140 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Dari pengolahan data serta analisa data yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka pada penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan dan saran yang nantinya diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan dalam mengembangkan strategi pemasaran yang akan diterapkan. Tentunya strategi pemasaran ini erat hubungannya dengan perilaku konsumen yang telah ada, serta nilai konsumen yang akan dihasilkan. 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data serta analisa yang telah dilakukan, maka pada penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal : Nilai koefisien korelasi berganda (R) dari persamaan regresi linier berganda di atas sebesar 0,715, besarnya nilai (R) ini menunjukkan adanya hubungan antara variabel strategi pemasaran perusahaan (Y) dengan variabel bebasnya yaitu customer behavior yang terdiri dari kekuatan image (X1), respon perusahaan (X2), respon distributor, retailer dan toko (X3), dan pengaruh nilai-nilai konsumen (customer value) yang terdiri dari nilai-nilai intrinsik produk (X4), nilai – nilai ekstrinsik produk (X5) adalah sangat kuat (karena di atas 0,5). Nilai Koefisien determinan (R2) dari persamaan regresi linier berganda di atas sebesar 0,511 ≈ 0,5. Hal ini berarti 50% variasi dari faktor kekuatan 140 141 image (X1), respon perusahaan (X2), respon distributor, retailer dan toko (X3), dan pengaruh nilai-nilai konsumen (customer value) yang terdiri dari nilainilai intrinsik produk (X4), nilai – nilai ekstrinsik produk (X5) mempengaruhi strategi pemasaran. Sedangkan sisanya, 50% menunjukkan strategi pemasaran dipengaruhi variabel-variabel lain di luar variabel faktor perilaku konsumen (customer behavior) dan nilai – nilai konsumen (customer value). Berdasarkan nilai Fhitung > Ftabel (Fhitung sebesar 9,212 > Ftabel sebesar 1,6794), maka dapat disimpulkan bahwa kekuatan image (X1), respon perusahaan (X2), respon distributor, retailer dan toko (X3), dan pengaruh nilai-nilai konsumen (customer value) yang terdiri dari nilai-nilai intrinsik produk (X4), nilai – nilai ekstrinsik produk (X5) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap strategi pemasaran pada produk pasta gigi pepsodent produksi PT Unilever Surabaya Melalui analisa SWOT diketahui bahwa kekuatan internal memiliki nilai positip sebesar 2,00, dan kekuatan faktor eksternal sebesar 0,84. Kemudian dicari selisih antara faktor kekuatan internal dengan kekuatan eksternal. Dan hasil yang didapatkan bernilai 1,16. Maka dipastikan bahwa strategi dengan analisa SWOT berada pada kuadran I yaitu strategi agresif. Dengan demikian terdapat persamaan pemilihan strategi baik dengan menggunakan analisa SWOT maupun dengan menggunakan pengolahan regresi linier berganda. 141 142 6.2 Saran Dari kesimpulan di atas, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut : Berdasar hasil analisa uji t dan koefisien parsial (r), didapatkan bahwa perilaku konsumen sangat mempengaruhi strategi pemasaran yang diterapkan. Sehingga disini PT Unilever Indonesia Tbk diharapakan lebih meningkatkan lagi pengetahuan serta perkembangan dari perilaku konsumen yang selama ini ada. Hal semacam ini bisa dengan menggunakan promosi atau event-event yang nantinya ada interaksi langsung antara perusahaan dengan konsumen. Sehingga secara tidak langsung memberikan kesempatan kepada konsumen untuk secara langsung memberikan masukan dan perubahan yang diinginkan. Tingginya tingkat keterkaiaitan antara hubungan customer behavior dan customer value terhadap penerapan strategi marketing, serta tingkat kekuatan internal perusahaan yang sangat bagus, maka untuk strategi pemasaran selanjutnya yang paling tepat adalah dengan menggunakan strategi agresif. Penerapan strategi agresif ini dapat melalui, perkembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk, serta diversifikasi produk. 142