Pengaruh Stres Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan

advertisement
Pengaruh Stres Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
pegawai Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Barat
Aulya Rahman1, Surya Dharma2, Reni Yuliviona3
(123)
Depertement Of Management, Faculty Economics, University Of Bung Hatta
E-mail : [email protected], [email protected], [email protected]
Abstract
This study aims to determine empirically the effect of work stress and the work environment
to employee satisfaction department of energy and mineral resources of West Sumatra
Province. The sample in this study were all employees of the Department of Energy and
Mineral Resources totaling 80 respondents. Techniques used in sampling is a method in
which the census data used is primary data through questionnaires. The dependent variable
in this study is job satisfaction, while the independent variables in this study was the stress of
work and the working environment. Data analysis method used is multiple linear regression
analysis. The results of this study show that the stress of work and the working environment
positive effect on job satisfaction of employees at the Department of Energy and Mineral
Resources of West Sumatra Province.
Keywords: work stress, work environment, employee satisfaction.
PENDAHULUAN
dengan kemampuan yang mereka miliki
Latar Belakang Masalah
agar dapat mencapai kepuasan kerja yang
Pada persaingan global saat ini, dunia
sesuai
dengan
keinginan
kerja sangat membutuhkan orang yang
Handoko
bisa berfikir untuk maju, cerdas, inovatif,
kepuasan
dan mampu berkarya dengan semangat
emosional yang menyenangkan atau tidak
tinggi dalam menghadapi perkembangan
menyenangkan bagi para karyawan dalam
zaman. Tidak hanya itu, dalam kondisi
memandang pekerjaan mereka.
saat ini sumber daya manusia sendiri
(2000:193)
pegawai.
kerja
Kepuasan
menyatakan
merupakan
kerja
keadaan
mencerminkan
mempunyai peran yang sangat penting
perasaan seseorang terhadap pekerjaannya,
dalam suatu organisasi, dan juga di
yang
perlukan
pengelolaan
karyawan terhadap pekerjaan dan segala
organisasi. Organisasi berusaha untuk
sesuatu yang dihadapi di lingkungan
meningkatkan kinerja pegawai sebagai
pekerjaannya.
sumber daya manusia dengan tujuan
berkerja mampu mendorong karyawan
mencapai kelangsungan hidup organisasi
untuk
kesiapan
dalam
Karyawan yang merupakan sumber
daya
manusia
organisasi,
yang
tentunya
nampak
lebih
dalam
Rasa
sikap
nyaman
semangat
positif
dalam
dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
berada
dalam
pimpinan baik suasana nyaman sebelum
berusaha
bekerja
memulai kerja, dalam kerja maupun
sesudah kerja berakhir. Kondisi kerja yang
Dhania
nyaman semacam ini, serta didukung
faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan
dengan rekan kerja yang dapat di ajak
kerja salah satunya adalah stres kerja.
untuk berkerjasama dalam melaksanakan
Menurut Mangkunegara (2013:157) stres
aktifitas
setiap
kerja diartikan sebagai perasaan tertekan
pegawai di dalam organisasi. Dengan
yang dialami karyawan dalam menghadapi
situasi semacam itu diharapkan para
pekerjaan.
pegawai dapat bekerja secara maksimal
Hariandja (2002:303) menyatakan bahwa
dan senang terhadap pekerjaan yang
Stres menjadi masalah yang penting
dilakukannya.
karena situasi itu dapat mempengaruhi
Dinas
merupakan
Energi
keinginan
dan
Sumber
Daya
(2010)
kepuasan
menunjukkan
Sejalan
dengan
kerja,
bahwa
pendapat
sehingga
perlu
Mineral merupakan instansi pemerintahan
penanganan dalam upaya mencapai tujuan
yang bergerak di bidang Energi dan
organisasi.
Sumber Daya Mineral. yang berada di Jln.
Jhoni Anwar No. 85 Lapai Padang.
Berdasarkan data yang di peroleh dari
Salah satu dari berbagai faktor yang
perlu menjadi perhatian organisasi untuk
meningkatkan
kepuasan
kerja
bagian kepegawaian, diperoleh bahwa
bagaimana
kepuasan kerja pegawai Dinas Energi dan
lingkungan yang baik dan kondusif dalam
Sumber Daya Mineral tingkat kehadiran
aktivitas kerja karyawan dan adanya upaya
pegawai Dinas Energi dan Sumber Daya
untuk mengelola sumber daya manusia
Mineral yang terjadi pada bulan Januari
yang baik dan berkesinambungan untuk
sampai bulan Juni persentase tingkat
mengurangi tingkat stres yang dapat
kehadiran keseluruhan pegawai menurun.
dialami oleh karyawan.
Menurut
Mangkunegara
kepuasan
kerja
sangat
(2013:117)
berhubungan
dengan tingkat absensi, karyawan yang
kurang puas cenderung tingkat absensi
tinggi. Fenomena penurunan kepuasan
kerja
tersebut
kesadaran
disebabkan
pegawai
menaati
kurangnya
peraturan
mengenai kedisiplinan.
Menurunnya kepuasan kerja karyawan
juga
dapat
terjadi
jika
karyawan
mengalami stres. Hasil penelitian dari
perusahaan
yaitu
Nitisemito
lingkungan
mengelola
(1992:183)
kerja
merupakan
bahwa
segala
sesuatu yang ada disekitar para pekerja
dan yang dapat mempengaruhi diri pekerja
dalam
menjalankan
tugas-tugas
yang
dibebankan kepadanya. Lingkungan kerja
meliputi lingkungan fisik dan lingkungan
non
fisik.
Lingkungan
fisik
seperti
kebisingan, tata ruang dan peralatan.
Sedangkan yang mencakup lingkungan
non
fisik
meliputi
status,
sistem
penelitian ini adalah untuk membuktikan
administrasi, hubungan sosial, kebijakan
secara empiris pengaruh:
dan kepemimpinan.
1. Untuk mengetahui pengaruh stres kerja
Permasalahan yang telah diuraikan
diatas
dirasa
dapat
mempengaruhi
kepuasan kerja pegawai Dinas Energi dan
Sumber
Daya
Mineral.
Untuk
itu
terhadap
Dinas
kepuasan
Energi
kerja
dan
pegawai
Sumber
Daya
Mineral Provinsi Sumatera Barat.
2. Untuk
mengetahui
pengaruh
organisasi perlu memperhatikan faktor-
lingkungan kerja terhadap kepuasan
faktor yang terkait dengan stres kerja dan
kerja
lingkungan kerja pegawai. Berdasarkan
Sumber
latar belakang tersebut peneliti tertarik
Sumatera Barat.
pegawai
Dinas
Daya
Energi
Mineral
dan
Provinsi
untuk melakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Stres Kerja dan Lingkungan
Kerja terhadap Kepuasan Kerja Pegawai
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
TINJAUAN PUSTAKA
Kepuasan Kerja
Mangkunegara (2013:117) menyatakan
bahwa kepuasan kerja merupakan suatu
Provinsi Sumatera Barat”.
perasaan yang menyokong atau tidak
menyokong
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian
tersebut,
dapat
dengan
yang
pekerjaannya
maupun dengan kondisi dirinya. Rivai
masalah yang terkait dengan fenomena
(2004:475) menyatakan kepuasan kerja
yang terjadi yaitu sebagai berikut:
merupakan evaluasi yang menggambarkan
terhadap
Dinas
uraikan
berhubungan
pegawai
beberapa
1. Bagaimana
di
diri
pengaruh
kepuasan
Energi
dan
stres
kerja
kerja
pegawai
Sumber
Daya
Mineral Provinsi Sumatera Barat?
Dinas
kepuasan
Energi
dan
kerja
pegawai
Sumber
Daya
Mineral Provinsi Sumatera Barat?
senang/tidak
senang,
sikapnya
puas/tidak
puas
kerja
adalah
seseorang
suatu
yang
keadaan
positif
emosi
maupun
menyenangkan yang dihasilkan dalam
penilaian suatu pekerjaan atau pengalaman
Robbins
dan
Judge (2012:74)
menyatakan kepuasan kerja merupakan
Sejalan dengan perumusan masalah
tujuan
perasaan
dalam bekerja.
kerja.
Tujuan Penelitian
penelitian,
atas
Luthans (2010:141) menyatakan kepuasan
2. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja
terhadap
seseorang
dilaksanakannya
Suatu perasaan positif tentang pekerjaan
seseorang yang merupakan hasil dari
tidak pasti dan penting. Stres tidak selalu
sebuah evaluasi karakteristiknya.
berpengaruh negatif, meskipun stres kerja
biasanya dibahas dalam konteks negatif,
Lingkungan Kerja
karena stres kerja bisa berpengaruh positif
Menurut Nitisemito (1992:183) bahwa
lingkungan kerja adalah segala sesuatu
ketika
menjadi
peluang
yang
akan
meningkatkan potensial.
yang ada disekitar para pekerja dan yang
dapat mempengaruhi diri pekerja dalam
Tinjauan Penelitian Terdahulu dan
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan
Pengembangan Hipotesis
kepadanya.
Pengaruh
Menurut
Mangkunegara
(2005:17) lingkungan kerja yang dimaksud
Stres
Kerja
Terhadap
Kepuasan Kerja
antara lain uraian jabatan yang jelas, target
Stres dapat timbul sebagai akibat
kerja yang menantang, pola komunikasi
tekanan atau ketegangan yang bersumber
kerja yang efektif, iklim kerja dan fasilitas
dari ketidakselarasan antara seseorang
kerja yang relatif memadai.
dengan lingkungannya. Dengan kata lain,
apabila sarana dan tuntutan tugas tidak
Stres Kerja
selaras dengan kebutuhan dan kemampuan
Mangkunegara (2013:157) menyatakan
bahwa stress kerja merupakan perasaan
tertekan yang dialami karyawan dalam
menghadapi pekerjaan. Stress kerja ini
tampak dari simptom, antara lain emosi
tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka
menyendiri, sulit tidur, merokok yang
berlebihan, tidak bisa
rileks, cemas,
tegang, gugup, tekanan darah meningkat,
dan mengalami gangguan pencernaan.
Sedangkan Stres kerja menurut Robbin
dan Judge (2012:595) mendefinisikan stres
kerja sebagai suatu kondisi dinamis di
mana seorang individu dihadapkan dengan
peluang, tuntutan, atau sumber daya yang
terkait dengan apa yang hasilnya dirasakan
keinginan individu dan untuk menjadi
seseorang, ia akan mengalami stres. Stres
tidak selalu berpengaruh negatif, meskipun
stres kerja biasanya dibahas dalam konteks
negatif,
karena
berpengaruh
peluang
stres
positif
yang
kerja
ketika
akan
bisa
menjadi
meningkatkan
potensial.
Penelitian yang dilakukan Tunjungsari
(2011) pada karyawan PT. Pos Indonesia
(Persero) Bandung. Hasil penelitiannya
menemukan
bahwa
stress
kerja
berpengaruh negatif terhadap kepuasan
kerja karyawan kantor pusat PT. Pos
Indonesia (Persero) Bandung. Penelitian
yang dilakukan
Dhania (2010) pada
karyawan Medical Representatif di Kota
Kudus. Hasil penelitiannya
menemukan
bahwa stres kerja berpengaruh negatif
lingkungan
terhadap
karyawan.
terhadap kepuasan kerja. Berdasarkan
Berdasarkan uraian penelitian terdahulu
uraian penelitian terdahulu tersebut, maka
tersebut, maka dapat diajukan sebuah
dapat diajukan sebuah hipotesis yang akan
hipotesis yang akan di buktikan dalam
di buktikan dalam penelitian ini, yaitu:
kepuasan
kerja
penelitian ini, yaitu:
H1:
Stres
kerja
terhadap
berpengaruh
kepuasan
kerja
negatif
pegawai
Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral Provinsi Sumatera barat.
Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap
kerja
berpengaruh
positif
H2: Lingkungan kerja berpengaruh positif
terhadap
kepuasan
kerja
pegawai
Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral Provinsi Sumatera Barat.
Kerangka Konseptual
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
Kepuasan Kerja
Setiap karyawan selalu mengharapkan
lingkungan kerja yang akrab, nyaman dan
STRES KERJA
(X1)
saling mendukung. Dengan kata lain,
KEPUASAN
KERJA
(Y)
lingkungan kerja diharapkan kondusif
untuk menunjang kerja karyawan. Oleh
karena
itu
karyawan
mengharapkan
LINGKUNGAN
KERJA
(X2)
lingkungan kerja dimana sarana dan
prasarana
kerja
lengkap
dan
baik.
Lingkungan kerja terdiri dari lingkungan
METODE PENELITIAN
Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada pegawai
fisik dan non fisik.
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Penelitian yang dilakukan Siti (2015)
pada karyawan Permata Bank Cabang
Provinsi Sumatera Barat yang beralamat
Jl. Jhoni Anwar No. 85 Lapai Padang.
Bangkong Semarang. Hasil penelitiannya
menemukan
bahwa
lingkungan
kerja
Populasi dan Sampel
berpengaruh positif terhadap kepuasan
populasi dalam penelitian ini adalah
kerja. Dan penelitian yang dilakukan
pegawai Dinas Energi dan Sumber Daya
Dwijayanti
Mineral yang berjumlah 80 orang. Teknik
dan
Dewi
(2015)
pada
karyawan Perusahaan Daerah Air Minum
yang
Tirta
sampel adalah metode sensus, dimana
Mangutama
penelitiannya
Badung.
menunjukan
Hasil
bahwa
digunakan
dalam
pengambilan
populasi dijadikan objek penelitian.
penyelia,dan kepuasan dengan pekerjaan
Jenis dan Sumber Data
Pada penelitian ini jenis data yang
itu sendiri.
digunakan adalah data primer. Data primer
yang dimaksud adalah data yang dicari dan
diolah secara langsung yang bersumber
dari penyebaran kuesioner kepada 80
Variabel Independen (X)
Stres Kerja (X1)
Rivai
(2004:1008)
Stres
kerja
mengemukakan
orang (responden) pegawai negeri sipil
bahwa
merupakan
Dinas Energi dan Suber Daya Mineral
kondisi ketegangan yang menciptakan
Provinsi Sumatera Barat.
adanya
ketidakseimbangan
suatu
fisik
dan
psikis, yang mempengaruhi emosi, proses
berpikir dan kondisi seorang karyawan.
Teknik Pengumpulan Data
Data dan informasi yang penulis
Untuk
mengukur
stress
kerja
maka
gunakan dalam penelitian ini adalah data
digunakan indikator yang diadopsi dari
yang
penyebaran
Robert, et al (1997) dalam mas’ud
kuesioner yang disebarkan kepada seluruh
(2004:151). Stres kerja dapat diukur
Karyawan Dinas Energi dan Sumber Daya
dengan
Mineral Provinsi Sumatera Barat.
terdiri dari skala kesan stress (meliputi
bersumber
pada
menggunakan
indikator
yang
skala kesan stress ekstraorganisasi, skala
Definisi Operasional Variabel
kesan stress organisasi, dan skala kesan
Variabel Dependen (Y)
stress
Kepuasan Kerja
kelompok)
dan
skala
stressor
individual.
Rivai (2004:475), kepuasan kerja
merupakan evaluasi yang menggambarkan
seseorang
atas
senang/tidak
perasaan
(1992:183)
bahwa
lingkungan kerja adalah segala sesuatu
dalam bekerja. Untuk mengukur kepuasan
yang ada disekitar para pekerja dan yang
kerja maka digunakan indikator yang
dapat mempengaruhi diri pekerja dalam
diadopsi dari Celluci, Anthony J dan
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan
David L.De Vries (1978) dalam Mas’ud
kepadanya. Untuk mengukur lingkungan
(2004:185). Kepuasan kerja dapat diukur
kerja maka digunakan indikator yang di
dengan
menggunakan
terdiri
dari
kepuasan
dengan
puas/tidak
Nitisemito
puas
kepuasan
senang,
sikapnya
Lingkungan Kerja (X2)
indikator
yang
adopsi
dengan
gaji,
Lingkungan kerja dapat diukur dengan
kepuasan
menggunakan indikator yang terdiri dari
promosi,
dengan rekan kerja, kepuasan dengan
dari
Nitisemoto
(1992:159).
suhu udara, ruang gerak, penerangan,
jaminan keamanan, dan ruangan kerja
4.2 Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil pengolahan data
yang
3.8 Metode Analisis Data
maka penulis melakukan pengujian data
yang digunakan dalam penelitian ini
dengan menggunakan tahapan pengujian
hipotesis yang meliputi analisa deskriptif,
uji instrumen penelitian yang terdiri dari
uji validitas dan uji reliabilitas. Kemudian
uji asumsi klasik yang terdiri dari uji
uji
multikolinearitas,
uji
heteroskedastisitas.
Selanjutnya analisa regresi linier berganda,
uji koefisien determinasi (R²), uji f untuk
menguji
kelayakan
model,
dan
uji
hipotesis berupa uji t-hitung.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Prosedur Pengambilan Sampel
Secara umum tahapan pengumpulan
data dan informasi terlihat pada Tabel 4.1
dibawah ini:
Tabel 4.1
Gambaran Umum Penyebaran Kuesioner
Keterangan
diperoleh
pada Tabel 4.2 dibawah ini:
Tabel 4.2
Karakteristik Responden
Karakteristik
Gender
Laki-laki
Perempuan
Umur
26-35 tahun
36-45 tahun
>45 tahun
Pendidikan
SMA
Diploma
S1
S2
Status Pernikahan
Sudah Menikah
Belum Menikah
Masa Kerja
6-10 tahun
11-15 tahun
>15 tahun
80
Kuesioner yang dikembalikan
80
Kuesioner yang tidak disi
lengkap
Kuesioner yang layak di
input data
0
80
Jumlah
%
53
27
66.3
33.8
8
19
53
10.0
23.8
66.3
4
6
56
12
5.0
7.5
72.5
15.0
69
11
86.3
13.8
4
68
8
5.0
85.0
10.0
Sumber: data diolah, 2016
Uji Validitas dan Reliabilitas
Tabel 4.3
Uji Validitas dan Reliabilitas
Variabel
Jumlah
kuesioner yang disebarkan
Sumber: data diolah, 2016
dilakukan
Karakteristik responden seperti telihat
Dalam melakukan pengujian statistik,
normalitas,
telah
Jumlah Item Reliabilitas
Pertanyaan
Kepuasan
Kerja
Stres Kerja
10 Item
0,872
8 Item
0,781
Lingkungan
Kerja
5 Item
0,748
Sumber: data diolah, 2016
Sesuai
dengan
hasil
Pengujian
Validitas terlihat bahwa seluruh variabel
yang
digunakan
dalam
Pengaruh
Stres
Kerja
terhadap
Kepuasan Kerja
penelitian
Koefisien regresi variabel stres kerja
dinyatakan valid, setiap item pernyataan
(X1) adalah 0,160 dengan nilai signifikansi
yang valid memiliki corrected item total
lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,024. dengan
correlation diatas 0.30. Sedangkan Hasil
demikian dapat disimpulkan bahwa stres
pengujian Reliabilitas dinyatakan bahwa
kerja
seluruh
digunakan
kepuasan kerja di Dinas Energi dan
construct
Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera
reliability diatas 0,70 sehingga dapat
Barat, sehingga Hipotesis yang diajukan
disimpulkan
variabel
ditolak. Hal ini disebabkan karena dengan
penelitian yang digunakan telah handal
memberikan beban perkerjaan yang berat,
atau reliabel.
maka karyawan akan melakukan intensitas
variabel
reliabilitas
dengan
bahwa
yang
nilai
seluruh
berpengaruh
positif
terhadap
kerja lebih baik, serta dapat meningkatkan
Pengujian Hipotesis
kemampuan berinteraksi dengan rekan
Setelah seluruh variabel penelitian
yang digunakan valid dan reliabel dan
terbebas dari seluruh prasyarat pengujian
maka tahapan pengujian hipotesis dapat
segera
dilaksanakan.
Secara
umum
tahapan pengujian yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil Pengujian Hipotesis
Konstanta dan
Koefisien
Variabel
Signifikan
Regresi
Independen
Konstanta (a)
0,226
0,192
Stres Kerja (X1)
0,160
0,024
Lingkungan Kerja 0,777
0,000
(X2)
F hitung
242,041
0,000
R Square
0,863
kerja sehingga karyawan merasa puas akan
hasil kerja yang diperoleh.
Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap
Kepuasan Kerja
Koefisien
regresi
variabel
lingkungan kerja (X2) adalah 0,777 dengan
nilai signifikansi diatas 0,05 yaitu 0,000.
Dengan
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
lingkungan
kerja
berpengaruh
positif terhadap kepuasan kerja di Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Sumatera Barat. Hasil yang diperoleh
sejalan dengan hipotesis yang diajukan,
keadaan
tersebut
menunjukan
bahwa
lingkungan yang nyaman dan terjalinnya
Sumber: data diolah, 2016
Secara rinci pengaruh masing-masing
variabel yang terdapat pada tabel 4.4 dapat
dijelaskan pada sub bab dibawah ini yaitu:
hubungan harmoni antar karyawan dalam
bekerja
akan
meningkatkan
kepuasan
dalam bekerja, sehingga hasil pekerjaan
yang diperoleh menjadi lebih optimal. Jika
suatu
pekerjaan
dijalankan
secara
dirasakan karyawan Dinas Energi dan
maksimal dengan hasil yang bagus akan
Sumber
menimbulkan kepuasan kerja tersendiri
Sumatera Barat.
bagi karyawan.
Daya
Mineral
Provinsi
2. Lingkungan kerja berpengaruh positif
terhadap
Uji Kelayakan Model (Uji F)
kepuasan
kerja
yang
dirasakan karyawan Dinas Energi dan
F hitung diperoleh sebesar 242,041 dengan
nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu
Sumber
Daya
Mineral
Provinsi
Sumatera barat.
sebesar 0,000. Dengan demikian dapat
disimpulkan
tentang
bahwa
pengaruh
model
stres
penelitian
kerja
dan
Implikasi
Sesuai
dengan
analisis
dan
lingkungan kerja terhadap kepuasan adalah
pembahasan hasil pengujian hipotesis
layak.
maka dapat diajukan beberapa implikasi
penting bagi:
Koefisien Determinan (R Square)
1. Bagi
R square diperoleh sebesar 0,863 yang
dapat diartikan bahwa stres kerja dan
lingkungan kerja mempengaruhi kepuasan
di Dinas Energi dan Sumber Daya mineral
sebesar 86,3%, sedangkan sisanya sebesar
13,7%
dipengaruhi
oleh
variabel
independen lain yang tidak digunakan
dalam
model
penelitian
kompensasi,
iklim
ini,
seperti
organisasi,
kepemimpinan, pengembangan karir, dan
nilai integritas.
personalia
disarankan
memerhatikan hal yang menyangkut
stres kerja terutama pada masalah
beban pekerjaan yang terlalu tinggi,
hal ini apabila dilakukan dalam jangka
panjang akan berdampak buruk bagi
kesehatan karyawan. Untuk itu perlu
mengontrol beban pekerjaan yang akan
diberikan
agar
dan
mengadakan
outbond bersama agar tidak terjadi
tingkat stres kerja yang terlalu tinggi.
2. Bagi
pihak
personalia
disarankan
untuk lebih meningkatkan kondisi dan
PENUTUP
keadaan di sekitar karyawan, karna
Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan
dan pembahasan pada hal sebelumnya,
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
kerja
terhadap
dapat mempengaruhi diri karyawan
dalam
menjalani
dibebankan
personalia
sebagai berikut:
1. Stres
pihak
berpengaruh
kepuasan
kerja
positif
yang
dalam
pekerjaan
kepadanya.
dapat
bentuk
yang
Pihak
mengimplikasikan
perbuatan
seperti
meningkatkan fasilitas missal: dengan
menyediakan penerangan yang cukup,
kebersihan tempat karyawan bekerja
setiap
hari
dapat
meningkatkan
kepuasan tersendiri bagi karyawan.
Keterbatasan dan Saran
Penelitian ini memberikan batasan
penelitian pada pengaruh stress kerja dan
lingkugan kerja terhadap kepuasan kerja
pegawai Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral Provinsi Sumatera Barat. Oleh
karna itu, pada penelitian berikutnya
disarankan menambahkan variabel kinerja
sebagai variabel mediasi.
DAFTAR PUSTAKA
Dwijayanti, Made Nensy., dan Dewi, A.A
Sagung Kartika. 2015. Pengaruh
Kompensasi Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Pada Perusahaan Daerah Air Minum
Tirta Mangutama Badung. Jurnal
Manajemen Universitas Udayana. Vol.
4, No. 12, 2015.
Dhania, Dhini Rama. 2010. Pengaruh Stres
Kerja,
Beban
Kerja
Terhadap
Kepuasan Kerja Pada Medical
Representatif di Kota Kudus. Jurnal
Universitas Maria Khudus. Vol. 1, No.
1, 2010.
Hariandja, Marihot Tua Efendi, 2005,
Manajemen Sumber Daya Manusia,
Penerbit : Gramedia Widiasarana
Indonesia, Jakarta.
Handoko T. Hani, 2000. Manajemen
Personalia dan Sumberdaya Manusia,
Edisi II, Cetakan Keempat Belas,
Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Luthans, Fred. 2010. Organization
Behavior 12th Edition, McGraw-Hill,
International Edition.
Mangkunegara, A.A Prabu, Anwar. 2013.
Sumber Daya Manusia Perusahaan,
cetakan ke sebelas. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Mangkunegara, A.A Prabu, Anwar. 2005.
Manajeman Sumber Daya Manusia.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mas’ud, Fuad. 2004. Survei Diagnosis
Organisasional Konsep dan Aplikasi.
Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Nitisemito, Alex S. 1992. Manajemen
Personalia, Edisi Revisi, Ghalia,
Jakarta.
Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber
Daya Manusia Untuk Perusahaan:
Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Robbins, Stephen P. dan Timothy A.
Judge. 2012. Organization Behavior
Edition 15. New Jersey: Pearson
Education.
Siti, Arofah. 2015. Pengaruh Kompensasi,
Keahlian Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Pada Bank Permata Cabang Bangkong
Semarang.
Jurnal
Manajemen
Universitas pandanaran Vol. 1, No.1,
Februari 2015.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Afabeta.
Tunjungsari, Peni. 2011. Pengaruh Stress
Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan Pada Kantor Pusat Pt. Pos
Indonesia (Persero) Bandung. Jurnal
Ekonomi
Universitas
Komputer
Indonesia. Vol. 1, No. 1, 2011.
Download