6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Sistem Informasi Akuntansi 1.1 Definisi Sistem Sistem informasi akuntansi penting bagi perusahaan untuk menentukan metode yang akan digunakan dalam mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah semua transaksi yang ada di perusahaan agar dihasilkan informasi yang berguna bagi pihak manajemen dalam menjalankan perusahaan. Sebelum menjelaskan tentang sistem informasi akuntansi, penulis akan menjelaskan terlebih dahulu istilah-istilah seperti pengertian sistem dan sistem informasi. Menurut Romney dan Steinbert (2004:2) “Sistem adalah serangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”. Menurut Hall (2007:6) “Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama”. Menurut Narko (2004:1) “Sistem diartikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi elemen-elemen (dikatakan subsistem) yang berusaha mencapai tujuan tertentu”. 6 Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 7 Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem adalah himpunan subsistem yang tidak dapat dipisahkan dan satu sama lain saling melengkapi yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan. 1.2 Definisi Informasi Definisi informasi menurut George H. Bodnar yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi (2000:1) “Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dasar untuk mengambil keputusan yang tepat.” Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data yang telah diatur dan diproses untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan pihak intern (manajemen) dan pihak ekstern perusahaan (kreditur, pelanggan dan pemegang saham). 1.3 Definisi Sistem Informasi Sistem informsi dapat digunakan untuk menghasilkan informasi. Dapat disebut bahwa sistem informasi merupakan suatu proses yang harus dilalui untuk menghasilkan sebuah informasi. Menurut Hall (2007:9) “Sistem Informasi adalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna”. Menurut Wilkinson (2000:5) “Sistem informasi adalah suatu kerangka kerja di mana sumberdaya (manusia dan komputer) dikoordinasikan untuk mengubah Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 8 masukan (data) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan”. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi meliputi suatu prosedur dalam mengolah transaksi yang ada di perusahaan menjadi informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan. 1.4 Definisi Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi digunakan sebagai alat untuk mengolah informasi keuangan dan membuat laporan yang diperlukan agar dapat dipakai untuk menentukan kebijakan dalam pengambilan keputusan. Untuk itu, diperlukan perencanaan sistem agar pengolahan setiap transaksi dilakukan dengan benar menggunakan prosedur yang teratur di mana terdapat kejelasan dalam setiap pembagian tugasnya. Sistem informasi akuntansi Menurut Bodnar dan Hopwood (1996:1) Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambil keputusan. Sistem informasi akuntansi mewujudkan perubahan ini apakah secara manual atau terkomputerisasi. Menurut Romney dan Steinbert (2005:11) “Sistem informasi akuntansi adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen–komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai satu tujuan”. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi memiliki unsur-unsur yang berkaitan satu sama lain: Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 9 1. Sumber daya Sumber daya yang ada di sini meliputi orang-orang, peralatan (mesin), dan dana (modal) yang dikelola dengan baik dalam pelaksanaan tugasnya. 2. Tujuan Sistem informasi bertujuan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan perusahaan berupa informasi keuangan yang digunakan manajemen dalam pengambilan keputusan. 3. Pemakai informasi Pemakai informasi perusahaan meliputi pihak internal (manajemen) dan pihak eksternal (investor). 1.5 Siklus Transaksi Dalam Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi terdiri dari subbab yang biasa disebut sebagai siklus transaksi. Menurut Romney dan Steinbert (2004:29) “Siklus transaksi adalah pengelompokan aktivitas-aktivitas bisnis yang saling berhubungan”. Terdapat lima siklus transaksi utama dalam sistem informasi akuntansi: 1. General Ledger dan Financial Reporting Cycle (Siklus buku besar umum) Merupakan kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan dan manajemen dana modal, termasuk kas. Siklus ini terdiri dari aktivitas-aktivitas seperti menghimpun transaksi-transaksi akuntansi, memposting ke buku besar dan membuat laporan keuangan. Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 10 2. Revenue Cycle (Siklus Pendapatan) Merupakan kejadian-kejadian yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas seperti penerimaan pemesanan penjualan, memposting ke buku besar piutang dagang, mempersiapkan surat pernyataan konsumen (misalnya surat pernyataan piutang) dan menerima pembayaran. 3. Expenditure Cycle (Siklus Pengeluaran) Merupakan kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang dan jasajasa dari pihak lain dan penetapan kewajiban yang berkaitan. Siklus ini terdiri dari aktivitas-aktivitas seperti permintaan akan kebutuhan barang atau jasa, menerima barang atau jasa, memposting ke buku besar hutang, dan melakukan pengeluaran kas. 4. Resources Management Cycle (Siklus Sumber Daya Manusia) Merupakan kejadian-kejadian yang berkaitan dengan penerimaan pegawai, memperoleh aktiva tetap, memperoleh dana, membayar gaji, menghapuskan aktiva tetap, penghapusan biaya perolehan aktiva tetap, dan membayar pinjaman. 5. Production Cycle (Siklus Produksi) Merupakan kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubahan sumber daya menjadi barang dan jasa-jasa seperti desain produk, perencanaan dan penjadwalan serta operasi produksi dan akuntansi biaya. 1.6. SIA dan Pengambilan Keputusan Dalam setiap kegiatan yang dilakukan perusahaan, hal yang paling utama adalah proses dalam pengambilan keputusan. Sebagaimana sudah diketahui bahwa Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 11 pengambilan keputusan merupakan aktivitas yang tidak mudah karena pengambilan keputusan dilakukan untuk memutuskan permasalahan yang ada di perusahaan. Beberapa tahapan yang harus dilakukan sebelum mengambil keputusan yaitu pertama adalah mengidentifikasi permasalahan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pemasalahan yang terjadi di perusahaan, hal kedua adalah memilih metode yang digunakan untuk pemecahan permasalahan, yang ketiga harus dicari data-data yang dibutuhkan untuk pemecahan permasalahan, yang berikutnya harus dilakukan adalah melaksanakan model tersebut serta kemudian mengevaluasi keuntungan dan kerugian yang ada dalam pengambilan keputusan. Setelah itu barulah keputusan dapat diambil berdasarkan proses di atas. Dalam praktiknya, SIA diharapkan dapat membantu pihak manajemen dalam mengambil keputusan. SIA menghasilkan output laporan yang menghimpun informasi yang dibutuhkan pihak manajemen. Laporan ini dapat dijadikan sebagai alat untuk melihat permasalahan yang terjadi di perusahaan (misalkan pembuatan produk baru). Model-model yang berbeda dalam penentuan produk baru dapat diberikan kepada pihak yang berwenang dalam pengambilan keputusan (manajemen). Setelah itu dapat dilakukan survei pasar (model apa saja yang disukai konsumen) yang dapat menjadi data/informasi tambahan bagi perusahaan. lalu dibuatlah sampel barang yang kemudian akan dipasarkan. Setelah diketahui bahwa barang tersebut mendapat reaksi yang baik dari pasar barulah diambil keputusan bahwa perusahaan akan memproduksi barang tersebut dalam jumlah yang besar. Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 12 1.7 Hubungan SIA dan SIM 1.7.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen menurut Romney dan Steinbert (2000:706): Sistem informasi manajemen adalah seperangkat sumber daya manusia dan modal dalam suatu organisasi yang bertugas untuk mengumpulkan dan memproses data sehingga manajemen memperoleh informasi yang mereka butuhkan untuk perencanaan dan pengendalian organisasi. 1.7.2 Subsistem Dalam SIM Pada umumnya sistem informasi manajemen terdiri dari beberapa subsistem yaitu: 1. Marketing Information System Sistem ini berhubungan dengan perencanaan promosi penjualan produk ke pasar yang sudah ada, pengembangan produk baru, pembukaan pasar baru yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen. 2. Finance Information System Sistem ini memiliki fokus pada perencanaan dan pengendalian operasi bisnis, terutama dalam keuangan seperti cash flow, interest sales dan lain-lain. 3. Production Information System Sistem ini digunakan untuk mendukung perencanaan dan pengendalian semua aktifitas untuk memproduksi barang dan jasa. 4. Human Resources Information System Sistem yang digunakan untuk mendukung konsep-konsep dari manajemen sumber daya manusia yang berkaitan dengan recruitment, pengembangan karyawan, dan pengawasan dari kebijaksanaan karyawan. Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 13 1.7.3 Hubungan Antara SIA dan SIM Sistem informasi adalah suatu sistem yang mengolah data/transaksi yang ada di perusahaan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dapat digunakan oleh pihakpihak yang membutuhkan. Sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem yang terdapat sistem lain di dalamnya yang dapat digunakan untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan perusahaan dalam pengambilan keputusan. Dari kedua penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa SIA merupakan bagian dari SIM. Dengan kata lain, SIA memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dibandingkan dengan SIM. Walaupun demikian, dalam prakteknya kedua sistem ini sama-sama saling melengkapi karena manajemen menggunakan informasi keuangan (yang dihasilkan SIA) dan informasi selain keuangan (yang terdapat pada SIM) dalam pengambilan keputusannya. 2. Pengendalian Internal 2.1 Pengertian Pengendalian Internal Sistem akuntansi di perusahaan digunakan oleh akuntan sebagai informasi yang digunakan untuk membuat laporan keuangan bagi pihak manajemen, investor dan kreditor sehingga semua pihak yang berkepentingan tersebut dapat mengambil keputusan ekonomi. Sistem tersebut digunakan oleh menajemen dalam perencanaan dan pengendalian operasi perusahaan. Selain itu, kebijakan dan prosedur yang ditetapkan perusahaan digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan perusahaan dan menyediakan laporan keuangan yang tepat dan menjamin ditaatinya hukum dan Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 14 peraturan. Hal tersebut disebut dengan pengendalian internal atau dengan kata lain pengendalian internal terdiri dari kebijakan dan prosedur yang digunakan perusahaan dalam operasionalnya yang dijadikan sebagai penyedia informasi yang handal dan menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku. Semakin besar suatu organisasi maka tanggung jawab yang dipikul oleh pimpinan perusahaan pun semakin bertambah. Hal tersebut mencakup sistem pelaporan keuangan yang baik dan transparan. Dikarenakan keterbatasan kemampuan pimpinan dalam mengoperasikan perusahaan secara keseluruhan, maka pimpinan sebaiknya dapat membagi tanggung jawab dan wewenangnya kepada bawahannya yang dapat dipercaya dan kompeten di dalam bidangnya sehingga para bawahan tersebut dapat memecahkan masalah yang timbul dari setiap tugas yang didelegasikan kepadanya. Walaupun demikian, pimpinan tetap bertanggung jawab penuh dalam pengambilan keputusan yang menyangkut keputusan yang diambil demi tercapainya tujuan perusahaan. Karena setiap kegiatan yang ada di perusahaan tidak dapat diawasi secara detail oleh pimpinan maka dapat terjadi penyalahgunaan oleh karyawan yang diberikan tanggung jawab tersebut. Hal itu merupakan sesuatu yang harus dipikirkan jalan keluarnya. Untuk menangani setiap permasalahan yang ada, diperlukan suatu sistem yang akan mengendalikan dan sistem yang dapat diandalkan untuk menghindari adanya penyelewengan yang timbul di perusahaan. Suatu sistem yang baik harus disertai dengan pengendalian internal yang baik. Dengan pengendalian internal yang baik, maka segala penyimpangan dapat diketahui dengan segera. Dalam setiap pengendalian internal yang baik terdapat segala aspek Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 15 yang dibutuhkan perusahaan untuk melaksanakan pengendaliannya yaitu sebagai berikut: 1. Pengendalian Untuk Pencegahan (Preventive Control) Pengendalian internal yang baik dapat memberikan gambaran apabila terjadi masalah dalam perusahaan sehingga hal tersebut dapat mencegah terjadinya halhal yang tidak diinginkan. 2. Pengendalian Untuk Pemeriksaan (Detective Control) Setiap kegiatan yang dilakukan perusahaan tidak pernah terlepas dari masalah yang akan timbul dalam pelaksanaannya. Walaupun sudah dilakukan pencegahan terhadap masalah tersebut, namun adakalanya permasalahan itu tidak dapat dihindari. Untuk itu pengendalian internal dibutuhkan, karena pengendalian internal dapat mengungkap masalah begitu masalah tersebut muncul. 3. Pengendalian Korektif (Corrective Control) Setelah ditemukan permasalahan yang terjadi di perusahaan hal berikutnya yang harus dilakukan adalah pemecahan masalah yang harus ditemukan jalan keluarnya. Untuk itu, tugas pengendalian internal berikutnya adalah melakukan pemeriksaan untuk mengidentifikasi penyebab dari timbulnya permasalahan dan apabila diperlukan dapat dilakukan perubahan sistem yang dimaksudkan untuk mencegah terjadinya masalah yang sama di kemudian hari. Uraian di atas memberikan penjelasan bahwa perusahaan dan pengendalian internal tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Hal ini dilakukan demi kelancaran kegiatan operasional dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Untuk itu perlu diketahui arti pengendalian internal menurut para ahli: Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 16 Pengendalian internal menurut Krismiaji (2002:218): Pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode yang digunakan untuk menjaga/melindungi aktiva, menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, memperbaiki efisiensi dan untuk mendorong ditaatinya kebijakan manajemen. Sistem pengendalian internal menurut Mulyadi (2001:163): Sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuranukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Dari pengertian pengendalian internal tersebut berlaku baik perusahaan yang mengolah informasinya secara manual, dengan mesin pembukuan, maupun dengan komputer. Menurut Bodnar dan Hopwood (1996:1) “Pengendalian internal adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mengurangi eksposure-eksposure yang menimbulkan suatu efek yang buruk bagi perusahaan”. Dalam hal ini yang dimaksud dengan eksposure adalah suatu kejadian yang terjadi dalam suatu organisasi yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang seperti pencurian yang dilakukan oleh karyawan, sedangkan bencana alam seperti banjir dan gempa bumi yang mengakibatkan kerusakan pada perusahaan bukan merupakan eksposure. Eksposure yang umum terjadi yaitu a. Pencatatan akuntansi yang tidak akurat b. Kehilangan aktiva c. Penipuan dan penggelapan d. Penyalahgunaan wewenang e. Kerugian kompetitif Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 17 2.2 Struktur Pengendalian Internal Internal Control Structure Control Environment Risk Assesment Control Activities Activities related to financial reporting Information and Communication Monitoring Activities related to information processing General Control Aplication Control Gambar 1. Struktur Pengendalian Internal Menurut Wilkinson (2000:235) struktur pengendalian internal terdiri dari lima komponen model pengendalian internal yang meliputi: 1. Lingkungan Pengendalian Lingkungan perusahaan mencakup sikap manajemen dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian internal yang ada di perusahaan. Salah satu faktor yang mempengaruhi lingkungan pengendalian adalah filosofi manajemen (manajemen tunggal dalam persekutuan atau manajemen bersama dalam perseroan) dan gaya operasi manajemen (manajemen yang progresif atau yang konservatif), struktur organisasi (terpusat atau terdesentralisasi) serta praktik personalia. Lingkungan pengendalian merupakan hal yang penting karena menjadi dasar keefektifan komponen pengendalian internal yang lain. Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 18 2. Penilaian Risiko Semua organisasi pasti memiliki risiko, dalam kondisi apapun risiko selalu ada di setiap aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non profit) maupun non bisnis. Karena risiko tidak dapat dihindari maka perlu dilakukan identifikasi risiko sehingga risiko tersebut dapat dianalisis dan dievaluasi sehingga dapat diperkirakan tindakan untuk meminimalkannya. 3. Aktivitas Pengendalian Untuk menciptakan pengendalian internal yang memadai diperlukan prosedur pengendalian yang dibuat untuk menstandarisasi proses kerja sehingga menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi kesalahan yang ada. Menurut Mulyadi (1997:166-174) Sistem pengendalian internal yang memadai meliputi : a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional organisasi didasarkan pada prinsip-prinsip di bawah ini: 1) Dipisahkannya fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi. Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan. Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 19 2) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap dalam suatu transaksi. b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. Dalam setiap perusahaan setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam sebuah perusahaan harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Formulir merupakan media yang digunakan untuk merekam pengguanaan wewenang untuk memberikan otorisasi agar terlaksana transaksi dalam perusahaan. Oleh karena itu, penggunaan formulir harus diawasi guna mengawasi pelaksanaan otorisasi. c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. Cara-cara yang umum dilakukan perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat sebagai berikut: 1) Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh pihak yang berwenang. 2) Pemeriksaan mendadak dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak yang akan diperiksa, dengan jadwal yang tidak teratur. Hal ini akan mendorong karyawan untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan yang ada di perusahaan. Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 20 3) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi lain karena apabila setiap transaksi dilaksanakan dengan campur tangan pihak lain hal itu akan menimbulkan pengecekan terhadap pengendalian dalam pelaksanaan tugas setiap unit organisasi yang terkait. 4) Perputaran jabatan dilakukan secara rutin oleh perusahaan agar dapat menciptakan independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya. 5) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. 6) Dilakukan pencocokan fisik kekayaan dan catatan secara periodik. 7) Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian internal yang lain. Hal tersebut dilakukan agar tercipta keefektifan dalam menjalankan tugas. Satuan pengawas internal ini tidak boleh melakukan fungsi operasi, fungsi penyimpanan dan fungsi akuntansi serta harus bertanggung jawab langsung terhadap manajemen puncak. d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya Mutu karyawan merupakan unsur sistem pengendalian internal yang penting. Karyawan yang kompeten dan memiliki integritas yang tinggi terhadap perusahaan akan melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya dengan efektif dan efisien. 4. Informasi dan komunikasi Informasi dan komunikasi merupakan hal yang penting dalam pengendalian internal di perusahaan. Informasi tentang lingkungan pengendalian, penilaian Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 21 risiko, prosedur pengendalian diperlukan oleh manajemen sebagai pedoman operasional dan menjamin ketaatan dengan pelaporan hukum dan peraturanperaturan yang berlaku di perusahaan. 5. Pengawasan Pengawasan terhadap sistem pengendalian internal dilakukan agar ditemukan kekurangan sehingga dapat meningkatkan efektivitas pengendalian. Pengendalian internal dapat dimonitor dengan baik dengan cara penilaian khusus atau disesuaikan dengan usaha manajemen. Usaha yang dapat dilakukan yaitu dengan mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda peringatan yang diberikan oleh sistem akuntansi. Pengawasan secara khusus biasanya dilakukan secara berkala saat terjadi perubahan pokok dalam strategi manajemen senior, struktur organisasi atau kegiatan usaha. Pada perusahaan besar pengawasan sistem pengendalian internal biasanya dilakukan oleh auditor internal. Selain itu, auditor independen juga sering ditugaskan untuk melakukan pengawasan dalam pengendalian internal sebagai bagian dari pengauditan laporan keuangan. Dari beberapa pemahaman di atas, maka dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur ini harus diperhatikan apabila ingin tercapai sebuah sistem pengendalian internal yang terkendali. Hal ini didukung pula dengan karyawan yang mampu melaksanakan semua aturan dengan jujur sesuai dengan pengendalian yang telah diatur sehingga badan usaha mampu mempertanggungjawabkan laporan keuangan yang dapat diandalkan pada pihak yang membutuhkan seperti publik, investor dan pemegang saham. Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 22 2.3 Pengendalian Internal dan The Sarbanes Oxley Sarbanes Oxley (SOX) merupakan skandal besar yang ada di Amerika Serikat. Hal itu terjadi karena adanya skandal pada beberapa korporasi besar seperti: Enron, WorldCom (MCI), AOL TimeWarner, Aura Systems, Citigroup, Computer Associates International, CMS Energy, Global Crossing, HealthSouth, Quest Communication, Safety-Kleen dan Xerox; dan juga melibatkan beberapa KAP yang termasuk dalam “the big five” seperti: Arthur Andersen, KPMG dan PWC. Semua skandal ini merupakan pukulan yang besar antara lain terhadap investor dan para pegawai. Dampak yang dirasakan investor adalah jatuhnya harga saham yang menyebabkan kerugian bagi pemegang saham masing-masing perusahaan dan dampak yang dirasakan pegawai adalah PHK besar-besaran karena perusahaan yang gulung tikar waktu itu. Karena dampak yang begitu besar terhadap perekonomian di AS, maka diterbitkanlah undang-undang Sarbanes Oxley Act of 2002 (SOX), undang-undang ini berisi pengendalian internal yang akan melindungi perusahaan dari kecurangan. Pada dasarnya SOX menuntut tiga implementasi internal control yang baik meliputi: 1. Transparansi (transparency), hal ini dilakukan agar proses dan aktivitas dalam pembuatan laporan keuangan dapat ditelusuri dan dapat diaudit. 2. Akuntabilitas (accountability), hal ini berhubungan dengan kejelasan siapa yang bertanggung jawab dalam penerbitan laporan keuangan. Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 23 3. Keterukuran (measurability), hal ini dilakukan agar dapat diketahui dan dapat diukur perbaikan yang harus dilakukan perusahaan supaya tetap berjalan dengan baik. Agar pengimplementasian SOX berjalan efektif, maka perusahaan perlu menjalankan hal berikut: 1. Melakukan pemisahan fungsi yaitu pengaturan ruang lingkup tanggung jawab dan kewenangan serta akses pemakai (user) informasi perusahaan. Hal ini untuk menjaga independensi antara manajemen perusahaan, auditor, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan (pihak eksternal). 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama yang terkait dengan implementasi pengendalian internal. Hal ini berkaitan dengan penggunaan akses yang lebih luas kepada Departemen Audit Internal (akses boleh mendapatkan informasi selengkap-lengkapnya untuk kepentingan pengauditan) agar terjadi pengendalian secara keseluruhan. 3. Menjaga integritas atas siklus pelaporan keuangan. Dalam hal ini, perusahaan dapat menerapkan pemrosesan data secara elektronik (Electronic Data Processing) dalam pelaporan keuangannya serta meminimalkan aktivitas atau proses-proses transaksi dan pelaporan keuangan secara manual. 4. Penegakan sanksi yang tegas atas setiap pelanggaran atas aturan yang dilakukan. Pengendalian internal menggunakan metode SOX sudah dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan yang ada di AS. Namun, pelaksanaan pengendalian internal menggunakan metode SOX merupakan hal baru bagi perusahaan yang ada di Indonesia. Hal ini disebabkan karena komisi Bursa Efek Indonesia (BEI) belum Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 24 mengadopsi peraturan ini untuk diterapkan pada perusahaan yang sahamnya sudah diperdagangkan di BEI. Walaupun demikian, praktik pemeriksaan internal kontrol dengan metodologi SOX ini sudah dilaksanakan beberapa perusahaan multinasional yang sahamnya diperdagangkan di pasar bursa AS dan yang beroperasi di Indonesia. Perusahaan multinasional di Indonesia yang sudah menerapkan SOX sebagai alat pengendaliannya, mereka menggunakan SOX seksi 404 yaitu standar audit yang dikeluarkan oleh PCAOB (Public Company Accounting Oversight Board). SOX seksi 404 melakukan pengendalian internal perusahaan atas laporan keuangan. Selain itu, SOX seksi 404 merupakan pengendalian internal yang dilaksanakan oleh manajamen perusahaan yang dilakukan oleh divisi internal audit perusahaan atau bahkan auditor eksternal yang disewa perusahaan untuk mengesahkan internal kontrol yang ada di perusahaan. Padahal apabila SOX ini diterapkan untuk seluruh perusahaan di Indonesia, tentunya akan memberikan dampak positif antara lain: 1. Meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan 2. Meningkatkan kepercayaan investor atas keandalan laporan keuangan, sehingga meningkatkan kegiatan investasi di Indonesia. 3. Memberikan peringatan bagi manajemen dan auditor apabila akan melakukan kecurangan karena diatur sanksi dalam undang-undang bagi pelaku kecurangan. Walaupun banyak keuntungan yang diperoleh dari penerapan SOX di Indonesia, namun penerapannya bukanlah perkara yang mudah. Dibutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang besar termasuk sumber daya manusia yang berkualitas serta memiliki Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 25 integritas yang tinggi. Selain itu perlu dipertimbangkan apakah sebanding antara manfaat dengan biaya yang harus dikeluarkan. 3. Siklus Pendapatan Siklus pendapatan merupakan proses bisnis yang dilakukan perusahaan untuk menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen dan sebagai timbal baliknya perusahaan mendapatkan pembayaran berupa kas dari penjualan barang dan jasa tersebut. Menurut Romney dan Steinbert (2005:5) “Tujuan utama siklus pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang tepat dan waktu yang tepat dengan harga yang sesuai”. Mengacu pada penjelasan di atas perusahaan dituntut untuk menyediakan produk yang tepat sesuai dengan pemesanan yang dilakukan oleh konsumen. Setelah barang yang dikirimkan kepada konsumen sudah sesuai maka hal berikutnya yang harus diperhatikan perusahaan adalah pengiriman barang pada waktu yang sesuai dengan keinginan konsumen atau berdasarkan waktu yang telah disepakati antara perusahaan dan konsumen. Apabila kedua hal tersebut sudah dilakukan perusahaan, maka akan terjadi kepercayaan oleh konsumen kepada perusahaan. Tetapi walaupun konsumen sudah percaya atau merasa puas dengan pelayanan perusahaan, namun hal ini tidak menutup kemungkinan apabila barang yang dijual perusahaan lebih mahal dari kompetitornya. Dengan kata lain, konsumen akan memilih perusahaan lain dengan barang yang sama dan harga yang lebih murah. Untuk itu, perusahaan pun harus Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 26 menetapkan harga yang wajar untuk setiap produk yang diproduksinya. Untuk itu tujuan sistem pendapatan dapat dirinci menjadi: 1. Menyelidiki kemampuan pembeli membayar kreditnya. 2. Mengirim barang atau mengerjakan jasa ke pembeli. 3. Menagih hasil penjualan dengan teliti dan tepat waktu. 4. Mencatat dan mengklasifikasi dengan teliti dan segera. 5. Membukukan penjualan dan penerimaan kas dengan benar. 6. Melindungi barang dan kas sampai saat dikirim atau dideposit. 7. Menyiapkan berbagai dokumen dan laporan yang berhubungan dengan penjualan barang dan jasa. Dalam hal penjualan produk fungsi siklus pendapatan umumnya meliputi pencarian pesanan dari pelanggan, pemeriksaan kredit pelanggan, pemasukan dan pemrosesan pesanan penjualan, perakitan barang untuk dikirimkan, pengiriman barang, penagihan kepada pelanggan, penerimaan dan penyimpanan uang tunai yang dibayarkan, menyelenggarakan catatan piutang, pembukuan transaksi ke buku besar umum dan penyiapan laporan keuangan. Dalam hal penjualan jasa, fungsi merakit dan mengirimkan barang diganti dengan fungsi melaksanakan jasa yang dipesan. Dalam hal penjualan tunai, fungsi penyelenggaraan piutang tidak diperlukan. Pengendalian yang terdapat pada siklus pendapatan meliputi pengendalian umum dan pengendalian transaksi. 1. Pengendalian umum Pengendalian umum yang berguna bagi siklus pendapatan yaitu sebagai berikut: Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 27 a. Unit organisasi yang mempunyai fungsi pengamanan, misalkan gudang, bagian pengiriman, kasir harus dipisahkan dari unit yang menyimpan catatan. Selanjutnya bagian pemesanan penjualan dan kredit yang manajernya berwenang melakukan otorisasi penjualan kredit dan penyesuaian serta penghapusan rekening dipisahkan dari semua unit. b. Dokumentasi yang lengkap tentang siklus pendapatan termasuk copy dokuman, bagan arus, tata letak catatan dan laporan yang diperlukan tersedia. c. Pedoman operasi untuk jadwal pemrosesan, penyiapan laporan dan ikhtisar pengendalian tersusun dengan jelas. d. Kebijakan manajemen tentang persetujuan kredit, penghapusan rekening dan sebagainya dibuat secara tertulis. 2. Pengendalian Transaksi Pengendalian dan prosedur pengendalian berikut dapat diterapkan untuk transaksi siklus pendapatan dan rekening pelanggan yaitu a. Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penjualan, pengiriman dan penerimaan kas diberi nomor dan dirancang secara cermat. b. Data pada formulir pesanan penjualan dan tanda terima disahkan ketika data ini disiapkan dan dimasukkan ke pemrosesan. c. Kesalahan yang terdeteksi selama entri atau pemrosesan data diperbaiki sesegera mungkin dengan menerapkan prosedur perbaikan kesalahan yang telah ditetapkan. d. Formulir pesanan penjualan copy berganda dibuat berdasarkan otorisasi yang sah, biasanya termasuk persetujuan pesanan dan kredit pelanggan. Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 28 e. Barang pesanan ditransfer dari gudang barang jadi dan dikirimkan hanya atas dasar otorisasi tertulis seperti daftar pengambilan atau copy permintaan persediaan. f. Pelanggan ditagih hanya setelah ada pemberitahuan dari bagian pengiriman tentang jumlah yang dikirim. Hal itu sebaiknya disertai dokumen pengiriman yang formal dan dengan acuan daftar harga yang berlaku. g. Retur dan kelonggaran penjualan serta penghapusan rekening sebelumnya harus disetujui oleh manajer kredit dan satu manajer lain. Untuk retur penjualan persetujuan tidak akan diberikan sampai barang yang dikembalikan diterima. h. Semua data dalam faktur penjualan termasuk semua hitungan diverifikasi oleh petugas penagihan yang tidak membuatnya. i. Setelah pembuatan, faktur penjualan dibandingkan dengan pemberitahuan pengiriman dan pesanan penjualan terbuka. Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa kuantitas yang dipesan dan ditagih cocok dengan pesanan yang dikirim dan yang akan dikirimkan (dalam hal ini terdapat penundaan pesanan). j. Semua penerimaan tunai sesegera mungkin disetor ke bank, dengan melakukan hal itu akan meniadakan kemungkinan uang tersebut terpakai untuk membayar karyawan atau mengisi kas kecil. k. Jika pemrosesan dilakukan secara tumpuk, total kendali dihitung dari faktur penjualan (atau pemberitahuan pengiriman) dan tanda terima. Total kendali tumpuk ini dibandingkan dengan total yang dihitung selama pembukaan ke Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 29 buku besar piutang dan selama operasi pemrosesan lainnya. Dalam hal penerimaan tunai, total tanda terima juga dibandingkan dengan total pada slip setoran. l. Rekening di buku besar pembantu piutang secara berkala dirujuk dengan rekening kendali piutang pada buku besar umum. m. Laporan bulanan disiapkan dan dikirimkan kepada semua pelanggan kredit. Apabila dilakukan penagihan berlebihan kepada pelanggan maka hal tersebut akan menimbulkan protes, walaupun demikian cara ini dapat dilakukan sebagai kontrol atas tindakan kecurangan atau kesalahan yang tidak disengaja. n. Tindakan semua dokumen yang menyangkut transaksi penjualan dan penerimaan tunai diarsipkan (seperti yang sering terjadi pada sistem berdasarkan komputer on-line) nomor dicantumkan dalam dokuman dan mereka disimpan dalam suatu arsip transaksi. o. Dalam sistem yang berdasarkan komputer, daftar transaksi dan ikhtisar rekening dicetak secara berkala untuk memudahkan rangkaian audit. p. Semua rekening bank direkonsiliasi oleh seseorang yang tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan pemrosesan siklus pendapatan dan pengotorisasian rekening bank dilakukan oleh manajer yang berwenang. q. Karyawan yang mengurusi uang tunai harus dibatasi jumlahnya dan harus diawasi secara ketat. Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 30 4. Siklus Pengeluaran Menurut Romney dan Steinbert (2005:74) “Siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa”. Tujuan utama dalam siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total, memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk beroperasi. Tujuan umum diselenggarakan siklus pengeluaran adalah: 1. Barang yang dibeli adalah yang dibutuhkan perusahaan 2. Barang diterima sesuai dengan pesanan dan dalam kondisi baik 3. Melindungi barang sampai dengan saat digunakan 4. Faktur pembelian barang atau jasa sudah benar dan sah 5. Membukukan kewajiban dan pembayaran kas ke rekening utang dagang 6. Menjamin bahwa semua pembayaran telah diotorisasi 7. Mencatat dan mengklasifikasikan pembayaran kas dengan teliti dan segera 8. Menyiapkan berbagai dokumen dan laporan yang berhubungan dengan pengadaan barang dan jasa. Siklus pengeluaran memiliki tiga fungsi dasar yaitu memperoleh dan memproses data mengenai berbagai aktivitas bisnis, menyimpan dan mengatur data untuk mendukung pengambilan keputusan serta menyediakan fungsi pengendalian untuk memastikan keandalan data dan penjagaan atas sumber daya organisasi. Dalam hal pembelian barang (barang dagang, perlengkapan atau bahan baku) fungsi-fungsi siklus pengeluaran yaitu untuk mengetahui kebutuhan atas barang tersebut, Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 31 menempatkan pesanan, menerima dan menyimpan barang, memastikan validitas kewajiban pembayaran, menyiapkan pengeluaran kas, mengelola utang usaha, memposkan transaksi dalam buku besar umum dan menyiapkan laporan keuangan. Dalam hal jasa, fungsi menerima dan menyimpan barang diganti dengan fungsi menyetujui jasa yang dipesan. Dalam hal pembayaran langsung dengan uang tunai, fungsi mengelola catatan utang tidak diperlukan. Dokumen sumber siklus pengeluaran yang digunakan dalam pemrosesan secara manual yaitu permintaan pembelian, pesanan pembelian, laporan penerimaan, faktur pemasok, voucher pengeluaran, voucher cek, dokumen-dokumen lain (seperti data yang berisi harga dan jenis barang). Dalam sistem yang berdasarkan komputer siklus pengeluaran menggunakan seluruh hard copy yang disebutkan di atas. Namun dalam beberapa hal, dokumendokumen itu dihasilkan secara otomatis. Untuk itu dalam pencatatan komputer diperlukan kode yang dapat membantu pemasukan data transaksi pembelian dan pengeluaran kas. Pengendalian yang dilakukan dalam siklus pengeluaran meliputi pengendalian umum dan pengendalian transaksi. 1. Pengendalian umum Pengendalian umum yang secara khusus berkaitan dengan siklus pengeluaran mencakup hal-hal berikut ini: a. Di dalam organisasi itu unit-unit yang melakukan fungsi penyimpanan (departemen penyimpanan atau gudang, departemen penerimaan dan kasir) dipisahkan dari unit-unit yang melakukan pencatatan (misalkan departemen Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 32 usaha). Selain itu departemen pembelian yang manajernya mengotorisasi pemesanan pembelian dan memo debet, dipisahkan dari unit-unit yang disebutkan di atas. b. Tersedianya dokumentasi yang lengkap berkenaan dengan siklus pengeluaran, termasuk salinan-salinan dokumen-dokumen yang dipakai dalam siklus pengeluaran. c. Praktik operasi yang berhubungan dengan jadwal pemrosesan, laporan dan perubahan program. d. Kebijakan pembelian ditetapkan oleh manajemen dengan mengharuskan adanya penawaran yang bersaing untuk pembelian yang besar /non rutin. 2. Pengendalian transaksi Beberapa pengendalian yang dapat diterapkan pada transaksi siklus pengeluaran yaitu sebagai berikut: a. Dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pembelian, penerimaan, utang dan pengeluaran kas telah bernomor dan dirancang dengan baik. b. Data pada pesanan pembelian dan laporan penerimaan serta faktur divalidasi ketika data tersebut disiapkan dan dimasukkan untuk diproses. c. Kesalahan yang terdeteksi selama pemasukkan data dan pemrosesan dikoreksi secepatnya dengan menggunakan prosedur ynag ditetapkan. d. Permintaan pembelian, pesanan pembelian, voucher pengeluaran, dan memorandum debet bersalin rangkap dikeluarkan berdasarkan otorisasi yang sah. Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 33 e. Verifikasi dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh barang yang dipesan benar-benar dipesan, seluruh barang dan jasa yang dipesan memang diterima, seluruh barang yang diterima dipindahkan ke tempat penyimpanan dan seluruh barang dan jasa dicatat sebagai kewajiban dan dibayar sebelum tanggal jatuh tempo. f. Dilakukan pemantauan terhadap seluruh transaksi yang masih terbuka, seperti pengiriman yang masih terbuka dan ditolak serta dilakukan penyelidikan untuk transaksi barang yang tidak didukung oleh dokumen. g. Retur dan potongan pembelian harus memperoleh persetujuan dari manajer pembelian. 5. Peran Komputer Dalam Sistem Informasi Akuntansi 5.1 Definisi Komputer Komputer adalah suatu peralatan elektronik yang digunakan untuk menerima input, mengolah input, memberikan informasi, menggunakan suatu program yang tersimpan di memori komputer, dapat menyimpan program dan hasil pengolahan, serta bekerja secara otomatis. 5.2 Elemen-Elemen Sistem Pengolahan Data Secara Elektronik Elemen-elemen sistem pengolahan data secara elektronik adalah sebagai berikut: 1. Perangkat keras (hardware) Disebut perangkat keras karena merupakan komponen yang bisa diraba dengan panca indera manusia. Misalnya monitor, keyboard, mouse dan mesin Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 34 Central Processing Unit (CPU) yang di dalamnya berisi perangkat pengolahan dan penyimpanan data. 2. Perangkat lunak (software) Merupakan program yang terdapat dalam suatu komputer yang memberikan instruksi terhadap perangkat untuk melakukan pengolahan data. 3. Manusia (brainware) Manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sistem komputer karena komputer hanya merupakan mesin yang tidak dapat berfungsi apabila tidak dioperasikan, dipelihara dan dikembangkan. Dalam hal ini, manusia dapat disebut sebagai perangkat akal dari sistem komputer. 4. Jaringan komunikasi data Jaringan komunikasi data dapat bersifat lokal atau interlokal. Contoh dari jaringan komunikasi data yang umum digunakan oleh perusahaan antara lain: a. Lokal Area Network (LAN) Merupakan sebuah sistem di mana dua atau lebih peralatan komunikasi dihubungkan dalam jarak sekitar 2000 feet (biasanya di dalam gudang yang sama). LAN memungkinkan pengiriman data (teks, suara dan gambar antar komputer). b. Wide Area Network (WAN) Perbedaan antara LAN dan WAN adalah wilayah geografis yang dilayani. WAN melayani daerah yang lebih luas daripada LAN. Jangkauan WAN dapat mencapai sebuah Negara dan penggunaannya diatur oleh pemerintah. Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 35 Yang termasuk dalam kategori WAN adalah jaringan internet dan Electronic Data Interchange (EDI). 5.3 Metode Pemrosesan Data Secara Elektronik Menurut Zaki Baridwan (1998:75) terdapat tiga metode untuk memproses data secara elektronik: 1. Terminal entry/on-line processing disebut juga real time processing Dalam cara ini data dimasukkan lewat terminal setiap kali tersedia data dan langsung diproses lewat komputer. Misalnya sebuah faktur penjualan dimasukkan ke komputer lewat terminal. Faktur ini langsung diproses untuk dicatat dalam file piutang dan penjualan. 2. Terminal entry/batch processing Dalam cara ini data dimasukkan lewat terminal setiap kali data tersedia. Data yang masuk tidak langsung diproses tetapi dikumpulkan dulu di dalam suatu file. Pada waktu dibutuhkan, file data akan diproses oleh komputer. 3. Batch entry/batch processing Dalam cara ini data yang ada dikumpulkan dalam suatu kelompok (batch), kemudian pada saat tertentu data itu dimasukkan ke dalam komputer sekaligus untuk diproses bersama-sama. Biasanya dalam cara ini data dimasukkan menggunakan alat tertentu seperti card reader, maka sebelum itu data perlu diubah bentuknya ke dalam bentuk baru yang dapat dibaca oleh alat pembacanya. Bentuk yang baru ini disebut machine readable form. Contohnya adalah kartu plong yang akan dibaca oleh card reader. Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 36 5.4 Fungsi Komputer Di Dalam Sistem Informasi Akuntansi Dalam kegiatan operasi perusahaan komputer merupakan alat yang diperlukan agar tercipta efisiensi dalam pemrosesan, pengolahan dan penyimpanan data-data perusahaan sehingga informasi yang dihasilkan pun memiliki kualitas yang baik dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan perusahaan. Menurut Wilkinson (2000:67) fungsi komputer adalah sebagai berikut: 1. Memproses data dan transaksi dengan lebih cepat 2. Menghitung data dengan lebih akurat 3. Meminimalkan biaya 4. Menghemat waktu dalam mempersiapkan laporan-laporan dan output lainnya. 5. Membutuhkan tempat penyimpanan yang lebih sedikit dan memudahkan dalam pencarian informasi. 6. Meningkatkan produktifitas bagi karyawan dan manajer. 5.5 Pengendalian Internal Pada Pengolahan Data Elektronik Pengendalian internal dalam lingkungan pengolahan data elektronik menurut Wilkinson (2000:500) dibagi menjadi dua sebagai berikut: 1. Pengendalian umum Pengendalian umum adalah pengendalian yang berhubungan dengan seluruh atau sebagian besar dari aktifitas akuntansi terkomputerisasi seperti yang berhubungan dengan perencanaan aktivitas pemrosesan data dan pemisahan fungsi: Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 37 a. Pengendalian organisasi Dalam transaksi pembelian unit organisasi yang memiliki fungsi penyimpanan (seperti fungsi penerimaan dan fungsi gudang) harus terpisah satu sama lain dan fungsi tersebut harus terpisah dari fungsi pencatatan (misalkan inventory control, account payable, dan data processing). Dalam transaksi pengeluaran kas, unit yang memegang kas (seperti bagian keuangan dan kasir pengeluaran kas) harus terpisah dari unit yang bertanggung jawab untuk melakukan pencatatan (misalkan account payable, general ledger dan data processing). Di dalam sistem berbasis komputer, wewenang dan tanggung jawab harus dipisahkan antara fungsi-fungsi berikut: 1) System administration Sistem administrator bertanggung jawab untuk memastikan bahwa bagian-bagian yang berbeda dari sistem informasi berjalan efisien dan lancar. 2) Network management Network manager memastikan bahwa semua perangkat aplikasi terhubung ke jaringan internal dan eksternal organisasi dan jaringan beroperasi secara terus menerus dengan baik. 3) Security management Security management memastikan bahwa semua aspek dalam sistem aman dan terlindung dari semua hambatan internal dan eksternal. Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 38 4) Users Users departement mencatat transaksi-transaksi, otorisasi data untuk diproses dan menggunakan sistem output. 5) System analysis System analysis membantu user menentukan informasi yang mereka butuhkan dan kemudian mendesain sistem informasi untuk memenuhi kebutuhan mereka. 6) Programming Programer membuat program komputer berdasarkan desain yang dibuat system analysis. 7) Computer operations Computer operations menjalankan program pada komputer perusahaan. Mereka memastikan bahwa data telah diinput dengan baik, diproses dengan benar dan menghasilkan output yang dibutuhkan. 8) Information system library Information system librarian mengelola pengamanan database perusahaan, file-file dan program-program di dalam area penyimpanan terpisah dinamakan information system library. 9) Data control Data control grup memastikan bahwa sumber data telah disetujui, mengawasi arus kerja melalui komputer, membandingkan input Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 39 dengan output, mengoreksi apabila terjadi kesalahan dan mendistribusikan hasil output. b. Pengendalian dokumentasi Diperlukan dokumentasi yang lengkap dan up to date yang berhubungan dengan siklus pengeluaran termasuk kopian dari dokumen-dokumen, flow chart, dan laporan-laporan. c. Pengendalian pertanggungjawaban aktiva Buku besar pembantu hutang harus dikelola dan direkonsiliasi secara berkesinambungan dengan account payable control account yang ada pada buku besar. Persediaan barang dagang secara periodik harus direkonsiliasi jumlahnya antara saldo pada buku besar dengan perhitungan secara fisik. Rekonsiliasi lainnya adalah antara rekening bank dengan rekening kas pada buku besar. Pengendalian pertanggungjawaban aktiva lainnya termasuk: a) Petugas penerima menghitung barang yang diterima kemudian dibandingkan dengan kuantitas yang dipesan. b) Kepala bagian gudang mengetahui penerimaan barang dengan menandatangani laporan penerimaan. c) Bagian hutang mencatat semua tagihan yang masuk dari supplier dan membandingkan tagihan dengan dokumen pendukung. d) Supplier yang memeriksa pembayaran cek apabila ada kesalahan jumlah. Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 40 d. Pengendalian praktek manajemen Di antara praktek manajemen yang harus diterapkan dan dipatuhi (misalkan berkaitan dengan siklus pengeluaran) sebagai berikut: a) Pegawai termasuk programmer dan akuntan harus dilatih secara hatihati dan yang memegang kas harus diperketat pengawasannya. b) Pengembangan dan perubahan sistem harus berjalan melalui prosedur yang benar termasuk persetujuan, pengetesan dan penerapan. c) Audit harus diselenggarakan dalam prosedur dan kebijakan pembelian dan pengeluaran kas. d) Manajer harus memeriksa analisis-analisis secara periodik, ringkasanringkasan pengendalian dan laporan-laporan yang berhubungan dengan account activity, transaksi-transaksi yang disetujui komputer. e. Pengendalian operasi pusat data jadwal pemrosesan komputer termasuk kumpulan pembelian dan pengeluaran kas harus secara jelas diterapkan. Sistem informasi dan personnel akuntansi harus disupervisi dan mengevaluasi kerja mereka dengan bantuan laporan pengendalian pemrosesan komputer dan catatan akses ke komputer. f. Pengendalian otorisasi Semua transaksi pembelian untuk barang dan jasa harus diotorisasi oleh manajer yang berwenang misalnya manajer persediaan dan manajer pembelian. Dalam sistem berbasis komputer otorisasi pembelian Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 41 persediaan bisa saja diselenggarakan oleh sebuah program aplikasi yang memungkinkan terjadinya pesanan ulang. g. Pengendalian akses Untuk memenuhi kebutuhan pengendalian akses dan keamanan terutama di dalam penggunaan sistem komputer dan jaringan dapat dilakukan sebagai berikut: a) Pemakaian password untuk pegawai yang ingin mengakses account payable dan file-file yang berhubungan dengan supplier lainnya. b) Pemakaian komputer dibatasi berdasarkan fungsi. c) Mencatat seluruh transaksi pembelian dan transaksi pengeluaran kas selama mereka mengakses komputer. d) Perlindungan gudang secara fisik (untuk penyimpanan persediaan) e) Mencatat seluruh akses terhadap data yang disimpan di dalam filefile. f) Kegiatan back up data harus dilakukan terhadap master file hutang dan persediaan secara periodik. 2. Pengendalian proses a. Mengeluarkan permintaan pembelian, order pembelian, voucher pengeluaran, cek dan memo debit berdasarkan otorisasi yang sah. b. Memverifikasi semua elemen-elemen data dan penghitungan dalam permintaan pembelian, order pembelian (oleh orang yang berbeda dari yang membuat dokumen tersebut atau oleh program komputer). Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 42 c. Mengawasi semua transaksi terbuka seperti penolakan barang dan juga menyelidiki semua transaksi jika terjadi adanya kehilangan dokumen pendukung. d. Mengeluarkan memo debit hanya berdasarkan persetujuan pihak yang berwenang dalam hal ini manajer pembelian. e. Mencocokkan akun dalam buku besar pembantu hutang dengan buku besar pengeluaran dengan akun pengendalian dalam buku besar umum. f. Mengawasi jangka waktu diskon berkaitan dengan pembayaran. Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa semua diskon pembelian telah diambil apabila lebih ekonomis. g. Memeriksa bukti pendukung terjadinya transaksi pengeluaran dan memeriksa kebenaran cek sebelum disetujui. h. Memverifikasi jumlah persediaan dengan melakuakn penghitungan secara fisik minimal setahun sekali dan mencocokan jumlah tersebut dengan catatan persediaan. i. Membuat kebijakan pembelian yang memerlukan penawaran kompetitif untuk pembelian dalam jumlah besar atau bersifat tidak rutin. 3. Pengendalian keluaran a. Membandingkan pernyataan bulanan dari supplier dengan saldo hutang. b. Menggandakan file dari seluruh dokumen yang berhubungan dengan pembelian dan pengeluaran kas berdasarkan nomor termasuk dokumen kosong seperti cek. Urutan nomor dalam masing-masing file harus diperiksa secara periodik untuk melihat apakah ada nomor yang terlewat. Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194 43 c. Mencetak daftar transaksi dan ringkasan akun secara periodik untuk menyediakan jejak audit yang cukup. B. Kerangka Pemikiran Sistem Informasi Akuntansi 1. 2. Siklus Pendapatan Siklus Pengeluaran Standar Operasi Prosedur yang ada di perusahaan Pengaplikasian Standar Operasi Prosedur yang ada di perusahaan Temuan Analisis Hasil Temuan Kesimpulan dan Saran Gambar 2. Kerangka Pemikiran Analisis Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Mustika Jaya Raya Fitri Sri Wardhani Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194