INTEGRA FINAL COVER 1

advertisement
Usulan Strategi Pemasaran Produk Garam
(Studi Kasus: Produk Garam Karya Tani)
Proposal of Marketing Strategies of Salt Product
(Case Study: Product of Karya Tani Salt)
Melina Hermawan, Soliandy Solihin
Universitas Kristen Maranatha
E-mail: [email protected], [email protected]
Abstrak
PD. Sumur Sari Bandung merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi garam di
Bandung dengan merk Karya Tani. Sejak bulan Maret 2010-Febuari 2011, penjualan garam
turun rata-rata 11.7% setiap bulannya.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat kepentingan dan persepsi konsumen terhadap
garam Karya Tani, kelebihan dan kelemahan garam Karya Tani dibanding pesaingnya yaitu
Cap Naga dan Menjangan serta Segmentation, Targeting dan Positioning Garam Karya Tani.
Pengumpulan data melalui kuesioner dengan variabel konsep bauran pemasaran 4P, yaitu
Product, Price, Place, dan Promotion. Penyebaran kuesioner penelitian menggunakan teknik
sampling purposive kepada 120 konsumen pengguna garam dan 120 penjual grosir dan pasar
tradisional yang berada di Pasar Caringin Bandung.
Data profil responden diolah menggunakan statistic deskriptif untuk menentukan
Segmentation, Targeting, Positioning, sedangkan tingkat kepentingan dan persepsi baik dari
konsumen maupun penjual grosir dan pasar tradisional diolah menggunakan Importance
Performance Analysis, serta kelebihan dan kelemahan garam Karya Tani dibanding pesaing
diolah menggunakan Correspondence Analysis.
Target pasar garam Karya Tani adalah ibu rumah tangga yang membeli garam di tempat
dekat rumah. Positioning sebagai garam yang selalu dekat di hati. Variabel yang perlu
diperbaiki karena tertinggal dari pesaing dan dirasakan tidak puas oleh konsumen dan penjual
adalah ketersediaan produk dan variasi ukuran kemasan garam
Kata kunci: bauran pemasaran, Importance Performance Analysis, Correspondence Analysis
Abstract
PD. Sumur Sari Bandung is one of the companies that produces salt in Bandung under the
brand Karya Tani. Since March 2010-February 2011, sales of salt decreased an average of
7.11% each month.
The study aims to determine the level of consumer interest and the level of consumer
persepsion of Karya Tani salt, weaknesses and strengths of Karya Tani salt compared with the
competitors as Cap Naga and Menjangan, and to determine Segmentation, Targeting and
Positioning of Karya Tani salt.
Research questionnaire was developed using the 4P marketing mix, namely Product, Price,
Place, and Promotion. Purposive sampling was used in this research by distributing
questionnaires to 120 consumers and 120 wholesaler and traditional markets at Market
Caringin Bandung.
77
JURNAL INTEGRA VOL. 2, NO. 1, JUNI 2012: 77-94
The profile of the respondents was processed using statistical descriptive to determine
Segmentation, Targeting, and Positioning. The level of importance to customer and the level of
customer’s perception of Karya Tani salt were processed using the Importance Performance
Analysis method. Weaknesses and strengths of Karya Tani were processed Correspondence
Analysis method.
Target market of Karya Tani salt were the housewives that buy near their houses. The
positioning was as the salt that was to consumers’s hearts. The variables that neeed to be fixed
because the calculations showed customers’s dissatisfaction were availability of the products
and the variety of the package size of the salt.
Keywords: marketing mix, Importance Performance Analysis, Correspondence Analysis
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
PD Sumur Sari adalah perusahaan yang didirikan pada 1 Agustus 1983 dengan beralamat di jalan
Raya Cimareme 172-200 Padalarang Bandung. Perusahaan memproduksi kerupuk, garam,tepung
gula, dan tepung beras yang telah dipasarkan ke seluruh Jawa Barat. Namun sejak bulan Maret
2010-Febuari 2011, terjadi penurunan penjualan produk khususnya garam bermerek “Karya Tani”
di wilayah pemasaran Bandung sebanyak rata-rata 11.7% tiap bulannya.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat diidentifikasikan hal-hal yang menyebabkan
terjadinya penurunan penjualan garam , yaitu :
1. Banyaknya perusahaan lain yang memproduksi garam sejenis, membuat semakin ketatnya
persaingan dengan ditandai perebutan pangsa pasar semakin ketat dan menyebabkan penurunan
penjualan bagi PD Sumur Sari.
2. Belum tepatnya Segmentation, Targeting, dan Positioning yang dilakukan oleh PD Sumur Sari.
3. Ketidakpuasan konsumen terhadap produk garam PD Sumur Sari Bandung yang menyebabkan
beralihnya konsumen ke produk perusahaan lain.
4. Kurangnya upaya salesman dalam memasarkan produk garam.
5. Ketidaklancaran pasokan bahan baku sehingga terjadi keterlambatan dalam pemasaran produk
garam.
1.3. Pembatasan Masalah dan Asumsi
Akibat keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, maka dalam penelitian ini penulis melakukan
pembatasan masalah agar lebih jelas dan terarah. Pembatasan masalah yang dilakukan penulis
antara lain:
1. Penelitian hanya dilakukan pada penjualan produk garam dengan daerah pemasaran di
Bandung.
2. Motivasi dan kepuasan salesman tidak dibahas dalam penelitian ini sehubungan kurangnya
usaha yang dilakukan salesman dalam memasarkan produk garam.
3. Proses pendistribusikan pasokan bahan baku garam tidak dibahas dalam penelitian ini.
1.4. Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Faktor-faktor apa saja yang dianggap penting dan memiliki persepsi yang kurang baik menurut
konsumen dari produk garam Karya Tani?
2. Bagaimanakah Segmentation, Targeting, Positioning PD Sumur Sari untuk konsumen
pengguna garam?
78
USULAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK GARAM (Melina Hermawan, et al.)
3. Faktor-faktor apa saja yang dianggap penting dan memiliki persepsi yang kurang baik menurut
penjual (grosir dan pasar tradisional) dari produk garam Karya Tani?
4. Faktor-faktor apa saja yang menjadi kelebihan dan kelemahan dari produk garam Karya Tani
dibandingkan dengan produk sejenis perusahaan pesaingnya menurut penjual di grosir dan
pasar tradisonal?
5. Bagaimana usulan perbaikan yang dapat diberikan kepada PD Sumur Sari agar dapat
meningkatkan penjualan produk garam Karya Tani?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:
1. Mengetahui faktor-faktor yang dianggap penting dan persepsi konsumen terhadap produk
garam Karya Tani.
2. Menentukan Segmentation, Targeting, Positioning PD Sumur Sari untuk konsumen pengguna
garam.
3. Mengetahui faktor-faktor yang dianggap penting dan persepsi penjual (grosir dan pasar
tradisional) terhadap produk garam Karya Tani.
4. Mengetahui faktor-faktor yang menjadi kelebihan dan kelemahan dari produk garam Karya
Tani dibandingkan dengan produk sejenis perusahaan pesaingnya menurut penjual di grosir dan
pasar tradisonal.
5. Memberikan usulan perbaikan kepada PD Sumur Sari agar dapat meningkatkan penjualan
produk garam Karya Tani.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Bauran Pemasaran
Konsep bauran pemasaran merupakan alat yang dikembangkan dan dipakai sebagai struktur oleh
para pemasar. Konsep ini terdiri dari berbagai macam unsur program pemasaran yang perlu
dipertimbangkan agar berhasil melaksanakan strategi pemasaran. Philip Kotler menyatakan definisi
tentang bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, yang
dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan oleh pasar sasaran
(Kotler, 2004).
Dalam pemasaran barang, kita mengenal istilah 4P tradisional yang terdiri dari Product, Price,
Place, Promotion. Dalam pemasaran jasa, terdapat tambahan 3P yaitu People, Process, dan
Physical Evidence. Untuk lebih jelasnya pembahasan mengenai variabel bauran pemasaran adalah
sebagai berikut:
1. Product
Istilah produk digunakan untuk menerangkan konsep keseluruhan atas objek atau proses yang
diberikan penyedia jasa kepada konsumennya, sedangkan barang atau jasa merupakan
subkategori yang menjelaskan dua jenis produk.
Produk pada jasa merupakan rangkaian pemuasan nilai yang kompleks. Sebenarnya pelanggan
tidak hanya membeli barang atau jasa, namun mereka juga membeli manfaat spesifik dan nilai
dari penawaran total yang melekat pada produk tersebut. Penawaran yang menyertai suatu
produk dapat berbentuk kemasan, ketersediaan, jaminan, reliabilitas, dan lain-lain.
2. Price
Harga memainkan bagian yang sangat penting dalam bauran pemasaran jasa, karena penetapan
harga memberikan penghasilan bagi bisnis. Keputusan-keputusan penetapan harga sangat
signifikan dalam menentukan nilai bagi pelanggan dan memainkan peran penting dalam
pembentukan citra bagi jasa tersebut. Harga juga memberikan persepsi tentang kualitas.
79
JURNAL INTEGRA VOL. 2, NO. 1, JUNI 2012: 77-94
Harga jual dipengaruhi oleh perubahan lingkungan eksternal dan internal, perubahan harga jual
bertujuan agar harga jual yang baru dapat mencerminkan biaya saat ini (Current Cost) atau
mungkin biaya masa depan (Future Cost), kondisi pasar, reaksi pesaing, laba atau return yang
diinginkan dan sebagainya. Dalam jangka panjang harga jual yang ditentukan harus dapat
menghasilkan pendapatan masa depan atau laba atau return masa depan yang diinginkan.
Metode penetapan harga alternatif untuk jasa adalah sama dengan yang dipakai untuk barang.
Metode penetapan harga harus dimulai dengan pertimbangan mengenai tujuan penetapan
harga. Tujuan-tujuan tersebut meliputi:
- Kelangsungan hidup; dalam kondisi pasar yang merugikan, tujuan penetapan harga
mungkin mencakup tingkat profitabilitas yang diinginkan untuk memastikan kelangsungan
hidup.
- Maksimalisasi keuntungan; penetapan harga untuk memastikan maksimalisasi profitabilitas
dalam periode tertentu. Periode yang ditentukan akan dihubungkan dengan daur hidup jasa.
- Maksimalisasi penjualan; penetapan harga untuk menetapkan pangsa pasar. Ini mungkin
melibatkan penjualan dengan merugi pada awalnya dalam upaya merebut pangsa yang
tinggi.
- Gengsi (prestise); sebuah perusahaan jasa mungkin berharap untuk menggunakan
penetapan harga guna menempatkan dirinya sendiri secara eksklusif.
- ROI; tujuan-tujuan penetapan harga mungkin didasarkan pada pencapaian return on
investment yang diinginkan.
3. Place
Place berkenaan dengan keputusan perusahaan mengenai dimana operasi dan stafnya akan
ditempatkan. Pentingnya lokasi untuk jasa tergantung pada jenis dan tingkat interaksi yang
terlibat.
Tempat tidak hanya menekankan pada lokasi perusahaan tetapi juga mengenai accesibility dan
availability. Lokasi yang strategis memang akan menguntungkan perusahaan. Sedangkan
accesibility dan availability dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk
memperoleh jasa perusahaan.
4. Promotion
Promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk meyakinkan
konsumen agar membelinya atau menggunkannya. Pemasar modern menghendaki lebih
daripada mengembangkan produk yang baik, menetapkan harga yang bersaing dan
memungkinkannya dijangkau oleh pelanggan sasaran. Perusahaan juga harus mampu
mengkomunikasikan diri dengan pelanggan yang ada maupun yang potensial.
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan meliputi semua kegiatan yang dilakukan
oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar
sasaran. Perusahaan harus dapat mempekerjakan, melatih, dan memotivasi tenaga penjualannya
serta harus membuat program komunikasi dan promosi yang terdiri dari: iklan, promosi,
penjualan, hubungan masyarakat, dan penjualan secara langsung.
5. People
People merupakan unsur paling penting dalam sebuah perusahaan jasa, karena mereka
menghasilkan barang atau jasa. Pentingnya orang-orang bagi pemasaran jasa sangat tergantung
pada seleksi, pelatihan, motivasi dan manajemen sumber daya manusia. People dalam unsur
bauran pemasaran dibagi menjadi dua, yaitu:
- Service Personel, yaitu orang-orang yang menyediakan jasa dari perusahaannya kepada
pelanggan. Mereka sangat penting terutama bila produk yang ditawarkan perusahaan
berbentuk jasa. Tugas ini akan memberikan persepsi terhadap kualitas jasa secara
keseluruhan.
80
USULAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK GARAM (Melina Hermawan, et al.)
-
Customer, yaitu orang yang mengkonsumsi suatu jasa yang kita tawarkan. Hubungan
diantara para pelanggan adalah sangat penting bagi pemasaran suatu jasa, karena persepsi
mereka akan suatu jasa dapat dibentuk dan dipengaruhi oleh pelanggan yang lain.
6. Process
Proses termasuk dalam salah satu variabel bauran pemasaran karena pelanggan akan seringkali
mempersepsikan sistem penyampaian jasa sebagai bagian dari jasa itu sendiri. Proses
merupakan seluruh usaha perusahaan dalam menjalankan dan melakukan aktivitasnya dalam
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Proses operasi berjalan dengan efisien, penyedia jasa akan memperoleh keunggulan nyata atas
para pesaing. Pemilihan proses ini bisa menjadi sumber keunggulan kompetitif bagi perusahaan
jasa.
7. Physical Evidence
Bukti fisik merupakan lingkungan fisik perusahaan dimana layanan jasa diciptakan dan dimana
penyedia jasa dan pelanggan berinteraksi, ditambah unsur-unsur berwujud yang ada yang
dipakai untuk berkomunikasi atau mendukung peran jasa. Pemasaran juga harus mengimbangi
dimensi ketidakberwujudannya dengan menyediakan petunjuk-petunjuk fisik untuk
menguatkan positioning dan citra serta mengembangkan product surround.
2.2. Importance Performance Analysis (IPA)
Metode Importance Performance Analysis adalah suatu alat untuk mengukur sejauh mana
tingkat kepuasan pelanggan terhadap kinerja di suatu perusahaan.
2.2.1 Kuadran I (Maintain Performance)
Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan dan faktorfaktor yang dianggap oleh pelanggan sudah sesuai dengan yang dirasakannya sehingga tingkat
kepuasannya relatif lebih tinggi. Variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini harus tetap
dipertahankan karena semua variabel ini menjadikan produk/jasa tersebut unggul di mata
pelanggan.
2.2.2 Kuadran II (Focus Improvement Effort Here)
Ini adalah wilayah faktor yang dianggap penting oleh pelanggan tetapi pada kenyataannya faktorfaktor ini belum sesuai seperti yang diharapkan (tingkat kepuasan yang diperoleh masih sangat
rendah). Variabel-variabel yang masuk dalam kuadran ini harus ditingkatkan dengan melakukan
perbaikan secara terus-menerus sehingga perfomance variabel yang ada dalam kuadran ini akan
meningkat.
2.2.3 Kuadran III (Medium Priority)
Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh pelanggan dan
pada kenyataannya kinerjanya tidak terlalu istimewa. Peningkatan variabel-variabel yang termasuk
dalam kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya terhadap manfaat yang
dirasakan oleh pelanggan sangat kecil.
2.2.4 Kuadran IV (Reduce Emphasis)
Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh pelanggan dan
dirasakan terlalu berlebihan. Variabel yang termasuk dalam kuadran ini dapat dikurangi agar
perusahaan dapat menghemat biaya.
81
JURNAL INTEGRA VOL. 2, NO. 1, JUNI 2012: 77-94
2.3. Segmentation, Targeting, Positioning
Segmentation, dasar dari segmentasi menurut Kotler antara lain:
1. Segmentasi Geografis: Segmentasi geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit
geografis yang berbeda seperti negara, negara bagian, wilayah, propinsi, kota, atau lingkungan
rumah tangga.
2. Segmentasi Demografis: Dalam segmentasi demografis, pasar dibagi menjadi kelompokkelompok berdasarkan variabel-variabel demografis seperti usia, ukuran keluarga, jenis
kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas
sosial.
3. Segmentasi Psikografis: Dalam segmentasi psikografis, pembeli dibagi menjadi kelompok
yang berbeda berdasarkan gaya hidup atau kepribadian akan nilai.
4. Segmentasi Perilaku: Dalam segmentasi perilaku, pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok
berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian, atau tanggapan mereka terhadap suatu produk.
Targeting menurut Kotler merupakan proses penetapan segmen pasar mana yang akan dibidik.
Positioning menurut Kotler merupakan tindakan tentang segala sesuatu yang harus dilakukan di
dalam pikiran pelanggan.
2.4. Correspondence Analysis
Correspondences Analysis dilakukan untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap para
pesaingnya. Data yang digunakan adalah data peringkat yang sudah dikonversikan menjadi bobot.
Dimana bobot yang digunakan adalah:
- Peringkat 1 = 3 (tertinggal)
- Peringkat 2 = 2 (bersaing)
- Peringkat 3 = 1 (unggul)
3. Pembahasan
3.1 Penelitian Pendahuluan
Wawancara untuk mendapatkan informasi awal kepada pemilik perusahaan, sales perusahaan,
penjual di grosir dan pasar tradisional dan konsumen pengguna garam.
Berikut ini merupakan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan kepada 30
penjual dan 30 konsumen garam di pasar tradisional yang dituangkan ke dalam bentuk tabel:
Tabel 1. Pertanyaan Untuk Penjual
No
82
Pertanyaan
1
Bagaimana cara menawarkan
garam ke konsumen?
2
Apakah konsumen meminta merk
tertentu?
3
Apakah konsumen suka menolak
garam yang ditawarkan?
4
Apakah yang biasanya menjadi
permintaan konsumen mengenai
garam?
Pilihan
Memberikan beberapa merk
Memberikan satu merk
Ya
Tidak
Ya
Kadang-kadang
Tidak
Harga murah
Bungkusan yang bersih
Warna putih
Jumlah
responden
12
18
9
21
2
10
18
11
6
13
Persentase
40%
60%
30%
70%
7%
33%
60%
37%
20%
43%
USULAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK GARAM (Melina Hermawan, et al.)
Tabel 1. Pertanyaan Untuk Penjual (lanjutan)
No
5
Pertanyaan
Pilihan
Selain garam Karya Tani, garam
apa yang paling banyak Anda jual?
Menjangan
Cap Naga
Cap 66
Karya Laut
Karya Nelayan
Jumlah
responden
10
9
7
3
1
Persentase
34%
30%
23%
10%
3%
Tabel 2. Pertanyaan Untuk Konsumen
No
Pertanyaan
Pilihan
1
Apakah Anda selalu menggunakan
garam merk tertentu
2
Jika ya, apa yang menjadi
pertimbangan Anda untuk memilih
merk garam tersebut?
3
Apakah yang paling penting dalam
memilih garam menurut Anda?
Ya
Tidak
Harga
Warna yang putih
Bagus menurut pedagang
Putih dan bersih
Harga
Jumlah
responden
11
19
4
5
22
16
14
Persentase
37%
63%
13%
16%
71%
53%
47%
3.2 Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel penelitian untuk penyusunan kuesioner penelitian dikembangkan berdasarkan bauran
pemasaran 4P yaitu Product, Price, Place, dan Promotion.
Berikut penjabaran variabel penelitian untuk konsumen pengguna garam:
 Product adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan, agar dapat memuaskan konsumen, yaitu:
- Jaminan kehalalan makanan pada kemasan
- Jaminan adanya yodium pada kemasan
- Adanya tanggal kadaluarsa sebagai jaminan kelayakan konsumsi produk
- Kerapihan kemasan produk
- Kebersihan produk yang ditawarkan
- Kualitas warna putih pada produk garam
- Tingkat kean garam
- Ketersediaan produk di setiap waktu
- Adanya variasi ukuran kemasan
- Desain kemasan pada produk

Price adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk yang
ditawarkan, yaitu:
- Label Harga Eceran Tertinggi (HET) pada kemasan
- Harga produk yang bersaing dibandingkan pesaing
- Kesesuaian harga dengan kualitas produk

Place adalah tempat atau lokasi penjualan produk yang ditawarkan, yaitu:
- Kemudahan untuk mendapatkan produk
- Ketersediaan di setiap penjual kebutuhan pokok

Promotion merupakan aktivitas yang dilakukan sebagai bentuk usaha untuk dapat
mengkomunikasikan product, yaitu:
- Adanya poster yang dipasang di pasar
- Adanya undian berhadiah pada produk
- Adanya iklan di media cetak
83
JURNAL INTEGRA VOL. 2, NO. 1, JUNI 2012: 77-94
-
Adanya iklan di media elektronik
Variabel penelitian untuk penjual pasar tradisional dan grosir:
 Product adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan, agar dapat memuaskan konsumen, yaitu:
- Jaminan kehalalan makanan pada kemasan
- Jaminan adanya yodium pada kemasan
- Adanya tanggal kadaluarsa sebagai jaminan kelayakan konsumsi produk
- Kerapihan kemasan produk
- Kebersihan produk yang ditawarkan
- Kualitas warna putih pada produk garam
- Tingkat kean garam
- Ketersediaan produk di setiap waktu
- Adanya variasi ukuran kemasan
- Desain kemasan pada produk

Price adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk yang
ditawarkan, yaitu:
- Label Harga Eceran Tertinggi (HET) pada kemasan
- Tingkat keuntungan produk dibandingkan pesaing
- Kesesuaian harga dengan kualitas produk

Place adalah tempat atau lokasi penjualan produk yang ditawarkan, yaitu:
- Kemudahan untuk melakukan pemesanan
- Kecepatan dalam pengiriman pesanan
- Ketepatan waktu dalam pengiriman pesanan

Promotion merupakan aktivitas yang dilakukan sebagai bentuk usaha untuk dapat
mengkomunikasikan product, yaitu:
- Adanya tenggang waktu antara pengiriman dan pembayaran
- Adanya penawaran berkala oleh salesman
- Adanya diskon pada waktu-waktu tertentu
- Adanya penawaran khusus untuk pembelian sejumlah produk
- Adanya bonus untuk pembelian dalam kondisi tertentu
- Adanya undian berhadiah untuk jumlah penjualan tertentu
3.3. Penyebaran Kuesioner Penelitian
Kuesioner penelitian disebarkan kepada penjual grosir dan pasar tradisional serta kepada konsumen
yang pernah merasakan garam Karya Tani di Pasar Induk Caringin Bandung dengan menggunakan
sampling purposive.
Kuesioner penelitian yang disebarkan kepada 120 responden penjual grosir dan pasar tradisional
bertujuan untuk mengetahui tingkat kepentingan dan tingkat performasi garam Karya Tani serta
untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan garam Karya Tani dibandingkan pesaingnya,
sedangkan kuesioner penelitian yang disebarkan kepada 120 responden konsumen pengguna garam
Karya Tani bertujuan untuk mengetahui profil konsumen serta tingkat kepentingan dan tingkat
performansi garam Karya Tani.
3.4 Pengolahan Data
3.4.1 Importance Performance Analysis (IPA)
Setelah menyebarkan kuesioner penelitian, maka didapatkan data tingkat kepentingan dan
performansi menurut konsumen dan penjual grosir dan pasar tradisional diolah dengan
menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA),dengan menggunakan metode
Importance Performance Analysis. Metode ini menggunakan importance performance matrix,
84
USULAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK GARAM (Melina Hermawan, et al.)
dimana terdapat dua variabel yaitu, X (rata-rata performansi Karya Tani menurut
konsumen/penjual) dan Y (rata-rata kepentingan konsumen/penjual). Berikut adalah hasil matriks
IPA berdasarkan tingkat kepentingan dan tingkat performansi menurut konsumen.
II
I
III
IV
Gambar 1. Matriks IPA Konsumen
Berdasarkan Importance Performance Matrix diatas, dapat dilihat bahwa:
1. Kuadran I (Maintain Performance)
Pada daerah kuadran I, atribut-atribut ini memiliki tingkat kepentingan (harapan) yang tinggi
dan tingkat kinerja (persepsi) yang diberikan perusahaan pun tinggi, sehingga dapat dikatakan
bahwa kinerja perusahaan perlu dipertahankan demi memenuhi kepentingan konsumen. Atribut
yang termasuk dalam kuadran I adalah:
 Variabel 1
: Jaminan kehalalan makanan pada kemasan
 Variabel 2
: Jaminan adanya yodium pada kemasan
 Variabel 3
: Adanya tanggal kadaluarsa sebagai jaminan kelayakan konsumsi produk
 Variabel 6
: Kualitas warna putih pada produk garam
 Variabel 7
: Tingkat kean garam
 Variabel 11 : Adanya label Harga Eceran Tertinggi(HET) pada kemasan
 Variabel 13 : Kesesuaian harga dengan kualitas produk
2. Kuadran II (Focus Improvement Effort Here)
Pada daerah kuadran II, atribut-atribut ini memiliki tingkat kepentingan (harapan) yang tinggi
namun tingkat kinerja (persepsi) yang diberikan perusahaan rendah, sehingga dapat dikatakan
bahwa kinerja perusahaan perlu ditingkatkan demi memenuhi kepentingan konsumen. Atribut
yang termasuk dalam kuadran II adalah:
 Variabel 8
: Ketersediaan produk setiap waktu
 Variabel 9
: Adanya variasi ukuran kemasan
 Variabel 12 : Harga produk yang bersaing dibandingkan pesaing
 Variabel 14 : Kemudahan untuk mendapatkan produk
 Variabel 15 : Ketersediaan di setiap penjual kebutuhan pokok
 Variabel 17 : Adanya undian berhadiah pada produk
3. Kuadran III (Medium-Low Priority)
Pada daerah kuadran III, atribut-atribut ini memiliki tingkat kepentingan (harapan) yang rendah
dan tingkat kinerja (persepsi) yang diberikan perusahaan pun rendah, sehingga dapat dikatakan
85
JURNAL INTEGRA VOL. 2, NO. 1, JUNI 2012: 77-94
bahwa perusahaan tidak memerlukan peningkatan kinerjanya. Atribut yang termasuk dalam
kuadran III adalah:
 Variabel 4
: Kerapihan kemasan produk
 Variabel 10 : Desain pada kemasan produk
 Variabel 18 : Adanya iklan di media cetak
 Variabel 19 : Adanya iklan di media elektronik
4. Kuadran IV (Reduce Emphasis)
Pada daerah kuadran IV, atribut-atribut ini memiliki tingkat kepentingan (harapan) yang rendah
namun tingkat kinerja (persepsi) yang diberikan perusahaan tinggi, sehingga dapat dikatakan
bahwa perusahaan memiliki tingkat kinerja yang berlebihan. Atribut yang termasuk dalam
kuadran IV adalah:
 Variabel 5
: Kebersihan produk yang ditawarkan
 Variabel 16 : Adanya poster yang dipasang di pasar
Berikut adalah hasil matriks IPA berdasarkan tingkat kepentingan dan tingkat performansi menurut
penjual grosir dan pasar tradisional.
II
I
III
IV
Gambar 2. Matriks IPA Penjual
Berdasarkan Importance Performance Analysis Matrix Penjual diatas, dapat dilihat bahwa:
1. Kuadran I (Maintain Performance)
Pada daerah kuadran I, atribut-atribut ini memiliki tingkat kepentingan (harapan) yang tinggi
dan tingkat kinerja (persepsi) yang diberikan perusahaan pun tinggi, sehingga dapat dikatakan
bahwa kinerja perusahaan perlu dipertahankan demi memenuhi kepentingan konsumen. Atribut
yang termasuk dalam kuadran I adalah:
 Variabel 1
: Jaminan kehalalan makanan pada kemasan
 Variabel 2
:Jaminan adanya yodium pada kemasan
 Variabel 6
: Kualitas warna putih pada produk garam
 Variabel 7
: Tingkat kean garam
 Variabel 8
: Adanya label Harga Eceran Tertinggi(HET) pada kemasan
 Variabel 17 : Kesesuaian harga dengan kualitas produk
86
USULAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK GARAM (Melina Hermawan, et al.)
2. Kuadran II (Focus Improvement Effort Here)
Pada daerah kuadran II, atribut-atribut ini memiliki tingkat kepentingan (harapan) yang tinggi
namun tingkat kinerja (persepsi) yang diberikan perusahaan rendah, sehingga dapat dikatakan
bahwa kinerja perusahaan perlu ditingkatkan demi memenuhi kepentingan konsumen. Atribut
yang termasuk dalam kuadran II adalah:
 Variabel 9
: Adanya variasi ukuran kemasan
 Variabel 12 : Tingkat keuntungan produk dibandingkan pesaing
 Variabel 14 : Kemudahan untuk melakukan pemesanan
 Variabel 15 : Kecepatan dalam pengiriman pesanan
 Variabel 16 : Ketepatan waktu dalam pengiriman
 Variabel 19 : Adanya diskon pada waktu tertentu
 Variabel 20 : Adanya penawaran khusus untuk pembelian sejumlah produk
 Variabel 21 : Adanya bonus untuk pembelian dalam kondisi tertentu
3. Kuadran III (Medium-Low Priority)
Pada daerah kuadran III, atribut-atribut ini memiliki tingkat kepentingan (harapan) yang rendah
dan tingkat kinerja (persepsi) yang diberikan perusahaan pun rendah, sehingga dapat dikatakan
bahwa perusahaan tidak memerlukan peningkatan kinerjanya. Atribut yang termasuk dalam
kuadran III adalah:
 Variabel 4
: Kerapihan kemasan produk
 Variabel 10 : Desain pada kemasan produk
 Variabel 22 : Adanya undian berhadiah untuk jumlah penjualan tertentu
4. Kuadran IV (Reduce Emphasis)
Pada daerah kuadran IV, atribut-atribut ini memiliki tingkat kepentingan (harapan) yang rendah
namun tingkat kinerja (persepsi) yang diberikan perusahaan tinggi, sehingga dapat dikatakan
bahwa perusahaan memiliki tingkat kinerja yang berlebihan. Atribut yang termasuk dalam
kuadran IV adalah:
 Variabel 3 : Adanya tanggal kadaluarsa sebagai jaminan kelayakan konsumsi produk
 Variabel 5
: Kebersihan produk yang ditawarkan
 Variabel 11 : Adanya label Harga Eceran Tertinggi pada kemasan
 Variabel 13 : Kesesuaian harga dengan kualitas produk
 Variabel 18 : Adanya penawaran berkala oleh salesman
3.4.2 Correspondence Analysis
Data kelemahan dan kelebihan garam Karya Tani dibandingkan pesaingnya diolah dengan
menggunakan metode Correspondence Analysis (CA). Perhitungan rangking dengan metode
Correspondence Analysis (CA) akan menghasilkan penentuan posisi garam Karya Tani di antara
pesaingnya, yaitu garam Menjangan dan Cap Naga.
Penentuan pesaing garam Karya Tani ini berdasarkan informasi yang diperoleh dari wawancara
kepada pihak PD Sumur Sari, yaitu garam Menjangan dan Cap Naga. Rangking yang diberikan
oleh responden untuk setiap merk garam memiliki bobot, yaitu untuk ranking 1 memiliki bobot 3,
untuk ranking 2 memiliki bobot 2 dan untuk ranking 3 memiliki bobot 1. Bobot tersebut merupakan
nilai yang diberikan untuk setiap peringkat, dimana hasil bobot yang telah dijumlahkan untuk
setiap atributnya diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS. Tabel berikut merupakan
data peringkat untuk garam Karya Tani dan pesaingnya.
87
JURNAL INTEGRA VOL. 2, NO. 1, JUNI 2012: 77-94
Tabel 3. Peringkat Berdasarkan Correspondence Analysis
No
Atribut
1
2
Jaminan kehalalan makanan pada kemasan
Jaminan adanya yodium pada kemasan
Adanya tanggal kadaluarsa sebagai jaminan kelayakan
konsumsi produk
Kerapihan kemasan produk
Kebersihan produk yang ditawarkan
Kualitas warna putih pada produk garam
Tingkat kean garam
Ketersediaan produk di setiap waktu
Adanya variasi ukuran kemasan
Desain kemasan pada produk
Label Harga Eceran Tertinggi (HET)
Tingkat keuntungan produk yang bersaing dibandingkan
pesaing
Kesesuaian harga dengan kualitas produk
Kemudahan untuk melakukan pemesanan
Kecepatan dalam pengiriman pesanan
Ketepatan waktu dalam pengiriman
Adanya tenggang waktu antara pengiriman dan
pembayaran(cara pembayaran: Diperbolehkan hutang)
Adanya penawaran berkala oleh salesman
Adanya diskon pada waktu-waktu tertentu
Adanya penawaran khusus untuk pembelian sejumlah
produk
Adanya bonus untuk pembelian dalam kondisi tertentu
Adanya undian berhadiah untuk jumlah penjualan tertentu
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Karya Tani
2
1
Peringkat
Menjangan
3
2
Cap Naga
1
3
3
1
2
2
2
1
1
1
3
2
1
1
1
3
2
2
2
1
3
3
3
2
3
3
1
3
2
1
3
2
2
2
3
3
3
1
2
2
1
3
1
1
2
3
1
2
2
3
1
1
3
2
1
3
3
2
2
3
1
1
Row and Column Scores
,6
21
,4
15
CAP_NAGA
916
18
22
1
13
,2
-,0
17
11
12
20
14
4
7 2 19
5
Dimension 2
6
-,2
3
MENJANGA 10
KARYA_TA
-,4
Columns
8
-,6
-,6
-,4
-,2
-,0
Rows
,2
,4
,6
Dimension 1
Symmetric Normalization
Gambar 3. Grafik Correspondence Analysis (CA) Atribut 1
88
USULAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK GARAM (Melina Hermawan, et al.)
3.4.3 Segmentasi, Targeting, dan Positioning
Berdasarkan hasil kuesioner penelitian konsumen pengguna garam, diperoleh data profil konsumen
yang dijadikan dasar untuk menentukan segmentasi pasar garam Karya Tani produksi PD Sumur
Sari Bandung. Segmentasi terdiri atas 4 kategori, yaitu Demografi, Geografi., Psikografi, dan
perilaku. Berikut uraian masing-masing kategori segmentasi.
Tabel 4. Segmentasi Profil Responden
Demografis
Pekerjaan
Tempat Tinggal
Geografi
Tempat Membeli Garam
Psikografi
Cara Mengetahui Garam Karya Tani
Lama Menghabiskan Garam 250gram
Perilaku
Banyak Garam yang dibeli setiap belanja
Ibu rumah Tangga
Wiraswasta
Karyawan
Lainnya
Caringin
Kopo
Cijerah
Soekarno Hatta
Lainnya
Warung Dekat rumah
Pasar Tradisional
Minimarket
Supermarket
Lainnya
Penjual
Poster
Teman
Mencoba Sendiri
Lainnya
1-2 hari
3-4 hari
lebih dari 4 hari
tidak tentu
1 bungkus
2 bungkus
3 bungkus
4 bungkus
lebih dari 4 bungkus
54%
29%
13%
3%
40%
16%
18%
23%
3%
34%
39%
17%
10%
0%
43%
28%
13%
16%
0%
21%
35%
18%
27%
25%
38%
15%
14%
8%
Berdasarkan hasil segmentasi di atas, maka dilakukan penentuan target pasar yang akan dibidik
oleh PD Sumur Sari Bandung untuk produk garam Karya Tani. Berikut adalah target pasar yang
akan dipilih mengacu pada hasil persentase terbesar pada masing-masing kategori segmentasi:
1. Pekerjaan: Konsumen ibu rumah tangga berdasarkan persentase terbesar yaitu 54%.
2. Tempat Tinggal: Konsumen yang memiliki tempat tinggal di sekitar wilayah pemasaran
berdasarkan wilayah pemasararan(penelitian ini) di Pasar Caringin, maka konsumen dengan
tempat tinggal di Caringin memiliki persentase terbesar yaitu 40%.
3. Tempat Membeli Garam: Konsumen yang membeli garam di pasar tradisional dengan
persentase terbesar yaitu 39%, tetapi tidak menutup kemungkinan di warung/kios berdasarkan
persentase terbesar kedua yaitu 34% responden membeli garam di warung dekat rumah.
4. Cara mengetahui garam Karya Tani: melalui penjual berdasarkan persentase sebesar 43%.
5. Lama Menghabiskan garam 250gram: Konsumen yang menghabiskan garam kemasan
250gram selama 3-4 hari berdasarkan persentase terbesar yaitu 35%.
6. Banyak garam yang dibeli setiap belanja: Konsumen yang membeli garam 2 bungkus setiap
kali belanja berdasarkan persentase terbesar yaitu 38%.
89
JURNAL INTEGRA VOL. 2, NO. 1, JUNI 2012: 77-94
Garam Karya Tani dapat menentukan positioning produknya sebagai garam yang dekat di hati
karena kemudahan mendapatkan produk.
3.5 Analisis
3.5.1 Penentuan Prioritas Perbaikan Berdasarkan Hasil IPA Matrix Konsumen
Berikut adalah tabel penentuan prioritas perbaikan berdasarkan Hasil IPA Matrix Konsumen.
Atribut-atribut yang berada di dearah kuadran II menjadi prioritas perbaikan pertama, karena
atribut-atribut tersebut memiliki tingkat kepentingan tinggi dimata konsumen, sedangkan tingkat
performansi yang diberikan PD Sumur sari Bandung masih rendah sehingga untuk memuaskan
konsumen perlu adanya perbaikan pada atribut-atribut tersebut.
Atribut-atribut yang berada di daerah kuadran I menjadi prioritas kedua karena PD Sumur sari
Bandung perlu memperhatikan kinerjanya yang sudah ada saat ini agar tingkat kinerjanya tetap
dipertahankan demi memenuhi kepuasan konsumen.
Atribut 5,10,16 dan 19 yang berada di kuadran III dan IV akan dianalisis lebih lanjut karena
memiliki rata-rata kepentingannya >3, sedangkan atribut-atribut lain yang berada di kuadran III
dan IV dapat diabaikan karena memiliki rata-rata kepentingan <3.
Tabel 5. Penentuan Prioritas Perbaikan Berdasarkan IPA Matrix Konsumen
No Atribut
8
9
12
14
15
17
1
2
3
6
7
11
13
4
10
18
19
5
16
Atribut
Ketersediaan produk di setiap waktu
Adanya variasi ukuran kemasan
Harga produk yang bersaing dibandingkan pesaing
Kemudahan untuk mendapatkan produk
Ketersediaan di setiap penjual kebutuhan pokok
Adanya undian berhadiah pada produk
Jaminan kehalalan makanan pada kemasan
Jaminan adanya yodium pada kemasan
Adanya tanggal kadaluarsa sebagai jaminan kelayakan
konsumsi produk
Kualitas warna putih pada produk garam
Tingkat kean garam
Label Harga Eceran Tertinggi (HET) pada kemasan
Kesesuaian harga dengan kualitas produk
Kerapihan kemasan produk
Desain pada kemasan produk
Adanya iklan di media cetak
Adanya iklan di media elektronik
Kebersihan produk yang ditawarkan
Adanya poster yang dipasang di pasar
IPA
Kuadran II
Kuadran II
Kuadran II
Kuadran II
Kuadran II
Kuadran II
Kuadran I
Kuadran I
Prioritas
1
Kuadran I
Kuadran I
Kuadran I
Kuadran I
Kuadran I
Kuadran III
Kuadran III
Kuadran III
Kuadran III
Kuadran IV
Kuadran IV
2
3
4
3.5.2 Penentuan Prioritas Perbaikan Berdasarkan Hasil IPA Matrix Penjual
Penentuan prioritas perbaikan berdasarkan kuesioner penjual grosir dan pasar tradisional dilihat
dengan mempertimbangkan hasil metode Correspondence Analysis dan hasil Importance
Performance Analyisi Matrix yang telah dilakukan. Penentuan prioritas perbaikan ini lebih
mempertimbangkan peringkat garam Karya Tani yang diperoleh dari pengolahan Correspondence
Analysis (dimulai dari peringkat 3,2, 1) masing-masing digabungkan dengan hasil Importance
Performance Analyisi Matrix (dimulai kuadran II, I, III, IV), karena apabila produk Karya Tani
memiliki peringkat tertinggal dari para pesaingnya, maka akan lebih sulit bagi perusahaan untuk
menarik minat konsumen menggunakan garam Karya Tani. Fokus atribut yang diperbaiki mengacu
pada peringkat.
90
USULAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK GARAM (Melina Hermawan, et al.)
Hasil Importance Performance Analysis (IPA) Matrix digunakan untuk menentukan tribut-atribut
yang menjadi prioritas perbaikan, yaitu yang berada di kuadran II dimana tingkat kepentingan
tinggi dan tingkat kinerja rendah serta kuadran I dimana tingkat kepentingan dan kinerja tinggi
untuk tetap dipertahankan perusahaan. Atribut-atribut yang berada di kuadran III dan IV dapat
diabaikan apabila rata-rata kepentingan <3.
Atribut 4,5,10,11,13,18 dan 22 yang berada di kuadran III dan IV akan dianalisis lebih lanjut
karena memiliki rata-rata kepentingannya >3, sedangkan atribut-atribut lain yang berada di
kuadran III dan IV dapat diabaikan karena memiliki rata-rata kepentingan <3.
Berikut ini merupakan tabel yang memperlihatkan prioritas perbaikan berdasarkan kuesioner
penjual.
Tabel 6. Penentuan Prioritas Perbaikan Berdasarkan IPA Matrix Penjual
No
Atribut
9
15
16
21
Adanya variasi ukuran kemasan
Kecepatan dalam pengiriman pesanan
Ketepatan waktu dalam pengiriman
Adanya bonus untuk pembelian dalam kondisi tertentu
Adanya tanggal kadaluarsa sebagai jaminan kelayakan
konsumsi produk
Kemudahan untuk melakukan pemesanan
Adanya diskon pada waktu-waktu tertentu
Adanya penawaran khusus untuk pembelian sejumlah produk
Jaminan kehalalan makanan pada kemasan
Adanya tenggang waktu antara pengiriman dan
pembayaran(cara pembayaran: Diperbolehkan hutang)
Kerapihan kemasan produk
Desain kemasan pada produk
Adanya undian berhadiah untuk jumlah penjualan tertentu
Kebersihan produk yang ditawarkan
Kesesuaian harga dengan kualitas produk
Adanya penawaran berkala oleh salesman
Tingkat keuntungan produk yang bersaing dibandingkan
pesaing
Jaminan adanya yodium pada kemasan
Kualitas warna putih pada produk garam
Tingkat kean garam
Ketersediaan produk di setiap waktu
Label Harga Eceran Tertinggi (HET)
3
14
19
20
1
17
4
10
22
5
13
18
12
2
6
7
8
11
Pengolahan Data
CA
IPA
3
Kuadran II
3
Kuadran II
3
Kuadran II
3
Kuadran II
3
Kuadran IV
2
2
2
2
Kuadran II
Kuadran II
Kuadran II
Kuadran I
2
Kuadran I
2
2
2
2
2
2
Kuadran III
Kuadran III
Kuadran III
Kuadran IV
Kuadran IV
Kuadran IV
1
Kuadran II
1
1
1
1
1
Kuadran I
Kuadran I
Kuadran I
Kuadran I
Kuadran IV
Prioritas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
3.6 Usulan
Untuk meningkatkan kembali penjualan garam Karya Tani, maka perlu dilakukan beberapa usulan
perbaikan yang dapat dipertimbangkan PD Sumur Sari Bandung berdasarkan prioritas perbaikan
dari hasil pengolahan kuesioner untuk penjual (grosir dan pasar tradisional) yang disesuaikan
dengan prioritas perbaikan dari hasil pengolahan kuesioner untuk konsumen pengguna garam
Karya Tani.
Usulan ini disusun berdasarkan prioritas perbaikan dari hasil pengolahan kuesioner untuk penjual
(grosir dan pasar tradisional) karena berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan,
peranan penjual sangat penting dalam pemasaran garam. Namun usulan perbaikan ini juga perlu
disesuaikan dengan prioritas perbaikan dari hasil pengolahan kuesioner untuk konsumen pengguna
91
JURNAL INTEGRA VOL. 2, NO. 1, JUNI 2012: 77-94
garam karena konsumen pengguna merupakan orang yang memiliki keputusan dalam membeli
garam.
4. Kesimpulan Dan Saran
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Faktor-faktor yang dianggap penting dan memiliki performansi yang kurang baik menurut
konsumen dari produk garam Karya Tani berdasarkan dari hasil analisis IPA, kuadran II
adalah:
 Ketersediaan produk setiap waktu
 Adanya variasi ukuran kemasan
 Harga produk yang bersaing dibandingkan pesaing
 Kemudahan untuk mendapatkan produk
 Ketersediaan di setiap penjual kebutuhan pokok, dan
 Adanya undian berhadiah pada produk.
2. Hasil Segmentation, Targeting, Positioning PD Sumur Sari dari hasil penelitian terhadap
konsumen pengguna garam adalah:
Segmentation berdasarkan: Pekerjaan, Daerah tempat tinggal, Tempat membeli garam, Cara
mengetahui garam Karya Tani, Lama menghabiskan garam Karya Tani, Banyak garam yang
dibeli setiap belanja
Targeting: Konsumen ibu rumah tangga, memiliki tempat tinggal di sekitar wilayah
pemasaran, Konsumen yang membeli garam di pasar tradisional dan di warung/kios,
Konsumen yang mengetahui garam Karya Tani melalui penjual
Positioning: Garam Karya Tani sebagai garam yang bersih dan dekat di hati karena memiliki
keunggulan lebih putih dan bersih dibandingkan produk garam sejenis dan kemudahan
mendapatkan produk
3. Faktor-faktor yang dianggap penting dan memiliki persepsi yang kurang baik menurut penjual
(grosir dan pasar tradisional) dari produk garam Karya Tani berdasarkan dari hasil analisis IPA,
kuadran II adalah:
 Adanya variasi ukuran kemasan
 Tingkat keuntungan produk dibandingkan pesaing
 Kemudahan untuk melakukan pemesanan
 Kecepatan dalam pengiriman pesanan
 Ketepatan waktu dalam pengiriman
 Adanya diskon pada waktu tertentu
 Adanya penawaran khusus untuk pembelian sejumlah produk, dan
 Adanya bonus untuk pembelian dalam kondisi tertentu
4. Faktor-faktor yang menjadi kelebihan dan kelemahan dari produk garam Karya Tani
dibandingkan dengan produk sejenis perusahaan pesaingnya menurut penjual di grosir dan
pasar tradisonal berdasarkan hasil analisis CA adalah:
Kelebihan dari produk garam Karya Tani:
 Jaminan adanya yodium pada kemasan
 Kualitas warna putih pada produk garam
 Tingkat kean garam
 Ketersediaan produk di setiap waktu
 Label Harga Eceran Tertinggi (HET)
 Tingkat keuntungan produk yang bersaing dibandingkan pesaing
Kelemahan dari produk garam Karya Tani:
 Tanggal kadaluarsa sebagai jaminan kelayakan konsumsi produk
92
USULAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK GARAM (Melina Hermawan, et al.)




Variasi ukuran kemasan
Kecepatan dalam pengiriman pesanan
Ketepatan waktu dalam pengiriman, dan
Bonus untuk pembelian dalam kondisi tertentu
5. Usulan perbaikan yang dapat diberikan kepada PD Sumur Sari berdasarkan gabungan prioritas
untuk konsumen dan untuk penjual adalah:
1. Prioritas Perbaikan 1
 PD Sumur Sari Bandung perlu menyediakan ukuran yang lebih kecil, yaitu
100gram/bungkus maupun lebih besar, yaitu 500gram/bungkus.
 Mempertahankan adanya kegiatan penawaran berkala oleh salesman.
 Wilayah pengiriman tiap angkutan perlu dibagi per wilayah pemasaran.
 Melakukan promosi dengan memberikan bonus berupa barang produk serupa, maupun
bonus lainnya.
 PD.Sumur Sari perlu memperluas daerah pemasarannya ke toko maupun warung yang
jauh dari pasar tradisional dan grosir mendekati perumahan yang dekat dengan wilayah
pemasarannya.
 Promosi produk garam Karya Tani berupa hadiah langsung pada tiap kemasan.
2. Prioritas Perbaikan 2
 Penjual diberikan nomor telepon yang dapat dihubungi agar dapat melakukan
pemesanan dengan mudah.
 Promosi dengan mengadakan diskon-diskon pada saat hari raya, diadakan diskon
khusus untuk jumlah pembelian tertentu.
 Promosi dengan mengadakan penawaran khusus untuk penjual yang melakukan
pemesanan untuk sejumlah produk.
3. Prioritas Perbaikan 3
 Jaminan kehalalan makanan pada kemasan harus tetap dipertahankan.
 PD Sumur Sari Bandung perlu menyesuaikan tenggat waktu yang diberikan sesuai
kesepakatan dengan penjual.
4. Prioritas Perbaikan 4
PD Sumur Sari Bandung dapat menyesuaikan harga jual produk garam nya dengan pesaing
5. Prioritas Perbaikan 5
PD Sumur Sari Bandung harus mempertahankan keunggulan:
 Adanya jaminan adanya yodium pada kemasan
 Proses produksi garam nya.
 Adanya tanggal kadaluarsa.
 Kesesuaian harga dengan kualitas produk.
6. Prioritas Perbaikan 6
PD Sumur Sari Bandung harus mempertahankan adanya tanggal kadaluarsa sebagai
jaminan kelayakan konsumsi produk
7. Prioritas Perbaikan 7
 kerapihan kemasan
 desain kemasan
PD Sumur Sari Bandung perlu mengadakan:
 undian berhadiah
 pemasangan spanduk di toko maupun lapak pasar
93
JURNAL INTEGRA VOL. 2, NO. 1, JUNI 2012: 77-94
8. Prioritas Perbaikan 8
 kebersihan produk
9. Prioritas Perbaikan 9
PD Sumur Sari Bandung perlu mempertahankan adanya label Harga Eceran Tertinggi
(HET) pada kemasan
4.2 Saran
Adanya penelitian lebih lanjut mengenai distribusi bahan baku garam dari petani ke pabrik untuk
mempertahankan ketersediaan garam
5. Daftar Pustaka
Kotler, P. (2004), Manajemen Pemasaran, edisi 10, PT Intan Sejati Klaten, Jakarta.
Purnama, Lingga (2002), Strategic Marketing Plan, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Solihin, S. (2011), Analisis dan Usulan Strategi Pemasaran Produk Garam Halus (Studi Kasus:
Produk Garam Halus Karya Tani), Tugas Akhir, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
Sugiyono (2006), Metode Penelitian Administrasi, CV. Alfabeta, Bandung.
Supranto, J. (2001), Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar,
PT Rineka Cipta, Jakarta.
Tjiptono, F. (1997), Strategi Pemasaran, Andi Yogyakarta, Yogyakarta.
94
Download