ANALISIS PEMBERIAN KREDIT UNTUK PENGUSAHA KECIL PADA PD. BPR BKK BOYOLALI CABANG SIMO NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh: ANDRI IRWANTO B 100 090 135 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 1 HALAMAN PENGESAHAN Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca Naskah Publikasi Ilmiah dengan judul : ANALISIS PEMBERIAN KREDIT UNTUK PENGUSAHA KECIL PADA PD. BPR BKK BOYOLALI CABANG SIMO Yang ditulis oleh: ANDRI IRWANTO B 100 090 135 Penandatanganan berpendapat bahwa Naskah Publikasi Ilmiah tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima. Surakarta, 8 November 2013 Pembimbing (Dra. Wuryaningsih D L, MM) 2 ANALISIS PEMBERIAN KREDIT UNTUK PENGUSAHA KECIL PADA PD. BPR BKK BOYOLALI CABANG SIMO Andri Irwanto/B 100 090 135 Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta E-mail: [email protected] ABSTRACT This study aimed to analyze the effect of the provision of credit to small businesses increased revenue in environments PD. BPR BKK Boyolali Cabang Simo. This research is important because the resulting strategic implications of the findings can identify critical factors to consider in knowing rural credit arrears in Boyolali, so as to implement appropriate strategies to further reduce the level of delinquent loans . Testing this hypothesis is done by using the average difference test through test methods independent sample t-test test is included in the different test than the test for parametric statistical test paired sample t-test. The population in this study were all customers of PD. BPR BKK Boyolali Cabang Simo. The sample used in this study were clients PD. BPR BKK Boyolali Cabang Simo totaling 50 people. Techniques used as accidental sampling is sampling. Based on the survey results revealed that the results of hypothesis tests performed by paired sample t test obtained tcount -6.365 and p = 0.000. Results of paired sample t test calculation indicates ap value < 0.05 then H0 is rejected, meaning that there is a significant effect of credit to small businesses increased revenue in the region of PD. BPR BKK Boyolali Cabang Simo. Keywords : credit, income, small-scale entrepreneurs. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian kredit terhadap peningkatan pendapatan pengusaha kecil di linkungan PD. BPR BKK Boyolali Cabang Simo. Penelitian ini penting karena implikasi strategis yang dihasilkan dari temuan dapat mengidentifikasi berbagai faktor kritikal yang perlu diperhatikan dalam mengetahui tunggakan kredit pedesaan di Boyolali, sehingga dapat menerapkan strategi yang tepat untuk semakin mengurangi tingkat penunggakan kredit. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji beda ratarata melalui metode uji t-test independent sample test termasuk dalam uji beda untuk statistik parametrik selain uji t-test paired sample test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah PD. BPR BKK Boyolali Cabang Simo. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nasabah PD. BPR BKK Boyolali Cabang Simo yang berjumlah 50 orang. Teknik yang digunakan sebagai pengambilan sampel adalah sampling aksidental. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hasil uji hipotesis yang dilakukan dengan paired sample t test diperoleh nilai t hitung sebesar -6,365 dan p= 0,000. Hasil perhitungan paired sample t test menunjukkan nilai p < 0,05 maka H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan pemberian kredit terhadap peningkatan pendapatan pengusaha kecil di wilayah kerja PD. BPR BKK Boyolali Cabang Simo. Kata kunci: kredit, pendapatan, pengusaha kecil. 1 PENDAHULUAN usaha kecil. Kredit ini banyak disalurkan Latar Belakang melalui Wujud pada aspek perataan hasil pembangunan yang lembaga-lembaga keuangan, termasuk BPR-BKK yang berdiri di berasaskan tingkat kecamatan di seluruh lndonesa. kekeluargaan perlu senantiasa dipelihara BPR-BKK merupakan salah satu bentuk dengan baik. Untuk dapat mencapainya, badan usaha yang mengelola dana dari pelaksanaan kegiatan ekonomi harus masyarakat dalam bentuk simpanan dan lebih mengutamakan pada keserasian, menyalurkannya keselarasan dan keseimbangan unsur- kepada masyarakat. Oleh karena itu BPR- unsur pembangunan, BKK mempunyai posisi yang penting pertumbuhan ekonomi dan stabilitas dalam memberikan bantuan bagi usaha nasional. Dalam hal ini sektor usaha kecil, kecil mempunyai peranan penting dan pinjaman strategis dalam pembangunan nasional, mengingat operasinya yang kecil dan baik dilihat dari segi kualitas maupun sederhana. pemerataan dari segi bentuk kredit spesifikasi pemberian sangat sederhana yang dalam PD. BPR-BKK Boyolali Cabang meningkatkan pendapatan serta dalam Simo merupakan salah satu, jenis BPR- penciptaan lapangan tenaga kerja. BKK yang ada di Kabupaten Boyolali. Peranan kemampuannya dengan dalam usaha kecil perlu Pada PD. BPR-BKK Boyolali Cabang dioptimalkan dengan mempelajari secara Simo, pemberian kredit dapat berupa utuh masalah utama yang dihadapi dalam kredit untuk usaha pertanian, perdagangan pengembangan usaha mereka, terutama maupun kebutuhan tambahan modal kerja dan lainnya, efektivitas modal. pengembalian antara 2 bulan sampai Sehubungan dengan hal itu, kebijaksanaan dengan 1 tahun. Pengembalian kredit pada pemerintah dalam pembangunan di bidang umumnya ekonomi antara lain menetapkan bahwa mingguan, bulanan atau dibayar sekaligus usaha pemerataan hasil pembangungan pada saat harus pinjaman. Tingkat bunga yang dikenakan penggunaan memenuhi program untuk pengembangan usaha kecil. Dalam untuk kepentingan dengan dilakukan konsumsi jangka secara berakhirnya waktu angsuran jangka waktu sangat bervariasi dan berkisar antara 2 rangka menumbuhkembangkan usaha kecil maka persen per bulan. Begitu mudahnya syarat dan diadakan program pemberian kredit yang prosedur dalam pengajuan kredit pada PD. khusus BPR-BKK disediakan untuk kepentingan Boyolali Cabang Simo, 2 sehingga diharapkan para pengusaha kecil TINJAUAN PUSTAKA terutama para pedagang kecil yang telah 1. Kredit memperoleh kredit akan mampu meningkatkan pendapatannya. Dengan Kredit Yunani berasal dari Bahasa (oredere) yang berarti kata lain diharapkan para pedagang kecil kepercayaan. Kredit secara ekonomi dapat meningkatkan pendapatan setelah adalah penundaan pembayaran atas mendapatkan bantuan kredit dari PD. prestasi yang diberi sekarang, baik BPR-BKK Boyolali Cabang Simo. Namun dalam bentuk barang, uang ataupun pada kenyataannya justru syarat yang jasa. Raymond P. Kent dalam buku mudah tersebut dijadikan sebagai sarana karangannya yang berjudul “Money untuk mempermudah dalam mendapatkan and dana dan sayangnya tingkat pengembalian “Kredit adalah hak untuk mendapatkan yang telah dijanjikan tidak dapat terpenuhi. pembayaran atau kewajiban dalam Banyak diantara para nasabah yang justru melakukan pembayaran pada waktu tidak mampu mengembalikan pinjaman yang diminta, atau pada waktu akan tepat pada waktu yang telah ditentukan, datang, karena penyerahan barang- sehingga barang sekarang” banyak terjadi penunggakan dalam pembayaran kredit. Berdasarkan hal Banking” mengatakan Menurut bahwa Undang-Undang itu maka penulis tertarik untuk melakukan tentang pokok-pokok perbankan, yang penelitian dengan judul “ANALISIS dimaksud PEMBERIAN “Penyediaan uang, atau tagihan yang KREDIT UNTUK dengan kredit PENGUSAHA KECIL PADA PD. dapat BPR BKK BOYOLALI CABANG berdasarkan SIMO”. kesepakatan pinjam meminjam antara bank yang pelaksanaan hendak penelitian dicapai ini dari adalah menganalisis pengaruh pemberian kredit terhadap peningkatan dengan dengan persetujuan pihak lain itu, atau yang mewajibkan pihak peminjam untuk Tujuan Penelitian Tujuan dipersamakan adalah: pendapatan melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan”. pengusaha kecil di lingkungan PD. BPR BKK Boyolali Cabang Simo 3 2. Peranan Perkreditan dalam tele, dan petugas bank yang tidak Pembangunan Perekonomian Dalam perekonomian bank pada pelayanan yang lamban, bertele- kehidupan ramah. Nasabah tidak ingin yang memegang demikian. Bila motto para pedagang peranan selaku lembaga keuangan menyebut yang membantu pemerintah dalam maka semua jenis bank berlaku juga rangka motto ini. mencapai kemakmuran “Pembeli adalah Raja”, masyarakat. Dalam Undang-Undang Dengan Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 bahwa kredit menyebutkan bank adalah badan usaha penting. yang menurut T.P. Muljono (2000) manfaat menghimpun dana dari demikian disadari mempunyai peranan Dalam perekonaomian masyarakat dalam bentuk simpanan kredit dalam perekonomian adalah: serta menyalurkan kepada masyarakat a. Manfaat dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Ekonomi akan bagi kepentingan debitur Beberapa masyarakat perkreditan manfaat sumber-sumber pemenuhan dana dari tumbuh berkembang sejalan dengan perkreditan: perkembangan dan kemajuan bank 1) Biaya untuk memperoleh kredit dalam melayani kebutuhan masyarakat. (bunga, administrasi, expense) Apalagi dalam era informasi sekarang dapat diperkirakan dengan tepat yang dibarengi dengan perkembangan sehingga pesat pada sistem ekonomi global, pengusaha bank dituntut maju kedepan sebagai rencana kerjanya untuk masa- pemberi informasi yang cepat, akurat masa yang akan datang. sekaligus sebagai penyandang dana keuangan bagi berbagai 2) Dengam memudahkan dalam para menyusun memperoleh kredit transaksi dari bank pasar, debitur juga bisnis baik berskala nasional maupun akan memperoleh manfaat yang internasional. lain. Umumnya nasabah 3) Fasilitas perbankan yang lebih ada murah dengan transfer cleating, kecenderungan minta dilayani dengan pembukaan L/C import, Bank ramah, tepat pada sasaran dan cepat. Garansi dan lain-lain. bersifat terbuka para dan Banyak nasabah yang terburu-buru, sehingga melampiaskan rasa kesalnya 4) Bank juga fasilitas-fasilitas menyediakan konsultasi 4 pasar, manajeman, keuangan, 8) Relatif mudah diperoleh kalau teknis, yuridis (dengan gratis) memang benar-benar usahanya kepada para debiturnya. fleksibel. 5) Dengan fasilitas kredit 9) Telah ada kekeuatan yang kuat memungkinkan para kreditur di masyarakat perbankan yang untuk menawarkan jasanya dibidang memperluas mengembangkan yang lebih dan usahanya leluasa. Jangka penyediaan dana (kredit). 10) Terdapat berbagai jenis kredit, waktu kredit dapat disesuaikan berbagai dengan kebutuhan dana bagi modal (dana) hingga dapat perusahaan untuk dipilih dana yang paling cocok dapatr untuk kredit debitur, investasi disesuaikan dengan rencana bentuk penawaran kebutuhan modal perusahaan tersebut. pelunasan yang sesuai dengan kapasitas perusahaan bersangkutan, 3. Modal Kerja kredit Setiap perusahaan memerlukan modal kerja dapat diperpanjang modal untuk menjalankan kegiatan berulang-ulang dan lain-lain. operasi sehari-hari. Adanya modal 6) Lembaga untuk yang perkreditan yang kerja cukup penting bagi perusahaan, perbankan telah karena hal ini akan memungkinkan ketentuan- perusahaan beroperasi secara maksimal ketentuan yuridis yang jelas dan perusahaan juga akan terhindar sehingga dari kesulitan yang mungkin timbul dimiliki mempunyai memperkecil kemungkinan-kemungkinan dalam suatu pendek. Menurut Agnes Sawir (2003), resiko sengketa dikemudian hari antara bank dengan penyedia dana. 7) Rahasia keuangan debitur akan lebih terlindung karena adanya ketentuan menegnai Rahasia Bank dalam Undang-Undang masalah keuangan jangka menjelaskan bahwa: “Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari.” Pokok Perbankan. 5 kebutuhan 4. Jenis-Jenis Kredit Modal Kerja Menurut Syahdeny, Remy selama masa tenggang antara setelah barang (2004), secara umum jenis-jenis kredit di muat di kapal dengan modal kerja adalah sebagai berikut: akseptasi wesel berjangka atau a. Kredit Modal Kerja Ekspor dibayarnya wesel tunai diluar Adalah kredit modal kerja untuk negeri. membiayai hal-hal sebagai berikut: pembayaran 1) Pre Shipment Financing, yaitu berlaku di dalam perdagangan untuk membiayai: ekspor dalam mengumpulkan barang- ekspor a) Pembayaran di b) Ekspor dengan L/C, yang dibedakan atas: pembiayaan (1) Irrevocable pengumpulan barang-barang termasuk (2) Irrevocable pengolahan, banker’s L/C – Usance L/C pengepakan, dan c) Ekspor pengapalan; dengan wesel inkaso (collection draft) barang dimaksudkan yang untuk diekspor b. Kredit Modal Kerja Perdagangan Dalam Negeri maupun pembelian/impor akan Kredit Modal Kerja bahan Perdagangan Dalam Negeri Adalah diproduksi kredit modal kerja yang diberikan barang untuk diekspor; kepada pengusaha yang bergerak di bidang perdagangan dalam negeri c) Kegiatan produksi tertentu yang banker’s L/C – Sight L/C ekspor penggudangan, menjadi muka (advance payment) atau juga disebut sebagai yang yang ekspor ini dengan cara: hingga dikapalkan untuk diekspor, b) Produksi cara internasional, pemberian kredit a) Kegiatan barang Berdasarkan selama ini yang telah memiliki izin usaha perdagangan. Sementara itu, yang memasarkan produksinya di dimaksud dalam tetapi dalam negeri adalah membeli dan sekarang mendapat pesanan menjual barang-barang untuk dan negeri, 2) Post Shipment Financing, yaitu kredit untuk dari dengan daerah pabean perdagangan Indonesia. membiayai 6 Perdagangan dalam negeri di bagi menjadi dua kelompok, yaitu: 1) Distribusi sembilan 1) KMK untuk perkebunan ialah pembiayaan bahan pokok; tanaman pemeliharaan menghasilkan dan panen, pengolahan lahan dan 2) Perdagangan umum. penanaman serta pemeliharaan c. Kredit Modal Kerja Industri tanaman sampai panen (untuk Merupakan kerja yang kredit modal tanaman musiman) dan biaya diberikan pada pengolahan di pabrik sampai pengusaha-pengusaha industri yang barang telah memiliki izin usaha (izin dijual. perdagangan dan izin industri). Industri menambah barang adalah nilai usaha untuk guna dengan sesuatu tersebut siap untuk 2) KMK untuk kehutanan ialah pembiayaan mengumpulkan mengolah hasil hutan sampai melakukan barang pengubahan bentuk (processing) dijual. tersebut siap untuk dari sesuatu atau beberapa bahan 3) KMK untuk peternakan ialah menjadi barang jadi atau setengah pembiayaan pembelian bibit, jadi. Jadi pengertian processing biaya pemeliharaan termasuk dalam industri meliputi: upah tenaga kerja, dan biaya 1) Bentuk setengah manufacturing, yang menghasilkan barang yang pakai oleh belum siap berarti penjualan. e. Kredit Modal Kerja Prasarana/jasajasa Kredit Modal Kerja konsumen, tetapi dapat dipakai Prasarana/jasa-jasa adalah kredit sebagai bahan baku industri modal kerja usaha-usaha prasarana lain; yang meliputi: 2) Bentuk manufacturing, yaitu 1) Pengangkutan darat; menghasilkan barang jadi yang 2) Pengangkutan laut; berarti menghasilkan barang 3) Pengangkutan udara; yang siap pakai; 4) Kontraktor/pemborong 3) Bentuk perakitan. d. Kredit Modal Kerja Perkebunan, Kehutanan dan Peternakan bangunan leveransir, usaha- usaha yang bergerak di bidang jasa pemborong bangunan- bangunan; 7 5) Biro perjalanan; a. Ingin mendapatkan profit margin 6) Hotel; yang 7) Proyek pasar/shopping center; pemasok/supplier 8) Ekspedisi muatan kapal laut pembayaran secara tunai. (EMKL) dan jasa lainnya lebih baik menghendaki b. Adanya 9) Real estate. dan peningkatan permintaan/penjualan. c. Ingin mendapatkan tingkat bunga 5. Peranan Kredit Modal Kerja Kredit bagi debitur sangat besar peranannya dalam mendorong tercapainya tujuan perusahaan. Menurut Suhardjo (2003) bagi debitur permintaan kredit modal kerja pada yang lebih rendah. d. Kontinuitas pengadaan bahan baku/barang dagangan di pasar tidak stabil (musiman). e. Adanya perubahan peraturan umumnya digunakan untuk: pemerintah, misalnya devaluasi, a. Pembelian bahan baku secara tunai inflasi, proteksi terhadap dagangan berhubung dengan adanya fasilitas tertentu, potongan impor bahan baku. barang/diskon dari pemasok apabila dibayar secara tunai. ekspor f. Adanya kenaikan harga bahan baku dan biaya-biaya operasional. b. Meningkatkan kapasitas produksi. c. Substitusi/penggantian hutang/take over kredit dari pihak lain. d. Menumpuk bahan dagangan yang bersifat musiman. dan biaya operasional. oleh perusahaan lain. Kerangka pemikiran adalah model konseptual tentang bagaimana faktor yang telah diidentifikasi sebagai yang penting (Sugiyono, 2006). Kerangka pemikiran digunakan untuk memperjelas hubungan antara variabel independen dan dependen beberapa tujuan tersebut di atas. Sedangkan efisiensi biaya. masalah f. Membuat bahan baku sendiri yang g. Kombinasi meningkatkan teori berhubungan dengan berbagai e. Menutup kenaikan biaya produksi diimpor/dipasok g. Untuk 6. Kerangka Pemikiran persediaan baku/barang semula kebijaksanaan dalam suatu penelitian. Adapun kerangka pemikiran dari masalah yang alasan debitur mengambil kredit modal kerja antara telah penulis kemukakan adalah sebagai berikut: lain: 8 Sumber: Ber karena seluruh nasabah PD. BPR BKK Pemberian Kredit Boyolali Cabang Simo yang berjumlah 523 Pendapatan UKM Sesudah Mendapatkan Kredit Pendapatan UKM Sebelum Mendapatkan Kredit orang, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10% dari seluruh nasabah PD. BPR BKK Boyolali Cabang Simo yang berjumlah 50 orang. Teknik yang Gambar 1 Kerangka Pemikiran digunakan sebagai pengambilan sampel adalah sampling aksidental, yaitu 7. Hipotesis teknik penentun sampel Hipotesis merupakan jawaban berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja sementara yang perlu untuk diuji yang secara kebetulan bertemu dengan kebenarannya dalam kaitannya dengan peneliti penelitian sampel, bila dipandang orang yang ini dirumuskan suatu dapat digunakan sebagai hipotesa sebagai berikut: kebetulan ditemui itu cocok sebagai H0 : Diduga bahwa pemberian kredit sumber data (Sugiyono, 2006). tidak berpengaruh terhadap signifikan peningkatan 2. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik-teknik pendapatan pengusaha kecil di pengumpulan data yang digunakan linkungan dalam penelitian ini adalah sebagai PD. BPR BKK Boyolali Cabang Simo. berikut: Ha : Diduga bahwa pemberian kredit berpengaruh signifikan terhadap peningkatan pendapatan a. Observasi Observasi yaitu teknik/pendekatan untuk pengusaha kecil di linkungan mendapatkan data dengan cara PD. BPR BKK Boyolali Cabang mengamati Simo. penelitian langsung obyek (Jogiyanto, 2008). Pengamatan secara langsung ke METODOLOGI PENELITIAN pengusaha UKM di wilayah kerja 1. Populasi dan Sampel Sebagai populasi PD. BPR BKK Boyolali Cabang dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah PD. BPR BKK Boyolali Cabang Simo yang berjumlah 523 orang. Oleh Simo. b. Interview Interview yaitu komuniksai dua arah untuk mendapatkan data 9 dari responden (Jogiyanto, 2008). Teknik pengumpulan dilakukan dengan data tanya jawab kepada pengusaha UKM di wilayah Tabel 1 Pengaruh Pemberian Kredit terhadap Peningkatan Pendapatan Pengusaha Kecil di Wilayah Kerja PD. BPR BKK Boyolali Cabang Simo kerja PD. BPR BKK Boyolali Keuntungan N Cabang Simo. Sebelum Sesudah c. Dokumentasi mengumpulkan yaitu data-data yang diambil penelitian ini PD. dalam BPR BKK -6,365 0,000 Pengujian kredit dalam dilakukan dengan beda pengaruh terhadap pemberian peningkatan pendapatan pengusaha kecil di wilayah Simo hipotesis uji mengetahui kerja PD. BPR BKK Boyolali Cabang 3. Metode Analisis Data menggunakan 4.398.500 9.820.500 Berdasarkan hasil uji beda untuk dari Boyolali Cabang Simo. ini p dengan obyek penelitian (Jogiyanto, 2008). penelitian thitung Sumber: data primer diolah, 2013 Dokumentasi Data-data 50 50 Mean rata-rata melalui metode uji t-test independent sample test termasuk dalam uji beda untuk statistik parametrik selain uji ttest paired sample test. diketahui bahwa rata-rata pendapatan sebelum diberikan kredit adalah 4.398.500; sementara rata-rata pendapatan sesudah diberikan kredit adalah 9.820.500. Hasil uji hipotesis yang dilakukan dengan paired sample t test diperoleh nilai thitung sebesar -6,365 dan p= 0,000. Hasil perhitungan paired sample t test menunjukkan nilai p < HASIL PENELITIAN Pengujian hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kredit terhadap peningkatan pendapatan pengusaha kecil di wilayah kerja PD. BPR BKK Boyolali Cabang 0,05 maka H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan pemberian kredit Sample t Test. Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut: peningkatan pendapatan pengusaha kecil di wilayah kerja PD. BPR BKK Boyolali Cabang Simo. Menurut Simo. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat analisis Paired terhadap Mahmoeddin (2004) kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang 10 mewajibkan pihak peminjam untuk 1. Data pendapatan usaha sebelum melunasi hutangnya setelah jangka pemberian kredit diketahui bahwa waktu tertentu dengan jumlah bunga, nilai terendah untuk pendapatan imbalan hasil pada pengusaha kecil sebelum atas mendapatkan kredit adalah Rp pemberian 700.000,- dan nilai tertinggi untuk kredit adalah pemberian kepercayaan. pendapatan pada pengusaha kecil Hal ini berarti bahwa prestasi yang adalah Rp 19.500.000,- dengan diberikan benar-benar diyakini dapat rata-rata Rp 4.398.500,- sehingga dikembalikan oleh penerima kredit dapat diketahui bahwa rata-rata sesuai dengan waktu dan syarat-syarat pendapatan yang telah disepakati bersama. pengusaha kecil sebelum adanya atau keuntungan. pembagian Kredit kepercayaan diberikan sehingga Pemberian kredit dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan. Disini bank hanya diperoleh pemberian kredit di Kabupaten Boyolali adalah Rp 4.398.500,-. meneruskan 2. Data pendapatan usaha sesudah kepada pemberian kredit diketahui bahwa nasabahnya dalam bentuk kredit. Jika nilai terendah untuk pendapatan ia betul-betul merasa yakin bahwa pada nasabah yang akan menerima kredit itu sebesar mampu mampu nilai tertinggi untuk pendapatan yang pada pengusaha kecil adalah Rp diterimanya. Dari faktor kemampuan 48.000.000,- dengan rata-rata Rp dan kemauan tersebut, tersimpul unsur 9.820.500,- keamanan (safety) dan sekaligus juga diketahui unsur keuntungan (profitability) dari pendapatan suatu kredit. pengusaha kecil sesudah adanya simpanan boleh yang masyarakat dan mengembalikan mau kredit pengusaha kecil adalah Rp 1.500.000,- dan sehingga dapat bahwa rata-rata yang diperoleh pemberian kredit di Kabupaten PENUTUP Boyolali A. Kesimpulan 9.820.500,-. Berdasarkan hasil penelitian adalah sebesar Rp 3. Hasil uji hipotesis yang dilakukan tentang analisis pemberian kredit untuk dengan paired sample t test pengusaha kecil pada PD. BPR BKK diperoleh nilai t hitung sebesar -6,365 Boyolali Cabang Simo dapat ditarik dan p= 0,000. Hasil perhitungan kesimpulan sebagai berikut: paired sample t test menunjukkan 11 nilai p < 0,05 maka H0 ditolak, Kabupaten artinya terdapat pengaruh mengalami peningkatan. signifikan pemberian yang kredit Boyolali dapat 2. Bagi pengusaha kecil di Kabupaten terhadap peningkatan pendapatan Boyolali diharapkan pengusaha kecil di wilayah kerja melakukan PD. BPR BKK Boyolali Cabang terhadap pemberian kredit yang Simo. diberikan, sehingga upaya yang penyalahgunaan dilakukan Berbagai keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini adalah ini terbatas untuk perekonomian pengusaha kecil dapat tercapai. 3. Bagi sebagai berikut: 1. Penelitian pemerintah mengangkat B. Keterbatasan Penelitian tidak pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan penelitian dengan melakukan pemberian kredit di PD. BPR BKK penelitian terhadap faktor-faktor Boyolali Cabang Simo. prediktor lain yang dapat 2. Pengukuran pendapatan pengusaha berpengaruh terhadap pendapatan kecil di Kabupaten Boyolali ini pengusaha kecil dan menggunakan terbatas pada pendapatan sebelum beberapa dan pendapatan sesudah pada 1 sebagai pembanding. perusahaan perbankan tahun sesudah pemberian kredit. DAFTAR PUSTAKA C. Saran saran Sawir. 2003. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 1. Bagi PD. BPR BKK Boyolai Djarwanto Ps dan Pangestu Subagyo, 2002, Statistik Induktif, BPFE Yogyakarta. Adanya berbagai keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini, maka penulis memberikan sebagai berikut: Cabang Simo diharapkan lebih cermat dan seksama dalam memberikan kredit pada pengusaha kecil, namun tidak mempersulit bagi pengusaha mendapatkan kecil untuk permodalan, Agnes Firdaus, H. Rachmat dan Maya Aryanti. 2004. Manajemen Perkreditan Bank Umum. Bandung: Alfabeta. Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset. Kasmir. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. sehingga perekonomian masyarakat 12 Mahmoeddin. 2004. Melacak Kredit Bermasalah. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Rahman, Hasanuddin. 2002. Aspek-Aspek Hukum Pemberian Kredit Perbankan di Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti. Rivai, Veithzal dan Andria Permata Veithzal. 2006. Credit Management Handbook. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Sugiyono, 2006, Statistika Penelitian, Cetakan Bandung: CV. Alfabeta Untuk Ketujuh, Suyatno, Thomas, et.al., 2003. DasarDasar Perkreditan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Syahdeny, St. Remy, 2004. Hak Tanggungan, Asas-Asas dan Permasalahan Yang Dihadapi Perbankan (Suatu Kajian Mengenai hak Tanggungan), Bandung: Alumni. Umar, Husein, 2003, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Jakarta: Gramedia. 13