ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN SUKU BUNGA SBI, HARGA EMAS DUNIA, HARGA MINYAK DUNIA, NILAI TUKAR RUPIAH, TINGKAT INFLASI, INDEKS PRODUKSI INDUSTRI, JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP IMBAL HASIL PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2003 – 2011 Endra Winarti Program Studi Ekstensi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ABSTRACT Jakarta Islamic Index (JII) merupakan salah satu indeks saham di Indonesia yang menghitung indeks harga rata – rata saham untuk jenis kegiatan usaha yang memenuhi kegiatan syariah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi Pengaruh Perubahan suku Bunga SBI, Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar Rupiah, Tingkat Inflasi, Indeks Produksi Industri, Jumlah Uang Beredar terhadap Imbal Hasil Jakarta Islamic Index dengan periode pengamatan selama Januari 2003 – Desember 2011. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang bersifat kuantitatif yang terdiri dari data bulanan semua variabel yang meliputi data bulanan variabel JII, Perubahan suku Bunga SBI, Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar Rupiah, Tingkat Inflasi, Indeks Produksi Industri, Jumlah Uang Beredar. Metode analisis yang digunakan adalah analisis berganda. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan aplikasi Eviews6. Hasil penelitian menemukan bahwa secara simultan variabel makroekonomi yang meliputi Perubahan suku Bunga SBI, Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia, Indeks Produksi Industri, Jumlah Uang Beredar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap imbal hasil saham Jakarta Islamic Index (JII) Kata kunci: Variable Makro, Jakarta Islamic Index dan Imbal Hasil saham ABSTRACT Jakarta Islamic Index (JII) is one of Indonesia's stock index that calculates the average price index - the average stock. The goal of this study is analyzed the effect of Change of Interest Rate, World Gold Price, World Oil Prices, Rupiah Exchange Rate, Inflation Rate, Industrial Production Index, Money suppply on Jakarta Islamic Index Return during the observation period January 2003 - December 2011. The data used in this study is a quantitative data consisting of monthly data of Jakarta Islamic Index Return, Change of Interest Rate, World Gold Price, World Oil Prices, Rupiah Exchange Rate, Inflation Rate, Analisis Pengaruh ..., Endra Winarti, FE UI, 2013 Industrial Production Index, Money suppply. The results found that simultaneously changes of interest rate, world gold price, world oil prices, Industrial Production Index, Money Supply has a significant effect on stock returns Jakarta Islamic Index (JII) Key Words:Macroeconomics Variable, Jakarta Islamic Index and Stock Return PENDAHULUAN Dalam Islam, investasi termasuk salah satu unsur yang penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Walaupun Islam sangat menganjurkan investasi, bukan berarti semua bidang usaha diperbolehkan dalam berinvestasi. Ada aturan-aturan dalam Islam yang menerapkan batasan mana aktivitas yang halal dan haram untuk dilakukan. Banyak cara untuk melakukan investasi keuangan yang sesuai dengan syariah Islam. Investasi tersebut dapat dilakukan pada berbagai kegiatan usaha yang berkaitan dengan aktivitas menghasilkan suatu produk, asset maupun jasa. Karena itu, salah satu bentuk investasi yang sesuai dengan syariah Islam adalah membeli Efek Syariah. Efek Syariah tersebut mencakup Saham Syariah, Obligasi Syariah, Reksadana Syariah, dan surat berharga lainnya yang sesuai dengan prinsip syariah. Investasi dengan pemilikan Efek Syariah dapat dilakukan di Pasar Modal baik secara langsung pada saat penawaran perdana, maupun melalui transaksi perdagangan sekunder dibursa. Pasar modal syariah adalah kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan efek syariah perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya serta lembaga profesi yang berkaitan dengannya, dimana semua produk dan mekanisme operasionalnya tidak bertentangan dengan syariat Islam. Di Indonesia, pasar modal yang menerapkan sistem syariah Islam dalam operasionalnya sementara ini masih dalam bentuk indeks, yaitu Jakarta Islamic Index (JII) pada Bursa Efek Indonesia. Jakarta Islamic Index diluncurkan pada tahun 2000 untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap investasi yang sesuai dengan prinsip syariah. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi imbal hasil saham, bisa dari variabel makroekonomi maupun variabel yang terkait dengan kondisi perusahaan. Semua faktor tersebut diatas mempunyai pengaruh yang berbeda-beda pada kegiatan investasi, suku bunga merupakan variabel yang cukup berpengaruh, terutama pada perusahaan-perusahaan yang kegiatan usahanya berorientasi pada sistem riba. Selain tingkat suku bunga BI, energi juga memegang salah satu peran penting dalam perekonomian Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Lutz Kilian dan Cheolbeom Park (2007) menunjukkan bahwa harga minyak dunia memberikan dampak yang signifikan terhadap pergerakan indeks bursa saham. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sunariyah (2006) emas merupakan salah satu komoditi penting yang dapat mempengaruhi pergerakan bursa saham. Hal ini didasari bahwa emas merupakan salah satu alternatif Analisis Pengaruh ..., Endra Winarti, FE UI, 2013 investasi yang cenderung aman dan bebas resiko. Kenaikan harga emas akan mendorong penurunan indeks harga saham karena investor yang semula berinvestasi di pasar modal akan mengalihkan dananya untuk berinvestasi di emas yang relatif lebih aman daripada berinvestasi di bursa saham. Perubahan kurs valas (yang diwakili oleh US$) juga akan memberikan dampak bagi pasar modal. Hasil penelitian Kandir (2008) menunjukkan bahwa nilai tukar, tingkat bunga memberikan dampak yang signifikan. Sedangkan tingkat inflasi, indeks produksi industri, jumlah uang beredar dan harga minyak terlihat tidak memiliki dampak yang signifikan pada return saham. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan buyuksalvarci (2010) mengatakan bahwa nilai tukar, tingkat suku bumga, harga minyak dunia, indeks produksi industri dan jumlah uang yang beredar memberikan dampak yang signifikan. Sedangkan harga emas dan tingkat inflasi tidak memiliki dampak yang signfigikan terhadap imbal hasil saham. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian tentang pengaruh tingkat suku bunga, hargaminyak dunia, harga emas dunia, kurs rupiah, serta indeks produksi cenderung tidak konsisten atau berbeda antara peneliti yang satu dengan peneliti yang lain. Dengan adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian ini, serta pengaruh ekonomi dunia yang memberikan dampak bagi perekonomian Indonesia, maka penelitian ini mengambil judul ” Analisis Pengaruh Perubahan Suku Bunga SBI, Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar Rupiah, Tingkat Inflasi, Indeks Produksi Industri, dan Jumlah Uang Beredar terhadap Imbal Hasil Jakarta Islamic Index ” Rumusan Permasalahan Peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini dalam bentuk pertanyaan untuk mengarahkan dan memudahkan dalam melakukan penelitian yang lebih terfokus dan sistematis, yaitu : 1. Bagaimana pengaruh perubahan Suku Bunga SBI, Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar Rupiah, Tingkat Inflasi, Indeks Produksi Industri dan Jumlah Uang Beredar terhadap Imbal Hasil Jakarta Islamic Index secara simultan? 2. Bagaimana pengaruh perubahan Suku Bunga SBI, Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar Rupiah, Tingkat Inflasi, Indeks Produksi Industri dan Jumlah Uang Beredar terhadap Imbal Hasil Jakarta Islamic Index secara parsial? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian berdasarkan perumusan masalah adalah untuk mengetahui : 1. Menganalisis pengaruh Suku Bunga SBI, Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar Rupiah, Tingkat Inflasi, Indeks Produksi Industri dan Jumlah Uang Beredar terhadap Imbal Hasil Jakarta Islamic Index secara simultan periode tahun 2003 – tahun 2011. Analisis Pengaruh ..., Endra Winarti, FE UI, 2013 2. Menganalisis pengaruh Suku Bunga SBI, Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar Rupiah, Tingkat Inflasi, Indeks Produksi Industri dan Jumlah Uang Beredar terhadap Imbal Hasil Jakarta Islamic Index secara parsial periode tahun 2003 – tahun 2011 TINJAUAN TEORITIS Salah satu media dalam berinvestasi adalah melalui pasar modal. Pada prinsipnya investasi syariah di pasar modal tidak terlalu berbeda dengan investasi keuangan konvensional. Namun, terdapat perbedaan filosofi yang mendasari perbedaan tersebut. Investasi di pasar modal syariah harus didasarkan pada 3 (tiga) prinsip utama syariah, yaitu dilarangnya riba (bunga), gharar (ketidakpastian/spekulasi), dan maysir (judi). Hal ini berimplikasi juga pada dilarangnya turunan produk dan instrumen yang mengandung ketiga unsur diatas dalam transaksi di pasar modal. Sedemikian penting prinsip ini sehingga dibutuhkan suatu mekanisme proses screening atau filterisasi atas instrumen investasi (Elfakhani dan Hassan,2005) Jakarta Islamic Index Jakarta Islamic Index adalah institusi keuangan yang memperdagangkan sahamsaham yang sesuai dengan prinsip syariah. Jakarta Islamic Index terdiri dari 30 jenis saham yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan Syariah Islam. Tujuan seleksi saham syariah adalah menyediakan instrumen kepada investor untuk berinvestasi pada saham yang sesuai dengan prinsip syariah. JII melakukan seleksi berdasarkan dua acuan, yaitu jenis usaha dan kondisi keuangan (BEI, 2011). Imbal Hasil Saham Tingkat pengembalian (return) saham dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal yang berasal dari dalam perusahaan, seperti performa perusahaan. Informasi mengenai performa perusahaan dapat diperoleh melalui laporan keuangan perusahaan yang meliputi laporan neraca, laba/rugi, dan laporan arus kas. Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar perusahaan ataupun hal-hal yang berhubungan dengan kondisi makroekonomi Suku Bunga SBI Suku bunga merupakan harga atas dana yang dipinjam (Reilly and Brown, 1997). Perubahan tingkat suku bunga SBI akan memberikan pengaruh bagi pasar modal dan pasar keuangan. Apabila tingkat suku bunga naik maka secara langsung akan meningkatkan beban bunga. Perusahaan yang mempunyai leverage yang tinggi akan mendapatkan dampak yang Analisis Pengaruh ..., Endra Winarti, FE UI, 2013 sangat berat terhadap kenaikan tingkat bunga. Kenaikan tingkat bunga ini dapat mengurangi profitabilitas perusahaan sehingga dapat memberikan pengaruh terhadap harga saham perusahaan yang bersangkutan. Nilai Tukar Rupiah Uang merupakan alat tukar yang dapat diterima secara umum. Menurut Lipsey dkk (1998), nilai tukar berarti nilai pada tingkat di mana dua mata uang yang berbeda diperdagangkan satu sama lain. Sedangkan menurut Salvatore (1996) kurs didefinisikan sebagai harga mata uang luar negeri dalam satuan mata uang dalam negeri. Tingkat Inflasi Peristiwa yang cenderung mendorong naiknya tingkat harga disebut gejolak Inflasi (Lipsey, 1992). Inflasi merupakan suatu variabel makroekonomi yang dapat sekaligus menguntungkan dan merugikan suatu perusahaan. Inflasi meningkatkan distibusi pendapatan dan biaya perusahaan. Jika peningkatan biaya produksi lebih tinggi dari peningkatan harga yang dapat dinikmati oleh perusahaan maka profitabilitas perusahaan akan turun. Harga Minyak Dunia Minyak mentah merupakan sumber energi vital bagi masyarakat dunia saat ini. Sebagian besar industri di dunia menjalankan industrinya dengan menggunakan sumber energi yang berasal dari olahan minyak mentah. Tidak hanya kalangan industri, masyarakat awam pun sangat bergantung pada minyak mentah, contohnya bensin yang digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor. Kebutuhan minyak mentah dunia yang semakin meningkat secara langsung berdampak pada pergerakan harga minyak mentah dunia. Ada beberapa jenis harga minyak mentah yang dikelompokkan berdasarkan kualitas minyak mentah yang dihasilkan dari ladang minyak (The International Crude Oil Market Handbook 2004). Beberapa harga minyak mentah dunia tersebut adalah West Texas Intermediate atau lebih dikenal dengan minyak light sweet, Brent Blend, Russian Export Blend, OPEC Basket price. Harga Emas Dunia Emas merupakan salah satu bentuk investasi yang cenderung bebas resiko (Sunariyah,2006). Emas banyak dipilih sebagai salah satu bentuk investasi karena nilainya cenderung stabil dan naik. Sangat jarang sekali harga emas turun. Dan lagi, emas adalah alat yang dapat digunakan untuk menangkal inflasi yang kerap terjadi setiap tahunnya. Ketika akan berinvestasi, investor akan memilih investasi yang memiliki tingkat imbal balik tinggi dengan resiko tertentu atau tingkat imbal balik tertentu dengan resiko yang rendah. Jumlah Uang Beredar Menurut Ana Ocktaviana (27: 2007), jumlah uang beredar adalah nilai keseluruhan uang yang berada di tangan masyarakat. Jumlah uang beredar adalah hasil kali uang primer (monetary base) dengan pengganda uang (money multiplier). Jumlah Uang Beredar juga mempunyai keterikatan dengan suku bunga deposito. Semakin banyak jumlah uang yang Analisis Pengaruh ..., Endra Winarti, FE UI, 2013 beredar dimasyarakat, investasi menjadi lebih menarik bila dibandingkan dengan menyimpan dalam bentuk tabungan. Indeks Produksi Industri Indeks produksi industri adalah salah satu indikator utama yang mencerminkan status ekonomi nasional. Indeks ini menunjukkan volume produksi industri, mengukur output industri. Ini berdampak pada semua indikator pertumbuhan ekonomi, oleh karena itu, jika indeks naik, berarti tumbuhnya perekonomian. Pertumbuhan produksi dalam industri memiliki efek positif pada pasar keuangan, menyebabkan harga saham yang lebih tinggi dan optimisme investor. Angka Indeks Produksi Industri Bulanan yang dapat digunakan sebagai indikator dini untuk melihat secara cepat perubahan/pertumbuhan sektor industri. Sebagai data dasar menghitung angka Produk Domestik Bruto (PDB), khususnya sektor industri. METODE PENELITIAN 1. Jenis dan sumber data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder bulanan yaitu berupa data time series dari semua variable, yaitu return Jakarta Islamic Index, perubahan suku bunga SBI, harga minyak dunia, harga emas dunia, kurs tengah rupiah terhadap dolar, tingkat inflasi, jumlah uang beredar dan perubahan indeks produksi industri selama bulan Januari 2003 sampai bulan Desember 2011. Data sekunder adalah data yang sudah dikumpulkan oleh pihak lain serta dipublikasikan pada masyarakat pengguna data. Data tersebut diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia (www.bi.go.id), situs resmi Badan Pusat Statistik, (www.bps.go.id), situs www.idx.co.id, www.yahoofinance.com, dan www.goldfixing.com. 2. Metode Analisis Data Penelitian ini dianalisa dengan menggunakan model analisis berganda (multiple regression). Secara umum analisis regresi pada dasarmya adalah studi mengenai ketergantungan satu variabel terikat (dependen) dengan satu atau lebih variabel variabel bebas (independen), dengan tujuan untuk mengestimasi dan memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel terikat (dependen) berdasarkan nilai variabel bebas (independen) yang diketahui. Pusat perhatian adalah pada upaya menjelaskan dan mengevaluasi hubungan antara suatu variabel dengan satu atau lebih variabel independen (Gujarati, 1997:35). Analisis Pengaruh ..., Endra Winarti, FE UI, 2013 Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini di adopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Buyuksalvarchi (2010). Model regresi tersebut dirumuskan sebagai berikut : RJIIt = β0 + β1IRt + β2GLDt + β3OILt + β4FEXt + β5It + β6IPIt + β7M2t + εt Dimana, RJIIt = return Jakarta Islamic Index β0 = Konstanta β1IRt = Perubahan Suku Bunga SBI β2GLDt = Perubahan Harga Emas Dunia β3OILt = Perubahan Harga Minyak Dunia β4FEXt = Perubahan Nilai Tukar Rupiah β5It = Perubahan Tingkat Inflasi β6IPIt = Perubahan Indeks Produksi Industri β7M2t = Perubahan Jumlah Uang Beredar εt = Standar Error 3. Variabel Penelitian a. Perubahan Return JII: kenaikan atau penurunan nilai saham dan dividen b. Perubahan Tingkat Suku Bunga: Tingkat suku bunga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sesuai Rapat Dewan Gubernur c. Perubahan Harga Emas Dunia : Harga spot yang terbentuk dari akumulasi penawaran dan permintaan di pasar emas London d. Perubahan Harga Minyak Dunia : Harga spot pasar minyak dunia berdasar standar West Texas Intermediate yang terbentuk dari akumulasi permintaan dan penawaran. e. Perubahan Nilai Tukar Rupiah : Nilai tukar yang digunakan adalah nilai dollar f. Amerika Serikat terhadap rupiah secara bulanan Perubahan Tingkat Inflasi: Laju Inflasi yang tercatat dan diterbitkan oleh BPS tiap akhir bulan g. Perubahan Indeks Produksi Industri: data bulanan yang mengukur total produksi dari seluruh pabrik, pertambangan, dan perusahaan pelayanan publik (listrik, air, gas, transportasi, dan lain-lain). h. Perubahan Jumlah Uang Beredar: Jumlah uang beredar dalam arti luas. HASIL PENELITIAN Hasil Perhitungan statisk deskriptif dapat terlihat dalam tabel 1. Sebagai berikut : Analisis Pengaruh ..., Endra Winarti, FE UI, 2013 Tabel 4.1 Statistik Deskriptif 0.023794 -0.006935 0.011634 0.006867 -0.000373 0.479148 -0.002728 0.763134 0.031193 0 0.019834 0.019478 -0.002645 0.45 0.00905 0.939964 0.228709 0.105263 0.115458 0.184606 0.147067 8.7 0.089 3.6975 -0.323719 -0.108932 -0.2104 -0.39373 -0.10968 -12 -0.72 -3.41361 0.079576 0.032653 0.054982 0.096346 0.029588 1.52659 0.084181 1.189744 -0.734724 0.429445 -0.89817 -1.60922 0.897269 -3.62171 -6.505712 -0.79241 5.941926 5.434382 4.77541 7.205915 9.843418 50.1083 52.86942 4.318458 48.66394 29.98759 28.70524 126.2163 225.2373 10222.47 11953.15 19.12493 0 0 0.000001 0 0 0 0 0.00007 2.569723 -0.748963 1.256455 0.741689 -0.040304 51.748 -0.29462 82.41852 0.677565 0.114082 0.323462 0.993235 0.093675 249.361 0.758255 151.4574 108 108 108 108 108 108 108 108 Berdasarkan output statistik deskriptif yang ditampilkan tabel 4.1 maka dapat terlihat bahwa variabel Return JII memiliki rata-rata 0.023. Nilai maksimum return Jakarta Islamic index adalah 0,2287 yang terjadi pada bulan Februari 2003 dan nilai minimum dari variabel ini adalah -0.323 yang terjadi pada bulan Oktober 2008. Variabel ini memiliki dispersi atau penyebaran data sebesar 0,07, nilai ini terlihat dari standar deviasi variabel. Dari nilai koefisien skewness dapat terlihat bahwa variabel return JII tidak terdistribusi dengan normal (simetris) karena seluruh variabel menunjukkan nilai koefisien skewness yang tidak sama dengan nol yakni -0.734. Variabel Return JII memiliki kurva distribusi yang berbentuk lancip, hal ini dapat dilihat berdasarkan koefisien kurtosis yang menunjukkan nilai 5.94. Hal ini menjelaskan apabila koefisien kurtosis menunjukkan nilai sama dengan 3 maka data mengikuti distribusi normal. Apabila koefisien kurtosis lebih besar dari pada 3 maka distribusi data dikatakan leptokurtis terhadap normal dimana kurva distribusi akan lebih lancip. Sedangkan bila koefisien kurtosis menunjukkan nilai lebih kecil dari pada 3 maka distribusi data akan lebih datar (platykurtic) dibanding dengan data berdistribusi normal. Selama periode pengamatan return Jakarta Islamic index relatif stabil. Kecuali pada periode tahun 2008 return JII mengalami penurunan secara tajam. Hal ini disebakan oleh terjadinya krisis ekonomi dunia yang mengakibatkan indeks harga saham di seluruh dunia merosot tajam. Analisis Regresi Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen (perubahan suku bunga SBI, perubahan Harga Emas Dunia, perubahan Harga Minyak Dunia, perubahan Kurs Dollar, Inflasi, perubahan Indeks Produksi Industri, dan perubahan Jumlah Uang Beredar) terhadap variabel dependen (return Jakarta Islamic Index). Analisis Pengaruh ..., Endra Winarti, FE UI, 2013 4.3 Uji Statistik Hasil Estimasi Model Penelitian 1. Koefisien Determinasi Estimasi untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable) dilakukan dengan model regresi berganda. Nilai koefisien determinasi mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat (Y) dapat dijelaskan oleh variabel bebas (X). Hasil perhitungan estimasi analisis regresi berganda dengan menggunakan metode OLS dapat dilihat seperti dalam data berikut : Dependent Variable: RJII Method: Least Squares Date: 05/28/12 Time: 04:40 Sample: 2003M01 2011M12 Included observations: 108 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C SBI GLD OIL FEX I IPI M2 0.012114 -0.427031 0.190937 0.056199 -1.527540 -0.003618 0.076925 0.009807 0.007852 0.163234 0.126853 0.082992 0.245365 0.001716 0.035030 0.004428 1.542800 -2.616064 1.505184 0.677161 -6.225594 -2.108492 2.195965 2.214696 0.1260 0.0103 0.1354 0.4999 0.0000 0.0375 0.0304 0.0291 R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic 0.441068 0.401943 0.061540 0.378713 152.0225 11.27325 Prob(F-statistic) 0.000000 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 0.023794 0.079576 -2.667084 -2.468407 -2.586528 1.988016 RJII = 0.01211 - 0.427*SBI + 0.19090*GLD + 0.056192*OIL - 15274*FEX - 0.00362*I + 0.0769*IPI + 0.0098*M2 R2 = 0.441068 F – Statistic = 11,273 2 Adj R = 0.4019 Prob – statistic = 0 Berdasarkan hasil estimasi diatas dapat menunjukkan R2 = 0,441068 yang bermakna bahwa variabel independen perubahan suku bunga SBI, Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Tingkat Inflasi, Indeks Produksi Industri dan Jumlah Uang Beredar mampu menjelaskan variasi return Jakarta Islamic Index sebesar 44,10% dan sisanya sebesar 55.9% dijelaskan oleh model lain yang tidak dimasukkan dalam model estimasi. 2. Uji F Analisis Pengaruh ..., Endra Winarti, FE UI, 2013 Untuk mengetahui apakah variabel independen mempengaruhi variabel terikat secara signifikan maka perlu dilakukan pengujian F-stat. Pengujian ini merupakan pengujian hipotesis secara keseluruhan. Hipotesis penelitian pertama yang akan diuji adalah: H0: Imbal Hasil Jakarta Islamic Index tidak dipengaruhi secara simultan oleh variabel perubahan suku bunga SBI, harga emas dunia, harga minyak dunia, nilai tukar rupiah, tingkat inflasi, indeks produksi industri, dan jumlah uang beredar. H1 : Imbal Hasil Jakarta Islamic Index dipengaruhi secara simultan oleh variabel perubahan suku bunga SBI, harga emas dunia, harga minyak dunia, nilai tukar rupiah, tingkat inflasi, indeks produksi industri, dan jumlah uang beredar. Hipotesis nol akan ditolak apabila probabilitas F-stat lebih kecil dari tingkat kenyataan sebesar 5% (α = 0,05). Dari hasil uji simultan yang dilakukan diperoleh nilai F-statistik sebesar 11,273 (p <0,0000)yang berarti secara bersama-sama dapat mempengaruhi return Jakarta Islamic Index dengan tingkat keyakinan 95 persen. 3. Uji t Sebagaimana yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya, bahwa pengujian secara partial dilakukan dengan membandingkan nilai t – hitung dengan nilai t - tabel. Selain itu juga dilihat berdasarkan nilai signifikansinya (sig) pada hasil estimasi. Berdasarkan hasil estimasi diperoleh nilai t hitung varabel probabilitas pada perubahan suku bunga SBI sebesar 0,0103 dengan tingkat signifikansi 5% maka variabel perubahan suku bunga SBI signifikan atau berpengaruh terhadap variabel return Jakarta Islamic Index. Dari persamaan regresi, dapat dilihat bahwa nilai t-hitung dari perubahan Harga Emas Dunia adalah sebesar 1.505184 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,1354. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 5% maka tidak terdapat pengaruh signifikan antara hubungan perubahan Harga Emas Dunia terhadap return Jakarta Islamic Index. Berdasarkan hasil perhitungan dari persamaan regresi dapat dilihat bahwa nilai thitung dari Harga Minyak Dunia adalah sebesar 1,5051 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,4999. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 5% maka tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel perubahan Harga Minyak Dunia terhadap return Jakarta Index. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Sekan Yilmaz Kandir (2008) bahwa harga minyak dunia tidak mempengaruhi return saham. Dari persamaan regresi dapat dilihat bahwa nilai t-hitung dari perubahan Kurs Rupiah adalah sebesar -6,255 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 . Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 5% maka terdapat pengaruh signifikan antara variabel perubahan Kurs Rupiah terhadap return Jakarta Islamic Index. Variabel independen selanjunya yang di uji adalah perubahan tingkat inflasi. Dari persamaan regresi dapat dilihat bahwa nilai t-hitung dari Inflasi adalah sebesar –2,1084 Analisis Pengaruh ..., Endra Winarti, FE UI, 2013 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.0375. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 5% maka terdapat pengaruh signifikan antara variabel perubahan Inflasi terhadap Return Jakarta Islamic Index. Berdasarkan hasil perhitungan persamaan regresi, diperoleh hasil bahwa nilai t-hitung dari Indeks Produksi Industri adalah sebesar 2,195 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,0304. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 5% maka terdapat pengaruh signifikan antara variabel perubahan tingkat inflasi dengan return Jakarta Islamic Index. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh hasil bahwa nilai t-hitung dari perubahan Jumlah uang beredar adalah sebesar 2,2146 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.0291. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 5% maka terdapat pengaruh signifikan antara variabel Jumlah uang beredar dengan return Jakarta Islamic Index. Koefisien regresi untuk perubahan jumlah uang beredar adalah 0,009 mengandung arti bahwa peningkatan terhadap 1 persen nilai perubahan jumlah uang beredar maka return Jakarta Islamic Index akan mengalami kenaikan sebesar 0,009%. KESIMPULAN DAN SARAN Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris bahwa variabel-variabel makro ekonomi mempunyai pengaruh yang signifikan baik secara bersama-sama maupun parsial terhadap Return Jakarta Islamic Index periode 2003 – 2011. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Secara simultan variabel perubahan suku bunga SBI, harga emas dunia, harga minyak dunia, nilai tukar rupiah, tingkat inflasi, indeks produksi industri, danjumlah uang beredar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap imbal hasil Jakarta Islamic Index pada tingkat kepercayaan 95%. 2. Pengujian secara parsial dengan t-test menunjukkan bahwa terdapat lima variabel independen yang berpengaruh secara signifikan terhadap imbal hasil Jakarta Islamic Index pada tingkat kepercayaan 95%. Variabel Independen tersebut adalah Perubahan Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah, Tingkat Inflasi, Indeks Produksi Industri dan Jumlah Uang Beredar. Sementara variabel Harga Emas Dunia dan Harga Minyak Dunia tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return saham pada tingkat kepercayaan 95%. Keterbatasan Penelitian Meskipun penelitian ini telah dirancang dengan sebaik-baiknya, namun masih terdapat beberapa keterbatasan yaitu : 1. Keterbatasan dalam mengambil variabel yang digunakan dalam penelitian, dimana hanya terbatas pada variabel perubahan Suku Bunga SBI, Harga Emas Dunia, Harga Analisis Pengaruh ..., Endra Winarti, FE UI, 2013 Minyak Dunia, Nilai Tukar Rupiah, Tingkat Inflasi, Indeks Produksi Industri, dan Jumlah Uang Beredar, padahal masih banyak lagi faktor lain yang mempengaruhi penelitian. 2. Penelitian ini tidak memperhatikan faktor fundamental perusahaan seperti laba, rugi, dan faktor internal, sehingga hanya melihat dari sudut makro ekonomi saja. 3. Penelitian ini hanya menggunakan tujuh variabel makro ekonomi dan tidak memperhatikan faktor kondisi sosial politik dan keamanan yang terjadi di Indonesia yang juga mempengaruhi kinerja pasar saham. Saran 1. Untuk tahun penelitian sebaiknya ditambah periode observasi agar lebih meningkatkan kehandalan hasil penelitian. 2. Penelitian lebih lanjut dapat menggunakan metode lain yang dimungkinkan lebih baik dari analisis variabel yang digunakan dalam penelitian ini. DAFTAR REFENSI Anne, Putri Nisse. (2009). Analisis Pengaruh Economic Value Added dan Return on Asset Terhadap Return Saham Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi Periode 2007 – 2008. Skripsi Fakultas Ekonomi Indonesia. Auliyah, Robiatul dan Ardi Hamzah. (2006). Analisa Karakteristik Perusahaan, Industri dan Ekonomi Makro terhadap Return dan Beta saham Syariah di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi IX, Hal 1-16 Ang, Robert. (1997). Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Edisi Pertama. Jakarta: Rineka Cipta. Blanchard, Oliver. (2006). Macroeconomics, 4th Ed. New Jersey : Prentice Hall Buyuksalvarci, Ahmet. ( 2010). The Effect of Macroeconomics Variables on Stock Retuns : Evidence from Turkey. European Journal of Social Sciences. Chen, Naifu, Roll, Richard and Ross, A Stephen.1(986). Economic Forces and the Stock Market. Journal of Business, 59 pp 383-403. Cooper, R Donald and Pamela S Schindler.(2006). Business Research Methodes, 9th Ed. New York : McGraw Hill. Gozali, Imam. (2001). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang : BP UNDIP Gujarati, D. (1999). Ekonometrika Dasar. Alih Bahasa Sumarno Zain. Cetakan Keenam. Penerbit Erlangga. Hamzah, Ardi. (2005). Analisa Ekonomi Makro, Industri dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Beta Saham Syariah. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi Hal 1-12 Hanneke, Adinda.(2009). Anallis Hubungan Kausalitas Antara Faktor IHSG, Suku Bunga SBI, dan Kurs Terhadap Jakarta Islamic Indeks (JII). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Analisis Pengaruh ..., Endra Winarti, FE UI, 2013 Hartono, Jogiyanto.(2003). Teori, Portfolio, dan Analisis Investasi”. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Herlina, Lina. (2008). Analisa pengaruh variable makro ekonomi (nilai tukar Rp/US$, suku bunga SBI, money supply), net buy foreign dan IHSG terhadap prediksi harga saham Jakarta Islamic Index (JII) Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jones, P Charles. (2004). Investment analysis and management (9stEd). USA : John Willey & Sons. Kandir, Y. Serkan, (2008). Macroeconomics Variable, Firm Characteristics and Stock Return : Evidence From Turkey. International research Journal of Finance and Economics, pp 35-45. Kuncoro, Mudrajad. (2001). Metode Kuantitatif. Edisi Pertama. Yogyakarta : AMP YKPN Mohammad, Sulaiman, Adnan Husein.(2009). Impact of Variable Macroeconomics on Stock Price. Emperical Evidance in Case of KSE. European Journal of Scientific Research. Nachrowi, D, Nachrowi,Hardius Usman.(2006.) Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika untuk analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: LP FEUI. Nopirin. (2000). Ekonomi Moneter. Buku II Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE UGM Prakoso, Bayu. (2006). Korelasi antara Variabel ekonomi Makro dengan Jakarta Islamic Index dan Indeks Harga Saham Gabungan di BEJ. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Primariani Callista Putri. (2009). Pengaruh variabel Makroekonomi Terhadap Imbal Hasil Saham yang terdaftar dalam Indeks LQ45. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Salvatore, Dominick. (2008). Theory and Problem of Micro Economic. Edisi Ketiga. Alih Bahasa oleh Rudi Sitompul. Jakarta : Erlangga. Setyorini dan Supriyadi. (2000). Hubungan Dinamis Antara Nilai Tukar Rupiah dan Harga Saham di Bursa Efek Jakarta Pasca Penerapan Sistem Devisa Bebas Mengambang. Simposium Akuntansi Nasional. Ke III Hal 771 -793 Smith, C.(1992) Stock Market and Exchange Rates : A Multy Country Approach. Journal of Macroeconomics. Sugiyono.(2002). “Metode Penelitian Bisnis” Edisi Keempat. Bandung : Alfhabet. Sunariyah. (2006). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Kelima, Yogyakarta : UUP AMP YKPN Tendelin, Eduardus, 2000), Pasar Modal Indonesia :Problem dan Prospek . Wahana, Volume 3, No.2 Analisis Pengaruh ..., Endra Winarti, FE UI, 2013 Utami, M dan Rahayu, M. (2003). Peranan Profitabilitas, Suku Bunga, Inflasi dan Nilai Tukar dalam Mempengaruhi Pasar Modal Indonesia Selama Krisis Ekonomi. Jurnal Ekonomi Manajemen. Vol 5 No. 2 Winarno, Wahyu Wing.(2007). Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews. Yogyakarta:UPP STIM YKPN http://www.investopedia.com / (20 Apri 2012 ; 21:45) http://www. bi.go.id (28 Jan 2012 ; 12:00) http://www.bps.go.id (28 Jan 2012 ; 12:30) http://www.idx.co.id (28 Jan 2012 ; 13:00) http://www.yahoofinance.com (28 Jan 2012 ; 14:00) http://www.goldfixing.com (29 Jan 2012 ; 09.00) Analisis Pengaruh ..., Endra Winarti, FE UI, 2013