Spektrometri Masa

advertisement
2014/11/24
SPEKTROMETRI
MASSA (MS)
PRINSIP DAN INSTRUMENTASI
PRINSIP MS
Spektrometri masa adalah suatu teknik untuk
menghasilkan ion-ion dalam fase gas dari
molekul atau atom dalam sampel, memisahkan
ion menurut rasio masa per muatan, dan
mengukur kelimpahan dari ion yang terbentuk
Spektrometer masa merupakan instrumen
yang memisahkan atom, molekul, dan fragmen
molekul yang terionisasi dalam fase gas
berdasar pada perbedaan rasio masa per
muatan
1
2014/11/24
PRINSIP MS
Rasio masa per muatan disimbolkan dengan m/z
m merupakan ekspresi unified atomic mass units, u
1 u = 1/12 dari masa isotop 12C
1 u = 1 Da = (amu) = 1.665402 x 10-27 kg
Z menyimbolkan jumlah muatan dari ion
q = ze, e = 1.6 x 10-19 C
PRINSIP MS
Spektrometer Masa  memilah dan mengukur kelimpahan ion
berdasar m/z
0 units
2
2014/11/24
PRINSIP MS
Spektrometer Masa  memilah dan mengukur kelimpahan ion
berdasar m/z
12 units
PRINSIP MS
Spektrometer Masa  memilah dan mengukur kelimpahan ion
berdasar m/z
12 units
8
9
10 11 12 13 14 15 16
3
2014/11/24
PRINSIP MS
Spektrometer Masa  memilah dan mengukur kelimpahan ion
berdasar m/z
14 units
8
9
10 11 12 13 14 15 16
PRINSIP MS
12 units
Number of counts
Spektrometer Masa  memilah dan mengukur kelimpahan ion
berdasar m/z
8
9
10 11 12 13 14 15 16
m/z
4
2014/11/24
PRINSIP MS:
MENGHASILKAN ION
Ionisasi Elektron : membombardir sampel dengan
elektron
M = molekul analit, e- = elektron dan M+ = molekul
analit terionisasi
M+ = ion molekular, m/z terkait dengan bobot
molekul (dalam banyak kasus z = 1)
M+ merupakan kation radikal yang terbentuk
karena kehilangan 1 elektron, memiliki cukup
energi untuk mengalami fragmentasi menjadi ion
dengan m/z lebih kecil
PRINSIP MS:
MENGHASILKAN ION
Ionisasi elektron menggunakan beda potensial sebesar 70 V
untuk mengakselerasi elektron, bagaimana sistem ini dapat
membuat molekul organik terionisasi dan terfragmentasi?
(EK = qV = zeV, energi ikatan molekul umumnya berada pada
kisaran 200 – 600 kj/mol)
5
2014/11/24
PRINSIP MS: MEMILAH
ION
Magnetic Sector Analyzers : perangkat pemilah
ion (m/z) yang menggunakan magnet tetap
atau elektromagnet yang menyebabkan berkas
ion menempuh lintasan lengkung 180o, 90o
atau 60o
PRINSIP MS: MEMILAH
ION
Molekul dalam fase gas dari
inlet diionisasi oleh berkas
elektron. Berkas elektron ini
dapat menyebabkan elektron
dalam atom atau molekul
terpental dan molekul
mendapatkan energi yang
dapat menyebabkan ikatan
terpecah.
Ion kemudian diakselerasi
dalam suatu medan listrik
pada beda potensial V
EK = zeV = ½ mv2
6
2014/11/24
PRINSIP MS: MEMILAH ION
Jalur yang ditempuh oleh ion dalam sektor dihasilkan
oleh adanya kesetimbangan dua gaya yang berlaku
terhadap ion tersebut yaitu Gaya Magnetik dan Gaya
Sentripental
2
FM  BzeV dan Fc 
mv
r
PRINSIP MS: MEMILAH ION
v
Bzer
m
mv2
Bzev 
r
zeV 
1 2
mv
2
m B 2 r 2e

z
2V
7
2014/11/24
PRINSIP MS: MEMILAH
ION
Berapa beda potensial (V) yang diperlukan untuk suatu
molekul air bermuatan positif satu melewati lintasan
magnetic sector analyzers jika medan magnet yang
diaplikasikan sebesar 0.240T dan lintasan lengkung ion
sebesar 12.7 cm?
19
(1 T = 1 Vs/m2, Mr H2O+ = 18.02 g/mol,
C, 1 V = 1 kg m2/s2 C)
e = 1.60 x 10-
PRINSIP MS: MEMILAH ION
2 2
m B r e

z
2V
Lintasan lengkung, r, ion tergantung pada B,
V, dan m/z
Jika B dan V konstan ion dengan m/z
berbeda akan memiliki r yang berbeda
sehingga hanya m/z tertentu yang akan
masuk ke dalam detektor
8
2014/11/24
PRINSIP MS: MEMILAH
ION
Pemayaran (scanning)
ion berdasarkan m/z
dapat dilakukan dengan
mengubah B atau V
Modern magnetic sector
spectrometers
menggunakan B diubah,
V konstan dan r konstan
Pemayaran akan
menghasilkan Spektrum
Masa, plot antara m/z dan
kelimpahan ion
PRINSIP MS:
SPEKTRUM MASSA
Base peak : puncak
tertinggi dari spektrum
Base peak  menjadi
basis skala 100, ion lain
skala puncaknya relatif
terhadap base peak
Mr  masa molekul ratarata, masa ion  jumlah
masa akurat dari isotop
penyusunnya
Ion molekular, ion fragmen
sebagai pengganti parent
ion dan daughter ion
Precursor ion dan product
ion digunakan dalam
sistem MS-MS
Spektrum masa kokain
9
2014/11/24
PRINSIP MS: SPEKTRUM MASSA
Resolusi, R, merupakan kemampuan suatu
spektrometer masa untuk mendiferensiasi
diantar masa
R
m
m
m = beda masa diantara dua puncak yang
berdekatan, m = masa dari puncak pertama (tapi
kadang-kadang digunakan juga nilai rataratanya)
PRINSIP MS:
SPEKTRUM MASSA
Dua puncak dikatakan
terpisah jika tinggi
lembah diantaranya
tidak lebih dari 10%
dari tinggi puncaknya
Kadangkala resolusi
dinyatakan dalam ppm,
m/m x 106
10
2014/11/24
PRINSIP MS:
SPEKTRUM MASSA
Berapa resolusi yang dibutuhkan untuk memisahkan ion
C2H4+ dan CH2N+, dengan masa 28.0313 dan 28.0187?
CONTOH
PERHITUNGAN
Tentukan resolusi yang diperlukan untuk memisahkan ion
C2H4+ dan CH2N+ dengan massa masing-masing 28.0313 dan
28.0187
Jawab
m = 28.0313 – 28.0187 = 0.0126
Rerata kedua massa = 28.0250
R = m/m = 28.0250/0.0126 = 2.22 x 103
11
2014/11/24
INSTRUMENTASI MS
TIMELINE FOR MS DEVELOPMENT
1897 Early Mass Spectrometry
1919 The observation of isotopes using mass spectrometry
1934 Double Focusing Analyzer
1939 Accelerator Mass Spectrometry
Joseph John Thomson
1946 Time-of-Flight Mass Spectrometry
"In recognition of the great merits
1947 Preparative Mass Spectrometry
of his theoretical and experimental
investigations on the conduction of
electricity by gases.“
1906 Nobel Prize
1949 Ion Cyclotron Resonance (ICR)
1953 Reverse Geometry Double
focusing MS
1953 Quadrupole Analyzers
Cited from: http://masspec.scripps.edu/mshistory/
"At first there were very few who believed in the
existence of these bodies smaller than atoms. I was
even told long afterwards by a distinguished physicist
who had been present at my [1897] lecture at the
Royal Institution that he thought I had been 'pulling
their legs."
Replica of J.J. Thomson's third mass spectrometer.
12
2014/11/24
CONTINUATION OF TIMELINE
1956 Gas Chromatography Mass Spectrometry (GC/MS)
1956 Identifying Organic Compounds with Mass
Spectrometry
1962 Mass Spectrometry Imaging
1966 Chemical Ionization
1966 Peptide Sequencing
1966 Tandem Mass Spectrometry
1966 Metabolomics
1968 Electrospray Ionization
Francis William Aston
"For his discovery, by means of his mass
spectrograph, of isotopes, in a large number
of non-radioactive elements, and for his
enunciation of the whole-number rule."
1968 Collision Induced Dissociation
Mass spectrometry of isotopes
1969 Field Desorption-MS of Organic Molecule
1922 Nobel Prize
Cited from: http://masspec.scripps.edu/mshistory/
CONTINUATION OF TIMELINE
1974 Fourier Transform Ion Cyclotron Resonance
1974 Extra-Terrestrial Mass Spectrometry
1975 Atmospheric Pressure Chemical Ionization (APCI)
1976 Californium-252 Plasma Desorption MS
Wolfgang Paul
1978 GC-C-IRMS
1978 Triple Quadrupole Mass Analyzer
1980 Inductively Coupled Plasma MS
1981 Matrix-Assisted Desorption Ionization
1984 Quadrupole/Time-Of-Flight Mass Analyzer
1985 Matrix-Assisted Laser Desorption Ionization (MALDI)
Cited from: http://masspec.scripps.edu/mshistory/
Hans Georg Dehmelt
“For the development
of the ion trap technique.”
1989 Nobel prize
13
2014/11/24
CONTINUATION OF TIMELINE
ESI
1987 Soft Laser Desorption of Proteins
1989 ESI on Biomolecules
1989 Monitoring Enzyme Reactions with ESI-MS
John B. Fenn
1990 Protein Conformational Changes with ESI-MS
1990 Clinical Mass Spectrometry
1991 MALDI Post-Source Decay
MALDI
1991 Non-covalent Interactions with ESI
1992 Low Level Peptide Analysis
Koichi Tanaka
1993 Oligonucleotide Ladder Sequencing
"For the development of soft desorption
ionisation methods for mass spectrometric
analyses of biological macromolecules."
1993 Protein Mass Mapping
1996 Intact Virus Analyses
Cited from: http://masspec.scripps.edu/mshistory/
CONTINUATION OF TIMELINE
1998 Electron Capture Dissociation (ECD)
1999 Nanostructure Desorption/Ionization
1999 Quantitative Proteomics and Metabolomics with
Isotope Labels
Fred W. McLafferty Alfred O.C. Nier Alan G. Marshall
2000 Orbitrap
2004 Desorption Electrospray Ionization (DESI)
2004 Electron Transfer Dissociation (ETD)
2005 Direct Analysis in Real Time (DART)
Michael Karas
Malcolm Dole
Brian T. Chait
Klaus Biemann
R. Graham Cooks Donald F. Hunt
Catherine Fenselau Franz Hillenkamp Carol V. Robinson
Cited from: http://masspec.scripps.edu/mshistory/
14
2014/11/24
KOMPONEN ALAT
Sampel
Inlet
sistem
Ion
Source
Mass
analyzer
Detector
10-6-10-7 torr
Vacum
system
Signal
processor
Readout
INSTRUMENTASI: SAMPLE
INLET SYSTEM
Ekspansi Gas
• Diperuntukkan bagi gas dan liquid dengan tekanan uap yang
tinggi
• Gas atau uap dibuat agar berekspansi pada bejana yang
dipanaskan dan divakumkan
• Sampel dibiarkan „bocor‟ ke dalam sumber ionisasi melalui
lubang penutup lembaran emas  “molecular leak” inlet
• Diatur oleh pompa vacum pada tekanan di sumber ionisasi
sebesar 10-6-10-8 tor
15
2014/11/24
INSTRUMENTASI: SAMPLE
INLET SYSTEM
Direct insertion and direct
exposure probes
• Direct insertion probes digunakan
untuk cairan dengan titik didih tinggi
• Sampel diletakkan pada gelas
kapiler yang dimasukkan dalam
ujung probe. Probe dimasukkan
dalam sumber ionisasi dan
dipanaskan secara elektrik. Sampel
menguap dan terionisasi
• Sampel dalam kapiler yang cukup
banyak dapat mengkontaminasi
spektrometer masa
• Direct exposure probes
menggunakan probes yang memiliki
ujung glas bundar
• Sampel di teteskan pada ujung
probes, pelarut dibiarkan menguap
dan menyisakan lapis tipis sampel
INSTRUMENTASI: SAMPLE
INLET SYSTEM
Sistem Kromatografi dan Elektroforesis
• Mass Spectroscopist memandang
kromatografi sebagai sistem inlet
• Chromatographer memandang MS sebagai
sistem detector
• Permasalahan utama
• Berjalan pada tekanan atmosfer/tekanan
tinggi
• Mengandung gas pembawa atau solvent
dalam jumlah besar
• Gas pembawa atau solvent dibuang tanpa
kehilangan analit sebelum analit
dimasukkan dalam sumber ionisasi
• Menggunakan sumber ionisasi yang dapat
mengionkan analit pada kondisi „tekanan
tinggi‟ yang disebabkan oleh fluida
pembawa dan kemudian secara selektif
mengekstrak ion ke dalam daerah yang
bertekanan rendah sementara mengalihkan
dan membuang kebanyakan molekul fluida
yang teruapkan
16
2014/11/24
KOMPONEN ALAT
Sampel
Ion
Source
Inlet
sistem
Mass
analyzer
Detector
10-6-10-7 torr
Signal
processor
Vacum
system
Readout
SUMBER PENGIONAN
DESORPSI
FASA GAS
EI
CI
ESI
FAB
DI
FI
MALDI
ION
17
2014/11/24
BERDASARKAN ENERGI PROSES
IONISASI, SUMBER ION:
Sumber keras
• Energi yang diberikan kuat  ion dalam keadaan tereksitasi
 ikatan dapat putus  menghasilkan fragmen  gugus
fungsi dan struktur
Sumber lunak
• Fragmentasi lebih sedikit, umumnya yang terlihat hanya ion
molekul  untuk informasi MS
CONTOH
18
2014/11/24
INSTRUMENTASI: SUMBER
IONISASI
Ionisasi Elektron
• Beda potensial pada filamen dan anoda menghasilkan berkas elektron.
• Ion terbentuk pada area di atas 2 repellers (blok warna padat)
• Muatan positif pada repellers dan potensial negatif pada elektroda fokus
menyebabkan ion positif diakselerasi ke arah mass analyzer
Tabrakan antara ion dan molekul pada sumber ionisasi dapat
menghasilkan ion dengan m/z lebih tinggi dari ion molekular  MH+ atau
((M+H)+, puncak (M+1)
INSTRUMENTASI:
SUMBER IONISASI
Ionisasi Elektron, Hard Ionization
H H
H C C H
H H
e-
+
H H
H H
H C C H
H C C+
H H
H
)+
(M-R2
Spektrum Masa (M-R
+
1)
M+
(M-R3)+
H
H H
H C+
H
H
C H
H
19
2014/11/24
INSTRUMENTASI:
SUMBER IONISASI
Ionisasi Kimia
• Soft Ionisasi
• Sedikit fragmentasi, menghasilkan ion molekular
yang lebih banyak, sedikit mengandung informasi
struktur molekul
• Sensitivitas untuk medeteksi ion tertentu meningkat
 Aplikasi kuantitatif melalui SIM (Selected Ion
Monitoring)
• Gas reagen  Metana, Isobutana, Amonia,
diberikan berlebih 1000-10000 x lebih tinggi
dibanding sampel
INSTRUMENTASI:
SUMBER IONISASI
Ionisasi Kimia
20
2014/11/24
INSTRUMENTASI:
SUMBER IONISASI
Ionisasi Kimia – CI Metana
1.
Ionisasi elektron dari CH4:
•
2.
CH4 + e-  CH4+ + 2e• Bentuk fragmentasi CH3+, CH2+, CH+
Reakasi molekul-ion membentuk ion reagen yang stabil:
•
•
CH4+ + CH4  CH3 + CH5+
CH3+ + CH4  H2 + C2H5+
• CH5+ dan C2H5+ adalah ion dominan
INSTRUMENTASI: SUMBER
IONISASI
Ionisasi Kimia – Beberapa tipe reaksi yang terjadi
• Bentuk ion Pseudomolecular (M+1)
• CH5+ + M  CH4 + MH+
• M+1 Ions dapat terfragmentasi lebih jauh menghasilkan spektrum
masa CI yang kompleks
• Bentuk ion adduct
• C2H5+ + M  [M + C2H5]+
• C3H5+ + M  [M + C3H5]+
M+29 Adduct
M+41 Adduct
• Ion molekular melalui transfer muatan
• CH4+ + M  M+ + CH4
• Pengurangan Hidrida (M-1)
• C3H5+ + M  C3H6 + [M-H]+
• Umum untuk hidrokarbon jenuh
21
2014/11/24
INSTRUMENTASI: SUMBER IONISASI
Ionisasi Kimia
Properties of CI
Advantages
Disadvantages
No Fragment Library
Parent Ion
Interface to GC
Insoluble Samples
Need Volatile Sample
Need Thermal Stability
Quantitation Difficult
Low Mass Compounds
(<1000 amu)
Solids Probe Requires
Skilled Operator
22
2014/11/24
FIELD IONIZATION (FI)
Field ionization (FI) is a method that uses very strong
electric fields to produce ions from gas-phase molecules.
阳极
+
+
+
+
+ +
d<1mm
+
+
+
+ + +
+
阴极
INSTRUMENTASI:
SUMBER IONISASI
Sumber Ionisasi tekanan
Atmosfer
• ESI (Electrospray Ionization) dan APCI
(Atmospheric Pressure Chemical
Ionization)
• ESI untuk molekul besar dapat
menghasilkan ion dengan muatan
beragam, Mn+, (M+nH)n+  M9+, M10+,
M11+
• M = 14,300 Da  m/z 1588.9, 1430.0,
1300.0, memerlukan mass analyzer
dengan range lebih rendah sehingga
lebih murah
23
2014/11/24
INSTRUMENTASI:
SUMBER IONISASI
Sumber Ionisasi tekanan Atmosfer
• Pada ESI, medan listrik kuat (3-8 kV)
diaplikasikan pada carian yang melalui kapiler
logam, cairan terdispersi kedalam bentuk
semprotan halus dari butiran yang bermuatan
positif atau negatif, electrospray
• Karena „coulumbic interaction‟, butiran
mengecil melalui serangkaian letupan
• Sampai butiran cukup kecil, analit akan
terlepas dari butiran dan menuju ke mass
analyzer
• Butiran atau ion melewati serangkaian lubang
(orifices) dan penyaring (skimmer). Keduanya
berfungsi untuk mengalihkan dan mencegah
butiran yang tidak tervaporasi dan kelebihan
solvent tervaporasi masuk ke dalam daerah
vakum dimana ion analit di akselerasi dan di
analisis
• Aliran gas seperti nitrogen atau argon bertugas
untuk mendesolvasi butiran dan memecah ion
kluster
ELECTROSPRAY IONIZATION (ESI)
Electrospray is abbreviated to ESI ,ample is sprayed out of
a narrow nozzle in a high potential field. Generates positive
(M+nH)n+ and negative (M - nH)n- ions and almost no
fragmentation. Generates multiple charged ions.
24
2014/11/24
PROPERTIES OF ESI
Advantages
Electrospray Ionization can be
easily interfaced to LC.
Absolute signals from
Electrospray are more easily
reproduced, therefore, better
quantitation.
Mass Accuracy is considered
better.
Multiple charging is more
common then MALDI.
Disadvantages
No Fragmentation
Need Polar Sample
Need Solubility in Polar
Solvent (MeOH, ACN,
H2O, Acetone are best)
Sensitive to Salts
Suppression
INSTRUMENTASI:
SUMBER IONISASI
Ionisasi Desorpsi
• Laser Desorption and Matrixassisted Laser Desorption
Ionization (MALDI)
• Molekul analit terisolasi
terdesorpsi dari landasan
molekul matriks menggunakan
radiasi laser
• Serangkaian desolvasi dan
ionisasi dari molekul analit
terjadi melalui proses yang
belum dipahami
• Matriks  molekul organik kecil,
menyerap dengan kuata pada 
laser, stabil dalam vakuk, tidak
bereaksi secara kimiawi, dan
kecenderungan tersublimasi
yang rendah
25
2014/11/24
MATRIX ASSISTED LASER DESORPTION
IONIZATION (MALDI)
sample is co-crystallized with a matrix and then irradiated
with laser.
MALDI is achieved in two steps. In the first step, the
compound to be analyzed is dissolved in a solvent
containing in solution small organic molecules, called
the matrix. The second step occurs under vacuum
conditions inside the source of the mass spectrometer.
PROPERTIES OF MALDI
Good solubility
Vapour pressure must be sufficiently low to maintain vacuum conditions
Viscosity must allow diffusion of the analyte from the bulk to the surface
Polar : to solvate and separate preformed ion
Less Sensitive to Salts
Lower PRACTICAL detection limits
Easier to interpret spectra (less multiple charges)
Quick and easy
Higher mass detection
Higher Throughput (>1000 samples per hour)
26
2014/11/24
Principle of MALDI
MALDI mass spectrometry has become a powerful analytical
tool for both synthetic polymers and biopolymers.
FAST ATOM BOMBARDMENT ( FAB)
Softer than EI and CI. Ions are produced by bombardment
with heavy atoms. Gives (M+H)+ ions and litle fragmentation.
Good for more polar compounds.
Ar+
Ar + e
Ar+ + Ar
fast
slow
acceleration (5-15 KeV)
Ar + Ar+
+ 8 KeV
fast
slow
27
2014/11/24
PROPERTIES OF FAB
Advantages
Parent Ion
High Mass Compounds
(10,000 amu)
Thermally Labile
Compounds (R.T.)
Disadvantages
No Fragment Library
Solubility in Matrix
(MNBA, Glycerol)
Quantitation Difficult
Needs Highly Skilled
Operator
Relatively Low Sensitivity
SUMBER ION
Diuapkan lalu
diionisasi, td
<500oC
Konversi cairan
atau padatan
menjadi ion gas
28
2014/11/24
KOMPONEN ALAT
Sampel
Inlet
sistem
Ion
Source
Mass
analyzer
Detector
10-6-10-7 torr
Vacum
system
Signal
processor
Readout
INSTRUMENTASI:
MASS ANALYZERS
Magnetic
and Electric
Sector
• Range masa
untuk magnetic
sector
instruments
adalah m/z 1–
1400 untuk
single-focusing
instruments dan
m/z 5000–10,000
untuk doublefocusing
instruments
(a) Aston, 1919; (b) Dempster,
1918; (c) Mattauch–Herzog,
1935; (d) Bainbridge, 1933, c
dan d adalah dispersive
magnetic sector
29
2014/11/24
ADVANTAGES
Double focusing magnetic sector mass analyzers are the
"classical" model against which other mass analyzers are
compared.
Classical mass spectra
Very high reproducibility
Best quantitative performance of all MS analyzers
High resolution
High sensitivity
10,000 Mass Range
Linked scan MS/MS does not require another analyzer
Disadvantages
Requires Skilled Operator
Usually larger and higher cost than other mass analyzers
Difficult to interface to ESI
Low resolution MS/MS without multiple analyzers
Applications
All organic MS analysis methods
Accurate mass measurements
Quantitation
Isotope ratio measurements
30
2014/11/24
INSTRUMENTASI:
MASS ANALYZERS
Time of Flight Analyzer (TOF)
• Denyut ion diakselerasi di dalam daerah bebas medan
yang divakum, drift tube
• Denyut ion dengan 2 m/z berbeda memasuki drift tube.
Sebagaimana ion-ion ini melayang melalui drift tube, ion
yang lebih ringan bergerak lebih cepat menuju detektor
INSTRUMENTASI: MASS ANALYZERS
Time of Flight Analyzer
(TOF)
• Ion dipisahkan dalam drift
tube berdasar pada
kecepatannya
• Persamaan yang
menggambarkan pemisahan
dan waktu „terbang‟ ion
v
2 zV
L
dan v 
m
t
m 2Vt 2
m
 2 dan t  L
z
L
2 zV
31
2014/11/24
PRINCIPLE OF TOF ANALYZER
Uses a pulse of ion mixtures, not steady stream
Ions accelerated into drift tube by a pulsed electric
field called the ion-extraction field
Drift Tube is usually 1-2 m long, under vacuum
Ions traverse the drift tube at different speeds
( L / t ) = v = ( 2zV / m )½
ADVANTAGES OF TOF ANALYZER
Good for kinetic studies of fast reactions and for
use with gas chromatography to analyze peaks
from chromatograph
High ion transmission
Can register molecular ions that decompose in the
flight tube
Extremely high mass range (>1MDa)
Fastest scanning
32
2014/11/24
Disadvantages
Requires pulsed ionization method or ion beam
switching (duty cycle is a factor)
Low resolution (4000)
Limited precursor-ion selectivity for most MS/MS
experiments
Applications
Almost all MALDI systems
Very fast GC/MS systems
INSTRUMENTASI:
MASS ANALYZERS
Quadrupole mass analyzer
• Memisahkan ion dalam medan listrik yang divariasikan terhadap
waktu
• Medan ini dibuat menggunakan voltase frekuensi radio (RF) yang
berisolasi dan voltase arus searah (DC) yang konstan yang
diaplikasikan pada satu set (4 batang) logam yang dibuat secara
presisi
33
2014/11/24
INSTRUMENTASI:
MASS ANALYZERS
Quadrupole mass analyzer
• Pasangan batang AB dan CD dihubungkan dengan ujung sumber
DC yang berlawanan sehingga ketika CD negatif maka AB positif
• Pasangan elektroda tersebut juga dihubungkan dengan sumber
listrik berisolasi RF, Voltase RF > Voltase DC
• Ion yang masuk ke dalam ruang diantara batang akan mengalami
gerak menyamping yang rumit karena medan DC dan RF
34
2014/11/24
+
+
-
-
+
+
+
-
-
+
35
2014/11/24
+
Splat
+
-
-
+
-
+
+
+
-
36
2014/11/24
-
+
+
+
-
-
+
+
+
-
37
2014/11/24
+
-
+
+
INSTRUMENTASI: MASS ANALYZERS
Quadrupole mass analyzer
• Kecepatan ion pada arah x adalah
fungsi dari posisi sepanjang y
• Untuk suatu besaran rasio tertentu
antara DC ke RF pada frekuensi
tertentu hanya ion denga m/z
tertentu yang akan sampai ke
detektor
• Jika m/z dan frekuensi tidak sesuai
dengan kondisi yang diminta
persamaan, ion akan berosilasi
dengan jalur yang lebar yang
menyebabkan ion bertubrukan
dengan batang atau tertarik oleh
vakum.
• Hanya nilai m/z tunggal yang dapat
melewati quadrupole pada kondisi
yang diberikan  mass filter
• m/z range 1-1000 Da
d 2x
2

(VDC  VRF cos 2ft ) y  0
dt 2 r 2 ( m )
z
d2y
2

(VDC  VRF cos 2ft ) x  0
dt 2 r 2 ( m )
z
38
2014/11/24
Advantages
Easy to use ,simple construction,fast
Good reproducibility
Relatively small and low-cost systems
Quadrupoles are now capable of routinely
analyzing up to a m/q ratio of 3000,which is
useful in electrospary ionization of biomolecules,
which commonly produces a charge distribution
below m/z 3000
Disadvantages
Low resolution(<4000)
Slow scanning
Low accuracy (>100ppm)
Applications
Majority of benchtop GC/MS and LC/MS systems
Separation of proteins and other biomolecules
with electrosprary
Sector / quadrupole hybrid MS/MS systems
39
2014/11/24
Fourier Transform Ion Cyclotron
Resonance (FT ICR) analyzers
Most FTICR mass spectrometers use superconducting
magnets, which provide a relatively stable calibration over a
long period of time.
Although some mass accuracy can be obtained without
internal calibrant, mass accuracy and resolution are inversely
proportional to m/z, and the best accurate mass
measurements require an internal calibrant.
Unlike the quadrupole ion trap, the FTICR mass
spectrometer is not operated as a scanning device.
Advantages
The highest recorded mass resolution of all mass
spectrometers (>500,000)
Very good accuracy (<1ppm)
Well-suited for use with pulsed ionization
methods such as MALDI
Non-destructive ion detection; ion remeasurement
Stable mass calibration in superconducting
magnet FTICR systems
40
2014/11/24
Disadvantages
Expensive
Requires superconducting magnet
Subject to space charge effects and ion molecule reactions
Artifacts such as harmonics and sidebands are present in the
mass spectra
Many parameters (excitation, trapping, detection conditions)
comprise the experiment sequence that defines the quality of
the mass spectrum
Generally low-energy CID, spectrum depends on collision
energy, collision gas, and other parameters.
Applications
Ion chemistry
High-resolution MALDI and electrospray
experiments for high-mass analytes
Laser desorption for materials and surface
characterizatio
41
2014/11/24
KOMPONEN ALAT
Sampel
Ion
Source
Inlet
sistem
Mass
analyzer
Detector
10-6-10-7 torr
Vacum
system
Signal
processor
Readout
INSTRUMENTASI:
DETEKTOR
Electron Multiplier
• Mirip dengan photomultiplier
• Berbasis Dynode: Suatu
elektroda yang memiliki
permukaan yang dapat
mengemisikan elektron
ketika ditabrak oleh elektron,
ion positif, ion negatif dan
spesi netral yang bergerak
cepat
• Dalam dynode, satu ion
dapat menghasilkan 105
elektron atau lebih, gain =
rasio elektron yang terukur
perion, gain detektor dapat
berkisar diantara 104-108
42
2014/11/24
Hyphenated Mass Techniques
Chromatography: Separation
Mass: Detection
Chromatography-Mass Spectroscopy :
Separation + Detection
43
57
29
15
GC-MS
LC-MS
71
85
99 113
CZE-MS
142
m/z
Hyphenated GC-MS
Gas chromatography-mass spectrometry (GC-MS) is a method that combines
the features of gas-liquid chromatography and mass spectrometry to identify
different substances within a test sample.
HEWLETT
PACKARD
5972A
Mass
Selective
Detector
1.0
DEG/MI
N
MS
HEWLETT
PACKARD
5890
Gas Chromatograph (GC)
Sample
D
A
A
C
C
B
B
A
C
D
DB
Sample
Separation
Mass
Spectrometer
A
B
C
D
Identificatio
n
43
2014/11/24
Hyphenated GC-MS
GAS CHROMATOGRAPHY MASS SPECTROMETRY
Hyphenated GC-MS
GAS CHROMATOGRAPHY
• The sample is injected into the GC inlet where it is
heated and swept onto a chromatographic column by a
carrier gas.
• The pure compounds in a mixture are separated by
interacting with the coating or packing of the column
(stationary phase) and the carrier gas (mobile phase).
• This separation is often improved by programming
changes in column temperature and pressure.
44
2014/11/24
Hyphenated LC-MS
Liquid chromatography-mass spectrometry (LC-MS) is an analytical
chemistry technique that combines the physical separation capabilities of
liquid chromatography with the mass analysis capabilities of mass
spectrometry.
Different compounds exit
at different time
Identification of each molecule
ion
LC
MS
B
C
A
Peak A: mass1
Peak B: mass2
Peak C: mass3
t/min
Hyphenated LC-MS
Liquid chromatography-mass spectrometry (Ion trap LCMS system )
45
2014/11/24
Tandem Mass Spectrometry
Tandem mass spectrometry, also known as MS/MS, involves multiple
steps of mass spectrometry selection, with some form of fragmentation
occurring in between the stages.
TERIMAKASIH!
46
Download