33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menerangkan, menguji hipotesis dari variabel-variabel penelitian. Penelitian eksplanatif merupakan penelitian menghubungkan atau mencari sebab akibat antara dua atau lebih konsep (variablel) yang akan diteliti.35 Hasil akhir dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui bagaimana korelasi antara dua atau lebih variabel baik pola, arah, sifat, bentuk, maupun kekuatan hubungannya. 3.2. Metode Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Pendekatan kuantitatif ini digunakan untuk mengidentifikasikan seluruh konsep yang menjadi tujuan penelitian. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey, dihimpun melalui penyebaran kuesioner yang telah disiapkan sebelumnya. Metode survey adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, 35 Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. 2009. Jakarta: Prenada Media Grup. 68 baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok ataupun daerah.36 Survei bertujuan untuk meliput banyak orang sehingga hasil survei dapat dipandang mewakili populasi atau generalisasi.37 Untuk memperoleh data tersebut digunakan kuesioner yang besifat tertutup yaitu sejumlah daftar pernyataan/pertanyaan dimana di dalamnya terdapat beberapa alternatif jawaban atau respon, kemudian responden diminta memilih satu jawaban saja dari beberapa alternatif jawaban yang ada. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.38 Populasi merupakan gabungan seluruh elemen yang memiliki serangkaian karakteristik serupa untuk kepentingan riset serta sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah friend di facebook Puspa Swara Publisher yang masuk dalam database Puspa Swara (selama bulan Juli-Desember tahun 2014) karena pernah melakukan pembelian buku melalui media online facebook. Dari data yang dimiliki tercatat ada 307 orang. Kriteria tersebut dipilih 36 Moh. Nasir. Metode Penelitian. 1998. Jakarta: Graha Indonesia. 65. Istijanto M.M . Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. 2005. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 55. 38 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. 2006.Bandung: Alfabeta. 89. 37 34 karena sudah dipastikan bahwa orang tersebut aktif di media online facebook selama periode penelitian. 3.3.2. Sampel Menurut Sugiyono sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti. Sampel merupakan sebgaian populasi yang diambil melalui prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Teknik penarikan sampel yang digunakan yaitu dengan non probability sampling, dengan teknik purposive sampling. Non probability sampling adalah teknik pangambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk menjadi anggota populasi. Teknik purposive sampling adalah teknik menyeleksi orang-orang atas dasar kriteriakriteria yang dibuat periset berdasarkan tujuan periset. Dalam penelitian ini peneliti memilih sampel dengan kriteria pernah melihat isi pesan promosi di media online facebook Puspa Swara. Untuk mengetahui sampel dari populasi tersebut maka jumlah sampel yang akan diteliti sebagai responden menggunakan Rumus Slovin, rumusnya adalah: Keterangan : n = ukuran sampel 35 N = ukuran populasi e = % kelonggaran yang diinginkan dari rumus tersebut maka jumlah sampel adalah n = 75,43 Maka jumlah sampel adalah dibulatkan menjadi 76 orang. 3.4 Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep 3.4.1 Definisi Konsep 1. Isi Pesan atau konten (content) adalah segala sesuatu yang disajikan pada situs/website dalam hal ini mencakup audio, text, graphics, images dan video. 2. Promosi adalah segala macam bentuk komunikasi persuasi yang dirancang untuk menginformasikan pelanggan tentang produk atau jasa untuk mempengaruhi mereka agar membeli barang atau jasa tersebut yang mencakup publisitas, penjualan perorangan dan periklanan. 3. Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial dan situs web yang diluncurkan pada bulan febuari 2004 dioperasikan oleh Facebook, Inc. 36 yang dimiliki dan 4. Minat beli adalah tahap kecenderungan untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. 3.4.2 Operasionalisasi Konsep Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian Variabel Isi Pesan Dimensi Offering mix Indikator Skala Pengukuran Keseimbangan isi pesan Promosi facebook antara informasi Facebook (X) produk atau informasi umum Ordinal lainnya Appeal mix Facebook puspa swara berisi informasi dan penawaran promosi yang bermanfaat dan Ordinal menarik Multimedia Pesan dari facebook Puspa mix Swara disajikan dengan Ordinal menarik dan baik Content Type Isi pesan Facebook Puspa Swara yang selalu diperbarui, sesuai dengan situasi yang Ordinal berlangsung Minat Beli Kognitif Tertarik untuk mencari (Y) (Attention) informasi mengenai buku Ordinal Puspa Swara Ingin mengetahui buku Puspa Swara 37 Ordinal Afektif Tertarik untuk mencoba akan (Desire, buku Puspa Swara Interest) Mempertimbangkan untuk membeli buku Puspa Swara Ingin memiliki buku Puspa Swara 3.5 Ordinal Ordinal Ordinal Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Data Primer Jenis data yang digunakan adalah data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket atau kuesioner. Kuesioner berisikan instrumen untuk masing-masing variabel penelitian disusun untuk menggali informasi lebih lanjut dari setiap variabel. Menurut Rachmat Kriyantono, data primer adalah “data yang didapat dari sumber pertama, misalnya dari individu atau perseorangan”.39 Sedangkan menurut Sugiyono kuesioner adalah “teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi sperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab”.40 3.5.2 Data Sekunder Menurut Rachmat Kriyantono, data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder. Data sekunder adalah cara yang 39 40 Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. 2009. Jakarta: Prenada Media Grup. 41. Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. 2009. Bandung: Alfabeta. 135. 38 dilakukan untuk menelusuri dan mencari teori-teori yang relevan dengan penelitian penulis. Data sekunder bersumber dari tinjauan pustaka, bisa melalui buku-buku yang terkait dengan judul penelitian, internet, maupun data dari penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan. 3.6 Teknik Analisis Data Pada penelitian kuantitatif, pengolahan data secara umum dilaksanakan dengan melalui tahap memeriksa (editing), proses pemberian identitas (coding) dan proses pembeberan (tabulating)41. Berikut penjelasan dari pengolahan data tersebut: a. Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai menghimpun data dilapangan. Proses editing dimulai dengan memberi identitas pada instrumen penelitian yang telah terjawab. Kemudian rmemeriksa satu persatu Iembaran instrumen pengumpulan data, kemudian memeriksa poin-poin serta jawaban yang tersedia. Apabila terjadi kejanggalan pada insrumen tersebut, berilah identitas tertentu pada instrumen pada poin yang janggal tersebut. b. Pengkodean, setelah tahap editing selesai dilakukan, kegiatan berikutnya adalah mengklasifikasikan data-data tersebut melalui tahapan coding. Maksudnya data yang telah diedit tersebut diberi identitas sehingga rnemiliki arti tertentu pada saat dianalisis. 41 Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, Edisi Pertama. 2005. Jakarta: Kencana. 164-167 39 c. Tabulasi adalah bagian terakhir dari pengolahan data. Maksud tabulasi adalah memasukkan data pada tabel-tabel tertentu dan mengatur angkaangka serta menghitungnya. Pengukuran pada penelitian ini dilakukan secara kuantititatif yaitu untuk dapat mengetahui pengaruh isi pesan melalui media online facebook terhadap minat membeli buku Puspa Swara oleh konsumen. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis tingkat persetujuan responden. Dalam hal ini, pengukuran tingkat persetujuan menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur pendapat atau persepsi dari responden. Skala dalam penelitian ini menggunakan 5 poin skala yang diberikan bobot nilai, seperti dalam tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.2 Skala Likert Jawaban Nilai Sangat Tidak Setuju 1 Tidak Setuju 2 Ragu-ragu 3 Setuju 4 Sangat Setuju 5 40 3.6.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas a. Uji Validitas Menurut Husein Umar, validitas adalah dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner akan mengukur apa yang ingin diukur.42 Indikator yang termuat didalam operasional konsep/variabel tersebut harus sesuai dengan variabel yang diteliti. Pertanyaan yang dibuat berdasarkan dari indikator tersebut benar-benar merepresentasikan variabel penelitian dan tidak keluar dari topik penelitian. Cara pengujian validitas dengan menghitung korelasi antar skor total dengan menggunakan rumus korelasi product moment, sebagai berikut (Sugiyono): n. ∑XY – (∑X)(∑Y) . rxy = √{n∑X2 – (∑X 2)}{n∑Y 2 – (∑Y 2)} Keterangan: rxy = Nilai validitas atau koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y n = Jumlah responden untuk diuji ∑xy = Jumlah hasil kali skor X dan Y setiap responden ∑x = Jumlah skor X ∑y = Jumlah skor Y 42 Umar, Husein. Metode Riset Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2002. 101 41 (∑x)2 = Jumlah kuadrat skor X (∑y)2 = Jumlah kuadrat skor Y Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang dirancang dalam bentuk kuesioner benar-benar dapat menjalankan fungsinya. Menguji valid atau tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika, yaitu melalui nilai koefisien korelasi skor butir pertanyaan dengan skor totalnya. Cara penilaian validitas dengan membandingkan nilai r (korelasi)-hitung dengan r-tabel. Dimana r-tabel diperoleh dari nilai signifikansi (α = 5%) dan jumlah subyek (N) = 20 yaitu > 0,444. Kriteria penilaian valid atau tidak adalah membandingkan nilai r-hitung tiap-tiap pertanayan harus lebih besar dari r-tabel. Butir pertanyaan variabel isi pesan media online facebook (X) berjumlah 6 pertanyaan, seperti terlihat pada tabel 3.3, nilai product moment (r-hitung) butirbutir pertanyaan berkisar antara 0,583 s/d 0,843 dimana nilai tersebut lebih besar dari nilai r tabel (0,444) maka seluruh butir pertanyaan variabel X dinyatakan valid. Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel X Butir Pertanyaan Indeks Validitas Taraf Signifikansi Keterangan (5%) Item 1 0.843 0.444 Valid Item 2 0.756 0.444 Valid 42 Item 3 0.767 0.444 Valid Item 4 0.715 0.444 Valid Item 5 0.583 0.444 Valid Item 6 0.662 0.444 Valid Sumber: Data diolah, 2015 Butir pertanayan variabel Minat Beli Buku (Y) berjumlah 6 pertanyaan, seperti terlihat pada tabel 3.4 dimana product moment (r-hitung) butir-butir pertanyaan berkisar antara 0,570 s/d 0,833 dimana nilai tersebut lebih besar dari nilai R tabel (0,444) maka seluruh butir pertanyaan variabel Y dinyatakan valid. Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Y Butir Pertanyaan Indeks Validitas Taraf Signifikansi Keterangan (5%) Item 1 0.732 0.444 Valid Item 2 0.833 0.444 Valid Item 3 0.693 0.444 Valid Item 4 0.570 0.444 Valid Item 5 0.713 0.444 Valid Item 6 0.702 0.444 Valid Sumber: Data diolah, 2015 b. Uji Reliabilitas Menurut Husein Umar, reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur 43 dilakukan berulang kali.43 Uji reliabilitas adalah tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah instrumen. Instrumen yang sudah dipercaya atau reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.44 Rumus untuk mengetahui hasil uji reliabilitas yaitu menggunakan rumus Alpha Cronbach, salah satu koefisien reliabilitas yang paling sering digunakan, sebagai berikut: Keterangan: r11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan ∑σ b2 =Jumlah varian butir Σ12 = Varian total Nilai reliabilitas dengan menggunakan Cronbach Alpha yang menunjukkan tingkat korelasi dan hubungan antar butir-butir kuesioner yang biasanya dapat diterima adalah 0,70 (Sekaran, 2006). Hal tersebut sesuai dengan pendapat Malhotra (2005) yang menyatakan bahwa nilai Alpha yang baik adalah di atas 0,6. Semakin tinggi nilai alpha, berarti skala item pengukuran yang digunakan semakin baik. 43 Ibid. 44 Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2002. 154. 44 Uji reliabilitas dilakukan pada butir-butir pertanyaan yang telah dinyatakan valid, kemudian diuji dengan metode Cronbach’s Alpha untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat dapat dipercaya untuk mengukur suatu objek. Kriteria suatu variabel dinyatakan reliabel adalah apabila nilai Cronbach’s Alpha melebihi 0,6 karena meurut Sekaran (1992) reabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8 adalah baik.45 Hasil pengujian reliabilitas menggunakan program SPSS 17 dirangkum dalam tabel berikut ini: Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Isi Pesan Promosi Facebook (X) Minat Beli Buku (Y) Jumlah Item Valid 6 Cronbach’s Alpha 0.886 Status Reliabel 6 0.889 Reliabel Sumber: Data diolah, 2015 Pada tabel diatas diketahui nilai Cronbach’s Alpha variabel X adalah 0,886 dan variabel Y adalah 0,889. Maka dapat dinyatakan bahwa kedua variabel adalah reliabel. Dari hasil uji kualitas data tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua variabel dinyatakan valid dan reliabel sehingga layak digunakan untuk penelitian menggunakan analisis statistik selanjutnya. 45 Duwi Priyatno. Mandiri Belajar SPSS: Untuk Analisis Data & Uji Statistika. Jakarta: Mediakom. 2008. Hal 76. 45 3.6.2 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang memungkinkan keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis yang sedang dipersoalkan atau di uji, berdaasarkan tingkat keyakinan yang telah ditentukan. Dasar pengambilan keputusan bahwa suatu hipotesis dapat diterima atau ditolak adalah dengan melihat probabilitasnya (nilai signifikansi) serta perbandingan antara t hitung dengan ttabel, serta nilai t pada uji T. Nilai statistik tabel diambil dari nilai df atau degree of freedom terhadap 76 data responden, dengan tingkat signifikansi alpha 5%. Nilai ttabel yang diambil untuk penelitian ini adalah 1,665. Tabel 3.6 Kategori Uji Hipotesis Penelitian Kategori Deskripsi Ho diterima (tidak ada pengaruh) Probabilitas > 0,05 thitung < ttabel Ho ditolak (ada pengaruh) Probabilitas < 0,05 thitung > ttabel Sumber: Duwi Priyatno, Paham Analisis Data dengan SPPSS, Hal 31 Dari uji T atau t test akan didapat thitung dan nilai signifikansinya (probabilitas). Jika nilai lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi menunjukkan Ho ditolak, Ha diterima yang artinya ada suatu pengaruh. 46 3.6.3 Analisis Regresi Linier Sederhana Penelitian ini melibatkan dua variabel dalam hal pengaruh (hubungan kausal) maka analisis yang dapat digunakan adalah analisis regresi linear sederhana. Regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).46 Rumus umum regresi linear sederhana adalah sebagai berikut: Ý = a + bX Keterangan: Ý = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) X = Variabel independen a = Konstanta (nilai Ý apabila X = 0) b = Koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan Nilai a dihitung dengan rumus: a = ∑Y (∑X2) - ∑X ∑XY n ∑X2 46 Duwi Priyatno. Mandiri Belajar SPSS: Untuk Analisis Data & Uji Statistik. 2008. Jakarta: Mediakom. 66. 47 Nilai b dihitung dengan rumus: B = n ∑XY - ∑X ∑XY N ∑X2 – (∑X)2 3.6.4 Analisis Koefisien Korelasi Setelah nilai r (koefisien korelasi) diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah membandingkan antara hasil nilai r yang terdapat pada tabel nilai kritis. Dari perhitungan diatas dapat diimplementasikan dengan menggunakan tabel dibawah ini: Tabel 3.7 Interval Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi Klasifikasi 0.00 – 0.199 Sangat Rendah 0.20 – 0.399 Rendah 0.40 – 0.599 Sedang 0.60 – 0.799 Kuat 0.80 – 1.00 Sangat Kuat Sumber: Sugiyono (2009) 48