PEMAHAMAN RELATIONSHIP MARKETING DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN PELANGGAN Dyah Sul istyawati* Abstract: One of strategies to retain customers is to set up a partnership with them. That can be done through understanding the concept of relationship marketing. In these relationships, the customers are positioned as partners. The marketing relationship marketing is needed in order to make the customers loyal towards companies. If companies look for new customers, they need much more budgets for promotion. Therefore, creating the relationships between the companies, through understanding some steps, principles, use fullness and communication, so the marketing relationships can make long partnership for the companies, marketer and customers. Key words: marketing, relationship, budgets, promotion, partnership PENDAHULUAN Salah satu konsep inti dari kegiatan pemasaran adalah pertukaran (exchange). Pertukaran merupakan perilaku manusia yang merupakan gabungan dari aksi dan reaksi, tujuan pertukaran untuk mempengaruhi pihak lain dengan batuan media tertentu, seperti : uang, pengaruh, dan kekuasaan dalam mendapatkan produk/jasa tertentu. konsep pertukaran tidak hanya semata-mata disoroti dari aspek ekonomi saja, tetapi juga berkembang pada aspek lain seperti sosiologi, psikologi, seni dan agama. Secara umum ada empat jenis pertukaran (Mowen dan Minor, 2001), Pertama pertukaran terbatas, melibatkan hubungan antara dua pihak dan pertukaran kompleks,melibatkan tiga atau lebih pelaku. Kedua pertukaran internal, terjadi dalam sebuah kelompok dan pertukaran eksternal, terjadi antar kelompok. Ketiga pertukaran formal , melibatkan perjanjian tertulis dan pertukaran informal melibatkan perjanjian tidak tertulis, kontrak perjanjian sosial. Keempat peretukaran relasional, menciptakan hubungan jangka panjangdan pertukaran diskrit, merupakan pertukaran setu kali saja dimana tidak terbentuk hubungan . Melalui jenis hubungan di atas untuk masa selanjutnya konsep, pertukaran berkembang menjadi hubungan pertukaran yang relasional , yang semata-mata tidak hanya menjual barang atau jasa saja melainkan menjaga kemitraan jangka panjang dengan konsumen, melalui konsep hubungan pemasaran dengan memperhatikan berbagai aspek dalam kehidupan konsumen seperti aspek sosial, psikologi, agama dan seni. Sehingga dengan masuknya unsur-unsur tersebut dalam suatu pertukaran, tidak terjadi hanya sekali saja. Namun diharapkan terjadi kelanggengan atau pertukaran yang berlanjut. Oleh karena itu para pakar terus mengembangkan konsep pertukaran ini menjadi pertukaran yang lebih dalam dan dapat menumbuhkan hubungan yang lebih erat dengan pelanggan yang disebut dengan Relationship Marketing, yaitu membangun hubungan jangka panjang yang * Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara Jakarta (JI. Tanjung Duren Utara No. I Jakarta Barat 11470, telp: 021 5655508 ext 0621) 318 Sulistyawati: Pemahaman Relationship Marketing balam Menjallin Hubungan... memuaskan dengan pihak-pihak kunci seperti pelanggan, pemasok, penyalur guna mempertahankan preferensi dan bisnis jangka panjang mereka. Pemasar yang cerdik berusaha membangun hubungan jangka panjang yang saling mempercayai dan saling menguntungkan dengan pelanggan, penyalur dan pemasok mereka yang berharga. Konsep relationship marketing sangat menarik untuk di kembangkan. Namun keberhasilan penerapan nya menuntut persyaratan yang sepertinya tidaklah mudah bagi perusahaan untuk menerapkan konsep ini. Oleh karena itu penulis merasa perlu untuk menguraikannya lebih lanjut ,yang dapat ditinjau dari berbagai segi yaitu tentang adanya perbedaan dengan transation, konsep dasar marketing relationship itu sendiri, langkahlangkah dalam relationship marketing, prinsip-prinsip, manfaat relationship marketing, komunikasi, strategik dan bagaimana mengembangkannya. Kesemuanya ini menjadi bagian yang akan di uraikan satu persatu. Konsep relationship marketing bersumber dari adanya transaction yang saling menguntungkan, tetapi keduanya memiliki perbedaan yang cukup berarti seperti yang di jelaskan pada tabel di bawah ini; Tabel 1. Transaction VS Relationship Marketing Transaction Marketing Relationship Marketing Transaksi tunggal Mempertahankan konsumen Produk benefits Product feature Jangka pendek Jangka panjang Sangat tinggi Minim Terbatas terhadap Tinggi terhadap konsumen konsumen Sangat tinggi Biasa Interaksi terutama Kualitas total untuk semua aspek. Kualitas Kualitas untuk produksi Sumber: Christopher, paynee dan ballantyne: Relationship marketing, 1993 Fokus Orientasi Waktu Customer service Komitmen Perbedaan antara transaction dengan relationship marketing yang dikutip dari Roy Gony dalam Christopher. Paynee an Ballantyno, pada majalah usahawan (1997) adalah berikut ini : pertama transaction ,markets hanya berfokus pada peningkatan penjualan, tapi dalam relationship marketing bukan hanya penjualan tetapi juga memelihara hubungan, kedua pada transaksi Orientasinya, hanya pada produk sedang pada relationship marketing pada nilai lebih produk tersebut. ketiga pada transaction, terminologi waktunya jangka pendek sedang dalam relationship marketing terminologi jangka panjang. Keempat pada transaction pelayanan pada pelanggan sangat kecil sedang pada relationship marketing pelayanan sangat tinggi. Kelima komitmen pada transaction sangat terbatas sedang pada marketing relationship sangat tinggi. Keenam kontak dengan pelanggan pada transaction kurang. Sedangkan pada relationship marketing kontak dengan pelanggan sangat tinggi. Ketujuh mutu pada transaction di fokuskan pada produksi sedang pada relationship marketing mutu menjadi perhatian semua hal. Sementara itu Mowen dan minor (2001) juga menyoroti terdapat beberapa dimensi dalam hubungan pertukaran antara lain pertukaran rational (relation exchange) yaitu transaksi yang melibatkan komitmen jangka panjang ,di mana kepercayaan dan hubungan sosial memainkan peranan penting. Ini berarti, konsumen dalam pertukaran melakukan 319 Jurnal Manajemen/Tahun XII, No.03, Oktober 2008: 318-326 komitmen dengan para pemasar untuk mengurangi biaya transaksi secara keseluruhan (misalnya, dengan meminimalisasi biaya pencarian, resiko lebih kecil dan memperoleh perasaan positif dari berinteraksi dengan seseorang yang di sukai). Tabel berikut ini menggambarkan beberapa karakteristik pertukaran relational). Tabel 2. Karakteristik Pertukaran Relational Waktu, jangka panjang, merefleksikan proses yang berkesinambungan. kewajiban-kewajiban sesuai kebiasaan dan Terinci, janji-janji dibuat dan hukum serta peraturan di terapkan. Pengharapan hubungan-hubungan konflik-konflik di antisipasi tetapi di selesaikan dengan kepercayaan dan usaha untuk menciptakan kesatuan. Penghargaan-penghargaan berasal dari sarana ekonomi dan non ekonomi. komunikasi-komunikasi di intersipkan melalui sarana formal dan informal. kerjasama-kerjasama sangat di perlukan untuk mempertahankan pertukaran. kekuasaan, peningkatan saling ketergantungan juga akan meningkatkan penerapan kekuasaan dalam pertukaran secara bijaksana. Perencanaan, ada fokus yang signifikan dalam proses pertukaran, perencanaan yang Terinci di perlukan dalam pertukaran di masa mendatang. Sumber: Mowen, Minor (2001) Hubungan sosial sangat penting, dalam memudahkan pertukaran melalui pembelian yang di lakukan dalam pesta-pesta di rumah, Arisan maupun keadaan sosial lainnya seperti acara piknik keluarga, maupun tetangga, makan di suatu restoran dan lainlainnya, yang di lakukan dengan cara informal. Pentingnya hubungan sosial ini telah banyak di lakukan perusahaan-perusahaan terutama yang bergerak di bidang multi level marketing (MLM). Mowen dan Minor (2001) mengemukakan betapa pentingnya tentang pertukaran hubungan yang digambarkan pada tabel berikut ini: Tabel 3. Ringkasan Beberapa Penemuan Utama Tentang Pertukaran Hubungan Pertukaran Relational menjadi lebih penting ketika jasa dan produk sangat kompleks, biasa di gunakan dan selalu di perlukan setiap saat. Hubungan menjadi lebih penting ketika para pembeli relatif tidak berpengalaman. Hubungan menjadi lebih penting ketika lingkungan pembelian dinamis. Konsumen melakukan pembelian sebagian karena produk atau jasanya, dan sebagian lagi karena perasaan atas hasil dari pertukaran tersebut. Kepercayaan dan kepuasan atas kinerja rekanan pertukaran yang lalu mempengaruhi persepsi mutu hubungan. Sementara itu Peter Olson (1996), mengatakan bahwa dari sudut pandang organisasi pemasaran, dalam strateginya pemasaran di disain untuk mempengaruhi pertukaran yang dapat meningkatkan atau frekuensi pembelian konsumen yang berulangulang. Untuk mewujudkan hal tersebut tidaklah terlepas dari adanya hubungan yang luas dari konsumen. Dengan memperhatikan tabel-tabel di atas dan pendapat Peter maka pemasar melakukan transpormasi paradigma dari transactional marketing ke relationship marketing 320 Sulistyawati: Pemahaman Relationship Marketing balam Menjallin Hubungan... Relationship Marketing pada esensinya memperlakukan konsumen sebagai "mitra" dalam suatu pertukaran yang menguntungkan. Patrick forsy (1996 :334) mengemukakan dilihat sebagai mitra bisnis tergantung pada pengelolaan hubungan yang balk, di nilai dan dipertahankan secara sederhana. Kotler (2000) juga memberikan pengertian bahwa relationship marketing adalah satu upaya dalam membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Pada konsep relationship marketing pemasar sangat menekankan perhatiannya pada usaha untuk selalu menjalin hubungan yang balk dalam jangka panjang dengan konsumen. Konsep tersebut telah berkembang menjadi paradigma baru bagi strategi bisnis dan strategi pemasaran, karena melalui hal tersebut telah mampu memperdayakan kekuatan keinginan pelanggan dengan tekanan teknologi informasi untuk memberikan kepuasan pada pelanggan, strategi bisnis di fokuskan pada kelanggengan dan pemuasan pelanggan serta bekerja untuk mengantisipasi kesulitan dan penyesuaian hasil produk. Rangsangan yang ingin di bangkitkan dari konsep relationship marketing adalah metode dalam menarik perhatian, pemeliharaan kepuasan pelanggan serta meningkatkan dan memanajemeni hubungan dengan pelanggan. Berarti dapat juga di katakan relationship marketing dapat memperpanjang umur waktu hidup untuk terus melakukan transaksi dengan konsumen. Dari dalam konsep relationship marketing pemasar sangat menekankan pentingnya hubungan balk dalam jangka panjang dari konsumen dan infrastruktur pemasaran, serta secara struktural Organisasional. Kesadaran tersebut di wujudkan dalam bentuk hubungan komitmen yang menyeluruh. Dengan demikian bagi suatu organisasi yang menerapkan konsep ini, berlaku pandangan bahwa Marketing is Everything and Everything is Marketing (Mc. Kenna, 1991; 5). Demikian pentingnya konsep ini telah menempatkan pemasar sebagai bagian dari realitas konsumen, merasakan nilai-nilai konsumen dan memasukannya ke dalam pelayanan dari organisasinya. Pemasar bukan lagi sebagai objek yang berada di luar dan memiliki jarak dengan konsumen, tetapi justru sebagai bagian darinya, artinya konsumen merupakan bagian dari pemasar yang benar-benar harus dihargai dan di hormati keberadaannya. Hal tersebut tidak luput dari pandangan Kotler (1994) juga mengungkapkan bahwa relationship marketing sebagai Value-laden Marketing atau Value-Creating Marketing. Pemasar dan pembeli atau pelanggan saling bekerja sama untuk menciptakan nilai dan manfaat yang saling menguntungkan, jadi pada konsep ini menentukan bahwa pelanggan lebih penting dari penjualan. Langkah-langkah dalam Relationship Marketing Dalam upaya mempertahankan kelanggengan pelanggan dan suksesnya dari pelaksanaan relationship marketing maka perlu diperhatikan langkah-Iangkah yang dapat digambarkan dibawah ini (Khoe: 1997): 321 Jurnal Manajemen/Tahun XII, No.03, Oktober 2008: 318-326 Mengidentifikasi pelanggan utama Mengoleksi menggunakan informasi pelanggan 1 Mengukur nilai relasi dan program Relationship • Memanajemen dan memotivasi Organisasi • Marketing sebagai himpunan pikiran terhadap fungsi • Meningkatkan dan memantapkan keterkaitan dengan pelanggan Mengidentifikasi pelanggan utama. Memilih lima sampai sepuluh pelanggan utama sebagai target dalam relationship marketing, penambahan pelanggan dapat di sisipkan sehingga memperlihatkan kinerja dan pertumbuhan yang luar biasa atau merupakan pelopor pengembangan industri baru. Mengoleksi dan menggunakan informasi pelanggan. Berupa menunjuk manajer relationship yang terlatih dan berpengalaman, manajer ini berkewajiban dalam mempersiapkan para penjual yang melayani pelanggan yang sesuai dengan karakteristik dari pelanggan. Mengukur nilai relasi dan program relationship marketing lni harus menjelaskan laporan relationship, tujuan, tanggung jawab, kriteria evaluasi, kalau perlu menempatkan satu manajer atau lebih untuk melayani satu pelanggan utama dan potensial yang melayani segala kepentingan pelanggan itu. Memanajemeni dan memotivasi organisasi bagi, relationship marketing, membangkitkan dan mengkomunikasikan organisasi akan kekuatan pelanggan jangka panjang, dukungan organisasi dalam meningkatkan keefektifan manajer relationship. Marketing sebagai himpunan pikiran terhadap fungsi, perpaduan dan kerja sama antara bagian dalam organisasi dalam mendukung relationship marketing menjadikan Organisasi lebih sebagai kumpulan pikiran, dibandingkan dengan fungsi organisasi. Meningkatkan dan memantapkan keterkaitan dengan pelanggan, meliputi perencanaan dan penetapan tujuan strategi, tindakan spesifik dan sumber daya yang dibutuhkan. Dengan memperhatikan langkah-langkah tersebut pemasar di harapkan dapat memantapkan keterkaitannya dengan pelanggan dan apa yang diinginkan balk pemasar maupun pelanggan dapat tercapai. 322 Sulistyawati: Pemahaman Relationship Marketing balm Menjallin Hubungan... Menurut Mc Kenna (1991), ada lima prinsip yang berkaitan dengan penerapan relationship marketing, yaitu: Pertama, Marketing is Like going to The moon. (Pemasaran adalah bagaikan perjalanan ke bulan), ini memberikan penegasan tentang perlunya menempatkan pasar sebagai kiblat dari pemasaran dan organisasi dan bagaimana keberhasilan pemasaran dapat dijelaskan oleh interaksi di antara keduanya. Keberhasilan pemasaran di tentukan oleh kekuatan "Gravitasional" dari pasar (bulan) dan organisasi (Bumi). Pasar dapat menarik masuk suatu produk dan menempatkan nya pada posisi yang unggul atau sebaliknya. Menghancurkan citranya, kekuatan-kekuatan dari organisasi dapat menarik produk ke bawah sehingga gagal mencapai tujuannya atau sebaliknya memberikannya daya dorong yang memungkinkannya lepas landas secara memungkinkan. Kekuatan-kekuatan dari perusahaan di antaranya mencakup keandalan produk dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga konsumen akan merasa puas. Produk juga menentukan reputasi dari perusahaan dan tenaga penjual atau saluran distribusinya teratur. Teknologi perusahaan membutuhkan teknologi dalam mengembangkan produk barunya, kemampuan-kemampuan keuangan, Perusahaan harus cukup memiliki danal uang dalam melakukan pengembangan produk baru, waktu, kemampuan perusahaan dalam menentukan waktu yang tepat, pelayanan dan dukungan dan orang, ini sangat penting dalam mendukung kesuksesan sumber daya yang dimiliki pasar. Kekuatan-kekuatan tersebut mencakup hubungan dengan pelanggan yang strategis karena kredibilitas suatu perusahaan , di pasar, di tentukan oleh hubungan-hubungan yang di bangunnya. Unsur yang lain adalah dukungan Infra Struktur pemasaran yang meliputi pengecer distributor, analis keuangan / bursa manufacture yang ada dan sebagainya. Kedua, Marketing is About Market Creation, not Market sharing. Di katakan bahwa pemasaran adalah menciptakan pasar bukan market sharing. Mereka yang mengidentifikasi dan mencoba memberikan gambaran dalam menetapkan harga pasar. Mereka juga mengembangkan iklan, pemeliharaan, harga dan strategi distribusi dalam memenangkan bagian dari pasar. Melalui hubungan bahwa baik dengan pelanggannya perusahaan dapat menciptakan peluang-peluang baru atau produk-produk baru yang di minta oleh pelanggan dan menciptakan permintaan akan produk lain dari organisasi. Ketiga, Marketing is about process, not Promotional Tactics. Pemasaran adalah proses bukan taktik promosi, moral dari konsep ini adalah periklanan dan promosi hanyalah sebagian kecil dari strategi pemasaran. Periklanan dapat memberi penguatan atas posisi di pasar, tetapi is tidak dapat menciptakan posisi di pasar. Untuk membangun posisi yang berkelanjutan di pasar, pada hari pertama-tama membangun hubungan yang kuat dengan pasar, mereka harus membangun hubungan dengan pelanggan, pemasok, distributor, pengecer dan juga infrastruktur pemasaran. Dengan hubungan baik di atas perusahaan dapat mendengarkan keluhan-keluhan maupun keinginan pelanggan sehingga pasti dapat memberikan pelayanan yang dapat memuaskan pelanggan, dengan kepuasan tersebut akan mempengaruhi loyalitas nya kepada perusahaan. Keempat, Marketing is qualitive, not quantitative pemasaran adalah kualitatif bukan kuantitatif. Para bisnis menyukai angka-angka, angka dapat memberi keamanan bagi pemasar di dalam pengambilan keputusan, dalam banyak kasus, analisis secara kuantitatif dapat 323 Jurnal Manajemen/Tohun XII, No.03, Oktober 2008:318-326 menggunakan data masa lampau dalam memprediksi masa depan, tetapi penekanan pada penggunaan data masa kini dan masa lampau sebagai dasar untuk memperkirakan, perkembangan pemasaran di masa depan relatif tidak cocok untuk situasi pemasaran yang berubah-ubah dan pola nya bukan merupakan kelanjutan dari apa yang sudah dikenali. Survey pemasaran yang menerapkan pendekatan kualitatif mempunyai kekuatan yang lebih besar untuk menggambarkan kecenderungan pasar mengenai produk baru perusahaan maka pendekatan kualitatif sangat penting bagi pemasaran dalam proses penjualan dan melihat bahwa konsumen umumnya memutuskan pembelian terhadap produk atau jasa seringkali didasarkan atas fakta-fakta kuatitif seperti pelayanan dari perusahaan, kepemimpinan, Reliabilitas dan reputasi perusahaan dan juga di butuhkan hubungan yang balk dengan pelanggan. Kelima, Marketing, is Every Body's job. Pemasaran adalah tugas untuk setiap orang. Pemasaran dibangun dan dikembangkan melalui infrastruktur yang sangat berhubungan dengan desain, pengembangan, usaha dan proses, penjualan di dalam pemasaran, bagaimana menciptakan produk yang diminati pelanggan dan tidak adanya rasa kecurigaan ataupun rahasia, antara pabrik dengan pemasaran bisnisnya. Di samping itu memberikan nilai tambah yang menguntungkan antara manajemen dengan bagian operasi, harus jelas dapat melakukan pengujian terhadap pabriknya. Misalnya perusahaan Reseller bekerja sama dengan perusahaan yang menghasilkan silikon lebih menekankan kepada fokus kualitas, keandalan dan batas waktu penyediaan. Semua hal tersebut balk bagi operasi mampu pemasar berupaya untuk saling bekerja sama yang menjaga hubungan yang menguntungkan satu sama lain dalam upaya mencapai target yang di tetapkan perusahaan. Manfaat-Manfaat dari Relationship Marketing Manfaat dari relationship marketing dalam menjaga hubungan balk dengan pelanggan harus tetap dipertahankan karena pelanggan merupakan sumber kekuatan bagi perusahaan untuk tetap hidup. Dan yang menentukan profitabilitas perusahaan. Maju mundurnya suatu perusahaan. tidak lepas dari adanya pelanggan. Juga dapat di katakana pelangganlah sebagai urat nadinya perusahaan. Apabila perusahaan tidak memiliki pelanggan tentu nadinya akan segera putus oleh karenanya perusahaan sangat tergantung sekali dengan pelanggan. Perusahaan selalu berupaya agar pelangganya tetap setia dan loyal terhadap perusahaan. Untuk itu langkah yang di jalankan perusahaan melalui hubungan yang balk dengan pelanggan Wiltridus B. Elia dalam management usahawan (1997), mengemukakan beberapa manfaat yang spesifik dari relationship marketing yaitu: (1) Adanya penerimaan dan profit margin dari penjualan di masa depan dari konsumen yang loyal ini menunjukkan adanya hubungan jangka panjang menyebabkan konsumen akan loyal terhadap perusahaan, karena konsumen merasa dihargai layaknya sebagai mitra bagi perusahaan.; (2) Ada peluang untuk mengembangkan produk-produk baru kepada pelanggan yang sudah lama dan menciptakan peluang baru bagi merek-merek baru maupun diversifikasi dari produk yang sudah ada.; (3) Adanya berita dari mulut ke mulut yang positif dari pelanggan yang terpuaskan dan munculnya penjualan dari pihak lain, yang terpengaruh dari informasi tersebut. Pendekatan ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan produk karena ada peluang yang cukup besar dalam mengkonfirmasikan kepada pihak lain melalui komunikasi dengan menyebarkan berita tentang pengalamannya dengan perusahaan. 324 Sulistyawati: Pemahaman Relationship Marketing Dalam Menjallin Hubungan... Hubungan baik jangka panjang dapat memungkinkan untuk bergerak untuk satu langkah lebih maju dalam perolehan informasi pemasaran yang dapat bermanfaat untuk keperluan inovasi maupun untuk pemuasan konsumen secara kompetitif dan proaktif. Jalinan kerja sama jangka panjang juga berpotensi untuk menekan biaya-biaya untuk penelitian pemasaran, biaya-biaya untuk menarik pembeli yang melalui biaya promosi. Bagi beberapa jenis usaha atau produk, pendekatan ini berpotensi untuk mengembangkan pelanggan seolah-olah sebagai bagian atau karyawan perusahaan. Pelanggan yang keterlibatannya tinggi dan merasa di terima atau ,dipercayai oleh perusahaan dapat melakukan sendiri bagian dari unsur pelayanan tanpa imbalan. Dengan memperhatikan tujuh manfaat di atas, besar sekali keuntungan yang di peroleh perusahaan apabila tetap dapat menjaga pelanggannya, dari pada harus mencari pelanggan baru. Komunikasi dalam Relationship Marketing Dalam mencapai kesuksesan suatu kemitraan, baik itu antara sesama rekan bisnis, maupun antara produk dengan konsumennya tidak terlepas dari adanya komunikasi. Terciptanya relationship marketing karena ada pengaruh dari proses komunikasi yang berjalan dengan lancar dan efektif. Banyak sekali persekutuan yang gagal akibat dari komunikasi yang salah atau timbulnya mis communication antara sesama mitra bisnis ataupun dengan pelanggan yang harus di capai. Komunikasi penting bagi keberhasilan relationship marketing, dimana komunikasi mengacu pada membagi informasi yang bermakna dan tepat waktu baik secara formal maupun informal antara perusahaan dengan pelanggan, melalui ini produsen mengetahui apa yang menjadi keinginan pelanggan nya, apa yang menjadi keluhan bagi pelanggan apa produk atau jasa yang di terima pelanggan bahkan pada akhirnya hubungan yang bagaimana yang di inginkan pelanggan dapat segera di ketahui. Menurut Mc Kenna (1991). Komunikasi dapat dibagi dua yaitu : komunikasi satu arah dan dua arah. Komunikasi satu arah berarti komunikasi yang terjadi langsung dari seseorang menyampaikan peran kepada orang lain dalam menyampaikan tujuannya, sedangkan komunikasi dua arah yaitu, terjadinya komunikasi yang dapat berhubungan satu sama lain yang dapat di lakukan baik melalui alat maupun tidak misalnya pesan melalui brosur-brosur, radio yang dapat di pakai untuk mengembalikan isi pesan kembali kepada sumbernya. Terciptanya komunikasi yang baik dengan pelanggan apabila pelanggan merespon atas apa yang di tawarkan kepadanya baik itu berupa penolakan ataupun menerima atas yang di tawarkan pemasar balk itu suatu produk atau jasa tertentu, namun demikian orang pemasar adalah menjadi tugasnya untuk dapat membuat pelanggan menyukai atas produk atau jasa yang di tawarkan sehingga bagi seorang pemasar tidak ada lagi kata-kata penolakan dari pelanggan. Demikian pula komunikasi yang balk dapat menciptakan suasana yang balk dengan pelanggan sehingga pelanggan merasa dihargai, di hormati dan pada akhirnya bersedia untuk menjadi pelanggan tetap dalam jangka waktu yang panjang. PENUTUP Relationship Marketing merupakan suatu konsep yang terjadi pada awalnya di mulai karena adanya suatu pertukaran dan transaksi yang menguntungkan antara pemasar 325 Jurnal Manajemen/Tahun XII, No.03, Oktober 2008: 318-326 ,dengan pelanggan. Melalui transaksi pemasar di hadapkan pada situasi untuk mendapatkan dan memenuhi segala sesuatu yang menjadi kebutuhan bagi pelanggan. Lama-kelamaan, dalam dunia pemasaran istilah transaksi hilang atau berubah menjadi suatu istilah relationship marketing yang selalu mengupayakan terjadinya kepuasan pada pelanggan. Dalam dunia pemasaran, konteks ini dilakukan untuk menciptakan hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan antara perusahaan, pemasar dan pelanggan . Melalui pemahaman tentang konsep dasar relationship marketing , langkahlangkahnya, prinsip-prinsip, manfaat-manfaat clan' komunikasi dalam relantionship marketing di harapkan dapat mendukung dan menciptakan hubungan kemitraan ,dan terus — menerus memuaskan pelanggan untuk jangka waktu yang sangat panjang. DAFTAR RUJUKAN Kotler , Phillip and Gary Amstrong ( 1994). Principles of marketing , New York: Prentice — hall Inc. Kotler , Phillip ( 2000). Marketing Management , the millenium edition , Englewood Cliffs , New Jersey: Prentice- hall International Inc . Khoe Yao Tung (1997). Relationship marketing strategi kemampulabaan jangka panjang , Managemen Usahawan : LPEM Ul. Mowen , John C , Minor , Michael (2001). Consumer Behavior, fifth edition. Englewood Cliffs , New Jersey: Prentice- hall International , Inc Patrick Forsy (1996). Marketing Professional Service, edition published, kogan Page limited , Pentonville Road London. Paul Peter j, Olson Jerry C (1996). Consumer Behavior and Marketing Strategy , fourth edition . Chichago: Richard D. Irwin Inc. Regis Mckenna (1991). Relationship marketing. New York: Printed in the United States of America, Addison Wesley publishing Company, Inc, Roy Gony (1997). Relationship Marketing , Majalah Usahawan, LPEM Ul. Wiltridus B.ELU (1997). Membangun keunggulan melalui Relationship Marketing, Managemen usahawan: LPEM Ul. 326