`Perlu penjaminan uang beredar`

advertisement
MAKROEKONOMI
2
Bisnis Indonesia, Jumat, 27 Agustus 2010
DINAMIKA
Ekonomi perbatasan dipacu
BALAI KARANGGAN, Sanggau: Staf Ahli
bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan Pemerintah Kabupaten Sanggau Jhon
Hendry mengatakan pihaknya merangkul
perbankan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah perbatasan itu.
“Banyak bantuan kredit yang dimanfaatkan masyarakat untuk modal usaha, baik itu
usaha kecil menengah maupun sektor perkebunan,” katanya kemarin.
Dalam penyelenggaraan pembangunan
bidang ekonomi makro dan mikro, katanya,
pemerintah daerah sangat membutuhkan
adanya dukungan secara kontinu dari sektor
perbankkan. Peran dunia perbankan sangat
membantu dalam penyelenggaraan berbagai
program pembangunan ekonomi makro dan
mikro. (ANTARA)
GTZ gelar survei daya saing
SEMARANG: Survei daya saing daerah
yang merupakan gabungan survei iklim
usaha dan survei kinerja pemerintah serta
infrastruktur diharapkan dapat meningkatkan masuknya investasi di Jawa Tengah.
“Hasil survei daya saing daerah diharapkan menjadi instrumen untuk mendorong
perbaikan. Jadi tidak selesai survei, hasilnya
masuk laci,” kata Mukti Asikin, Consultant
GTZ Regional Economic Development (RED)
Jawa Tengah, kemarin.
Hasil survei diharapkan dapat memberikan
stimulasi kompetisi yang sehat antarkabupaten-kota di Jateng, menjadi data monitoring
tentang perubahan iklim usaha dan investasi
kabupaten/kota di Jateng, dan menyediakan
data kinerja pemerintah dan swasta. (ANTARA)
‘Pajak penerangan jalan agar 8%’
PEKANBARU: Pemerintah Kota Pekanbaru
mengusulkan kenaikan pajak penerangan
jalan umum (PJU) dari 6,0% menjadi 8,0%
untuk mengimbangi lonjakan tarif listrik
yang harus dibayar pemeritah kota tersebut.
Asisten II Sekdako Pekanbaru Zulfikar
mengatakan usulan kenaikan pajak PJU itu
menyusul diberlakukannya Surat Keputusan
(SK) Direktur PLN nomor 313.K/DIR/2010
tertanggal 20 Januari tentang tarif keekonomian dan pengurangan subsidi bagi pelanggan di atas 6.600 Volt Ampere.
“Usul menaikkan PJU ini karena penerimaan PJU setiap tahunnya hanya mencapai
Rp29,4 miliar, sedangkan rekening listrik
setiap tahunnya sekitar Rp37 miliar.”
Kekurangan itu ditutupi dari Pendapatan
Asli Daerah (PAD) yang lain sehingga pemerintah kota dapat membayar listrik.
(ANTARA)
Investasi di Tanjabbar naik 24%
JAMBI: Perkembangan investasi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi
mencapai Rp15 triliun pada 2009 atau
meningkat 24,09% dibandingkan dengan
tahun sebelumnya.
“Dengan meningkatnya iklim investasi,
secara otomatis akan mendongkrak penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat (Tanjabbar),” ujar Bupati
Tanjabbar Safrial MS, Rabu.
Menurut dia, dari investasi pada 2009
tersebut mencakup penanaman modal asing
(PMA) dan penanaman modal dalam negeri
(PMDN), dan telah mampu menyedot tenaga
kerja sebanyak 22.431 orang. (ANTARA)
MENCARI FORMAT
OJK: Deputi Gubernur
Bank Indonesia Halim Alamsyah (kanan) tertawa bersama Wakil Ketua Kimisi XI
DPR Harry Azhar Azis (tengah) dan Pengamat Ekonomi Umar Juoro di sela-sela
diskusi yang bertema Mencari Format Ideal Otoritas
Jasa Keuangan di Jakarta,
kemarin. Salah satu isu penting yang menjadi perdebatan
dalam pembentukan OJK
adalah supervisi perbankan
yang selama ini dikendalikan
oleh BI akan diserahkan ke
lembaga baru ini.
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
‘Perlu penjaminan uang beredar’
DPR setuju pembahasan RUU Mata Uang dilanjutkan
OLEH AGUST SUPRIADI
Bisnis Indonesia
JAKARTA : Guna
menghindari pencetakan
mata uang secara berlebihan dan menjaga kestabilan rupiah, pemerintah perlu membuat
penjaminan aset yang
memadai (back up currency) untuk memperkuat kepercayaan publik.
Kemal Aziz, Anggota Fraksi
Partai Keadilan Sejahtera, menuturkan fraksinya berpandangan
perlunya penjaminan back up
currency sesuai dengan jumlah
rupiah beredar, seperti yang dilakukan oleh negara-negara lain.
Idealnya, Indonesia menerapkan
penuh backup currency atau minimal 60%, agar negara tidak seenaknya dalam mencetak uang.
“Diharapkan itu akan semakin
memperkuat kepercayaan publik
dan internasional pada rupiah.
Selain itu, menjaga kehati-hatian
bank sentral dalam menambah
uang dalam perekonomian,”
ujarnya dalam rapat kerja pembahasan RUU Mata Uang, kemarin.
Back up currency merupakan
aset penjaminan dalam pencetakan uang berupa cadangan emas
atau cadangan devisa lain. Dengan demikian pencetakan mata
uang tidak dapat dilakukan semaunya karena harus menyesuaikan dengan nilai aset yang
nesia belum perlu itu
dimiliki.
Uang kartal
karena kita lihat rupiah
Kemal mencontohkan
238,13
masih cukup baik. KaSingapura,
Malaysia,
224,55 219,81 215,89 215,06 226,03 222,02 217,71 223,26
215,83 211,85
rena menurut saya, keperThailand dan India yang
208,58 211,81
cayaan publik itu lebih
memperkokoh cadangan
karena melihat fundaemasnya dengan mewamental ekonomi kita yang
jibkan backup currency.
Uang kartal yang diedarkan
kuat.”
Singapura merupakan
pada 2010 (Rp trilun)
Ekonom Institute for
negara yang menerapDevelopment of Econokan back up currency
mic and Finance (Indef)
100%, di mana nilai
Kas bank
Ahmad Erani Yustika
uang yang dicetak sama
menjelaskan selama ini
persis dengan nilai asetBank Indonesia sebenarnya. Sementara Malaysia
39,21 40,77 39,64 42,11 34,43 39,01 40,48 47,69 38,90 40,92 42,78 46,10 40,65
nya sudah mencadangmenerapkan backup curkan aset, baik berupa
rency sebesar 80,59%,
Apr
II
III
IV Mei I
II
III
IV
Jun I
II
III
IV
Jul I
emas maupun surat berdan Thailand hanya minggu I
harga yang diperhitung30%.
Sumber: Bank Indonesia
BISNIS/FITRIYANA PULUNGAN
kan dalam mengatur per“Backup currency peredaran uang.
lu untuk menjaga kestNamun, tidak ada aturan baku
abilan nilai tukar. Negara tetang- draf RUU tersebut, sebanyak 52 kebijakan tersebut karena diangga kita juga melakukan. Indone- DIM disetujui Komisi XI DPR.
gap mengurangi fleksibilitas ke- berapa besar emas yang harus
Adapun sisanya, 120 DIM di- bijakan moneter.
dicadangkan dan tidak pula
sia setahu saya ada, tapi jumlahnya kecil, saya tidak hafal detil- usulkan perubahan, yang untuk
“Itu kuno, kok malah mundur mewajibkan nilai pencetakan
pembahasannya disepakati un- ke belakang. Setahu saya sudah uang sesuai dengan nilai aset
nya,” tutur dia.
Sementara, Menteri Keuangan tuk dibentuk panitia Kerja (Pan- tidak ada lagi negara yang mene- yang dicadangkan tersebut.
“Sebenarnya era pencadangan
Agus D. W. Martowardojo me- ja) RUU Mata Uang. Panja ter- rapkannya. Kalau tidak salah hangatakan pemerintah tidak me- sebut akan diketuai oleh anggota nya Hong Kong dan negara di emas itu sudah berakhir karena
masukkan klausul mengenai fraksi Partai Demokrat Aksanul Amerika Selatan yang pascakrisis dalam sistem ekonomi modern
back up currency dalam draf RUU Qosasih dan wakilnya, a.l. Emir mengambil kebijakan tersebut,” itu sudah kurang relevan di tengah dinamika ekonomi yang
Mata Uang. Artinya, klausul itu Moeis asal Fraksi PDIP dan Harry tuturnya kepada Bisnis.
seharusnya tidak dibicarakan da- Azhar Azis asal Fraksi Partai
Seperti halnya di AS, menurut begitu cepat,” tuturnya.
Golkar.
Seperti halnya BI, lanjut Erani,
lam pembahasan RUU tersebut.
Purbaya, kebijakan keuangan
“Saya belum bisa komentar,
yang saat ini diterapkan di Indo- bank sentral di hampir seluruh
perlu pemahaman mendalam. Langkah mundur
nesia, sudah tepat karena otoritas negara juga mencadangkan seDalam forum nanti didiskusikan,
Ekonom Danareksa Research fiskal maupun moneter bisa men- jumlah aset, tetapi tidak sertakita tidak menyinggung itu,” Institute Purbaya Yudhi Sadewa cetak uang sesuai dengan ke- merta membatasi jumlah pentegasnya.
menilai kebijakan back up cur- butuhan. Tanpa itupun, persepsi cetakan uang.
Intinya yang perlu diperhaDalam rapat kerja Komisi XI rency merupakan langkah mun- publik dan dunia internasional
DPR tersebut seluruh fraksi DPR dur jika pemerintah dan Bank In- terhadap rupiah masih akan tikan adalah dalam proses pencetakan, pengedaran, dan pemusmenyepakati RUU Mata Uang donesia menuruti usulan DPR baik.
untuk dibahas lebih lanjut. Selain tersebut.
“Kalau kembali menggunakan nahan uang, seharusnya juga
itu, dari 172 daftar inventarisasi
Pasalnya, mayoritas negara di cadangan emas, misalnya, itu melibatkan Kementerian Keuangmasalah (DIM) yang ada dalam dunia justru telah meninggalkan malah akan menghambat. Indo- an. ([email protected])
Dana tunai dalam APBN-P naik 11%
OLEH AGUST SUPRIADI
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian Keuangan mencatat dana tunai siap
pakai yang saat ini tercatat dalam
APBN-P 2010 sekitar Rp189 triliun, meningkat 11,17% dari posisi Mei yang sekitar Rp170 triliun.
Agus D. W. Martowardojo menuturkan pihaknya sejauh ini sudah menyiapkan dana siap belanja di APBN-P 2010 yang bersumber dari penerimaan dan pembiayaan negara. Untuk menyeimbangkan neraca, tinggal bergantung pada implementasi belanja
atau penyerapan anggaran dari seluruh kementerian/lembaga (K/L).
“Saat ini ada Rp189 triliun. Kementerian Keuangan sudah siapkan dananya tinggal implementasi
dan penyerapan saja,” ujar dia
usai mengikuti rapat kerja dengan
Komisi XI DPR, kemarin.
Dengan demikian, ada peningkatan dana tunai di APBN-P 2010
hampir Rp19 triliun dibandingkan
dengan posisi Mei yang sempat
tercatat sekitar Rp170 triliun.
Agus memperkirakan dengan
pola belanja seperti saat ini, kemungkinan realisasi penyerapan
anggaran belanja hingga akhir
tahun berkisar 95% dari pagu
APBN-P 2010 sebesar Rp1.126,1
triliun. Realisasi tersebut kemungkinan akan berpengaruh pada realisasi defisit anggaran pada tahun
ini. “Nanti kita usahakan supaya
bisa disorot,” katanya.
Kementerian Keuangan mencatat realisasi belanja negara hingga
awal Agustus baru sebesar
Rp499,7 triliun atau 44,4% dari
target 1.126,1 triliun. Realisasi tersebut terdiri atas belanja kementerian/lembaga (K/L) Rp147 triliun ( 40,2% dari target), subsidi
Rp74,4 triliun (37%), dan transfer
ke daerah Rp190 triliun (55,2%).
Sementara dari sisi pendapatan
negara, hingga periode yang sama
sudah membukukan nilai Rp539
triliun atau 54% dari target APBNP 2010.
Penerimaan tersebut didukung
oleh realisasi setoran perpajakan
sebesar Rp401 triliun (54%) dan
penerimaan negara bukan pajak
(PNBP) Rp138 triliun (55,8%).
Lifting minyak
Sementara itu, menanggapi permintaan DPR agar target produksi
minyak tahun depan dinaikkan
menjadi 1 juta barel, Menteri
Koordinator Perekonomian Hatta
Rajasa menilai ladang minyak
masih memungkinkan berproduksi hingga 1 juta barel per hari
(bph) selama berbagai hambatan
eksplorasi bisa dihapuskan.
Dia menuturkan perlu kerja
keras dari semua pihak yang ter-
kait untuk bisa mencapai produksi minyak sebesar 1 juta bph, seperti yang dituntut oleh Fraksi
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Pasalnya, masih banyak
ditemukan berbagai hambatan
dalam kegiatan eksplorasi minyak
yang tidak mudah untuk dihapus
hambatannya.
“Kalau kerja keras seharusnya
bisa (lifting) 1 juta bph. Tapi hambatan (eksplorasi) harus dihilangkan,” ujar dia di kantornya,
kemarin.
Untuk itu, lanjut Hatta, pemerintah masih berpegang pada
asumsi lifting minyak 970.000
bph untuk 2011 seperti yang tertuang dalam RAPBN.
Revisi target lifting minyak
belum akan dilakukan pemerintah mengingat akan berimplikasi
pada semua pos anggaran, baik
penerimaan maupun belanja
negara.
33 Calon hakim pajak lulus tes
OLEH ACHMAD ARIS
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Sebanyak 33 orang
calon hakim dinyatakan lulus tes
pengetahuan perpajakan penerimaan hakim Pengadilan Pajak TA
2010.
Selanjutnya, ke-33 orang tersebut akan mengikuti assessment
pada 16 dan 17 September 2010 di
ruang assessment center Lt. Mezanin gedung Djuanda I Kementerian Keuangan.
Segala biaya yang dikeluarkan
oleh peserta seleksi dalam rangka
mengikuti assessment center tersebut menjadi tanggungan masing-masing peserta.
Sekretaris Jenderal Kementerian
Keuangan Mulia P. Nasution menerangkan seleksi penerimaan hakim Pengadilan Pajak tersebut
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hakim untuk menggantikan hakim yang pensiun.
“Tambahan hakim juga untuk
menyelesaikan perkara yang jumlahnya semakin meningkat,”
katanya kepada Bisnis kemarin.
Seleksi hakim dilakukan oleh
panitia yang terdiri dari pejabat
Kementerian Keuangan, Mahkamah Agung, dan Komisi Yudisial.
“Calon hakim hasil seleksi akan
diusulkan oleh Menkeu kepada
Mahkamah Agung untuk mendapatkan persetujuan MA dan selanjutnya akan diusulkan kepada
Presiden untuk diangkat menjadi
hakim Pengadilan Pajak.”
Dia menambahkan kebutuhan
hakim saat ini dari hasil seleksi
tersebut adalah 30 hakim. Proses
seleksi dijadwalkan selesai pada
12 November 2010.
Ke-33 calon hakim yang lolos
tes pengetahuan perpajakan adalah Heru Santoso, Adams Rudy
Kembuan, Sayed Achmad, Didik
Budiono, Budi Sitepu, Suparto,
Ahmad Baidowi, Adi Wijono, Tasmi Ahmad, Aman A. Sinulingga,
Sunarto, Soewito, Suherman Saleh, Bambang Sriwijatno, Setiadi,
Ruin Effendi Ritonga, Ahing Sutardiana, Djoko Samiadji, dan
Aman Santosa.
Selanjutnya, Saidalani, Moch
Kabul Gandakusumah, Karlan
Sjuaibun Lubis, Soedjita, Arif
Subekti, Tri Hidayat Wahyudi,
Hermansyah, Warjono Ady Saputro, Surendro Supriyadi, Usman
Pasaribu, Bambang Sudjatmoko,
Parata Aritonang, MZ Arifin, dan
Johantiono.
Sekjen Kementerian Keuangan
Mulia P. Nasution sebelumnya
mengatakan kementeriannya sedang melakukan penataan kembali terhadap organisasi yang
menangani pengajuan keberatan
dan banding di Ditjen Pajak.
Sejak akhir tahun lalu, tim Kementerian Keuangan yang terdiri
dari Setjen, Inspektorat Jenderal,
Ditjen Pajak, dan Pengadilan
Pajak telah melakukan evaluasi
keberadaan organisasi tersebut.
Download