10 BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi 2.1.1 Defenisi Strategi

advertisement
 BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Strategi
2.1.1 Defenisi Strategi
Ada beberapa macam definisi strategi sebagaimana dikemukakan oleh
para ahli dalam buku karya mereka masing - masing. Kata strategi berasal dari
kata Strategos dalam bahasa Yunani merupakan gabungan dari Stratos atau
tentara dan ego atau pemimpin. Suatu strategi mempunyai dasar atau skema untuk
mencapai sasaran yang dituju. Jadi pada dasarnya strategi merupakan alat untuk
mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang,
program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. Strategi juga dapat
dipandang sebagai pola tujuan, kebijakan, progam tindakan, keputusan atau
alokasi sumber daya yang mendefinisikan bagaimana organisasi itu, apa yang
dilakukan dan mengapa organisasi melakukannya.
Menurut Stephanie K. Marrus (dalam Umar, 2005:31), pengertian strategi
adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada
tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya
bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Selain itu, menurut Hamel dan Prahalad (dalam Umar, 2005:31) strategi
merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terusmenerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan
oleh para pelanggan di masa depan, dengan demikian strategi hampir dimulai dari
apa yang terjadi dan bukan dimulai dari apa yang akan terjadi. Terjadinya
kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan
10
Universitas Sumatera Utara
11
kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di
dalam bisnis yang dilakukan.
2.1.2 Tipe – Tipe Strategi
Menurut Rangkuti (2014:6), pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan
berdasarkan tiga tipe strategi, yaitu strategi manajemen, strategi investasi, dan
strategi bisnis. Untuk lebih jelasnya ketiga tipe strategi pemasaran tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Strategi Manajemen
Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh
manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro.
Misalnya, strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga,
strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan
dan sebagainya.
2. Strategi Investasi
Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi.
Misalnya, apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang
agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan,
strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi diverstasi,
dan sebagainya.
3. Strategi Bisnis
Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional
karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen,
misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi
Universitas Sumatera Utara
12
distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan
dengan keuangan.
2.2 Pemasaran
2.2.1 Pengertian Pemasaran
Secara umum, pemasaran (marketing) dapat dikatakan sebagai cara-cara
yang dilakukan suatu usaha dalam menjual produknya. Pemasaran merupakan
faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi keputusan pembelian pada
konsumen. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan suatu usaha bergantung pada
keahlian pemasaran dalam memasarkan produknya.
American Marketing Association (dalam Kotler dan Keller, 2009:5)
mendefenisikan pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses
untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada
pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingan.
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane (2009:5) pemasaran adalah sebuah
proses kemasyarakatan di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara
bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain.
Pemasaran menurut William J. Stanton, Etzel & Walker (dalam Sunyoto,
2015:1) merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang
yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan
perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
13
Pemasaran adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen melalui penciptaan produk dan ataupun jasa yang kemudian dinikmati
atau dibeli oleh mereka yang membutuhkan melalui suatu proses pertukaran.
Penciptaan produk dan jasa tersebut didasarkan pada permintaan dan penawaran
kelompok pasar tertentu. Kelompok pasar menurut Kamsir (dalam Echdar,
2013:120) meliputi:
1. Pasar konsumen, pasar di mana individu dan rumah tangga dapat
membeli barang atau jasa untuk dikonsumsi sendiri.
2. Pasar industri, pasar di mana pihak-pihak yang membeli barang atau
jasa mempergunakannya kembali untuk menghasilkan barang/jasa lain
atau disewakan kepada pihak lain untuk mengambil untung.
3. Pasar reseller, pasar di mana yang terdiri atas unit-unit pemerintah
yang membeli atau menyewa barang atau jasa untuk melaksanakan
fungsi utama pemerintah pusat dan daerah.
4. Pasar internasional, produk atau jasa yang terdiri atas pasar antar
negara atau pasar internasional (ekspor dan impor)
2.2.2 Unsur- Unsur Utama Pemasaran
Unsur - unsur utama pemasaran menurut Freddy Rangkuti (2014:102)
dapat diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama, yaitu unsur strategi persaingan,
unsur taktik pemasaran dan unsur nilai pemasaran, yang dijabarkan sebagai
berikut:
1. Unsur Strategi Persaingan
Unsur Strategi persaingan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
Universitas Sumatera Utara
14
a. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah tindakan mengindentifikasikan dan
membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah.
Masing - masing konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan
produk, dan bauran pemasaran tersendiri.
b. Targetting
Targetting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen
pasar yang akan dimasuki.
c. Positioning
Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuannya adalah untuk
membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk
yang ada di pasar ke dalam benak konsumen.
2. Unsur Taktik pemasaran
Terdapat dua unsur taktik pemasaran, yaitu :
a. Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi
pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan. Kegiatan
membangun
stategi
pemasaran
inilah
yang
membedakan
differensiasi yang dilakukan suatu perusahaan dengan yang
dilakukan oleh perusahaan lain.
b. Bauran pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan - kegiatan
mengenai produk, harga, promosi, dan tempat.
3. Unsur Nilai Pemasaran
Nilai pemasaran dapat dikelompokkan menjadi tiga , yaitu :
Universitas Sumatera Utara
15
a. Merek atau brand, yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau
nilai yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan. Sebaiknya
perusahaan sentiasa meningkatkan brand equity-nya. Jika brand
equity ini dapat dikelola dengan baik, perusahaan yang
bersangkutan setidaknya akan mendapatkan dua hal: Pertama, para
konsumen akan menerima nilai produknya. mereka dapat
merasakan semua manfaat yang diperoleh dari produk yang mereka
beli dan merasa puas karena produk tersebut sesuai dengan yang
mereka harapkan. Kedua, perusahaan itu sendiri memperoleh nilai
loyalitas pelanggan terhadap merek, yaitu peningkatan margin
keuntungan, keunggulan bersaing, dan efisiensi serta efektifitas
kerja khususnya pada program pemasaran.
b. Pelayanan atau service, yaitu nilai yang berkaitan
dengan
pemberian pelayan kepada konsumen. Kualitas pelayanan kepada
konsumen ini perlu terus menerus ditingkatkan.
c. Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prisip perusahaan untuk
membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung
jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung
maupun secara tidak langsung.
2.2.3 Konsep Pemasaran
Terdapat lima konsep yang berkaitan satu sama lain, yang merupakan
landasan dari kegiatan pemasaran. Kotler (dalam Echdar, 2013:121) , yaitu :
Universitas Sumatera Utara
16
1. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk
yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi
pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai
efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas, disini tugas manajemen
adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen
dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas sesuai dengan
daya beli mereka.
2. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas
manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen
dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan
ciri – ciri terbaik.
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu
saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang
agresif.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan
organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran
serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan
efisien dibandingkan para pesaing.
Universitas Sumatera Utara
17
5. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah
menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan
efisien dari pada para pesaing dengan tetap melestarikan atau
meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
2.2.4 Lingkungan Pemasaran
Lingkungan senantiasa berubah dengan cepat, sehingga pemasar harus
selalu mempertimbangkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
Dengan mempelajari lingkungan secara seksama, pemasar dapat menyesuaikan
strategi mereka untuk menghadapi tantangan mereka untuk memenuhi tantangan
dan peluang pasar yang baru.
Menurut Kotler & Gary Armstrong (2006:79), lingkungan pemasar terdiri
dari lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan mikro (micro
environment)
mempengaruhi
terdiri
dari
kemampuan
pelaku
yang
dekat
dengan
perusahaan
untuk
melayani
perusahaan
dan
pelanggannya,
lingkungan mikro terdiri dari perusahaan, pemasok, perantara pemasaran, pasar
pelanggan, pesaing, dan masyarakat. Lingkungan makro terdiri dari kekuatan
sosial yang lebih besar yang mempengaruhi lingkungan mikro, yang terdiri dari
kekuatan demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik dan budaya.
Universitas Sumatera Utara
18
2.3 Strategi Pemasaran
2.3.1 Pengertian Strategi Pemasaran
Dalam mencapai tujuan usaha dan demi tercapainya pemasaran yang baik,
suatu usaha perlu membuat strategi pemasaran yang sesuai. Pemasaran menurut
Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra (2012:193), merupakan rencana yang
menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktifitas atau
program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar
sasaran tertentu. Secara singkat, Pandji Anoraga (2000:230) menyatakan bahwa,
pemasaran merupakan wujud rencana yang terarah dibidang pemasaran untuk
memperoleh suatu hasil yang optimal.
Menurut Echdar (2013:125), Strategi pemasaran adalah kinerja wirausaha
dengan
hasil
penjualan
dan
penelitian
pasar
sebelumnya
di
dalam
mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran. Untuk menarik konsumen,
wirausaha bisa memaksimalkan indikator-indikator yang terdapat dalam bauran
pemasaran, yaitu penelitian dan pengembangan pasar, produk, harga, lokasi atau
tempat usaha, dan promosi.
Menurut Kotler & Amstrong (dalam Sunyoto, 2015:2), strategi pemasaran
adalah pendekatan pokok yang akan digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai
sasaran yang telah ditetapkan lebih dulu, didalamnya tercantum keputusankeputusan pokok mengenai target pasar, penempatan produk di pasar, bauran
pemasaran dan tingkat biaya pemasaran yan diperlukan.
Sedangkan menurut Gultinan dan Gordon (dalam Sunyoto, 2015:2),
menyatakan strategi pemasaran adalah pernyataan pokok tentang dampak yang
diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada pasar target tertentu.
Universitas Sumatera Utara
19
Pendekatan terinci untuk menerapkan strategi-strategi ini ditentukan melalui
program-program pemasaran yang spesifik, seperti program periklanan, program
promosi penjualan, program pengembangan produk, serta program penjualan dan
distribusi.
Pemahaman mengenai pemasaran perlu penerapan lebih konkret berkaitan
dengan konsumen, dan agar berhasil dalam mengaet pasar memerlukan sebuah
strategi, yaitu strategi pemasaran.
2.3.2 Konsep Strategi Pemasaran
Dalam peranan strategisnya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk
mencapai kesesuain antara perusahan dengan lingkungannya dalam rangka
mencari pemecahan masalah dan penentuan pertimbangan pokok. Menurut Corey
(dalam Sunyoto, 2015:4) konsep strategi pemasaran terdiri atas lima elemen
saling berkait, yaitu:
a. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani. Keputusan ini
didasarkan pada faktor-faktor:
-
Persepsi terhadap fungsi produk dan pengelompokkan teknologi yang
dapat diproteksi dan didominasi
-
Keterbatasan sumber daya internal yang mendorong perlunya
pemutusan yang lebih sempit
-
Pengalaman kumulatif yang didasarkan pada trial dan error di dalam
menanggapi peluang dan tantangan.
-
Kemampuan khusus yang berasal dari akses terhadap sumber daya
langka atau pasar terproteksi
Universitas Sumatera Utara
20
b. Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang dijual, pembentukan
lini produk, dan desain penawaran individual pada masing-masing lini.
Produk itu sendiri menawarkan manfaat total yang dapat diperoleh
pelanggan dengan melakukan pembelian. Manfaat tersebut meliputi
produk itu sendiri, nama merek produk, ketersediaan produk, jaminan atau
garansi, jasa reparasi, dan bantuan teknis yang disediakan penjual, serta
hubungan personal yang mungkin terbentuk di antara pembeli dan penjual.
c. Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai
kuantitatif dari produk kepada pelanggan.
d. Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang dilalui
produk
hingga
mencapai
konsumen
akhir
yang
membeli
dan
menggunakannya.
e. Komunikasi pemasaran (promosi) yang meliputi periklanan, personal
selling, promosi penjualan, direct marketing, dan public relations.
2.3.3 Pemilihan Strategi Pemasaran
Penerapan strategi pemasaran haruslah berpedoman pada pilihan strategi,
rencana dan kebijakan yang telah dibuat oleh sebuah perusahaan. Tujuan utama
dari strategi pemasaran adalah berupa untuk meningkatkan penjualan, ini berarti
sekaligus akan menaikkan pangsa pasar dalam industri yang kompetitif. (Sofyan,
2015:160)
Strategi pemasaran yang maju dan berkembang senantiasa memperhatikan
adanya unsur menarik perhatian segmen pasar atau pangsa pasar yang produktif
dalam kegiatan pemasaran. Selain itu berupaya untuk menempatkan posisi
Universitas Sumatera Utara
21
pemasaran yang strategis dalam memperoleh keuntungan dan berupaya untuk
mencapai target dari realisasi yang diterapakannya. Atas dasar inilah mengapa
pemilihan strategi pemasaran sangat penting.
Menurut Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra (2012:200), proses
pemilihan Strategi pemasaran membutuhkan pertimbangan cermat atas sejumlah
tipe informasi, yaitu:
1. Tujuan atau sasaran produk
Tujuan produk harus dijadikan pedoman dalam menentukan tipe dasar
Strategi yang dibutuhkan. Sebagai contoh, jika tujuan utama produk adalah
meningkatkan volume penjualan atau pertumbuhan pangsa pasar, maka
biasanya alternatif utama yang dipertimbangkan adalah Strategi permintaan
selektif yang berfokus pada upaya merebut pelanggan dari pesaing atau
memperluas pasar yang dilayani.
2. Peluang Pasar
Karakteristik dan besarnya peluang pasar harus ditetapkan secara jelas
berdasarkan analisis pasar dan pengukuran pasar. Analisis pasar memberikan
informasi mengenai siapa yang membeli bentuk produk (dan siapa yang tidak
membelinya), berbagai situasi penggunaan produk (dan juga situasi yang
tidak menggunakan situasi).
3. Kesuksesan Pasar (Market success)
Manajer pemasaran harus memahami jenis keunggulan bersaing dan
tingkat pengeluaran pemasaran yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan
pasar. Melalui analisis persaingan, perusahaan dapat memahami siapa
pesaingnya, seberapa besar tingkat intensitas persaingan yang ada, dan
Universitas Sumatera Utara
22
keunggulan apa yang harus dikembangkan dalam rangka bersaing secara
selektif menghadapi para pesaing merek langsung atau para pesaing kelas
produk yang tidak langsung.
2.4 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau yang disingkat dengan UMKM
merupakan sektor riil yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dalam
aktivitas bisnis sehari-hari. UMKM merupakan salah satu ujung tombak yang
penting bagi Indonesia untuk dapat menjaga ketahanan ekonomi di tahun
mendatang, selain itu UMKM mampu bertahan di tengah guncangan krisis
moneter yang melambungkan harga barang- barang kebutuhan rumah tangga pada
masa itu. UMKM jelas memegang peranan vital dalam pertumbuhan ekonomi
Indonesia.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang menyebutkan bahwa :
a. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorang dan/atau badan
usaha perorangan dengan aset sampai dengan Rp 50 Juta dan Omset
maksimum 300 juta per tahun.
b. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar dengan aset lebih besar dari 50 Juta sampai
Universitas Sumatera Utara
23
dengan 500 Juta dan omset Rp 300 juta sampai dengan Rp 2,5 Milyar per
tahun.
c. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan usaha kecil atau usaha besar dengan aset lebih besar dari Rp 500
Juta sampai dengan Rp 10 Milyar dan omset lebih besar dari Rp 2,5
Milyar sampai dengan Rp 50 Milyar per tahun.
Di Negara yang sedang berkembang UMKM yang ada memiliki
karakteristik yang berbeda dengan usaha besar, karakteristik yang dimiliki adalah
sebagai berikut (Tambunan, 2009:2) :
1. Jumlah perusahaan sangat banyak jauh melebihi jumlah usaha besar.
Terutama dari kategori usaha mikro, dan usaha kecil. Berbeda dengan
usaha besar dan usaha menengah, usaha mikro dan usaha kecil tersebar
diseluruh pelosok perdesaan, termasuk diwilayah-wilayah yang terisolasi.
Oleh karena itu, kelompok usaha ini mempunyai suatu signifikansi lokal
yang khusus untuk ekonomi perdesaaan, dalam kata lain kemajuan
pembangunan ekonomi perdesaan sangat ditentukan oleh kemajuan
pembangunan UMKMnya.
2. Karena sangat padat karya, berarti mempunyai suatu potensi pertumbuhan
kesempatan kerja yang sangat besar, pertumbuhan UMKM dapat
dimasukkan sebagai suatu elemen penting dari kebijakan-kebijakan
nasional untuk meningkatkan kesempatan kerja dan menciptakan
Universitas Sumatera Utara
24
pendapatan, terutama bagi masyarakat miskin. Hal ini juga yang bisa
menjelaskan kenapa pertumbuhan UMKM menjadi semakin penting
diperdesaan pada negara sedang berkembang, terutama didaerah-daerah
dimana sektor pertanian mengalami stagnasi atau sudah tidak mampu lagi
menyerap pertumbuhan tahunan dari penawaran tenaga kerja diperdesaan.
3. Banyak UMKM bisa tumbuh pesat, bahkan banyak UMKM bisa bertahan
pada saat ekonomi Indonesia dilanda suatu krisis besar pada tahun 19971998. Oleh sebab itu, kelompok usaha ini dianggap sebagai perusahaanperusahaan yang memiliki fungsi sebagai basis bagi perkembangan usaha
lebih besar. Misalnya usaha mikro bisa menjadi landasan bagi
pengembangan usaha kecil, sedangkan usaha kecil bagi usaha menengah
dan usaha menengah bagi usaha besar.
4. Pada umumnya masyarakat perdesaan miskin, namun banyak bukti yang
menunjukkan bahwa orang-orang desa yang miskin bisa menabung dan
mereka mau mengambil risiko dengan melakukan investasi. Dalam hal ini,
UMKM
bisa
menjadi
suatu
titik
permulaan
bagi
mobilitas
tabungan/investasi diperdesaan sementara pada waktu yang sama,
kelompok usaha ini dapat berfungsi sebagai tempat pengujian dan
peningkatan kemampuan berwirausaha dari orang-orang desa.
5. Walaupun banyak barang yang diproduksi oleh UMKM juga untuk
masyarakat kelas menengah dan atas, terbukti secara umum bahwa pasar
utama bagi UMKM adalah untuk barang-barang konsumsi sederhana
dengan harga relatif murah, seperti pakaian jadi dengan desain sederhana,
mebel dari kayu, bambu, dan rotan, barang-barang lainnya dari kayu, alas
Universitas Sumatera Utara
25
kaki, dan alat-alat dapur dari aluminium dan plastik. Barang-barang ini
memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat miskin atau masyarakat
berpendapatan rendah, namun demikian banyak juga UMKM yang
membuat
barang-barang
nonkonsumsi,
seperti
peralatan-peralatan
produksi, berbagai macam mesin sederhana dan/atau komponenkomponennya, bahan-bahan bangunan dan barang-barang setengah jadi
lainnya untuk kebutuhan kegiatan-kegiatan dibanyak sektor, seperti
industri, konstruksi, pertanian, perdagangan, pariwisata dan transportasi.
6. keunggulan dari UMKM adalah tingkat fleksibilitasnya yang tinggi, relatif
mampu bersaing terhadap pesaingnya yaitu usaha besar.
2.5 Analisis SWOT
Banyak organisasi bisnis yang mengunakan analisis SWOT sebagai bagian
dari proses penyusunan sasaran atau tujuan mereka. Analisis SWOT menurut
Roger dan Robert (2015:5) adalah kerangka kerja formal untuk mengidentifikasi
dan merumuskan kemungkinan-kemungkinan pertumbuhan organisasi. SWOT
adalah kepanjangan dari kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang
(Opportunities), dan tantangan (Threats) suatu usaha. SWOT adalah kerangka
kerja yang mudah digunakan untuk memusatkan perhatian pada kenyataan bahwa
peluang pertumbuhan perusahaan dihasilkan dari kesesuaian yang tepat antara
kemampuan internal perusahaan (yang diwujudkan dalam kekuatan dan
kelemahan) dan lingkungan eksternal yang tercermin dari adanya peluang dan
tantangan. Menurut Prof. Dr. J. Salusu, M. A. (2015:175), Analisis SWOT
merupakan satu pekerjaan yang cukup rumit dan berat. Namun, hanya dengan itu
Universitas Sumatera Utara
26
alternatif-alternatif strategis dapat disusun. Dengan Analisis SWOT, keputusankeputusan strategik yang baik dapat diputuskan.
Pada dasarnya, menurut Rangkuti (2014:19) analisis SWOT adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses
pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi,
tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan
strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi
yang ada saat ini. Hal ini disebut analisis situasi yaitu model yang paling popular
untuk analisis situasi adalah analisis SWOT.
Pada intinya, dengan melakukan analisis SWOT, yaitu analisis terhadap
lingkungan internal berupa faktor kekuatan dan kelemahan pada suatu usaha, juga
terhadap lingkungan eksternal yang berupa faktor peluang dan ancaman. Dengan
melakukan analisis terhadap faktor tersebut, barulah perusahaan menetapkan
strategi yang tepat bagi usaha tersebut, dan menjadi bahan evaluasi pada usaha
tersebut, agar suatu usaha bisnis dapat mencapai tujuannya.
Universitas Sumatera Utara
27
2.6 Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan referensi
dalam penelitian ini antara lain dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No
Peneliti
Tahun
Judul
Hasil Penelitian
Dari
Analisis
yang
SWOT
dilakukan,
ditunjukkan
bahwa
D’Satz Event Organizier
berada pada kuadran I,
yaitu
Analisis SWOT
1
Jennifer
Capriatie
strategi
yang
agresif
mengunakan
Dalam Menentukan kekuatan
2015
untuk
Strategi Pemasaran
memanfaatkan
Pada D’Satz Event
Matriks
Organizer
peluang.
SO
adalah
strategi yang tepat bagi
D’Satz Event Organizier
. dengan menggunakan
kekuatan
internal
perusahaan
untuk
memanfaatkan
peluang
internal yang ada.
2
Auliana Nur
Islami
2014
Analisis Strategi
Hasil
Pemasaran Pada
mengenai
Usaha Souvenir
pemasaran pada usaha
Melalui Analisis
AD
SWOT (Studi Pada
Usaha AD
Souvenir Banda
penelitian
strategi
Souvenir,
menunjukan bahwa AD
Souvenir
menjalankan
dalam
usahanya
Universitas Sumatera Utara
28
Aceh)
selama ini, AD Souvenir
melakukan
dengan
pemasaran
memperhatikan
tiga faktor yaitu produk,
penetapan
harga
dan
strategi promosi. Selain
itu,
melalui
SWOT.
Analisis
Dihasilkan
bahwa matriks SO adalah
strategi yang paling tepat
bagi AD Souvenir.
Bedasarkan hasil analisis
SWOT pada penelitian
ini, dengan melakukan
analisis terhadap faktor
internal berupa kekuatan
Strategi
Pengembangan
Usaha Pada Butik
3
Dwi Ayu
Arsita Sari
Keika (Studi Pada
2014
Butik Keika Jl. Tb.
Simatupang Ruko
Komplek Plam
Mas No. 119 Ii
Medan)
dan
kelemahan,
juga
terhadap faktor eksternal
yang berupa peluang dan
ancaman
pada
Keika,
Butik
sehingga
ditemukan strategi yang
tepat
untuk
meningkatkan usahanya
dengan
cara
meningkatkan
kenyamanan dan layanan
pada
konsumen,
meningkatkan
produk,
kualitas
menciptakan
produk-produk baru yang
Universitas Sumatera Utara
29
lebih variati dan inovatif,
meningkatkan
pengetahuan
selera
tentang
konsumen,
menambah
jumlah
pegawai,
membuat
promosi.
Berdasarkan
hasil
analisis, melalui matriks
EFE,
PT
Kencana
Mandiri
mampu
menangani
dengan
ancaman
memanfaatkan
peluang yang ada, dan
melalu matriks IFE juga
menunjukkan bahwa PT
Veranita
4
Cyintia
William
Analisis SWOT
Kencana Laju mandiri
Sebagai Penentu
dapat
Strategi Pemasaran
2013
PT Kencana Laju
Mandiri (Motor
Roda 3-Karya) di
Medan
mengatasi
kelemahan
dengan
mengunakan
kekuatan
yang
Alternatif
ada.
strategi
yang
muncul
dengan analisis SWOT,
yaitu
melakukan
kerjasama dengan pihak
finance atau perbankan
dalam
promosi,
meningkatkan
melakukan
dan
kualitas
pelayanan
untuk
mencapai
loyalitas
konsumen.
Universitas Sumatera Utara
30
Berdasarkan
hasil
penelitian
mengenai
strategi pemasaran pada
Tauko
Medan
dapat
disimpulkan
bahwa
strategi yang dilakukan
berdasarkan
bauran
pemasaran yaitu produk;
Analisis Strategi
Pemasaran Pada
5
Melinda
Agustien
Perusahaan Melalui
2013
Analisis SWOT
(Studi Pada Distro
Tauko Medan Jalan
Sei Batang Hari)
harga;
distribusi
dan
promosi, Tauko Medan
mempunyai strategi yang
baik dalam setiap bagian
namun
lebih
memfokuskan
pada
faktor
produk
promosi.
dan
Berdasarkan
analisis SWOT, Strategi
yang
sesuai
untuk
dilakukan adalah strategi
agresif
atau
strategi
ekspansi
untuk
memaksimalkan
kekuatan
internal
dan
eksternal usaha.
Analisis
Akhmad
6
Khairil
Nugraha
2012
Melalui
hasil
Lingkungan
pembobotan
faktor
Internal dan
internal
faktor
Eksternal Melalui
eksternal
dengan
menggunakan
analisis
SWOT dalam
dan
usaha
SWOT, maka Toko Toko
Pengembangan
Pakaian Amethyst Ungu
Bisnis Retail Toko
Bandung
yaitu
berada
Universitas Sumatera Utara
31
Pakaian Toko
pada
Amethyst Ungu
kuadran
Turnaround yaitu strategi
Bandung
dengan
mendukung
kebijakan
yang
pertumbuhan
agresif
memanfaatkan
dan
peluang
yang ada. Strategi yang
sesuai
dalam
upaya
pengembangan
adalah
membuat
penjualan
situs
online,
meningkatkan
SDM,
kualitas
melakukan
pendistribusian
dan
usaha
produk
terus mempelajari
dan mengikuti keinginan
konsumen.
Sumber : Diolah dari berbagai sumber
2.7 Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis SWOT sebagai
formulasi dan bahan evaluasi terhadap penerapan strategi pemasaran yang sesuai
pada suatu usaha. Kerangka pemikiran menunjukkan bahwa dari pemasaran yang
dilakukan Toko Pakaian Sukli Fashion selama ini dapat diteliti menggunakan
analisis SWOT, dengan melakukan analisis lingkungan terlebih dahulu,
lingkungan
internal
(Weaknesess),
dilihat
sedangkan
dari
kekuatan
lingkungan
(Strengths)
eksternal
dilihat
dan
dari
kelemahan
peluang
(Opportunities), dan tantangan (Threats).
Universitas Sumatera Utara
32
Metode ini digunakan untuk mengetahui posisi kuadran Toko Pakaian
Sukli Fashion pada matriks SWOT dan mengetahui strategi pemasaran yang
tepat dengan Toko Pakaian Sukli Fashion. Setelah mengetahui posisi pada
kuadran yang ada, maka hasil dari metode analisis SWOT dapat menjadi bahan
evaluasi dan pertimbangan bagi Toko Pakaian Sukli Fashion dalam mengambil
suatu keputusan dan Strategi Pemasaran yang sesuai agar dapat mencapai tujuan
usaha.
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Toko Pakaian Sukli Fashion
Analisis Lingkungan Internal Peluang Kelemahan Kekuatan IFAS Kuadran 1 Evaluasi Eksternal EFAS Analisis SWOT
Kuadran 2
ancaman Kuadran 3
Strategi Pemasaran Kuadran 4 Evaluasi Sumber : Penulis
Universitas Sumatera Utara
Download