BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah serangkaian komponen-komponen termasuk teknologi yang bekerja untuk menganalisa,memproses,menyimpandan mengoleksi data untuk menghasilkan output berupa informasi yang dibutuhkan oleh user yang digunakan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Pendapat ini diperkuat dengan pendapat Satzinger, Jackson, & Burd(2004)yang menyatakan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling berhubungan yang mengkoleksi, memproses, menyimpandan menghasilkan output informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas bisnis. Gambar 2.1 mengacu pada komponenkomponen dari sistem informasi. Gambar 0.1Information Systems and Component Parts Sumber: Satzinger, Jackson, & Burd (2004) Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2004), karena banyak organisasi yang melakukan jenis aktivitas yang berbeda, maka ada banyak pula jenis-jenis dari sistem informasi. Semua dari sistem informasi ini bisa menjadi inovatif dan menggunakan teknologi yang terbaru. Gambar 2.2 menjelaskan mengenai jenis-jenis sistem informasi menurutSatzinger, Jackson, & Burd (2010): 7 8 Gambar 0.2Types of Information Systems Sumber: Satzinger, Jackson, & Burd (2010) 1. Customer Relationship Management System Sistem CRM adalah sebuah sistem yang mendukung pemasaran, penjualan dan operasi pelayanan pelanggan baik langsung maupun tidak langsung. 2. Supply Chain Management System Sistem SCM adalah sebuah sistem yang mengintegrasikan pengembangan produk, akuisisi produk, manufaktur dan manajemen persediaan produk. 3. Accounting and Financial Management System Sistem AFM adalah sebuah sistem yang mencatat informasi akuntansi yang diperlukan untuk membuat laporan keuangan dan laporan-laporan lainnya yang diperlukan oleh pihak berkepentingan, baik investor maupun kreditor. 4. Human Resource Management System Sistem HRM adalah sebuah sistem yang mendukung tugas-tugas yang berhubungan dengan para karyawan seperti penggajian, tunjangan, perekrutan dan pelatihan karyawan. 9 5. Manufacturing Management System Sistem Manajemen Manufaktur adalah sebuah sistem yang mengontrol proses produksi internal yang mengubah bahan baku menjadi barang jadi. 6. Knowledge Management System Sistem Manajemen Pengetahuan adalah sebuah sistem yang mendukung penyimpanan dan akses ke dokumen-dokumen dari semua bagian organisasi. 7. Collaboration Support System Sistem CSS adalah sebuah sistem yang memungkinkan pendistribusian personil secara geografis untuk berkolaborasi dalam proyek dan tugas. 8. Business Intelligence System Sistem BIS adalah sebuah sistem yang mendukung perencanaan strategis dan pengambilan keputusan eksekutif. 2.2. Pengertian Teknologi Informasi Teknologi informasi merupakan seperangkat alat komputer yang membantu manusia dalam beraktivitas dan menghasilkan informasi sesuai dengan kebutuhan.Pendapat ini diperkuat oleh Rainer Jr. & Cegielski (2011) yang menyatakan bahwa teknologi informasi merupakan peralatanberbasis komputer yang digunakan manusia untuk bekerja dengan informasi maupun untuk mendukung informasi dan kebutuhan pemrosesan informasi dari sebuah organisasi. 2.3. Pengertian Evaluasi Evaluasi adalah proses peninjauan kekuatan dan kelemahan akan suatu hal, agar dapat menjadi tolak ukur dalam menanggapi langkah selanjutnya untuk berkembang dan bertahan dalam lingkungan yang selalu berubah. Hal ini diperkuat oleh pendapatDavidson(2005) yang menyatakan bahwa evaluasi merupakan aktivitas terpenting yang memungkinkan kita untuk berkembang, mengembangkan, meningkatkan sesuatu dan bertahan di dalam lingkungan yang selalu berubah. Hal ini juga diperkuat oleh pendapat Boulmetis & Dutwin (2005)yang menyatakan bahwa evaluasi adalah proses yang sistematis dalam mengumpulkan data yang membantu mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan suatu program atau proyek. 10 2.4. Pengertian Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis)digunakan sebagai dasar dalam mengidentifikasi dan menganalisa efek dari kegagalan yang mungkin terjadi pada pemenuhan kebutuhan dan permintaan terhadap sistem yang sedang berjalan. Menurut Black (2009), dalam metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis),terdapat tiga perhitungan guna menentukan nilai RPN (Risk Priority Number), diantaranya: a. Severity (S) adalah perkiraan mengenai dampak dari kegagalan yang akan mempengaruhi sistem. Penilaian severity menggunakan peringkat 15, dimana peringkat 1 adalah peringkat terburuk dan peringkat 5 adalah peringkat yang tidak akan terlalu membahayakan. Berdasarkan dampak yang ditimbulkan, severity dinilai berdasarkan peringkat yang dapat dilihat di Tabel 2.1 berikut: Tabel 0.1Peringkat Severity Peringkat Dampak 1 Kehilangan data, kerusakan hardware, atau isu keamanan. Kehilangan fungsi sistem yang menyebabkan sistem tidak dapat 2 bekerja. 3 Kehilangan fungsi sistem, namun sistem masih dapat digunakan. 4 Kehilangan sebagian fungsi sistem. 5 Dampak kegagalan hanya bersifat sepele. b. Priority (P) diartikan sebagai dampak dari kegagalan yang dapat mempengaruhi pengguna, pelanggan, atau operator. Peringkat 1 dinilai sebagai dampak terburuk bagi orang-orang bersangkutan, dan peringkat 5 sebagai dampak yang tidak terlalu berbahaya. Berdasarkan dampak yang ditimbulkan, priority dinilai berdasarkan peringkat yang dapat dilihat di Tabel 2.2berikut: 11 Tabel 0.2Peringkat Priority Peringkat Dampak 1 Kehilangan nilai sistem secara keseluruhan. 2 Kehilangan nilai sistem pada hal-hal yang tidak dapat diterima. Berkurangnya nilai sistem, namun hal tersebut masih mungkin 3 diterima. Berkurangnya nilai sistem, namun hal tersebut masih dapat 4 diterima. 5 Berkurangnya nilai sistem dapat diabaikan. c. Likelihood (L) menggambarkan kerentanan sistem dalam hal: keberadaan produk (berdasarkan faktor resiko teknis), lepas dari pengembangan saat ini, maupun mengganggu pengguna. Likelihood digambarkan dengan peringkat 1 dinilai sebagai sangat mungkin, dan 5 dinilai tidak mungkin. Peringkatnya dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut ini: Tabel 0.3Peringkat Likelihood Peringkat Dampak 1 Pasti akan berpengaruh pada seluruh pengguna. 2 Mungkin sekali akan berdampak pada sebagian pengguna. 3 Mungkin berpengaruh pada beberapa pengguna. 4 Menimbulkan pengaruh yang terbatas pada sedikit pengguna. 5 Tidak terbayangkan pada penggunaan sesungguhnya. 12 Masing-masing peringkat dari Priority (P), Severity (S), dan Likelihood (L) yang telah ditentukan kemudian akan dikalikan, sehingga didapatkan nilai RPN (Risk Priority Number). Nilai RPN ini yang kemudian akan menjadi penentu tingkat prioritas resiko. Nilai RPN tertinggi yakni 1 menunjukkan bahwa penanganan resiko perlu segera dilakukan, atau dengan kata lain, kegagalan tersebut perlu segera ditangani atau diprioritaskan. Sementara nilai RPN terendah yakni 125 menunjukkan bahwa penanganan resiko tidak diprioritaskan atau dengan kata lain dapat diabaikan.Nilai RPN kemudian akan digunakan untuk menentukan peringkat kebutuhan (ranking requirements) pada analisis fit/gap. 2.5. Fit/Gap Analysis Fit Gap Analysis adalah sebuah metodologi di mana proses perusahaan dan fungsi sistem dibandingkan, dievaluasi, didaftar untuk mendapatkan kecocokan (fit) atau ketidakcocokan (gap). Pernyataan tersebut diperkuat oleh pendapat Pol & Paturkar (2011) yang menyatakan bahwa Fit/Gap Analysis adalah metodologi yang digunakan untuk membandingkan proses bisnis dengan fungsi sistem dimana akan dilakukan evaluasi dan diurutkan prioritasnya untuk melihat pencapaian apakah terjadi kecocokan (fit) dan kesenjangan (gap).Fit berarti kebutuhan terpenuhi oleh sistem, sedangkan gap berarti kebutuhan tidak terpenuhi oleh sistem. Pertnyataan ini juga diperkuat oleh Hoffman & Bateson(2006) yang menyatakan bahwa Gap Analysis adalahsuatualat kondisiaktualyang sedang yangdigunakan untuk berjalandi suatuperusahaan, mengetahuimengenai untuk kemudian diperbandingkan dengan sumber daya perusahaan tersebut.Haltersebutdilakukan agar dapat mengetahuiapakah suatu perusahaan sudah bergerak diproses bisnisnya secara optimaluntuk memaksimalkan kinerjaperusahaan tersebut. Gap analysis dapatdilihatmelaluibeberapapespektif,yaitu: 1. Organisasi (sumber daya manusia). 2. Arah bisnis perusahaan. 3. Proses bisnis perusahaan. 4. Teknologi informasi. Menurut Hoffman dan Bateson (2006), dalam Gap analysis dengan service quality, terdapat lima quality perspective dari service quality yaitu: 13 1. Service Gap, yaitu mengindikasikan bahwa adanya perbedaan antara pengharapan antara keinginan yang diinginkan oleh pelanggan dengan keadaan yang telah mereka terima sekarang. 2. Knowledge Gap, yaitu pengharapan yang diinginkan oleh pelanggan dan pengharapan yang diinginkan oleh manajemen perusahaan. 3. Standard Gap, adalah terjadinya ketimpangan antara persepsi manajemen perusahaan dengan pelanggan, yang dimaksud di sini adalah standard dari delivery standard. 4. Delivery Gap, adalah terjadinya persepsi yang diinginkan perusahaan kepada pelanggan dengan keadaan yang telah terjadi sebenarnya di perusahaan tersebut. 5. Communication Gap, adalah terjadinya antara kesenjangan pelanggan dengan komunikasi yang terdapat atau yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, dalam hal ini adalah mengantarkan informasi yang akurat, tepat dan jelas kepada pelanggan mengenai produk atau jasa yang ditawarkan. 2.5.1. Tujuan Fit/Gap Analysis Adapun tujuan dari dilakukannya Fit/Gap Analysis adalah sebagai berikut(Leader's Guide for Minnesota's Strategic Workforce Planning Model): 1. Mengukur perbedaan antara keadaan sekarang dengan keadaan yang diinginkan. 2. Membandingkan tenaga kerja terhadap sebuah kumpulan dimensi. Contoh dimensi gap (yang seharusnya dibuat sesuai dengan strategi perusahaan) antara lain sebagai berikut: d. Kesesuaian dengan strategi. e. Kemampuan. f. Kelompok penyedia tenaga kerja. g. Tingkat keterampilan. h. Tingkat perpisahan (separation rates). i. Kesulitan dalam hal daya serap. 3. Memprioritaskan gap agar dapat memenuhi kebutuhan organisasi. 14 2.5.2. Proses di dalamFit/Gap Analysis Menurut Pajk & Kovačič (2013), proses yang ada di dalam Fit/Gap Analysis yaitu: 1. Meninjau ulang kebutuhan bisnis dan kemampuan sistem ERP. Tahap awal adalah dengan meninjau kebutuhan bisnis dan kemampuan yang dimiliki oleh sistem.Kebutuhan bisnis dideskripsikan dengan strategi organisasi dan proses bisnis organisasi.Kebutuhan bisnis harus berhubungan dengan arsitektur perusahaan.Ini penting karena perusahaan dapat mengetahui bagaimana kebutuhan bisnis mereka terhubung dengan aktivitas proses bisnis dan proses bisnis mana yang terpengaruh. 2. Memilih pendekatan perbandingan. Pendekatan Fit/Gap Analysis yang paling umum adalah pendekatan berbasis simulasi, di mana proses bisnis perusahaan dijalankan pada sistem ERP. Peninjauan ulang kebutuhan sistem biasanya dilakukan melalui workshop yang melibatkan pengguna kunci dan konsultan aplikasi sistem ERP.Workshop bertujuan untuk mengidentifikasi gapdi dalam sistem ERP, dibandingkan dengan kebutuhan pelanggan. Konsultan menjalankan proses bisnis dalam sistem dan pengguna kunci memonitor serta meninjau ulang apakah semua aktivitas di dalam proses bisnis dapat dijalankan. Dalam menjalankan hal tersebut ada requirement yang harus di identifikasikan sesuai dengan prioritasnya, yang akan dijelaskan sebagai berikut: H = High Critical Requirement H merupakan requirement yang sangat penting untuk kegiatan operasi dan tanpa requirement tersebut perusahaan tidak dapat berfungsi, termasuk di dalamnya kebutuhan akan pelaporan internal dan eksternal yang penting. M = Medium Critical Requirement M merupakan requirement di mana ketika dipenuhi akan meningkatkan proses bisnis perusahaan. L = LowCritical Requirement L merupakan requirement yang hanya menambah nilai yang kecil (minor value) bagi proses bisnis perusahaan apabila requirement tersebut dipenuhi. 15 3. Membandingkan kebutuhan bisnis dengan kemampuan sistem ERP dan dokumentasi dari Fit/Gap. Berdasarkan pendekatan perbandingan yang dipilih, yang pertama kali dilakukan adalah membandingkan proses bisnis dengan kemampuan sistem ERP. Jika sistem ERP tidak dapat mendukung kebutuhan bisnis, maka hal ini dinyatakan sebagai gap. Sebaliknya, jika sistem ERP dapat mendukung kebutuhan bisnis, hal ini dinyatakan sebagai fit. 2.6. Pengertian Enterprise Resource Planning(ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan suatu konsep di mana perusahaan dapat mengintegrasikan sistemnya yang masih berdiri sendiri menjadi suatu sistem informasi yang memiliki database yang terintegrasi. Hal ini diperkuat oleh pendapat Motiwalla & Thompson (2009) yang menyatakan bahwa ERP merupakan generasi pertama dari enterprise system (sistem perusahaan) yang bertujuan untuk mengintegrasikan penyilangan data dan menjadi komprehensif dalam mendukung fungsi umum dari organisasi. Sistem ERP yang terintegrasi dengan aplikasi multi modul dirancang untuk mendukung fungsi-fungsi bisnis dari sebuah organisasi. Suatu sistem ERP merupakan peralatan strategik (strategic tool) yang membantu organisasi dalam meningkatkan operasi dan manajemennya dengan mengintegrasikan proses bisnis dan membantu mengoptimalkan alokasi sumber daya yang ada. Seperti Gambar 2.3, sistem ERP mengintegrasikan berbagai aspek fungsional organisasi juga sistem di dalam organisasi dengan partnernya dan supplier-nya. Selain itu, sistem ini juga "web-enabled" yang berarti bahwa sistem ini bekerja dengan menggunakan web client yang membuatnya dapat diakses oleh semua karyawan organisasi, client, partner dan vendor kapanpun dan di manapun, sehingga meningkatkan efektivitas businessunit. 16 Gambar 0.3 Sistem Terintergrasi – ERP Sumber: Motiwalla & Thompson (2009) Gambar 2.3 merupakan merupakan gambar komponen sistem ERP. Komponen ERP adalah hardware, software, database, company processes dan people people. Komponenkomponen ini harus bekerja sama untuk melakukan input, process dan output dari sistem. Menurut Motiwalla & Thompson (2009), tujuan t dasar dari ERP, seperti sistem informasi yang lain adalah untuk melayani organisasi dengan mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi seluruh pemangku saham organisasi. 17 Gambar0.4 Komponen Sistem ERP Sumber: Sumb Motiwalla & Thompson (2009) 2.7. Pengenalan SOFI XP SOFI XP adalah software terbaru hasil evolusi pengembangan dan perpaduan program SOFI GL 2000 dan SOFI Trading 2000. Berbeda dengan versi SOFI sebelumnya yakni SOFI 2000 yang memakai Microsoft Access 200 2000 sebagai program language dan database,, SOFI XP memakai Microsoft Access XP sebagai program language dan Microsoft SQL Server XP sebagai database program program, itu sebabnya SOFI XP dikenal juga dengan SOFI SQL. Microsoft Access XP adalah bagian dari program aplikasi office yang terbaru yang lebih dikenal dengan nama Microsoft Access XP. Microsoft SQL Server 2000 adalah database terbaru yang beroperasi di Windows dan memiliki kapasitas data yang sangat besar dalam dalam hitungan Terabytes, dibandingkan dengan database desktop lainnya yang hanya memiliki kapasitas data sekitar 2 Gigabytes.Di samping itu Microsoft SQL Server 2000 mampu diakses oleh ratusan user dalam waktu bersamaan. Dengan kapasitas data yang sedemikian sedemikian besar dan diakses oleh ratusan user,, SOFI XP masih dapat beroperasi dengan stabil, karena SOFI XP menggunakan teknologi Client/Server di mana proses-proses proses hanya dilakukan di server secara otomatis sedangkan tugas client hanya sebagai operator media input dan ouput dari sistem. SOFI XP telah didesain khusus sesuai dengan lingkungan dunia industri di Indonesia, cukup fleksibel tanpa mengabaikan prinsip-prinsip prinsip prinsip dasar akuntansi dan sistem informasi akuntansi dagang yang diterima umum. 18 2.8. Pengertian Accounting Accounting adalah suatu proses pencatatan secara sistematik untuk menyimpan informasi keuangan yang dimiliki suatu perusahaan. Pendapat ini diperkuat oleh Weygandt, Kimmel& Kieso (2011) yang menyatakan bahwa accounting merupakan sistem informasi finansial yang menyediakan pengetahuan untuk memahami kondisi keuangan yang terjadi di sebuah perusahaan. Accounting meliputi tiga aktivitas dasar, yaitu mengidentifikasi (identify), mencatat (record) dan mengkomunikasikan (communicate) kejadian-kejadian ekonomi dari sebuah organisasi kepada pengguna yang tertarik Weygandt, Kimmel, & Kieso (2011). Berikut penjelasan singkat mengenai tiga aktivitas dasar accounting menurut Weygandt, Kimmel & Kieso (2011): 1. Identify Untuk mengidentifikasi kejadian ekonomi, sebuah perusahaan memilih kejadian-kejadian ekonomi yang relevan dengan bisnisnya.Contohnya, perusahaan Unilever yang memiliki kejadian ekonomi seperti penjualan makanan dan snack atau perusahaan Chunghwa Telecom yang menyediakan jasa telepon. 2. Record Jika sebuah perusahaan sudah mengidentifikasi kejadian ekonominya, maka perusahaan tersebut akan mencatat kejadian-kejadian tersebut dengan tujuan untuk menyediakan sebuah catatan history dari aktivitas finansialnya. Mencatat meliputi menyimpan sebuah catatan kejadian secara kronologi dan sistematis, yang diukur dalam dollar dan cent. 3. Communicate Perusahaan akan mengkomunikasikan informasi yang sudah dikumpulkan tersebut dalam bentuk laporan akuntansi kepada pengguna yang tertarik. Laporan yang paling umum adalah financial statement (laporan laba rugi). Untuk membuat laporan keuangan yang berguna, sebuah perusahaan harus mencatat data-data yang ada dengan cara standar. Perusahaan dapat menggabungkan informasi dari transaksi-transaksi yang mirip. 19 2.8.1. Pengguna Data Akuntansi Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna tergantung kepada jenis keputusan yang ingin diambil. Menurut Weygandt, Kimmel, & Kieso (2011), ada dua kelompok penguna informasi akuntansi, yaitu: 1. Internal Users (Pengguna Internal) Pengguna internal merupakan individu di dalam sebuah perusahaan yang merencanakan, mengelola dan melakukan bisnis.Pengguna ini termasuk juga manager marketing, supervisor produksi, dan direktur keuangan. 2. External Users (Pengguna Eksternal) Pengguna eksternal merupakan individu atau organisasi di luar perusahaan yang menginginkan informasi finansial mengenai perusahaan. Tipe pengguna eksternal ini antara lain adalah investor dan kreditor. Investor (owner) menggunakan informasi akuntansi dalam membuat keputusan untuk membeli atau menjual saham kepemilikan dari sebuah perusahaan.Kreditor (supplier dan banker) menggunakan informasi akuntansi untuk mengevaluasi resiko perizinan kredit atau peminjaman uang. 2.8.2. Persamaan Dasar Akuntansi Berikut akan dijelaskan mengenai hubungan antara asset,liabilities, dan equity dalam persamaan: Assets = Liabilities + Equity Assets Assets merupakan sumber daya yang dimiliki oleh sebuah bisnis.Bisnis mengunakan asetnya untuk melakukan aktivitas seperti produksi dan penjualan. Ciri-ciri aset yaitu kemampuannya untuk menyediakan layanan atau manfaat di masa depan. • Liabilities Liabilities merupakan klaim terhadap aset yaitu hutang dan kewajiban yang ada.Bisnis dari segala ukuran biasanya meminjam uang dan membeli barang secara kredit. Aktivitas ekonomi ini biasanya menghasilkan hutang dalam bentuk account payable, note payable, wages payable, sales dan real estate taxes payable. Hutang-hutang ini biasanya dibayar ke pihak kreditor. 20 • Equity Equity merupakan klaim kepemilikan terhadap total aset.Equitysama dengan total assets dikurangi total liabilities, karena aset sebuah bisnis diklaim oleh kreditor maupun pemilik saham. Untuk mencari tahu apa yang dimiliki oleh pemilik saham, kita mengurangi klaim kreditor (liabilities) dari assets. Hasil dari pengurangan merupakan klaim pemilik saham terhadap assets (equity).Ini biasanya disebut dengan residualequity.Equity secara umum meliputi sharecapital dan retainedearnings. 2.8.3. Prosedur Debit dan Kredit Dalam setiap transaksi, debit harus seimbang dengan kredit. Keseimbangan debit dan kredit memunculkan dasar dari double-entry system untuk mencatat transaksi. Berikut prosedur debit dan kredit dalam double-entry system. • Assets and Liabilities Kedua sisi dari persamaan akuntansi harus sama. Sehingga kita harus mencatat penambahan dan pengurangan assets secara berlawanan satu sama lain. Ilustrasi di bawah ini akan menjelaskan efek yang dimiliki debit dan kredit terhadap assets dan liabilities. Debit Increase assets Decrease liabilities • Credit Decrease assets Increase liabilities Equity Di dalam equity terdapat lima subdivisi yaitu, share capital, retainedearnings, dividends, revenue, dan expenses. Dalam double-entry system, efek debit dan kredit terhadap kelima sudivisi tersebut yaitu sebagai berikut: o Share capital Perusahaan mengeluarkan share capital sebagai ganti investasi owner pada perusahaan. Debits Decrease Credits Increase 21 o Retained-earnings Retained-earnings merupakan pendapatan netto yang ditahan di dalam bisnis.Retained-earnings mewakili sebagian equity yang diakumulasi perusahaan melalui kegiatan yang menguntungkan di dalam bisnis. Debits Decrease o Credits Increase Dividends Dividend merupakan pembagian perusahaan terhadap distributornya. Debits Increase o Decrease Revenue dan Expenses Debits Decrease revenues Increase expenses 2.8.4. Credits Credits Increase revenue Decrease expenses Pengertian Account Receivable Account Receivable merupakan jumlah piutang yang dimiliki oleh perusahaan. Piutang ini biasanya berasal dari pelanggan. Pendapat ini diperkuat oleh Weygandt, Kimmel, & Kieso (2011) yang menyatakan bahwa account receivable merupakan jumlah hutang pelanggan terhadap perusahaan, yang merupakan hasil dari penjualan barang maupun jasa. Perusahaan secara umum menagih hutang dalam jangka waktu 30 sampai 60 hari.Account receivable merupakan klaim yang penting yang dimiliki oleh perusahaan. 2.8.5. Pengertian Account Payable Account Payable merupakan jumlah hutang yang harus dibayar oleh perusahaan. Pendapat ini diperkuat oleh Weygandt, Kimmel, & Kieso (2011) yang menyatakan bahwa account payable merupakan suatu klaim terhadap aset, yang merupakan hutang dan kewajiban yang ada. Bisnis dari segala ukuran biasanya meminjam uang dan membeli secara kredit. Aktivitas ekonomi inilah yang menyebabkan munculnya account payable. 22 2.8.6. Pengertian General Ledger Menurut Hall (2008),General Ledger adalah untuk meringkas setiap aktifitas dari account organisasi, department general ledger meng-update catatan ini dari voucher journal yang disiapkan dari journal khusus dan sumber lain yang terletak di luar organisasi. General ledger menyediakan nilai untuk setiap account control, seperti utang, piutang dan inventaris. Informasi yang diringkas ini cocok untuk laporan keuangan, tetapi tidak berguna untuk mendukung operasi bisnis harian. 2.9. Konsep Unified Modelling Language Unified Modelling Language adalah bahasa yang digunakan untuk melakukan dokumentasi atau modelling yang menjadi standar untuk digunakan pada pengembangan yang berorientasi objek. Pendapat ini diperkuat oleh Satzinger, Jackson, & Burd (2004) bahwa Unified Modelling Language adalah satu set model dan notasinya yang dikembangkan khusus untuk pengembangan berorientasi objek. 2.9.1. Pengertian Activity Diagram Activity Diagram adalah diagram yang menggambarkan alur proses bisnis suatu perusahaan. Hal ini di perkuat oleh pendapat Satzinger, Jackson, & Burd (2004) yang menyatakan bahwa activity diagram adalah sebuah diagram alur kerja sederhana yang menjelaskan tentang aktivitas sejumlah user (atau system), orang yang melakukan setiap aktivitas dan alur sekuensial dari aktivitas-aktivitas tersebut. Contoh activity diagram: 23 ad Simple Activ ity Diagram Example Customer Sales Person Technical Expert System Request Quote Dev elop notes of requirement [Ask help?] Check Requirements [yes] [no] [yes] Enter data into system Enter data into system Calculate Quote Rev iew the quote [changes required?] [no] Accept quote as order Gambar 0.5 Contoh Activity Diagram Request Quote Sumber: Satzinger, Jackson, & Burd (2004) Gambar 0.5 Contoh Activity Diagram Request Quote merupakan contoh activity diagram untuk alur kerja melakukan penawaran. Alur kerja ini menunjukan pelanggan meminta penawaran dari salesperson, lalu salesperson membuat nota permintaan. Apabila permintaan penawaran tersebut sederhana, maka salesperson tersebut akan langsung memasukkan datanya ke dalam sistem. Sedangkan apabila permintaan penawaran tersebut rumit maka salesperson akan meminta bantuan kepada technical expert untuk melakukan pengecekan terhadap permintaan penawaran tersebut. Setelah dicek, technical expert akan memasukkan datanya ke 24 dalam sistem. Setelah itu sistem akan menghitung penawaran tersebut. Lalu pelangganakan me-review penawaran tersebut. Apabila pelangganmelakukan perubahan terhadap permintaanya, maka salesperson akan membuat ulang notanya. Apabila pelanggansetuju dengan hasil tersebut, maka penawaran tersebut akan diterima sebagai order. 2.9.2. Pengertian Use Case Diagram Use Case Diagram adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang menggunakan sistem serta bentuk interaksi antara orang-orang tersebut dengan sistem yang digunakannya. Hal ini diperkuat oleh pernyataan bahwa Use Case Diagram adalah diagram yang menggambarkan berbagai peran user dan carauser tersebut berinteraksi dengan sistem. Hal ini diperkuat oleh pendapat Satzinger, Jackson& Burd (2004). Contoh use case diagram: Gambar 0.6 Contoh Use Case Diagram Sumber: Jackson, & Burd (2004) Gambar 2.6 mengacu pada contoh use case diagram, terdapat dua aktor yaitu pelanggan dan petugas order. Setiap masing-masing aktor bisa melihat ketersediaan item, membuat order baru dan melakukan update order. 25 Adapun salah satu jenis relationship pada Use Case Diagram adalah <<extends>>yaitu relationshipyang menunjukkan hubungan antar use case yang memungkinkan satu use case secara optional menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh use case lain. Gambar 2.7 mengacu pada contoh use case diagram dengan <<extends>>. Pada saat aktor memasukan order, maka aktor tersebut juga langsung menangani nomor produk yang tidak valid. Contoh extends use case diagram: Gambar 0.7 Contoh <<extends>> Use Case Sumber: Satzinger, Jackson, & Burd (2004) 2.9.3. Pengertian User Interface User Interface merupakan media interaksi yang digunakan oleh user untuk berinteraksi sehingga sistem dapat menerima perintah atau input dan meresponnya. Hal ini diperkuat oleh pendapat menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2004) bahwaUser Interface adalah bagian dari sistem informasi yang membutuhkan interaksi usersuntuk membuat input dan output. 26 Contoh user interface: Gambar 0.8 Contoh User Interface Gambar 2.8 merupakan contoh user interface untuk software SOFI XP. Dapat dilihat di sebelah kiri terdapat menu Transaction, Process, Report, Static Data, Miscellaneous, Maintenance dan Exit. Jika menu Transaction diklik, maka akan muncul submenu di sebelah kanan, yaitu Account Receivable Menu, Account Payable Menu, General Ledger Menu dan Other Menu.