67 juga tergolong vitamin yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraseluler. Di samping itu vitamin C tergolong antioksidan yang sangat aktif *Ro cl-l -zlf. I \-o \_/ l-o 'o{ r+ -e' HO O +RH # +2*{ +e O -- -i-r-t.i.LE +e- _o -e Gambar 5.24 Reaksi vitamin C dalam penstabilan radikal bebas (Hacisevki, 2009) yang dimodifikasi (sangat kuat) sebagai antioksidan, relatif rnurah dibandingkan antioksidan alami lainnya. Berdasarkan hasil pengujian aktivitas antioksidan dari vitamin C dengan metode DPPH (Lampiran 14) terlihat bahwa vitamin C memiliki aktivitas (ICso) sebesar 4,10 dan berdasarkan strandar aktivitas antioksidan termasuk sangat (sangat kuat), hal ini aktif dikarenakan adanya gugus pada senyawa vitarnin C yang mampu menangkap radikal bebas yang masuk. Radikal bebas mampu distabilkan dengan adanya resonansi elekfion dan membentuk reaksi kesetimbangan yang diikuti proses transfer elektron yang terlibat di dalamnyqyangkemudian kembali membentuk senyawa reaktailnya dengan melibatkan perpindahan proton. BAB YI KESIMPULAIT DA}t SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil isolasi senyawa metabolit sekunder ekstak daun bangun-bangun (Coleus amboinicas Lour.), disimpulkan: 1. Hasil uji pendahuluan aktivitas antioksidan ekshak metanol daun bangun- bangun (34,64), menunjukkan bahwa dalam ekstrak metanol kasar mengandung golongan senyawa fenolat atau polifenolat. 2. Berdasarkan uji aktivitas antioksidan hasil partisi ekstrak metanol kasar, maka diperoleh ekstrak etil asetat menuqiukkan aktivitas antioksidan lebih baik (65,84) dibandingkan ekstrak klorofrom (161,86) dan ekstrak n-heksana (tidak aktifl. Hasil GC-MS menunjukkan satu puncak untuk isolat aktif I dengan kadar l0W/o dan waktu retensi (td 7,316 menit. Isolat aktif II menunjukkan dua puncak; puncak pertama kadar 3,95o/a dengan ts 6,658 menit dan puncak dua 96,050/o dengan tn 9,001 menit 3. Hasil uji aktivitas isolat aktif antioksidan hasil isolasi ekstrak etil asetat untuk isolat pertama 386,46 (7a-acetoryroyleonane-16-hidrory) dan isolat 338,54 (7a-hidroryroyleanorw-16-acetoxy). Kedua isolat dua tergolong memberikan aktivitas antioksidan lemah, memiliki kerangka dasrrr royleanone yang merupakan turunan senyawa fenolat yang tersubtitusi. 6.2 Saran Berdasarkan hasil isolasi senyawa metabolit sekunder yang diperoleh, maka disarankan: 1. Melakukan isolasi dari ekstrak n-heksan4 kloroform, metanol residu dan fraksi lain dari etil asetat serta menguji aktivitasny4 karena pada penelitian ini difokuskan pada isolat yang rnembentuk kristal dari hasil kromatografi kolom. 2. Melakukan uji potensi aktivitas yang berbeda untuk isolat yang diperoleh, karena isolat yang diperoleh memiliki potensi aktivitas yang lemah sebagai antioksidan. 68