bab i pendahuluan

advertisement
 BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Saat ini di era globalisasi yang serba dinamis, perdagangan bebas
membentuk
iklim persaingan usaha yang cukup ketat. Persaingan tersebut perlu
disambut baik dengan meningkatkan kinerja dan pengembangan perusahaan.
Banyak perusahaan baik lokal maupun asing, berlomba-lomba menjadi yang
terbaik. Untuk itu, perkembangan bisnis di Indonesia semakin mengalami
pertumbuhan yang positif. Hal tersebut ditandai dengan berkembangnya berbagai
industri, termasuk industri makanan dan minuman.
Industri makanan dan minuman merupakan salah satu industri yang
potensial karena mampu bertahan di berbagai situasi ekonomi, termasuk ketika
sedang krisis. Pertumbuhan industri makanan dan minuman tersebut dapat dilihat
di tabel sebagai berikut:
Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman (%)
12
10
8
6
4
2
0
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Gambar 1.1 Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman
Sumber : BPS diolah Kemenperin
www.kemenperin.go.id
1
Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia
(GAPMMII) memperkirakan bahwa hampir separuh (49%) pendapatan
masyarakat
Indonesia dibelanjakan untuk makanan dan minuman. Permintaan
terhadap industri makanan dan minuman selalu tinggi, di setiap waktu. Hal
tersebut
menandakan peluang yang baik bagi siapapun yang ingin terjun dalam
industri ini dan berarti pangsa pasar di industri makanan dan minuman juga sangat
besar.
Dari beberapa industri yang ada, industri makanan masih unggul dari segi
market share atau pangsa pasar. Perbandingan pangsa pasar beberapa industri di
Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut:
Market Share Lima Besar Industri-Industri di Indonesia
No.
Kategori
2003
2004
2005
2006
1
Obat
35
41
100
100
2
Makanan & Minuman
89
90
93
93
3
Toiletris
76
79
80
80
4
Suplemen/Multivitamin
-
-
58
58
5
Asuransi
53
49
60
56
Tabel 1.1 Market Share Lima Besar Industri-Industri di Indonesia
Sumber : SWA No.15/XXI/21 Juli - 3Agustus 2006
Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa industri makanan dan minuman
memiliki pangsa pasar paling besar dibandingkan dengan empat industri lainnya
dan setiap tahunnya hampir selalu mengalami peningkatan. Itu artinya, industri ini
merupakan industri yang potensial untuk dijalankan. Industri ini merupakan lahan
terbuka bagi siapa saja yang ingin memperoleh keuntungan maksimal, baik untuk
sektor jasa, pabrikasi produk atau gabungan keduanya.
2
Peluang dalam industri makanan dan minuman juga dimanfaatkan oleh
Kedai Imah Monyet, sebuah kedai yang didirikan pada bulan Maret 2010 di kota
Subang. Pemilihan nama Imah Monyet itu sendiri didasari karena menu yang
ditawarkan
merupakan menu yang berbahan baku buah pisang, buah pisang
merupakan makanan kesukaan monyet, dengan pertimbangan brand differensiasi
tersebut maka dinamakan “Imah Monyet” (IMO). Berdasarkan konsep ini, segala
segi baik pemilihan nama menu, harga, pelayanan, promosi dibuat unik
disesuaikan dengan konsep “monyet” itu sendiri.
Kedai Imah Monyet, yang semula bergerak di bidang jasa penyedia
makanan cepat saji berupa makanan olahan pisang, melihat bahwa selama dua
tahun terakhir penjualan produk stik pisang di kedai terhitung cukup bagus.
Penjualan produk Banana Stik unggul dibanding produk cemilan lainnya. Hal
tersebut apat diasumsikan bahwa produk ini diminati oleh konsumen. Adapun
secara sederhana perbandingan penjualan produk Banana Stik dibandingkan
dengan produk cemilan lainnya di Kedai Imah Monyet Subang adalah sebagai
berikut:
Penjualan Produk Cemilan Kedai Imah Monyet 2011
Pisang Bakar
Banana Stik
Keripik Pisang
Lainnya
Tabel 1.3 Penjualan Cemilan Kedai Imah Monyet 2011
Sumber: Data Internal Perusahaan
3
Berangkat dari data penjualan sederhana tersebut, Kedai Imah Monyet
melihat bahwa produk Banana Stik ini kemungkinan dapat diterima oleh
konsumen luas, diluar konsumen kedai yang sudah ada. Saat ini Kedai Imah
Monyet
memiliki gagasan untuk mengembangkan usahanya selain sebagai
penyedia makanan cepat saji juga menjadi perusahaan pabrikasi produk stik
pisang berskala rumahan.
Produk stik pisang yang dimaksud adalah produk kudapan atau cemilan
olahan pisang yang merupakan stik pisang rasa kentang yang diberi nama ‘Banana
Produk ini serupa dengan french fries yang saat ini sudah eksis di tengahStik’.
tengah pasar. Produk ini rencananya akan dijual berupa frozen food. Produksi
yang direncanakan adalah produksi masal dan produk dikemas dalam kemasan
plastik isi satu kilogram.
Dengan mengukur kapasitas perusahaan dan sumber daya eksternal yang
ada, diharapkan gagasan ini dapat direalisasikan untuk memperoleh keuntungan
dan membuka lapangan pekerjaan lebih luas lagi bagi masyarakat, serta
memberikan alternatif pilihan produk cemilan sehat pada konsumen. Namun,
setiap gagasan apalagi produk baru yang saat ini diketahui belum ada di pasaran,
perlu dikaji lebih jauh mengenai permintaan dari pasar karena hal tersebut akan
berkaitan dengan penjualan nanti nya serta investasi yang dikeluarkan diawal oleh
perusahaan.
Untuk memastikan gagasan bisa dijalankan dan pemasaran produk ini dapat
berhasil, perlu dilakukan sebuah riset. Riset ini berupa sebuah analisis atau studi
yang dapat menunjukan layak atau tidaknya gagasan tersebut ditindaklanjuti dan
di realisasikan. Apabila gagasan ini layak untuk dijalankan, selanjutnya dapat
disusun rencana bisnis atau rencana pemasarannya, namun apabila tidak layak
dijalankan perlu dipertimbangkan alternatif-alternatif lain yang sekiranya dapat
dipilih oleh perusahaan untuk meminimalisir resiko kegagalan, atau dapat juga
tidak lagi menindaklanjuti gagasan tersebut atau dengan kata lain tidak
meneruskannya.
4
1.2
Identifikasi Masalah
Besarnya potensi bisnis dalam industri makanan dan minuman, merupakan
sebuah peluang yang baik untuk dimanfaatkan. Untuk itu, saat ini Kedai Imah
Monyet memiliki gagasan untuk mengembangkan usahanya dalam industri
makanan dan minuman tersebut, yang semula hanya berupa kedai dan gerai,
menjadi lebih luas lagi ke arah pabrikasi produk secara masal. Usaha ini nantinya
akan dilakukan secara bersamaan, artinya perusahaan ini tidak meninggalkan
usaha kedai yang telah lebih dulu dilakukan.
Dari gagasan tersebut teridentifikasi beberapa masalah antara lain:
1. Produk yang akan diproduksi dan dipasarkan merupakan produk baru
yang belum ada di pasar, sehingga perlu diteliti seberapa besar minat
beli konsumennya
2. Produk ini sebelumnya belum diproduksi dan dijual dalam bentuk
makanan siap saji, namun sekarang akan dijual dalam kemasan beku
siap goreng. Hal ini tentu berkaitan dengan kemasan, pendistribusian,
dan penyimpanan yang berbeda. Atas dasar hal tersebut maka perlu
diteliti apakah produk ini mampu diproduksi dengan baik sehingga dapat
sampai ke tangan konsumen dengan baik pula.
3. Sebelumnya, perusahaan ini bukan perusahaan yang ahli dalam
memproduksi produk secara massal. Tentu saja hal ini merupakan
tantangan baru bagi perusahaan, sehingga perlu diteliti apakah
perusahaan mampu memproduksi produk sehingga dapat memenuhi
permintaan konsumen.
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, dapat disimpulkan bahwa jelas
sekali perlu dilakukan sebuah studi kelayakan yang akan menitikberatkan pada
penentuan layak atau tidaknya gagasan tersebut direalisasikan, karena untuk
merealisasikan gagasan tersebut berkaitan dengan dikeluarkannya modal (capital)
yang relatif besar sebagai investasi yang diharapkan dapat mendatangkan
keuntungan.
5
1.3
Tujuan dan Manfaat Proyek
Proyek ini merupakan studi kelayakan bisnis yang diberi judul ‘Studi
Kelayakan Produk Baru ‘Banana Stik’ di Kota Bandung Ditinjau dari Aspek
Pemasaran. Studi ini merupakan langkah awal dari pemasaran produk baru yang
diharapkan akan memberikan kontribusi dan pandangan ilmiah yang aplikatif bagi
perusahaan.
Tujuan dari studi kelayakan produk baru ini adalah :
1) Menjawab pertanyaan ‘apakah produk yang akan dipasarkan merupakan
produk yang marketable atau tidak?’
2) Mengetahui besarnya profit yang akan diperoleh dari pemasaran produk
3) Mengetahui apakah produk yang akan dipasarkan dapat diproduksi
dengan baik atau tidak
4) Mengetahui tingkat keberlangsungan produk dalam jangka panjang
5) Memudahkan perencanaan pemasaran produk
Studi ini sudah seharusnya memberi manfaat yang nyata bagi berbagai
pihak dan diharapkan mampu memberi manfaat yang terlihat dan signifikan.
Manfaat yang diperoleh dari studi ini, diantaranya manfaat bagi mahasiswa yang
melakukan studi ini sendiri dan bagi perusahaan.
Bagi mahasiswa manfaat-manfaat yang diperoleh, diantaranya :
1.
Memberikan pengetahuan tentang cara berpikir yang sistematis dalam
menghadapi suatu masalah sekaligus mencari solusinya
2.
Menerapkan ilmu pemasaran yang telah dipelajari selama menempuh
perkuliahan dalam melakukan analisa, penghitungan, penilaian dan
pengambilan keputusan.
3.
Mempelajari suatu objek bisnis secara komprehensif merupakan kesempatan
untuk mendapatkan pembelajaran dan pengalaman yang sangat berharga.
4.
Menambah pengalaman dalam meneliti kelayakan pemasaran suatu produk
baru
6
Sementara itu, manfaat yang dapat diperoleh perusahaan diantaranya :
1.
2.
Meminimalkan resiko kerugian dan kegagalan
Memperoleh pandangan ilmiah mengenai aspek-aspek yang berperan
penting untuk keberhasilan pemasaran produk
3.
Memberikan gambaran dan alasan untuk melanjutkan atau tidak
melanjutkan gagasan
4.
Apabila dinyatakan layak, hasil studi kelayakan ini dapat membantu
perusahaan dalam meyakinkan investor untuk mendanai bisnisnya
5. Apabila dinyatakan layak, hasil studi ini akan mempermudah perusahaan
dalam melakukan perencanaan dan mengambil langkah manajerial yang
diperlukan.
7
Download