5 BAB II TEORI DASAR SALURAN TRANSMISI 2.1 Umum

advertisement
5
BAB II
TEORI DASAR SALURAN TRANSMISI
2.1 Umum
Penyampaian imformasi dari suatu sumber informasi kepada penerima
informasi dapat terlaksana bila ada suatu sistem atau media penyampai diantara
keduanya jika jarak antara sumber informasi dengan penerima informasi dekat,
maka sistem transmisi yang dipakai ckup melalui media udara. Namun jika jarak
keduanya jauh dan sangat jauh maka di butuhkan suatu sistem transmisi yang
lebih kompleks. Sistem transmisi itu dapat terdiri dari satu atau lebih media
transmisi. Media yang digunakan dalam sistem ini dapat berupa media fisik
(kabel) maupun nonfisik (nirkabel).
Media transmisi fisik merupakan media transmisi yang mempunyai bentuk
fisik. Media fisik ini umumnya menggunakan kabel, bumbung gelombang atau
serat optik, sedangkan media non fisik berupa udara atau ruang bebas.
Saluran transmisi merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam
sistem transmisi baik sistem kabel maupun nirkabel. Pada sistem transmisi
nirkabel, saluran transmisi digunakan untuk menghubungkan pemancar dengan
antena pemancar dan penerima dengan antena penerima.
Walaupun gelombang yang merambat pada saluran transmisi berupa
medan listrik dan medan magnet yang terdapat diantara kedua penghantarnya,
tetapi dapat dimodelkan sebagai suatu rangkaian listrik yang memiliki tegangan
dan arus sehingga dapat dianalisis, dimana yang membedakan analisis pada
saluran transmisi dengan rangkaian listrik adalah ukuran dan karakteristik listrik
saluran transmisi.
6
2.2 Jenis Media Saluran Transmisi
Walaupun secara umum media saluran transmisi yang digunakan pada
frekuensi tinggi maupun gelombang mikro (microwaves) dapat berupa sepasang
penghantar atau sebuah penghantar berongga, namun dalam aplikasinya dapat kita
bedakan dalam 4 kategori, yakni :
A. Saluran transmisi dua kawat sejajar (two-wire transmission line),
B. Saluran transmisi koaksial (coaxial transmission line),
C. Bumbung gelombang (waveguides),
D. Microstrip dan stripline.
Saluran transmisi two-wire hanya cocok dipakai pada daerah frekuensi
terendah dari spekrum frekuensi radio sebab pada frekuensi yang lebih tinggi
saluran transmisi jenis ini memiliki redaman yang sangat besar. Untuk
memperbaiki keterbatasan saluran two-wire ini maka pada frekuensi yang lebih
tinggi, Penggunaan sepasang penghantar sejajar digantikan oleh sepasang
penghantar yang disusun dalam satu sumbu yang sama, disebut (koaxial). Dengan
saluran ini redaman yang dialami medan elektromagnetik dapat dikurangi. Pada
daerah frekuensi yang lebih tinggi lagi (gelombang mikro), saluran koaxial tidak
cocok dipakai karna gelombang elektromagnetik merambat dalam bentuk radiasi
menembus bahan dielektrik saluran sehingga redamannya semakin besar. Untuk
itu, digunakan suatu saluran berupa penghantar berongga yang disebut bumbung
gelombang (waveguides).
Berdasarkan konstruksi fisik, saluran trasmisi dibedakan menjadi :
a. Two-wire line (Twin Lead)
Merupakan dua kawat yang terdiri dari sepasang penghantar sejajar yang
dipisahkan oleh bahan dielektrik polyethylene. Saluran ini biasanya
mempunyai impedansi karakteristik 300Ω sampai 600Ω dan banyak dipakai
menghubungkan penerima pesawat televisi dengan antena penerima pada
daerah Very High frequency (VHF).
b. Coaxial line
Merupakan saluran tidak seimbang (unbalanced line), dimana salah satu
kawat penghantarnya digunakan sebagai pelindung bagi kawat penghantar
7
yang lain dalam yang sama. Kedua kawat penghantarnya dipisahkan oleh
bahan dielektrik polyethylene atau Teflon. Saluran transmisi ini paling banyak
digunakan untuk mengirimkan energi dengan frekuensi radio (RF), baik dalam
sistem pemancar maupun penerima. Impedansi karakteristiknya beragam,
mulai dari 50Ω sampai 75Ω.
c. Balance Shielded line
Merupakan perpaduan dari saluran two-wire line dan coaxial, dimana kedua
kawat penghantarnya saling sejajar, namun untuk mengurangi rugi-rugi radiasi
digunakan pelindung (shielded) dari jalinan serat logam seperti pada saluran
coaxial. Kabel ini mempunyai karakteristik yang lebih baik dibanding kabel
two-wire.
d. Microstrip dan stripline
Merupakan saluran transmisi yang bentuk fisiknya berupa kabel yang bersifat
kaku. Saluran transmisi jenis ini biasanya digunakan untuk bekerja pada
daerah frekuensi gelombang mikro (orde GHz) dan digunakan untuk
menghubungkan piranti elektronik yang berjarak dekat. Saluran microstrip
biasanya dibuat dalam bentuk Printed Cabling Board (PCB)
e. Bumbung gelombang (waveguides)
Merupakan saluran transmisi yang berbentuk konduktor berongga, akan tetapi
masih bisa dikategorikan sebagai saluran transmisi, karna masih berfungsi
untuk menyalurkan gelombang walaupun yang disalurkan didalamnya bukan
lagi berupa arus atau tegangan, namun berupa gelombang elektromagnetik
pada frekuensi tinggi, diatas 1 GHz, saluran transmisi sudah tidak efektif lagi
sebagai media transmisi gelombang elektromagnetik, karena pada frekuensi
tersebut efek radiasi dari redaman saluran sudah terlalu besar.
Impedansi karakteristik dan mode perambatan gelombang pada jenis ini
berbeda dengan jenis sebelumnya. Salah satu aplikasi dari bumbung
gelombang ini adalah serat optik. Walaupun kondisinya berbentuk kabel
namun serat optik merupakan saluran transmisi jenis bumbung gelombang.
8
2.3 Karakteristik Saluran Transmisi
Karakteristik listrik pada saluran transmisi berbeda dengan karakteristik
dari rangkaian listrik biasa. Karakteristik listrik suatu saluran transmisi sangat
bergantung pada konstruksi dan dimensi fisiknya.
Ketika hubungan antara sumber sinyal dengan beban sedang berlangsung,
maka sinyal akan merambat pada pasangan kawat penghantar saluran transmisi
menuju keujung yang lain dengan kecepatan tertentu. Semakin panjang saluran
transmisi, maka waktu tempuh dari rambatan sinyal itu akan semakin lama. Arus
yang mengalir di sepanjang saluran akan membangkitkan suatu medan magnet
yang menyelimuti kawat penghantar dan adakalanya saling berhimpit dengan
medan magnet lain yang berasal dari kawat penghantar lain di sekitarnya. Medan
magnet yang dibangkitkan oleh kawat penghantar berarus listrik, merupakan suatu
timbunan energi yang tersimpan dalam kawat penghantar tersebut sehingga dapat
dianggap bahwa kawat penghantar bersifat induktif atau memiliki induktansi.
Tegangan yang ada diantara dua kawat penghantar akan membangkitkan
medan listrik. Medan listrik ini juga merupakan timbunan energi yang mungkin
juga saling berimpit dengan medan listrik lain di sekitarnya, sehingga akan timbul
kapasitansi diantara dua kawat penghantar. Untuk saluran yang panjang,
induktansi dan kapasitansi itu akan menyebar secara merata pada sepanjang
saluran dan besarnya tergantung pada frekuensi sinyal atau gelombang yang
merambat didalamnya.
2.4. Impedansi Karakteristik Saluran
Besaran-besaran terdistribusi seperti induktansi, kapasitansi, resistansi dan
konduktansi merupakan parameter primer suatu saluran transmisi yang terdapat
dalam semua jenis saluran, terlepas apakah saat itu saluran tersebut dihubungkan
atau tidak dengan sumber sinyal. Tetapi ada juga parameter yang penting dari
saluran transmisi yang di sebut “impedansi karakteristik’’.
Gelombang yang akan merambat pada saluran transmisi yang panjangnya
tak terhingga, tidak akan mempengaruhi apa yang ada diujung saluran.
Perbandingan antara tegangan dan arus diujung masukan saluran sesungguhnya
9
dapat dianggap sama dengan perbandingan antara tegangan dan arus setelah
mencapai ujung lainnya. Dapat diartikan bahwa arus dan tegangan diantara kedua
kawat penghantar saluran itu memandang saluran transmisi sebagai suatu
impedansi. Impedansi inilah yang di sebut sebagai impedansi karakteristik (Z0).
2.5 Rugi-rugi (Losses) pada Saluran Transmisi
Tegangan maupun arus dari sinyal yang merambat di sepanjang saluran
transmisi akan mengalami penurunan seiring dengan jarak yang makin panjang,
ini berarti saluran transmisi memiliki rugi-rugi.
a. Rugi-rugi Tembaga
Rugi-rugi antara lain berupa disipasi daya (I 2 R) yang berupa panas yang
bersifat resistif dan rugi-rugi akibat efek kulit (skin effect). Makin tinggi
frekuensi, makin besar resistensi yang timbul akibat efek kulit ini. Sehingga
ini mengakibatkan rugi-rugi saluran makin besar. Jadi selain disebabkan oleh
resistansi penghantarnya sendiri, rugi-rugi tembaga ini juga disebabkan oleh
efek kulit, yang menyebabkan resistensi penghantar pada frekuensi tinggi juga
meningkat.
b. Rugi-rugi Dielektrik
Rugi-rugi ini timbul diakibatkan oleh pemanasan yang terjadi pada kawat
penghantar sewaktu dilalui arus bolak-balik. Daya yang dikirimkan sumber
sinyal sebagian berubah menjadi panas yang terjadi pada bahan dielektrik.
Ketika dilalui arus bolak-balik, maka struktur atom dari bahan dielektrik akan
mengalami perubahan dan perubahan ini membutuhkan energi. Energi inilah
yang mengakibatkan timbulnya rugi-rugi daya. Semakin sulit struktur atom
suatu bahan dielektrik berubah, maka semakin besar energi yang
dibutuhkannya, yang berarti semakin besar rugi daya yang disebabkan nya.
c. Rugi-rugi Radiasi dan Induksi
Rugi-rugi ini terjadi akibat adanya medan-medan yang ada disekitar kawat
penghantar. Rugi-rugi induksi terjadi ketika medan elektromagnetik
disekeliling penghantar terkena langsung dengan suatu penghantar tersebut,
akibatnya daya hilang pada penghantar tersebut. Rugi-rugi radiasi merupakan
10
rugi-rugi yang disebabkan hilangnya sebagian garis-garis gaya magnet karena
memancar keluar dari saluran transmisi. Rugi-rugi pada saluran ini
mengakibatkan redaman yang dinyatakan dalam satuan decibel per satuan
ataupun neper per satuan panjang.
2.6 Perambatan Gelombang dalam Waveguide
Ketika pengiriman sinyal melalui suatu saluran, maka medan-medan
(listrik dan magnet) yang dikirimkan dari sumber sampai ke beban dan setelah
sampai di beban, energi yang tersimpan dalam medan-medan tersebut diubah
menjadi energi yang diinginkan, dimana medan-medan ini dikenal sebagai medan
elektromagnetik.
Perambatan energi listrik di sepanjang saluran transmisi adalah dalam
bentuk medan elektromagnetik transversal yaitu gelombang yang arah
perambatannya tegak lurus terhadap perpindahannya. Ada tiga tipe perambatan
yang dikenal pada saluran transmisi maupun bumbung gelombang, yaitu tipe
TEM (Transverse Electric Magnetic), TE (Transverse Electric) dan TM
(Transverse Magnetic), biasanya TEM yang terjadi pada saluran transmisi,
sedangkan TE dan TM umumnya terjadi pada bumbung gelombang.
Download