Ekhokardiografi penyakit katup mitral

advertisement
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring berjalannya laju globalisasi, minat masyarakat Indonesia terhadap
hewan peliharaan semakin meningkat. Hewan peliharaan yang mendominasi saat
ini adalah anjing dan kucing. Anjing memiliki posisi unik dalam hubungan antar
spesies.
Anjing merupakan hewan sosial, yang sama seperti manusia yaitu
sebagai makhluk sosial.
Kedekatan pola perilaku anjing dengan manusia
menjadikan anjing bisa dilatih, diajak bermain, tinggal bersama manusia, serta
diajak bersosialisasi dengan manusia dan anjing yang lain. Sudah menjadi naluri
alami anjing sebagai hewan kelompok.
Pemilik anjing sangat menghargai
kesetiaan dan pengabdian anjing hingga menganggapnya sebagai anggota
keluarga sendiri. Anjing kesayangan bahkan sering diberi nama keluarga yang
sama seperti nama pemilik (Fogle 2006). Hal inilah yang menyebabkan manusia
pada masa kini semakin peduli terhadap kesehatan anjing peliharaannya. Sejalan
dengan hal ini peran dokter hewan sangat penting dalam menjaga kesehatan
hewan.
Penyakit hewan yang bervariasi menyebabkan sulitnya penegakkan
diagnosis, karena selain banyaknya penyakit dengan gejala klinis yang sama,
dibutuhkan juga cara mendiagnosis yang tepat dan cepat. Kemajuan teknologi
kini telah berkembang pesat dan menghadirkan alat-alat yang dapat membantu
dalam mempermudah diagnosis suatu penyakit dibidang kedokteran khususnya
pada hewan, antara lain roentgenography, computed tomography (CAT scan),
magnetic resonance imaging (MRI), fluoroscopy, biopsi, dan ultrasonography
(USG) (Burk & Feeney 2003).
Ultrasonografi (USG) sebagai suatu sarana diagnosis untuk pengambilan
gambar jaringan lunak pada bagian tubuh seperti rongga thorak termasuk jantung
dan rongga abdominal, visualisasi kebuntingan, perkembangan fetus, kelainan
pada ovarium dan uterus dengan bantuan pantulan suara.
Melalui alat ini,
gelombang frekuensi sangat tinggi dikirim ke dalam tubuh untuk kemudian
pantulannya diterima kembali dan diubah menjadi gambar grafik di dalam
2
monitor.
Kemajuan teknologi membuat kumpulan grafik tadi keluar sebagai
gambar dua dimensi (2D/B-mode) (Goddard 1995).
Ekhokardiografi adalah teknik pencitraan USG pada organ jantung. Pada
tipe ekhokardiografi B-mode, gelombang suara yang digunakan adalah gelombang
suara jamak. Echo yang direfleksikan akan memberikan gambaran berupa titik
atau dot pada layar monitor. Posisi dari yang terlihat pada layar merupakan posisi
dari refleksi struktur organ (Mannion 2006). Pencitraan ekhokardiografi M-mode,
dapat menampilkan gambaran echo yang bergerak dari organ jantung.
Penambahan M-mode memungkinkan untuk mendapatkan ukuran yang akurat dari
kontraktilitas, ukuran ruang sistolik dan diastolik, dan ketebalan dinding jantung,
serta pengukuran pada penyimpangan valvular.
Pada tipe pencitraan
ekhokardiografi B-mode dan M-mode, kelainan-kelainan pada jantung yang bisa
dilihat adalah kelainan pada dimensi intrakardiak, ketebalan dinding, serta
dimensi lumen (Penninck & d’Anjou 2008).
Ekhokardiografi Doppler dalam menginterpretasikan suatu aliran darah
pada jaringan tubuh menggunakan prinsip Doppler.
Teknik ini memberikan
informasi pada bentuk, ukuran, dan gerak dari suatu struktur jantung, perbedaan
tekanan dalam ruang, dan aliran darah melalui jantung dan mendeteksi penyakit
jantung dan vaskular. Ekhokardiografi color flow Doppler (CFD) adalah suatu
teknik untuk memvisualisasikan secara langsung kecepatan aliran darah dalam
jantung dan pembuluh darah besar, serta menggambarkan pola aliran turbulen
darah, sehingga dapat mendeteksi adanya kebocoran katup jantung.
Teknik
pencitraan Doppler ini memberikan informasi untuk mendiagnosis penyakit
pericardial effusion (PE), endokarditis, hipertrofi jantung, penyakit kongenital,
dan endokardiosis atau penyakit pada katup, seperti pada katup mitral, trikuspid,
semilunar, insufisiensi aorta, stenosis aorta, stenosis subaorta, serta ischemic
disease (Penninck & d’Anjou 2008).
Penyakit jantung sering hadir dengan gejala klinis yang bervariasi mulai
dari yang tak terlihat sampai yang sangat mencolok, seperti penyakit
endokardiosis.
Endokardiosis yaitu penyakit degeneratif katup mitral kronis
sebagai akibat dari degenerasi myxomatous. Endokardiosis umumnya menyerang
pada anjing. Pada penyakit ini terjadi degenerasi katup mitral jantung, salah satu
3
dari empat set katup dalam jantung anjing.
Katup mitral yang mengalami
degenerasi myxomatous yang mengacu pada melemahnya patologis jaringan ikat,
menyebabkan katup tidak lagi sepenuhnya menutup sempurna pada setiap aksi
pemompaan, istilah ini sering digunakan dalam konteks katup mitral yang prolaps,
sehingga menyebabkan darah mengalir balik, dari ventrikel kiri kembali ke atrium
kiri (Pedersen 2000). Penyakit katup mitral endokardiosis merupakan penyebab
umum dari congestive heart failure (CHF) pada bagian kiri jantung anjing,
sehingga penyakit jantung ini penting untuk diketahui karakteristiknya (Borgarelli
& Haggstrom 2010).
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari diagnosis dan menentukan
derajat keparahan penyakit endokardiosis pada anjing dengan teknik pencitraan
ekhokardiografi yang meliputi B-mode, M-mode, dan CFD.
Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan di
Indonesia mengenai diagnosis penyakit jantung dapatan, khususnya penyakit
endokardiosis pada anjing.
Download