MODEL INGATAN EPISODIK DAN INGATAN SEMANTIK Para ahli

advertisement
MODEL INGATAN EPISODIK DAN INGATAN SEMANTIK
Para ahli di bidang ingatan ini membagi ingatan jangka panjang menjadi ingatan episodik
dan ingatan semantik.Ingatan episodik adalah ingatan tentang peristiwa-peristiwa, sedangkan
ingatan semantik adalah ingatan atau pengetahuan kita tentang fakta-fakta.Ingatan episodik
(tentang peristiwa) dan ingatan semantik (fakta) diolah di ingatan bagian otak yang
berbeda.Model ini diusulkan oleh Endel Tulving yang membedakan dua jenis ingatan, yaitu
ingatan episodik dan ingatan semantik (Matlin,1989).Tulving, seorang ahli di bidang ingatan,
membuat sebuah eksperimen untuk mengetahui bagian otak yang mengolah ingatan episodik dan
ingatan semantik.Dalam eksperimennya, emas radioaktif disuntikkan ke dalam aliran darahnya
sendiri.Lebih dari 250 detektor radiasi ditempatkan di sekitar kepalanya, sehingga bisa diamati
ke mana saja darah yang mengandung radioaktif tersebut mengalir di dalam otaknya.Ia
menemukan bahwa ketika mengingat peristiwa-peristiwa dalam hidupnya, bagian depan otaknya
menjadi lebih aktif, sedangkan ketika ia mengingat fakta-fakta, bagian belakang otaknyalah yang
lebih aktif.
Namun demikian, dalam penelitiannya yang terbaru, Tulving menemukan hubungan di
antara kedua ingatan jangka panjang ini.Salah satu kemungkinannya adalah ingatan semantik
berasal dari ingatan episodik. Misalnya saja jika anda ingat bahwa dua hari yang lalu anda
kehujanan (ingatan episodik; peristiwa kehujanan), maka dengan sendirinya anda juga akan
mengetahui bahwa dua hari yang lalu itu hujan (ingatan semantik; fakta hujan). Ini menunjukkan
bahwa fakta-fakta (ingatan semantik) akan lebih mudah diingat jika kita mengingat atau
menghubungkannya dengan suatu pengalaman atau peristiwa (ingatan episodik).
Memori Episodik (episodic memory) adalah suatu “sistem memori neurokognitif yang
memungkinkan seseorang mengingat peristiwa-peristiwa pada masa lalunya” (Tulving, 1993, hal
67). Artinya, memori-memori mengenai pengalaman-pengalaman khusus (misalnya melihat
pemandangan laut yang indah, merasakan ciuman pertama, mengunjungi Restoran China yang
istimewa) membentuk memori-memori episodik. Peristiwa-peristiwa tersebut disimpan sebagai
“referensi otobiografis”. Memori episodik sangat rentan terhadap perubahan dan kelupaan,
namun memegang peranan penting sebagai dasar pengenalan terhadap peristiwa-peristiwa
(seperti orang dan tempat) yang telah kita jumpai pada masa lalu. Memori episodik tidak
memiliki struktur formal sebagaimana yang didapati dalam memori fanatik. Ingatan episodik
menyimpan informasi mengenai kejadian-kejadian dan hubungan masing-masing kejadian
tersebut.Ingatan episodik berhubungan dengan hal-hal yang bersifat temporer, perubahan
peristiwa-peristiwa.Contoh :
-
Pada saat baru saja telpon berdering, hujan turun lebat.
-
Saya telah berjanji untuk bertemu dokter besok jam 16.30. contoh kalimat diatas
menunjuk pada pengalaman pribadi dan setiap pengalaman diingt dalam kaitannya
dengan pengalaman yang lain.
Memori Semantik (semantic memory) adalah memori mengenai kita, konsep, pengaturan,
dan ide ide abstrak; memori ini penting bagi penggunaan bahasa. Dalam kata-kata Tulving,
“memori semantik adalah sebuah kamus mental, sebuah pengetahuan teroganisasi yang dimiliki
sesorang, mengenai kata-kata dan simbol-simbol verbal lainnya, maka dan acuannya; mengenai
hubungan antara simbol-simbol verbal tersebut beserta peraturan-peraturan, rumus, dan
algoritma yang digunakan dalam pemanipulasian terhadap simbol-simbol, konsep-konsep, dan
hubungan-hubungan tersebut. Memori semantik dan mencakup karakteristik-karateristik
perseptual dan input, namun mencakup referensi kognitif dari sinyal-sinyal input,” (hal 217).
Ingatan semantik merupakan pengetahuan yang terorganisasikan mengenai segala sesuatu dunia
ini.Ingatan semantik berisikan susunan pengetahuan yang bersifat lebih konstan atau hampir
tidak berubah disepanjang waktu.Ingatan semantik meliputi pengetahuan mengenai kata-kata,
misalnya arti kata dari semantik itu sendiri, tetapi juga berisikan segala sesuatu yang kita ketahui
yang mungkin tidak bisa di ekspresikan dalam bentuk kata-kata. Pada perkembangan terakhir
Tulving, menggunakan istilah ingatan generik sebagai ganti pada sebutan ingatan semantik.
Contoh:
-
Saya tahu bahwa arti kata semantik lebih dekat dengan kosa kata daripada perlucutan
senjata.
-
Saya tahu bahwa rumus kimia untuk air adalah H2O.
-
Saya tahu bahwa gula rasanya manis.
Tulving mengajukan bukti adanya sistem memori yang terpisah-pisah seperti di atas
antara lain melalui:
-
Adanya amnesia yang berbeda- beda, misalnya penderita amnesia yang beda,
misalnya penderita amnesia yang melupakan semua Memori Episodik (pengalaman
masa lalu), tapi masih mengingat Memori Prosedural.
-
Penyakit Alzheimer yang juga hanya menyerang sistem memori tertentu saja.
Berdasarkan berbagai penelitian ia menyimpulkan bahwa memang terdapat dua jenis
ingatan yang berbeda, karena subjek yang memperoleh skor tinggi dalam ingatan episodik tidak
diikuti oleh skor yang tinggi pula pada ingatan semantik (Matlin, 1989).
Karakteristik
Ingatan episodic
Ingatan semantik
-
Sumber informasi
-
Pengalaman inderawi
-
Pengertian
-
Unit informasi
-
Episod dan peristiwa
-
Konsep, ide, fakta
-
Organisasi
-
Terkait dengan waktu
-
Konseptual
-
Muatan emosi
-
Lebih penting
-
Kurang penting
-
Kecenderungan lupa
-
Besar
-
Kecil
-
Waktu
-
Relatif lama
-
Relatif pendek
-
Mengingat
-
Pengetahuan umum
-
Sangat berguna
yang
diperlukan
untuk
mengingat
-
Cara
mengingat
di
laboratorium
-
Kegunaan umun
kembali
episode tertentu
-
Kurang berguna
Ingatan episodik dan ingatan semantik memiliki perbedaan cara kerjanya dalam
menyimpan dan mengorganisasikan informasi. Ingatan episodik menyimpan informasi dalam
bentuk gambaran (bayangan) yang diorganisasikan berdasarkan pada kapan dan di mana
peristiwa-peristiwa terjadi. Sedangkan ingatan semantik menyimpan informasi dalam dalam
bentuk jaringan hubungan ide yang telah dianalisis.
Memori semantik dan memori episodik berbeda tidak hanya dalam isinya, namun juga
dalam kerentanannya terhadap kelupaan. Informasi dalam memori episodik lenyap dengan cepat
seiring masuknya informasi baru secara konstan. Meskipun demikian, pengetahuan yang
diperlukan untuk mengalikan 5x3 (yakni memori semantik) lebih “kebal” terhadap kelupaaan.
Memori episodik diaktifkan lebih sering (dan akibatnya, lebih sering mengalami perubahan,
sedangkan memori semantik tidak diaktifkan sesering memori episodik dan kondisinya relatif
stabil seiring berlalunya waktu.
Tulving berpendapat bahwa sistem memori yang paling baik menggambarkan
kompleksitas dan adaptibilitas manusia adalah sistem klasifikasi yang terdiri dari tiga bagian :
memori prosedural, memori semantik, dan memori episodik. Ketiga sistem tersebut dianggap
bersifat monohirarkis. Artinya, dalam sistem yang paling rendah, memori prosedural mencakup
sistem berikutnya, yakni memori semantik sebagai suatu entitas tunggal, sementara memori
semantik mencakup memori episodik sebagai suatu subsistem tunggal yang terspesialisasi.
Meskipun setiap sistem yang lebih tinggi bergantung pada (dan didukung oleh) sistem yang lebih
rendah, setiap sistem memiliki kemampuan-kemampuan yang unik.
Memori prosedural, sebagai bentuk memori terendah, mempertahankan hubunganhubungan antara stimuli dan respons dan dapat disetarakan dengan memori asosiatif
sebagaimana yang disebutkan Oakley (1981). Memori semantik memiliki kemampuan tambahan
berupa merepresentasikan peristiwa-peristiwa internal yang tidak ada pada saat kejadian,
sementara memori episodik memungkinkan adanya suatu kemampuan tambahan berupa
kemampuan memperoleh (dan mempertahankan) pengetahuan mengenai peristiwa-peristiwa
yang dialami secara pribadi.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INGATAN
Ingatan yang telah masuk ke dalam ingatan jangka panjang akan bertahan lama bahkan
selamanya, dan manusia memiliki kemampuan untuk mengenang atau memanggil kembali
ingatan tersebut saat dibutuhkan. Namun tidak berarti bahwa semua yang pernah dialami itu akan
masuk dan tinggal seluruhnya dalam ingatan. Ada faktor-faktor yang ternyata dapat
mempengaruhi daya kerja ingatan, antara lain :
1. Faktor usia, ingatan paling tajam pada diri manusia kurang-lebih pada masa kanak-kanak
(10-14 tahun) dan ini berlaku untuk ingatan yang bersifat mekanis yakni ingatan untuk
kesan-kesan penginderaan. Sesudah usia tersebut kemampuan untuk mencamkan dalam
ingatan juga dapat dipertinggi akan tetapi untuk kesan-kesan yang mengandung
pengertian (daya ingatan logis) dan ini berlangsung antara usia 15-50 tahun.
2. Kondisi fisik, misalnya kelelahan, sakit dan kurang tidur dapat menurunkan daya kerja
atau prestasi ingatan.
3. Faktor emosi. Dalam hal ini seseorang akan mengingat sesuatu lebih baik, apabila
peristiwa-peristiwa itu menyentuh perasaan-perasaan, sedangkan kejadian yang tidak
menyentuh emosi seringkali diabaikan.
4. Minat dan Motivasi. Dalam pengalaman sehari-hari, kita sering mengamati remaja yang
tidak lupa suatu lirik lagu walaupun dalam bahasa asing. Orang-orang yang sering
bepergian, mempunyai ingatan tentang ilmu bumi yang jauh lebih baik daripada yang
tidak pernah kemana-mana. Artinya disini seseorang yang mengingat segala sesuatu
tentang hal yang disukainya jauh lebih baik dari pada hal yang tidak disukainya. Jelaslah
minat sangat meningkatkan motivasi dan pada gilirannya akan meningkatkan daya ingat.
Menurut Kurt Lewin (1890-1947), seorang psikolog jerman, minat dan motivasi berarti
konsentrasi energi (forces) pada sektor (region) tertentu dalam kesadaran. Konsentrasi
energi inilah yang menyebabkan suatu hal tidak begitu saja dilupakan.
Ingatan Jangka Pendek (Short Term Memory/STM)
Ingatan jangka pendek atau sering disebut dengan short-term memory atau working
memory adalah suatu proses penyimpanan memori sementara, artinya informasi yang disimpan
hanya dipertahankan selama informasi tersebut masih dibutuhkan. Ingatan jangka pendek adalah
tempat kita menyimpan ingatan yang baru saja kita pikirkan.Ingatan yang masuk dalam memori
sensoris diteruskan kepada ingatan jangka pendek.Ingatan jangka pendek berlangsung sedikit
lebih lama dari memori sensoris, selama anda menaruh perhatian pada sesuatu, anda dapat
mengingatnya dalam ingatan jangka pendek.
Dari ingatan jangka pendek ini, ada sebagian materi yang hilang, sebagian lagi diteruskan
ke dalam ingatan jangka panjang. Jika kita mengingat kembali akan suatu informasi, informasi
dari ingatan jangka panjang tadi akan dikembalikan ke ingatan jangka pendek. Misal, pada
nomor telepon yang telah anda ulang terus sampai anda bisa menuliskannya, dan nomor tersebut
akan tetap tersimpan dalam memori anda selama anda aktif memikirkannya. Jika anda berhenti
memberikan perhatian pada itu, maka akan terhapus dalam waktu 10-20 detik. Materi yang
disimpan di dalam STM berlangsung dari 30 detik. Secara umum STM memiliki kapasitas
mengingat objek berkisar 7 aitem, atau antara 5 atau sampai 9 aitem .informasi yang
disampaikan dalam STM biasanya berupa kode auditori (bunyi), tetapi bisa pula menggunakan
kode semantik dan visual.Dalam rangka untuk mengingat sesuatu berikutnya, otak
mentransfernya ke memori jangka panjang. Proses mengingat nomor telepon, pada
kenyataannya, suatu cara untuk memindahkan nomor dari memori jangka pendek ke memori
jangka panjang.
Jumlah informasi yang bisa disimpan dalam memori jangka pendek sangat terbatas.
Hanya lima hingga sembilan informasi saja yang dapat berada dalam memori jangka pendek
sekaligus. Setiap kali anda memberikan perhatian ke informasi baru yang berasal dari memori
sensorik, Anda harus mendorong keluar sesuatu yang telah anda perhatikan sebelumnya.
Misalnya, jika ada sesuatu yang mengganggu konsentrasi anda ketika berlatih mengulang nomor
telepon sebelum informasi nomor tersebut mencapai ke memori jangka panjang, maka informasi
akan terlempar keluar dan anda harus melihat dan mengingat kembali.
Ingatan jangka pendek terdiri dari tiga unit terpisah; putaran fonologi (phonological
loop), gambaran penglihatan-ruang (visuo-spatial sketchpad), dan pelaksana pusat (central
executive).
Putaran fonologi menyimpan dan mengingat kembali kata-kata yang saat itu sedang
dipikirkan.Baddeley (1975) dalam penelitiannya, meminta partisipan mengingat kembali
beberapa daftar pendek berisi kata-kata secara berurutan.Ia menemukan bahwa partisipan
mampu mengingat kata-kata yang mereka sebutkan dalam dua detik. Kesimpulannya, putaran
fonologi dapat menyimpan kata dengan baik dalam dua detik.
Gambaran penglihatan-ruang adalah ketika kita membentuk citra/gambaran mental
tentang sesuatu.Gambaran penglihatan-ruang juga berperan dalam tugas-tugas spasial, misalnya
mencari jalan memutar dan menentukan jarak.
Ingatan jangka pendek bukan hanya sebuah tempat penyimpanan ingatan sementara,
tetapi juga lokasi berpikir secara aktif, tempat menyaring, memilah, dan menggabungkan
informasi lama dengan informasi yang baru, lalu mengambil keputusan. Proses ini disebut
penemuan mental. Penemuan mental merupakan salah satu fungsi terpenting dalam ingatan
jangka pendek.Misalnya, bayangkan sebuah segitiga, lingkaran, dan empat persegi
panjang.Gabungkan ketiganya, gambarlah objek yang anda ciptakan tersebut.Kini, secara mental
anda telah menciptakan objek baru yang meungkin menyerupai atau tidak menyerupai objek
yang anda kenal. Proses kreatif ini merupakan versi sederhana seorang seniman atau musisi
dalam menciptakan karyanya.
Efek Posisi Serial (The Serial Position Effects).
Sejumlah informasi aitem atau objek yang disajikan secara berurutan akan mempengaruhi
ingatan seseorang. Aitem atau objek yng berada pada urutan depan dan juga dibelakang akan
cenderung diingat lebih baik dari pada aitem atau objek yang berada pada urutan di tengah.
Pengaruh informasi yang terletak pada daftar urutan pertama penyajian terhadap kuatnya ingatan
disebut dengan primacy effects.Sementara itu pengaruh informasi yang terletak pada daftar
urutan terakhir penyajian terhadap kuatnya ingatan disebut recency effects.
Ingatan Jangka Panjang(Long Term Memory/LTM)
Ingatan jangka panjang (long term memory) adalah suatu proses memori atau ingatan
yang bersifat permanen, artinya informasi yang disimpan sanggup bertahan dalam waktu yang
sangat panjang. Kapasitas yang dimiliki ingatan jangka panjang ini tidak terbatas.Memori jangka
panjang adalah gundangnya informasi yang dimiliki oleh manusia. Ingatan jangka panjang berisi
informasi dalam kondisi psikologis masa lampau, yaitu semua informasi yang telah disimpan,
tetapi saat ini tidak sedang dipikirkan.Pada pembahasan ingatan jangka panjang ini meliputi
proses penyimpanan informasi yang bersifat lebih permanen (berlangsung lebih lama dari
beberapa menit samapai waktu yang tidak terbatas). Informasi akan disimpan dalam bentuk
maknanya atau semantik.
Informasi yang disimpan dalam ingatan jangka panjang diduga dapat bertahan dalam
waktu yang panjang bahkan selamanya.Kehilangan ingatan pada ingatan jangka panjang ini
hanya dimungkinkan apabila seseorang mengalami kerusakan fungsional dari sistem ingatannya.
Proses masuknya informasi ke dalam ingatan jangka panjang tetap melalui tahap memori
sensoris. Pada tahap ini informasi dari luar yang diterima oleh indera diubah menjadi impulsimpuls neural sesuai dengan masing-masing fungsi indera, kemudian impuls-impuls neural yang
mengandung informasi ini diteruskan ke ingatan jangka pendek.Setelah informasi masuk ke
dalam ingatan jangka pendek, di seleksi sedemikian rupa mana yang dianggap penting dan tidak,
kemudian diteruskan ke ingatan jangka panjang.
Sebelum masuk ke ingatan jangka panjang, informasi yang telah disaring pada ingatan
jangka pendek, perlu dilakukan proses semantik atau imagery coding. Dalam proses ini arti dari
informasi dianalisis lebih jauh lagi. Misalnya saat kita mendengar seseorang yang mengatakan,
“Atun dihina oleh Nana sampai sakit hati”, maka kita tidak hanya mengerti arti masing-masing
kata dalam kalimat tersebut, tetapi kita juga berusaha mengerti apa yang terjadi sebenarnya dari
keseluruhan kalimat tersebut. Sebaliknya bila kita mendengar kata-kata lain yang unsurnya sama,
seperti “Nana dihina Atun sampai sakit hati”, maka kita tahu bahwa yang terjadi sekarang
berbeda dari yang pertama. Dalam kedua kalimat tersebut kalau kita mengingat arti dari katakata dalam keseluruhan kalimat itu, maka kita sedang melakukan semantic coding; tetapi kalau
kita membayangkan reaksi dari Atun atau Budi dalam peristiwa itu, maka kita melakukan
imagery coding.
Jadi, ingatan jangka panjang akan melakukan penyaringan informasi berdasarkan arti dari
informasi tersebut, makna, keadaan emosi, gambaran akibat dan sebagainya, oleh karena itu
penyimpanan informasi dapat berlangsung secara permanen.
Tujuan sebuah informasi dimasukkan ke dalam memori jangka panjang adalah untuk Anda ingat
selamanya.Hebatnya, ingatan yang telah tersimpan dalam ingatan jangka panjang bisa anda
munculkan kembali saat Anda menginginkannya. Kemampuan mengenang atau menarik ingatan
kembali ini disebut recall memory. Ketika seseorang yang anda sayangi pergi dari sisi anda,
mungkin anda akan mengingat kembali kenangan-kenangan yang tersimpan dalam memori
jangka panjang Anda. Anda dapat mengingat dengan sangat detil bahkan tanpa Anda sadari
bahwa Anda telah menyimpan informasi tersebut. Anda mungkin mengenang tempat di mana
Anda menghabiskan waktu dengan orang tersebut dengan mengingat pemandangan, bau dan
bahkan perasaan dengan akurasi yang mengejutkan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN MENGINGAT
1. Keahlian (Expertise)
Orang akan dapat mengingat bahan dan informasi baru dengan baik apabila ia
memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup baik dibidang tersebut. Hal ini terjadi
karna latar belakang pengetahuan keahlian seseorang bias menjadi isyarat mental (mental
cues). Isyarat mental ini merupakan bagian dari susunan pengetahuan yang sudah
dipelajari secara teliti dan diorganisasikan dengan baik.Isyarat mental dapat
menimbulkan gambaran yang jelas mengenai suatu objek didalam mental atau pikiran
seseoran. Isyarat mental juga memiliki sifat yang lebih menonjol sehingga tidak mudah
dikacaukan oleh informasi yang lain.
2. Pemberian Kode Khusus (Encoding Specificity)
Prinsip pemberian kode khusus ialah seseorang akan mudah mengingat kembali
suatu peristiwa yang terjadi hanya jika sesuai dengan bekas yang ditemukan di dalam
ingatan. Dengan kata lain, kita akan mengingat kembali informasi lebih baik jika
situasinya sma dengan situasi pada waktu awalnya kita melakukan proses pemberian
kode.
3. Emosi atau Afek
Aktivitas mengingat juga dipengaruhi oleh keadaan emosional seseorang.
Pertama, dalam mengingat kata-kata maka orang cenderung mengingat lebih baik
pada kata-kata yang menyenangkan dari pada kata-kata yang menyedihkan atau yang
netral.Fenomena ini disebut “Pollyanna principles”, yaitu satuan informasi yang secara
emosional menyenangkan biasanya diproses lebih efisien dan tepat dari pada informasi
yang mengandung kesedihan.Prinsip ini banyak ditemukan orang dalam berbagai
fenomena kehidupan, misalnya presepsi, bahasa, dan pembuatan keputusan (Matlin,
1989).
Kedua, kesamaan suasan hati (mood congruence), yaitu ingatan menjadi lebih
baik jika bahan yang dipelajari itu sama dengan suasana hati yang berlangsung pada saat
itu.
Ketiga, ketergantungan dengan suasana hati (state dependence).Ketergantungan
ini terjadi apabila seseorang mengingat informasi lebih baik dalam suasana hati sekarang
yang sesuai dengan suasana hati pada saat bahan itu pertama kali dipelajari atau diproses.
Download