Menkimpraswil : PULAU NIPAH AKAN DIJADIKAN LAHANKONSERVASI Direncanakan pembangunan Pulau Nipah akan selesai pertengahan 2006.Pembangunan di Pulau terluar dari kesatuan negara RI ini sangat pentingmengingat pulau Nipah menjadi tanda perbatasan antara Indonesia-Singapuraberdasarkan perjanjian yang telah disepakati pada tahun 1973. Pulau ini akandikembangkan untuk kepentingan konservasi seluas 30 ha. Di Pulau ini nantinyaakan dibangun tanggul yang mengelilingi pulau sepanjang 3,8 km dengan ketinggianminimal 5 meter. Bila pekerjaan proyek ini bisa berjalan lancar diperkirakansekitar 1,5 tahun mendatang akan selesai, dengan dana awal yang dibutuhkansekitar Rp 80 miliar. Hal itu diutarakan MenteriPermukiman dan Prasarana Wilayah, Soenarno dalam sambutannya saat mendampingiPresiden Megawati berkunjung ke Pulau Nipah Jumat (20/2) di Batam, Riau. Padakunjungan kerjanya di Pulau ini, Presiden bersama rombongan juga didampingibeberapa pejabat seperti Panglima TNI, Endriartono Sutarto, Kapolri, KSALLaksamana TNI AL, Bernard Kent Sondakh, Menteri Kelautan dan Perikanan sertaGubernur Riau, Wako Batam dan Dirjen SDA Dep.Kimpraswil. ”Selain untuk kepentingankonservasi di pulau ini, juga diperlukan tanggul yang mengitari pulau sepanjang3,8 km dengan ketinggian minimal 5 meter. Dan kalau di-izinkan Bu Presiden, danaawal sebagai pembangunan kami menggunakan sekitar Rp 80 miliar untuk pembangunanPulau Nipah,” kata Soenarno. Menkimpraswil juga menambahkan, pembangunan pulauyang belum berpenduduk itu juga bisa memberikan nilai lebih bagi negara.Misalnya, bila reklamasi selesai bisa dibangunkan sebuah dermaga dan prasaranalainnya guna menunjang pariwisata, seperti landasan helipad, rumahperistirahatan atau lapangan golf. Pertama kali ke P. Nipah. Presiden yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di Pulau itulangsung menandatangani prasasti yang bertuliskan ”Nipah Pulau Terluar, Pertahankan SampaiTitik Darah Penghabisan” yangkemudian dilanjutkan dengan menginjakkan telapak kakinya diatas alasterbuat dari semen putih sebagai tanda beliau pernah menginjakkan kakinya diPulau yang belum berpenduduk tersebut. Sebelum meninggalkan tempat presiden Megawati juga berkenan menanampohon cemara laut, yang di-ikuti pula dengan penanaman pohon bakau oleh Kapolri,Pangab TNI, dan Menperindag. Kunjungan Presiden besertarombongan ke Pulau Nipah, setelah beliau menghadiri pertemuan KTT D-8 diTeheran, Iran kamis (19/2) lalu, kemudian sempat Singgah di Wisma Duta KPRISingapora beberapa jam diteruskan menuju Dermaga militer Singapura, menuju kePulau Nipah. Dalam perjalanan ke Pulau rombongan dijemput oleh 2 kapal patrolicepat milik TNI AL, lalu menuju pulau dengan menaiki kapal perang KRI BarakudaKobra dimana di tempat acara telah menunggu Panglima TNI , KSAL TNI dan beberapaundangan lain. page 1 / 2 Sementara itu Direktur SDA WilayahBarat, Karyadi menyatakan, PulauTerluar dari negara RI seperti Pulau Nipah juga harus dipertahankankeberadaannya, untuk mengantisipasi hilangnya pulau itu akibat penambanganpasir. Dikhawatirkan bila tidak dijaga kelestariannya, mengingat pulau itu dalamperjanjian perbatasan antara Indonesia-Singapura sebagai titik acuan medialine. Berkaitan dengan itu makaPulau Nipah harus segera dijaga keberadaannya. ”Bila pulau ini hilang akanmerugikan pihak Indonesia. MakaPemerintah perlu mengambil tindakan penanganan mendesak untuk mengamankannyaguna menjaga keutuhan wilayah negara kesatuan RI,” tegas Karyadi. Dia menyatakan, Pulau Nipahdisaat terjadi air laut pasang kondisinya sangat kritis. Karena pulau itu hanyaakan terlihat daratan kecil dari jarak 1 km. Padahal bila air laut surut luasnyabisa mencapai 62.83 ha. Selain itu, Pulau Nipah juga telah ditentukan menjadititik acuan bagi pengukuran dan pemetaan media line dalam perjanjian perbatasanantara Indonesia-Singapore. Berkaitan dengan itu, pemerintah telah merencanakanuntuk mengembangkan Pulau Nipah sebagai kawasan konservasi, yang diikuti dengan pembangunan pengamanan pantai danreklamasi seluas 30 ha. Adapun kawasan konservasi itunantinya akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas lainnya seperti pengamananpantai dengan tetrapod sepanjang 2.945 m, reklamasi dengan pasir 992.000 m3,dermaga laut, landasan Helipad, pembuatan waduk/kolam tadah hujan sebagai sumberair tawar seluas 6,2 ha. Ditambah lagi dengan adanya jalan penghubungmelingkari pulau dengan lebar 2,5 m, pembangunan kantor dan rumah peristirahatandan pembangunan menara pengawas serta rumah jaga dan penghijauan seluas 23,8 ha.(Sony) Pusdatin 210204 page 2 / 2 Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)