Pengaruh Stres Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja pegawai Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Barat Aulya Rahman1, Surya Dharma2, Reni Yuliviona3 (123) Depertement Of Management, Faculty Economics, University Of Bung Hatta E-mail : [email protected], [email protected], [email protected] Abstract This study aims to determine empirically the effect of work stress and the work environment to employee satisfaction department of energy and mineral resources of West Sumatra Province. The sample in this study were all employees of the Department of Energy and Mineral Resources totaling 80 respondents. Techniques used in sampling is a method in which the census data used is primary data through questionnaires. The dependent variable in this study is job satisfaction, while the independent variables in this study was the stress of work and the working environment. Data analysis method used is multiple linear regression analysis. The results of this study show that the stress of work and the working environment positive effect on job satisfaction of employees at the Department of Energy and Mineral Resources of West Sumatra Province. Keywords: work stress, work environment, employee satisfaction. PENDAHULUAN dengan kemampuan yang mereka miliki Latar Belakang Masalah agar dapat mencapai kepuasan kerja yang Pada persaingan global saat ini, dunia sesuai dengan keinginan kerja sangat membutuhkan orang yang Handoko bisa berfikir untuk maju, cerdas, inovatif, kepuasan dan mampu berkarya dengan semangat emosional yang menyenangkan atau tidak tinggi dalam menghadapi perkembangan menyenangkan bagi para karyawan dalam zaman. Tidak hanya itu, dalam kondisi memandang pekerjaan mereka. saat ini sumber daya manusia sendiri (2000:193) pegawai. kerja Kepuasan menyatakan merupakan kerja keadaan mencerminkan mempunyai peran yang sangat penting perasaan seseorang terhadap pekerjaannya, dalam suatu organisasi, dan juga di yang perlukan pengelolaan karyawan terhadap pekerjaan dan segala organisasi. Organisasi berusaha untuk sesuatu yang dihadapi di lingkungan meningkatkan kinerja pegawai sebagai pekerjaannya. sumber daya manusia dengan tujuan berkerja mampu mendorong karyawan mencapai kelangsungan hidup organisasi untuk kesiapan dalam Karyawan yang merupakan sumber daya manusia organisasi, yang tentunya nampak lebih dalam Rasa sikap nyaman semangat positif dalam dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh berada dalam pimpinan baik suasana nyaman sebelum berusaha bekerja memulai kerja, dalam kerja maupun sesudah kerja berakhir. Kondisi kerja yang Dhania nyaman semacam ini, serta didukung faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan dengan rekan kerja yang dapat di ajak kerja salah satunya adalah stres kerja. untuk berkerjasama dalam melaksanakan Menurut Mangkunegara (2013:157) stres aktifitas setiap kerja diartikan sebagai perasaan tertekan pegawai di dalam organisasi. Dengan yang dialami karyawan dalam menghadapi situasi semacam itu diharapkan para pekerjaan. pegawai dapat bekerja secara maksimal Hariandja (2002:303) menyatakan bahwa dan senang terhadap pekerjaan yang Stres menjadi masalah yang penting dilakukannya. karena situasi itu dapat mempengaruhi Dinas merupakan Energi keinginan dan Sumber Daya (2010) kepuasan menunjukkan Sejalan dengan kerja, bahwa pendapat sehingga perlu Mineral merupakan instansi pemerintahan penanganan dalam upaya mencapai tujuan yang bergerak di bidang Energi dan organisasi. Sumber Daya Mineral. yang berada di Jln. Jhoni Anwar No. 85 Lapai Padang. Berdasarkan data yang di peroleh dari Salah satu dari berbagai faktor yang perlu menjadi perhatian organisasi untuk meningkatkan kepuasan kerja bagian kepegawaian, diperoleh bahwa bagaimana kepuasan kerja pegawai Dinas Energi dan lingkungan yang baik dan kondusif dalam Sumber Daya Mineral tingkat kehadiran aktivitas kerja karyawan dan adanya upaya pegawai Dinas Energi dan Sumber Daya untuk mengelola sumber daya manusia Mineral yang terjadi pada bulan Januari yang baik dan berkesinambungan untuk sampai bulan Juni persentase tingkat mengurangi tingkat stres yang dapat kehadiran keseluruhan pegawai menurun. dialami oleh karyawan. Menurut Mangkunegara kepuasan kerja sangat (2013:117) berhubungan dengan tingkat absensi, karyawan yang kurang puas cenderung tingkat absensi tinggi. Fenomena penurunan kepuasan kerja tersebut kesadaran disebabkan pegawai menaati kurangnya peraturan mengenai kedisiplinan. Menurunnya kepuasan kerja karyawan juga dapat terjadi jika karyawan mengalami stres. Hasil penelitian dari perusahaan yaitu Nitisemito lingkungan mengelola (1992:183) kerja merupakan bahwa segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi diri pekerja dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Lingkungan kerja meliputi lingkungan fisik dan lingkungan non fisik. Lingkungan fisik seperti kebisingan, tata ruang dan peralatan. Sedangkan yang mencakup lingkungan non fisik meliputi status, sistem penelitian ini adalah untuk membuktikan administrasi, hubungan sosial, kebijakan secara empiris pengaruh: dan kepemimpinan. 1. Untuk mengetahui pengaruh stres kerja Permasalahan yang telah diuraikan diatas dirasa dapat mempengaruhi kepuasan kerja pegawai Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral. Untuk itu terhadap Dinas kepuasan Energi kerja dan pegawai Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Barat. 2. Untuk mengetahui pengaruh organisasi perlu memperhatikan faktor- lingkungan kerja terhadap kepuasan faktor yang terkait dengan stres kerja dan kerja lingkungan kerja pegawai. Berdasarkan Sumber latar belakang tersebut peneliti tertarik Sumatera Barat. pegawai Dinas Daya Energi Mineral dan Provinsi untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Stres Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral TINJAUAN PUSTAKA Kepuasan Kerja Mangkunegara (2013:117) menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan suatu Provinsi Sumatera Barat”. perasaan yang menyokong atau tidak menyokong Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, dapat dengan yang pekerjaannya maupun dengan kondisi dirinya. Rivai masalah yang terkait dengan fenomena (2004:475) menyatakan kepuasan kerja yang terjadi yaitu sebagai berikut: merupakan evaluasi yang menggambarkan terhadap Dinas uraikan berhubungan pegawai beberapa 1. Bagaimana di diri pengaruh kepuasan Energi dan stres kerja kerja pegawai Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Barat? Dinas kepuasan Energi dan kerja pegawai Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Barat? senang/tidak senang, sikapnya puas/tidak puas kerja adalah seseorang suatu yang keadaan positif emosi maupun menyenangkan yang dihasilkan dalam penilaian suatu pekerjaan atau pengalaman Robbins dan Judge (2012:74) menyatakan kepuasan kerja merupakan Sejalan dengan perumusan masalah tujuan perasaan dalam bekerja. kerja. Tujuan Penelitian penelitian, atas Luthans (2010:141) menyatakan kepuasan 2. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap seseorang dilaksanakannya Suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari tidak pasti dan penting. Stres tidak selalu sebuah evaluasi karakteristiknya. berpengaruh negatif, meskipun stres kerja biasanya dibahas dalam konteks negatif, Lingkungan Kerja karena stres kerja bisa berpengaruh positif Menurut Nitisemito (1992:183) bahwa lingkungan kerja adalah segala sesuatu ketika menjadi peluang yang akan meningkatkan potensial. yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi diri pekerja dalam Tinjauan Penelitian Terdahulu dan menjalankan tugas-tugas yang dibebankan Pengembangan Hipotesis kepadanya. Pengaruh Menurut Mangkunegara (2005:17) lingkungan kerja yang dimaksud Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja antara lain uraian jabatan yang jelas, target Stres dapat timbul sebagai akibat kerja yang menantang, pola komunikasi tekanan atau ketegangan yang bersumber kerja yang efektif, iklim kerja dan fasilitas dari ketidakselarasan antara seseorang kerja yang relatif memadai. dengan lingkungannya. Dengan kata lain, apabila sarana dan tuntutan tugas tidak Stres Kerja selaras dengan kebutuhan dan kemampuan Mangkunegara (2013:157) menyatakan bahwa stress kerja merupakan perasaan tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Stress kerja ini tampak dari simptom, antara lain emosi tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok yang berlebihan, tidak bisa rileks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat, dan mengalami gangguan pencernaan. Sedangkan Stres kerja menurut Robbin dan Judge (2012:595) mendefinisikan stres kerja sebagai suatu kondisi dinamis di mana seorang individu dihadapkan dengan peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang hasilnya dirasakan keinginan individu dan untuk menjadi seseorang, ia akan mengalami stres. Stres tidak selalu berpengaruh negatif, meskipun stres kerja biasanya dibahas dalam konteks negatif, karena berpengaruh peluang stres positif yang kerja ketika akan bisa menjadi meningkatkan potensial. Penelitian yang dilakukan Tunjungsari (2011) pada karyawan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. Hasil penelitiannya menemukan bahwa stress kerja berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja karyawan kantor pusat PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. Penelitian yang dilakukan Dhania (2010) pada karyawan Medical Representatif di Kota Kudus. Hasil penelitiannya menemukan bahwa stres kerja berpengaruh negatif lingkungan terhadap karyawan. terhadap kepuasan kerja. Berdasarkan Berdasarkan uraian penelitian terdahulu uraian penelitian terdahulu tersebut, maka tersebut, maka dapat diajukan sebuah dapat diajukan sebuah hipotesis yang akan hipotesis yang akan di buktikan dalam di buktikan dalam penelitian ini, yaitu: kepuasan kerja penelitian ini, yaitu: H1: Stres kerja terhadap berpengaruh kepuasan kerja negatif pegawai Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera barat. Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap kerja berpengaruh positif H2: Lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja pegawai Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Barat. Kerangka Konseptual Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Kepuasan Kerja Setiap karyawan selalu mengharapkan lingkungan kerja yang akrab, nyaman dan STRES KERJA (X1) saling mendukung. Dengan kata lain, KEPUASAN KERJA (Y) lingkungan kerja diharapkan kondusif untuk menunjang kerja karyawan. Oleh karena itu karyawan mengharapkan LINGKUNGAN KERJA (X2) lingkungan kerja dimana sarana dan prasarana kerja lengkap dan baik. Lingkungan kerja terdiri dari lingkungan METODE PENELITIAN Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada pegawai fisik dan non fisik. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Penelitian yang dilakukan Siti (2015) pada karyawan Permata Bank Cabang Provinsi Sumatera Barat yang beralamat Jl. Jhoni Anwar No. 85 Lapai Padang. Bangkong Semarang. Hasil penelitiannya menemukan bahwa lingkungan kerja Populasi dan Sampel berpengaruh positif terhadap kepuasan populasi dalam penelitian ini adalah kerja. Dan penelitian yang dilakukan pegawai Dinas Energi dan Sumber Daya Dwijayanti Mineral yang berjumlah 80 orang. Teknik dan Dewi (2015) pada karyawan Perusahaan Daerah Air Minum yang Tirta sampel adalah metode sensus, dimana Mangutama penelitiannya Badung. menunjukan Hasil bahwa digunakan dalam pengambilan populasi dijadikan objek penelitian. penyelia,dan kepuasan dengan pekerjaan Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini jenis data yang itu sendiri. digunakan adalah data primer. Data primer yang dimaksud adalah data yang dicari dan diolah secara langsung yang bersumber dari penyebaran kuesioner kepada 80 Variabel Independen (X) Stres Kerja (X1) Rivai (2004:1008) Stres kerja mengemukakan orang (responden) pegawai negeri sipil bahwa merupakan Dinas Energi dan Suber Daya Mineral kondisi ketegangan yang menciptakan Provinsi Sumatera Barat. adanya ketidakseimbangan suatu fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seorang karyawan. Teknik Pengumpulan Data Data dan informasi yang penulis Untuk mengukur stress kerja maka gunakan dalam penelitian ini adalah data digunakan indikator yang diadopsi dari yang penyebaran Robert, et al (1997) dalam mas’ud kuesioner yang disebarkan kepada seluruh (2004:151). Stres kerja dapat diukur Karyawan Dinas Energi dan Sumber Daya dengan Mineral Provinsi Sumatera Barat. terdiri dari skala kesan stress (meliputi bersumber pada menggunakan indikator yang skala kesan stress ekstraorganisasi, skala Definisi Operasional Variabel kesan stress organisasi, dan skala kesan Variabel Dependen (Y) stress Kepuasan Kerja kelompok) dan skala stressor individual. Rivai (2004:475), kepuasan kerja merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas senang/tidak perasaan (1992:183) bahwa lingkungan kerja adalah segala sesuatu dalam bekerja. Untuk mengukur kepuasan yang ada disekitar para pekerja dan yang kerja maka digunakan indikator yang dapat mempengaruhi diri pekerja dalam diadopsi dari Celluci, Anthony J dan menjalankan tugas-tugas yang dibebankan David L.De Vries (1978) dalam Mas’ud kepadanya. Untuk mengukur lingkungan (2004:185). Kepuasan kerja dapat diukur kerja maka digunakan indikator yang di dengan menggunakan terdiri dari kepuasan dengan puas/tidak Nitisemito puas kepuasan senang, sikapnya Lingkungan Kerja (X2) indikator yang adopsi dengan gaji, Lingkungan kerja dapat diukur dengan kepuasan menggunakan indikator yang terdiri dari promosi, dengan rekan kerja, kepuasan dengan dari Nitisemoto (1992:159). suhu udara, ruang gerak, penerangan, jaminan keamanan, dan ruangan kerja 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan hasil pengolahan data yang 3.8 Metode Analisis Data maka penulis melakukan pengujian data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan tahapan pengujian hipotesis yang meliputi analisa deskriptif, uji instrumen penelitian yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas. Kemudian uji asumsi klasik yang terdiri dari uji uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas. Selanjutnya analisa regresi linier berganda, uji koefisien determinasi (R²), uji f untuk menguji kelayakan model, dan uji hipotesis berupa uji t-hitung. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Prosedur Pengambilan Sampel Secara umum tahapan pengumpulan data dan informasi terlihat pada Tabel 4.1 dibawah ini: Tabel 4.1 Gambaran Umum Penyebaran Kuesioner Keterangan diperoleh pada Tabel 4.2 dibawah ini: Tabel 4.2 Karakteristik Responden Karakteristik Gender Laki-laki Perempuan Umur 26-35 tahun 36-45 tahun >45 tahun Pendidikan SMA Diploma S1 S2 Status Pernikahan Sudah Menikah Belum Menikah Masa Kerja 6-10 tahun 11-15 tahun >15 tahun 80 Kuesioner yang dikembalikan 80 Kuesioner yang tidak disi lengkap Kuesioner yang layak di input data 0 80 Jumlah % 53 27 66.3 33.8 8 19 53 10.0 23.8 66.3 4 6 56 12 5.0 7.5 72.5 15.0 69 11 86.3 13.8 4 68 8 5.0 85.0 10.0 Sumber: data diolah, 2016 Uji Validitas dan Reliabilitas Tabel 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Jumlah kuesioner yang disebarkan Sumber: data diolah, 2016 dilakukan Karakteristik responden seperti telihat Dalam melakukan pengujian statistik, normalitas, telah Jumlah Item Reliabilitas Pertanyaan Kepuasan Kerja Stres Kerja 10 Item 0,872 8 Item 0,781 Lingkungan Kerja 5 Item 0,748 Sumber: data diolah, 2016 Sesuai dengan hasil Pengujian Validitas terlihat bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam Pengaruh Stres Kerja terhadap Kepuasan Kerja penelitian Koefisien regresi variabel stres kerja dinyatakan valid, setiap item pernyataan (X1) adalah 0,160 dengan nilai signifikansi yang valid memiliki corrected item total lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,024. dengan correlation diatas 0.30. Sedangkan Hasil demikian dapat disimpulkan bahwa stres pengujian Reliabilitas dinyatakan bahwa kerja seluruh digunakan kepuasan kerja di Dinas Energi dan construct Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera reliability diatas 0,70 sehingga dapat Barat, sehingga Hipotesis yang diajukan disimpulkan variabel ditolak. Hal ini disebabkan karena dengan penelitian yang digunakan telah handal memberikan beban perkerjaan yang berat, atau reliabel. maka karyawan akan melakukan intensitas variabel reliabilitas dengan bahwa yang nilai seluruh berpengaruh positif terhadap kerja lebih baik, serta dapat meningkatkan Pengujian Hipotesis kemampuan berinteraksi dengan rekan Setelah seluruh variabel penelitian yang digunakan valid dan reliabel dan terbebas dari seluruh prasyarat pengujian maka tahapan pengujian hipotesis dapat segera dilaksanakan. Secara umum tahapan pengujian yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Pengujian Hipotesis Konstanta dan Koefisien Variabel Signifikan Regresi Independen Konstanta (a) 0,226 0,192 Stres Kerja (X1) 0,160 0,024 Lingkungan Kerja 0,777 0,000 (X2) F hitung 242,041 0,000 R Square 0,863 kerja sehingga karyawan merasa puas akan hasil kerja yang diperoleh. Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Koefisien regresi variabel lingkungan kerja (X2) adalah 0,777 dengan nilai signifikansi diatas 0,05 yaitu 0,000. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Barat. Hasil yang diperoleh sejalan dengan hipotesis yang diajukan, keadaan tersebut menunjukan bahwa lingkungan yang nyaman dan terjalinnya Sumber: data diolah, 2016 Secara rinci pengaruh masing-masing variabel yang terdapat pada tabel 4.4 dapat dijelaskan pada sub bab dibawah ini yaitu: hubungan harmoni antar karyawan dalam bekerja akan meningkatkan kepuasan dalam bekerja, sehingga hasil pekerjaan yang diperoleh menjadi lebih optimal. Jika suatu pekerjaan dijalankan secara dirasakan karyawan Dinas Energi dan maksimal dengan hasil yang bagus akan Sumber menimbulkan kepuasan kerja tersendiri Sumatera Barat. bagi karyawan. Daya Mineral Provinsi 2. Lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap Uji Kelayakan Model (Uji F) kepuasan kerja yang dirasakan karyawan Dinas Energi dan F hitung diperoleh sebesar 242,041 dengan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera barat. sebesar 0,000. Dengan demikian dapat disimpulkan tentang bahwa pengaruh model stres penelitian kerja dan Implikasi Sesuai dengan analisis dan lingkungan kerja terhadap kepuasan adalah pembahasan hasil pengujian hipotesis layak. maka dapat diajukan beberapa implikasi penting bagi: Koefisien Determinan (R Square) 1. Bagi R square diperoleh sebesar 0,863 yang dapat diartikan bahwa stres kerja dan lingkungan kerja mempengaruhi kepuasan di Dinas Energi dan Sumber Daya mineral sebesar 86,3%, sedangkan sisanya sebesar 13,7% dipengaruhi oleh variabel independen lain yang tidak digunakan dalam model penelitian kompensasi, iklim ini, seperti organisasi, kepemimpinan, pengembangan karir, dan nilai integritas. personalia disarankan memerhatikan hal yang menyangkut stres kerja terutama pada masalah beban pekerjaan yang terlalu tinggi, hal ini apabila dilakukan dalam jangka panjang akan berdampak buruk bagi kesehatan karyawan. Untuk itu perlu mengontrol beban pekerjaan yang akan diberikan agar dan mengadakan outbond bersama agar tidak terjadi tingkat stres kerja yang terlalu tinggi. 2. Bagi pihak personalia disarankan untuk lebih meningkatkan kondisi dan PENUTUP keadaan di sekitar karyawan, karna Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan dan pembahasan pada hal sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan kerja terhadap dapat mempengaruhi diri karyawan dalam menjalani dibebankan personalia sebagai berikut: 1. Stres pihak berpengaruh kepuasan kerja positif yang dalam pekerjaan kepadanya. dapat bentuk yang Pihak mengimplikasikan perbuatan seperti meningkatkan fasilitas missal: dengan menyediakan penerangan yang cukup, kebersihan tempat karyawan bekerja setiap hari dapat meningkatkan kepuasan tersendiri bagi karyawan. Keterbatasan dan Saran Penelitian ini memberikan batasan penelitian pada pengaruh stress kerja dan lingkugan kerja terhadap kepuasan kerja pegawai Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Barat. Oleh karna itu, pada penelitian berikutnya disarankan menambahkan variabel kinerja sebagai variabel mediasi. DAFTAR PUSTAKA Dwijayanti, Made Nensy., dan Dewi, A.A Sagung Kartika. 2015. Pengaruh Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mangutama Badung. Jurnal Manajemen Universitas Udayana. Vol. 4, No. 12, 2015. Dhania, Dhini Rama. 2010. Pengaruh Stres Kerja, Beban Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pada Medical Representatif di Kota Kudus. Jurnal Universitas Maria Khudus. Vol. 1, No. 1, 2010. Hariandja, Marihot Tua Efendi, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit : Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. Handoko T. Hani, 2000. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, Edisi II, Cetakan Keempat Belas, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Luthans, Fred. 2010. Organization Behavior 12th Edition, McGraw-Hill, International Edition. Mangkunegara, A.A Prabu, Anwar. 2013. Sumber Daya Manusia Perusahaan, cetakan ke sebelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mangkunegara, A.A Prabu, Anwar. 2005. Manajeman Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mas’ud, Fuad. 2004. Survei Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Nitisemito, Alex S. 1992. Manajemen Personalia, Edisi Revisi, Ghalia, Jakarta. Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan: Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2012. Organization Behavior Edition 15. New Jersey: Pearson Education. Siti, Arofah. 2015. Pengaruh Kompensasi, Keahlian Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Bank Permata Cabang Bangkong Semarang. Jurnal Manajemen Universitas pandanaran Vol. 1, No.1, Februari 2015. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta. Tunjungsari, Peni. 2011. Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Kantor Pusat Pt. Pos Indonesia (Persero) Bandung. Jurnal Ekonomi Universitas Komputer Indonesia. Vol. 1, No. 1, 2011.