BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Arti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran Pemasaran adalah ujung tombak bagi suatu usaha bisnis karena secara langsung fungsi pemasaran berhadapan dengan konsumen. Pemasaran memiliki beberapa arti yang didefiniskan oleh beberapa ahli dengan penekanan yang berbedabeda. Definisi pemasaran menurut Kotler (1997), sebagai berikut : “Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang bernilai satu sama lain”. Tujuan Pemasaran adalah untuk memahami keinginan dan kebutuhan konsumen agar produk atau jasa sesuai bagi konsumen. Untuk mengarah pada tujuan tersebut, maka proses pertukaran barang dan jasa tersebut harus dapat dikelola dengan baik oleh manusia atau organisasi agar menguntungkan kedua belah pihak. Dalam kaitannya dengan pengelolaan proses pertukaran itu, manajemen pemasaran digunakan sebagai alat bantu agar dapat mempengaruhi tingkat, pemilihan waktu dan sifat permintaan sedemikian rupa sehingga membantu organisasi dalam mencapai tujuannya. Menurut Kotler (1997) manajemen pemasaran adalah proses yang meliputi analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan yang mencakup barang dan jasa yang ditujukan kepada konsumen untuk menghasilkan kepuasan bagi individu atau organisasi yang terlibat. Kotler (2005), juga mengemukakan bahwa, “pemasaran merupakan proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap hasil dari pelanggan sebagai 20 Universitas Sumatera Utara imbalannya”. Sedangkan Yazid (2001) menyatakan bahwa “dalam pemasaran jasa, ada elemen-elemen lain yang bias dikontrol dan dikoordinasikan untuk keperluan komunikasi dengan pemuasan konsumen jasa. Elemn-elemen tersebut adalah : orang (people or participants), lingkungan fisik dimana jasa diberikan atau bukti fisik (physical evidence), dan proses (process) jasa itu sendiri”. Sebagai suatu bauran, elemen-elemen tersebut saling mempengaruhi satu sama lain sehingga bila salah satu tidak tepat pengorganisasiannya akan mempengaruhi strategi pemasaran secara keseluruhan. Pada dasarnya pemasaran jasa tidak sama dengan pemasaran produk. Pemasaran jasa lebih bersifat intangible dan immaterial. Didalam jasa ada interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa. Produk jasa ada dua macam yaitu produk jasa industri dan produk jasa konsumen. Produk jasa indutri disediakan untuk organisasi dalam lingkungan yang luas termasuk pengolahan, pertaambangan, pertanian, organisasi, penelitian, finansial, pendidikan dan sebagainya. Sedangkan produk jasa konsumen banyak digunakan secara luas dalam masyarakat seperti jasa hiburan, kesehatan, transportasi, perbankan, dan lain sebagainya. Salah satu produk jasa konsumen yang dipergunakan secara luas dalam masyarakat adalah perbankan. Sebagai unit bisnis, perbankan juga perlu mengelola kegiatan pemasarannya secara profesional sehingga kebutuhan dan keinginan pelanggan terpenuhi dan terpuaskan. Menurut Kasmir dan Wahjono (2010), pemasaran bank adalah suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan. Juga dinyatakan bahwa tujuan pemasaran bank secara umum adalah untuk : 21 Universitas Sumatera Utara 1. memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang. 2. memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi ujung tombak pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan kepada nasabah lainnya melalui ceritanya (word of mouth). 3. memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula. 4. memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptkan iklim yang efisien. 2.2. Pengertian Bauran Pemasaran dan Bauran Pemasaran Jasa Menurut Kotler (2005), bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistim pemasaran perusahaan yaitu produk, struktur harga, promosi dan sistim distribusi. Bauran pemasaran jasa menurut Lupiyoadi (2001), menambahkan tiga elemen dari bauran pemasaran yaitu manusia, proses dan pelayanan konsumen. Bauran pemasaran merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistim pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Kotler (2005) menyatakan bahwa bauran pemasaran adalah ”seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya dipasar sasaran”, sedangkan Cravens (2000) dan Lamb et al., (2001) mengatakan bahwa 22 Universitas Sumatera Utara ”bauran pemasaran mengacu pada panduan strategi produk, distribusi, promosi dan penentuan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju”. Perbedaan di dalam bauran pemasaran tidak terjadi secara kebetulan, manajer pemasaran merencanakan strategi pemasaran untuk mendapatkan keunggulan dibandingkan dengan para pesaingnya den memberikan pelayanan yang baik. Dengan mengubah elemen-elemen bauran pemasaran, manajer pemasaran dapat menyesuaikan dengan saran yang diberikan oleh konsumen. Hal ini sejalan dengan pendapat Assauri (2004) yang menjelaskan bahwa ”strategi bauran pemasaran ini merupakan bagian dari strategi pemasaran (marketing strategy), dan berfungsi sebagai pedoman dalam menggunakan unsur-unsur atau variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan pimpinan perusahaan, untuk mencapai tujuan perusahaan dalam bidang pemasaran”. 2.3. Pengertian dan Tujuan Promosi (Promotion) Kegiatan promosi sangat penting dalam suatu lembaga sebagai bagian dari kegiatan pemasaran dalam upaya menarik minat calon pembeli terhadap produk yang ditawarkan. Promosi merupakan kegiatan komunikasi untuk menyebarkan informasi tentang barang dan jasa yang ditawarkan lembaga. Informasi tentang produk dan jasa yang ditawarkan tentunya ditujukan kepada pasar sasaran lembaga, organisasi, penyalur, dan masyarakat umum dengan maksud untuk membeli produk yang ditawarkan. Swastha (1996), menyatakan bahwa “promosi sebagai arus informasi atau persuasif satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. 23 Universitas Sumatera Utara Bahwa promosi merupakan suatu alat komunikasi untuk menyebar luaskan informasi tentang barang dan jasa yang ditawarkan suatu lembaga. Dengan bantuan kegiatan promosi konsumen, dapat diketahui dengan jelas produk yang ditawarkan lembaga dengan harapan konsumen tertarik sekaligus melakukan pembelian. Untuk memperkenalkan produksi dan jasa agar diterima oleh konsumen dalam rangka meningkatkan volume pengumpulan, suatu lembaga harus merumuskan strategi promosi yang jelas sebagai pedoman bagi manajer pemasaran maupun tenaga pemasaran. Kegiatan promosi yang dilakukan lembaga tentu saja memiliki tujuan, antara lain modifikasi tingkah laku dan melalui promosi diharapkan dapat merubah tingkah laku konsumen yang sebelumnya setia pada suatu produk namun berubah dan beralih menjadi konsumen dari produk yang ditawarkan lembaga tersebut. Sedangkan tujuan lain adalah membujuk dengan menciptakan kesan positif dari produk yang ditawarkan sehingga konsumen terbujuk untuk membeli produk atau jasa tersebut. Kesan yang diciptakan tidak dapat membujuk konsumen seketika dan perlu waktu yang lama melalui kegiatan promosi yang berulang-ulang, Kemudian kegiatan promosi untuk memberitahu, yaitu informasi tentang produk atau jasa yang ditawarkan sehingga konsumen mengerti tentang manfaat suatu produk atau jasa yang ditawarkan karena konsumen tidak akan membeli apabila tidak memiliki informasi yang lengkap terhadap suatu produk atau jasa. Tujuan lainnya kegiatan promosi adalah mengingatkan konsumen guna mempertahankan merek suatu produk atau jasa yang telah dikonsumsi atau digunakan konsumen jangan sampai beralih ke produk atau jasa pesaing. Strategi promosi adalah perencanaan, implementasi, dan pengendalian komunikasi dari suatu organisasi kepada para konsumen dan sasaran lainnya. Fungsi 24 Universitas Sumatera Utara promosi dalam bauran pemasaran adalah untuk mencapai berbagai tujuan komunikasi dengan setiap konsumen. Komponen-komponen bauran promosi mencakup periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat. Tanggung jawab pemasaran yang penting adalah merencanakan dan mengkoordinasikan strategi promosi terpadu dan memilih strategi yang paling efektif. Dalam rangka merancang komunikasi pemasaran efektif, setiap pemasar perlu memahami proses komunikasi secara umum yaitu pelaku komunikasi (pengirim dan penerima pesan), alat komunikasi (pesan dan media), fungsi komunikasi (encoding, decoding, respon dan umpan balik) serta gangguan. Promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasif satu arah yang dibuat untuk mempengaruhi seseorang menciptakan pengukuran atau organisasi kepada tindakan yang dalam pemasaran. Hasan (2008), menyatakan bahwa ” promosi merupakan proses mengomunikasikan variabel bauran pemasaran (marketing mix) yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk. Menurut Swastha (1996), ” bauran promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling dan alat promosi lainnya, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan”. Kotler (2000), mengemukan berbagai faktor dalam menentukan bauran promosi, sebagai berikut : 1. Tipe Produk 25 Universitas Sumatera Utara a. Perusahaan barang konsumen, biasanya mengalokasikan lebih banyak dana untuk iklan, menyusun promosi penjualan, penjualan perorangan dan kemudian hubungan masyarakat. b. Perusahaan barang industri, biasanya menyediakan dana lebih banyak untuk penjualan perorangan diikuti dengan promosi penjualan, iklan dan hubungan masyarakat. 2. Strategi Dorong atau Tarik a. Strategi Dorong (Push Strategy) Merupakan strategi promosi yang menggunakan tenaga penjual dan promosi perdagangan saluran distribusi. Produsen untuk mendorong mempromosikan produk lewat produk kepada pedagang besar, pedagang besar kepada pengecer, dan pengecer mempromosikan kepada konsumen. b. Strategi Tarik (Pull Strategy) Merupakan strategi promosi yang menggunakan banyak biaya untuk periklanan dan promosi konsumen demi meningkatkan permintaan konsumen. Apabila strategi tidak berhasil maka konsumen akan mencari produk dari poengecer, pengecer akan mencari ke pedagang besar dan pedagang besar akan mencari dari produsen. 3. Kesiapan Pembeli Pengaruh dari alat promosi itu bervariasi untuk tahap kesiapan pembeli yang berbeda. Iklan dan hubungan masyarakat, memegang peran utama dalam tahap kesadaran dan pengetahuan. 4. Daur Hidup Produk a. Tahap Perkenalan 26 Universitas Sumatera Utara Iklan dan hubungan masyarakat baik untuk menghasilkan kesadaran tinggi, dan promosi penjualan bermanfaat untuk mempromosikan penjualan awal. b. Tahap Pertumbuhan Semua kiat tersebut dapat diperlambat karena permintaan memiliki momentumnya sendiri lewat pembicaraan dari mulut ke mulut. c. Tahap Kedewasaan Pada tahap ini promosi penjualan, periklanan dan penjualan perorangan semua bertambah penting secara berurutan. d. Tahap Kemunduran Promosi berlangsung kuat, iklan dan publisitas dikurangi, dan tenaga penjualan hanya memberi perhatian minimal pada produk itu. 2.3.1. Perangkat Promosi Terdapat beberapa jenis melakukan promosi sebagai upaya alat dan sarana yang dapat digunakan untuk perusahaan untuk melakukan komunikasi dan memberikan informasi dengan maksud membujuk konsumen. Tentu saja setiap jenis promosi akan mempunyai peranan, namun lembaga/perusahaan harus dapat mengkombinasikan jenis tersebut dengan cara yang tepat dan disebut sebagai bauran promosi. Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yanag sangat penting dilaksanakan oelh lembaga/perusahaan dalam memasarkan produk atau jasa. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian/penggunaan produk atau jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Hal tersebut dilakukan dengan menggunakan perangkat 27 Universitas Sumatera Utara promosi yang mencakup aktivitas periklanan, personal selling, promosi pengumpulan, public relation, informasi dari mulut ke mulut (Word of mouth), direct marketing, publikasi. (Lupiyoadi, 2001) Zeithaml dan Bitner dalam Yazid (2001), menjelaskan faktor-faktor promosi yang terdapat dalam pemasaran produk terdiri dari : ”tenaga penjualan atau pelayanan, jumlah, seleksi, pelatihan, insentif, target, jenis media, dan periklanan, serta unsur-insur bauran promosi (advertising, sales promotion, personal selling, dan publicity)”. a. Periklanan (Advertising) Periklanan merupakan salah satu (impersonal communication) bentuk dari komunikasi yang digunakan barang/jasa. Peranan periklanan impersonal oleh lembaga/perusahaan baik dalam pemasaran jasa adalah untuk membangun kesadaran terhadap keberadaan jasa yang ditawarkan, untuk menambah pengetahuan konsumen tentang jasa yang ditawarkan, untuk membujuk calon customer membeli atau menggunakan untuk jasa tersebut, dan untuk membedakan diri lembaga/perusahaan satu dengan lembaga/perusahaan lain yang mendukung positioning jasa. Periklanan mempunyai beberapa tujuan, diantaranya adalah : 1. iklan yang bersifat memberikan informasi (informative advertising), yaitu iklan yang secara panjang lebar menerangkan produk/jasa dalam tahap rintisan (perkenalan) guna menciptakan permintaan atas produk tersebut. 2. iklan membujuk (persuasive advertising), iklan menjadi bagian penting dalam situasi persaingan, dimana sasaran lembaga/perusahaan adalah menciptakan permintaan yang selektif akan merek tertentu. 28 Universitas Sumatera Utara 3. iklan pengingat (reminder advertising), iklan ini akan sangat penting dalam tahap kedewasaan (maturity) suatu produk untuk menjaga agar konsumen selalu ingat akan produk tersebut. 4. iklan pemantapan (reinforcement advertising), yang berusaha menyakinkan para pembeli bahwa mereka telah mengambil pilihan yang tepat. Periklanan merupakan segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang, atau jasa secara non-personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Sifat-sifat periklanan adalah sebagai berikut : Periklanan dapat digunakan untuk membangun citra produk dalam jangka panjang. 1. Presentasi umum Periklanan bersifat umum dan memberikan semacam keabsahan pada produk. Hal ini juga berarti menawarkan tawaran yang terstandarisasi. Oleh karena banyak orang yang menerima pesan yang sama, pembeli mengetahui bahwa motif mereka untuk membeli produk tersebut akan dimaklumi oleh umum. 2. Tersebar luas Periklanan adalah medium yang berdaya sebar luas yang memungkinkan penjual mengulang pesan berkali-kali. Iklan juga memungkinkan pembeli menerima dan membandingkan pesan dari berbagai pesaing. Periklanan berskala besar oleh seorang penjual menyiratkan hal yang positif tentang ukuran, kekuatan dan keberhasilan penjual. 3. Ekspresi yang lebih kuat Periklanan memberikan peluang untuk mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui penggunaan cetakan, suara dan warna yang penuh seni. 4. Tidak bersifat pribadi 29 Universitas Sumatera Utara Pada periklanan audiens tidak merasa wajib untuk memperhatikan atau menanggapi. Iklan hanya mampu melakukan monolog, bukan dialog dengan audiens. b. Promosi penjualan (sales promotion) Menurut Kotler (2000). “promosi penjualan terdiri dari kumpulan alat-alat insentif yang beragam, sebagian besar berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk/jasa tertentu secara lebih cepat dan/atau lebih besar oleh konsumen atau pedagang”. Walaupun alat promosi penjualan seperti kupon berhadiah, kontes, harga premi, dan sejenisnya sangatlah beragam, namun secara umum semuanya memberikan tiga manfaat yang berbeda sebagai berikut : 1. Komunikasi Promosi penjualan menarik perhatian dan biasanya memberikan informasi yang mengarahkan konsumen ke produk bersangkutan. 2. Insentip Promosi penjualan menggabungkan sejumlah kebebasan, dorongan, atau kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen. 3. Ajakan Promosi penjualan merupakan ajakan untuk melakukan transaksi pembelian sekarang. Menurut Kotler (2000), terdapat beberapa cara untuk membuat suatu promosi penjualan sebagai alat pembangun kesadaran merek yang efektif yaitu sebagai berikut : 1. Memastikan bahwa promosi yang dilakukan mempunyai alasan yang benar, contohnya melakukan promosi penjualan saat pembukaan toko baru, ulang tahun 30 Universitas Sumatera Utara perusahaan, dan jenis perayaan lainnya merupakan alasan yang baik untuk melakukan promosi. 2. Mengaitkan kegiatan promosi penjualan dengan citra merek. 3. Promosi sebagai alat komunikasi dan juga sebagai tugas penjualan, sebuah promosi merupakan salah satu dari begitu banyak suatu merek, promosi penjualan dapat membantu membangun kesadaran merek jika mengatakan hal yang benar. c. Penjualan Personal (Personal Selling) Tujuan seluruh usaha pemasaran pada umumnya adalah meningkatkan penjualan yang dapat menghasilkan leba dengan menawarkan kebutuhan yang memuaskan kepada pasar dalam jangka panjang. Personal selling merupakan salah satu metode promosi untuk mencapai tujuan tersebut dan usaha ini memerlukan lebih banyak tenaga kerja atau tenaga penjualan. Menurut Swastha (1996), Personal selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Jadi, penjualan personal merupakan komunikasi orang secara individual. Lain halnya dengan periklanan dan kegiatan promosi lainnya yang komunikasinya bersifat massal dan tidak bersifat pribadi. Dalam operasinya, penjualan personal lebih fleksibel dibandingkan dengan yang lain. Ini disebabkan tenaga-tenaga penjualan tersebut dapat secara langsung mengetahui keinginan, motif dan perilaku konsumen dan sekaligus dapat melihat reaksi konsumen, sehingga mereka langsung dapat mengadakan penyesuaian seperlunya. 31 Universitas Sumatera Utara Penjualan personal memiliki 3 ciri khusus sebagai berikut : 1. Konfrontasi Personal, Penjualan personal mencakup hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak dapat mengobservasi dari pihak lain dengan lebih dekat. 2. Mempererat, Penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai hubungan persahabatan. Wiraniaga biasanya sudah benar-benar mengetahui minat pelanggan yang terbaik. 3. Tanggapan, Penjualan personal membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan pembicaraan wiraniaga. d. Hubungan Masyarakat (publicity) Hubungan masyarakat merupakan berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. Daya tarik hubungan masyarakat dan publisitas didasarkan pada tiga sifat khusus sebagai berikut : 1. Kredibilitas yang tinggi, Cerita dan gambar mengenai beritanya lebih otentik dan dipercaya oleh pembaca dibandingkan dengan iklan. 2. Kemampuan menangkap pembeli yang tidak dibidik sebelumnya, Hubungan masyarakat dapat menjangkau banyak calon pembeli yang cenderung menghindari wiraniaga dan iklan. 3. Dramatisasi, 32 Universitas Sumatera Utara Hubungan masyarakat memiliki kemampuan untuk mendramatisasi suatu perusahaan atau produk. Program hubungan masyarakat yang direncanakan dengan baik dan dikoordinasikan dengan elemen-elemen bauran promosi yang lain dapat menjadi sangat efektif. Perusahaan-perusahaan membentuk hubungan masyarakat pemasaran untuk mendukung secara langsung promosi perusahaan/produk dan pembentukan citra. Hubungan masyarakat pemasaran dapat menempatkan cerita di media untuk menarik perhatian orang terhadap suatu produk, jasa, orang, organisasi atau ide. e. Word of mouth Dalam hal ini peranan orang sangat penting dalam mempromosikan jasa. Customer sangat dekat dengan pengiriman jasa, dengan kata lain customer tersebut akan berbicara kepada pelanggan lain yang berpotensial tentang pengalamannya dalam menerima jasa tersebut, sehingga Word of mouth ini sangat besar pengaruhnya dan dampaknya terhadap pemasaran jasa dibandingkan dengan aktivitas komunikasi lainnya. f. Direct Marketing Merupakan elemen terakhir dalam bauran komunikasi /promosi . Terdapat enam area dari direct marketing yaitu direct mail, mail order, direct response, direct selling, telemarketing, digital marketing. 2.4. Pemasaran Bank Menurut Kotler (1996) pengertian pemasaran bank adalah sebagai berikut : 1. Pemasaran adalah pengiklanan, promosi dan publikasi. Tujuannya adalah menarik nasabah-nasabah baru dan memperkenalkan produk jasa bank. 33 Universitas Sumatera Utara 2. Pemasaran adalah penciptaan suasana yang menyenangkan dan bersahabat. Bankir serta seluruh pihak di bank dituntut untuk bersikap ramah terutama yang berhadapan langsung dengan nasabah. 3. Pemasaran adalah inovasi. Bank harus dapat mengantisipasi kebutuhan masyarakat dengan memperkenalkan produk jasa bank untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya. Inovasi perlu dilakukan terus menerus, sambil memantau kebutuhan masyarakat akan produk jasa bank seperti home banking atau on line service. 4. Pemasaran adalah positioning. Bank dituntut memiliki ketidak samaan dengan bank-bank lain, misalnya citra bagi nasabahnya sebagai bank yang besar, profesional, efisiensi dekat dan akurat pelayanannya. Serta di segmen pasar tertentu, bank tersebut harus memperlihatkan kelebihannya dari bank-bank yang lain. 5. Pemasaran adalah analisis, perencanaan dan pengawasan pemasaran. Dalam pemasaran jasa bank, penciptaan kualitas jasa bank merupakan dasar penting. Kualitas jasa bank tidak dapat dipisahkan dengan pemasaran jasa bank. Jasa bank yang berkualitas merupakan produk bank yang senantiasa sesuai dengan yang dijanjikan oleh pemasarnya. Hal ini juga penting untuk menjaga kepercayaan para nasabah. 2.5. Kredit Perbankan 2.5.1. Pengertian Kredit Kredit berasal dari bahasa Yunani, credere yang berarti kepercayaan. Dengan demikian istilah kredit memiliki arti khusus, yaitu meminjamkan uang (atau penundaan 34 Universitas Sumatera Utara pembayaran). Apabila orang mengatakan membeli secara kredit maka hal itu berarti si pembeli tidak harus membayarnya pada saat itu juga. Menurut Wahjono (2010), kredit adalah pemberian prestasi (misalnya uang, barang) dengan balas prestasi (kontraprestasi) yang akan terjadi pada waktu yang akan datang. Kehidupan ekonomi modern adalah prestasi uang yang dengan demikian transaksi kredit menyangkut uang sebagai alat kredit. Kredit berfungsi kooperatif antara si pemberi kredit dan si penerima kredit atau antara kreditur dan debitur. Mereka menarik keuntungan dari saling menanggung resiko. Singkatnya kredit dalam arti luas didasarkan atas komponen kepercayaan, resiko dan pertukaran ekonomi pada masa yang akan datang. 2.5.2. Fungsi Kredit Kredit pada awal perkembangannya mengarahkan fungsinya untuk merangsang kedua belah pihak untuk tujuan pencapaian kebutuhan baik dalam bidang usaha maupun kebutuhan sehari-hari. Pihak yang mendapat kredit menunjukkan prestasi yang lebih tinggi harus dapat pada kemajuan usahanya itu, atau mendapatkan pemenuhan atas kebutuhannya. Adapun bagi pihak yang memberi kredit, secara material dia harus mendapatkan rentabilitas berdasarkan perhitungan yang wajar dari modal yang dijadikan objek kredit dan secara spritual mendapatkan kepuasan karena dapat membantu pihak lain untuk mencapai kemajuan. Suatu kredit mencapai fungsinya, baik bagi debitur, kreditur, maupun masyarakat, apabila secara sosial ekonomi membawa pengaruh yang lebih baik. Bagi pihak debitur dan kreditur , mereka sama-sama memperoleh keuntungan dan juga mengakibatkan tambahan penerimaan negara dari pajak, serta membawa dampak 35 Universitas Sumatera Utara kemajuan ekonomi yang bersifat mikro maupun makro. Kredit juga berfungsi membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat yang terjadi ditengah-tengah masyarakat saat ini. 2.5.3. Jenis Kredit Dari segi lembaga pemberi-penerima kredit yang menyangkut struktur pelaksana kredit di Indonesia, maka jenis kredit dapat digolongkan menjadi sebagai berikut : 1. Kredit perbankan kepada masyarakat untuk kegiatan usaha dan atau konsumsi. Kredit ini diberikan oleh bank pemerintah atau bank swasta kepada dunia usaha guna membiayai sebahagian kebutuhan permodalan dan atau kredit dari bank kepada individu untuk membiayai pembelian kebutuhan hidup yang berupa barang maupun jasa. 2. Kredit likuiditas yaitu kredit yang diberikan oleh bank Sentral kepada bank-bank yang beroperasi di Indonesia yang mana selanjutnya digunakan sebagai dana kegiatan perkreditannya. 3. Kredit langsung, kredit ini diberikan oleh Bank Indonesia kepada lembagalembaga pemerintah atau semi pemerintah, Misalnya Bank Indonesia memberi kredit langsung kepada Bulog. Dari segi tujuan penggunaannya, kredit dapat dikelompokan menjadi : 1. Kredit konsumtip, yaitu kredit yang diberikan oleh bank pemerintah atau bank swasta kepada perseorangan untuk membiayai keperluan konsumsi sehari-hari. 36 Universitas Sumatera Utara 2. Kredit produktip, yaitu kredit investasi maupun kredit eksploitasi. Kredit adalah kredit yang ditujukan untuk pembiayaan modal tetap yaitu peralatan produksi, gedung dan mesin-mesin, atau untuk membiayai rehabilitasi dan ekspansi. 3. Kredit perpaduan antara kredit konsumtif dan kredit produktif (semi produktif dan semi konsumtif). 2.6. Analisis SWOT SWOT adalah akronim dari Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats (kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman). Analisis ini akan menghasilkan suatu gambaran ringkas tentang posisi strategis perusahaan, berdasarkan prinsip bahwa strategi yang dihasilkan harus memiliki ketepatan dengan kemampuan internal dan situasi eksternalnya. Untuk mengetahui lebih jauh tindakan strategis yang ditempuh bagi penetapan strategi kebijakan promosi bagi PT. Bank “X” (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar perlu juga dilakukan analisis faktor strategis dengan menggunakan analisa SWOT. Strengths - Weakness - Opportunities - Threats (SWOT) merupakan matching tool yang penting untuk membantu para pengambil keputusan dalam mengembangkan ke-empat tipe strategi tersebut. Keempat tipe strategi yang dimaksud adalah : 1. Strategi SO (Strength-Opportunity) 2. Strategi WO (Weakness-Opportunity) 3. Strategi ST (Strength-Threat) 4. Strategi WT (Weakness-Threat) Pada analisa ini dibutuhkan judgment yang baik untuk menentukan key success factors untuk lingkungan eksternal dan internal. Seperti diketahui bahwa setiap 37 Universitas Sumatera Utara matching tool bukanlah untuk memilih atau menentukan strategi mana yang terbaik melainkan untuk membangkitkan strategi alternatif yang fisibel untuk dilaksanakan. Menurut Pearce and Robinson (1991), salah satu cara dalam menggunakan analisis SWOT untuk membantu menganalisa strategi adalah melihat kesempatan dan ancaman utama dari lingkungan eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal dengan menggunakan pendekatan terstruktur, seperti terlihat pada Gambar 2.1.berikut dibawah ini : Kesempatan Kuadran 3 : Mendukung Strategi Turn around Kuadran 1 : Mendukung Strategi Agresif Kelemahan Kekuatan Kuadran 4 : Mendukung Strategi Defensif Kuadran 2 : Mendukung Strategi Diversifikasi Ancaman Gambar 2.1. Diagram Matriks SWOT Dalam analisis SWOT juga digunakan matriks menurut Kinnear and Taylor, (1983) sebagai berikut : Tabel 2.1. Matriks SWOT Internal Strengths Weaknesses Oppertunities SO WO Threats ST WT Eksternal Sumber : Kinner and Taylor, (1983) 38 Universitas Sumatera Utara