LATAR BELAKANG Sejarah dan wacana pendidikan sama usianya

advertisement
HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN GURU BK (KONSELOR) DENGAN
MINAT BELAJAR SISWA DI SMPN 3 TANJUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Indra Putra Pratama, I Made Sonny Gunawan, Ni Ketut Alit Suarti
Bimbingan Konseling, FIP IKIP Mataram
Email: Pratama [email protected]
Abstrak: Kedisiplinan Guru BK (Konselor) adalah suatu aturan atau tata tertib dengan
didorong oleh adanya kesadaran yang dimiliki oleh guru BK (Konselor) yang mempunyai
tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan bimbingan dan
konseling terhadap sejumlah peserta didik, sedangkan Minat Belajar merupakan Proses
mental atau perubahan yang menyebabkan seseorang memberikan perhatian, mencoba suatu
hal yang baru dan akan timbul apabila mendapat rangsangan dari luar, kemudian dapat
dimanifestasikan dalam bentuk perubahan prilaku sehari-hari. Adapun Rumusan masalah
“Apakah ada Hubungan Antara Kedisiplinan Guru BK (Konselor) dengan Minat Belajar
Siswa di SMPN 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2013/2014”. Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui Hubungan Antara Kedisiplinan Guru BK (Konselor) Dengan Minat Belajar
Siswa di SMPN 3 Tahun Pelajaran 2012/2013. Metode penentuan subyek penelitian
menggunakan metode proporsional random sampling yakni N=34. Metode yang digunakan
untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah metode angket sebagai metode pokok.
Sedangkan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik dengan
rumus korelasi product moment. Hasil analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini
adalah hipotesis nol (Ho) yang diajukan dinyatakan diterima dan hipotesis alternatif (Ha)
ditolak. Sebab nilai r yang diperoleh dalam penelitian ini lebih kecil dari pada nilai r yang
ada dalam tabel taraf signifikansi 5% koefisien product moment, atau 0.330 > 0.339,
sehingga tidak Ada hubungan antara Kedisiplinan Guru BK (Konselor) dengan Minat
Belajar Siswa di SMPN 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2013/2014 atau dengan kata lain bahwa
penelitian ini tidak signifikan.
Kata kunci : Kedisiplinan Guru BK (Konselor), Minat Belajar
LATAR BELAKANG
Sejarah dan wacana pendidikan sama usianya dengan rentangan sejarah manusia itu
sendiri. Dengan kata lain, keberadaan pendidikan bersamaan dengan eksistensi
manusia. Keduanya tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain ibarat dua
sisi dari sebuah mata uang yang saling melengkapi. Pendidikan tidak akan memiliki
arti bila manusia tidak terlibat di dalamnya, karena manusia merupakan subjek
sekaligus objek pendidikan.
Dengan pemikiran-pemikiran filsafat, berkembanglah alasan-alasan tentang
perlunya pendidikan itu bagi manusia, di mana hal dimaksud seperti yang disebutkan
(Nizar, 2001: 85) bahwa setidaknya ada tiga alasan penyebab pada awalnya manusia
memerlukan pendidikan, yaitu: 1) Dalam tatanan kehidupan masyarakat, ada upaya
pewarisan nilai kebudayaan antara generasi tua kepada generasi muda, dengan tujuan
agar nilai hidup masyarakat tetap berlanjut dan terpelihara. Nilai-nilai meliputi nilai
intelektual, seni, politik, ekonomi, dan sebagainya, 2) Dalam kehidupan manusia
sebagai individu, memiliki kecenderungan untuk dapat mengembangkan potensipotensi yang ada dalam dirinya seoptimal mungkin. Untuk maksud tersebut, manusia
perlu suatu sarana. Sarana itu adalah pendidikan, 3) Konvergensi dari kedua tuntutan
di atas yang pengaplikasiannya adalah lewat pendidikan.
Inti pendidikan itu sendiri adalah membawa peserta didik ke arah
pemahaman, membentuk sikap yang positif konstruktif dan keterampilan mereka
dalam melakukan berbagai standar moral yang berlaku, sehingga salah satu peranan
dalam profesi keguruan itu adalah membimbing peserta didik untuk mengeksplorasi
nilai-nilai yang ditransfer dalam proses pembelajaran sebagaimana yang tertuang
dalam sebuah karya (Djamarah, 2000: 46) bahwa: Salah satu peranan guru adalah
selaku pembimbing. Peranan ini harus lebih dipentingkan, karena kehadiran guru di
sekolah adalah untuk membimbing anak didik menjadi manusia dewasa susila yang
cakap. Tanpa bimbingan anak didik akan mengalami kesulitan dalam menghadapi
perkembangan dirinya.
Proses bimbingan yang harus dilakukan guru akan berdimensi dalam
berbagai fenomena, namun satu hal yang menjadi muara proses bimbingan itu adalah
kedisiplinan dari pihak guru untuk mengaktualisasikan nilai-nilai yang
ditransformasikan dalam penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang dinyatakan
(Mulyasa, 2007: 122) sebagai berikut: Dalam pendidikan, mendisiplinkan peserta
didik harus dimulai dengan pribadi guru yang disiplin, arif, dan berwibawa, kita tidak
bisa berharap banyak akan terbentuknya peserta didik yang disiplin dari pribadi guru
yang kurang disiplin, kurang arif, dan kurang berwibawa. Oleh karena itu, sekranglah
saatnya kita membina disiplin peseserta didik dengan pribadi guru yang disiplin, arif,
dan berwibawa. Dalam hal ini disiplin harus ditujukan untuk membantu peserta didik
menemukan diri; mengatasi, mencegah timbulnya masalah disiplin, dan berusaha
menciptakan situasi yang menyenangkan bagi kegiatan pembelajaran, sehingga
mereka mentaati segala peraturan yang telah ditetapkan.
Kedisiplinan yang ditunjukkan konselor kepada peserta didik pada akhirnya
akan berdampak positif pula terhadap pencapaian hasil-hasil kependidikan, terutama
untuk mengamalkan nilai-nilai dalam perilaku sehari-hari. Semua faktor dimaksud
dapat diraih dengan baik, manakala konselor di dalam lingkungan sekolah dapat
mengaktualkan kedisiplinan yang dapat mendorong para siswa agar lebih aktif dan
kreatif menghayati dan mengamalkan nilai-nilai yang ditransfer dalam lembagalembaga pendidikan formal, sehingga dalam (Sidi, 2001: 99) menyebutkan bahwa:
Untuk mencapai tujuan pendidikan, salah satu faktor yang terpenting adalah
bagaimana sekolah dapat mensosialisasikan dan memperaktikkan nilai-nilai etika dan
moral dalam kehidupan sekolah sehari-hari. Proses sosialisasi nilai-nilai memerlukan
proses yang rutin dan kontinyu, dilaksanakan secara disiplin, dan membutuhkan
contoh kongkrit dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu, upaya sosialisasi nilai-nilai
ini bisa dilakukan melalui penciptaan lingkungan sekolah yang kondusif dan sehat,
pemanfaatan kegiatan-kegiatan sekolah yang bersifat ekstra kurikuler, dan
keteladanan dari kepala sekolah dan guru (konselor) dalam kehidupan sekolah
sehari-hari.
Sehubungan dengan gejala-gejala di atas, diperlukan suatu pemahaman yang
sistematis tentang sejauhmana hubungan yang ditimbulkan oleh kedisiplinan guru
BK (Konselor) dengan minat belajar peserta didik dan penelitian ini dimaksudkan
untuk mengungkapkan hal tersebut.
KAJIAN LITERATUR
Kedisiplinan adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau
tata tertib didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya (Arikunto,
2006: 114). Sementara itu ahli lain mengungkapkan bahwa Kedisiplinan adalah
Suatu tata tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan pridadi dan kelompok
(Djamarah, 2002: 12)
Berkaitan dengan konsep di atas (Tu’u, 2004: 31) menyebutkan tentang
konsep disiplin meliputi: (1) Disiplin Otoritarian yaitu pengendalian tingkah laku
seseorang. Orang yang berada dalam lingkungan disiplin ini diminta mematuhi dan
mentaati peraturan yang telah disusun dan barlaku dan berlaku di tempat itu. (2)
Disiplin Permissive Dalam disiplin ini seseorang dibiarkan bertindak menurut
keinginannya dan dibebaskan untuk mengambil keputusan sendiri dan bertindak
sesuai dengan keputusan yang di ambilnya, serta berakibat pelanggaran norma atau
aturan yang berlaku dan tidak diberi sanksi. (3) Disiplin Demokratis yaitu disiplin
demokratis ini berusaha mengembangkan disiplin yang muncul atas kesadaran diri
sehingga seseorang dapat memiliki disiplin diri yang kuat dan mantap.
Menurut (Slameto, dalam Informasiku.com: 2010) menyebutkan bahwa ada
beberapa indikator minat belajar siswa yang terdiri dari: (1) Adanya perhatian,
adapun adanya perhatian dijabarkan menjadi 3 bagian yaitu perhatian terhadap bahan
pelajaran, memahami materi pelajaran, dan menyelesaikan soal-soal pelajaran. (2)
Adanya ketertarikan, ketertarikan dibedakan menjadi ketertarikan terhadap bahan
pelajaran dan untuk menyelesaikan soal-soal pelajaran. (3) Rasa senang, meliputi
rasa senang mengetahui bahan belajar, memahami bahan belajar dan kemampuan
menyelesaikan soal-soal.
METODE PENELITIAN
Dilihat dari jenis penelitian, maka penelitian ini tergolong penelitian
kuantitatif (penelitian statistik), dalam buku statistik untuk penelitian dijelaskan jenis
penelitian kuantitatif yang diangkakan/scoring. Definisi dari penelitian kuantitatif
sendiri adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. (Sugiyono, 2013: 7)
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yakni kedisiplinan guru BK
(Konselor) merupakan variabel bebas dan minat belajar adalah variabel terikat.
Kaitannya dengan penelitian ini, maka yang menjadi populasi penelitian ini adalah
siswa kelas VIII di SMPN 3 Tanjung yang berjumlah 136 siswa. dalam menentukan
sampel adalah proportional random sampling atau sampel proporsi ini dilakukan
untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah.
Ada kalanya banyaknya subjek yang terdapat pada setiap strata atau setiap wilayah
tidak sama. Oleh karena itu, untuk memperoleh sampel yang representatif,
pengambilan subjek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang atau
sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-masing strata atau wilayah.
HASIL PENELITIAN
Angket yang telah terkumpul diberi skor sesuai dengan ketentuan. Langkah
selanjutnya adalah membuat tabel kerja sesuai rumus yang digunakan. Tabel kerja
dibuat berdasarkan skor angket/kuesioner dari masing-masing subyek penelitian,
sebagai data untuk mengetahui tabel kerja tentang Kedisiplinan Guru BK (Konselor)
dengan Minat Belajar siswa di SMPN 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel
kerja yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Menguji nilai koefisien korelasi product moment yaitu dengan cara
membandingkan nilai antara rhitung yang diperoleh dengan rtabel sehingga diperoleh
dengan N 34 taraf signifikansi 5%, nilai rhitung lebih kecil dari pada rtabel (rhitung < rtabel)
yaitu 0,330 < 0,339. Karena nilai rhitung < rtabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
PEMBAHASAN
Penelitian ini menganalisis tentang hubungan antara kedisiplinan guru BK
(konselor) dengan minat belajar siswa di SMPN 3 Tanjung tahun pelajaran
2013/2014. Untuk menjawab permasalahan tersebut penulis mencari atau menggali
data dari siswa melalui angket. Dan beranjak dari sini penulis berharap bisa
mengetahui apakah ada hubungan antara kedisiplinan guru BK (konselor) dengan
minat belajar siswa di SMPN 3 Tanjung tahun pelajaran 2013/2014.
Berkaitan dengan penelitian ini, kedisiplinan yang ditunjukkan oleh guru
BK seharusnya mempunyai hubungan dengan minat belajar siswa, akan tetapi data
yang diperoleh dari siswa melalui metode angket memberi bukti bahwa tidak ada
hubungan antara kedisiplinan guru BK (konselor) dengan minat belajar siswa di
SMPN 3 Tanjung tahun pelajaran 2013/2014, hal ini terjadi mungkin karena siswa
tidak serius dalam menjawab angket atau jumlah sampel sedikit . Oleh karena itu,
Dalam penelitian ini Kedisiplinan guru BK (Konselor) tidak mempunyai hubungan
dengan Minat Belajar Siswa di SMPN 3 Tanjung tahun pelajaran 2013/2014 atau
“Non signifikan”.
KESIMPULAN
Berdasarkan data di atas, nilai rhitung < rtabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa: Tidak Ada Hubungan Antara Kedisiplinan
Guru BK (Konselor) Dengan Minat Belajar Siswa di SMPN 3 Tanjung Tahun
Pelajaran 2013/2014, artinya hasil penelitian ini “Non Signifikan”.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta Rineka Cipta
Djamarah. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Rineka Cipta,
Jakarta.
2002. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya Usaha Nasional.
Mulyasa. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Nizar. 2001. Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam, Gaya Media Pratama,
Jakarta.
Sidi. 2001. Menuju Masyarakat Belajar Menggagas Paradigma Baru Pendidikan,
Paramadina, Jakarta.
Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhui. Rineka Cipta
Jakarta.
Sugiyono, 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&B.CV.
Bandung: Alfabeta.
Tu’u, 2004 Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta PT.Gramedia
Widia Sarana Indonesia.
Download