konsep ketuhanan dalam islam

advertisement
KONSEP KETUHANAN
DALAM ISLAM
TIK:
Mahasiswa semester I dan II dapat
memahami dan menjelaskan konsep
ketuhanan menurut pandangan ajaran Islam.
TEORI KEPERCAYAAN MASYARAKAT
TERHADAP ADANYA TUHAN


Teori Evolusionisme yang dikembangkan oleh
Max Mulller: Kepercayaan sebuah masyarakat
terhadap eksistensi Tuhan bermula dari konsep
yang amat sederhana, lama kelamaan meningkat
menjadi sempurna.
Dalam teori ini, konsep ketuhanaan masyarakat
primitif bermula dari paham Dinamisme,
Animisme, Politeisme, Henoteisme, dan berakhir
pada konsep Monoteisme.





Dinamisme: paham bahwa ada kekuatan yang
berpengaruh dalam kehidupan, dan pengaruh
tersebut ditujukan pada benda (yang disakralkan).
Animisme: paham yang percaya adanya peran roh
dalam hidup manusia.
Politeisme: paham yang mempercayai adanya
lebih dari satu tuhan.
Henoteisme: paham yang mempercayai adanya
satu tuhan yang dikhususkan untuk suatu bangsa
tertentu.
Monoteisme: paham yang meyakini adanya satu
Tuhan.
al-Qur’an & Keyakinan Umat
Terdahulu akan Tuhan.



Surat al-An’am ayat 74-79
Bahwa orang terdahulu mempersepsikan
Tuhan dalam benda-benda yang dianggapnya
memiliki kelebihan/keistimewaan (kaum Nabi
Ibrahim)
Nabi Ibrahim as. Memberikan sebuah premis
sbg prolog untuk mengenal Tuhan yang hakiki.
‫َو ِإذْ قَا َْل ِإب َرا ِهيمْ ِِل َ ِبي ِْه َ‬
‫آز َْر أ َْت َت َّ ِخذْ أَصنَا ًما آ ِل َه ْةً ِإنِْي أ َ َر َ‬
‫اكْ‬
‫ك ِفي َ‬
‫ك ن ِري ِإبْ َرا ِهي َْم‬
‫ض ََللْ م ِبينْ (‪َ )74‬و َكذَ ِل َْ‬
‫َوقَو َم َْ‬
‫ين (‪)75‬‬
‫ن الموقِ ِن َْ‬
‫ون ِم َْ‬
‫ض َو ِلْيَك َْ‬
‫ت َواِلَر ِ ْ‬
‫اوا ِْ‬
‫َملَكوتَْ ال َّ‬
‫س َم َ‬
‫علَي ِْه اللَّيلْ َرأَى َْكو َكبًا قَا َْل َهذَا َر ِبي ْفَلَ َّما أَفَ َْل قَا َْل‬
‫ن َ‬
‫فَلَ َّما َج َّْ‬
‫ين (‪ )76‬فَلَ َّما َرأَى القَ َم َْر بَا ِز ً‬
‫غا قَا َْل َهذَا َرِْبي‬
‫َْل أ ِحبْ اْلفِ ِل َْ‬
‫ن الْقَو ِْم‬
‫ن ِم َْ‬
‫فَلَ َّما أَفَ َْل قَا َْل لَئِنْ لَمْ يَه ِدنِْي َر ِبي َِلَكونَ َّْ‬
‫ال َّ‬
‫غ ْةً قَا َْل َهذَا َر ِبي‬
‫س بَ ِاز َْ‬
‫ين (‪ )77‬فَلَ َّما َرأَى الشَّم َْ‬
‫ض ِال َْ‬
‫َهذَا أَكبَرْ فَلَ َّما أَفَلَتْ قَا َْل يَا قَو ِْم ِإنِي بَ ِريءْ ِم َّما تْش ِرك َْ‬
‫ون‬
‫ي ِللَّ ِذي ْفَ َ‬
‫اِل َر َْ‬
‫ض‬
‫ت َو ْ‬
‫اوا ِْ‬
‫(‪ِ )78‬إ ِني َو َّجهتْ َوج ِه َْ‬
‫ط َْر ال َّ‬
‫س َم َ‬
‫ين (‪)79‬‬
‫ن المش ِر ِك َْ‬
‫َحنِيفًا َو َما أَنَا ِم َْ‬

Teori Andrew Lang: bahwa paham
monoteisme (percaya adanya satu Tuhan)
itu sebenarnya sudah ada dalam masyarakat
primitif, bahkan lebih dahulu daripada
dinamisme, animisme dan politeisme itu
sendiri. Dan itulah yang dalam Islam
disebut dengan FITRAH
Perjanjian Primordial dalam Islam


Al-Qur’an telah menegaskan bahwa sebelum anak
cucu Adam as. dilahirkan ke muka bumi, maka
mereka sesungguhnya telah melakukan kontrak
dengan Allah swt., dimana mereka ini menegaskan
akan ke-Esa-an Allah swt. adapun kontrak tersebut
dinamai dengan Perjanjian Primordial.
Hal ini bisa diketahui dari kandungan ayat 172 –
173 dari surat al-A’raf.
‫ور ِه ْم ذ ِريَّْت َهمْ‬
‫ك ِمنْ بَنِي آدَ َْم ِْم ْ‬
‫َو ِإذْ أ َ َخ ْذَ َرب َْ‬
‫ن ظه ِ‬
‫س ِهمْ ْأ َلَستْ ِب َر ِبكمْ قَالْوا بَلَى‬
‫َوأَش َهدَهمْ َ‬
‫علَى أَنف ِ‬
‫ش َِهدنَا أَنْ تَقولوا يَو َمْ ال ِْقيَا َم ِةْ‬
‫َ‬
‫ين (‪ )172‬أَوْ تَقولوا ِإنَّ َما‬
‫غا ِف ِل َْ‬
‫ِإنَّا كنَّا عَنْ َهذَا‬
‫ك آبَاؤنَا ِمنْ‬
‫أَشْ َر َْ‬
‫ن بَعْ ِد ِه ْم أَفَته ِلكنَا ِب َْما فَ َع َلْ‬
‫قَبلْ َوكنَّا ذ ِريَّةًْ ِم ْ‬
‫ون (‪)173‬‬
‫المب ِطل َْ‬
Tujuan diadakannya Perjanjian
Primordial


Sebagai landasan bahwa pada hari kiamat kelak
Allah tidak akan menerima berbagai macam
argumen anak cucu Adam yang melenceng dari
pahamn tauhid (meng-esa-kan Allah swt.) (QS.
Al-A’raf: 172)
Dalam menjalani kehidupan beragama dalam
konsep Islam, tidak dikenal istilah taklid buta.
Atau melimpahkan sebuah dosa kepada orang lain.
(QS. Al-A’raf: 173)
MODEL MANUSIA DALAM
BERINTERAKSI DENGAN TUHAN
1)
2)
3)
4)
Tidak Mau, karena tidak butuh. KAFIR
Malas, karena membikin repot saja.
LALAI
Terpaksa dan ikut-ikutan. AGAMA
HANYA SIMBOL BELAKA
Merasakan manfaat dan membutuhkan
serta merindukan kehadiran Tuhan.
Pembuktian atas Adanya Tuhan
Adanya alam, yang notabene diciptakan,
menunjukkan keberadaan Pencipta alam tersebut,
yaitu Allah swt.
- Alam itu ada
- Semua yang ada (dari tiada), maka
harus ada yang mengadakannya.
Kesimpulan= Alam itu harus ada yang
mengadakannya, yaitu Allah swt.

Keteraturan dan keseimbangan Alam.
 Ceisl Hamman : setiap kali manusia
menemukan dan menyingkap hal-hal yang
baru berkaitan sistem yang berlaku di alam
semesta ini. Maka sesungguhnya hukum
alam yang baru saja mereka pahami seolaholah
membisikkan
kepada
mereka,
bahwasannya Sang Pencipta adalah Allah,
sedangkan manusia hanya menyingkap
sistem yang Allah berlakukan bagi alam
semesta ini.

Konsep Tuhan menurut Islam



Bukan materi yang bisa ditangkap oleh indera manusia.
Karena, kalau tuhan itu berasal dari materi, maka ia akan
terkekang oleh dimensi ruang dan waktu. Dan itu
merupakan hal yang mustahil bagi Dzat Allah Yang Maha
Sempurna. (QS. Al-An’am: 75 –79)
Bukan hanya sekedar ide kosong yang tidak bisa dipahami
eksistensinya dalam realitas kehidupan manusia.
Dzat Yang Tunggal yang sangat sempurna, dan terhindar
dari sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya.
Sifat-sifat Wajib bagi Allah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Wujud
Qidam
Baqa’
Mukhalafatuh lil
Hawaditsih
Qiyamuhu bi Nafsihi
Wahdaniyat
Qudrah
Iradah
Ilmu
Hayat
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Sama’
Bashar
Kalam
Qadiran
Muridan
Aliman
Hayan
Sami’an
Bashiran
Mutakalliman.
Cara Mengenal Allah
1.
2.
Memahami ayat-ayat qauliyah-Nya, yaitu
berupa wahyu-wahyu-Nya dalam alQur’an.
Memahami ayat-ayat kauniyah-Nya, yaitu
berupa fenomena alam di sekitar kita.
(QS. Ali Imran: 190 – 191)
CINTA ALLAH
1.
2.
3.
4.
Mentaati perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya.
Mensuri tauladani / Ittiba’ kepada Nabi
saw.
Bertaubat dan Bersuci.
Melibatkan Allah dalam setiap fase
kehidupan kita.
Hal-hal yang Menghambat Proses
Mengenal Allah
1.
2.
3.
4.
5.
Fasiq
Sombong
Dlolim/Aniaya
Dusta
Banyak berbuat dosa.
Motto
Barang siapa yang mengenal betul
akan dirinya,
Maka sesungguhnya ia telah
mengenal Tuhannya.
Download