AKU WARGA NEGARA YANG BAIK Untuk memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Pancasila Dosen : M. Ayub Pramana, SH. Disusun Oleh : Nama : Amanda Kusuma Putra NIM : 11.12.5381 Program : Strata-1 Jurusan : Sistem Informasi Kelompok :G JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “AKU WARGA NEGARA YANG BAIK” Tidak lupa kami ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak M. Ayub Pramana,SH. selaku dosen STMIK AMIKOM yang telah meluangkan waktu untuk membimbing kami baik diwaktu jam pelajaran maupun diluar jam pelajaran dalam menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin. Yogyakarta, 08 Oktober 2011 Penulis i DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi ...................................................i ...................................................ii BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah ...................................................1 ...................................................1 BAB II TUHAN ITU ADA 1. Nilai-nilai yang terkandung pada Ideologi Pancasila ...................................................2 BAB III TERORISME 1. Pengertian Terorisme 2. Mengapa Terorisme Terjadi 3. Upaya Menanggulangi dan Memberantas Terorisme ...................................................7 ...................................................7 ...................................................7 BAB IV SEPARATISME 2. Penyebab Terjadinya Separatisme 3. Negara-negara Yang Telah Pecah belum lama ini 4. Pencegahan dan Penanggulangan Separatisme ………………………………...8 ...................................................10 ...................................................10 ...................................................10 BAB V PEMBERANTASAN KORUPSI 1. Pengertian korupsi. 2. Sebab-sebab korupsi 3. Upaya penanggulangan korupsi. ...................................................11 ...................................................11 ...................................................11 1. Separatisme …………………………………13 .………………………………..15 BAB VI KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA ii BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pancasila adalah jati diri bangsa Indonesia, sebagai falsafah, ideologi, dan alat pemersatu bangsa Indonesia. Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk. Mengapa begitu besar Pancasila terhadap bangsa dan negara Indonesia? Kondisi ini dapat terjadi karena perjalanan sejarah dan kompleksitas keberadaan bangsa Indonesia seperti keragaman suku, agama, bahasa daerah, pulau, adat istiadat, kebiasaan budaya, serta warna kulit jauh berbeda satu sama lain tetapi mutlak harus dipersatukan. Terorisme di dunia bukanlah merupakan hal baru, namun menjadi aktual terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Center (WTC) di New York, Amerika Serikat pada tanggal 11 September 2001, di kenal sebagai “September Kelabu”, yang memakan 3000 korban. Serangan dilakukan melalui udara, tidak menggunakan pesawat tempur, melainkan menggunakan pesawat komersil milik perusahaan Amerika sendiri, sehingga tidak tertangkap oleh radar Amerika Serikat. Tiga pesawat komersil milik Amerika Serikat di bajak, dua diantaranya ditabrakkan ke menara kembar Twin Towers World Trade Center dan gedung pentagon.Para teroris mengira bahwa penyerangan yang dilakukan ke World Trade Center merupakan penyerangan terhadap “Simbol Amerika”. Namun, gedung yang mereka serang tak lain merupakan institusi internasional yang melambangkan kemakmuran ekonomi dunia. Separatisme berasal dari bahasa inggris separatism, yang mana kata tersebut berasal dari seoarate yang berarti pisah. Separatisme sendiri berarti tindakan memisahkan diri dari suatu komunitas terhadap komunitas yang lebih besar atau negara untuk mendapatkan kedaulatan komunitasnya. Pertama, dengan cara kekerasan yaitu dengan mendorong suatu negara kearah revolusi atau dengan cara halus dan politis untuk meminta otonomi yang lebih luas atau campur tangan dari keduanya. Korupsi adalah produk dari sikap hidup satu kelompok masyarakat yangmemakai uang sebagai standard kebenaran dan sebagai kekuasaaan mutlak.Sebagai akibatnya, kaum koruptor yang kaya raya dan para politisi korup yangberkelebihan uang bisa masuk ke dalam golongan elit yang berkuasa dan sangatdihormati. Mereka ini juga akan menduduki status sosial yang tinggi dimatamasyarakat. 2. Rumusan Masalah Rumusan yang akan di bahas dalam makalah ini adalah: 1. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dan nilai-nilai yang terkandung dalam sila pertama itu? 2. Apa itu terorisme, sebab-sebab terorisme dan bagaimana upaya Menanggulanginya? 3. Apakah penyebab terjadinya separatisme dan bagaimana menanggulanginya? 4. Apa itu korupsi, sebab-sebab terjadinya korupsi, dan bagaimana cara menanggulanginya? 1 BAB II. TUHAN ITU ADA Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sansekerta : pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945. Pancasila dijadikan ideologi dikerenakan, Pancasila memiliki nilai-nilai falsafah mendasar dan rasional. Pancasila telah teruji kokoh dan kuat sebagai dasar dalam mengatur kehidupan bernegara. Selain itu, Pancasila juga merupakan wujud dari konsensus nasional karena negara bangsa Indonesia ini adalah sebuah desain negara moderen yang disepakati oleh para pendiri negara Republik Indonesia kemudian nilai kandungan Pancasila dilestarikan dari generasi ke generasi Seperti yang telah kita ketahui bahwa di Indonesia terdapat berbagai macam suku bangsa, adat istiadat hingga berbagai macam agama dan aliran kepercayaan. Dengan kondisi sosiokultur yang begitu heterogen dibutuhkan sebuah ideologi yang netral namun dapat mengayomi berbagai keragaman yang ada di Indonesia. Karena itu dipilihlah Pancasila sebagai dasar negara. Namun saat ini yang menjadi permasalahan adalah bunyi dan butir pada sila pertama. Sedangkan sejauh ini tidak ada pihak manapun yang secara terang terangan menentang bunyi dan butir pada sila kedua hingga ke lima, kecuali Hizbut Tahrir Indonesia yang secara terang terangan menentang pasal ke 4. Namun hal itu akan dibahas lain kali. 2 Sila pertama yang berbunyi “ketuhanan yang maha esa” pada saat perumusan pernah diusulkan oleh PDU PPP dan FDU (kini PKS) ditambah dengan kata kata “… dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluknya“ sejak saat itu dikenal sebagai Piagam Jakarta. Namun dua ormas Islam terbesar saat itu – hingga kini yaitu Nahdatul Ulama dan Muahmmadiyah menentang penerapan Piagam Jakarta tersebut, karena dua ormas Islam tersebut menyadari bahwa jika penerapan syariat Islam diterapkan secara tidak langsung namun pasti akan menjadikan indonesia sebagai negara Islam dan secara “fair” hal tersebut dapat memojokan umat beragama lain. Yang lebih buruk lagi adalah dapat memicu disintegrasi bangsa terutama bagi profinsi yang mayoritas beragama non Islam. Karena itulah sampai detik ini bunyi sila pertama adalah “ketuhanan yang maha esa” yang berarti bahwa Pancasila mengakui dan menyakralkan keberadaan Agama, tidak hanya Islam namun termasuk juga Kristen, Katholic, Budha dan Hindu sebagai agama resmi negara. Ketuhanan (Religiusitas) Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu dengan sesuatu yang dianggapnya memiliki kekuatan sakral, suci, agung dan mulia. Memahami Ketuhanan sebagai pandangan hidup adalah mewujudkan masyarakat yang beketuhanan, yakni membangun masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa maupun semangat untuk mencapai ridlo Tuhan dalam setiap perbuatan baik yang dilakukannya. Dari sudut pandang etis keagamaan, negara berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa itu adalah negara yang menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduknya untuk memeluk agama dan beribadat menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Dari dasar ini pula, bahwa suatu keharusan bagi masyarakat warga Indonesia menjadi masyarakat yang beriman kepada Tuhan, dan masyarakat yang beragama, apapun agama dan keyakinan mereka. seperti d kutip dalam butir-butir pancasila : 1. Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 3 (2) Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. (3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. (4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan 2. terhadap Tuhan Yang Maha Esa. (5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. (6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. (7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain kita sebagai warga negara yang baik harus bisa memahami dan juga menerapkan Pancasila….terutama sila pertama,dengan cara Beriman bahwa Tuhan itu ada adalah iman yang paling utama. Jika seseorang sudah tidak percaya bahwa Tuhan itu ada, maka sesungguhnya orang itu dalam kesesatan yang nyata. Benarkah Tuhan itu ada? Kita tidak pernah melihat Tuhan. Kita juga tidak pernah bercakap-cakap dengan Tuhan. Karena itu, tidak heran jika orang-orang atheist menganggap Tuhan itu tidak ada. Cuma khayalan orang belaka. Ada kisah zaman dulu tentang orang atheist yang tidak percaya dengan Tuhan. Dia mengajak berdebat seorang alim mengenai ada atau tidak adanya Tuhan. Di antara pertanyaannya adalah: “Benarkah Tuhan itu ada” dan “Jika ada, di manakah Tuhan itu?” 4 Ketika orang atheist itu menunggu bersama para penduduk di kampung tersebut, orang alim itu belum juga datang. Ketika orang atheist dan para penduduk berpikir bahwa orang alim itu tidak akan datang, barulah muncul orang alim tersebut. “Maaf jika kalian menunggu lama. Karena hujan turun deras, maka sungai menjadi banjir, sehingga jembatannya hanyut dan saya tak bisa menyeberang. Alhamdulillah tiba-tiba ada sebatang pohon yang tumbang. Kemudian, pohon tersebut terpotong-potong ranting dan dahannya dengan sendirinya, sehingga jadi satu batang yang lurus, hingga akhirnya menjadi perahu. Setelah itu, baru saya bisa menyeberangi sungai dengan perahu tersebut.” Begitu orang alim itu berkata. Si Atheist dan juga para penduduk kampung tertawa terbahak-bahak. Dia berkata kepada orang banyak, “Orang alim ini sudah gila rupanya. Masak pohon bisa jadi perahu dengan sendirinya. Mana bisa perahu jadi dengan sendirinya tanpa ada yang membuatnya!” Orang banyak pun tertawa riuh. Setelah tawa agak reda, orang alim pun berkata, “Jika kalian percaya bahwa perahu tak mungkin ada tanpa ada pembuatnya, kenapa kalian percaya bahwa bumi, langit, dan seisinya bisa ada tanpa penciptanya? Mana yang lebih sulit, membuat perahu, atau menciptakan bumi, langit, dan seisinya ini?” Mendengar perkataan orang alim tersebut, akhirnya mereka sadar bahwa mereka telah terjebak oleh pernyataan mereka sendiri. “Kalau begitu, jawab pertanyaanku yang kedua,” kata si Atheist. “Jika Tuhan itu ada, mengapa dia tidak kelihatan. Di mana Tuhan itu berada?” Orang atheist itu berpendapat, karena dia tidak pernah melihat Tuhan, maka Tuhan itu tidak ada.Orang alim itu kemudian menampar pipi si atheist dengan keras, sehingga si atheist merasa kesakitan.“Kenapa anda memukul saya? Sakit sekali.” Begitu si Atheist mengaduh.Si Alim bertanya, “Ah mana ada sakit. Saya tidak melihat sakit. Di mana sakitnya?” “Ini sakitnya di sini,” si Atheist menunjuk-nunjuk pipinya.“Tidak, saya tidak melihat sakit. Apakah para hadirin melihat sakitnya?” Si Alim bertanya ke orang banyak.Orang banyak berkata, “Tidak!” 5 “Nah, meski kita tidak bisa melihat sakit, bukan berarti sakit itu tidak ada. Begitu juga Tuhan. Karena kita tidak bisa melihat Tuhan, bukan berarti Tuhan itu tidak ada. Tuhan ada. Meski kita tidak bisa melihatNya, tapi kita bisa merasakan ciptaannya.” Demikian si Alim berkata.Sederhana memang pembuktian orang alim tersebut. Tapi pernyataan bahwa Tuhan itu tidak ada hanya karena panca indera manusia tidak bisa mengetahui keberadaan Tuhan adalah pernyataan yang keliru. Berapa banyak benda yang tidak bisa dilihat atau didengar manusia, tapi pada kenyataannya benda itu ada? Betapa banyak benda langit yang jaraknya milyaran, bahkan mungkin trilyunan cahaya yang tidak pernah dilihat manusia, tapi benda itu sebenarnya ada? Berapa banyak zakat berukuran molekul, bahkan nukleus (rambut dibelah 1 juta), sehingga manusia tak bisa melihatnya, ternyata benda itu ada? (manusia baru bisa melihatnya jika meletakan benda tersebut ke bawah mikroskop yang amat kuat). Berapa banyak gelombang (entah radio, elektromagnetik. Listrik, dan lain-lain) yang tak bisa dilihat, tapi ternyata hal itu ada. Benda itu ada, tapi panca indera manusia lah yang terbatas, sehingga tidak mengetahui keberadaannya. 6 BAB III TERORISME 1. 2. 3. Pengertian Terorisme Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan oerang, aksi terorisme tidak tunduk pada tatacara peperangan seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba dan target korban jiwa yang acak serta sering kali merupakan warga sipil. Aksi terorisme juga mengandung makna bahwa serang-serangan teroris yang dilakukan tidak berperikemanusiaan dan tidak memiliki justifikasi. Teror ini adalah suatu kesalahpahaman dan salah interpretasi terhadap ajaran agama. Sesungguhnya islam adalah agama kedamaian dan menganjurkan pemeluknya untuk merealisasikan kedamaian sebagaimana makan kata “Islam” itu sendiri. Mengapa Terorisme Terjadi 1. Terdapat konspirasi besar yang ingin menghancurkan islam dari dalam. 2. Terdapat teks-teks dalam al-Quran dan hadits yang interpretasikan sebagai anjuran umat islam untuk melakuakn kekerasan. 3. Ada yang salah dalam proses pendidikan sehingga berpeluang melahirkan agen-agen teroris. Upaya Menanggulangi dan Memberantas Terorisme 1. Mengehentikan penjajahan terhadap negara-negara muslim, serta mengembalikan hakhak umat Islam terutama di Plaestina, Afganistan, dan Irak. 2. Menghentikan penindasan dan pengekangan terhadap umat Islam dari menjalankan ajaran agama mereka, terutama di negara-negara yang mayoritas non muslim. 3. Menegakkan nilai-nilai keadilan di tengah-tengah masyarakat, serta menumpas segala bentuk maksiat dan kemungkaran terutama penodaan terhadap agama. 4. Menanamkan aqidah yang benar kepada umat, terutama, generasi muda. 5. Adanya kerjasama antara ulama dan umara dalam pencerahan pemahaman agama kepada generasi muda. 6. Perhatian orang tua terhadap pendidikan agama anak-anak mereka serta mengawasi kegiatan anak-anak mereka diluar rumah. 7. Kepedulian masyarakat terhadap sesama, meninggalkan sikap acuh dan individualisme. 8. Umat beragama di Indonesia harus bangkit bersama melawan kekerasan yang mengatas namakan agama. 9. Kita harus mengubah pemahaman mengenai Islam. 7 BAB IV. Separatisme Separatisme politis adalah suatu gerakan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia (biasanya kelompok dengan kesadaran nasional yang tajam) dari satu sama lain (atau suatu negara lain). Istilah ini biasanya tidak diterima para kelompok separatis sendiri karena mereka menganggapnya kasar, dan memilih istilah yang lebih netral seperti determinasi diri.Gerakan separatis sering merupakan gerakan yang politis dan damai Separatisme adalah suatu bentuk keinginan memisahkan diri dari suatu entitas yang sifatnya lebih besar yang memiliki legitimasi kekuasaan. Bentuknya bisa jadi negara/pemerintahan. Nah, separatisme dari sudut pandang konflik sosial adalah satu bentuk konflik. Jadi penyebabnya timbulnya Separatisme adalah sebagian dari penyebab timbulnya konflik sosial secara umum. Jika kita coba klasifikasi, hal-hal dibawah ini bisa jadi merupakan akar terjadinya separatime : 1. Penguasaan Sumber Daya Sumber daya di bisa berarti SD Alam, Wilayah. Beberapa separatisme yang terjadi di Indonesia terjadi diawali dengan ketidakpuasan suatu kelompok terhadap pengelolaan SD yang ada di wilayahnya oleh penguasa yang ada. 2. Perbedaan cara pandang dalam pengelolaan kekuasaan Ada kelompok yang cenderung ingin memisahkan diri karena ingin membentuk pemerintahan dengan sistem sendiri (bentuk maupun idiologinya. 3. Adanya kesadaran yang bersifat etnis/ldiologis sebagai pemilik sah suatu wilayah. Contohnya suatu etnis asli di suatu daerah, yang kemudian merasa bahwa dirinya berhak berdiri sebagai sebuah bangsa merdeka bebas dari Pemerintah atau bergabung ke negara lain karena kedekatan etnis maupun religi. 8 Motivasi untuk separatisme Gerakan separatis biasanya berbasis nasionalisme atau kekuatan religius. Selain itu, separatisme juga bisa terjadi karena perasaan kurangnya kekuatan politis dan ekonomi suatu kelompok.Semboyan bangsa Indonesia “Bhinneka Tunggal Ika” ditujukan sebagai jawaban atas perbedaan, muncul dikarenakan beragamnya budaya bangsa ini. Ratusan suku bangsa dengan bahasanya masing-masing, dengan kekayaan alam melimpah di setiap pelosok negeri, serta ribuan pulau melengkapi kekayaan negara ini. Memiliki dua sisi mata pedang, keberagaman yang dimiliki dapat menjadi kekayaan tersendiri, atau menjadi sumber perpecahan Gerakan separatisme , bukanlah hal yang asing bagi dunia internasional. Separatisme merupakan momok bagi setiap negara, terutama negara yang mengklaim dirinya sebagai negara kesatuan. Dunia menyaksikan bahwa negara “Superpower” seperti USSR (Union of Soviet Socialist Republics) runtuh dan pecah. Belum lagi Yugoslavia, Cina, India, dan banyak negara lain menjadi korban dari gerakan ini. Bahkan jika ingin sedikit merunut ke belakang, kita dapat menemukan bahwa Indonesia juga pernah “gagal” membendung gerakan separatis yang berujung dengan lepasnya Provinsi Timor Timur (kini bernama Republik Demokratik Timor Leste) tahun 2002 Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu penyebab munculnya gerakan separatisme di Indonesia seperti GAM, OPM dan RMS lebih disebabkan karena ketidakadilan yang dirasakan oleh masyarakat di wilayah tersebut. Aceh dan Papua adalah wilayah yang memiliki kekayaan alam melimpah berupa hasil tambang, namun masyarakatnya hidup dalam kemiskinan. Perusahaanperusahaan pertambangan asing yang beroperasi mengeruk harta kekayaan negeri ini di Aceh dan Papua adalah milik AS. Semestinya mereka ikut bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat di sekitar area konsesi usahanya tersebut. Persoalannya sekarang adalah bagaimana cara pemerintah mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat sebagaimana diamanatkan oleh UUD 45 melalui pengelolaan kekayaan alam dan sistim ekonomi yang cocok untuk bangsa ini. 9 Pada kenyataannya banyak pemimpin di negeri ini yang sudah terbius oleh sistem ekonomi kapitalis, yang merupakan akar dari terjadinya ketidakadilan ekonomi di seluruh dunia dan menyebabkan meningkatnya angka kemiskinan, dimana pada akhirnya memicu terjadinya pergerakan separatis. 1. 2. 3. Penyebab Terjadinya Separatisme Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu penyebab munculnya gerakan separatisme di Indonesia seperti GAM, OPM, dan RMS lebih di sebabkan karena ketidakadilan yang dirasakan oleh masyarakat di wilayah tersebut. Aceh dan papua adalah wilayah yang memiliki kekayaan alam melimpah berupa hasil tambang, namun masyarakatnya hidup dalam kemiskinan. Perusahaan-perusahaan pertambangan asing yang beroperasi mengeruk harta kekayaan negeri ini di Aceh dan Papua adalah milik AS. Persoalannya sekarang adalah bagaimana cara pemerintah mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat sebagaimana di amanatkan oleh UUD 1945 melalui pengelolaan kekayaan alam dan sistem ekonomi yang cocok untuk bangsa ini. Negara-negara Yang Telah Pecah belum lama ini sebagai berikut: 1. Cekoslowakia menjadi Republik Ceko dan Slovakia. 2. Ethiopia menjadi Eritrea. 3. Timor Leste pemisahan Indonesia. 4. Yugoslavia menjadi Bosnia-Herzegovina, Kroasia, Makedonia, dan lain-lain. 5. Uni Soviet menjadi Armenia, Azerbaijan, Belarus, Georgia, Kazakhstan dan lainlain. Pencegahan dan Penanggulangan Separatisme Sebagai bagian dari agenda untuk mewujudakn kondisi aman dan damai, upaya secara komprehensif mengatasi dan menyelesaikan permasalahan separatisme yang telah menjadi keprihatinan nasional dan internasional senantiasa terus dilakukan. Proses pemilihan kepala daerah di Provinsi NAD yang dapat berlangsung secara aman, damai, dan demokratis mengindikasikan bahwa pada prinsipnya konflik separatisme di Aceh sudah berakhir. Pelaksanaan butir-butir kesalahpahaman Helsinki secara konsisten menjadikan seluruh komponen masyarakat termasuk tokoh-tokoh yang selama ini memiliki idiologi yang berbeda, saling bahu membahu membangun daerah Aceh dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sementara itu, penyelesaian kasus separatisme di Papua secara simultan terus dilakukan dengan intensif dan dilakukan dengan mengupayakan penyelesaian secara komprehensif. Upaya itu telah menunjukkan keberhasilan dengan indikator semakin menurunnya intensitas perlawanan gerakan bersenjata. Namun, kondisi sosial masyarakat dan masih kuatnya dukungan sebagai kelompok masyarakat terhadap perjuangan Organisasi Papua Merdeka (OPM) perlu di waspadai dengan baik. 10 BAB V PEMEBERANTASAN KORUPSI 1. Pengertian korupsi. Korupsi adalah tingkah laku yang menyimpang dari tugas-tugas resmi suatu jabatan secara sengaja untuk memperoleh keuntungan berupa status, kekayaan atau uang untuk perorangan, keluarga dekat atau kelompok sendiri.Istilah korupsi sedang populer saat ini, banyak para ahli yang mencoba merumuskan korupsi, yang jika dilihat daristruktrur bahasa dan cara penyampaiannya yang berbeda, tetapi pada hakekatnya mempunyai makna yang sama. Korupsi terjadi disebabkan adanya penyalahgunaan wewenang dan jabatanyang dimiliki oleh pejabat atau pegawai demi kepentingan pribadi denganmengatasnamakan pribadi atau keluarga, sanak saudara dan teman. 2. Sebab-sebab korupsi Ada beberapa sebab terjadinya praktek korupsi. Singh (1974) menemukandalam penelitiannya bahwa penyebab terjadinya korupsi di India adalah kelemahanmoral (41,3%), tekanan ekonomi (23,8%), hambatan struktur administrasi (17,2%), hambatan struktur sosial (7,08 %).Sementara itu Merican (1971) menyatakan sebabsebab terjadinya korupsiadalah sebagai berikut : a. Peninggalan pemerintahan kolonial. b. Kemiskinan dan ketidaksamaan. c. Gaji yang rendah. d. Persepsi yang populer. e. Pengaturan yang bertele-tele. f. Pengetahuan yang tidak cukup dari bidangnya. 3. Upaya penanggulangan korupsi. Korupsi tidak dapat dibiarkan berjalan begitu saja kalau suatu negara inginmencapai tujuannya, karena kalau dibiarkan secara terus menerus, maka akanterbiasa dan menjadi subur dan akan menimbulkan sikap mental pejabat yang selalu mencari jalan pintas yang mudah dan menghalalkan segala cara (the end justifies the means). Untuk itu, korupsi perlu ditanggulangi secara tuntas dan bertanggung jawab. Ada beberapa upaya penggulangan korupsi yang ditawarkan para ahli yangmasing-masing memandang dari berbagai segi dan pandangan.Caiden (dalam Soerjono, 1980) memberikan langkah-langkah untukmenanggulangi korupsi sebagai berikut : a. Membenarkan transaksi yang dahulunya dilarang dengan menentukan sejumlahpembayaran tertentu. b. Membuat struktur baru yang mendasarkan bagaimana keputusan dibuat. c. Melakukan perubahan organisasi yang akan mempermudah masalahpengawasan dan pencegahan kekuasaan yang terpusat, rotasi penugasan,wewenang yang saling tindih organisasi yang sama, birokrasi yang salingbersaing, dan penunjukan instansi pengawas adalah saran-saran yang secarajelas diketemukan untuk mengurangi kesempatan korupsi. 11 d. Bagaimana dorongan untuk korupsi dapat dikurangi ? dengan jalanmeningkatkan ancaman. e. Korupsi adalah persoalan nilai. Nampaknya tidak mungkin keseluruhan korupsidibatasi, tetapi memang harus ditekan seminimum mungkin, agar bebankorupsi organisasional maupun korupsi sestimik tidak terlalu besar sekiranyaada sesuatu pembaharuan struktural, barangkali mungkin untuk mengurangikesempatan dan dorongan untuk korupsi dengan adanya perubahan organisasi. 12 KESIMPULAN Bahwasanya Pancasila merupakan idealisme bangsa dimana didalamnya terdapat citacita luhur bangsa dan pedoman hidup dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Secara garis besar sila-sila Pancasila mengatur mengenai manusia sebagai makhluk Tuhan yang pada hakekatnya terdiri dari berbagai suku, agama , ras yang kemudian bersatu dalam suatu wadah yang disebut Negara Kesatuan Republik Indonesia . Perbedaan tersebut selayaknya bukan menjadi suatu kelemahan, akan tetapi dijadikan suatu kekuatan yang mampu mengantarkan bangsa Indonesia menjadi suatu bangsa yang besar. Perbedaan tersebut juga bukan alasan bagi timbulnya perpecahan, hal ini ditegaskan dalam falsafah Bhineka Tunggal Ika yang berarti bahwa walaupun berbeda tetap satu jua yaitu satu bangsa dan satu Negara Indonesia. Pancasila merupakan konsensus yang harus dijunjung tinggi dan dihargai. Dengan menghargai dan mengamalkan pancasila berarti kita ikut menghargai jasa-jasa pahlawan dan para pendiri Negara kita (The Founding Father). Pancasila sebagai dasar Negara berarti bahwa setiap tindakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harus bercermin pada nilainilai luhur Pancasila. Dengan jelas pada sila pertama digambarkan adanya pengakuan atas Tuhan Yang Esa. Ini berarti bahwa tindakan manusia khususnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harus dipertanggungjawabkan dan didasarkan pada ajaran-ajaran Tuhan (agama). Memahami Ketuhanan sebagai pandangan hidup adalah mewujudkan masyarakat yang berketuhanan, yakni membangun masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa maupun semangat untuk mencapai ridlo Tuhan dalam setiap perbuatan baik yang dilakukannya. Dari sudut pandang etis keagamaan, negara berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa itu adalah negara yang menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduknya untuk memeluk agama dan beribadat menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Dari dasar ini pula, bahwa suatu keharusan bagi masyarakat warga Indonesia menjadi masyarakat yang beriman kepada Tuhan, dan masyarakat yang beragama, apapun agama dan keyakinan mereka. Terorisme, separatism dan korupsi merupakan tindakan yang mencederai semangat dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Tindakan-tindakan tersebut dapat menghilangkan hak-hak orang lain. Terorisme merupakan tindakan yang dapat memberikan ancaman pada orang lain sehingga orang selalu merasa terancam. Separatisme jelas-jelas bertentangan dengan sila ketiga Pancasila dimana NKRI merupakan consensus bulat bangsa yang tidak boleh ditawar-tawar lagi. 13 Begitu pula korupsi merupakan tindakan yang tidak dapat ditolerir dalam pancasila karena bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai keadilan. Oleh sebab itu setiap tindakan tersebut diatas merupakan suatu ancaman terhadap integritas bangsa dan Negara sehingga harus menjadi musuh bagi seluruh komponen bangsa. 14 DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila http://www.g-excess.com/3465/pengertian-dan-makna-ideologi-pancasila/ http://forum.detik.com/pancasila-satu-ketuhanan-yang-maha-esa-t61013.html http://ideologipancasila.wordpress.com/ http://media-islam.or.id/2007/09/06/bukti-tuhan-itu-ada http://blog.kenz.or.id/2006/06/01/45-butir-pengamalan-pancasila.html http://id.wikipedia.org/wiki/Terorisme http://id.wikipedia.org/wiki/Separatisme http://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi 15