analisis pengaruh perubahan suku bunga sbi, harga emas dunia

advertisement
ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN SUKU BUNGA SBI, HARGA
EMAS DUNIA, HARGA MINYAK DUNIA, NILAI TUKAR RUPIAH,
TINGKAT INFLASI, INDEKS PRODUKSI INDUSTRI, JUMLAH UANG
BEREDAR TERHADAP IMBAL HASIL PADA JAKARTA ISLAMIC
INDEX PERIODE 2003 – 2011
Endra Winarti
Program Studi Ekstensi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
ABSTRACT
Jakarta Islamic Index (JII) merupakan salah satu indeks saham di Indonesia yang
menghitung indeks harga rata – rata saham untuk jenis kegiatan usaha yang memenuhi
kegiatan syariah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi Pengaruh Perubahan suku Bunga
SBI, Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar Rupiah, Tingkat Inflasi, Indeks
Produksi Industri, Jumlah Uang Beredar terhadap Imbal Hasil Jakarta Islamic Index dengan
periode pengamatan selama Januari 2003 – Desember 2011. Data yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan data sekunder yang bersifat kuantitatif yang terdiri dari data bulanan
semua variabel yang meliputi data bulanan variabel JII, Perubahan suku Bunga SBI, Harga
Emas Dunia, Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar Rupiah, Tingkat Inflasi, Indeks Produksi
Industri, Jumlah Uang Beredar. Metode analisis yang digunakan adalah analisis berganda.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan aplikasi Eviews6. Hasil penelitian
menemukan bahwa secara simultan variabel makroekonomi yang meliputi Perubahan suku
Bunga SBI, Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia, Indeks Produksi Industri, Jumlah
Uang Beredar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap imbal hasil saham Jakarta
Islamic Index (JII)
Kata kunci: Variable Makro, Jakarta Islamic Index dan Imbal Hasil saham
ABSTRACT
Jakarta Islamic Index (JII) is one of Indonesia's stock index that calculates the average
price index - the average stock. The goal of this study is analyzed the effect of Change of
Interest Rate, World Gold Price, World Oil Prices, Rupiah Exchange Rate, Inflation Rate,
Industrial Production Index, Money suppply on Jakarta Islamic Index Return during the
observation period January 2003 - December 2011. The data used in this study is a
quantitative data consisting of monthly data of Jakarta Islamic Index Return, Change of
Interest Rate, World Gold Price, World Oil Prices, Rupiah Exchange Rate, Inflation Rate,
Analisis Pengaruh ..., Endra Winarti, FE UI, 2013
Industrial Production Index, Money suppply. The results found that simultaneously changes
of interest rate, world gold price, world oil prices, Industrial Production Index, Money Supply
has a significant effect on stock returns Jakarta Islamic Index (JII)
Key Words:Macroeconomics Variable, Jakarta Islamic Index and Stock Return
PENDAHULUAN
Dalam Islam, investasi termasuk salah satu unsur yang penting dalam pertumbuhan
ekonomi suatu negara. Walaupun Islam sangat menganjurkan investasi, bukan berarti semua
bidang usaha diperbolehkan dalam berinvestasi. Ada aturan-aturan dalam Islam yang
menerapkan batasan mana aktivitas yang halal dan haram untuk dilakukan. Banyak cara
untuk melakukan investasi keuangan yang sesuai dengan syariah Islam. Investasi tersebut
dapat dilakukan pada berbagai kegiatan usaha yang berkaitan dengan aktivitas menghasilkan
suatu produk, asset maupun jasa. Karena itu, salah satu bentuk investasi yang sesuai dengan
syariah Islam adalah membeli Efek Syariah. Efek Syariah tersebut mencakup Saham Syariah,
Obligasi Syariah, Reksadana Syariah, dan surat berharga lainnya yang sesuai dengan prinsip
syariah. Investasi dengan pemilikan Efek Syariah dapat dilakukan di Pasar Modal baik secara
langsung pada saat penawaran perdana, maupun melalui transaksi perdagangan sekunder
dibursa.
Pasar modal syariah adalah kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan efek
syariah perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya serta lembaga
profesi yang berkaitan dengannya, dimana semua produk dan mekanisme operasionalnya
tidak bertentangan dengan syariat Islam. Di Indonesia, pasar modal yang menerapkan sistem
syariah Islam dalam operasionalnya sementara ini masih dalam bentuk indeks, yaitu Jakarta
Islamic Index (JII) pada Bursa Efek Indonesia. Jakarta Islamic Index diluncurkan pada tahun
2000 untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap investasi yang sesuai dengan prinsip
syariah.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi imbal hasil saham, bisa dari variabel
makroekonomi maupun variabel yang terkait dengan kondisi perusahaan.
Semua faktor
tersebut diatas mempunyai pengaruh yang berbeda-beda pada kegiatan investasi, suku bunga
merupakan variabel yang cukup berpengaruh, terutama pada perusahaan-perusahaan yang
kegiatan usahanya berorientasi pada sistem riba.
Selain tingkat suku bunga BI, energi juga memegang salah satu peran penting dalam
perekonomian Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Lutz Kilian dan Cheolbeom Park
(2007) menunjukkan bahwa harga minyak dunia memberikan dampak yang signifikan
terhadap pergerakan indeks bursa saham. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
Sunariyah (2006) emas merupakan salah satu komoditi penting yang dapat mempengaruhi
pergerakan bursa saham. Hal ini didasari bahwa emas merupakan salah satu alternatif
Analisis Pengaruh ..., Endra Winarti, FE UI, 2013
investasi yang cenderung aman dan bebas resiko. Kenaikan harga emas akan mendorong
penurunan indeks harga saham karena investor yang semula berinvestasi di pasar modal akan
mengalihkan dananya untuk berinvestasi di emas yang relatif lebih aman daripada
berinvestasi di bursa saham.
Perubahan kurs valas (yang diwakili oleh US$) juga akan memberikan dampak bagi
pasar modal. Hasil penelitian Kandir (2008) menunjukkan bahwa nilai tukar, tingkat bunga
memberikan dampak yang signifikan. Sedangkan tingkat inflasi, indeks produksi industri,
jumlah uang beredar dan harga minyak terlihat tidak memiliki dampak yang signifikan pada
return saham. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan buyuksalvarci (2010) mengatakan
bahwa nilai tukar, tingkat suku bumga, harga minyak dunia, indeks produksi industri dan
jumlah uang yang beredar memberikan dampak yang signifikan. Sedangkan harga emas dan
tingkat inflasi tidak memiliki dampak yang signfigikan terhadap imbal hasil saham.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian tentang pengaruh tingkat suku bunga,
hargaminyak dunia, harga emas dunia, kurs rupiah, serta indeks produksi cenderung tidak
konsisten atau berbeda antara peneliti yang satu dengan peneliti yang lain. Dengan adanya
ketidakkonsistenan hasil penelitian ini, serta pengaruh ekonomi dunia yang memberikan
dampak bagi perekonomian Indonesia, maka penelitian ini mengambil judul ” Analisis
Pengaruh Perubahan Suku Bunga SBI, Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia, Nilai
Tukar Rupiah, Tingkat Inflasi, Indeks Produksi Industri, dan Jumlah Uang Beredar
terhadap Imbal Hasil Jakarta Islamic Index ”
Rumusan Permasalahan
Peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini dalam bentuk pertanyaan untuk
mengarahkan dan memudahkan dalam melakukan penelitian yang lebih terfokus dan
sistematis, yaitu :
1. Bagaimana pengaruh perubahan Suku Bunga SBI, Harga Emas Dunia, Harga Minyak
Dunia, Nilai Tukar Rupiah, Tingkat Inflasi, Indeks Produksi Industri dan Jumlah
Uang Beredar terhadap Imbal Hasil Jakarta Islamic Index secara simultan?
2. Bagaimana pengaruh perubahan Suku Bunga SBI, Harga Emas Dunia, Harga Minyak
Dunia, Nilai Tukar Rupiah, Tingkat Inflasi, Indeks Produksi Industri dan Jumlah
Uang Beredar terhadap Imbal Hasil Jakarta Islamic Index secara parsial?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian berdasarkan perumusan masalah adalah untuk mengetahui :
1. Menganalisis pengaruh Suku Bunga SBI, Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia,
Nilai Tukar Rupiah, Tingkat Inflasi, Indeks Produksi Industri dan Jumlah Uang
Beredar
terhadap Imbal Hasil Jakarta Islamic Index secara simultan periode
tahun 2003 – tahun
2011.
Analisis Pengaruh ..., Endra Winarti, FE UI, 2013
2. Menganalisis pengaruh Suku Bunga SBI, Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia,
Nilai Tukar Rupiah, Tingkat Inflasi, Indeks Produksi Industri dan Jumlah Uang
Beredar
terhadap Imbal Hasil Jakarta Islamic Index secara parsial periode
tahun 2003 – tahun 2011
TINJAUAN TEORITIS
Salah satu media dalam berinvestasi adalah melalui pasar modal. Pada prinsipnya
investasi syariah di pasar modal tidak terlalu berbeda dengan investasi keuangan
konvensional. Namun, terdapat perbedaan filosofi yang mendasari perbedaan tersebut.
Investasi di pasar modal syariah harus didasarkan pada 3 (tiga) prinsip utama syariah, yaitu
dilarangnya riba (bunga), gharar (ketidakpastian/spekulasi), dan maysir (judi). Hal ini
berimplikasi juga pada dilarangnya turunan produk dan instrumen yang mengandung ketiga
unsur diatas dalam transaksi di pasar modal. Sedemikian penting prinsip ini sehingga
dibutuhkan suatu mekanisme proses screening atau filterisasi atas instrumen investasi
(Elfakhani dan Hassan,2005)
Jakarta Islamic Index
Jakarta Islamic Index adalah institusi keuangan yang memperdagangkan sahamsaham yang sesuai dengan prinsip syariah. Jakarta Islamic Index terdiri dari 30 jenis saham
yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan Syariah Islam. Tujuan seleksi saham
syariah adalah menyediakan instrumen kepada investor untuk berinvestasi pada saham yang
sesuai dengan prinsip syariah. JII melakukan seleksi berdasarkan dua acuan, yaitu jenis usaha
dan kondisi keuangan (BEI, 2011).
Imbal Hasil Saham
Tingkat pengembalian (return) saham dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor
eksternal. Faktor internal yang berasal dari dalam perusahaan, seperti performa perusahaan.
Informasi mengenai performa perusahaan dapat diperoleh melalui laporan keuangan
perusahaan yang meliputi laporan neraca, laba/rugi, dan laporan arus kas. Sedangkan faktor
eksternal berasal dari luar perusahaan ataupun hal-hal yang berhubungan dengan kondisi
makroekonomi
Suku Bunga SBI
Suku bunga merupakan harga atas dana yang dipinjam (Reilly and Brown, 1997).
Perubahan tingkat suku bunga SBI akan memberikan pengaruh bagi pasar modal dan pasar
keuangan. Apabila tingkat suku bunga naik maka secara langsung akan meningkatkan beban
bunga. Perusahaan yang mempunyai leverage yang tinggi akan mendapatkan dampak yang
Analisis Pengaruh ..., Endra Winarti, FE UI, 2013
sangat berat terhadap kenaikan tingkat bunga. Kenaikan tingkat bunga ini dapat mengurangi
profitabilitas perusahaan sehingga dapat memberikan pengaruh terhadap harga saham
perusahaan yang bersangkutan.
Nilai Tukar Rupiah
Uang merupakan alat tukar yang dapat diterima secara umum. Menurut Lipsey dkk
(1998), nilai tukar berarti nilai pada tingkat di mana dua mata uang yang berbeda
diperdagangkan satu sama lain. Sedangkan menurut Salvatore (1996) kurs didefinisikan
sebagai harga mata uang luar negeri dalam satuan mata uang dalam negeri.
Tingkat Inflasi
Peristiwa yang cenderung mendorong naiknya tingkat harga disebut gejolak Inflasi
(Lipsey, 1992). Inflasi merupakan suatu variabel makroekonomi yang dapat sekaligus
menguntungkan dan merugikan suatu perusahaan. Inflasi meningkatkan distibusi pendapatan
dan biaya perusahaan. Jika peningkatan biaya produksi lebih tinggi dari peningkatan harga
yang dapat dinikmati oleh perusahaan maka profitabilitas perusahaan akan turun.
Harga Minyak Dunia
Minyak mentah merupakan sumber energi vital bagi masyarakat dunia saat ini.
Sebagian besar industri di dunia menjalankan industrinya dengan menggunakan sumber
energi yang berasal dari olahan minyak mentah. Tidak hanya kalangan industri, masyarakat
awam pun sangat bergantung pada minyak mentah, contohnya bensin yang digunakan untuk
bahan bakar kendaraan bermotor. Kebutuhan minyak mentah dunia yang semakin meningkat
secara langsung berdampak pada pergerakan harga minyak mentah dunia. Ada beberapa jenis
harga minyak mentah yang dikelompokkan berdasarkan kualitas minyak mentah yang
dihasilkan dari ladang minyak (The International Crude Oil Market Handbook 2004).
Beberapa harga minyak mentah dunia tersebut adalah West Texas Intermediate atau lebih
dikenal dengan minyak light sweet, Brent Blend, Russian Export Blend, OPEC Basket price.
Harga Emas Dunia
Emas merupakan salah satu bentuk investasi yang cenderung bebas resiko
(Sunariyah,2006). Emas banyak dipilih sebagai salah satu bentuk investasi karena nilainya
cenderung stabil dan naik. Sangat jarang sekali harga emas turun. Dan lagi, emas adalah alat
yang dapat digunakan untuk menangkal inflasi yang kerap terjadi setiap tahunnya. Ketika
akan berinvestasi, investor akan memilih investasi yang memiliki tingkat imbal balik tinggi
dengan resiko tertentu atau tingkat imbal balik tertentu dengan resiko yang rendah.
Jumlah Uang Beredar
Menurut Ana Ocktaviana (27: 2007), jumlah uang beredar adalah nilai keseluruhan
uang yang berada di tangan masyarakat. Jumlah uang beredar adalah hasil kali uang primer
(monetary base) dengan pengganda uang (money multiplier). Jumlah Uang Beredar juga
mempunyai keterikatan dengan suku bunga deposito. Semakin banyak jumlah uang yang
Analisis Pengaruh ..., Endra Winarti, FE UI, 2013
beredar dimasyarakat, investasi menjadi lebih menarik bila dibandingkan dengan menyimpan
dalam bentuk tabungan.
Indeks Produksi Industri
Indeks produksi industri adalah salah satu indikator utama yang mencerminkan status
ekonomi nasional. Indeks ini menunjukkan volume produksi industri, mengukur output
industri. Ini berdampak pada semua indikator pertumbuhan ekonomi, oleh karena itu, jika
indeks naik, berarti tumbuhnya perekonomian. Pertumbuhan produksi dalam industri
memiliki efek positif pada pasar keuangan, menyebabkan harga saham yang lebih tinggi dan
optimisme investor.
Angka Indeks Produksi Industri Bulanan yang dapat digunakan sebagai indikator dini
untuk melihat secara cepat perubahan/pertumbuhan sektor industri. Sebagai data dasar
menghitung angka Produk Domestik Bruto (PDB), khususnya sektor industri.
METODE PENELITIAN
1. Jenis dan sumber data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder bulanan yaitu berupa
data time series dari semua variable, yaitu return Jakarta Islamic Index, perubahan
suku bunga SBI, harga minyak dunia, harga emas dunia, kurs tengah rupiah terhadap
dolar, tingkat inflasi, jumlah uang beredar dan perubahan indeks produksi industri
selama bulan Januari 2003 sampai bulan Desember 2011. Data sekunder adalah data
yang sudah dikumpulkan oleh pihak lain serta dipublikasikan pada masyarakat
pengguna data. Data tersebut diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia
(www.bi.go.id),
situs
resmi
Badan
Pusat
Statistik,
(www.bps.go.id),
situs
www.idx.co.id, www.yahoofinance.com, dan www.goldfixing.com.
2. Metode Analisis Data
Penelitian ini dianalisa dengan menggunakan model analisis berganda (multiple
regression). Secara umum analisis regresi pada dasarmya adalah studi mengenai
ketergantungan satu variabel terikat (dependen) dengan satu atau lebih variabel
variabel bebas (independen), dengan tujuan untuk mengestimasi dan memprediksi
rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel terikat (dependen) berdasarkan nilai
variabel bebas (independen) yang diketahui. Pusat perhatian adalah pada upaya
menjelaskan dan mengevaluasi hubungan antara suatu variabel dengan satu atau lebih
variabel independen (Gujarati, 1997:35).
Analisis Pengaruh ..., Endra Winarti, FE UI, 2013
Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini di adopsi dari penelitian
yang dilakukan oleh Buyuksalvarchi (2010). Model regresi tersebut dirumuskan sebagai
berikut :
RJIIt = β0 + β1IRt + β2GLDt + β3OILt + β4FEXt + β5It + β6IPIt + β7M2t + εt
Dimana,
RJIIt
= return Jakarta Islamic Index
β0
= Konstanta
β1IRt
= Perubahan Suku Bunga SBI
β2GLDt = Perubahan Harga Emas Dunia
β3OILt
= Perubahan Harga Minyak Dunia
β4FEXt
= Perubahan Nilai Tukar Rupiah
β5It
= Perubahan Tingkat Inflasi
β6IPIt
= Perubahan Indeks Produksi Industri
β7M2t
= Perubahan Jumlah Uang Beredar
εt
= Standar Error
3. Variabel Penelitian
a. Perubahan Return JII: kenaikan atau penurunan nilai saham dan dividen
b. Perubahan Tingkat Suku Bunga: Tingkat suku bunga yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia sesuai Rapat Dewan Gubernur
c. Perubahan Harga Emas Dunia : Harga spot yang terbentuk dari akumulasi
penawaran dan permintaan di pasar emas London
d. Perubahan Harga Minyak Dunia : Harga spot pasar minyak dunia berdasar standar
West Texas Intermediate yang terbentuk dari akumulasi permintaan dan
penawaran.
e. Perubahan Nilai Tukar Rupiah : Nilai tukar yang digunakan adalah nilai dollar
f.
Amerika Serikat terhadap rupiah secara bulanan
Perubahan Tingkat Inflasi: Laju Inflasi yang tercatat dan diterbitkan oleh BPS tiap
akhir bulan
g. Perubahan Indeks Produksi Industri: data bulanan yang mengukur total produksi
dari seluruh pabrik, pertambangan, dan perusahaan pelayanan publik (listrik, air,
gas, transportasi, dan lain-lain).
h. Perubahan Jumlah Uang Beredar: Jumlah uang beredar dalam arti luas.
HASIL PENELITIAN
Hasil Perhitungan statisk deskriptif dapat terlihat dalam tabel 1. Sebagai berikut :
Analisis Pengaruh ..., Endra Winarti, FE UI, 2013
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
0.023794
-0.006935
0.011634
0.006867
-0.000373
0.479148
-0.002728
0.763134
0.031193
0
0.019834
0.019478
-0.002645
0.45
0.00905
0.939964
0.228709
0.105263
0.115458
0.184606
0.147067
8.7
0.089
3.6975
-0.323719
-0.108932
-0.2104
-0.39373
-0.10968
-12
-0.72
-3.41361
0.079576
0.032653
0.054982
0.096346
0.029588
1.52659
0.084181
1.189744
-0.734724
0.429445
-0.89817
-1.60922
0.897269
-3.62171
-6.505712
-0.79241
5.941926
5.434382
4.77541
7.205915
9.843418
50.1083
52.86942
4.318458
48.66394
29.98759
28.70524
126.2163
225.2373
10222.47
11953.15
19.12493
0
0
0.000001
0
0
0
0
0.00007
2.569723
-0.748963
1.256455
0.741689
-0.040304
51.748
-0.29462
82.41852
0.677565
0.114082
0.323462
0.993235
0.093675
249.361
0.758255
151.4574
108
108
108
108
108
108
108
108
Berdasarkan output statistik deskriptif yang ditampilkan tabel 4.1 maka dapat terlihat
bahwa variabel Return JII memiliki rata-rata 0.023. Nilai maksimum return Jakarta Islamic
index adalah 0,2287 yang terjadi pada bulan Februari 2003 dan nilai minimum dari variabel
ini adalah -0.323 yang terjadi pada bulan Oktober 2008. Variabel ini memiliki dispersi atau
penyebaran data sebesar 0,07, nilai ini terlihat dari standar deviasi variabel. Dari nilai
koefisien skewness dapat terlihat bahwa variabel return JII tidak terdistribusi dengan normal
(simetris) karena seluruh variabel menunjukkan nilai koefisien skewness yang tidak sama
dengan nol yakni -0.734.
Variabel Return JII memiliki kurva distribusi yang berbentuk lancip, hal ini dapat
dilihat berdasarkan koefisien kurtosis yang menunjukkan nilai 5.94. Hal ini menjelaskan
apabila koefisien kurtosis menunjukkan nilai sama dengan 3 maka data mengikuti distribusi
normal. Apabila koefisien kurtosis lebih besar dari pada 3 maka distribusi data dikatakan
leptokurtis terhadap normal dimana kurva distribusi akan lebih lancip. Sedangkan bila
koefisien kurtosis menunjukkan nilai lebih kecil dari pada 3 maka distribusi data akan lebih
datar (platykurtic) dibanding dengan data berdistribusi normal.
Selama periode pengamatan return Jakarta Islamic index relatif stabil. Kecuali pada
periode tahun 2008 return JII mengalami penurunan secara tajam. Hal ini disebakan oleh
terjadinya krisis ekonomi dunia yang mengakibatkan indeks harga saham di seluruh dunia
merosot tajam.
Analisis Regresi
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen
(perubahan suku bunga SBI, perubahan Harga Emas Dunia, perubahan Harga Minyak Dunia,
perubahan Kurs Dollar, Inflasi, perubahan Indeks Produksi Industri, dan perubahan Jumlah
Uang Beredar) terhadap variabel dependen (return Jakarta Islamic Index).
Analisis Pengaruh ..., Endra Winarti, FE UI, 2013
4.3 Uji Statistik Hasil Estimasi Model Penelitian
1. Koefisien Determinasi
Estimasi untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (independent variable) terhadap
variabel terikat (dependent variable) dilakukan dengan model regresi berganda. Nilai
koefisien determinasi mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat (Y) dapat
dijelaskan oleh variabel bebas (X). Hasil perhitungan estimasi analisis regresi berganda
dengan menggunakan metode OLS dapat dilihat seperti dalam data berikut :
Dependent Variable: RJII
Method: Least Squares
Date: 05/28/12 Time: 04:40
Sample: 2003M01 2011M12
Included observations: 108
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
SBI
GLD
OIL
FEX
I
IPI
M2
0.012114
-0.427031
0.190937
0.056199
-1.527540
-0.003618
0.076925
0.009807
0.007852
0.163234
0.126853
0.082992
0.245365
0.001716
0.035030
0.004428
1.542800
-2.616064
1.505184
0.677161
-6.225594
-2.108492
2.195965
2.214696
0.1260
0.0103
0.1354
0.4999
0.0000
0.0375
0.0304
0.0291
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
0.441068
0.401943
0.061540
0.378713
152.0225
11.27325
Prob(F-statistic)
0.000000
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
0.023794
0.079576
-2.667084
-2.468407
-2.586528
1.988016
RJII = 0.01211 - 0.427*SBI + 0.19090*GLD + 0.056192*OIL - 15274*FEX - 0.00362*I +
0.0769*IPI + 0.0098*M2
R2 = 0.441068
F – Statistic = 11,273
2
Adj R = 0.4019
Prob – statistic = 0
Berdasarkan hasil estimasi diatas dapat menunjukkan R2 = 0,441068 yang bermakna bahwa
variabel independen perubahan suku bunga SBI, Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia,
Nilai Tukar, Tingkat Inflasi, Indeks Produksi Industri dan Jumlah Uang Beredar mampu
menjelaskan variasi return Jakarta Islamic Index sebesar 44,10% dan sisanya sebesar 55.9%
dijelaskan oleh model lain yang tidak dimasukkan dalam model estimasi.
2. Uji F
Analisis Pengaruh ..., Endra Winarti, FE UI, 2013
Untuk mengetahui apakah variabel independen mempengaruhi variabel terikat secara
signifikan maka perlu dilakukan pengujian F-stat. Pengujian ini merupakan pengujian
hipotesis secara keseluruhan. Hipotesis penelitian pertama yang akan diuji adalah:
H0: Imbal Hasil Jakarta Islamic Index tidak dipengaruhi secara simultan oleh variabel
perubahan suku bunga SBI, harga emas dunia, harga minyak dunia, nilai tukar rupiah, tingkat
inflasi, indeks produksi industri, dan jumlah uang beredar.
H1 : Imbal Hasil Jakarta Islamic Index dipengaruhi secara simultan oleh variabel perubahan
suku bunga SBI, harga emas dunia, harga minyak dunia, nilai tukar rupiah, tingkat inflasi,
indeks produksi industri, dan jumlah uang beredar.
Hipotesis nol akan ditolak apabila probabilitas F-stat lebih kecil dari tingkat kenyataan
sebesar 5% (α = 0,05). Dari hasil uji simultan yang dilakukan diperoleh nilai F-statistik
sebesar 11,273 (p <0,0000)yang berarti secara bersama-sama dapat mempengaruhi return
Jakarta Islamic Index dengan tingkat keyakinan 95 persen.
3. Uji t
Sebagaimana yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya, bahwa pengujian secara
partial dilakukan dengan membandingkan nilai t – hitung dengan nilai t - tabel. Selain itu
juga dilihat berdasarkan nilai signifikansinya (sig) pada hasil estimasi.
Berdasarkan hasil estimasi diperoleh nilai t hitung varabel probabilitas pada
perubahan suku bunga SBI sebesar 0,0103 dengan tingkat signifikansi 5% maka variabel
perubahan suku bunga SBI signifikan atau berpengaruh terhadap variabel return Jakarta
Islamic Index. Dari persamaan regresi, dapat dilihat bahwa nilai t-hitung dari perubahan
Harga Emas Dunia adalah sebesar 1.505184 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,1354.
Karena nilai signifikansi lebih besar dari 5% maka tidak terdapat pengaruh signifikan antara
hubungan perubahan Harga Emas Dunia terhadap return Jakarta Islamic Index.
Berdasarkan hasil perhitungan dari persamaan regresi dapat dilihat bahwa nilai thitung dari Harga Minyak Dunia adalah sebesar 1,5051 dengan tingkat signifikansi sebesar
0,4999. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 5% maka tidak terdapat
pengaruh
signifikan antara variabel perubahan Harga Minyak Dunia terhadap return Jakarta Index.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Sekan Yilmaz Kandir (2008)
bahwa harga minyak dunia tidak mempengaruhi return saham. Dari persamaan regresi dapat
dilihat bahwa nilai t-hitung dari perubahan Kurs Rupiah adalah sebesar -6,255 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0.000 . Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 5% maka terdapat
pengaruh signifikan antara variabel perubahan Kurs Rupiah terhadap return Jakarta Islamic
Index.
Variabel independen selanjunya yang di uji adalah perubahan tingkat inflasi. Dari
persamaan regresi dapat dilihat bahwa nilai t-hitung dari Inflasi adalah sebesar –2,1084
Analisis Pengaruh ..., Endra Winarti, FE UI, 2013
dengan tingkat signifikansi sebesar 0.0375. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 5% maka
terdapat pengaruh signifikan antara variabel perubahan Inflasi terhadap Return Jakarta
Islamic Index. Berdasarkan hasil perhitungan persamaan regresi, diperoleh hasil bahwa nilai
t-hitung dari Indeks Produksi Industri adalah sebesar 2,195 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,0304. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 5% maka
terdapat pengaruh
signifikan antara variabel perubahan tingkat inflasi dengan return Jakarta Islamic Index.
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh hasil bahwa nilai t-hitung dari perubahan Jumlah
uang beredar adalah sebesar 2,2146 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.0291. Karena nilai
signifikansi lebih kecil dari 5% maka terdapat pengaruh signifikan antara variabel Jumlah
uang beredar dengan return Jakarta Islamic Index. Koefisien regresi untuk perubahan jumlah
uang beredar adalah 0,009 mengandung arti bahwa peningkatan terhadap 1 persen nilai
perubahan jumlah uang beredar maka return Jakarta Islamic Index akan mengalami kenaikan
sebesar 0,009%.
KESIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris bahwa variabel-variabel
makro ekonomi mempunyai pengaruh yang signifikan baik secara bersama-sama maupun
parsial terhadap Return Jakarta Islamic Index periode 2003 – 2011. Berdasarkan hasil
analisis dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Secara simultan variabel perubahan suku bunga SBI, harga emas dunia, harga minyak
dunia, nilai tukar rupiah, tingkat inflasi, indeks produksi industri, danjumlah uang beredar
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap imbal hasil Jakarta Islamic Index pada
tingkat kepercayaan 95%.
2. Pengujian secara parsial dengan t-test menunjukkan bahwa terdapat lima variabel
independen yang berpengaruh secara signifikan terhadap imbal hasil Jakarta Islamic Index
pada tingkat kepercayaan 95%. Variabel Independen tersebut adalah Perubahan Suku
Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah, Tingkat Inflasi, Indeks Produksi Industri dan Jumlah
Uang Beredar. Sementara variabel Harga Emas Dunia dan Harga Minyak Dunia tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return saham pada tingkat kepercayaan 95%.
Keterbatasan Penelitian
Meskipun penelitian ini telah dirancang dengan sebaik-baiknya, namun masih
terdapat beberapa keterbatasan yaitu :
1. Keterbatasan dalam mengambil variabel yang digunakan dalam penelitian, dimana
hanya terbatas pada variabel perubahan Suku Bunga SBI, Harga Emas Dunia, Harga
Analisis Pengaruh ..., Endra Winarti, FE UI, 2013
Minyak Dunia, Nilai Tukar Rupiah, Tingkat Inflasi, Indeks Produksi Industri, dan
Jumlah Uang Beredar, padahal masih banyak lagi faktor lain yang mempengaruhi
penelitian.
2. Penelitian ini tidak memperhatikan faktor fundamental perusahaan seperti laba, rugi,
dan faktor internal, sehingga hanya melihat dari sudut makro ekonomi saja.
3. Penelitian ini hanya menggunakan tujuh variabel makro ekonomi dan tidak
memperhatikan faktor kondisi sosial politik dan keamanan yang terjadi di Indonesia
yang juga mempengaruhi kinerja pasar saham.
Saran
1. Untuk
tahun penelitian sebaiknya ditambah periode observasi agar lebih
meningkatkan kehandalan hasil penelitian.
2. Penelitian lebih lanjut dapat menggunakan metode lain yang dimungkinkan lebih baik
dari analisis variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
DAFTAR REFENSI
Anne, Putri Nisse. (2009). Analisis Pengaruh Economic Value Added dan Return on Asset
Terhadap Return Saham Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi Periode 2007 – 2008.
Skripsi Fakultas Ekonomi Indonesia.
Auliyah, Robiatul dan Ardi Hamzah. (2006). Analisa Karakteristik Perusahaan, Industri dan
Ekonomi Makro terhadap Return dan Beta saham Syariah di Bursa Efek Jakarta.
Simposium Nasional Akuntansi IX, Hal 1-16
Ang, Robert. (1997). Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Edisi Pertama. Jakarta: Rineka
Cipta.
Blanchard, Oliver. (2006). Macroeconomics, 4th Ed. New Jersey : Prentice Hall
Buyuksalvarci, Ahmet. ( 2010). The Effect of Macroeconomics Variables on Stock Retuns :
Evidence from Turkey. European Journal of Social Sciences.
Chen, Naifu, Roll, Richard and Ross, A Stephen.1(986). Economic Forces and the Stock
Market. Journal of Business, 59 pp 383-403.
Cooper, R Donald and Pamela S Schindler.(2006). Business Research Methodes, 9th Ed.
New York : McGraw Hill.
Gozali, Imam. (2001). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang : BP
UNDIP
Gujarati, D. (1999). Ekonometrika Dasar. Alih Bahasa Sumarno Zain. Cetakan Keenam.
Penerbit Erlangga.
Hamzah, Ardi. (2005). Analisa Ekonomi Makro, Industri dan Karakteristik Perusahaan
Terhadap Beta Saham Syariah. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi Hal 1-12
Hanneke, Adinda.(2009). Anallis Hubungan Kausalitas Antara Faktor IHSG, Suku Bunga
SBI, dan Kurs Terhadap Jakarta Islamic Indeks (JII). Skripsi Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Analisis Pengaruh ..., Endra Winarti, FE UI, 2013
Hartono, Jogiyanto.(2003). Teori, Portfolio, dan Analisis Investasi”. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta.
Herlina, Lina. (2008). Analisa pengaruh variable makro ekonomi (nilai tukar Rp/US$, suku
bunga SBI, money supply), net buy foreign dan IHSG terhadap prediksi harga saham
Jakarta Islamic Index (JII) Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Jones, P Charles. (2004). Investment analysis and management (9stEd). USA : John Willey &
Sons.
Kandir, Y. Serkan, (2008). Macroeconomics Variable, Firm Characteristics and Stock
Return : Evidence From Turkey. International research Journal of Finance and
Economics, pp 35-45.
Kuncoro, Mudrajad. (2001). Metode Kuantitatif. Edisi Pertama. Yogyakarta : AMP YKPN
Mohammad, Sulaiman, Adnan Husein.(2009). Impact of Variable Macroeconomics on Stock
Price. Emperical Evidance in Case of KSE. European Journal of Scientific Research.
Nachrowi, D, Nachrowi,Hardius Usman.(2006.) Pendekatan Populer dan Praktis
Ekonometrika untuk analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: LP FEUI.
Nopirin. (2000). Ekonomi Moneter. Buku II Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE UGM
Prakoso, Bayu. (2006). Korelasi antara Variabel ekonomi Makro dengan Jakarta Islamic
Index dan Indeks Harga Saham Gabungan di BEJ. Skripsi Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Primariani Callista Putri. (2009). Pengaruh variabel Makroekonomi Terhadap Imbal Hasil
Saham yang terdaftar dalam Indeks LQ45. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
Salvatore, Dominick. (2008). Theory and Problem of Micro Economic. Edisi Ketiga. Alih
Bahasa oleh Rudi Sitompul. Jakarta : Erlangga.
Setyorini dan Supriyadi. (2000). Hubungan Dinamis Antara Nilai Tukar Rupiah dan Harga
Saham di Bursa Efek Jakarta Pasca Penerapan Sistem Devisa Bebas Mengambang.
Simposium Akuntansi Nasional. Ke III Hal 771 -793
Smith, C.(1992) Stock Market and Exchange Rates : A Multy Country Approach. Journal of
Macroeconomics.
Sugiyono.(2002). “Metode Penelitian Bisnis” Edisi Keempat. Bandung : Alfhabet.
Sunariyah. (2006). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Kelima,
Yogyakarta : UUP AMP YKPN
Tendelin, Eduardus, 2000), Pasar Modal Indonesia :Problem dan Prospek .
Wahana, Volume 3, No.2
Analisis Pengaruh ..., Endra Winarti, FE UI, 2013
Utami, M dan Rahayu, M. (2003). Peranan Profitabilitas, Suku Bunga, Inflasi dan Nilai
Tukar dalam Mempengaruhi Pasar Modal Indonesia Selama Krisis Ekonomi. Jurnal
Ekonomi Manajemen. Vol 5 No. 2
Winarno, Wahyu Wing.(2007). Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews.
Yogyakarta:UPP STIM YKPN
http://www.investopedia.com / (20 Apri 2012 ; 21:45)
http://www. bi.go.id (28 Jan 2012 ; 12:00)
http://www.bps.go.id (28 Jan 2012 ; 12:30)
http://www.idx.co.id (28 Jan 2012 ; 13:00)
http://www.yahoofinance.com (28 Jan 2012 ; 14:00)
http://www.goldfixing.com (29 Jan 2012 ; 09.00)
Analisis Pengaruh ..., Endra Winarti, FE UI, 2013
Download