Ilmu Nahwu Dasar Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu

advertisement
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
Erryk Kusbandhono, M.Pd
2013
0
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
Ilmu Nahwu Dasar
Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
Penyusun
Erryk Kusbandhono, M.Pd
Penata Layout dan Aksara
Tim Pustaka Hanan
Kredit Foto Sampul
Ayman Style
Diterbitkan dalam Versi Digital oleh
Pustaka Hanan
www.pustakahanan.com
Publikasi
Pustaka E-Book
www.pustaka-ebook.com
©2013
Lisensi Dokumen
E-book ini dapat disebarkan secara bebas untuk tujuan non-komersial (non-profit)
dan tidak untuk diperjualbelikan, dengan syarat tidak menghapus atau merubah
sedikit pun isi, atribut penulis dan pernyataan lisensi yang disertakan.
Erryk Kusbandhono, M.Pd
1
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ILMU NAHWU DASAR
Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
Penyusun: Erryk Kusbandhono, M.Pd
© 2012 Erryk Kusbandhono
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang
Cetakan VII, 2012
Versi Cetak Diterbitkan oleh:
Pustaka Al-Kayyis
Jl. Raya Candi III No 16 B Kelurahan Karangbesuki
Kecamatan Sukun - Malang
Telp. 0857 557 3 22 44
Email: [email protected]
FB: Erryk Kusbandhono
Blog: www.erryk-kusbandhono.blogspot.com
Erryk Kusbandhono, M.Pd
2
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
Pengantar Penyusun
Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu
Segala Puji bagi Allah yang telah menurunkan Al-Qur’an dengan
berbahasa Arab. Bahasa paling fashih, paling sempurna dan paling
mulia di sisi Allah karena Al-Qur’an berbahasa Arab dan Nabi
Muhammad shallallahu ’alaihi wasallam dilahirkan di Mekkah dan
berbahasa Arab.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah-limpahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wasallam beserta
keluarganya, para sahabatnya, para pengikutnya dan orang-orang
yang mencintai beliau.
Pengajaran dan pendidikan atau dalam bahasa Arabnya disebut
Ta’lim dan Tarbiyah sangat sukar dicapai tanpa sarana dan
prasarana yang memadai.
Bersama ini, kami abdikan pada dunia pendidikan dan pengajaran
di PKPBA (Program Khusus Pengembangan Bahasa Arab) UIN
(Universitas Islam Negeri) Maulana Malik Ibrahim Malang
khususnya, dan umumnya bagi siapa saja baik sebagai pendidik
maupun anak didik yang ingin memperdalam bahasa Arab.
Buku “Ilmu Nahwu Dasar; Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu”
ini adalah hasil dari pengalaman mengajar saya di PKPBA UIN Maliki
Malang selama bertahun-tahun, sehingga terbersit dalam hati untuk
Erryk Kusbandhono, M.Pd
3
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
membuat buku nahwu yang mudah dan memudahkan mahasiswa
saya.
Buku ini juga sangat cocok dan dianjurkan bagi para pelajar (MTs,
MA, SMU Islam) atau bahkan para mahasiswa yang ingin sekali
belajar bahasa Arab dengan mudah tapi tidak mempunyai dasar
bahasa Arab sebelumnya. Kenapa demikian? Karena buku ini ditulis
dengan bahasa Indonesia yang tak lain adalah untuk memudahkan
pembaca dalam masa pembelajaran.
Semoga buku ini ada guna dan manfaatnya bagi dunia
pendidikan, para guru, anak didik dan siapa saja yang ingin
memperdalam bahasa Arab. Adapun saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan buku ini sangat kami harapkan
kepada para pembaca sekalian.
Penulis mohon maaf apabila dalam buku ini ada salah ketik, salah
penjelasan dan lain-lain, hal ini merupakan kekurangan dan
kekhilafan dari kami.
Wassalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu
Malang, 24 Agustus 2013
Erryk Kosbandhono, M.Pd
Erryk Kusbandhono, M.Pd
4
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
Daftar isi
Pengantar Penyusun
3
Daftar Isi
5
Sekilas tentang Ilmi Nahwu
10
‫أؿِ ُُ ْاإلِكَبعَح‬
12
َُ‫َاإلِؿِز ْفهَب‬
14
ُ‫إٌَٖ ِؼذ‬
16
ٔ‫أؿِ ُُ اٌَّْؼِ ِغفَخٔ وَأؿِ ُُ إٌٖىٔغَح‬
18
ُ‫اٌَُّْجِزَضَأُ وَاٌْشَجَغ‬
19
ُ‫اٌَْجَبعٗ وَاٌَّْجِ ُغ ِوع‬
20
ْٔ‫ف اٌَّْىَب‬
ُ ِ‫ظَغ‬
21
ِ‫سَجَ ُغ اٌُّْمَضَِٖ وَُِجِزَضَُأ اٌْ ُّؤَسٖغ‬
22
َ‫الََِ َو ػِٕٔض‬
24
Hubungan kata ْ‫ هٔفَخ‬dengan ِ‫ُِجِزَضَْأ سَجَغ‬
25
ُ‫َاإلًَِبفَخ‬
26
‫أؿِ ُُ أٌٌُِّٖغ‬
28
ِ‫ـذ‬
َ ٌَُِ َ‫ٌَُِؾَ و‬
30
Erryk Kusbandhono, M.Pd
5
‫‪2013‬‬
‫‪6‬‬
‫‪Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu‬‬
‫‪31‬‬
‫ُِجِزَضَْأ سَجَغِ ‪ٌَُِ dengan‬ؾَ ‪Hubungan antara‬‬
‫‪32‬‬
‫جُ ٍَِّ ُخ اإلؿُِّٖخْ َو جُ ٍَِّ ُخ اٌْفٔ ِؼٍُٖٔخْ‬
‫‪33‬‬
‫جُ ٍَِّ ُخ اإلؿُِّٖخْ َو جُ ٍَِّ ُخ اٌْفٔ ِؼٍُٖٔخْ ‪Hubungan antara‬‬
‫‪34‬‬
‫اٌَْفٔ ِؼًُ‬
‫‪39‬‬
‫رَوِغَِِف فٔ ٔؼًْ َِبًًِٔ‬
‫‪40‬‬
‫رَوِغَِِف فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِعِ‬
‫‪41‬‬
‫َاإلِػِالَي‬
‫‪42‬‬
‫فٔ ِؼ ًُ إٌٖبٍ٘ٔ‬
‫‪43‬‬
‫فٔ ِؼ ًُ اٌْجَِّغِ َوفٔ ِؼ ًُ اٌزْٖضَُِٕخْ‬
‫‪45‬‬
‫أؿِ ُُ اٌْجَِّ ِغ وأؿِ ُُ اٌزْٖضَُِٕخْ‬
‫‪47‬‬
‫رَبءْ ‪Macam-macam‬‬
‫‪47‬‬
‫ف اٌؼِٖبَْ‬
‫ظَغِ ُ‬
‫‪48‬‬
‫ظَغَفِ َِىَبْْ ‪ dengan‬ظَغَفِ ػََِبْْ ‪Hubungan‬‬
‫‪48‬‬
‫أؿُُِ اٌَِخْ‬
‫‪49‬‬
‫فَب ٔػًٌ ثَب ِعػْ وَ فَب ٔػًٌ ُِـِزَزٔغْ‬
‫‪50‬‬
‫الََِ ‪Macam-macam‬‬
‫‪51‬‬
‫ٌَّٖب و ٌَُِ‬
‫‪52‬‬
‫أَْْ ‪ٌَِٓ dan‬‬
‫‪53‬‬
‫اإلِػِغاَةُ‬
‫‪Erryk Kusbandhono, M.Pd‬‬
‫‪2013‬‬
‫‪7‬‬
‫‪Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu‬‬
‫‪54‬‬
‫أؿِ ُُ اٌَّْوِضَع‬
‫‪55‬‬
‫أؿِ ُُ اٌْفبَػًٔ‬
‫‪57‬‬
‫‪ dan saudara-saudaranya‬وَبَْ‬
‫‪58‬‬
‫فٔ ِؼ ًُ اٌضُّالَصٔ ٍِ اٌُّْجَغٖص‬
‫‪60‬‬
‫فٔ ِؼ ًُ اٌضُّالَصٔ ٍِ اٌَّْؼَِِض‬
‫‪65‬‬
‫اٌالػَِِ وَ فٔ ِؼ ًُ اٌُّْزَؼَض‪ٌٚ‬‬
‫فٔ ِؼ ًُ َّ‬
‫‪65‬‬
‫فٔ ِؼ ًُ اٌُّْلَب َعوَخٔ‬
‫‪66‬‬
‫أؿِ ُُ اٌْفَب ٔػًِ ِٔ ِٓ غَُِ ِغ اٌضُّالَصًِٔ‬
‫‪67‬‬
‫أؿِ ُُ اٌَّْفْ ُؼىِي‬
‫‪68‬‬
‫إَِّْ َو أَ َسىَاُرهَب‬
‫‪69‬‬
‫أؿِ ُُ اٌزٖوِغُِٔغِ‬
‫‪69‬‬
‫إِطَا – ٌَىِ – إِْْ‬
‫‪74‬‬
‫أؿِ ُُ اٌْؼَضَصٔ‬
‫‪79‬‬
‫وًٌُّ ‪Macam-macam‬‬
‫‪81‬‬
‫ُٔىِْ جََّغِ ‪Macam-macam‬‬
‫‪82‬‬
‫َأفْؼَب ُي اٌزٖفًٌُِِْٔ‬
‫‪82‬‬
‫اٌَْذَبيُ‬
‫‪83‬‬
‫ََب ُء إٌ‪ٚ‬ضَاءِ‬
‫‪84‬‬
‫َاإلِؿِزْٔضَٕبءُ‬
‫‪Erryk Kusbandhono, M.Pd‬‬
‫‪2013‬‬
‫‪8‬‬
‫‪Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu‬‬
‫‪85‬‬
‫ََب ُء إٌ‪ٚ‬ـِجَخٔ‬
‫‪85‬‬
‫جتُ‬
‫اٌَزٖؼَ ٗ‬
‫‪86‬‬
‫ثِئْؾَ وَ ِٔؼَُِ‬
‫‪86‬‬
‫اٌَزُُِِِّٖؼُ‬
‫‪87‬‬
‫أؿُٔ غَُِ ُغ إٌُِّْوَغِف‬
‫‪89‬‬
‫‪َ dan saudara-saudaranya‬ظٖٓ‬
‫‪90‬‬
‫ه ِىيِ‬
‫أؿِ ُُ اٌْ َّىِ ُ‬
‫‪91‬‬
‫َِفْ ُؼىِي‬
‫‪92‬‬
‫و ِىعِ‬
‫أؿِ ُُ إٌَِّْ ُمىِمِ َو أؿِ ُُ اٌَّْمْ ُ‬
‫‪93‬‬
‫ُٔىِ ُْ اٌْ ِىلَبَخٔ‬
‫‪93‬‬
‫ثَبةُ الَ‬
‫‪94‬‬
‫اٌَٖز ِىؤُِضُ‬
‫‪95‬‬
‫اٌَْ َؼطَفُ‬
‫‪97‬‬
‫اٌَْجَ َضيُ‬
‫‪98‬‬
‫َِوِضَع‬
‫‪99‬‬
‫أَْْ َِوِ َضعَِٖخ‬
‫‪99‬‬
‫دَزًٖ‬
‫‪101‬‬
‫لَضِ‬
‫‪101‬‬
‫ف اٌْمَـَُِ‬
‫دُ ُغوِ ُ‬
‫‪Erryk Kusbandhono, M.Pd‬‬
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ٍَُِ‫أؿِ ُُ اٌْ َؼ‬
102
Perbedaan ‫أؿِ ُُ اٌَّْفْ ُؼىِي وَ َِفْ ُؼىِي‬
102
Biodata Penulis
103
Erryk Kusbandhono, M.Pd
9
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
Sekilas Tentang Ilmu Nahwu
Nahwu adalah ilmu yang wajib dikuasai bagi mereka yang ingin
memahami bahasa Arab, dan bahasa Arab adalah syarat mutlak bagi
mereka yang ingin memahami agama Islam. Pada awalnya, bahasa
Arab 'asli' tidak mengenal adanya harakat (fathah, kasroh,
dhommah) maupun titik dan ini tentunya sangat menyulitkan.
Kalangan bangsa Arab sendiri pada saat itu (zaman awal rasulullah)
jarang yang bisa baca tulis, hanya saja ajaibnya, kebakuan susunan
ketatabahasaan dan gramatika mereka tetap terjaga.
Geliat kesusastraan yang melahirkan banyak syair-syair justru
menjadi alat bukti (baca:dalil) atas kevalidan satu pola kebahasaan
yang dibahas para nuhah (pakar Nahwu) di kemudian hari.
Kemudian dalam perkembangannya, bahasa Arab diberi titik
sehingga bisa dibedakan secara visual antara huruf ‫ ب‬/ ba (satu
titik) dan huruf ‫ ت‬ta (dua titik). Namun buat sebagian kalangan
tetap saja itu masih sulit untuk 'membunyikan' huruf-huruf itu
apakah dibaca ba, bi, atau bu. Di sinilah pentingnya ilmu ini, yakni
Ilmu Nahwu. Pencetus Ilmu Nahwu tak lain adalah pemuda Islam
yang sangat cerdas yaitu Ali Bin Abi Tholib ra, yang menganalisa
gramatika dalam Al-Qur’an.
Apa itu Ilmu Nahwu?
Secara literatur, ilmu nahwu didefinisikan sebagai “Ilmu yang
mempelajari prinsip-prinsip untuk mengenali kata-perkata bahasa
Arab dari sisi i'rab (perubahan harakat) dan bina'-nya (susunan
kata),” Kitab Jami’ud Duruus, Syaikh Musthafa. Namun
Erryk Kusbandhono, M.Pd
10
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
sederhananya adalah, dengan ilmu nahwu kita bisa mengenal
bagaimana membunyikan bagian akhir dari satu kata dalam satu
struktur kalimat.
Contoh:
‫البيت جميل‬
Albaitu jamiilun
Mengapa huruf ta’ pada kata albaitu dibaca dengan dhommah
(tu), bukannya kasroh (ti), atau fathah (ta)? Karena secara struktur
kata, albaitu berperan sebagai mubtada, yang mengawali satu
kalimat, sehingga ia harus dibaca dhommah.
Mengapa huruf ‘lam’ pada kata jamiil dibaca lun, bukannya la, li
atau lu? Karena kata jamiil di atas berperan sebagai khobar yang
mengharuskan ia berharakat dhommatain (2 dhommah) sehingga
menjadi lun bukan lu, li atau la.
Maka dengan ilmu nahwu, kita bisa memahami bagaimana
membunyikan bagian akhir dari satu kata dalam bahasa Arab.
Erryk Kusbandhono, M.Pd
11
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ٔ‫أؿُُِ اْإلِكَب َعح‬
(Kata Penunjuk)
1. ‫ َ٘ظَا‬dan ٖٔٔ‫ َ٘ظ‬dinamakan kata penunjuk dekat yang artinya: ini.
a. ‫ َ٘ظَا‬dipakai untuk orang laki-laki atau kata yang tidak ada ْ‫رَأ‬
ْ‫ (ح) َِغُِثىِطَخ‬nya. Dalam bahasa Arab disebut ِ‫ ُِظَوَّغ‬.
Contoh: ْ‫ = َ٘ظَا ُِذَّٖض‬Ini Muhammad, ْ‫ = َ٘ظَا ؤزَبة‬Ini buku
b. ٖٔٔ‫ َ٘ظ‬dipakai untuk perempuan, atau kata yang ada ْ‫(ح) رَأْ َِغُِثىِطَخ‬
nya. Dalam bahasa Arab disebut ْ‫ ُِؤَٖٔش‬.
Contoh: ُ‫ = َ٘ظٖٔٔ فَبطَّٔخ‬Ini Fathimah, ٌ‫ = َ٘ظٖٔٔ َِذِ َفظَخ‬Ini tas
2. َ‫ طٌَٔه‬dan َ‫ ٔرٍْه‬dinamakan kata benda penunjuk jauh yang artinya:
itu.
a. َ‫ طٌَٔه‬dipakai untuk kata benda yang tidak ada ْ‫ (ح) رَأْ َِغُِثىِطَخ‬nya.
Contoh: ْ‫ = طٌَٔهَ ُِذَّٖض‬Itu Muhammad, ٍَُْ‫ = طٌَٔهَ َل‬Itu bolpoin
b. َ‫ ٔرٍْه‬dipakai untuk orang perempuan atau kata benda yang
ada ْ‫ (ح) رَأْ َِغُِثىِطَخ‬nya.
3. َ‫ طَان‬dipakai khusus untuk kata benda penunjuk jauh orang lakilaki.
Contoh: ْ‫ طَانَ ُِذَّٖض‬- ًَ‫ طَا َن ػُِٔـ‬- ْ‫طَا َن ػَُّغ‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
12
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
ْ‫(ح) رَأْ َِغُِثىِطَخ‬
4. Setiap kata yang berakhiran
2013
itu menunjukkan
perempuan atau disebut juga ْ‫ ُِؤَٖٔش‬. Akan tetapi, ada juga kata
benda yang tidak ada
ْ‫ (ح) رَأْ َِغُِثىِطَخ‬nya tapi tetap dihukumi
perempuan.
Contoh:
ْ‫ = َأعِى‬Bumi, ُ‫ = ػَََِٕت‬Zainab,
َُُِ‫ = َِغ‬Maryam, ْ‫ = َٔبع‬Api, ْ‫= ثِئْغ‬
Sumur
5. Ada juga kata yang berakhiran
ْ‫ (ح) رَأْ َِغُِثىِطَخ‬akan tetapi tetap
dihukumi laki-laki.
Contoh: ْ‫ = َطٍْذَخ‬Tholhah,
ْ‫ = َُِِـَغَح‬Maisaroh (budak laki-laki
Khodijah yang menemani Muhammad ketika berdagang ke
negeri Syam)
6. Salah satu cara agar kita mengenali suatu kata dikatakan ِ‫ُِظَوَّغ‬
dan ْ‫ ُِؤَٖٔش‬adalah:
a. Bila benda itu berlubang, bundar atau anggota badan yang
jumlahnya berpasang-pasangan, maka dihukumi ْ‫ ُِؤَٖٔش‬.
Contohnya: ْ‫ ثِئْغ‬،ٌُْ‫ أُط‬،ْ‫ َض‬،ْ‫ َأعِى‬،ْ‫غَبع‬
b. Bila anggota badan itu tidak mempunyai pasangan, maka
dihukumi ِ‫ ُِظَوَّغ‬.
Contoh: ْ‫ عَأْؽ‬،ْ‫ أَِٔف‬،ٌْ‫ٌٔـَب‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
13
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
َُ‫اَإلِؿِزفْهَب‬
(Kata Tanya)
1. َُ‫ أؿِز ْفهَب‬adalah kata tanya.
2. Setiap kata tanya ( َُ‫ ) أؿِز ْفهَب‬dalam bahasa Arab biasanya selalu
berada di muka kalimat.
3. Di antara َُ‫ أؿِز ْفهَب‬itu ialah:
‫َِب ٘ظَا ؟‬
= Apa ini ?
‫َِِٓ طَانَ ؟‬
= Siapa itu ?
‫َِزًَ رَظْ َ٘تُ ؟‬
= Kapan engkau pergi ?
‫أََِ َٓ أَدَِّضُ ؟‬
= Di mana Ahmad ?
‫ف دَبٌُهَ ؟‬
َ َُِ‫ = و‬Bagaimana keadaanmu ?
‫ٌ اٌْفَب ٔوهَخُ ؟‬
ٗ ‫َأ‬
= Buah apa itu ?
‫ = َ٘ ًْ أَِٔذٔ فَبطَّٔخُ ؟‬Apakah engkau Fathimah ?
‫أَأَِٔذٔ فَبطَّٔخُ ؟‬
= Apakah engkau Fathimah ?
‫وَ ُِ ؿَبػَخً ؟‬
= Jam berapa ?
‫وَُِ ُفٍُىِؿُهَ ؟‬
= Berapa uangmu ?
‫ثَِّب رَظْ َ٘تُ ؟‬
= Dengan apa engkau pergi ?
Erryk Kusbandhono, M.Pd
14
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
4. Kalau yang ditanyakan oleh kata tanya َُِ‫ و‬terdiri dari satu kata,
maka harus dibaca ِ‫وت‬
َ َٔ pada huruf akhirnya.
Contoh: ‫ = وَ ُِ ؿَبػَخً ؟‬Jam berapa ?
5. Kalau yang ditanyakan oleh kata tanya َُِ‫ و‬terdiri dari dua kata,
maka harus dibaca ِ‫ َعفَغ‬pada huruf pertamanya.
Contoh: ‫ = وَ ُِ ؿَبػَ ُخ اِْْ ؟‬Jam berapa sekarang ?
‫ = وَُِ ُفٍُىِؿُهَ ؟‬Berapa uangmu ?
Erryk Kusbandhono, M.Pd
15
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ُ‫اٌَٖٕ ِؼذ‬
(Kata Sifat)
1. ِ‫ َٔ َؼذ‬ialah kata sifat. ِ‫ َٔ َؼذ‬juga boleh disebut ْ‫ هٔفَخ‬.
2. ‫ َِِٕ ُؼىِد‬ialah kata yang disifati. ‫ َِِٕ ُؼىِد‬juga boleh disebut ‫هىِف‬
ُ ِ‫ َِى‬.
3. ِ‫( أػغَاة‬perubahan harakat) nya ِ‫ َٔ َؼذ‬harus mengikuti ِ‫ أػغَاة‬nya
yang di ‫ َِِٕ ُؼىِد‬nya.
a. Kalau ِ‫ أػغَاة‬nya ‫ َِِٕ ُؼىِد‬itu ِ‫ َعفَغ‬maka ِ‫ أػغَاة‬nya
ِ‫ َٔ َؼذ‬harus ‫َعفَغ‬
juga.
Contoh: ‫ = أِِغَأَحٌ جٍََُِّٔ ٌخ‬Seorang perempuan yang cantik
ْ‫هىِف هٔفَخ‬
ُ ِ‫َِى‬
ِ‫َعفَغ‬
ِ‫َعفَغ‬
b. Kalau ِ‫ أػغَاة‬nya ‫ َِِٕ ُؼىِد‬itu ِ‫وت‬
َ َٔ maka ِ‫ أػغَاة‬nya ِ‫ َٔ َؼذ‬harus ِ‫وت‬
َ َٔ
juga
Contoh: ً‫ = أِِغَأَحً جٍََُِّٔخ‬Seorang perempuan yang cantik
ْ‫هىِف هٔفَخ‬
ُ ِ‫َِى‬
ِ‫وت‬
َ َٔ
Erryk Kusbandhono, M.Pd
ِ‫وت‬
َ َٔ
16
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
c. Kalau ِ‫ أػغَاة‬nya ‫ َِِٕ ُؼىِد‬itu ِ‫ جِغ‬maka ِ‫ أػغَاة‬nya
2013
ِ‫ َٔ َؼذ‬harus ِ‫جِغ‬
juga.
Contoh: ٕ‫ = أِِغَأَحٕ جٍََُِّٔخ‬Seorang perempuan yang cantik
ْ‫هىِف هٔفَخ‬
ُ ِ‫َِى‬
ِ‫جِغ‬
ِ‫جِغ‬
4. Jenis ِ‫ َٔ َؼذ‬harus mengikuti jenis ‫ َِِٕ ُؼىِد‬nya
a. Kalau ‫ َِِٕ ُؼىِد‬nya ِ‫ ُِظَوَّغ‬maka ِ‫ َٔ َؼذ‬nya harus ‫ ُِظَوَّغ‬juga.
Contoh: ًٌ َُِّٔ‫ = عَ ُجًٌ ج‬Seorang laki-laki yang tampan.
ْ‫هىِف هٔفَخ‬
ُ ِ‫َِى‬
ِ‫ُِظَوَّغ‬
ِ‫ُِظَوَّغ‬
b. Kalau ‫ َِِٕ ُؼىِد‬nya ِ‫ ُِظَوَّغ‬maka ِ‫ َٔ َؼذ‬nya harus ‫ ُِظَوَّغ‬juga
Contoh: ‫ = أِِغَأَحٌ جٍََُِّٔ ٌخ‬Seorang perempuan yang cantik
ْ‫هىِف هٔفَخ‬
ُ ِ‫َِى‬
ْ‫ُِؤَٖٔش‬
ْ‫ُِؤَٖٔش‬
5. Kalau ‫ َِِٕ ُؼىِد‬nya ada ْ‫ َاي‬nya, maka ِ‫ َٔ َؼذ‬nya juga harus diberi ْ‫ َاي‬.
Erryk Kusbandhono, M.Pd
17
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ٔ‫أؿِ ُُ اٌْ َّؼِغِفَ ٔخ وَأؿُُِ إٌٖىٔ َغح‬
(Kata Khusus dan Kata Umum)
1. Setiap kata yang ada ْ‫ َاي‬nya, menunjukkan kata yang sudah
khusus (tertentu). Hal ini dalam bahasa Arab disebut ْ‫ أؿُِٔ َِؼِ ِغفَخ‬.
Contoh:
ًُ‫ = اٌَغٖ ُج‬Orang laki-laki (itu)
ُ‫ = اٌََّْغِأَح‬Orang perempuan (itu)
2. Setiap kata yang tidak ada ْ‫ َاي‬nya, menunjukkan kata umum. Hal
ini dalam bahasa Arab disebut ْ‫ أؿُِٔ َٔىٔغَح‬.
Contoh:
ًٌ ‫ = عَ ُج‬Orang laki-laki,
‫ = َِغِأَ ٌح‬Orang perempuan
3. ْ‫ أؿُِٔ َِؼِ ِغفَخ‬harus diberi ْ‫ َاي‬dan tidak boleh dibaca َِِٓ‫ رَِٕى‬.
4. ْ‫ أؿُِٔ َٔىٔغَح‬harus dibaca َِِٓ‫ رَِٕى‬dan tidak boleh diberi ْ‫ َاي‬.
Erryk Kusbandhono, M.Pd
18
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ُ‫َاٌُّْجِزَ َضُأ وَاٌْشَجَغ‬
(Kalimat Berita)
1. ْ‫ ُِجِزَضَأ‬dan ِ‫ سَجَغ‬disebut kalimat berita.
ْ‫ ُِجِزَضَأ‬ialah kata yang diterangkan, dan
ِ‫ سَجَغ‬ialah kata yang
menerangkan.
2. ْ‫ ُِجِزَضَأ‬dan ِ‫ سَجَغ‬sama-sama dibaca ِ‫ َعفَغ‬pada huruf akhirnya.
3.
ْ‫ ُِجِزَضَأ‬harus terdiri dari
ْ‫ أؿُِٔ َِؼِ ِغفَخ‬, karena kata yang akan
diberitakan itu harus tertentu, sebab itu harus diberi ْ‫َاي‬.
4.
ِ‫ سَجَغ‬harus terdiri dari
ْ‫ أؿُِٔ َٔىٔغَح‬, karena berita itu adalah kata
umum. Oleh sebab itu harus dibaca tanwin pada huruf akhirnya.
5. ِ‫ سَجَغ‬harus sesuai dengan ْ‫ ُِجِزَضَأ‬nya.
a. Kalau ْ‫ ُِجِزَضَأ‬nya ِ‫ ُِظَوَّغ‬, maka ِ‫ سَجَغ‬nya harus ‫ ُِظَوَّغ‬juga.
b. Kalau ْ‫ ُِجِزَضَأ‬nya ْ‫ ُِؤَٖٔش‬, maka ِ‫ سَجَغ‬nya harus ْ‫ ُِؤَٖٔش‬juga.
Contoh:
ًٌَُِّٔ‫ = اٌَغٖ ُجًُ ج‬Laki-laki itu tampan.
ٌ‫جٍََُِّٔخ‬
ُ‫ = اٌََّْغِأَح‬Perempuan itu
cantik.
ِ‫سَجَغ‬
‫ُِجِزَضَأ‬
ِ‫سَجَغ‬
ِ‫ُِظَوَّغ‬
ِ‫ُِظَوَّغ‬
ْ‫ُِؤَٖٔش‬
ْ‫َٔىٔغَح‬
ْ‫َِؼِغِفَخ‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
ْ‫َٔىٔغَح‬
‫ُِجِزَضَأ‬
ْ‫ُِؤَٖٔش‬
ْ‫َِؼِغِفَخ‬
19
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ُ‫َاٌْجَب ٗع وَاٌْ َّجِغُ ِوع‬
1.
ٙ‫ جَبع‬ialah huruf
ِ‫ جِغ‬yaitu huruf yang mengejerkan. Dan
ialah kata yang dijerkan.
2. Setiap kata yang didahului oleh salah satu huruf
‫َِجِ ُغوِع‬
ٙ‫ جَبع‬harus
dibaca ِ‫ جِغ‬pada huruf akhirnya.
3. Di antara huruf ٙ‫ جَبع‬itu ialah:
‫ وَـ‬- ‫إِيلَ – ِِٔٓ – فٍِٔ – ػًٍََ – َػِٓ – ثِـ‬
Contoh:
ِ‫ = وَبٌْجَ ِضع‬seperti bulan purnama
ٔ‫ = إٌَ ٍَ اٌْجَُِذ‬ke rumah
ِ‫ = ػٍَ ًَ اٌَّْىَْزت‬di atas bangku
ٔ‫ = ِٔ َٓ اٌَّْ ِضعَؿَخ‬dari sekolah
ًِ‫و‬
ِ َ‫ = َػ ِٓ اٌْف‬dari kelas
ٔ‫ = فٔ ٍِ اٌْغُ ِغفَخ‬di dalam kamar
ٔ‫ = ثِبٌـَُٖبعَح‬dengan mobil
4. ُ‫ اٌَْجَبعٗ وَاٌَّْجِ ُغ ِوع‬terkadang bisa menjadi ِ‫ سَجَغ‬.
Contoh: ِ‫اٌَْ َمٍَُُ َػًٍَ اٌَّْىَْزت‬
‫جَبعِ َِجِ ُغوِع‬
ِ‫ُِجِزَضَأ سَجَغ‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
20
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ْٔ‫ف اٌَّْىَب‬
ُ ‫ظَ ِغ‬
(Keterangan Tempat)
1. ْْ‫ ظَغَفِ َِىَب‬ialah kata yang menunjukkan keterangan tempat.
2. Di antara yang termasuk ْْ‫ ظَغَفِ َِىَب‬ialah:
َ‫ذذ‬
ِ َ‫ ر‬- َ ‫ ػِٕٔض‬-َ ‫ جِىاَع‬- َ‫َفىِقَ – أََِب َ – َوعَاءَ – جَبِٔتَ – َد ِىي‬
Contoh:
ِ‫فَىِقَ اٌغٖأْؽ‬
= di atas kepala
ٔ‫ = جَبِٔتَ اإلِصَاعَح‬di samping kantor
ٔ‫أََِبَ اٌَّْـِجِض‬
= di depan masjid ِ‫ذذَ ا َألعِى‬
ِ َ‫ = ر‬di bawah bumi
ِ‫َد ِى َي اٌْ ٍَّْ َؼت‬
= di sekitar lapangan
ٔ‫ = جِىَا َع اٌْشٔؼأََخ‬di dekat lemari
ِ‫وَعاَ َء اٌْ َّطْجَز‬
= di belakang dapur
ِ‫ = ػِٕٔ َض اٌْىٔزَبة‬di sisi buku
Erryk Kusbandhono, M.Pd
21
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ِ‫سَجَ ُغ اٌْ ُّمَ ٖضَِ َوُِجِزَ َضُأ اٌُّْ َؤسٖغ‬
1. َِٖ‫ سَجَغِ ُِمَض‬artinya kata yang menerangkan didahulukan.
2. ِ‫ ُِجِزَضَأْ ُِؤَسٖغ‬artinya kata yang diterangkan diakhirkan.
3. ْْ‫ ظَغَفِ َِىَب‬atau huruf
ِ‫ جَبع‬kalau disebut di muka kalimat berita,
‫ سَجَغ‬nya didahulukan atau disebut
َِٖ‫ سَجَغِ ُِمَض‬, dan
ْ‫ ُِجِزَضَأ‬nya harus
diakhirkan atau disebut ِ‫ ُِجِزَضَأْ ُِؤَسٖغ‬.
4. Perhatikan perbedaan kalimat berikut!
Contoh:
a. ٔ‫ = اٌَلٖجَغَحُ أََِبَ اٌْجَُِذ‬Pohon itu di depan rumah.
ِ‫سَجَغ‬
‫ُِجِزَضَأ‬
ْ‫َٔىٔغَح‬
ْ‫َِؼِغِفَخ‬
ٌ‫أََِبَ اٌْجَُِذٔ كَجَغَح‬
ِ‫ُِجِزَضَأْ ُِؤَرٖع‬
ْ‫َٔىٔغَح‬
b. ِ‫فٔ ٍِ اٌ ٗضعِط‬
= Di depan rumah itu ada pohon.
َِ ٖ‫سَجَغِ ُِمَض‬
ْ‫َِؼِغِفَخ‬
ٍَُُ‫ = اٌَْ َم‬Pena itu ada di lemari.
ِ‫سَجَغ‬
‫ُِجِزَضَأ‬
ْ‫َٔىٔغَح‬
ْ‫َِؼِغِفَخ‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
22
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ٍَُْ‫ = فٍٔ اٌ ٗضعِط َل‬Di dalam laci itu ada pena.
ِ‫ُِجِزَضَأْ ُِؤَسٖغ‬
َِ ٖ‫سَجَغِ ُِمَض‬
ْ‫َٔىٔغَح‬
‫َِؼِ ِغفَخ‬
‫ج ُغوِع‬
ِ َِ ِ‫جَبع‬
5. Setiap ِ‫ ُِجِزَضَأْ ُِؤَسٖغ‬harus ْ‫ َٔىٔغَح‬.
6. Perhatikan kalimat tersebut di atas:
ٌ‫ذ كَجَغَح‬
ٔ َُِ‫ = أََِبَ اٌْج‬Di depan rumah itu ada pohon.
ٍَُْ‫ = فٍٔ اٌ ٗضعِطِ َل‬Di dalam laci itu ada pena.
Kata pohon dan pena ( ٍَُْ‫ ) كَجَغَحٌ وَ َل‬di sini adalah bersifat umum,
karena itu ِ‫ ُِجِزَضَأْ ُِؤَسٖغ‬harus ْ‫ َٔىٔغَح‬.
Erryk Kusbandhono, M.Pd
23
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
َ‫ػِٕٔض‬
2013
َ‫َال َِ و‬
(Kata Milik)
1. َ‫ ػِٕٔض‬dan ََِ‫ ال‬itu artinya kepunyaan atau mempunyai. Kata ini juga
disebut kata milik.
2. َ‫ ػِٕٔض‬dan ََِ‫ ال‬harus dirangkaikan dengan kata lain. Dan kata yang
disebutkan setelah َ‫ ػِٕٔض‬dan ََِ‫ ال‬harus dibaca ِ‫ جَبع‬.
3. Kata benda yang dipunyai harus dibaca ِ‫َعفَغ‬
Contoh:
ٌ‫ػِٕٔضَ األَةِ طَبفَُٔخ‬
= Ayah mempunyai kopyah
ٌ‫ٌٔألَةِ طَبفَُٔخ‬
= Ayah mempunyai kopyah
ِ‫اٌَطَّبفَُٔ ُخ ػِٕٔضَ األَة‬
= Kopyah itu milik ayah
ِ‫اٌَطَّبفَُٔخُ ٌألَة‬
= Kopyah itu milik ayah
4. َ‫ ػِٕٔض‬dan ََِ‫ ال‬kalau disebut di muka kalimat harus menjadi َِٖ‫ سَجَغِ ُِمَض‬.
5. Perhatikan perbedaan kalimat ini:
a. ٌ‫; ػِٕٔضَ األَةِ طَبفَُٔخ‬
ٌ‫ٌألَةِ طَبفَُٔخ‬
ِ‫ُِجِزَضَأْ ُِؤَرٖع‬
َِٖ‫سَجَغِ ُِمَض‬
b. ِ‫اٌَطَّبفَُٔخُ ػِٕٔضَ األَة‬
ِ‫سَجَغ‬
‫ُِجِزَضَأ‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
ِ‫سَجَغِ ُِمَضَِٖ ُِجِزَضَأْ ُِؤَرٖع‬
;
ِ‫اٌَطَّبفَُٔخُ ٌألَة‬
ِ‫سَجَغ‬
‫ُِجِزَضَأ‬
24
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
Hubungan Kata
ْ‫هفَخ‬
ٔ
dengan
2013
ِ‫ُِجِزَ َضأْ سَجَغ‬
1. Kata ْ‫ هٔفَخ‬boleh menyifati ‫ ُِجِزَضَأ‬dan boleh juga menyifati ِ‫سَجَغ‬
2. Perhatikan kalimat di bawah ini!
Contoh:
ِ‫ = اإلِػَاعَُ اٌْجَضَِٔضُ ٌألَة‬Sarung yang baru itu kepunyaan ayah
ِ‫سَجَغ‬
ْ‫ُِجِزَضَأ هٔفَخ‬
ْ‫ = ٌألةِ إِػَاعْ جَضَِٔض‬Ayah mempunyai sarung baru
ْ‫ُِجِزَضَأْ هٔفَخ‬
ِ‫سَجَغ‬
ٍَِٕ‫ = اٌَـُٖٖبعَحُ اٌْجَضَِٔضَحُ ألَرِ اٌْغ‬Mobil yang baru itu kepunyaan saudara
yang kaya
ْ‫سَجَغِ هٔفَخ‬
ْ‫هٔفَخ‬
‫ُِجِزَضَأ‬
ٌ‫ = ألَرِ اٌْغٍَِٕ ؿَُٖبعَحٌ جَضَِٔضَح‬Saudara yang kaya itu mempunyai mobil baru
ْ‫ُِجِزَضَأ هٔفَخ‬
ْ‫سَجَ ِغ هٔفَخ‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
25
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ُ‫اَإلًَِبفَخ‬
(Kata Pelengkap)
1. ْ‫ إًَِبفَخ‬ialah kata pelengkap.
2. ْ‫ إًَِبفَخ‬terdiri dari:
a. ِ‫ ٌَُِبف‬yaitu kata yang dilengkapi, biasanya tidak boleh dibaca
َِِٓ‫ رَِٕى‬atau tidak boleh diberi ْ‫ َاي‬.
b. ٌَُِِِٗ‫ف إ‬
ِ ‫ ٌَُِب‬yaitu kata yang melengkapi; biasanya dibaca ِ‫ جَبع‬dan
diberi ْ‫ َاي‬.
3. Perhatikan contoh dibawah ini!
ْ‫إًَِبفَخ‬
ْ‫إًَِبفَخ‬
ٌَُِِٗ‫ف إ‬
ِ ‫ٌَُِب‬-ِ‫ٌَُِبف‬
Artinya
ٌَُِِٗ‫ف إ‬
ِ ‫ٌَُِب‬-ِ‫ٌَُِبف‬
Artinya
ِ‫ة اٌزٖبعَِِز‬
ُ ‫ؤزَب‬
Buku Sejarah
ِ‫آٌَ ُخ اٌطَّجِز‬
Alat Memasak
ٔ‫سَبرٔ ُُ اٌْذَضَِٔض‬
ِ‫ؽ اٌْذَغَِِغ‬
ُ ‫ٌٔجَب‬
Cincin Besi
4.
ْ‫إًَِبفَخ‬
Baju Sutera
disebut juga kata majemuk yaitu dua kata yang
pengertiannya menjadi satu. Kata yang pertama menjadi
ِ‫ٌَُِبف‬
dan kata yang kedua menjadi ٌَُِِِٗ‫ف إ‬
ِ ‫ ٌَُِب‬.
Erryk Kusbandhono, M.Pd
26
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
5. Adapun pada ٌَُِِِٗ‫ف إ‬
ِ ‫ ٌَُِب‬boleh tidak diberi ْ‫ َاي‬.
Contoh: ٍ‫ ؤزَبةُ رَبعَِِز‬, ٕ‫ سَبرٔ ُُ دَضَِٔض‬, ٍ‫ آٌَخُ طَجِز‬, ‫ؽ دَغَِِ ٍغ‬
ُ ‫ٌٔجَب‬
6. Antara ِ‫ ٌَُِبف‬dan ٌَُِِِٗ‫ف إ‬
ِ ‫ ٌَُِب‬pada ْ‫ إًَِبفَخ‬mengandung arti
ِِٓٔ atau
ٌَُِ (dari atau kepunyaan).
7. ْ‫ إًَِبفَخ‬boleh terdiri dari beberapa ٌَُِِِٗ‫ف إ‬
ِ ‫ ٌَُِب‬. dan semua ٌَُِِِٗ‫ف إ‬
ِ ‫ ٌَُِب‬itu
harus dibaca ٙ‫ جَبع‬, adapun
ِ‫ ٌَُِبف‬nya harus dibaca menurut
jabatannya.
Contoh: ٍَُِّٓٔٔ‫ـ‬
ِ ٌُّْ‫ه َىعُ عَئُِٔؾِ اٌْجُّهُغَِٖخٔ اٌْجِالَصٔ ا‬
ُ
ٌَُِِٗ‫ٌَُِبفِ ٌَُِبفِ إٌَُِِٗ ٌَُِبفِ إٌَُِِٗ ٌَُِبفِ إٌَُِِٗ ٌَُِبفِ إ‬
8. Antara ِ‫ ٌَُِبف‬dan ٌَُِِِٗ‫ف إ‬
ِ ‫ ٌَُِب‬tidak perlu sama;
ِ‫ ُِفْغَص‬dan ‫ جََّغ‬nya,
‫ش‬
ْ َٖٔ‫ ُِؤ‬dan ِ‫ ُِظَوَّغ‬nya.
Contoh:
ِ‫ = َكهَبصَحُ إٌٖبجِخ‬Tanda lulus,
ٌَُِِٗ‫ف إ‬
ِ ‫ٌَُِبفِ ٌَُِب‬
ِ‫وىَِِغ‬
ِ ٖ‫ = آالدُ اٌز‬Mesin fotocopy
ٌَُِِٗ‫ف إ‬
ِ ‫ٌَُِبفِ ٌَُِب‬
ِ‫ُِظَوَّغ‬
ْ‫ُِؤَٖٔش‬
ِ‫ُِظَوَّغ‬
ْ‫ُِؤَٖٔش‬
ِ‫ُِفْغَص‬
ِ‫ُِفْغَص‬
ِ‫ُِفْغَص‬
ِ‫جََّغ‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
27
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
‫أؿُُِ أٌٌُِّٖغ‬
(Kata Ganti)
1. ‫ أؿِ ُُ أٌٌُِّٖغ‬ialah kata ganti.
2. Semua kata ganti kedudukannya selalu menjadi ‫ ُِجِزَضَأ‬.
3. ‫ أؿِ ُُ أٌٌُِّٖغ‬ada dua macam:
a. ًْ‫و‬
ٔ َ‫ ُِِٕف‬yaitu kata ganti yang dapat berdiri sendiri.
Contoh: ٌ‫أَٔبَ ٔرٍُِّْٔظ‬
‫ُِجِزَضَأ سَجَغ‬
b. ًْ‫و‬
ٔ ٖ‫ ُِز‬yaitu kata ganti yang tidak dapat berdiri sendiri. Kata
ganti ini harus dirangkaikan dengan kata lain.
Misal:
‫ َ٘ب‬- ُٖ - ٔ‫ ن‬- َ‫ ن‬- ٌِ
Contoh: ‫ ؤزَبُثهَب‬- ُُٗ‫ ؤزَبث‬- ٔ‫ ؤزَبثُه‬- َ‫ ؤزَبثُه‬- ٍِِ‫ؤزَبث‬
4. ُٖ ‫ ًَُِّٔ ِغ‬apabila jatuh setelah huruf
ِْ‫ َ ْأ ؿُ ُىى‬atau setelah harakat
ْ‫ وَـِغَح‬, harus dibaca ِ‫جِغ‬
Contoh: ُِٔٗٔ‫ ف‬- ٌَُِِٔٗ‫ إ‬- ٔٗٔ‫يفِ َِ ِضعَؿَز‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
28
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
5. Setiap kata yang ada ِ‫ ًَُِّٔغ‬nya tidak boleh diberi ْ‫َاي‬
Contoh: ٔٗٔ‫يف اٌَّْ ِضعَؿَز‬
ِ
6. ْ‫ أؿٔ ُِ ًَُِّٔغِ رَضَُِْٕخ‬yaitu kata ganti untuk dua orang.
a. ًْ‫و‬
ٔ َ‫ ُِِٕف‬. Contoh: ْٔ‫ـٍَّٔب‬
ِ ُِ ‫ أَِٔزَُّب‬- ْٔ‫ـٍَّٔب‬
ِ ُِ ‫َُّ٘ب‬
b. ًْ‫و‬
ٔ ٖ‫ ُِز‬. Contoh: ‫ ؤزَبُثهَُّب‬- ‫ؤزَبثُىَُّب‬
7. ِ‫ أؿٔ ُِ ًَُِّٔغ‬yaitu kata ganti untuk orang banyak.
a. ًْ‫و‬
ٔ َ‫ ُِِٕف‬.
Contoh:
ْ‫ـٍَّٔبد‬
ِ ُِ ُٖٓ٘ - َِْ‫ـٍٔ ُّى‬
ِ ُِ ُُِ٘ - َِْ‫ـٍٔ ُّى‬
ِ ُِ ُُِ‫ أَِٔز‬- َِْ‫ـٍٔ ُّى‬
ِ ُِ ُٓ‫ذ‬
ِ َٔ
b. ًْ‫و‬
ٔ ٖ‫ ُِز‬.
Contoh: ٖٓ‫ ؤزَبُث ُه‬- ُُِ‫ ؤزَبُثه‬- ٖٓ‫ ؤزَبثُ ُى‬- ُُِ‫ ؤزَبثُى‬- ‫ؤزَبثَُٕب‬
8. Kalau kata ganti
‫ َُّ٘ب‬- ُٖٓ٘ - ُُِ٘ jatuh setelah
ِْ‫ َ ْأ ؿُ ُىى‬atau
setelah harakat ْ‫ وَـِغَح‬, harus dibaca ِ‫ جِغ‬.
Contoh: ٖٓ‫ إٌَُِِ ِه‬- ‫ إٌَُِِهَِّب‬- ُِِ‫إٌَُِِه‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
29
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ِ‫ـذ‬
َ ٌَُِ َ‫ؾ و‬
َ ٌَُِ
1. َ‫ ٌَُِؾ‬dan ِ‫ـذ‬
َ ٌَُِ artinya tidak atau bukan.
2. َ‫ ٌَُِؾ‬dipakai untuk ِ‫ ُِظَوَّغ‬dan ِ‫ـذ‬
َ ٌَُِ untuk ْ‫ ُِؤَٖٔش‬.
3.
َ‫ ٌَُِؾ‬kalau berhubungan dengan kata benda lain, harus sesuai
dengan ‫ ُِظَوَّغ‬dan ْ‫ ُِؤَٖٔش‬nya.
4. َ‫ ٌَُِؾ‬kalau berhubungan dengan kata miliknya, kata yang dipunyai
harus dibaca ِ‫ َعفَغ‬.
5. Perhatikan contoh di bawah ini!
a.
ٌ‫ = ٌٍِٔ ِِٕٔظَغَح‬Saya punya kacamata.
ِ‫الََِ ٍُِْهٔ عَفَغ‬
ٍٔ‫ = َإٌِّْٔظَغَحُ ِِٕٔظَغَر‬Kacamata itu, kacamataku
ِ‫أؿُِٔ َِؼِ ِغفَخْ أؿٔ ُِ ًَُِّٔغ‬
ٌ‫ٌٍِٔ ِِٕٔظَغَح‬
َ‫ = ٌَُِؾ‬Saya tidak punya kacamata
‫ٌَُِؾَ الََِ ٍُِْهٔ أؿُِٔ َٔىٔغَح‬
ٍٔ‫ـذِ ِِٕٔظَغَر‬
َ ٌَُِ ُ‫ = إٌَِّْٔظَغَح‬Kacamata itu, bukan kacamataku
ِ‫ـذِ أؿٔ ُِ ًَُِّٔغ‬
َ ٌَُِ
Erryk Kusbandhono, M.Pd
ْ‫أؿُِٔ َِؼِ ِغفَخ‬
30
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
Hubungan antara
َ‫ٌَُِؾ‬
dengan
2013
ِ‫ُِجِزَ َضأْ سَجَغ‬
1. َ‫ ٌَُِؾ‬apabila berhubungan dengan ِ‫ ُِجِزَضَْأ سَجَغ‬, harakatnya
ِ‫ُِجِزَضَْأ سَجَغ‬
harus berubah; yaitu: ْ‫ ُِجِزَضَأ‬nya harus ‫ َعفَغ‬dan ‫ سَجَغ‬nya harus ِ‫وت‬
َ َٔ .
2. Perhatikan kalimat di bawah ini!
a. ٌ‫إٌَِّْٔظَغَحُ ٍَُِىَِٖخ‬
= Kacamata itu berwarna
ً‫ذ إٌِّْٔظَغَحُ ٍَُِىَِٖخ‬
ٔ ‫ـ‬
َ ٌَُِ = Tidaklah kacamata itu berwarna
ً‫ـذِ ٍَُِىَِٖخ‬
َ ٌَُِ ُ‫ = إٌَِّْٔ َظغَح‬Kacamata itu tidak berwarna
b. ٌ‫اٌَْ َمٍَُُ ٍَُِىَِٖخ‬
= Ballpoin itu tidak berwarna
ً‫ؾ اٌْ َمٍَُُ ٍَُِىٖٔب‬
َ ٌَُِ
= Tidaklah ballpoin itu berwarna
ً‫اٌَْ َمٍَُُ ٌَُِؾَ ٍَُِىٖٔب‬
= Ballpoin itu tidak berwarna
Erryk Kusbandhono, M.Pd
31
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ْ‫جٍَُِّ ُخ اإلؿُِّٖ ْخ وَ جٍَُِّ ُخ اٌْ ٔفؼٍُِٖٔخ‬
1. ْ‫ َؤٍَّخ‬dalam bahasa Indonesia disebut kata. Sedangkan ْ‫ جُ ٍَِّخ‬dalam
bahasa Indonesia disebut kalimat. ََِ‫ وَال‬atau ْ‫ ُِذَبصَصَخ‬dalam bahasa
Indonesia disebut pembicaraan. Dan
ْ‫َل ِىي‬
dalam bahasa
Indonesia disebut perkataan. Adapun
ِ‫ٔدىَاع‬
dalam bahasa
Indonesia disebut dialog.
2. ْ‫ َؤٍَّخ‬dalam bahasa Indonesia ada tiga macam:
a. ُِٔ‫ َؤٍَّ ْخ أؿ‬atau kata benda; yaitu kata yang menunjukkan nama
barang, nama jenis atau sifat, dan nama makhluk hidup.
Contoh: ٍٙٔ‫ = وُغِؿ‬Kursi, ُ‫ = اَهِفَغ‬Kuning, ُ‫ = أَدَِّض‬Ahmad
3.
ًْ‫ َؤٍَّخْ فٔ ٔؼ‬atau kata kerja; yaitu kata yang menunjukkan arti
pekerjaan.
Contoh: َ‫ طَ َ٘ت‬-
4.
ُ‫َظْ َ٘ت‬
- ِ‫أطْ َ٘ت‬
ِ‫ َؤٍَّ ْخ دُ ُغوِف‬atau kata sambung; yaitu kata yang tidak punya
pengertian yang sempurna kecuali dirangkaikan dengan kata
lain.
Contoh: ِِٓٔ - ‫ َو‬- ٍِٔ‫ ف‬- ‫َن‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
32
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
5. ْ‫ جُ ٍَِّخ‬dalam bahasa Arab ada dua:
a.
ْ‫ جُ ٍَِّ ْخ أؿُِّٖٔخ‬atau kalimat berita; yaitu kalimat yang awalannya
ُِٔ‫ أؿ‬dan terdiri dari ِ‫ ُِجِزَضَأ سَجَغ‬.
Contoh: ًِ‫و‬
ِ َ‫ = َاألُؿِزَبطُ فٔ ٍِ اٌْف‬Guru itu di kelas
b. ْ‫ جُ ٍَِّخْ فٔ ِؼٍُٖٔخ‬atau kalimat kerja; yaitu kalimat yang walannya
ًْ‫فٔ ٔؼ‬
dan terdiri dari: ‫ فٔ ٔؼًْ فَب ٔػًْ َِفْ ُؼىِي‬.
Contoh: َ‫زٍُِّْٔظُ اٌ ٖضعِؽ‬ٌٚ‫ = َمْغَأُ ا‬Murid membaca pelajaran
ًْ‫فٔ ٔؼ‬
‫َِفْ ُؼىِي‬
ًْ‫فَب ٔػ‬
Hubungan antara
ْ‫جٍَُِّ ُخ اإلؿُِّٖ ْخ وَ جٍَُِّ ُخ اٌْ ٔفؼٍُِٖٔخ‬
1. ًْ‫ فٔ ٔؼ‬dalam ْ‫ جُ ٍَِّخْ فٔ ِؼٍُٖٔخ‬harus selalu disebut di permulaan kalimat dan
harus ِ‫ ُِفْغَص‬dan ًْ‫ فَب ٔػ‬nya harus dibaca ِ‫ َعفَغ‬, ada pun
‫ َِفْ ُؼىِي‬harus
dibaca ِ‫وت‬
َ َٔ .
2. ًْ‫ فٔ ٔؼ‬dalam ْ‫ جُ ٍَِّخْ فٔ ِؼٍُٖٔخ‬harus sesuai dengan
ًْ‫ فَب ٔػ‬nya, antara
ِ‫ُِظَوَّغ‬
dan ْ‫ ُِؤَٖٔش‬nya.
3.
ًْ‫ فٔ ٔؼ‬dalam
ْ‫ جُ ٍَِّ ْخ أؿُِّٖٔخ‬harus sesuai dengan
‫ ُِجِزَضَأ‬nya, antara
ِ‫ ُِظَوَّغ‬dan ْ‫ ُِؤَٖٔش‬nya dan ِ‫ ُِفْغَص‬dan ِ‫ جََّغ‬nya.
Erryk Kusbandhono, M.Pd
33
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ًُِ‫َاٌْ ٔفؼ‬
1. ًْ‫ فٔ ٔؼ‬dalam bahasa Arab ada tiga macam:
ًًٔ‫ فٔ ٔؼًْ َِب‬yaitu kata kerja yang menunjukkan waktu sudah
a.
dikerjakan (waktu lampau).
ِ‫ فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬yaitu kata kerja yang menunjukkan waktu sedang
b.
dikerjakan
c. ِ‫ فٔ ٔؼ ًْ أََِغ‬yaitu kata perintah.
2. Cara membentuk ًْ‫فٔ ٔؼ‬
a.
ًًٔ‫ فٔ ٔؼًْ َِب‬yaitu dengan menambah akhiran pada
disesuaikan dengan
ًْ‫ فٔ ٔؼ‬yang
ًْ‫ فَب ٔػ‬nya atau pelakunya. Perhatikan tabel
berikut ini:
ًًٔ‫فٔ ٔؼًْ َِب‬
Akhiran
Pelakunya
ًْ‫فَب ٔػ‬
ًَ‫فَ َؼ‬
-
Dia (laki-laki)
َ‫ُ٘ى‬
َ‫فَؼَال‬
‫ا‬
Mereka berdua (laki-laki)
‫َُّ٘ب‬
‫فَ َؼٍُىِا‬
‫وِا‬
Mereka (laki-laki)
ُُِ٘
ِ‫فَ َؼٍَذ‬
ِ‫د‬
Dia (perempuan)
ٍَٔ٘
Erryk Kusbandhono, M.Pd
34
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
‫فَ َؼٍَزَب‬
‫رَب‬
Mereka berdua (perempuan)
‫َُّ٘ب‬
ٍَْٓ ‫فَ َؼ‬
َْ
Mereka (perempuan)
ُٖٓ٘
َ‫فَ َؼ ٍْذ‬
‫د‬
َ
Engkau (laki-laki)
َ‫أَِٔذ‬
‫فَ َؼٍْزَُّب‬
‫رَُّب‬
Engkau berdua (laki-laki)
‫أَِٔزَُّب‬
ُُِ‫فَ َؼٍْز‬
ُِ ُ‫ر‬
Engkau semua (laki-laki)
ُُِ‫أَِٔز‬
ٔ‫فَ َؼ ٍْذ‬
‫د‬
ٔ
Engkau (perempuan)
ٔ‫أَِٔذ‬
‫فَ َؼٍْزَُّب‬
‫رَُّب‬
Engkau berdua (perempuan)
‫أَِٔزَُّب‬
ٖٓ‫فَ َؼٍُْز‬
ٖٓ‫ُر‬
Engkau semua (perempuan)
ٖٓ‫أَُِٔز‬
ُ‫فَ َؼ ٍْذ‬
ُ‫د‬
Aku
‫أََٔب‬
‫فَ َؼٍَْٕب‬
‫َٔب‬
Kita
ُٓ‫ذ‬
ِ َٔ
(sudah) mengerjakan
b. Cara membentuk ‫ فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬yaitu dengan menambah awalan pada
ًْ‫ فٔ ٔؼ‬yang disesuaikan dengan ًْ‫ فَب ٔػ‬nya. Perhatikan tabel berikut ini:
Erryk Kusbandhono, M.Pd
35
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
ِ‫فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬
Awalan
ًُ‫َ ْف َؼ‬
ٌ
َ
َْٔ‫َفْؼَال‬
2013
ًْ‫فَب ٔػ‬
Pelakunya
Dia (laki-laki)
َ‫ُ٘ى‬
ْٔ‫ا‬...َ.‫َـ‬
Mereka berdua (laki-laki)
‫َُّ٘ب‬
َِْ‫َفْ َؼٍُى‬
َِْ‫و‬.....‫ََـ‬
Mereka (laki-laki)
ُُِ٘
ًُ‫رَ ْف َؼ‬
‫د‬
َ
Dia (perempuan)
ٍَٔ٘
َْٔ‫َفْؼَال‬
ْٔ‫ا‬...َ.‫َـ‬
Mereka berdua (perempuan)
‫َُّ٘ب‬
ٍَْٓ ‫َفْ َؼ‬
َْ ....‫ََـ‬
Mereka (perempuan)
ُٖٓ٘
ًُ‫رَ ْف َؼ‬
‫د‬
َ
Engkau (laki-laki)
َ‫أَِٔذ‬
َْٔ‫رَفْؼَال‬
ْٔ‫ا‬....‫رَـ‬
Engkau berdua (laki-laki)
‫أَِٔزَُّب‬
َِْ‫رَفْ َؼٍُى‬
َِْ‫و‬....‫رَـ‬
Engkau semua (laki-laki)
ُُِ‫أَِٔز‬
ٍَُِٓٔ‫رَفْ َؼ‬
ََِٓ....‫رَـ‬
Engkau (perempuan)
ٔ‫أَِٔذ‬
َْٔ‫رَفْؼَال‬
ْٔ‫ا‬....‫رَـ‬
Engkau berdua (perempuan)
‫أَِٔزَُّب‬
ٍَْٓ ‫رَفْ َؼ‬
َْ ....‫رَـ‬
Engkau semua (perempuan)
ٖٓ‫أَُِٔز‬
ًُ‫َأ ْف َؼ‬
‫َأ‬
Aku
‫أََٔب‬
ًُ‫َٔ ْف َؼ‬
َْ
Kita
ُٓ‫ذ‬
ِ َٔ
(sedang) mengerjakan
Erryk Kusbandhono, M.Pd
36
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
c. Cara membentuk ِ‫ فٔ ٔؼ ًْ أََِغ‬yaitu:
-
Harus terdiri dari ‫فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬
-
Huruf awalannya dihilangkan ( ُ‫) دَظْف‬
-
Huruf akhirnya dimatikan ( ََِ‫) جَؼ‬
-
Kalau huruf pertamanya mati, harus diberi awalan ْ‫َِّ٘ؼَح‬
Cara memberi harakat pada ْ‫ َِّ٘ؼَح‬yaitu:
-
Kalau pada ًْ‫ ػَُِِٓ فٔ ٔؼ‬nya (huruf yang di tengah) itu berharakat
ْ‫ ًَّٖخ‬maka ْ‫ َِّْ٘ؼَح‬tersebut harus diberi harakat ْ‫ًَّٖخ‬
-
Kalau pada
ًْ‫ ػَُِِٓ فٔ ٔؼ‬nya (huruf yang di tengah) itu berharakat
ْ‫ فَزِذَخ‬atau ْ‫ وَـِغَح‬maka ْ‫ َِّ٘ؼَح‬tersebut harus diberi harakat ْ‫وَـِغَح‬
Perhatikan tabel berikut ini!
tambahan
ً‫دُ ُغوِفِ آسٔغا‬
ً‫ف َأ ٖوال‬
ِ ِ‫دُ ُغو‬
ْ‫َأ ٖو ًال َِّ٘ؼَح‬
dimatikan
dihilangkan
ِ‫فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬
ِ‫ أُِوُغ‬tolonglah!
ِ‫ِٔوُغ‬
ُ‫ِٔوُغ‬
ُ‫َِٕوُغ‬
ِ‫ ٔافْزَخ‬bukalah!
ِ‫فْزَخ‬
ُ‫فْزَخ‬
ُ‫َفْزَخ‬
ِ‫ أًِغِة‬pukullah!
ِ‫ًِغِة‬
ُ‫ًِغِة‬
ُ‫ٌَِغِة‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
37
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
-
Huruf awalan ْ‫ َِّ٘ؼَح‬pada ِ‫ فٔ ٔؼ ًْ أََِغ‬dinamakan
ًْ‫ه‬
َ َ‫َِّ٘ؼَحْ و‬. Apabila
ًْ‫ه‬
َ َ‫ َِّ٘ؼَحْ و‬itu didahului oleh kata atau huruf lain,
tersebut tidak dibaca.
Contoh:
ِ‫ فَبًِغِة‬-
ِ‫وَافْزَخ‬
Contoh perubahan-perubahan
-
2013
ًْ‫ه‬
َ َ‫َِّ٘ؼَحْ و‬
‫وَأِوُغ‬
ِ‫فٔ ٔؼ ًْ أََِغ‬
sesuai dengan
pelakunya
ِ‫فٔ ٔؼ ًْ أََِغ‬
Tambahan
ِ‫أطْ َ٘ت‬
‫ا‬
‫أطَْ٘جَب‬
ًْ‫فَب ٔػ‬
Pelakunya
Engkau (laki-laki)
َ‫أَِٔذ‬
َ‫ـب‬....‫ا‬
Engkau berdua (laki-laki)
‫أَِٔزَُّب‬
‫أطَُْ٘جىِا‬
‫وِا‬....‫ا‬
Engkau semua (laki-laki)
ُُِ‫أَِٔز‬
ٍِِ‫أطَْ٘ج‬
ٌِ....‫ا‬
Engkau (perempuan)
ٔ‫أَِٔذ‬
‫أطَْ٘جَب‬
َ‫ـب‬....‫ا‬
Engkau berdua (perempuan)
‫أَِٔزَُّب‬
َٓ‫أطَِْ٘ج‬
َْ ....‫ا‬
Engkau semua (perempuan)
ٖٓ‫أَُِٔز‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
38
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ًًِٔ‫َروِغَِِف ٔفؼًْٔ َِب‬
ًًٔ‫فٔ ٔؼًْ َِب‬
Akhiran
ًْ‫فَب ٔػ‬
Pelakunya
َ‫طَ َ٘ت‬
-
Dia (laki-laki)
َ‫ُ٘ى‬
‫طََ٘جَب‬
‫ا‬
Mereka berdua (laki-laki)
‫َُّ٘ب‬
‫طََُ٘جىِا‬
‫وِا‬
Mereka (laki-laki)
ُُِ٘
ِ‫طَََ٘جذ‬
ِ‫د‬
Dia (perempuan)
ٍَٔ٘
‫طََ٘جَزَب‬
‫رَب‬
Mereka berdua (perempuan)
‫َُّ٘ب‬
َٓ‫طََِ٘ج‬
َْ
Mereka (perempuan)
ُٖٓ٘
َ‫طََِ٘جذ‬
‫د‬
َ
Engkau (laki-laki)
َ‫أَِٔذ‬
‫طََ٘جِزَُّب‬
‫رَُّب‬
Engkau berdua (laki-laki)
‫أَِٔزَُّب‬
ُُِ‫طََ٘جِز‬
ُُِ‫ر‬
Engkau semua (laki-laki)
ُُِ‫أَِٔز‬
ٔ‫طََِ٘جذ‬
‫د‬
ٔ
Engkau (perempuan)
ٔ‫أَِٔذ‬
‫طََ٘جِزَُّب‬
‫رَُّب‬
Engkau berdua (perempuan)
‫أَِٔزَُّب‬
ٖٓ‫طََ٘جُِز‬
ٖٓ‫ُر‬
Engkau semua (perempuan)
ٖٓ‫أَُِٔز‬
ُ‫طََِ٘جذ‬
ُ‫د‬
Aku
‫أََٔب‬
‫طََ٘جَِٕب‬
‫َٔب‬
Kita
ُٓ‫ذ‬
ِ َٔ
(sudah) pergi
Erryk Kusbandhono, M.Pd
39
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ِ‫َروِغَِِف ٔفؼًْٔ ٌَُِبعِع‬
ِ‫فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬
Awalan
ُ‫َظْ َ٘ت‬
ٌ
َ
ْٔ‫َظَْ٘جَب‬
Pelakunya
ًْ‫فَب ٔػ‬
Dia (laki-laki)
َ‫ُ٘ى‬
ْٔ‫ا‬...َ.‫َـ‬
Mereka berdua (laki-laki)
‫َُّ٘ب‬
َِْ‫َظَُْ٘جى‬
َِْ‫و‬.....‫ََـ‬
Mereka (laki-laki)
ُُِ٘
ُ‫رَظْ َ٘ت‬
‫د‬
َ
Dia (perempuan)
ٍَٔ٘
ْٔ‫َظَْ٘جَب‬
ْٔ‫ا‬...َ.‫َـ‬
Mereka berdua (perempuan)
‫َُّ٘ب‬
َٓ‫َظَِْ٘ج‬
َْ ....‫ََـ‬
Mereka (perempuan)
ُٖٓ٘
ُ‫رَظْ َ٘ت‬
‫د‬
َ
Engkau (laki-laki)
َ‫أَِٔذ‬
ْٔ‫رَظَْ٘جَب‬
ْٔ‫ا‬....‫رَـ‬
Engkau berdua (laki-laki)
‫أَِٔزَُّب‬
َِْ‫رَظَُْ٘جى‬
َِْ‫و‬....‫رَـ‬
Engkau semua (laki-laki)
ُُِ‫أَِٔز‬
َُِِٓ‫رَظَْ٘ج‬
ََِٓ....‫رَـ‬
Engkau (perempuan)
ٔ‫أَِٔذ‬
ْٔ‫رَظَْ٘جَب‬
ْٔ‫ا‬....‫رَـ‬
Engkau berdua (perempuan)
‫أَِٔزَُّب‬
َٓ‫رَظَِْ٘ج‬
َْ ....‫رَـ‬
Engkau semua (perempuan)
ٖٓ‫أَُِٔز‬
ُ‫أَطْ َ٘ت‬
‫َأ‬
Aku
‫أََٔب‬
ُ‫َٔظْ َ٘ت‬
َْ
Kita
ُٓ‫ذ‬
ِ َٔ
(sedang) pergi
Erryk Kusbandhono, M.Pd
40
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
‫اَ ِإلػِالَي‬
1. ْ‫الي‬
َ ِ‫ إِػ‬ialah uraian tentang kata.
2. ْ‫ دُ ُغوِف ٔػٍَّخ‬yaitu; ُ‫ وَاو‬- ِ‫ أٌَف‬- ْ‫َأ‬
3. ‫ف هَذُِٔخ‬
ِ ِ‫ دُ ُغو‬yaitu huruf selain ْ‫ دُ ُغوِف ٔػٍَّخ‬.
4. ًًٔ‫ فٔ ٔؼًْ َِب‬apabila dirangkaikan dengan ًْ‫و‬
ٔ ٖ‫ ًَُِّٔغ ُِز‬yang hidup, huruf
akhirnya harus dibaca ِْ‫ ؿُ ُىى‬. Contoh: ٔ‫ َعؤِجذ‬، ‫ذ‬
َ ‫ َعؤِج‬، ‫ذ‬
ُ ‫ َعؤِج‬- َ‫َع ٔوت‬
‫ف هَذُِٔخ‬
ِ ِ‫ دُ ُغو‬dan
5. Apabila
ْ‫ دُ ُغوِف ٔػٍَّخ‬berkumpul dan sama-sama
mati, maka ْ‫ دُ ُغوِف ٔػٍَّخ‬nya harus dihilangkan.
Contoh: ًْ‫ ُل ِىيْ = ُل‬- ُ‫ُلىٌِْذُ = ُل ٍْذ‬
ِ‫فٔ ٔؼ ًْ أََِغ‬
: ُ‫( = لَبيَ – َ ُم ِىي‬telah) berkata
ًًٔ‫فٔ ٔؼًْ َِب‬
ُُِ‫ ُلىَِِ = ل‬- ُ‫ ُلىِ ِِذُ = لُ ِّذ‬: َُِ‫لَب َ – َ ُمى‬
ِ‫فٔ ٔؼ ًْ أََِغ‬
= (telah) berdiri
ًًٔ‫فٔ ٔؼًْ َِب‬
ِ‫ اَجُِِتِ = اَ ِجت‬- ُ‫ اَجَبِثذُ = اَجَِجذ‬: ُ‫( = اَجَبةَ – َُجُِِت‬telah) jawab
ِ‫فٔ ٔؼ ًْ أََِغ‬
ًًٔ‫فٔ ٔؼًْ َِب‬
ْ‫ جُِِْئذُ = جِْئذُ – جُِِئْ = جِئ‬: ُ‫( = جَبءَ – َجُِِئ‬telah) datang
ِ‫فٔ ٔؼ ًْ أََِغ‬
ًًٔ‫فٔ ٔؼًْ َِب‬
6. Dua huruf yang sama dan sejajar, harus dirangkaikan menjadi
satu.
Contoh: ًُ‫ أَْأ ُوًُ = آ ُو‬: ًُ‫ َ ْأ ُو‬- ًَ‫َا َو‬
ِ‫فٔ َؼًْ ٌَُِبعِع‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
41
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ٍٔ٘‫ٔفؼًُِ إٌٖب‬
1. ٍٔ٘‫ فٔ ٔؼًْ ََٔب‬yaitu kata larangan.
2. Cara membentuk ٍٔ٘‫ فٔ ٔؼًْ ََٔب‬yaitu:
a. Harus terdiri dari ِ‫فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬
b. Huruf ْ‫ ٌَُِبعَػَخ‬nya ditukar dengan ْ‫رَأ‬
c. Huruf akhirnya dibaca ِْ‫ؿُ ُىى‬
d. Kemudian diberi awalan ََِ‫ال‬
3. Perhatikan kata-kata dibawah ini:
Artinya
ََِ‫َأ َوٖالً ال‬
ِْ‫آسٔغًا ؿُ ُىى‬
ْ‫َأ ٖوالً رَأ‬
ِ‫فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬
Jangan kau mengajar ٍُِِّ‫الَ رُ َؼ‬
ٍُِِّ‫رُ َؼ‬
ٍُُِّ‫رُ َؼ‬
ٍُُِّ‫َُ َؼ‬
Jangan kau tolong
ِ‫الَ رَِٕوُغ‬
ِ‫رَِٕوُغ‬
ُ‫رَِٕوُغ‬
ُ‫َِٕوُغ‬
Jangan kau buka
ِ‫الَ رَفْزَخ‬
ِ‫رَفْزَخ‬
ُ‫رَفْزَخ‬
ُ‫َفْزَخ‬
4. kalau yang diperintah adalah perempuan, maka diberi akhiran
ٌِ. Misalnya; ٍِٔ‫الَ رَفْزَذ‬
5. Cara men ََِ‫ جَؼ‬kan
‫ فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬yang berakhiran huruf
ْ‫ ٔػٍَّخ‬, maka
huruf ‫ ٔػٍَّخ‬nya itu harus dihilangkan.
Erryk Kusbandhono, M.Pd
42
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
Misalnya; ًَ‫َشِل‬
َ‫ الَ رَشِق‬, ًٍَِّ‫َُو‬
2013
ًَِّ‫الَ رُو‬
6. Cara memberi harakat jika ِ‫ فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬nya ada empat huruf:
Artinya
ٍٔ٘‫فٔ ٔؼًْ َٔب‬
ِ‫فٔ ٔؼ ًْ أََِغ‬
‫فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬
ًً‫فٔ ٔؼًْ َِب‬
Jangan (kau) tunggu
ِ‫الَ رََِٕزظٔغ‬
ِ‫أَِٔزظٔغ‬
ُ‫ََِٕزظٔغ‬
َ‫أَِٔزظَغ‬
Jangan (kau) belajar
ٍَُِّ‫الَ رَزَ َؼ‬
ٍَُِّ‫رَ َؼ‬
ٍَُُّ‫َزَ َؼ‬
ٍََُّ‫رَ َؼ‬
Jangan (kau) ikut
ِ‫الَ رَزِجَغ‬
ِ‫أرِجَغ‬
ُ‫َزِجَغ‬
َ‫رَجَغ‬
ْ‫ٔفؼِ ًُ اٌْجَِّ ِغ ؤَفؼًُِ اٌزٖضَُِْٕخ‬
1. ْ‫ فٔ ٔؼًْ رَضَُِْٕخ‬yaitu kata kerja untuk dua orang.
a. ًًٔ‫فٔ ٔؼًْ َِب‬
- Untuk orang ketiga harus berakhiran ِ‫ أٌَف‬, Contoh: ‫َٔوَغاَ – َٔوَغَرَب‬
- Untuk orang kedua harus berakhiran ‫ رَُّب‬, Contoh: ‫َٔوَغِرَُّب‬
b.
‫ فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬baik untuk orang ketiga atau orang kedua, harus
berakhiran ْٔ‫ا‬
Contoh:
َْٔ‫( َِٕوُغا‬untuk orang ketiga), َْٔ‫( رَِٕوُغا‬untuk orang kedua)
Erryk Kusbandhono, M.Pd
43
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
2. ِ‫ فٔ ٔؼ ًْ جََّغ‬yaitu kata kerja untuk orang banyak.
a. ًًٔ‫فٔ ٔؼًْ َِب‬
- Untuk orang ketiga laki-laki harus berakhiran ‫ وِا‬,
Contoh: ‫َٔوَ ُغوِا‬
- Untuk orang ketiga perempuan harus berakhiran َْ ,
Contoh: َِْ‫َٔوَغ‬
- Untuk orang kedua laki-laki; harus berakhiran ُُِ‫ ر‬,
Contoh: ُُِ‫َٔوَغِر‬
- Untuk orang kedua perempuan, harus berakhiran
ٖٓ‫ ُر‬,
Contoh: ٖٓ‫َٔوَغُِر‬
b. ِ‫فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬
- Untuk orang laki-laki harus berakhiran َِْ‫ و‬baik orang ketiga
maupun kedua.
Contoh:
َِْ‫( َِٕوُ ُغو‬untuk orang ketiga), dan
َِْ‫( رَِٕوُ ُغو‬untuk orang kedua laki-laki).
- Untuk orang perempuan harus berakhiran َْ baik orang
ketiga maupun orang kedua.
Contoh:
َِْ‫( َِٕوُغ‬untuk orang ketiga perempuan), dan
َِْ‫( رَِٕوُغ‬untuk orang kedua perempuan)
Erryk Kusbandhono, M.Pd
44
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ْ‫أؿِ ُُ اٌْجَِّ ِغ وأؿُُِ اٌزٖضَُِْٕخ‬
1. ْ‫ أؿُِٔ رَضَُِْٕخ‬ialah kata yang menunjukkan nama dua benda; yaitu:
a. Dibaca ْ‫ َعفَغ‬dengan menambah akhiran ْٔ‫ ا‬.
Contoh: َْٔ‫ = َصفْزَغا‬dua buku tulis, ْٔ‫ = ؿَٗج ِىعَرَب‬dua papan tulis.
b. Kalau posisinya sebagai ِ‫وت‬
َ َٔ atau ِ‫ جِغ‬maka akhirannya
َِِٓ .
Contoh: ََِِٓ‫َصفْزَغ‬
2. ِ‫ أؿٔ ُِ جََّغ‬ialah kata benda yang menunjukkan arti banyak.
a. ٌُِٔ‫ جََّغِ ُِظَوَّ ِغ ؿَب‬yaitu kata jamak laki-laki yang beraturan. Yaitu:
1. Dibaca ِ‫ ; َعفَغ‬dengan menambah akhiran َِْ‫ و‬.
Contoh: َِْ‫ـٍٔ ُّى‬
ِ ُِ , َِْ‫ُِؤُِِٕٔى‬
2. Dibaca ِ‫ جِغ‬atau ِ‫وت‬
َ َٔ ; dengan menambah ََِٓ .
Contoh: ٍَُِّٓٔٔ‫ـ‬
ِ ُِ , َُِِِِٕٓٔ‫ُِؤ‬
b. ٌُِٔ‫ش ؿَب‬
ْ َٖٔ‫ جََّغِ ُِؤ‬yaitu kata jamak perempuan beraturan.
1. Dibaca ِ‫ َعفَغ‬dengan menambah ‫ اد‬.
Contoh: ْ‫ـٍّٔبَد‬
ِ ُِ , ْ‫ُِؤَِِٕٔبد‬
2. Dibaca ِ‫وت‬
َ َٔ atau
ِ‫ جِغ‬dengan menambah huruf kasrah.
Contoh: ٕ‫ـٍَّٔبد‬
ِ ُِ
Erryk Kusbandhono, M.Pd
45
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
c. ْ‫ أؿُِٔ رَضَُِْٕخ‬apabila di
2013
ِ‫ ٌَُِبف‬kan (disandarkan) kepada kata lain,
maka ْ‫ ُٔىِْ رَضَُِْٕخ‬nya itu harus dihilangkan.
1. Dibaca ِ‫ َعفَغ‬.
Contoh:
ْ‫أثَِٕب‬
ٍِٔ‫ = أثَِٕب اُسِز‬Kedua putra saudariku
ٌَُِِٗ‫ٌَُِبف ٌَُِبف إ‬
ْٔ‫ثِِٕزَب‬
ٍِٔ‫ = ثِِٕزَب أَس‬Kedua putri saudaraku
ٌَُِِٗ‫ٌَُِبف ٌَُِبف إ‬
2. Dibaca ِ‫وت‬
َ َٔ atau ِ‫ جِغ‬.
Contoh: َُِِِٕٓ‫أث‬
ٍِٔ‫ = أثٍَِٕ أُسِز‬Kedua putra saudariku
ٌَُِِٗ‫ٌَُِبف ٌَُِبف إ‬
َُِِٓ‫ثِِٕز‬
ٍِٔ‫ = ثِِٕزٍَِ أَس‬Kedua putri saudaraku
ٌَُِِٗ‫ٌَُِبف ٌَُِبف إ‬
3. ‫ جََّغِ رَىْـُِِغ‬yaitu kata jamak yang tidak beraturan.
Contoh: ًٌ‫عَ ُج‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
ٌ‫ عِجَبي‬, ٌ‫َِغِأَح‬
ٌ‫ِٔـَبء‬
46
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
Macam-macam
1.
ْ‫ رَبء َِغُِثىِطَخ‬atau dikenal dengan
2013
ْ‫رَبء‬
ْ‫ رَبء‬bundar yaitu yang menjadi
alamat ْ‫ ُِؤَٖٔش‬pada ُِٔ‫أؿ‬
Contoh: ٌ‫ـٍَّٔخ‬
ِ ُِ , ٌ‫ُِؤَِِٕٔخ‬
2. ْ‫ رَب ْء اٌزَأُِِْٔش اٌـَبؤَٕخ‬yaitu ‫ رَبء‬yang menjadi alamat perempuan pada ًْ‫فٔ ٔؼ‬
ًًٔ‫َِب‬
Contoh: ِ‫ عَجَ َؼذ‬،ِ‫طَََ٘جذ‬
3. ْ‫ـىِطَخ‬
ُ ِ‫ رَبءْ َِج‬yaitu ْ‫ رَبء‬yang dapat masuk kepada ًْ‫ فٔ ٔؼ‬dan kepada ُِٔ‫أؿ‬
Contoh: ْ‫ـٍَّٔبد‬
ِ ُِ ،َ‫طََِ٘جذ‬
َْ‫ظَ ِغفُ اٌؼِٖب‬
1. ْْ‫ ظَغَفِ ػََِب‬ialah kata yang menunjukkan keterangan waktu. Kata ini
selalu dibaca ِ‫وت‬
َ َٔ
2. Di antara kata yang termasuk ْْ‫ ظَغَفِ ػََِب‬yaitu:
‫ دَضَِٔضًب‬،َ‫ اٌَْجَبعِدَخ‬،‫ آِٔفًب‬،َ‫ اٌٍٍَََُِّخ‬،ََِْ‫ ا‬،‫ َٔهَبعّا‬،ًَ‫ لَِج‬،ً‫ َِـَبء‬،َ‫ ثَؼِض‬،‫ غَضّا‬،ََِ‫ اٌََُْى‬،‫هَجَبدّب‬
3. Kata setelah ْْ‫ ظَغَفِ ػََِب‬harus dibaca ِ‫جِغ‬
Contoh: ِ‫اٌظهِغ‬
ُّ ًَ ‫ لَِج‬،ِ‫ ثَؼِ َض اٌَّْغِغِة‬،ٔ‫َىَِ اٌْؼُِٔض‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
47
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
Hubungan
ْْ‫ظَ َغفِ َػَِب‬
dengan
2013
ْْ‫ظَ َغفِ َِىَب‬
1. ْْ‫ ظَغَفِ ػََِب‬dan ْْ‫ ظَغَفِ َِىَب‬boleh juga disebut ْْ‫ أؿُِٔ ػََِب‬dan ْْ‫أؿُِٔ َِىَب‬
2.
ْ‫ أؿُِٔ ػََِب‬dan
ْْ‫ أؿُِٔ َِىَب‬yang berasal dari
ًْ‫ فٔ ٔؼ‬harus mengikuti
wazan ًٌ‫َِفْ َؼ‬
Contoh:
َُْ‫ = طَؼََُ – َطْؼَُُ – َِطْؼ‬waktu makan/tempat makan = kantin, restoran
ْ‫ = طَجَزَ – َطْجَزُ – َِطْجَز‬waktu memasak/tempat memasak = dapur
ْ‫أؿُُِ اٌَِخ‬
1.
ْ‫ أؿُِٔ آٌَخ‬yaitu kata yang menunjukkan nama alat.
ْ‫ أؿُِٔ آٌَخ‬yang
berasal dari ًْ‫ فٔ ٔؼ‬harus mengikuti wazan: ًٌ‫ َِفْ َؼ‬atau ًٌ‫ ِٔفْ َؼ‬.
Contoh:
ًٌَّ‫ = ظًََّ – َظًُّٔ – ِٔظ‬tempat bernaung (payung)
ْ‫ = غَغَفَ – َغِغِفُ – ِٔ ِغغَف‬alat menciduk air (gayung)
2. ْ‫ أؿُِٔ آٌَخ‬itu biasanya sering di ْ‫ ُِؤَٖٔش‬kan (diberi akhiran ‫) ح‬
Contoh: ٌ‫ ِٔغِ َغفَخ‬،ٌ‫ِٔ َظٍَّخ‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
48
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ْ‫فَبػًٌٔ ثَب ِعػْ وَ فَبػًٌٔ ُِـِزَزٔغ‬
1. ِ‫ فَب ٔػًْ ثَبعِف‬ialah ًْ‫ فَب ٔػ‬nya (pelakunya) tampak kelihatan; baik berupa
‫ أؿٔ ُِ ًَُِّٔغ‬maupun ِ‫ أؿُِٔ ظَب٘ٔغ‬.
Contoh:
a. َ‫وََزتَ ُِذَّٖضُ اٌ ٖضعِؽ‬
= Muhammad menulis pelajaran
b. َ‫وَزََجذِ فَبطَّٔخُ اٌ ٖضعِؽ‬
= Fathimah menulis pelajaran
c. ْ‫ = أََٔب أَطْ َ٘تُ إًٌَِ اٌْجَبِٔؼَخ‬Saya berangkat ke kampus
2. ِ‫ فَب ٔػًْ ُِـِزَزٔغ‬ialah
ًْ‫ فَب ٔػ‬nya (pelakunya) disimpan tidak disebut; tapi
diganti dengan awalan atau akhiran pada ًْ‫ فٔ ٔؼ‬nya.
Contoh:
a. ٔ‫أَطْ َ٘تُ إًٌَِ اٌْجَبِٔؼَخ‬
= Saya pergi ke kampus
b. ٔ‫ُٔوٍٍَِّ فٔ ٍِ اٌَّْـِجِض‬
= Kami sholat di masjid
c. ٔ‫عَجَ ِؼذُ ِٔ َٓ اٌْجَُِذ‬
= Saya kembali dari rumah
Erryk Kusbandhono, M.Pd
49
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
Macam-Macam
1. ََِ‫ ال‬yang masuk kepada
2013
َِ‫َال‬
ِ‫ ; فٔ ٔؼًْ األََِغ‬yaitu untuk perintah. Hal ini
harus dibaca ََِ‫جَؼ‬
Contoh:
‫ = ٌَُِٕٔظُ ِغ‬hendaklah dia melihat. ََِ‫ ال‬seperti ini dinamakan ِ‫الََِ أََِغ‬
2. ََِ‫ ال‬yang masuk kepada
ٍِٔ٘‫ ; فٔ ٔؼًْ َٔب‬yaitu dipergunakan untuk
larangan. Hal ini harus dibaca ََِ‫جَؼ‬
Contoh:
‫ = الَ رَِٕظُ ِغ‬jangan (kau) melihat. ََِ‫ ال‬seperti ini dinamakan ٍِٔ٘‫الََِ َٔب‬
3. ََِ‫ ال‬yang masuk kepada
ِ‫ ; فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬yaitu dipergunakan untuk
menyangkal. Hal ini harus dibaca ِ‫َعفَغ‬
Contoh :
ُ‫ = الَ رَِٕظُغ‬kamu tidak melihat. ََِ‫ ال‬seperti ini dinamakan ٍِٔ‫الََِ َٔبف‬
4. ََِ‫ال‬
yang masuk kepada
ًْ‫ ; فٔ ٔؼ‬yaitu dipergunakan untuk
keterangan. Hal ini harus dibaca ِ‫وت‬
َ َٔ
Contoh:
َ‫ = ٌٔزَِٕظُغ‬supaya kamu melihat. ََِ‫ ال‬seperti ini dinamakan ًٍُِٔ‫الََِ رَ ِؼ‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
50
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
5. ََِ‫ال‬
2013
ُِٔ‫ ; أؿ‬yaitu dipergunakan untuk
yang masuk kepada
keterangan. Hal ini harus dibaca ِ‫جِغ‬
Contoh:
ِ‫ = ٌٍٖٕٔظْغ‬untuk melihat. ََِ‫ ال‬seperti ini dinamakan ‫الََِ اإلِثِزٔضَاء‬
6. ََِ‫ ال‬yang masuk kepada nama orang; yaitu dipergunakan untuk
kepunyaan. Hal ini harus dibaca ِ‫جِغ‬
Contoh:
ٕ‫ = ٌُّٔذَّٖض‬kepunyaan Muhammad. ََِ‫ ال‬seperti ini dinamakan ‫الََِ اإلِثِزٔضَاء‬
ٌَُِ ‫ٌَّٖب و‬
1. ‫ ٌَّٖب‬dan ٌَُِ adalah huruf jazm. Yaitu untuk men-jazm-kan ِ‫فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬
yang artinya belum.
Contoh: ِ‫ ٌَ ُِ أَػِغِف‬atau ُ‫( = ٌَّٖب أَػِغِف‬saya) belum tahu.
2. ًْ‫ فٔ ٔؼًْ ُِؼَِز‬yaitu ِ‫ فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬yang berakhiran huruf ْ‫ ٔػٍَّخ‬. Kalau di ََِ‫ جَؼ‬kan,
maka huruf ْ‫ ٔػٍَّخ‬nya harus dihilangkan.
Contoh:
َ‫ٌَُِ َشِق‬
ًَ‫َشِل‬
3. ْ‫ َأفْؼَب ُي اٌْشَِّـَخ‬yaitu ِ‫ فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬yang berakhiran ِْ‫ُٔى‬. Kalau di ََِ‫ جَؼ‬kan
atau di ِ‫وت‬
َ َٔ kan, maka huruf ِْ‫ ُٔى‬nya harus dihilangkan.
Contoh: َ‫مل َشِلَُب‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
َْٔ‫َشِلَُب‬
51
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ٌَِٓ dan َْْ‫أ‬
1. ٌَِٓ dan َْْ‫ أ‬adalah huruf ِ‫وت‬
َ َٔ, me ‫ ٔوت‬kan ِ‫ فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬.
2. ٌَِٓ artinya tidak akan ……..
Contoh: َ‫ = ٌَ ِٓ أَِٔوُغ‬Saya tidak akan menolong.
3. َْْ‫ أ‬kadang-kadang berarti untuk atau bahwa, dan kadang-kadang
tidak berarti.
Contoh:
ًٍََِّ‫ = َأُلىِ َُ أَ ْْ أُه‬Saya berdiri untuk sholat.
‫ِال اهلل‬
َّ ‫ = أَ ِكهَ ُض أَْْ َال إٌِ َٗ إ‬Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain
Allah.
َ‫ = ُأعَِِ ُض أَ ْْ أََرىًَٖأ‬Saya hendak berwudhu.
4. Cara menggunakan َْْ‫ أ‬apabila ada dua ًْ‫ فٔ ٔؼ‬berkumpul dalam satu
kalimat, maka di antara kedua ًْ‫ فٔ ٔؼ‬itu harus dipisah dengan َْْ‫; أ‬
dan ًْ‫ فٔ ٔؼ‬yang kedua di ِ‫وت‬
َ َٔ kan.
Contoh: َ‫ت أَْْ أَكِغَة‬
ٗ ‫ = أُ ٔد‬Saya suka minum.
‫ = َُغَِِ ُضوِ َْ أَْْ َِٕوُ ُغوِا‬Mereka mau menolong.
Erryk Kusbandhono, M.Pd
52
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ُ‫ا ِإلػِغاَة‬
1. ِ‫ إِػِغَاة‬ialah uraian kalimat, yaitu menerangkan tentang jabatanjabatan kalimat serta perubahan-perubahan harakatnya pada
akhir kalimat. Contoh:
َ‫ = ٌَِٓ َِٕوُ َغ أَدَِّ ُض أَسبَن‬Ahmad tidak akan
menolong saudaramu.
- ٌَِٓ adalah huruf ِ‫وت‬
َ َٔ
-
ُ‫ َِٕوُغ‬adalah ِ‫ فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬dibaca ِ‫وت‬
َ َٔ karena dinashobkan oleh ٌَِٓ.
Alamat ِ‫وت‬
َ َٔ nya adalah ْ‫ فَزِذَخ‬sebab terdiri dari ِ‫ فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬yang
-
shohih akhirnya.
ُ‫ أَدَِّض‬adalah ًْ‫فَب ٔػ‬, dibaca ِ‫ َعفَغ‬, alamat ِ‫ َعفَغ‬nya adalah ْ‫ًَّٖخ‬
sebab terdiri dari ِ‫أؿُِٔ ُِفْغَص‬
-
َ‫ أَسَبن‬adalah ‫ ; َِفْ ُؼىِي‬dibaca ِ‫وت‬
َ َٔ ; alamat ِ‫وت‬
َ َٔ nya adalah ِ‫ أٌَف‬,
sebab terdiri dari ‫أَؿَِّب ُء اْخلَِّـَخ‬
2. ‫ أَؿَِّب ُء اٌْشَِّـَخ‬ialah ُِٔ‫ أؿ‬yang lima, yaitu: ِ‫ ُطو‬،َُْ‫ ف‬،َُْ‫ د‬،ْ‫ أَر‬،ْ‫أَة‬
3. ‫ أَؿَِّب ُء اٌْشَِّـَخ‬harus dirangkaikan dengan kata lain.
4. Adapun ِ‫ أػِغَاة‬nya adalah sebagai berikut:
a. Dibaca ِ‫ َعفَغ‬harus berakhiran ُ‫ وَاو‬.
Contoh: ٍ‫ ُطوِ َِبي‬،َ‫ فَ ُّىِن‬،َ‫ دَ ُّىِن‬،َ‫ أَ ُسىِن‬،َ‫أَُثىِن‬
b. Dibaca ِ‫وت‬
َ َٔ harus berakhiran ِ‫ أٌَف‬.
Contoh: ٍ‫ طَا َِبي‬،َ‫ فََّبن‬،َ‫ دََّبن‬،َ‫ أَسَبن‬،َ‫أَثَبن‬
c. Dibaca ِ‫ جِغ‬harus diberikan akhiran ْ‫ َأ‬.
Contoh: ... َ‫ فَُِّٔه‬،‫ دَُِّٔه‬،َ‫ أَسُِٔه‬،َ‫أَثُِِه‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
53
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
‫أؿِ ُُ اٌْ َّوِضَع‬
1.
ِ‫ أؿُِٔ َِوِ َضع‬ialah kata yang menunjukkan arti pekerjaan yang tidak
mengandung waktu terjadinya pekerjaan itu, dan tidak
mengandung unsur-unsur ًْ‫ فٔ ٔؼ‬.
2. adapun artinya ِ‫ َِوِ َضع‬adalah kata asal. Dalam ‫ رَوِغَِِف‬,
ِ‫ أؿُِٔ َِوِ َضع‬itu
jatuh pada nomor tiga setelah ًًِٔ‫ فٔ ٔؼًْ َِب‬dan ِ‫ فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬.
3. Perhatikan kata-kata di bawah ini:
ً‫ = لٔغَاءَح‬bacaan,
ً‫ = دٔـَبثب‬hitung
ً‫ = ؤزَبثَخ‬tulisan
ً‫عَؿِّب‬
= gambar
Kata-kata tersebut menunjukkan arti pekerjaan; tapi bukanlah
kata kerja, karena kata itu tidak mengandung waktu terjadinya
pekerjaan itu, dan tidak ada tanda-tandanya ًْ‫ فٔ ٔؼ‬. Kata-kata itu
disebut ِ‫ أؿُِٔ َِوِ َضع‬.
4. Sebagian di antara tanda-tandanya ًْ‫ فٔ ٔؼ‬yaitu:
-
Berawalan ْ‫دُ ُغوِف ٌَُِبعَػَخ‬
-
Berakhiran ْ‫ رَأ‬dan ِْ‫ُٔى‬
-
Berawalan ِ‫ لَض‬dan ُِٓٔ‫ؿ‬
-
Tidak boleh diberi ِ‫أٌَف‬
-
Tidak boleh dibaca ِ‫ جِغ‬dan َِِٓ‫رَِٕى‬
-
Mempunyai َْْ‫( َوػ‬ukuran bunyi)
Erryk Kusbandhono, M.Pd
54
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
-
2013
Tidak boleh didahului oleh َِّْ‫إ‬
5. Sebagian di antara tanda-tandanya ُِٔ‫ أؿ‬yaitu:
-
Ada ْ‫ َاي‬nya, boleh dibaca ِ‫ جِغ‬dan َِِٓ‫رَِٕى‬
-
Tidak boleh dibaca ََِ‫جَؼ‬
-
Tidak boleh kemasukan tanda-tandanya ًْ‫فٔ ٔؼ‬
-
Tidak boleh didahului oleh ‫ ٌَّٖب‬،ٌَُِ ،ٌَِٓ ،َْْ‫أ‬
-
Tidak mempunyai َْْ‫ َوػ‬kecuali; ُِٔ‫ أؿ‬،‫ أؿُِٔ َِفْ ُؼىِي‬،ًْ‫ أؿُِٔ فَب ٔػ‬،ِ‫أؿُِٔ َِوِ َضع‬
ْْ‫ػََِب‬
ًْٔ‫أؿِ ُُ اٌْفَبػ‬
1.
ًْ‫أؿُِٔ فَب ٔػ‬
ialah kata yang menunjukkan arti orang yang
ًْ‫ أؿُِٔ فَب ٔػ‬itu boleh juga
mengerjakan suatu pekerjaan. Dan
disebut pelaku.
2. ًْ‫ أؿُِٔ فَب ٔػ‬yang ًْ‫ فٔ ٔؼ‬nya terdiri dari tiga huruf ( ِ‫) فٔ ٔؼًْ صُالَصًِٔ ُِجَغٖص‬, maka
ًْ‫ أؿُِٔ فَب ٔػ‬itu harus mengikuti َْْ‫َوػ‬
Contoh:
ًٌ‫فبَ ٔػ‬
ْ‫ٔبَهٔغ‬
= orang yang menolong
ْ‫جبٌَٔؾ‬
= orang yang duduk
ُْٔ‫لبَئ‬
= orang yang berdiri
Erryk Kusbandhono, M.Pd
55
‫‪Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu‬‬
‫‪2013‬‬
‫‪ dalam kedudukan suatu kalimat, maka‬سَجَغِ ‪ apabila terjadi‬أؿُِٔ فَب ٔػًْ ‪3.‬‬
‫‪ُِ dan‬فْغَصِ‬
‫جََّغِ‬
‫‪ itu harus sesuai dengan‬أؿُِٔ فَب ٔػًْ‬
‫‪ُِ nya dalam‬جِزَضَأْ‬
‫‪ُِ nya.‬ؤَٖٔشْ ‪ُِ dan‬ظَوَّغِ ‪nya, serta‬‬
‫ِجزضأ ‪ -‬سّّ‬
‫ِجزضأ ‪ -‬سّّ‬
‫ِجزضأ ‪ -‬سّّ‬
‫ِجزضأ ‪ -‬سّّ‬
‫أََٔب جَبٌٔؾْ‬
‫ـىَِْ‬
‫ذ ُٓ جَبٌٔ ُ‬
‫َٔ ِ‬
‫ُ٘ َى جَبٌٔؾْ‬
‫أَِٔزَُّب جَبٌٔـَبْٔ‬
‫ذ جَبٌٔؾْ‬
‫أَِٔ َ‬
‫ـىَِْ‬
‫أَِٔزُ ُِ جَبٌٔ ُ‬
‫٘ٔ ٍَ جَبٌٔـَخٌ‬
‫أَِٔزَُّب جَبٌٔـَزَبْٔ‬
‫ذ جَبٌٔـَخٌ‬
‫أَِٔ ٔ‬
‫أَُِٔز ٖٓ جَبٌٔـَبدْ‬
‫ـىَِْ‬
‫ُ٘ ُِ جَبٌٔ ُ‬
‫َُّ٘ب جَبٌٔـَبْٔ‬
‫ُ٘ ٖٓ جَبٌٔـبَدْ‬
‫َُّ٘ب جَبٌٔـَزَبْٔ‬
‫!‪ dibawah ini‬رَوِغَِِف ‪4. Perhatikan‬‬
‫فٔ ٔؼًْ َِبًًِٔ‬
‫فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِعِ‬
‫أؿُِٔ َِوِ َضعِ‬
‫أؿُِٔ فَب ٔػًْ‬
‫‪Artinya‬‬
‫َجٍَؾَ‬
‫جٍٔؾُ‬
‫َِ‬
‫ُجٍُىِؿّب‬
‫جَبٌٔؾْ‬
‫‪Duduk‬‬
‫لَب َ‬
‫َ ُمىَُِ‬
‫لَُٔبِّب‬
‫لَبئُْٔ‬
‫‪Berdiri‬‬
‫لَغَأَ‬
‫َمْغَأُ‬
‫لٔغَاءَحً‬
‫لَب ِعئْ‬
‫‪Membaca‬‬
‫وََزتَ‬
‫َىُْزتُ‬
‫ؤزَبثَخً‬
‫وَبٔرتْ‬
‫‪Menulis‬‬
‫طَ َ٘تَ‬
‫َظْ َ٘تُ‬
‫طََ٘بثّب‬
‫طَا ٔ٘تْ‬
‫‪Pergi‬‬
‫عَجَغَ‬
‫َغِجِغُ‬
‫عَجِؼّب‬
‫عَاجِغْ‬
‫‪Pulang‬‬
‫عَؿََُ‬
‫َغِؿُُُ‬
‫عَؿِّّب‬
‫عَاؿُْٔ‬
‫‪Menggambar‬‬
‫‪56‬‬
‫‪Erryk Kusbandhono, M.Pd‬‬
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
َْ‫وَب‬
2013
dan Saudara-saudaranya
1. َْ‫ وَب‬adalah ًِْٔ ‫ ; ػَب‬yaitu beramal me ِ‫ َعفَغ‬kan ُِٔ‫ ) ُِجِزَضَأْ ( أؿ‬dan me ِ‫وت‬
َ َٔ
kan ِ‫ سَجَغ‬. dalam bahasa Arabnya : َ‫ت اْخلَجَغ‬
ُ ‫و‬
ٔ َِٕ‫رَ ِغفَ ُغ ْاالٔؿَُِ وَر‬
2. Sebagian di antara saudaranya َْ‫ وَب‬adalah:
-
َْ‫ ( وَب‬Ada ), َ‫ ( ٌَُِؾ‬tidak ada ), َ‫( أَهِجَخ‬menjadi), ًََّ‫ ( ظ‬selalu), َ‫هَبع‬
( jadi ), َ‫ ( َِبػَاي‬senantiasa), َ ‫( َِبصَا‬selama).
-
Perhatikan contoh-contoh berikut ini!
a. ْ‫ـٍٔ ُُ دَبًٔغ‬
ِ ٌَُّْ‫ا‬
= Seorang Islam itu hadir
ً‫ـٍٔ ُُ دَبًٔغا‬
ِ ٌُّْ‫وَب َْ ا‬
b. ٌ‫ـٍَّٔ ُخ دَبًٔغَح‬
ِ ٌَُّْ‫ا‬
= Adalah seorang Islam itu hadir
= Seorang (pr) Islam itu hadir
ً‫ـٍَّٔ ُخ دَبًٔغَح‬
ِ ٌُّْ‫ذ ا‬
ٔ َٔ‫ = وَب‬Adalah seorang (pr) Islam itu hadir
c. ْ‫اٌَْىٌََضُ وَجُِِغ‬
ً‫أَهِجَ َخ اٌْىٌََضُ وَجُِِغا‬
= Anak itu besar
= Anak itu jadi besar
d. ْ‫زٍُِّْٔظُ َِب٘ٔغ‬ٌَٚ‫ = ا‬Murid itu panda
ً‫زٍُِّْٔظُ َِب٘ٔغا‬ٌٚ‫هَب َع ا‬
e. ٌ‫اٌَْىٌََضَحُ ٔرٍُِّْٔظَح‬
ً‫ذ اٌْىٌََضَحُ ٔرٍُِّْٔظَح‬
ٔ ‫ـ‬
َ ٌَُِ
f. ْ‫اٌَْىٌََ ُض هَغُِٔغ‬
ً‫ًَ اٌْىٌََ ُض هَغُِٔغا‬
َّ ‫ظ‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
= Murid itu menjadi pandai
= Anak itu siswa
= anak perempuan itu bukanlah murid
= Anak itu kecil
= Anak itu masih kecil
57
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
g. ٌ‫أََٔب ٔرٍُِّْٔظ‬
= Saya murid
ً‫َِبػٌَْذُ ٔرٍُِّْٔظا‬
= Saya masih murid
h. ٌ‫ذ أُؿِزَبط‬
َ َِٔ‫أ‬
= Kamu guru
‫ذ أُؿِزَبطا‬
َ ِِ ُ‫َِبص‬
-
2013
= Selamanya kamu guru
Kadang-kadanf ُ‫ اؿ‬nya ْ‫ وب‬itu dibuang;
Contoh: ٌُْٔ‫ذ ػَب‬
َ َِٔ‫أ‬
‫ذ ػَبٌّّٔب‬
َ َِٔ‫ُو ِٓ أ‬
‫ُو ِٓ ػَبٌّّٔب‬
Jadilah kamu orang yang pandai
‫ٔفؼًُِ اٌضُّالَصٔ ٍِ اٌْ ُّجَغٖص‬
1.
ِ‫ فٔ ٔؼًْ صُالَصًِٔ ُِجَغٖص‬yaitu
ًْ‫ فٔ ٔؼ‬yang terdiri dari tiga huruf, dan tidak
mendapat tambahan baik awalan atau sisipan maupun akhiran.
2.
ِ‫ فٔ ٔؼًْ صُالَصًِٔ ُِجَغٖص‬itu mempunyai enam َْْ‫ َوػ‬yang disyairkan sebagai
berikut:
ْٔ‫فَزِذَزَب‬
ٍ‫فَزِخُ وَـِغ‬
ًُ‫فَ َؼًَ – َفْ ٔؼًُ فَ َؼًَ – َفْ ُؼ‬
ْٔ‫وَـِغَرَب‬
ًَُ‫فَ ٔؼًَ – َفْؼ‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
ًٍَُّ ًَُٗ
ًُ‫فَ ُؼًَ – َفْ ُؼ‬
ًٍَُّ ُ‫فَزِخ‬
ًُ‫ َفْ َؼ‬- ًَ‫فَ َؼ‬
ٍ‫وَـِغُ فَزِخ‬
ًُ‫فَ ٔؼًَ – َفْ ٔؼ‬
58
‫‪2013‬‬
‫‪Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu‬‬
‫‪ nya adalah sebagai berikut:‬رَوِغَِِف ‪3. Adapun sebagian‬‬
‫َوػَْْ‬
‫فَ َؼًَ – َفْ ُؼًُ – فَؼِالً – فَب ٔػًٌ‬
‫فَ َؼًَ – َفْ ٔؼًُ – فَؼِالً – فَب ٔػًٌ‬
‫فَ َؼًَ – َفْ َؼًُ – فَؼِالً – فَب ٔػًٌ‬
‫فَ ٔؼًَ – َفْ َؼًُ – فٔؼِالً – فَب ٔػًٌ‬
‫فَ ُؼًَ – َفْ ُؼًُ – فُؼِالً – فَ َؼًٌ‬
‫فَ ٔؼًَ – َفْؼًٔ – فُؼِالَّٔب – فَب ٔػًٌ‬
‫‪59‬‬
‫فٔ ٔؼًْ َِبًًِٔ‬
‫فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِعِ‬
‫أؿٔ ُِ َِوِ َضعِ‬
‫أؿُِٔ فَب ٔػًْ‬
‫َٔوَغَ‬
‫َِٕوُغُ‬
‫ٔوغا‬
‫ٔبهغ‬
‫وََزتَ‬
‫َىُْزتُ‬
‫وزبثخ‬
‫وبرت‬
‫ًَغَةَ‬
‫ٌَِغِةُ‬
‫ًَغِثّب‬
‫ة‬
‫ًَبعِ ْ‬
‫وَػَضَ‬
‫َؼٔضُ‬
‫ػٔضَحً‬
‫وَاػٔضْ‬
‫فَزَخَ‬
‫َفْزَخُ‬
‫فَزِذّب‬
‫فَبرٔخْ‬
‫وًََغَ‬
‫ٌََغُ‬
‫وًَِؼّب‬
‫وَأًغْ‬
‫َػٍَُٔ‬
‫َ ِؼٍَُُ‬
‫ٔػٍّّْب‬
‫ػَبٌُْٔ‬
‫سَلٍَٔ‬
‫َشِلٍَ‬
‫سَلَُِخً‬
‫سَبفٍ‬
‫ـَٓ‬
‫دَ ُ‬
‫ـُٓ‬
‫َذِ ُ‬
‫دُـِّٕب‬
‫ـْٓ‬
‫دَ َ‬
‫كَجُغَ‬
‫َلِجُغُ‬
‫َكجَبػَخً‬
‫كُجَبعْ‬
‫ـتَ‬
‫دَ ِ‬
‫ـتُ‬
‫َذِ ِ‬
‫دُـِجَبّٔب‬
‫دَب ٔؿتْ‬
‫َٔؼَُٔ‬
‫َِٕؼُُٔ‬
‫ِٔؼَِّخً‬
‫َٔبػُْٔ‬
‫‪Erryk Kusbandhono, M.Pd‬‬
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
‫ٔفؼًُِ اٌضُّالَصٔ ٍِ اٌَّْؼَِِض‬
‫ فٔ ٔؼًْ صُالَصًِٔ َِؼَِِض‬yaitu
1.
ًْ‫ فٔ ٔؼ‬yang terdiri dari tiga huruf mendapat
tambahan baik awalan atau sisipan maupun akhiran.
2. Sebagian di antara ‫ رَوِغَِِف‬nya ‫ فٔ ٔؼًْ صُالَصًِٔ ِؼَض‬ialah:

ًِٔ‫ فٔ ٔؼًْ صُالَص‬yang mendapat tambahan satu huruf yaitu:
1. Dengan mendapat sisipan ‫ رَلِضَِٔض‬pada ًْ‫ػَُِٓ فٔ ٔؼ‬
ِ‫أؿُِٔ َِوِ َضع‬
ِ‫فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬
ًًِٔ‫فٔ ٔؼًْ َِب‬
Artinya
ً‫رَفْؼُِٔال‬
ًُ‫ؼ‬ٚ َ‫َُف‬
ًَ‫فَ ٖؼ‬
‫رَِٕىَِِغَّا‬
ُ‫ىع‬ٚ ََُٕ
َ‫َٔ ٖىع‬
Menyinari
‫رَىْغَِِغّا‬
ُ‫غع‬ٚ َ‫َُى‬
َ‫وَ ٖغع‬
Mengulangi
2. Dengan tambahan ِ‫ أٌَف‬setelah ًْ‫فَأْ فٔ ٔؼ‬
‫اؿُ ِوضع‬
‫فؼً ٌِبعع‬
ًً‫فؼً ِب‬
ً‫ُِفَب َػٍَخ‬
ًُ‫َُفَب ٔػ‬
ًَ‫فَب َػ‬
ً‫ُِىَاػَضَح‬
ُ‫َُىَاػٔض‬
َ‫وَاػَض‬
Saling berjanji
ً‫ُِذَبَفظَخ‬
ُ‫َُذَبٔفظ‬
َ‫دَبَفظ‬
Saling menjaga
Erryk Kusbandhono, M.Pd
Artinya
60
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
3. Dengan tambahan awalan ْ‫َِّ٘ؼَح‬

‫اؿُ ِوضع‬
‫فؼً ٌِبعع‬
ًً‫فؼً ِب‬
ً‫ٔافْؼَبال‬
ًُ‫َُفْ ٔؼ‬
ًَ‫َأفْ َؼ‬
‫أؿِالَِّب‬
ٍُُٔ‫ـ‬
ِ َُ
ٍََُ‫اَ ِؿ‬
Masuk Islam
ً‫أصِسَبال‬
ًُ‫َُضِ ٔس‬
ًَ‫اَصِ َس‬
Memasukkan
Artinya
ًِٔ‫ فٔ ٔؼًْ صُالَص‬yang mendapat tambahan dua huruf yaitu:
1. Dengan tambahan awalan ْ‫ رَأ‬dan sisipan ِ‫ أٌَف‬setelah ًْ‫فَأْ فٔ ٔؼ‬
ِ‫أؿُِٔ َِوِ َضع‬
ِ‫فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬
ًًِٔ‫فٔ ٔؼًْ َِب‬
ً‫رَفَبػُال‬
ًُ‫َزَفَب َػ‬
ًَ‫رَفَب َػ‬
‫رَجَبػُضّا‬
ُ‫َزَجَبػَض‬
َ‫رَجَبػَض‬
Saling menjauhi
‫رََّبعًُّب‬
ُ‫َزَجَبػَض‬
َ‫رََّبعَى‬
Pura-pura sakit
Erryk Kusbandhono, M.Pd
Artinya
61
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2.
Dengan tambahan awalan ْ‫ رَأ‬dan ‫ رَلِضَِٔض‬pada ًْ‫ػَُِٓ فٔ ٔؼ‬
ِ‫أؿُِٔ َِوِ َضع‬
3.
2013
ِ‫فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬
ًًِٔ‫فٔ ٔؼًْ َِب‬
Artinya
ً‫رَفَؼٗال‬
ًُ‫َزَفَ ٖؼ‬
ًَ‫رَفَ ٖؼ‬
‫رَىَـٗغّا‬
ُ‫َزَىَـٖغ‬
َ‫رَىَـٖغ‬
Jadi pecah
‫رَجَُّٕٗب‬
َُُٖٓ‫َزَج‬
ََُٖٓ‫رَج‬
Jadi jelas
Dengan tambahan awalan ْ‫ َِّ٘ؼَح‬dan sisipan ْ‫ رَأ‬setelah ًْ‫فَأْ فٔ ٔؼ‬
ِ‫أؿُِٔ َِوِ َضع‬
ِ‫فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬
ًًِٔ‫فٔ ٔؼًْ َِب‬
Artinya
ً‫ٔافْزٔؼَبال‬
ًُ‫َفْزَ ٔؼ‬
ًَ‫ٔافْزَ َؼ‬
‫أجِزَّٔبػّب‬
ُ‫َجِزَّٔغ‬
َ‫أجِزََّغ‬
Berkumpul
‫أسِزَُٔبعّا‬
ُ‫َشِزَبع‬
َ‫أسِزَبع‬
Memilih
4. Dengan tambahan awalan ْ‫ َِّ٘ؼَح‬dan ِْ‫ُٔى‬
ِ‫أؿُِٔ َِوِ َضع‬
ِ‫فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬
ًًِٔ‫فٔ ٔؼًْ َِب‬
ً‫أِٔفِٔؼَبال‬
ًُ‫َِٕفَ ٔؼ‬
ًَ‫ٔأِفَ َؼ‬
‫اللًب‬
َ ٔ‫أِٔط‬
ُ‫َِٕ َطٍٔك‬
َ‫أِٔ َطٍَك‬
Pergi
‫أِٔٔزظَبعّا‬
ُ‫ََِٕزظٔغ‬
َ‫ٔأَِزظَغ‬
Menunggu
Erryk Kusbandhono, M.Pd
Artinya
62
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
5. Dengan tambahan awalan ْ‫ َِّ٘ؼَح‬dan akhiran ‫رَلِضَِٔض‬
ِ‫أؿُِٔ َِوِ َضع‬

ِ‫فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬
ًًِٔ‫فٔ ٔؼًْ َِب‬
Artinya
ً‫الال‬
َ ٔ‫ٔافْؼ‬
ًَُّ‫َفْؼ‬
ًََّ‫ٔافْؼ‬
‫أدِّٔغَاعّا‬
ٗ‫َذَِّغ‬
ٖ‫أدَِّغ‬
Jadi merah
‫اْدٌِٔغَاعّا‬
ٗ‫َذٌَِغ‬
ٖ‫أدٌَِغ‬
Jadi hijau
ًِٔ‫ فٔ ٔؼًْ صُالَص‬yang mendapat tambahan tiga huruf yaitu:
1. Dengan tambahan awalan ْ‫ َِّ٘ؼَح‬،ُِٓٔ‫ ؿ‬dan ْ‫رَأ‬
ِ‫أؿُِٔ َِوِ َضع‬
ِ‫فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬
ًًِٔ‫فٔ ٔؼًْ َِب‬
Artinya
ً‫أؿِزٔفْؼَبال‬
ًُ‫َـِزَفْ ٔؼ‬
ًَ‫أؿِزَفْ َؼ‬
‫أؿِزٔغِفَبعّا‬
ُ‫َـِزَغِفٔغ‬
َ‫أؿِزَغِفَغ‬
Minta ampun
‫أؿِزَُِمَبظًب‬
ُ‫َـِزَُِ ٔمظ‬
َ‫أؿِزَُِ َمظ‬
Bangun
Erryk Kusbandhono, M.Pd
63
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
2. Dengan tambahan awalan ْ‫ َِّ٘ؼَح‬, sisipan ِ‫ أٌَف‬setelah
َُِٓ‫ػ‬
ًْ‫ فٔ ٔؼ‬dan akhiran ‫رَلِضَِٔض‬

ِ‫أؿُِٔ َِوِ َضع‬
ِ‫فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬
ًًِٔ‫فٔ ٔؼًْ َِب‬
ً‫أِٔفُِٔؼَبال‬
ُّ‫َفْؼَبي‬
َّ‫ٔافْؼَبي‬
‫أدُِِّٔغَاعّا‬
ٗ‫َذَِّبع‬
ٖ‫أدَِّبع‬
Sangat merah
‫أدٌُِِٔغَاعّا‬
ٗ‫َذٌَِبع‬
ٖ‫أدٌَِبع‬
Sangat hijau
Artinya
ًِٔ‫ فٔ ٔؼًْ عُثَبػ‬yaitu ًْ‫ فٔ ٔؼ‬yang terdiri dari empat huruf
ِ‫أؿُِٔ َِوِ َضع‬
ِ‫فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬
ًًِٔ‫فٔ ٔؼًْ َِب‬
ً‫ُِفَ ِؼٍٍََخ‬
ًٍُٔ‫َُفَ ِؼ‬
ًٍََ‫فَ ِؼ‬
ً‫ثَـِ ٍََّخ‬
ًُّٔ ِ‫َُجَـ‬
ًََّ ِ‫ثَـ‬
Membaca bismillah
ً‫دَِّضٌََخ‬
ُ‫َُذَِّ ٔضي‬
َ‫دَِّ َضي‬
Membaca Alhamdullillah
Artinya
 ‫ فٔ ٔؼًْ عُثَبػًِٔ َِؼَِِض‬yaitu ًِٔ‫ فٔ ٔؼًْ عُثَبػ‬yang mendapat tambahan awalan ْ‫رَأ‬
ِ‫أؿُِٔ َِوِ َضع‬
ِ‫فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬
ًًِٔ‫فٔ ٔؼًْ َِب‬
Artinya
ً‫رَفَ ِؼٍُال‬
ًٍَُ‫َزَفَ ِؼ‬
ًٍََ‫رَفَ ِؼ‬
‫رَضَدِغُجّب‬
ُ‫َزَضَدِغَط‬
َ‫رَضَدِغَط‬
Terguling
‫رََّـِىُّٕب‬
ُٓ‫َزََّـِ َى‬
َٓ‫رََّـِ َى‬
Pura-pura miskin
Erryk Kusbandhono, M.Pd
64
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ٌٚ‫اٌال ِػ َِ وَ ٔفؼِ ًُ اٌَُّْزؼَض‬
َّ ًُ ِ‫ٔفؼ‬
1.
ٌِ‫ض‬ٚ َ‫ فٔ ٔؼًْ ُِزَؼ‬ialah kata kerja yang berakhiran "kan" atau berakhiran
"i". hal ini dalam bahasa Arab harus diberi sisipan ‫ رَلِضَِٔض‬pada َُِٓ‫ػ‬
ًْ‫ فٔ ٔؼ‬nya atau ْ‫َِّ٘ؼَح‬
Contoh:
َ‫َجٍَّؾ‬
= mendudukkan
َ َ‫َاوْغ‬
= memuliakan
َ‫فَغٖح‬
= membahagiakan
ًَ‫َاعِ َؿ‬
= mengirimkan
2. َِِ‫الػ‬
َ ٌ ًْ‫ فٔ ٔؼ‬ialah kata kerja yang selain ٌِ‫ض‬ٚ َ‫فٔ ٔؼًْ ُِزَؼ‬
Contoh:
َ‫ذ اٌزٗفَّبح‬
ُ ٍْ ‫َأ َو‬
= Saya makan buah apel
َٓ‫ذ اٌٍَّج‬
ُ ‫كَغَِث‬
= Saya minum susu
ٔ‫ٔفؼِ ًُ اٌُّْلَبعَوَخ‬
ْ‫ فٔ ٔؼًْ ُِلَب َعوَخ‬yaitu suatu kata kerja yang saling dikerjakan oleh
beberapa pelaku. Dalam hal ini mengikuti َْْ‫َوػ‬
ًُ‫فَب َػًَ – َُفَب ٔػ‬
atau ًُ‫ رَفَب َػًَ – َزَفَب َػ‬.
Contoh:
ُِْ‫ػَبوََْ – َُؼَبو‬
= Saling menolong
ُ‫ؿَبػَضَ – َُـَبػٔض‬
= Saling membantu
ُ‫رَؼَبعَفَ – َزَؼَبعَف‬
= Saling berkenalan
Erryk Kusbandhono, M.Pd
65
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ًِٔ‫أؿِ ُُ اٌْفَبػًِٔ ِِٔٓ غَُِغِ اٌضُّالَص‬
1. ًِٔ‫ أؿِ ُُ اٌْفَب ٔػًْ ِٔ ِٓ غَُِ ِغ اٌضُّالَص‬yaitu ًْ‫ أؿُِٔ فَب ٔػ‬yang selain dari ًِٔ‫فٔ ٔؼًْ صُالَص‬
ًْ‫ أؿُِٔ فَب ٔػ‬ini harus mengikuti َْْ‫َوػ‬
2.
ِ‫ فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬nya dengan
mengganti ْ‫ دُ ُغوِف ٌَُِبعَػَخ‬nya dengan ُُِِٔ , dan ُُِِٔ nya harus dibaca
ْ‫ًَّٖخ‬
Artinya
ًْ‫أؿُِٔ فَب ٔػ‬
ِ‫فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬
ًًِٔ‫فٔ ٔؼًْ َِب‬
Orang (yang) tinggal
ُُِْٔ‫ُِم‬
ُُُِٔ‫َُم‬
َ ‫َالَب‬
Orang (yang) baik
ْٓ‫ـ‬
ِ ِ‫ُِذ‬
ُٓ‫ـ‬
ِ ِ‫َُذ‬
َٓ‫ـ‬
َ ِ‫اَد‬
Orang Islam
ٍُْٔ‫ـ‬
ِ ُِ
ٍُُٔ‫ـ‬
ِ َُ
ٍََُ‫اَ ِؿ‬
3. ًْ‫ أؿُِٔ فَب ٔػ‬dari
‫ فٔ ٔؼًْ عُثَبػًِٔ َِؼَِِض‬mengikuti َْْ‫َوػ‬
ِ‫ فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬nya
dengan mengganti ْ‫ دُ ُغوِف ٌَُِبعَػَخ‬nya dengan ُُِِٔ , dan ُُِِٔ nya harus
dibaca ْ‫ ًَّٖخ‬serta ًْ‫ ػَُِٓ فٔ ٔؼ‬nya harus dibaca
ْ‫ وَـِغَح‬. Demikian juga
ًْ‫ أؿُِٔ فَب ٔػ‬dari ‫ فٔ ٔؼًْ صُالَصًِٔ ِؼَض‬yang berawalan ْ‫ رَأ‬.
Artinya
ًْ‫أؿُِٔ فَب ٔػ‬
ِ‫فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬
ًًِٔ‫فٔ ٔؼًْ َِب‬
Orang (yang) berbicara
ٍُِّْ‫ُِزَ َى‬
ٍَُُّ‫َزَ َى‬
ٍََُّ‫رَ َى‬
Orang (yang) belajar
ٍُِّْ‫ُِزَ َؼ‬
ٍَُُّ‫َزَ َؼ‬
ٍََُّ‫رَ َؼ‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
66
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
‫أؿِ ُُ اٌْ َّ ْفؼُىِي‬
‫أؿُِٔ َِفْ ُؼىِي‬
1.
ialah kata yang menunjukkan arti barang yang
dikerjakan atau barang yang dikenai pekerjaan. Kata ini juga
disebut penderita.
2. ‫ أؿُِٔ َِفْ ُؼىِي‬yang ًْ‫ فٔ ٔؼ‬nya terdiri dari tiga huruf, harus mengikuti َْْ‫َوػ‬
‫َِفْ ُؼىِي‬
Contoh:
ْ‫و ِىع‬
ُ َِِٕ
= Orang yang ditolong
ْ‫َِ ْم ُطىِع‬
= Barang yang dipotong
3. ‫ أؿُِٔ َِفْ ُؼىِي‬yang selain dari ًِٔ‫ فٔ ٔؼًْ صُالَص‬harus mengikuti َْْ‫َوػ‬
ًْ‫فٔ ٔؼ‬
ِ‫ ٌَُِبعِع‬nya yang di ًِِِٕ‫ َِج‬kan ‫ج ُهىِي‬
ِ َِ dan ْ‫ دُ ُغوِف ٌَُِبعَػَخ‬diganti dengan
ُُِِٔ
Contoh:
Erryk Kusbandhono, M.Pd
ًٌ‫ـ‬
َ َ‫ُِغِز‬
ًُ‫ـ‬
َ َ‫َُغِز‬
ًُ‫ـ‬
ِ َ‫َغِز‬
67
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
‫ِْ وَ َأسَىَارُهَب‬
َّ ‫إ‬
1. َِّْ‫ إ‬dan saudaranya adalah ًِْٔ ‫ ػَب‬yang merubah ِ‫ أػِغَاة‬nya ِ‫ُِجِزَضَأْ – سَجَغ‬
.
2. Apabila
ِ‫ ُِجِزَضَأْ – سَجَغ‬didahului oleh salah satu dari
َِّْ‫ إ‬dan
saudaranya, maka ِ‫ أػِغَاة‬nya ْ‫ ُِجِزَضَأ‬berubah menjadi ِ‫وت‬
َ َٔ .
3. Dalam bahasa Arab disebut : ِ‫ت ْاالٔؿَُِ وَرَ ِغفَ ُغ اٌْشَجَغ‬
ُ ‫و‬
ٔ َِٕ‫ر‬
Contoh:
َِْ‫ـٍُِّٔٔ َٓ دَبًٔ ُغو‬
ِ ٌُّْ‫ِْ ا‬
َّ ‫إ‬
= Sesungguhnya orang-orang Islam telah
datang
ْ‫د دَبًٔغَاد‬
ٔ ‫ـٍَّٔب‬
ِ ٌُّْ‫ِْ ا‬
َّ ‫ = إ‬Sesungguhnya orang-orang (pr) Islam telah
datang
4. Adapun saudaranya ْ‫ إ‬adalah sebagai berikut:
َِّْ‫إ‬
= Sesungguhnya,
ََّْ‫أ‬
= Sesungguhnya,
ِٓ ‫ = ٌَ ٔى‬Tetapi, ًََّ‫ = ٌَؼ‬Mudah-mudahan,
ََّْ‫= وَأ‬
Seakan-akan,
َ‫ = ٌَُِذ‬Semoga
Erryk Kusbandhono, M.Pd
68
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ِ‫وغُِٔغ‬
ِ ‫أؿُُِ اٌٖز‬
yaitu kata yang menunjukkan pengertian untuk mengecilkan
sesuatu. Kata ini mengikuti َْْ‫َوػ‬
ًٌَُِ‫ فُؼ‬.
Contoh:
ْ‫ثَذِغ‬
ْ‫ثُذَُِغ‬
= Laut kecil (danau)
ْٓ‫ـ‬
َ َ‫د‬
َُِْٓ‫دُـ‬
= Husain
ُِْ‫َٔج‬
َُُِْ‫ُٔج‬
= Bintang kecil
ِْْ‫إِطَا – ٌَىِ – إ‬
1. ِْْ‫ إِطَا – ٌَىِ – إ‬ini dinamakan
ْ‫ دُ ُغوِف كَ ِغؤُٖخ‬. Huruf ini membutuhkan
jawaban.
2. Kadang-kadang jawaban itu disertai oleh
ْ‫ دُ ُغوِف فَأ‬dan kadang-
kadang disertai oleh ََِ‫ ال‬.
ِْْ‫ إ‬Artinya kalau
ِ‫ ٌَى‬Artinya andaikan
‫ إِطَا‬Artinya ketika
Erryk Kusbandhono, M.Pd
69
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
Contoh:
ُ‫فسَظْد‬
َ َ‫َوٌَىِ وَظٌَٔهَ أ‬
= Walau andaikan begitu, maka saya ambil
ُ‫فوَغِد‬
َ َٔ َ‫َوإِْْ وَظٌَٔه‬
= Dan kalau demikian, maka kita tolong
ِ‫ َض ْاالَِِ ِغ إًٌَِ غَُِغ‬ٚ‫إِطَا وُؿ‬
= Jika sesuatu itu diserahkan kepada orang
yang bukan
َ‫فَزظٔ ُغ اٌـٖبػَخ‬
ِٔ‫أَ ٍِ٘ٔٗٔ ا‬
= ahlinya, maka tunggulah kehancurannya
3. ِْْ‫ إ‬juga dinamakan ََِ‫ دُ ُغوِف جَؼ‬yang men ََِ‫ جَؼ‬kan dua
ِ‫فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬
yang kedua menjadi jawabannya.
Contoh:
َُٗ‫ = إِْْ َِٕوُ ِغ ػَّٖٗ َِٕوُ ِغ سَبٌَز‬Kalau dia menolong pamannya, maka dia
juga menolong bibinya
4. Kalau syaratnya terdiri dari ًًِٔ‫ فٔ ٔؼًْ َِب‬, dan jawabannya terdiri dari
ِ‫ فٔ ٔؼًْ ٌَُِبعِع‬maka jawabannya boleh dibaca ِ‫َعفَغ‬
Contoh:
ًَ‫ = إِ ْْ جَب َء ػُِٔـًَ َغِجِغُ ُِىِؿ‬Kalau datang Isa, maka kembalilah Musa
5. Jawaban yang dirangkaikan dengan
ِ‫ فَ ْأ َجىَاة‬ada tujuh macam,
yaitu:
 Jawabnya terdiri dari ْ‫جُ ٍَِّ ْخ أؿُِّٖٔخ‬
ُُٖ‫ت كَُِأً َف ُه َى ػَجِض‬
ٖ ‫َِ ِٓ أَ َد‬
=
Barang siapa yang cinta pada
sesuatu, maka dia jadi budaknya.
Erryk Kusbandhono, M.Pd
70
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu

ْ‫( جُ ٍَِّخْ َطٍَجُِٖخ‬kalimat yang membutuhkan
Jawabnya terdiri dari
jawaban)
ٍِِِٔ‫إِْْ وُِٕزُُِ رُذٔٗجىِ َْ اهلل فَبرٖجِ ُؼى‬
2013
= Kalau kamu (sekalian) cinta kepada
Allah, maka ikutilah aku (Muhammad)

Jawabnya terdiri dari ِ‫( أؿٔ ُِ جَبِٔض‬kata yang tidak dapat diubah)
ٍِِٕٚٔ َ‫ت َػ ِٓ ؿُٕٖزٍِٔ َفٍَُِؾ‬
َ ‫َِِٓ عَ ٔغ‬
= Barang siapa yang benci terhadap
sunnahku, maka bukanlah golonganku.

Jawabnya terdiri dari kata yang disertai
menyangkal)
َُِِِٕٓ‫جٍٔؾِ فََّب َ ُىىُِْ ٌَهَ ثُِّذِـ‬
ِ َ‫إِْْ ر‬
ٍِٔ‫َِب َٔف‬
(kata
= Jika kamu duduk, maka tidak
ada bagimu orang-orang yang baik.

Jawaban yang disertai dengan ِ‫لَض‬
‫ع اهلل‬
َ ‫َِِٓ َُطٔ ِغ اٌغٖ ُؿ ِىيَ فَمَ ِض أَطَب‬
=
Barang siapa yang taat
kepada Rasul, maka sungguh dia telah taat kepada Allah.

Jawaban yang disertai dengan ٌَِٓ
‫وَ َِِٓ َجِزَ ِغ غَُِ َغ ْاإلِؿِالَ َ صَِّٕٔب‬
=
Barang
siapa
yang
mencari
(memeluk) agama selain Islam,
ُِِٕٗٔ ًََ‫فٍََِٓ َُمْج‬

= maka tidaklah diterima amalnya.
Jawaban yang disertai dengan ُِٓٔ‫( ؿ‬waktu yang akan datang
jaraknya pendek)
َِْ‫إِْْ رَجَِزهِ ُضوِا فَـَزَ ِؼٍَ ُّى‬
= Jika kamu rajin, maka kamu
akan tahu.
Erryk Kusbandhono, M.Pd
71
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu

Jawaban yang disertai dengan
jangka panjang)
َِْ‫ذى‬
ُ َ‫ـىِفَ رَِٕج‬
َ َ‫إِْْ رَجَِزهِ ُضوِا ف‬
2013
‫( ؿىف‬waktu akan datang
= Jika kamu rajin, maka kamu akan
sukses.
ْ‫جُ ٍَِّخْ َطٍَجُِٖخ‬
6.
yaitu kalimat yang membutuhkan jawaban. Dan
jawaban pada kalimat ini harus disertai dengan
ِ‫ فَ ْأ َجىَاة‬, serta
jawaban itu biasanya dibaca ِ‫وت‬
َ َٔ . Ada pun yang termasuk
ْ‫جُ ٍَِّخ‬
ْ‫ َطٍَجُِٖخ‬ada sembilan macam, yaitu:

ِ‫ فٔ ٔؼ ًْ اََِغ‬yaitu kalimat perintah
َ‫ـ َٓ إٌَُِِه‬
ِ ِ‫َالِْجًْ فَأَد‬
= Menghadaplah kamu, maka aku akan
berbuat baik padamu.

ٍِِ‫ فٔ ٔؼًْ َٔه‬yaitu kalimat larangan
َ‫ة ػَُّغِ فََُلِىُغُن‬
ِ ِ‫الَ رٌَِغ‬
= Jangan kau pukul Umar, maka dia
akan berterima kasih padamu.

ْ‫ صُػَبء‬yaitu permohonan (doa)
‫ٍِ وَفٍِِِّٕ فَأَػِ َّ ًُ هَبٌٔذّب‬ٚ‫عَث‬
=
Wahai Tuhanku, berilah kami
pertolongan, maka kami akan berbuat baik.

َ‫ أؿِزٔ ْفهَب‬yaitu kalimat tanya
ٌَُِِٔٗ‫ت إ‬
ُ َ٘ ْ‫ = َ٘ ًْ ػُِٔـًَ فٔ ٍِ اٌضٖاعِ فَأَط‬Apakah Isa di rumah? Maka saya
akan pergi ke sana.
Erryk Kusbandhono, M.Pd
72
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu

2013
ْ‫ ػٔغِى‬yaitu ajakan dengan kasar
‫ت سَُِغّا‬
ُ ُِٔ‫َاالَ رَِٕ ِؼ ُي ػِٕٔضََٔب فَزُو‬
=
Tidakkah kamu singgah padaku?
Maka kamu akan mendapat kebaikan.

‫ رَشٌُِِٔي‬yaitu ajakan dengan halus
َ‫َ٘الَّ رَ ُؼ ِوعُ َطٍْذَخَ فََُلِىُغُن‬
=
Adakah kamu tidak berziarah ke
Tholhah, maka dia bersyukur kepadamu.

ًََّٖٕ‫ ر‬yaitu suatu pengharapan yang sukar dicapai
َ‫ٌَُِذَ ٌٍِٔ َِبالً فَأَ ُص ِو ُع ْا َألعِى‬
=
Semoga saya punya harta, maka
saya akan keliling dunia.

ٍِ‫ رُغِج‬yaitu suatu pengharapan yang mudah dicapai
ََِِٓ‫ٌ اٌْ َفىَاؤَٗ ٌٔ ٍْىَأٌض‬
ِ ‫ٌَؼٍٍَِِّ َِب ًال ؿَأَكِزَ ِغ‬
=
Semoga saya punya uang,
maka saya akan membelikan buah-buahan kepada orangtua.

ٍِٔ‫ َٔف‬yaitu kalimat menyangkal
‫صََٕب‬ٚ‫َِب رَأْرَُِٕٔب فَزُذَض‬
= Kamu tidak datang kepada kami, maka kamu
akan bercerita kepada kami.
Erryk Kusbandhono, M.Pd
73
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ٔ‫أؿِ ُُ اٌْؼَضَص‬
1.
‫ اٌؼضص‬adalah pembilang. Adapun
dihitung.
2. ‫ ػضص‬1 dan 2 harus sesuai dengan
‫ املؼضوص‬adalah sebutan yang
‫ ِؼضوص‬nya yaitu sesuai dengan
mudzakkar dan mu’annast-nya.
Contoh: 1 Laki-laki
= ْ‫عَ ُج ًٌ واَدٔض‬
1 Perempuan = ٌ‫أِِغَأَ ٌح واَدٔضَح‬
2 Laki-laki
= ْٔ‫عَجُالَ ْٔ أصَْٕب‬
2 Perempuan = ْٔ‫أِِغَأَرَب ْٔ أصَْٕزَب‬
3.
‫ ػضص‬3 s/d 10 harus berbeda ma’dudnya dalam segi mudzakkar
dan muannast-nya. Dan ma’dudnya harus dijama’kan.
Contoh:
3 Hari
= ٍَ‫صَالَصَ ُخ أََٖب‬
5 Kamar
= ٕ‫ؾ غُغَف‬
ُ َِّ‫س‬
10 Mahasiswa
= ٍ‫ػَلَغَحُ طُالَّة‬
10 Mahasiswi
= ٕ‫ػَلِغُ طَبٌٔجَبد‬
4. Masalah ‫ ف‬dalam ‘adad 10 ( ُ‫ ػَلَغَح‬، ُ‫ ) ػَلِغ‬maka, apabila ma’dudnya
mudzakkar huruf ‫ ف‬dalam
Erryk Kusbandhono, M.Pd
ُ‫ ػَلَغَح‬dimanshubkan (fathah). Dan
74
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
apabila ma’dudnya muannast, maka huruf
‫ف‬
dalam
2013
ُ‫ػَلِغ‬
dijazmkan (sukun). Lihat contoh no. 3.
5.
‫ ػضص‬11 dan 12 harus sesuai dengan ma’dudnya dari segi
mudzakkar dan muannast-nya.
Contoh: 11 Pemuda = ً‫أَدَ َض ػَلَغَ عَجُال‬
6.
11 Wanita
= ً‫أدِضَي ػَلِغَ َح أِِغَأَح‬
12 Bolpoin
= ً‫أصَْٕب ػَلَغَ َلٍَّب‬
12 Tas
= ً‫أصَْٕزَب ػَلِغَ َح دَمُِٔجَخ‬
‫ ػضص‬13 s/d 19, ma’dudnya harus berbeda dengan angka yang
kecil (satuannya).
Contoh: 14 Buku
16 Mobil
= ‫َأعِثَؼَ َخ ػَلَغَ ؤزَبثّب‬
= ً‫ذ ػَلِغَ َح ؿَُٖبعَح‬
ٖ ‫ٔؿ‬
7. ‫ ػضص‬20 s/d 99, ma’dudnya harus sesuai dengan angka satuannya,
adapun puluhannya sama dengan mudzakkar dan muannastnya.
Contoh: 20 Pemuda = ً‫ػٔلِ ُغوَِْ عَجُال‬
20 Pemudi
= ً‫ػٔلِ ُغوِ َْ أِِغَأَح‬
21 Pemuda
= ً‫وَادٔضْ وَػٔلِ ُغوَِْ عَجُال‬
21 Pemudi
= ً‫واَدٔضَحٌ وَػٔلِ ُغوِ َْ أِِغَأَح‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
75
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
8. ‫ ػضص‬100 s/d 1000, ma’dudnya harus mufrod dan majrur.
Contoh:
1000 Mahasiswa
= ٍ‫ف طَبٌٔت‬
ُ ٌَْ‫أ‬
1000 Mahasiswi
= ٕ‫أٌَْفُ طَبٌٔجَخ‬
100 Bolpoin
= ٍٍَُ‫ِٔئَخُ َل‬
100 Mobil
= ٕ‫ِٔئَ ُخ ؿَُٖبعَح‬
1003 Mahasiswa
= ٍ‫ف طَبٌٔت‬
ُ ٌَْ‫صَالَصَخُ وأ‬
1009 Mahasiswi
= ٕ‫رٔـِغُ وَأٌَْفُ طَبٌٔجَخ‬
9. Angka ribuan dari tiga ribu sampai sepuluh, biasanya ribuannya
disebut ِ‫ جََّغ‬dan dibaca ِ‫ جِغ‬. Dan sebelas ke atas, ribuannya
disebut ِ‫ ُِفْغَص‬dan dibaca
ِ‫وت‬
َ َٔ dan kadang-kadang boleh dibaca
ِ‫جِغ‬
Contoh:
ٕ‫سَِّـَخَ آالَف‬
= 5.000
‫سَِّـَ َخ ػَلَ َغ اٌَْفًب‬
= 15.000
ٕ‫ = سَِّـَخَ وَػٔلِغَِِ َٓ اٌَْف‬25.000
10. Untuk angka seterusnya biasanya disesuaikan dengan bahasa
internasional.
Contoh: َِْ‫ٍُِْٔى‬
= juta
‫ٍَُِْٔبع‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
= milyar
76
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
َِْ‫ِثٍُْى‬
َِْ‫رٔغٍَُِِى‬
2013
= bilyun
= trilyun
11. ٔ‫ ػَضَ ُص اٌُّْمَـَّٖخ‬yaitu bilangan pecahan.
Contoh:
12. Untuk
ُ‫ِٔوِف‬
= 1/2
ٕ‫ = أصَْٕب اَصْالَس‬2/3
ٌ‫ُص ٍْش‬
= 1/3
ٍ‫ = صَالَصَ َخ َاعِثَبع‬3/4
ْ‫عُثِغ‬
= 1/4
ٍ‫ = َاعِثَؼَ َخ اَسَِّبؽ‬4/5
ْ‫سُِّؾ‬
= 1/5
ٍ‫ = سَِّـَ َخ اَؿِضَاؽ‬5/6
ْ‫ؿُضِؽ‬
= 1/6
ٍ‫ = ؿٔزٖ َخ اَؿِجَبع‬6/7
ْ‫ؿُجِغ‬
= 1/7
ْٕ‫ = ؿَجِؼَ َخ اَصَّْب‬7/8
ِّْٓ ُ‫ص‬
= 1/8
ٍ‫ = صََّبَُِٔ َخ اَرِـَبع‬8/9
ْ‫رُـِغ‬
= 1/9
ٍ‫ = رٔـِؼَ َخ اَػِلَبع‬9/10
ْ‫ػُلِغ‬
= 1/10
ٍ‫ = ػَلَغَ َح اَػِلَبع‬10/10
ٔ‫( ػَضَ ُص اٌُّْمَـَّٖخ‬bilangan pecahan) selanjutnya biasanya
disesuaikan dengan bahasa internasional.
Contoh: ٔ‫سَِّـَ َخ ػَلَغَ فٔ ٍِ أٌّْبئَخ‬
= 15 %
ٔ‫سَِّـَخَ وَػٔلِغََِِٓ فٔ ٍِ أٌّْبئَخ‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
= 25 %
77
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
13. Untuk jam (ُ‫)اٌـٖبػَخ‬, sebagai berikut:

Jam 1 s/d 10 mengikuti َْْ‫َوػ‬
ُ‫اٌَْفَب ٔػٍَخ‬
ُ‫ اٌَـٖبػَ ُخ اٌْىَادٔضَح‬، ُ‫ اٌَـٖبػَ ُخ اٌضَّبَُِٔخ‬، ُ‫اٌَـٖبػَ ُخ اٌضَّبٌٔضَخ‬....‫إٌَِز‬

Adapun Jam 11 dan 12 sebagai berikut:
َ‫ = اٌَـٖبػَ ُخ اٌْذَبصَٔ َخ ػَلِغَح‬Jam 11
َ‫ = اٌَـٖبػَ ُخ اٌضَّبَُِٔ َخ ػَلِغَح‬Jam 12

ُ‫ = ِٔوِف‬1/2 (30 menit),
ُ‫ = اٌَغٗثِغ‬1/4 (15 menit),
ٍ‫ = ػَلِغُ َصلَبٔئك‬10
menit, ُ‫ = اٌَـٖبػَ ُخ اٌضَّبٌٔضَخُ وَإٌِوِف‬Jam 3 tambah 30 menit atau Jam
15.30
 Bahasa Arab ( ‫ ) اٌؼغثُخ‬berbeda dengan bahasa Indonesia. Seperti
pukul 14.00, 18.00, dll. Maka untuk menentukan waktu pagi,
siang, sore dan malam, menggunakan akhiran: ،ً‫ َِـَبء‬،‫ َٔهَبعّا‬،ً‫هَجَبدب‬
ً‫ٌَُِال‬
ً‫ = اٌَـٖبػَ ُخ اٌضَّبٌٔضَ ُخ وإٌَِوِفُ َِـَبء‬Jam 3 lebih 30 menit sore atau 15.30
ً‫ِال اٌغٗثِغُ ٌَُِال‬
َّ ‫ = اٌَـٖبػَ ُخ اٌضَّبَِٕٔ ُخ إ‬Jam 8 kurang 15 menit malam atau 19.45
14. Untuk ‫ ػضص املىغٓعح‬atau bilangan berulang sebagai berikut:
Satu-satu = ‫وَدِضَي‬
Enam-enam
= ُ‫ؿُضاؽ‬
= ُ‫ؿُجبع‬
Dua-dua
= ًَْٕ‫َِض‬
Tujuh-tujuh
Tiga-tiga
= ُ‫ؿُضَاؽ‬
Delapan-delapan
Sembilan2
= ‫رُـبع‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
Sepuluh-sepuluh
= ْ‫صُّب‬
= ُ‫ػُلبع‬
78
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
Macam-macam
2013
ًٌُّ‫و‬
1. ًٌُّ‫ و‬apabila bersamaan dengan ُِٔ‫ أؿ‬biasanya dibaca ِ‫َعفَغ‬
Contoh: ًٍ‫ = وًُُّ عَ ُج‬Semua (setiap) laki-laki
ٕ‫ًُ اِغأح‬
ُّ ‫ = و‬Semua wanita
2. ًٌُ‫ ّو‬apabila bersamaan dengan ًْ‫ فٔ ٔؼ‬biasanya dibaca َُِِٓ‫ًَّٖز‬
Contoh: ُ‫ = وًٌُّ َجَِّغ‬Masing-masing berkumpul
ُ‫ = وًٌُّ َـَِّغ‬Masing-masing mendengar
3. ًٌُّ‫ و‬apabila bersamaan dengan ْْ‫ أؿُِٔ ػََِب‬biasanya dibaca ِ‫وت‬
َ َٔ
Contoh: ٍَِ‫ = وًَُّ َى‬Setiap hari
ٍ‫ًُ هَجَبح‬
َّ ‫ = و‬Setiap pagi
4. ًٌُّ‫ و‬apabila menjadi ‫ َِفْ ُؼىِي‬harus dibaca ِ‫وت‬
َ َٔ
Contoh: ٕ‫ = أًِغِةِ وًَُّ وَادٔض‬Pukullah tiap-tiap orang
ٕ‫ = فَب ِجٍٔ ُضوِا وًَُّ وَادٔض‬Cambuklah tiap-tiap orang
Erryk Kusbandhono, M.Pd
79
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
5. ًٌُّ‫ و‬apabila didahului ِ‫ف جِغ‬
ِ ُ‫ دُغ‬maka harus dibaca ِ‫جِغ‬
Contoh: ٍ‫ًُ َكهِغ‬
ِّ ‫ = فٍِٔ و‬Pada setiap bulan
ٕ‫ = فٍِٔ وًُِّ َو ْلذ‬Di setiap waktu
6. ًٌُّ‫ و‬apabila bersamaan dengan ِ‫ جََّغ‬maka berarti semuanya.
Contoh: ‫ًُ اَجَِّ ُؼىِا‬
ٌّ ‫ = و‬Semuanya sudah berkumpul
ُُِ‫ = وٍُُّه‬Semuanya mereka
7. ًٌُّ‫ و‬apabila diberi akhiran huruf ‫ َِب‬maka harus dibaca ِ‫وت‬
َ َٔ
Contoh: ‫ = ُوٍََّّب‬Tiap kali
8. ًٌُّ‫ و‬apabila diberi akhiran ‫ ال‬maka harus di َِ‫ أصِغب‬dan ِ‫ وَبف‬nya
dibaca ِ‫وت‬
َ َٔ
Contoh: َّ‫ = وَال‬Sekali-kali tidak
Erryk Kusbandhono, M.Pd
80
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
Macam-macam
2013
ِ‫ُٔىِْ جََّغ‬
1. ًْ‫ ُٔىِْ جََّغِ فٔ ٔؼ‬yaitu nun jamak pada fi’il mudhori’ atau ْ‫َأفْؼبي اٌْشَِّـَخ‬
Contoh: َِْ‫ = َجَِّ ُؼى‬Mereka berkumpul
Apabila fi’il jamak ini akan dibaca nashob atau jazm, maka nun
harus dihilangkan dan diganti dengan ِ‫أٌَف‬
Contoh: ْ‫ ٌَّٖب َجَِّؼُىا‬،‫ ٌَُِ َجَِّ ُؼىِا‬،‫ٌَِٓ َجَِّ ُؼىِا‬
2.
‫ـىَ ْح‬
ِ ِٔ ِ‫ ُٔىِْ جََّغ‬yaitu nun jamak pada fi’il madhi dan fi’il mudhori’
untuk orang perempuan. Apabila fi’il tersebut bertemu dengan
ْ‫ـىَح‬
ِ ِٔ ِ‫ ُٔىِْ جََّغ‬maka huruf akhirnya dibaca sukun.
Contoh: َٓ‫ = جََّ ِؼ‬Mereka perempuan (sudah) berkumpul
َٓ‫ = َجَِّ ِؼ‬Mereka perempuan (sedang) berkumpul
3. ‫ ُٔىِْ جََّغِ ُِظَوَّ ِغ‬yaitu nun jamak pada jamak mudzakkar salim ialah
jamak untuk laki-laki.
Contoh: َِْ‫ = ُِىَظَّ ُفى‬Pegawai-pegawai
Apabila jamak mudzakkar salim ini akan disandarkan kepada
kata lain, maka nun jama’nya akan berubah dan diganti dengan
ِ‫ أٌَف‬kalau dibaca rofa’.
Contoh: ٔ‫ = ُِىَظَّفُىْا اٌْجَغَِِض‬Pegawai-pegawai pos
Erryk Kusbandhono, M.Pd
81
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
Adapun kalau dibaca nashob atau jir dan disandarkan ke kata
lain maka ِْ‫ ُٔى‬nya harus hilang.
Contoh: ٔ‫ُِىَظَّفٍٔ اٌْجَغَِِض‬
ًٌُِِٔ‫أَ ْفؼَبيُ اٌٖز ْف‬
1. ًٌُِْٔ‫ َأفْؼَب ُي اٌزٖف‬ialah kata bentuk lebih; lebih daripada yang lain. Kata
ini mengikuti wazan ًُ‫ َأفْ َؼ‬dan tidak boleh dibaca tanwin.
Contoh: ْ‫ = وَجُِِغ‬Besar  ُ‫ = َأوْجَغ‬Lebih besar/paling besar.
ْ‫ = هَغُِٔغ‬Kecil  ُ‫ = أَهِغَغ‬Paling kecil
ُ‫َاٌْذَبي‬
1. ‫ دَبي‬adalah kata keadaan, kata yang menerangkan keadannya
‫ فَبػًٔ وَ َِفْ ُؼىِي‬،ًٔ‫فٔؼ‬
2. Biasanya ‫ دَبي‬itu terdiri dari kata yang mengikuti wazan isim ًٔ‫فَبػ‬
yang dibaca nashob, atau terdiri dari isim ِ‫ َِوِ َضع‬dan jatuh setelah
Erryk Kusbandhono, M.Pd
82
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
kalimat sempurna, serta sesuai dengan pelakunya dalam
mudzakkar dan muannats.
Contoh:
‫ = لَغَأَ ُِذَّٖ ْض اٌمُغِآْ فَؤُِخّ ا‬Muhammad membaca Qur’an dengan fashih
ً‫لَغَأَدِ فَبطَّٔخً فَؤُِذَخ‬
= Fathimah membaca Qur’an dengan fashih
‫ لَبئّّٔب‬ٍٍٙٔ‫جَب َء َػ‬
= Ali datang sambil (dengan) berdiri
ً‫ـٍٔ ُّىِ َْ اٌْمُغِآَْ فُوَذَبء‬
ِ ٌُّْ‫ = لَغََأ ا‬Orang-orang Islam membaca Qur’an
dengan fashih
3. Kata
‫فَؤُِخ‬
di sini adalah kata keadaan yang menerangkan
keadaannya orang yang membaca Al-Qur’an. Kata keadaan
inilah dinamakan ‫دَبي‬
ِ‫ضَاء‬ٌٕٚ‫ََبءُ ا‬
1. ‫ َبء ٔضاء‬yaitu ‫ َبء‬untuk panggilan.
a. Kalau yang dipanggil itu terdiri dari satu kata, harus dibaca ‫عفغ‬
dan tidak boleh tanwin.
Contoh: ُ‫ ََب فَبطَّخ‬،ُ‫ ََب أَدَِّض‬،ُ‫ََب أُؿِزَبط‬
b. Kalau yang dipanggil itu terdiri dari dua kata, harus dibaca
‫ ٔوت‬dan kata yang kedua harus jer. Contoh: ،‫ ََب أَثَب ثَىْغ‬،ِ‫ََب عَ ُؿ ِى َي اهلل‬
ٍ ِ‫ََب ػَجِ َض اهلل‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
83
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ُ‫اَإلِؿِزٔضَْٕبء‬
1. ‫ إؿزضٕبء‬yaitu pengecualian. ‫ إؿزضٕبء‬itu harus memakai alat untuk
mengecualikan sesuatu dari yang lain. Alat pengecualian itu
disebut ‫ أصواد اإلؿزضٕبء‬: ُ‫إِالَّ و َغري‬
2.
َّ‫ إِال‬artinya kecuali, sedangkan ُ‫ َغري‬artinya selain.
3.
Adapun cara membacanya sebagai berikut:
b. Kalau terdiri dari kalimat positif, maka kata yang
dikecualikan oleh َّ‫ إِال‬harus dibaca nashob.
Contoh: ‫اٌَزٖالَُِِٔظُ َمْغَُئىَِْ وُزُجّب إِالَّ ٔرٍُِّْٔظًا وَـِالَّٔب‬
c.
Kalau terdiri dari kalimat negatif, maka kata yang
dikecualikan oleh َّ‫ إِال‬itu dibaca nashob atau dibaca
menurut jabatannya.
Contoh: ْ‫الَ َضِ ُس ًُ اٌزٖالَُِِٔظُ إِالَّ ٔرٍُِّْٔظٌ ُِجَِزهِض‬
Artinya: Murid-murid tidak masuk kecuali murid yang rajin
4.
Kalau terdiri dari kalimat tidak sempurna, maka kata yang
dikecualikan oleh ‫ إال‬harus dibaca menurut jabatannya.
Contoh: ُ‫ = الَ َضِ ُس ًُ إِالَّ َطٍْذَخ‬Tidak masuk kecuali Tholhah
5.
Adapun kata yang dikecualikan oleh ُ‫ غَُِغ‬harus dibaca jer dan
kata ghoiru itu sendiri harus dibaca menurut jabatannya.
Contoh: َْٕ‫الَ َضِ ُس ًُ اٌزٖالَُِِٔ ُظ غَُِغُ ٔرٍُِّْٔظٕ وَـِال‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
84
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
‫ـِجَخ‬ٌٕٚ‫ََبءُ ا‬
‫ََبءْ ِٔـِجَخ‬
yaitu ya’ tasydid pada akhir kata. Digunakan untuk
membangsakan atau menggolongkan sesuatu kepada sesuatu yang
lain. Dan ya’ nisbah ini biasanya kedudukannya sebagai kata ‫هفخ‬
Contoh: ُ‫ اٌََّْ ِضعَؿَ ُخ ْاإلِثِزٔضَائُٖٔخ‬،ُ‫ اٌََّْ ِضعَؿَ ُخ اٌضَّبَٔىَِٖخ‬،‫اٌَْجَبِٔؼَ ُخ ْاإلِؿِالَُِٖٔخ‬
ُ‫جت‬
ٗ ‫اٌَٖز َؼ‬
1.
ِ‫جت‬
ٗ َ‫رَؼ‬
ialah kata yang menunjukkan arti keheranan atau
kekaguman tentang sesuatu. Kata ini harus mengikuti wazan ًَ‫َافْ َؼ‬
dan berawalan huruf ‫ ِب‬, adapun yang dikagumi itu harus dibaca
nashob tanpa ‫ اي‬.
Contoh: ‫ـَٓ ُِذَّٖضّا‬
َ ِ‫َِب اَد‬
= Alangkah baiknya Muhammad itu
‫َِب َاوْضَ َغ جُُٕىِصّا‬
= Alangkah banyaknya tentara itu
َ‫َِب اَجِ َّ ًَ أَِٔذ‬
= Alangkah tampan-nya engkau
ٔ‫َِب اَجِ َّ ًَ أَِٔذ‬
= Alangkah cantiknya engkau
Erryk Kusbandhono, M.Pd
85
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
َُِ‫ؾ وَ ِٔؼ‬
َ ْ‫ثِئ‬
1. َُِ‫ ثِئْؾَ وَ ِٔؼ‬adalah kata yang dapat me-rofa’kan isim. ‫ ثئؾ‬artinya
sejelek-jeleknya, sedangkan ُ‫ ٔؼ‬artinya sebaik-baiknya.
2. Contoh: ْ‫ = ِٔؼَُِ ٔرٍُِّْٔظٌ ُِذَّٖض‬Sebaik-baiknya murid adalah Muhammad
ٌَْ‫ؾ اٌْىٌََضُ فُال‬
َ ْ‫ = ثِئ‬Sejelek-jeleknya anak adalah Si Fulan
ُ‫اٌَزُُِِِّٖؼ‬
1. ‫رَُُِِِّؼ‬
ialah kata yang menjelaskan sesuatu yang belum jelas
maksudnya. Biasanya tamyiz itu terdiri dari isim nakiroh yang
dibaca nashob, dan jatuh setelah kalimat sempurna.
Contoh: ّ‫أَدَ َض ػَلَغَ َو ِى َو ات‬
= Sebelas bintang
ً‫ِٔبئَخُ ُعوِثَُِخ‬
= Rp. 100
ّ‫ؽ‬
‫اٌَََُ َطٍْذَخُ عَأْ ا‬
= Thalhah sakit kepalanya
‫جِـُِّا‬
َ‫ = ػُِٔـًَ أَ ْط َىيُ ِِٔٓ َطٍْذَخ‬Isa lebih panjang daripada
Thalhah badannya
Erryk Kusbandhono, M.Pd
86
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ٔ‫أؿُُِ غَُِ ُغ إٌُِّْوَ ِغف‬
1. ‫ اؿُ غري ِٕوغف‬yaitu kata yang bacaannya tidak boleh dibaca tanwin
pada akhir kata. Sebagian di antaranya:
a. ُ‫ اؿ‬yang mengikuti wazan ًَ‫ َافْ َؼ‬, contoh: َ‫أَدَِّض‬
Kata ini tidak boleh dibaca tanwin dan jir. Sebab fi’il itu tidak
boleh dibaca tanwin dan jir. Kalau kata ini akan dibaca jir
karena kemasukan ‫ دغوف جغ‬maka kata ini harus dibaca
fathah. Jadi jer-nya isim ghoiru munshorif yang berwazan ini
berupa fathah. Contoh: َ‫ ألَدَِّض‬، َ‫ثِأَدَِّض‬
b. Isim yang mengikuti wazan ‫ّىع‬ٛ‫ هُغخ ِٕزهً ا‬yaitu wazan paling
topnya jamak. Wazan itu ialah ًُ‫ َِفَب ٔػ‬dan ًُُِٔ‫ َِفَبػ‬.
Contoh: ًَُِِ‫ ؿَغَاو‬، ُ‫ رَالَُِِظ‬، ُ‫ َِـَبطٔغ‬، ُ‫َصفَبرٔغ‬
c. Isim yang berakhiran alif nun.
Contoh: ُْ ‫ َػطْلَب‬، ُْ‫ َجىِػَب‬، ُْ‫ ػُضَّْب‬، ُْ‫ كَؼِجَب‬، ُْ‫عٌَََِب‬
d. Isim yang mengandung arti bilangan yang berulang.
Contoh: ُ‫ عُثَبع‬، ُ‫ صُالَس‬، ًَْٕ‫َِض‬
e. Isim yang mudzakkar menjadi nama orang perempuan.
Contoh: ُ‫ ػَََِٕت‬، َُُِ‫َِغ‬
f. Isim yang mu’annats menjadi nama orang laki-laki.
Contoh : ُ‫َطٍْذَخ‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
87
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
g. Isim atau nama orang yang bukan dari bahasa Arab atau
disebut ‘ajam.
Contoh: ًُُِٔ‫ إِؿَِّؼ‬، َُُُِٔ٘‫إِثِغا‬
h. Isim yang menunjukkan nama alam.
Contoh: ُ‫َِىَّخ‬
i.
Isim yang berakhiran hamzah, yang menjadi alamat
muannats. Contoh: ُ‫ سٌَِغَاء‬، ُ‫ دَِّغَاء‬، ‫َؿىِصَا ُء‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
88
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
َٖٓ‫ظ‬
1. ٖٓ‫َظ‬
2013
dan Saudaranya
dan saudaranya adalah dapat beramal menashobkan
“mubtada’-khobar”. Dan mubtada’-khobar itu apabila didahului
oleh salah satu dari saudaranya ٖٓ‫ َظ‬maka kedudukannya
berubah sama-sama menjadi maf’ul (obyek).
2. Sebagian di antara saudaranya ٖٓ‫ َظ‬yaitu:
- ٖٓ‫َظ‬
: menyangka
- ‫عَأَي‬
: melihat
- ٍَُٔ‫َػ‬
: mengetahui
- َ‫وَجَض‬
: mendapat
- َ‫ـت‬
ِ َ‫د‬
: mengira
- َُٔ‫ػَػ‬
: menyangka
3. Contoh-contoh:
- ً‫ظََِٕٕذُ َِغََُِ غَُِٕٖخ‬
= Saya kira maryam itu kaya
- ً‫جَخ‬َُٚ‫َػٍٔ ِّذُ َوعِصَحً ط‬
= Saya tahu bunga mawar itu harum
- ً‫عَأََِذُ طَبٌٔجَخً جٍََُِّٔخ‬
= Saya melihat siswi yang cantik
- ً‫ = دَـِِجذُ ُِذَّٖضّ صَاسٔال‬Saya kira Muhammad itu masuk
- ‫ػَػَ ِّذُ َطٍْذَخَ غَبئٔجّب‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
= Saya sangka thalhah itu tidak masuk
89
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ِ‫أؿِ ُُ اٌَّْىِهُىِي‬
1. ‫اؿُ املىهىي‬
ialah kata sambung; yaitu yang dipergunakan untuk
lebih menjelaskan kepada siapa yang dimaksud.
2. Sebagian yang termasuk ‫ اؿُ املىهىي‬ialah: ، ٔ‫ اٌََّالد‬، ٍِٔ‫ اٌََّز‬، ٌِ‫ اٌََّ ٔظ‬، َِِٓ
ِ‫ اٌٍََّبء‬،ََِٓٔ‫اٌََّظ‬.
3. Berikut adalah contoh-contoh-nya:
َ‫ = ػَجِِجذُ َِ ِٓ أَْْ َ ُمىَِ أََِبَِه‬Saya kagum terhadap orang yang berdiri di
‫جَبءَِٔ ٍِ اٌََّ ٔظٌِ فَ َؼ ًَ َ٘ظَا‬
depanmu
= Telah datang kepadaku orang yang
mengerjakan ini
َِْ‫جَب َء اٌظَٓ َُِٕفٔ ُمى‬
= Telah datang orang-orang yang memberi
infaq itu
َْ‫د اٌمُغِآ‬
ٔ َ‫ه اٌيت لَغَأ‬
َ ِ‫جَبءَر‬
= Telah datang orang (pr) yang membaca AlQur’an itu
‫د اٌالد فَ َؼ ٍْ َٓ َُٕ٘ب‬
ٔ َ‫جَبء‬
= Telah datang orang-orang (pr) yang
berbuat di sini
َ‫ذ اٌالء ػَ َّ ٍْ َٓ َُٕ٘بن‬
ٔ ‫عَجَ َؼ‬
= Telah kembali orang-orang (pr) yang
bekerja di sana
Erryk Kusbandhono, M.Pd
90
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ٌ‫َِ ْفؼُىِي‬
1. ‫ َِفْ ُؼىِي‬dalam bahasa Indonesia biasanya disebut penderita; yaitu
barang atau orang yang dikenai pekerjaan (obyek).
2. ‫ َِفْ ُؼىِي‬dalam bahasa Arab beraneka ragam macamnya. Sebagian
di antaranya yaitu:
 ِ‫ َِفْ ُؼىِي ُِ ْطٍَك‬yaitu maf’ul yang terdiri dari isim mashdar yang
berasal dari fi’il yang disebut sebelumnya. Contohnya:
‫د أُؿِزَبطًا َٔوِغّا‬
ُ ِ‫ = َٔوَغ‬Saya menolong guru dengan pertolongan
sungguh-sungguh.

ٍُٗٔ‫ َِفْ ُؼىِي ِٓ أَ ِج‬yaitu maf’ul yang terdiri dari isim mashdar yang
dibaca nashob yang menerangkan tujuannya fi’il . Maf’ul min
ajlih ini juga bisa disebut Maf’ul lah.
‫ذ أثٍِِِٕ رَأْصَِْٔجّب‬
ُ ‫ = ًَغَِث‬Saya memukul anakku (sebagai) didikan

ُِٔٗٔ‫َِفْ ُؼىِي ف‬
ialah maf’ul yang terdiri dari isim zaman atau isim
makan.
ٔ‫ = هُ ِّذُ َىَِ اٌْؼَ َغفَخ‬Saya berpuasa di hadi arofah
ِ‫ = لُ ِّذُ أََِبَ اٌْجَبة‬Saya berdiri di depan pintu

َُٗ‫ َِفْ ُؼىِي َِؼ‬yaitu maf’ul yang dibaca nashob yang jatuh setelah
wawu yang mengandung arti ma’a (beserta).
َ‫ؿٔغِدُ وَ َطٍْذَخ‬
= Saya berjalan bersama tholhah
Erryk Kusbandhono, M.Pd
91
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
َ‫ف دَبٌُهَ وَ َطٍْذَخَ ؟‬
َ َُِ‫ = و‬Bagaimana keadaanmu bersama tholhah?

ِٔٗ‫َِفْ ُؼىِي ث‬
ialah maf’ul yang terdiri dari isim dhohir atau isim
dhomir yang kedudukannya menjadi penderita (kata yang
dikenai pekerjaan atau obyek).
‫َٔوَغِدُ هَضَِٔمًب‬
= Saya menolong kawan
ُ‫َٔوَغِ ُٖد‬

= Saya menolongnya
‫ اؿُ ِفؼىي‬ialah maf’ul yang berkata dari fi’il dan mempunyai
wazan tertentu. Misalnya wazan ٌ‫َِفْ ُؼ ِىي‬. Contoh: ْ‫و ِىع‬
ُ َِِٕ = yang
ditolong
ِ‫م وَ أؿِ ُُ اٌْ َّ ْموُ ِىع‬
ِ ِ‫أؿِ ُُ إٌَِّْمُى‬
1. ‫ اؿُ ِموىع‬ialah kata yang berakhiran alif layyinah dan pada huruf
akhirnya dibaca fathah.
Contoh: ًَ‫ ُِىِؿ‬، ًَ‫وطَف‬
ِ ُِ ، ًَ‫ػُِٔـ‬
2. ‫ اؿُ ِٕمىم‬ialah kata yang berakhiran alif layyinah dan pada huruf
terakhir dibaca kasroh.
Contoh: ًًٔ‫لب‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
92
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ٔ‫ُٔىِ ُْ اٌْىِلَبَخ‬
1. ‫ٔىْ اٌىلبَخ‬
yaitu dhomir mutakallim wahdah (ana) berkedudukan
menjadi maf’ul dan bergandengan dengan fi’il. Maka dhomir ana
itu berubah menjadi akhiran ٍِِٔ pada fi’il. Jadi, akhiran ٍِِٔ
itulah yang dinamakan nun wiqoyah.
Contoh: ُ‫َٔوَخٍَِِٔ اٌطَّجُِِت‬
= Dokter menasihatiku
ْ‫َِٕوُغٍُِِٔ ُِذَّٖض‬
= Muhammad menolongku
َ‫ثَبةُ ال‬
1. ‫ ال‬apabila dirangkaikan dengan isim nakiroh, maka laa itu dapat
menashobkan tanpa tanwin.
Contoh: ٔ‫ = َال أُؿِزَبطَ فٔ ٍِ اٌَّْ ِضعَؿَخ‬Tidak ada guru di sekolah
2. ‫ ال‬apabila tidak dirangkaikan dengan isim nakiroh, maka laa itu
merofa’kan dengan tanwin, dan laa itu harus diulang-ulang.
Contoh: ْ‫ = الَ فٍِٔ اإلِصَاعَ ٔح أُؿِزَبطٌ وَ الَ ُِىَظَّف‬Tidak ada guru & pegawai di
kantor
Erryk Kusbandhono, M.Pd
93
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
3. ‫ ال‬apabila dirangkaikan dengan isim nakiroh dan laa-nya diulangulang, maka laa itu boleh menashobkan tanpa tanwin atau
merofa’kan dengan tanwin.
Contoh: َ‫َال أُؿِزَبطَ فٍِٔ اإلِصَاعَحٔ وَ الَ ُِىَظَّف‬
ْ‫َال أُؿِزَبطٌ فٍِٔ اإلِصَاعَحٔ وَ الَ ُِىَظَّف‬
ُ‫اٌزىؤُِض‬
1. ‫َر ِىؤُِض‬
yaitu kata yang menunjukkan arti kesungguhan atau
mengokohkan suatu kejadian. Adapun I’rob-nya taukid itu
mengikuti I’rob-nya kata yang dikokohkan, serta harus sesuai
dalam ‫ ُِفْغَص‬- ‫ جََّغ‬dan mudzakkar –muannats-nya.
2. ‫ َر ِىؤُِض‬itu ada dua macam, yaitu:
a. ٌِ‫ َر ِىؤُِض َِؼَِٕ ِى‬yaitu taukid yang mengokohkan dengan kata-kata.
Sebagian kata-kata itu adalah: ُ‫ أَجَِّغ‬، ًٌُّ‫ و‬، َُِْٓ‫ ػ‬، ْ‫َٔفْؾ‬
Contoh:
َِْ‫ـٍٔ ُّىَِْ أَجَِّ ُؼى‬
ِ ٌُّْ‫جَب َء ا‬
ًُُُّٖٓ٘‫ـٍَّٔبدُ و‬
ِ ٌُّْ‫ذ ا‬
ٔ ‫عَجَ َؼ‬
ُُٖ‫ط ػُِٔـًَ فَْْؾ‬
َ ‫ؿَ َم‬
ُٖٓ َُِ‫رََّبعَىَ َطٍْذَخُ ػ‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
94
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
b. ٍ‫رىوُض ٌفظ‬
2013
yaitu taukid untuk mengokohkan suatu kejadian
dengan mengulang-ngulang kata.
Contoh:
‫جَب َء أُؿِزَب ٌط أُؿِزَبط‬
= Telah datang Bapak Guru, Bapak Guru
ْ‫ = َطٍْذَخُ َِغَِِيْ َِغَِِي‬Thalhah sakit, sakit
c. ‫ رىوُض دغوف‬yaitu taukid untuk mengokohkan dengan huruf: َِّْ‫إ‬
ََّْ‫و أ‬
Contoh:
َْٔ‫ِْ أُؿِزَبطاً لَبص‬
َّ ‫إ‬
= Sesungguhnya Guru itu datang
ُُِْٔ‫هلل غَ ُف ِىعْ عَد‬
َ ‫َْ ا‬
َّ ‫وَا ِػٍَ ُّىِا أ‬
= Ketahuilah, sesungguhnya Allah itu
Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.
ُ‫َاٌْؼَ َطف‬
1. Athof yaitu mengikutkan suatu kata kepada kata sebelumnya
dalam ‫ اػغاة‬dan jabatannya. Kata yang ikut dinamakan ma’thuf
dan kata yang diikuti dinamakan ma’thuf ‘alaihi.
Erryk Kusbandhono, M.Pd
95
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2.
ْ‫ػطف ثُب‬
2013
yaitu athof yang menerangkan bahwa kata yang
mengikuti itu sebagai penjelasan kata yang diikuti. Dan ْ‫ػطف ثُب‬
ini tidak disertai dengan huruf athof.
Contoh:
3.
ً‫ََب هَضَِٔكُ ثَىْغا‬
= yang dimaksud dengan kawan yaitu Bakar
َ‫ََب أُؿِزَبطُ َطٍْذَخ‬
= yang dimaksud guru yaitu Thalhah
ً‫ََب أَسٔ ٍِ ؿَؼُِٔضا‬
= yang dimaksud saudaraku yaitu Said
‫ػطف ٔـك‬
yaitu athof yang menerangkan bahwa kata yang
mengikuti dan kata yang diikuti itu dirangkaikan dengan huruf
athof. Adapun huruf athof ialah: ، ًْ ‫ َث‬، ‫ أِٖب‬، ِ‫ َأو‬، ََِ‫ أ‬، ُُٖ‫ ص‬، َ‫ ف‬، َ‫و‬
ًِٖ‫ دَز‬، ِٓ‫ ٌَ ٔى‬، َ‫ال‬
Contoh:
ُ‫طَ َ٘تَ َطٍْذَخُ وَ ػُثَُِغ‬
ُ‫جَب َء ػُضَّْبُْ َال أَدَِّض‬
َِْ‫عَجَ َغ ػُِٔـًَ َفهَب ُعو‬
ُ‫َِب جَبَئذِ َِغَُُِ ٌَ ٔىِٓ ػَََِٕت‬
ُ‫صَ َس ًَ ػَُّغُ صُ ُٖ أَدَِّض‬
ُ‫ؽ دَزًَ األَِٔجَُِبء‬
ُ ‫د إٌٖب‬
َ ‫َِب‬
ُ‫سَغَ َجذِ فَبطَّٔ ُخ َأ ِو ػَبئٔلَخ‬
ً‫ُػ ِع أُؿِزَبطًا أِٖب هَجَبدّب وَأِٖب َِـَبء‬
‫ ؟‬ٍٍٙٔ‫َ٘ ًْ جَب َء ػُضَّْب ُْ أَ َِ َػ‬
ُ‫ َثًْ ػُثَُِغ‬ٍٍٙٔ‫ة َػ‬
َ َ‫َِب كَغ‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
96
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ُ‫َاٌْجَضَي‬
‫ اٌجضي‬ialah mengikutkan suatu kata kepada kata sebelumnya dalam
i’rabnya. Dan kata yang mengikuti itu sebagai pengganti jabatan
kata yang diikuti. ‫ اٌجضي‬itu ada empat macam:
a.
ً‫ وً ِٓ اٌى‬yaitu badal yang menerangkan bahwa kata yang
kedua adalah jenisnya kata yang pertama. Badal ini juga
disebut ‫اٌلُئ ِٓ اٌلُئ‬.
Contoh: ‫ = جبئذ ػبئلخ أسيت‬Telah datang Aisyah saudariku
b. ً‫ ثؼي ِٓ اٌى‬yaitu badal yang menerangkan bahwa kata yang
kedua adalah sebagian dari kata yang pertama.
Contoh: ‫ذ اٌْفَب ٔوهَخَ ِٔوِ َفهَب‬
ُ ٍْ ‫ = َأ َو‬Saya makan buah setengahnya
c. ‫االكزّبي‬
yaitu badal yang menunjukkan bahwa kata yang
kedua terkandung dalam kata yang pertama.
Contoh: ٍُُّْٗ‫ = َُؼِجِجُِٕ ٍِ ػَُّ ُغ ٔػ‬Mengagumkan padaku thalhah itu
ilmunya
d. ‫ اٌغٍض‬yaitu badal yang menerangkan ucapan yang keliru, kata
yang pertama keliru dan dibetulkan oleh kata yang kedua.
Contoh: ً‫ = َعؤِجذُ طٍَذَ َخ ؿَُٖبعَح‬Saya naik Thalhah mobilnya
Erryk Kusbandhono, M.Pd
97
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ْ‫َِوِ َضع‬
1. ‫ ِوضع‬yaitu isim yang dibaca nashob yang jatuh pada nomor tiga
dalam tashrif fi’il: ‫َٔوَغَ – َِٕوُغُ – َٔوِغّا‬.
2. Mashdar ada tiga macam:
a. ٍ‫ِوضع ٌفظ‬
yaitu mashdar yang sesuai dengan lafadznya
dengan fi’il-nya.
Contoh:
ّ‫ؽ‬
‫ـذُ ُجٍُىِ ا‬
ِ ٍَ‫ = َج‬Saya duduk dengan betul-betul duduk
‫ = َٔوَغِرُُٗ َٔوِغّا‬Saya menolongnya dengan betul-betul pertolongan
b. ٌ‫ ِوضع ِؼٕى‬yaitu mashdar yang sesuai maknanya dengan fi’ilnya.
Contoh: ‫ـذُ لُ ُؼىِ ّصا‬
ِ ٍَ‫َج‬
=
Saya duduk dengan betul-betul
duduk.
c.
ٍ‫ِوضع مسؼ‬
yaitu mashdar yang tidak punya wazan dalam
tashrif, hanya didapat dari pendengaran saja, misalnya dari
Rasulullah saw. Tentang kata ‫دَضَِٔضًب‬
Dalam tashrif: ‫سُ – رَذِضَِٔضًب‬ٚ‫دَضٖسَ – َُذَض‬
Namun, hal ini lain daripada biasanya, tapi pada umumnya
disebut ‫دَضَِٔضًب‬.
Contoh: ً‫ = دَضٖصََٕب دَضَِٔ اش‬Kami menceritakan sebuah hadist.
Erryk Kusbandhono, M.Pd
98
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
‫أَْْ َِوِ َضعَِٖخ‬
1. ‫أْ ِوضعَخ‬
yaitu an sebagai pemisah antara kalimah huruf dan
kalimah fi’il, atau pemisah antara dua kalimah fi’il. Dan biasanya
ْ‫ أ‬ini tidak mempunyai arti dan hanya sebagai pemisah saja.
Contoh:
َ‫ = ػَجِِجذُ ِٔ ِٓ أَْْ رٌَِغِة‬Saya kagum dengan cara kamu memukul
‫ة َػٍُٔ٘ب‬
َ ِ‫ه أَْْ رٌَِغ‬
َ ٌَٔ‫ = وَظ‬Demikian juga tentang kamu memukul Ali
ًٖ‫دَز‬
1. ًٖ‫ دَز‬artinya sehingga. Dalam bahasa Arab disebut ‫ ٌإلٔزهبء‬yaitu
untuk penutup kata sampai penghabisan.
2. ًٖ‫ دَز‬itu ada dua macam, yaitu:

ًٖ‫دَز‬
sebagai huruf athof, yaitu mengikutkan kata sesudah
kepada kata sebelumnya dalam i’rob dan jabatannya.
Contoh:
‫ه دَزًٖ عَأْؿََٗ ا‬
َ َّٖ‫ذ اٌـ‬
ُ ٍْ ‫َأ َو‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
= Saya makan ikan sampai kepalanya
99
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
‫د اٌْمٔوٖ َخ دَزًٖ آسٔغًا‬
ُ ْ‫لَغَأ‬
2013
= Saya membaca cerita sampai akhir
(tamat).
Kata
‫عَأْ َؿهَب‬
dan
ً‫آسٔغا‬
diikutkan I’rob-nya kepada kata
sebelumnya dan jabatannya pun sama-sama menjadi maf’ul.

ًٖ‫ دَز‬yang menyimpan ْ‫أ‬, hal ini apabila ًٖ‫ دَز‬itu setelah selain
fi’il mudhori’. Dan yang demikian ًٖ‫ دَز‬itu menashobkan fi’il
mudhori’.
Contoh: َ‫رَضِ ُسًَ اٌَّْ ِضعَؿَخ‬
)ْ‫ = ؿٔ ِغ دَزًٖ (أ‬Berjalanlah kau sampai
masuk ke sekolah.
Yang menashobkan fi’il mudhori’ di sini adalah karena )ْ‫(أ‬
yang disimpan oleh ًٖ‫ دَز‬. Ada pun )ْ‫ (أ‬yang disimpan oleh ‫دىت‬
ini adalah sebagai pemisah antara dua fi’il.

ًٖ‫دَز‬
yang mengandung pengertian
‫دَبي‬
(keadaan). Yang
demikian ini apabila ًٖ‫ دَز‬itu jatuh setelah fi’il mudhori’ . Hal
ini dapat ًٖ‫ دَز‬dapat merofa’kan fi’il mudhori’.
Contoh: ‫رَـُِِ ُغ دَزًٖ رَضِ ُسًُ اٌَّْ ِضعَؿَ َخ‬
= Kau berjalan hingga kamu
sampai masuk sekolah.
Kalimat tersebut di atas adalah mengandung pengertian
keadaan. Jadi, keadaannya berjalan itu sampai masuk
sekolahan (‫)املضعؿخ‬.

ًٖ‫ دَز‬sebagai huruf jer.
Contoh: ‫ه دَزًٖ عَأْؿَٔٗ ا‬
َ َّٖ‫ذ اٌـ‬
ُ ٍْ ‫َأ َو‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
100
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ِ‫لَض‬
1. ‫ لض‬artinya sungguh-sungguh atau kadang-kadang. ‫ لض‬itu ada tiga
macam yaitu:

‫ لض‬yang dirangkaikan dengan ًً‫ فؼً ِب‬yang artinya sungguhsungguh.
ٌ‫ = ٌَمَ ِض جَبءَ وُُِ عَ ُؿ ِىي‬Sungguh telah datang kepadamu seorang
rasul

‫لض‬
yang dirangkaikan dengan
‫فؼً ٌِبعع‬
yang artinya
kadang-kadang.
ٌِ‫ = لَضِ ٌَُِٔ ُك هَ ِض ِع‬Kadang-kadang merasa sempit hatiku.

‫لض‬
yang terdapat dalam ayat suci al-Qur’an, baik
dirangkaikan dengan ًً‫ فؼً ِب‬maupun ‫ فؼً ٌِبعع‬:
ٍَُِ‫ـِٓ رَمْى‬
َ ِ‫ٌَمَضِ َسٍَمَْٕب اإلِٔـَبَْ فٔ ٍِ أَد‬
َِْ‫وٌََمَضِ َٔ ِؼٍَ ُُ أَٖٔهَ ٌَُِٔ ُك هَ ِضعُنَ ثَِّب َ ُمىٌُِى‬
َُِ‫ف اٌْمَـ‬
ُ ‫دُغُ ِو‬
1. Huruf qosam yaitu huruf yang digunakan untuk sumpah. Huruf
qosam ada: ِ‫ ة‬،َ‫ د‬،َ‫و‬
2. Adapun kata yang didahului oleh huruf qosam harus dibaca jer:
ِ‫ ثِبهلل‬، ‫هلل‬
ِ ‫ رَب‬، ‫هلل‬
ِ ‫وا‬
Erryk Kusbandhono, M.Pd
101
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
ٍََُ‫أؿِ ُُ اٌْؼ‬
1. Isim ‘alam ada tiga macam yaitu:
 ُ‫ اؿ‬yaitu kata yang menunjukkan nama orang atau barang
atau pun bintang.
Contoh: ‫ ؿَٗج ِىعَ ٌح‬، ْ‫ فَغِؽ‬، ٌ‫َطٍْذَخ‬

‫ وُٕخ‬yaitu kata yang menunjukkan julukan seseorang yang
mengandung pujian atau celaan. Biasanya kunyah itu diawali
oleh kata: ْ‫ ثِِٕذ‬، ْٓ ‫ أِث‬، َُٙ‫ أ‬، ْ‫أَة‬
Contoh: ٍ‫ذ أَثٍِِ ثَىْغ‬
ُ ِِٕ‫ ث‬، ٍ‫ أِث ُٓ ػَُّغ‬، ٕ‫ أُ َٗ ؿَالََِخ‬، ٍ‫أَُثىِ ثَىْغ‬

‫ٌَمَت‬
yaitu kata yang menunjukkan julukan seseorang yang
mengandung pujian atau celaan.
Contoh: ًٍ‫ أَُث ِى َج ِه‬، ٍ‫ أَُث ِى إٌٗؼبؽ‬، َِِٓٚ‫ف اٌض‬
ُ َُِ‫ ؿ‬، َِِٓٚ‫ؾ اٌض‬
ُ َِّ‫ك‬
Perbedaan
ٌ‫أؿِ ُُ اٌْ َّ ْفؼُىِ ِي وَ َِ ْفؼُىِي‬
1. Maf’ul ialah penderita dari suatu pekerjaan, yaitu terdiri dari
isim dhohir atau isim dhomir,
Contoh: ‫ فذن اٌطجُت املغَي‬،‫أٔب أٔوغ حمّضا‬
2. Isim maf’ul ialah penderita yang mengikuti wazan ٌ‫َِفْ ُؼ ِىي‬
Contoh: ْ‫و ِىع‬
ُ َِِٕ = Orang yang ditolong
ْ‫ = َِغِ ُف ِىع‬Orang yang diampuni
Erryk Kusbandhono, M.Pd
102
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
Biodata Penyusun
Nama lengkap dari Bapak yang ramah dan
pendiam ini adalah Erryk Kusbandhono. Ia
lahir tanggal 04 Agustus 1981, di Desa
Mojolegi, Kec. Mojoagung, Kabupaten
Jombang, Jawa Timur. Anak pertama dari
tiga bersaudara, dari ayah; Mas'ud dan ibu;
Sholichah.
Masa kecilnya dihabiskan di desa
kelahirannya, dari SDN-SMUN di MojoagungJombang. Setelah lulus SMU tahun 2000, ia
melanjutkan ke Universitas Islam Negeri
(UIN) Malang tanpa ada basic bahasa Arab
sama sekali. Pada awal ia masuk semester I
dan II, mengambil jurusan Pendidikan Islam.
Akan tetapi, setelah menginjak semester III, ia pindah jurusan ke
Bahasa Dan Sastra Arab karena mempunyai azzam yang kuat ingin
bisa menguasai bahasa Arab. Kuliah S1-nya ditempuh 5 tahun dan
setelah itu melanjutkan S-2 di kampus yang sama dengan
konsenstrasi PBA (Pendidikan Bahasa Arab).
Pengalaman organisasinya baik intra maupun ekstra serta LSM
antara lain; di JQH (Jam'iyyatul Qurra Wal Huffazh) sebagai
Sekretaris Umum periode 2000-2001 dan pada periode 2002-2003
menjabat sebagai koordinator Humas & Dakwah, Mahasiswa
Teladan penerima beasiswa BI periode 2003-2005, di LDK At-
Erryk Kusbandhono, M.Pd
103
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
Tarbiyah sebagai Pembimbing sampai sekarang, di FMP2 (Forum
Mahasiswa Pemerhati Pemulung) sebagai koordinator FMP2 UIN
Malang periode 2001-2005. FLP Ranting UIN Malang sebagai
pembimbing sampai sekarang. Di Grup Facebook PNBB (Proyek
Nulis Buku Bareng) sebagai Sekjen sampai sekarang.
Kini, aktivitas sehari-harinya adalah sebagai Tenaga Edukatif UIN
Maliki Malang dan aktif menulis di jejaring sosial. Hingga akhir tahun
2012 ini, tulisannya kurang lebih 500 catatan di akun facebooknya.
Karya-karyanya yang sudah berupa buku:
A. Karya Pribadi:
1. Dengan Cinta Aku Berdakwah, Pustaka Al-Kayyis, 2003
2. Serpihan Mutiara, Pustaka Al-Kayyis Malang, 2004
3. Ilmu Nahwu Dasar, Pustaka Al-Kayyis Malang, 2005
B. Karya Antologi:
1. Kumcer “Mejikuhibiniu”, Leutika Publisher Jogja, 2011
2. Masa Kecil Tak Terlupa, IMG Publisher Malang, 2011
3. Indonesia Menulis, Wahana Abadi Bandung, 2011
4. Curhat Untuk SBY, As-Shof Media Jogja, 2011
5. Deru Awang-Awang, Wahana Abadi Bandung, 2011
6. Percaya Gak Percaya, Nulis Itu Mudah, Wahana Abadi,
2011
7. Penghapus Mendung, Leutika Jogja, 2012
8. Sepenggal Kisahku di PKPBA, Pustaka Al Kayyis, 2012
9. Mendadak Lucu, Pustaka Aura 2013
10. Cinta Pertama, Wahana Abadi Bandung, 2012
11. Antologi Kumcer GPM, proses cetak 2013
Erryk Kusbandhono, M.Pd
104
Ilmu Nahwu Dasar: Cara Mudah Memahami Ilmu Nahwu
2013
C. Karya Ebook:
1. Serpihan Mutiara, pustaka-ebook.com, 2011
2. Mahar Cintaku (Kumpulan Puisi Religius), pustakaebook.com, 2011
Penulis bisa dihubungi di:
1. Email
: [email protected].
2. Facebook : Erryk Kusbandhono.
Erryk Kusbandhono, M.Pd
105
Download