1.1. Latar Belakang Ubi jalar (Ipomoea batatas (L)), merupakan tanaman pangan yang mempunyai peranan penting, sumber karbohidrat. terutama sebagai Di Indonesia pada umumnya ubi jalar ini hanya digunakan sebagai makanan sampingan saja makanan cadangan kecuali di untuk mengatasi kekurangan atau pangan, Irian Jaya dan Maluku yang menggunakan jalar sebagai makanan pokok sepanjang tahun ubi (Wargiono, 1989). Produksi ubi jalar terus ditingkatkan bersama-sama dengan tanaman sumber karbohidrat lainnya. Hal ini karena potensi ubi jalar tidak kalah penting jika dibandingkan dengan tanaman umbi-umbian lainnya seperti ubi kayu, kentang, duksi talas dan lain-lain. Pada tahun 1982 total ubi jalar sebanyak 7,6 ton/hektar dan pada 1986 menjadi 8,3 ton/hektar (Syarif dan Irawati, Umbi ubi jalar merupakan sumber kalori protahun 1986). yang paten- sial. Umbi ini juga bisa dimanfaatkan sebagai salah satu bahan makanan yang bisa membantu perbaikan gizi masyarakat, tinggi karen a selain mengandung karbohidrat yang cukup juga mengandung vitamin A yang cukup besar teru- tama ubi jalar merah (7700 Sl),vitamin C, serta mineral. 1 2 Pemanfaatan ubi jalar rebus, tape, selain dikonsumsi sebagai dapat dijadikan produk olahan misalnya carang emas, dan keripik, jalar ubi kue-kue yang berasal dari ubi jalar ubi jalar juga merupakan bahan baku indus- tri pati. Brem padat biasanya terbuat dari mempunyai sifat kecoklatan, beras ketan putih antara lain berwarna keputihan teksturnya keras dan hingga mempunyai rasa manis dan sedikit asam (Suwarsono dan Yusti, 1988). Beras brem ketan putih sangat baik untuk diolah menjadi pad at karen a amilopektinnya serat. Pati kandungan patinya tinggi, lebih besar selain dan membentuk rendahnya gel yang proporsi kandungan berpengaruh terhadap tekstur brem padat juga sebagai sumber karbohidrat yang mudah difermentasi oleh kapang menjadi gula sederhana. Sisa pati yang tidak terpecah gulaakan membentuk tekstur yang padat. Bahan dasar lain dalam pembuatan brem beras ketan putih bahan dasar yang perlu dikembangkan, memiliki padat selain terutama bahan- kandungan karbohidrat yang cukup tinggi. Salah satu bahan dasar yang dapat diajukan sebagai Jalar dengan pengganti mempunyai beras beras harga ketan ketan yang sehingga adalah lebih ubi jalar. Ubi murah dibandingkan substitusi beras ketan 3 dengan jalar- ubi akan dapat mengur-angi biaya pr-oduksi di samping pemanfaatan ubi jalar- yang lebih luas. Ubi adalah jalarubi yang jalar- cocok yang umbinya kandungan patinya tinggi, rendah (Sumartono, Proses tahap, menjadi br-em padat berwarna putih karena kadar gula rendah dan seratnya 1989). pembuatan yaitu diolah pad at fermentasi bahan dibagi baku menjadi dua menjadi tape dan pengolahan air tape menjadi brem padat. Masalah yang dihadapi dalam pembuatan dengan bahan dasar ubi diperoleh padat. adalah hasil mempunyai rasa yang kurang manis Hal jalar- jalar ini brem padat brem dan disebabkan karena kandungan kurang pati lebih rendah dibandingkan dengan ketan, amilopektin ubi jalar lebih rendah daripada karena itu perlu diketahui sejauh mana ketan ubi proporsi ketan kandungan serat ubi jalar lebih tinggi daripada Oleh yang dan ketan. substitusi dengan ubi jalar dapat dilakukan. Pada pembuatan brem padat Wonogiri proses fer-menta- ketan memerlukan pembuatan brem memerlukan terlalu waktu singkat hari, waktu antara 4-6 padat Madiun proses fermentasi 5-7 akan har i. Waktu menyebabkan fermentasi fermentasi Pad a ketan yang bel urn 4 sempurna menjadi diperoleh artinya gula-gula sedikit. ada bagian pati sederhana Waktu dan yang belum diubah air tape yang fermentasi yang terlalu lama menghasilkan kandungan pati yang rendah, reduksi yang terbentuk akan semakin kandungan gula kandungan rendah, alkohol dan asam yang terbentuk semakin tinggi yang akan berpengaruh terhadap mutu brem yang dihasilkan. 1.2. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat substitusi ubi jalar, interaksi padat. keduanya terhadap pengaruh lama fermentasi ketan sifat fisiko dan kimia brem