilakukan untuk memenuhi syarat hukum sebagaimana dicantumkan dalam Penjelasan Pasal 62 (1) UU No.1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (“UU PT”), yang menyatakan bahwa pemberian tantiem harus diambil dari laba bersih. e. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Akun ini merupakan bagian Bank terhadap transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan yang bukan merupakan transaksi dengan Bank yang dihitung sesuai dengan persentase kepemilikan Bank dan Anak Perusahaan. Pada tahun 2006 dan 2005, Bank melakukan penyesuaian terhadap kerugian yang belum direalisasi atas surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual modal sumbangan, dan selisih revaluasi aktiva tetap sebagai bagian dari Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan karena surat-surat berharga tersebut dimiliki oleh Anak Perusahaan. 32. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tanggal 29 Mei 2003 sebagaimana tertuang dalam Akta No. 142 Notaris Sutjipto, S.H., pemegang saham Bank menyetujui rencana program kompensasi manajemen berbasis saham. Tujuan dari program MSOP dimaksud adalah untuk memaksimalkan keberhasilan jangka panjang, memastikan keseimbangan kinerja Bank saat ini maupun jangka panjang, menyelaraskan tujuan manajemen dengan tujuan para pemegang saham, dan untuk menarik, mempertahankan, memotivasi manajemen senior dan pegawai kunci lainnya. Bank merencanakan menerbitkan Saham MSOP yaitu tambahan saham seri B (yang diterbitkan tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) yang akan dilakukan sampai dengan maksimum sebesar 5% dari jumlah Saham yang ditempatkan dan disetor penuh Bank atau sejumlah 1 (satu) milyar lembar saham (seri B) dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham. Masa berlaku opsi pembelian saham manajemen tahap pertama ini adalah selama 5 (lima) tahun sejak tanggal pemberian opsi. Jumlah maksimum opsi yang dapat dieksekuisi untuk MSOP – Tahap 1 pada akhir tahun pertama adalah 50% dari jumlah opsi yang diterima, dan sisanya dapat dieksekusi pada akhir tahun kedua sampai dengan tahun kelima. 99 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 32. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM (lanjutan) Pada tanggal 14 Juli 2003, setelah terlebih dahulu melalui persetujuan dari RUPS-LB tanggal 29 Mei 2003, Bank memberikan opsi tahap pertama (MSOP - Tahap 1) sebanyak 378.583.785 opsi saham dengan harga eksekusi (exercise price) sebesar Rp742,5 (nilai penuh) per lembar saham yaitu 110% dari harga penawaran per lembar saham dengan periode pengakuan hak kompensasi (vesting period) 2 (dua) tahun. Nilai wajar dari opsi tahap pertama (MSOP – Tahap 1) yang diberikan per tanggal 14 Juli 2003 adalah Rp69,71 (nilai penuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt Indonesia pada tanggal 4 Maret 2004. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 16 Mei 2005 telah disetujui pemberian MSOP - Tahap 2 sebanyak 312.000.000 lembar saham. Harga eksekusi dan nilai nominal per lembar saham adalah masing-masing sebesar Rp1.190,5 (nilai penuh) untuk 2 periode pelaksanaan tahun pertama dan Rp500 (nilai penuh). Masa berlaku opsi pembelian saham manajemen tahap kedua (MSOP – Tahap 2) ini adalah selama 5 (lima) tahun sejak eligibility date, yaitu tanggal 21 Juni 2005. MSOP tahap 2 seluruhnya dapat di eksekusi sebesar 100% dari jumlah opsi setelah tanggal 4 Desember 2006. Nilai wajar dari opsi tahap kedua (MSOP – Tahap 2) yang diberikan per tanggal 16 Mei 2005 adalah Rp642,28 (nilai penuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt Indonesia pada tanggal 27 Februari 2006. Jumlah opsi saham MSOP – Tahap 2 yang telah di-exercise pada periode pelaksanaan yang dimulai tanggal 4 Desember 2006 adalah sebesar 304.199.764. Sisa opsi sebanyak 7.800.236 dapat dilaksanakan pada periode berikutnya yang dimulai dari tanggal 7 Mei 2007 dengan harga eksekusi Rp2.493 yang dihitung dari harga rata-rata harga penutupan saham yang tercatat selama kurun waktu 25 hari bursa sebelum tanggal pelaporan ke Bursa Efek Jakarta. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 22 Mei 2006 menyetujui pemberian opsi tahap III (MSOP – Tahap 3) sebanyak 309.416.215 opsi atau 1,55% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat IPO untuk membeli saham seri B baru yang akan diterbitkan. Harga eksekusi per lembar saham adalah sebesar Rp1.495,08 (nilai penuh) selama periode opsi. Penetapan alokasi opsi saham dan kebijakan program MSOP – Tahap 3 ditetapkan oleh Komisaris pada tanggal 28 Juli 2006. Masa berlaku opsi pembelian MSOP – Tahap 3 adalah 5 (lima) tahun dengan jangka waktu masing-masing 30 (tiga puluh) hari bursa untuk setiap pelaksanaan. Nilai wajar dari opsi saham tahap ketiga (MSOP – tahap 3) yang diberikan per tanggal 22 Mei 2006 adalah Rp593,89 (nilai penuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt Indonesia pada 22 Februari 2007. Nilai wajar dari opsi saham tahap pertama dan tahap kedua diestimasi dengan menggunakan metode penentuan harga opsi Black Scholes (Black Scholes option pricing model), dengan asumsi-asumsi sebagai berikut: Suku bunga bebas risiko Ekspektasi periode opsi Ekspektasi faktor ketidakstabilan harga saham Ekspektasi dividen yang dihasilkan Tingkat pengunduran diri karyawan MSOP – Tahap 1 8,46% 5 tahun 24,53% 7,63% 1% 100 MSOP – Tahap 2 9,50% 5 tahun 50% 7,63% 1% MSOP – Tahap 3 11,65% 5 tahun 50% 7,75% 1% PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 32. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM (lanjutan) Ikhtisar dari program dan mutasinya sepanjang periode adalah sebagai berikut (nilai penuh): 2006 Jumlah Opsi Rata-rata Tertimbang Nilai Wajar (Nilai Penuh) Rata-rata Tertimbang Harga Eksekusi (Nilai Penuh) Nilai Opsi Saham Opsi beredar awal tahun 434.866.421 480,51 1.063,92 175.012 Opsi yang diberikan selama tahun berjalan 309.416.215 593,89 1.495,08 130.669 Opsi yang dieksekusi selama tahun berjalan (375.500.103) 533,56 1.105,43 (200.351) 368.782.533 521,62 1.383,41 105.330 Jumlah Opsi Rata-rata Tertimbang Nilai Wajar (Nilai Penuh) Rata-rata Tertimbang Harga Eksekusi (Nilai Penuh) Nilai Opsi Saham Opsi beredar awal tahun 245.728.913 69,71 742,50 13.830 Opsi yang diberikan selama tahun berjalan 312.000.000 642,28 1.190,50 169.746 Opsi yang dieksekusi selama tahun berjalan (122.862.492) 69,71 742,50 (8.564) 434.866.421 480,51 1.063,92 175.012 Opsi beredar akhir tahun 2005 Opsi beredar akhir tahun Opsi saham adalah sebesar Rp105.330 dan Rp175.012 per 31 Desember 2006 dan 2005. Jumlah beban kompensasi sehubungan dengan MSOP 1, MSOP 2 dan MSOP 3 yang dicatat pada beban karyawan untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp130.669 dan Rp169.746 (Catatan 41). 33. PENDAPATAN BUNGA Pendapatan bunga diperoleh dari: 2006 Kredit yang Diberikan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Surat-surat Berharga Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Provisi dan Komisi Lain-lain 2005 11.319.184 10.840.987 1.646.826 1.067.532 603.709 782.868 10.418.826 7.797.767 1.008.765 789.287 632.775 351.805 26.261.106 20.999.225 Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit yang diberikan dan pendapatan lainnya adalah pendapatan berdasarkan prinsip syariah untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005 sebesar Rp 825.107 dan Rp777.812, dengan rincian sebagai berikut: 2006 Pendapatan Murabahah Pendapatan Musyarakah Lain-lain 101 2005 492.689 189.779 142.639 567.368 137.735 72.709 825.107 777.812 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 34. BEBAN BUNGA Akun ini merupakan beban bunga atas: Deposito berjangka Tabungan Giro Pinjaman yang diterima Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman subordinasi Modal pinjaman Lain-lain 2006 2005 11.459.892 2.059.386 1.325.764 331.809 251.972 129.704 218.224 7.161.132 2.033.438 1.252.277 427.613 413.203 84.006 56.863 318.828 15.776.751 11.747.360 Termasuk dalam beban bunga atas deposito berjangka dan tabungan adalah beban berdasarkan prinsip syariah untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing adalah Rp314.493 dan Rp357.518. 35. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA - LAIN-LAIN 2006 Peningkatan nilai atas jaminan dan penurunan efektif atas pokok pinjaman SUFRN Lain-lain 2005 351.345 337.431 334.031 351.345 671.462 36. PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN ATAS AKTIVA PRODUKTIF 2006 Penyisihan/(pembalikan) penyisihan penghapusan atas: Giro pada bank lain (Catatan 4e) Penempatan pada bank lain (Catatan 5e) Surat-surat berharga (Catatan 6g) Tagihan lainnya - transaksi perdagangan (Catatan 8d) Surat berharga yang dibeli kembali dengan janji dijual kembali (Catatan 9b) Tagihan derivatif (Catatan 10) Kredit yang diberikan (Catatan 11B.j) Tagihan akseptasi (Catatan 12d) Penyertaan saham (Catatan 13c) 2005 4.101 (51.542) (30.839) (215.583) 8.600 874 4.158.551 (202.701) 327 1.278 63.043 59.310 192.897 (4.800) 559 3.860.646 277.140 (4.847) 3.671.788 4.445.226 2006 2005 37. PEMBALIKAN PENYISIHAN LAINNYA Pembalikan/(pembentukan) penyisihan atas: Estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum (Catatan 28) Estimasi kerugian yang timbul dari kasus fraud Aktiva lain-lain Lain-lain 154.427 51.018 (53.663) (22.837) 128.945 102 297.241 3.078 797.841 (41.515) 1.056.645 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 38. KEUNTUNGAN/(KERUGIAN) DARI KENAIKAN/(PENURUNAN) NILAI SURAT-SURAT BERHARGA DAN OBLIGASI REKAPITALISASI PEMERINTAH 2006 Surat-surat berharga Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah 2005 8.318 101.063 (22.812) (66.332) 109.381 (89.144) 39. KEUNTUNGAN DARI PENJUALAN SURAT-SURAT BERHARGA DAN OBLIGASI REKAPITALISASI PEMERINTAH 2006 Surat-surat berharga Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah 2005 94.286 43.256 (1.832) 257.290 137.542 255.458 40. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2006 Penyusutan dan amortisasi aktiva tetap Sewa Promosi Komunikasi Perbaikan dan pemeliharaan Beban jasa profesional *) Listrik, air dan gas Alat tulis kantor Transportasi Penelitian dan pengembangan Lainnya 2005 608.358 452.025 406.826 342.519 312.698 281.925 191.234 159.897 82.023 7.114 406.274 557.706 446.310 270.812 419.915 283.153 277.075 198.716 154.989 133.385 6.480 331.538 3.250.893 3.080.079 *) Biaya jasa profesional termasuk jasa audit sebesar Rp15.775 dan Rp23.703 untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005. 41. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN 2006 Gaji, upah, pensiun dan tunjangan pajak Tunjangan hari raya (THR), cuti dan terkait lainnya Penyisihan cadangan uang penghargaan pegawai dan manfaat bebas tugas (Catatan 42) Kesejahteraan pegawai Pendidikan dan pelatihan Beban kompensasi atas opsi saham (Catatan 32) Bonus dan lainnya 2005 1.727.159 324.168 1.547.352 356.060 303.691 213.459 133.087 130.669 185.269 456.190 163.768 127.835 169.746 366.304 3.017.502 3.187.255 Jumlah gaji kotor, tunjangan dan bonus Direksi dan Komisaris, serta Pegawai Eksekutif masingmasing adalah Rp61.242 dan Rp107.086 untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005, dengan rincian sebagai berikut: 103 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 41. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN (lanjutan) 2006 Jumlah Anggota/ Pegawai Komisaris Direksi Komite Audit Senior Executive Vice President, dan Advisor Direksi Gaji Tunjangan*) Bonus Jumlah 7 11 2 4.733 16.552 635 2.673 12.199 177 - 7.406 28.751 812 45 15.668 4.670 3.935 24.273 65 37.588 19.719 3.935 61.242 Tunjangan Bonus Jumlah *) Termasuk santunan purna jabatan 2005 Jumlah Anggota/ Pegawai Komisaris Direksi Komite Audit Senior Executive Vice President, Group Head dan Advisor Direksi Gaji 7 8 2 4.983 15.378 634 3.258 16.140 123 5.587 19.745 369 13.828 51.263 1.126 47 25.568 9.131 6.170 40.869 64 46.563 28.652 31.871 107.086 42. DANA PENSIUN DAN PESANGON Sesuai dengan kebijakan Bank, selain gaji, pegawai juga mendapatkan fasilitas dan tunjangan berupa tunjangan hari raya (THR), gaji masa bebas tugas (MBT), fasilitas kesehatan, uang duka dan santunan duka, tunjangan cuti, fasilitas jabatan untuk jabatan tertentu, program pensiun untuk pegawai tetap, insentif sesuai dengan kinerja pegawai dan Bank dan manfaat untuk pegawai yang berhenti bekerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan yang berlaku. Dana Pensiun Bank Mandiri menyelenggarakan lima Dana Pensiun berbentuk Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) sebagai berikut: a. Satu Dana Pensiun Pemberi Kerja Program Pensiun Iuran Pasti (DPPK-PPIP) atau disebut Dana Pensiun Bank Mandiri (DPBM) dibentuk tanggal 1 Agustus 1999. Peraturan untuk DPBM telah disahkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP/300/KM.017/1999 tanggal 14 Juli 1999 dan diumumkan di dalam Tambahan Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 62 tanggal 3 Agustus 1999, serta Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 004/KEP.DIR/1999 tanggal 26 April 1999 dan telah diubah berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.KEP-213/KM.5/2005 tanggal 22 Juli 2005 dan diumumkan di dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.77 tanggal 27 September 2005 serta Keputusan Direksi Bank Mandiri No.068/KEP.DIR/2005 tanggal 28 Juni 2005. 104 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan) Dana Pensiun (lanjutan) Bank Mandiri dan para pegawainya masing-masing membayar sebanyak 10% dan 5% dari Base Pension Plan Employee Income. Presiden Direktur dan Dewan Pengawas DPBM adalah pegawai aktif Bank Mandiri, sehingga Bank Mandiri memiliki pengendalian atas DPBM. Oleh karena itu, transaksi antara DPBM dan Bank Mandiri dianggap sebagai transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. DPBM menginvestasikan beberapa sumber keuangannya pada deposito berjangka Bank Mandiri. Saldo deposito berjangka tersebut per 31 Desember 2006 dan 2005 masingmasing adalah sebesar Rp30.000 dan Rp24.000. Tingkat suku bunga atas deposito tersebut adalah sama dengan suku bunga atas deposito berjangka pihak ketiga. Untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005, Bank telah membayar iuran pensiun masing-masing sebesar Rp107.566 dan Rp96.272. b. Empat Dana Pensiun Pemberi Kerja Program Pensiun Manfaat Pasti (DPPK-PPMP) berasal dari masing-masing Dana Pensiun Bank Peserta Penggabungan, yaitu Dana Pensiun Bank Mandiri Satu atau DPBM I (BBD), DPBM II (BDN), DPBM III (Bank Exim) dan DPBM IV (Bapindo). Peraturan untuk masing-masing Dana Pensiun tersebut telah disahkan dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia masing-masing No. KEP-394/KM.017/1999, No. KEP-395/KM.017/1999, No. KEP-396/KM.017/1999 dan No. KEP-397/KM.017/1999 semuanya tertanggal 15 November 1999. Berdasarkan persetujuan pemegang saham No. S-923/M-MBU/2003 tanggal 6 Maret 2003, Bank Mandiri telah melakukan penyesuaian manfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun. Keputusan tersebut telah dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun (PDP) dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Keuangan dengan surat keputusan masing-masing No. KEP/115/KM.6/2003 untuk PDP DPBM I, No. KEP/116/KM.6/2003 untuk PDP DPBM II, No. KEP/117/KM.6/2003 untuk PDP DPBM III, dan No. KEP/118/KM.6/2003 untuk DPBM IV semuanya tertanggal 31 Maret 2003. Peserta program pensiun manfaat pasti adalah mereka yang berasal dari legacy bank dengan masa kerja tiga tahun atau lebih pada saat penggabungan yang terdiri dari: pegawai aktif bank, bekas karyawan (karyawan yang berhenti bekerja dan tidak mengalihkan haknya ke dana pensiun lain) dan pensiunan. Per 31 Desember 2006 dan 2005, kewajiban manfaat pensiun telah dibentuk berdasarkan proyeksi kewajiban dan biaya manfaat pensiun untuk tahun 2006 dan 2005 sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria independen PT Dayamandiri Dharmakonsilindo masing-masing tanggal 23 Februari 2007 dan 2 Maret 2006 untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005, dengan menggunakan asumsi sebagai berikut: DPBM I DPBM II DPBM III DPBM IV 9,5% per tahun (2005: 12%) 9,5% per tahun (2005: 12%) 9,5% per tahun (2005: 12%) 9,5% per tahun (2005: 12%) Tingkat pengembalian aktiva dana pensiun yang diharapkan 9,5% per tahun (2005: 12%) 9,5% per tahun (2005: 12%) 9,5% per tahun (2005: 12%) 9,5% per tahun (2005: 12%) Masa kerja yang digunakan Per 31 Juli 1999 Per 31 Juli 1999 Per 31 Juli 1999 Per 31 Juli 1999 Per 1 Januari 2003, PhDP bank legacy yang telah disesuaikan Per 1 Januari 2003, PhDP bank legacy yang telah disesuaikan Per 1 Januari 2003, PhDP bank legacy yang telah disesuaikan Per 1 Januari 2003, PhDP bank legacy yang telah disesuaikan Tingkat diskonto PhDP yang digunakan 105 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan) Dana Pensiun (lanjutan) DPBM I DPBM II DPBM III DPBM IV Tingkat kenaikan PhDP Nihil Nihil Nihil Nihil Tabel tingkat kematian CSO-1958 CSO-1958 CSO-1958 CSO-1958 5% untuk pegawai dengan usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara linear sebesar 0,25% tiap tahunnya sampai 0% diusia 45 tahun dan sesudahnya 5% untuk pegawai dengan usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara linear sebesar 0,25% tiap tahunnya sampai 0% diusia 45 tahun dan sesudahnya 5% untuk pegawai dengan usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara linear sebesar 0,25% tiap tahunnya sampai 0% diusia 45 tahun dan sesudahnya 5% untuk pegawai dengan usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara linear sebesar 0,25% tiap tahunnya sampai 0% diusia 45 tahun dan sesudahnya 10% dari tingkat kematian 10% dari tingkat kematian 10% dari tingkat kematian 10% dari tingkat kematian Projected Unit Credit Projected Unit Credit Projected Unit Credit Projected Unit Credit 56 tahun untuk semua strata 56 tahun untuk semua strata 56 tahun untuk semua strata 56 tahun untuk semua strata 80% dari PhDP 80% dari PhDP 62,50% PhDP 75% dari PhDP Nihil Nihil Nihil 4% setiap 2 tahun 15% dari manfaat pensiun 15% dari manfaat pensiun 15% dari manfaat pensiun 15% dari manfaat pensiun Tingkat pengunduran diri Tingkat kecacatan Metode aktuaria Usia pensiun normal Jumlah maksimum manfaat pasti Kenaikan manfaat pensiun Tarif pajak rata-rata Nilai kini kewajiban manfaat pensiun dan nilai wajar aktiva bersih per 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut: DPBM I Nilai kini kewajiban manfaat pensiun Nilai wajar aktiva bersih Funded Status Biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan aktuarial yang belum diakui Surplus berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi) Batas Aktiva (Asset Ceiling) *) Aktiva Program Manfaat Pensiun yang diakui di neraca **) DPBM II DPBM III DPBM IV 900.027 849.484 519.172 294.111 1.342.620 1.456.766 707.511 450.450 442.593 607.282 188.339 156.339 - - - - (258.648) (305.567) 183.945 301.715 13.437 101.034 - - - - - - - - *) (174.902) (55.305 ) Tidak terdapat akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui serta tidak terdapat nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan. **) Tidak ada aktiva yang diakui di neraca karena ketentuan yang disyaratkan dalam PSAK No. 24 (Revisi) tidak terpenuhi. 106 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan) Dana Pensiun (lanjutan) Nilai kini kewajiban manfaat pensiun dan nilai wajar aktiva bersih per 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut: DPBM I Nilai kini kewajiban manfaat pensiun Nilai wajar aktiva bersih Funded Status Biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan aktuarial yang belum diakui Surplus berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi) Batas Aktiva (Asset Ceiling) *) Aktiva Program Manfaat Pensiun yang diakui di neraca **) DPBM II DPBM III DPBM IV 875.883 828.720 503.472 292.743 1.283.339 1.300.799 720.997 406.869 407.456 472.079 217.525 114.126 - - - - (270.826 ) (236.254 ) (184.188 ) (26.787 ) 136.630 235.825 33.337 87.339 - - - - - - - - *) Tidak terdapat akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui serta tidak terdapat nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan. **) Tidak ada aktiva yang diakui di neraca karena ketentuan yang disyaratkan dalam PSAK No. 24 (Revisi) tidak terpenuhi. Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 Pada tanggal 25 Maret 2003, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Pemerintah Republik Indonesia menyetujui Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 (UU No. 13/2003) yang mengatur, antara lain, tentang perhitungan uang penghargaan masa kerja, uang pesangon, dan ganti rugi. Bank Mandiri telah menerapkan kebijakan akuntansi untuk imbalan kerja (PSAK 24 – Revisi 2004) untuk mengakui cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai (employee service entitlements). Per 31 Desember 2006 dan 2005, Bank mengakui cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai berdasarkan UU No. 13/2003 sejumlah Rp689.654 dan Rp517.426 berdasarkan perkiraan biaya uang penghargaan pegawai sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria independen (Catatan 28). Penyisihan atas tunjangan masa kerja pegawai per 31 Desember 2006 dan 2005 telah dibentuk berdasarkan proyeksi kewajiban dan biaya tunjangan masa kerja pegawai untuk tahun 2006 dan 2005 sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria independen PT Dayamandiri Dharmakonsilindo masing-masing tanggal 14 Februari 2007 dan 2 Maret 2006 untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005. Asumsi-asumsi yang digunakan oleh aktuaria adalah sebagai berikut: a. Tingkat diskonto 10% per tahun (31 Desember 2005: 13% per tahun). b. Tingkat kenaikan gaji 10% (31 Desember 2005: 12% per tahun). c. Tabel tingkat kematian yang digunakan US 1980 Commissioners’ Standard Ordinary Table of Mortality. d. Tingkat pengunduran diri 5% pada usia 25 tahun yang menurun secara linear sebesar 0,25% per tahun sampai 0% pada usia 45 tahun dan sesudahnya. e. Metode aktuaria adalah projected unit credit method. f. Usia pensiun normal 56 tahun. g. Tingkat kecacatan 10% dari tingkat kematian. 107 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan) Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (lanjutan) Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai yang diakui di neraca dan laporan laba rugi adalah sebagai berikut (Bank Mandiri saja): 2006 2005 Nilai kini kewajiban Biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan aktuarial yang belum diakui 636.267 31.544 10.317 413.602 31.611 63.264 Cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai yang diakui di neraca 678.128 508.477 2006 Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi keuntungan aktuarial yang belum diakui Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui Koreksi atas dampak perhitungan pajak tahun lalu Pengakuan atas biaya jasa lalu *) 26.060 61.302 (644) (67) 67.697 25.015 Biaya Uang Penghargaan Pegawai 179.363 2005 39.565 40.487 (135) (67) 79.850 *) Merupakan pengakuan biaya atas perubahan manfaat yang diterima oleh pegawai yang mengundurkan diri secara sukarela sesuai dengan ketentuan di Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang baru. Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai adalah sebagai berikut: 2006 2005 Cadangan atau tunjangan masa kerja pegawai awal tahun Biaya selama tahun berjalan Pembayaran manfaat 508.477 179.363 (9.712) 446.290 79.850 (17.663) Cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai (Catatan 28) 678.128 508.477 Per 31 Desember 2006 dan 2005, cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai anak-anak Perusahaan masing-masing sebesar Rp11.526 dan Rp8.949. Masa Bebas Tugas (MBT) MBT adalah suatu jangka tertentu sebelum usia pensiun jabatan pegawai yang membebaskan pegawai dari tugas-tugas rutin sebagaimana pegawai aktif dimana pegawai tidak masuk kerja dengan tetap memperoleh fasilitas kepegawaian yang ditentukan, meliputi: gaji, fasilitas kesehatan, tunjangan hari raya keagamaan, cuti tahunan (jika pada periode tahun berjalan masih terdapat masa kerja pegawai aktif), cuti besar (jika perhitungan cuti besarnya jatuh tempo pada periode MBT), uang duka dan santunan duka. Fasilitas MBT tersebut di atas selain untuk memberikan penghargaan sebagaimana tersebut di atas, juga dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada pegawai dalam rangka persiapan memasuki usia pensiun jabatan. 108 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan) Usia Pensiun Jabatan, Masa Kerja Minimal dan Lama MBT adalah sebagai berikut: No 1. 2. Usia Pensiun Jabatan 56 tahun 46 tahun Masa Kerja Minimal 12 tahun 9 tahun Lama MBT 12 bulan 9 bulan Asumsi-asumsi yang digunakan oleh aktuaris dalam perhitungan MBT adalah sebagai berikut: a. b. c. d. Tingkat diskonto 10% per tahun (31 Desember 2005: 13% per tahun). Tingkat kenaikan gaji 10% (31 Desember 2005: 12% per tahun). Usia pensiun normal 56 tahun. Tingkat pengunduran diri 5% pada usia 25 tahun yang menurun secara liniar sebesar 0,25% per tahun sampai 0% pada usia 45 tahun dan sesudahnya. e. Tabel tingkat kematian yang digunakan US 1980 Commissioners’ Ordinary Table of Mortality. f. Tingkat kecacatan 10% dari tingkat kematian. Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, proyeksi penyisihan atas tunjangan MBT untuk tahun 2006 dan 2005 masing-masing adalah sebesar Rp489.650 dan Rp376.340 (Catatan 28). Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa bebas tugas adalah sebagai berikut: 2006 2005 Biaya jasa kini Biaya bunga Koreksi atas dampak perhitungan pajak tahun lalu Pengakuan keuntungan/(kerugian) aktuarial 67.637 52.397 30.178 (25.884) 376.340 - Biaya pencadangan masa bebas tugas 124.328 376.340 Cadangan atas tunjangan masa bebas tugas awal tahun Biaya selama tahun berjalan Pembayaran manfaat 376.340 124.328 (11.018) 376.340 - Cadangan atas masa bebas tugas 489.650 376.340 43. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA - LAIN-LAIN - BERSIH 2006 Premi asuransi untuk program penjaminan dana nasabah (Catatan 58) Lain-lain 2005 401.219 192.361 442.916 157.745 593.580 600.661 44. PENDAPATAN/(BEBAN) BUKAN OPERASIONAL - BERSIH 2006 Laba atas penjualan aktiva tetap Denda Lain-lain – bersih 109 2005 16.217 (16.417) 120.286 16.781 (31.489) 60.012 120.086 45.304 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 45. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 2006 2005 KOMITMEN Tagihan Komitmen: Pembelian tunai (spot) mata uang asing yang belum diselesaikan (Catatan 46): Pihak ketiga 1.861.522 479.336 Jumlah Tagihan Komitmen 1.861.522 479.336 20.128.250 - 19.494.865 32.008 20.128.250 19.526.873 3.916.516 44 3.827.930 11.830 3.916.560 3.839.760 1.860.475 478.878 1.860.475 478.878 Jumlah Kewajiban Komitmen 25.905.285 23.845.511 Kewajiban Komitmen - Bersih (24.043.763) (23.366.175) Kewajiban Komitmen: Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan (Catatan 26): Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Penjualan tunai (spot) mata uang asing yang belum diselesaikan (Catatan 46): Pihak ketiga KONTINJENSI Tagihan Kontinjensi: Pendapatan bunga dalam penyelesaian Garansi yang diterima dari bank lain Lain-lain 6.913.744 2.479.215 32.741 4.205.991 2.542.446 32.904 Jumlah Tagihan Kontinjensi 9.425.700 6.781.341 Kewajiban Kontinjensi: Garansi yang diberikan dalam bentuk: Bank garansi (Catatan 26): Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 8.277.171 4.579 8.486.811 6.342 8.281.750 8.493.153 2.866.448 37.645 3.557.056 106.227 Jumlah Kewajiban Kontinjensi 11.185.843 12.156.436 Kewajiban Kontinjensi - Bersih (1.760.143) (5.375.095) (25.803.906) (28.741.270) Standby letters of credit (Catatan 26) Lain-lain KEWAJIBAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI - BERSIH 110 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 46. TRANSAKSI-TRANSAKSI MATA UANG ASING Transaksi berjangka dan swap pertukaran mata uang asing disajikan dalam neraca sebagai tagihan/kewajiban derivatif (Catatan 10). Rincian transaksi pembelian dan penjualan tunai (spot) mata uang asing per 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut: Spot-Beli Mata uang asal Dolar Amerika Serikat Lain-lain Mata Uang Asal (nilai penuh) 82.950.750 Spot-Jual Ekivalen Rupiah 746.806 1.114.716 Mata Uang Asal (nilai penuh) 122.991.590 1.861.522 Ekivalen Rupiah 1.107.293 753.182 1.860.475 Rincian transaksi pembelian dan penjualan tunai (spot) mata uang asing per 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut: Spot-Beli Mata uang asal Dolar Amerika Serikat Lain-lain Mata Uang Asal (nilai penuh) 3.009.000 - Spot-Jual Ekivalen Rupiah 29.578 449.758 Mata Uang Asal (nilai penuh) 45.704.193 - 479.336 Ekivalen Rupiah 449.272 29.606 478.878 47. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA a. Kegiatan Perbankan Normal Dalam kegiatan normal usahanya, Bank Mandiri melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut: · Hubungan sebagai pemegang saham: Pemerintah Republik Indonesia · Hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan: PT. Axa Mandiri Services, PT. Koexim Mandiri Finance, PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia, PT. Mandiri Management Investasi, PT. Danareksa, PT. Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia, PT. Great River International, PT. Tuban Petrochemical Industries, PT. Asuransi Dharma Bangsa, PT. Gelora Karya Jasatama, PT. Gelora Karya Jasatama Putera, PT. Asuransi Staco Jasapratama, PT. Bandar Sumatera Indonesia, PT. Stacomitra Graha, PT. Eastern Sumatera Indonesia, PT. Kerasaan Indonesia, PT. Melania Indonesia, PT. Staco Estika Sedaya Finance, PT. Timbang Deli Indonesia, PT. Tolan Tiga Indonesia, PT. Mulia Sasmita Bhakti, PT. Puri Asri Bhakti Karya, PT. Surya Chandra Permai, PT. Caraka Mulia, PT. Puripariwara, PT. Griyawisata HM & C, PT. Gedung Bank Exim, PT. Wahana Optima Permai, PT. Tatapuri Perdana, PT. Estika Daya Mandiri, PT. Krida Upaya Tunggal, PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT. Bank Niaga Tbk, Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera (AJBP) 1912, dan PT. Bapindo Bumi Sekuritas. 111 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 47. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) a. Kegiatan Perbankan Normal (lanjutan) · Hubungan manajemen atau karyawan kunci Bank Mandiri Rincian saldo transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa per 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: 2006 2005 Giro pada bank lain (Catatan 4c) Surat-surat berharga (Catatan 6a) Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah (Catatan 7) Tagihan lainnya – transaksi perdagangan (Catatan 8a) Kredit yang diberikan (Catatan 11B.g) Tagihan akseptasi (Catatan 12a) 70 873.264 90.648.024 56.878 750.672 769 53 600.200 92.055.964 54.531 1.245.740 552 Jumlah aktiva dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa 92.329.677 93.957.040 267.517.192 263.383.348 34,51% 35,67% Jumlah aktiva konsolidasian Persentase jumlah aktiva kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah aktiva konsolidasian Persentase surat-surat berharga, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah, tagihan lainnya – transaksi perdagangan dan kredit yang diberikan terhadap jumlah aktiva adalah sebagai berikut: 2006 2005 Giro pada bank lain Surat-surat berharga Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Tagihan lainnya – transaksi perdagangan Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi 0,33% 33,88% 0,02% 0,28% - 0,23% 34,95% 0,02% 0,47% - Jumlah 34,51% 35,67% 112 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 47. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) a. Kegiatan Perbankan Normal (lanjutan) · Hubungan manajemen atau karyawan kunci Bank Mandiri (lanjutan) 2006 Giro (Catatan 16a) Tabungan (Catatan 17b) Deposito berjangka (Catatan 18f) Simpanan dari Bank Lain – Giro dan Tabungan (Catatan 19c) Kewajiban Akseptasi (Catatan 23) Pinjaman yang diterima (Catatan 25) Jumlah kewajiban kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah kewajiban konsolidasian Persentase jumlah kewajiban kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban konsolidasian 2005 333.512 46.355 877.911 138 839 350.000 314.961 23.276 1.080.031 287 350.000 1.608.755 1.768.555 241.171.346 240.164.245 0,67% 0,74% Persentase giro, tabungan, deposito berjangka, Simpanan dari Bank Lain – Giro dan Tabungan, kewajiban akseptasi dan pinjaman yang diterima dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban adalah sebagai berikut: 2006 2005 Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari Bank Lain – Giro dan Tabungan Kewajiban Akseptasi Pinjaman yang diterima 0,14% 0,02% 0,36% 0,15% 0,13% 0,01% 0,45% 0,15% Jumlah 0,67% 0,74% Gaji, tunjangan dan bonus untuk Direksi, Dewan Komisaris dan Manajemen Eksekutif (Catatan 41) untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp61.242 dan Rp107.086. b. Transaksi Signifikan dengan Pemerintah Republik Indonesia · Pada bulan Mei 1999, Pemerintah melakukan program rekapitalisasi Bank Mandiri dengan menerbitkan Obligasi Pemerintah (Catatan 1c dan 7). · Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) dan Menteri Keuangan menyetujui dan menjamin penerbitan Standby Letters of Credit dan pengkonversian kredit yang diberikan kepada PT Garuda Indonesia menjadi Obligasi Wajib Konversi (MCB). · Pengembalian tambahan modal disetor sebesar Rp1.412.000 yang merupakan kelebihan rekapitalisasi Pemerintah di Bank Mandiri (Catatan 31a). Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 227/KMK.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 dan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), selaku Pemegang Saham Bank, No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002 Pemerintah telah melakukan konversi Dana Rekapitalisasi senilai Rp5.000.000 dengan 5.000.000 lembar saham dengan nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per lembar saham, dan terhadap sisa dana rekapitalisasi sebesar Rp168.801.315 dicatat sebagai Agio. 113 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 47. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) b. Transaksi Signifikan dengan Pemerintah Republik Indonesia (lanjutan) Berdasarkan PP No. 26 tahun 2003 tanggal 29 Mei 2003 Pemerintah Republik Indonesia telah melakukan penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh pada Bank Mandiri sebesar Rp1.000.000 yang berasal dari kapitalisasi sebagian cadangan yang telah ditentukan penggunaannya. 48. PELAPORAN JATUH TEMPO Pelaporan jatuh tempo per 31 Desember 2006 dan 2005, didasarkan pada jangka waktu yang tersisa sejak tanggal-tanggal tersebut. Secara historis, terdapat bagian dari simpanan dalam jumlah yang cukup besar yang diperpanjang pada saat jatuh tempo. Selain itu, jika terdapat keperluan likuiditas, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah (portofolio diperdagangkan dan tersedia untuk dijual) dapat dicairkan dengan menjual atau menggunakannya sebagai jaminan dalam pasar antar bank. Langkah yang diambil oleh Bank sehubungan dengan maturity gap antara aktiva dan kewajiban moneter adalah dengan menetapkan gap limit yang disesuaikan dengan kemampuan Bank untuk memperoleh likuiditas segera. Pelaporan jatuh tempo aktiva dan kewajiban adalah sebagai berikut: 2006 Keterangan Jumlah Tidak mempunyai Kontrak Jatuh Tempo < 1 bulan 1 bln - 3 bln >3 bln < 6 bln >6 bln < 12 bln >12 bln Aktiva Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain – bersih Surat-surat berharga - bersih Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Tagihan lainnya-transaksi perdagangan - bersih Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali - bersih Tagihan derivatif - bersih Kredit yang diberikan - bersih Tagihan akseptasi - bersih Penyertaan saham - bersih Aktiva tetap - bersih Aktiva pajak tangguhan - bersih Pendapatan yang masih akan diterima Lain-lain - bersih Jumlah Aktiva 3.965.717 21.579.158 537.234 - 3.965.717 21.579.158 537.234 - - - - 9.435.541 18.360.958 92.262 9.031.890 15.286.420 12.888 259.586 212.511 203.067 178.252 128.910 2.390.713 90.648.024 - - - - - 90.648.024 1.958.039 - 526.842 802.434 628.763 - - 833.388 410.727 103.282.247 3.453.170 84.870 4.709.243 3.295.451 84.870 4.709.243 3.295.451 460.929 13.059 10.760.612 805.629 - 88.206 17.929 9.538.657 1.551.088 - 284.253 2.697 7.892.524 999.879 - 3.093 18.682.463 89.889 - 373.949 56.407.991 6.685 - 1.661.130 3.302.295 2.240.593 729.409 1.661.130 - - 332.293 - 267.517.192 10.422.419 63.696.899 13.931.918 10.223.694 114 19.414.900 149.827.362 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 48. PELAPORAN JATUH TEMPO (lanjutan) Pelaporan jatuh tempo aktiva dan kewajiban adalah sebagai berikut (lanjutan): 2006 (lanjutan) Keterangan Jumlah Tidak mempunyai Kontrak Jatuh Tempo < 1 bulan 1 bln - 3 bln >3 bln < 6 bln >6 bln < 12 bln >12 bln Kewajiban Kewajiban segera Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain - Giro dan tabungan - Inter-bank Call Money - Deposito berjangka Hutang atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Beban yang masih harus dibayar Hutang pajak Kewajiban lain-lain Pinjaman subordinasi Jumlah Kewajiban Aktiva (kewajiban) bersih 671.339 48.812.753 60.303.561 96.591.234 - 671.339 48.812.753 60.303.561 74.032.609 - - - - 14.244.794 2.998.394 3.437.925 1.877.512 1.286.609 1.899.681 5.003.010 - 1.286.609 1.899.681 4.952.808 43.708 4.269 2.225 - 1.859.780 100.823 3.608.393 3.793.883 3.424.892 - 214.909 15.235 878.285 - 14.196 1.612.195 - 141.893 1.474 1.017.859 - 14.679 93.302 - 1.502.978 55.239 6.752 3.793.883 3.424.892 514.399 514.399 - - - - - 590.533 1.582.800 6.970.296 4.157.360 6.970.296 - 590.533 9.765 27.499 563 53.063 1.582.800 4.066.470 241.171.346 7.484.695 193.668.087 15.942.392 4.164.452 3.601.194 16.310.526 26.345.846 2.937.724 (129.971.188) (2.010.474) 6.059.242 15.813.706 133.516.836 2005 Keterangan Jumlah Tidak mempunyai Kontrak Jatuh Tempo <1 bulan 1 bln - 3 bln >3 bln <6 bln >6 bln <12 bln >12 bln Aktiva Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Surat-surat berharga - bersih Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Tagihan lainnya-transaksi perdagangan - bersih Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali - bersih Tagihan derivatif - bersih Kredit yang diberikan - bersih Tagihan akseptasi - bersih Penyertaan saham - bersih Aktiva tetap - bersih Aktiva pajak tangguhan - bersih Pendapatan yang masih akan diterima Lain-lain - bersih Jumlah Aktiva 2.522.764 20.304.705 697.603 - 2.522.764 20.304.705 697.603 - - - - 23.617.054 10.504.269 55.530 23.355.312 7.488.147 176.616 355.044 38.671 232.059 46.455 261.000 2.112.489 92.055.964 - - 57.568 - 1.332.602 90.665.794 2.724.729 - 834.141 867.759 999.742 23.087 - 317.043 315.243 94.869.474 3.890.010 68.066 5.305.413 2.231.402 68.066 5.305.413 2.231.402 215.513 19.545 15.469.798 906.352 - 101.530 18.795 9.987.343 1.757.492 - 5.673 6.415.058 1.194.869 - 8.718.649 26.901 - 271.230 54.278.626 4.396 - 1.852.191 2.107.418 1.852.191 238.236 107.000 - - 631.389 1.130.793 263.383.348 9.750.838 71.920.880 13.322.147 8.886.072 11.040.083 148.463.328 115 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 48. PELAPORAN JATUH TEMPO (lanjutan) Pelaporan jatuh tempo aktiva dan kewajiban adalah sebagai berikut (lanjutan): 2005 (lanjutan) Keterangan Jumlah Tidak mempunyai Kontrak Jatuh Tempo < 1 bulan 1 bln - 3 bln > 3 bln < 6 bln > 6 bln < 12 bln > 12 bln Kewajiban Kewajiban segera Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain - Giro - Inter-bank Call Money - Deposito berjangka Hutang atas surat berharga yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Beban yang masih harus dibayar Hutang pajak Kewajiban lain-lain Pinjaman subordinasi 675.285 46.410.270 47.153.178 112.726.204 - 675.285 46.410.270 47.153.178 84.841.715 17.321.397 2.930.751 3.908.353 3.723.988 415.841 838.019 5.545.129 - 415.841 838.019 4.104.556 222.658 674.276 543.639 - 2.046.420 189.546 4.319.102 3.983.469 4.279.631 - 543.443 20.194 1.091.398 949.015 508.495 21.027 1.930.249 83.693 462.223 5.771 1.265.865 420.623 2.391 27.165 1.103.936 1.502.977 140.163 4.425 2.950.761 1.784.354 594.084 594.084 - - - - - 693.956 272.101 5.619.744 4.402.266 5.205.407 - 693.956 - - 389.992 4.562 - 272.101 24.345 4.397.704 Jumlah Kewajiban 240.164.245 5.799.491 188.245.365 20.041.247 5.691.840 5.585.484 14.800.818 23.219.103 3.951.347 (116.324.485) 3.194.232 5.454.599 133.662.510 Aktiva (kewajiban) bersih (6.719.100) 49. INFORMASI SEGMEN Bank mempertimbangkan industri atau aktivitas bisnis sebagai segmen primer, dan lokasi geografis sebagai segmen sekunder. Aktivitas bisnis Bank dan Anak Perusahaan dan lokasi geografisnya adalah sebagai berikut: Nama Perusahaan Jenis Usaha Lokasi Geografis __ · Induk Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. · Anak Perusahaan PT Bank Syariah Mandiri Bank Mandiri (Europe) Limited PT Mandiri Sekuritas PT Bumi Daya Plaza dan Anak Perusahaan PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara dan Anak Perusahaan Perbankan Indonesia, Singapura, Hong Kong, Grand Cayman dan Timor Leste Bank Syariah Perbankan Sekuritas Indonesia Inggris Indonesia Lain-lain Indonesia Lain-lain Indonesia __ 116 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 49. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Informasi Segmen Primer untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 Perbankan Pendapatan operasional Pendapatan operasional antar segmen Bank Syariah Sekuritas Lain-lain Eliminasi Konsolidasian 27.679.726 1.079.546 219.439 15.417 - 28.994.128 - - (201.370) - 201.370 - Pendapatan operasional termasuk pendapatan operasional antar segmen 27.881.096 1.079.546 219.439 15.417 (201.370) 28.994.128 Beban operasional Beban operasional antar segmen 25.052.651 33.028 978.714 - 158.118 - 93.535 - (33.028) 26.283.018 - Beban operasional termasuk beban operasional antar segmen 25.085.679 978.714 158.118 93.535 (33.028) 26.283.018 Laba operasional 2.795.417 100.832 61.321 (78.118) (168.342) 2.711.110 Laba bersih 2.479.433 65.480 42.635 20.945 (187.088) 2.421.405 258.211.155 9.554.967 2.320.022 314.660 (2.883.612) 267.517.192 95,49% 3,53% Jumlah Aktiva Jumlah Aktiva (persentase dari jumlah aktiva konsolidasian sebelum eliminasi) 0,86% 0,12% Informasi Segmen Sekunder untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 Indonesia Pendapatan operasional Pendapatan operasional antar segmen Asia Eropa Barat Pasifik (Cayman) Eliminasi Konsolidasian 28.285.022 336.121 159.571 213.414 - 28.994.128 194.715 - 6.655 - (201.370) - Pendapatan operasional termasuk pendapatan operasional antar segmen 28.479.737 336.121 166.226 213.414 (201.370) 28.994.128 Beban operasional Beban operasional antar segmen 25.591.972 25.400 170.382 - 112.974 7.628 407.690 - (33.028) 26.283.018 - Beban operasional termasuk beban operasional antar segmen 25.617.372 170.382 120.602 407.690 (33.028) 26.283.018 Laba Operasional 2.862.365 165.739 45.624 (194.276) (168.342) 2.711.110 Laba bersih 2.253.096 107.306 59.094 188.996 (187.088) 2.421.405 261.340.622 1.977.521 1.999.938 5.082.723 (2.883.612) 267.517.192 96,65% 0,73% Jumlah Aktiva Jumlah Aktiva (persentase dari jumlah aktiva konsolidasian sebelum eliminasi) 117 0,74% 1,88% PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 49. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Informasi Segmen Primer untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2005 Perbankan Pendapatan operasional Pendapatan operasional antar segmen Bank Syariah Sekuritas Lain-lain Eliminasi Konsolidasian 22.237.744 959.115 202.671 88.880 - 79.094 - 4.305 - (83.399) 23.488.410 - Pendapatan operasional termasuk pendapatan operasional antar segmen 22.316.838 959.115 206.976 88.880 (83.399) 23.488.410 Beban operasional Beban operasional antar segmen 21.242.904 10.917 821.937 - 155.918 - 80.078 - (10.917) 22.300.837 - Beban operasional termasuk beban operasional antar segmen 21.253.821 821.937 155.918 80.078 (10.917) 22.300.837 1.063.017 137.178 51.058 8.802 (72.482) 1.187.573 549.404 83.819 16.690 25.938 (72.482) 603.369 256.152.002 8.272.965 1.233.023 298.653 (2.573.295) 263.383.348 96,31% 3,11% 0,46% 0,11% Laba operasional Laba bersih Jumlah Aktiva Jumlah Aktiva (persentase dari jumlah aktiva konsolidasian sebelum eliminasi) Informasi Segmen Sekunder untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2005 Indonesia Pendapatan operasional Pendapatan operasional antar segmen Asia Eropa Lain-lain Eliminasi Konsolidasian 22.812.829 357.059 123.432 195.090 - 83.399 - - - (83.399) 23.488.410 - Pendapatan operasional termasuk pendapatan operasional antar segmen 22.896.228 357.059 123.432 195.090 (83.399) 23.488.410 Beban operasional Beban operasional antar segmen 21.257.987 10.917 231.216 - 169.481 - 642.153 - (10.917) 22.300.837 - Beban operasional termasuk beban operasional antar segmen 21.268.904 231.216 169.481 642.153 (10.917) 22.300.837 1.627.324 125.843 (46.049) (447.063) (72.482) 1.187.573 425.991 106.626 (46.514) 189.751 (72.485) 603.369 257.256.936 4.474.469 1.862.722 2.362.516 (2.573.295) 263.383.348 96,73% 1,68% 0,70% 0,89% Laba Operasional Laba Bersih Jumlah Aktiva Jumlah Aktiva (persentase dari jumlah aktiva konsolidasian sebelum eliminasi) 118 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 50. RASIO KECUKUPAN MODAL (CAPITAL ADEQUACY RATIO) Rasio Kecukupan Modal (“CAR”) adalah rasio modal terhadap aktiva tertimbang menurut risiko (Risk Weighted Assets [RWA]). Berdasarkan peraturan Bank Indonesia, jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari Modal Inti (“Tier I”) dan Modal Pelengkap (“Tier II”) dikurangi penyertaan pada Anak Perusahaan. Dalam rangka perhitungan eksposur Risiko Pasar, Bank dapat memasukkan komponen Modal Pelengkap Tambahan (“Tier III”) yaitu Pinjaman Subordinasi berjangka pendek yang memenuhi kriteria tertentu sebagai komponen Modal. Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/ ”CAR”) (Bank Mandiri saja) per 31 Desember 2006 dan 2005 adalah masing-masing sebesar 25,30% dan 23,65% untuk CAR risiko kredit dan 24,62% dan 23,21% untuk CAR risiko kredit dan risiko pasar dan dihitung sebagai berikut: 2006 2005 Modal: Modal inti *) Modal pelengkap 22.011.986 8.564.284 20.858.866 8.575.390 Jumlah modal inti dan modal pelengkap Dikurangi : Penyertaan pada Anak Perusahaan 30.576.270 (2.210.393) 29.434.256 (2.046.481) Jumlah modal untuk risiko kredit Modal pelengkap tambahan yang dialokasikan untuk mengantisipasi risiko pasar 28.365.877 - 27.387.775 - Jumlah modal untuk risiko kredit dan risiko pasar 28.365.877 27.387.775 Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) kredit Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) pasar 112.138.825 3.057.992 115.806.894 2.204.133 Jumlah ATMR untuk risiko kredit dan risiko pasar 115.196.817 118.011.027 25,30% 24,62% 23,65% 23,21% 8% 8% CAR untuk risiko kredit CAR untuk risiko kredit dan risiko pasar CAR Minimum *) Tidak termasuk pengaruh manfaat/(beban) pajak tangguhan sebesar Rp1.266.286 dan (Rp127.845) per 31 Desember 2006 dan 2005, keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas surat berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual sebesar Rp327.960 dan (Rp345.658) per 31 Desember 2006 dan 2005. 51. POSISI DEVISA NETO Perhitungan Posisi Devisa Neto per tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005. Berdasarkan surat keputusan tersebut, Bank disyaratkan untuk menjaga Posisi Devisa Neto neraca dan secara keseluruhan maksimum 20% dari jumlah modal. Sesuai dengan panduan Bank Indonesia, rasio Posisi Devisa Neto secara keseluruhan adalah penjumlahan nilai absolut dari selisih bersih antara aktiva dan kewajiban dalam neraca untuk setiap mata uang asing ditambah dengan selisih bersih dari tagihan dan kewajiban komitmen dan kontinjensi, yang dicatat dalam rekening administratif, untuk setiap mata uang asing, yang dinyatakan dalam rupiah. Sedangkan posisi devisa neto untuk neraca adalah selisih bersih total aktiva dan total kewajiban dalam mata uang asing yang dinyatakan dalam Rupiah. 119 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 51. POSISI DEVISA NETO (lanjutan) Posisi Devisa Neto Bank Mandiri berdasarkan mata uang per 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut: Mata Uang Aktiva Kewajiban Posisi Devisa Neto KESELURUHAN (NERACA DAN REKENING ADMINISTRATIF) Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Dolar Singapura Dolar Hong Kong Poundsterling Inggris Dolar Australia Lain-lain *) 41.030.408 766.483 674.356 240.952 234.456 145.491 80.941 28.129 40.248.117 694.392 489.332 232.290 116.265 103.108 27.316 6.951 Jumlah 782.291 72.091 185.024 8.662 118.191 42.383 53.625 28.084 1.290.351 NERACA Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Dolar Hong Kong Yen Jepang Poundsterling Inggris Dolar Australia Lain-lain 39.795.789 231.935 218.275 200.761 191.539 70.622 40.013 23.610 36.153.929 220.868 513.025 116.265 413.525 10.623 20.198 6.951 Jumlah 3.641.860 11.067 (294.750) 84.496 (221.986) 59.999 19.815 16.659 3.317.160 Jumlah Modal Tier I dan Tier II dikurangi penyertaan pada anak perusahaan (Catatan 50) 28.365.877 Rasio PDN (Neraca) Rasio PDN (Keseluruhan) 11,69% 4,55% Rasio PDN per 31 Desember 2006 jika menggunakan modal bulan November 2006 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut: Modal Bulan November 2006 Rasio PDN (Neraca) Rasio PDN (Keseluruhan) 28.276.345 11,73% 4,56% *) Merupakan penjumlahan absolut dari selisih antara aktiva dan kewajiban. Posisi Devisa Neto Bank Mandiri berdasarkan mata uang per 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut: Mata Uang Aktiva Kewajiban Posisi Devisa Neto KESELURUHAN (NERACA DAN REKENING ADMINISTRATIF) Dolar Amerika Serikat Dolar Hong Kong Dolar Singapura Poundsterling Inggris Euro Dolar Australia Yen Jepang Lain-lain 47.328.306 248.797 1.805.477 125.526 716.890 30.350 252.298 20.009 Jumlah 46.984.911 123.844 1.683.567 75.880 692.445 17.114 243.775 6.375 343.395 124.953 121.910 49.646 24.445 13.236 8.523 20.250 706.358 120 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 51. POSISI DEVISA NETO (lanjutan) Posisi Devisa Neto Bank Mandiri berdasarkan mata uang per 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut (lanjutan): Mata Uang Aktiva Kewajiban Posisi Devisa Neto NERACA Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Yen Jepang Dolar Hong Kong Poundsterling Inggris Dolar Australia Lain-lain 43.919.757 1.805.477 724.170 241.435 235.924 96.656 30.350 20.009 Jumlah 41.432.545 1.647.090 708.480 237.832 123.844 47.011 17.114 6.375 2.487.212 158.387 15.690 3.603 112.080 49.645 13.236 13.634 2.853.487 Jumlah Modal Tier I dan Tier II dikurangi penyertaan pada anak perusahaan (Catatan 50) 27.387.775 Rasio PDN (Neraca) Rasio PDN (Keseluruhan) 10,42% 2,58% 52. RASIO AKTIVA PRODUKTIF BERMASALAH, RASIO PEMENUHAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF, RASIO KREDIT USAHA KECIL DAN BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT Rasio aktiva produktif bermasalah terhadap jumlah aktiva produktif per 31 Desember 2006 dan 2005 (Bank Mandiri saja) adalah masing-masing sebesar 8,25% dan 12,29%. Rasio kredit bermasalah (Bank Mandiri saja) sebelum dikurangi dengan penyisihan penghapusan (gross basis) per 31 Desember 2006 dan 2005 adalah masing-masing sebesar 17,08% dan 26,58% (Catatan 11A.d). Rasio jumlah penyisihan penghapusan aktiva produktif yang telah dibentuk oleh Bank Mandiri terhadap jumlah minimum penyisihan penghapusan aktiva produktif sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, per 31 Desember 2006 dan 2005 adalah masing-masing sebesar 107,83% dan 102,97%. Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan Bank Mandiri per 31 Desember 2006 dan 2005 adalah masing-masing sebesar 4,15% dan 4,85%. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) per 31 Desember 2006 dan 2005 tidak melampaui ketentuan BMPK untuk pihak terkait dan pihak tidak terkait. BMPK dihitung sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia – PBI No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/13/PBI/2006 tentang Perubahan Atas PBI No. 7/3/PBI/2005 tentang Batas maksimum Pemberian Kredit Bank Umum. 53. KEGIATAN JASA KUSTODIAN DAN WALI AMANAT Kegiatan Jasa Kustodian Bank Mandiri telah memberikan Jasa Kustodian sejak tahun 1995 dengan surat izin operasi yang telah diperbaharui oleh BAPEPAM berdasarkan Surat Keputusan No. KEP.01/PM/Kstd/1999 tertanggal 4 Oktober 1999. Kustodian Bank Mandiri merupakan bagian dari Securities Services Department, dimana jasa-jasa yang ditawarkan adalah sebagai berikut: 121 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 53. KEGIATAN JASA KUSTODIAN DAN WALI AMANAT (lanjutan) Kegiatan Jasa Kustodian (lanjutan) a. Penanganan dan penyelesaian transaksi jual-beli surat berharga dengan dan tanpa warkat (scripless); b. Penyimpanan dan administrasi surat-surat berharga dan aktiva berharga lainnya; c. Pengurusan hak-hak klien atas kepemilikan surat-surat berharga yang disimpan sampai dengan hak tersebut efektif di rekening klien (corporate action); d. Perwalian (proxy) pada Rapat Umum Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Obligasi. e. Penyampaian laporan dan informasi yang terkait dengan surat-surat berharga milik nasabah yang disimpan dan diadministrasikan oleh Kustodian Bank Mandiri. Untuk memenuhi kebutuhan investor dalam melakukan investasi diberbagai instrumen surat berharga, Kustodian Bank Mandiri memfasilitasinya dengan bertindak sebagai: a. Kustodian umum untuk melayani investor yang melakukan investasi pada pasar modal di Indonesia; b. Kustodian lokal untuk American Depository Receipts (ADRs) dan Global Depository Receipts (GDR) yang dibutuhkan oleh investor yang akan melakukan konversi dari saham perusahaan yang terdaftar di bursa lokal dan luar negeri (dual/multi listing); c. Sub-Registry untuk penyelesaian transaksi obligasi negara (SUN) dan SBI; d. Kustodian untuk reksadana yang diterbitkan dan dikelola oleh manajer investasi; e. Kustodian Euroclear bagi nasabah yang akan melakukan investasi dan penyelesaian transaksi surat-surat berharga yang terdaftar di bursa luar negeri dan tercatat di Euroclear Operations Centre, Brussels. f. Pinjam Meminjam Efek sebagai jasa layanan bagi nasabah yang ingin memaksimalkan hasil investasinya dengan bersedia meminjamkan surat berharganya kepada perusahaan sekuritas melalui perantara dan penjaminan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia. Kustodian Bank Mandiri memiliki 337 dan 329 nasabah per 31 Desember 2006 dan 2005, yang terdiri dari dana pensiun, perusahaan asuransi, bank, yayasan, perusahaan sekuritas, reksadana, institusi/badan hukum lain maupun perseorangan. Nilai portofolio yang disimpan per 31 Desember 2006 sebesar Rp73.596.884 dan US$395.383.869,08 (nilai penuh) dan per 31 Desember 2005 sebesar Rp60.690.045 dan US$260.618.596,36 (nilai penuh). Bank Mandiri mengasuransikan portofolio nasabah yang disimpan di kustodian terhadap kemungkinan kerugian yang timbul dari penyimpanan dan pemindahan surat-surat berharga sesuai dengan ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Kegiatan Wali Amanat Bank Mandiri telah memberikan Jasa Wali Amanat sejak tahun 1983 dengan surat ijin operasi untuk kegiatan wali amanat telah diperbaharui dan didaftarkan kembali ke BAPEPAM berdasarkan Surat Keputusan No.17/STTD-WA/PM/1999 tertanggal 27 Oktober 1999. Jasa-jasa yang ditawarkan adalah sebagai berikut: a. b. c. d. e. Jasa Wali Amanat (Trustee) untuk obligasi & MTN Jasa Agen Pengelola Rekening Penampungan (Escrow Agent) Jasa Agen Pembayaran (Paying Agent) Jasa Penampungan Dana IPO/Initial Public Offering (Receiving Bank) Jasa Agen Penjaminan (Security Agent) 122 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 53. KEGIATAN JASA KUSTODIAN DAN WALI AMANAT (lanjutan) Kegiatan Wali Amanat (lanjutan) Bank Mandiri selaku Wali Amanat per 31 Desember 2006 telah mengelola 30 emisi dengan nilai emisi (Obligasi dan MTN) sebesar Rp9.852.386 dan US$100.000.000 (nilai penuh) dan per 31 Desember 2005 sebanyak 31 emisi dengan jumlah nilai emisi (obligasi dan MTN) sebesar Rp9.381.567 dan US$100.000.000 (nilai penuh). Sedangkan dana pengembalian obligasi (sinking fund) dan escrow fund yang dikelola per 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebesar Rp50.461 untuk 8 nasabah dan Rp374.582 untuk 6 nasabah. Baik Wali Amanat maupun Kustodi telah mendapat sertifikasi standar mutu pelayanan ISO 9001:2000. 54. KREDIT PENERUSAN (CHANNELING LOANS) Kredit penerusan berdasarkan sumber dana dan sektor ekonomi adalah sebagai berikut: Pemerintah: Listrik, gas dan air Transportasi dan komunikasi Pertanian Industri Pertambangan Konstruksi Lain-lain 2006 2005 8.349.541 4.185.230 1.307.609 769.286 36.266 14.084 102.055 9.295.177 4.973.541 1.492.249 796.800 65.995 15.558 110.375 14.764.071 16.749.695 Bank Mandiri telah ditunjuk untuk menatausahakan kredit kelolaan yang diterima oleh Pemerintah Indonesia dalam berbagai mata uang dari beberapa lembaga keuangan bilateral dan multilateral untuk membiayai proyek-proyek Pemerintah melalui BUMN, BUMD dan PEMDA, antara lain: Overseas Economic Cooperation Fund, Protocol Prancis, International Bank for Reconstruction Development, Asian Development Bank, The Swiss Confederation 30.09.1985, Kreditanstalt fur Wiederaufbau, Banque Paribas, IGGI, Nederland Urban Sector Loan & De Nederlanse Inveseringsbank voor Ontwikkelingslanden NV, Pemerintah Swiss, Internatiol Bank for Reconstruction Development, Banque Francis & Credit National, US EXPORT EMPORT BANK, RYOSIN INT'L LTD, HKG, AUSTRIA, Konsorsium bank-bank Swiss 16.12.1994, The European Investment Bank, West Merchant Bank Ltd, Sumisho, Fuyo, LTCB, Orix & Sinco, Export Finance And Insurance Corporation ( EFIC ) Australia, Japan Bank for International Cooperation, Calyon & BNP Paribas, BNP Paribas & CAI, BELGIA, Kreditanstalt fur Wiederaufbau, International Bank for Reconstruction Development, US EXPORT EMPORT BANK, RYOSIN INT'L LTD, HKG, AUSTRIA, MEESPIERSON N.V. BELANDA 14.07.1994, Konsorsium bankbank Swiss 16.12.1994, Asian Development Bank, Asian Development Bank, Pemerintah Perancis, The Swiss Confederation 30.09.1985, Banque Paribas, IGGI, Nederland Urban Sector Loan & De Nederlanse Inveseringsbank voor Ontwikkelingslanden NV, Protocol Prancis, Internatiol Bank for Reconstruction Development, IGGI, Nederland Urban Sector Loan & De Nederlanse Inveseringsbank voor Ontwikkelingslanden NV, Export Finance And Insurance Corporation ( EFIC ) Australia, Japan Bank for International Cooperation, Calyon & BNP Paribas, BNP Paribas & CAI, The European Investment Bank, West Merchant Bank Ltd, Sumisho, Fuyo, LTCB, Orix & Sinco. Kredit Kelolaan tidak disajikan dalam neraca konsolidasian karena Bank dan Anak Perusahaan tidak menanggung risiko atas kredit tersebut. Berdasarkan perjanjian tersebut di atas Bank Mandiri bertugas melakukan penagihan kepada debitur dan menyetorkan kembali kepada Pemerintah atas pembayaran pokok kredit, termasuk bunga dan beban-beban lainnya serta pengelolaan dokumentasi kredit. Sebagai gantinya Bank Mandiri akan menerima jasa perbankan (fee bank) yang berkisar antara 0,15% - 0,40% dari setoran bunga nasabah dan 0,50% dari rata-rata saldo baki debet kredit selama satu tahun. 123 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 55. MANAJEMEN RISIKO Penerapan Manajemen risiko pada Bank dilaksanakan dengan mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, yang ditujukan agar Bank dapat mengimplementasikan Basel II Accord pada tahun 2008. Dalam hal ini Bank menerapkannya secara bertahap yaitu dimulai dengan pendekatan yang paling sederhana (standard model) dan kemudian menuju kepada pendekatan internal model yang senantiasa dikembangkan sesuai dengan standar terbaik (best practice), yang secara garis besar meliputi identifikasi risiko, pengukuran risiko, mitigasi risiko dan monitoring risiko. Selanjutnya dalam rangka penerapan dimaksud, bank telah membentuk Basel II Compliance Committee, dengan tugas mengintegrasikan inisiatif yang terkait dengan manajemen risiko, yaitu: · Mengidentifikasi posisi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terhadap ketentuan Basel II (gap analysis). · Menyiapkan strategi dan penerapan Manajemen Risiko yang terintegrasi. · Mengintegrasikan langkah-langkah tersebut di atas dengan persiapan infrastruktur termasuk sarana teknologi informasi melalui Enterprise Risk Management (ERM) Project (2005 – 2008). Salah satu pemenuhan atas PBI dan SE BI di atas, Bank telah menyusun profil risiko Bank setiap triwulan dan melaporkan ke Bank Indonesia sesuai jadual yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Laporan Profil Risiko Bank Mandiri menggambarkan risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis bank (inherent risk) termasuk sistem pengendalian risiko (risk control system) untuk masing-masing jenis risiko. Selain laporan ke BI secara triwulanan, Bank juga secara internal mengupayakan penyusunan profil risiko dengan periode yang lebih pendek seperti bulanan, mingguan dan harian, sehingga kinerja risiko terdeteksi lebih awal dan akurat. Dalam rangka pengelolaan risiko yang semakin kompleks dan juga untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan bank yang sehat dan terpadu, Bank juga telah memiliki Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri (KMRBM). Sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Bank telah membentuk Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko yang dimaksudkan untuk dapat menunjang pengelolaan risiko yang lebih menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali. Komite Manajemen Risiko di Bank Mandiri yang tercakup di dalam Risk and Capital Committee (RCC) telah dibentuk sejak tanggal 10 Oktober 2001. RCC bertanggung jawab atas penetapan kebijakan manajemen risiko bank secara menyeluruh seperti penetapan limit internal, penetapan kebijakan suku bunga dana dan kredit, penetapan kebijakan kredit, peluncuran produk baru serta memonitor pelaksanaan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengelola risiko. Dalam perkembangannya, cakupan tugas dan fungsi dari komite ini telah mengalami beberapa perubahan. Perubahan terakhir yang mulai diterapkan pada semester I-2006 adalah memfokuskan RCC menjadi tiga sub komite yaitu: Asset & Liability Committee, Risk Management Committee, dan Capital & Investment Committee. Dengan adanya penyempurnaan ini maka cakupan kontrol dan tanggung jawab terhadap setiap risiko menjadi lebih fokus dan efektif. Setiap komite ini didukung oleh group kerja (working group) yang anggotanya terdiri dari group-group yang terkait langsung dengan permasalahan risiko yang masuk dalam cakupan komite dimaksud. Dalam rangka melakukan pengelolaan risiko yang lebih menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali, Bank telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko yang berada di bawah Direktorat Manajemen Risiko (Risk Management Directorate). Direktorat Manajemen Risiko bertanggung-jawab dalam mengelola/mengkoordinasikan seluruh risiko yang dihadapi Bank, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik dan risiko kepatuhan termasuk menetapkan kebijakan dan pedoman risiko. 124 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Direktorat Manajemen Risiko dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab kepada Dewan Direksi dan sekaligus menjadi anggota dengan hak suara (voting member) pada Risk and Capital Committee. Dalam operasionalnya Direktorat Manajemen Risiko dibagi menjadi 2 (dua) bagian besar, yaitu 1) Credit Approval sebagai bagian dari four-eye principle, 2) Independent Risk Management yang dibagi menjadi beberapa grup berkaitan dengan risiko kredit dan portofolio, risiko operasional dan risiko pasar. Di samping itu, sebagai tindak lanjut terhadap peraturan Bank Indonesia nomor 7/25/PBI/2005 tentang Sertifikasi Manajemen Risiko Bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum, Bank juga telah mempersiapkan langkah-langkah awal diantaranya dengan mengirimkan pegawai dari unit kerja manajemen risiko dan unit bisnis terkait untuk mengikuti pelatihan dan mengikuti ujian Sertifikasi Manajemen Risiko yang diselenggarakan oleh Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) yang bekerjasama dengan Global Association of Risk Profesionals (GARP). Melalui sertifikasi ini serta pelatihan internal yang intensif, Bank diharapkan dapat siap dengan sumber daya manusia yang bersertifikasi manajemen risiko sesuai ketentuan BI. Selain untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan Basel II, Bank juga mengembangkan Enterprise Risk Management (ERM) yang sesuai dengan kebutuhan strategis dan operasional Bank. Melalui pengembangan ERM tersebut, diharapkan pengelolaan manajemen risiko di Bank dapat terintegrasi dan menjadi proses yang “embedded” dalam proses bisnis Bank, khususnya untuk menunjang rencana organisasi berbentuk Strategic Business Unit (SBU) yang dimulai pada tahun 2007, sehingga dapat memberikan nilai tambah (value added) bagi Bank dan stakeholders Bank. Dengan Basel II sebagai katalis, implementasi ERM ditujukan untuk melihat hasil akhir dari kinerja bank berbasis risiko dalam besaran nilai atau value (Risk Based Performance). Risiko Kredit Pengelolaan risiko kredit Bank terutama diarahkan untuk meningkatkan ekspansi kredit yang sehat dan mengelola kredit yang telah diberikan agar terhindar dari penurunan kualitas atau menjadi Non Performing Loan (NPL). Nilai NPL yang terkendali pada akhirnya dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit. Untuk mendukung hal tersebut, Bank telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis mengenai pemberian kredit yang mencakup Kebijakan Perkreditan Bank Mandiri (KPBM), Pedoman Pelaksanaan Kredit (PPK) dan Surat Edaran di bidang perkreditan yang lebih rinci. Ketiga acuan kerja dimaksud memberikan petunjuk pengelolaan kredit secara lengkap, mulai dari permohonan, proses analisa, persetujuan, dokumentasi, pengawasan, hingga proses restrukturisasi disertai dengan analisa dan perhitungan risiko. Dalam rangka mendukung proses pemberian kredit yang lebih hati-hati, Bank juga melakukan review dan penyempurnaan terhadap kebijakan tersebut secara periodik sesuai dengan perkembangan bisnis terkini. Secara garis besar pengelolaan risiko kredit diterapkan pada tingkat transaksional maupun tingkat portofolio. Pada tingkat transaksional diterapkan four-eye principle yaitu setiap pemutusan kredit melibatkan Business Unit dan Credit Risk Management Unit secara independen untuk memperoleh keputusan yang obyektif. Mekanisme four-eye principle dilakukan melalui Credit Approval Committee yaitu proses pemutusan kredit dilaksanakan melalui mekanisme rapat Komite Kredit dan pemutusannya dilakukan oleh Pejabat Pemegang Kewenangan Memutus Kredit dari Business Unit dan Risk Management yang memiliki kompetensi, kemampuan dan integritas. Dengan demikian, proses pemberian kredit menjadi lebih komprehensif dan hati-hati. 125 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Kredit (lanjutan) Sebagai bagian dari pelaksanaan prudential banking, pemegang kewenangan dalam melakukan pemutusan kredit selain menggunakan format Nota Analisa Kredit dan alat analisa keuangan (spread sheet keuangan) juga mendapatkan panduan dari Tools Rating (BMRS) dan Scoring System (MBSS & SBSS) untuk dapat melakukan pengukuran risiko kredit (credit risk assesment) yang lebih akurat dan penetapan tingkat bunga (pricing) atas dasar risiko (risk based pricing). Bank telah memiliki Pedoman Penyusunan dan Pengembangan Model Credit Rating dan Credit Scoring, yang merupakan pedoman lengkap bagi Bank dalam menyusun model credit rating dan credit scoring yang proven dan handal dan selanjutnya model tersebut diimplementasikan ke dalam Credit Risk Tools sebagai salah satu alat bantu dalam memutus kredit. Untuk memonitor performance model credit rating dan credit scoring, secara berkala dilakukan review atas hasil Scoring dan hasil rating yang telah dilakukan oleh Business Unit dan hasilnya dituangkan dalam Credit Scoring Review dan Rating Outlook yang masing-masing diterbitkan secara triwulanan dan semesteran. Penyempurnaan Sistem scoring pada awalnya hanya terdiri atas scoring untuk debitur UKM dan scoring untuk debitur middle commercial. Seiring dengan perkembangan bisnis Bank, saat ini sudah pula dikembangkan mencakup scoring model khusus untuk kredit usaha mikro (KUM) dan scoring model khusus untuk pembiayaan kredit pada Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Pengembangan sistem scoring untuk pengembangan bisnis kredit mikro akan terus dilakukan Bank, misalnya sistem scoring untuk pengambilan keputusan dalam pembiayaan kepada agen (depo) penyalur minyak dengan pemakai akhir adalah rumah tangga maupun industri kecil lainnya. Sementara itu sistem rating yang digunakan untuk debitur korporasi dan large commercial saat ini telah dikalibrasi terhadap model rating financial dan telah dilakukan penyempurnaan terhadap faktorfaktor kualitatif dari yang sebelumnya bersifat subjektif menjadi lebih obyektif, yaitu dengan menerapkan scoring base sebagai dasar adjustment untuk menetapkan customer rating. Penerapan scoring dan rating tools juga ditujukan untuk memberikan penilaian yang lebih obyektif kepada nasabah sehingga nasabah-nasabah yang berisiko rendah akan mendapatkan perlakuan (treatment) yang berbeda dibandingkan dengan yang berisiko tinggi. Sebagai upaya menurunkan tingkat NPL kredit, Bank melakukan inisiatif antara lain penyempurnaan format nota analisa kredit yang lebih berorientasi pada analisa risiko dan komprehensif sehingga mendukung pemutusan kredit yang berprinsip pada asas kehati-hatian (prudential banking). Selain itu Bank juga telah mengembangkan dan mengimplementasikan proses analisa Watch List (Early Warning Analysis) bagi debitur-debitur performing untuk mengidentifikasi debitur-debitur yang berpotensi tinggi mengalami downgrade menjadi NPL sehingga Management dapat segera menetapkan account strategy dan tindakan (action) yang dapat memberikan hasil paling optimal. Kredit yang bermasalah ditangani oleh unit khusus (Credit Recovery Group) agar penyelesaiannya dapat ditangani lebih menyeluruh dan dilain pihak Unit Bisnis tetap fokus pada pengelolaan debitur lancar dan ekspansi kredit. Sejalan dengan kebutuhan organisasi, Credit Recovery Group telah ditingkatkan menjadi Direktorat Special Asset Management (dipimpin oleh seorang Direktur) yang membawahi 2 (dua) grup Credit Recovery dengan harapan bahwa proses penyelesaian kredit bermasalah menjadi lebih cepat dan efektif. Pada tingkat portofolio Bank memiliki Portfolio Guideline yang dapat digunakan untuk mengarahkan ekspansi kredit sehingga tercapai komposisi portofolio yang optimal, baik atas dasar sektor ekonomi, wilayah, segmen maupun produk dapat terjaga. Alokasi portofolio yang optimal ini memungkinkan tidak terjadinya pengambilan risiko yang berlebihan yang melampaui risk appetite bank dan dapat diperoleh return yang optimal. Secara periodik (bulanan dan semesteran) dilakukan analisa portofolio sehingga adanya perubahan variabel ekonomi maupun variabel sektoral (industri) yang mempengaruhi alokasi yang optimal dapat dipantau dan dilakukan langkah-langkah antisipasi yang taktikal maupun strategis (portfolio rebalancing). 126 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Kredit (lanjutan) Sejalan dengan penerapan alat ukur risiko tersebut dan sebagai analisa pendukung dalam pengelolaan risiko kredit, Bank juga telah menggunakan Customer Profitability Analysis yang berbasis risiko. Dengan demikian dapat diketahui nilai tambah ekonomis kepada pemegang saham atas aktivitas kredit yang dilakukan Bank. Bank akan terus berupaya meningkatkan alat ukur risiko kredit guna memperoleh insentif alokasi modal ekonomi yang lebih rendah saat penerapan New Basel II Capital Accord di masa mendatang. Selain itu, Bank juga menerapkan perhitungan tingkat suku bunga berdasarkan risiko (risk based pricing) dan Required Yield sebagai tingkat imbal hasil minimum dalam menetapkan suku bunga kredit. Pricing strategy bertujuan menjaga tingkat profitabilitas bank dan menetapkan suku bunga yang kompetitif dalam rangka mendukung unit bisnis untuk melakukan ekspansi kredit. Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas a. Manajemen Risiko Likuiditas Bank melakukan pengelolaan risiko likuiditas agar dapat memenuhi setiap kewajiban finansial yang sudah diperjanjikan secara tepat waktu dan senantiasa dapat memelihara tingkat likuiditas yang memadai dan optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank menetapkan kebijakan pengelolaan risiko likuiditas, yang mencakup antara lain pemeliharaan cadangan likuiditas yang optimal, pengukuran dan penetapan limit risiko likuiditas, penyusunan analisa skenario dan contingency plan, penyusunan strategi pendanaan serta memiliki akses pasar. Tingkat likuiditas Bank diukur melalui primary reserve dan secondary reserve. Bank memelihara primary reserve dan secondary reserve untuk memenuhi kebutuhan operasional harian dan sebagai cadangan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas dari penarikan dana tidak terjadwal maupun ekspansi aktiva. Primary reserve dipelihara dalam bentuk Giro Wajib Minimum (GWM) di Bank Indonesia dan kas di cabang-cabang. Sesuai ketentuan Bank Indonesia, Bank diwajibkan memelihara GWM Rupiah dan Valas secara harian masing-masing sebesar minimum 11% dari dana pihak ketiga Rupiah (untuk Bank dengan total dana pihak ketiga di atas Rp50 triliun dan Loan to Deposit Ratio antara 50-60%) dan minimum 3% dari dana pihak ketiga Valas. Per 31 Desember 2006 realisasi GWM Rupiah sebesar 11,73% dan GWM Valas sebesar 3,01%. Secondary reserve Bank ditempatkan dalam bentuk SBI/FASBI, penempatan antar bank, dan surat berharga (portofolio yang diperdagangkan dan yang tersedia untuk dijual). Bank menetapkan limit secondary reserve minimum 5% dari dana pihak ketiga. Per 31 Desember 2006 Bank memiliki Rp22,80 triliun dalam secondary reserve, atau 11,23% dari dana pihak ketiga Bank sebesar Rp203,03 triliun. Risiko likuiditas yang mungkin dihadapi Bank di masa datang diukur dan dipantau melalui liquidity gap analysis, yang merupakan proyeksi surplus atau defisit likuiditas berdasarkan maturity profile dari aktiva dan pasiva Bank termasuk kebutuhan ekspansi bisnis. Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun 2007, likuiditas Bank diproyeksikan akan berada dalam posisi surplus sampai dengan 12 bulan ke depan. Pemantauan risiko likuiditas dilakukan melalui penetapan limit internal atas beberapa indikator risiko likuiditas (disebut juga liquidity red flag), yang mencakup limit GWM, Secondary Reserve, Loan to Deposit Ratio (LDR), Konsentrasi Dana Nasabah Besar, Maximum Cumulative Outflow (MCO) dan limit Pinjaman Overnight. 127 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas (lanjutan) a. Manajemen Risiko Likuiditas (lanjutan) Untuk mengetahui kemampuan Bank dalam menghadapi situasi likuiditas yang berbeda, Bank melakukan analisa skenario likuiditas, yang mencakup skenario kondisi normal dan tidak normal termasuk kondisi ekstrim atau krisis (stress testing) yang dilengkapi dengan penyusunan rencana kontinjensi. Sesuai dengan rencana kontinjensi tersebut, Bank dapat memenuhi kebutuhan likuiditas melalui pendanaan alternatif di luar pendanaan masyarakat seperti repurchase agreement, bilateral funding, collateralized facility agreement, foreign exchange swap, dan penjualan surat berharga seperti obligasi pemerintah. Bank juga dapat menggunakan posisi dominannya di pasar untuk melakukan pendanaan jangka pendek tanpa meningkatkan biaya dana secara signifikan. b. Manajemen Risiko Suku Bunga Aktiva Bank yang sensitif terhadap suku bunga didominasi oleh obligasi pemerintah dan kredit, dan Pasiva yang sensitif terhadap suku bunga didominasi oleh Dana Pihak Ketiga (giro, tabungan dan deposito). Dalam pengelolaan risiko suku bunga, Bank menggunakan analisa repricing gap dan duration gap. Bank melakukan simulasi untuk mengukur sensitivitas pendapatan (NII Sensitivity) dan nilai modal ekonomis (Economic Value of Equity, EVE) akibat pergerakan suku bunga. Pengukuran sensitivitas NII (Net Interest Income) dan nilai ekonomis modal dilakukan dengan cara mengasumsikan kenaikan dan penurunan suku bunga secara parallel shift sebesar 100 bps. Hasil analisa sensitivitas menunjukkan bahwa perubahan suku bunga Rupiah dan Valas akan berdampak terhadap NII 12 bulan sebesar 1,32% dari target NII Rupiah dan 0,80% dari target NII Valas, serta EVE sebesar 2,03% dari Equity. Selain melakukan analisa sensitivitas, Bank juga menggunakan pendekatan statistik untuk mengukur dampak volatility suku bunga terhadap pendapatan (Earning at Risk, EaR) dan Equity (Capital at Risk, CaR). Per 31 Desember 2006 EaR dan CaR Bank masing-masing sebesar 0,75% dan 1,81% dari Equity. Bank juga melaksanakan analisa sensitivitas untuk kondisi ekstrim (stress testing) untuk melihat dampak perubahan suku bunga yang signifikan terhadap NII dan modal Bank. Untuk memberikan peringatan dini akan terjadinya risiko suku bunga, Bank memiliki alat pemantauan yang disebut Interest Rate Risk Red Flags yang terdiri dari beberapa indikator risiko suku bunga yaitu: Repricing Gap, NII Sensitivity dan Economic Value of Equity Sensitivity, Earning at Risk dan Capital at Risk. Dalam rangka pemantauan dan pengendalian risiko suku bunga, Bank menetapkan limit atas indikator-indikator risiko suku bunga. Apabila terdapat pelampauan terhadap limit tersebut akan ditindak lanjuti dengan mitigasi risiko melalui strategi restrukturisasi Asset dan Liabilities atau strategi hedging. Instrumen derivative yang biasa dipakai Bank dalam memitigasi eksposur risiko suku bunga antara lain interest rate swap dan forward rate agreement. c. Manajemen Pricing Pricing Management merupakan salah satu strategi yang dilakukan dalam upaya mendukung Bank menguasai pangsa pasar pendapatan (market share revenue) dengan cara memaksimalkan Net Interest Margin (NIM) terutama melalui pricing Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit. 128 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas (lanjutan) c. Manajemen Pricing (lanjutan) Dalam penetapan pricing DPK, Bank mempertimbangkan faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara lain: biaya dana, struktur dan target pendanaan. Faktor eksternal antara lain: likuiditas pasar, suku bunga pasar dan suku bunga penjaminan. Dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal tersebut, Bank menerapkan strategi agresive atau defensive. Untuk penetapan pricing Kredit, Bank menerapkan tingkat suku bunga berdasarkan risiko (risk Risk based Based pricingPricing). Struktur pembentukan suku bunga kredit, terdiri dari Cost of Funds, Overhead Cost, Cost of Allocated Capital dan Risk Premium. Bank menetapkan Required Yield yang merupakan tingkat imbal hasil minimum yang diinginkan Bank. d. Manajemen Risiko Pasar Dalam rangka pengawasan aktivitas perdagangan Treasury, Bank menetapkan limit risiko perdagangan dalam bentuk limit trading, baik limit VaR (Value at Risk), limit nominal dealer maupun dealer loss limit. Sebagai sarana pemantauannya dibuat laporan Profil Risiko Pasar, termasuk di dalamnya adalah laporan Value at Risk dan posisi/eksposur atas semua produk keuangan yang diperdagangkan oleh Bank dan terekspose risiko pasar. Laporan VaR dibuat untuk mengukur potensi risiko kerugian yang timbul akibat perubahan harga pasar yang disebabkan oleh pergerakan suku bunga, nilai tukar mata uang asing dan fluktuasi lain yang dapat mempengaruhi nilai pasar instrumen keuangan. Untuk mengelola pergerakan pasar yang abnormal, Bank telah mengimplementasikan metodologi stress testing untuk mengkuantifikasi risiko keuangan yang timbul dari pergerakan pasar yang abnormal setiap bulan. Setiap bulan Bank Mandiri melakukan analisa Back Testing untuk menilai akurasi metodologi dan nilai VAR yang dihasilkan. Produk-produk keuangan yang diperdagangkan oleh Bank tidak lagi terbatas pada transaksi plain vanilla, tetapi sudah berkembang pada transaksi-transaksi derivative dan structured product, seperti FX Digital Option dan Range Accrual. Sebagai antisipasi atas perkembangan produk yang diperdagangkan Bank, saat ini sedang dikembangkan sistem derivative sebagai salah satu inisiatif yang ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2007. Sistem derivative tersebut akan mempergunakan pendekatan Historical Simulation di dalam pengukuran Value at Risk, sementara sistem yang ada saat ini masih mempergunakan pendekatan Variance Covariance, agar pengukuran risiko menjadi lebih akurat . Sesuai ketentuan Bank Indonesia, Bank telah melakukan perhitungan KPMM yang telah memasukkan unsur risiko pasar atas dasar standard model. Besarnya kebutuhan modal minimum yang dibutuhkan untuk meng-cover risiko pasar per 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp294,16 milyar, sehingga nilai CAR setelah memasukkan unsur market risk dan credit risk adalah sebesar 24,62% (Catatan 50). Disamping itu, Bank juga memantau perkembangan metodologi dan praktek manajemen risiko pasar dalam industri perbankan dan melakukan perbaikan sesuai kebutuhan yang melekat pada instrumen keuangan dan aktivitas Bank. e. Manajemen Risiko Nilai Tukar Posisi valuta asing Bank sebagian besar dalam valuta US Dolar. Di sisi aktiva sebagian besar berupa penempatan antar bank, surat berharga dan kredit, sedangkan di sisi pasiva terdiri dari dana pihak ketiga (giro dan deposito) dan dana pinjaman. Pengelolaan operasional Posisi Devisa Neto (PDN) dipusatkan pada Treasury Group. Pemantauan risiko nilai tukar dilakukan oleh Market Risk Group dengan menggunakan sistem yang terintegrasi antara front office, middle office dan back office. 129 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas (lanjutan) e. Manajemen Risiko Nilai Tukar (lanjutan) Pengelolaan PDN Bank berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia dan kebijakan internal yang ditetapkan oleh RCC berdasarkan pada risk apetite Bank. Bank Indonesia mensyaratkan bahwa PDN Neraca dan PDN Keseluruhan untuk semua mata uang asing tidak melebihi 20% dari modal. Per 31 Desember 2006, PDN Neraca adalah sebesar 11,69% dari modal bulan Desember 2006 dan PDN Keseluruhan sebesar 4,55% dari modal bulan Desember 2006 (Catatan 50). Risiko Operasional Inisiatif Operational Risk Management (ORM) bertujuan untuk secara efektif menerapkan Proactive Risk Management dimana risiko-risiko yang prioritas dari hasil assessment dikelola/dimitigasi sebelum dapat menimbulkan kerugian. Implementasi manajemen risiko operasional yang efektif oleh unit bisnis akan mendukung pencapaian tujuan dan target bisnis Bank. Pengelolaan risiko secara proaktif memungkinkan Bank dapat memenuhi target usaha dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian pada setiap kegiatan usaha Bank. Mengingat pengelolaan risiko operasional secara sistematis merupakan suatu disiplin yang baru maka tata kelola Operational Risk Management di Bank Mandiri terdiri dari tiga komponen utama, sebagai berikut: - Pemahaman tujuan Manajemen Risiko Operasional secara penuh, khususnya budaya peduli risiko dan keterbukaan, disamping implementasi sistem informasi ORM, serta pelatihan sumber daya manusia agar memiliki kompetensi dalam disiplin Manajemen Risiko Operasional. Bank memiliki kebijakan dan pedoman tertulis mengenai manajemen risiko operasional yang telah disesuaikan dengan ketentuan Bank Indonesia dan Basel II Accord yang mutakhir. Profil Risiko Operasional yang akurat dalam mengidentifikasi risiko-risiko yang signifikan akan didukung oleh penerapan perangkat dan sistem informasi ORM. Sampai saat ini Bank telah mengaplikasikan proses manajemen risiko operasional pada beberapa jenis aktivitas perbankan. Untuk mengantisipasi risiko yang inheren dalam suatu produk dan atau aktivitas usaha yang baru, Bank menetapkan proses pengkajian Produk dan Aktivitas Baru (PAB) sebagai suatu prosedur baku. Dalam pengembangan suatu produk atau jasa yang baru, unit manajemen risiko operasional selalu dilibatkan untuk melengkapi proses identifikasi dan pengukuran risiko operasional yang timbul dari pengembangan tersebut. Upaya yang signifikan untuk mengidentifikasi dan memitigasi risiko operasional secara komprehensif pun telah dilakukan. Bank sudah memiliki suatu sistem informasi dan prosedur baku untuk mencatat kerugian dan memitigasi risiko operasional secara sistematis. Sistem informasi tersebut akan membantu Bank dalam meminimalisir terjadinya kerugian yang sama serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah. Dari data kerugian tersebut bisa didapatkan profil risiko produk dan unit kerja di masa yang lalu. Pengumpulan data kerugian tersebut juga merupakan salah satu variabel yang penting dalam perhitungan kecukupan modal secara internal. Untuk meningkatkan kemampuan unit kerja manajemen risiko operasional setingkat dengan International Best Practice, pada tanggal 27 Juni 2006 Bank telah melakukan penandatanganan addendum kerjasama dengan ABN AMRO Bank N.V. untuk ORM Extension Mandate. Dengan kerjasama tersebut diharapkan Bank dapat meningkatkan kompetensi unit manajemen risiko operasional serta mengimplementasikan prosedur manajemen risiko operasional yang up-to-date, sehingga dapat meminimalisir kerugian operasional, menghitung pencadangan kebutuhan modal untuk risiko operasional yang lebih efisien serta meningkatkan citra pelayanan Bank. 130 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 56. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING a. Perjanjian Integrated Banking System dengan PT Silverlake Informatikama dan Silverlake Corporation Pada tanggal 21 Juli 2001, Bank Mandiri mengadakan perjanjian Sistem Perbankan Terpadu dengan PT Silverlake Informatikama untuk pengadaan piranti lunak dan jasa instalasi untuk sistem perbankan terpadu, yang disebut eMAS (Enterprise Mandiri Advanced System), dengan nilai kontrak tidak termasuk PPN 10% sebesar US$43.213.658 (nilai penuh). Perjanjian tambahan juga diadakan pada tanggal 23 April 2002, 28 Agustus 2003, 12 April 2004 dan 4 Juli 2005 dengan nilai kontrak masing-masing sebesar US$18.606.562 (nilai penuh), US$420.000 (nilai penuh), US$922.131,10 (nilai penuh) dan US$40.000 (nilai penuh). Realisasi pembayaran sampai dengan 31 Desember 2006 sebesar US$65.537.944,45 (nilai penuh) (setelah PPN) telah dibukukan sebagai Aktiva Dalam Penyelesaian sebesar US$2.480.337,35 (nilai penuh) dan sebagai Aktiva Tetap sebesar US$63.057.607,10 (nilai penuh). Estimasi persentase penyelesaian proyek posisi 31 Desember 2006 mencapai 96,22%. Pada tanggal 18 Juni 2004, Bank Mandiri mengadakan Perjanjian untuk menambah fitur eMAS dengan Silverlake Corporation dengan nilai kontrak untuk 3.315 mandays (US$975/mandays sebelum PPN 10%). Realisasi pembayaran sampai dengan 31 Desember 2006 sebesar US$3.544.612,50 (nilai penuh) (setelah PPN 10%) telah dibukukan sebagai Aktiva Tetap sebesar US$3.544.612,50 (nilai penuh). Penyelesaian proyek posisi 31 Desember 2006 mencapai 100%. Pada tanggal 1 Agustus 2006, Bank Mandiri mengadakan perjanjian untuk menambahan fitur eMAS dengan Silverlake Corporation dengan nilai kontrak untuk 3.705 mandays (US$720/mandays) sebelum PPN 10%. Realisasi pembayaran sampai dengan 31 Desember 2006 sebesar US$930.893,04 (nilai penuh) (setelah PPN 10%) telah dibukukan sebagai Aktiva Dalam Penyelesaian sebesar US$930.893,04 (nilai penuh). Estimasi persentase penyelesaian proyek posisi 31 Desember 2006 masih 31,72%. b. Perjanjian dengan PT Sunprima Nusantara (SNP) Pada tanggal 16 Desember 2004, Bank Mandiri menandatangani kesepakatan dengan SNP dan telah diubah melalui 2 (dua) addendum. Berdasarkan addendum kesepakatan tersebut : 1. Bank Mandiri memiliki opsi untuk menjadi pemegang saham SNP sebesar 20 % setelah Bank Mandiri mencairkan fasilitas pembiayaan kepada SNP dan/atau kepada konsumen SNP, baik secara langsung maupun tidak langsung, sampai jumlah Rp1 triliun atau setelah 4 (empat) tahun sejak ditandatanganinya Kesepakatan Bersama pada tanggal 16 Desember 2004 yaitu pada tanggal 16 Desember 2008, yang mana yang terjadi terlebih dahulu. 2. Bank Mandiri memiliki hak opsi untuk 51% saham SNP setelah terlebih dahulu mengeksekusi 20% hak opsi kepemilikan sahamnya sampai dengan 16 Desember 2009. Kesepakatan tersebut di atas telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 37 Notaris N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., tanggal 16 Desember 2004. Addendum 1 didaftarkan pada Notaris Harun Kamil di jakarta Tanggal 28 Maret 2006 No. 001/WAR/N/III/06, sedangkan Addendum 2 merupakan surat Kesepakatan SNP dan Bank Mandiri No. WADIRUT/576/2006 tanggal 12 Desember 2006. c. Perjanjian Pengembangan Operational Risk Management dengan ABN AMRO Bank N.V. Pada tanggal 25 Pebruari 2005, Bank Mandiri dan ABN AMRO Bank N.V. menandatangani kerjasama pengembangan Operational Risk Management untuk membantu proses implementasi manajemen risiko operasional dan telah diubah melalui addendum. Kerjasama ini digunakan sebagai sarana transfer of knowledge untuk meningkatkan kapabilitas Bank dan pegawainya untuk menerapkan metodologi manajemen risiko operasional, sekaligus meningkatkan kapabilitas penghitungan alokasi modal sesuai standar Basel II. Berdasarkan kesepakatan tersebut, ABN AMRO Bank N.V. akan mendukung pengembangan kapabilitas internal Bank Mandiri dalam hal manajemen risiko operasional. Pengembangan kapabilitas ini akan dilakukan melalui sembilan Action 131 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 56. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) c. Perjanjian Pengembangan Operational Risk Management dengan ABN AMRO Bank N.V. (lanjutan) Track dalam bentuk transfer of knowledge serta konsultasi. Kesepakatan ini bernilai US$1.200.000 (nilai penuh) dan direncanakan berakhir pada 30 Juni 2007. d. Perjanjian Implementasi e-Learning Dalam rangka mendukung rencana Bank Mandiri untuk memfokuskan pada Strategic Excellence dan Operation Excellence, Bank Mandiri telah membangun prasarana pelatihan dengan metode e-Learning. Bank Mandiri telah mengadakan perjanjian kerja sama dengan PT Mitra Integrasi Komputindo yang merupakan perwakilan Intralearn Asia Pte. Ltd. yang berkedudukan di Singapura selama 3 tahun dengan nilai kontrak sebesar US$7.213.200 (nilai penuh) (seperti yang diatur dalam kontrak No. CHC.TRN/TPD.PK.0028/2003 tanggal 30 Juli 2003 dan addendum No.CHC.LRC/PK.0044/2006 tanggal 5 September 2006). e. Pada tanggal 25 Januari 2005, Bank Mandiri mengikat perjanjian dengan PT. SCS Astragraphia Technologies untuk pengadaan proyek implementasi mySAP Human Resources Solutions yang kemudian disebut sebagai proyek enterprise Human Capital Management System (eHCMS). Kontrak senilai US$1.441.001 ini telah diselesaikan pada tahun 2006. Sampai dengan akhir Maret 2006 telah diimplementasikan modul Personnel Management, Payroll, Compensation & Benefit, Time Management, Recruitment, dan Organization Management. Sedangkan tahap berikutnya yang terdiri dari modul Travel Management, Training & Event Management, Employee Self Service serta Business Warehouse telah diimplementasikan pada akhir Desember 2006. f. Ketentuan-ketentuan Tambahan dari Bank Indonesia berkaitan dengan Pengawasan sesuai dengan Prinsip Kehati-hatian Bank (Prudential Supervision) Berdasarkan hasil pertemuan antara Bank Mandiri dengan Bank Indonesia pada tanggal 23 Mei 2003 yang dilanjutkan pada tanggal 25 Agustus 2003, Bank Indonesia melalui surat : § No. 5/5/DGS/DPwB2 tanggal 29 Agustus 2003 perihal Pokok-pokok Hasil Pertemuan tanggal 25 Agustus 2003 § No. 5/8/DGS/DPWB2 tanggal 17 November 2003 perihal Laporan Perkembangan Tindak Lanjut Pokok-pokok Hasil Pertemuan tanggal 25 Agustus 2003 meminta Bank Mandiri untuk memenuhi persyaratan-persyaratan berikut sebelum melakukan ekspansi portofolio kredit korporasi, yaitu: i. Secondary reserve > 12% dari total asset ii. Rasio biaya dana terhadap total asset < 7,5% iii. Rasio core earning terhadap total asset > 1,5% Berdasarkan surat No. 5/87/DPwB2/PwB21 tanggal 3 Desember 2003, Bank Indonesia juga meminta Bank Mandiri untuk mencapai komposisi kredit korporasi terhadap jumlah kredit maksimum sebesar 50% di tahun 2004. Mengingat komposisi kredit korporasi Bank Mandiri senantiasa sudah dijaga di bawah 50% dari jumlah kredit yang disalurkan dan mempertimbangkan kondisi, permasalahan Bank Mandiri serta upaya perbaikan yang telah dan sedang dilakukan khususnya pada aspek kebijakan kredit, business process serta pengendalian risiko kredit maka Bank Indonesia telah mencabut persyaratan ekspansi kredit korporasi Bank Mandiri sebagaimana ditetapkan dalam surat No. 5/5/DGS/DPwB2 tanggal 29 Agustus 2003 dan No. 5/8/DGS/DPwB2 tanggal 17 November 2003. 132 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 56. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) f. Ketentuan-ketentuan Tambahan dari Bank Indonesia berkaitan dengan Pengawasan sesuai dengan Prinsip Kehati-hatian Bank (Prudential Supervision) (lanjutan) Berdasarkan surat Bank Indonesia No. 8/2/DpG/DPB1 tanggal 7 September 2006, Bank Indonesia telah menyetujui permohonan Bank Mandiri untuk mencabut persyaratan ekspansi kredit korporasi sebagaimana telah ditetapkan dalam surat No. 5/5/DGS/DPwB2 tanggal 29 Agustus 2003 dan No.5/8/DGS/DPwB2 tanggal 17 November 2003. g. Perkara Hukum · Bank Mandiri menerima permohonan pencairan rekening giro dan deposito dari nasabah karena pemblokiran dan penyitaan atas giro dan deposito atas nama nasabah tersebut telah dicabut oleh Ditjen Pajak. Permohonan tersebut, tidak dapat dipenuhi secara serta merta karena Bank Mandiri masih harus melakukan klarifikasi terlebih dahulu kepada BPPN. Selanjutnya Bank Mandiri menerima somasi dari nasabah baik yang disampaikan melalui Pengadilan maupun dilakukan sendiri oleh nasabah untuk segera mencairkan rekening giro dan deposito dimaksud. Dengan adanya somasi tersebut Bank Mandiri mengambil langkah dengan mengajukan permohonan untuk menitipkan dana-dana tersebut kepada Pengadilan (konsinyasi). Pada saat pemindahan dana nasabah ke rekening Pengadilan dilakukan, Bank Mandiri menerima perintah dari Menteri Negara BUMN selaku Wakil Ketua Tim Pemberesan BPPN (TP-BPPN) untuk mem-freeze pemindahan dana tersebut. Bank Mandiri juga menerima surat dari Menteri Keuangan selaku Ketua TP-BPPN yang menegaskan agar Bank Mandiri tidak melakukan pencairan dana nasabah tersebut. Menteri Keuangan selaku Ketua TP-BPPN dengan surat tertanggal 15 November 2005 telah menginstruksikan Koordinator Pelaksana TP-BPPN untuk meminta kepada Bank Mandiri agar melakukan set off atas rekening giro dan deposito nasabah dimaksud dan menindaklanjuti surat Menteri Keuangan tersebut, Koordinator Pelaksana TP-BPPN dengan surat tertanggal 25 November 2005 telah menginformasikan agar Bank Mandiri segera melakukan transfer atas rekening giro dan deposito nasabah dimaksud ke rekening pemerintah di Bank Indonesia. Surat TP-BPPN tersebut sudah dijawab Bank Mandiri tanggal 28 Desember 2005 yang pada pokoknya menyampaikan bahwa apabila rekening giro dan deposito nasabah dimaksud akan dicairkan, mekanisme dan persyaratannya harus sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku yaitu harus ada surat kuasa pencairan dari nasabah dan menyerahkan asli bilyet deposito yang akan dicairkan. Nasabah pada tanggal 7 Juni 2006 telah menggugat Bank Mandiri sebagai Tergugat I dan Menteri Keuangan sebagai Tergugat II di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Gugatan tersebut telah diputus oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 21 November 2006 dengan mengabulkan sebagian tuntutan Nasabah. Atas putusan tersebut baik Bank Mandiri maupun Menteri Keuangan mengajukan Banding dan saat ini sedang dalam proses Banding oleh Pengadilan Tinggi Jakarta. · Disamping perkara hukum di atas, Bank Mandiri juga telah menerima surat dari nasabah (giran) tertanggal 27 Januari 2005 mengenai rencana yang bersangkutan untuk mencantumkan dalam neraca-nya piutang pada Bank Mandiri sebesar US$10.000.000 (nilai penuh) dan permintaan kepada Bank Mandiri untuk melakukan pengkreditan ke rekening yang bersangkutan sebesar US$10.000.000 (nilai penuh). 133 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 56. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) g. Perkara hukum (lanjutan) Permintaan nasabah tersebut berkaitan dengan transaksi valas oleh nasabah yang dilakukan melalui Bank Mandiri yang kemudian diperiksa oleh penyidik dan diajukan ke persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dari proses litigasi, ditetapkan tersangka dan terdakwanya adalah pegawai/pejabat nasabah. Dalam hal ini Bank Mandiri berpendapat bahwa Bank tidak memiliki kewajiban memenuhi permintaan nasabah tersebut di atas dan memutuskan untuk tidak melakukan pembayaran kepada nasabah, karena tidak seorangpun pegawai/pejabat Bank Mandiri yang menjadi tersangka/terdakwa dan tidak ada putusan pengadilan yang mewajibkan Bank Mandiri untuk membayar kepada nasabah. Lebih lanjut Bank berpendapat bahwa berkaitan dengan isi surat nasabah tersebut di atas, tidak ada penyesuaian yang harus dilakukan dalam Laporan Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan Anak Perusahaan per 31 Desember 2006. Jumlah klaim terhadap Bank Mandiri untuk tuntutan hukum yang belum selesai per 31 Desember 2006 dan 2005, masing-masing adalah Rp2.331.607 dan Rp2.615.232. Per 31 Desember 2006 dan 2005, Bank Mandiri telah membentuk penyisihan (disajikan dalam akun “Kewajiban Lain-Lain”) untuk sejumlah tuntutan hukum yang belum diputuskan masing-masing sebesar Rp316.227 dan Rp471.706 (Catatan 28). Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan yang dibentuk atas kemungkinan timbulnya kerugian akibat tuntutan hukum tersebut telah memadai. 57. KONDISI EKONOMI Perekonomian Indonesia menunjukkan perkembangan yang semakin membaik disertai dengan stabilitas makroekonomi dan keuangan yang terjaga pada paruh kedua 2006. Pertumbuhan ekonomi di kwartal keempat yang menunjukkan peningkatan hingga mencapai angka 6,1% didorong oleh masih tingginya pengeluaran pemerintah dan membaiknya kinerja ekspor. Stabilitas makro terjaga dengan terus menurunnya nilai inflasi dan stabilnya nilai Rupiah pada kisaran Rp9.000 – Rp9.200 per Dolar Amerika. Dengan perkembangan tersebut serta memperhatikan prospek ekonomi moneter, Bank Indonesia kembali menurunkan tingkat BI rate sehingga pada akhir tahun berada pada level 9,75%. Harapan akan semakin membaiknya ekonomi Indonesia didukung oleh bisnis perbankan. Di bulan Desember 2006, penyaluran kredit menunjukkan perbaikan dengan semakin meningkatnya pertumbuhan kredit perbankan yang dibarengi dengan menurunnya rasio non-performing loans (NPL). Kebijakan otoritas moneter dalam menjaga kestabilan harga serta upaya pemerintah dalam meningkatkan pembangunan infrastruktur, menggerakkan sektor riil dan memperbaiki iklim investasi akan terus mendorong perbaikan ekonomi. Optimisme tersebut diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendorong kinerja perbankan Indonesia di tahun 2007. Laporan keuangan konsolidasian telah mencakup dampak memburuknya kondisi ekonomi sepanjang hal tersebut dapat ditentukan dan diperkirakan besarnya. Pemulihan perekonomian ke kondisi yang sehat dan stabil sangat tergantung pada kebijakan fiskal dan moneter yang terus menerus diupayakan oleh pemerintah Republik Indonesia untuk mencapai pemulihan ekonomi, suatu tindakan yang berada di luar kendali Bank dan Anak Perusahaan. Oleh karena itu tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan dan realisasi dari aktiva, termasuk pengaruh dari nasabah, kreditur, pemegang saham, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Pengaruh dari ketidakpastian yang ada pada aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dalam neraca pada saat ini tidak dapat diperkirakan jumlahnya. Pengaruh tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian pada saat diketahui dan dapat diperkirakan jumlahnya. 134 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 58. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 26/KMK.017/1998 tanggal 28 Januari 1998, yang diperbaharui dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.017/2000 tanggal 26 Mei 2000, Pemerintah Republik Indonesia menjamin beberapa kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito harian, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, transaksi swap mata uang asing dan kewajiban kontinjen lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit dan kewajiban lainnya, tidak termasuk pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris dan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Direksi Bank Indonesia dan Ketua BPPN No. 32/46/KEP/DIR dan No. 181/BPPN/0599 tanggal 14 Mei 1999, jangka waktu jaminan tersebut telah diperpanjang dengan sendirinya, kecuali BPPN dalam waktu sekurang-kurangnya enam bulan sebelum berakhirnya jangka waktu tersebut menerbitkan pemberitahuan bahwa BPPN tidak bermaksud untuk memperpanjang jangka waktu jaminan tersebut. Pada tahun 2001, Surat Keputusan Bersama Direksi Bank Indonesia dan Ketua BPPN dibatalkan oleh Peraturan Bank Indonesia No. 3/7/PBI/2001 dan Keputusan Ketua BPPN No. 1035/BPPN/0401. Pada tahun 2001, Ketua BPPN mengeluarkan Surat Keputusan No. SK-1036/BPPN/0401 yang mengatur petunjuk pelaksanaan khusus mengenai jaminan Pemerintah Republik Indonesia terhadap kewajiban pembayaran bank umum. Pemerintah membebankan premi berkaitan dengan program penjaminan tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku (Catatan 43). Berdasarkan Keputusan Presiden No. 15/2004 tanggal 27 Februari 2004 tentang berakhirnya tugas dan penutupan BPPN, dan Keputusan Menteri Keuangan No. 84/KMK.06/2004 tanggal 27 Februari 2004, Pemerintah Republik Indonesia membentuk Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah, sebuah institusi baru yang menggantikan BPPN, untuk melanjutkan pelaksanaan Program Penjaminan Pemerintah atas Kewajiban pada Bank-bank Lokal. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.05/2005 tanggal 3 Maret 2005, terhitung sejak tanggal 18 April 2005 jenis kewajiban bank umum yang dijamin berdasarkan Program Penjaminan Pemerintah meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi Pasar Uang Antar Bank. Program Penjaminan Pemerintah melalui Unit Pelaksana Penjamin Pemerintah (UP3) telah berakhir pada tanggal 22 September 2005, sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 68/PMK.05/2005 tanggal 10 Agustus 2005 tentang Perhitungan dan Pembayaran Premi Program Penjaminan Pemerintah Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum Untuk periode 1 Juli sampai dengan 21 September 2005. Sebagai pengganti UP3 Pemerintah telah membentuk lembaga independen, yaitu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berdasarkan Undangundang Republik Indonesia No. 24 tahun 2004 tanggal 22 September 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan, dimana LPS menjamin dana masyarakat termasuk dana dari bank lain dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No.1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006 tentang Program Penjaminan Simpanan diatur besarnya saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank sebagai berikut: a. Paling tinggi sebesar Rp5 miliar, sejak tanggal 22 Maret 2006 sampai dengan 21 September 2006 b. Paling tinggi sebesar Rp1 miliar, sejak tanggal 22 September 2006 sampai dengan 21 Maret 2007 c. Paling tinggi sebesar Rp100 juta, sejak tanggal 22 Maret 2007. 135 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 59. RINGKASAN PERBEDAAN-PERBEDAAN SIGNIFIKAN ANTARA PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI YANG DITERAPKAN OLEH BANK (PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA (“PSAK”) DAN STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL (“IFRS”) Laporan keuangan konsolidasian disajikan berdasarkan PSAK, yang untuk beberapa hal signifikan tertentu berbeda dari IFRS. Perbedaan-perbedaan signifikan tersebut disajikan dalam paragrafparagraf berikut ini: a. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Berdasarkan PSAK, Bank mencatat penyisihan penghapusan aktiva produktif menggunakan cadangan umum dan cadangan khusus yang dihitung berdasarkan estimasi manajemen dan pedoman dari Bank Indonesia (BI). Berdasarkan IAS No. 39 - “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran“, Bank menghitung penyisihan penghapusan aktiva produktif berdasarkan perbedaan antara nilai tercatat aktiva produktif yang mengalami penurunan nilai (impaired earning assets) dan nilai sekarang bersih (net present value) dari aktiva produktif yang mengalami penurunan nilai tersebut yang didiskontokan dengan menggunakan suku bunga efektif asal (original effective interest rate). Suatu aktiva produktif dianggap mengalami penurunan nilai bila terdapat kemungkinan yang besar bahwa Bank akan tidak dapat menagih semua tagihan sesuai dengan syarat-syarat kontrak. Bank juga mengakui penyisihan penghapusan kredit yang diberikan yang tidak mengalami penurunan nilai (unimpaired loans) berdasarkan Peraturan Bank Indonesia mengenai tingkat penyisihan minimum. b. Penyisihan Penghapusan atas Komitmen dan Kontinjensi Berdasarkan PSAK, Bank mencatat penyisihan penghapusan atas komitmen dan kontinjensi menggunakan cadangan umum dan cadangan khusus yang dihitung berdasarkan estimasi manajemen dan pedoman dari BI. Berdasarkan IFRS, Bank mengakui penyisihan penghapusan atas komitmen dan kontinjensi berdasarkan IAS No. 37 - “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aktiva Kontinjensi". Sesuai dengan IAS No.37 - “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aktiva Kontinjensi", penyisihan penghapusan atas komitmen dan kontinjensi hanya dapat diakui bila (a) Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu; (b) besar kemungkinan (probable) penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya; dan (c) estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. c. Kredit yang dibeli dari BPPN Sesuai dengan PSAK, selisih antara nilai pokok kredit dan harga perolehan diakui sebagai pendapatan yang ditangguhkan jika Bank membuat perjanjian kredit baru dengan debitur dan sebagai penyisihan penghapusan jika Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur. Koreksi atas pendapatan yang ditangguhkan dan penyisihan penghapusan hanya dapat dilakukan apabila Bank telah menerima pengembalian penuh harga perolehan. Sesuai dengan IFRS, selisih antara nilai pokok kredit dan harga perolehan diakui sebagai pendapatan yang ditangguhkan. Untuk kredit dengan kategori performing, pendapatan yang ditangguhkan diamortisasi menjadi pendapatan selama umur kredit dengan menggunakan metode effective interest rate sesuai dengan IAS No. 39 - “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran“. Untuk kredit dengan kategori non-performing, pendapatan yang ditangguhkan hanya dapat diakui sebagai pendapatan apabila Bank telah menerima pengembalian penuh harga perolehan. 136 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 59. RINGKASAN PERBEDAAN-PERBEDAAN SIGNIFIKAN ANTARA PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI YANG DITERAPKAN OLEH BANK (PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA (“PSAK”) DAN STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL (“IFRS”) (lanjutan) d. Aktiva Tetap Sesuai PSAK, aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali untuk beberapa aktiva tetap yang digunakan dalam operasi perusahaan yang telah direvaluasi pada tahun 1979, 1987, dan 2003 berdasarkan peraturan pemerintah, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan amortisasi. Sesuai dengan IAS No. 16 - “Aktiva Tetap”, perusahaan dapat memilih metode biaya atau metode revaluasi sebagai kebijakan akuntansi untuk aktiva tetap dan harus menerapkan kebijakan tersebut untuk seluruh aktiva tetap. Dalam metode biaya, setelah diakui sebagai aktiva, suatu aktiva tetap dilaporkan pada biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aktiva tetap, bila ada. Dalam metode revaluasi, setelah diakui sebagai aktiva, suatu aktiva tetap yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal dapat dilaporkan pada jumlah terevaluasi, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, bila ada. Revaluasi dibuat secara berkala (sufficient regularity) untuk menjamin bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal neraca. Untuk IFRS, Bank telah memilih untuk menerapkan metode biaya untuk seluruh aktiva tetap, dan oleh karenanya, menyajikan aktiva tetap pada nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan, dan tidak menerapkan nilai revaluasi, karena adanya keharusan IAS No. 16 untuk melakukan revaluasi aktiva tetap secara berkala (sufficient regularity). e. Hak Atas Tanah Sesuai PSAK, biaya untuk memperoleh hak atas tanah (termasuk biaya insidental) dapat dikapitalisasi dan biaya akuisisi utama hak atas tanah tidak diamortisasi. Namun, biaya insidental yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah atau pembaharuan atau perpanjangan hak legal harus ditangguhkan dan disajikan terpisah dari biaya akuisisi utama, dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis hak atas tanah, yang mana lebih pendek. Sesuai IFRS, jika hak atas tanah tidak dipindahkan kepada penyewa guna usaha pada akhir periode sewa guna, penyewa guna usaha umumnya tidak menerima seluruh risiko dan hasil dari kepemilikan. Sehingga, sewa guna atas tanah diklasifikasikan sebagai sewa-menyewa biasa. Pembayaran yang dilakukan ketika memperoleh sebuah aktiva sewa guna usaha yang dicatat sebagai sewa-menyewa biasa adalah sewa guna dibayar di muka, yang diamortisasi sepanjang periode sewa guna sesuai pola benefit yang diterima. Pada tahun 2006, untuk IFRS, Bank memutuskan untuk merubah kebijakan akuntansi sebelumnya untuk hak atas tanah ke metode yang sesuai dengan IAS 17 “Sewa Guna Usaha”. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 tidak disesuaikan kembali dengan pertimbangan materialitas. f. Pajak Penghasilan Tangguhan Pengaruh dari penyesuaian IFRS atas pajak penghasilan tangguhan telah diakui sesuai dengan IAS No. 12 - “Pajak Penghasilan”. Tingkat pajak efektif yang digunakan adalah 30%. 137 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 60. REKONSILIASI EKUITAS DAN LABA BERSIH KONSOLIDASIAN DENGAN JUMLAH-JUMLAH YANG DITETAPKAN MENURUT IFRS Berikut ini adalah ringkasan dari penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan terhadap ekuitas konsolidasian per 31 Desember 2006 dan 2005 dan laba bersih konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, bila Bank menerapkan IFRS, bukan PSAK, dalam mempersiapkan laporan keuangan konsolidasinya. 31 Desember 2006 Ekuitas yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian berdasarkan PSAK 26.340.670 31 Desember 2005 23.214.398 Penyesuaian IFRS - kenaikan/(penurunan) karena: Penyisihan penghapusan aktiva produktif Penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi Kenaikan nilai pendapatan ditangguhkan yang berasal dari pembelian kredit dari BPPN De-recognition revaluasi aktiva tetap Amortisasi hak atas tanah Pajak penghasilan tangguhan 60.554 (2.716.844) (136.937) 554.035 56.097 (2.747.181) 1.057.040 Penurunan bersih atas ekuitas yang dilaporkan (1.429.684) (2.466.428) Ekuitas berdasarkan IFRS 24.910.986 20.747.970 427.432 382.076 Tahun yang berakhir 31 Desember 2006 Laba bersih yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian berdasarkan PSAK Penyesuaian IFRS - kenaikan/(penurunan) karena: Penyisihan penghapusan aktiva produktif Penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi Kenaikan nilai pendapatan ditangguhkan yang berasal dari pembelian kredit dari BPPN De-recognition revaluasi aktiva tetap Amortisasi hak atas tanah Pajak penghasilan tangguhan (1.170.791) 338.407 Tahun yang berakhir 31 Desember 2005 2.421.405 603.369 1.598.223 43.669 (2.680.552) (222.875) 4.457 30.337 (136.937) (503.006) 9.046 25.428 860.686 Kenaikan/(Penurunan) bersih atas laba bersih yang dilaporkan 1.036.743 (2.008.267) Laba/(Rugi) bersih menurut IFRS 3.458.148 (1.404.898) 170,06 168,28 (69,61) (69,12) Laba/(Rugi) bersih per saham Dasar (nilai penuh) Dilusian (nilai penuh) 61. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan pada tanggal 2 Maret 2007. 138 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAFTAR INFORMASI TAMBAHAN 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 Neraca - Perusahaan Induk………………………………………………………………………….. Lampiran 1 Laporan Laba Rugi - Perusahaan Induk ………………………………………….………………… Lampiran 2 Laporan Perubahan Ekuitas - Perusahaan Induk .....................……………..............………….. Lampiran 3 Laporan Arus Kas - Perusahaan Induk ……………………………………………………………… Lampiran 4 Kualitas Aktiva Produktif - Perusahaan Induk...........………………………………….................. Lampiran 5 139 LAMPIRAN 1 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. NERACA - PERUSAHAAN INDUK 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2006 2005 AKTIVA Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp11.146 dan Rp6.790 per 31 Desember 2006 dan 2005 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp96.559 dan Rp154.108 per 31 Desember 2006 dan 2005 Surat-surat Berharga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan/(penurunan) nilai surat berharga dan penyisihan penghapusan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp812.112 dan Rp1.101.415 per 31 Desember 2006 dan 2005 3.828.154 2.428.499 21.119.659 19.988.680 478.291 626.384 9.291.949 23.365.073 718.946 16.462.590 485.983 8.385.932 17.181.536 8.871.915 (1.128.076) (1.305.496) 16.053.460 90.636.049 7.566.419 91.884.307 1.944.675 2.724.729 Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp8.600 dan RpNihil per 31 Desember 2006 dan 2005 441.512 - Tagihan Derivatif - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp4.260 dan Rp3.443 per 31 Desember 2006 dan 2005 405.973 314.298 648.335 108.817.768 1.128.972 99.196.779 Jumlah Kredit yang Diberikan Dikurangi: Pendapatan yang ditangguhkan 109.466.103 (86.380) 100.325.751 (159.858) Jumlah Kredit yang Diberikan setelah Pendapatan yang ditangguhkan Dikurangi: Penyisihan penghapusan 109.379.723 (14.084.689) 100.165.893 (11.649.804) Kredit yang Diberikan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga 95.295.034 88.516.089 Tagihan Akseptasi - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp155.223 dan Rp429.092 per 31 Desember 2006 dan 2005 Jumlah Kredit yang Diberikan - bersih 3.450.924 3.886.864 Penyertaan Saham - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp73.625 dan Rp73.298 per 31 Desember 2006 dan 2005 2.209.393 2.045.808 LAMPIRAN 1 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. NERACA - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan) 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2006 2005 Aktiva Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi masing-masing sebesar Rp3.116.028 dan Rp2.602.712 per 31 Desember 2006 dan 2005 4.541.005 5.129.702 Aktiva Pajak Tangguhan - bersih 3.280.444 2.216.075 Aktiva Lain-lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp994.703 dan Rp427.225 per 31 Desember 2006 dan 2005 3.234.695 3.605.816 256.211.217 254.298.743 AKTIVA (lanjutan) JUMLAH AKTIVA LAMPIRAN 1 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. NERACA - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan) 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2006 2005 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Kewajiban Segera Simpanan Giro Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Tabungan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Deposito berjangka Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah Simpanan Simpanan dari Bank Lain Giro dan Tabungan Inter-bank call money Deposito berjangka Jumlah Simpanan dari Bank Lain Hutang atas Surat-surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali Kewajiban Derivatif Kewajiban Akseptasi 571.484 548.340 376.148 46.420.248 322.613 44.693.519 46.796.396 45.016.132 44.131 57.569.471 19.504 45.145.198 57.613.602 45.164.702 1.019.937 92.008.326 1.275.705 107.580.558 93.028.263 108.856.263 197.438.261 199.037.097 1.340.674 1.899.681 4.251.380 426.513 838.019 4.900.078 7.491.735 6.164.610 1.603.053 1.910.277 100.246 188.883 3.606.147 4.315.956 Surat Berharga yang Diterbitkan - setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp3.660 dan Rp2.754 per 31 Desember 2006 dan 2005 3.594.560 3.809.222 Pinjaman yang Diterima 3.361.447 3.974.631 512.189 558.766 516.201 676.241 Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi Beban yang Masih Harus Dibayar Hutang Pajak 1.557.001 251.371 Kewajiban Lain-lain 5.392.863 5.278.685 Pinjaman Subordinasi 4.125.360 4.370.266 229.870.547 231.084.345 JUMLAH KEWAJIBAN LAMPIRAN 1 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. NERACA - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan) 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2006 2005 KEWAJIBAN DAN EKUITAS (lanjutan) EKUITAS Modal Saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar Modal Dasar - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 31.999.999.999 lembar Saham Biasa Seri B Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 20.631.217.467 lembar Saham Biasa Seri B per 31 Desember 2006 (1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 20.255.717.364 lembar Saham Biasa Seri B per 31 Desember 2005) Tambahan Modal Disetor/Agio Saham Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing Keuntungan/(kerugian) bersih yang Belum Direalisasi atas Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk Dijual setelah dikurangi pajak tangguhan Selisih Revaluasi Aktiva Tetap Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Opsi Saham Saldo Laba - (saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio pada saat kuasi-reorganisasi tanggal 30 April 2003) Sudah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya Jumlah Saldo Laba JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 10.315.609 10.127.859 6.433.948 6.006.255 86.867 108.923 229.572 3.046.936 9.318 (241.961) 3.046.936 (14.063) 105.330 175.012 2.575.369 3.537.721 2.560.285 1.445.152 6.113.090 4.005.437 26.340.670 23.214.398 256.211.217 254.298.743 LAMPIRAN 2 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. LAPORAN LABA RUGI - PERUSAHAAN INDUK Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2006 2005 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Pendapatan bunga Provisi dan komisi atas kredit yang diberikan 24.495.146 593.407 19.281.769 602.290 25.088.553 19.884.059 (15.214.295) (139.119) (11.257.166) (296.821) (15.353.414) (11.553.987) PENDAPATAN BUNGA - BERSIH 9.735.139 8.330.072 Pendapatan Operasional Lainnya Provisi dan komisi lainnya Laba selisih kurs – bersih Lain-lain 1.546.280 378.147 511.661 1.441.757 61.918 628.967 Jumlah Pendapatan Bunga Beban Bunga Beban bunga Beban pendanaan lainnya Jumlah Beban Bunga Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Pembentukan Penyisihan Penghapusan atas Aktiva Produktif Pembalikan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi Pembalikan Penyisihan Lainnya Keuntungan/(Kerugian) dari Kenaikan/(Penurunan) Nilai Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Keuntungan dari Penjualan Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Beban Operasional Lainnya Beban umum dan administrasi Beban gaji dan tunjangan Lain-lain - bersih Jumlah Beban Operasional Lainnya LABA OPERASIONAL Pendapatan Bukan Operasional - Bersih LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 2.436.088 2.132.642 (3.535.647) (4.337.583) 20.203 30.850 128.945 1.056.645 89.995 (66.214) 105.031 242.916 (2.948.611) (2.739.083) (555.760) (2.800.771) (2.914.602) (564.893) (6.243.454) (6.280.266) 2.736.300 1.109.062 28.200 33.774 2.764.500 1.142.836 (Beban)/Manfaat Pajak Tahun Berjalan Tangguhan (1.609.549) 1.266.454 (403.244) (136.223) Jumlah Beban Pajak (343.095) (539.467) LABA BERSIH 2.421.405 603.369 119,08 117,83 29,90 29,68 LABA PER SAHAM Dasar (dalam Rupiah penuh) Dilusian (dalam Rupiah penuh) LAMPIRAN 3 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - PERUSAHAAN INDUK Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saldo per 31 Desember 2004 Keuntungan/ (Kerugian) bersih yang Belum Direalisasi atas Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Selisih Kurs Pemerintah karena Penjabaran yang Tersedia Laporan Keuangan untuk Dijual dalam Mata setelah dikurangi Uang Asing pajak tangguhan Tambahan Modal Disetor/ Agio Saham 3.046.936 9.788 - - Saldo Laba *) Opsi Saham 13.831 Sudah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya 747.000 5.414.275 6.161.275 24.934.707 - - - 91.225 Jumlah Jumlah Ekuitas 10.066.427 5.967.897 72.554 61.432 38.358 - - Cadangan umum dan khusus dari laba bersih tahun 2004 - - - - - - - 1.813.285 (1.813.285) Pembayaran dividen dari laba bersih tahun 2004 - - - - - - - - (2.627.816) (2.627.816) (2.627.816) Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) (404.001) Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Selisih Revaluasi Aktiva Tetap (8.565) - - Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dari laba bersih tahun 2004 - - - - - - - - (105.113) (105.113) (105.113) Tantiem Komisaris dan Direksi dari laba bersih tahun 2004 - - - - - - - - (26.278) (26.278) (26.278) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing - - 36.369 - - - - - - - 36.369 Keuntungan yang belum direalisasi dari penurunan nilai wajar Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan - - - 162.040 - - - - - - 162.040 - 169.746 - - - 169.746 - - - - - - 603.369 603.369 603.369 175.012 2.560.285 1.445.152 4.005.437 23.214.398 Pengakuan opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) - - - - - Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan - - - - - Laba bersih untuk tahun yang berakhir per tanggal 31 Desember 2005 - - - - - 6.006.255 108.923 Saldo per 31 Desember 2005 10.127.859 *) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003. (241.961) 3.046.936 (23.851) (14.063) (23.851) LAMPIRAN 3 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saldo per 31 Desember 2005 Keuntungan/ (Kerugian) bersih yang Belum Direalisasi atas Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Selisih Kurs Pemerintah karena Penjabaran yang Tersedia Laporan Keuangan untuk Dijual dalam Mata setelah dikurangi Uang Asing pajak tangguhan Tambahan Modal Disetor/ Agio Saham 10.127.859 6.006.255 108.923 Cadangan umum dan khusus dari laba bersih tahun 2005 - - - - - Pembayaran dividen dari laba bersih tahun 2005 - - - - Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dari laba bersih tahun 2005 - - - - 187.750 427.693 - - Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing (22.056) (241.961) Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Selisih Revaluasi Aktiva Tetap 3.046.936 (14.063) Saldo Laba *) Opsi Saham Sudah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya Jumlah Ekuitas 2.560.285 - - 15.084 (15.084) - - - - (301.685) (301.685) (301.685) - - - - (12.067) (12.067) (12.067) - - - - - - (200.352) - 1.445.152 Jumlah 175.012 4.005.437 - 23.214.398 - - - - 415.091 - - - (22.056) Keuntungan yang belum direalisasi dari penurunan nilai wajar Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan - - - 471.533 - - - - - - 471.533 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan - - - - - 23.381 - - - - 23.381 Pengakuan opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) - - - - - - 130.670 - - - 130.670 Laba bersih untuk tahun yang berakhir per tanggal 31 Desember 2006 - - - - - - - - 2.421.405 2.421.405 2.421.405 10.315.609 6.433.948 86.867 229.572 3.046.936 9.318 105.330 2.575.369 3.537.721 6.113.090 26.340.670 Saldo per31 Desember 2006 *) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003. LAMPIRAN 4 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. LAPORAN ARUS KAS - PERUSAHAAN INDUK Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2006 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL Penerimaan pendapatan bunga Penerimaan pendapatan komisi dan provisi Pembayaran beban bunga Pembayaran beban pendanaan lainnya Penerimaan dari penjualan Surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Pembelian Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah untuk diperdagangkan Laba/(rugi) selisih kurs - bersih Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Beban gaji dan tunjangan Beban umum dan administrasi Pendapatan/(beban) bukan operasional - lainnya Laba sebelum perubahan aktiva dan kewajiban operasional 2005 24.615.371 2.139.687 (15.374.335) (139.119) 18.449.440 2.044.047 (11.262.867) (296.821) 3.253.360 7.798.577 (1.845.117) 559.203 641.454 (555.758) (2.566.586) (2.384.911) 155.117 (8.173.726) (932.967) 603.094 (564.895) (2.380.049) (2.284.160) (117.879) 8.498.366 2.881.794 (Kenaikan)/penurunan atas aktiva operasional: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah – untuk diperdagangkan Tagihan lainnya - transaksi perdagangan Kredit yang diberikan Penerimaan atas aktiva produktif yang telah dihapusbukukan Aktiva lain-lain 14.130.673 (9.718.014) (294.163) 1.069.357 (13.914.012) 1.074.335 483.996 22.632 (1.035.095) (11.468.977) 823.067 4.399.773 Kenaikan/(penurunan) atas kewajiban operasional: Giro Tabungan Deposito berjangka Inter-bank call money Kewajiban segera Hutang Pajak Kewajiban lain-lain Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi 3.891.292 12.448.900 (15.322.896) 1.061.662 23.144 (303.918) (33.971) - 3.741.010 (6.832.423) 26.489.678 (1.126.341) 31.632 (590.029) 717.514 288 12.812.765 8.336.509 (7.325.280) 3.113.790 Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI (Kenaikan)/ Penurunan nilai surat-surat berharga – tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo (Kenaikan)/penurunan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah – tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo Penebusan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang jatuh tempo Penggantian Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Penerimaan dari penjualan aktiva tetap Pembelian aktiva tetap Kenaikan penyertaan saham Kenaikan/(penurunan) surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi (401.841) 64.189 (226.060) (140.531) (450.112) (8.479.635) 2.107.132 2.865.356 (2.865.356) 19.492 (358.223) 480.000 5.362.191 LAMPIRAN 4 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. LAPORAN ARUS KAS - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2006 2005 (214.662) (1.280.778) (244.906) (6.032) (3.103.821) (2.413.940) (307.224) (313.752) 415.090 (1.001.345) (2.759.207) 91.225 (1.946.232) (9.193.120) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 2.386.898 4.505.580 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 23.050.352 18.544.773 KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 25.437.250 23.050.353 Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain 3.828.154 21.119.659 489.437 2.428.499 19.988.680 633.174 Jumlah kas dan setara kas 25.437.250 23.050.353 471.533 162.040 89.995 (66.214) (130.670) (169.746) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penurunan atas surat-surat berharga yang diterbitkan Penurunan atas pinjaman yang diterima Penurunan atas pinjaman subordinasi Penurunan surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali Pembagian dividen Eksekusi hak opsi saham Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari: Informasi Tambahan Arus Kas Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dan obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diperdagangkan Pengakuan opsi saham berasal dari program kompensasi manajemen berbasis saham LAMPIRAN 5 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. - PERUSAHAAN INDUK KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF *) Per 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2005 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) BANK NO POS-POS L I 1 Pihak Terkait AKTIVA PRODUKTIF Penempatan pada Bank Lain 2 Surat-surat berharga kepada pihak ketiga **) 3 Kredit kepada pihak ketiga a. KUK b. Kredit properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak direstrukturisasi c. Kredit lain yang direstrukturisasi d. Lainnya 4 Penyertaan pada pihak ketiga a. Pada perusahaan keuangan bank b. Pada perusahaan keuangan non-bank c. Dalam rangka restrukturisasi kredit d. Lainnya 5 Tagihan lain kepada pihak ketiga 6 Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga 1 AKTIVA NON PRODUKTIF Properti terbengkalai A. B. 31 Desember 2005 (Diaudit) 31 Desember 2006 (Diaudit) DPK KL D M 126.042 - - - 91.313.857 - - 447.436 736 736 446.700 - - 2.210.393 1.248.906 799.839 161.648 - 57.400 4.623 JUMLAH L DPK KL - D - 126.042 206.761 - - 10.163 91.324.020 92.320.016 - - - 200.899 200.899 648.335 736 736 647.599 913.194 11.014 10.500 514 110.992 791.188 31 31 6.000 6.000 - - - 2.210.393 1.248.906 799.839 161.648 2.046.481 1.167.731 728.581 150.169 - - - 247 - - 57.647 54.531 552 - - - - 4.623 18.172 - M JUMLAH - - 206.761 - - 92.320.016 - 209.747 209.747 1.128.972 11.014 10.500 514 110.992 1.006.966 - - 2.046.481 1.167.731 728.581 150.169 - - - 55.083 - - - 18.172 - - - - - - - - - - - - 2 Agunan yang diambil alih - - - - - - - - - - - - 3 Rekening antar kantor dan suspense account - - - - - - - - - - - - 9.751.903 - - - - 9.751.903 23.945.594 - - - - 23.945.594 II A. 1 Pihak Tidak Terkait AKTIVA PRODUKTIF Penempatan pada Bank Lain 2 Surat-surat berharga kepada pihak ketiga dan Bank Indonesia 15.452.971 - - - 1.053.469 16.506.440 7.040.858 - 205.272 - 1.089.746 8.335.876 3 Kredit kepada pihak ketiga a. KUK b. Kredit properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak direstrukturisasi c. Kredit lain yang direstrukturisasi d. Lainnya 73.288.577 3.274.521 6.826.187 4.533 6.821.654 5.525.657 57.662.212 16.966.301 757.820 2.452.173 855.600 1.596.573 6.614.874 7.141.434 1.991.380 35.438 116.167 56.081 60.086 1.500.232 339.543 523.607 72.519 81.185 5.450 75.735 60.700 309.203 15.961.523 396.755 1.238.788 171.386 1.067.402 5.566.706 8.759.274 108.731.388 4.537.053 10.714.500 1.093.050 9.621.450 19.268.169 74.211.666 59.733.197 3.751.797 1.958.965 81.369 1.877.596 5.542.379 48.480.056 12.892.862 581.821 959.964 240.125 719.839 3.487.042 7.864.035 5.602.749 91.285 1.025.980 76.413 949.567 1.300.257 3.185.227 5.299.083 79.328 197.637 189.258 8.379 2.276.535 2.745.583 15.509.030 361.136 315.613 315.613 5.485.675 9.346.606 99.036.921 4.865.367 4.458.159 587.165 3.870.994 18.091.888 71.621.507 4 Penyertaan pada pihak ketiga a. Pada perusahaan keuangan bank b. Pada perusahaan keuangan non-bank c. Dalam rangka restrukturisasi kredit d. Lainnya - - - - 72.625 72.625 - 72.625 72.625 - - - - - 72.625 72.625 - 72.625 72.625 - 5 Tagihan lain kepada pihak ketiga 5.302.328 1.058.062 - 1.010 804.232 7.165.632 4.617.799 1.563.224 803.685 260.224 1.159.826 8.404.758 6 Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga 14.135.867 469.119 911 12.425 107.582 14.725.904 13.939.899 831.260 329.674 68.243 180.790 15.349.866 1 AKTIVA NON PRODUKTIF Properti terbengkalai 416.167 - - - - 416.167 - - - - - 238.236 2 Agunan yang diambil alih 158.922 - - - - 158.922 - - - - - 158.922 B. 3 Rekening antar kantor dan suspense account 811.418 - - - 778.967 1.590.385 - - - - - 1.205.839 213.477.904 18.493.482 1.992.538 537.042 18.989.460 253.490.426 204.836.502 15.287.929 6.947.380 5.627.550 18.221.764 252.524.122 Minimum Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif ("PPAP") yang Wajib Dibentuk ***) PPA non produktif yang wajib dibentuk Total PPA yang wajib dibentuk 1.084.717 1.341.922 500.255 208.977 12.536.244 15.672.115 986.557 718.556 953.740 1.899.210 10.185.262 14.743.325 1.084.717 1.341.922 500.255 208.977 778.967 13.315.211 778.967 16.451.082 986.557 718.556 953.740 1.899.210 10.185.262 14.743.325 PPA produktif yang telah dibentuk PPA non produktif yang telah dibentuk Total PPA yang telah dibentuk 1.391.988 1.391.988 1.341.922 1.341.922 500.255 500.255 208.977 208.977 13.456.212 994.703 14.450.915 16.899.354 994.703 17.894.057 1.158.188 1.158.188 718.556 718.556 953.740 953.740 1.899.210 1.899.210 10.452.189 10.452.189 15.181.883 427.225 15.609.108 JUMLAH *) **) ***) Informasi keuangan tersebut diatas, disajikan sesuai dengan hal-hal sebagai berikut: a) Peraturan Bank Indonesia No. 7/50/PBI/2005 tanggal 29 November 2005 tentang "Transparansi Kondisi keuangan Bank". b) Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 mengenai perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 tentang "Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum, serta Laporan Tertentu yang Disampaikan Kepada Bank Indonesia". c) Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002 tentang "Prinsip Kehati-hatian Dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bank dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)" Termasuk didalamnya Obligasi Pemerintah dalam rangka rekapitalisasi Perhitungan PPA yang wajib dibentuk adalah setelah dikurangi agunan dan atas SBI, BI intervensi dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tidak wajib dibentuk PPA