BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minat Slameto (2003

advertisement
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Minat
Slameto (2003:180) mengemukakan minat adalah suatu rasa lebih
suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan
antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat
hubungan tersebut, semakin besar minat.
Menurut Reber (Syah, 2005: 136) minat (interest) berarti
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu. Minat tidak termasuk istilah populer dalam psikologi
karena ketergantungannya yang banyak pada faktor-faktor internal lainnya
seperti: pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan.
Menurut Syah (2005: 136) terlepas dari masalah popular atau tidak
dalam psikologi, minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang
selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa
dalam bidang-bidang studi tertentu. Umpamanya, seorang siswa yang
menaruh minat besar terhadap IPA akan memusatkan perhatiannya lebih
banyak daripada siswa lainnya. Kemudian, karena pemusatan perhatian
yang inteensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi
untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.
Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011
Guru dalam kaitan ini seyogyanya berusaha membangkitkan minat siswa
untuk menguasai pengetahuan yang terkandung dalam bidang studinya
dengan cara yang kurang lebih sama dengan kiat membangun sikap positif.
Berdasarkan pendapat di atas, jelaslah bahwa minat besar
pengaruhnya terhadap belajar kegiatan, bahkan pelajaran yang menarik
minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah
kegiatan belajar. Untuk menambah minat seorang siswa di dalam
menerima pelajaran di sekolah siswa diharapkan dapat mengembangkan
minat untuk melakukannya sendiri. Minat belajar yang telah dimiliki siswa
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya.
Apabila seseorang mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal
maka akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang
diinginkannya dapat tercapai sesuai dengan keinginannya.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa minat
merupakan faktor pendorong dari dalam diri anak sehingga timbul rasa
suka dan ketertarikannya pada suatu hal atau kegiatan tanpa adanya
paksaan. Minat juga besar pengaruhnya pada prestasi belajar.
2. Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku
manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikrkan dan dikerjakan.
Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan,
sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi manusia. (Ani,
2007 : 2).
Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang
sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang
pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan
pendidikan itu sangat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa,
baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau
keluarganya sendiri. Oleh karenanya, pemahaman yang benar mengenau
arti belajar dengan segala aspek, bentuk, dan manifestasinya mutlak
diperlukan oleh para pendidik khususnya para guru. Kekeliruan atau
ketidaklengkapan persepsi mereka terhadap proses belajar dan hal-hal
yang berkaitan dengannya mungkin akan mengakibatkan kurang
bermutunya hasil pembelajaran yang dicapai peserta didik. (Syah, 2005:
89).
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai
hasil
pengalamannya
sendiri
dalam
interaksi
dengan
lingkungannya (Slameto, 2003: 2). Menurur Pidarta (1997: 197) bahwa
belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil pengalaman (bukan hasil
perkembangan, pengaruh obat, atau kecelakaan) dan bisa melaksanakan
pada pengetahuan lain serta mampu mengkomunikasikannya kepada orang
lain.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar senantiasa
merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian
kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru
Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011
dan lain sebagainya. Belajar itu akan lebih baik kalau si subyek belajar itu
mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik. Belajar
sebagai kegiatan individu sebenarnya merupakan rangsangan-rangsangan
individu yang dikirim kepadanya oleh lingkungan. Dengan demikian
terjadinya kegiatan belajar yang dilakukan oleh seorang idnividu dapat
dijelaskan dengan rumus antara individu dan lingkungan.
Sedangkan pembelajaran adalah proses, cara, menjadikan orang
atau makhluk hidup belajar. Dari pengertian ini, dapat dipahami bahwa
stratgi pembelajaran adalah rencana yang cermat untuk membantu proses
belajar mengajar (pembelajaran) dalam mencapai tujuan yang diinginkan/
ditetapkan. Atau, bisa diartikan sebagai pola umum kegiatan guru dan
siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (pembelajaran)
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Barizi, 2009: 87).
Pembelajaran merupakan proses komunikatif-interaktif antara
sumber belajar, guru, dan siswa yaitu saling bertukar informasi. Istilah
keterampilan dalam Pembelajaran diambil dari kata terampil (skillful)
yang mengandung arti kecakapan melaksanakan dan menyelesaikan tugas
dengan cekat, cepat dan tepat. Kata cekat mengandung makna tanggap
terhadap permasalahan yang dihadapi dari sudut pandang karakter, bentuk,
sistem dan perilaku obyek yang diwaspadai. Di dalamnya terdapat unsur
kreatifitas, keuletan mengubah kegagalan menjadi keberhasilan (adversity)
serta kecakapan menanggulangi permasalahan dengan tuntas. Istilah cepat
merujuk kepada kecakapan mengantisipasi perubahan, mengurangi
Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011
kesenjangan kekurangan (gap) terhadap masalah, maupun obyek dan
memproduksi karya berdasarkan target waktu terhadap keluasan materi,
maupun kuantitas sesuai dengan sasaran yang ditentukan. Kata tepat
menunjukkan kecakapan bertindak secara presisi untuk menyamakan
bentuk, sistem, kualitas maupun kuantitas dan perilaku karakteristik obyek
atau karya. (Franciuscus, 2008).
Dari beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar,
yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar.
Perubahan yang didapatkan berlaku dalam waktu yang relatif lama dan
karena adanya usaha.
3. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai sebaik - baiknya
menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap hal - hal yang
dikerjakan atau dilakukan. (Purwadarminto,
1987: 767). Prestasi
belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir,
merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila
memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor,
sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum
mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut. (Nasution,
1996: 17).
Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar merupakan tingkat keberhasilan yang dimiliki siswa
dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang
diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang
sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi
pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang
studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa
dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat
memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.
b. Faktor - faktor yang mempengaruhi prestasi
Setiap aktifitas yang dilakukan oleh seseorang tentu ada faktor
- faktor yang mempengaruhinya, baik yang cenderung mendorong
maupun yang menghambat. Demikian juga dialami belajar, faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa itu adalah sebagai berikut :
1) Faktor internal.
Faktor internal ada1ah faktor yang berasal dari dalam diri
siswa. Faktor ini dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu :
a) Faktor lntelegensi
Intelegensi dalarn arti sernpit adalah kemampuan untuk
mencapai prestasi di sekolah yang didalamnya berpikir
perasaan. Intelegensi ini memegang peranan yang sangat
penting bagi prestasi belajar siswa. Tingginya peranan
intelegensi dalam mencapai prestasi belajar maka guru harus
Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011
memberikan perhatian yang sangat besar terhadap bidang studi
yang banyak membutuhkan berpikir rasiologi untuk rnata
pelajaran matematika.
b) Faktor Keadaan Fisik dan Psikis
Keadaan fisik rnenunjukkan pada tahap pertumbuhan,
kesehatan jasmani, keadaan alat - alat indera dan lain
sebagainya. Keadaan psikis menunjuk pada keadaan stabilitas /
labilitas mental siswa, karena fisik dan psikis yang sehat sangat
berpengaruh positif terhadap kegiatan belajar mengajar dan
sebaliknya.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor dan luar diri siswa yang
mempengaruhi prestasi belajar. Faktor eksternal dapat dibagi
rnenjadi beberapa bagian, yaitu:
a) Faktor Guru
Guru sebagai tenaga berpendidikan rnemiliki tugas
menyelenggarakan
rnembimbing,
kegiatan
melatih,
belajar
mengolah,
rnengajar,
meneliti
dan
mengembangkan serta memberikan pelalaran teknik karena
itu setiap guru harus memiliki wewenang dan kemampuan
profesiona1, kepribadian dan kemasyarakatan.
Guru juga menunjukkan fleksibilitas yang tinggi
yaitu pendekatan didaktif dan gaya memirnpin kelas yang
Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011
selalu disesuaikan dengan keadaan, situasi kelas yang diberi
pelajaran, sehingga dapat rnenunjang tingkat prestasi siswa
semaksimal mungkin.
b) Faktor Lingkungan Keluarga
Lingkungan
keluarga
turut
mempengaruhi
kemajuan hasil kerja, bahkan mungkin dapat dikatakan
menjadi faktor yang sangat penting, karena sebagian besar
waktu belajar dilaksanakan di rumah, keluarga kurang
mendukung situasi belajar. Seperti kericuhan keluarga,
kurang perhatian orang tua, kurang perlengkapan belajar
akan mempengaruhi berhasil tidaknya belajar.
c) Faktor Sumber - Sumber Belajar
Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan
dalam proses belajar adalah tersedianya sumber belajar
yang memadai. Sumber belajar itu dapat berupa media / alat
bantu belajar serta bahan baku penunjang. AIat bantu
belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk
membantu siswa dalam melakukan perbuatan belajar, maka
pelajaran akan lebih menarik, menjadi konkret, mudah
dipahami, hemat waktu dan tenaga serta hasil yang lebih
bermakna. (Ahmadi, 1998: 72).
Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011
4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
a. Pengertian IPA
IPA merupakan dari pelajaran yang diberikan di sekolah
tingkat dasar. IPA berkaitan erat dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis. Mempelajari IPA bukan hanya menguasai
sekumpulan materi saja. Namun, IPA juga mempelajari tentang
bagaimana
cara
memecahkan
masalah
dengan
pengembangan
keterampilan proses dan sikap ilmiah. Anak-anak diajak untuk
mengenal dirinya sendiri, lingkungannya, alam semesta, dan teknologi
yang akan membawanya ke sebuah pemahaman tentang ilmu
pengetahuan. (Mumpuni, 2010: 75).
IPA adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk
mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan
produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. Real Science is both
product and process, inseparably Joint (Kuslan Stone dalam Agus. S.
2003: 11).
Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa IPA
merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh
dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode
ilmiah dan dididapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang
bersifat umum sehingga akan terus di sempurnakan.
Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011
b. Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA)
Ilmu berkembang dengan pesat, yang pada dasarnya ilmu
berkembang dari dua cabang utama yaitu filsafat alam yang kemudian
menjadi rumpun ilmu-ilmu alam (the natural sciences) dan filsafat
moral yang kemudian berkembang ke dalam ilmu-ilmu sosial (the
social sciences). Ilmu-ilmu alam membagi menjadi dua kelompok
yaitu ilmu alam (the physical sciences) dan ilmu hayat (the biological
sciences). Ilmu alam ialah ilmu yang mempelajari zat yang membentuk
alam semesta sedangkan ilmu hayat mempelajari makhluk hidup di
dalamnya. Ilmu alam kemudian bercabang lagi menjadi fisika
(mempelajari massa dan energi), kimia (mempelajari substansi zat),
astronomi (mempelajari benda-benda langit dan ilmu bumi (the earth
sciences) yang mempelajari bumi kita. (Jujun. S. 2003).
c. Hakekat IPA dan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Belajar IPA bertujuan untuk menumbuhkembangkan cara
berfikir, dan bersikap ilmiah. Kata kunci keberhasilan seseorang yang
belajar IPA adalah orang yang ingin tahu, ingin menguasai teknologi.
Oleh krena itu, pembelajaran IPA haruslah mnarik dan banyak
melakukan percobaan-percobaan sehngga dapat menemukan sesuatu
berdasarkan fakta, sehingga siswa mengetahui sesuatu bukan karena
teori, melainkan hasil percobaan yang melalui proses dan prosedur
yang benar. Melalui penerapan konsep IPA, siswa diharapkan dapat
arif dan bijaksana untuk menghasilkan produk ilmiah dalan rangka
Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011
memenuhi kebutuhan hidup. Inilah yang menjadi dasar mengapa
mempelajari IPA. Berkaitan dengan kemajuan teknologi belakangan
ini ini tidak dapat lepas dari peran serta IPA sebagai disiplin ilmu.
Dengan belajar IPA, siswa akan memiliki dasar dan prinsip
pemahaman IPA yang akhirnya dapat diterapkan atau diaplikasikan di
mn seseorang tinggal. (Mumpuni, 2010: 75).
Dari uraian di atas Sains adalah ilmu pengetahuan yang
mempunyai objek, menggunakan metode Ilmiah sehingga perlu
diajarkan di Sekolah Dasar. Setiap guru harus paham akan alasan
mengapa sains perlu diajarkan di sekolah dasar. Ada berbagai alasan
yang menyebabkan satu mata pelajaran itu dimasuk ke dalam
kurikulum suatu sekolah.
Samatowa (2006) mengemukakan empat
alasan sains dimasukkan dikurikulum Sekolah Dasar yaitu:
1) Bahwa sains berfaedah Bagi suatu bangsa, kiranya tidak perlu
dipersoalkan panjang lebar. Kesejahteraan materil suatu bangsa
banyak sekali tergantung pada kemampuan bangsa itu dalam
bidang sains, sebab sains merupakan dasar teknologi, sering
disebut-sebut sebagai tulang punggung pembangunan. Pengetahuan
dasar untuk teknologi ialah sains. Orang tidak menjadi Insinyur
elektronika yang baik, atau dokter yang baik, tanpa dasar yang
cukup luas mengenai berbagai gejala alam.
2) Bila diajarkan sains menurut cara yang tepat, maka sains
merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan
Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011
berpikir kritis; misalnya sains diajarkan dengan mengikuti metode
"menemukan sendiri". Dengan ini anak dihadapkan pada suatu
masalah;
umpamanya
dapat
dikemukakan
suatu
masalah
demikian". Dapatkah tumbuhan hidup tanpa daun?" Anak diminta
untuk mencari dan menyelidiki hal ini.
3) Bila sains diajarkan melalui percobaan -percobaan yang dilakukan
sendiri oleh anak. maka sains tidaklah merupakan mata pelajaran
yang bersifat hafalan belaka.
4) Mata pelajaran ini mempunyai: nilai – nilai pendidikan yaitu
mempunyai potensi yang dapat membentuk keprbadian anak secara
keseluruhan.
Samatowa (2006) mengemukakan bahwa Standar Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar
minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan
menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan
pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan
peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan
pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.
5. Organ Pernapasan Manusia
Bernapas adalah kegiatan menghirup udara dan mengeluarkan
udara. Manusia bernapas menggunakan hidung atau mulut. Saat bernapas,
kita menghirup oksigen atau zat asam (O2) dan mengeluarkan karbon
Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011
dioksida atau zat asam arang (CO2). Organ pernapasan manusia terdiri
dari rongga hidung, pangkal tenggorok, tenggorokan (trakea), dan paruparu.
a. Rongga hidung
Di dalam rongga hidung, udara mengalami penyaringan sehingga debu
atau kotoran tidak dapat masuk, yang dilakukan oleh rambut hidung
dan selaput lendir. Udara yang masuk ke dalam hidung mengalami
penyesuaian suhu dan kelembaban.
b. Pangkal tenggorok
Udara yang masuk kemudian melewati pangkal tenggorokan yang
tersusun oleh katup dan tulang rawan.
c. Trakea
Tenggorokan atau trakea berfungsi sebagai tempat lewatnya udara
pernapasan. Trakea bercabang dua, yaitu menuju paru-paru kanan dan
paru-paru kiri.
d. Paru-paru
Di dalam paru-paru bronkus bercabang-cabang lagi dan disebut
alveolus, yaitu merupakan tempat pertukaran gas karbon dioksida dan
uap air dengan oksigen.
Gangguan yang dapat terjadi pada organ pernapasan manusia
adalah:
Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011
a. Influenza
Influenza adalah flu disebabkan oleh virus. Gejala-gejala terserang flu,
antara lain demam, batuk-batuk, sakit kepala, dan rasa sakit pada
persendian.
b. Bronkitis
Bronkitis merupakan peradangan pada bronkus maupun bronkiolus.
Jika permukaan bronkus maupun bronkiolus tertutup oleh selaput
lendir , maka akan terjadi penyempitan saluran pernapasan.
c. Tuberculosis (TBC)
Tuberculosis (TBC) disebabkan oleh kuman tuberkulosa. Dinding
alveolus pada penderita tumbuh bintil-bintil kecil yang menghambat
pertukaran oksigen dan karbon dioksida ( Joko Mumpuni, 2010: 76).
6. Pembelajaran Kooperatif
Nurhadi dan Senduk (Wina, 2009: 189) Pembelajaran kooperatif
adalah pembelajaran yang secara sadar menciptakan interaksi yang silih
asah sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya guru dan buku ajar,
tetapi juga sesama siswa. Menurut Lie (Wina, 2009:189) pembelajaran
kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada
siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang
terstruktur, dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator.
Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana
siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara
kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok
Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011
heterogen (Slavin, 1985). Model pembelajaran kooperatif yaitu proes
pembelajaran yang berbasis kerjasama. Kerjasama yang dimaksud adalah
kerjasama antar siswa dan antar komponen-komponen lain di sekolah,
termasuk kerjasama sekolah dengan orangtua siswa dan lembaga terkait.
Kerjasama antar siswa jelas terlihat pada saat kelas sudah memilih
satu masalah untuk bahan kajian bersama. Dengan komponen-komponen
sekolah juga sering kali harus dilakukan kerjasama, misalnya pada saat
para siswa hendak mengumpulkan data dan informasi lapangan sepulang
sekolah. Orangtua perlu juga diberi pemahaman, manakala anaknya
pulang agak terlambat dari sekolah karena melakukan kunjungan lapangan
terlebih dahulu (Sugandi, 2007: 138).
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang
berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan
strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil
yang tingkat kemampuanya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas
kelompoknya, setiap anggota kelompok harus saling bekerja sama dan
saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran
kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam
kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
7. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Herdian (2009) Student Teams Achievement Division (STAD)
merupakan salah satu metode atau pendekatan dalam pembelajaran
Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011
kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai
menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan
suatu metode pembelajaran kooperatif yang efektif. Seperti telah
disebutkan sebelumnya bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri
lima komponen utama, yaitu penyajian kelas, belajar kelompok, kuis, skor
pengembangan dan penghargaan kelompok. Selain itu STAD juga terdiri
dari siklus kegiatan pengajaran yang teratur.
Dzaki (2009) Student Team Achievement Divisions (STAD)
adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana.
Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang
merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku.
Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk
memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran
tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu dengan
catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu.
Menurut Slavin (1995) STAD terdiri atas lima komponen utama
persentasi kelas, tim, kuis, skor, kemajuan individual, rekognisi tim.
a. Persentasi kelas
Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam persentasi di
dalam kelas. Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang sering
kali dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru, tetapi
bisa juga memasukkan persentasi audiovisual. Bedanya presentasi
kelas dengan pengajaran biasa hanyalah bahwa presentasi tersebut
Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011
haruslah benar-benar berfokus pada unit STAD. Dengan cara ini, para
siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi
perhatian penuh selama presentasi kelas, karena dengan demikian akan
sangat membantu mereka mengerjakan kuis-kuis, dan skor kuis mereka
menentukan skor tim mereka.
b. Tim
Terdiri dari dari empat atau semua atau lima siswa yang mewakili
seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin,
ras dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa
semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi,
adalh untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisamengerjakan kuis
dengan baik. Setelah guru menyampaikan materinya, tim berkumpul
untuk mempelajari lembar kegiatan atau materi lainnya. Yang sering
terjadi, pembelajaran itu melibatkan pembahasan permasalahan
bersama, membandingkan jawaban, dan mengoreksi tiap kesalahan
pemahaman apabila anggota tim ada yang membuat kesalahan.
Tim adalah fitur yang paling penting dalam STAD. Pada tiap poinnya,
yang telah ditekankan adalah membuat anggota tim melakukan yang
terbaik untuk tim, dan tim pun harus melakukan yang terbaik untuk
membantu tiap anggotanya. Tim ini memberikan dukungan kelompok
bagi kinerjanakademik penting dalam pembelajran dan itu adalah
untuk memberikan perhatian dan respek yang mutual untuk akibat
yang dihasilkan sepeti hubungan antarkelompok, rasa harga diri,
Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011
penerimaan terhadap siswa-siswa mainstream.
c. Kuis
Setelah sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan
presentasi dan sekitar satu atau dua periode praktik tim, para siswa
akan mengerjakan kuis individual. Para siswa tidak diperbolehkan
untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis. Sehingga, tiap siswa
bertanggung jawab secara individual untuk memahami materinya.
d. Skor Kemajaun Individual
Gagasan dibalik skor kemajuan individual adalah untuk memberikan
kepada tiap siswa tujuan kinerja yang akan dapat dicapai apabila
mereka bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih baik
daripada sebelumnya. Tiap siswa dapat memberikan konstribusi poin
yang maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini, tetapi tidak ada
siswa yang dapat melakukannya tanpa memberikan usaha mereka yang
terbaik. Tiap siswa diberikan skor awal, yang diperoleh dari rata-rata
kinerja siswa tersebut sebelumnya dalam mengerjakan kuis yang sama
Siswa selanjutnya akan mengumpulkan poin untuk tim mereka
berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan
skor awal mereka.
e. Rekognisi Tim
Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain
apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim
siswa dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari
Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011
peringkat mereka.
Sedangkan pada proses pembelajarannya, belajar kooperatif tipe
STAD melalui lima tahapan yang meliputi: tahap penyajian materi, tahap
kegiatan kelompok, tahap tes individual, tahap perhitungan skor
perkembangan individu, dan tahap pemberian penghargaan kelompok.
(Slavin, 1995).
a. Tahap Penyajian Materi
Yang mana guru memulai dengan menyampaikan indicator yang harus
dicapai hari itu dan memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang materi
yang akan dipelajari, dalam penelitian ini adalah materi tentang
pencemaran lingkungan. Dilanjutkan dengan memberikan persepsi
dengan tujuan mengingatkan siswa terhadap materi prasarat yang telah
dipelajari, agar siswa dapat menghubungkan materi yang akan
disajikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki. Mengenai teknik
penyajian materi pelajaran dapat dilakukan secara klasikal ataupun
melalui audiovisual. Lamanya persentasi dan berapa kali harus
dipersentasikan brgantung pada kekompleksan materi yang akan
dibahas.
Dalam mengembangkan materi pembelajaran perlu ditekankan hal-hal
sebagai berikut: a)
mengembangkan materi pembelajaran sesuai
dengan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok, b)
menekankan bahwa belajar adalah memahami makna, dan bukan
hapalan, c)
memberikan umpan balik sesering mungkin untuk
Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011
mengontrol pemahaman siswa, d) memberikan penjalasan mengapa
jawaban pertanyaan itu benar atau salah, dan e) beralih kepada materi
selanjutnya apabila siswa telah memahami permasalahan yang ada.
b. Tahap Kerja Kelompok
Pada tahap ini setiap siswa diberi lembar tugas sebagai bahan yang
akan dipelajari. Dalam kerja kelompok siswa saling berbagi tugas,
saling membantu memberikan penyelesaian agar semua anggota
kelompok dapat memahami materi yang dibahas, dan satu lembar
dikumpulkan sebagai hasil kerja kelompok. Pada tahap ini guru
berperan sebagai fasilitator dan motivator kegiatan tiap kelompok.
c. Tahap Tes Individu
Yaitu untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar telah
dicapai, diadakan tes secara individual, mengenai materi yang telah
dibahas. Pada penelitian ini tes individual diadakan pada akhir
pertemuan kedua dan ketiga, masing-masing dalam 10 menit agar
siswa dapat menunjukkan apa yang telah dipelajari secara individu
selama bekerja dalam kelompok. Skor perolehan individu ini didata
dan diarsipkan, yang akan digunakan pada perhitungan perolehan skor
kelompok.
d. Tahap Perhitungan Skor Perkembangan Individu
Dihitung berdasarkan skor awal, dalam penelitian ini didasarkan pada
nilai evaluasi hasil belajar semester I. Berdasarkan skor awal setiap
siswa memilki kesempatan yang sama untuk memberikan sumbangan
Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011
skor maksimal bagi kelompoknya berdasarkan skor tes yang
diperolehnya. Penghitungan perkembangan skor individu dimaksudkan
agar siswa terpacu untuk memperoleh prestasi terbaik sesuai dengan
kemampuannya. Adapun penghitungan skor perkembangan individu
pada penelitian ini diambil dari penskoran perkembangan individu
yang dikemukakan Slavin (1995) seperti terlihat pada table berikut:
Tabel 2.1 Penskoran Perkembangan Individu
Skor perkembangan
Skor tes
individu
a. Lebih dari 10 poin di bawah skor awal
5
b. 10 hingga 1 poin di bawah skor awal
10
c. Skor awal sampai 10 poin di atasnya
20
d. Lebih dari 10 poin di atas skor awal
30
e. Nilai sempurna (tidak berdasarkan skor
30
awal)
Perhitungan skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan
masing-masing perkembangan skor individu dan hasilnya dibagi sesuai
jumlah
anggota
kelompok.
Pembagian
penghargaan
diberikan
berdasarkan perolehan skor rata-rata yang dikategorikan menjadi
kelompok baik, kelompok hebat dan kelompok super. Adapun kriteria
yang digunakan untuk menentukan pemberian penghargaan terhadap
Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011
kelompok adalah sebagai berikut: (a) kelompok dengan skor rata-rata
15, sebagai kelompok baik, (b) kelompok dengan skor rata-rata 20,
sebagai kelompok hebat, dan (c) kelompok dengan skor rata-rata 25
sebagai kelompok super.
Prosedur pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam
pengajaran
IPA
dapat
digambarkan
sebagai
berikut:
guru
merencanakan proses pembelajaran yang sesuai dengan silabus
pengajaran dengan menyiapkan LKS, meteri pelajaran, kuis, lembar
angket observasi aktivitas siswa dan lembar observasi guru. Materi
yang akan dibahas dalam pembelajaran IPA adalah organ pernapasan
manusia. Pada saat yang sudah ditentukan semua perencanaan
dilaksanakan pada kelas V SD Negri 1 Banjarmangu, Banjarnegara..
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai
berikut (Isjoni, 1995) :
2) Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok.
3) Tiap kelompok siswa terdiri dari 4-5 orang yang bersifat heterogen,
baik dari segi kemampuan, jenis kelamin, budaya dan sebagainya.
4) Tiap kelompok diberi bahan ajar dan tugas-tugas pembelajaran
yang harus dikerjakan.
5) Tiap kelompok didorong untuk mempelajari bahan ajar dan
mengerjakan tugas-tugas pembelajaran melalui diskusi kelompok.
6) Selama proses pembelajaran secara kelompok guru berperan
sebagai fasilitator dan motivator.
Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011
7) Tiap minggu atau dua minggu, guru melaksanakan evaluasi, baik
secara individu maupun kelompok untuk mengetahui kemajuan
belajar siswa.
8) Bagi siswa dan kelompok siswa yang memperoleh hasil belajar
yang sempurna diberi penghargaan. Demikian pula jika semua
kelompok memperoleh hasil belajar yang sempurna maka semua
kelompok tersebut wajib diberi penghargaan.
Kita tahu bahwa semua model pembelajaran ada kelebihan dan
kelemahannya begitu pula pada model pembelajaran STAD.
Kelebihan model pembelajaran STAD:
1) Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi
norma-norma kelompok.
2) Siswa aktif membantu dan mendorong semangat untuk sama-sama
berhasil.
3) Aktif sebagai tutor supaya lebih meningkatkan keberhasilan kelompok.
4) Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka
dalam berpendapat.
Beberapa kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
diantaranya:
1) Bila ditinjau dari sarana kelas, maka mengatur tempat duduk untuk
kerja kelompok sangat menyita waktu, hal ini disebabkan belum
tersedianya ruangan-ruangan khusus yang memungkinkan secara
langsung dapat digunakan untuk belajar kelompok.
Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011
2) Jumlah siswa yang besar dalam suatu kelas menyebabkan guru kurang
maksimal dalam mengamati kegiatan belajar, baik secara kelompok
maupun secara perorangan.
3) Guru dituntut bekerja dalam menyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan
dengan pembelajaran yang dilakukan, diantaranya mengoreksi
pekerjaan siswa, menghitung skor perkembangan maupun menghitung
skor rata-rata kelompok. Bila hal ini harus dilakukan pada setiap akhir
pertemuan.
4) Memerlukan waktu dan biaya yang banyak dalam mempersiapkan
maupun melaksanakan pembelajaran.
B. Kerangka berpikir
IPA berupaya membangkitkan minat siswa agar mau meningkatkan
kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh dengan
rahasia yang tak habis-habisnya. Pada materi organ pernapasan manusia siswa
diharapkan mampu mengetahui dan memahami nama dan letak organ
pernapasan yang digunakan manusia dalam melakukan pernapasan.
Hasil pembelajaran merupakan hasil proses belajar yang salah satunya
dipengaruhi oleh faktor metode pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Proses pembelajaran akan berjalan dengan optimal apabila guru dalam
melakukan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang tepat
dan dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.
Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011
Minat dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi organ
pernapasan manusia kelas V SD N 1 Banjarmangu belum optimal. Hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu penggunaan medel
pembelajaran yang belum dengan benar dalam penerapanya. Dalam proses
pembelajaran, siswa hanya diam dan mendengarkan apa yang disampaikan
oleh guru. Siswa enggan untuk bertanya atau mengungkapkan pendapatnya,
sehingga tidak diketahui apakah siswa paham dengan materi yang diajarkan
atau belum paham, sehingga pembelajaran terlihat kurang efektif dan prestasi
belajar juga kurang memuaskan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti akan melakukan penelitian
tindakan kelas dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dilihat sangat efektif dan tepat bila
digunakan dalam pembelajaran IPA khususnya materi organ pernapasan
manusia karena dengan model pembelajaran ini siswa tidak hanya
mendapatkan pengetahuan tentang materi yang ditugaskan kepada mereka,
akan tetapi juga melatih untuk mengembangkan ketrampilan sosial,
diantaranya menghargai pendapat orang lain dan meningkatkan rasa
persaudaraan diantara sesama. Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan
minat dan prestasi belajar siswa kelasV SD Negri 1 Banjarmangu,
Banjarnegara.
Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011
C. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan hasil sementara terhadap suatu permasalahan yang
akan dipecahkan. Berdasarkan kerangka pikir di atas hipotesis tindakan kelas
dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar IPA materi organ
pernapasan manusia di kelas V SD Negrei 1 Banjarmangu, Banjarnegara.
Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011
Download