STUDI INTE ERPRETAT TIF TENTA ANG POLA A PENGELOLAAN KE EUANGAN N BADA AN LAYAN NAN UMUM M (PPK-BL LU) PADA B BALAI BES SAR KESEHAT TAN PARU MASYARA AKAT SUR RAKARTA AH PUBLIK KASI NASKA D Disusun oleh:: INEST TI LITASW WARI NIM M B2001003 355 FAK KULTAS E EKONOMI DAN BISN NIS UNIVERSITAS MUH HAMMADIY YAH SURA AKARTA 2016 8Dd LAI^N^N Ulm (}PruLr, P(,dt4@b@iilpdblhwGkJ ABSTRAKSI Penelitian ini dilakukan untuk Menggambarkan dan menjelaskan konsep Pola Pengelolaan Keuangan di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta sebelum menjadi Badan Layanan Umum.. Menggambarkan dan menganalisa implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) pada Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta. Menggambarkan dan menganalisa kinerja keuangan dan laporan keuangan Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta setelah mengimplementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU). Mengidentifikasi dan menjelaskan kendala yang dihadapi oleh Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta dalam kinerja keuangan dan laporan saat mengimplementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU). Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan interpretative. Subjek penelitian ini adalah pihak-pihak yang mengetahui pelaksanaan BLU dan PPK-BLU khususnya kinerja keuangan dan laporan keuangan serta masuk dalam kriteria informan yang dibutuhkan. Subjek penelitian yaitu, Kasubbag Keuangan BBKPM Surakarta serta Kepala Urusan Akuntansi dan Verifikasi BBKPM Surakarta. Teknik analisa data yang digunakan adalah dengan metode analisa interpretative. Hasil penelitian menunjukan Sebelum BBKPM Surakarta menjadi BLU pengelolaan keuangannya menggunakan Rencana Strategis untuk sisi perencanaan jangka menengahmya. Sedangkan, dokumen penganggrannya menggunakan Rencana Kerja Anggaran (RKA). Pengelolaan pendapatan operasional yang didapat langsung disetorkan ke kas negara terlebih dahulu setelah disetorkan baru bisa digunakan. Instansi bukan BLU juga tidak boleh melakukan utang piutang dan investasi jangka panjang. Implementasi PPK-BLU di BBKPM Surakarta sudah berjalan dengan baik, BBKPM Surakarta sudah mengimplementasi syarat administratif seperti Rencana Strategi Bisnis, Rencana Bisnis Anggaran dan Laporan Keuangan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan serta Standar Akuntansi Pemerintah. Setelah menjadi BLU, kinerja BBKPM Surakarta khususnya kinerja keuangan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Ini membuktikan bahwa BBKPM Surakarta sudah mengimplementasi PPK-BLU dengan baik. BBKPM Surakarta masih menghadapi kendala dalam pengimplementasian PPK-BLU khususnya kinerja keuangan diantaranya ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, harus membuat laporan keuangan lebih dari satu laporan keuangan, keterbatasan SDM dalam membuat laporan keuangan, keterbatasan aplikasi yang ada, membuat laporan dengan cara manual dan belum terealisasinya rasio subsidi pasien, membuat BBKPM Surakarta belum memenuhi target skor yang diharapkan Pemerintah. Kata kunci : Pengelolaan keuangan, PPK-BLU,Balai besar Kesehatan Paru Masyarakat ABSTRAK This study was conducted to Describe and explain the concept of Financial Management at the Center for Lung Health Community Surakarta before becoming Public Service Agency. Describe and analyze the implementation of the Financial Management of Public Service Agency (PPK-BLU) at the Great Hall of the People Lung Health Surakarta. Describe and analyze the financial performance and financial statements of the Center for Public Health Lung Surakarta after implementing Financial Management Public Service Agency (PPK-BLU). Identify and explain the constraints faced by the Center for Public Health Lung Surakarta in financial performance and statements when implementing Financial Management Public Service Agency (PPK-BLU). This type of research is qualitative interpretative approach. The subjects were parties know BLUDs implementation and PPK-BLU particularly financial performance and financial reports as well as included in the criteria required informant. The subject of research is, Kasubbag BBKPM Surakarta Finance and Head of Accounting and Verification BBKPM Surakarta. Data analysis technique used is the interpretative analysis method. The results showed Before BBKPM Surakarta be BLU financial management using strategic plan for the medium-term planning. Meanwhile, budgeting document using the Work Plan Budget (RKA). Management of operating income earned directly deposited into the state treasury advance can only be used once deposited. Agencies not BLU also abstains debts and long-term investment. Implementation PPK-BLU in Surakarta BBKPM already well underway, BBKPM Surakarta already implementing the administrative requirements such as Business Strategy Plan, Business Plan Budget and Financial Statements using the Financial Accounting Standards as well as the Government Accounting Standards. After becoming BLU, performance BBKPM Surakarta in particular financial performance has increased from year to year. This proves that BBKPM Surakarta already implementing PPK-BLU well. BBKPM Surakarta still facing obstacles in implementing PPK-BLU particularly financial performance including timely submission of financial statements, should make financial reports more than one financial statement, limited human resources in financial reporting, the limitations of existing applications, create reports manually and not realization subsidies patient ratio, making BBKPM Surakarta not meet Government targets expected score. Keywords: financial management, PPK-BLU, a large hall Lung Health Community yang PENDAHULUAN Pada tahun 2003, pemerintah fleksibel untuk menetapkan praktek-praktek bisnis yang sehat mengeluarkan dua peraturan keuangan dalam rangka memberikan pelayanan negara yaitu UU No. 17 tahun 2003, maksimal kepada masyarakat dengan mengatur keuangan negara. UU No. 1 tetap tahun 2004, mengatur pembendaharaan efisisensi, negara. Pada tahun 2005 pemerintah Badan mengeluarkan tambahan Layanan Umum adalah alat pemerintah mengatur dalam yaitu peraturan UU No. 15, menonjolkan dan prduktivitas, efektifitas melalui Umum. Badan Layanan pembaharuan pemeriksaan keuangan negara. Sejak keuangan dikeluarkannya meningkatkan kinerja pelayanan publik ketiga peraturan sektor manajemen publik untuk telah yang berbasis pada hasil, akuntabiltas, efisien, tranparan dan profesionalitas. Badan profesional, akuntanbel dan transparan. Layanan Umum menyediakan barang Ketiga peraturan tersebut juga merubah atau jasa kepada masyarakat dan tidak pola terpusat mengutamakan keuntungan. Ada tiga menjadi pola desentralisasi. Dengan syarat pokok apabila sebuah instansi perubahan-perubahan akan menjadi Badan Layanan Umum, tersebut sistem pemerintahan berubah menjadi lebih pemerintahan yang tersebut, penggunaan dana pemerintah menjadi yaitu lebih jelas dan tepat sasaran, dari yang persyaratan teknis dan persyaratan hanya membiayai input dan proses administratif. berubah arah menjadi fokus pada adalah persyaratan yang terkait dengan output. Semua perubahan yang terjadi peyelenggaraan memberikan masalah teknis adalah persyaratan yang terkait yang dengan kinerja pelayanan dan kinerja semakin untuk tingginya dibutuhkan sumber solusi dana pemerintah daya yang sedangkan dimiliki persyaratan keuangan. adalah substantif, Persyaratan umum. Persyaratan persyaratan subtantif Persyaratan administratif terkait dengan kelengkapan dokumen seperti pola tata pemerintahan terbatas. yang kelola, rencana strategis bisnis, standar telah dikeluarkan tersebut, pemerintah layanan minimal, laporan keuangan merubah pola pengelolaan dan laporan audit/atau bersedia diaudit. Dengan undang-undang keuangan Balai Besar Kesehatan Paru Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) sebagai salah Masyarakat (BBKPM) Surakarta yang satu fasilitas pelayanan kesehatan dapat semula di bawah pembinaan Direktorat menjadi tempat penelitian maupun Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat di pengembangan pemeliharaan kesehatan alihkan di bawah pembinaan Direktorat masyarakat khususnya penyakit paru Jenderal sehingga dapat meningkatkan derajat (dahulu bernama Direktorat Jenderal kesehatan BBKPM Bina Pelayanan Medik) dan sebagai Surakarta sebagai UPT Pusat dari upaya untuk memberikan kemudahan Kementerian Kesehatan RI mempunyai serta peningkatan pelayanan kepada visi “Menjadi Pusat Pelayanan Prima masyarakat, maka BBKPM Surakarta Kesehatan Paru Masyarakat” sesuai telah dengan tupoksinya menyelenggarakan Kementerian pelayanan Upaya Pengelola Keuangan Badan Layanan Kesehatan Perorangan (UKP) maupun Umum (PK BLU). Untuk menjaga dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) menjamin mutu pelayanan kesehatan, meliputi BBKPM masyarakat. dan kegiatan pelayanan spesialistik dan kesehatan rujukan paru diantaranya Pelayanan Rawat Jalan Paru (Poliklinik dan Penunjang Bina Upaya mendapat Kesehatan kepercayaan Keuangan Surakarta dari sebagai telah mengupayakan sertifikasi ISO semua pelayanan di tahun 2011. Dengan adanya BBKPM dapat Kesehatan), Pelayanan Gawat Darurat meningkatkan (IGD) paru dan Pelayanan Rawat Inap kepada masyarakat dan mendukung Paru, upaya Kementerian Kesehatan untuk kegiatan promosi dan pelayanan pemberdayaan masyarakat di bidang memberikan kesehatan paru, kegiatan pendidikan bermutu, merata dan terjangkau yang dan diaplikasikan latihan kesehatan paru serta pelayanan kesehatan melalui kesehatan peningkatan kegiatan penelitian dan pengembangan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan paru. kesehatan yang berkualitas dan jangan Seiring dengan reformasi organisasi di Kementerian Kesehatan, maka sejak bulan Januari tahun 2011 melupakan pasien yang tidak mampu. TINJAUAN PUSTAKA dibentuk dalam rangka memajukan Landasan Teori kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa 1. Pengertian Pola Pengelolaan Keuangan Badan layanan Umum dengan memberikan fleksibilitas (PPK-BLU) dalam pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum adalah berdasarkan prinsip ekonomi dan instansi di lingkungan pemerintah produktifitas dan penerapan praktek yang dibentuk untuk memberikan bisnis yang sehat. Dalam peraturan pelayanan masyarakat ini, praktek bisnis yang sehat adalah berupa penyediaan barang dan/ atau penyelenggaraan fungsi organisasi jasa berdasarkan kepada yang dijual tanpa kaidah-kaidah mengutamakan mencari keuntungan manajemen yang baik dalam rangka dan dalam melakukan kegiatannya pemberian layanan yang bermutu didasarkan pada prinsip efisiensi dan manajemen berkesinambungan. dan produktivitas, hal tersebut dinyatakan dalam pasal 1 UU No. 1 tahun 2004. 3. Karakteristik Badan Layanan Umum BLU memiliki karakteristik Organisasi pemerintahan yang termasuk dalam tertentu Badan dengan instansi pemerintah lainnya, Layanan Umum (BLU) yang adalah pelayanan kesehatan seperti yaitu rumah Binbangkum BPK, 2008): sakit, BBKPM dan puskesmas, sedangkan contoh dalam pelayanan pendidikan adalah sekolah negeri dan universitas, lalu ada pelayanan lisensi serta (Sie membedakannya Infokum-Ditama a. Berkedudukan sebagai lembaga pemerintah yang tidak dipisahkan dari kekayaan negara. b. Menghasilkan barang dan/atau jasa yang diperlukan masyarakat. penyiaran. 2. Tujuan dan Azaz Dibentuknya Badan Layanan Umum (BLU) c. Tidak bertujuan untuk mencari laba. Seperti yang tertuang di PP d. Dikelola secara otonom dengan No.23 Tahun 2005 Pasal 68 ayat 1, prinsip efisiensi dan produktifitas Badan ala korporasi. Layanan Umum (BLU) e. Rencana kerja, anggaran, dan pertanggungjawabannya 5. Akuntansi, Akuntansi keuangan induk. maupun baik pendapatan sumbangan dapat dapat terdiri dan BLU laporan diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK), sesuai dengan jenis layanannya. Dalam hal tidak digunakan secara langsung. g. Pegawai dan Pertanggung Jawaban dikonsolidasikan pada instansi f. Penerimaan Pelaporan dari terdapat standar akuntansi pegawai negeri sipil dan bukan keuangan, BLU dapat menerapkan pegawai negeri sipil. standar spesifik h. BLU bukan subyek pajak. 4. Persyaratan Umum Badan industri setelah yang mendapat persetujuan dari menteri keuangan. Dalam rangka pertanggungjawaban Layanan Umum Jika akuntansi suatu organisasi atas pengelolaan keuangan pemerintah sudah memenuhi ketiga kegiatan syarat yang telah diberikan, maka menyusun dan menyajikan laporan dapat ditetapkan sebagai Badan keuangan dan laporan kinerja. Layanan Umum oleh Menteri Keuangan / Gubernur / Walikota / Bupati. Penetapan status BLU dapat diberikan ketiga secara syarat penuh tersebut BLU 6. Perbandingan Satuan kerja Non BLU dengan Satuan kerja BLU 7. Pengertian Kinerja Pengukuran apabila telah pelayanannya dan merupakan kinerja salah satu elemen memuaskan, penting dalam sistem pengendalian sedangkan persyaratan subtantif dan manajemen suatu organisasi, yang persyaratan teknis telah terpenuhi dapat tetapi administratif mengendalikan belum terpenuhi secara memuaskan, aktivitas.Setiap maka status BLU bertahap akan terukur diberikan diketahui dilaksanakan secara persyaratan kepada pemerintah tersebut. organisasi digunakan untuk aktivitas- aktivitas kinerjanya agar tingkat efisiensi harus dapat dan efektifitasnya. Suatu aktivitas yang tidak memiliki ukuran kinerja akan sulit bagi menentukan tersebut untuk penerusan pinjaman dan tabungan aktivitas pegawai Standar Pelayanan Minimal gagal BLU seperti dalam bab VIII pasal dalam 56 Peraturan Menteri Dalam Negeri organisasi apakah sukses (Mahmudi, atau 2005, Nomor 61 Tahun 2007 tentang Meidyawati). 8. Aspek-Aspek Pengukuran Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Kinerja Bastian (2002, dalam Mahendra) mengemukakan bahwa 10. Penilaian Kinerja Keuangan dan Pelaporan Keuangan Agar setiap organisasi terlepas dari besar, keuangan instansi- jenis, sektor atau spesialisasinya instansi yang menjadi BLU tetap memerlukan sehat dan mempunyai prosedur yang pengukuran kinerja jelas maka dari itu pemerintah pada aspek-aspek 9. Penilaian Kinerja Badan Layanan mengeluarkan UU No. 23 tahun 2005 tentang peraturan PPK-BLU Umum Pelayanan Badan Layanan dan seiring berjalannya BLU, pada Umum (BLU) terbagi menjadi tiga tahun kelompok jenis mengeluarkan PP No. 74 yang berisi pelayanan yang diberikan, yaitu: beberapa perubahan peraturan PPK- Pertama, BLU yang kegiatannya BLU menyediakan perkembangan BLU di Indonesia. meliputi sesuai barang rumah pendidikan, dengan atau jasa 2012 yang pemerintah disesuaikan sakit, lembaga 11. Penelitian Terdahulu pelayanan lisensi, Sebelum dengan penelitian ini, penyiaran, dan lain-lain; Kedua, beberapa peneliti telah melakukan BLU yang kegiatannya mengelola penelitian tentang Pola Pengelolaan wilayah Keuangan Badan Layanan Umum atau kawasan meliputi otoritas pengembangan wilayah dan (PPK-BLU) pada kawasan ekonomi terpadu (Kapet); pemerintahan contohnya dan Ketiga BLU yang kegiatannya rumah sakit, seperti penelitian yang mengelola dana khusus meliputi dilakukan oleh Meidyawati (2011) pengelola dana bergulir, dana UKM, yang berjudul organisasi pada “Analisis Pengelolaan 2004 dan UU No. 15 tahun 2004, Keuangan Badan Layanan Umum peraturan pemerintah tentang Pola pada Rumah Sakit Stroke Nasional Pengelolaan Bukittingi”. Kesimpulan penelitian Layanan Umum (PPK-BLU) yang tersebut organisasi tertulis dalam UU No. 23 tahun pemerintahan yang telah menjadi 2005 dan PP No. 74 tahun 2012, Badan Layanan Umum (BLU) akan pedoman akuntansi dan pelaporan mengacu pada PSAK No. 45 untuk PPK-BLU perusahaan nirlaba dalam Menteri Keuangan tahun 2008 No. pengelolaan keuangan dan 76, serta pedoman penilaian kinerja pelaporannya. Dengan Implementasi Pola adalah Badan Layanan menjadi Umum (BLU) BLU Keuangan yang bidang dikeluarkan kesehatan METODE PENELITIAN kelola yang transparan dan auditable Jenis Penelitian akan Penelitian meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan menganilisis para bagaimana pengguna jasa organisasi laporan tersebut. dalam peraturan dirjen No. 54 tahun 2013. organisasi pemerintah memiliki tata sehingga Badan ini dan berusaha mengungkap kinerja keuangan keuangan Balai dan Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) 12. Kerangka Pemikiran akan Surakarta saat mengimplementasi Pola menganalisis kinerja keuangan dan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan laporan saat Umum (PPK-BLU). Jenis penelitian pola yang sesuai dilakukan adalah penelitian Penelitian ini keungan mengimplementasi pengelolaan keuangan badan kualitatif dengan pendekatan layanan umum oleh Balai Besar interpretatif. Pendekatan interpretatif Kesehatan memandang penelitian ilmiah tidaklah Surakarta dengan Paru apakah peraturan Masyarakat sudah sesuai pemerintah cukup untuk dapat menjelaskan sebuah teori. Peneliti berusaha mencari tentang Badan Layanan Umum penjelasan tentang sebuah peristiwa (BLU) yang tertulis dalam UU No. atau 17 tahun 2003, UU No. 1 tahun perspektif pengalaman orang yang teori yang didasarkan pada unuk penyederhanaan data yang diperoleh di mendapatkan informasi dan data lebih lapangan. Tahap ini berlangsung terus mendalam. menerus dari tahap awal sampai tahap diteliti dalam yang bertujuan Kemudian dokumentasi kalimat seperti dinyatakan dan hasil susunan wawancara akhir penelitian. (penyajian Data data) display merupakan terhadap informan mengenai kegiatan sekumpulan keuangan saat mengimplementasi BLU memungkinkan suatu kesimpulan dapat di BBKPM Surakarta. diambil. Conclusion Drawing Teknik Pengumpulan Data (penarikan kesimpulan) merupakan Sumber data digunakan oleh yang akan peneliti adalah data informasi yang suatu analisis data yang dilakukan semakin lama semakin jelas. primer dan data sekunder. Data primer HASIL diperoleh melalui wawancara dengan PEMBAHASAN PENELITIAN informan terpilih seperti yang tertuang Sesuai di subjek penelitian. Sedangkan, data dikemukakan sekunder penelitian ini adalah menganalisis, diperoleh dari sejumlah dengan DAN yang bahwa telah tujuan dari keterangan atau fakta yang diperoleh menjelaskan, secara tidak langsung yaitu melalui menggambarkan buku-buku implementasi Badan Layanan Umum di yang relevan, data, mengidentifikasi, bagaimana dokumen atau arsip BBKPM, dan Balai artikel dari internet yang berkaitan Masyarakat dengan penelitian ini. kinerja Teknik Analisa Data metode penelitian yang diuraikan pada Teknik digunakan analisa adalah data dengan yang metode Besar dan Kesehatan Surakarta keuangannya. Paru khususnya Berdasarkan bab sebelumnya, penulis melakukan wawancara dengan dua pegawai tiga BBKPM Surakarta. Setelah itu, penulis komponen pokok dalam analisa data melakukan pengumpulan data berupa yaitu reduksi data, penyajian data, dan dokumen-dokumen laporan keuangan. penarikan kesimpulan. Data Reduction 1. Pola analisa (reduksi seleksi, interpretatif. data) Ada merupakan pemfokusan, proses dan Pengelolaan Sebelum Menjadi Layanan Umum Keuangan Badan Berdasarkan hasil penelitian Menteri Keuangan dan Pedoman yang telah dilakukan, sebelum BBKPM Akuntansi BLU. Surakarta menjadi BLU pengelolaan 3. Kinerja Keuangan dan Laporan keuangannya menggunakan Rencana Keuangan Strategis untuk sisi perencanaan jangka Badan Layanan Umum Sesudah Menjadi Ketika sudah menjadi Badan menengahmya. Sedangkan, dokumen menggunakan Layanan Umum, BBKPM Surakarta Rencana Kerja Anggaran (RKA). Hal mengimplementasi BLU dengan baik. ini didapatkan dari jawaban pertanyaan Terbukti dengan kinerja keuangan dan wawancara Ibu Agustin Nur Arifah laporan keuangan dari tahun ke tahun tentang perbedaan instansi bukan BLU mengalami peningkatan skor penilaian dengan instansi yang sudah menjadi khususnya BLU. Berdasarkan pedoman penilaian yang penganggrannya Pengelolaan, pendapatan aspek keuangan. operasional yang didapat langsung didapat, disetorkan ke kas negara terlebih perhitungan nilai. Hal ini dapat dilihat dahulu setelah disetorkan baru bisa pada tabel skor dalam lampiran data digunakan, hal ini adalah jawaban dari keuangan. Ibu Marina dengan pertanyaan yang Surakarta sama. Instansi bukan BLU juga tidak 17,30. Pada tahun 2012 mendapatkan boleh melakukan utang piutang dan total investasi ini peningkatan sebesar 1,4 dan saat tahun terdapat pada tabel perbedaan satker 2013 mendapatkan total skor 19, 45 BLU dan non BLU pada bab landasan mengalami peningkatan sebesar 0,75. teori. 4. Kendala jangka panjang, hal 2. Implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan penulis Tahun melakukan 2011 mendapatkan skor 18,70 yang BBKPM total skor mengalami Dihadapi saat Mengimplementasi PPK-BLU Dalam setiap upaya Pemerintah untuk memajukan negara pasti ada Umum Dari hasil wawancara tersebut kendala yang dihapai oleh satker-satker BBKPM yang melaksanakan kebijakan dari mengimplementasi Pemerintah. Seperti yang dialami oleh PPK-BLU sesuai dengan Peraturan BBKPM Surakarta, saat diwawancarai dapat dikatakan Surakarta telah bahwa tentang kendala mengimplementasi Agustin Nur Arifah mengatakan Arifah kendala lain selain dokumen-dokumen menjawab bahwa BBKPM Surakarta keuangan adalah raiso subsidi pasien di mengalami kesulitan menjadi reffering BBKPM Surakarta belum terealisasi centre, peningkatan reffering centre sehingga skor yang ditargetkan oleh sangat kecil. Sehingga poin kinerja Pemerintah belum optimal didapatkan. yang didapat belum maksimal sesuai PENUTUP dengan target pemerintah. Beliau juga Kesimpulan BLU, Ibu Agustin mengatakan saat dokumen-dokumen Nur menjadi BLU Dari berbagai penelitian yang yang haurs telah dilakukan, maka kesimpulan yang dilengkapi sangatlah banyak dan sangat diperoleh adalah : mendetail baik dokumen penganggaran 1. Sebelum BBKPM maupun dokumen otonomi keuangan menjadi BLU sehingga keuangannya membuat penyampaian dokumen sedikit terlambat. Ibu Dewi Rencana Marina juga mengatakan hal yang perencanaan sama, menengahmya. saat menjadi BLU bagian Surakarta pengelolaan menggunakan Strategis untuk sisi jangka Sedangkan, keuangan BBKPM Surakarta harus dokumen membuat dua laporan keuangan yaitu, menggunakan laporan keuangan sesuai dengan SAK Anggaran (accrual basic) dan laporan keuangan pendapatan sesuai dengan SAP (cash basis) dalam didapat langsung disetorkan ke kas waktu bersamaan sehingga membuat negara terlebih dahulu setelah ketepatan laporan disetorkan baru bisa digunakan. menjadi terlambat serta keterbatasan Instansi bukan BLU juga tidak SDM juga mempengaruhi hal tersebut. boleh melakukan utang piutang Selain itu, pembuatan laporan secara dan investasi jangka panjang. manual, sistem penyampaian keterbatasan informasi mempengaruhi pembuatan laporan aplikasi dan 2. penganggrannya Rencana (RKA). Implementasi Kerja Pengelolaan operasional PPK-BLU yang di juga BBKPM Surakarta sudah berjalan keterlambatan dengan baik, BBKPM Surakarta yang ada keuangan. Ibu sudah mengimplementasi syarat administratif 3. seperti Rencana Saran Strategi Bisnis, Rencana Bisnis Dari hasil yang didapatkan, Anggaran dan Laporan Keuangan penulis ingin memberikan beberapa menggunakan Standar Akuntansi saran sebagai berikut: Keuangan serta Standar Akuntansi 1. Pemerintah. yang Setelah berkoordinasi dengan baik, agar menjadi BLU, kinerja BBKPM keuangan menjadi khususnya peraturan mengalami pemerintah Surakarta kinerja BLU yang lebih dikeluarkan dapat peningkatan dari tahun ke tahun. diimplementasikan lebih efektif Ini membuktikan bahwa BBKPM dan efisien. Pemerintah juga harus Surakarta menyediakan sudah mengimplementasi rangka PPK-BLU BBKPM Surakarta menghadapi masih kendala pengimplementasian khususnya 2. dalam peningkatan kinerja instansi-intansi PPK-BLU BLU agar mempermudah dalam pembuatan keuangan ketepatan Pemerintah harus mengembangkan aplikasi keuangan yang dibutuhkan dalam kinerja diantaranya kebutuhan instansi-intansi tersebut. dengan baik. 4. Pemerintah dan instansi-instansi laporan keuangan. waktu Kementerian Kesehatan dan harus membuat laporan keuangan Kementerian Keuangan agar lebih dari satu laporan keuangan, secara berkala melakukan evaluasi keterbatasan SDM dalam membuat dan laporan implementasi PPK-BLU. penyampaian laporan keuangan, aplikasi keuangan, yang keterbatasan ada, membuat laporan dengan cara manual dan belum terealisasinya rasio subsidi pasien, membuat BBKPM Surakarta belum memenuhi target skor yang diharapkan Pemerintah. 3. pengawasan terhadap DAFTAR PUSTAKA Abdul, Ahmad Hag. 2009. Ensiklopedia Perbendaharaan Badan Layanan Umum, Diakses 2 Februari 2015 Jam 20.30 <http://www.ensiklopedia .multiply.com/journal/BLU.> Aditama, Tjandra Yoga, 2007, Manajemen Administrasi Rumah Sakit, Edisi Kedua, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Ahmad, Hardiyansyah. 2009. Pelaksanaan Prinsip-Prinsip good Governance dan Reinventing Government, Diakses 19 September 2014 Jam 22.00, <http://hardiyansyah-ahmad, blogspot.com/2009> Bastian, Indra. 2001. Akuntansi Sektor Publik, BPFE, Yogyakarta. . 2008. Akuntansi Kesehatan, Penerbit Erlangga, Jakarta. Dwiyanto, Agus. 2010. Manajemen Pelayanan Publik: Peduli, inklusif dan Kolaboratif. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Fernandes, HA. Pengaruh Komitmen Manajemen pada Budaya Organisasi, Komitmen Individu, dan Kinerja Rumah Sakit Nirlaba. Diakses 10 Agustus 2014 Jam 21.50 <http://www.skripsi-teso/kinerja-rumahsakitumum- daerah-rsud.> Laporan Aktivitas BBKPM Surakarta Tahun 2011 Laporan Aktivitas BBKPM Surakarta Tahun 2012 Laporan Aktivitas BBKPM Surakarta Tahun 2013 Laporan Arus Kas BBKPM Surakarta Tahun 2011 Laporan Arus Kas BBKPM Surakarta Tahun 2012 Laporan Arus Kas BBKPM Surakarta Tahun 2013 Meidyawati. 2011. Analisis Implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Layanan Umum (PPK-BLU) Pada Rumah Sakit Stroke Nasional Bukit Tinggi. Bukit Tinggi Neraca Keuangan BBKPM Surakarta Tahun 2011 Neraca Keuangan BBKPM Surakarta Tahun 2012 Neraca Keuangan BBKPM Surakarta Tahun 2013 Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan. 20013 . Tentang Pedoman Penilaian Kinerja Satuan Badan Layanan Umum Bidang Layanan Kesehatan. Nomor PER- 54/PB/2013. Jakarta. Peraturan Menteri Keuangan. 2008. Tentang Pedoman Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum. 76/PMK.05/2008. Jakarta. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2005. Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Nomor 23. Jakarta. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2012. Tentang Peribahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Nomor 74. Jakarta. Puspadewi, Febriana dan Rosidi. 2012. Analisis Implementasi Pengelolaan Keuangan BLUD Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk. Tesis. Fakutas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang Sandiwara, Mahendra Dyo. 2014. Analisis Perubahan Sistem Keuangan Dan Kinerja Rumah Sakit Sebelum Dan Sesudah Berstatus Badan Layanan Umum Daerah. Skripsi. Akuntansi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang Undang-Undang Republik Indonesia. 2003. Tentang Keuangan Negara. No. 17. Jakarta Undang-Undang Republik Indonesia. 2004. Tentang Pembendaharaan Negara. No. 1. Jakarta Undang-Undang Republik Indonesia. 2004. Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. No. 15. Jakarta Waluyo, Indro. 2011. Badan Layanan Umum Sebuah Pola Baru Dalam Pengelolaan Keuangan di Satuan Kerja Pemerintah. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 2 Wildana, Alimin Waidi dan Syahrir A. 2012. Kajian Implementasi Penerapan Badan Layanan Umum di Rs. Dr. Tadjudin Chalid Makassar. Thesis. Universitas Hasanudin, Makassar