KANIA INTAN MEILANY-FEB

advertisement
ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUSISI TERHADAP RETURN
SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM, RISIKO SISTEMA TIS, DAN
KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BEi
II 11111
111
Oleh:
Kania Intan Meilany
104081002505
:
......
~·
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAY ATULLAH
JAKARTA
1429H/2008
'
.... ' ........................
ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP RETURN
SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM, RISIKO SISTEMATIS, DAN
KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BEI
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ihnu Sosial
Untuk Mcmcnuhi Syarat-Syarat Untnk Mcraih Gclar Sarjana Ekonomi
Olch
Kania Intan Meilany
NIM: 104081002505
Dibawah Bimbingan
Pembimbing II
Pcmbimbing I
Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM
Titi Dewi Warninda. SE., M Si
NIP.150317955
NIP. 150 368 746
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH
JAKARTA
1429H/2008
ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP RETURN
SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM, RISII(O SISTEMATIS, DAN
KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BEI
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memeuuhi Syarat-Syarat Untuk Meraih Gclar Sarjana Ekonomi
Oleh
Kania Intan Meilany
NIM: 104081002505
Dibawah Bimbiugan
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof.Dr.Ahmad Rodo~1, MM
NIP. 150317955
Titi Dewi Warninda. SE., M Si
NIP. 150368746
Penguji Ahli
'
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS
NIP. 131 474 891
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULT AS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF I-IIDA YATULLAH
JAKARTA
1429H/2008
Hari ini Selasa Tanggal 10 Bulan Juni Tahun Dua ribu Delapan telah dilakukan Ujian
Komprehensif atas nama Kania lntan Meilany NIM : 104081002505 dengan judul
skripsi "ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP
RETURN
SAHAM,
VOLUME
PERDAGANGAN
SAHAM,
RISIKO
SISTEMATIS, DAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN GO
PUBLIC DI BEI". Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian
berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Smjana Ekonomi pada Jurnsan Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, l 0 Juni 2008
Tim Penguji Ujian Komprehensif
-~
~
Indoyama Nasaruddin S.E., MAB
Prof. Dr. Ahmad Roiloni, MM
Sekretaris
Ke tu a
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS
Penguji Ahli
DAFTAR RJWA YA T HID UP
DATA PRIBADI
Nama
: Kania lntan Meilany
Tempat/ Tanggal lahir
: Jakarta, 21 Mei 1987
Alamat Lengkap
: Reni Jaya Blok T3 no.6, JI. Bratasena Raya
Pamulang (15417)
Status
: Belum Menikah
Agama
: Islam
Kebangsaan
: Indonesia
PENDIDIKAN FORMAL
1. 2003 - Sekarang : Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Jurusan Manajemen
Universitas Islam Negeri (UIN) SyarifHidayatul!ah Jakarta.
2. 2000 - 2003
: SMA Negeri I Ciputat.
3. 1997 - 2000
: SL TP Muhammadiyah 22 Pamulang.
4. 1991 - 1997
: SD Pondok Benda II.
PENGALAMAN ORGANISASI :
1. 2007 - Sekarang: Humas D' Puch Event Organizer
PENGALAMAN KERJA:
1. Juli - Agustus 2007
: PT. Rensa Kerta M ukti
2.Februari - September 2008 : Marketing of Greenfield Milk
ABSTRACT
This research is concerning to the irif/uence of merger and acquisition of the
stock return, stock volume trading, systematic risk, and the financial performance of
go public company in Indonesia Stock Exchange. By way of difference paired sample
I-test, wilcoxon signed rank test, and discriminant analysis method Financial
pe1formance is appointed by financial ratios such as I"'. Profitability Ratio (NO! per
sales, NO! per total asset, NOi per total Capital, NI per sales, Return On
Equity/ROE), 2"d. Growth Ratio : (Sales Growth, Net Operating Income, Net Income,
Earning per Share) and 3'd. Appraisal Ratio (PIE ratio, Price Market Value of the
book value, Q Tobin ratio). There are 8 (eight) public companies do the merger and
there are 5 (five) public companies do the acquisition in between I 999-2005.
The Result of this research is according to the stock return variable of
acquisition company and systematic risk of merger company which is differently
sign/ficant in between before and qjier do the merger and acquisition. But according
to the variable which is refer to the company which has not significant difference in
between before and after merger and acquisition is the stock return of merger
company, stock volume trading of merger company, stock volume trading of
acquisition company, systematic risk of acquisition company, financial pe1formance
of merger company, and financial performance of acquisition company.
Keywords: Merger and Acquisition, Stock Return, Stock Volume Trading, Systematic
risk, and Financial pe1formance
ABSTRAK
Penelitian ini mengenai pengaruh merger dan akuisisi terhadap return saham,
volume perdagangan saham, risiko sistematis, dan kine1ja keuangan pada perusahaan
go public di Bursa Efek Indonesia, dengan menggunakan metode uji beda paired
sample, wilcoxon signed rank test, dan analisis diskriminan. Kinerja keuangan
ditentukan dengan rasio keuangan, yaitu: I. Rasio profitabilitas; (NO! Per Sales, NO!
Per Total Asset, NO! Per Total Capital, NI Per Sales, ROE), 2. Rasio pertumbuhan;
(Tingkat Penjualan, Laba Operasi Bersih, Laba Bersih, Laba Per Saham)dan 3. Rasio
penilaian; (PIE Ratio, Rasio Harga Pasar Terhadap Nilai Buku, Rasio q Tobin).
Terdapat 8 perusahan yang melakukan merger dan 5 perusahaan yang melakukan
akuisisi pada tahun 1999-2005.
Hasil dari penelitian ini hanya variabel return s.aham pada perusahaan akuisisi
dan risiko siste1Uatis pada perusahaan merger yang berbeda signifikan antara sebelum
dan sesudah merger dan akuisisi. Sedangkan variabel yang rnenunjukan bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi
adalah return saham perusahaan merger, volume perdagangan saham perusahaaan
merger, volume perdagangan saham perusahaaan akuisisi, risiko sistematis
perusahaan akuisisi, kinerja keuangan perusahaan merger, dan kinerja keuangan
perusahaan akuisisi.
Kata Kunci : Merger dan akuisisi, return saham, volume perdagangan sahan, risiko
sistematis, dan kine~ja keuangan.
vil
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-N ya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul
"ANALISIS PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP RETURN
SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM, RISIKO SISTEMATIS, DAN
KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BE!".
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi danllmu Sosial Jurusan Manajemen Keuangan dan
Pasar Modal Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terirna kasih yang setulustulusnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi
ini, antara lain kepada :
I. Allah SWT
2. Kedua Orang Tua Penulis tercinta atas doa yang tak pernah henti dan memotivasi
untuk selalu menjadi lebih baik. Semoga penulis bisa selalu mengabdikan diri dan
memberikan yang terbaik untuk mereka.
3. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial dan selaku Pembimbing I yang telah memberikan ilmu
yang sangat bermanfaat bagi penulis dan selalu memotivasi agar penulis tetap
semangat dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
4. !bu Titi Dewi Warninda, SE.,MSi selaku Pembimbing II terima kasih atas
kesabaran dan ketulusannya memberikan bimbingan, doa, serta dorongan agar
penulis tetap semangat dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Drs. M. Faisal Badroen, MBA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial.
6. Seluruh dosen-dosen yang telah mendidik dan meng<uarkan Penulis serta
memberikan ilmu yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan dan
viii
karyawan FEIS UIN Syarif Hidayatullah Jaka1ia, Bu Siska, Bu Lili, Pak Sugeng
dan Pak Rahmat yang telah membantu proses administrasi Penulis.
7. Adik-adik dan sepupu-sepupu tersayang: Ricky, Rafi, Ka Henny, dan Helen yang
selalu memberi dukungan.
8. Radea Miharja as my boyfriend yang selalu memberi dukungan, motivasi dan
pengorbanan yang tidak ternilai.
9. Bapepam, Bursa Efek Indonesia, Pojok Bursa FEIS untuk seluruh data-data yang
dibutuhkan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
I 0. Teman-teman sepe1juangan di Manajemen C, Keuangan A, dan teman-teman di
FEIS angkatan 2004: Nisa, Umi, Diyah, Tia, Iik, Isna, Vivi, Eko, Pani, Leni, Arif,
Rahman, Nana & Keluarga trimakasih banyak selama ini sudah merepotkan,
Mute, Fera, Tuti, Titin, Dina, !in, Lia, Vandy, Santi, Rahman (Keu B), Lia (Keu.
B), Rini, Eni, Gita, Desi, dan pihak-pihak Iain yang tidak dapat disebutkan satu
persatu dll semoga persahabatan kita selalu te1jaga.
I I. Senior di Manajemen angkatan 2003 : Ka Maryam, Ka Rahma trimakasih atas
masukan-rnasukannya yang diberikan selama penulis menyusun skripsi.
Dengan kernampuan dan keterbatasan yang ada pada diri ini, penulis telah
berusaha semaksirnal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini dengan sebaikbaiknya. Dengan segala kerendahan hati penulis menerima saran maupun kritik yang
dapat menjadikan skripsi ini lebih baik.
Akhir kata, Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak. Dan semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan berkah dan
rahmatNya kepada kita semua. Amin ...
Jakmia, 13 Maret 2008
Kania Intan Meilany
iv
DAFTARISI
Halaman
DAFTARRIWAYATHIDUP...............................................................
v
ABSTRACT............................................................................................
vi
ABSTRAK .............................................................................................
vi
KATA PENGANTAR.............................................................................
Vil
DAFTAR !SI...........................................................................................
x
DAFTAR TABEL...................................................................................
Xll
DAFTAR GAMBAR..............................................................................
XIV
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................
xv
BAB!
PENDAHULUAN .............................................................. .
A. Latar Belakang Penelitian ............................................. .
BAB II
B. Perumusan Masalah ...................................................... .
9
C. Tnjuan clan Manfaat Penelitian ...................................... .
IO
TINJAUAN PUSTAKA ...................................................... .
12
A. Penggabungan Usaha.....................................................
12
B. Bentuk Penggabungan Usaha........................................
14
C. Merger............................................................................
16
D. Akuisisi..........................................................................
19
E. Return Saham.................................................................
23
F. Volume Perdagangan Saham.........................................
25
G. Risiko Sistematis............................................................
26
H. Kinerja Keuangan...........................................................
30
I.
Rasio-Rasio Profitabilitas...............................................
31
J.
Rasio-Rasio Pe1iumbuhan..............................................
32
K. Rasio Penilaian...............................................................
32
L. Penelitian Terdahulu...................................................
34
v
M. Kerangka Pemikiran.......... .... .... .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .
39
N. Hipotesis Penelitian........................................................
42
METODOLOGI PENELITIAN...........................................
43
A. Ruang Lingkup Penelitian..............................................
43
B. Metode Penentuan Sampel............................ ................
44
C. Metode Pengumpulan Data.............................................
44
D. Metode Analisis Data.....................................................
45
E. Definisi Operasional Variabel........................................
51
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................
55
A. Gambaran Umum Objek Penelitian...............................
55
B. Sejarah Merger dan Akuisisi..........................................
57
C. Hasil dan Pembahasan....................................................
62
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. .................................. ..
124
A. Kesimpulan....................................................................
124
B. Implikasi............................................ ... .. .. ... . ... .. .. .. ... .. ... .
126
C. Keterbatasan dan Saran Penelitian.................................
126
DAFTAR PUSTAKA .. .. . .... .. .. .. . .. .. .. . .. .. .. .. .. .. . .. .. .. . .. . .... . ..... ............ ... .. .. .
128
LAMP IRAN-LAMP IRAN......................................................................
13 I
BAB III
BAB IV
BABY
Y>
DAFTARTABEL
Nomor
Keterangan
Halaman
4.1
Daftar Sampel Penelitian
59
4.2
Hasil Deskriptif Return Saham Perusahaan merger
64
4.3
Hasil Deskriptif Return Saham Perusahaan Akuisisi
65
4.4
Hasil DeskriptifVolume Perdagangan Saham Merger
66
4.5
Hasil DeskriptifVolume Perdagangan Saham Akuisisi
67
4.6
Hasil Deskriptif Risiko Sistematis Merger
69
4. 7
Hasil Deskriptif Risiko Sistematis Akuisisi
70
4.8
Hasil Deskriptif NOi Per Sales Merger
71
4. 9
Hasil Deskriptif NOi per Sales Akusisisi
73
4.10
Hasil Deskriptif NOi per Total Asset Merger
74
4.11
Hasil Deskriptif NOi per Total Asset Akuisisi
75
4.12
Hasil Deskriptif NOi per Total Capital Merger
76
4.13
1-Iasil Deskriptif NOi per Total Capital Akuisisi
78
4.14
1-Iasil Deskriptif NJ per Sales Merger
79
4.15
Hasil Deskriptif NJ per Sales Akuisisi
80
4.16
Hasil Deskriptif ROE Merger
81
4.17
1-Iasil Deskriptif ROE Akuisisi
83
4.18
Hasil DeskriptifTingkat Penjualan Merger
84
4.19
Hasil DeskriptifTingkat Penjualan Akuisisi
85
4.20
Hasil Deskriptif Laba Operasi Bersih Merger
86
4.21
Hasil Deskriptif Laba Operasi Bersih Akuisisi
88
4.22
1-Iasil DeskriptifLaba Bersih Merger
89
4.23
Hasil Deskriptif Laba Bersih Akuisisi
90
4.24
1-Iasil Deskriptif EPS merger
92
4.25
Hasil Deskriptif EPS Akuisisi
93
4.26
1-Iasil Deskriptif PER merger
94
Xll
4.27
Basil Deskriptif PER Akuisisi
96
4.28
Basil Deskriptif PBVmerger
97
4.29
Hasil Deskriptif PBV Akuisisi
98
4.30
Hasil Deskriptif Rasio Q Tobin Merger
99
4.31
Hasil Deskriptif Rasio Q Tobin Akuisisi
JOO
4.32
Basil Uji Normalitas Return Saham, Volume Perdagangan Saham,
102
dan Risiko Sistematis Merger
4.33
Basil Uji Normalitas Return Saham, Volume Perdagangan Saham,
102
dan Risiko Sistematis Akuisisi
4.34
Hasil Uji Normalitas Kinerja Keuangan Perusahaan Merger
103
4.35
Hasil Uji Normalitas Kinerja Keuangan Perusahaan Akuisisi
104
4.36
Hasil Uji Paired Sample I-test Return Saham Merger
105
4.37
Basil Uji Paired Sample t-test Return Saham Akuisisi
107
4.38
Basil Uji Paired Sample I-test Volume Perdagangan Saham Merger
108
4.39
Basil Uji Paired Sample I-test Volume Perdagangan Saham Akuisisi
109
4.40
Hasil Uji Paired Sample t-test Risiko Sistematis Akuisisi
110
4.41
Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank Tes/ Risiko Sistematis Merger
112
4.42
Uji Grup Perbedaan Wilk's Lamda dan Uji F Diskriminan merger
113
4.43
Eigen Value merger
114
4.44
Uji Wilk's Lamda merger
115
4.45
Unstandardized Cannonocal Discriminant Function merger
116
4.46
Standardized Cannonocal Discriminant Function merger
117
4.47
Uji Grup Perbedaan Wilk's Lamda dan Uji F Diskriminan Akuisisi
118
4.48
Uji Toleransi
119
4.49
Eigen Value Akuisisi
120
4.50
Uji Wilk 's Lamda Akuisisi
120
4.51
Unstandardized Cannonocal Discriminant Function Akusisisi
121
4.52
Standardized Cannonocal Discriminant Function Akuisisi
122
V!ll
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Keterangan
2.1
Kerangka Pemikiran
Halaman
41
vn.:
DAFT AR LAMPIRAN
No.
Keterangan
I.
Return Saham Perusahaan Merger
132
2.
Return Saham Perusahaan Akuisisi
134
J,
0
Volume Perdagangan Saham Perusahaan Merger
135
4.
Volume Perdagangan Saham Perusahaan Akuisisi
137
5.
Return Market Perusahaan Merger
138
6.
Return Market Perusahaan Akuisisi
140
7.
Hasil Output SPSS 16. 0 uji Normalitas Return Saham,
Halaman
Volume Perdagangan Saham dan Risiko sistematis
141
8.
Paired Sample I-test Return merger
144
9.
Paired Sample I-lest Volume Perdagangan Saham Merger
145
I0.
Paired Sample t-test Volume Perdagangan Saham Akuisisi
146
11.
Paired sample T-Test return akuisisi
147
12.
Paired Sampel /-test risiko sistematis perusahaan akuisisi
148
13.
Risiko sistematis merger Wilcoxon Signed Ranks Tes1
149
14.
Uji Normalitas Kinerja Keuangan Perusahaan Merger
150
15.
Uji Normalitas Kinerja Keuangan Perusahaan Akuisisi
151
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Memasuki era pasar bebas, persaingan usaha di antara perusahaan perusahaan yang ada semakin ketat. Kondisi demikian menuntut perusahaan
untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan agar dapat bertahan atau
bahkan lebih berkembang. Untuk itu perusahaan perlu mengembangkan suatu
strategi yang tepat agar perusahaan bisa mempertahankan eksistensinya dan
memperbaiki kine1janya.
Menurut Swandari (1992:2) "Salah satu usaha agar untuk menjadi perusahaan
yang besar dan kuat adalah dengan melakukan ekspansi bisnis". Ekspansi
perusahaan dapat dilakukan baik dalam ekspansi internal maupun ekspansi
eksternal. Ekspansi internal dapat dilakukan dengan earn
meningkatkan dan
memperbaiki kualitas aset perusahaan yang sudah ada. Sedangkan ekspansi
eksternal dapat dilakukan dengan earn melakukan penggabungan usaha atau
bussiness combination.
Penggabw1gan usaha dapat dilakukan dengan berbagai earn yang didasarkan
pada pertimbangan hukum, perpajakan atau alasan lainnya. Salah satu cam adalah
dengan melakukan merger dan akuisisi (Santoso, 1992).
Merger berarti penggabungan dan akuisisi adalah pengambil alihan. Baik
merger maupun akuisisi dapat te1jadi secara baik - baik /bersahabat dan secara
paksa. Dalam bahasa inggris digunakan istilah "friendly and hostile take over".
Merger menurut lmkum berarti dua atau lebih perusahaan yang bergabung
menjadi satu. Dalam merger, identitas salah satu atau lebih perusahaan yang
bergabung hilang. Perusahaan yang melakukan merger menggunakan salah satu
nama perusahaan yang melakukan merger atau menggunakan identitas baru.
Identitas itu dapat dinyatakan dalam persamaan ( X + Y = X atau X + Y = Z ).
Sedangkan dalam akuisisi dapat dinyatakan dalam persarnaan ( X + Y = X + Y )
dimana perusahaan yang diakuisisi tetap mempertahankan namanya, tetapi
kepemilikan telah pindah tangan (Kartomo Wirosuhardjo,2000).
Merger dan akuisisi banyak te1jadi di Amerika Serikat dan Indonesia.
Dijepang dimana perusahaan menekankan pada jangka panjang tidak pernah
terdengar merger dan akuisisi. Di Jepang bahkan yang menonjol adalah ke1jasama
antara perusahaan - perusahaan yang disebut "keiretsu". Dinegara - negara
Eropa, khususnya didaratan Eropa te1jadi juga merger dan akuisisi, tetapi jarang.
Akuisisi "continent" oleh carefour di Indonesia, perusahaan Perancis itu
merupakan kasus yangjarang terjadi di Perancis (online).
Di Indonesia didorong oleh semakin besarnya pasar modal, transaksi merger
dan akuisisi semakin banyak dilakukan. Di Indonesia isu merger dan akuisisi
hangat dibicarakan baik oleh para pengamat ekonomi, ilnrnan, maupun praktisi
bisnis sejak tahun 1990-an. Pada periode 1989-1992 saja telah terjadi 32 kasus
merger dan akuisisi terhadap 79 perusahaan (Santoso, 1992). Contoh kasus yang
terjadi antara empat bank pemerintah yaitu BBD, BDI, BAPINDO, dan Bank
Exim, yang menjadi Bank Mandiri. Sebaliknya beberapa bank swasta yang
melakukan merger dengan bank Danamon akan tetap menggunakan nama Bank
Danan1on. Sampai sekarang perkembangan merger dan akuisisi tersebut terus
berlangsung dan semakin banyak dilakukan bukan hanya oleh industri perbankan,
tetapi dilakukanjuga oleh semuajenis industri (Kompas, 23 Desember 2004).
Alasan perusahaan melakukan merger dan akuisisi adalah untuk memperoleh
sinergi, strategic oppurtinities, meningkatkan efektifita:i dan mengeksploitasi
mispricing di pasar modal (Foster,1994).
Halpern (1983) dalam Yudyamoko (2000) berpendapat bahwa perilaku
perubahan harga saham dalam pengumuman merger dan akuisisi merefleksikan
gabungan semua informasi dan pengaruh yang dikeluark<m dalam pengumuman
merger dan akuisisi.
Return merupakan motivator dalam suatu proses investasi, maka pengukuran
return
merupakan
earn
yang
sermg
digunalcan
oleh
investor
dalam
membandingkan alternatif investasi (online). Farlianto dalam Tendelin (2001)
menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return saham perusahaan
sebelum dan sesudah merger dan alrnisisi. Sedangkan menurut penelitian
Yudyamoko dan Ainin Na'im (2000) menyatalcan bahwa terdapat perubalmn yang
sigifikan dari return saha pada periode window. Perubahan yang signifikan
tersebut te1jadi pada hari -7, 0, 4 dan 6.
Kemudian
beberapa
hasil
penelitian
terdahulu
tentang
pengaruh
pengumuman merger dan akuisisi terhadap return saham diseputar hari
pengumuman merger dan akuisisi menghasilkan perolehan return yang berbeda
antara perusahaan pengakuisisi dan perusahaan target. Sudarsanam, Holl, dan
Salami (1996) menyimpulkan bahwa terdapat cummulative abnormal return
positif bagi
perusahaan target dan sebaliknya,
perusahaan pengakuisisi
memperoleh cummulative abnormal return yang negatif. Penelitian lain yang
dilakukan oleh Healy, Palepu, dan Ruback (1992) tentang pengaruh merger dan
akuisisi terhadap abnormal return menunjukan adanya abnormal return yang
berbeda sebelum dan sesudah akuisisi.
Volume perdagangan saham merupakan suatu fungsi peningkatan dari
perubahan harga saham, dimana harga merefleksikan tingkat informasi, juga
merupakan salah satu variabel indikator transaksi perdagangan efek di Bursa Efek
Indonesia yang diteliti untuk melihat reaksi pasar modal terhadap peristiwa
merger dan akuisisi yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Perubahan volume
perdagangan saham di pasar modal menunjukan aktivitas perdagangan saham di
bursa dan mencerminkan keputusan investasi investor (onlzne).
Penguj ian reaksi pasar terhadap informasi akuntansi dengan menggunakan
pendekatan volume perdagangan saham telah dilakukan ok:h Beaver (1968). Hasil
penelitiannya menunjukan bahwa pada peride sekitar pengumuman laporan
keuangan, rata-rata kegiatan perdagangan saham 33% lebih tinggi dibandingkan
rata-rata kegiatan perdagangan saham diluar periode pengumuman.
Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Etty Gurendrawaty dan Bambang
Sudibyo (1999), menunjukan bahwa volume perdagangan saham pada periode
disekitar merger dan akuisisi tidak berbeda signifikan dengan volume
perdagangan saham pada periode diluar tanggal merger dan akuisisi.
Keputusan merger dan akuisisi tidak selalu membawa dampak yang positif,
tetapi sebaliknya justru membawa pengaruh negatif bagi perusahaan yang
melakukannya. Namun inilah yang dinamakan risiko yang memang selalu terjadi
dalam setiap pengambilan keputusan ekonomi.
Pada prinsipnya risiko adalah ketidakpastian hasil sebagai akibat dari
keputusan atas situasi saat ini, ukuran yang secara khusus untuk beberapa jenis
risiko adalah f1 (beta) untuk ;ystematic risk yaitu mengukur seberapa besar
sentivitas naik turunnya retum perusahaan dibandingkan naik turunya return
pasar yang mempengaruhi perusahaan yang tidak dapat dihilangkan, misalnya
inflasi, kejadian internasional dan sebagainya. Risiko yang berkaitan dengan
keuangan yang clihadapi perusahaan sangat beragam dan pengelompokan atau
penjabaran risiko sangat tergantung pada tujuan analisis.
Banyak peneliti yang memberikan kesimpulan akuisisi akan menurunkan
risiko sistematis dari pengakuisisi (bidder), akan tetapi tidak dapat menjelaskan
alasannya. Dari s1s1 manajemen straregic, ha! tersebut dapat dilihat karena
perusahaan yang bergabung dapat saling memberikan keahliannya, sehingga
mereka dapat mempertahankan posisinya dipasar yang selanjutnya ha! tersebut
akan mengurangi risiko sistematis dari pengakuisisi (Salter dan Weinhold (1997);
Lubarkin O'Neill,(1987))
Dalam melakukan investasi, pelaporan keuangan perusahaan merupakan
sumber informasi yang utama untuk penilaian prospek investasi. Dari pelaporan
keuangan tersebut para investor dapat memahami kondisi emiten. Agar dapat
memahami bentuk-bentuk informasi apa yang dapat diperoleh dari suatu laporan
keuangan, investor harus pula memahami kerangka yang mendasari akuntansi
baik itu mengenai konsep dasar akuntansi, peramalan-peramalan yang digunakan
dan juga mengenai metode akuntansi yang digunakan dalam menyiapkai1
pelaporan keuangan.
Penelitian mengenai kinerja perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi
dilakukan oleh Payamta dan Doddy Setiawan (2004). Penelitian dilakukan dengan
menganalisa 16 perusahaan maimfaktur publik yang melakukan aktivitas merger
dan akuisisi antara tahun 1990-1996 dengan menggunakan data laporan keuangan
satu tahun sebelum dan satu talmn sesudah pengumuma:n merger dan akuisisi,
serta harga saham disekitar kejadian. Return saham diamati pada peride jendela
selama 45 hari, yaih1 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah merger dan akuisisi.
Hasil
penelitiannya menyimpulkan bahwa abnormal return sesudah
pengumuman
merger
dan
akuisisi
justru
negatif,
sedangkan
sebelum
pengumuman merger dan akuisisi abnormal return positif. A1iinya, kinerja
perusahaan dari sisi kine1ja saham justru mengalami penurunan setelah
pengumuman merger dan akuisisi. Investor menganggap merger dan akuisisi yang
dilakukan oleh perusahaan tidak menimbulkan sinergi bagi perusahaan, bahkan
menjadi reverse strategy.
Penelitian juga telah dilakukan untuk menginvestigasi pengaruh merger
terhadap kine1ja perusahaan, namun hasilnya tidak selalu konsisten. Caves (1989)
menemukan bahwa merger dan take over berpengaruh positif terhadap efesiensi
ekonomi, karena adanya sinergi dan perubahan terhadap kontrol perusahaan dan
pangsa pasarnya. Penelitian Caves (1989) dikonfirmasi oleh Bercowitch dan
Narayanan (1993), Eun, Kolodny dan Scheraga (1996) dan Zhang (1998) yang
juga menunjukan merger dan akuisisi berpengaruh positif terhadap shareholder
perusahaan bidder dan target.
Jemison dan Sitkin dalam Aminul Amin (2000) mengungkapakan bahwa
kinerja merger dan akuisisi yang mengecewakan muncul dari tidak adanya
perhatian yang cukup sebelum merger dan akuisisi terhadap masalah perencanaan
integrasi pasca merger dan akuisisi karena tekanan untuk deal secepatnya. Selain
itu sering kali perusahaan pengakuisisi tidak cukup tahu tentang potensi
perusahaan yang dibeli (acquiringfirm).
7
Setelah mencermati dan menelaah kenyataan diatas, ternyata banyak
ditemukan perbedaan antara hasil penelitian satu dengan penelitian yang lain. Hal
ini menarik bagi penulis untuk meneliti kembali sejauh mana pengaruh merger
dan akuisisi terhadap aspek-aspek ekonomi perusahaan pada periode 1999-2005.
Untuk itu peneliti mengambil judul " Analisis Pengarub Merger dan Aknisisi
Terhadap Return Saham, Volume Perdagangan Saham, Risiko Sistematis
dan Kinerja Keuangan pada Perusahaan Go Public di :SEI ".
Penelitian ini Mengukur seberapa besar pengaruh merger dan akuisisi
terhadap aspek-aspek ekonomi, seperti return saham, volume perdagangan saham,
risiko sistematis dan kinerja pernsahaan, dengan periode jendela selama 45 hari,
yaitu 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah pengumuman merger dan akuisisi
untuk return saham, volume perdagangan saham, dan risiko sistematis, juga 2
tahun sebelum dan 2 tahun sesudah pengumuman merger dan akuisisi untuk
kinerja perusahaan, didasarkan pada pertimbangan agar dapat mengcover semua
informasi yang berhubungan dengan merger dan akuisisi.
Rasio-Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menurut
Weston dan Copeland (1995) :I. Rasio profitabilitas ; (NOJ Per Sales, NOJ Per
Total Asset, NOJ Per Total Capital, NJ Per Sales, ROE), 2. Rasio pertumbuhan ;
(Tingkat Penjualan, Laba Operasi Bersih, Laba Bersih, Laba Per Saham)dan 3.
Rasio penilaian; (PIE Ratio, Rasio Harga Pasar Terhadap Nilai Buku, Rasio q
Tobin).
Penelitian ini adalah pengembangan dari penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Payamta (Doddy Setiawan) Universitas Sebelas Maret (2004)
yang be1judul "Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja
Perusahaan dan Return Saham pad a Perusahaan Publik di Indonesia". Juga
penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Wiyani dan Andi Wijayanto yang berjudul
"Analisis Kinerja Keuangan PT. Gudang Garam Tbk Sebelum dan Sesudah
Akuisisi Maret 2002" dengan menggunakan analisis diskriminan.
Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
perusahaan-perusahaan yang dijadikan objek penelitian ini hanya perusahaan
yang go public dan melakukan kegiatan merger dan akuisisi pada tahun 19992005. Penggabungan perusahaan dalam penelitian ini terbatas pada penggabungan
usaha jenis merger dan akuisisi.
Selain
itu
penulis
menambahkan
variabel
penelitian
yaitu volume
pedagangan saham dan risiko sistematis. Yang dimaksudkan untuk melihat reaksi
pasar dalam bentuk aktivitas perdagangan saham, juga melihat risiko sistematis
akibat dampak pengumuman merger dan akuisisi. Penulis berharap penelitian ini
akan menjadi lebih baik.
B. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang terdapat dalam penelitian 1111, dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Q
I. Apakah terdapat perbedaan return saham 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah
pengumuman merger dan akuisisi?
2. Apakah terdapat perbedaan volume perdagangan saham 22 hari sebelum dan
22 hari sesudah pengumuman merger dan akuisisi?
3. Apakah terdapat perbedaan risiko sistematis 22 hari sebelum 22 hari sesudah
pengumuman merger dan akuisisi?
4. Apakah terdapat perbedaan kine1ja keungan pernsahaan 2 tahun sebelum dan
2 tahun sesudah pengumuman merger dan akuisisi yang diukur dengan rasio
keuangan?
C. Tujuau Peuelitiau dan Maufaat penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
I. Untuk menganalisis perbedaan return saham 22 hari sebelum dan 22 hari
sesudah pengumuman merger dan akuisisi.
2. Untuk menganalisis perbedaan volume perdagangan saham 22 hari sebelum
dan 22 hari sesudah pengumuman merger dan akuisisi.
3. Untuk menganalisis perbedaan risiko sistematis 22 hari sebelum 22 hari
sesudah pengumuman merger dan akuisisi.
4. Untuk menganalisis perbedaan kine1ja keungan pernsahaan 2 tahun sebelum
dan 2 tahun sesudah pengumuman merger dan akuisisi yang diukur dengan
rasio keuangan.
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi para investor : Penelitian ini dapat dipakai sebagai salah satu
pe1iimbaugan pengambilan keputusau investasi saham dari perusahaan yang
melakukan merger dan akuisisi.
2. Bagi para broker : Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu
pertimbangan untuk memprediksi perubahan harga sahau1 dari perusahaan
yaug melakukan merger dan akuisisi sehingga dapat menentukau alternatif
investasi yang menguntungkan.
3. Bagi para akademis : I-Iasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi untuk memahami kejadian yang mempengaruhi merger dan akuisisi
serta akibat yang ditimbulkannya.
11
BABU
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penggabungan Usaha (Business Combination)
Konsep aknntansi dari penggabungan usaha direfleksikan dalam Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 22 tentang Akuntansi Penggabungan
Usaha, yang berlaku efektif sejak 1 Januari 1995. Pada paragraf 8 disebutkan
bahwa Penggabungan Usaha (Businesss Combination) adalah penyatuan dua atau
lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu
perusahaan menyatu dengan (uniting with) perusahaan lain atau memperoleh
kendali (control) atas aktiva dan operasi perusahaan lain (IA!, 2004:22.2).
Sementara itu, APB Opinion No. 16 paragraf 01 menyatakan bahwa suatu
penggabungan usaha terjadi jika perusahaan satu dan yang lain atau lebih
bergabung, atau bisnis yang terpisah dioperasikan bersama-sama menjadi satu
entitas pe1tanggung jawaban.
Menurut IA!, pada dasarnya dalam semua penggabungan usaha, salah satu
perusahaan yang bergabung memperoleh kendali
atas perusahaan lain.
Pengendalian (control) diasumsikan diperoleh apabila salah satu perusahaan ym1g
bergabung memperoleh lebih dari 50% hak suara pada perusahaan lain, kecuali
apabila dapat dibuktikan sebaliknya bahwa tidak terdapat pengendalian walaupun
pemilikan lebih
dari
50% (2004:22.4).
Lebih
lanjut, !AI menegaskan
1?
kemungkinan pengakuisisi mungkin tetap dapat diidentifikasikan meskipun salah
satu dari perusahaan yang bergabung tidak memiliki lebih dari 50% hak suara
pada perusahaan lain, yaitu apabila salah satu perusahaan yang bergabung
memperoleh :
a.
Kekuasaan (power) lebih dari 50% hak suara atas perusahaan yang lain
tersebut berdasarkan perjanjian dengan investor lain.
b. Kekuasan (power) untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasi
perusahaan lain tersebut berdasarkan anggaran dasar atau pe1janjian.
c.
Kekuasan untuk mengangkat dan memberhentikan sebagian besar anggota
pengurus perusahaan yang lain tersebut.
d. Kekuasaan untuk mendapatkan hak suara mayoritas dalam rapat direksi
perusahaanyang lain tersebut.
Usaha-usaha yang sebelumnya terpisah bersama-sama membentuk satu
entitas ketika sumber daya dan operasinya berada di bawah pengendalian
kelompok manajemen tunggal.
Floyd A. Beams (1998:4) menegaskan bahwa penge:ndalian terhadap suatu
entitas usaha terbentuk dalam penggabungan usaha dengan cara:
a. Satu entitas atau lebih perusahaan menjadi perusahaan anak.
b. Satu perusahaan mentransfer aktiva bersihnya kepada perusahaan lain.
c. Setiap perusaliaan mentransfer aktiva bersihnya kepada perusahaan yang barn
dibentuk.
13
Menurut Suparwoto (1995:5), secara teoritis terdapat tiga tipe penggabungan
badan usaha berdasarkan lini usahanya atau hubungan antara perusahaanperusahaan yang bergabung, yaitu :
a. Penggabungan badan usaha vertikal, yaitu penggabungan usaha perusahaanperusahaan
yang mempunyai kegiatan usaha berbeda, tetapi masih
berhubungan sebagai rekanan bisnis atau langganan.
b. Penggabungan badan usaha horizontal, yaitu di mana perusahaan-perusahaan
yang melakukan penggabungan usaha tersebut beroperasi pada bidang usaha
yang sama (menghasilkan barang atau jasa yang bersifat subsitusi).
c. Penggabungan badan usaha konglomerat. Penggabungan badan usaha ini dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu penggabungan usaha vertikal-horizontal
secara bersanm-sama, dan penggabungan badan usaha yang dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan yang tidak mempunyai hubungan usaha.
B. Bentuk Penggabnngan Usaha.
Warren J. Keegen (1998) dalam Gunawan Widjaja (2002:41) menyatakan
bahwa pengembangan usaha secara internasional dapat dilakukan dengan
sekurangnya lima macam cara, yaitu :
a. Dengan cara ekspor.
b. Melalui pemberian lisensi.
c. Dalam bentukfranchising (waralaba).
14
d. Pembentukan perusahaan patungan (joint ventures).
e. Total ownership atau kepemilikan menyeluruh, yang d.apat dilakukan melalui
direct ownership (kepemilikan langsung) ataupun melalui merger dan
akuisisi.
Dalam konsepsi awal, merger dan akuisisi merupakan suatu bentuk
pengembangan usaha yang relatif dapat dilakukan secara lebih cepat jika
dibandingkan dengan cara pengembangan usaha konservatif lainnya yang
cenderung lebih banyak memakan waktu dan biaya.
Melalui merger, seorang pengusaha dapat dengan cepat dan mudah
menguasai suatu kegiatan bidang usaha tanpa hams bersusah-payah merintis
usaha dari awal dengan menanggung risiko kegagalan usaha (Gunawan Widjaja,
2002:41).
Merger dan akuisisi telah menjadi topik populer dalam beberapa tahun
terakhir ini. Pada awalnya perbincangan ini terbatas pada kalangan/komunitas
pelaku bisnis, nanrnn sekarang masyarakat umum mulai familiar dengan dua
terminologi ini. Di Indonesia misalnya, kita menyaksikan berbagai peristiwa
merger dan akuisisi seperti merger Bank Mandiri, merger Bank Permata, akuisisi
lndofood atas Bogasari, dan akuisisi Kalbe Farma atas Donkos Lab. (Abdul Moin
2003:2).
1~
C. Merger
Merger adalah penyerapan dari suatu perusahaan oleh perusahaan lain.
Merger merupakan penggabungan usaha pada suatu nama perusahaan di mana
salah satu perusahaan harus berbentuk PT. Setelah merger, perusahaan yang
dibeli akan kehilangan atau berhenti beroperasi dengan hasilnya adalah sebuah
entitas yang lebih besar.
Keuntungan utama melakukan merger adalah sederhana dan tidak semahal
bentuk lain pengambil alihan perusahaan. Hal ini disebabkan karena masingmasing perusahaan yang melakukan merger telah mengkompromikannya clan
setuju untuk mengkombinasikan operasi perusahaan, sehingga tidak ada
keharusan untuk mengganti kepemilikan aset. Kerugian melakukan merger adalah
keharusan untuk mendapatkan persetujuan para pemegang saham, karena untuk
mendapatkan persetujuan tersebut dapat memakan waktu yang lama.
Menurut Abdul Moin (2003:5), merger adalah penggabungan dua atau lebih
perusahaan yang kemudian hanya ada satu perusahaan yang tetap hidup sebagai
badan hukum, sementara yang lainnya menghentikan aktivitasnya atau bubar.
Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahw1 1998 tentang Penggabungan,
Peleburan, clan Pengambil alihan Perseroan Terbatas me11yebut merger sebagai
penggabungan, akuisisi sebagai pengambilalihan, dan konsolidasi sebagai
peleburan (Abdul Moin, 2003:5).
Definisi merger menurut peraturan pemerintah tersebut adalah perbuatan
hukum yang dilakukan oleh satu perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri
dengan perseroan lain yang telah ada, dan selanjutnya perseroan yang
menggabungkan diri menjadi bubar.
Brian Coyle (2000) dalam Gunawan Widjaja (2002) menyatakan bahwa pada
prinsipnya merger dan akuisisi tidak jauh berbeda. Keduanya terjadi pada saat dua
atau lebih pelaku usaha bergabung secara operasional, baik untuk keseluruhan
maupun sebagian usaha mereka. Perbedaan yang pokok terletak pada tiga ha!
utan1a , yai tu :
I) Ukuran relatif dari masing-masing perusahaan yang rnelakukan merger atau
akuisisi
2) Kepemilikan dari usaha yang digabungkan tersebut.
3) Kontrol manajemen dari usaha yang digabungkan tersebut.
Menurut Coyle, merger dapat diartikan secara luas rnaupun secara sempit.
Dalam pengertian yang luas, merger juga menunjuk pada setiap bentuk pengambil
alihan suatu perusahaan oleh perusahaan lainnya pada saat kegiatan usaha dari
kedua perusahaan tersebut disatukan. Pengertian yang lebih sempit merujuk pada
dua perusahaan dengan ekuitas yang hampir sama menggabungkan sumbersumber daya yang ada pada kedua perusahaan menjadi satu bentuk usaha.
Pemegang saham atau pemilik dari kedua perusahaan sebelum merger menjadi
pemilik dari saham perusahaan hasil merger, dan top rnanajemen dari kedua
17
perusahaan tetap menduduki pos1s1 semor dalam perusahaan setelah merger
(Gunawan Widjaja, 2002:45).
Selanjutnya, Coyle menjelaskan bahwa suatu penggabungan usaha disebut
merger jika:
I)
Tidak ada salah satu perusahaan yang bergabung dapat disebut sebagai
perusahaan pengambil alih atau perusahaan yang diambil alih.
2)
Kedua perusahaan berpartisipasi daiam membentuk struktur manaJemen
perusahaan hasiI penggabungan tersebut.
3)
Kedua perusahaan yang bergabung pada umurnnya memiiiki ukuran yang
hampir sama, yang artinya tidak ada dominasi aset antara satu perusahaan
atas perusahaan yang Iain.
4)
Hampir semua atau sebagian besar melibatkan "share swap", di mana tidak
te1jadi pembayaran tunai, meiainkan yang te1jadi aclalah penerbitan saham
baru yang clitukar clengan kepemilikan saham dalam perusahaan yang lain.
Merger adalah saiah satu bentuk absorbsi (penyerapan) oieh satu perusahaan
terhadap perusahaan Iain. Jika dua perusahaan, A dan B, meiakukan merger,
maka hanya akan ada satu perusahaan saja, yaitu A atau B. Pada sebagian besar
kasus merger, perusahaan yang memiliki ukuran lebih be:mr yang dipe1iahankan
hidup dan tetap mempertahankan nama dan status lmkumnya, sedangkan
perusahaan yang ukurarmya lebih keciI (perusahaan yang dimerger) akan
menghentikan aktivitasnya atau dibubarkan sebagai badan hukum. Pihak yang
masih hidup atau yang menerima merger dinamakan surviving firm atau pihak
yang mengeluarkan saham (issuing firm).
Sementara itu, perusahaan yang berhenti dan bubar setelah te1jadinya merger
clinamakan merged.firm. Surviving firm clengan sendirinya memiliki ukuran (size)
yang semakin besar karena seluruh aset clan kewajiban dari merged firm dialihkan
ke surviving firm. Perusahaan yang climerger akan menanggalkan status
hukumnya sebagai entitas yang terpisah, dan setelah merger statusnya berubah
menjacli bagian (unit bisnis) di bawah surviving firm. Dengan demikian ia tidak
lagi bisa bertindak hukum atas namanya sendiri (Abdul Moin,2003 :6).
D. Akuisisi
Akuisisi adalah suatu pengambil alihan kepemilikan clan kontrol manajemen
oleh satu perusahaan terhadap perusahaan yang lain. Menurut Coyle, kontrol
aclalah kata kunci yang membeclakan merger dan akuisisi (Gunawan Widjaja,
2002:45).
Akuisisi dalam terminologi bisnis cliartikan sebagai pengambilalihan
kepemilikan atau pengendalian atas saham atau aset suatu perusahaan oleh
perusahaan lain, clan dalam peristiwa ini baik perusahaan pengambil alih atau
yang cliambil alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah (Abdul Moin,
2003:8).
10
Prosesnya dimulai dengan penawaran oleh perusahaan yang membeli kepada
perusahaill1 yang dibeli.
2) Akuisisi aset, yang merupakan pengambilalihan asct perusahaan dengan
membekukan sebagian besar aset perusahaan yang diakuisisi. Perusahaill1
yang dibeli secara hukum tetap berdiri, kecuali apabila pemegang sahamnya
menutup perusahaill1 tersebut. Pada akuisisi aset d.iperlukan suara para
pemegang saham, tetapi tidak memerlukan suara mayoritas dibandingkan
dengan akuisisi saham.
Akuisisi merupakan bentuk pengambilalihan kepemilikan perusahaan oleh
pihak pengakuisisi (acquirer) sehingga akan mengakibatkan berpindahnya
kendali atas perusahaan yang diambi! alih (acquiree) tersebut. Pihak pengakuisisi
pada umumnya memiliki ukuran yang lebih besar dibill1ding dengan pihak yill1g
diakuisisi. Pengendalian yang dimaksud adalah kekuatan berupa kekuasaan
untuk:
I) Mengatur kebijakan keuangan dan operasi perusahaan.
2) Mengangkat dan memberhentikan manajemen.
3) Mendapatkan hale suara mayoritas dalam rapat direksi.
Dengan adanya pengendalian, malrn pengakuisisi akill1 mendapatkan manfaat
dari perusahaan yang diakuisisi. Akuisisi berbeda dengill1 merger karena akuisisi
tidak menyebabkan pihak lain bubar sebagai entitas hukum. Pernsahaanperusahaan yang terlibat dalam akuisisi secara yuridis masih tetap berdiri dan
') 1
beroperasi secara independen, tetapi telah terjadi pengalihan pengendalian oleh
pihak manajemen. Beralihnya berarti pgakuisisi memiliki mayoritas saham-saham
berhak suara (voting stock) yang biasanya ditunjuk:kan ata:; kepemilikan lebih dari
50% saham berha:k suara tersebut. Pengakuisisi mungkin dapat dinyatakan
sebagai pemilik suara mayoritas walaupun saham yang dimiliki kurang dari
jumlah tersebut jika anggaran dasar perusahaan yang diakuisisi menyebutkan ha!
yang demikian. Jika anggaran dasar menyebutkan lain, bisa juga pemilik lebih
dari 51 % tidak atau belum dinyatakan sebagai pemilik suara mayoritas. Akuisisi
memunculkan hubungan antara perusahaan induk (pengakuisisi) dan perusahaan
anak (yang diakuisisi), dan selanjutnya keduanya memiliki hubungan afiliasi.
Menurut Kartomo Wirosuhardjo (2000:8), Keuntungan akuisisi adalah :
I. Lebih mudah dilakukan karena perusahaan yang dibeli dalam keadaan
berjalan baik.
2. Dibandingkan dengan pengembangan diri secara intern, dalam akuisisi
diperoleh informasi yang lengkap oleh pembeli termasuk laporan keuangan
yang telah diaudit serta informasi lain mengenai pemasok, pelanggaran dan
lain-lain.
3. Pengembangan bisis baru dalam suatu perusahaan kadang-kadang gaga! dan
kegagalan itu harus dibayar, sebaliknya dalam akuisisi kegagalan yang pernah
te1jadi dalam perusahaan yang diakuisisi telah dibayar oleh perusahaan itu.
Kerugian atau kelemahan dalam akuisisi antara lain adalah sebagai berikut:
??
I. Suatu perusahaan yang melakukan akuisisi tidak mernperoleh informasi yang
diinginkan sepenuhnya terutama dalam kasus akuisisi yang terpaksa (hostile ).
2. Akuisisi sering sangat rnahal. Kenaikan harga saham sebagai akibat akuisisi
itu akan jatuh kepenjual. Di Amerika 40% dari kenaikan nilai saham itu
diterima oleh penjual.
3. Integrasi perusahaan baru kedalam perusahaan pembeli tidak mudah.
Surtojo (1992) menggolongkan motivasi untuk melakukan merger dan
akuisisi rnenjadi dua kelompok motivasi, yaitu ;
I. Motivasi Ekonornis
Perusahaan target mempunyai keunggulan kompetitif , yang diharapkan akan
menjadi sinergi setelah digabung. Dalam jangka panjang sinergi tersebut akan
mampu meningkatkan volume penjualan dari keuntungan perusahaan.
2. Motivasi Non Ekonornis
Misalnya, karena perusahaan sudah lemah secara modal dan keterampilan
manajemen, keinginan menjadi kelompok yang terbesar didunia, meskipun
ada kemungkinan penggabungan usaha yang dilakukan tersebut tidak
menguntungkan, karena diambil alih oleh pihak bank.
E. Return Saham
Lestari & Christianti (2005), return saham dalam konteks manaJemen
investasi merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi yang merupakan
?1
imbalan atas keberanian investor menanggnng resiko atas investasi yang
dilakukan.
Return saham merupakan suatu pendapatan saham atau tingkat keuntungan
yang diperoleh dari selisih antara harga saham pada periode tertentu dan harga
saham pada periode sebelumnya dibagi dengan harga saham pada periode
sebelumnya.
Pelaku saham atau investor dapat melihat perkembangan investor dengan
tersebut bisa melihat return saham, return saham memberikan gambaran kinerja
suatu perusahaan, jika return saham baik maka kine1ja perusahaan dikatakan baik
pula. Sebab, apabila return sahamnya baik maka tingka.t pengembalian saham
atau investasi lancar, apalagi jika sekuritasnya berasal dari perusahaan yang
mempunyai prospek yang baik, ha! ini menjanjikan pula untuk meningkatkan
capital gainnya.
Menghitung return saham ( R") selama event date dengan rumus sebagai
berikut (Kusbiantono, 2002) :
R
"
= P,, - P,,_,
p it-1
Dimana :
R"
: Return saham I pada hari t
P,,
: Harga saham I pada t
P,,_, : Harga saham I pada hari i - t
')LI
F. Volume Perdagangan Saham
Volume perdagangan saham yang diperdagangkan di pasar modal, dalam
norma umum merupakan cerminan dari pertemuan harapan investor dan emiten.
Harapan investor dalam ha! ini berkaitan clengan keputusan investasinya,
seclangkan harapan emiten aclalah memberikan informasi terbaik kepacla investor
sehingga investor tertarik membeli sahamnya. Harapan akan masa depan yang
positif dari investor akan meningkatkan harga-harga saham yang ada. Sebaliknya
bila harapan akan masa clepan dilihat secara negatif oleh para investor maka akan
terlihat pula volume saham yang diperdagangkan pun cenderung turun.
Volume perclagangan saham merupakan salah satu indikator naik turunnya
kegiatan clipasar modal. Hal ini dipe1iegas oleh pernyataan Sjahrir
(1994:7)
sebagai berikut:
"Dalam melihat perkembangan pasar modal Indonesia, kita tidak bias begitu saja
mengukur kegiatan clari indikator kapitalisasi pasar. Ini terjadi karena kapitalisasi
pasar hanya mencerminkan potensi pasar dari harga seluruh sahan1 pada saat
tertentu clan jumlah saham yang terseclia di bursa sekunder. Paclahal penting untuk
melihat clinamika lain clari pasar seperti volume perdagangan, se1ia nilai
perdagangan saham yang stmgguh-sungguh atau secara riil terjadi di pasar".
Dengan clemikian volume perdagangan saham merupakan indikator yang
perlu untuk diteliti guna mengetahui aktivitas di pasar modal. Aktivitas volume
perdagangan saham dilihat dengan menggunakan indikator Trading Volume
Activity (TV A) dengan rumus sebagai berikut:
TV A
=
,,,
Saham perusahaan i yang diperdagangkan pada waktu t
Saham perusahaan i yang beredar (listing) pada waktu t
Sumber: George Foster (1986: 375)
TV A digunakan untuk melihat apakah preferensi investor secara individual
menilai pengumuman pemecahan saham sebagai sinyal positif atau negatif untuk
membuat keputusan perdagangan saham diatas keputusan perdagangan normal,
Setelah TV A masing saham diketahui, kemudian dihitung rata-rata volume
perdagangan untuk semua sampel dengan rumus sebagai berikut:
"
'L,TVAi
XTVA=
~'=~"--
n
Sumber: George Foster (1986: 376)
G. Risiko Sistematis
Kamus Webster (dalam Brigham dan Houston, 2004) mendefinisikan resiko
sebagai "suatu halangan, gangguan, eksposur terhadap kerugian atau kecelakaan".
Jacli resiko cliartikan sebagai peluang akan terjaclinya suatu peristiwa yang tidak
diinginkan.
Menurut Suacl Husnan (1998), resiko clitafsirkan sebagai kemungkinan
keuntungan yang sebenarnya menyimpang clari keuntungan yang diharapkan, jacli
?.6
semakin besar kemungkinan penyimpangan itu terjacli clikatakan resikonya
semakin tinggi.
Resiko sistematis, yaitu risiko yang berpengaruh terhaclap keseluruhan
perusahaan serta punya kaitan clengan pasar serta ticlak clihilangkan atau clikurangi
clengan cliversifikasi. Resiko ini merupakan resiko yang timbul oleh berbagai
faktor yang mempengaruhi perekonomian seluruh negara, misalnya resesi atau
perang.
Untuk mengukur resiko sistematis m1 clipakai ukuran beta (B), resiko
sistematis ini antara lain:
I. Market risk (resiko pasar), yaitu resiko yang te1jacli karena aclanya fluktuasi
pasar yang cenclerung berpengaruh terhaclap semua sekuritas.
2. Interest rate risk (resiko tingkat bunga), yaitu resiko yang timbul karena
adanya perubahan tingkat suku bunga yang berlaku.
3. Purchasing power risk (resiko daya beli), yaitu resiko yang disebabkan oleh
pengaruh
inflasi yang berakibat menunmnya daya beli mata uang yang
diinvestasikan.
4. Political risk (resiko politik), yaitu resiko yang terjadi karena ticlak adanya
stabilitas politik pemerintah.
5. Default risk, yaitu resiko kegagalan usaha yang disebabkan oleh kondisi
eksternal yang semakin memburuk.
?.7
Risiko non sistematis atau unique risk, yaitu resiko yang melekat pada
investasi tertentu karena kondisi yang unik dari suatu perusahaan atau industri
tertentu. Resiko ini bisa dihilangkan atau diversifikasi dan umumnya resiko
tersebut hanya dihadapi oleh perusahaan itu sendiri, misalnya perusahaan minyak
gaga! dalam pengeboran minyak, resiko hanya untuk perusahaan itu sendiri,
perusahaan lain tidak kena, yang termasuk dalam kelompok resiko ini antara lain
adalah:
I. Default risk (resiko kegagalan), yaitu resiko yang timbul karena kondisi
internal persahaan itu sendiri.
2. Resiko finansial, yaitu resiko yang timbul karena perusahaan atau emiten
gaga!
memenuhi
kewajiban
finansial
sehigga
kepercayaan
terhadap
kemampuan keuangan perusahaan itu mejadi berkurang dimasa mendatang.
3. Resiko manajemen, yaitu resiko yang timbul karena pengelolaan perusahaan
membuat kesalahan yang melibatkan turunnya nilai perusahaan tersebut.
Apabila investor melakukan investasi pada beberapa jenis sahan1 dari
berbagai jenis industri (membentuk portofolio ), maka resiko yang perlu
diperhatikan adalah resiko sistematis dapat dikurangi dengan melakukan
diversifikasi saham. Tingkat resiko yang terkandung pada suatu saham akan
mempengaruhi tingkat pendapatan yang diharapkan dari saham tersebut.
Melalui penggunaan indeks beta, investor dapat memprediksikan tingkat
sensitivitas return suatu saham terhadap return IHSG. Berdasarkan teori SIM,
?9.
indeks beta yang besar menandakan return saham lebih sensitif terhadap return
pasar yang berarti lebih resiko. Dengan demikian, pernsahaan yang mempunyai
beta saham yang tinggi akan mempunyai return saham yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pernsahaan yang mempunyai beta saham yang lebih rendah.
(Lestari & christianti, 2005). Untuk mencari beta dapat digunakan rnmus
sebagai berikut :
E(R,) =a +p.R,,, +s
Pi,- Pi,_ 1
R, =
IHSG,- IHSG,. 1
Rm=
IHSG,.1
Dimana: R,
=Return saham.
a
= Konstanta.
p
= Beta saham.
R,,,
=Return market.
Pi,
= Harga saham pada periode t.
Pi,_ 1 = Harga saham sebelum periode t.
!HSG, = lndeks harga saham gabungan periode t.
IHSG,_ 1= Indeks harga saham gabungan sebelum periode t.
e
~
Error term.
?Q
H. Kinerja Keuangan
Menurut Rico Lesmana dan Rudi Surjanto (2004:1 l) dalam bukunya yang
berjudul Financial Analyzing Pe1formance menyatakan bahwa "Analisa kine1ja
keuangan yang dilakukan pada dasarnya berguna untuk melakukan evaluasi
kine1ja dimasa yang Iain dengan melakukan berbagai analisis, sehingga diperoleh
posisi keuangan perusahaan yang mewakili realitas perusahaan dan potensipotensi kine1ja keuangan yang akan berlanjut"'. Dan berdasarkan evaluasi yang
dilakukan terhadap kine1ja keuangan di masa-masa yang Iain dapat dilakukan
prediksi terhadap kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang, 'l.
sehingga evaluasi untuk nilai perusahaan dapat dilakukan untuk melakukan
berbagai keputusan-keputusan investasi (termasuk kredit) yang hams dilakukan
pada saat ini. 'l. ·
Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi keuan.gan, analisis keuangan
memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio
atau indek yang 111,enghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang
1
lainnya. Analisis dan interprestasi dari macam-macam rasio clapat memberikan
pandangan lebih baik tentang konclisi keuangan dan prestasi perusahaan bagi para
------~~-o:~::---:--·~-:-:--:-~~~­
analisis yang ahli dan berpengalaman dibandingkan analisis yang hanya
,,,.-----2
Qerdasarkan atas data keuangan sendiri-sendiri yang tidak berdasarkan rasio.
Analisis rasio keuangan yang menghubungkan unsur-unsur neraca dan laba
rugi satu dengan yang lainnya, dapat memberikan gan1baran tentang sejarah
perusahaan dan penilaian posisinya pada saat ini.
Analisis ratio juga
memungkinkan manajer memperkirakan reaksi para kreditor dan investor serta
memberikan pandangan kedalam tentang bagaimana kira-kira dana dapat
diperolel? Analisis dapat memperbandingkan rasio sekarang dengan yang lalu dan
yang akan datang untuk perusahaan yang sama (perbandingan internal) rasio
keuangan juga dapat diperhitungkan berdasarkan laporan keuangan performa atau
proyeksi, dan diperbandingkan dengan ratio sekarang atau masa lalu.
Rasio-rasio keuangan yang digunakan unh1k mengukur kine1ja perusahaan
dalam penelitian ini adalah rasio profitabilitas, rasio pertumbuhan dan rasio
penilaian. '-\. .
I. Rasio-Rasio Profitabilitas
Menurut Helfert (1997) rasio profitabilitas merupakan rasio yang diperoleh
dengan cara membandingkan laba dengan penjualan dan investasi. Sedangkan
Weston dan Copeland (1995) mengemukakan bahwa rasio profitabilitas adalah
sekelompok rasio yang menunjukan pengaruh gabungan dari likuiditas,
pengelolaan aktiva dan pengelolaan utang terhadap basil-basil operasi. Perhatian
ditekankan pada prifitabilitas, karena untuk melangsungkan hidupnya, perusahaan
haruslah berada dalam keadaan meng1mtungkan/pro.fitable.
Rasio-rasio yang termasuk dalam rasio profitabilitas antara lain adalah rasio
laba operasi bersih terhadap penjualan, laba bersih terhadap total aktiva, laba
operasi terhadap total modal, laba bersih terhadap penjualan, hasil pengembalian
atas akuitas (Return on Equity), tingkat profitabilitas marjinal, dan rasio tingkat
profitabilitas mmjinal.
J. Rasio-Rasio Pertumbuhan
Rasio-rasio pertumbuhan mengukur sebaik apa perusaham1 mempertahankan
posisi ekonomisnya didalmn industrinya. Data yang dilaporkan adalah dalam
angka-angka nominal sehingga tingkat pertumbuhan yang dihitung merupakan
penjumlahan pertumbuhan nyata (rii!) ditmnbah faktor kenaikan tingkat harga.
Untuk mengetahui rasio pertumbuhan, dapat dilihat dari tingkat penjualan, laba
operasi bersih yang didapat perusahaan , laba bersih perusahaan, laba per saham,
dividen per saham (Weston dan Copeland, 1995).
K. Rasio Penilaian
Rasio-rasio penilaim1 adalah ukuran kinerja yang paling menyeluruh untuk
suatu perusahaan, karena mencerminkan pengaruh gabungan dari rasio basil
pengembalian dari risiko. Rasio-rasio ini memberikan indikasi kepada manajemen
mengenai apa pendapat invsetor tentang prestasi perusahaan di masa lalu dan
prospeknya untuk masa mendatang.
Rasio-rasio penilaian menumt Weston dan Copeland (1995) antara lain
adalah Rasio harga/!aba (Price/Earnings Ratio
=
PIE Ratio), Rasio harga pasar
terhadap nilai buku (Market to book ratio), dan Rasio q Tobin.
Rasio harga/laba (Price/Earnings Ratio
=
PIE Ratio) adalh rasio harga per
saham terhadap laba perusahaan. Rasio ini menunjukan berapa rupiah/dolar yang
harus dibayar investor untuk setiap Rp. l atau $ I laba per periode be1jalan.
Semakin tinggi risiko , semakin tinggi faktor diskonto dan semakin rendah rasio
PIE. Semakin tinggi rasio PIE.
Rasio harga pasar terhadap nilai buku (Market to book ratio) adalah rasio
harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Rasio ini memberikan indikasi lain
tentang bagaimana investor memandang suatu perusahaan. Perusahaan yang
tingkat pengembalian atas ekuitasnya relatif tinggi biasanya sahamnya dengan
penggandaan nilai buku yang lebih tinggi daripada perusanaan lain yang tingkat
pengembaliannya rendah.
Rasio q tobin didefinisikan sebagai nilai pasar seluruh surat berharga dibagi
dengan biaya penggantian (replacement cost) aktiva. Rasio q tobin berbeda dari
rasio harga pasar terhadap nilai buku, yaitu pada (1) seluruh surat berharga, bukan
hanya ekuitas pemegang saham, dimasukkan dalam numerator (pembilang); dan
(2) Dominatornya bukan hanya nilai buku ekuitas, melainkan biaya penggantian
seluruh aktiva.
Rasio ini dikembangkan oleh Profesor James Tobin, yang menggnnakannya
dalam analisis makro ekonomi sebagai prediktor investasi yang akan datang.
Rasio q ini merupakan konsep yang berharga karena menunjukan estimasi pasar
keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap rupiah atau dollar
investasi inkremental. Jika rasio q diatas satu, menunjukan bahwa investasi dalam
aktiva menghasilkan laba yang memberikan nilai yang lebih tinggi daripada
pengeluaran investasi. Hal ini harus merangsang investasi baru. Jika rasio q
dibawah satu, investasi dalam aktiva tidaklah menarik.
Jika rasio q merupakan ukuran yang lebih teliti tentang seberapa efektifkah
manajemen memanfaatkan sumber-sumber daya ekonomis. Teori ekonomi
mengatakan bahwa rasio q yang lebih besar dari satu akan menarik arus sumber
daya dan kompetisi baru sampai rasio q mendekati satu.
L. Penelitian Terdahulu
Ravenscraft dan sherer (1998) melakukan penelitian terhadap profitabilitas
sebelum merger perusahaan tm·get dan hasil operasinya setelah merger. Penelitian
Ravenscraft dan Sherer (1998) ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur di
Amerika Serikat yang melakukan merger selama periode 1975-1977. Hipotesis
yang dikemukakan dalam penelitian mereka ada dua, yaitu bahwa perusahaan
target tidak mendapat laba dan bahwa merger memperbaiki profitabilitas secra
rata-rata. Profitabilitas sebelum merger diukur oleh rasio laba operasi (sebelum
bunga dan pajak serta biaya luar usaha) terhadap asset pada akhir periode.
Sedangkan profitabilitas setelah merger diukur clengan tiga rasio,yaitu :1).Rasio
laba operasi I asset pada akhir tahun, 2).Rasio laba operasi penjualan, dan
3).Rasio arus kas penjualan. Dari penelitiannya, ditunjukan bahwa hipotesis
pertama tidak dapat clibuktikan karena ketiaclaan dukungan statistic, sedangkan
pada hipotesis kedua disimpulkan bahwa ticlak terdapat kenaikan yang signifikan
terhadap profitabilitas setelah merger. Bahkan tujuh atau delapan tahun setelah
merger, profitabilitas perusahaan target menurun tajam bila dibanclingkan clengan
sebelum merger.
Hitt (1991) juga menunjukan kinerja perusahaan yang melakukan merger dan
akuisisi dalam jangka panjang mengalami penurunan, yang diperlihatkan dari
efek negative merger dan akuisisi terhadap R & D intensity dan patent intensity.
Pendapat ini konsisten dengan penemuan Yuclyadmoko dan Na'im (2000) yang
melakukan penguj ian terhadap 34 kasus merger dan akuisisi selama tahun 19891995 menemukan rata-rata profit margin selama tiga tahun sebelum dan sesudah
merger dan akuisisi, menunjukan hasil uji t dengan nilai t-hitung 0,36. Berarti,
tidak acla perbedaan yang signifikan antara rata-rata profit margin tiga tahun
sebelum clan sesudah merger clan akuisisi.
Berkovitch dan Narayanan (1993) menguji tiga motivasi utama merger dan
akuisisi: sinergi, agensi, dan arogansi untuk membuktika11 jati diri. Berkovitch
clan Narayanan (1993) menggunakan proksi hubungan antara keuntungan yang
diperoleh shareholder bidder dan target, untuk membedakan ketiga motif
tersebut. Hasilnya menunjukan keuntungan yang diperoleh shareholder bidder
berkorelasi positif dengan keuntungan yang diperoleh shareholder target. Dengan
demikian, alasan utama untuk melakukan merger dan akuisisi adalah sinergi yang
dinikmati oleh baik perusahaan bidder dan target. Temuan Berkovitch dan
Narayanan (1993) dikonfinnasi oleh Eun, Kolodny dan Scheraga (1996) dengan
menggunakan sample merger dan akuisisis yang dilakukan perusahaan USA
terhadap perusahaan diluar USA, menunjukan shareholder bidder dan target
sama-sama menikmati abnormal return yang positif. Zhang (1998) menggunakan
model Berkovitch dan Narayanan (1993) untuk menguj i merger dan akuisisi
terhadap bank-bank di USA dan menemukan basil ya11g konsisiten dengan
Berkovitch dan Narayanan (1993).
Vennet (1996) melakukan pengujian terhadap efesiensi dan profitabilitas
bank di Uni Eropa yang melakukan merger dan akuisisi. Kombinasi yang efektif
antara bank domestic, memberikan kesempatan untuk mengurangi tumpang tindih
operasi dan mengeksploitasi sinergi. Merger dan akuisisi merupakan titik balik
bagi pelakunya untuk meningkatkan efesiensi
operasi
dan keuntungan.
Keuntungan yang diperoleh memang tidak diperoleh dalam jangka waktu pendek,
tetapi dalam jangka waktu panjang. Hal yang menarik adalah peningkatan
keuntungan terutarna disebabkan merger lintas negara di Eropa. Penelitian Vennet
(1996) diperkuat oleh basil penelitian Resty (1998). Resty (1998) menunjukan
merger dan akuisisi yang dilakukan oleh bank di Italia berhasil meningkatkan
efesiensi bank tersebut, khususnya untuk bank yang beroperasi di pasar lokal
yang sama. Penjelasan yang diajukan adalah bidder memberikan kemampuan
manajerial kepada target, sehingga mengatasi konflik kultur pelakunya ( Foster,
1994) yang pada gilirannya alcan meningkatkan keuntungan ( Venne!, 1996).
Gmendrawati dan Sudibyo (1999) melalrnkan pengujian terhadap volume
perdagangan saham sebelum dan sesudal1 pengumuman merger dan akuisisi,
selama periode 1990-1995, dengan menggunakan sample 34 perusahaan, serta
memelakukan pengujian uji beda dua mean (t-test), ternyata hasilnya tidak ada
perbedaan yang signifikan. Kemudian penelitian ini dikembangkan lebih lanjut
dengan menggunakan alat variable dependent yang berbeda, yaitu : return sallam,
oleh Sutrisno dan Sudibyo ( 1999). Dengan menggunakan sample 57 perusahaan
selama periode 1990-1997 dan melakukan uji t, menunjukan hasilnya signifikan
negative. Bermii pengumuman merger dan akuisisi direaksi negative oleh
pasardan berakibat penmunan harga saham dan bidder. Sutrisno dan Sudibyo
(1999) berpendapat volume perdagangan yang stbil (Gurendrawati dan Sudibyo,
l 999)dan return saham yang turun (Sutrisno dan sudibyo, 1999) merupakan
cerminan dari sikap investor di BEJ yang menganggap merger dan akuisisi tidalc
menimbulkan sinergi.
Penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati dan Tandelilin (2001) mengenai
pengaruh pengumuman merger dan akuisisi terhadap return perusaham1 target
periode 1991-1997. Sampel yang diteliti sebanya 36 perusahaan dengan
menggunakan
alat analisis nji-t untuk membandingkan abnormal return
perusahaan target selama periode jendela yaitu 40 hari sebelum dengan 40 hari
sesudah pengumuman merger dan akuisisi. Perhitungan abnormal return
menggunakan market adjusted model. Hasil penelitian
1111~nunjukan
bahwa tidak
ada perbedaan yang signifikan antara abnormal return sebelum dan sesudah
pengumuman. Jadi, investor tidak menganggap adanya sinergi yang berasal dari
merger dan akuisisi.
Penelitian yang dilakukan oleh Suryawijaya (1998) terhadap akuisisi yang
te1jadi di Industri perbankan Amerika Serikat selama periode 1990-1995.
Suryawijaya (1998) menunjukan pasar bereaksi positif !erhadap pengumuman
merger dan akuisisi pada h+ 1, h+2,h+3,h+4, dan h+S. Selanjutnya Suryawijaya
(1998) membagi bank menjadi bank yang agresif dan dan kurang agresif, hasilnya
menunjukan investor bereaksi positif terhadap akuisisi oleh bank yang agresif dan
kurang agresif. Investor berpendapat akuisisi memberikan sinyal positif bagi
kemampuan perusahaan dimasa depan karena memberikan sinergi bagi
perkembangan perusahaan.
Shake (1984) dalam Yudyamoko (2000) mengemukakan beberapa alasan
akuisisi yaitu melakukan sinergi, menggunakan satu jalur distribusi dan teknologi
produksi sehingga akan menghasilkan tambahan nilai, mempengaruhi risiko
sistematis dari perusahaan yang bergabung sehingga secara total risikonya
berkurang secara signifikan.
Penelitian yang dilakukan oleh Yudyamoko dan Ainun Na'im (2000)
menunujukan rata-rata beta setelah merger dan akuisisi lebih besar dibandingkan
sebelum merger dan akuisisi , beta yang seharusnya menurun setelah merger dan
akuisisi justru meningkat dengan jumlah yang sangat signifikan.
M. Kcrangka Pcmikfran
Penelitian merupakan suatu proses, yaitu suatu rangkaian kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus, terencana dan sangat sistematis, dengan maksud
untuk dapat pemecahan suatu masalah ( Hermawan, 1992 : 21 ).
Untuk menguji pengaruh keputusan merger dan akuisisi pada perubahan
return saham sebelum dan sesudah merger & akuisisi, volume perdagangan
sebelum dan sesudah merger dan akuisisi, risiko sistematis sebelum dan sesudah
merger dan akuisisi, peneliti menggunakan pengujian
statistik dengan
menggunakan ujisatistikJJaired !-test dan uji wilcoxon t-test.
Sedangkan untuk melihat pengaruh keputusan merger dan akuisisi terhadap
kine1ja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan dan juga
untuk mclihat rasio-rasio mana yang secara signifikan membedakan kinerja
keuangan perusahaan pada periode sebelum dan sesudah merger dan akuisisi,
peneliti menggunakan analisis diskriminan.
Uji non11alitas dilakukan sebelurn menguji hipotesis, ha! ini dilakukan untuk
--~··------·
mengetahui data yang akan digunakan terdistribusi secara normal. Normalitas
data rnenggunakan rnetode kolmogorov Smirnov. Setelah diketahui data
terdistribusi normal, rnaka dilakukan uji hipotesis, clan uji o.tatistik:
Untuk rnemperjelas jalannya penelitian ini, maka penulis membuat kerangka
berpikir sebagai berikut :
....
BEi
I
Perusahaau
Go Public
I
i
i
Merger
Akuisisi
I
I
I
•
Sebelum
I
•
•
Return
Saham
Volume
Perdagangan
•
I
~
..
Risiko
Sistematis
Kinerja
I(euangan
Saha1n
I
I
•
Rasio Profitabilitas:
a. NOI haks
b. NOI 1towl:11ct
Uji Normalitas
Data
I
•
d. NI Isales
Rasio Pertumbuhan:
a. Tingkat penjualan
b. Laba operasi
bersih
c. Laba bersih
e. ROE
d. Laba 1 &th~m
C. N0!1 lolnl capi1<1I
•
Rasio Penilaian:
a. PER
b. Rasia harga pasar
thdp nilai baku
c. Rasia
Q~tobin
Uji Statistik
i
Parametrik
i
i
I
~
Non
Parametrik
i
Paired
t-test
Wilcoxon
t-test
Interpretasi
lnterpretasi
I
I
•
Normalitas
Data
i
~ Anlisis
Diskriminan
i
i
~erpretasi
Gambar2.l
Li 1
N. Hipotesis Penelitian
Tingkat return saham, volume perdagangan saham, dan resiko
sistematis perusahaan berbeda secara signifikan pada periode 22 hari
sebelum dan 22 hari sesudah merger.
Ha 2
Tingkat return saham, volume perdagangan saham, dan resiko
sistematis perusahaan berbeda secara signifikan pada periode 22 hari
sebelum dan 22 hari sesudah akuisisi.
Ha,
Tingkat kine1ja keuangan yang diukur dengan rasio keuangan
perusahaan berbeda secara signifikan pada periode 2 tahun sebelum
dan 2 tahun sesudah merger.
Ha 4
Tingkat kinerja keuangan yang diukur dengan rasio keuangan
perusahaan berbeda secara signifikan pada periode 2 talllm sebelum
dan 2 tahun sesudah akuisisi.
f PE~~U
L_tJrN ~'
---~-,.,,,
'
UT~.;,;;
..Lil\K.AR'rA
____ ,, ____ _
I
----~-~-
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Peuelitian
Ruang lingkup penelitian ini dilakukan pada Bursa Efek Indonesia dengan
menggunakan data saham perusahaan yang melakukan akuisisi atau merger pada
tahun 1999-2005 yang meliputi haTga saham harian, informasi tanggal
pengumuman merger dan akuisisi, laporan keuangan perusahaan, IHSG harian,
dan data volume perdagangan saham harian. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan metode studi perisriwa (event study), yaitu dengan menganmti
pergerakan harga saham harian, IHSG, dan laporan keuangan untuk mengetahui
return saham, volume perdagangan saham, resiko sistematis, dan kinerja
keuangan perusahaan.
Peristiwa yang digunakan dalam penelitian ini adalah peristiwa pengumuman
merger dan akuisisi. Untuk menentukan return saham, volume perdagangan
saham, dan resiko sistematis (event study) 45 hari bursa yang dihitung dari t = -22
sampai t = +22,yaitu 22 hari sebelum pengumuman merger dan akuisisi, dan 22
hari sesudah merger dan akuisisi. Sedangkan untuk menentukan kinerja keuangan
perusahaan digunakan periode kejadian (event period) yaitu 2 tahun sebelum
merger dan akuisisi, dan 2 tahun setelah merger dan akuisisi.
41
B. Metode Penentnan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan publik yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode observasi tahun 1999-2005, metode
pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling yaitu pemilihan metode sampel dengan mendasarkan pada kriteria .
Kriteria sampel penelitian yang digunakan untuk memilih sampel didasarkan
pada prosedur sebagai berikut :
I.
Perusahaan yang terdaftar di BEI
2. Perusahaan melakukan merger dan akuisisi setelah pernsahaan go public.
3. Perusahaan melakukan merger dan akuisisi pada periode tahun 1999-2005.
4. Perusahaan Berasal dari semua jenis industri.
5. Mempunyai tanggal merger dan akuisisi yangjelas.
6. Sahamnya aktif diperdagangkan
7. Tersedianya laporan keuangan triwulan untuk 2 tahun sebelum dan 2 tahun
sesudah merger dan akuisisi, dan harga saham untuk 22 hari sebelum dan
sesudah merger dan akuisisi.
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu
berupa laporan keuangan pada perusahaan go public yang melakukan merger dan
akuisisi yang terdaftar di BEI selama tahun 1999-2005.
44
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan data sekunder atau studi kepustakaan dengan cara :
1. Field Research
Untuk memperoleh data, penulis mengadakan peneli1ian langsung ke Bursa
Efek Indonesia untuk memperoleh data-data yang diperlukan melalui Pusat
Referensi Pasar Modal (PRPM).
2. Library Research
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan literatur teori-teori yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti sebagai data penunjang. Sumbersumber ini digunakan sebagai tinjauan pustaka untuk menganalisis dan
membahas permasalahan penelitian ini.
D. Metode Analis Data
1. Uji Normalitas Data
Asumsi normalitas data merupakan prasyarat kebanyakan prosedur
statistika. Ada beberapa cara untuk mengeksplorasi asumsi normalitas, salah
satunya adalah uji normalitas Lilliefors Kolmogorov Smirnov yang terdapat
dalam prosedur SPSS Explore. Uji normalitas paling banyak dilakukan pada
uji statistik parametrik, karena syarat uji statistik parametrik data harus
terdistribusi normal.
45
Pada pengnjian normalitas data dignnakan kriteria untuk menerima atau
menolak data berasal dari populasi yang terdistribusi normal berdasarkan Pvalue adalah sebagai berikut :
a. Jika P-Value <a , maka data tidak normal
b. Jika P-Value >a, maka data normal
Keterangan : P-Value merupakan ustilah Significance (Sig),
a yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebesar 5 %
2. Uji Hipotesis Untuk Ha, - Ha 6 :
Uji hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Tidak terdapat perbedaan return saham perusahaan,
volwne perdagangan saham, risiko sistematis pada
periode sebelum merger dan a.kuisisi berbeda dengan
tingkat
return
saham
perusahaan,
volume
perdagangan saham, risiko sistematis sesudah merger
dan akuisisi.
Terdapat
perbedaan
Tingkat
return
saham
perusahaan, volume perdagangan saham, risiko
sistematis pacla periocle sebelum merger clan akuisisi
berbecla dengan tingkat return saham perusahaan,
volume
perclagangan
saham,
risiko
sistematis
sesuclah merger clan akuisisi.
46
3. Uji Statistik Untuk Ha 1 - Ha 6 :
Setelah dilakukan uji normalitas data, malrn diketahui ada data yang
terdistribusi normal, dan ada data yang terdistribusi normal. Jika P-Value < a
5% maka data tidak normal dan Jika P-Value >a 5% maka data normal. Data
yang normal diuji dengan statistik parametrik yaitu Uji Paired Sample T-Test,
sedangkan data yang tidak normal diuji dengan Uji Wilcoxon Sign Rank test.
a. Uji Paired Sample T-Test Dengan Menggunakan Rumus
Paired Sample T-tesl atau lebih dikenal dengan pre post design
adalah analisis dengan melibatkan dua pengukuran pada subyek yang
sama terhadap suatu pengaruh atau perlakuan tertentu. Pengukuran
pertama dilakukan sebelum diberi perlakuan tertentu dan pengukuran
kedua dilakukan sesudahnya. Dasar pemikirannya sederhana, yaitu bahwa
apabila suatu perlakuan tidak memberi pengaruh maka perbedaan ratarata adalah nol (Cornelius Trihendradi, 2005). Paired Sample T-Test
merupakan alat uji statistik parametrik yaitu data sample yang diteliti
harus terdistribusi normal. Rumus Uji Paired Sample T-Test, adalah:
t=
d-d
0
s"lfn
47
Rumus standar deviasi :
Sd
'l:d'
=
11-----n~_
n-1
Dimana:
t
=
Nilai distribusi t
d
=
Nilai rata-rata perbedaan antara pengamatan berpasangan
Sd
=
Standar deviasi dari perbedaan antara pengamatan berpasangan
n
d
Jumlah pengamatan berpasangan
= Perbedaan antara data berpasangan
Tingkat kepercayaan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
a= 5 % pada uji 2 sisi clan derajat kebebasan (elf= n-k).
I) Dengan membandingkan signifikan (2-tailed) dengan a, maka :
•
Signifikan < 0,05 Ho ditolak dan Ha diterima
•
Signifikan > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
2) Dengan mem bandingkan angka t hi tung dan t tabel
•
Jika t hi tung< t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
•
Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak clan Ha diterima.
48
b. Uji Wilcoxon Sign Rank Test
Pengujian dua sampel berhubungan pada prinsipnya ingin menguji
apakah dua sampel yang berpasangan satu dengan yang lain berasal dari
populasi yang sama. Jika benar demikian, maka ciri-ciri kedua sampel
(rata-rata, median dan lainnya) relatif sama untuk kedua sampel ataupun
populasinya. Uji Wilcoxon Sign Rank test dipergunakan untuk menguji
beda data berpasangan, dan merupakan alternatif dari uji t dua sampel
berpasangan. Uji Wilcoxon Signed Rank Test adalah uji statistik non
parametrik dipergunakan jika data tidak terdistribusi normal.
Rumus uji Wilcoxon Signed Rank Test (Anderson Sweeney Williams :
2002)
Zhit = T-µ,
er,
Keterangan :
T
Jumlah tanda peringkat
µ,
.
n(n+I)
Data tanda penngkat ~-~
4
. .
. .
f(n+l)(2n+l)
Stand ar dev1as1 stalist11c sampe1
24
O',
:
n
: jumlah data
Dasar pengambilan keputusan :
Dengan melihat angka probabilitas, dengan ketentuan :
49
•
Probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak atau terdapat perbedaan sebelum
dan sesudah merger dan akuisisi.
•
Probabilitas > 0,05 maka Ho diterima atau tidak terdapat perbedaan
sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.
4. Uji Hipotesis Untuk Ha7-Ha30:
Untuk menguji Ha7-Ha30, penulis menggunakan analisis diskriminan,
yaitu menghubungkan satu kriteria/variabel dependen dan skala nominal
dengan satu atau beberapa variabel indipenden yang berskala interval atau
rasio. Sekali skala diskriminan dipakai, maka dapat digunakan untuk
memprediksi kelompok dari observasi barn. Hal ini disajikan oleh
perhitungan fimgsi linier (Ghozali :2002):
Z=W 1 X 1 +W 2 X 2 +W 1 X 1 •.• +W ,,X,,
Dimana:
z
=
Diskriminan score
W,,
=
Discrimimant Weights for independent variables n
X 1 ,X 2 ,X 3 ,X,,
=
Rasio-rasio keuangan
Analisis diskriminan pada prinsipnya bertujuan untuk mengelompokan
dua atau lebih kelompok. Dalam hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui
apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan yang diukur dengan rasio
keuangan pada periode sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.
50
Langkah pertama dalam analisis diskriminan ini adalah menguji apakah
terdapat
perbedaan
kinerja
keuangan
berdasarkan
indikator-
indikatornya,sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.Uji ini dapat
dilakukan dengan melihat nilai Wilk's Lamda atau dengan menggunakan uji
F. Nilai Wilk's Lamda berada diantara 0 sampai dengan l, semakin
mendekati 0 maka perbedaan antara kedua grup (sebelum dan sesudah
merger dan akuisisi) semakin nyata.
E. Definisi Operasional Variabel
Variabel Dependen:
1. Merger dan Akuisisi
Merger merupakan penggabungan usaha dengan cara perusahaan
rnengarnbil alih satu atau lebih perusahaan yang lain dimana setelah merger
perusahaan yang diarnbil alih tersebut dilikuidasi.
Sedangkan akuisisi rnerupakan pengarnbilan alihan seluruh I sebagian
besar saharn perusahaan yang bersangkutan, setelah transaksi baik akuisitor
maupun investor tetap meneruskankegiatan sebelumnya. Dalarn ha! ini
kedudukan investor secara hukurn tidak berubah.
Variabel Indipenden :
I. Re turn Sa ham
R
II
=
P,, - P,,_I
p
ii-I
51
Dimana:
R,,
: Return saham I pada hari t
P,,
: Harga saham I pada t
P,,_, :
Barga sahan1 I pada hari i - t
2. Volume perdagangan saham
TV A,,
=
J umlah saham I yang diperdagangkan pad a waktu t
Jumlah Saham I yang beredar pada periode waktu t
3. Risiko Sistematis
Risiko adalah ketidakpastian basil sebagai akibat dari keputusan atas
situasi saat ini, ukuran yang secara klmsus untuk beberapa jenis resiko
adalah 11, (beta ) untuk systematic risk, dengan menggunakan rumus SIM
(Single Index Model):
E(R,)=a
+~.R,,
+0
R, =
Pi,_ 1
IHSG, - U-ISG,.1
Rm=------IHSG1.1
52
Dimana: R,
=Return saham.
a
=
~
= Beta saham.
R,,,
=
Pi,
Konstanta.
Return market.
= Barga saham pada periode t.
Pi,_ 1
Barga saham sebelum periode t.
IBSG,
lndeks harga saham gabungan periode t.
IBSG, _ 1 = Indeks harga saham gabungan sebelum periode t
e
Error term.
4. Kinerja Keuangan
l.Rasio Profitabilitas:
EBIT
Sales
a. NO! per sales = - -
NOI=EBIT
EBIT
b. NO! per total asset= - - - Tota/Asset
.
EBIT
c. NO! per total capital----Tota/Modal
Eat
Sales
d. NI per sales = - -
NI= EAT
e. ROE= EAT
equity
53
2. Rasio Pertumbuhan
a. Tingkat Penjualan = Penjualan Tahun i - Penjualan Tahm1 0
Penjualan Tahun 0
b. Laba Operasi Bersih = EBIT =NO!= NO/Tahun i -NO/Tahun 0
NO/TahunO
c. Laba Bersih =EAT= EATTahun i-EATTahun 0
EATTahunO
d Laba Per Saham = EPS =
Laba
Jumlah saham yang beredar
= EPS Tahun i - EPS Tahun 0
EPS Tahun 0
3 .Rasio Penilaian
a. P/E Ratio= Price Earning to Ratio=
Close Price
EarningPerShare
b. Rasio Nilai Pasar/nilai buku = Harga Pasar per saham(closing price)
Nilai buku per saham
c. Rasio q Tobin= Closing Price x Jumlah saham beredar +total debt
Total Asset
54
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Peuelitian
Pasar modal merupakan sebagai bagian dari sektor keuangan bukanlah
merupakan barang barn di Indonesia. Sejarah pasar modal di Indonesia
sebenarnya telah mulai sejak Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Bursa Efek
di Batavia pada tanggal 14 Desember 1912 yang diselenggarakan oleh Vereniging
Voor Ejfectenhandel. Dengan mendasarkan pada pengalaman Belru1da, pendirian
bursa efek (Stock Exchange) di Batavia adalah dalam rangka memupuk sumber
pembiayaan bagi perkebunan milik Belanda yang tumbuh secara besar-besaran di
Indonesia. Efek yang diperjualbelikan merupakan saham dan obligasi yang
ditebitkan oleh Pemerintah Hindia Belanda, serta efek-efek Belanda lainnya.
Dengan perkembangan Bursa Efek di Batavia, pada tanggal 11 Januari 1925
di buka Bursa Efek Surabaya, kemudian disusul dengan pembukaan bursa efek di
Semarang pada tanggal I Agustus 1925. Sayang sekali, aktivitas pasar modal di
Indonesia terpaksa seluruhnya terhenti akibat terjadinya Perang Dunia kedua.
Pemerintah telah mencoba mengaktifkan kembali pasar modal sebagaimana
sarana pembiayaan kegiatan ekonomi pada tahun 1956. Pada awalnya, pemerintah
mendorong pertumbuhan pasar modal melalui pemberian fasilitas perpajakan,
baik kepada perusahaan-perusahaan yang go public maupun para investor se1ia
55
lembaga-lembaga penunjang yang terkait termasuk broker dan dealer. Fasilitas
perpajakan kemudian dihapuskan setelah diberlakukan peraturm1 perpajakan barn
pada tahun 1983, sedangkan pajak penghasilan atas bunga deposito dm1 tabungan
be1jangka
lainnya
ditunda
pemungutannya.
Keadaim
ini
sudah
tentu
mengakibatkan iklim investasi di pasar modal kurang menarik. Oleh karena itu,
pemerintah bernsaha mendorong kembali pertumbuhan pasar modal dengan
mengeluarkan paket-paket deregulasi, seperti paket Desember 1987, paket
Oktober 1988, dan paket Desember 1988. Salah satu isi paket tersebut yang
terpenting adalah dinaikkannya pajak penghasilan atas bunga deposito dan
tabungan berjangka lainnya sebesar 15% final. Kebijaksanaan pengenaan pajak
final atas tabungan dimaksud berdampak sangat positif terhadap pasar modal,
karena pendapatan masyarakat pemodal menjadi berkurang, sehingga mereka
cenderung mencari alternatif lain dalmn menginvestasikan uangnya.
Bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badm1 Pelaksana Pasar
Modal (Bapepmn) Tidak sampai tahun 1977, institusi barn dibawah Departemen
Keuangan. Kegiatan perdagangan dan kapitalisasi pasar sahampun mulai
meningkat seiring dengan perkembangannya pada tahun 1990.
Bursa saham diswastanisasi menjadi PT Bursa Efek Jakarta (PT BEJ),
swastm1isasi bursa saham menjadi PT. Bursa Efek Jakarta ini mengakibatkan
beralihnya fungsi Badan Pengawasm1 Pasar Modal (BAPEP AM) pada tanggal 13
Juli 1992,. Pada 22 Mei 1995, Bursa Efek Jakarta memasuki babak barn dengan
56
meluncurkan Jakarta Automated Trading System (JATS), sebuah sistem
perdagangan otomatis yang menggantikan sistem perdagangan manual. Sistem
barn ini dapat memfasilitasi perdagangan saham tanpa harns melalui lantai bursa,
dimana transaksi dapat dilakukan oleh WPPE dikantornya masing-masing. Sistem
barn tersebut sangat efektif dan lebih menjan1in kegiatan pasar yang transparan.
Bursa Efek Jakarta juga mulai menerapkan perdagangan jarak jauh (Remote
Trading), sebagai upaya meningkatkan akses pasar, efesiensi pasar, kecepatan dan
frekuensi perdagangan tahun 2002.
Bursa Efek Jakarta mernpakan Pernsahaan Terbatas (PT) yang dimiliki oleh
berbagai securities company. Setelah sekuritas te1jual di Pasar Perdana, sekuritas
tersebut didaftarkan di bursa efek, agar nantinya dapat dipe1jualbelikan di Bursa.
Saal pertama kali sekuritas tersebut diperdagangkan di bursa biasanya
memerlukan waktu sekitar 4-6 minggu dari saat IPO (Initial Public Offering).
Pada waktu sekuritas tersebut diperdagangkan di Bursa, dikatakan sekuritas
tersebut
diperdagangkan di
Pasar Sekunder.
Pada
1 Desember 2007,
penggabungan Bursa Efek Surabaya ke dalam Bursa Efek Jakarta menjadi entitas
bursa barn, yakni Bursa Efek Indonesia (BE!) secara resmi beroperasi.
B. Sejarah Merger Dan Akuisisi
Merger dan akuisisi merupakan suatu cara pengembangan dan pertumbuhan
perusahaan. Keduanya bukan hanya suatu cara pengembangan dan pertumbuhan
57
perusahaan, tetapi merupakan alternatif lain untuk melalui investasi modal
pertumbuhan secara internal atau organis.
Merger perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah Uni Eropa sejak
tahun 1990, tunduk kepada peraturan merger ditingkat Uni Eropa. Peraturan ini
diumumkan c\engan tujuan memperoleh izin merger di satu tempat (System One
Stop Shop). Hasilnya adalah saat ini acla suatu hirarki peraturan merger di Uni
Eropa, c\imana merger-merger yang sangat besar yang memiliki clampak yang
luas cliwilayah Uni Eropa c\iuji oleh Komisi eropa (EC), sementara merger yang
lebih kecil yang c\ampak.nya terutama clalam lingkup sebuah negara anggota
c\iteliti oleh pengawas antitrust clari negara itu senc\iri (Suc\arsanam, ha! 69, 1999).
Alasan clari sejumlah besar perusahaan melakukan merger clan akuisisi pacla
tahun 1999 sampai clengan 2005 cliantaranya ac\alah untuk menurunkan biaya
procluksi , menyeclerhanakan rantai penyec\iaan, terciptanya k.egiatan usaha clan
struktur biaya yang sec\erhana, peningkatan efesiensi k.egiatan usaha, peningkatan
efesiensi pengawasan, memperluas akses pemasaran, clan memperkokoh struktur
permoc\alan. Banyak perusahaan yang melakukan penggabungan usaha c\isebakan
mayoritas
perusahaan
mengalami
kerugian
terus-menerus
sehingga
mengakibatkan clefisit yang semakin membesar.
Pacla penelitian ini terclapat 8 sampel perusahaan merger clari 15 perusahaan
yang melakukan merger c\ari seluruh perusahaan go public di BEI, clan 5 sampel
58
perusahaan akuisisi dari 15 perusahaan yang melakukan akuisisi dari seluruh
perusahaan go public di BEI
Tabel 4.1
Daftar Sampel Perusahaan
No.
Nama Perusahaan
Keterangan
Tanggal M&A
I.
PT. Citatah
Merger
7 Desember 1999
2.
PT. Kalbe Farma
Merger
31 Juli 2000
3.
PT. Indocement
Merger
29 Desember 2000
Tunggal Perkasa
4
PT. Siantor Top
Merger
17 Mei 2001
5.
PT. Charoend
Merger
10 Mei 2004
Phokphand
6.
PT.Unilever Ind.
Merger
30 Juli 2004
7.
PT.Lippa Karawaci
Merger
9 Juli 2004
8.
PT. Sarasa Nugraha
Merger
4 Oktober 2005
9.
PT. Sumalindo
Akuisis
10 Oktober 2000
Lestari Jaya
10.
PT. Bumi Resource
Akuisisi
6 Agustus 2001
11.
PT. H.M Sampoerna
Akuisisi
15 April 2005
12
PT.Cahaya Kalbar
Akuisisi
13 Juni 2005
13.
PT. Bank NISP
Akuisisi
25 april 2005
59
Salah satu sampel perusahaan yang melakukan merger dalam penelitian ini
adalah PT. Clmroen Phokphand Indonesia, Tbk yang didirikan di Indonesia dalam
rangka penanaman modal asing No. I tahun 1967 berdasarkan akta notaris Drs.
Gede Ngurah Rai, S.H, No.6 tanggal 7 Januari 1972. Akta pendirian tersebut telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan
No.Y A-5/197/21 tanggal 8 Juni 1973 dan telah diumumkan dalam lemba.ran
berita negara No.65, tambahan No.573 tanggal 14 Agustus 1973.
Ruang
lingkup
kegiatan usaha perusahaan
meliputi
produksi
dan
perdagangan pakan ternak, pakan udang, pakan ilcan, peralatan peternakan dan
pengelolaan daging ayam serta penyertaan pada perusahaan-perusahaan lain.
Kantor pusat perusahaan terletak di dalam Ancol VIII No. I Jakarta dengan
cabang-cabangnya di Sidoarjo, Medan, Tangerang, Balaraja, Serang, dan
Lampung. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1972.
Pada tahun 2003, perusahaan menigkatkan kapasitas produksi pakan terletak
di Balaraja, Sidoarjo, dan Medan. Selain itu, PT. Charoen Phokphand Jaya Fann,
sebagai anak perusahaan, meningkatkan kapasitas peternakan ayam dan penetasan
telur di Pekanbaru, Banjarmasin dan Manado.
Pada tanggal 1 April 2004, PT. Charoen Phokphand Jaya Farm mengadakan
perjanjian jual beli saham dengan PT. Sumber Energindo Mandiri. Transaksi
diatas telah mendapat persetujuan dalam rapat urnum Pemegm1g Saham Luar
Biasa yang diselenggarakan pada 9 Mei 2004, yang telah diaktakan dalam akta
60
notaris Fathiah Helmi, S.H No.31 pada tanggal yang sama, dimana para
pemegang saham telah menyetujui rencana perusahaandan CP JF untuk membeli
tambahan kepemilikan saham tersebut diatas.
Transaksi-transaksi diatas dilakukan dengan entitas sepengendali sehingga
dicatat
sesuai
dengan
PSAK
No.38
"Akuntansi
Restrukturasi
Entitas
Sepengendali" perusahaan dan anak perusahaan menggunakan metode penyatuan
kepemilikan (pooling of interest), sehingga penggabungan usaha antar entitas
sepengendali seolah-olah telah terjadi sejak awal periode penyajian laporan
keuangan.
Salah satu sampel perusahaan yang melakukan akuisisi dalam penelitian ini
adalah PT. H.M Sampoerna, Tbk yang didirikan di Indonesia pada tanggal 19
Oktober 1963 berdasarkan akta notaris Anwar Mahajudin, S.H. No.69, akta
pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam
surat keputusan No.J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta diumumkan dalam
Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No.94 tanggal 24 November 1964.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terald1ir
dengan akta No.! 08 tanggal Juni 2004 dari Dedy Syamri, S.H. sehubungan
dengan penurunan modal ditempatkan dan disetor penuh, yang kemudian diuball
dengan akta No.82 tanggal 15 juli 2004 dari Aulia Taufani, S.H. Perubal1an
anggaran dasar ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hal< Asasi
Manusia Republik Indonesia
melaui surat keputusan >Jo. C-20646 HT.01.04
61
tahun 2004 tanggal 15 Agustus 2004 dan telah didaftarkan pada daftar perusahaan
Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kotamadya Surabaya N0.085/
BH.13.0l/Sept/2004 tanggal 8 September 2004.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
perusahaan meliputi antara lain Industri dan perdagangan rokok serta investasi
saham pada perusahaan-perusahaan lain. PT. H.M Sampoerna berkedudukan di
Surabaya dengan kantor pusat berkedudukan di JI. Rungkut Industri Raya No.18
Surabaya, serta memiliki pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pandaan dan
Malang.
Kegiatan produk rokok secara komersial telah dimulai pada tahun 1913 di
Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga
ini diremiskan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.
C. Hasil dan Pembahasan
1. Analisa Statistik Deskriptif
Dalam analisisis statistik deskriptif obyek penelitian, penulis akan
menjabarkan hasil perhitungan nilai rata-rata (mean) dari return saham,
volume perdagangan saham, resiko sistematis pada 22 hari sebelum dan 22
hari sesudah merger dan akuisisi, juga kinerja perusahaan (NO! Per Sales,
NO! Per Total Asset, NO! Per Total Capital, NI Per Sales, ROE, Tingkat
Penjualan, Laba Operasi Bersih, Laba Bersih, Laba Per Saham, PIE Ratio,
62
Rasio Harga Pasar Terhadap Nilai Buku, Rasio q Tobin) 2 tahun sebelum dan
2 tahun sesudah merger dan akuisisi.
Nilai rata-rata (mean) dari return saham, volume perdagangan saham,
risiko sistematis dan kine1j a perusahaan akan dibandingkan, apakah nilai ratarata return saham, volume perdagangan saham, resiko sistematis dan kinerja
perusahaan sesudah merger dan akusisi mengalami peningkatan atau
penurunan dibandingkan dengan sebelum merger dan akuisisi.
Jika return saham, volume perdagangan saham, risiko sistematis, dan
kinerj a keuangan perusahaan sesudah penggabungan usaha mengalami
peningkatan maka tujuan utama penggabungan usaha tercapainya yaitu
terciptanya sinergi antara kedua perusahaan, baik dari segi peningkatan pro.fit
perusahaan, perluasan pangsa pasar, dan memperkokoh struktur permodalan
perusahaan. Berikut ini akan disajikan basil perhitungan rata-rata return
saham, volume perdagangan saham, resiko sistematis , dan kinerja keuangan
perusahaan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.
63
Tabel 4.2
Return Saham Perusahaan Merger
KodeEmiten
CTTH
KLBF
INTP
STTP
CPIN
UNVR
LPKR
SRSN
Rata-rata
Sebelum
0,018398414
-0,000694185
0,001354078
0,007201745
-0,005347084
0,002871954
0,025060172
-0,008749836
0,005011907
Sesudah
-0,014989569
0,003143035
-0,011479857
0,002537428
0,004215845
-0,004602647
0,014418382
0,092042494
0,010660639
Sumber : Data diolah.
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat rata-rata return saham dari kedelapan
perusahaan yang melakukan merger dalam penelitian ini dengan periode 22
hari sebelum dan 22 hari sesudah mengalami peningkatan sebesar
0,005648732 atau sebesar 0,5%. Rata-rata return minimum 22 hari sebelum
dan 22 hari sesudah melakukan merger adalah -0,014989569 pada PT. Citatah
dan rata-rata return maksimum adalah 0,092042494 pada PT. Sarasa Nugraha.
Selain itu, label 4.2 juga dapat mengetahui rata-rata return saham pada
masing-masing perusahaan berfluktuasi pada saat 22 hari sebelum dan 22 hari
sesudah merger. Terdapat hanya 3 perusahaan yang mengalami peningkatan
rata-rata return saham sesudah pengumuman merger, yaitu PT. Kalbe Farma
naik dari -0,000694185 menjadi 0,003143035, PT. Charoen Phokphand naik
dari -0,005347084 menjadi 0,004215845, dan PT. Sarasa Nugraha naik dari 0,008749836 menjadi 0,092042494
64
Sedangkan perusahaan yang mengalami penurunan rata-rata return saham
pada perusahaan merger sebanyak lima perusahaan, yaitu PT. Citatah turun
dari 0,018398414 menjadi -0,014989569, PT. Indocement Tunggal Perkasa
turun dari 0,001354078 menjadi -0,011479857, PT. Siantar Top turun dari
0,007201745
menjadi
-0,011479857,
PT.
0,002871954 menjadi-0,004602647, dan
Unilever
Ind.
Turun
dari
PT. Lippo Karawaci turun dari
0,025060172 menjadi 0,092042494.
Tabel 4.3
Return Saham Perusahaan Akuisisi
Kode
Emiten
SUL!
BUMI
HMSP
CEKA
NISP
Rata-rata
Sebelum
-0,003118496
0,027796827
0,012596413
0,016659929
0,003953964
0,011577727
Sesudah
-0,007442942
0,006593407
-0,00903402
0,001452524
0,001731703
-0,001339866
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat rata-rata return saham dari kelima
perusahaan yang melakukan merger dalam penelitian ini dengan periode 22
hari sebelum dan 22 hari sesudah mengalami penurunan sebesar 0,012917593
atau sebesar 1%. Rata-rata return minimum 22 hari sebelum dan sesudah
melakukan akuisisi adalah -0,00903402 pada PT. H.M sampoerna dan return
maksimum adalah 0,027796827 pada PT. Bumi Resource.
Selain itu, tabel 4.3 juga dapat mengetahui rata-rata return saham pada
masing-masing perusahaan berfluktuasi pada saat 22 hari sebelum dan 22 hari
65
sesudah akuisisi. Ternyata, tidak terdapat perusahaan akuisisi yang mengalami
peningkatan return saham. Return pada PT.Sumalindo Jaya Lestari turun dari
-0,003118496 menjadi -0,007442942, PT Bumi Resource turun dari
0,027796827 menjadi
0,006593407' PT H.M
0,012596413
-0,00903402,
menjadi
PT.
Sampoerna turun dari
Cahaya
Kalbar turun
dari
0,016659929 menjadi 0,001452524, dan PT. Bank NISP turun dari
0,003953964 menjadi 0,001731703.
Tabel. 4.4
Volume Perdagangan Saham Perusahaan Merger
Kade Emiten
CTTH
KLBF
INTP
STTP
CP!N
UNVR
LPKR
SRSN
Rata-rata
Sebelum
Sesudah
0,0379656
0,0682326
0,0124035
0,0001424
0,0001769
0,0005642
0,0010632
0,0323638
0,0191140
0,0188848
0, 1751799
0,0032777
0,0002077
0,0002135
0,0015853
0,0033743
0,0213798
0,0280129
Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat rata-rata volume perdagangan saham
dari kedelapan perusahaan yang melakukan merger dalam penelitian ini
dengan periode 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah mengalami peningkatan
sebesar 0,008898836 atau sebesar 0,8%. Rata-rata volume perdagangan
saham minimum 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah melakukan merger
adalah 0,0001424 pada PT. Siantar Top , dan rata-rata volume perdagangan
saham maksimum adalah 0,1751799 pada PT. Kalbe Farma.
66
Selain itu, tabel 4.4 juga dapat mengetahui rata-rata volume perdagangan
saham pada masing-masing perusahaan berfluktuasi pada saat 22 hari sebelum
dan 22 hari sesudah pengumuman merger. Terdapat 5 perusahaan yang
mengalami kenaikan volume perdagangan saham, yaitu PT. Kalbe Farma naik
dari 0,0682326 menjadi 0,1751799, PT. Siantar Top naik dari 0,0001424
menjadi 0,0002077, PT. Charoen Phokphand naik dari 0,0001769 menjadi
0,0002135, PT. Unilever Ind. naik dari 0,0005642 menjadi 0,0015853 dan
PT. Lippo Karawaci naik dari 0,0010632 menjadi 0,0033743.
Sedangkan terdapat 3 perusahaan yang mengalami penurunan rata-rata
volume perdagangan saham, yaitu PT. Citatah turun dari 0,0379656 menjadi
0,0188848, PT. Indocement Tunggal Perkasa turun dari 0,0124035 menjadi
0,0032777 dan PT. Sarasa Nugraha turun dari 0,0323638 menjadi 0,0213798.
Tabel 4.5
Volume Perdagangan Saham Perusahaan Akuisisi
Kode
Emiten
SUL!
BUMI
HMSP
CEKA
NISP
Rata-rata
Sebelum
Sesudah
0,000165672
0,000608081
0,009814511
0,002673277
0,004224662
0,003497241
0,000427597
0,000231507
0,001457777
0,013816205
0,001185602
0,003423738
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat rata-rata volume perdagangan saharn
dari kelima perusahaan yang melakukan merger dalam penelitian ini dengan
periode 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah mengalami penurunan sebesar
67
0,00007350 atau sebesar 0,007%. Rata-rata volume perdagangan saham
minimum 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah melakukan akuisisi adalah
0,000165672 pada PT. Sumalindo Lestari Jaya dan dan rata-rata volume
perdagangan saham maksimum adalah 0,013816205 pada PT. Cahaya Kalbar.
Selain itu, table 4.5 dapat mengetahui rata-rata volume perdagangan
saham pada masing-masing perusahaan berfluktuasi pada saat 22 hari sebelum
dan 22 hari sesudah akuisisi. Terdapat, 2 perusahaan yang mengalami
kenaikan rata-rata volume perdagangan saham, yaitu PT. Sumalindo Lestari
.Jaya naik dari 0,000165672 menjadi 0,000427597 dan PT. Cahaya Kalbar
naik dari 0,002673277 menjadi 0,013816205.
Sedangkan terdapat 3 perusahaan yang mengalami penurunan rata-rata
volume perdagangan saham, yaitu PT. Bumi Resource turun dari 0,000608081
menjadi 0,000231507, PT. H.M Samporna turun dari 0,009814511 menjadi
0,001457777 dan
PT. Bank NISP turun dari 0,004224662 menjadi
0,001185602.
68
Tabel 4.6
Risiko Sistematis Perusahaan Merger
Kode Emiten
CTTH
KLBF
INTP
STTP
CPIN
UNVR
LPKR
SRSN
Rata-rata
Sebelum
0,064311447
0,218515123
0,733245481
0,685460524
0,038071245
0,315518768
1,546361196
-0,833005514
0,346059784
Sumber : Data d10lah
Sesudah
-0,874415343
-0,123911919
0,689153016
-0,429209078
0,822456126
-0,096146651
1,467139139
-9,323669374
-0,98357551
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat rata-rata risiko sistematis dari
kedelapan perusahaan yang melakukan merger dalam penelitian ini dengan
periode 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah mengalami penurunan sebesar
1,329635294. Rata-rata risiko sistematis minimum 22 hari sebelum dan 22
hari sesudah melakukan merger adalah -9,323669374 pada PT. Sarasa
Nugraha dan rata-rata risiko sistematis maksimum adalah 1,546361196 pada
PT. Lippo Karawaci.
Tabel 4.6 juga dapat mengetahui rata-rata risiko sistematis pada masingmasing perusahaan berfluktuasi pada saat 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah
merger. Terdapat 1 perusahaan yang mengalami kenaikan rata-rata risiko
sistematis, yaitu PT. Charoen Phokphand naik dari. 0,038071245 menjadi
0,822456126.
Sedangkan terdapat 7 perusahaan yang mengahuni penurunan rata-rata
risiko perusahaan merger, yaitu PT. Citatah turun dari 0,064311447 menjadi -
69
0,874415343, PT.
Kalbe Farma turun dari 0,218515123
menjadi -
0,123911919, PT. Indocement Tunggal Perkasa tumn dari 0,733245481
menjadi 0,689153016, PT. Siantar Top turun dari 0,685460524 menjadi
0,429209078, PT. Unilever Ind. turun dari 0,315518768 menjadi 0,096146651, PT.
Lippo Karawaci turun dari
1,546361196 menjadi
1,467139139 dan PT. Sarasa Nugraha turun dari -0,833005514 menjadi
-9,323669374.
Tabel 4.7
Risiko Sistematis Perusahaan Akuisisi
Kode
Emiten
SUL!
BUMI
HMSP
CEKA
NISP
Rata-rata
Sebelum
1, 133134332
3,851331843
0,787975761
-3,707507741
0,615451004
0,53607704
Sesudah
-0,901912662
-0,22095823
-0,899761813
-0,307612872
1,379175812
-0,190213953
Sumber: Data D1olah
Berdasarkan label 4. 7 dapat dilihat rata-rata risiko sistematis dari kelima
perusahaan yang melakukan merger dalam penelitian ini dengan periode 22
hari sebelum dan 22 hari sesudah mengalami penurunan sebesar 0.726290993.
Rata-rata risiko sistematis minimum 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah
melakukan akuisisi ada!ah -3,707507741 pada PT. Cahaya Kalbar dan ratarata risiko sistematis maksimum adalah 3,851331843 pada PT. Bumi
Resource.
70
Tabel 4.7 juga dapat mengetahui rata-rata risiko s.istematis pada masingmasing perusahaan berfluktuasi pada saat 22 hari sebelum dan 22 hari sesudab
merger. Terdapat, 2 perusahaan yang mengalami rai:a-rata kenaikan risiko
sistematis, yaitu PT. Cahaya Kalbar naik dari -3,707507741 menjadi 0,307612872 dan PT.
Bank NISP naik dari
0,615451004 menjadi
1,379175812.
Sedangkan terdapat 3 perusabaan akuisisi yang mengalami rata-rata
penurunan risiko sistematis, yaitu PT. Sumalindo Lestari jaya turun dari
1,133134332 menjadi -0,901912662, PT. Bumi Resource tmun dari
3,851331843 menjadi -0,22095823, dan PT
H.M Sampoerna turun dari
0,787975761 menjadi-0,899761813.
Tabel 4.8
Rasio Profitabilitas =NO! per Sales
Perusahaan Merger·
KodeEmiten
CTTH
KLBF
INTP
STTP
CPIN
UNVR
LPKR
SRSN
Rata-Rata
Sebelum
0,157913394
0,259376897
0,248612329
0,139763304
0,028627573
0,222261871
0,054243446
-0,202472054
Sesudah
-0,017611723
0.623659056
0,204451867
0,063802546
0,045776161
0,224489559
0,258784669
0, 138468244
0,113540845
0,192727547
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat rata-rata NO! per Sales dari
kedelapan perusahaan yang melakukan merger dalam penelitian ini dengan
periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami kenaikan sebesar
71
0,079186702 atau sebesar 8%. Rata-rata NO! per sales minimum adalah 0,202472054 pada PT. Sarasa Nugraha, dan rata-rata NOI per sales
maksimum adalah 0.623659056 pada PT. Kalbe Farma.
Tabel 4.8 juga dapat mengetahui rata-rata NOI per Sales pada 2 talmn
sebelum dan 2 tahun sesudah merger. Terdapat 5 perusahaan yang mengalami
peningkatan rata-rata NOI per Sales sesudah pengumuman merger, yaitu PT.
Kalbe Farma naik dari 0,259376897 menjadi 0.623659056, PT. Charoen
Phokphand naik dari 0,028627573 menjadi 0,045776161 , PT. Unilever
Indonesia naik dari 0,222261871 menjadi 0,224489559, PT. Lippo Karawaci
naik dari 0,054243446 menjadi 0,258784669 dan PT. Sarasa Nugrahan naik
dari -0,202472054 menjadi 0,138468244 .
Sedangkan terdapat 3 perusahaan yang mengalami penurunan rata-rata
NOI per Sales sesudal1 merger, yaitu PT. Citatah turun dari 0,157913394
menjadi -0,017611723,
PT.
Indocement Tunggal
Perkasa turun dari
0,248612329 menjadi 0,204451867, dan PT. Siantar Top turun dari
0,139763304 menjadi 0,063802546.
72
Tabel 4.9
Rasio Profitabilitas = NOi per Sales
Perusahaan akusisi
KodeEmiten
SUL!
BUMI
HMSP
CEKA
NISP
Rata-Rata
Sebelum
0,027494873
-0,13571804 •
0, 193255739
0,00472523
0,209543005
0,059860161
Sesudah
-0,101123006
0, 173103227
0,168023795
0,01753183
0,309416028
0, 113390375
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat rata-rata NO! per Sales dari kelima
perusahaan yang melakukan akuisisi dalam penelitian ini dengan periode 2
tahun sebelum dan 2 tahun mengalami kenaikan sebesar 0.053530213 atau
sebesar 5%. Rata-rata NOi per sales minimum adalah -0,101123006 pada PT.
Sumalindo Lestari Jaya, dan rata-rata NO! per sales maksimum adalah
0,309416028 pada PT. Bank NISP.
Tabel 4.9 juga dapat mengetahui rata-rata NOi per Sales pada 2 tahun
sebelum dan 2 tahun sesudah akuisisi. Terdapat 3 perusahaan yang mengalami
peningkatan rata-rata NOi per Sales setelah pengumuman akuisisi, yaitu, PT.
Bumi Resource naik dari -0,13571804 menjadi 0,173103227, PT. PT. Cahaya
Kalbar naik dari 0,00472523 me11jadi 0,01753183, dan PT. Bank NISP naik
dari 0,209543005 menjadi 0,309416028.
Sedangkan terdapat 2 perusahaan yang mengalami penurunan NOi per
Sales setelah pengumuman akuisisi yaitu PT. Sumalindo Lestari Jaya turun
73
dari 0,027494873 menjadi -0,101123006, dan PT. HM. Sampoerna turun dari
0, 193255739 menjadi 0, 168023795.
Tabel 4.10
Rasio Profitabilitas = NOI per Total Asset
Perusahaan Merger
KodeEmiten
CTTH
KLBF
INTP
STTP
CPIN
UNVR
LPKR
SRSN
Rata-Rata
Sebelum
0,035268424
0, 194972987
0,028953304
0, 104062969
0,045090064
0,310069263
0,009667955
-0, 104965967
0,077889875
Sesudah
-4,72137E-05
0,065902511
0,032270441
0,083566457
0,321832338
0, 148063949
0,013740942
0,04858216
0,089238948
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat rata-rata NO! per Total Assets dari
kedelapan perusahaan yang melakukan merger dalan1 penelitian ini dengan
periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami kenaikan sebesar
0.011349073 atau sebesar 1%. Rata-rata NO! per Total Asset minimum adalah
-4,72137E-05 pada PT. Citatah dan rata-rata NO! per Total Asset maksimum
adalah 0,321832338 pada PT. Charoen Phokphand.
Tabel 4.10 juga dapat mengetahui rata-rata NO! per Total Asset pada 2
tahun sebelum dan 2 tahun sesudah merger. Terdapat 4 perusahaan yang
mengalami peningkatan rata-rata NO! per Total Asset setelah pengumuman
merger yaitu, PT. Indocement Tunggal Perkasa naik dari dari 0,028953304
menjadi 0,032270441, PT. Charoen Phokphand naik dari 0,045090064
menjadi 0,321832338, PT. Lippo Karawaci naik dari 0,009667955 menjadi
74
0,013740942, clan PT. Sarasa Nugraha naik clari ··0,104965967 menjac\i
0,04858216.
Sec\angkan terc\apat 3 perusahaan yang mengalami penurunan rata-rata
NOi per Total Asset sesuclah pengumuman merger, yaitu PT. Citatah turun
clari 0,035268424 menjac\i -4,72137E-05, PT. Kalbe Parma turun c\ari
0,194972987 menjac\i 0,065902511, PT. Siantar Top 1urun clari 0,104062969
menjac\i 0,083566457, clan PT. Unilever Indonesia c\ari 0,310069263 menjac\i
0,148063949.
Tabel 4.11
Rasio Profitabilitas = NOI per Total Asset
Perusahaan Akuisisi
Kode
Emiten
SUL!
BUMI
HMSP
CEKA
NISP
Rata-Rata
Sebelum
0,012568126
-0,003767904
0, 172534937
-0,001341588
0,011647825
0,038328279
Sesudah
-0,035526879
-0,003767904
0,226934353
0,019594723
0,008531929
0,056183677
Sumber : Data Diolah
Berclasarkan tabel 4. 11 dapat dilihat rata-rata NOi per Total Asset dari
kelima perusahaan yang melakukan akuisisi dalam penelitian ini dengan
periode 2 tahun sebelum clan 2 tahun mengalami peningkatan sebesar
0,017855397 atau sebesar 2%. Rata-rata NOi per Total Asset minimum adalah
-0,001341588 pada PT. Cahaya Kalbar clan rata-rata NOi per Total Asset
maksimum aclalah 0,226934353 pada PT. H.M Sampoerna.
75
Tabel 4.11 juga dapat mengetahui rata-rata NO! per Total Asset pada 2
tahun sebelum dan 2 tahun sesudah akuisisi. Terdapat 3 perusahaan yang
mengalami peningkatan rata-rata NO! per Total Assets setelah pengumuman
akuisisi, yaitu, PT. Bumi Resource naik -0,003767904 dari menjadi 0,003767904,
PT
H.M
Sampoerna naik
0,172534937
menjadi
dari
0,226934353 dan PT. Cahaya Kalbar naik dari -0,001341588 menjadi
0,019594723.
Sedangkan terdapat 2 perusahaan yang mengalami penurunan NO! per
Total Asset setelah pengumuman akuisisi yaitu PT. Sumalindo Lestari Jaya
turun dari 0,012568126 menjadi -0,035526879, dan PT. Bank NISP turun
dari 0,011647825 menjadi 0,008531929.
Tabel 4.12
Rasio Profitabilitas = NOi per Total Capital
Perusahaan Merger
Kode
Emiten
CTTH
KLBF
INTP
STTP
CPlN
UNVR
LPKR
SRSN
Sebelum
0,379487272
0,231665089
0,409329931
0,135578031
0,102141437
0,518650291
0,015531991
-1,419970516
Sesudah
0,002957698
0,805859129
0,14975673
0,097723902
0, 193994023
0,639749618
0,126994237
0,174666409
Rata-Rata
0,046551691
0,273962718
Sumber: Data D1olah
Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat rata-rata NO! per Total Capital dari
kedelapan perusahaan yang melakukan merger dalam penelitian ini dengan
76
Tabel 4.13
Rasio Profitabilitas = NOI per Total Capital
Perusahaan Akuisisi
Kode
Emiten
SUL!
BUMI
HMSP
CEKA
NISP
Rata-Rata
Sebelum
Sesudah
0,047298526 0,021661797
0,010707567 0,305422799
0,346473707 0,535686884
-0,000737206 0,02613488
0, 157604391 0,081811861
0, 112269397 0, 194143644
Sumber : Data D10lah
Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat rata-rata NO! per Total Capital dari
kelima perusahaan yang melakukan akuisisi dalarn penelitian ini dengan
periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami peningkatan sebesar
0,081874247 atau sebesar 8%. Rata-rata NO! per Total Capital minimum
adalah -0,000737206 pada PT. Cahaya Kalbar, clan rata-rata NO! per Total
Capital maksimum adalah 0,535686884 pada PT. H.M Sampoema.
Tabel 4.13 juga dapat mengetahui rata-rata NO! per Total Capital pada
2 tahun sebelum clan 2 tahun sesuclah akuisisi. Terclapat 3 perusahaan yang
mengalami peningkatan rata-rata NOi per Total Capital setelah pengumuman
akuisisi, yaitu, PT. Bumi Resource naik clari 0,010707567 menjadi
0,305422799, PT H.M Sampoerna naik clari 0,346473707 menjadi clari
0,535686884 clan PT. Cahaya Kalbar naik clari -0,00073 7206 menjadi
0,02613488.
7Q
Sedangkan terdapat 2 perusahaan yang mengalami penurunan NO! per
Total Capital setelah pengumuman akuisisi yaitu PT. Sumalindo Lestari Jaya
turun dari 0,04 7298526 menjadi 0,021661797 , dan PT. Bank NISP turun dari
0,157604391menjadi0,081811861.
Tabel 4.14
Rasio Profitabilitas =NI per Sales
Perusahaan Merger
Kode
Emiten
CTTH
KLBF
INTP
STTP
CPIN
UNVR
LPKR
SRSN
Rata-Rata
Sebelum
-0,265644654
-0,002304227
-0,096526692
0, 149092755
0,024376928
0,163000512
0,249991482
-0,216058488
0,000740952
Sesudah
-1,325569231
0,354526471
0, 112384525
0,059852832
0,00640265
0, 159339829
0, 17983 8644
0,115637564
-0,042198339
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan label 4. l 4dapat dilihat rata-rata NJ per Sales dari kedelapan
perusahaan yang melakukan merger dalam penelitian ini dengan periode 2
tahun sebelum dan 2 tahun mengalami penurunan sebesar 0.042939291 atau
sebesar 4%. Rata-rata NI per Sales minimum adalah 0,00640265 pada PT.
Charoen Phokphand dan rata-rata NI per Sales maksimum adalah
0,354526471 pada PT. Kalbe Farma.
Tabel 4.14 juga dapat mengetahui rata-rata NI per Sales pada 2 tahun
sebelum dan 2 tahun sesudah merger. Terdapat 3 perusahaan yang mengalami
peningkatan rata-rata NI per Sales sesudah pengumuman merger, yaitu PT.
79
Kalbe Farma naik dari -0,002304227 menjadi 0,354526471, PT. Indocement
Tunggal Perkasa naik dari -0,096526692 menjadi 0,112384525 dan PT.
Sarasa Nugraha naik dari -0,216058488 menjadi 0,115637564.
Sedangkan terdapat 5 perusahaan yang mengalami penurunan rata-rata NI
per Sales sesudah pengumuman merger, yaitu PT. Citatah turun dari 0,265644654 menjadi -1,325569231, PT. Siantar Top turun dari 0,149092755
menjadi 0,059852832, PT. Charoen Phokphand turun dari 0,024376928
menjadi 0,00640265, PT. Unilever Indonesia turun dari 0,163000512 menjadi
0,159339829 dan PT Lippo Karawaci turun dari 0,249991482 menjadi
0,179838644.
Tabel 4.15
Rasio Profitabilitas =NI per Sales
Perusahaan Akuisisi
Kode
Emiten
SUL!
BUMI
HMSP
CEKA
NlSP
Rata-Rata
Sebelum
Sesudah
-0,171418834
0,22599994
0,121915968
-0,034405861
0,158313165
0,060080875
-0, 18830541
0,080166939
0, 132083921
0,012038894
0,215558125
0,050308494
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat rata-rata NI per sales dari kelima
perusahaan yang melakukan akuisisi dalam penelitian ini dengan periode 2
tahun sebelum dan 2 tahun mengalami peningkatan sebesar 0.009772382 atau
sebesar 1%. Rata-rata NI per Sales minimum adalah -0, 18830541 pada PT.
80
Bumi Resource dan rata-rata NI per Sales maksimum adalah 0,22599994 pada
PT. Bumi Resource.
Tabel 4.15 juga dapat mengetahui rata-rata NI per Sales pada 2 tahun
sebelum dan 2 tahun sesudah akuisisi. Terdapat 3 perusahaan yang mengalami
peningkatan rata-rata NI per Sales setelah pengumuman akuisisi, yaitu PT.
HM. Sampoerna naik dari 0, 121915968 menjadi 0, 132083921, PT. Cahaya
Kalbar naik dari -0,034405861 menjadi 0,012038894 dan PT. Bank NISP naik
dari 0,158313165 menjadi 0,215558125.
Sedangkan terdapat 2 perusahaan yang mengalami penurunan NI per
Sales setelah pengumuman akuisisi yaitu PT. Sumalindo Lestari Jaya turun
dari -0,171418834 menjadi -0,18830541 , dan PT. Bumi Resource turun dari
0,22599994 menjadi 0,080166939.
Tabel 4.16
Rasio Profitabilitas = ROE
Perusahaan Merger
Kode Emiten
CTTH
KLBF
INTP
STTP
CPIN
UNVR
LPKR
SRSN
Rata-Rata
Sebelum
-0,590075148
1,965184547
-0,192973984
0,138794203
0,047638065
0,379739628
0,210103404
-3,26040509
-0, 162749297
Sesudah
0,106707013
0,207608304
0,04243528
0,077171787
-0,01900078
0,45400605
0,089269298
0,135900785
0,136762217
Sumber : Data Diolah
01
Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat rata-rata ROE dari kedelapan
perusahaan yang melakukan merger dalam penelitian ini dengan periode 2
tahun sebelum dan 2 tahun mengalami peningkatan sebesar 0.299511514 atau
sebesar 30%. Rata-rata ROE minimum adalah -3,26040509 pada PT. Sarasa
Nugraha dan rata-rata ROE maksimum adalah 1,965184547 pada PT. Kalbe
Farma.
Tabel 4.16 juga dapat mengetahui rata-rata ROE pada 2 tahun sebelum
dan 2 tahun sesudah merger. Terdapat 4 perusahaan yang mengalami
peningkatan rata-rata ROE sesudah pengumuman merger, yaitu PT. Citatah
naik dari -0,590075148 menjadi 0,106707013, PT. Indocement Tunggal
Perkasa naik dari -0, 192973984 menjadi 0,04243528, PT. Unilever Indonesia
naik dari 0,379739628 menjadi 0,45400605 dan PT. Sarasa Nugraha naik dari
-3,26040509 menjadi 0,135900785.
Sedangkan terdapat 4 perusahaan yang mengalami penurunan rata-rata
ROE sesudah pengumuman merger, yaitu PT. Kalbe Farma turun dari
1,965184547 menjadi 0,207608304, PT. Siantar Top turun dari 0,138794203
menjadi 0,077171787, Charoen Phokphand turun dari 0,047638065 menjadi 0,01900078, dan PT. Lippo Karawaci turun dari 0,210103404 menjadi
0 ,089269298.
Tabel 4.17
Rasio Profitabilitas = ROE
Perusahaan Akuisisi
Kode
Emiten
SULI
BUMI
HMSP
CEKA
NISP
Sebelum
-0,180923781
0,033408992
0,216253767
-0,019683733
0, 119797236
Sesudab
-0,180923781
-0,121772073
-0,405228937
-0,021502552
-0,056534281
Rata-Rata
0,033770496
-0,420581599
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat rata-rata ROE dari kelima
perusahaan yang melakukan akuisisi dalam penelitian ini dengan periode 2
tahun sebelum dan 2 tahun mengalami penurunan sebesar 0.454352096 atau
sebesar 45%. Rata-rata ROE minimum adalah -1,497870153 pada PT.
Sumalindo Jaya Lestari dan rata-rata ROE maksimurn adalah 0,216253767
pada PT. HM. Sampoerna.
Tabel 4.17 juga dapat mengetahui rata-rata ROE pada 2 tahun sebelum
dan 2 tahun sesudah akuisisi. Ternyata tidak terdapat perusahaan yang
mengalami peningkatan sesudah akuisisi melainkan semua perusahaan
akuisisi yang menjadi sample dalam penelitian ini mengalami penurunan ROE
yaitu PT. Sumalido jaya turun dari -0,180923781 menjadi -0,180923781, PT.
Bumi Resource turun dari 0,033408992 menjadi -0,121772073, PT. HM.
Sampoerna turun dari 0,216253767 menjadi -0,405228937, PT. Cahaya
00
Kalbar turun dari -0,019683733 menjadi -0,021502552, dan PT. Bank NISP
turun dari 0, 119797236 menjadi -0,056534281.
Tabel 4.18
Rasio Pertumbuhan = Tingkat Penjualan
Perusahaan Merger
Kode Emiten
CTTH
KLBF
INTP
STTP
CPIN
UNVR
LPKR
SRSN
Rata-Rata
Sebelum
0,326808869
0,358311505
0,3575783
0,395137208
0,307237068
0,266170988
0,331528108
0,114202131
0,307121772
Sesudah
0,365323362
3,973788599
0,368176617
0,285094594
0,323562604
0,291042401
0,317636762
0,037502218
0,745265894
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan tabel 4.18 dapat dilihat rata-rata tingkat penjualan dari
kedelapan perusahaan yang melakukan merger dalan1 penelitian ini dengan
periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami peningkatan sebesar
0.438144122 atau sebesar 44%. Rata-rata tingkat penjualan minimum adalah
0,037502218 pada PT. Sarasa Nugraha dan rata-rata tingkat penjualan
maksimum adalah 3,973788599 pada PT. Kalbe Farma.
Tabel 4.18 juga dapat mengetahui rata-rata tingkat penjulan pada 2
tahun sebelum dan 2 tahun sesudah merger. Terdapat 5 perusahaan yang
mengalami peningkatan rata-rata tingkat penjualan sesudah pengumuman
merger, yaitu PT. Citatah naik dari 0,326808869 menjadi 0,365323362, PT.
Kalbe Farma naik dari 0,358311505 menjadi 3,973788599, PT. lndocement
Tunggal Perkasa naik dari 0,3575783 menjadi 0,368176617, PT. Charoen
QA
Phokphand naik dari 0,307237068 menjadi 0,323562604, dan PT. Unilever
Indonesia naik dari 0,266170988 menjadi 0,291042401.
Sedangkan terdapat 3 perusahaan yang mengalami penurunan rata-rata
tingkat penjualan sesudah pengumuman merger, yaitu PT. Siantar Top turun
dari 0,395137208 menjadi 0,285094594, PT. Lippo Karawaci tmun dari
0,331528108 menjadi 0,317636762, dan PT. Sarasa Nugraha turun dari
0,114202131menjadi0,037502218.
Tabel 4.19
Rasio Pertumbuhan = Tingkat Penjualan
Perusahaan Akuisisi
Kode Emiten
SUL!
BUMI
HMSP
CEKA
NISP
Rata-Rata
Sebelum
0,35087646
1,947459339
0,305188578
0,272621942
0,30224046
0,635677356
Sumber: Data Diolah
Sesudah
0,32641585
0,79866872
0,29940022
0,52435583
0,4990948
0,48958709
·-
Berdasarkan tabel 4.19 dapat dilihat rata-rata tingkat penjualan dari
kelima perusahaan yang melakukan akuisisi dalam penelitian ini dengan
periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami penurunan sebesar
0.14609027 atau sebesar 15%. rata-rata tingkat penjualan minimum adalah
0,272621942 pada PT. Cahaya Kalbar dan rata-rata tingkat penjualan
maksimum adalah 1,947459339 pada PT. Bumi Resource.
Tabel 4.19 juga dapat mengetahui rata-rata tingkat penjualan pada 2
tahun sebelum dan 2 talmn sesudah akuisisi. Terdapat 2 perusahaan yang
mengalami peningkatan
rata-rata tingkat penjulan setelah pengumuman
akuisisi, yaitu PT. Cahaya Kalbar naik dari 0,272621942 menjadi 0,52435583,
dan PT. Bank NISP naik dari 0,30224046 menjadi 0,4990948.
Sedangkan terdapat 3 perusahaan yang mengalami penurunan tingkat
penjualan setelah pengumuman akuisisi yaitu PT. Sumalindo Jaya Lestari
turun dari 0,35087646 menjadi 0,32641585, PT. Bumi Resource turun dari
1,947459339 menjadi 0,79866872, dan PT. HM. Sampoerna turun dari
0,305188578 menjadi 0,29940022.
Tabel 4.20
Rasio Pertumbuhan = Laba Operasi Bersih
Perusaharu1 Merger
Kade Emiten
Sebelum
Sesudah
CTTH
KLBF
INTP
STTP
CPIN
UNVR
LPKR
0,388757384
0,23070471
0,380904899
0.209172686
1,626855337
0, 170854071
1,577189974
7,839505125
1,382321764
0,565576181
0,492389511
0,558451649
0,228175588
0,254726959
SRSN
0,742787356
-0,186722708
Rata-Rata
0,665903302
1,391803009
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan label 4.20 dapat dilihat rata-rata pertumbuhan laba operasi
bersih dari kedelapan perusahaan yru1g melakukan merger dalam penelitian ini
dengan periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami peningkatan sebesar
0. 725899707 atau sebesar 72,5%. Rata-rata pertumbuhan laba operasi bersih
minimum adalah
pada PT. Sarasa Nugraha -0, 186722708 dan rata-rata
pertumbuhan laba operasi bersih maksimum adalah pada 7,839505125 pada
PT. Citatah.
Tabel 4.20 juga dapat mengetahui rata-rata pe1tumbuhan laba operasi
bersih pada 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah merger. Terdapat 5
perusahaan yang mengalami peningkatan rata-rata pertumbuhan laba operasi
bersih
sesudah
pengumuman
merger,
yaitu
PT.
Citatah
naik
dari
0,388757384 menjadi 7,839505125, PT. Kalbe Farma naik dari 0,23070471
menjadi
1,382321764,
PT.
Indocement
Tunggal
Perkasa
naik
dari
0,380904899 menjadi 0,565576181, PT. Siantar Top naik dari 0.209172686
menjadi 0,492389511, dan PT. Unilever Ind. naik dari 0,170854071 menjadi
0,228175588.
Sedangkan terdapat 3 perusahaan yang mengalami penurunan rata-rata
pertumbuhan laba operasi bersih sesudah pengumuman merger, yaitu PT.
Charoen Phokphadnd turun dari 1,626855337 menjadi 0,558451649, PT.
Lippo Karawaci turun dari 1,577189974 menjadi 0,254726959, dan PT.
Sarasa Nugraha turun 0,742787356 dari menjadi -0,186722708.
0'7
Tabel 4.21
Rasio Pertumbuhan = Laba Operasi Bersih
Perusahaan Akuisisi
Kade Emiten
SUL!
BUMI
HMSP
CEKA
NISP
Rata-Rata
Sebelum
0,593208132
-4, 108695252
0, 157695427
-0, 155487672
0,235516878
-0,655552497
Sesudah
-0,613118788
0,462026021
-0,028056017
9,049555404
0,300150618
1,834111447
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan tabel 4.21 dapat dilihat rata-rata pertumbuhan laba operasi
bersih dari kelima perusahaan yang melakukan akuisisi dalarn penelitian ini
dengan periode 2 tahun sebelum dan 2 talmn mengalami peningkatan sebesar
2,489663945. Rata-rata pertumbuhan laba operasi bersih minimum adalah 4, 108695252 pada PT. Bumi Resource, dan rata-rata pertumbuhan laba operasi
bersih maksimum adalah 9,049555404 pada PT. HM. Sampoerna.
Tabel 4.21 juga dapat mengetahui rata-rata pertumbuhan laba operasi
bersih pada 2 talrnn sebelum dan 2 tahun sesudah alrnisisi. Terdapat 3
perusahaan yang mengalami peningkatan rata-rata pe1tumbuhan laba operasi
bersih setelah pengumuman akuisisi, yaitu PT. Bumi Resource naik dari 4,108695252 menjadi 0,462026021, PT. Cahaya Kalbar naik dari 0,155487672 menjadi 9,049555404, dan PT.
Bank NISP naik dari
0,235516878 menjadi 0,300150618.
Sedangkan terdapat 2 perusahaan yang mengalami penmunan rata-rata
pe1tumbuhan !aha opersi bersih setelah pengumum an akuisisi yaitu PT.
00
Sumalindo Jaya Lestari turun dari 0,593208132 menjadi -0,613118788, dan
PT. HM. Sampoerna turun dari 0,157695427 menjadi -0,028056017.
Tabel 4.22
Rasia Pe1tumbuhan = Laba Bersih
Perusahaan Merger
KodeEmiten
Sebelum
CTTH
KLBF
INTP
STTP
CPIN
UNVR
LPKR
SRSN
Rata-Rata
Sesudah
0,624117128
-1,215795163
3, 195846348
0,083895462
-0,498127528
0,194772597
0,852517128
0,624481283
0,531016196
-1,898735335
-0,656100837
0,862222974
0, 135965139
0,24269386
0,330005957
0,031991177
0,482713407
-0,052617609
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan tabel 4.22 dapat dilihat rata-rata peitumbuhan laba bersih
dari kedelapan perusahaan yang melakukan merger dalam penelitian ini
dengan periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami peningkatan sebesar
penurunan sebesar 0,535331016 atau sebesar 53,5%. Rata-rata pertumbuhan
laba bersih minimum adalah pada -1,898735335 pada PT. Kalbe Farma, dan
rata-rata pertumbuhan laba bersih maksimum adalah 3,195846348 pada
PT.Indocement Tunggal Perkasa.
Tabel 4.22 juga dapat mengetahui rata-rata perturnbuhan laba bersih pada
2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah merger. Terdapat 3 perusahaan yang
mengalami
peningkatan
rata-rata
pertumbuhan
laba
bersih
sesudah
QO
pengumuman merger, yaitu PT. Siantar Top naik dari 0,083895462 menjadi
0,862222974, PT Charoen Phokphand naik dari -0,498127528 menjadi
0,135965139, dan PT. Unilever Ind. naik dari
0,194772597 menjadi
0,24269386.
Sedangkan terdapat 5 perusahaan yang mengalami penurunan rata-rata
laba bersih sesudah pengumuman merger, yaitu PT. Citatah turun dari
0,624117128
menjadi
0,531016196, PT. Kalbe Farma turun dari -
1,215795163 menjadi -1,898735335, PT Indocement Tunggal Perkasa turun
dari 3,195846348 menjadi -0,656100837, PT Lippo Karawaci turun dari
0,852517128 menjadi 0,330005957, dan PT Sarasa Nugraha turun dari
0,624481283 menjadi 0,031991177.
Tabel 4.23
Rasio Pertumbuhan = Laba Bersih
Perusahaan Akuisisi
Kade Emiten
SUL!
BUMI
HMSP
CEKA
NISP
Rata-Rata
Sebelum
5, 113742982
-6,57982744
0,179139034
0,986588104
0,285997202
-0,002872024
Sesudah
2,457194688
0,088891242
0,209522945
2,941772828
0,363167294
l,2121098
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan tabel 4.23 dapat dilihat rata-rata pertumbuhan laba bersih
dari kelima perusahaan yang melakukan akuisisi dalan1 penelitian ini dengan
periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami peningkatan sebesar
1,214981823. Rata-rata pertumbuhan laba bersih minimum adalah -
011
6,57982744 pada PT. Bumi Resource, dan rata-rata pertumbuhan laba operasi
bersih maksimum adalah 5,113742982 pada Sumalindo Jaya Lestari.
Tabel 4.23 juga dapat mengetahui rata-rata pertumbuhan laba bersih pada
2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah akuisisi. Terdapat 4 perusahaan yang
mengalami peningkatan
rata-rata pertumbuhan laba operasi bersih setelah
pengumuman akuisisi, yaitu PT. Bumi Resource 11aik dari -6,57982744
menjadi 0,088891242 , PT. HM. Sampoerna naik dari 0,179139034 menjadi
0,209522945 , PT. Cahaya Kalbar naik dari
0,986588104 menjadi
2,941772828, dan PT. Bank NISP naik dari 0,285997202 menjadi
0,363167294.
Sedangkan terdapat 1 perusahaan yang mengalami penurunan rata-rata
pertumbuhan laba bersih setelah pengumuman akuisisi yaitu PT. Sumalindo
.Taya Lestari turun dari 5,113742982 menjadi 2,457194688.
01
Tabel 4.24
Rasio Pe1tumbuhan = Laba per saham
Pemsahaan Merger
Kode Emiten
CTTH
KLBF
lNTP
STTP
CP!N
UNVR
LPKR
SRSN
Rata-Rata
Sebelum
2, I 427662 I 2
-0,878083091
0, 729756863
-0,035881034
-0,57664556
-0,035728407
0,551899394
Sesudah
0, I 94773008
0,199616374
0,397799519
I ,016792951
-0,03361697
0,39463977
0,035220451
-0,061508075
-0,005898302
0,261607173
0,242880715
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan tabel 4.24 dapat dilihat rata-rata pertumbuhan laba per
saham dari kedelapan perusahaan yang melakukan merger dalam penelitian
ini dengan periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami penurunan
sebesar 0.018726459. Rata-rata pertumbuhan laba per :mham minimum adalah
-0,878083091 pada PT. Kalbe Farma, dan rata-rata laba per saham maksimum
adalah 2,142766212 pada PT. Citatah.
Tabel 4.24 juga dapat mengetahui rata-rata pertumbuhan laba per saham
pada 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah merger. Terdapat 5 perusahaan
yang mengalami peningkatan rata-rata pertumbuhan laba per saham sesudah
pengumuman merger, yaitu PT. Kalbe Farma naik dari -0,878083091 menjadi
0,397799519, PT. Siantar Top naik dari -0,035881034 menjadi -0,03361697,
PT.
Indocement Tunggal Perkasa naik dari 0,729756863
menjadi
(\')
· · · · · - · · · · · · ·- · ':'~ ~': "~
1,016792951, PT. Charoen Phakphand naik dari -0,57664556 menjadi
0,39463977, dan PT. Unilever Ind. naik dari -0,035728407 menjadi
0,035220451.
Sedangkan terdapat 3 perusahaan yang mengalami penurunan rata-rata
pertumbuhan laba per saham sesudah pengumuman merger, yaitu PT. Citatah
tmun dari 2,142766212 menjadi 0,199616374, PT. Lippa Karawaci turun dari
0,551899394 menjadi -0,061508075, dan PT. Sarasa Nugraha turun dari
0,194773008 menjadi -0,005898302.
Tabel 4.25
Rasia Pertumbuhan = Laba per saham
Perusahaan Akuisisi
Kode Emiten
SUL!
BUMI
HMSP
CEKA
NISP
Rata-Rata
Sebelum
26, 15326175
-0,910445733
0,0541648
0,597074197
0,264267359
5,231664475
Sesudah
-0,564613349
2,946619624
0,067331295
1,415977247
0,09970522
0, 793004007
Sumber : Data Dialah
Berdasarkan tabel 4.25 dapat dilihat rata-rata pertumbuhan laba per
saham dari kelima perusahaan yang melakukan akuisisi dalam penelitian ini
dengan periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami penurunan sebesar
4,438660468. Rata-rata pertumbuhan laba per saham minimum adalah 0,910445733 pada PT. Bumi Resource, dan rata-rata pertumbuhan laba
operasi bersih maksimum adalah 26,15326175 pada PT. Sumalindo Jaya
Lestari.
Tabel 4.25 juga dapat mengetahui pertumbuhan rnta-rata laba per saham
pada 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah akuisisi. Terdapat 3 perusahaan
yang mengalami peningkatan
rata-rata laba operasi bersih setelah
pengumuman akuisisi, yaitu PT. Bumi Resource naik dari -0,910445733
menjadi 2,946619624, PT. HM. Sampoerna naik dari 0,0541648 menjadi
0,067331295
, dan PT. Cahaya Kalbar dari 0,597074197 menjadi
1,415977247.
Sedangkan terdapat 2 perusahaan yang mengalami penurunan laba per
saham setelah pengumuman akuisisi yaitu PT. Sumalindo Jaya Lestari turun
dari 26,15326175
menjadi -0,564613349, dan PT. Bank NISP turun dari
0,264267359 menjadi 0,09970522 .
Tabel 4.26
Rasio Penilaian = PER Perusahaan Merger
Kade Emiten
Sebelum
-2,5325
CTTH
KLBF
INTP
STTP
CPIN
UNVR
LPKR
0,465
-17,3375
7,685
1,245
16,5175
3.96625
-4,26125
SRSN
Rata-Rata
0,7184375
Sumber : Data Diolah
Sesudah
-0,305
4,83375
0,08875
10,83625
5.4425
19,47625
14,43375
5.4775
7,53546875
Berdasarkan tabel 4.26 dapat dilihat rata-rata Price Earning Ratio(PER)
dari kedelapan perusahaan yang melakukan merger dalam penelitian ini
dengan periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun mengalami peningkatan sebesar
6,81703125. Rata-rata PER minimum adalah -17,3375 pada PT. Indocement
Tunggal Perkasa, dan PER maksimum adalah 19,47625 pada PT. Unilever
Indonesia.
Tabel 4.26 juga dapat mengetahui rata-rata PER pada 2 tahun sebelum
dan 2 tahun sesudah merger. Temyata dari kedelapan perusahaan merger yang
menjadi sampel dalam penelitian ini mengalami peningkatan PER yaitu, PT
Citatah naik dari -2,5325 menjadi -0,305, PT. Kalbe Farma naik dari 0,465
menjadi 4,83375, PT. Indocement Tunggal Perkasa naik dari -17,3375
menjadi 0,08875, PT. Siantar Top naik dari 7,685 menjadi 10,83625, PT.
Charoen Phokphand naik dari 1,245 menjadi 5,4425, PT. Unilever Ind. naik
dari 16,5175 menjadi 19,47625, PT. Lippo Karawaci naik dari 3,96625
menjadi 14,43375, dan PT. Sarasa Nugraha naik dari -4,26125 menjadi
5,4775.
O<;
Tabel 4.27 Rasio Penilaian =PER
Perusahaan Akuisisi
Kode Emiten
SUL!
BUMI
HMSP
CEKA
NISP
Rata-Rata
Sebelum
-23,7
237,34375
13,51
4,63875
12,04125
48,76075
Sesudah
-0,5
292,1225
12,33375
33,8825
19,60125
71,488
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan tabel 4.27 dapat dilihat rata-rata PER dari kelima
perusahaan yang melakukan akuisisi dalam penelitian ini dengan periode 2
tahun sebelum dan 2 tahun mengalami peningkatan sebesar 22,72725. Ratarata PER minimum adalah -23,7 pada Sumalindo Jaya Lestari, dan rata-rata
PER maksimum adalah 292,1225 pada PT. Bumi Resource.
Tabel 4.27 juga dapat mengetahui rata-rata PER pada 2 tahun sebelum
dan 2 tahun sesudah akuisisi. Terdapat 4 perusahaan yang mengalami
peningkatan
rata-rata PER setelah pengumuman akuisisi, yaitu PT.
Sumalindo Lestari Jaya naik dari -23.7 menjadi -0,5, PT. Bumi Resource naik
dari 237,34375 menjadi 292,1225, PT. Cahaya Kalbar dari 4,63875 menjadi
33,8825, dan PT. Bank NISP naik dari 12,04125 merrjadi 19,60125.
Sedangkan terdapat I perusahaan yang mengalami penurunan PER
setelah pengumuman akuisisi yaitu HM. Sampoerna turun dari 13,51 menjadi
12,33375.
Rasio Penilaian =
Tabel 4.28
Rasio harga pasar terhadap nilai buku
Perusahaan Merger
Kode Emiten
Sebelum
Sesudah
CTTH
KLBF
INTP
STTP
CPIN
UNVR
LPKR
1,318
11,609
8,935
1,937
0,603
14,289
1,095
-0,703
4,605
2,034
I, 198
0,708
13,799
2,103
SRSN
43,854
0, I 85
Rata-Rata
10,455
2,991
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan tabel 4.28 dapat dilihat rata-rata Rasio harga pasar terhadap
nilai buku/ Price Book Value (PBV) dari kedelapan perusahaan yang
melakukan merger dalam penelitian ini dengan periodc: 2 tahun sebelum dan 2
tahun mengalami penurunan sebesar 7,464. Rata-rata PBV minimum adalah 0,703 pada PT. Citatah, dan PBV maksimum adalah 43,854 pada PT. Sarasa
Nugraha.
Tabel 4.28 juga dapat mengetahui rata-rata PBV pada 2 tahun sebelum
dan 2 tahun sesudah merger. Terdapat 2 perusahaan yang mengalami
peningkatan rata-rata PBV sesudah pengumuman merger, yaitu PT. Charoen
Phokphand naik dari 0,603 menjadi 0,708, dan PT. Lippo Karawaci naik dari
1,095 menjadi 2,103.
Sedangkan terdapat 6 perusahaan yang mengalami penurunan rata-rata.
PEV sesudah pengumuman merger, yaitu PT. Citatah tutun dari 1,318 menjadi
0'7
-0,703, PT. Kalbe Farma tumn dari 11,609 menjadi 4,605, PT. Indocement
Tunggal Perkasa tumn dari 8,935 menjadi 2,034, PT. Siantar Top tumn dari
1,937 menjadi 1,198, PT. Unilever Ind. turun dari 14,289 menjadi 13,799, dan
PT. Sarasa Nugraha turun dari 43,854 menjadi 0,185.
Rasio Penilaian =
Tabel 4.29
Rasio harga pasar terhadap nilai buku
Perusahaan Akuisisi
Kode Emiten
SUL!
BUMI
HMSP
CEKA
NISP
Rata-Rata
Sebelum
0,584
2,008
4,647
0,380
12, 125
3,949
Sesudah
0,150
2,004
7,853
0,845
2,046
2,580
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan label 4.29 dapat dilihat rata-rata PBV dari kelima
perusahaan yang melakukan akuisisi dalam penelitian ini dengan periode 2
tahun sebelum dan 2 tahun mengalami penurunan sebesar 1.369. Rata-rata
PBV minimum adalah 0,150 pada PT. Sumalindo Jaya Lestari, dan rata-rata
PBV maksimum adalah 12,125 pada PT. Bank NISP.
Tabel 4.29 juga dapat mengetahui rata-rata PBV pada 2 tahun sebelum
dan 2 tahun sesudah akuisisi. Terdapat 3 perusahaan yang mengalami
peningkatan
rata-rata PER setelah pengumuman akuisisi, yaitu PT.
Sumalindo Lestari Jaya naik dari 0,584 menjadi 0,150, PT. HM. sampoerna
naik dari 4,647 menjadi 7,853, dan PT. Cahaya Kalbar dari 0,380 menjadi
0,845.
AO
Sedangkan terdapat 2 perusahaan yang mengalami penurunan PBV
setelah pengumuman akuisisi yaitu PT. Bumi Resource turun dari 2,008
menjadi 2,004, dan PT. Bank NISP turun dari 12,125 menjadi 2,046.
Tabel 4.30
Rasio Penilaian = Rasio q tobin
Perusahaan Merger
Kode Emiten
Sebelum
Sesudah
CTTH
KLBF
INTP
STTP
CPIN
UNVR
LPKR
SRSN
1,09378521
1,581151006
4, 121825622
1,044341455
0,76199198
4,201384446
0,968252431
1,487619138
1,597195822
1,053917348
0,888591197
0,883562705
5,226255616
1,079580322
1,382419102
0,880121266
Rata-Rata
1,894393906
1,637105427
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan tabel 4.30 dapat dilihat rata-rata rasio q-tobin dari
kedelapan perusahaan yang melakukan merger dalan1 penelitian ini dengan
periode 2 tahun sebelum dan 2 talmn mengalami penurunan sebesar
0.25728848. Rata-rata Rasio q tobin minimum adalah 0,76199198 pada PT.
Charoen Phokphand, dan Rasio q tobin maksimum adaJall 5,226255616 pada
PT. Unilever Ind.
Tabel 4.30 juga dapat mengetahui rata-rata rasio q tobin pada 2 tahun
sebelum dan 2 tallun sesudah merger. Terdapat 5 perusahaan yang mengalami
peningkatan rata-rata rasio q tobin sesudall pengumuman merger, yaitu PT.
Citatah naik dari 1,09378521 menjadi 1,487619138, PT. Kalbe Farma naik
""
1,581151006 menjadi 1,597195822, PT. Charoen Phokphand naik dari
0,76199198 menjadi 0,883562705, PT. Unilever Ind. naik dari 4,201384446
menjadi 5,226255616, PT. Lippo Karawaci naik dari 0,968252431 menjadi
1,079580322.
Sedangkan terdapat 3 perusahaan yang mengalami penurnnan rata-rata
rasio q tobin sesudah pengumuman merger, yaitu PT. lndocement Tunggal
Perkasa turun dari 4,121825622 menjadi 1,053917348, PT. Siantar Top turnn
1,044341455
menjadi
0,888591197,
PT.
Sarasa Nugraha turun dari
1,382419102 menjadi 0,880121266.
Tabel 4.31
Rasio Penilaian = Rasio q Tobin
Perusahaan Akuisisi
Kode Emiten
SUL!
BUMI
HMSP
CEKA
NISP
Rata-Rata
Sumber: Data D10lah
Sebelum
2,650852183
5,444961861
1,891166642
0,881677006
1,029855101
2,35006694
Sesudah
1,032972019
8,394236393
2,574542731
1,303861289
0,942150058
2,849552498
Berdasarkan tabel 4.31 dapat dilihat rata-rata rasio q tobin dari kelima
pernsahaan yang melakukan akuisisi dalam penelitian ini dengan periode 2
tahun sebelum dan 2 tahun mengalami penurunan sebe:mr 0.499485558. Ratarata rasio q tobin minimum adalah 0,881677006 pada PT. Cahaya Kalbar,
dan rata-rata rasio q tobin maksimum adalah 8,394236393 pada PT. Bank
Bumi Resource.
1(\(\
Tabel 4.31 juga dapat mengetahui rata-rata rasio q tobin pada 2 tahun
sebelum dan 2 tahun sesudah akuisisi. Terdapat 3 perusahaan yang mengalami
peningkatan rata-rata rasio q tobin setelah pengumuman akuisisi, yaitu PT
bumi Resource naik dari 5,444961861 menjadi 8,394236393, PT. HM.
Sampoerna naik dari 1,891166642 menjadi 2,574542731, dan PT. Cahaya
Kalbar naik dari 0,881677006 menjadi 1,303861289.
Sedangkan terdapat 2 perusahaan yang mengalami penurunan rasio q
tobin setelah pengumuman akuisisi yaitu PT. Sumalindo Jaya Lestari turun
dari 2,650852183 menjadi 1,032972019, dan PT. Bank NISP turun dari
1,029855101 meqjadi 0,942150058.
2. Uji Normalitas Data ( Return Saham, Volume Perdagangan Saham,
Resiko sistematis, dan Kinerja keuangan).
Sebelum dilakukan analisis terhadap hipotesis yang telah dirancang
sebelumnya pada bab II, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data
terhadap variabel-variabel yang akan dite!iti untuk mengetahui apakah
variabel tersebut terdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data
dengan menggunakan Uji Normalitas Lilliefors (Kolmogorov-smirnov).
Dengan ketentuan, bahwa Jika P-Value <a, maka data tidak normaldan jika
P-Value >a, maka data normal, dalam penelitian ini menggunakan a= 5%.
Hll
Tabel 4.32
Hasil Uji Normalitas Data
Return Saham, Volume Perdagangan Saham dan Resilco Sistematis
Perusahaan Merger
Variabel
Sig (2-tailed)
Keterangan
Return Saham
0,229
Normal
Volume Perdagangan Saham
0,078
Normal
Resiko Sistematis
0,040
Tidak Normal
Sumber : Output SPSS 16. 0
Berdasarkan tabel 4.32 diketahui bahwa pada perusahaan merger data
return saham dengan nilai signifikan sebesar 0,229 dan volume perdagangan
saham dengan nilai signifikan sebesar 0,078 terdistribusi normal, karena nilai
P-value lebih besar (lebih dari) a
=
0,05. Sedanglrnn data risiko sistematis
tidak berdistribusi normal, karena nilai P-value lebih kecil (kurang dari) a=
0.05, yaitu 0,040. Maka untuk penelitian selanjutnya, pada return saham dan
volume perdagangan saham menggunakan uji beda paired sample I-test, dan
untuk risiko sistematis menggunakan uji wilcoxon signed rans test.
Tabel 4.33
Hasil Uji Nonnalitas Data
Return Saham, Volume Perdagangan Saham dan Resiko Sistematis
Perusahaan Akuisisi
Variabel
Sig (2-tailed)
Keterangan
Return Saham
0,980
Normal
Volume Perdagangan Saham
0,475
Normal
Resiko Sistematis
0,860
Normal
Sumber: Output SPSS 16.0
102
Berdasarkan tabel 4.33 diketahui bahwa data return saham dengan nilai
signifikan sebesar 0,980, volume perdagangan saham dengan nilai signifikan
sebesar 0,475, dan risiko sistematis dengan nilai signifikan sebesar 0,860 pada
perusahaan akuisisi terdistribusi normal, karena nilai P-value lebih besar
(lebih dari) a
=
0,05. Maka variable return saham dan volume perdagangan
saham dan risiko sistematis menggunakan uji beda paired sample t-test.
Tabel 4.34
Basil Uji Normalitas Data
Kine1ja Keuangan Perusahaan Merger
Rasia Keuangan
Sig(2-tai/ed)
Keterangan
NOi per Sales.
0,475
Normal
NOi per Total Asset
0,326
Normal
NOi per Total Capital
0,094
Normal
NI per Sales
0,197
Normal
ROE
0,092
Normal
Tingkat Penjualan
0,001
Tidak Normal
Laba Operasi Bersih
0,086
Normal
Laba Bersih
0,451
Normal
Laba per Saham (EPS)
0,561
PER
0,958
PBV
0,145
Normal
Rasia q Tobin
0,031
Tidak Normal
--
Normal
Normal
Sumber : Output SPSS 16. 0
Untuk melanjutkan penelitian kine1ja keuangan dengan menggunakan
analisis diskrimian yang mengharuskan data harus terdistribusi normal, jika
data tidak normal, maka secara teori uji signifikansi menjadi tidak valid.
Berdasarkan tabel 4.34 diketahui dari 12 ras10 keuangan perusahaan
merger yang dipakai dalam penelitian ini, terdapat 2 rasio keuangan yang
berdistribusi tidak normal yaitu, Tingkat Penjualan, dan Rasio q tobin. Karena
nilai P-value lebih kecil (kurang dari) a = 0.05. Sehingga ketiga rasio tersebut
tidak dapat dipakai dalam analisis dislaiminan.
Tabel 4.35
Basil Uji Normalitas Data
Kine1ja Keuangan Perusahaan Merger
Rasio Keuangan
Sig( 2-tailed)
Keterangan
NO! per Sales
0,758
Normal
NO! per Total Asset
0,233
Normal
NO! per Total Capital
0,549
Normal
NI per Sales
0,923
Normal
ROE
0,294
Normal
Tingkat Penjualan
0,227
Normal
Laba Operasi Bersih
0,082
Normal
Laba Bersih
0,220
Normal
Laba per Saham (EPS)
0,077
Normal
PER
0,089
Normal
PBV
0,249
Normal
Rasio q Tobin
0,362
Normal
Sumber : Output SPSS 16. 0
Untuk melanjutkan penelitian kinerja keuangan dengan menggunakan
analisis diskrimian yang mengharuskan data harus terdistribusi normal, jika
data tidak normal, maka secara teori uji signifikansi me:njadi tidak valid.
1114
Berdasarkan tabel 4.35 diketahui dari 12 rasio keuangan perusahaan
akuisisi semuanya terdistribusi normal, karena nilai P-value > a
=
0.05,
Sehingga semua rasio tersebut dapat digunakan dalam analisis diskriminan.
3. Analisa Uji Hipotesis ( Return Saham, Volume Perdagangan Saham,
Resiko sistematis ).
a. Uji Paired Sample t- test
Paired sample t-test merupakan alat
UJI
statistic parametric yang
harus terpenuhi asumsi dasar bahwa data harus terdistribusi nonnal. Uji
Paired Sampel t-test dipergunalcan untuk meng1rji apakah terdapat
perbedaan 22 hari sebelum dan 22 hari sesudah pada return sa11am
perusahaan merger dan akuisisi, volume perdagangan sal1am perusa11aan
merger dan akuisisi, serta risiko sistematis perusahaan akuisisi. Dengan
menggunakan a
= 5% dan kriteria untuk menolak atau menerima Ho
berdasarkan nilai t-hitung dan Habel adalah sebagai berikut :
•
Jika t hitung < t table maka Ho diterima dan Ha ditolak.
•
Jika t hitung > t table maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Tabel 4.36
Hasil Uji Paired Sample T-Test Return Sal1am
Perusahaan Merger
Variabel
t
dj
Sig (2-tailed)
Return Saham
-.395
7
,705
Sumber: Output SPSS 16.0
Berdasarkan tabel 4.36 pengujian dengan menggunakan Uji Paired
Sample I-test dengan alpha
=
5% memberikan nilai t- hitung -0,395 dan
untuk mencari nilai t-tabel yaitu dengan cara membagi alpha menjadi 2
karena uji beda berpasangan dua sisi (two-tailed), maka a 0,05 : 2
=
0,025. Setelah itu, mencari degree offreedom (derajat kebebasan) yaitu n1 =8-1 =7.
T-tabel diperoleh dengan cara menggunakan tabel nilai kritis
distribusi t sebesar 2,365. Hasil ini memberikan bukti bahwa t-hitung < ttabel atau Ho diterima dan Ha ditolak atau tidak terdapat perbedaan yang
signifikan return saham 22 hari sebelum dan sesudah merger.
Berdasarkan tabel 4.36 dapat dilihat pula nilai Sig (0,705) > a
=
0,05, Ho diterima dan Ha ditolak, menandakan bahwa tidak terdapat
perbedaan antara return saham 22 hari sebelum dan sesudah pengumuman
merger.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati
dan Tendelilin mengenai pengaruh pengumuman merger dan akuisisi
terhadap return perusahaan target periode 1991-1997. Hasil penelitian
menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang sinifikan antara
abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman. Jadi, investor tidak
menganggap adanya sinergi yang berasal dari merg·er dan akuisisi.
Tabel 4.37
Hasil Uji Paired Sample T-Test Return Saham
Perusahaan Akuisisi
Variabel
t
elf
Return Saham
3,142
4
Sig (2-11
,03:
Sumber : Output SPSS 16.0
Berdasarkan label 4.37 pengl!iian dengan menggunakan Uji Paired
Sample t-test dengan alpha
=
5% memberikan nilai t- hitung 3,142 dan
untuk mencari nilai Habel yaitu dengan cara membagi alpha menjadi 2
karena uji beda berpasangan dua sisi (two-tailed), maka a 0,05 : 2
=
0,025. Setelah itu, mencari degree offreedom (derajat kebebasan) yaitu nI = 5-1 = 4.
T-tabel diperoleh dengan cara menggunakan table nilai kritis
distribusi t sebesar 2,776. Hasil ini memberikan bukti bahwa t-hitung > ttabel
atau Ho ditolak dan Ha diterima atau terdapat perbedaan yang
signifikan return saham 22 hari sebelum dan sesudah akuisisi.
Dari tabel 4.37 clapat clilihat pula nilai Sig (0.035) < a
=
0.05, Ho
ditolak dan Ha cliterima, menanclakan bahwa terdapat perbedaan antara
return saham 22 hari sebelum dan sesudah pengumuman akuisisi.
Hal ini sejalan clengan penelitian yang dilakukan oleh Yuclyaclmoko
dan Ainin Na,im (2000) menunjukan bahwa terclapat perubaha.n yang
signifikan dari return saham pada periode window.
11Y7
Tabel 4.38
Basil Uji Paired Sample T-Test Volume Perdagangan Saham
Perusahaan Merger
Variabel
t
df
Sig(2-tailed)
Volume Perdagangan Saham
-,624
7
,552
Sumber : Output SP SS 16. 0
Berdasarkan tabel 4.38 pengujian dengan menggunakan Uji Paired
Sample t-test dengan alpha = 5% memberikan nilai t- hitung -0,624 dan
untuk mencari nilai t-tabel yaitu dengan cara membagi alpha menjadi 2
karena uji beda berpasangan dua sisi (two-tailed), maka a 0,05 : 2 =
0,025. Setelah itu, mencari degree offi'eedom (derajat kebebasan) yaitu n1=8-1=7.
T-tabel diperoleh dengan cara menggunakan table nilai kritis
distribusi t sebesar 2,365. Basil ini memberikan bukti bahwa t-hitung < tlabel atau Ho diterima dan Ha ditolak atau tidak terdapat perbedaan yang
signifikan volume perdagangan saham 22 hari sebelum dan sesudah
merger.
Berdasarkan tabel 4.38 dapat dilihat pula nilai Sig (0,552) > a
=
0,05, Ho diterima dan Ha ditolak, menandakan bahwa tidak terdapat
perbedaan antara volume perdagangan saham 22 hari sebelum dan
sesudah pengumuman merger.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Etty
Gurendrawaty dan
Bambang Sudibyo (1999), menunjukan bahwa
11HI
volume perdagangan saham pada periode sebelum dan sesudah merger
dan akuisisi tidak berbeda secara signifikan.
Tabel 4.39
Basil Uji Paired Sample T-Test Volume Perdagangan Saham
Perusahaan Akuisisi
Variabel
t
df
Sig (2-tailed)
Volume Perdagangan Saham
,023
4
,983
Sumber : Output SPSS 16. 0
Berdasarkan tabel 4.39 pengujian dengan menggunakan Uji Paired
Sample I-test dengan alpha = 5% memberikan nilai t- hitung 0,023 dan
untuk mencari nilai t-tabel yaitu dengan cara membagi alpha menjadi 2
karena uji beda berpasangan dua sisi (two-tailed), maka a 0,05 : 2
=
0,025. Setelah itu, mencari degree offi·eedom (derajat kebebasan) yaitu nI =5-1 =4.
T-tabel diperoleh dengan cara menggunakan table nilai kritis
distribusi t sebesar 2,776. Basil ini memberikan bukti bahwa t-hitung < ttabel atau Ho diterima dan Ha ditolak atau tidak terdapat perbedaan yang
signifikan volume perdagangan saham 22 hari sebelum dan sesudah
akuisisi.
Berdasarkan tabel 4.39 dapat dilihat pula nilai Sig (0,983) > a
=
0,05, Ho diterima dan Ha ditolak, menandakan bahwa tidak terdapat
perbedaan antara volume perdagangan saham 22 hari sebelum dan
sesudah pengumuman akuisisi.
109
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Etty
Gurendrawaty dan Bambang Sudibyo (1999), menunjukan bahwa volume
perdagangan saham pada periode sebelum dan sesudah merger dan
akuisisi tidak berbeda secara signifikan.
Tabel 4.40
Hasil Uji Paired Sample T-Test Risiko Sistematis
Perusahaan Akuisisi
Variabel
t
df
Sig (2-tailed)
Risiko sistematis
,256
4
,810
Sumber : Output SPSS 16. 0
Berdasarkan label 4.40 pengujian dengan menggunakan Uji Paired
Sample t-test dengan alpha = 5% memberikan nilai t- hitung 0,256 dan
untuk mencari nilai t-tabel yaitu dengan cara mernbagi alpha menjadi 2
karena uji beda berpasangan dua sisi (two-tailed), maim a 0.05 : 2 =
0.025. Setelah itu, mencari degree offreedom (derajat kebebasan) yaitu n1 =5-1 =4.
T-tabel diperoleh dengan cara menggunakan table nilai kritis
distribusi t sebesar 2,776. Hasil ini memberikan bukti bahwa t-hitung < ttabel atau Ho diterima dan Ha ditolak atau tidak terdapat perbedaan yang
signifikan risiko sistematis 22 hari sebelum dan sesudah akuisisi.
Berdasarkan label 4.40 dapat dilihat pula nilai Sig (0.810) > a
0.05, Ho diterima dan Ha
=
ditolak, menandakan bahwa tidak terdapat
110
perbedaan antara risiko sistematis 22 hari sebelum dan sesudah
pengumuman akuisisi.
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Yudyamoko dan Ainun Na'im (2000) menunjukaa rata-rata beta setelah
merger dan akuisisi lebih besar dibandingkan sebelum merger dan akusisi
atau terdapat perbedaan antara risiko siatematis sebelum dengan sesudah
pengumuman merger dan akuisisi.
b. Uji Wilcoxon Signed Ranks Test
Uji wilcoxon signed ranks test merupakan alat
UJI
statistic non
parametric yang tidak harus terpenuhi asums1 dasar bahwa data harus
terdistribusi normal. Uji wilcoxon signed ranks test dipergunakan untuk
menguji apakah terdapat perbedaan risiko sistemati.s 22 hari sebelum dan
22 hari sesudah merger. Dalam pengujian ini tingkat signifikan yang
dipergunakan adalah a
=
10 % dan !criteria untuk menolak atau menerima
Ho berdasarkan P-value adalah sebagai berikut :
Jika ?-value < a, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika ?-value> a, maka Ho diterima dan Ho ditolak.
Tabel 4.41
Hasil Uji Wilcoxon Signed Ranks Test Risiko Sistematis
Perusahaan Merger
Variabel
z
Risiko Sistematis
-1,820
Sig (2-tail'
,069
Sumber: Output SPSS 16.0
Berdasarkan label 4.41 pengujian risiko sistematis perusahaan merger
menggunakan uji wilcoxon signed ranks test dengan alpha
memberikan nilai z
=
-1.820
=
10%
Nilai P-value uji 2 sisi nilai P-value 0,069
atau sebesar 0,69%.
Dengan membandingkan nilai P-value dan nilai signifikansi pada
alpha 10 %, dapat dilihat bahwa untuk uji dua sisi nilai P- value lebih
kecil daripada nilai a . Maka Ho ditolak dan Ha diterima, atau terdapat
perbedaan yang signifikan risiko sistematis 22 hari sebelum dan 22 hari
sesudah merger.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yudyamoko
clan Ainun Na'im (2000) bahwa terdapat perbedaan antara risiko
siatematis sebelum dengan sesudah pengumuman merger dan akuisisi.
4. Analisis Diskriminan
Analisis cliskriminan pada prinsipnya bertujuan untuk mengelompokan
dua atau lebih kelompok. Dalam hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui
apakah terdapat perbeclaan kinerja keuangan yang diukur dengan rasio
' ,,.,
keuangan pada periode sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Syarat
utama untuk melakukan analisis dishimina adalah data harus terdistribusi
normal.
Langkah pertama dalam analisis diskriminan ini adalah menguji apakah
terdapat perbedaan kine1ja keuangan berdasarkan indikator-indikatornya,
sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.Uji ini dapat dilakukan dengan
melihat nilai Wilk's Lamda atau dengan menggunakan uji F. Nilai Wilk's
Lamda berada diantara 0 sampai dengan I, semakin mendekati 0 maka
perbedaan antara kedua grup (sebelum dan sesudah merger dan akuisisi)
semakin nyata.
a. Perusahaan Merger
Tabel 4.42
Hasil Uji Perbedaan Grup Wilk's Lamda dan Uji F
Tests of Equality of Group Means
Wilks' Lambda
F
dfl
dj2
Sig.
EBIT
.961
.573
I
14
.461
EAT
.936
.952
1
14
.346
EPS
1.000
.003
1
14
.958
NOi per Sales
.946
.796
1
14
.387
NOi per Total Asset
.995
.068
I
14
.799
NOi per Total Capital
.940
.895
1
14
.360
NI per Sales
.997
.047
1
14
.831
ROE
.977
.334
1
14
.572
PER
.844
2.591
1
14
.130
PBV
.879
1.919
1
14
.188
Sumber : Output SPSS 16. 0
1 11.
Berdasarkan tabel 4.42 dapat dilihat, 10 rasio yang digunakan dalam
analisis diskriminan, yaitu NOi per sales, NOi per Total Asset, NOi per Total
Capital, NI per Sales, ROE, PER, PBV, EBIT, EA7'. dan EPS ternyata tidak
terdapat
perbedaan
antara
kine1ja
keuangan
sebelum
dan
sesudah
pengumuman merger. Hal ini disebabkan karena pacla rasio-rasio diatas nilai
F hitung lebih kecil dari nilai F table dan signifikansi lebih besar dari a =
0.05.
Hal ini ticlak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyu
Wiyani
dan
Andi
Wijayanto,
bahwa
dalam
penelitiannya
dengan
menggunakan 12 rasio yang sama, dan 12 rasio tersebut digunakan karena
k·~dua
semua rasio tersebut terdistribusi normal, dan dari
belas rasio yang
digunakan dalam penelitiaanya tersebut terdapat 2 rasio yang membedakan
kine1ja sebelum dan sesudah merger, yaitu NOi per Sales clan NJ per Sales.
Hal ini disebabkan karena pada rasio-rasio diatas nilai F hitung lebih besar
dari nilai F table dan signifikansi lebih besar dari a
0.05.
=
Tabel 4.43 Eigen Value
Eigenvalues
-
Function Eigenvalue % of Variance Cumulative %
I
.882"
I 00.0
100.0
Canonical
Correlation
.685
a. First I canonical discriminant functions were used in the analysis.
Sumber : Output SP SS 16.
Tabel 4.44 Tabel Wilie's Lamda
Wilks' Lambda
Test of
Function(s)
I
Wilks'
Lambda
Chi-square
.531
5.692
df
D
Li
I•
Sumber : Output SPSS I 6. 0
Pada table eigen value didapat nilai Canonical Correlation sebesar 0,685
sehingga apabila dikuadratkan menjadi 0,4692. Nilai ini menunjukan bahwa
46,92% varians indicator-indikator kinerja keuangan dapat dijelaskan oleh
model dislaiminan yang terbentuk. Sedangkan nilai Wilk' s Lamda sebesar
0,531 dengan nilai Chi-square sebesar 5,692 dan signifikru1si sebesar 0,840.
Maka dapat didapat diputuskan bahwa kinerja keuangaa sebelum dan sesudah
merger berdasarkan indikatot-indikator tersebut tidak te:rdapat perbedaan yang
signifikan.
Berdasarkan uraian diatas, maka hal ini sejalan oleh penelitian dengan
penelitian oleh Wahyu Wiyani dan Andi Wijayanto(2002), bahwa dalam
penelitiannya bila secara keselurnhan kine1ja keuru1gan sebelum dan sesudah
merger berdasarkan indikatot-indikator tersebut tidak terdapat perbedaan yang
signifikan. Hal ini berbeda dengan pendapat Fuady (200 I) bahwa alasa untuk
melalmkan merger dan akuisisi salah satunya adalah untuk menrunbah sinergi
dari dua perusahaan, yang dapat dirumuskan 2 + 2
=
5, kelebihan I
''
~
merupakan hasil dari sinergi. Tetapi tidak menutup kemungkinan perusahaan
akan dapat menghasilkan sinergi di talmn-tahun mendatang karena hasil dari
sinergi tersebut barn dapat dilihat minimal 5 tahun dua perusahaan berjalan.
Tabel 4.45
Unstandardized Canonical Discriminant Function Coefficients
Canonical Discriminant Function
Coefficients
Function
1
-
EBIT
.302
EAT
.085
EPS
.495
NOi per Sales
-5.094
NOi per Total Asset
10.553
NOi per Total Capital
-1.221
NI per Sales
I
3.323
ROE
.516
PER
-.172
PBV
.032
(Constant)
.191
Unstandardized coefficients
Sumber : Output SPSS 16. 0
Untuk mengetahui fungsi diskriminan yang terbentuk dapat dilalrnkan
dengan melihat Canonoical Disciminant Function Coefficient. Fungsi
diskriminan yang terbentuk adalah :
Z =
0,191 + 0,302 EBIT + 0,085 EAT+ 0,495 EPS - 5,094 NO! per
Sales + I 0,553 NO! per Total Asset - 1,221 NO! per Total Capital
+ 3,323 NJ per Sales+ 0,516 ROE- 0,172 PER+ 0,032 PBV
Tabel 4.46
Standardized Canonical Discriminant Function Coefficients
Standardized Canonical
Discriminant Function Coefficients
Function
1
EBIT
.579
EAT
.094
EPS
.348
NO! per Sales
-.904
NO! per Total Asset
1.246
NO! per Total Capital
-.587
NJ per Sales
1.315
ROE
.534
PER
-1.461
PBV
.344
-·
Sumber: Output SPSS 16.0
Tampilan Standardized Canonical Discriminant Function Coefficients
menunjukan bahwa besarnya koefesien yang paling besar adalah NI per Sales.
sebesar 1,315 dan koefesien yang paling kecil adalah PER sebesar -1.461.
Koefesien yang sudah distandarisasi digunakan untuk menilai pentingnya
variable diskriminator secara relative dalam membentuk fungsi diskriminan.
Makin tinggi koefesien yang telah distandarisasi, maka makin penting
variable tersebut terhadap variable Iainnya dan sebaliknya.
b. Perusahaan Akuisisi
Tabel 4.47
Hasil Uji Perbedaan Grup Wilie's Lamda dan Uji F
Tests of Equality of Group Means
Wilks' Lambda
-
dfl
F
EBIT
.839
1.532
EAT
.955
EPS
df2
Sig.
1
8
.251
.378
1
8
.556
.919
.708
I
8
.424
NOi per Sales
.962
.314
I
8
.591
NOi per Total Asset
.988
.JOO
I
8
.760
NOi per Total Capital
.944
.472
1
8
.511
NI per Sales
.999
.010
I
8
.924
ROE
.813
1.834
I
8
.213
Tingkat Penjualan
.977
.184
I
8'
.679
PER
.988
.097
1
8
.764
PBV
.966
.283
I
8
.609
Q tobin
-,990 ----.082 ·-·--· ------- - I ·--- ·- ---
8
.782
-
-
Sumber: Output SPSS 16.0
Berdasarkan tab el 4.4 7 dapat dilihat, 12 rasio yang digunakan dalam
analisis dishiminan, yaitu NOi per sales, NOi per Total Asset, NOi per Total
Capital, NJ per sales, ROE, Tingkat Penjualan, EPS, EBIT, EAT, PER, PBV,
dan Rasia q Tobin ternyata tidak terdapat perbedaan arttara kine1ja keuangan
sebelum dan sesudah pengumuman akuisisi. Hal ini disebabkan karena pada
rasio-rasio diatas nilai F hitw1g lebih kecil dari nilai F table dan signifikansi
lebih besar dari a
=
0.05.
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyu
Wiyani
dan
Andi
Wijayanto,
bahwa
dalam
penelitiannya
dengan
menggunakan 12 rasio yang sama, dan 12 rasio tersebut digunakan karena
semua rasio tersebut terdisu·ibusi normal, dan dari ke duabelas rasio yang
digunakan dalam penelitiaanya tersebut terdapat 2 rasio yang membedakan
kine1ja sebelum dan sesudah merger, yaitu NO! per Sales dan NI per Sales.
Hal ini disebabkan karena pada rasio-rasio diatas nilai F hitung lebih besar
dari nilai F table dan signifikansi lebih besar dari a = 0.05.
Tabel 4.48 Uji Toleransi
Variables Failing Tolerance Test'
Minimum
Within-Groups
Tolerance
Variance
Tolerance
.289
.000
.000
PER
13352.909
.ODO
.ODO
PBV
16.561
.ODO
.000
6.740
.ODO
.ODO
Tingkat Penjualan
Q tobin
All variables passing the tolerance criteria are entered simultaneously.
a. Minimum tolerance level is .001.
Pada uj i toleransi dengan table diatas, maka dapat dilihat bahwa dari
kedua belas rasio yang digunakan dalam penelitian ini, terdapat 4 rasio yang
tidak dapat digunakan dalam analisis diskriminan karena mempunyai nilai
toleransi lebih kecil dari 0,00 I. Hal ini menunjukan bahwa padaindikator
tersebut tidak terdapat perbedaan sama sekali.
Tabel 4.49 Eigen Values
Eigenvalues
Eigen
%of
value
Variance
Function
1
1.715'
Canonical
Cumulative%
100.0
Correlation
100.0
.795
a. First I canonical discriminant functions were used in the analysis.
Sumber : Output SPSS 16. 0
Tabel 4.50 Tabel Wilie's Lamda
Wilks' Lambda
Test of
Function( s)
1
Wilks'
Lambda
Chi-square
.368
3.995
df
Si:·
8
Sumber: Output SPSS 16.0
Pada table eigen value didapat nilai Canonical Correlation sebesar 0, 795
sehingga apabila dikuadratkan menjadi 0,632. Nilai ini menunjukan bahwa
63,2 % varians indicator-indikator kine1ja keuangan dapat dijelaskan oleh
model dislaiminan yang terbentuk. Sedangkan nilai 'VI/ilk's Lamda sebesar
0,368 dengan nilai Chi-square sebesar 3,995 dan signifikansi sebesar 0.858.
Maka dapat didapat diputuskan bahwa kinerja keuangan sebelum dan sesudah
akuisisi berdasarkan indikatot-indikator tersebut tidak terdapat perbedaan
yang signifikan.
Berdasarkan uraian diatas, maka hal ini sejalan oleh penelitian dengan
penelitian oleh Wahyu Wiyani dan Andi
Wijayanto, bahwa dalam
penelitiannya bila secara keseluruhan kinerja keuangan sebelum dan sesudah
merger berdasarkan indikatot-indikator tersebut tidak terdapat perbedaan yang
signifikan. Hal ini berbeda dengan pendapat Fuady (200 I) bahwa alasa untuk
melakukan merger dan akuisisi salah satunya adalah untuk menambah sinergi
dari dua perusahaan, yang dapat dirumuskan 2 + 2 = 5, kelebihan I
merupakan hasil dari sinergi. Tetapi tidak menutup kemungkinan perusahaan
akan dapat rnenghasilkan sinergi di tahun-tahun rnendatang karena hasil dari
sinergi tersebut baru dapat dilihat minimal 5 tahun dua perusahaan berjalan.
Tabel 4.51
Unstandardized Canonical Discriminant Function Coefficients
Canonical Discriminant Function
Coefficie11ts
Function
EBIT
.617
EAT
-.741
EPS
.102.
NO! per Sales
NO! per Total Asset
NO! per Total Capital
NI per Sales
ROE
(Constant)
Unstandardized coefficients
8.994
-12.888
6.354
-5.932
3.429
-1.817
Untuk mengetahui fungsi diskriminan yang terbentuk dapat dilakukan
dengan
melihat Canonoical Disciminant Function Coefficient. Fungsi
diskriminan yang terbentuk adalah :
Z =
-1,817 + 0,617 EBIT-0,741 EAT+ O,I02EPS+ 8,994NOiperSales
- 12,888 NO! per Total Asset+ 6,354 NOJ per Total Capital - 5,932
NI per Sales + 3,429 ROE
Tabel 4.52
Standardized Canonical Discriminant Function Coefficients
Standardized Canonical
Discriminant Function Coefficients
Function
1
EBIT
1.964
EAT
-2.314
EPS
.847
NOi per Sales
NOi per Total Asset
1.359
-1.152
NOi per Total Capital
1.197
NI per Sales
-.930
ROE
1.548
Sumber: Output SPSS 16.0
Tampilan Standardized Canonical Discriminant Function Coefficients
menunjukan bahwa besarnya koefesien yang paling besar adalah EBIT sebesar
1,964 dan koefesien yang paling kecil adalah EAT sebesar -2,314. Koefesien
yang sudah distandarisasi digunakan untuk menilai pentingnya variable
diskrirninator secara relative dalarn rnernbentuk fungsi diskrirninan. Makin
tinggi koefesien yang telah distandarisasi, rnaka rnakin penting variable
tersebut terhadap variable lainnya dan sebaliknya.
BABV
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulau
Berdasarkan hasil penguJian statitistik yang dilakukan oleh penulis dapat
diperoleh kesimpulan bahwa merger yang telah dilakukan 8 perusahaan dan
akuisisi yang dilakukan 5 perusahaan dari seluruh sektor industri pada periode
1999-2005 di BE!, dapat disimpulkan :
1. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara return saham 22 hari sebelum
dan 22 hari sesudah melakukan merger. Hasil penelitian ini berbeda dengan
penelitian yang dilakukan oleh Payamta dan Doddy Setiawan (2004) dimana
hasil penelitianya adalah terdapat perbedaan yang signifikan return saham
perusahaan manufaktur sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.
2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara return saham 22 hari sebelum dan
22 hari sesudah melakukan akuisisi. Hasil penelitian ini konsisten atau sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Payamta dan Doddy Setiawan (2004)
dimana hasil penelitianya adalah terdapat perbedaan yang signifikan return
saham perusahaan manufaktur sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.
3. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara volume perdagangan saham
22 hari sebelum dan 22 hari sesudah melakukan merger dan akuisisi. Hasil
penelitian ini konsiten dengan penelitian yang dilakukan oleh Etty
Gurendrawati dan Bambang Sudibyo (1999) dimana hasil penelitianya adalah
tidak terdapat perbedaan yang signifikan volume perdagangan saham I 0 hari
sebelum dan 10 hari sesudan merger dan akuisisi.
4. Terdapat perbedaan yang signifikan antara risiko sistematis 22 hari sebelum
dan 22 hari sesudah melakukan merger. Hasil penelitian ini konsisten dengan
penelitian yang dilakukan oleh Salter dan Weinhold (1997) dimana akuisisi
akan menurunkan risiko sistematis dari pengakuisisi.
5. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara risiko sistematis 22 hari
sebelum dan 22 hari sesudah melakukan akuisisi. Hasil penelitian ini berbeda
dengan penelitian yang dilakukan oleh Salter dan Weinhold (1997) dimana
akuisisi akan menurunkan risiko sistematis dari pengakuisisi.
6. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kine1ja keuangan 2 tahun
sebelum dan 2 tahun sesudah melakukan merger dan akuisisi. Hasil penelitian
ini konsisten dengan penelitian Wahyu Wiyani dan Andi Wijayanto (2002),
dimana kinerja keuangan tidak membedakan secara nyata sebelum dan
sesudah akuisisi pada PT. Gudang Garam, Tbk, dengan menggunakan analisis
diskriminan.
7. Hasil penelitian ini memberi indikasi bahwa tujuan ekonomis dilakukannya
merger dan akuisisi tidak tercapai. Hal ini mungkin disebabkan karena alasan
non ekonomis yang lebih banyak dipe1timbangkan, atau mungkin keputusan
merger dan akuisisi dilakukan dengan maksud untuk rnenyelamatkan target
company dari ancaman kebangkrutan, yang memang kondisinya terpuruk,
seperti yang banyak terjadi dalam masa krisis dewasa ini.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian m1 beberapa implikasi dapat diberikan kepada
pihak, antara lain :
I. Bagi investor, hasil penelitian inibisa dijadikan masukan dalam mengambil
keputusan berinvestasi, agar sebelum mengambil keputusan berinvestasi pada
suatu perusahaan hendaknya mempertimbangkan berbagai aspek keuangan,
aspek makro ekonomi, dan pengumuman merger dan akuisisi.
2. Bagi perusahaan (emiten) yang akan melakukan aktivitas merger dan akuisisi
hendaknya lebih seksama atau lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan
merger dan akuisisi agar tujuan pengambil alihan dapat tercapai, salah satunya
adalah terciptanya sinergi bagi kedua perusahaan.
3. Bagi akademis, hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk
memahami kejadian yang mempengaruhi merger dan akuisisi serta akibat
yang ditimbulkannya.
C. Keterbatasan dan Saran Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah :
I. Penelitian ini hanya menggunakan aspek-aspek ekonomis saja, sementara
banyak faktor ekonomis yang tidak dimasukan dalam ukuran kuantitatif
seperti teknologi, sumber daya manusia, pelayanan, pajak, budaya perusahaan
dan sebagainya penting untuk diperhatikan sebagai faktor pendukung dalam
melakukan merger clan akuisisi.
2. Peri ode pengamatan yang singkat dan jumlah sampel yang seclikit.
3. Penelitian ini juga ticlak membeclakan jenis merger clan akuisisi yang
clilakukan apakah merger itu merger hoisontal, ve1iikal atau konglomerat,
serta apakah merger clan akuisisi yang dipakai dalam sampel penelitian ini
merupakan merger dan akusisi eksternal atau internal.
4. Ukuran perusahaan yang melakukan
merger dan akusisi JUga tidak
diperhitungkan dalam penelitian ini.
Penulis mencoba memberi saran untuk penelitian selanjutnya agar menjadi
lebih baik:
I. Memperhatikan juga aspek-aspek non ekonomis, tidak hanya aspek ekonmis
saJa.
2. Memperpanjang periode pengamatan agar basil penelitian lebih valid.
3. Menambah jumlah sampel, karena dalam menggunakan analisis diskriminan
lebih baik menggunakan sampel yang tidak sedikit.
4. Membedakan perusahaan melakukan merger dan akuisisi, dan mernbedakan
ukuran perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Imam, "Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS'', Badan
Penerbit Universitas Diponogoro, Semarang, 2001
Haerani, Siti,"Penguj ian Kausal Timbal Balik antara Kepuasan Keija dan Kinerja
Karyawan pada Beberapa Perusahaan yang Melakukan Merger di Kota
Makasar", Jurnal Ekonomi Unmer, Vol 9 N0.3, Oktober 2005
Hitt, A.Michael, Jeffrey S. Harrison, dan R. Duane !rel.and " Mergers and
Acquisition: A Guide to Creating Value for Stakeholders", 2002, PT. Raja
Grafindo Persada
Husnan, Suad,"Dasar-Dasar Teori Portofoli dan Analisis Sekuritas".2001, Edisi ke
Tiga, AMP YKPN
lkatan Akuntansi Indonesia, 1999, PSAK No.22 Tentang Akuntansi Penggabungan
Usaha. Jakarta : Salemba Empat
Indonesian Capital Market Directory, Institute for Economic and Financial Research,
Jakarta 1998
Junaedi, Dedi, "Dampak Tingkat Pengungkapan Jnformasi Perusahaan Terhadap
Volume Perdagangan dan Return Saham". Jurnal Akuntansi dan Keuangan di
Indonesia, Juli-Desember 2005: hal 1-28
Maryam, Siti, " Analisis PengaruhMerger dan Akuisisi Terhadap Return Saham,
Volume Perdagangan Saham clan Kine1ja Perusahaan Manufaktur di BEJ".
Skripsi SI yang tidak dipublikasikan, FEIS UIN,2007
Oktaviani, Dwi, " Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Perubahan Return Saham
clan Kine1ja Perusahaan yang Terdapat di BEJ". Skripsi Trisakti Scool of
Management, 2003
Payamta (Doddy Setiawan)," Analisis Pengaruh Keputusan Merger dan Akuisisi
Terhadap Perubahan Kinerja Perusahaan Publik di Indonesia". Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia, vol 7, No.3, September 2004: Hal.265-282
Puspitasari,"Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Perubahan Return Saharn,
Volume Perdagangan Saharn, dan Resiko Sisternatis pada Perusahaan Publik
di BEJ" Skripsi Trisakti Scool of Management, 2003
Rachrnawati, Eka Nuraini dan Euardus Tandeilin," Pengaruh Pengurnurnan Merger
dan Akuisisi Terhadap Return Saharn perusahaan Target di Bursa efek
Jakarta". Jurnal Riset Akuntansi, Manajernen, dan Ekonorni, Vol.I
No.2,Agustus 2001: 153-170
Riyanto, Bambang, "Dasar-Dasar Pernbelanjaan Perusahaan" Edisi 4 BPfe,
Yogyakarta, 1997
Santoso,
Singgih,
Buku
Latihan
SPSS
Statistik Multivariate,
Grarnedia,
Jakaita,2 002
Saputra, A. Kuminny dan Elly, " Pengaruh Resiko Sistematis dan Likuiditas
Terhadap Tingkat Pengembalian Saharn Badan-Badan Usaha yang Go-Public
di Bursa Efek Jakarta" Jurnal Ekonorni Manajernen,Universitas Kristen
Petra,1999
Sugiyarso,G. dan F.Winarni,"Pernahaman Laporan Keuangan Pengelolaan Aktiva,
Kewajiban dan Modal, Serta Pengukuran Kinerja Perusahaan". PT.
Agromedia Pustaka,Tangerang,2005
Trihendradi,C."Langkah Mudah Menguasai StatistikMenggunakan SPSS 15" CV.
Andi Offset, Yogyakaita,2007
Wahidahwati "Analisis Persamaan Simultan dari Tobin's Q Kepemilikan Manajerial
dan Kebijakan Utang". Jurnal Ekonomi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Indonesia (STIESIA)Surabaya,2003
Wirosuhardjo,Kaitomo, " Merger dan Akuisisi Perusahaan Indonesia antara Mitos
dan Kenyataan".Jurnal Pengembangan Wiraswasta, November 2000 : Hal.811
Wiyani, Wahyu, Wijayanto, Andi,"Analisis Kinerja Keuangan PT. Gudang
Gararn,Tbk Sebelum dan Sesudah AkuisisiMaret 2002".Jurnal Penelitian
Volume XVII Nomor 1 tahun 2005
Sumber Data :
www.google.com
Bapepam 1999-2005, Indonesian Capital Market Directory, Jakarta
Pusat Referensi Pasar Modal PT Bursa Efek Indonesia
LAMPIRAN
Lampiran I
Rt
e urn SaIiam p erusa iaan M ere.er
1-lari kc-22
-21
-20
-19
-18
-17
-16
-15
-14
-13
-12
-ll
-JO
-9
-8
-7
-6
-5
-4
-3
-2
-1
Rata-rata
scbclum
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
II
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Rata-rata
scsudah
CTTH
0.052631579
0.1
-0.045454545
0.095238095
-0.086956522
0.095238095
-0.086956522
0.095238095
0.043478261
0.083333333
-0.038461538
-0.04
0.083333333
-0.038461538
0.08
0.037037037
-0.071428571
-0.038461538
-0.08
0.086956522
0.04
0.038461538
KLBF
-0.038461797
0.120000 !08
-0.035714532
-0.037036626
0.038461095
-0.037036626
-0.038461797
-0.007999889
-0.016129543
-0.024589192
0.025209062
0.008197359
-0.008130709
-0.008196611
0.008264351
0.008197359
0.081300621
-0.015037483
0.007633481
-0.0303033
-0.023437282
0.007999889
INTP
0.016129032
0.015873016
-0.015625
-0.015873016
-0.032258065
0.016666667
-0.016393443
0.033333333
-0.016129032
0.049180328
-0.046875
0.032786885
0.047619048
-0.015151515
-0.015384615
-0.03125
-0.016129032
0.098360656
0.029850746
-0.014492754
-0.058823529
-0.015625
STTI'
0.023809524
-0.023255814
-0.023809524
-0.024390244
0.025
0.024390244
-0.023809524
-0.024390244
-0.025
-0.051282051
0.027027027
0.026315789
-0.025641026
0.026315789
0.128205128
0.045454545
0.086956522
-0.02
0.102040816
-0.037037037
-0.038461538
-0.04
0.018398414
-0.000694185
0.001354078
0.007201745
-0.038461538
0.04
-0.038461538
-0.04
0.041666667
0.04
-0.076923077
0.041666667
-0.04
0.083333333
-0.038461538
-0.08
-0.086956522
0.047619048
0.045454545
-0.043478261
-0.045454545
0 .09523809 5
-0.043478261
-0.045454545
-0.047619048
-0.1
-0.018277879
0.007999889
0.079365643
-0.014706343
-0.007462583
0.007518692
0.059701446
-0.007042157
-0.021276948
-0.007245712
0.043795095
0.020978825
0.006849848
-0.074829682
-0.03125
-0.016129032
0.049180328
0.03125
-0.03030303
-0.015625
-0.031746032
-0.016393443
0.016666667
-0.016393443
-0.040816327
-0.021276596
0.02173913
-0.021276596
-0.02173913
0.111111111
-0.04
-0.041666667
0.02173913
-0.042553191
0.016666667
-0.016393443
-0.033333333
0.017241379
0.016949153
0.111111111
-0.02
-0.020408163
-0.041666667
0.007407982
0.014705097
-0.007245712
-0.014598999
-0.056603774
-0.02
0.020408163
-0.02
-0.086956522
0.047619048
-0.022727273
0.162790698
-0.02
0.020408163
0.02
-0.019607843
-0.014989569
0.003143035
-0.011479857
0.002537428
0.022058604
-0.014388381
-0.029197332
0.015037385
0.033333333
-0.048387097
-0.101694915
l-lari kc-22
-21
-20
-19
-18
-17
-16
-15
-14
-13
-12
-11
-10
-9
-8
-7
-6
-5
-4
-3
-2
-I
Rata-rata
scbclunt
I
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Rata-rata
scsudah
UNVR
SRSN
CPIN
-0.016666667
0.033898305
0.016393443
-0.032258065
0.016666667
0.032786885
-0.047619048
-0.016666667
0.016949153
-0.016666667
0.016949153
-0.016666667
-0.016949153
-0.017241379
-0.01754386
0.035714286
-0.017241379
0.01754386
-0.017241379
-0.01754386
-0.035714286
-0.018518519
0.006849315
-0.013605442
0.020689655
0.040540541
-0.012987013
0.032894737
-0.031847134
0.026315789
0.012820513
0.006329114
-0.018867925
0.012820513
-0.012658228
-0 .00641025 6
-0.006451613
0.006493506
-0.006451613
-0.012987013
-0.006578947
0.013245033
0.006535948
0.006493506
LPKR
0.071428571
0.066666667
-0.0625
-0.066666667
0.035714286
0.103448276
0.03125
0.060606061
0.028571429
0.027777778
-0.027027027
0.027777778
0.027027027
-0.026315789
-0.027027027
0.027777778
-0.027027027
0.027777778
0.054054054
0.102564103
0.11627907
-0.020833333
-0.083333333
-0.090909091
-0.l
0.111111111
-0.2
-0.125
0.142857143
-0.125
0.142857143
-0.125
0.142857143
-0.125
0.142857143
0.125
-0.222222222
0.142857143
-0.125
0.142857143
-0.125
0.142857143
-0.125
0.142857143
-0.005347084
0.002871954
0.025060172
-0.008749836
0.041666667
-0.04
-0.020833333
-0.063829787
0.113636364
-0.06122449
-0.02173913
0.066666667
-0.166666667
0.2
-0.041666667
-0.02173913
-0.044444444
0.093023256
-0.021276596
-0.02173913
0.022222222
0.086956522
-0.02
0.142857143
-0.071428571
-0.057692308
0 .006622517
0.013157895
-0.006493506
-0.013071895
0.006622517
-0.032894737
0.006802721
-0.006756757
-0.006802721
-0.006849315
-0.020689655
-0.042253521
-0.029411765
0.007575758
0.015037594
-0.007407407
0.014925373
0.007352941
0.02189781
-0.014285714
0.007246377
-0.021582734
0.020833333
-0.020408163
-0.020833333
0.042553191
0.020408163
-0.02
0.081632653
0.037735849
0.090909091
0.016666667
0.049180328
0.015625
0.015384615
-0.015151515
-0.015384615
-0.015625
-0.015873016
0.016129032
0.031746032
0.015384615
-0.045454545
0.031746032
-0.142857143
1.833333333
-0.058823529
0.0625
-0.058823529
0.0625
0.058823529
0.111111111
0.05
0.047619048
0.045454545
0.043478261
-0.041666667
-0.086956522
-0.047619048
0.05
0.047619048
0.045454545
-0.043478261
0.045454545
0.043478261
-0.041666667
0.004215845
-0.004602647
0.014418382
0.092042494
Lampiran 2
Return Saham Perusahaan Akuisisi
1-larike-
SULI
BUMI
HMS!'
CEKA
NISP
-22
-21
-20
-19
-0.021052632
-0.021505376
0.076923077
-0.051020408
-18
-17
-16
0.032258065
-0.090909091
0.1
0.545454545
0.117647059
-0.052631579
0.010416667
-0.0 I 0309278
-0.010416667
-0.010526316
-0.021276596
0.166666667
0.095238095
-0.043478261
0.090909091
-0.25
-0.119565217
0.074074074
-0.011494253
-0.093023256
0.055555556
-0.052631579
0.055555556
-0.052631579
0.023255814
0.011363636
-0.005617978
0.18079096
-0.019138756
0.004878049
-0.128205128
0.132352941
-0.116883117
-0.029411765
-0.166666667
0.454545455
-0.025
-0.012820513
-0. I I I I I I I I I
-0.125
0.214285714
0.058823529
-0.055555556
-0.058823529
-0.0625
0.066666667
0.004854369
-0.004830918
0.004854369
0.004830918
-0.009615385
0.004854369
-0 .004830918
0.004854369
0.036363636
0.01754386
0.034482759
0.016666667
-0.032786885
-0.016949153
-0.034482759
-0.017857143
0.018181818
0.017857143
-0.035087719
0.018181818
0.017857143
-0.035087719
0.018181818
-0.003118496
0.027796827
0.012596413
0.016659929
0.003953964
0.085714286
-0.052631579
0.027777778
-0.027027027
-0.013888889
-0.042253521
-0.044117647
-0.015384615
-0.140625
0.236363636
-0.073529412
0.031746032
0.030769231
0.066666667
-0.0625
0.066666667
-0.0625
0.066666667
-0.0625
-0.004807692
0.004830918
0.004807692
-0.004784689
0.009615385
-0.004761905
-0.004784689
0.004807692
0.004784689
-0.023809524
-0.082926829
0.015957447
-0.057591623
0.011363636
-0.011235955
0.011363636
0.011235955
-0.011111111
0.011235955
0.044444444
-0.053191489
0.179775281
-0.047619048
0.03
-0.019417476
-0.079207921
0.083333333
0.153846154
0.066666667
-0.077777778
0.018072289
-0.01183432
-0.017964072
-0.012195122
0.086419753
-0.056818182
0.006024096
0.005988024
0.01754386
-0.017241379
0.01754386
0.017241379
-0.016949153
0.017241379
-0.016949153
-0.103448276
-0.288461538
0.027027027
0.118421053
0.294117647
-0.018181818
-0.018518519
-0.018867925
-0.019230769
0.019607843
0.019230769
0.018867925
-0.018518519
-0.037735849
0.039215686
0.006593407
-0.00903402
0.001452524
0.001731703
-15
-14
-13
-12
-11
-JO
-9
-8
-7
-6
-5
-4
-3
-2
-I
Rata-
ratascbelu1n
l
2
3
4
5
6
7
8
9
10
II
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
n.ata - rata
scsudah
-0.014925373
-0.015151515
0.046153846
-0.044117647
0.030769231
-0.089552239
-0.016393443
0.033333333
-0.096774194
-0.007442942
0.066666667
-0.0625
-0.066666667
-0.071428571
-0.076923077
0.083333333
-0.076923077
0.083333333
0.153846154
-0.066666667
-0.071428571
0.076923077
-0.142857143
0.00625
0.01242236
-0.012269939
0.01242236
-0.012269939
0.01242236
0.085889571
-0.028248588
0.329268293
0.027522936
-0.017857143
-0.036363636
0.037735849
-0.054545455
0.057692308
0.0125
0.012345679
-0.024390244
-0.0125
0.012658228
0.0125
0.049382716
0.011764706
-0.011627907
-0.011764706
-0.011904762
0.012048193
0.011904762
-0.011764706
0.011904762
0.011764706
-0.011627907
0.023529412
-0.011494253
0.011627907
0.011494253
-0.011363636
0.053763441
-0.010204082
-0.051546392
-0.032608696
-0.011235955
-0.034090909
0.011764706
0.023255814
0.011363636
Lampiran 3
onme p erd agangan sa ham p erusa rnan Merger
VI
INTP
SITP
0.026652528
0.055019833
0.045809033
0.040174767
0.008328915
0.035229382
0.0598 II 189
0.09872627
0.034147822
0.032866755
0.000623949
0.000481385
0.000381405
0.000464721
0.000690602
8.44853E-05
0.000126728
8.44853E-05
'l.22427E-05
ll.44853E-05
-IO
0.011562494
0.002498675
0.!01122828
0.037382131
0.058351399
0.21488601
0.063495729
0.02993510 I
0.013083694
0.005827802
0.03316077
0.013745234
0.064515446
0.013671723
0.009145985
0.003370677
4.07326E-05
0.001164581
0.026350259
0.005415578
0.005634053
0.042685864
0.046964634
0.009490685
5.91397E-05
4.22427E-05
0.001351766
8.44853E-05
4.22427E-05
8.44853E-05
3.37941 E-05
0.00028725
-9
-8
-7
-6
-5
-4
-3
-2
0.036500246
0.021557192
0.012248405
0.016902798
0.00338056
0.012983309
0.008720864
0.02234109
0.022712711
0.429588468
0.430669999
0.051232236
0.018974508
0.040532157
0.017514933
0.050791209
0.002601329
0.001457115
0.027468553
0.061919035
0.023463802
0.008335362
0.00465462
0.002036628
6. 75883E-05
0.000168971
8.44853E-05
0.000126728
8.44853E-05
6.75883E-05
4 .22427E-05
4.22427E-05
-I
0.005389298
0.0379656
0.02179916
0.068232642
0.000553592
0.012403567
4.22427E-05
0.000142473
1
0.019793422
0.054476908
0.000388811
2
3
4
5
6
7
0.000489936
0.0184216
0.004899362
0.003723515
0.00122484
0.012836328
0.00122484
9. 79872E-05
0.091869411
0.214190437
0.39223796
0.232671424
0.088614231
0.068201145
0.163661746
0.33919961
0.000910928
0.0023773
0.012395656
0.012441943
0.002499498
0.003412277
0.006341318
0.005047134
4.22427E-05
4.22427E-05
8.44853E-05
0.094753658
0.008573883
0.040958665
0.025770643
0.005438292
0.007496024
0.012493373
0.006859107
0.014698085
0.008622877
0.0998
0.019450466
0.007838979
0.018884813
0.18935661
0.098316749
0.002084766
0.000873898
0.04735753
0.012317155
0.095712611
0.295884816
0.262566525
0.618241522
0.17072862
0.000640612
0.005426687
0.001594124
0.0038159
0.00019996
0.000292534
0.00280314
0.000966472
0.002834615
0.00078873
0.003973275
0.003277708
Hari kc-22
-21
-20
-19
-18
-17
-16
-15
-14
-13
-12
-11
Rata-rata
8
9
IO
II
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Rata-rata
--
CTTH
KLB~-
0.123623109
0.078145174
0.110633914
0.105950665
0.175179903
0.000168971
6. 75883E-05
0.000109831
4.22427E-05
2.53456E-05
4.22427E-05
5.91397E-05
0.000135177
2.534.S6E-05
3.3794 lE-05
0.000870199
0.000473118
0.000168971
0.000126728
0.000768817
I. 68971 E-05
8.44853E-05
8.44853E-05
0.00109831
0.000207757
}Jari ke-22
-21
-20
-19
-18
-17
-16
-15
-14
-13
-12
-11
-10
-9
-8
-7
-6
-5
-4
-3
-2
-1
llata-rata
l
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Rata-rata
CPIN
UNVR
LPKR
SRSN
0.000182909
0.000187309
0.000398504
0.00048273
9.49117E-05
0.000201766
0.000201137
6.28554E-05
0.000188566
0.000126968
0.000418617
0.000194852
0.000234451
0.00028285
9.80545£-05
6.28554E-06
0.000229422
8.92547E-05
6.28554E-05
8.48549E-05
3.14277E-05
3. I 4277E-05
0.00017691
0.000446274
0.000196738
0.000172852
0.000209937
0.000603412
0.000219994
0.000272793
1.2571 lE-05
0.000130739
0.00019548
0.000207423
3.14277E-05
0.000125711
1.2571 lE-05
6.28554E-05
6.28554£-05
l.57139E-05
0.000 l 06854
0.000207423
0.000549357
0.000298563
0.000556271
0.000213537
0.001923331
0.000209344
0.0001 ll517
0.000111517
0.000426869
0.000107009
0.001393292
0.000527868
0.000835541
0.000475616
6.74443E-05
0.000155923
0.00041151
0.000287974
0.000582792
0.000221531
0.000853905
0.000422695
0.000673274
0.000779115
0.000606999
0.001228521
0.000564254
0.000317689
0.001351724
5.9765E-05
0.000788464
0.000225705
0.001672752
0.001135869
0.000712005
0.000451743
0.000507502
0.000272615
0.000272615
0.000159262
0.00024941
0.000661254
0.003508772
0.005964979
0.004516096
0.002968049
0.003810769
0.00200797
0.003262701
0.00158535
0.000766396
0.002563516
0.001606303
0.000497375
0.000362865
0.0006835
0.00076014
0.000550554
0.000819574
0.000445761
0.000375378
0.000256508
0.000517708
0.000222098
0.00021115
0.002019219
0.003606753
0.003526986
0.002363315
0.000359737
0.000406659
0.000470786
0.001063286
0.004793885
0.003666188
0.001803377
0.000462966
0.000492683
0.00064909
0.001187132
0.001560945
0.001204337
0.000320635
0.001238746
0.002067705
0.003946157
0.008671223
0.00124031
0.001357616
0.001845607
0.000696013
0.010910976
0.02053472
0.001748634
0.003836672
0.003374346
0.003758581
0.005509153
0.000288329
0.012151029
0.071350222
0.0499294
0.08456704
0.058456745
0.059331001
0.057356974
0.008237985
0.01132723
0.03798741
0.041164183
0.024523453
0.015745879
0.031417617
0.063998849
0.029913155
0.00298627
0.02527002
0.016733408
0.03:!363815
0.089707542
0.05103329
0.026019677
0.043726197
0.023074597
0.015634667
0.026958807
0.017374941
0.014741875
0.014732607
0.027168876
0.012275628
0 .008310068
0.006521395
0.023546222
0.010400457
0.013438214
0.009535468
0.009020594
0.007040388
0.013553546
0.00654096
0.021379819
Lampiran 4
1-lari kc-22
-21
-20
-19
-18
-17
-16
-15
-14
-13
-12
-11
-10
-9
-8
-7
-6
-5
-4
-3
-2
-I
Rata-rata
I
2
...
VI
o nme p erd af!:anirnn sh
a am p ernsa iaan Ak
- ms1s1
SUL!
0.00031838
0.000595305
4.64305E-05
0.000334963
L65823E-05
3.3 I 646E-05
8.29 I I 5E-06
0.000381393
0.00014095
0.000373102
BUMI
7.63773E-05
0.000607605
0.00016216
0.000479804
0.000776136
0.002042163
0.002391436
0.000679204
0.000471992
0.00154628
HMSP
0.002516421
0.01239917
0.017775846
0.014238186
0.02423142
0.012519014
0.031663858
0.045509605
0.012599916
0.00424797
CEKA
0.000124011
0.000620054
0.002976258
0.002579423
0.001302113
0.00254222
0.002033776
0.006609772
0.003373092
9.3008 IE-05
NISP
0.007144572
0.004065928
0.002941438
0.001552363
0.014008684
0.004575066
0.017779787
0.007232264
0.000113772
0.000200707
6.63292E-06
4.64305E-05
9.94939E-05
0.000262
0.000157532
3.31646E-05
0.000613976
0.000392429
0.000732752
0,000421933
0.000570289
0.000454092
0.000328566
0.002736789
0.000933998
0.000751364
0.006428103
0.003417817
0.002170172
0.002923045
0.000496043
0.00254222
0.002852247
0.002176388
0.00172995
0.009548827
0.002449212
0.0001165
0.000182031
0.000148128
7.01579E-05
0.00011377
0.000608081
0.000187796
4.5432E-05
0.004935639
0.004298081
0.002604225
0.002976258
0.001047004
0.008230886
0.000608547
0.00031I455
0.010947804
0.000105834
0.005410402
0.002254649
0.00178482
0.002938441
0.000163616
0.006520779
0.009814511
0.005035257
0.003531925
0.000150631
7.58464E-06
0.001114217
0.000404209
3.10027E-05
0.000620054
0.008531939
0.002673277
0.002604225
0.002976258
3.10027E-05
0.001344852
0.000996732
0.000284997
0.004224662
0.008890083
0.004100324
0 .004683169
0.000620054
0.000439378
0.000210549
2. 70771 E-05
0.000868137
0 .000202813
0.000265614
0.000227615
9.59456E-05
0.000196218
0.000387304
0.004108504
0.000231839
0.008531939
0.016177201
0.005282857
0.000434038
4.53576E-06
0.000211669
0.001674797
0.001120556
0.000506544
0.002767882
0.001984172
0.001209105
9.40495E-05
0.002732261
0.001502728
0.002388125
0.205367982
0.001395121
0.00496043
0.002021375
2.34347E-05
0.000484192
0.000540511
0.001240107
0.001984172
L51192E-05
0.000213559
0.016846859
0.011861627
0,00403655
0.010261889
0.013816205
3.7798E-07
2.91044E-05
0.000238127
4.91374E-06
0.001185602
9.94939E-05
8.6228E-05
12
4.97469E-06
0.000555507
6.63292E-06
3.81393E-05
0.000165672
0.001712953
0.001691396
0.000399634
9.12027E-05
0.00043114
7.46204E-05
9.94939E-06
2.32152E-05
I .65823E-06
2.32152E-05
L65823E-06
0.000537267
13
14
15
16
17
18
0.00150899
0.000210595
3.31646E-06
0.000122709
3.3 I 646E-06
0.002291675
19
20
21
22
Rata-rata
8.29115E-05
2.48735E-05
0.000157532
3.31646E-06
0.000427597
3
4
5
6
7
8
9
10
II
9.55664E-05
0.000303613
0.000365124
0.000108309
0.000144487
0.000453561
0.000208653
7.28125E-05
0.00051841
0.000231507
0.00101158
0.000174181
0.001276625
0.000610087
0.000185049
0.000220066
0.000891132
0.001457777
0.00161214
0.002517418
9.56289E-05
1.51192E-05
l.13394E-05
0.003221899
0.002689704
0.000529172
6.42566E-05
L70091E-05
Lampiran 5
e nrn MarktP
Rt
e erusa iaan Merner
CTTH
}Jari kc-22
-21
-20
-19
-18
-17
-16
-15
-14
-13
-12
- II
-IO
-9
-8
-7
-6
-5
-4
-3
-2
-I
Rata-rata
sebelun1
l
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Rata-rata
scsudah
--
0.012180886
0.003614762
0.016732266
0.000144016
-0.000657368
-0.005107347
0.000892589
0.00933158
-0.000398921
-0.007570053
-0.00519463
-0.00496122
-0.018599743
-0.030278972
-0.01844685
0.013072062
-0.022699567
0.001684917
0.02353717
0.00145262
0.025193471
0.017768976
J(LBF
0.00485966
0.004902487
-0.021847761
0.010733225
0.006287505
0.001883052
-0.010367508
0.000708511
0.008159806
-0.003181713
-0.009912209
-0.003571704
0.005332127
0.000479477
0.0132789
-0.000749351
-0.00895805
-0.003643911
-0.014327139
-0.00597586
0.005009151
-0.000751234
INTP
0.014537644
0.004276098
0.001529242
-0.006842296
-0.009964289
-0.003843604
0.00919817
-0.003872194
0.005501085
0.00356126
0.005300914
0.004426799
-0.008800804
-0.023934249
-0.014938086
0.012671704
-0.002954062
0.0!0706209
-0.012110441
0.000549512
-0.009343741
0.000561622
-0.008738722
-0.010573913
-0.019431266
-0.01846508
0.0I035U24
0.00<1884428
0.014599295
-0.00522395
0.000643259
0.018972471
0.011154782
0.001363782
0.025410645
0.00973009
-0.006880429
-0.002313834
-0.008271725
0.003593175
-0.005608072
0.007043516
0.014430699
0.000531393
-0.000984206
-0.001081069
0.001322557
-0.00 !080996
0.017031227
0.003619649
-0.005179549
0.028289319
0.006153666
-0.0090 !0031
-0.011885427
0.011328664
0.016761627
0.006342025
0.007683185
0.022890324
-0.006109651
-0.00345236
0.003021278
0.034419185
-0.031605871
0.015387406
0.010866771
-0.008389332
0.002095154
-0.005111816
0.001552043
0.003170642
0.004406576
-0.007317468
-0.011138654
-0.003566422
0.01090!003
0.035143947
-0.003408522
-0.004935852
-0.0143128
-0.000428803
0.00648741
0.005438345
0.006592695
-0.041206128
0.008813785
-0.010761809
-0.022482337
-0.003774122
-0.005715675
-0.014690587
-0.0!0667837
0.00985144
0.021943405
-0.007291915
-0.001185763
0.00540849
-0.017096228
-0.007349268
0.011319087
0.007556265
-0.001021468
0.004051463
-0.011497676
0.015429174
-0.005180566
0.002944127
0.000390918
-0.000819888
-0.00896379
0.007923942
0.022311896
0.000249534
0.009511778
-0.001866554
0.002657571
0.02481093
0.006828598
0.034614092
0.006257628
-0.00749278
-0.023034866
-0.000136187
0.002880492
0.000910458
0.002128333
0.014212246
0.031077015
8.15252E-05
-0.0001129571
0.001979666
0.009366274
0.00609529
0.019524009
0.004962557
-0.002347907
0.001062056
0.006355704
8
-0 ~;~74122
-13
-12
CPIN
0.003695169
0.006738129
-0.015142051
0.005114533
0.008097297
-0.00642812
0.004637853
0.010645504
0.033153296
0.004124022
-0.012006834
-11
-10
-9
-8
-7
-6
-5
-4
0.013695463
-0.004536179
0.007901496
-0.00027623
-0.019519936
-0.023135615
-0.004863335
-0.027605076
-3
-2
-0.015783253
-0.003323875
-I
Rata-rata sebelu1n
I
2
1-lari kc-
-22
-21
-20
-19
-18
-17
-16
-15
-14
3
4
5
6
7
8
9
10
II
12
13
14
15
16
17
18
19
UNVR
0.002434289
0.013994321
-0.00354041
0.020850689
0.031180162
0.004437329
-0.015449729
0.001840098
-0.004683764
-0.001310761
-0.016212387
0.00137576
0.014429656
-0.00240975
0.003173917
0.006042288
0.000366508
0.006367545
-0.005954066
-0.00331450 I
LPKR
0.003986957
0.008775134
-0.004102836
-0.003842448
-0.011059116
0.01590176
0.000672876
-0.010948075
-0.010600782
-0.004475145
0.002143225
SRSN
-0.010341971
-0.003212956
0.015158931
0.007403998
0.019888992
0.016665278
0.006555565
0.013994321
-0.00354041
0.020850689
-0.018010106
-0.024975501
-0.007293409
0.005538079
0.009335438
-0.010313232
-0.010927528
-0.026146107
-0.003842606
0.02145824
0.002947075
-0.009392522
0.001212993
0.031180162
0.004437329
0.01986014
0.029545875
-0.048974163
-0.003808723
0.001016838
0.002538501
-0.015449729
0.003744135
0.003834982
0.001533484
0.036240308
-0.006924711
-0.02222592
-0.075039885
O.oJ 1481322
0.045322649
-0.009940778
-0.004683764
-0.001310761
-0.016212387
0.00137576
0.014429656
-0.00240975
0.002623583
-0.006955269
-0.001572453
0.007425191
0.002583471
-0.002395921
0.003173917
0.006042288
-0.01128307
0.005656856
0.000366508
0.006367545
-0.005954066
-0.003314501
0.001212993
-0.006029886
0.005304144
-0.018214702
-0.000474946
0.000522596
-0.00267760 I
0.015649014
0.008389576
0.002229674
0.001016838
-0.005243287
-0.009940778
0.01045689
0.001332374
0.004888541
-0.010602209
-0.005162269
··0.005113298
0.007527465
··0.001192057
··0.011392052
0.027019865
0.001122321
0.003203829
-0.000498483
··O .008666241
··0.002411611
0.025658004
0.010549955
-0.021083022
0.001213161
0.014356446
0.007794726
-0.002008202
20
21
-0.001793817
-0.016630151
-0.029351554
0.004080598
0.003986957
0.008775134
-0.004102836
-0.003842448
22
Rata-rata sesudah
-0.011059116
-0.001118291
0.01045689
0.001332374
0.004888541
-0.010602209
-0.005162269
0.003203829
0.015288866
-0.007550262
-0.002979507
-0.005251879
0.003064034
-0.000749085
-0.004268339
-0.001467077
-0.014018423
-0.009676991
0.004835209
0.012535216
0.013711922
0.015339374
0.000426252
0.002434289
-0.010166977
2.8244E-06
0.001432909
Lampiran 6
Return Market Pernsahaan Aknisisi
llari kc-
SUL!
BUMI
-22
-2I
-20
-0.0060 I I 429
-0.006197087
-0.003542 I I 5
0.004657267
0.004345657
0.003834799
-19
-0.01780963
-0.024847688
0.002453 I8
0.004184994
-0.0 I 985 I 678
-0.070252505
0.00923354 I
0.01056027
-0.006285 I 92
-I8
-I 7
-I6
-I5
-I4
-13
-I2
-I I
-IO
-9
-8
-7
-6
-5
-4
-3
-2
-1
Rata - rata
scbelu1n
I
2
3
4
5
6
7
8
9
IO
II
12
13
I4
15
16
17
18
19
20
2I
22
Rata - rata
scsudah
HMSP
-0.003988493
0.017187652
-0.003200572
0.011707302
0.003210283
0.00090486
-0.009069053
-0.024162368
CEKA
NISP
-O.OI3144665
0.006385533
-0.004280771
0.00090486
-0.009069053
-0.009899242
-0.002873796
-0.00526883
0.005000658
-0.012840I48
-0.027212245
-0.004833224
0.013795115
0.004691041
-0.003342 I 11
0.006166748
0.007552878
-0.000355337
-0.004719112
0.00443226
0.005208465
-0.007371023
-0.010754764
-0.033131239
0.002361843
0.007766119
-0.021608933
-0.024162368
0.014118504
0.03429I65I
-0.013586496
-0.003991873
-0.025768654
0.009788285
0.002326611
-0.004183521
0.0l3I47019
0.013989599
0.02587721
-0.010475686
-0.020764021
0.0120956
-0.004482231
-0.015715789
0.007039998
0.015356875
0.021972I55
-0.0050792 I
0.020223125
-0.026 I 80861
-0.022477824
-0.008781904
0.008309781
0.004045769
-0.011376007
-0.001997383
-0.015191993
-0.003003705
-0.004833224
0.014I !8504
0.013795115
0.004691041
-0.003342lll
0.006I66748
0.007552878
-0.000355337
-0.004719112
0.00443226
0.005208465
-0.007371023
0.002531888
-0.002826034
0.003737263
0.005056927
0.006766183
0.001376361
0.023719702
-0.004804401
0.007871158
0.000950099
0.003964295
-0.003664186
0.002467025
-0.001205831
0.00250688
-0.006180201
0.000720151
-0.000550844
0.001107555
-0.004200078
-0.001416756
-0.009472995
-0.00054845
0.008696717
O.Ol38I6636
-0.00117622
0.013874632
-0.005682074
-0.006851743
0.002850634
-0.0 I 0703682
-0.005594456
-0.018764432
0.003048637
0.009905094
-0.003422399
0.004591125
0.013256587
0.013885043
0.011977683
-0.010805584
0.013044757
0.00493489
0.02215108
-0.026739672
O.OI I565082
0.012640185
0.001622917
-0.012425973
-0.0024908
0.005857773
-0.001534706
0.010935574
-0.005176728
0.00347745
0.000199447
-0.000831621
-0.007028167
-0.0080463
0.002841236
-0.006382705
0.0 ! 9388962
0.002423141
0.014603195
-0.033131239
0.002361843
0.007766119
-0.02I608933
-0.026654794
0.011661233
0.000436145
0.005947387
-0.008420996
-0.003002099
0.006800634
0.015554865
0.017812856
0.011169409
-0.008378024
-0.013144665
0.006385533
-0 .004280771
-0.009899242
-0.002873796
-0.00526883
0.005000658
0.00455273
0.012378265
0.005519932
0.014265043
0.005160192
-0.012532783
0.001207949
0.002405052
-0.001544719
-0.013885232
0.00707118
-0.000851202
-0.003976547
0.014800744
-9 .30651 E-05
-0.006773309
-0.011807265
-0.008417337
0.001943336
0.011620295
0.005031768
0.003258304
0.0l I661233
0.000436145
0.005947387
-0.008420996
-0.003002099
0.006800634
0.015554865
0.017812856
0.011169409
-0.008378024
-0.0!3!44665
0.006385533
-0.00428077 I
-0.009899242
-0.002873796
-0.00526883
0.005000658
0.002531888
-0.002826034
0.003737263
0.005056927
0.006766I83
0.00156858
0.001908376
-0.002080305
0.001333333
0.001853024
-0.012840148
-0.0272 I 2245
Lampiran 7
Hasil Output SPSS 16.0 uji Normalitas Return Saham, Volume Perdagangan
Saham dan Risiko sistematis
Pernsahaan Merger
Descriptive Statistics
N
Mean
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Return
16
.0078
.02482
-.01
.09
Volume
16
5.5388E6
9.54200E6
8431.82
35640760.00
Beta
16
-.3188
2.50104
-9.32
1.55
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
volu me
Return
N
Normal Parametersa
Mean
Std. Deviation
Most Extreme Differences
Beta
16
16
16
.0078
5. 53118E6
-.3188
.02482 9.542[IOE6
2.50104
Absolute
.260
.283
.350
Positive
.260
.283
.228
Negative
-.179
.281
-.350
1.041
.132
1.398
.229
.154
.040
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
I
NPar Tests volume perdagaugan saham merger
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
volumePerdagan
ganSaham
N
16
Normal Parametersa
Mean
.0212
Std. Deviation
Most Extreme Differences
.04487
Absolute
.318
Positive
.311
Negative
-.:l18
Kolmogorov-Smirnov Z
1.273
Asymp. Sig. (2-tailed)
.078,
a. Test distribution is Normal.
I
I
Perusahaan Akuisisi
Descriptive Statistics
N
Mean
Std. Deviation
Minimum
Maxin1um
Return
10
.0051
.01134
.00
.03
Volume
10
3.2871E6
4.89256E6
49954.55
16256977.09
Beta
10
.1729
1.95026
-3.71
3.85
-
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Return
N
Volume
10
Normal Parametersa
Mean
Most Extreme Differences
10
10
3.2871E6
.1729
.01134 4.89256E6
1.95026
.0051
Std. Deviation
Beta
Absolute
.148
.271
.191
Positive
.148
.271
.168
Negative
-.106
··.254
-.191
Kolmogorov-Smirnov Z
.469
.856
.603
Asymp. Sig. (2-tailed)
.980
.456
.860
a. Test distribution is Normal.
I
I
NPar Tests volume perdagaugan saham akuisisi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
volumePerdagan
ganSaham
10
N
Normal Parameters
8
Mean
Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0035
.00467
Absolute
.267
Positive
.267
Negative
-.240
Kolmogorov-Smirnov Z
.844
Asymp. Sig. (2-tailed)
.475
a. Test distribution is Normal.
I
Lampiran 8
Paired Sample t-test Return merger
Paired Samples Statistics
N
Mean
Pair 1
Std. Deviation
sebelum
.0050
8
.01155
sesudah
.0107
8
.03419
--
Std. Error Mean
.00408
.01209
Paired Samples Correlations
N
Pair 1
sebelum & sesudah
Correlation
8
Sig.
.290
-.428
Paired Samples Test
Paired Differenc:es
95% Confidence Interval of
the Difference
Mean
Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 sebelum-.00565
sesudah
Lower
.01432 -.03951
.04050
-
Upper
.02821
t
-.395
df
7
Sig. (2-tailed)
.705
Lampiran 9
Paired Sample t-test Volume Perdagangan Saham Merger
Paired Samples Statistics
Mean
Pair 1
N
Std. Deviation
volumePerdaganganSaham
.0191
8
tvaSesedah
.0280
8
Std. Error Mean
.02501
.00884
--
.06006
.02123
Paired Samples Correlations
N
Pair 1
Correlation
Sig.
volumePerdaganganSaham
8
.0
.868
& tvaSesedah
-
Paired Samples Test
-
Paired Difforences
95% Confidence
Mean
Pair 1
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
Interval of the Difference
Lower
Upper
t
df
Sig. (2-tailed)
volumePerdaganga
nSaham tvaSesedah
-.00890
.04032
.01425
-.04261
.02481
-.624
7
.552
Lampiran 10
Paired Sample I-test Volume Perdagangan Saham Akuisisi
Paired Samples Statistics
Mean
Pair 1
N
--
Std. Deviation
volumePerdaganganSaham
.0035
5
tvaSesedah
.0034
5
-
Paired Samples Correlations
Pair 1
.00389
.00174
.00583
.00261
-
Correlation
N
Std. Error Mean
Sig.
volumePerdaganganSaham
-.038
5
& tvaSesedah
.9
-
Paired Samples Test
-
Paired Differences
95% Confidence
Mean
Pair 1 volumePerdagangan
Saham - tvaSesedah
.00007
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
.00713
I nteNal of the Difference
Lower
.00319 -.00878
-
Upper
.00893
t
.023
df
4
Sig. (2-tailed)
.983
Lampiran 11
Paired sample T-Test return akuisisi
Paired Samples Statistics
Mean
Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
sebelum
.0116
5
.01187
.00531
sesudah
-.0013
5
.00664
.00297
Paired Samples Correlations
N
Pair 1
sebelum & sesudah
Correlation
5
Sig.
.24"1
.638
Paired Samples Test
-
Paired Differences
95% Confidence
lnteNal of the Difference
Mean
Pair 1
sebelumsesudah
.01292
Std. Deviation Std. Error Mean
.00919
.00411
Lower
.00150
Upper
t
.02433 3.142
df Sig. (2-tailed)
4
.035
Lampiran 12
Paired Sampe/ I-test risiko sistematis perusahaan akuisisi
Paired Samples Statistics
N
Mean
Pair 1
Std. Deviation
sebelum
.3095
5
2.69719
sesudah
-.0098
5
.84479
--
Std. Error Mean
1.20622
--
.37780
Paired Samples Correlations
Correlation
N
Pair 1
sebelum & sesudah
5
Sig.
.049
.93
Paired Samples Test
J
-
Paired Differenc1:!s
95% Confidence
Interval of the Difference
Mean
Pair 1 sebelumsesudah
.31928
Std. Deviation Std. Error Mean
2.78679
Lower
1.24629 -3.14098
Upper
t
3.77954 .256
df
4
Sig. (2-tailed)
.810
Lampiran 13
NPar Tests : risiko sistematis merger
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N
sesudah sebelurn
Mean Rank
-
Surn of Ranks
Negative Ranks
7'
4.43
31.00
Positive Ranks
1b
5.00
5.00
Ties
o'
Total
8
a. sesudah < sebelum
b. sesudah > sebelum
c. sesudah ; sebelurn
Test Statistics0
sesudah sebelurn
z
Asyrnp. Sig. (2-tailed)
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
-1.820'
.069
-
Lampiran 14 Uji Normalitas Kinerja Keuangan Perusahaan Merger
One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test
-
NOlperT
NOlperT otalCapit NlperSal
EBIT
EPS
EAT
NOlperSales
otalAsset
al
es
RasioQto
TingkatPe
ROE
njualan
PER
PBV
bin
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
2.63E11
1.45E11
-33.62
.15
.09
.16
-.02
-.01
.53
4.13
6.72
1.77
4.076E11 3.108E11 537.922
.176
.114
.479
383
1.013
.924
8 908
11.101
1.406
N
Normal
Mean
P ararneters"
Std. Deviation
Most Extreme
Absolute
271
326
390
211
238
309
269
310
.494
127
286
.360
Differences
Positive
271
326
.201
211
238
128
177
260
494
127
286
.360
Negative
-.250
-.227
-.390
-.115
-.145
-.309
-.269
-.310
-.298
-.122
-.252
-.238
1.085
1.305
1.561
.844
.951
1.235
1.077
1.241
1.976
.509
1145
1.441
.190
.066
.015
.475
.326
.094
.197
.092
001
.958
1451
Kolmogorov~
Smirnov Z
Asymp. Sig.
(2-tailed)
I
-··-,-,
a. Test distribution is Normal.
--·····--·---·-·
150
M1
vv
I
Lampiran 15
Uji Normalitas Kinerja Kcuangan l'erusahaan Alrnisisi
One-Sample Kolmogorov-Srnirnov Test
NOi per
EAT
EBIT
N
EPS
NOlper
NO Iper
Total
NI per
Sales
TotalAsset
Capital
Sales
Rasia
Tingkat
ROE
Penjualan
Q tobin
PBV
PER
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
5.36E11
3.61E11
87.39
.09
.05
.15
.06
.23
.56
60.12
3.26
2.60
1.006E12 7.542E11
313.414
.145
.085
.183
.148
.472
.513
109.603
3.904
2.471
Normal
Mean
Parametersa
Std. Deviation
Most Extreme
Absolute
.423
.414
.352
.212
.328
.252
.174
309
330
395
323
292
Differences
Positive
.423
.414
.352
.158
.328
252
137
309
.330
395
.323
292
Negative
-.279
-.265
-.176
-.212
-.174
-.200
-.174
-.201
-.286
-.222
-.213
-.243
1.337
1.310
1.114
.672
1.037
.797
.550
.978
1.043
1.248
1.020
.923
.056
.065
.167
.758
.233
.549
.923
.294
.227
.089
.249
.362
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
i
I
151
Download