BAB II KAJIAN PENELITIAN 2.1 Penelitian Sebelumnya (State Of Arts) Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya No Nama Penulis Judul PENJELASAN DAN HASIL Pebelitian dan Metodelogi PENELITIAN Sumber 1. Simons The Effects of Kuantitatif Para Vinerean, Social pentingnya Media marketer memahami Internet Marketing Iuliana Cetina, Marketing on dalam mengembangkan bisnis, Luigi Online mereka Dumitrescu, Consumer sosial untuk menciptakan banyak Mihai Behaviour buzz mengenai merek. Media Tichindelean. memanfaatkan sosial juga media mempengaruhi (International konsumen Journal of secara online. Media social dapat and berkomunikasi langsung dengan Business didalam merek. berbelanja Management perwakilan Konsumen Vol. 8, 2013) menggunakan internet dan alat sosialisasi online yang berbeda untuk mendapatkan informasi. 2. Mohammad Role of E- Dalam Talha, Commerce in mengenai Ramaiyer Economic pengenalan internet marketing. E- Subramaniam Growth Commerce mencakup pembelian barang, jurnal dijelaskan pengertian jasa keuangan lainnya 8 ini dan dan transaksi 9 (Journal of dimana proses interaksi dimediasi Internet oleh informasi atau teknologi Marketing Vol. digital. Dalam internet perusahaan 4 No.1) lebih efisien dalam segi biaya dan waktu. Selain itu pembayaran juga lebih aman karena langsung menggunakan proses transfer atau pun pay pal dimana seluruh konsumen dari seluruh dunia bisa langsung membayar tanpa Perl menukarkan dengan mata uang yang sama. Ini artinya bahwa internet marketing menghilangkan telah keterbatasan segmen pasar yang kita tuju. Sehungga lebih perekonomian cepat tumbuh akan dengan adanya internet marketing. 3 Michael Effects Trusov, Word-of- Randolph of Kuantitatif E. Mouth Versus Jurnal ini mempelajari efek dari pemasaran (WOM) word-of-mouth yang terjadi pada Bucklin, Koen Traditional pertumbuhan situs jejaring sosial Pauwels Marketing: internet Findings from dengan an Situs jejaring sosial (inernet) Social memiliki tiap-tiap Networking anggota Site. pemasaran WOM dapat dengan Internet dan membandingkan pemasaran data yang dari tradisional. terdaftar, jadi mudah dilacak. Sejalan dengan pemasaran tradisional, WOM 10 (Journal of dapat dikaitkan dengan jumlah Marketing: member yang baru bergabung September dengan situs. Karena endogenitas 2009, Vol. 73, antara WOM, pendaftaran baru No. 5, pp. 90- pada 102) pemasaran situs, dan aktivitas tradisional, penulis menggunakan model pendekatan vector autogressive perkiraan dari model menunjukkan WOM (VAR). bahwa memiliki efek VAR arahan lebih panjang dari tindakan pemasaran tradisional dan menghasilkan elastisitas respon yang jauh lebih tinggi. 4. John A. The State of Kuantitatif Schibrowsky, James Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji literatur internet Internet W. Marketing marketing untuk menentukan Peltier, Research: A bagaimana Alexander Nill Review of The marketing Literaature dalam hal kuantitas outlet, konten, and dan publikasi. Selain itu, jurnal Future riset telah internet berkembang Research ini mengidentifikasi tren penting Directions dalam literatur internet marketing dan memberikan pandangan dari (European Journal celah of 41 dan memperkirakan area keterarikan. Jurnal ini mengidentifikasi tren Marketing, Vol. penelitian Iss: 7/8, pp.722 – penting dalam penelitian internet marketing untuk memberikan 733) arah masa depan, khususnya 11 dalam hal kesenjangan penelitian dan memperkirakan ketertarikan. area Tiga daerah penelitian utama yang cenderung tumbuh dalam beberapa tahun ke depan adalah: kepercayaan konsumen yang berkaitan dengan internet, penggunaan internet oleh konsumen untuk pemasaran yang kegiatan berhubungan, dan di mana internet menuju dalam hal mengintegrasikan strategi? 5. Bertha Sutejo Silvia Internet Kuantitatif efek Marketing: Konsep Jurnal ini menyinggung mengenai dan internet marketing marketing mix. pada Dan dasar paradigm baru Persoalan pembangun Baru pemasaran. Kunci sukses strategi Dunia Pemasaran pemasaran melalui internet adalah strategi interaktif. Internet (Jurnal membuat pergantian fundamental Manajemen dari mass marketing menjadi MCU, Vol 6. personalized marketing. Internet No. marketing 1, 2006) Nov memungkinkan transformasi aktivitas perdagangan traditional dari nonelectronic menjadi electronic play for. 6. Zainal Facebook Pemasaran adalah salah satu 12 Muttaqin Marketing perangkat vital dalam suatu Dalam bisnis, sistem pemasaran yang Komunikasi baik merupakan pendukung siklus Pemasaran hidup sebuah produk (product Modern lifecycle). Pemasaran tidak sekedar pengembangan produk (Jurnal yang baik, penetapan harga yang Teknologi menarik, dan ketersediaan bagi Unipdu, Vol 1, konsumen sasaran. Perusahaan No juga harus berkomunikasi dengan 2 2011) tahun konsumen. Kendala yang dihadapi adalah pada efisiensi anggaran untuk komunikasi media pemasaran. Teknologi informasi khususnya internet sangat dunia marketing, pemanfaatan mempengaruhi bahkan internet untuk marketing dianggap sebagai trend setter. Facebook merupakan salah pemasaran melalui dengan Marketing satu cara internet memanfaatkan fungsi- fungsi yang ada pada jejaring sosial Facebook. Dengan Facebook Marketing pengusaha tidak hanya melaksanakan proses bisnis pemasaran, namun juga dapat berkomunikasi dengan pelanggan-pelanggannya. Facebook Marketing merupakan solusi komunikasi pemasaran 13 modern. 7. Kautsarina Pemasaran Kuantitatif Jejaring sosial atau media sosial Elektronik berpotensi Melalui UKM dalam memasarkan produk Aplikasi dan Jejaring Sosial menjangkau wilayah yang luas membantu jasanya. pelaku Karena mampu dengan hemat biaya. Melalui (Jurnal jejaring Komunikasi UKM dapat melakukan aktivitas dan pemasarannya Media sosial, pelaku bisnis seperti Kominfo, Vol memperkenalkan produk, 17, No 2 tahun menjalin dengan 2013) konsumen dan calon konsumen, komunikasi dan memperluas jaringan bisnis. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif-deskriptif dengan teknik survei kepada para pelaku UKM di daerah Bengkulu dan Jambi. Teknik pemilihan responden adalah purposif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pelaku UKM bergerak dalam usaha penjualan barang, bukan jasa. Sedikit responden yang menjual komoditas unggulan daerah mereka masingmasing. Sebagian besar UKM memilih menggunakan akses internet dengan jaringan tanpa kabel atau mobile access. Target pasar mereka umumnya 14 masyarakat lokal. Sedikit pelaku UKM yang membidik pasar nasional apalagi internasional. Aplikasi jejaring sosial yang banyak dipilih oleh pelaku UKM untuk memasarkan produk usahanya, yaitu Facebook, Email, Blackberry Messenger (BBM), situs jual beli, Twitter, website pribadi, dan situs milik orang lain. Aktivitas pemasaran yang banyak dilakukan antara lain mengunggah foto produk untuk memberikan calon gambaran kepada konsumen mengenai produk-produk yang ditawarkan, menuliskan status mengenai produk, menuliskan deskripsi atau tinjauan mengenai produk. 8. Ira Setiawati, Peran Agus Mashuri Media Kualitatif Alwi Sosial Sebagai Penelitian ini bertujuan untuk memberikan satu analisis Upaya deskriptif mengenai seberapa Pemasaran besar peran media sosial bila Bisnis Online digunakan sebagai upaya pemasaran bisnis online. Secara (Jurnal praktis hasil penelitian dari artikel Himsyatech, ini diharapkan mampu memberikan wawasan serta Vol 10 No. 2 masukan bagi pengguna internet tahun 2014) dalam melakukan pemasaran 15 bisnis online menggunakan media sosial. Metode dalam penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu sebuah metode yang lebih mudah menyesuaikan dengan banyak pengaruh terhadap pola-pola nilai yang dihadapi dengan menyajikan data berupa kata-kata dan gambar. Dalam Penelitian ini menunjukan bahwa pada era jejaring saat ini peningkatan dan upaya media sosial menjadi maksimal serta strategis bagi para pebisnis untuk memasarkan barang dagangannya secara online. 2.2 Landasan Konseptual 2.2.1 Komunikasi Pemasaran Menurut Kotler & Armstrong (2008), “Pemasaran (marketing) adalah proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya”. Menurut Chaffey (2009), “Pemasaran adalah proses manajemen yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengantisipasi dan memuaskan kebutuhan pelanggan secara menguntungkan”. 16 Definisi ini menekankan fokus pemasaran pada pelanggan, sementara pada saat yang sama menyiratkan kebutuhan untuk menghubungkan dengan operasi bisnis lain untuk mencapai profitabilitas ini. Berdasarkan kedua pendapat ahli dapat disimpulkan pemasaran (marketing) merupakan suatu proses manajemen dimana pribadi ataupun perusahaan yang bertanggung jawab dalam menciptakan suatu pertukaran nilai secara menguntungkan satu sama lain. Komunikasi pemasaran adalah proses menjalin dan memperkuat hubungan yang saling menguntungkan dengan karyawan, pelanggan, serta semua pihak terkait dengan mengembangkan dan mengkoordinasikan program strategi komunikasi agar memungkinkan mereka melakukan kontrak konstruktif dengan perusahaan/merek produk melalui berbagai media. (Alifahmi, 2008) Sedangkan menurut Belch dan Belch, (2012) menjabarkan komunikasi pemasaran adalah usaha perusahaan ataupun organisasi yang melakukan pemahaman dan memanfaatkan berbagai alat komunikasi pemasaran dalam rangka untuk mengkomunikasikan tentang produk dan jasa kepada target konsumen. Perusahaan tidak hanya menggunakan tetapi juga mengintegrasikan berbagai alat komunikasi pemasaran menjadi satu program pemasaran khususnya pada promosi produk dan jasa yang dimiliki oleh perusahaan. Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur yang ada didalamnya yaitu komunikasi dan pemasaran. Menurut West & Turner, (2008) komunikasi secara praktis dapat dipahami sebagai proses sosial dimana individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan mengintepretasikan makna dalam lingkungan mereka. Sedangkan pemasaran dapat dimaknai sebagai suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingan. (Kotler & Keller, 2009) Unsur komunikasi dan pemasaran tersebut dapat disusun menjadi sebuah model komunikasi untuk menjelaskan proses komunikasi yang terjadi dalam situasi pemasaran. 17 Gambar 2.1 Proses komunikasi Sumber: (Fajar Laksana, Manajemen Pemasaran Pendekatan Praktis, 2008) Dalam model proses komunikasi tersebut, elemen-elemen di dalamnya dapat diaplikasikan sebagai pemasaran. Pada sender sebagai elemen utama merupakan perusahaan yang memproduksi dan menjual produk. Encoding adalah mengkomunikasikan ide-ide pemasaran yang diinformasikan dalam bentuk yang bisa menarik perhatian. Sedangkan pada message merupakan isi dari ideide yang ada pada proses komunikasi pemasaran. Media bertindak sebagai saluran komunikasi yang dapat berbentuk elektronik, cetak, hingga media-media baru yang bermunculan karena perkembangan teknologi komunikasi. Decoding adalah persepsi konsumen yang terbentuk ketika menerima pesan dari pemasar atau pengirim pesan. Receiver adalah target audiens yang menjadi sasaran oleh pemasar. Response adalah tanggapan pada target audiens yang bisa berupa pembelian, pertanyaan, komplain atau kunjungan ke website (situs) resmi perusahaan atau langsung datang ke perusahaan yang bersangkutan. Noise adalah banyaknya pesaing yang juga ingin menyampaikan pesan kepada audiens yang sejenis sehingga terjadi gangguan pada pesan yang diterima berbeda dengan yang dikirim. Sedangkan feedback adalah sebagian dari respon penerima pesan yang dikomunikasikan kembali kepada pengirim pesan. Dari beberapa pendapat para ahli diatas mengenai komunikasi pemasaran diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi pemasaran adalah sebuah aktivitas pemasaran yang menginginkan adanya pemahaman dan persepsi yang sama antara penawaran perusahaan kepada target atau konsumen yang dituju. Komunikasi 18 pemasaran juga melibatkan rangkaian strategi dan taktik yang tidak hanya berfokus pada bagaimana berkomunikasi tetapi juga bagaimana perencanaan pemasarannya tersusun dan dapat terwujud dengan baik berdasarkan pada lingkungan internal dan ekstternal perusahaan yang saling berkesinambungan. 2.2.2 Komunikasi Pemasaran Terpadu Komunikasi pemasaran terpadu merupakan pengembangan dari istilah promosi. Yang membedakan IMC dengan promosi adalah promosi berkonotasi arus informasi satu arah, sedangkan IMC lebih menekankan interaksi dua arah. Konsekuensinya, promosi dipresepsikan sebagai bentuk komunikasi yang bersifat massal, sedangkan IMC lebih bersifat personal atau individual. (Tjiptono & Chandra, 2012). Istilah integrasi menunjukkan keselarasan atau keterpaduan dalam hal tujuan, fokus, dan arah strategi antar elemen bauran promosi dan antar unsur bauran pemasaran. Dengan kata lain IMC menekankan dialog terorganisasi dengan audiens internal dan eksternal yang bersifat lebih personalized, customeroriented, dan terknologi driven. Menurut four AS (the American Assosiation of Advertising Agency), komunikasi pemasaran terpadu adalah konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah rencana komprehensif yang mengkaji peran strategi masingmasing bentuk komunikasi misalnya - iklan, promosi penjualan humas – dan memadukannya untuk meraih kejelasan, konsistensi, dan dampak komunikasi maksimal melalui pengintegrasian pesan. (Uyung, 2006) Sedangkan definisi menurut Shimps (2005), IMC adalah suatu proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk program komunikasi persuasif kepada pelanggan dan calon pelanggan secara berkelanjutan. Tujuan IMC tersebut adalah mempengaruhi atau memberikan efek langsung kepada perilaku khalayak sasaran. IMC menganggap jalur yang potensial, untuk menyampaikan pesan di masa mendatang yaitu seluruh sumber yang dapat menghubungkan pelanggan atau calon pelanggan dengan produk atau jasa dari suatu merek atau perusahaan. IMC juga menggunakan semua bentuk komunikasi yang relevan serta yang dapat diterima oleh pelanggan dan calon pelanggan. Dengan kata lain proses IMC berawal dari pelanggan atau calon pelanggan, kemudian berbalik kepada perusahaan untuk 19 menentukkan dan mendefinisikan bentuk dan metode yang perlu dikembangkan bagi program komunikasi yang persuasif. Uyung sulaksana (2006) dalam bukunya yang berjudul Integrated Marketing Communication menjelaskan bahwa IMC mencakup empat jenjang : a. Aspek filosofis, mulai dari visi yang dijabarkan menjadi misi hingga dirumuskan menjadi sasaran perusahaan yang menjadi pedoman semua fungsi dalam perusahaan. b. Keterkaitan kerja antar fungsi, yakni operasi, sumber daya manusia, pemasaran, distribusi dan penjualan. c. Menjaga keterpaduan atau integrasi berbagai fungsu tersebut untuk mewujudkan tiga hal, yaitu konsistensi positioning untuk meraih reputasi yang diharapkan, memelihara interaksi sehingga terjalin ikatan hubungan yang kokoh, dan menerapkan pemasaran berbasis misi untuk mendongkrak nilai tambah di mata stakeholder. d. Menetapkan jalinan hubungan untuk membina loyalitas dan memperkuat ekuitas merek (produk dan perusahaan) terhadap stakeholder. Shimp (2005) menyebutkan ciri-ciri tertentu IMC yang membedakan dengan strategi pemasaran lainnya, yaitu : a. IMC mempengaruhi perilaku, dengan kata lain IMC beryujuan untuk menggerakkan orang untuk bertindak. b. Berawal dari pelanggan dan calon pelanggan, artinya IMC menghindari pendekatan inside-out mengidentifikasikan (dari bentuk perusahaan penghubung ke mereka pelanggan) dengan dalam pelanggan, melainkan memulainya dari pelanggan (outside-in) untuk menentukkan metode komunikasi yang paling baik daam melayani kebutuhan informasi pelanggan, serta memotivasi mereka untuk membeli suatu merek. c. Menggunakan satu atau segala cara untuk melakukan kontak komunikasi, artinya IMC menggunakan bentuk kontak komunikasi apapun asalkan kontak tersebut adalah yang terbaik dalam upaya menjangkau khalayak, dan tidak menetapkan suatu media tertentu sebelumnya. 20 d. Berusaha menciptakan sinergi atau kesinambungan yang berarti harus ada koordinasi antar semua elemen komunikasi yang digunakan. e. Menjalin hubungan, artinya IMC membutuhkan terjalinnya hubungan antara merek, perusahaan, dan pelanggan` Dari beberapa definisi diatas telah jelas bahwa IMC tidak terikat pada suatu metode komunikasi tententu (misalnya iklan di media massa) melainkan menggunakan media dan kontak apa pun yang dapat memungkinkan komunikator untuk menyampaikan pesan dari merek dagang kepada khalayak sasarannya dengan baik, iklan melalui surat, promosi, iklan, display didalam toko, dan di media internet. Sedangkan tujuan IMC itu sendiri adalah untuk meraih minat dan perhatian khalayak sasaran secara efisien dan efektif dengan menggunakan jenis metode kontak apa pun yang sesuai bidang yang dijalankan. Taktik pemasaran yang digunakan harus melalui proses pertimbangan agar tidak terjadi kesalahan dalan pemilihan alat pemasar yang mengakibatkan pemasaran tidak berjalan secara efektif dan efisien seperti yang diharapkan Secara sederhana IMC adalah menyamakan persepsi pelanggan dengan produsen, dalam hal ini adalah pemahaman-pemahaman terhadap produk atau jasa. Penyamaan persepsi ini akan menghasilkan dialog sehingga memungkinkan produsen mengetahui apa keinginan konsumen, demikian juga sebaliknya. Jadi seorang marketer yang baik harus bisa memahami dan mengaplikasikan konsep-konsep komunikasi pemasaran terpadu sehingga target pemasaran yang sudah ditentukan oleh perusahaan bisa didapatkan atau bahkan melebihi target. 2.2.3 Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Menurut De Lozier, strategi komunikasi pemasaran merupakan adanya penerapan dari tataran bauran pemasaran (4P) yaitu komunikasi pruduk (product), komunikasi harga (price), komunikasi tempat (place), dan komunikasi promosi (promotion). (Kotler & Armstrong, 2008). a. Komunikasi Produk. Merupakan elemen yang penting yaitu, berupa isyarat atau simbol yang diberikan kepada konsumen. Melalui simbol tersebut 21 suatu produk dapat mengkomunikasikan makna dan membantu konsumen dalam mengekspresikan gaya hidup. b. Komunikasi Harga. Harga bukanlah semata-mata rasio pertukaran yaitu, sejumlah uang yang dibayarkan dari pembeli kepada penjual melainkan upaya representasi produk. c. Komunikasi Tempat. Bukan berarti harus mudah dijangkau konsumen dengan berupa toko dan lain sebagainya tetapi bagaimana konsumen menjangkau serta memperoleh persepsi mana yang akan menjadi pilihannya. d. Komunikasi Promosi. Merupakan upaya yang terintegrasi agar bagaimana konsumen mau berpartisipasi dalam proses penawaran penjualan. 2.2.4 Alat Komunikasi Pemasaran a. Periklanan Periklanan adalah komunikasi yang dilakukan dengan penggunaan media dan berbayar, yang tentunya memiliki sumber yang jelas dengan tujuan untuk memperngaruhi khalayak agar bertindak untuk sekarang atau diwaktu yang akan datang (Shimp, 2007). Pada umumnya iklan sangat memperhatikan unsur audio dan visual karena iklan harus dibuat semenarik mungkin untuk bisa menarik perhatian dari khalayak. b. Penjualan Langsung Sistem komunikasi pemasaran dengan penargetan konsumen secara langsung dan diciptakan untuk mendapatkan respon langsung bahkan terjadi transaksi penjualan secara langsung. (Chitty, Baker, & Shimp, 2005). Pemasaran langsung memiliki kunci komponen yang terdiri dari tujuan, media, kreatif pesan, database, dan pelaksanaan. Yang menjadi ciri khas penjualan langsung adalah komunikasi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos, atau dengan datang 22 langsung ke tempat pemasar. Teknik ini berkembang sebagai respon terhadap pengecilan pasar, di mana semakin banyak relung pasar dengan kebutuhan serta pilihan yang sangat individual. c. Promosi Penjualan Menurut Tjiptono & Chandra (2012) promosi penjualan adalah sistem komunikasi pemasaran dengan penawaran atau insentif jangka pendek yang ditujukan untuk konsumen ataupun pedagang grosir dengan tujuan mendapatkan respon spesifik dan segera. Seperti pemberian diskon, kupon, voucher, contoh produk, dan lain sebagainya. Tujuan dari promosi penjualan adalah untuk meningkatkan permintaan dari para pemakai industrial atau konsumen akhir, meningkatkan kinerja pemasaran perantara, mendukung dan mengkoordinasikan kegiatan penjualan dan iklan. d. Public Relations Public relation adalah aktivitas yang mendukung perusahaan bukan hanya penciptaan goodwill tetapi juga melakukan pencitraan hubungan yang bersinergi dengan organisasi lainnya. Selain itu juga menciptakan dukungan melalui opini publik dengan penyebaran isu sentral sehingga berkomunikasi secara dua arah antara perusahaan dan konsumen sehingga mendapatkan reaksi dari kosumen secara keseluruhan. (Juliansyah, 2008). Dalam pelaksaaan public relations dapat dilakukan oleh individu kunci dari suatu perusahaan dan dapat pula dilakukan oleh suatu lembaga formal dalam bentuk biro, departemen, maupun seksi public relations dalam struktuk organisasi. e. Personal Selling Komunikasi individu ke individu antar tenaga penjualan dan pembeli prospektif serta mencoba mempengaruhi secara langsung mengenai kebutuhan para pembeli dan mengarahkan untuk pemilihan ke produk atau jasa perusahaannya. (Chitty, Baker, & Shimp, 2005). Personal selling ini mempunyai kelebihan anttara lain oprasinya lebih fleksibel karena penjual dapat mengamati reaksi pelanggan dan menyesuaikan pendekatannya, usaha yang sia-sia dapat diminimalkan, pelanggan biasanya langsung membeli, dan 23 penjual dapat membina hubungan jangka panjang dengan pelanggannya. Namun karena menggunakan armada penjual yang relatif besar, maka metode ini biasanya lebih mahal, disamping itu spesifikasi penjual yang diinginkan perusahaan mungkin sulit dicari. Meskipun demikian personal selling tetaplah penting dan biasanya dipakai untuk mendukung metode promosi lainnya. f. Pemasaran Internet Pemasaran internet adalah pemasarann online dimana perusahaan melakukan upaya-upaya untuk memasarkan produk dan pelayanan serta membangun hubungan dengan pelanggan melalui internet. (Kotler dan Amstrong, 2008). Pemasaran internet ini bisa dikatakan suatu hal yang baru pada dunia pemasaran dan sudah mendapatkan perhatian yang cukup besar dari masyarakat. 2.2.5 Internet Marketing Menurut Kotler & Armstrong (2008), “Internet menghubungkan semua tipe manusia dan bisnis dan menginformasikan banyak hal ke seluruh dunia”. Internet memungkinkan hubungan informasi, hiburan, dan komunikasi kapanpun, di manapun. Menurut Turban et al (Meyliana, 2010), “Internet adalah sebuah jaringan komunikasi publik dan global yang menyediakan hubungan langsung kepada seseorang melaui Local Area Network (LAN) atau Internet Service Provider (ISP). Menurut Rejeki et al (2011), “Internet adalah jaringan komputer yang saling terhubung keseluruh dunia tanpa mengenal batasan teritorial, hukum dan budaya. Dari ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan, internet adalah sebuah jaringan penyedia hubungan yang menghubungkan manusia dengan dunia luar dalam hal menukar informasi, hiburan dan komunikasi dimanapun dan kapanpun melalui LAN atau ISP. Internet dirujuk sebagai ruang maya atau informasi super cepat (information super highway), memungkinkan transfer informasi secara elektronik. Ini merupakan jaringan global dari komputer-komputer yang saling terhubungkan di mana satu 24 individu yang terhubung dengan sebuah jaringan dapat bercakap-cakap dengan komputer manapun dari ribuan komputer lain seandainya jaringan tersebut juga terhubungkan dengan berbagai jaringan. Internet menawarkan beberapa mode pertukanaran innformasi. Menurut Johnson (2007), mode pertukaran informasi tersebut adalah : 1. Email adalah sumber domain lalu lintas dan saran penyampaian yang mudah disampaikan. 2. World Wide Web (www) merupakan anjungan (rumah) multimedia pertama. 3. Gopher adalah alat browsing pertama berbentuk menu. 4. Usenet Groups yaitu kelompok-kelompok yang menggunakan ruang chat internet untuk mendiskusikan bidang-bidang yang menjadi minat bersama. 5. Internet Relay Chat (IRC) merupakan percakapan berbasis teks secara langsung. 6. Finger adalah sebuah cara untuk berbagi informasi diri. 7. TELNET (log in jarak jauh) adalah sarana yang memungkinkan penggunaan komputer jarak jauh dan program-programnya berapa pun jaraknya. Pemaran telah berpaling ke internet sebagai sebuah media prospektif untuk mempromosikan merek-merek mereka dan mentransaksikan penjualan internet emilik kelebihan sebagai media interaktif yang secara khusus sesuai bagi penargetan khalayak. Internet maketing (pemasaran internet) juga disebut e-marketing, web marketing, online marketing adalah pemasaran dari produk atau jasa melalui internet (Hemawan, 2012). Internet marketing juga bisa diartikan sebagai pemasaran yang menggunakan teknologi internet sebagai saluran penyampaian isi pesan kepada banyak orang secara bersamaan dan seketika dalam suatu kurun waktu tertentu. Menurut Zaki dan Smitdev basis utama pemasar dalam internet marketing adalah dengan menggunakan dan memanfaatkan website atau situs, dengan tetap berorientasi pada prinsip 25 pemasaran (marketing) konvensional yang harus menerapkan 3 hal yakni tujuan pemasaran, pasar sasaran, dan produk atau jasa yang ditawarkan. (Hermawan, 2012). Kegiatan internet marketing dilakukan oleh pemasar, tentu terdapat manfaat yang diperoleh sehingga banyak menggunakan media internet dalam pemasaran. Terdapat dua poin utama manfaat internet marketing yang dijelaskan oleh Hermawan, yakni : a. Biayanya yang relatif murah Internet marketing relatif lebih murah jika dibandingkan berdasarkan rasio biaya terhadap jangkauan target pemirsa. Perusahaan dapat menjangkau khalayak yang luas jika dibandingkan dengan sarana periklanan tradisional. Sifat medianya memungkinkan konsumen memeriksa dan membandingkan produk dengan nyaman. b. Muatan informasi yang besar Manfaat lainnya yang terkait dengan internet marketing adalah tersediannya sejumlah besar informasi. Dibandingkan dengan media tradisional seperti media cetak dan media elektronik, internet markerting hanya menggunakan biaya yang relatif rendah dibandingkan media lain. Perusahaan yang menggunakan internet marketing juga dapat menyimpan data secara akurat dan menyimpan transaksi keuangannya. Secara keseluruhan, internet marketing membantu perluasan lebih cepat. Internet marketing dalam penggunaannya sebagai media untuk membangun persepsi suatu merek produk dan mendukung fungsi penjualan, mempunyai kemampuan sebagai jembatan bagi perusahaan untuk mencapai tujuan dalam menggunakannya. Penggunaan internet marketing sebagai media dalam komunikasi pemasaran sebuah perusahaa mempermudah pemahaman tentang tujuan dari internet marketing. Penggunaan internet marketing sebagai cara mempermudah dalam pemahaman tentang tujuan komunikasi mengenai internet marketing, Morissan (2010) membaginya menjadi : 26 a. Penyebaran Informasi Salah satu tujuan pentingnya internet sebagai media marketing adalah menyediakan informasi secara lengkap dan mendalam mengenai produk suatu perusahaan. Perusahaan yang menggunakan internet marketing untuk menyediakan segala informasi mengenai produk yang dimilikinya, memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pembeli. Secara singkat peggunaan internet sebagai media marketing merupakan hal yang paling tepat untuk menyampaikan informasi secara lengkap kepada khalayak. b. Menciptakan Kesadaran Bagi perusahaan kecil dengan anggaran promosi terbatas, pennggunaan internet dalam marketing menawarkan untuk menciptakan kesadaran yang lebih efektif dibandingkan dengan media tradisional lainnya. Sehingga penggunaan internet marketing lebih bermanfaat dalam menciptakan kesadaran terhadap organisasi atau perusahaan, sekaligus menciptakan kesadaran bagi barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan. c. Tujuan Riset Sebuah perusahaan menggunakan media internet selain untuk mengembangkan dan memperthanakan hubungan dengan pelanggan juga bertujuan untuk melakukan riset pasar dan mengumpulkan informasi dari perusahaan pesaing. d. Membangun Persepsi Banyak perusahaan yang menggunakan internet sebagai media marketing memang dirancang dengan tujuan membangun persepsi mengenai image perusahaan yang bersangkutan terhadap khalayak atau pihak eksternal perusahaan. Apabila image yang dibangun baik maka akan berdampak sangat besar bagi perusahaan. e. Percobaan Produk Perusahaan ada kalanya menggunakan media internet dalam marketing untuk menawarkan kupon elektronik kepada pengunjung dalam upaya mendorong kosnumen agar bersedia mencoba produk mereka. 27 f. Meningkatkan Pelayanan Banyak perusahaan yang merasakan manfaat karena media ini mampu memberikan informasi dan menjawab pertanyaan pelanggan untuk menyampaikan keluhannya. Peran tersebut pada akhirnya mampu memperbaiki pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dan membangun hubungan baik antara perusahaan dan konsumennya. g. Meningkatkan Distribusi Internet marketing sebagai media yang mempunyai beberapa alat atau tools yang membuat sejumlah perusahaan dapat bekerja sama untuk saling menampilkan produk mereka masing-masing. Salah satu tools tersebut adalah website dimana bentuk kerjasamanya disebut afiliasi yaitu hubungan kerjasam di anata sejumlah situs. Pada bukunya yang berjudul Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspective, Belch & Belch mengkategorikan alat pemasaran internet ke beberapa macam, yaitu : a. WEB 2.0 Web 2.0 diasosiasikan dengan aplikasi website yang menfasilitasi berbagai informasi interaktif, desain pada pusat penggunaan, dan berkolaborasi dengan www (world wide web). b. Banner Ads Merupakan salah satu bentuk periklanan pada internet yang paling umum. Banner ads dapat diciptakan untuk menciptakan pengenalan atau kepedulian, melibatkan orang yang melihat kedalam sebuah objek pemasaran yang langsung. c. Behavioral Targeting Strategi periklanan internet yang berbasis pada perilaku pengguna. Para pengiklan memiliki strategi periklanan yang berlandaskan pada kebiasaan para penggunaan internet dengan cara melacak alamat IP komputer pengguna, website yang sering dikunjungi, dan mesin pencarian yang sering digunakan oleh pengguna. 28 d. Contectual Ads Periklanan yang menargetkan iklan perusahaan sesuai dengan konten dalam sebuah halaman website. Misalnya perusahaan memasang iklan pada sebuah website travel. e. Interstitial Bentuk periklanan internet yang hadir pada layar komputer ketika sedang menunggu proses download sebuah konten dalam sebuah situs. f. Link Link menyediakan kesamaan tujuan dari yang sudah disediakan oleh bentuk periklanan yang sudah dijelaskan sebelumnya. Contohnya pengunjung situs akan memilih link yang menyediakan informasi tambahan ataupun informasi yang berhubungan terhadap situs yang lain. g. Paid Search Bentuk periklanan yang paling banyak digunakan di media periklanan internet. Pengiklan wajib membayar ketika penggunan mengklik iklan perusahaan tersebut atau dapat juga melalui link dari halaman mesin pencarian. h. Pop-Ups/Pop Under Pop-Ups adalah iklan yang hadir secara tiba-tiba pada layar monitor depan ataupun dibelakang sebuah halaman pembuka website. Sedangkan Pop Under adalah iklan yang hadir di bagian bawah halaman website dan terlihat saat meninggalkan situs tersebut. i. Rich Media Media ini merupakan perluasan media periklanan di internet yang memiliki konten berupa video, audio, dan animasi yang terbentuk dalam fitur flash. j. Sponsorship Ada dua jenis periklanan sponsorship yaitu, regular sponsorship (perusahaan membayar sponsor untuk sebuah bagian dalam situs) dan content sponsorship (pemberi sponsor tidak hanya menyediakan biaya untuk nama asosiasi tetapi juga berpartisipasi dalam pembuatan konten iklan tersebut). 29 2.2.6 Strategi Public Relations Menurut Keith Butterick dalam bukunya Pengantar Public Relation: Teori dan Praktik (2012) menyatakan bahwa strategi Public Relation adalah pendekatan menyeluruh bagi sebuah kampanye atau program dan penjelasan rasional di belakang program taktis dan akan didikte dan ditentukan oleh persoalan yang muncul dari analisis dan penelitian. Inilah dasar terbangunnya program taktis dan memindahkan perusahaan dari posisi yang ada sekarang menuju pada posisi yang diinginkan pada akhir program yang dikutip oleh Keith Butterick dalam bukunya Pengantar Public Relation: Teori dan Praktik (2012) menurut Dozier et al. (1995) “Langkah-langkah dalam perencanaan strategis termasuk penentuan misi organisasi, pembentukan profil organisasi, menilai lingkungan eksternal, memadukan profil organisasi dengan peluang lingkungan, mengidentifikasi pilihan terbaik dengan konsisten dengan misi, pemilihan sasaran-sasaran (tujuan) jangka panjang, membentuk tujuan-tujuan jangka pendek, mengimplementasikan program, dan mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan. Komunikasi menjadi sebuah fungsi manajemen strategis, ketika program-program komunikasi bisa membantu mengelola hubungan dengan tokoh-tokoh masyarakat yang mempengaruhi misi organisasi, sasaran dan tujuan” Dalam buku Crisis Public Relations: Bagaimana PR Menangani Krisis Perusahaan (2009), Firsan Nova menyatakan bahwa strategi Public Relations terdiri dari : 1. Publication Setiap fungsi dan tugas Public Relations adalah menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media mengenai kegiatan dan aktifitas perusahaan yang layak diketahui oleh publik. Dalam hal ini tugas Public Relations adalah menciptakan berita untuk mencari publisitas melalui kerjasama denganpihak media (pers atau wartawan) dengan tujuan menguntungkan citra perusahaan yang diwakilkannya. 2. Event 30 Merancang event dengan tujuan memperkenalkan produk dan layanan perusahaan, mendekatkan diri ke publik dan lebih jauh lagi dapat mempengaruhi opini publik. 3. News Berupaya menciptakan berita melalui press release, news letter, bulletin,dll. oleh karena itu seorang Public Relations harus mempunyai kemampuan menulis yang baik untuk menciptakan publisitas. 4. Community involvement (kepedulian pada komunitas) Keterlibatan tugas sehari hari seorang Public Relations adalah mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu guna menjaga hubungan baik (community relations and human relations) antara masyarakat dengan perusahaan yang diwakilinya. 5. Inform or build image Salah satu fungsi utama dari Public Relations, yaitu memberikan informasi kepada publik atau menarik perhatian, sehingga diharapkan dapat memperoleh tanggapan berupa citra positif. 6. Lobbying and negotiation Ketrampilan untuk melobi melalui pendekatan pribadi dan kemampuan bernegosiasi sangat diperlukan bagi seorang Public Relations. Tujuan lobi adalah untuk meraih kesepakatan (deal), atau memperoleh dukungan dari individu dan lembaga yang berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis perusahaan. 7. Social Responsibility Memiliki tanggung jawab sosial dalam aktifitas Public Relations menunjukan bahwa perusahaan memiliki kepedulian terhadap masyarakat. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan citra perusahaan di mata publik. Bentuknya beragam, seperti kegiatan peduli banjir, memberikan beasiswa, santunan anak yatim, pengobatan gratis, dan masih banyak kegiatan lainnya. 31 2.2.7 Analisis SWOT Analisa SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats mengenai suatu proyek atau bisnis usaha. Hal ini melibatkan penentuan tujuan usaha bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang baik dan menguntungkan untuk mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor – faktor sistematis untuk merumuskan strategi sebuah organisasi baik perusahaan bisnis maupun organisasi sosial. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength), dan Peluang (opportunities), Namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknessess) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan visi, misi, tujuan, dan kebijakan program – program sebuah organisasi. Dengan demikian perencana strategis (Strategic planner) harus menganalisis faktor – faktor strategis organisasi (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi dari keseluruhan fungsi perusahaan yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Berhubung tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik faktor internal maupun eksternal. Menurut Freddy Rangkuti (2005), SWOT adalah identitas berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pelayanan. Analisis ini berddaasarkan logika yang dapat memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kekurangan dan ancaman. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal dan fator internal. 32 Gambar 2.2 Diagram Analisis SWOT Sumber : (Freddy Rangkuti, Strategi Promosi yang kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication, 2009) Kuadran I : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agrefif. Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan leuang jangka panjang dengan cara strategi diverifikasi. Kuadran III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Menurut Rais (2004), metode analisis SWOT dianggap sebagai metode analisa yang paling mendasar berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari 33 empat sisi yang berbeda. Hasil analisa biasanya adalah arahan atau rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman. Analisis swot ini memiliki empat komponen dasar yaitu : S = Strengths, adalah kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini. W = Weaknesses, adalah kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini. O = Opportunity, adalah kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang perkembangan bagi organisasi di masa depan. T = Threats, situasi yang merupakan ancaraman bagi organisasiyang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan. Suwarsono (2008) menjelaskan bahwa SWOT tidak berlebihan jika dikatakan sebagai alat analisis yang paling sering digunakan dalam membantu mendesain rancang bangun strategi di Indonesia. Di belahan dunia yang lain posisi terpopuler tersebut juga masih dimiliki, sekalipun di sisi lain kritik keras terhadapnya juga sering dan masih terus dilontarkan. Dengan segala variasi yang dimiliki, kesemua model SWOT memiliki karakter sederhana, tidak rumit dalam penerapannya. Penerapan analisis SWOT dalam strategi pemasaran dilakukan dengan melihat langkah-langkah pokok suatu pemasaran yang terdiri dari melakukan analisis situasi, merupakan tujuan atau sasaran, menyusun strategi dan program, dan melakukan koordinasi atau pengendalian (Chandra, 2002). Jadi setelah analisis situasi ditetapkan baru kemudian strategi pemasaran disusun untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakan dalam jangka panjang, analisis SWOT ini sangat penting untuk dilakukan karena dari hasil analisis, perusahaan bisa melihat kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang akan dihadapi oleh oerusahaan dan juga strategi apa yang harus dilakukan untuk menghadapi persaingan pasar. Sehingga dalam ini perusahaan secara terus menerus menawarkan produk yang akan ditawarkan di pasara persaingannya. Penerapan analisis SWOT dalam strategi pemasaran ini merupakan langkahlangkah konkrit dalam melakukan pengembangan yang ditetapkan oleh perusahaan. 34 Tentu saja dengan melihat kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Jika kekuatan dan peluangnya lebih besar atau lebih kuat dibandingkan dengan kelemahan dan ancamanan yang akan dihadapi, aka bisa dipastikan strategi pemasaran yang akan diterapkan oleh perusahaan akan berhasil mencapai tujuannya yaitu kenaikan angka penjualan produk. Menurut Kotler & Armstrong (2008: 64), mengelola fungsi pemasaran diawali dengan analisis menyeluruh dari situasi perusahaan. Pemasar harus melakukan analisis SWOT (SWOT analysis), di mana ia menilai kekuatan (strengths / S), kelemahan (weaknesses / W), peluang (opportunities / O), dan ancaman (threats / T) perusahaan secara keseluruhan. a. Kekuatan meliputi kemampuan internal, sumber daya, dan faktor situasional positif yang dapat membantu perusahaan melayani pelanggannya dan mencapai tujuannya. b. Kelemahan meliputi keterbatasan internal dan faktor situasional negatif yang dapat menghalangi performa perusahaan. c. Peluang adalah faktor atau tren yang menguntungkan pada lingkungan eksternal yang dapat digunakan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. d. Ancaman adalah faktor pada lingkungan eksternal yang tidak menguntungkan yang menghadirkan tantangan bagi performa perusahaan. Gambar 2.3 Analisis SWOT Sumber: (Kotler & Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, 2008) Menurut Adams (2005), “SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman) merupakan konsep manajemen konsultasi yang penting”. Konsultan menggunakan SWOT untuk membantu perusahaan ‘melihat sendiri’ yang lebih baik dan lebih 35 buruk. Perusahaan ini pada dasarnya terisolasi dan berorientasi ke dalam. SWOT merupakan sarana bagi perusahaan agar lebih memahami apa yang dilakukan sangat baik dan di mana kekurangannya. 36 2.3 Kerangka Pemikiran PT. PAGODASAKTI PRIMA REFRIGERASI ANALISA STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY TREATD INTERNET MARKETING ALAT PEMASARAN INTERNET PENINGKATAN ANGKA PENJUALAN PRODUK