BAB I PENDAHULUAN 1.1 Penjelasan Judul Perancangan Perancangan media sosialisasi stop merokok merupakan salah satu racangan media yang berbentuk media visualisasi desain grafis seperti poster, tshirt, brosur dan iklan, dan hasil akhir yang akan disajikan penulis adalah iklan layanan masyarakat. grafis yang mana penulis akan membuat karya desain dalam bentuk media periklanan yang bertujuan mengajak masyarakat terkususNya anak muda untuk berhenti merokok, dan juga menjadi salah satu program kerja kegiatan kampanye sosial dari suatu organisasi yang bernama "Klub Jantung Remaja " (KJR). 1.2 Latar Belakang Pemilihan Studi Melihat prihatinnya Generasi Muda Bangsa Indonesia ini yang sudah mulai dijajah oleh Industri Rokok. Industri rokok sudah berhasil menciptakan gaya hidup baru di Indonesia dan berhasil mencuci otak para generasi muda di Negeri ini melalui Iklan, Sponsor atau pun Media promosi lainnya. Saat Ini banyak anak muda yang beranggapan bahwa jika ia tidak merokok itu “GAK GAUL, GAK MACHO, GAK KEREN, bahkan adapula yang menyatakan jika anak muda tidak merokok itu “BANCI”. Penulis berfikir dari manakah Mindset itu sudah menyebar luas di negeri ini? Alangkah malunya penulis ketika mendengar pola pikir seperti itu. Bagaimanakah nasib bangsa ini 10 sampai 15 tahun kedepan jika generasi muda-Nya sejak dini itu sudah mulai mengenal ROKOK, MIRAS Atau NARKOBA..? Jangan sampai nantinya negeri tidak ada yang bisa memimpin karena pada usia produktifnya generasi muda sekarang sudah mulai terkena penyakit atas apa yang telah ia lakukan pada saat mudanya. Banyak Sekali Faktor yang mempengaruhi seorang anak muda yang tidak merokok menjadi seorang perokok aktif. salah satunya melalui ajakan temantemannya ketika ia bergaul di lingkungan sekitarnya, lalu melalui gencarnya Promosi dari Industri Rokok yang penulis lihat rata-rata CSR nya itu di tunjjukan kepada anak muda. Melalui Iklan di Televisi, Radio sampai di media luar ruang seperti Baliho, Bilboard bahkan sampai warung atau rumah yang seluruh dindingnya itu sudah dicat atau di hias dengan brand atau nama suatu produk dari industri rokok itu sendiri. Apakah Iklan-Iklan rokok itu di tunjjukkan kepada orang dewasa, Para perokok aktif, ataupun orang yang sudah kecanduan rokok..? Tentu TIDAK kan..? Semakin muda umur dari seorang perokok semakin senang pula Pemilik dari Industri rokok dan juga semakin kayalah mereka. Penulis sangat ingin berkurangnya angka perokok di kalangan Generasi muda, penulis sangatlah prihatin atas julukan yang diberikan negara lain untuk Bangsa ini adalah “BABY SMOKER” julukan itu SANGATLAH MEMALUKAN !! semoga generasi muda bangsa ini semakin sadar bahwa dengan merokok bukanlah menjadikan mereka itu GAUL, MACHO ataupun KEREN. Tetapi hanyalah untuk merugikan dirinya sendiri bahkan juga merugikan orang lain. Untuk itu penulis berinisiatif untuk merubah pola pikir generasi muda Indonesia saat ini yang tadinya menyebutkan bahwa “GAK MEROKOK GAK GAUL, GAK MEROKOK GAK MACHO, GAK MEROKOK GAK KEREN” merubahnya menjadi “STOP MEROKOK”. 1.3 Solusi Desain Dari latar belakang pemilihan studi yang telah disampaikan diatas maka sebagai pendalaman penyusunan laporan tugas akhir ini penulis akan membuat sebuah perancangan media sosialisasi grafis STOP MEROKOK yang akan dibuat dalam bentuk beberapa media promosi yang mengikuti program kerja dari suatu organisasi yang bernama "Klub Jantung Remaja (KJR)". Yang tujuan-Nya mengajak anak muda untuk berhenti merokok. Sebagai wujud rasa kepedulian kepada sesama manusia dalam hal ini kegiatan sosial. 1.4 Perwujudan Karya Desain Ide desain yang akan penulis buat yakni dalam bentuk media iklan layanan masyarakat berupa poster, t-shirt, brosur, calender, spanduk, sticker, pin, notes, dan sebagainya. tujuan dari pembuatan media sosialisasi ini adalah sebagai salah satu cara untuk mengajak masyarakat terutama anak muda untuk berhenti merokok. 1.5 Muatan Produk Media sosialisasi yang ditetapkan dan dapat dibuat secara masal adalah media yang mempunyai nilai guna dan fungsi serta menjadi kebutuhan konsumen (anak muda) agar bisa berhenti merokok adalah notes, tubler, pulpen, gantungan kunci dan peralatan sekolah yang lain-Nya. 1.6 Orisinalitas (Stade Of The Art) Untuk menilai seberapa efektif media sosialisasi grafis dapat kita lihat dari seberapa besar khalayak menerima dan memahami pesan-pesan yang ditujukan pada mereka agar dapat menciptakan peluang tersebut maka sebuah desain harus memiliki pesan yang mudah dipahami dan komutatif agar dapat di ingat oleh orang lain dengan mudah dan menjadi sebuah pemahaman serta penyadar bagi khalayak. Selain efektif, desain yang dibuat harus memiliki konsep desain yang menarik, sehingga dapat menarik perhatian khalayak banyak untuk melihat dan dicermati. Dibawah ini contoh karya – karya media sosialisasi anti rokok yang pernah dibuat melalui program KTR (Keren Tanpa Rokok) di Bali berikut contoh media sosialisasi grafis yang sudah ada : (Gambar 1.1 Orisinalitas desain) Desain komunikasi visual kampanye anti rokok di Denpasar Bali menggunakan konsep Cigarette & Monkey. Konsep tersebut digunakan sebagai persuasi melalui media yang masuk pada kategori Above The Line dan Below The Line. Dan media yang mendapat estimasi paling efektif dan efisien sebagai media kampanye anti rokok di Denpasar Bali, adalah: Logo, Baliho, Poster, Brosur, Mug, Sign System, Gelang Karet, Stiker dan T-shirt. Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan, bahwa setiap orang baik indivindu maupun komunitas memiliki berbagai cara menyampaikan visual yang berbeda-beda dan dengan maksud yang berdeda pula. Penerapan yang dibuat lebih kepada penerapan gambar atau simbolsimbol stop merokok sebagai perumpamaan visualisasinya dan diaktualisasikan dengan copywriting yang baik kemudian akan dipadupadankan dengan tokoh superhero hollywod sebagai nilai tambah sekaligus sebagai identitas dalam desain. Penulis sengaja memadukan dengan Superhero Hollywod agar konsumen (anak muda) menyukai media yang akan dibuat nanti karena, di lihat dari sisi kertetarikan anak muda dalam hal ini para remaja yang menyukai superhero hollywod tersebut. Dengan adanya superhero ini bisa membuka pola imajinasi anak muda untuk berhenti merokok dan juga berarti mereka sudah menjadi pahlawan yang hebat bagi diri-Nya sendiri bahkan kepada lingkungan sekitar. 1.7 Peluang dan Tantangan Studi 1.7.1 Peluang Studi Dengan banyak dan maraknya larangan tentang berhenti merekok, rasanya bukan suatu kemungkinan untuk menghentikan kebiasaan merokok di Indonesia. Merokok adalah sebuah gaya hidup, kebebasan, bahkan pengaruh lingkungan sekitar sehingga menjadi kebiasaan dan kebutuhan. Untuk itu penulis ingin membuat perubahan masyarakat (anak muda) menjadi lebih baik melalui cara-cara menyadarkan serta ajakan (persuasif) supaya anak muda yang perokok mengalami penerunan (berhenti merokok) dan bisa menjadi generasi penerus bangsa yang baik. 1.7.2 Tantangan Studi Kebiasaan cenderung memiliki arti sendiri dari masing-masing kepribadian masyarakat. Dalam tantangan studi ini penulis mencoba untuk menetralisir konotasi tersebut, dengan hasil studi dan fakta yang akan diaplikasikan dalam bentuk media sebagai kebutuhan konsumen dan lingkungan sosial.