SOSIAL EKONOMI KELAUTAN DAN PERIKANAN – TAHUN 2010 7. Penelitian Peran Masyarakat Adat dalam Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Perairan Umum Latar Belakang : Dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan perairan umum baik di sungai dan rawa, waduk dan danau memerlukan peran masyarakat untuk melakukan pengelolaan sumberdaya tersebut agar tetap dapat berkelanjutan. Masyarakat adat di Indonesia telah terbukti berperan penting dalam pengelolaan sumberdaya perikanan tersebut. Sentra penangkapan ikan di beberapa wilayah, bahkan berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan minapolitan. Alat tangkap di Muara Sungai Cikaso, Sukabumi, Jawa Barat Proses pengolahan ikan di Kab. Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Kumpai di Danau Bangkau, Kab. Hulu Sungai Selatan, Kalsel Penangkapan ikan di perairan Danau Tempe, Wajo, Sulawesi Selatan Danau Teluk Kanali, Jambi Danau Lindu, Sulawesi Tengah Tujuan : 1. Mengidentifikasi dan menganalisa peran masyarakat adat dalam pengelolaan sumberdaya perikanan perairan umum. 2. Merumuskan bahan masukan untuk penetapan alternatif kebijakan yang terkait dengan peranan masyarakat (adat) dalam pengelolaan sumberdaya perikanan perairan umum. 3. Mengidentifikasi dan menganalisis aspek-aspek generik dalam memberdayakan ekonomi masyarakat nelayan melalui pengembangan minapolitan berbasis sumber daya dan usaha perikanan perairan umum. Metode : Pengumpulan data sekunder dan primer melalui kegiatan survei pada masyarakat nelayan, tokoh adat, tokoh masyarakat, pengurus lembaga adat, pejabat pemerintah kabupaten dan desa, yang berada di wilayah perairan umum. Hasil : 1. Kesimpulan: Pemanfaat sumberdaya perikanan perairan umum pada umumnya adalah masyarakat yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Pemanfaatan ini telah berlangsung secara turun-temurun. Pemanfaatan sumberdaya perikanan yang dilakukan oleh masyarakat secara turun-temurun juga melakukan tata kelola sumberdaya berdasarkan aturan yang telah berlaku secara turun-temurun yang berasal dari para pemuka adat. Hal tersebut dipahami masyarakat sebagai salah satu bentuk kearifan lokal dalam pengelolaan sumberdaya perikanan agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Kearifan lokal yang hidup di masyarakat tidak bertentangan dengan asas pembangunan berkelanjutan pemerintah. Penegakan norma dan aturan dalam pengelolaan suatu sumberdaya perikanan pada umumnya dilakukan oleh para pemuka adat. Peran masyarakat adat merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan untuk dapat berperanan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan perairan umum agar pemanfaatannya berkelanjutan. 2. Rekomendasi: Kebijakan lokal ataupun kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat adalah salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam pemanfaatan dan pengelolaan suatu wilayah sumberdaya secara berkelanjutan. Karena hal tersebut merupakan potensi penting untuk pembangunan di Indonesia. Masyarakat yang hidup dengan peraturan-peraturan yang telah ada dari nenek moyang dan patuh terhadap kepemimpinan informal (adat) merupakan potensi pembangunan. Sinkronisasi kebijakan antara pemimpin adat (pemuka adat) dengan kebijakan yang diberlakukan dari pemerintah setempat melalui pemimpin formal adalah penting agar pembangunan lebih cepat terlaksana. Lokasi penelitian di Kab. Aat tangkap ‘selambau’, Ciamis, Jawa Barat Dusun Bambaler, Kalteng Unit Kerja : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (http://www.bbrse.kkp.go.id/) Alamat : Jl. K. S. Tubun Petamburan VI, Jakarta Pusat 10260 – DKI Jakarta / Telp. : (021) 53650162 pes 121; (021) 53650475 / Fax. : (021) 53650159 / E-mail : [email protected] / [email protected] Lokasi Kegiatan : Sumatera Selatan, Jambi, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah Penanggungjawab : Ir. Zahri Nasution, M.Si. Program Renstra : Penelitian dan Pengembangan Iptek Kelautan dan Perikanan Mitra Kerja Sama : Peneliti Utama Keg. : Drs. Sastrawidjaja; Ir. Mursidin; Baden Dana Pendamping : Program APBN : Penelitian dan Pengembangan Iptek Mucharam, S.Pi.; Radityo Pramoda, S.H., Pengguna : Sumber Dana : - RM : Rp. 350.000.000 S.E., M.M.; Bayu Vita Indah Yanti, S.H.; - PHLN : Riesti Triyanti, A.Md.; Arga Aryadwiguna; - PNBP : Sugeng Zulharman LAPORAN RINGKAS PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2010 295