71 BAB 5 RANCANG BANGUN MODEL 5.1 Konfigurasi Model Rancang bangun model peningkatan kinerja agroindustri kelapa sawit PBUMN dibangun dalam bentuk perangkat lunak dengan nama Pin-KK dengan tiga komponen utama yaitu data base management system (DBMS), model base management system (MBMS) serta dialog management system (DMS), seperti yang terlihat pada konfigurasi model pada Gambar 24. Rancang bangun model Pin-KK digunakan untuk menghitung kinerja secara kuantitatif terhadap semua kriteria yang ada pada perkebunan kelapa sawit. Jenis model perhitungan yang terdapat pada Pin-KK terbagi menjadi tiga bagian, yaitu AHP yang digunakan untuk penentuan IKK, perhitungan kinerja dengan teknik scoring board dan kombinasi IKK untuk pembentukan alternatif program peningkatan kerja. Selain itu terdapat simulasi yang dapat menggambarkan pencapaian kinerja baru berdasarkan kebijakan yang diterapkan dengan parameter-parameter tertentu. Untuk mengoperasikan perangkat lunak Pin-KK dibutuhkan perangkat keras dan lunak, antara lain processor pentium 1 GHz atau yang lebih tinggi, sistem operasi windows XP, vista, atau windows 7, microsoft office 2003,2007,2010 terutama acces, memori membutuhkan RAM 256 MB untuk Xp dan 512 MB untuk vista dan windows 7, hard disc dengan kapasitas minimal (ukuran kosong) sebesar 50 Megabyte. 72 Data Model Sistem Manajemen Basis Data Sistem Manajemen Basis Model Data Awal Kebun Jumlah pakar, Level 1-Tujuan, Level-2 Perspektif, Level-3 Subkriteria Model Penentuan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Kebun Data Awal Pabrik Jumlah pakar, Level 1-Tujuan, Level-2 Perspektif, Level-3 Subkriteria Model Penentuan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Pabrik Data Pakar Kebun Input isian kuesioner menurut pakar dan dan informasi nilai linguistic label Model Scoring Board Kebun Model Scoring Board Pabrik Data Pakar Pabrik Input isian kuesioner menurut pakar dan informasi nilai linguistic label Model Kombinasi Peningkatan Kinerja Kebun Data Resume AHP Kebun Model Kombinasi Peningkatan Kinerja Pabrik Data Resume AHP Pabrik Model Simulasi Kebun Data IKK Kebun Model Simulasi Pabrik Data IKK Pabrik Data Skor Kebun Data Skor Pabrik Sistem Pengolahan Terpusat Sistem Manajemen Dialog Pengguna Gambar 24 Konfigurasi rancang bangun model peningkatan kinerja agroindustri kelapa sawit PBUMN 5.2 Kerangka Model 5.2.1 Sistem Manajemen Basis Data Sistem manajemen basis data digunakan untuk mengolah data yang diperlukan dalam analisis model peningkatan kinerja PBUMN. Untuk menyusun basis data digunakan Microsoft Access (atau Microsoft Office Access). pemrograman yang digunakan adalah bahasa program delphy. Bahasa Aplikasi ini 73 menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine. Data yang dimasukkan, disimpan dalam sistem manajemen basis data program Pin-KK yang disusun dalam 10 (sepuluh) basis data yang meliputi data awal kebun, data pakar untuk fuzzy-pairwise comparison kebun, data IKK kebun, resume AHP kebun, data skor kebun, data awal pabrik, data pakar untuk fuzzy-pairwise comparison pabrik, data IKK pabrik, resume AHP pabrik dan data skor pabrik. Data Awal Kebun dan Data Awal Pabrik. Data awal kebun dan data awal pabrik digunakan sebagai basis data dalam model penentuan IKK dan pembobotan kebun dan pabrik. Data awal terdiri dari data responden dalam pengisian kuesioner, data level 1 (tujuan), terdiri dari peningkatan produktivitas TBS, efisiensi biaya dan terjaganya kelestarian lingkungan; perspektif (BSC) terdiri lingkungan/komunitas, proses dari perspektif bisnis internal, data level 2 keuangan, kepuasan pelanggan, karyawan serta pertumbuhan dan pembelajaran dan data level 3 (sub kriteria) kebun terdiri penyusunan anggaran biaya, pengelolaan biaya kebun, mutu TBS, tingkat keluhan masyarakat, keterlibatan masyarakat sekitar, proses produksi ramah lingkungan, bahan tanaman, pemupukan, panen, produksi, pemeliharaan tanaman, tingkat kepuasan karyawan, fleksibilitas karyawan dalam pekerjaan, pengembangan karyawan dan teknologi informasi; dan untuk pabrik terdiri dari penyusunan anggaran biaya, pengelolaan biaya pabrik, mutu TBS (ALB), mutu CPO, tingkat keluhan masyarakat, keterlibatan masyarakat sekitar, proses produksi ramah lingkungan, bahan baku TBS, kehilangan minyak sawit, utilisasi pabrik, pemeliharaan mesin/instalasi, premium produk, tingkat kepuasan karyawan, fleksibilitas karyawan dalam pekerjaan, pengembangan karyawan dan teknologi informasi. Pada jendela level 3 – subkriteria terdapat baris yang berjudul indikator simulasi. Indikator simulasi merupakan isian dalam bentuk plus atau minus yang digunakan pada simulasi. Plus atau minus akan menggambarkan bahwa pada saat simulasi data tersebut akan dikalikan dengan nilai persentase (parameter simulasi) dimana isian plus diartikan nilai subkriteria tersebut akan ditambahkan sejumlah persen tertentu dan nilai minus diartikan nilai subkriteria tersebut akan dikurangkan sejumlah persen tertentu. Data linguistic 74 label merupakan kumpulan label linguistik TFN dengan selang batas bawah, batas tengah dan batas atas. Data Pakar Kebun dan Data Pakar Pabrik. data input dan data informasi. Data pakar terdiri dari Data input merupakam data hasil pengisian kuesioner untuk data level-1 (tujuan), data level-2 (perspektif) dan data level-3 (kriteria). Data informasi merupakan data nilai linguistic label TFN. Data Resume AHP Kebun dan Data Resume AHP Pabrik. Data resume kebun terdiri dari data alternatif kriteria pengukuran kinerja kebun (bahan tanaman, pemupukan, pengelolaan biaya kebun, panen, produksi, pemeliharaan tanaman dan pengembangan karyawan) dan nilai eigen (bobot) dari alternatif kriteria untuk pengukuran kinerja. Data resume pabrik terdiri dari data alternatif kriteria pengukuran kinerja pabrik (bahan baku TBS, utilisasi pabrik, pengelolaan biaya pabrik, kehilangan minyak sawit, pengembangan karyawan, mutu CPO (ALB) dan keterlibatan masyarakat sekitar) dan nilai eigen (bobot) dari alternatif kriteria untuk pengukuran kinerja. Data IKK Kebun dan Data IKK Pabrik. Data IKK terdiri dari hasil pembobotan fuzzy-pairwise comparison terhadap kriteria terpilih dan jenis perhitungan. Kriteria yang memiliki lebih dari satu IKK akan dilakukan pembobotan dengan menggunakan metode fuzzy-pairwise comparison. IKK diperoleh dengan wawancara pakar dan benchmarking. Jenis perhitungan berisi rumusan untuk menghitung kinerja. Data Skor Kebun dan Data Skor Pabrik. Data skor terdiri dari standar skor, rentang nilai setiap standar skor, tanda batas, batasan skor alternatif ke data IKK. Standar skor ditentukan oleh pengguna pada tahap pengisian data awal. Rentang nilai setiap standar skor dilakukan dengan mengatur tanda batas dan memasukkan nilai batas bawah dan batas atas setiap standar skor yang ada. Batasan skor resume ke data IKK digunakan untuk menyalin rentang nilai standar skor alternatif ke data IKK, sehingga pengguna tidak perlu mengulang memasukkan rentang nilai yang sama. Data IKK Kebun dan Data IKK Pabrik. Data IKK terdiri dari perhitungan nilai skor IKK, perhitungan nilai kriteria, skor dan informasi pengukuran kinerja (rendah, sedang, tinggi). 75 5.2.2 Sistem Manajemen Basis Model Sistem manajemen basis model terdiri dari 8 (delapan) model yaitu model penentuan IKK kebun, model penentuan IKK pabrik, model scoring board kebun, model scoring board pabrik, model kombinasi program peningkatan kinerja kebun, model kombinasi program peningkatan kinerja pabrik, model simulasi kebun dan model simulasi pabrik. Model Penentuan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Kebun dan Pabrik. Model ini digunakan untuk menentukan IKK kebun dan pabrik dari alternatif kriteria kebun dan pabrik. Metode yang digunakan adalah metode fuzzypairwise comparison dengan tiga level. Langkahnya dapat dilihat pada diagram alir pada Gambar 25. 76 Mulai Tujuan Utama Aspek/Perspektif Pembentukan Kuesioner Pembentukan Kuesioner Proses Perhitungan 1.Proses Pembentukan Matriks 2. Iterasi Matriks Proses Perhitungan 1.Proses Pembentukan Matriks 2. Iterasi Matriks Eigen Tujuan Utama Eigen Aspek Alternatif Kriteria Kriteria Pembentukan Kuesioner Pembentukan Kuesioner Proses Perhitungan 1.Proses Pembentukan Matriks 2. Iterasi Matriks Proses Perhitungan 1.Proses Pembentukan Matriks 2. Iterasi Matriks Eigen Kriteria Eigen Alternatif Kriteria Proses Penggabungan Eigen Tujuan Utama dengan Eigen Aspek dengan Perkalian Matriks Eigen Gabungan Proses Penggabungan Eigen Gabungan dengan Eigen Kriteria dengan Perkalian Matriks Eigen Gabungan Proses Penggabungan Eigen Gabungan dengan Eigen Alternatif Kriteria dengan Perkalian Eigen Alternatif Kriteria Sort as Kriteria Terpilih Pembentukan Skor Kebun dan Pabrik Wawancara Pakar, Benchmarking Proses Pembentukan IKK Kebun dan Pabrik IKK Kebun dan Pabrik Skor Kebun dan Pabrik Pembobotan IKK Kebun dan Pabrik Wawancara Pakar, Fuzzy Pairwise Comparison Selesai Gambar 25 Diagram alir deskriptif model penentuan IKK kebun dan pabrik 77 Kriteria kebun dan pabrik ditentukan dari enam perspektif BSC yaitu keuangan, pelanggan, bina lingkungan/komunitas, proses bisnis internal, kepuasan karyawan, pertumbuhan dan pembelajaran. Dari kriteria tersebut akan dipilih alternatif kriteria kebun dan pabrik berdasarkan pertimbangan dari pakar. Untuk melakukan penilaian alternatif kriteria kebun dan pabrik adalah pakar yang telah ditetapkan. Penilaian pakar dilakukan dengan menilai kriteria dan alternatif secara linguistic label TFN dengan selang batas bawah, batas tengah dan batas atas, yaitu A = elemen 1 mutlak lebih penting dari elemen 2 (7, 9, 9), A-1 = elemen 2 mutlak lebih penting dari elemen 1 1/9, 1/9, 1/7), E = kedua elemen sama penting (1/3, 1, 1/3), S = elemen 1 jelas lebih penting dari elemen 2 (3, 5, 7), S-1 = elemen 2 jelas lebih (1/7, 1/5, 1/3), VS = elemen 1 sangat jelas lebih penting dari elemen 2 (5, 7, 9), VS-1 = elemen 2 sangat jelas lebih penting dari elemen 1 (1/9, 1/7, 1/5), W = elemen 1 sedikit lebih penting dari elemen 2 (1,3,5), W -1 = elemen 2 sedikit lebih penting dari elemen 1 (1/5, 1/3, 1). Untuk mengetahui bobot dari tujuan, perspektif dan kriteria kebun dan pabrik dibuat kuesioner penilaian berpasangan (dengan metode fuzzy-pairwise comparison) yang dilakukan oleh pakar (4 orang yang terdiri dari 1 orang praktisi perkebunan kelapa sawit swasta dan 3 orang praktisi dari PBUMN). Setelah dilakukan brainstorming dengan pakar akan diambil alternatif kriteria untuk kebun yang mempunyai nilai diatas 7,0 persen dan telah mencapai nilai bobot diatas 50% yaitu bahan tanaman, pengelolaan biaya kebun, panen, pemeliharaan tanaman, produksi dan pengembangan karyawan. Kriteria ini akan ditetapkan sebagai kriteria kebun terpilih karena kriteria tersebut dianggap telah mewakili untuk kriteria yang dapat menentukan kinerja kebun. Untuk pabrik yaitu bahan baku TBS, pengelolaan biaya pabrik, kehilangan minyak, utilisasi pabrik,mutu CPO (ALB), pengembangan karyawan dan proses produksi ramah lingkungan. Kriteria ini akan ditetapkan sebagai kriteria pengukuran pabrik terpilih karena kriteria tersebut dianggap telah mewakili untuk kriteria yang dapat menentukan kinerja pabrik. Model Scoring Board Kebun dan Pabrik. Model ini digunakan untuk menghitung kinerja kebun dan pabrik berdasarkan IKK. Langkahnya seperti pada Gambar 26. Perhitungan nilai skor dapat dilakukan setelah data IKK, data 78 eigen IKK dan data skor IKK (rentang nilai) telah selesai di isi. Prinsip perhitungan nilai skor IKK dimulai dari data IKK masing-masing kebun dan pabrik dan dapat dilihat nilai KPI, Skor, dan keterangan (tinggi rendah dan sedang). Kemudian data dari masing-masing kebun dan pabrik tadi dirangkum menjadi data IKK dan selanjutnya menjadi data alternatif pada model scoring board kebun dan model scoring board pabrik. Pada tahap akhir proses perhitungan skor IKK program Pin-KK secara otomatis akan memunculkan program peningkatan kinerja yang harus dilakukan berdasarkan database hasil kombinasi dan dan nilai skor IKK alternatif yang rendah. Data Kebun dan Pabrik Tahun 2007, 2008 dan 2009 Skor Kebun dan Pabrik Target Kebun dan Pabrik Penilaian Kebun dan pabrik Pengisian Kuesioner Resume Hasil penilaian kinerja Kebun dan Pabrik Berdasarkan IKK Program peningkatan kinerja Selesai Gambar 26 Diagram alir deskriptif model scoring board kebun dan pabrik Model Kombinasi Peningkatan Kinerja Kebun dan Pabrik. ini digunakan Model untuk membuat database program peningkatan kinerja kebun berdasarkan beberapa kombinasi. Program peningkatan kinerja digunakan untuk memberikan saran pada perusahaan setelah diperoleh hasil penilaian kinerja dengan langkah-langkah seperti tertera pada Gambar 27. 79 Mulai Kebun Pabrik Kinerja Rendah Kriteria Kinerja Terpilih Pembentukan Input/Variabel Rule Base Kebun Wawancara Pakar Kinerja Rendah Pembentukan Input/Variabel Rule Base Pabrik Wawancara Pakar Pembentukan Opsi Kinerja Kebun Teknik Kombinasi Pembentukan Kebijakan Peningkatan Kinerja Kebun Wawancara Pakar Kebijakan Peningkatan Kinerja Kebun Kriteria Kinerja Terpilih Pembentukan Opsi Kinerja Pabrik Teknik Kombinasi Pembentukan Kebijakan Peningkatan Kinerja Pabrik Wawancara Pakar Kebijakan Peningkatan Kinerja Pabrik Selesai Selesai Gambar 27 Diagram alir deskriptif model kombinasi peningkatan kinerja kebun dan pabrik Model Simulasi Kebun dan Pabrik. Model ini digunakan untuk memberikan gambaran pencapaian kinerja berdasarkan program peningkatan kerja yang diterapkan dengan parameter-parameter tertentu. Pada data kriteria dalam basis data dibuatkan nilai simulasi (dalam persen) yang merupakan isian. Secara otomatis program Pin-KK akan menghitung kembali data IKK pada alternatif yang rendah dengan melakukan perubahan sesuai parameter yang di masukan. Program Pin-KK melakukan proses perhitungan kinerja dengan menggunakan teknik scoring board dari awal. Perubahan data hanya dilakukan pada data IKK yang memiliki nilai alternatif rendah. Untuk alternatif yang memiliki nilai kinerja sedang dan tinggi tidak dilakukan perubahan. 5.2.3 Sistem Pengolahan Terpusat Sistem pengolahan terpusat adalah untuk memadukan sistem manajemen basis data dan sistem manajemen basis model melalui mekanisme inferensi akan menerjemahkan basis pengetahuan yang terdapat dalam sistem manajemen basis pengetahuan. melengkapi. Pada sistem pengolahan terpusat ketiga sistem bersifat saling 80 5.2.4 Sistem Manajemen Dialog Sistem manajemen dialog dirancang untuk mempermudah interaksi antara model (program komputer) dengan pengguna. Sistem manejemen dialog pada model ini dilengkapi dengan fasilitas untuk menambah, mengedit, menghapus ataupun menganalisa data yang telah tersedia dengan lengkap untuk setiap modelnya. Keluaran yang diberikan adalah informasi dalam bentuk tabel yang mudah dimengerti. 5.3 Verifikasi dan Validasi Model Model peningkatan kinerja agroindustri perkebunan kelapa sawit PBUMN dirancang dalam suatu rangkaian kesisteman yang disesuaikan dengan berbagai keilmuan, dimulai dari pemilihan kriteria yang paling mempengaruhi kinerja kebun dan pabrik (model kriteria pengukuran kinerja kebun dan model kriteria pengukuran kinerja pabrik) kemudian dilakukan pengukuran terhadap kinerja kebun dan pabrik untuk mengetahui kinerja perkebunan (model scoring kebun dan model scoring pabrik) dan dilanjutkan dengan membuat suatu kebijakan untuk peningkatan kinerja kebun dan pabrik berdasarkan program kebijakan yang telah ditetapkan berdasarkan akuisisi pakar (model peningkatan kinerja kebun dan model peningkatan kinerja pabrik). Verifikasi model dilakukan dalam rangka evaluasi sebelum model dapat digunakan yaitu dengan memeriksa dan menguji cobakan model yang terdapat didalam rancang bangun model peningkatan kinerja agroindustri kelapa sawit PBUMN. Verifikasi terhadap model telah ditunjukkan dengan angka consistency ratio (CR) kurang dari 0,1 yang berarti tidak terjadi kekeliruan yang bersifat logika dalam pengolahan data mentah. Validasi model dilakukan dengan wawancara dengan pakar untuk mendapatkan pengakuan secara intelektual bahwa model yang dikembangkan telah runut, terstruktur dan benar sehingga dapat meyakinkan bahwa model yang dikembangkan telah mewakili sistem yang sebenarnya. Model yang dirancang diharapkan dapat memberikan suatu pengetahuan dan membantu pengambil keputusan dalam industri perkebunan kelapa sawit, khususnya PBUMN.