analisis hubungan pengetahuan gizi dan

advertisement
KERANGKA PEMIKIRAN
Pengetahuan gizi adalah pemahaman seseorang tentang ilmu gizi, zat
gizi, serta interaksi antara zat gizi terhadap status gizi dan kesehatan (Suhardjo
2003). Tingkat pengetahuan gizi siswa SD berbeda antara satu sama lain.
Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti karakteristik siswa
dan karakteristik sosial ekonomi keluarga. Karakteristik siswa yang diteliti terdiri
dari umur, jenis kelamin dan besar uang saku, sedangkan karakteristik sosial
ekonomi keluarga yang diteliti terdiri dari pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan
besar keluarga (jumlah anggota keluarga).
Karakteristik siswa diduga akan mempengaruhi pengetahuan gizi dan
keamanan pangan siswa. Selain itu, karakteristik siswa seperti besar uang saku
siswa umumnya dipengaruhi oleh karakteristik sosial ekonomi keluarga.
Karakteristik sosial ekonomi keluarga seperti tingkat pendidikan dan pekerjaan
memungkinkan terdapatnya hubungan dengan pengetahuan gizi siswa. Semakin
tinggi jenjang pendidikan dan pekerjaan orangtua siswa, diharapkan semakin
baik tingkat pengetahuan gizi anaknya. Selain itu, pengetahuan gizi siswa juga
dipengaruhi oleh lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah meliputi keterampilan
guru, sarana dan prasarana sekolah. Namun, dalam hal ini faktor-faktor tersebut
tidak diteliti.
Konsumsi pangan adalah jumlah pangan (tunggal atau beragam) yang
dimakan seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan tertentu. Konsumsi
pangan siswa umumnya dipengaruhi oleh kebiasaan makan dan pengetahuan
gizi. Kebiasaan makan pada anak usia sekolah biasanya dipengaruhi oleh
kehidupan sosialnya di sekolah. Anak usia sekolah cenderung lebih menyukai
makanan jajanan dari pada makanan utama. Hal tersebut secara langsung dapat
mempengaruhi konsumsi pangan harian siswa. Namun, dalam hal ini faktor
kebiasaan makan siswa tidak diteliti.
Pengetahuan gizi dan keamanan pangan merupakan landasan penting
dalam
memilih
dan
mengkonsumsi
makanan.
Seorang
anak
dengan
pengetahuan yang baik, diharapkan dapat menerapkan pengetahuannya dalam
memilih bahan makanan dan menentukan jumlah makanan yang dikonsumsinya.
Konsumsi pangan dikatakan baik apabila konsumsi pangan tersebut terdiri dari
jumlah dan jenis pangan yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi
terhadap intik dan kecukupan energi serta protein hariannya. Hal ini berpengaruh
pada tingkat kecukupan energi dan protein anak yang ditentukan berdasarkan
15
perbandingan antara intik gizi dengan angka kecukupan gizi yang dianjurkan.
Konsumsi yang baik dapat memenuhi kecukupan gizi anak, terutama kecukupan
energi dan protein. Kemudian, kecukupan gizi tersebut pada akhirnya akan
berpengaruh terhadap status gizi anak. Untuk lebih jelasnya, hubungan antara
faktor-faktor tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.
16
Karakteristik Sosek Keluarga
Karakteristik Siswa
-
- Umur
- Jenis Kelamin
-
- Besar Uang Saku
Besar Keluarga
Pendidikan Orangtua
Pekerjaan Orangtua
Pendapatan Ayah
Pengetahuan Gizi dan Keamanan
Pangan Jajanan
Intik Energi dan
Protein
Lingkungan
Sekolah
Angka Kecukupan
Energi dan Protein
Tingkat Kecukupan
Energi dan Protein
Status Gizi
- IMT/U
- TB/U
Keterangan :
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
: Hubungan yang dianalisis
: Hubungan yang tidak dianalisis
Gambar 1 Hubungan pengetahuan gizi dan keamanan pangan serta konsumsi
pangan dengan status gizi.
Download