1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Perumusan Masalah Suatu sistem tenaga listrik dapat mengalami gangguan yang dapat mengakibatkan terhentinya penyaluran daya listrik. Salah satu penyebab gangguan yang mungkin terjadi adalah rusaknya sistem isolasi karena pengaruh tegangan lebih akibat operasi pensaklaran maupun akibat surja hubung. Hal ini karena adanya perubahan kondisi yang mengakibatkan terjadinya fenomena transien. Keadaan ini sangat penting untuk diperhatikan karena terjadinya tekanan yang sangat besar akibat bertambah besarnya arus/tegangan (Allan Greenwood, 1971). Magnitudo tegangan lebih transien tersebut dapat merusak bahan isolasi karena adanya arus yang besar sehingga menimbulkan panas yang lebih dari keadaan normal. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya tegangan secara mendadak yang juga diikuti oleh meningkatnya arus sistem. Meskipun transien hanya terjadi dalam waktu yang sangat singkat, transien berpotensi menggangu kestabilan sistem karena ketidaknormalan magnitudo yang terjadi. Jika ketahanan termis peralatan listrik tidak mampu menahan efek dari kejadian transien, maka terjadilah kerusakan pada isolator peralatan yang dapat menimbulkan gangguan yang lebih besar. Selain itu, tegangan yang lebih besar dapat menimbulkan tekanan mekanis, misalnya antar lilitan pada motor. Salah satu peralatan listrik yang dapat menyebabkan transien adalah motor listrik pada saat awal beroperasi (José Gonçalves et al., 2009). Terdapat 1 2 banyak jenis motor listrik. Salah satu jenis motor listrik yang sering digunakan di industri adalah motor induksi satu fase, yang juga banyak digunakan di peralatan rumah tangga (M Popesçu et al., 2002). Motor induksi adalah adalah motor listrik bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan stator terdapat selisih putaran yang disebut slip. Pada umumnya motor induksi dikenal ada dua macam berdasarkan jumlah fase yang digunakan, yaitu: motor induksi satu fase dan motor induksi tiga fase. Sesuai dengan namanya motor induksi satu fase dirancang untuk beroperasi menggunakan suplai tegangan satu fase. Motor induksi satu fase sering digunakan sebagai penggerak pada peralatan yang memerlukan daya rendah dan kecepatan yang relatif konstan. Hal ini disebabkan karena motor induksi satu fase memiliki beberapa kelebihan yaitu konstruksi yang cukup sederhana, kecepatan putar yang hampir konstan terhadap perubahan beban, dan umumnya digunakan pada sumber jala-jala satu fase yang banyak terdapat pada peralatan domestik (Sunyoto, 1993). Pada penelitian ini, digunakan motor induksi satu fase sebagai peralatan yang dapat menimbulkan transien. Tegangan transien yang terjadi diharapkan dapat berkurang dengan memasang komponen resistor, kapasitor, dan induktor saat permulaan operasi motor. Komponen R, L, dan C mempunyai impedans Z yang diharapkan dapat mengurangi besar arus start motor yang juga secara otomatis mengurangi drop tegangan saat start motor. 3 1.2. Batasan Masalah Batasan yang digunakan untuk penulisan tugas akhir ini yaitu: 1. Motor yang digunakan adalah motor induksi satu fase dengan daya 300 W. 2. Penelitian dilakukan pada sistem tenaga listrik dengan tegangan 220 V 50 Hz untuk pengujian berbeban dan 170 V 50 Hz untuk pengujian tanpa beban. 3. Penelitian dijalankan dengan menambahkan komponen R dan L yang dipasang seri dan C yang dipasang paralel terhadap motor. 4. Nilai kombinasi RLC yang digunakan berdasarkan nilai yang tersedia di laboratorium. 5. Pengujian dilakukan pada motor tanpa beban dan pada kondisi berbeban tetap yang dilakukan dengan prony break. 6. Penelitian dilakukan dengan mengubah kombinasi RLC untuk mengetahui perbedaan karakteristik besar tegangan dan arus transien saat starting motor. 7. Analisis dilakukan dengan grafik yang dibuat menggunakan Microsoft Excel dan hanya berdasarkan magnitudo dari besaran yang terukur. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Mempelajari fenomena transien pada motor induksi satu fase. 4 2. Mempelajari pengaruh pengubahan variasi nilai komponen RLC terhadap karakteristik tegangan dan arus transien starting motor induksi satu fase. 3. Mengetahui pengaruh pemberian beban pada motor terhadap tegangan dan arus transien 1.4. Metode Penulisan Metode yang digunakan untuk penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Studi Pustaka Pengumpulan referensi terkait motor induksi satu fase, transien, komponen pasif RLC, dll dalam bentuk makalah, buku, ebook, dan literatur lainnya 2. Wawancara Pengumpulan informasi terkait pengaruh penambahan RLC terhadap tegangan transien dan analisisnya dengan cara tanya jawab kepada berbagai pihak yang ahli di bidang ini. 3. Pengumpulan data Pengumpulan data dan informasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu yang berkaitan dengan transien pada motor listrik, khususnya motor induksi satu fase. 5 4. Pengujian laboratorium Pengambilan data secara langsung di laboratorium dengan menggunakan motor induksi satu fase, RLC, dan alat ukur yang diperlukan untuk mendapatkan hasil yang benar-benar nyata di lapangan. 5. Penyajian data Penyajian data dilakukan dengan bantuan Microsoft Excel dengan berdasarkan pada nilai-nilai hasil pengukuran laboratorium. 1.5. Sistematika Penulisan Sistematika yang akan digunakan untuk menyusun penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Bab I Pendahuluan Berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. 2. Bab II Dasar Teori Berisi mengenai motor induksi khususnya motor induksi satu fase beserta konstruksi dan cara kerjanya, komponen pasif rangkaian listrik, teori tentang fenomena transien, dan metode pembebanan mekanis pada motor dengan menggunakan prony brake. 6 3. Bab III Metodologi Penelitian Bab ini berisi mengenai langkah-langkah penelitian, gambaran objek penelitian, dan piranti yang digunakan dalam penelitian. Dalam bab ini dipaparkan metode-metode pengukuran yang digunakan dalam percobaan, seperti voltage divider, transducer arus-tegangan, metode pengukuran daya output motor dengan prony brake, dll. 4. Bab IV Hasil dan Pembahasan Berisi analisis hasil pengujian laboratorium dengan menggunakan analisis menggunakan dasar teori yang ada dan dengan bantuan grafik yang telah dibuat dengan menggunakan Microsoft Excel yang menunjukkan pengaruh penambahan komponen RLC dengan berbagai kombinasi nilai terhadap tegangan transien dan arus transien motor induksi satu fase saat pertama start. 5. Bab V Penutup Berisi kesimpulan dan saran dari penulis untuk pengujian-pengujian yang dapat dikembangkan dari penelitian ini.